Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,"

Transkripsi

1 Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta Telp: , Faks: Website:

2

3 KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun agama tertentu. Pendidikan merupakan salah satu pemenuhan hak asasi manusia untuk mengembangkan kepribadian dan karakter yang menghargai kebebasan berpikir, menumbuhkan dan menggalakkan sikap saling pengertian, toleransi, persahabatan, dan perdamaian. Untuk memenuhi hak pendidikan bagi orang dewasa, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat-Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, menyediakan layanan pendidikan masyarakat yang diharapkan mampu mendorong tumbuhnya masyarakat belajar sepanjang hayat. Pemenuhan hak warga negara terhadap pendidikan orang dewasa ini diharapkan benar-benar dapat dirasakan dan dilihat hasilnya oleh seluruh masyarakat, oleh karena itu program pendidikan masyarakat diutamakan untuk meraih segmen tertentu yang karena berbagai hal mempunyai kondisi kemarjinalan tertentu (geografis, sosial ekonomi, gender, kekhasan etnisitas dan budaya, serta permasalahan hukum dan penyakit sosial). Layanan pendidikan masyarakat antara lain pendidikan keaksaraan, keaksaraan usaha mandiri, aksara kewirausahaan, pengembangan budaya baca masyarakat, pengarusutamaan gender dan pendidikan perempuan, dan penataan kelembagaan pendidikan nonformal. Pada tahun 2012, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat telah menyediakan layanan Peningkatan Kapasitas Gugus Tugas Pencegahan Trafiking (PTPPO)-HIV/AIDS bagi 40 lembaga, sedangkan Napza dan iii

4 iv Bencana bagi 40 lembaga yang diberikan kepada organisasi/lembaga sub gugus tugas kabupaten/kota dan pegiat yang relevan dengan tugas dan fungsinya. Untuk mendukung indikator kinerja kunci (IKK) pendidikan kecakapan keorangtuaan, pada tahun 2013 Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat meluncurkan bantuan kepada 20 lembaga penyelenggara PTPPO dan 20 lembaga penyelenggara pencegahan NAPZA, HIV/AIDS dan Siaga Bencana. Saya menyambut baik diterbitkannya petunjuk teknis pengelolaan belanja bantuan program-program pendidikan masyarakat ini sebagai upaya untuk meningkatkan layanan pendidikan orang dewasa dengan memperluas ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas layanan pendidikan masyarakat secara terarah dan terpadu. Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi menyusun petunjuk teknis ini saya sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Semoga bermanfaat dan menjadi amal baik bagi kita semua, sehingga mendapat ganjaran yang berlipat dari Allah SWT. Jakarta, Maret 2013 Direktur Jenderal PAUDNI, Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog NIP KATA PENGANTAR Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Terwujudnya masyarakat yang berdaya, beraksara, cerdas, dan mandiri bagi masyarakat yang tidak terjangkau layanan pendidikan dapat dicapai melalui pendidikan masyarakat. Pembinaan pendidikan masyarakat dimaksudkan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat menuju peningkatan kesejahteraan yang bermartabat melalui pembelajaran sepanjang hayat. Dengan demikian, pembinaan pendidikan masyarakat akan selalu melibatkan proses dimana upaya pemerintah diwujudkan secara terpadu dengan upaya penduduk setempat untuk meningkatkan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang lebih bermanfaat dan memberdayakan masyarakat. Layanan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat antara lain: (i) ketersediaan dan keterjangkauan layanan pendidikan keaksaraan orang dewasa(pod), (ii) ketersediaan sarana keaksaraan orang dewasa, (iii) kesetaraan layanan POD bagi perempuan, pemuda dan anak marjinal, (iv) ketersediaan layanan pendidikan keorangtuaan untuk mendukung PAUDISASI dan perlindungan anak, dan (v) kebermutuan lembaga penyelenggara masyarakat dan layanan pendidikan melalui pengarusutamaan gender (PUG) bidang pendidikan. Layanan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap layanan pendidikan nonformal yang makin berkembang. Sampai pada tahun 2012, capaian layanan pendidikan masyarakat yang dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat adalah sebagai berikut: menurunnya jumlah penduduk tuna aksara usia dewasa (15-59 tahun) menjadi 4,21% atau setara dengan orang, dimana dari jumlah tersebut angka disparitas gender penduduk tuna aksara adalah 2,4%. Kemudian, sebanyak 16% dari seluruh lulusan program Keaksaraan Dasar yang berusia tahun telah mendapatkan layanan Keaksaraan Usaha Mandiri dan persentase penduduk perempuan berkeaksaraan dasar yang v

5 vi memperoleh layanan Pendidikan Kecakapan Hidup menjadi 14%. Selain itu, sebanyak 32% Kabupaten/Kota telah menerapkan Pengarusutamaan Gender (PUG) bidang pendidikan. Untuk jumlah Kabupaten/Kota yang telah menyelenggarakan kecakapan keorangtuaan adalah 20%. Terkait dengan peningkatan kualitas kelembagaan, sebanyak 60% Kecamatan telah memiliki PKBM, dan 60% dari PKBM telah bernomor induk lembaga. Sedangkan untuk persentase Kabupaten/Kota yang telah memiliki minimal 10 TBM meningkat menjadi 47%. Untuk meningkatkan penjaminan kualitas pelaksanaan kegiatan tersebut disusunlah petunjuk teknis pengelolaan belanja bantuan pendidikan masyarakat dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai petunjuk bagi pemangku kepentingan dalam melaksanakan seleksi, pengajuan, penyaluran, penyelenggaraan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas layanan peningkatan kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan NAPZA dan HIV/AIDS Selain itu, petunjuk teknis ini diharapkan dapat menjadi petunjuk bagi para pembina, penyelenggara, dan tutor pendidikan nonformal dan informal dalam keikutsertaannya pada kegiatan yang dimaksud. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada berbagai pihak atas kontribusi dan perannya dalam penyusunan petunjuk teknis ini. Semoga petunjuk teknis ini dapat bermanfaat sesuai dengan maksud penyusunannya dan dipergunakan sebagaimana mestinya, dengan harapan semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Amin. Jakarta, Maret 2013 Direktur r Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ella Yulaelawati, l M.A., Ph.D. NIP DAFTAR ISI KATA SAMBUTAN... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum... 3 C. Tujuan Petunjuk Teknis... 4 BAB II KEGIATAN PENDIDIKAN PENCEGAHAN TPPO, TANGGAP DARURAT BENCANA, PENCEGAHAN NAPZA, DAN HIV/AIDS... 5 I. PENDIDIKAN PENCEGAHAN TPPO... 5 A. Pengertian... 5 B. Sasaran Penerima Bantuan Penerima Manfaat... 5 C. Tujuan Kegiatan... 5 D. Hasil yang Diharapkan... 6 E. Deskripsi Kegiatan... 6 II. TANGGAP DARURAT BENCANA... 7 A. Pengertian... 7 B. Sasaran Penerima Bantuan Penerima Manfaat... 8 C. Tujuan Kegiatan... 8 D. Hasil yang Diharapkan... 8 E. Deskripsi Kegiatan... 8 vii

6 III. PENCEGAHAN NAPZA DAN HIV/AIDS... 9 A. Pengertian... 9 B. Sasaran Penerima Bantuan PENDAHULUAN 2. Penerima Manfaat C. Tujuan Kegiatan D. Hasil yang Diharapkan E. Deskripsi Kegiatan BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA A. Latar Belakang viii A. Lembaga Penyelenggara Pada 2011, penduduk Indonesia berusia tahun yang masih tuna 1 B. Persyaratan Lembaga C. Tata Cara Pengajuan Dana D. Proses Penyaluran Dana E. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana F. Mekanisme Pengusulan dan Pencairan Dana BAB IV PELAPORAN DAN PEMANTAUAN A. Pelaporan B. Pemantauan C. Catatan Khusus BAB V PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN A. Pengawasan B. Pemeriksaan BAB VI PENUTUP Lampiran Lampiran Lampiran 1. Format Sistematika Proposal Lampiran 2. Format Rekomendasi Dinas Pendidikan Lampiran 3. Format Perjanjian Kerjasama Lampiran 4. Format Pernyataan Tanggungjawab Mutlak Lampiran 5. Format Penerimaan Dana dan Penggunaannya Lampiran 6. Format Sistematika Laporan Lampiran 7. Format Rencana Kegiatan Lampiran 8. Format Buku Kas Umum Lampiran 9. Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak BAB I aksara berjumlah orang, yang terdiri atas orang lakilaki dan orang perempuan. Berdasarkan persebarannya, sebanyak orang atau 80,52 persen berada di 13 provinsi. Secara khusus, terdapat 6 (enam) provinsi dengan jumlah absolut tuna aksara lebih dari 200 ribu orang dengan persentase di atas rata-rata persentase nasional yaitu 4,43 persen. 1 (satu) provinsi dengan jumlah absolut tuna aksara lebih dari orang, tetapi angka persentase di bawah persentase rata-rata nasional, dan 6 (lima) provinsi dengan angka presentase tuna aksara di atas persentase rata-rata nasional. Dari provinsi-provinsi padat tuna aksara terseb ut, sebanyak orang tersebar di 33 kabupaten dengan jumlah tuna aksara di atas orang (44,3%). Penduduk tuna aksara pada umumnya tinggal di daerah perdesaan seperti: petani kecil, buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan, keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan yang memadai. Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) yang telah ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35

7 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan GNP-PWB/PBA dan Prakarsa B. Dasar Hukum Keaksaraan untuk Pemberdayaan (LIFE) UNESCO-UNLD, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Dasar hukum yang digunakan sebagai landasan kegiatan adalah : Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal 1. Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan dan Informal menyediakan layanan program pendidikan keaksaraan baik Nasional. keaksaraan dasar yang merupakan program pemberantasan buta aksara 2. Peraturan Presiden No. 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan maupun keaksaraan usaha mandiri atau menu ragam keaksaraan lainnya Organisasi Kementerian Negara. yang merupakan program pemeliharaan dan peningkatan kemampuan 3. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005, tentang Standar Nasional keaksaraan. Hal ini dilakukan terdapat kecenderungan para aksarawan baru Pendidikan. 2 3 atau penduduk dewasa berkeaksaraan rendah lainnya kembali buta aksara apabila kemampuan keaksaraannya tidak dipergunakan secara fungsional dan berkelanjutan. Atas dasar itu, pada tahun 2013 Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat menyediakan berbagai layanan program keaksaraan yang meliputi keaksaraan dasar, keaksaraan usaha mandiri, dan aksara kewirausahaan. Kegiatan tersebut ditunjang dengan TBM di ruang publik dan peningkatan mutu TBM unggulan berbasis elektronik, PKBM Tematik, Perluasan Akses PKBM serta kegiatan pendidikan pemberdayaan perempuan, seperti pendidikan kecakapan hidup perempuan, peningkatan budaya tulis melalui koran ibu, Koran anak, dan cerita rakyat, pendidikan keluarga berwawasan gender dan kegiatan sejenis lainnya. Kegiatan pendidikan pencegahan TPPO, tanggap darurat bencana NAPZA dan HIV/AIDS merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan kegiatan yang dilaksanakan di lembaga dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Kegiatan tersebut dapat diakses oleh para penyelenggara program pendidikan masyarakat yang memenuhi persyaratan. Agar kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan NAPZA, DAN HIV/AIDS dapat dipahami oleh para penyelenggara dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan masyarakat, maka disusunlah Petunjuk Teknis Pengajuan, Penyaluran, dan Pengelolaan Bantuan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan NAPZA, DAN HIV/AIDS Tahun Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2007 tentang Alokasi, Klasifikasi, Mekanisme Belanja, dan Pertanggungjawaban Anggaran Belanja. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2009 tentang Koordinasi dan Pengendalian Program di Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional, tahun anggaran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional Peraturan Presiden No. 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2013 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Belanja Bantuan Sosial di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

8 11. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 81/ PMK.05/2012 Tahun Belanja Bantuan Sosial Pada Kementerian Negara/Lembaga. 12. Kesepakatan bersama antara Menteri Pendidikan Nasional dan Menteri Agama Nomor 01 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Program Pendidikan Luar Sekolah di Lembaga Keagamaan. BAB II KEGIATAN PENDIDIKAN PENCEGAHAN TPPO, TANGGAP DARURAT BENCANA, PENCEGAHAN NAPZA, DAN HIV/AIDS C. Tujuan Petunjuk Teknis I. PENDIDIKAN PENCEGAHAN TPPO A. Pengertian 4 Petunjuk teknis disusun dengan tujuan agar dapat dijadikan sebagai 1. Perdagangan orang adalah tindakan perekrutan, pengangkutan, 5 petunjuk bagi pemangku kepentingan dalam melaksanakan seleksi, pengajuan, penampungan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang penyaluran, penyelenggaraan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas publik dengan penggunaan ancaman/kekerasan, penculikan, penyekapan, dalam penyelenggaraan Kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap pemalsuan, penipuan, penyalahgunaan, kekuasaan atau posisi Darurat Bencana, Pencegahan Napza, dan HIV/AIDS Tahun rentan, penyeratan hutang atau memberi bayaran/manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan didalam negara untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi. 2. Pendidikan Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang merupakan bantuan untuk perluasan akses layanan sosialisasi, advokasi, bimbingan teknis, pendampingan yang dilakukan oleh lembaga/sub Gugus Tugas kabupaten/kota, sebagai upaya melakukan tindakan atau aksi proaktif untuk merintangi atau menghalangi agar tidak sampai terjadi tindak pidana perdagangan orang sedini mungkin. B. Sasaran 1. Penerima Bantuan Penerima bantuan sosial adalah Sub Gugus Tugas PTPPO di kabupaten/kota, dan lembaga/organisasi pegiat. 2. Penerima Manfaat Penerima manfaat layanan adalah masyarakat yang rentan sebagai korban perdagangan orang dan eksploitasi seksual anak. C. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan pendidikan pencegahan TPPO adalah untuk meningkatkan kapasitas Sub Gugus Tugas PTPPO kabupaten/kota dan

9 lembaga/organisasi pegiat dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat 2. Daerah yang telah terbentuk Gugus Tugas PTPPO dan pegiat terhadap pencegahan terjadinya tindak pidana perdagangan orang dan PTPPO dapat mengusulkan kegiatan antara lain: eksploitasi seksual anak. a. Perluasan sasaran sosialisasi, advokasi, Round Table Discussion (RTD), Forum Group Discussion (FGD), pencegahan TPPO D. Hasil yang Diharapkan dan ESA melalui pendidikan bagi pemangku kepentingan dan 1. Meningkatnya kapasitas Sub Gugus Tugas PTPPO kabupaten/kota, masyarakat luas sasaran; dan lembaga/organisasi pegiat dalam upaya melakukan tindakan/aksi b. Implementasi Rencana Aksi Daerah (RAD) dan perluasan sasaran proaktif untuk merintangi/menghalangi terjadinya tindak pidana pelaksanaan pencegahan TPPO dan ESA; perdagangan orang. c. Pertemuan rutin sub gugus tugas untuk evaluasi program, tindak 6 2. Tersusunnya media komunikasi, informasi, edukasi (KIE) sebagai 7 bahan sosialisasi dan advokasi. E. Deskripsi Kegiatan Tindak pidana Perdagangan orang adalah setiap tindakan yang memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang ditentukan dalam UU Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang. Ruang lingkup kegiatan pendidikan pencegahan TPPO sekurang-kurangnya meliputi: 1. Kabupaten/Kota yang belum terbentuk Sub Gugus Tugas TTPO Bagi kabupaten/kota yang belum membentuk Sub Gugus Tugas PTPPO harus terlebih dahulu membentuk Sub Gugus Tugas PTPPO dengan SK Bupati/Walikota dengan melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terkait dan dapat mengusulkan kegiatan antara lain untuk: a. Sosialisasi, advokasi, Round Table Discussion (RTD), Forum Group Discussion (FGD) bagi para pemangku kepentingan PTPPO dan ESA, lembaga/organisasi masyarakat, keagamaan, kepemudaan termasuk OSIS; b. Menyusun rencana kerja Sub Gugus Tugas pencegahan TPPO melalui pendidikan tahun 2013 dan melakukan kegiatan aksi upaya untuk pencegahan terjadinya PTPPO dan ESA; c. Menyusun media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) misalnya leaflet, poster, pin, standing banner dan lain-lain; d. Pertemuan rutin sub gugus tugas Pencegahan PTPPO dan ESA; e. Pemetaan sasaran rentan korban perdagangan orang dan Eksploitasi Seksual Anak (ESA) lanjut dan pengembangan model pencegahan TPPO dan ESA; d. Replikasi dan penyempurnaan model pencegahan TPPO dan ESA dengan biaya swadaya, masyarakat dan swasta. e. Menyusun rekam jejak penyelenggaraan kegiatan terkait PTPPO dan pendampingan saksi/korban TPPO dan ESA 3. Indikator Keberhasilan a. Minimal 80% dari masyarakat sasaran memahami tentang bahaya dan langkah-langkah pencegahan terhadap perdagangan orang dan eksploitasi seks komersial anak (ESA); b. Tersusunnya rencana aksi daerah dengan indikator ketersediaan dana pendukung program dari pemerintah kabupaten/kota PTPPO; c. Terbentuknya minimal satu kecamatan model implementasi Rencana Aksi Daerah (RAD) bidang pencegahan TPPO dan ESA; d. Terlaksananya kegiatan sosialisasi, advokasi tentang PTPPO dan ESA di wilayah sasaran. II. TANGGAP DARURAT BENCANA A. Pengertian 1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan faktor non alam ataupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis (lamp. Peraturan Kepala BNPB No. 10 tahun 2008)

10 2. Tanggap Darurat Bencana merupakan aktivitas kemanusiaan yang b. Mengidentifikasi kebutuhan dan penyiapan rencana pelatihan memberikan layanan pendidikan bagi masyarakat sekitar lokasi bencana, c. Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan. atau di tempat pengungsian dan sekitarnya, agar korban bencana alam 2. Pelatihan memperoleh bantuan penguatan, pendampingan, pemulihan secara a. Pelatihan dilaksanakan dalam bentuk workshop dan dilaksanakan psikologis dan pemberdayaan ekonomi melalui pendidikan. sekurang-kurangnya selama 40 jam dengan jumlah peserta 30 orang. b. Metode yang digunakan dalam workshop adalah presentasi, B. Sasaran diskusi, dan kerja kelompok. 1. Penerima Bantuan c. Materi workshop yang berkaitan dengan Tanggap Darurat Penerima bantuan sosial adalah SKB. Bencana antara lain: 8 2. Penerima Manfaat Trauma Counseling 9 Penerima manfaat layanan adalah masyarakat korban bencana. C. Tujuan Kegiatan Meningkatkan kemampuan petugas/relawan dalam memberikan bantuan, bimbingan dan pendampingan kepada korban bencana melalui penyelenggaraan kegiatan pendidikan, pelatihan dan trauma counseling. D. Hasil yang Diharapkan Meningkatnya kemampuan petugas yang direkrut dari unsur pengurus/ anggota PKBM se kabupaten/kota di wilayah SKB berada sebagai relawan dalam memberikan bantuan dan pendampingan kepada korban bencana melalui penyelenggaraan kegiatan pendidikan dan pelatihan. E. Deskripsi Kegiatan Kegiatan Tanggap Darurat Bencana dilakukan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan. Agar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, lembaga penerima bantuan perlu menyusun Acuan Pelaksanaan sekurang-kurangnya berisi: nama kegiatan, tujuan kegiatan, jadwal pelatihan dan kegiatan pendampingan yang menggambarkan waktu, materi, tutor/ instruktur/fasilitator, bahan bacaan/buku rujukan. Tahapan kegiatan pelatihan tanggap darurat bencana sekurang-kurangnya, meliputi: 1. Persiapan: a. Perekrutan calon relawan dari unsur pengurus/anggota PKBM se kabupaten/kota di wilayah SKB berada Pengembangan model pendidikan di daerah bencana Penyusunan KIE tanggap darurat bencana bidang pendidikan nonformal Pelatihan keterampilan fungsional praktis 3. Pemberian bantuan, bimbingan dan pendampingan a. Pemberian bantuan, bimbingan dan pendampingan, pemulihan secara psikologis melalui trauma counseling b. Implementasi model pendidikan di daerah bencana c. Pelatihan keterampilan fungsional praktis untuk penguatan pemulihan ekonomi 4. Indikator Keberhasilan Kegiatan a. Tersedianya relawan yang siap, handal dan tangguh dalam mengatasi bencana; b. Tersedianya KIE dan bahan belajar aktif bagi korban bencana; c. Relawan dapat memberikan bantuan, bimbingan dan pendampingan kepada korban bencana; d. Masyarakat memiliki kemampuan dalam menghadapi dan menanggulangi bencana alam. III. PENCEGAHAN NAPZA DAN HIV/AIDS A. Pengertian 1. Napza adalah obat obatan (narkotika psikotropika dan zat adiktif) yang disalahgunakan pemakaiannya oleh seseorang dan berdampak buruk terhadap kehidupan dan lingkungannya.

11 2. HIV adalah Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang E. Deskripsi Kegiatan menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia termasuk golongan retrovirus yang terutama ditemukan di dalam cairan tubuh, seperti Deskripsi Kegiatan Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA dan Penularan darah, cairan mani, cairan vagina dan air susu ibu. HIV/AIDS 3. AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu sekumpulan 1. Penyelenggara Pencegahan Penyalahgunaan dan Penularan HIV/ gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh. AIDS 4. ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) adalah penderita HIV/AIDS Ruang lingkup kegiatan pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan sehingga penyakit lain yang masuk kemudian akan dengan mudah penularan HIV/AIDS adalah sebagai berikut: menyebabkan penderitaan parah hingga kematian dengan cepat a. Sosialisasi, advokasi, Round Table Discussion (RTD), Forum 10 Group Discussion (FGD) bagi para pemangku kepentingan untuk Pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS merupakan kegiatan pencegahan penyalahgunaan NAPZA, pencegahan penularan HIV/AIDS yang dikelola oleh Lembaga swadaya masyarakat, organisasi sosial dan keagamaan untuk pembentukan/penguatan serta peningkatan keperdulian masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya Pencegahan HIV/AIDS dan Napza B. Sasaran 1. Penerima Bantuan Penerima bantuan sosial adalah PKBM dan Orsosmas. 2. Penerima Manfaat Penerima manfaat layanan adalah masyarakat yang rentan sebagai korban HIV/AIDS dan Napza. C. Tujuan Kegiatan Untuk meningkatkan kapasitas organisasi masyarakat yang telah memiliki program pendampingan dan perawatan korban NAPZA, HIV/AIDS serta pemulihan pengguna NAPZA yang berbasis masyarakat untuk menghambat penggunaan dan peredaran NAPZA serta penularan dan peyebaran HIV/AIDS. D. Hasil yang Diharapkan Meningkatnya kapasitas organisasi masyarakat yang telah memiliki program pendampingan dan perawatan korban NAPZA, HIV/AIDS serta pemulihan pengguna NAPZA yang berbasis masyarakat untuk menghambat penggunaan dan peredaran NAPZA serta penularan dan penyebaran HIV/AIDS. mencegah penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS melalui pendidikan; b. Pelatihan untuk menyusun, merencanakan, dan melaksanakan upaya penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS; c. Implementasi pengembangan model pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS; d. Pertemuan rutin kelompok kerja pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS guna evaluasi dan perencanaan kegiatan selanjutnya; e. Pemetaan sasaran daerah rawan dan penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS. 2. Indikator keberhasilan pencegahan HIV/AIDS dan NAPZA a. Orsosmas dan lembaga sosial lainnya, melaksanakan kegiatan sesuai dengan usulan pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS; b. Tersedianya kurikulum dan bahan belajar aktif untuk pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS bagi masyarakat rentan terhadap korban penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS; c. Terlaksananya kegiatan sosialisasi, advokasi, penguatan dan pemberdayaan masyarakat di wilayah rawan penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS di daerah sasaran.

12 BAB III PROSEDUR PENGAJUAN DAN PENYALURAN DANA B. Persyaratan Lembaga 1. Memiliki SK Penetapan Sub Gugus Tugas PTPPO dari pejabat yang berwenang; 2. Memiliki akta notaris atas nama lembaga; 3. Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 4. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga yang dinyatakan dengan surat keterangan bank atas nama Sub Gugus Tugas (tidak atas nama pribadi); 5. Memiliki NPWP atas nama Sub Gugus Tugas bidang pencegahan dan lembaga; 6. Memiliki alamat lengkap, nomor telepon/ dan struktur keanggotaan yang jelas dan memenuhi keterwakilan lembaga pemerintah, organisasi masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat; 7. Memiliki data sasaran rawan perdagangan orang dan eksploitasi seksual anak, korban bencana dibuktikan dengan data publikasi yang sah (kliping berita, data statistik dan lainnya); 8. Mencantumkan rencana kegiatan pencegahan PTPPO, ESA dan tanggap darurat bencana; 9. Sanggup menyelenggarakan kegiatan PTPPO, atau sanggup membentuk dan mengelola sub gugus tugas PTPPO bagi daerah yang belum memiliki sub gugus tugas, dan kegiatan tanggap darurat bencana. C. Tata Cara Pengajuan Dana 1. Penyusunan Proposal 12 A. Lembaga Penyelenggara 13 Proposal Bantuan Kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap 1. Lembaga penyelenggara kegiatan pendidikan pencegahan TPPO Darurat Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan adalah Sub Gugus Tugas TPPO/Pokja PUG. Penularan HIV/AIDS disusun dengan mengacu pada sistematika 2. Lembaga penyelenggara kegiatan tanggap darurat bencana adalah yang ada pada Petunjuk Teknis ini. SKB/PKBM/Orsosmas. 2. Pengiriman dan Penerimaan Proposal 3. Lembaga penyelenggara kegiatan pencegahan NAPZA. HIV/AIDS adalah Orsosmas/LSM. a. Lembaga pengusul mengajukan proposal lengkap dengan lampirannya kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan alamat sebagai berikut; Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Up. Subdit Kelembagaan dan Kemitraan Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta b. Proposal dibuat sebanyak 1 (satu) eksemplar dikirim ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, dan 1 (satu) eksemplar dikirimkan ke Dinas pendidikan Provinsi. Tanda bukti pengiriman dan atau tanda terima proposal yang dikirimkan ke Dinas pendidikan Provinsi dilampirkan pada proposal yang dikirim ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat. c. Batas waktu pengiriman proposal ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat selambat-lambatnya tanggal 31 Juli 2013 (cap pos), dengan catatan: batas waktu pengajuan proposal tersebut dapat diperpanjang apabila alokasi bantuan masih tersedia.

13 D. Proses Penyaluran Dana memastikan keberadaan dan kredibilitas lembaga pengusul, identitas dokumen yang diajukan, serta untuk meyakinkan kelayakan lembaga, 1. Penilaian Proposal sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Verifikasi dapat dilakukan Setiap proposal yang diajukan kepada Direktorat Pembinaan dengan cara konfirmasi tentang kebenaran dokumen dalam proposal Pendidikan Masyarakat, akan dinilai oleh Tim Penilai Proposal yang melalui surat kepada Dinas Pendidikan setempat atau langsung diangkat dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Pejabat Pembuat meninjau ke lapangan. Hasil verifikasi digunakan sebagai dasar untuk Komitmen dan disyahkan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan menetapkan calon penerima bantuan. Masyarakat atau pejabat yang ditunjuk. 3. Penetapan Penerima Bantuan Penilaian proposal dilakukan melalui dua tahap, yaitu: 14 a. Tahap pertama, penilaian administratif: Penerima bantuan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat 15 1) Penilaian administratif ini memuat tentang SK Sub Gugus Tugas, rekomendasi Dinas Pendidikan Kab/Kota, akta notaris, rekening bank dan NPWP atas nama lembaga, keterangan domisili, kesesuaian judul proposal dengan program. 2) Proposal yang tidak lolos seleksi administratif dinyatakan gugur, sedangkan proposal yang lolos seleksi administrasi, akan dilanjutkan pada penilaian tahap kedua. b. Tahap kedua, penilaian subtansi/isi: 1) Proposal dinilai berdasarkan bobot penilaian (score) oleh tim penilai; Penilaian substansi ini memuat tentang perencanaan program/rencana aksi, model dan gambaran output yang diharapkan, rincian anggaran biaya sesuai komponen yang terdapat dalam petunjuk teknis, data dan sasaran yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan program. Selain itu, ada dokumen pendukung pelaksanaan kegiatan. 2) Tim penilai melakukan ranking menurut bobot penilaian dari yang terbesar sampai yang terkecil, sehingga diperoleh daftar lembaga/organisasi yang dianggap layak sebagai nominasi calon penerima bantuan. 2. Verifikasi Proposal akan diverifikasi oleh Tim yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen. Verifikasi dilakukan untuk ditetapkan sebagai berikut: a. Berita Acara hasil verifikasi disampaikan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat sebagai pertimbangan dalam menetapkan lembaga penerima dana bantuan; b. Lembaga penerima bantuan ditetapkan dengan Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen dan disyahkan oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat; c. Surat Keputusan tersebut dikirimkan kepada lembaga yang bersangkutan dengan tembusan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota setempat; d. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Pejabat Pembuat Komitmen pada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dan dokumen bantuan dengan lembaga yang bersangkutan. 4. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pejabat Pembuat Komitmen pada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dan dokumen bantuan dalam rangkap 5, serta bermaterai Rp. 6000,- dengan lembaga calon penerima bantuan. Dalam penandatanganan perjanjian kerjasama tersebut, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat selaku pihak pertama sebagai pemberi dana bantuan, dan lembaga selaku pihak kedua sebagai penerima dana bantuan.

14 Dengan penandatanganan perjanjian kerjasama atau dokumen Gugus Tugas PTPPO sebesar = Rp , - untuk 20 lembaga tersebut, maka Lembaga/Satuan PNF yang ditetapkan Rp (Empat Puluh Juta Rupiah). Adapun alokasi penerima dana bantuan wajib melakukan hal-hal berikut: penggunaan dana bantuan mengacu pada rincian pada Tabel 1. a. Menggunakan dan mengadministrasikan dana secara tertib sesuai Tabel 1. Persentase Alokasi Penggunaan Dana Bantuan Kegiatan ketentuan yang berlaku; Pendidikan Pencegahan TPPO Kabupaten/Kota Tahun 2013 b. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara akuntabel Persentase dan transparan sesuai dengan yang disepakati dalam Perjanjian No Kegiatan Alokasi (%) Kerjasama dan peraturan yang berlaku. 1. Sosialisasi, advokasi, RTD, FGD tentang Pencegahan Tindak 20% 5. Penyaluran Dana 16 Pidana Perdagangan Orang bagi para pengambil kebijakan, 17 stakeholders, dan atau masyarakat luas Bantuan dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat disalurkan melalui mekanisme sebagai berikut: a. Berdasarkan dokumen yang telah disiapkan sesuai ketentuan yang berlaku, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat mengajukan usulan ke Biro Keuangan Kemdikbud untuk memperoleh Surat Perintah Membayar (SPM); b. Biro Keuangan Kemdikbud mengajukan SPM ke KPPN Jakarta III untuk penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D); c. KPPN Jakarta III menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D), dan selanjutnya mentranfer dana bantuan ke rekening Bank/Lembaga Keuangan Penyalur; d. Bank/Lembaga Keuangan Penyalur memindahbukukan atau mentransfer dana bantuan dari rekening Bank/LK Penyalur ke rekening Lembaga/Satuan PNF yang ditetapkan sebagai penerima bantuan. E. Alokasi dan Rincian Penggunaan Dana 1. Pendidikan Pencegahan TPPO sebesar = Rp , - untuk 20 Rp (Empat Puluh Juta Rupiah); Pada tahun 2013 pemerintah melalui Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyediakan dana kegiatan Pendidikan Pencegahan Sub 2. Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para pengelola/ anggota Sub Gugus Tugas PTPPO 15% 3 Pengembangan Model Pencegahan TPPO 40% 4. Operasional dan pertemuan Sub Gugus Tugas 15% 5. Pemetaan permasalahan dan aksi pencegahan TPPO dan ESA 10% Jumlah 100% Penjelasan: Sub Gugus Tugas PTPPO penyelenggara kegiatan harus melengkapi semua bukti kegiatan berupa tempat dan tanggal, data peserta, nara sumber, serta bahan dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan, maupun bukti-bukti lainnya dalam kegiatan: a. Sosialisasi, advokasi, RTD dan FGD tentang PTPPO dengan materi kebutuhan, permasalahan, dan potensi daerah rawan TPPO; dan dengan peserta para pengambil kebijakan dan stakeholders lainnya; b. Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para anggota Sub Gugus Tugas PTPPO untuk meningkatkan kapasitas pemahaman modus dan Pencegahan TPPO dan ESA (sebagai pertanggungjawaban administratif, penyelenggara kegiatan harus memberikan sertifikat bagi peserta);

15 c. Pengembangan Model Pencegahan TPPO di kecamatan yang b. Pemberian bantuan, bimbingan dan pendampingan, pemulihan teridentifikasi rentan sebagai daerah rawan terjadinya PTPPO secara psikologis melalui trauma counseling dan ESA. c. Implementasi model pendidikan di daerah bencana d. Operasional dan Pertemuan rutin sub gugus tugas (bukti d. Pelatihan keterampilan fungsional praktis untuk penguatan operasional berbentuk biaya transport dan konsumsi, bukti pemulihan ekonomi kegiatan rapat yaitu dengan notulen dan kuitansi pengeluaran); 3 Penilaian/evaluasi dan pelaporan 15% e. Pemetaan permasalahan dan aksi penanganan pencegahan Jumlah 100% TPPO dan ESA untuk mendokumentasikan isu dan modus Penjelasan: 18 tindak pidana perdagangan orang dan ESA serta bentuk bentuk Dana bantuan ini akan disalurkan kepada SKB berdasarkan 19 No penanganan maupun upaya pencegahan yang dilakukan oleh aparatur desa, kecamatan dan pemerintah daerah, dibuktikan dengan kliping berita, berita acara, peraturan desa dan sejenisnya. 2. Tanggap Darurat/Pasca Rp (Empat Puluh Juta Rupiah); Jumlah dana bantuan yang disediakan untuk menyelenggarakan kegiatan Tanggap Darurat/Pasca Bencana dan Pencegahan HIV/ AIDS sebesar = Rp , - untuk 20 Rp (Empat Puluh Juta Rupiah). Adapun alokasi penggunaan dana bantuan mengacu pada rincian pada Tabel 2. Tabel 2. Persentase Alokasi Penggunaan Dana Bantuan Kegiatan Tanggap Darurat Bencana Tahun 2013 Kegiatan 1. Persiapan a. Perekrutan calon relawan b. Mengidentifi kasi kebutuhan dan penyiapan rencana pelatihan c. Sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan. 2. Pelatihan, pemberian bantuan dan pendampingan a. Pelatihan dilaksanakan dalam bentuk workshop dan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 40 jam dengan jumlah peserta 30 orang. Persentase Alokasi (%) 10% 75% pemetaan daerah korban bencana alam oleh tim dari Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Ditjen PAUDNI Kemdikbud dan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan Kab/Kota dengan lintas sektor lainnya sesuai Juknis yang ada. SKB penyelenggara kegiatan harus melengkapi semua bukti kegiatan berupa tempat dan tanggal, data peserta, narasumber, serta bahan dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan, maupun bukti-bukti lainnya dalam kegiatan: a. Persiapan yang dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan penyiapan rencana bentuk penanganan korban bencana, jadwal kegiatan, sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan kegiatan serta perekrutan calon relawan yang; b. Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas relawan dalam menangani dampak bencana sesuai dengan kebutuhan yang teridentifikasi pada tahap persiapan. Materi yang digunakan antara lain meliputi pemulihan psikologis melalui trauma konseling, pendidikan, dan penyusunan KIE tanggap darurat serta pemberdayaan ekonomi dengan pelatihan keterampilan praktis untuk memperkuat penguatan pemulihan ekonomi korban bencana. Kegiatan dapat dibuktikan dengan data peserta, data pendamping dan frekuensi dampingan, serta catatan dokumentasi kegiatan;

16 c. Pemberian bantuan, bimbingan dan pendampingan, pemulihan a. Sosialisasi, advokasi, RTD dan FGD tentang pencegahan secara psikologis dan pemberdayaan ekonomi melalui trauma penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS bagi para counseling, implementasi model pendidikan di daerah bencana pengambil kebijakan, stakeholders, dan atau masyarakat luas, dalam dan pelatihan ketrampilan praktis. Kegiatan dapat dilampirkan mengidentifikasi kebutuhan, permasalahan, dan potensi daerah daftar sasaran (warga korban bencana). rawan penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS; 3. Pencegahan HIV/AIDS Rp (Empat Puluh Juta b. Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para pengelola program Rupiah); penyuluhan dan pendampingan pencegahan penyalahgunaan Tabel 3. Persentase Alokasi Penggunaan Dana Bantuan Kegiatan NAPZA dan penularan HIV/AIDS, baik secara berkala maupun 20 Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA dan Penularan HIV/AIDS peningkatan kapasitas administratif; yang dibuktikan dengan 21 Tahun 2013 No Kegiatan 1. Sosialisasi, advokasi, RTD, FGD tentang pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS bagi para pengambil kebijakan, stakeholders, dan atau masyarakat luas 2. Pelatihan untuk meningkatkan kapasitas para pengelola program penyuluhan dan pendampingan pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS 3 Pengembangan Model pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS 4. Pendataan sasaran, potensi daerah dan upaya pencegahan penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS Persentase Alokasi (%) Rintisan Penguatan 30% 15% 20% 25% 40% 50% 10% 10% Jumlah 100% Penjelasan: Lembaga/Satuan PNF penyelenggara kegiatan harus melengkapi semua bukti kegiatan berupa tempat dan tanggal, data peserta, nara sumber, serta bahan dan alat yang digunakan dalam pelaksanaan, maupun bukti-bukti lainnya dalam kegiatan: daftar hadir, bahan bacaan/informasi dan nara sumber; c. Pengembangan Model Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA dan Penularan HIV/AIDS di kecamatan yang teridentifikasi rentan sebagai daerah rawan terjadinya penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS; d. Pendataan sasaran, permasalahan dan potensi korban penyalahgunaan NAPZA dan penularan HIV/AIDS. F. Mekanisme Pengusulan dan Pencairan Dana Mekanisme pembagian tugas dan kewenangan pemangku kepentingan terkait pengusulan dan pencairan dana bantuan adalah sebagai berikut: 1. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) a. Menetapkan Petunjuk Teknis Pengajuan dan Pengelolaan Bantuan kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS berdasarkan pedoman umum penyaluran bantuan sosial yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal; b. Mengesahkan keputusan penerima bantuan sosial; c. Menyusun laporan penyaluran bantuan sosial. 2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) a. Menyosialisasikan kegiatan bantuan kepada dinas pendidikan provinsi/ kabupaten/kota, satuan PNF dan seluruh pemangku

17 kepentingan; 5. Lembaga Penerima Dana Bantuan b. Melakukan verifikasi terhadap lembaga penerima bantuan a. Memenuhi syarat-syarat sebagai lembaga penerima (penyelenggara) kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan Penularan HIV/ Penularan HIV/AIDS; AIDS; c. Menerbitkan SK lembaga penerima bantuan kegiatan Pendidikan b. Mengikat perjanjian kerjasama dengan PPK; Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan c. Mengelola kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Penggunaan Napza, dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS; Darurat Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan 22 d. Mengikat perjanjian kerjasama dengan lembaga penerima Pencegahan Penularan HIV/AIDS berdasarkan proposal yang 23 Bantuan kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS; e. Melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan bantuan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS. 3. Dinas Pendidikan Provinsi a. Menyosialisasikan bantuan sosial kepada dinas pendidikan kabupaten/kota maupun satuan PNF di wilayahnya; b. Melakukan monitoring dan evaluasi bantuan kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS. 4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota a. Menyosialisasikan bantuan sosial kepada satuan PNF di wilayahnya; b. Melakukan pembinaan kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS. disusun dan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Petunjuk Teknis; d. Mempertanggungjawabkan penggunaan dana bantuan yang dikelolanya; e. Menyusun dan mengirim laporan penerimaan dana dan laporan penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS kepada Direktorat Bindikmas.

18 PELAPORAN DAN PEMANTAUAN 1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat tidak memungut dana A. Pelaporan apapun dan tidak menerima pengembalian dana dalam bentuk apapun Lembaga penyelenggara program Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS wajib menyampaikan laporan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat melalui Kasubag Tata Usaha paling lambat 2 minggu setelah dana diterima, dengan menggunakan format terlampir. Laporan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS disusun dengan mengacu pada format terlampir dan disampaikan kepada Dinas pendidikan provinsi dengan tembusan dinas pendidikan kabupaten/kota B. Pemantauan BAB IV Kegiatan pemantauan dilakukan melalui pembinaan dan penyelesaian masalah terhadap pelaksanaan program bantuan sosial Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS. Secara umum tujuan kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa dana bantuan sosial Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS diterima oleh yang berhak dalam jumlah, waktu, cara, dan penggunaan yang tepat. Selain itu juga dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan program, kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program, dan upaya-upaya penyelesaian masalah yang diambil. Dalam pelaksanaannya, pemantauan dapat dilakukan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti Penilik yang membidangi pendidikan masyarakat dan Ikatan Pamong Belajar Indonesia. C. Catatan Khusus: untuk pencairan dana bantuan yang akan dan telah ditetapkan. 2. Lembaga penerima bantuan sosial yang tidak menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan sesuai ketentuan pada tahun sebelumnya, tidak akan dinilai untuk proses penerima bantuan kegiatan tahun Setiap lembaga penerima bantuan diwajibkan berkoordinasi dengan instansi perpajakan setempat. 4. Apabila dalam pelaksanaan terjadi perubahan kegiatan dan alokasi biaya dari yang diajukan dalam proposal, penyelenggara wajib mengajukan addendum/perbaikan proposal yang diketahui oleh dinas pendidikan kabupaten/kota setempat. 5. Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan kegiatan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab mutlak lembaga penyelenggara. 6. Seluruh proposal yang sudah diterima dan terinventarisasi dalam sistem seleksi calon lembaga penerima bantuan, tidak dapat diminta/ ditarik kembali oleh lembaga pengusul dengan alasan apapun.

19 BAB V PENGAWASAN DAN PEMERIKSAAN BAB V PENUTUP A. Pengawasan Petunjuk teknis dibuat untuk memberikan pemahaman dan acuan 26 Untuk menghindari adanya/terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan 27 kepada seluruh pemangku kepentingan dalam penyaluran dan dalam pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh lembaga penerima batuan pemberian layanan Pendidikan Pencegahan TPPO, Tanggap Darurat sosial, sekaligus sebagai upaya untuk menjamin mutu penyelenggaraan Bencana, Pencegahan Penggunaan Napza, dan Penularan HIV/AIDS sesuai kegiatan dan hasil-hasilnya yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat dirasakan peran masing-masing. Untuk menyampaikan saran dan pengaduan dapat manfaatnya oleh masyarakat. Maka dari itu perlu adanya pengawasan yang menghubungi: dapat dilakukan oleh instansi terkait, yang dilaksanakan sesuai dengan Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Pengawasan dilakukan terhadap pelaksanaan pengelolaan bantuan sosial Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270, sejak dari perencanaan/persiapan, saat pelaksanaan kegiatan, sampai dengan Telepon (021) , Faksimili (021) tindaklanjut pasca kegiatan. Website: B. Pemeriksaan Sebagaimana diketahui bahwa dana bantuan sosial bersumber dari APBN, yang sudah semestinya dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Penggunaan dana bantuan perlu dilakukan pemeriksaan dengan maksud agar pemanfaatan dana bantuan sosial sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Petunjuk Teknis. Pemeriksaan pengelolaan dana bantuan sosial dilakukan oleh instansi terkait, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.

20 Lampiran Lampiran Lampiran 1. Format Sistematika Proposal I. Contoh Sampul Proposal PROPOSAL KEGIATAN PENDIDIKAN PENCEGAHAN TPPO/ TANGGAP DARURAT BENCANA/ PENCEGAHAN 3. Sarana dan Prasarana PENGGUNAAN NAPZA, DAN PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS *) Diajukan Oleh: Nama Lembaga :... Alamat :... No. Telp./HP/Faks. :... Alamat ... NAMA KOTA TAHUN 2013 *) disesuaikan dengan bantuan yang diajukan II. Sistematika Proposal Kata Pengantar Daftar Isi A. Pendahuluan 1. Latar Belakang/Rasional 2. Sasaran Penerima Manfaat 3. Tujuan kegiatan 4. Hasil yang akan dicapai/indikator Keberhasilan B. Profil Lembaga 1. Identitas Lembaga (nama lengkap, alamat jelas, dan legalitas lembaga) 2. Susunan Kepengurusan 4. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 5. Kemitraan 6. Prestasi yang dimiliki C. RENCANA KEGIATAN 1. Persiapan a. Sasaran b. Lokus c. Rincian Anggaran Belanja d. Sarana dan Prasarana e. Jadwal 2. Pelaksanaan Rencana kegiatan pembelajaran 3. Penilaian Rencana kegiatan penilaian D. PENUTUP III. LAMPIRAN: 1. Salinan/fotokopi SK pembentukan sub gugus tugas PTPPO dari pejabat yang berwenang 2. Salinan/fotokopi akta pendirian bagi lembaga/organisasi selain sub gugus tugas PTPPO 3. Salinan/fotokopi no rekening dan NPWP atas nama lembaga

21 Lampiran 2: Format Rekomendasi Dinas Pendidikan KOP DINAS PENDIDIKAN PROVINSI ATAU KABUPATEN/KOTA*) SURAT REKOMENDASI Nomor:... Yang bertanda tangan di bawah ini: DENGAN Nama :... LEMBAGA Jabatan : Alamat :... Dengan ini menyatakan bahwa: Nama Lembaga :... Ketua Lembaga :... Alamat Lembaga :... No. Tlp/HP/Faks. :... Adalah benar sebagai lembaga yang memiliki kredibilitas dan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan pendidikan masyarakat, dan dianggap layak mengajukan dana bantuan penyelenggaraan kegiatan tahun 2013 kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Demikian rekomendasi ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya Kepala dinas pendidikan kabupaten/kota *)..... *) coret yang tidak perlu Tanda Tangan, Stempel (...) Lampiran 3: Format Perjanjian Kerjasama PERJANJIAN KERJASAMA NOMOR :.../B4/MS/2013 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TENTANG KERJASAMA PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN PENCEGAHAN TPPO/TANGGAP DARURAT BENCANA/ PENCEGAHAN PENGGUNAAN NAPZA, DAN PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS *) TAHUN 2013 Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu tiga belas, kami yang bertandatangan di bawah ini: 1. Nama : Ir. Triana Januari DTS, M.Pd NIP : Jabatan Alamat : Pejabat Pembuat Komitmen : Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 2. Nama : Jabatan : Alamat : dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga... dan untuk selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

22 Secara bersama-sama, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA selanjutnya disebut sebagai PARA PIHAK, berdasarkan pertimbangan: 1. Bahwa PIHAK PERTAMA sebagai institusi yang bertugas melakukan pembinaan dan pengembangan pendidikan masyarakat. 2. Bahwa PIHAK KEDUA sebagai lembaga yang menyelenggarakan kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO/Tanggap Darurat Bencana/ Pencegahan Penggunaan Napza, Dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS *). PARA PIHAK bersepakat bekerjasama untuk menyelenggarakan b. Menyusun rencana dan jadwal kegiatan. 32 kegiatan kegiatan Pendidikan Pencegahan TPPO/Tanggap Darurat Bencana/ c. Memberitahukan dan mengkoordinasikan pelaksanaan kepada 33 Pencegahan Penggunaan Napza, Dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS *) dengan ketentuan sebagaimana diatur pada pasal-pasal berikut: Pasal 1 TUJUAN KERJASAMA Perjanjian kerjasama ini bertujuan untuk: 1. Untuk meningkatkan kapasitas Sub Gugus Tugas PTPPO dan ESA kabupaten/kota, Orsosmas dan lembaga sosial lainnya dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pencegahan terjadinya tindak pidana perdagangan orang. 2. Untuk meningkatkan kemampuan Orsosmas atau Lembaga/Satuan PNF dalam rangka menyelenggarakan kegiatan tanggap Darurat Bencana Alam yang akan dikhususkan kepada lembaga (SKB/PKBM/Orsosmas) yang terkena bencana. 3. Untuk meningkatkan kapasitas organisasi masyarakat yang telah memiliki program pendampingan dan perawatan korban NAPZA, HIV/AIDS serta pemulihan pengguna NAPZA yang berbasis masyarakat untuk menghambat penggunaan dan peredaran NAPZA serta penularan dan peyebaran HIV/AIDS. Pasal 2 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. Tugas dan tanggung jawab PIHAK PERTAMA adalah: a. Memproses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, setelah perjanjian kerjasama ditandatangani oleh PARA PIHAK melalui KPPN Jakarta III sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku; *) disesuaikan dengan bantuan yang diajukan b. Memantau dan memberikan pendampingan/asistensi pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA apabila diperlukan c. Menghentikan/membatalkan proses pencairan dana kepada PIHAK KEDUA, jika ditemukan hal-hal yang diduga berpotensi merugikan keuangan negara. 2. Tugas dan tanggung jawab PIHAK KEDUA adalah: a. Menandatangani Surat Pernyataan Kesanggupan dan tanggung jawab mutlak. Dinas Pendidikan Provinsi atau Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat; d. Mengadministrasikan dan mempertanggungjawabkan penggunaan dana secara akuntabel sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku; e. Menjamin terselenggaranya pelaksanaan kegiatan sesuai rencana kegiatan dan target sasaran yang diajukan. f. Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan dan menyampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan tembusan kepada dinas pendidikan provinsi setempat, dan mengarsipkan aslinya untuk kepentingan pemeriksaan oleh yang berwenang. Pasal 3 PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA 1. Untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud pada pasal 2 ayat 2 di atas, PIHAK PERTAMA menyalurkan dana kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp (empat puluh juta rupiah), untuk penyelenggaraan Pendidikan Pencegahan TPPO/Tanggap Darurat Bencana/ Pencegahan Penggunaan Napza, Dan Pencegahan Penularan HIV/AIDS *). 2. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 di atas, dibebankan pada anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal Tahun 2013, Nomor tanggal

Lampiran 9: Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK

Lampiran 9: Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK Lampiran 9: Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK 44 KEGIATAN : NAMA LEMBAGA : ALAMAT LENGKAP : TANGGAL PENERIMAAN : TAHUN ANGGARAN : No Tanggal Nomor Bukti Uraian Jenis

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Lampiran 9: Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK

Lampiran 9: Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK Lampiran 9: Format Buku Penerimaan/Penyetoran Pajak BUKU PENERIMAAN/PENYETORAN PAJAK 36 KEGIATAN : NAMA LEMBAGA : ALAMAT LENGKAP : TANGGAL PENERIMAAN : TAHUN ANGGARAN : No Tanggal Nomor Bukti Uraian Jenis

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO), NAPZA, HIV/AIDS dan Tanggap Darurat Bencana

Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO), NAPZA, HIV/AIDS dan Tanggap Darurat Bencana i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Komplek Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Tempat Uji Kompetensi 1 i ii SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal Kebijakan pembangunan pendidikan nasional diarahkan untuk mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

Lebih terperinci

Kegiatan Peningkatan Mutu PKBM dan FK-PKBM

Kegiatan Peningkatan Mutu PKBM dan FK-PKBM i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi

Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi 1 Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Sertifikasi Kompetensi i ii Bansos Peningkatan Kapasitas Lembaga Setifikasi Kompetensi SAMBUTAN Direktur

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Peningkatan Kapasitas POKJA Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota

Peningkatan Kapasitas POKJA Pengarusutamaan Gender (PUG) Bidang Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

Program Pendidikan Keaksaraan Berbasis Seni Budaya Lokal

Program Pendidikan Keaksaraan Berbasis Seni Budaya Lokal i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pusat Studi Wanita/Gender (PSW/G)

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pusat Studi Wanita/Gender (PSW/G) i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK TAHUN KODE JUKNIS : 28-PS NAMA PROGRAM : BEASISWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PAMERAN PRODUK KREATIF SISWA SMK BESERTA MITRA INDUSTRI KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik

Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik Pedoman Penyelenggaraan Lomba Kompetensi Peserta Didik 1 PEDOMAN BLOCKGRANT PENYELENGGARAAN LOMBA KOMPETENSI PESERTA DIDIK KURSUS i ii PEDOMAN BLOCKGRANT PENYELENGGARAAN LOMBA KOMPETENSI PESERTA DIDIK

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 1 KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR : 07 / Per / Dep.2 / XII /2016 TENTANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA PRESTASI TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM BEASISWA PRESTASI TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan

Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN

Lebih terperinci

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi

Pedoman Pelaksanaan Penyaluran Tunjangan Profesi Pendidik Melalui Dana Dekonsentrasi 00 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI MELALUI DANA DEKONSENTRASI DIREKTORAT PROFESI PENDIDIK DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA - 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR 08 / Per / Dep.2 / XII / 2016 TENTANG

Lebih terperinci

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PANDUAN PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PEMERINTAH PENGEMBANGAN SEKOLAH MODEL PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH 2017 PANDUAN PETUNJUK

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNAANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF TENAGA LAPANGAN DIKMAS (TLD)/ FASILITATOR DESA INTENSIF (FDI) Lampiran 3 Lampiran 3 DAFTAR NAMA TLD/FDI PENERIMA DANA INSENTIF TAHUN 2012 PROVINSI :... NO NAMA ALAMAT *) KAB/KOTA NAMA BANK CABANG/UNIT NO. REKENING MASA KERJA (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) *) sesuai dengan

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep.

PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 01/Per/Dep. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 01/Per/Dep.3/II/2014

Lebih terperinci

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid

2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presid BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1263, 2015 KEMENKEU. Pendanaan. Rehabilitasi. Rekontruksi. Pasca Bencana. Pemerintah Pusat. Pemerintah Daerah. Hibah. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

No PS 2009 TAHUN Bantuan Persiapan Sertifikasi ISO

No PS 2009 TAHUN Bantuan Persiapan Sertifikasi ISO No. 10 2 PS 2009 TAHUN 2009 Bantuan Persiapan Sertifikasi ISO 9001-2008 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar i dan Menengah Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un

2 2015, No.1443 Pemerintah Pusat Kepada Pemerintah Daerah Dalam Rangka Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Dan Rekonstruksi Pascabencana; Mengingat : 1. Un No.1443, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNPB. Pendanaan. Rehabilitasi. Rekontruksi. Pasca bencana. Pemerintah Daerah. Pemerintah Pusat. Hibah. PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

Lebih terperinci

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT)

PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT) ` PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL PEMBINAAN ORGANISASI MITRA (BOP-ORMIT) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

Tanda tangan dan cap stempel/ Materai 6000

Tanda tangan dan cap stempel/ Materai 6000 66 3. Akan menyampaikan laporan hasil penyelenggaraan kegiatan Taman Bacaan Masyarakat Rintisan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat dengan tembusan kepada dinas pendidikan kabupaten/ kota dan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB)

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB) PETUNJUK TEKNIS APRESIASI LAYANAN PENDIDIKAN MASYARAKAT MELALUI LOMBA KELEMBAGAAN (PKBM DAN SPNF SKB) DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1154, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Kerjasama. Badan Swasta Asing. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN KERJASAMA

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK SALINAN BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

PERATURAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2

A. LATAR BELAKANG...1 B. LANDASAN HUKUM...1 C. TUJUAN...2 D. KERANGKA PROGRAM...2 PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI TAHUN 2009 DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2009 KATA PENGANTAR Undang-Undang Republik

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Petunjuk Teknis BANTUAN PUSAT KEGIATAN GUGUS (PKG) PAUD KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 32 TAHUN 2011 TANGGAL 9 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN E-PEMBELAJARAN. 2. NAMA PROGRAM : BANTUAN PERALATAN e-pembelajaran KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru. PEDOMAN PELAKSANAAN PENYALURAN TUNJANGAN PROFESI GURU DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2008 KATA PENGANTAR UU No 14 Tahun 2005 Tentang

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TARUNA SIAGA BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 36 TAHUN 2011 TANGGAL 23 AGUSTUS 2011 PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) BIDANG PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 UNTUK PENINGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketunaaksaraan merupakan masalah yang terjadi hampir di semua negara di dunia. Ketunaaksaraan juga sangat terkait dengan kemiskinan, keterbelakangan dan ketidakberdayaan.

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 PETUNJUK TEKNIS KERJASAMA PENYELENGGARAAN APRESIASI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL DI PROVINSI TAHUN 2015 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

E. DUKUNGAN DAN KEMITRAAN 1. Dukungan dana yang pernah diperoleh No. Nama/Jenis Instansi/Lembaga Program Pemberi Dana Tahun

E. DUKUNGAN DAN KEMITRAAN 1. Dukungan dana yang pernah diperoleh No. Nama/Jenis Instansi/Lembaga Program Pemberi Dana Tahun E. DUKUNGAN DAN KEMITRAAN 1. Dukungan dana yang pernah diperoleh No. Nama/Jenis Instansi/Lembaga Program Pemberi Dana Tahun Jumlah Dana Barang/Jasa Dana (Rp) 48 2. Daftar Instansi/Lembaga Organisasi sebagai

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

SURAT EDARAN Nomor : 110/C/KU/ /C/KU/2008

SURAT EDARAN Nomor : 110/C/KU/ /C/KU/2008 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Gedung E Lt 5, Komplek Depdiknas Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 5725610, 5725611, 5725612, 5725613,

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN PERALATAN, BAHAN, DAN KELENGKAPAN LAINNYA UNTUK LKS TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PENYEDIAAN PERALATAN, BAHAN, DAN KELENGKAPAN LAINNYA UNTUK LKS TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012 KATA PENGANTAR Mulai tahun anggaran

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201 No.403, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. BSPS. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07/PRT/M/2018 2018 TENTANG BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN HIV DAN AIDS MELALUI PENDIDIKAN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN HIV DAN AIDS MELALUI PENDIDIKAN GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang Mengingat : a. bahwa menurut hasil STHP 2006, epidemi HIV dan AIDS di Provinsi

Lebih terperinci

Kegiatan Pengembangan PKBM Tematik, Perluasan Akses PKBM di Kecamatan dan PKBM Sentra TKI

Kegiatan Pengembangan PKBM Tematik, Perluasan Akses PKBM di Kecamatan dan PKBM Sentra TKI i KATA SAMBUTAN ii Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas tanpa memandang usia, jenis kelamin, ras, golongan ataupun

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI BULUNGAN PROPINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PENCEGAHAN DAN REHABILITASI KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN BAHAN ADIKTIF

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN NSPK Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria PETUNJUK TEKNIS KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL

Lebih terperinci

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012

Lampiran 3 PERNYATAAN PENERIMAAN DANA BANTUAN INSENTIF BAGI PENGELOLA PKBM DAN PENGELOLA TBM TAHUN 2012 ( PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN KEPADA PENGELOLA PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) DAN PENGELOLA TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) BERDEDIKASI DAN BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SURAT EDARAN Nomor: 348/C/KU/2009

SURAT EDARAN Nomor: 348/C/KU/2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Depdiknas Gedung E Lt. 5 Jalan Jenderal Sudirman Senayan 5725061-5725613 Fax 5725606; 5725608, Jakarta

Lebih terperinci

iii PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN TAHUN 2012

iii PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN TAHUN 2012 PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN i PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BERORIENTASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN iii Kata Sambutan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Tahun 2015 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA DARURAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA DARURAT MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6,

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Ditjen PAUDNI, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kompleks Perkantoran Kemdikbud, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta 10270 Telp:

Lebih terperinci

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SISWA SMK TAHUN 2016

DESKRIPSI PROGRAM BANTUAN PERALATAN PRAKTIK SISWA SMK TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan kekuatan sehingga telah tersusun Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Pemerintah untuk pembinaan SMK

Lebih terperinci

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017 Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui Lomba Kompetensi Peserta Didik Paket C Vokasi Tahun 2017 DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jalan Jenderal Sudirman, Gedung E Lantai 12 13, Senayan, Jakarta 10270 Telepon (021) 5725477 (Hunting), 5725471-74

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS UJICOBA PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING) DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

PETUNJUK TEKNIS UJICOBA PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING) DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN PETUNJUK TEKNIS UJICOBA PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS KELUARGA (PARENTING) DI LEMBAGA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DIREKTORAT

Lebih terperinci

PROGRAM LAYANAN SUBDIT KELEMBAGAAN DAN KEMITRAAN TAHUN 2012

PROGRAM LAYANAN SUBDIT KELEMBAGAAN DAN KEMITRAAN TAHUN 2012 PROGRAM LAYANAN SUBDIT KELEMBAGAAN DAN KEMITRAAN TAHUN 2012 Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal Informal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU

PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN HONORARIUM GURU BANTU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA

Lebih terperinci

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

KATA SAMBUTAN. Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pendidikan yang layak dan berkualitas

Lebih terperinci

2016, No menetapkan Pedoman Umum Pemberian dan Pengelolaan Bantuan di Lingkup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Menging

2016, No menetapkan Pedoman Umum Pemberian dan Pengelolaan Bantuan di Lingkup Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Menging BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.940, 2016 KEMENPP-PA. Bantuan. Pemberian dan Pengelolaan. Pedoman. PERATURAN MENTERI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 29 /PB/2007 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN GAJI DAN INSENTIF PEGAWAI TIDAK

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM

PETUNJUK TEKNIS I. KETENTUAN UMUM SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

Lebih terperinci