HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGANMEKANISME KOPING DAN SIKAP DALAM MENJALANKAN PROFESI NERS PADA MAHASISWA UNIVERSITASRESPATI YOGYAKARTAANGKATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGANMEKANISME KOPING DAN SIKAP DALAM MENJALANKAN PROFESI NERS PADA MAHASISWA UNIVERSITASRESPATI YOGYAKARTAANGKATAN"

Transkripsi

1 HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGANMEKANISME KOPING DAN SIKAP DALAM MENJALANKAN PROFESI NERS PADA MAHASISWA UNIVERSITASRESPATI YOGYAKARTAANGKATAN 2013 Christin Wiyani INTISARI Latar Belakang: Mahasiswa ners sebelum menjadi seorang perawat diwajibkan untuk dapat menyelesaikan setiap tahapan proses pendidikan dengan nilai minimal B. Mahasiswa ners memiliki berbagai tuntutan dengan menyelesaikan 36 SKS apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan stres pada mahasiswa.hal yang dilakukan mahasiswa ners untuk mengatasi hal tersebut adalah menggerakan sumber koping.sumber koping akan terlihat rentang mekanisme koping yaitu mekanisme koping adaptif dan mekanisme koping maladaptif.dalam menggerakan mekanisme koping adaptif dan mekanisme koping maladaptif bisa menimbulkan berbagai tingkatan sikap yang muncul. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping dan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa UNRIYO angkatan Metode Penelitian: Penelitian dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 76. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Waktu penelitian dilaksanakan pada tanggal Oktobet Analisa data penelitian menggunakan Spermean range. Hasil: Hasil analisis menggunakan spermean range untuk variabel stres dengan mekanisme koping diperoleh nilai p-value0,028 dan untuk variabel stres dan sikap diperoleh nilai p-value 0,024. Stres pada responden berada dalam kategori stres sedang (71,1%). Mekanisme koping pada responden berada dalam kategori mekanisme koping adaptif (84,2%). Sikap pada responden berada dalam kategori baik (92,1%). Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta angkatan Ada hubungan antara tingkat stres dengan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta angkatan Kata Kunci: Stres, mekanisme koping, sikap, profesi ners.

2 Latar Belakang Keperawatan di Indonesia dihadapkan oleh berbagai masalah keperawatan berupa tuntutan kebutuhan masyarakat dan pembangunan kesehatan masyarakat. Masalah keperawatan ini dari waktu ke waktu terus berkembang dan semakin kompleks. Seiring dengan meningkatnya tuntutan masyarakat akan kesehatan,meningkat pula syarat dan standar untuk dapat menjadi seorang perawat. Mahasiswa memiliki tingkatan sikap yang berbeda dalam menghadapi profesi ners yang dijalani. Tingkatan sikap meliputi hanya menerima apa yang sedang terjadi, merespon hal yang dialami, menghargai atau mengajak orang lain atau mendiskusikan suatu masalah, bahkan bertanggung jawab atas apa yang telah diambil menjadi keputusan (Notoatmojo,2007). Tingkatan sikap ini ditambahkan dengan tugas mahasiswa ners sebelum menjadi seorang perawat diwajibkan untuk dapat menyelesaikan setiap tahapan proses pendidikan dengan nilai minimal B. Selain itu mahasiswa ners memiliki berbagai tuntutan yaitu dengan menyelesaikan 36 SKS yang terdiri dari 2 semester atau 13 bulan yang ditempuh dalam 55 minggu apabila hal tersebut tidak terpenuhi maka dapat menimbulkan terjadinya stres pada mahasiswa. Hasil dari studi pendahuluan juga menujukan bahwa sikap yang muncul dari setiap mahasiswa berbeda, dari hasil wawancara 5 mahasiswa yang sedang mengikuti program profesi Ners didapatkan bahwa 2 dari 5 mahasiswa lebih bersikap bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko, 1mahasiswa mengatakan bahwa bersikap merespon dan menyelesaikan tugas atau masalah yang dihadapi tanpa memikirkan salah atau benar sikap yang diambil dan 2 mahasiswa mengatakan bahwa sikap yang diambil dalam menghadapi masalah adalah dengan cara mengajak orang lain untuk mengerjakan dan berdiskusi dalam menangani masalah. Menurut penulis mereka memiliki tingkat stress, mekanisme koping dan sikap yang berbeda pula, ada yang memiliki mekanisme koping adaptif maupun maladaptif, begitu pula dengan sikap yang diambil. Mekanisme koping dan sikap yang diambil tersebut bisa menyebabkan sumber masalah baru. Berdasarkan fenomena tersebut, maka penulis ingin meneliti tentang hubungan tingkat stres dengan mekanisme koping

3 dan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa Ners UNRIYO angkatan A. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum Mengetahui adakah hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping dan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa UNRIYO angkatan Tujuan Khusus a. Diketahuinya tingkatstres mahasiswa Ners UNRIYO angkatan b. Diketahuinya mekanisme koping stres mahasiswa Ners UNRIYO angkatan c. Diketahuinya sikap mahasiswa Ners UNRIYO angkatan METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitianini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitiandeskriptif korelasi dimana tujuanya untuk mengetahui hubungan antara variable bebasdan variabel terikat (Nursalam 2008). Dalam hal ini tingkat stres adalah variabel bebas dan variabel terikat yaitu mekanisme koping dan sikap mahasiswa Ners UNRIYO tahun Cross sectional merupakan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini karena pengukuran variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini dilakukan dalam waktu yang bersamaan. (Notoatmojo, 2012) A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2013 di Panti Sosial Tresna Wredha Budi luhur, kasongan, Bantul dan Panti Sosial Tresna WredhaAbiyoso, Candi Binangun, Pakem, Sleman yang dijadikan tempat praktik mahasiswa Ners. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah tempat generalisasi yang terdiri atas suatu obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian akan ditarik kesimpulanya (Sugiono, 2010). Sedangkan menurut Eriyanto (2007) populasi adalah semua bagian atau anggota dari objek yang akan diamati dapat berupa orang, benda dan objek. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013, dengan jumlah populasi sebanyak 106 mahasiswa. 2. Sampel Menurut Sugiono (2010) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

4 populasi, sedangkan menurut Arikunto (2010) sempel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti yang dapat mewakili populasi yang ada. Sampel dalam penelitian ini adalah 76mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013 yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: Kriteria Inklusi dalam Penelitian ini Meliputi: a. Mahasiswa profesi Ners Universitas Respati Yogyakarta yang masih aktif. b. Mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta yang bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah: a. Mahasiswa ners Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013 yang sedang sakit saat pengambilan data. b. Mahasiswa ners Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013 yang cuti saat penelitian. B. Definisi Oprasional dan Variabel Penelitian 1. Definisi Operasional No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1 Tingkat Stres Pernyataan mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam merespon akibat tindakan, situasi, atau kejadian diluar dari kemampuan yang menyebabkan tuntutan fisik dan/ atau psikologis terhadap seseorang, yang dibedakan menjadi 3 yaitu, stres ringan, stres sedang, stres berat. Kuesioner Skor stres (15-60). Dengan kategori: Stres ringan (1-20) Stres sedang (21-40) Stres berat (> 41 ) Ordinal 2 Mekanisme koping Pernyataanmahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta tentang cara yang dilakukan untuk menangani gejala-gejala Kuesioner Koping maladaptive (8-16) koping adaptif (17-32) Nominal

5 stres yang timbul pada saat menjalankan profesi ners yang dibedakan menjadi 2 yaitu mekanisme koping adaptif dan mekanisme koping maladaptif 3 Sikap Pernyataan mahasiswa ners Universitas Respati Yogyakarta yang merupakan pengalaman atau pengakuan bahkan perasaan yang dialami terhadap kegiatan yang dijalani selama menjalankan profesi ners yang dibedakan menjadi 2 yaitu baik dan buruk Kuesioner Sikap buruk (1-20) Sikap baik (21-40) Nominal Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen ( variabel terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tingkat stres pada mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta. b. Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah mekanisme koping dan sikap dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta angkatan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Program Studi Ilmu Keperawatan terdiri dari 2 tahap pendidikan, yaitu tahapan akademik dan tahapan profesi. Program studi ners Universitas Respati Yogyakarta bertempat di Kampus II Universiitas Respati Yogyakarta di jalan Tajem KM 1,5, maguwoharjo, depok, Sleman, Yogyakarta. Pendidikan profesi harus memiliki landasan akademik yang kokoh dan mengikuti perkembagan ilmu pengetahuan serta teknologi mukhtakhir,

6 dalam bidang keilmuan maupun ke profesian. Program studi ners Universitas Respati Yogyakarta berdiri pada tanggal 31 Desember 2008 dengan misi Menjadi program studi yang bermutu dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan Ners yang Profesional dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional pada tahun Panti Sosial Tresna Wredha (PSTW) Yogyakarta pada saat ini PSTW Yogyakarta mempunyai 2 (dua) Unit yaitu PSTW Yogyakarta Unit Abiyoso di Pakem Kab. Sleman dan PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan Bantul. Panti Sosial Tresna Werdha (PSTW) Yogyakarta adalah Panti Sosial yang mempunyai tugas memberikan bimbingan dan pelayanan bagi lanjut usia terlantar agar dapat hidup secara baik dan terawat dalam kehidupan masyarakat baik yang berada di dalam panti maupun yang berada di luar panti. PSTW sebagai lembaga pelayanan sosial lanjut usia berbasis Panti yang dimiliki pemerintah dan memiliki berbagai sumberdaya perlu mengembangkan diri menjadi Institusi yang progresif dan terbuka untuk mengantisipasi dan merespon kebutuhan lanjut usia yang terus meningkat (PSTW, 2010). Pada penelitian ini sebagai subjek penelitian adalah mahasiswa ners Universitas Respati Yogyakarta yang pada saat itu mendapatkan stase gerontik sehingga lokasi penelitian berada di PSTW Yogyakarta Unit Abiyoso di Pakem Kab. Sleman dan PSTW Yogyakarta Unit Budi Luhur Kasongan, Bangunjiwo, Kasihan Bantul. 2. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Profesi Ners Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013 berjumlah 76 orang. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur dari responden. Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden berdasarkan Umur. Umur Responden

7 Frekuensi (n) Presentase (%) , , , , , ,3 Total Sumber data: Data primer yang diolah Juli 2014 Berdasarkan hasil tabel 4.1 distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan umur mahasiswa program Profesi Ners angkatan 2013 Universitas Respati Yogyakarta mayoritas respondenberusia 23 tahun dengan presentase (57,9%). 3. Hasil Analisis Univariat a. Stress Stres adalah suatu gejala atau respon terhadap tekanan atau beban dalam kehidupan sehari-hari. Gambaran stres mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam menjalankan Profesi Ners dapat dilihat pada tabel 4.2. Tabel 4.2: Gambaran Stres Mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam Menjalankan Profesi Ners. Stres Responden Frekuensi (n) Presentase (%)

8 Ringan 10 13,2 Sedang 54 71,1 Berat 12 15,8 Total Sumber data: Data primer yang diolah Juli 2014 Tabel 4.2 menunjukan bahwa mayoritas stres yang dialami mahasiswa Profesi Ners yaitu 54 responden (71,1 %) memiliki stres sedang. b. Mekanisme Koping Mekanisme koping adalah suatu bentuk pertahanan diri terhadap stresor yang diterima. Gambaran Mekanisme Koping mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam menjalankan Profesi Ners dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3: Gambaran Mekanisme Koping Mahasiswa Ners Universitas Respati Mekanisme Koping Responden Frekuensi (n) Presentase (%) Adaptif 64 84,2 Maladaptif 12 15,8 Total Sumber data: Data primer yang diolah Juli 2014 Tabel 4.3 menunjukan bahwa mayoritas Mekanisme Koping yang dilakukan responden (84,2 %) dengan mekanisme koping adaptif. mahasiswa Profesi Ners yaitu 64 c. Sikap Sikap adalah reaksi seseorang terhadap rangsangan terhadap suatu objek.gambaran Sikap mahasiswa Ners Universitas Respati Yogyakarta dalam menjalankan Profesi Ners dapat dilihat pada tabel 4.4.

9 Tabel 4.4: Gambaran SikapMahasiswa Ners Universitas Respati Mekanisme Koping Responden Frekuensi (n) Presentase (%) Baik 70 92,1 Buruk 6 7,9 Total Sumber data: Data primer yang diolah Juli 2014 variabel bebas dengan variabel Tabel 4.4 menunjukan bahwa terikat. mayoritas Sikap yang dilakukan mahasiswa Profesi Ners yaitu 70 responden (92,1 %) dengan sikap Tabel 4.5: Hubungan Tingkat Stres dengan Mekanisme Koping dalam Menjalankan Profesi Ners pada baik. 1. Hasil Analisis Bivariat Mahasiswa angkatan ners UNRIYO Penelitian ini menggunakan analisis spermean rangedengan tingkat kesalahan0,05. Pada penelitian ini memiliki 2 tabel yaitu hubungan stres dengan mekanisme koping dan stres dengan sikap manggunakan tabel 3x2 untuk melihat nilai p-value antara Mekanisme Koping Total p- Stres Adaptif Maladaptif value n % n % n % Ringan 8 10,5 2 2, ,2 Sedang 50 65,8 4 5, ,1 0,028 Berat 6 7,9 6 7, ,8

10 Total 64 84, , Sumber data: data primer diolah juli 2014 Berdasarkan tabel 4.5 diketahui stres dengan mekanisme koping dalam bahwa mahasiswa profesi ners yang menjalankan profesi ners pada memiliki tingkat stres sedang dan mekanisme koping adaptif mejadi mahasiswa ners UNRIYO angkatan mayoritas dengan jumlah mahasiswa 50 (65,8%). Hasil analisis statistik Tabel 4.6: Hubungan Tingkat Stres menggunakan spermean-range dengan Sikap dalam Menjalankan didapatkan nilai P-value= 0,028 yang berarti ada hubungan antara tingkat Profesi Ners pada Mahasiswa Ners UNRIYO angkatan Sikap Total p- Stres Baik Buruk value N % n % n % Ringan 10 13, ,2 Sedang 51 67,8 3 3, ,1 0,024 Berat 9 11,8 3 3, ,8 Total 70 92,1 6 7, Sumber data: data primer diolah Juli 2014 Berdasarkan tabel 4.6 diketahui 1. Hubungan Tingkat Stres dengan bahwa mahasiswa profesi ners yang memiliki tingkat stres sedang dengan sikap baik mejadi mayoritas dengan Mekanisme Koping Hasil analisis statistik hubungan tingkat stres dengan mekanisme jumlah mahasiswa 51 (67,8%). Hasil koping mahasiswa profesi ners analisis statistik menggunakan Universitas Respati Yogyakarta spermean-range didapatkan nilai P- angkatan 2013 diketahui ada value = 0,024 yang berarti ada hubungan antara Tingkat stres hubungan antara tingkat stres dengan dengan Mekanisme Koping dengan sikap dalam menjalankan profesi nilai P-value= Dengan ners pada mahasiswa ners UNRIYO demikian pada penelitian ini dapat angkatan dikatakan ada hubungan antara Pembahasan tingkat stres dengan mekanisme

11 koping pada mahasiswa profesi ners Universitas Respati Yogyakarta. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Suminarsis (2009) dengan judul Hubungan antara Tingkat Stres dengan Mekanisme Koping Pada Mahasiswa Keperawatan Menghadapi Praktek Belajar Lapangan di Rumah Sakit dengan hasilp-value= 0,001 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres mahasiswa dengan mekanisme koping pada mahasiswa UMS yang sedang melaksanakan praktik belajar lapangan dirumah sakit dan didukung juga oleh penelitian Sri Ningsih (2009), dengan judul hubungan antara tingkat stress dengan mekanisme koping mahasiswa profesi ners Universitas Muhamadiyah Semarang angkatan Hasil penelitian dari uji statistic didapatkan ada hubungan antara tingkat stress dengan mekanisme koping, dengan diperoleh nilai r=0,338 p=0,01 p<alpha(0,05) dari uji statistic korelasi pearson. Hasil penelitian didapatkan 50 responden (65,8%) memiliki tingkat stres sedang dan mekanisme kopingnya adaptif artinya semakin ringan tingkat stres maka mekanisme kopingnya adaptif. Hal ini dipengaruhi oleh sumber koping yaitu kemampuan personal, dukungan sosial, aset materi dan keyakinan positif.secara teori, mekanisme koping memiliki hubungan dengan tingkat stres. Mekanisme koping yang baik atau mekanisme koping adaptif tentu akan mempengaruhi tingkat stres, karena pemecahan masalah juga lebih positif. Hasil penelitian ini di dukung oleh Mesarini (2013) dimana hasil penelitian didapatkan mahasiswa memiliki tingkat stres sedang dan mekanisme koping adaptif dimana Lazarus dan Folkman (1984) berpendapat bahwa faktor yang menentukan strategi koping atau mekanisme koping yang paling banyak atau sering digunakan sangat tergantung pada sejauhmana tingkat stres yang dialami dan kepribadian seseorang (Isnin, 2011). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 2 responden (2,6%) memiliki stres ringan dan mekanisme koping maladaptif,mekanisme koping maladaptif disebabkan karena kurangnya dukungan sosial dari orang terdekat, yaitu teman dan keluarga memecahkan masalah. Faktor kesehatan juga penting dalam tingkat stres seseorang karena

12 selama dalam usaha mengatasi stres individu dituntut mengerahkan tenaga yang cukup besar. Mekanisme koping maladaptif yang terjadi pada mahasiswa program profesi ners Universitas Respati Yogyakarta dimungkinkan karena mahasiswa sering menyendiri, lari dari masalah yang ada dan tidak mampu mengoreksi serta memperbaiki diri dari segala kekurangan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian 6 (7,9%) responden memiliki stres berat dengan mekanisme koping adaptif, hal ini disebabkan karena mahasiswa yang memiliki stres berat masih mampu menggerakan sumber koping yang ada seperti mendekatkan diri kepada Tuhan untuk menghilangkan kejenuhan, dan tetap berusaha mengkoreksi dan memperbaiki diri dari segala kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki selama profesi. 2. Hubungan Tingkat Stres dengan Sikap Hasil analisis statistik hubungan tingkat stres dengan sikap mahasiswa profesi ners Universitas Respati Yogyakarta angkatan 2013 diketahui ada hubungan antara Tingkat stres dengan sikap dengan nilai P-value= Dengan demikian pada penelitian ini dapat dikatakan ada hubungan antara tingkat stres dengan sikap pada mahasiswa profesi ners Universitas Respati Yogyakarta. Hasil penelitian didapatkan 51 responden (67,1%) memiliki stres sedang dan sikap baik dan 9 responden(11,8%) memiliki stres berat dengan sikap baik sedangkan jumlah responden stres ringan dan sikap buruk pada penelitian ini tidak ada. Hal ini dikarenakan mahasiswa merasa senang mengikuti program profesi ners yang diyakini bahwa program profesi ners menjadikan mahasiswa sebagi perawat profesional dan mahasiswa mampu mengumppulkan tugas, mengikuti ujian stase dan ujian responsi selama menjadi mahasiswa aktif program profesi ners. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa walaupun mahasiswa berada dalam kategori stres ringan, sedang dan berat tetapi sikap mahasiswa masih dapat mempercayai, menerima dan melakukan hal-hal yang masih berkaitan dengan program profesi ners maka sikap mahasiswa masih dalam kategori baik.

13 KESIMPULAN DAN SARAN A. Berdasarkan penyajian data dan pembahasan dalam penelitian ini menunjukan bahwa: 1. Mayoritas responden (71,1%) memiliki tingkat stres sedang 2. Mayoritas responden (84,2%) memiliki mekanisme koping adaptif 3. Mayoritas responden (92,1%) memiliki sikap baik 4. Secara statistik ada hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa UNRIYO angkatan 2013 dengan nilai p- value=0, Secara statistik ada hubungan antara tingkat stres dengan sikap mahasiswa dalam menjalankan profesi ners pada mahasiswa UNRIYO angkatan 2013 dengan nilai p-value=0,024 A. Saran 1. Bagi Prodi Profesi Ners Universitas Respati Yogyakarta Universitas Respati Yogyakarta khusunya prodi Profesi Ners, agar menginformasikan tentang tugas, lokasi, kewajiban dan tata tertib selama menjalankan profesi ners sebelum mahasiswa melaksanakan program prefesi ners diseimbangi dengan pembekalan ketrampilan kasus nyata dalam pelatihan sebelum menjalankan profesi ners (panum) agar mahasiswa yang akan mengikuti profesi ners siap dalam menghadapi tugas dan tanggung jawab tanpa minimbulkan stres. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti variabel lain yang berhubungan dengan sikap mahasiswa program profesi ners seperti perilaku mahasiswa. 3. Bagi Ilmu keperawatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan pengembangan ilmu keperawatan, khusunya keperawatan jiwa berkaitan dengan stres, mekanisme koping, sikap dan tidak hanya memperhatikan keadaan sehat secara fisik. 4. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa profesi ners mengalami stres sedang oleh karena itu diharapkan kepada mahasiswa agar mampu mengontrol stres sedang tersebut atau mengurangi agar tidak berlanjut ke stres berat yang dapat mengganggu fisik dan mental pada saat mengikuti program profesi ners.

14 Daftar Pustaka Keliat, B. A. (2009). Proses Keperawatan Jiwa. Jakarta: ECG. Lungan, Richard. (2006). Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang. Graha Ilmu, Yogyakarta. Mustikasari pembagian mekanisme koping. McDowel (2006) Measuring Health : A Guide to Rating Scales and Quetionnires Nursalam Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan. Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan antara variabel independent dan variabel dependent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi & Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada bulan Mei tahun 2013. 3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara variabel bebas (tingkat stress) dan variabel terikat (mekanisme

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan antara variabel bebas (tingkat stress) dan variabel terikat (mekanisme BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas (tingkat stress) dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non eksprimental yaitu deskriptif korelasional yaitu hubungan antara dua variabel pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan survei analitik menggunakan rancangan Cross Sectional yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan membahas mengenai metode penelitian karya tulis ilimiah diantaranya adalah sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan membahas mengenai metode penelitian karya tulis ilimiah diantaranya adalah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan membahas mengenai metode penelitian karya tulis ilimiah diantaranya adalah sebagai berikut : A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam penulisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kemandirian personal higiene pada anak usia 6-12 tahun di panti asuhan 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan metode penelitian yang digunakan adalah study komparatif yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak BAB III METODE PENELITIAN A. Desain dan Jenis Penelitian Desain penelitian adalah strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan berupa pertanyaan sebagai alat ukur (Nursalam, 2003). Jenis penelitian

Lebih terperinci

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri. Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Mekanisme Koping Mahasiswa Semester II D-III Keperawatan Dalam Menghadapi Praktek Klinik Keperawatan Di Universitas Nusantara PGRI Kediri Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang

BAB III METODE PENELITIAN. pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Desain penelitian ini adalah penelitian cross sectional yaitu suatu metode pengambilan yang dilakukan dalam waktu yang bersamaan dengan sebyek yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan dan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode yang digunakan adalah melalui pendekatan kuantitatif

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA MAHASISWA KEPERAWATAN SEBELUM MENGHADAPI PRAKTIK KLINIK DI RUMAH SAKIT SKRIPSI Guna memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik yaitu sutau penelitian yang berusaha mencari hubungan variabel tertentu terhadap variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercatat paling pesat di dunia dalam kurun waktu Pada tahun 1980

BAB I PENDAHULUAN. tercatat paling pesat di dunia dalam kurun waktu Pada tahun 1980 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laju pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia tercatat paling pesat di dunia dalam kurun waktu 1980-2025. Pada tahun 1980 penduduk lansia di Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif pendekatan survey. B. Populasi dan sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasional yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Penelitian yang di lakukan bersifat survei analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali mengapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desaian Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Menurut Sastroasmoro (2002), penelitian deskriptif adalah yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan penelitian, dan mengkaji kesahihan hipotesis (Sudigdo, 1995). Jenis penelitian ini adalah deskripitif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana data yang menyangkut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif korelasional atau penelitian hubungan antara dua variabel pada suatu situasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lanjut usia merupakan suatu anugerah. Menjadi tua, dengan segenap keterbatasannya akan dialami oleh seseorang bila berumur panjang. Di Indonesia istilah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik korelatif. pendekatan cross sectional (Dahlan, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik korelatif. pendekatan cross sectional (Dahlan, 2010). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional (Dahlan, 2010). 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif dengan metode diskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskritif dengan pendekatan kuantitatif. Rancangan penelitian cross sectional, dimana pengambilan data dengan potong lintang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, dan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu data yang menyangkut variabel bebas atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian cross sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini merupakan rancangan penelitian cross sectional, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan terjadi. Sedangkan rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berstruktur lanjut usia karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. berstruktur lanjut usia karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia adalah termasuk negara yang memasuki era penduduk berstruktur lanjut usia karena dari tahun ke tahun, jumlah penduduk Indonesia yang berusia 60 tahun ke

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

BAB III METODE PENELITIAN. metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah analitik. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pendekatan Cross Sectional. Cross Sectional adalah data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang di gunakan adalah pendekatan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional. Desain penelitian ini dipilih karena peneliti mencoba mencari tahu hubungan tingkat pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Variabel Bebas Variabel Terikat Pengetahuan pasien waktu pelayanan diloket Praktik Petugas Gambar 3.1 Kerangka Konsep B. Hipotesis 1. hubungan antara pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi, karena bertujuan untuk mencari hubungan antara

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN METODE PENUGASAN DALAM MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP) DI RSUD WATES Annisa Nur Erawan INTISARI Latar Belakang : Perawat merupakan sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian studi korelasional yang merupakan penelitian atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis penelitian dan metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimen dengan rancangan deskriptif korelasi yaitu suatu metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu untuk mengetahui peranan antara variabel independent dengan variabel dependent yaitu peranan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Disain dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif komparatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kreativitas anak ditinjau dari ibu bekerja dan ibu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara korelatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan BAB III METODE PEELITIA A. Jenis dan rancangan penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan perilaku pemeriksaann

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014

PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 PENGARUH TERAPI OKUPASIONAL TERHADAP PENURUNAN TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDI LUHUR KOTA JAMBI TAHUN 2014 1* Gumarang Malau, 2 Johannes 1 Akademi Keperawatan Prima Jambi 2 STIKes

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap tahun angka kejadian insomnia terus meningkat, diperkirakan sekitar 20% sampai 50% orang dewasa melaporkan adanya gangguan tidur atau insomnia, dan sekitar 17%

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti memilih tipe pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yaitu descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu pengukuran observasi data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko

BAB III METODE PENELITIAN. menghadapi persalinan pada primigravida. penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rencana Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN MEKANISME KOPING PADA MAHASISWA KEPERAWATAN MENGHADAPI PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN DI RUMAH SAKIT SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN MEKANISME KOPING PADA MAHASISWA KEPERAWATAN MENGHADAPI PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN DI RUMAH SAKIT SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DENGAN MEKANISME KOPING PADA MAHASISWA KEPERAWATAN MENGHADAPI PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN DI RUMAH SAKIT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini merupakan bentuk yang digunakan dalam melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini merupakan bentuk yang digunakan dalam melakukan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran ilmu atau pemecahan suatu masalah dan pada dasarnya menggunakan metode ilmiah (Notoadmojo, 2012). 3.1 Desain Penelitian

Lebih terperinci

HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN SKILLS LAB DENGAN PENAMPILAN MAHASISWA PRAKTIK KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK DI LAPANGAN

HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN SKILLS LAB DENGAN PENAMPILAN MAHASISWA PRAKTIK KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK DI LAPANGAN HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN SKILLS LAB DENGAN PENAMPILAN MAHASISWA PRAKTIK KETRAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK DI LAPANGAN INTISARI Eko Mindarsih Latar belakang: Kebutuhan profesi bidan terlihat dari belum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah cross sectional yaitu suatu penelitian dengan cara pendekatan, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian Non Experimental (Nazir, 1999). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PENERIMAAN DIRI PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BUDHI LUHUR KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: THOHA REVANANDA 201010201075 PROGRAM STUDI ILMU

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau rancangan penelitian dan metode pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif korelasi. Peneliti melakukan pengukuran variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 26 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seseorang mulai memasuki tahap lanjut usia dimulai saat memasuki usia 60

BAB I PENDAHULUAN. Seseorang mulai memasuki tahap lanjut usia dimulai saat memasuki usia 60 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penuaan merupakan tahap akhir siklus kehidupan dari perkembangan normal yang akan dialami individu dan tidak dapat dihindari (Sutikno, 2011). Seseorang mulai

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian BAB III METODA PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah studi korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antar variabel (Nursalam, 2003).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan rancangan penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectional, yaitu suatu penelitian dimana variable-variabel yang termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis 28 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis penelitian ini adalah Analitik explanatori/korelasi yaitu bertujuan untuk menemukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakarta. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Surakarta. Penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan observasional analitik. Studi ini dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara tingkat stres dengan tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu

Lebih terperinci

deskriptif korelation yaitu

deskriptif korelation yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan korelasi antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang diarahkan mencari hubungan antara variabel independent

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah ditemukanya obat-obatan seperti antibiotika yang dapat menanggulangi penyakit infeksi berhasil menurunkan angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah studi analitik karena pada hakekatnya merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua variabel pada suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja

BAB III METODE PENELITIAN. kader terhadap motivasi ibu untuk memberikan ASI eksklusif di wilayah kerja BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk penelitian non ekperimental yaitu merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif mengenai hubungan dukungan kader

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian yang memungkinkan pemaksimalan beberapa faktor yang bisa mempengaruhi suatu hasil.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional. BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian non eksperimental atau observasional yang merupakan metode penelitian secara observasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan desain penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dengan menggunakan metode deskriptif korelasional, yaitu menggambarkan faktor-faktor yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor pengetahuan tentang ANC dan Paritas dengan frekuensi kunjungan antenatal pada ibu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian di lakukan di Panti Sosial Tresna Wedha (PSTW) Budi Pertiwi Bandung yaitu di Jalan Sancang No.2 Kelurahan Burangrang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian noneksperimental. Desain pada penelitian ini adalah descriptive comparative dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik, penelitian survei analitik adalah penelitian yang mencoba menggali mengapa fenomena kesehatan itu terjadi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN MOTIVASI UNTUK STUDI LANJUT S2 KEBIDANAN

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN MOTIVASI UNTUK STUDI LANJUT S2 KEBIDANAN HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN MOTIVASI UNTUK STUDI LANJUT S2 KEBIDANAN Iga Trisnawati, YM.V. Mudayen, Dheska Arthyka Palifiana Universitas Sebelas Maret E-mail: trisnawatiiga27@gmail.com Abstract: This research

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan kapan saja, yang dapat menimbulkan kerugian materiel dan imateriel bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia secara geografis terletak di wilayah yang rawan bencana. Bencana alam sebagai peristiwa alam dapat terjadi setiap saat, di mana saja, dan kapan saja,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena menjelaskan hubungan antara dua variabel yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1. TIPE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. 3.2. DESAIN PENELITIAN Desain yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu korelasi, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dimana data pengukuran tekanan darah dan mean arterial blood

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah dekriptif korelasi. Penelitian korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Kayumerah Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. Waktu pelaksanaan penelitian bulan Mei 2013. 3.2 Jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan bantuan kuesioner. Desain penelitian yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross 31 III. METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu studi observasional yang mencari hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe atau jenis penelitian quasi eksperimen kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian. Demak, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi study yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari 2017 terhadap 82

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari 2017 terhadap 82 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari 2017 terhadap 82 mahasiswa sarjana keperawatandengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara kompetensi mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan metode pendekatan analitik cross sectional yang diarahkan untuk mengetahui hubungan pola makan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif. Penelitian deskriptif korelatif bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwa yang terjadi pada saat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis & Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi yaitu mendeskripsikan variabel independen dan dependen, kemudian melakukan analisis

Lebih terperinci