PELUANG PEMANFAATAN LAMPU LED SEBAGAI SUMBER PENERANGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELUANG PEMANFAATAN LAMPU LED SEBAGAI SUMBER PENERANGAN"

Transkripsi

1 PELUANG PEMANFAATAN LAMPU LED SEBAGAI SUMBER PENERANGAN HANUM NAYOMI, AMIEN RAHARDJO FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

2 ABSTRAK Nama : Hanum Nayomi Program Studi : Tekni Elektro Judul : Peluang Pemanfaatan Lampu LED Sebagai Sumber Penerangan Skripsi ini membahas pengenai peluang pemanfaatan lampu LED sebagai sumber penerangan. Lampu LED yang ada dipasaran saat ini selain menggunakan sumber tegangan AC juga sudah ada yang menggunakan sumber tegangan DC. Pemilihan penggunaan lampu LED karena usia pakai yang mencapai jam serta intensitas terang serta efisiensi yang dihasikan tinggi. Pada lampu yang dibuat, digunakan sumber tegangan DC sehingga tidak diperlukan konverter perubah tegangan AC. Hal ini tentu sangat membantu keluarga yang tinggal didaerah yang belum teraliri sumber tegangan PLN dan mengganti sumber tegangan tersebut dengan aki atau pun baterai. Intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu hasil buatan tidak kalah terang dibandingkan dengan lampu yang sudah ada dipasaran. Penggunaan lampu LED selain menghemat daya bagi pengguna juga membawa dampak positif lainnya. Lampu LED tidak mengandung merkuri sehingga aman bagi lingkungan. Selain itu, dengan menggunakan lampu LED maka akan membantu mengurangi energi fosil yang digunakan dalam proses pembangkitan energi listrik PLN sehingga mengurangi kadar CO 2 diudara. Kata kunci: LED, Lampu LED, Lampu LED DC

3 ABSTRACT Name : Hanum Nayomi Study Program: Tekni Elektro Tittle : Utilization Opportunities of LED as a Source of Illumination This paper discusses the opportunities about LED lights as a source of illumination. LED lights that available in the market right now than using an AC voltage source is also using the DC voltage source. Selection of the use of LED lights for a lifetime of 50,000 hours and the intensity of light and high efficiency. In the light that's made, used DC voltage source that is not in need of change AC voltage converters. This greatly helps families who live in areas that have not PLN voltage source and replace it with a accu or battery. Intensity of the light produced by the light yield no less artificial light than the bulbs currently on the market.the use of LED lights to save power for the user in addition also bring other positive impacts. LED lights not contain mercury so it is safe for the environment. In addition, by using the LED lights will help reduce fossil fuel energy used in the electricity generation process, thereby reducing the levels of CO2 in the air. Keyword LED, LED Lights, DC LED Lights

4 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi membuat semakin berkembangnya perangkat dan memungkinkan manusia melakukan penghematan. Dengan terbatasnya energi listrik, membuat manusia berfikir mencari alternatif penghematan energi terutama untuk daerah yang tidak terjangkau aliran listrik PLN. Contoh paling mudah adalah dalam rumah tangga, yaitu lampu penerangan.saat ini, lampu yang umun digunakan adalah lampu pijar. Lampu ini memiliki keterbatasan dalam hal penyebaran cahaya dan hanya bertahan 1000 jam atau untuk rata-rata pemakaian 10 jam, hanya bertahan 3 4 bulan. Jika lampu tersebut mati, maka langsung di buang sehingga menimbulkan limbah tabung kaca yang dihasilkan maupun filamen dan bahan kimia lainnya. Hal ini tentu membahayakan karena limbah yang dihasilkan tidak dapat didaur ulang Lampu LED (Light Emition Diode) adalah suatu solid state yang berfungsi menyearahkan arus listrik. Kemampuannya mengemisi cahaya inilah yang dimanipulasi untuk membuat lampu penerangan. Selama ini, LED dikenal hanya sebagai indikator perangkat. LED jika di rangkai, akan menghasilkan cahaya yang dapat digunakan sebagai pengganti lampu pijar. Dalam lampu LED terdapat beberapa LED yang di rangkai seri-paralel. Jika salah satu LED putus, maka lampu masih dapat di gunakan. Berbanding dengan lampu pijar. Jika filamen terputus, maka lampu tidak dapat di pergunakan lagi. Selain minim limbah, cahaya yang di hasilkan memiliki tingkat terang yang jauh lebih baik di bandingkan lampu pijar. Selain itu, lampu LED memiliki usia pemakaian yang lebih lama dari lampu pijar. Sehingga mengurangi ongkos pembelian lampu. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang perlu diperhatikan: 1. Bagaimana cahaya yang dikeluarkan dari LED dan efeknya jika digunakan sebagai sumber penerangan. Dan kenyamanan yang didapatkan oleh pengguna lampu LED. 2. Bagaimana rangkaian lampu LED yang effisien. 3. Bagaimana efek negatif yang dihasilkan oleh lampu LED 1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan skripsi adalah menganalisis lampu LED yang dapat di gunakan sebagai sumber penerangan rumah untuk daerah terpencil.

5 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Cahaya Cahaya merupakan satu bagian berbagai jenis gelombang elektromagnetis yang memancar ke angkasa. Gelombang tersebut memiliki panjang dan frekuensi tertentu, nilainya dapat dibedakan dari energi cahaya lainnya dalam spektrum elektromagnetisnya. Gambar 2.1 Radiasi yang Tampak. Gambar ini menyatakan gelombang yang sempit diantara cahaya ultraviolet (UV) dan energi inframerah (panas). Cahaya yang dimanfaatkan untuk penerangan saat ini merupakan cahaya matahari dan energi listrik. Konsep cahaya pada prinsipnya merupakan bentuk gelombang elektromagnetik. Mengacu pada konsep gelombang elektromagnetik, maka kecepatan rambat gelombang diruang bebas sama dengan 3x10 5 km per detik. Panjang gelombang cahaya dapat di tentukan dengan menggunakan rumus berikut : λ=v/f (2.1) Dimana : λ = panjang gelombang [m] v = kecepatan rambat cahaya [km/s] f = frekuensi gelombang cahaya[hz] Energi listrik yang dialirkan pada sebuah sumber cahaya (lampu) tidak semua terkonversi menjadi energi cahaya. Sebagian besar energi tersebut berubah menjadi panas dan sebagian kecil saja yang berubah menjadi gelombang cahaya. Nilainya tergantung dari jenis lampu yang digunakan, namun tdak lebih dari 20%.

6 2.1.1 Intensitas Cahaya Besarnya energi listrik yang dipancarkan sebagai cahaya ke suatu arah tertentu disebut intensitas cahaya yang dinyatakan dalam candela, lambang intensitas cahaya adalah l. Bila satu titik cahaya diletakkan di pusat bola berjari-jari satu meter, maka flux cahaya dalam satu radian sama dengan lumen. Sedangkan intensitas penerangan dipermukaan bola yang dibatasi sudut ruang satu streradian sama dengan satu lux Flux Cahaya Intensitas cahaya 1 cd (candela) yang melalui sudut ruang 1 streradian akan mengalirkan flux cahaya sebesar 1 lumen. Persamaan ini di dapat dari rumus berikut : Dimana : θ = I.ω lumen atau I = I = Intensitas cahaya dalam candela [cd] θ = Flux cahaya dalam lumen [lm] ω = Jumlah steradian suatu sudut ruang θ ω cd (2.2) Flux cahaya (luminous flux, Φ) dinyatakan dalam satuan lumen [lm], dan sama dengan jumlah seluruh cahaya yang dipancarkan suatu sumber cahaya dalam satu detik Intensitas Penerangan Intensitas penerangan disuatu bidang ádalah fluk cahaya yang jatuh pada 1 m 2 dari bidang itu. Satuan intensitas penerangan adalah lux [lx], dan mempunyai lambang E. Jadi 1 lux = 1 lumen per m2. Jika suatu bidang yang luasnya A m 2, diterangi dengan flux cahaya, intensitas penerangan rata-rata di bidang itu sama dengan: (2.5) dimana: E rata-rata = Intensitas cahaya [lux] Φ = Flux cahaya [lumen] A = Luas bidang yang dikenai cahaya [m 2 ] 2.2 Light Emitting Diode (LED) Light Emitting Diode (LED) atau dioda pancaran cahaya sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari indikator cahaya sampai tampilan pada peralatan elektronik.

7 Banyaknya pilihan warna serta output LED yang rendah membuat LED banyak digunakan dalam peralatan elektronik. LED mengubah energi listrik menjadi energi cahaya. Efek ini dikenal dengan elektroluminescence. Warna LED tergantung komposis dan kondisi material semikonduktor yang digunakan. LED memiliki tingkat efisiensi yang tinggi. Hal ini dikarenakan hampir keseluruhan energinya di pancarkan dalam spektrum tampak. Sebagai perbandingan, lampu pijar mengubah hanya 5% cahaya tampak dari daya yang digunakan, sedangkan LED mengubah sekitar 15-20%. Lampu pijar meradiasikan hampir keseluruhan energinya dalam bentuk cahaya yang tidak tampak Cara Kerja LED Cahaya tampak merupakan hasil kombinasi panjang gelombang yang berbeda dari energi yang terlihat. Cahaya terbentuk dari pergerakan elektron sebuah atom. Pada sebuah atom, elektron bergerak pada suatu orbit yang mengelilingi sebuah inti atom. Elektron pada orbital yang berbeda memiliki tingkat energi lebih tinggi ke orbital dengan tingkat energi lebih rendah perlu melepas energi yang dimilikinya. Energi ini merupakan bentuk foton sehingga mengasilkan cahaya. Semakin besar energi yang dilepaskan, semakin besar energi yang terkandung dalam foton. Gambar 2.2 Proses Perpindahan Elektron Pada LED Bagian terpenting dari LED terdapat pada bola lampu kepingan semikonduktor yang berada di pusat bola lampu. Kepingan ini memiliki dua bagian yang di pisahkan oleh sebuah junction. Bagian p di dominasi muatan listrik positif dan bagian n di dominasi muatan

8 listrik negatif. Junction bertindak sebagai penghalang aliran elektron antara bagian p dan n. Ketika terdapat tegangan yang cukup untuk digunakan pada kepingan semikonduktor, maka terjadi aliran arus sehingga elektron dapat mengalir melewati junction dan masuk ke bagian p. Gambar 2.3 Konstruksi Lampu LED Energi photon di tentukan dari energi bandgap semikonduktor ketika terjadi perpindahan elektron ke bagian p. Mata manusia sensitif pada cahaya yang memiliki energi photon mulai 3.1 ev sampai 1.6 ev (0.40 ampai 0.78 μm). Perubahan panjang gelombang ( λ ) dalam mikron menjadi energi photon dapat menggunakan rumus λ= 1.24 / ev. Gambar 2.4 Pola Radiasi LED

9 Cahaya LED mempunyai sifat warna tertentu dan tersedia pada range warna yang lebar. Adapun panjang gelombang atau spektrum yang dihasilkan LED berkisar antara 400< λ <450 sampai λ >760. LED memiliki kelebihan di bandingkan lampu yang ada, yaitu dalam hal efsiensi sehingga berpotensi untuk dijadikan sumber pencahayaaan pengganti lampu. Efisiensi lampu dikenal dalam istilah efikasi dengan satuan lumen/watt. Makin besar efikasi suatu lampu maka makin efisien lampu tersebut Material LED dan Jenis-jenis LED LED Konvensional terbuat dari beberapa variasi mineral inorganik menghasilkan warna sebagai berikut: Materi yang Digunakan Warna yang Dihasilkan Aluminium Gallium Arsenide (AlGaAs) Merah dan inframerah Gallium Aluminium Phosphide Hijau Gallium Arsenide/Phosphide (GaAsP) Merah, oranye-merah, oranye, dan kuning Gallium Nitride (GaN) Hijau, hijau murni (atau hijau emerald), dan biru Gallium Phosphide (GaP) Merah, kuning, dan hijau Zinc Selenide (ZnSe) Biru Indium Gallium Nitride (InGaN) Hijau kebiruan dan biru Indium Gallium Aluminium Phosphide Oranye-merah, oranye, kuning, dan hijau Silicon Carbide Biru Diamond (C) Ultraviolet Silicon (Si) Biru Sapphire (Al 2 O 3 ) Biru LED Sebagai Komponen Aktif LED memiliki karakteristik yang sama dengan dioda. Dimana LED maupun dioda memiliki tegangan tertentu yang dapat di lewati sehingga dapat beroperasi. Untuk menyalakan LED, cukup dengan mengalirkan arus dari anoda ke katoda (forward biass) dengan beda potensial minimum berkisar antara 1,5 hingga 2 volt dan arusnya berkisar di 20mA. Perlu diperhatikan juga bahwa LED juga memiliki tegangan nyala maksimum, jika tegangan tersebut terlewati maka LED akan rusak Sifat Kelistikkan LED Karakteristik LED menyerupai karakteristik dioda pada umumnya, yaitu antara lain : 1. Karakteristik V-I yang sama dengan tegangan bias maju 1,4 Volt. 2. Untuk mengeluarkan emisi cahaya harus diberi bias maju dengan range antara 5-20mA. 3. Cahaya baru nampak pada tegangan volt

10 4. Memiliki tegangan breakdown antara 5-50 Volt pada bias mundur. 5. Tegangan threshold dan energi foton naik menurut energy band-gap 6. Junction mengalami kerusakan pada tegangan 3 volt Aplikasi Penggunaan LED Pada awal pengembanganya, LED digunakan hanya sebagai indikator. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi LED maka LED bukan hanya digunakan sebagai indikator saja tetapi juga dapat digunakan sebagai sensor, lampu, pensinyalan dan lain-lain. Berikut ini beberapa aplikasi penggunaan LED yang terdapat pada kehidupan sehari-hari. LED Headlamp Lampu isyarat kereta api Penggunaan LED di Rumah Kaca 2.3 Lifetime LED Dari sisi lifetime, umur LED tidak ditentukan dari waktu sampai mati/habis karena itu akan butuh waktu yang sangat lama. Sebagai ganti, umur LED ditentukan dari tingkat ke-terangannya sampai 50-70%. Sebuah LED dapat bertahan selama 30,000 sampai 100,000+ jam,atau 50 kali lebih panjang dibanding sumber cahaya pijar biasa (200 jam) atau sampai 10 kali lebih panjang dibanding lampu neon ( jam). Jika lampu LED sering dimatikan, tentunya lifetime meningkat. Untuk lampu mencapai 50% dari terang aslinya, sudah dapat dikatakan mati. Menentukan umur pakai lampu LED didasarkan pada kemampuan untuk memenuhi rekomendasi produsen atas: (a) Suhu sekitar (b) Besaran tegangan dan arus (c) Suhu simpangan listrik (d) Penurunan panas Kunci utama menentukan lifetime LED adalah panas. Sinar LED berasal dari persambungan anoda dan katoda, selain mengeluarkan cahaya persambungan ini juga menghasilkan panas. Suhu persambungan, pada setiap kenaikan 1º akan mengurangi 7-10% lumen. Langkah awal yang digunakan dalam memanagement panas adalah dengan mengatur posisi sambungan, sehingga panas yang dihasilkan mudah dibuang. Singkat kata, junction temperature adalah suhu tertinggi dari semikonduktor yang sebenarnya dalam perangkat elektronik tersebut.

11 2.4 Kelebihan dan Kekurangan LED Berikut ini beberapa kelebihan dari LED : Lampu LED tidak mengandung Mercury dan tidak menghasilkan UV Intensitas dan terang yang tinggi dan memiliki efisiensi energi yang lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain, dimana LED lebih hemat energi 80 % sampai 90% dibandingkan lampu lain. LED memilki waktu penggunaan yang lebih lama hingga mencapai 50 ribu jam. LED memiliki tegangan operasi DC yang rendah. Full dimmability Lampu LED dapat menyala dengan sumber daya AC atau DC tidak seperti pada lampu TL, SL yang memerlukan ballast Ukurannya yang mini dan praktis Bebas perawatan dan Instalasi mudah serta tahan terhadap goncangan dan getaran High durability (Daya tahan atau Durabilitas yang sangat tinggi) Selain itu, terdapat juga beberapa kekurangan LED, antara lain : o Suhu lingkungan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan elektrik pada LED. o Harga LED per lumen lebih tinggi dibandingkan dengan lampu lain. Kelemahan dari LED di atas yang menyebabkan masyarakat lebih memilih menggunakan cara penerangan biasa dengan lampu pijar maupun neon dibandingkan menggunakan LED. METODE PENELITIAN 3.1 Rangkaian LED Sebagai Sumber Penerangan rumah Perhitungan Rangkaian 1 W High Power LED Sebagai Sumber Penerangan rumah Untuk membuat rangkaian lampu ini, sumber tegangan yang di gunakan sebesar 12 V DC. Pada rangkaian ini menggunakan rangkaian seri dengan arus pada masing-masing LED adalah 350 ma. Daya yang di butuhkan pada rangkaian ini di batasi sebesar 5 Watt. Berikut perhitungan rangkaian lampu penerangan : LED ini memiliki daya 1 Watt per 1 buah LED sehingga digunakan 5 LED

12 Arus yang mengalir pada satu buah LED ( I LED ) = 350 ma. Pada rangkaian seri, arus yang dimiliki setiap komponen adalah sama. Sehingga : I 1 = I 2 = I 3 = I 4 = I 5 = 350 ma Menghitung tegangan yang dibutuhkan. Dari rangkaian di atas di peroleh perhitungan tegangan sebagai berikut: Tegangan yang dibutuhkan masing-masing LED : P = V. I 5 = V V = Volt, Dikarenakan tegangan Volt jarang digunakan, maka digunakan tegangan 12 V dc ± 10% Perhitungan Rangkaian LED Ultra Bright Strawhat Sebagai Sumber Penerangan rumah Pada rangkaian kedua, digunakan LED Ultra Bright Strawhat Water Clear yang memiliki spesifikasi sebagai berikut : LED Ultra Bright Strawhat yang memiliki tegangan sebesar 3.2 V dan arus sebesar 40 ma. Rangkaian ini menggunakan 4 buah rangkaian seri. Tegangan yang di gunakan sebesar 12 V DC. Berikut perhitungan rangkaian lampu penerangan : Karena rangkaian merupakan rangkaian paralel, maka tegangan yang di peroleh oleh masing-masing LED adalah sama, yaitu sebesar 3.2 V. Total tegangan pada rangkaian adalah 4 x 3.2 = 12.8 V DC. Dikarenakan tegangan 12.8 V DC jarang di gunakan, maka di gunakanlah tegangan 12 V DC ± 10%. Arus yang mengalir pada rangkaian Di karenakan daya yang di gunakan pada rangkaian di batasi sebesar 5 Watt, maka arus yang mengalir pada rangkaian adalah : P = V. I 5 = 12. I I = W Arus yang mengalir pada satu buah LED (I LED ) = 40 ma. Maka, banyaknya LED adalah adalah : I paralel = n x I LED 0.417= n x 40 ma

13 n = Total rangkaian adalah Maka di gunakan 10 rangkaian paralel Perhitungan Rangkaian LED Ultra Bright Sebagai Sumber Penerangan rumah Rangkaian lampu ketiga menggunakan LED Ultra Bright Strawhat Water Clear yang memiliki spesifikasi sebagai berikut : Rangkaian ini menggunakan LED Ultra Bright yang memiliki tegangan sebesar 3 V dan arus sebesar 20 ma. Berikut perhitungan rangkaian lampu penerangan : Karena rangkaian merupakan rangkaian paralel, maka tegangan yang di peroleh oleh masing-masing LED adalah sama, yaitu sebesar 3 V. Total tegangan pada rangkaian adalah 4 x 6 = 24 V DC. Tegangan yang di gunakan adalah 24 V DC ± 10%. Arus yang mengalir pada rangkaian Di karenakan daya yang di gunakan pada rangkaian di batasi sebesar 5 Watt, maka arus yang mengalir pada rangkaian adalah : P = V. I 5 = 24. I I = A Arus yang mengalir pada satu buah LED (I LED ) = 20 ma. Maka, banyaknya LED adalah adalah : I paralel = n x I LED 0.208= n x 20 ma n = Total rangkaian adalah Maka di gunakan 10 rangkaian paralel 3.2 Sistem Pencahayaan Contoh Perhitungan Jumlah Lampu Untuk sistem penerangan langsung dengan warna plafon dan dinding terang, CU ( coeffesien of utilization ) nya %. Light loss factor ( LLF ) = 0,7-0,8. LLF tergantung kebersihan sumber cahaya, tipe kap lampu, penyusutan cahaya dari permukaan lampu, dll. Berikut adalah contoh perhitungan jumlah lampu dan daya listrik yang di butuhkan pada ruangan kantor berukuran 20 x 10 x 3 m direncanakan memakai TL 4 x 40 watt dengan penerangan E = 300 lux.

14 Penyelesaian : Untuk 1 bh TL 40 watt, jumlah lumen = 40 x 75 = 3000 lumen. Untuk 4 TL 40 watt, jumlah lumen = 4 x 3000 = lumen. Dipilih CU 60 % dan LLF 0,8 Jumlah lampu yang dibutuhkan ( N ) = E x A F x CU x LLF N = 300 x x 0,6 x 0,8 N = 10,4 Jadi N = 11 buah 4 x TL 40 watt Perhitungan Jumlah Lampu Pada Rumah Sederhana Dalam pembahasan ini, penggunaan lampu di alokasikan untuk rumah sederhana tipe 21. Yang memiliki luas bangunan 21 M 2 dengan satu buah kamar dan satu buah ruang tamu berukuran 3 x 3 x 3 M, serta satu buah kamar mandi dengan ukuran 2 x 1.5 x 3 M. Rumah ini memiliki daya listrik sebesar 900 Watt. Untuk menentukan jumlah lampu yang di butuhkan oleh masing-masing ruangan, berikut perhitungan jumlah lampu yang di butuhkan : Berikut adalah perhitungan jumlah lampu dan daya listrik yang di butuhkan pada ruangan yang memiliki ukuran 3 x 3 x 3 m. Luas kamar adalah 27 m 3 direncanakan memakai Lampu LED 5 watt dengan penerangan E = 150 lux. Penyelesaian : Untuk 1 buah lampu LED 5 watt, jumlah lumen = 5 x 420 = 2100 lumen.dipilih CU 60 % dan LLF 0,8 Jumlah lampu yang dibutuhkan ( N ) = E x A N = 150 x 27 F x CU x LLF 2100 x 0,6 x 0,8 N = Maka jumlah lampu yang digunakan adalah 4 buah lampu Sebagai perbandingan di gunakan lampu pijar 15 watt yang memiliki 250 lumen. Penyelesaian : Untuk 1 buah lampu pijar 15 watt, jumlah lumen = 15 x 250 = 3750 lumen.dipilih CU 60 % dan LLF 0,8

15 Jumlah lampu yang dibutuhkan ( N ) = E x A F x CU x LLF N = 150 x x 0,6 x 0,8 N = 2.25 Maka jumlah lampu yang digunakan adalah 3 buah lampu Dari perhitungan diatas, dapat dilihat jika menggunakan lampu 3 buah lampu pijar yang memiliki daya sebesar 15 Watt. Jadi, untuk sebuah rumah di gunakan daya sebesar 15 x 3 = 45 Watt. Konsumsi daya yang di butuhkan dalam satu bulan adalah : 45 x 30 = 1350 Watt. Jika menggunakan lampu LED 5 Watt, maka di butuhkan 4 buah lampu LED dengan total keseluruhan daya adalah 4 x 5 = 20 Watt. Dalam satu bulan di butuhkan daya sebesar 20 x 30 = 600 Watt. Dari analogi di atas, dapat terlihat bahwa jika menggunakan lampu LED maka akan menghemat daya sebesar 750 Watt. Hal ini tentu sangatlah membantu bagi masyarakat mengingat nilai harga listrik per KWh saat ini cukup mahal dan cenderung naik. HASIL PENELITIAN 4.1 Data Hasil Pengujian Tabel Hasil Pengujian Lampu 1W High Power LED Tabel 4.1 Tabel Hasil Pengujian Intensitas Cahaya pada Lampu 1W High Power LED No Intensitas Cahaya (Lux) Jarak 0.5 meter Jarak 1 meter

16 4.1.2 Tabel Hasil Pengujian Lampu LED Ultra Bright 0.5W DIP Led 10mm WHITE 30 degree 150mA Tabel 4.2 Tabel Hasil Pengujian Intensitas Cahaya pada Lampu LED Ultra Bright 0.5W DIP Led 10mm WHITE 30 degree 150mA No Intensitas Cahaya (Lux) Jarak 0.5 meter Jarak 1 meter Tabel Hasil Pengujian Lampu LED Ultra Bright Strawhat Tabel 4.3 Tabel Hasil Pengujian Intensitas Cahaya pada Lampu LED Ultra Bright Strawhat No Intensitas Cahaya (Lux) Jarak 0.5 meter Jarak 1 meter Tabel Hasil Pengukuran Suhu Lampu LED Selama Satu Jam Suhu yang Diperoleh Saat Pengukuran Selama Satu Jam ( C) No Lampu 1W High Power LED Lampu LED Ultra Bright Lampu LED Ultra Bright Strawhat

17 PEMBAHASAN Dari hasil pengujian di dapat terlihat bahwa intensitas cahaya yang di keluarkan oleh masing-masing lampu berbeda. Jika menggunakan Lampu 1W High Power LED pada jarak pengukuran 0.5 meter dari kedudukan lampu, intensitas cahaya yang di peroleh berkisar pada 484 Lux. Lampu LED Ultra Bright 0.5W DIP Led 10mm WHITE 30 degree 150mA berkisar pada 465 Lux dan Lampu LED Ultra Bright Strawhat sebesar 336 Lux. Sedangkan jika jarak pengukuran di perjauh menjadi 1 meter, Lampu 1W High Power LED memperoleh intensitas cahaya rata-rata sebesar 203 Lux. Lampu LED Ultra Bright 0.5W DIP Led 10mm WHITE 30 degree 150mA Lampu LED Ultra Bright 0.5W DIP Led 10mm WHITE 30 degree 150mA dan Lampu LED Ultra Bright Strawhat berkisar pada 336 Lux. Hasil ini masih memenuhi persyaratan intensitas cahaya yag dibutuhkan untuk rumah, yaitu antara 120~250 Lux Analisa Perbandingan penggunaan Lampu pada Rumah Untuk mengetahui jumlah lampu yang di gunakan pada sebuah rumah, dibutuhkan perhitungan yang seksama. Dalam studi ini, penggunaan lampu pada rumah tipe 21 yang memiliki luas bangunan 21 M 2 dengan satu buah kamar dan satu buah ruang tamu berukuran 3 x 3 x 3 M, serta satu buah kamar mandi dengan ukuran 2 x 1.5 x 3 M. Rumah ini memiliki daya listrik sebesar 900 Watt. Berikut tabel masing-masing lampu yang digunakan pada rumah tersebut : 5.1 Tabel Jenis Lampu, Jumlah dan Daya yang Digunakan Jenis Lampu Lampu LED Lampu LED LED Ultra Lampu Lampu Lampu philips 1W High Ultra Bright Bright philips TL philips TL Tornado 20W WW Power 0.5W DIP Strawhat 18W/54 18W/86 E V 1CT Luminous flux (Lux) Jumlah lampu Daya (Watt)

18 Penggunaan selama 10 jam dalam satu 10, , bulan (KWh) Merkuri No No No Yes Yes Yes KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : Pada sebuah rumah yang memiliki luas bangunan sebesar 21 m 2 dibutuhkan 7 buah Lampu LED 1W High Power. Jika menggunakan Lampu LED Ultra Bright 0.5W DIP dibutuhkan 10 buah lampu. Sedangkan jika menggunakan LED Ultra Bright Strawhat digutuhkan 8 buah lampu. Sebagai perbandingan, jika menggunakan Lampu philips TL 18W/54 dibutuhkan 8 lampu. Sedangkan jika menggunakan Lampu philips TL 18W/86 membutuhkan 5 buah lampu dan jika menggunakan Lampu philips Tornado 20W WW E V 1CT dibutuhkan 5 lampu. Daya yang dibutuhkan oleh LED 1W High Power, Lampu LED Ultra Bright 0.5W DIP,dan LED Ultra Bright Strawhat sebesar 5 Watt. Sedangkan jika menggunakan Lampu philips TL 18W/54 dan Lampu philips TL 18W/86 membutuhkan daya 18 Watt dan jika menggunakan Lampu philips Tornado 20W WW E V 1CT dibutuhkan daya sebesar 20 Watt. Dalam satu bulan, konsumsi daya lampu jika digunakan selama 10 jam sebesar 10,5 KWh. Sedangkan jika menggunakan Lampu LED Ultra Bright 0.5W DIP ddibutuhkan daya sebesar 15 KWh. Penggunaan LED Ultra Bright Strawhat membutuhkan daya sebesar 12 Kwh. Jika menggunakan Lampu philips TL 18W/54 dibutuhkan daya sebesar 37,8 KWh. Penggunaan Lampu philips TL 18W/86 dalam satu bulan jika digunakan selama 10 jam di butuhkan daya sebesar 27 KWh. Sedangkan jika menggunakan Lampu philips Tornado 20W WW E V 1CT dibutuhkan daya sebesar 30 KWh.

19 Pada rumah dengan luas bangunan 21 m 2, paling hemat jika menggunakan Lampu LED 1W High Power karena jika di gunakan dalam waktu sepuluh jam selama satu bulan hanya membutuhkan daya sebesar 10,5 KWh Luminous flux yang dihasilkan oleh lampu LED buatan sendiri dapat memenuhi standar intensitas cahaya yang dibutuhkan dalam sebuah rumah, yaitu berkisar antara 203 lux pada Lampu LED 1W High Power, 132 lux pada Lampu LED Ultra Bright 0.5W DIP dan 165 lux pada LED Ultra Bright Strawhat. Lampu LED tidak mengandung merkuri sehingga aman bagi lingkungan. Selain itu, menggunakan lampu LED maka akan membantu mengurangi energi fosil yang digunakan dalam proses pembangkitan listrik PLN sehingga mengurangi kadar CO 2 diudara. Lampu LED memiliki berbagai keuntungan seperti lebih hemat daya, lebih efisien dan lebih efektif dibanding dengan lampu TL maupun lampu pijar Penggunaan lampu LED jenis DC dapat membantu warga di daerah pedalaman atau terpencil yang belum teraliri listrik, yaitu dengan menggunakan sumber tegangan berupa sel surya, aki atau baterai. Pemakaian lampu LED sebagai penerangan mendukung teknologi untuk masa depan SARAN Kekurangan dari buku ini adalah hanya melihat kelebihan lampu LED dari daya yang di hasilkan kemudian dibandingkan dengan daya yang di hasilkan oleh lampu-lampu yang umum di gunakan. Untuk penelitian selanjutnya dapat pula merancang dan menghitung cost pembuatan lampu LED kemudian membandingkan hasil cahaya yang dihasilkan lampu LED beserta harga untuk proses fabrikasinya dibandingkan dengan lampu TL, SL, dan lampu lain yang digunakan pada rumah DAFTAR ACUAN

20 1. ANALISIS PENGARUH KOMBINASI LAMPU PIJAR, TL DAN LAMPU HEMAT ENERGI TERHADAP KUALITAS DAYA LISTRIK DI RUMAH TANGGA. By Sukisno, Toto dan Yusuf Nugroho. 11 Maret 2012 < %20Lampu.pdf> 2. LAMPU LED PENGHEMAT ENERGY VS LAMPU JARI DAN BOHLAM. 11 Maret < > 3. PROGRAM SEHEN. 11 Maret < 4. PERBANDINGAN ANTARA LAMPU LED DENGAN BERBAGAI JENIS LAMPU LAINNYA. 11 Maret 2012 < LED-DENGAN-BERBAGAI-JENIS-LAMPU-LAINNYA> 5. Cara menentukan jumlah dan posisi lampu pada suatu bangunan. Anita. 11 Maret < 6. Perencanaan Pencahayaan Buatan Pada Interior Ruang Kelas. PUTRA, I DEWA GEDE AGUNG DIASAN. 11 Maret < content/uploads/2010/01/perencanaan-pencahayaan-buatan-pada-interior-ruang- Kelas.pdf>

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Cara kerja di dalam sebuah LED.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Cara kerja di dalam sebuah LED. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori dan konsep yang mendasari perancangan sistem teks bergerak tujuh warna yang dibuat pada skripsi, yaitu teori yang membahas tentang konsep dasar dari

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Struktur Dioda

Gambar 3.1 Struktur Dioda 1 1. TEORI DASAR Dioda ialah jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Dioda tabung pertama kali diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-1945) pada tahun

Lebih terperinci

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE

HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE HASIL KELUARAN SEL SURYA DENGAN MENGGUNAKAN SUMBER CAHAYA LIGHT EMITTING DIODE A. Handjoko Permana *), Ari W., Hadi Nasbey Universitas Negeri Jakarta, Jl. Pemuda No. 10 Rawamangun, Jakarta 13220 * ) Email:

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL Abdullah Iskandar 1), Agus Supriyadi 2) 1) Dosen Program Studi Teknik Elektro Universitas Islam Lamongan 2) Program Studi Teknik Elektro Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL

EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL 16 Jurnal Program Studi Teknik Elektro JE-Unisla EVALUASI PENGGUNAAN LAMPU LED SEBAGAI PENGGANTI LAMPU KONVENSIONAL Suharijanto 1), Abdullah Iskandar 2), Agus Supriyadi 3) 11) Dosen Fakultas Teknik Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh kualitas lampu yang tahan lama dengan kuat cahaya yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh kualitas lampu yang tahan lama dengan kuat cahaya yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi, banyak penelitian yang dilakukan untuk memperoleh kualitas lampu yang tahan lama dengan kuat cahaya yang tinggi dan tentunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LED ( Light Emitting Diode) Dioda cahaya atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya monokromatik yang tidak

Lebih terperinci

PANEL SURYA dan APLIKASINYA

PANEL SURYA dan APLIKASINYA PANEL SURYA dan APLIKASINYA Suplai energi surya dari sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi sebenarnya sangat luar biasa besarnya yaitu mencapai 3 x 10 24 joule pertahun. Jumlah energi sebesar

Lebih terperinci

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE

SEMIKONDUKTOR. Komponen Semikonduktor I. DIODE SEMIKONDUKTOR Komponen Semikonduktor Di dunia listrik dan elektronika dikenal bahan yang tidak bisa mengalirkan listrik (isolator) dan bahan yang bisa mengalirkan listrik (konduktor). Gbr. 1. Tingkatan

Lebih terperinci

Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan

Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan Menghitung kebutuhan jumlah titik lampu dalam ruangan Setiap ruang pada bangunan rumah, kantor, apartement, gudang, pabrik, dan lainnya, membutuhkan penerangan. Baik penerangan / pencahayaan alami (pada

Lebih terperinci

Karakteristik dan Efisiensi Lampu Light Emiting Dioda (LED) sebagai Lampu Hemat Energi

Karakteristik dan Efisiensi Lampu Light Emiting Dioda (LED) sebagai Lampu Hemat Energi Karakteristik dan Efisiensi Lampu Light Emiting Dioda (LED) sebagai Lampu Hemat Energi Vandri Ahmad Isnaini 1) ; Rahmi Putri Wirman 2) ; Indrawata Wardhana 3) 1,2,3) Jurusan Pendidikan Fisika, FITK, IAIN

Lebih terperinci

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO

MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB TEKNIK ELEKTRO MAKALAH ILUMINASI DISUSUN OLEH : M. ALDWY WAHAB 14 420 040 TEKNIK ELEKTRO ILUMINASI (PENCAHAYAAN) Iluminasi disebut juga model refleksi atau model pencahayaan. Illuminasi menjelaskan tentang interaksi

Lebih terperinci

CATALOG LED. Lamp. Indusrtial. Office Home PT. CLEAR ENERGY PRODUCT 2016

CATALOG LED. Lamp. Indusrtial. Office Home PT. CLEAR ENERGY PRODUCT 2016 CATALOG PRODUCT 016 LED Lamp Indusrtial Office Home Jl. Ir. H. Juanda No. 11A, Jakarta Pusat 1010 (01) 3858 14 / 16 dan (01) 3514 17 support@clearsystem.co.id www.clearenergyindonesia.com LED Pengertian

Lebih terperinci

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Rangkaian Elektronik Lampu Navigasi Energi Surya Rangkaian elektronik lampu navigasi energi surya mempunyai tiga komponen utama, yaitu input, storage, dan output. Komponen input

Lebih terperinci

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green.

Diode) Blastica PAR LED. Par. tetapi bisa. hingga 3W per. jalan, tataa. High. dan White. Jauh lebih. kuat. Red. White. Blue. Yellow. Green. Par LED W PAR LED (Parabolic Light Emitting Diode) Tidak bisa dielakkan bahwa teknologi lampu LED (Light Emitting Diode) akan menggantikan lampu pijar halogen, TL (tube lamp) dan yang lain. Hal ini karena

Lebih terperinci

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian TEORI DASAR 2.1 Pengertian Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki dua buah elektroda. Karena

Lebih terperinci

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA

MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA MAKALAH KOMPONEN ELEKTRONIKA DISUSUN OLEH: NAMA: SUBHAN HUSAIN NIM:300014003 JURUSAN: D3 TEKNIK ELEKTRO SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2014 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT Tuhan

Lebih terperinci

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL)

JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL) JOBSHEET SENSOR CAHAYA (SOLAR CELL) A. TUJUAN 1. Merancang sensor sel surya terhadap besaran fisis. 2. Menguji sensor sel surya terhadap besaran fisis. 3. Menganalisis karakteristik sel surya. B. DASAR

Lebih terperinci

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System

P R O P O S A L. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), LPG Generator System P R O P O S A L CV. SURYA SUMUNAR adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang pengadaan dan penjualan energi listrik dengan menggunakan tenaga surya (matahari) sebagai sumber energi utamanya. Kami

Lebih terperinci

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN

ANALISIS UPAYA PENURUNAN BIAYA PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK PADA LAMPU PENERANGAN SSN: 1693-6930 39 ANALSS UPAYA PENUUNAN BAYA PEMAKAAN ENEG LSTK PADA LAMPU PENEANGAN Slamet Suripto Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhamadiyah Yogyakarta Abstrak Keterbatasan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. adalah lebih hemat energi. Untuk menghidupkan lampu LED tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi dalam sektor pencahayaan yang berfungsi untuk pencahayaan jalan perkotaan, industri, dan pencahayaan rumah. Banyak ilmuwan menciptakan

Lebih terperinci

Analisis Konservasi Energi Listrik pada Rumah Tinggal Daya 2200VA dengan Beban Penerangan

Analisis Konservasi Energi Listrik pada Rumah Tinggal Daya 2200VA dengan Beban Penerangan Analisis Konservasi Energi Listrik pada Rumah Tinggal Daya 2200VA dengan Beban Penerangan Bambang Priyandono Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung Abstrak Dewasa ini konservasi energi sangat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560 Oleh : Andreas Hamonangan S NPM : 10411790 Pembimbing 1 : Dr. Erma Triawati Ch, ST., MT. Pembimbing 2 : Desy Kristyawati,

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA PENGGUNAAN LAMPU HOTEL CIPUTRA SEMARANG

ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA PENGGUNAAN LAMPU HOTEL CIPUTRA SEMARANG ANALISA DAN PERANCANGAN AUDIT ENERGI PADA PENGGUNAAN LAMPU HOTEL CIPUTRA SEMARANG Nugroho Utomo ( L2F008072) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Jln. Prof. Soedarto,SH, Tembalang,

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa

1 BAB I PENDAHULUAN. Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini terus dilakukan studi berkelanjutan oleh para peneliti mengenai apa yang menyebabkan pemanasan global atau global warming. Salah satu hal yang telah dipelajari

Lebih terperinci

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP

SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK SISTEM KONVERTER PADA PLTS 1000 Wp SITTING GROUND TEKNIK ELEKTRO-UNDIP Novio Mahendra Purnomo (L2F008070) 1, DR. Ir. Joko Windarto,MT. 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH JENIS DAN BENTUK LAMPU TERHADAP INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN ENERGI BUANGAN MELALUI PERHITUNGAN NILAI EFIKASI LUMINUS

PENGARUH JENIS DAN BENTUK LAMPU TERHADAP INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN ENERGI BUANGAN MELALUI PERHITUNGAN NILAI EFIKASI LUMINUS PENGARUH JENIS DAN BENTUK LAMPU TERHADAP INTENSITAS PENCAHAYAAN DAN ENERGI BUANGAN MELALUI PERHITUNGAN NILAI EFIKASI LUMINUS 1) Bima Brilliando Agam, 2) Yushardi, 2) Trapsilo Prihandono 1) Mahasiswa S-1

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TEGANGAN DAN INTENSITAS CAHAYA PADA LAMPU HEMAT ENERGI FLUORESCENT JENIS SL (SODIUM LAMP) DAN LED (LIGHT EMITTING DIODE)

HUBUNGAN ANTARA TEGANGAN DAN INTENSITAS CAHAYA PADA LAMPU HEMAT ENERGI FLUORESCENT JENIS SL (SODIUM LAMP) DAN LED (LIGHT EMITTING DIODE) HUBUNGAN ANTARA TEGANGAN DAN INTENSITAS CAHAYA PADA LAMPU HEMAT ENERGI FLUORESCENT JENIS SL (SODIUM LAMP) DAN LED (LIGHT EMITTING DIODE) Ullin Dwi Fajri A 1, Unggul Wibawa, Ir., M.Sc. 2, Rini Nur Hasanah,

Lebih terperinci

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

DIODA. Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto DIODA Pertemuan ke-vii Program Studi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu: Menjelaskan cara kerja dan karakteristik dioda Menjelaskan jenis

Lebih terperinci

EL317 Sistem Instrumentasi 5-1. (Part-2 Chp-5) Hubungan spektrum optis dan energi

EL317 Sistem Instrumentasi 5-1. (Part-2 Chp-5) Hubungan spektrum optis dan energi EL317 Sistem Instrumentasi 5-1 Divais Elektrooptis (Part-2 Chp-5) Hubungan spektrum optis dan energi detektor optis umumnya menyangkut efek kuantum energi foton E p = h = h c frekuensifoton bergantung

Lebih terperinci

CAHAYA. Cahaya: Cahaya adalah suatu bentuk radiasi energi elektromagnetik yang dipancarkan dalam bagian spektrum yang dapat dilihat.

CAHAYA. Cahaya: Cahaya adalah suatu bentuk radiasi energi elektromagnetik yang dipancarkan dalam bagian spektrum yang dapat dilihat. CAHAYA Cahaya: Cahaya adalah suatu bentuk radiasi energi elektromagnetik yang dipancarkan dalam bagian spektrum yang dapat dilihat. Energi panas di radiasikan / dipancarkan pada suatu media oleh suatu

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN LAMPU PANERANGAN HEMAT ENARGI PADA RUMAH TINGGAL DI DESA LAU GUMBA BERASTAGI KABUPATEN TANAH KARO PROVINSI SUMATERA UTARA

ANALISIS PEMANFAATAN LAMPU PANERANGAN HEMAT ENARGI PADA RUMAH TINGGAL DI DESA LAU GUMBA BERASTAGI KABUPATEN TANAH KARO PROVINSI SUMATERA UTARA ANALISIS PEMANFAATAN LAMPU PANERANGAN HEMAT ENARGI PADA RUMAH TINGGAL DI DESA LAU GUMBA BERASTAGI KABUPATEN TANAH KARO PROVINSI SUMATERA UTARA Siti Anisah,Amani Darma Tarigan Staff Pengajar Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Asisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum :

Asisten : Robby Hidayat / Tanggal Praktikum : MODUL 07 KARAKTERISASI LED OLEH IV-METER Devi Nurhanivah, Audia Faza I., Bram Yohanes S., Filipus Arie W, Hanandi Rahmad, Widya Hastuti 10212071, 10212079, 10212011, 10212051, 10212093, 10212068 Program

Lebih terperinci

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK

PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK PENGARUH FILTER WARNA KUNING TERHADAP EFESIENSI SEL SURYA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh filter warna kuning terhadap efesiensi Sel surya. Dalam penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

Aroem Kristalia Astry Limas Y

Aroem Kristalia Astry Limas Y PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMANGGIL IKAN DENGAN SUARA DAN CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLLER Aroem Kristalia 6407030003 Astry Limas Y. 6407030004 Mencari ikan adalah kegiatan pokok seorang nelayan. Dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Catu Daya / power supply Power supply adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memberikan tegangan listrik yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika. Dalam

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER

PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER PERBEDAAN EFISIENSI DAYA SEL SURYA ANTARA FILTER WARNA MERAH, KUNING DAN BIRU DENGAN TANPA FILTER Oleh: Muhammad Anwar Widyaiswara BDK Manado ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. LED (Light Emitting Diode) LED (Light Emitting Diode) adalah dioda yang memancarkan cahaya jika diberi tegangan tertentu. LED terbuat dari bahan semikonduktor tipe-p (pembawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia

BAB I PENDAHULUAN. Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Spektrum elektromagnetik yang mampu dideteksi oleh mata manusia berada dalam rentang spektrum cahaya tampak yang memiliki panjang gelombang dari 400 900 nm. Sedangkan

Lebih terperinci

TIN-302 Elektronika Industri

TIN-302 Elektronika Industri TIN-302 Elektronika Industri Komponen elektronik dalam industri Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Komponen Elektronik Komponen elektronik diklasifikasikan menjadi 2: Komponen pasif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sel surya merupakan salah satu divais elektronik yang dapat mengubah secara langsung energi radiasi matahari menjadi energi listrik. Sel surya merupakan sumber energi

Lebih terperinci

KAJIAN TEKNIS LAMPU LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN LAMPU TL

KAJIAN TEKNIS LAMPU LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN LAMPU TL JHP17 Jurnal Hasil Penelitian LPPM Untag Surabaya Pebruari 2016, Vol. 01, No. 01, hal 53-60 KAJIAN TEKNIS LED TYPE TABUNG DIBANDINGKAN DENGAN TL Puji Slamet 1, Gatut Budiono 2 1Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

Bab III ENERGI LISTRIK

Bab III ENERGI LISTRIK Bab III ENERGI LISTRIK Daftar isi Energi Listrik Perubahan Listrik Menjadi Kalor Daya Listrik Hemat Energi Energi Listrik Hukum kekekalan energi Energi tidak dapat dibuat dan dimusnahkan, tetapi dapat

Lebih terperinci

Bab 7 Jenis-jenis Lampu. Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T Jenis Lampu

Bab 7 Jenis-jenis Lampu. Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T   Jenis Lampu Bab 7 Jenis-jenis Lampu Dr. Yeffry Handoko Putra, S.T, M.T E-mail: yeffry@unikom.ac.id 58 Jenis Lampu 59 1 Lampu Pijar (incadescent) Lampu Pelepasan (gas discharge lamp) - Tekanan rendah (Lampu Flurescent,

Lebih terperinci

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya

Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya - 2 Dioda Semikonduktor dan Rangkaiannya Missa Lamsani Hal 1 SAP Semikonduktor tipe P dan tipe N, pembawa mayoritas dan pembawa minoritas pada kedua jenis bahan tersebut. Sambungan P-N, daerah deplesi

Lebih terperinci

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis

BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL. Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis BAB II KOMPONEN MULTIVIBRATOR MONOSTABIL Didalam membuat suatu perangkat elektronik dibutuhkan beberapa jenis komponen. Banyak sedikitnya jenis komponen yang di pakai pada perangkat elektronik tergantung

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN DISTRIBUSI PANAS DAN DISTRIBUSI CAHAYA PADA LAMPU LED

ANALISIS PENGUKURAN DISTRIBUSI PANAS DAN DISTRIBUSI CAHAYA PADA LAMPU LED ANALISIS PENGUKURAN DISTRIBUSI PANAS DAN DISTRIBUSI CAHAYA PADA LAMPU LED Septyono Utomo 1, Rudy Setiabudy 2 Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok 16424 Email: septyono.utomo@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR DAYA DAN KUAT PENERANGAN LAMPU HEMAT ENERGI

ANALISIS FAKTOR DAYA DAN KUAT PENERANGAN LAMPU HEMAT ENERGI ANALISIS FAKTOR DAYA DAN KUAT PENERANGAN LAMPU HEMAT ENERGI Yadi Yunus 1, Suyamto 2, Indra Milyardi 1 1 Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl. Babarsari P.O. BOX 6101 YKBB Yogyakarta

Lebih terperinci

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2.

Kata Kunci : Solar Cell, Modul Surya, Baterai Charger, Controller, Lampu LED, Lampu Penerangan Jalan Umum. 1. Pendahuluan. 2. PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DAN TAMAN DI AREAL KAMPUS USU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TENAGA SURYA (APLIKASI DI AREAL PENDOPO DAN LAPANGAN PARKIR) Donny T B Sihombing, Ir. Surya Tarmizi Kasim

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN LISTRIK ANTARA LAMPU HEMAT ENERGI DENGAN LAMPU PENDAR TANPA KAPASITOR

ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN LISTRIK ANTARA LAMPU HEMAT ENERGI DENGAN LAMPU PENDAR TANPA KAPASITOR ANALISIS PERBANDINGAN PEMAKAIAN LISTRIK ANTARA LAMPU HEMAT ENERGI DENGAN LAMPU PENDAR TANPA KAPASITOR Iman Setiono Staf pengajar PSD III Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jalan Prof.

Lebih terperinci

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh.

Sinar x memiliki daya tembus dan biasa digunakan dalam dunia kedokteran. Untuk mendeteksi penyakit yang ada dalam tubuh. 1. Pendahuluan Sinar X adalah jenis gelombang elektromagnetik. Sinar x ditemukan oleh Wilhem Conrad Rontgen pada tanggal 8 November 1895, ia menemukan secara tidak sengaja sebuah gambar asing dari generator

Lebih terperinci

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH :

Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen Teknik Elektro OLEH : PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DAN TAMAN DI AREAL KAMPUS USU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TENAGA SURYA (APLIKASI PENDOPO DAN LAPANGAN PARKIR) Diajukan untuk memenuh salah satu persyaratan dalam

Lebih terperinci

MEMBUAT LAMPU 220V DENGAN LED

MEMBUAT LAMPU 220V DENGAN LED MEMBUAT LAMPU 220V DENGAN LED Untuk membuat lampu dengan LED yang perlu diperhitungkan adalah tegangan DC yang akan diberikan kepada LED, tidak boleh melampaui tegangan majunya. Jika tegangan sumber cukup

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, BAB II DASAR TEORI 2.1 ARDUINO Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR

BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR BAB III KARAKTERISTIK SENSOR LDR 3.1 Prinsip Kerja Sensor LDR LDR (Light Dependent Resistor) adalah suatu komponen elektronik yang resistansinya berubah ubah tergantung pada intensitas cahaya. Jika intensitas

Lebih terperinci

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya

Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Jenis-jenis Komponen Elektronika, Fungsi dan Simbolnya Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut

Lebih terperinci

Gambar 2.1 Kelompok gelombang elektromagnetik

Gambar 2.1 Kelompok gelombang elektromagnetik BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cahaya Cahaya adalah Suatu sumber cahaya memancarkan energi, sebagian dari energi ini diubah menjadi cahaya tampak.perambatan cahaya di ruang bebas dilakukan oleh gelombang- gelombang

Lebih terperinci

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: ANALISA PEMAKAIAN DAYA LAMPU LED PADA RUMAH TIPE 36

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN: ANALISA PEMAKAIAN DAYA LAMPU LED PADA RUMAH TIPE 36 ANALISA PEMAKAIAN DAYA LAMPU LED PADA RUMAH TIPE 36 Moethia Faridha, M. Dahlan Yusuf Saputra Jurusan Teknik Elektro Uniska M A B Banjarmasin Jl. Adyaksa No2 Banjarmasin Kalimantan Selatan Email:bariethia@gmail.com

Lebih terperinci

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR

TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR TK 2092 ELEKTRONIKA DASAR MATERI : DIODA Gita Indah Hapsari TK2092 Elektronika Dasar END Materi 6 : Dioda Memberikan pengetahuan dasar mengenai beberapa hal berikut : 1. Karakteristik Dioda 2. Jenis Dioda

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DAN BIAYA DAMPAK LAMPU LED PADA SISTEM RUMAH BERPANEL SURYA

ANALISIS KINERJA DAN BIAYA DAMPAK LAMPU LED PADA SISTEM RUMAH BERPANEL SURYA ANALISIS KINERJA DAN BIAYA DAMPAK LAMPU LED PADA SISTEM RUMAH BERPANEL SURYA Muhammad Bagus Indrajati, Eko Adhi Setiawan Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia Kampus UI Depok, Jawa

Lebih terperinci

satuan fluks cahaya, flux yang dipancarkan didalam satuan unit sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam

satuan fluks cahaya, flux yang dipancarkan didalam satuan unit sudut padatan oleh suatu sumber dengan intensitas cahaya yang seragam nilai eficacy beban terpasang yang dicapai dengan efisiensi terbaik, dinyatakan dalam lux/watt/m² Definisi dan istilah yang digunakan: satuan fluks cahaya, flux yang dipancarkan didalam satuan unit sudut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Keperluan pencahayaan ruangan menempati urutan terbesar kedua setelah sistem tata udara. Sebagaimana diketahui bahwa sumber daya alam untuk membangkitkan listrik adalah

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA MENGGUNAKAN TRANSISTOR

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA MENGGUNAKAN TRANSISTOR JURNAL PRAKTIKUM FISIKA DASAR PENGATURAN INTENSITAS CAHAYA MENGGUNAKAN TRANSISTOR Disusun Oleh : Kelompok N Nama Anggota : 1. Frans Romario Panjaitan (333508xxxx) 2. Stevano Augusta M (333208xxxx) 3. xxxx

Lebih terperinci

Prinsip Semikonduktor

Prinsip Semikonduktor IOA SEMIKONUKTOR Prinsip Semikonduktor PN Junction Tipe-N: Menambahkan Latice Si dengan atom Gol V, menyediakan tambahan elektron (sehingga N untuk negatif) Tipe-P: Menambahakan Latice Si dengan atom Gol

Lebih terperinci

Tujuan Instruksional

Tujuan Instruksional Arus Listrik 1 Tujuan Instruksional Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohm dan aturan Kirchhoff pada analisa rangkaian listrik.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini

BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini BAB IV HASIL, PENGUJIAN DAN ANALISIS Tindak lanjut dari perancangan pada bab sebelumnya adalah pengujian sistem. Pengujian diperlukan untuk melihat dan menilai kualitas dari sistem. Hal ini diperlukan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI

PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI PEMANFAATAN LED (LIGTH EMITING DIODA) SEBAGAI PENDETEKSI KECERAHAN CAHAYA MATAHARI José Da Costa 1,2, Made Rai Suci Santi 1,2, Suryasatriya Trihandaru 1,2 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Sains

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan III-1 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan menghasilkan suatu sistem yang dapat mengontrol cahaya pada lampu pijar untuk pencahayaanya

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI LAMPU PIJAR, LED, LHE DAN TL YANG ADA DIPASARAN TERHADAP ENERGI YANG TERPAKAI. Moethia Faridha 1, Ifan 2

STUDI KOMPARASI LAMPU PIJAR, LED, LHE DAN TL YANG ADA DIPASARAN TERHADAP ENERGI YANG TERPAKAI. Moethia Faridha 1, Ifan 2 STUDI KOMPARASI LAMPU PIJAR, LED, LHE DAN TL YANG ADA DIPASARAN TERHADAP ENERGI YANG TERPAKAI Moethia Faridha 1, Ifan 2 1 Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAAB 2 Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam

I. PENDAHULUAN. Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kaca merupakan salah satu produk industri kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, berupa material bening atau transparan yang biasanya dihasilkan dari

Lebih terperinci

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal

Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal Penerapan Teknologi Sel Surya dan Turbin Angin Untuk Meningkatkan Efisiensi Energi Listrik di Galangan Kapal MIZZA FAHRIZA RAHMAN 4107100082 DOSEN PEMBIMBING Ir. TRIWILASWANDIO WP., M.Sc. 19610914 198701

Lebih terperinci

Dwi Sudarno Putra Topik Pengertian Symbol Karakteristik Jenis Dioda Dioda Signal Dioda Proteksi Relay Dioda Rectifier Penyearah ½ Gelombang Penyearah Gelombang Penuh LED Dioda Zener email : dwisudarnoputra@gmail.com

Lebih terperinci

Pencahayaan dan Penerangan Rumah Sakit. 2. Pencahayaan dan penerangan seperti apa yang dibutuhkan dirumah sakit?

Pencahayaan dan Penerangan Rumah Sakit. 2. Pencahayaan dan penerangan seperti apa yang dibutuhkan dirumah sakit? Pencahayaan dan Penerangan Rumah Sakit 1. Apa itu pencahayaan/penerangan? penataan peralatan cahaya dalam suatu tujuan untuk menerangi suatu objek (eskiyanthi.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-pencahayaan.html)

Lebih terperinci

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Spektrum Gelombang Elektromagnetik Spektrum Gelombang Elektromagnetik Hubungan spektrum dengan elektron Berkaitan dengan energi energi cahaya. energi gerak elektron dan Keadaan elektron : Saat arus dilewatkan melalui gas pada tekanan rendah,

Lebih terperinci

STUDY PERBANDINGAN PENGGUNAAN BALLAST LAMPU TL DENGAN STARTER ELEKTRONIK LED DI PT. INTI CAKRAWALA CITRA. Dicki Andrian 1, Ir.

STUDY PERBANDINGAN PENGGUNAAN BALLAST LAMPU TL DENGAN STARTER ELEKTRONIK LED DI PT. INTI CAKRAWALA CITRA. Dicki Andrian 1, Ir. STUDY PERBANDINGAN PENGGUNAAN BALLAST LAMPU TL DENGAN STARTER ELEKTRONIK LED DI PT. INTI CAKRAWALA CITRA Dicki Andrian 1, Ir. Eddy Warman, MT 2 Konsentrasi Teknik Energi Listrik Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE Eko Widiarto Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang E-mail : ewidiarto8@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN.

PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN. PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN. Oleh : Eko Widiarto Dosen Teknik Elektro, Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Soedarto. SH, Tembalang Semarang

Lebih terperinci

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh

Dibuat oleh invir.com, dibikin pdf oleh 1. Air terjun setinggi 8 m dengan debit 10 m³/s dimanfaatkan untuk memutarkan generator listrik mikro. Jika 10% energi air berubah menjadi energi listrik dan g = 10m/s², daya keluaran generator listrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi didunia. Ilmu pengetahuan dan teknologi ini dimanfaatkan dan dikembangkan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEL SURYA UNTUK KONSUMEN RUMAH TANGGA DENGAN BEBAN DC SECARA PARALEL TERHADAP LISTRIK PLN Diajukan Oleh: ABDUR ROZAQ D 400 100 051 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Physical Aspects of Solar Cell Efficiency Light With Too Little Or Too Much Energy

Physical Aspects of Solar Cell Efficiency Light With Too Little Or Too Much Energy Physical Aspects of Solar Cell Efficiency Light With Too Little Or Too Much Energy Rifani Magrissa Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang, Padang Tinjauan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan,

TINJAUAN PUSTAKA. Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem kontrol (control system) Sistem kontrol adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengendalikan, memerintah dan mengatur keadaan dari suatu sistem. [1] Sistem kontrol terbagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Penelitian sebelumnya yang sebelumnya tentang kajian managemen konservasi energi listrik untuk perencanaan dan pengendalian pada gedung perkantoran PT. PHE

Lebih terperinci

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT

PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT PEMANFAATAN KAMERA WIRELESS SEBAGAI PEMANTAU KEADAAN PADA ANTICRASH ULTRASONIC ROBOT 1 Hilridya Sagita, 2 Eri Prasetyo dan 3 Arifin 1,2 Sistem Komputer, Universitas Gunadarma Jakarta 3 STMIK Bidakara,

Lebih terperinci

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK

PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK PERCOBAAN EFEK FOTOLISTRIK A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mempelajari efek/gejala fotolistrik secara eksperimen. 2. Menentukan fungsi kerja/work function sel foto (photo cell). 3. Menentukan nilai tetapan Planck

Lebih terperinci

DIODA DAYA (Power Diode)

DIODA DAYA (Power Diode) DIODA DAYA (Power Diode) andihasad@yahoo.com TEKNIK ELEKTRO (D-3) UNIVERSITAS ISLAM 45 BEKASI Dioda Daya Vs Dioda Sinyal 15A 30A 50A 80A 160A 400A 1000A Perbedaan dioda daya dibandingkan dioda sinyal pn-junction

Lebih terperinci

Kajian Pemanfaatan Ballast Elektronik Bekas Pada Lampu TL

Kajian Pemanfaatan Ballast Elektronik Bekas Pada Lampu TL 10 Kajian Pemanfaatan Ballast Elektronik Bekas Pada Lampu TL Syaifurrahman (1), Abang Razikin (1), Madduhir Siregar (1), Jamhir Islami (2) (1,2) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Untan (3) PLP Ahli

Lebih terperinci

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA)

SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA) SOAL UJIAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKARYA REKAYASA TEKNOLOGI (ELEKTRONIKA) 1. Komponen elektronik yang berfungsi untuk membatasi arus listrik yang lewat dinamakan A. Kapasitor D. Transistor B. Induktor

Lebih terperinci

SIMBOL DAN STRUKTUR DIODA

SIMBOL DAN STRUKTUR DIODA DIODA Dioda dapat digunakan dalam beberapa alat. Sebagai contoh, sebuah perangkat elektronika yang menggunakan baterai sering menggunakan dioda yang fungsinya untuk melindungi perangkat tersebut jika anda

Lebih terperinci

Perancangan dan Pengujian Sistem Pengukuran Sinar UV Dari Intensitas Matahari.

Perancangan dan Pengujian Sistem Pengukuran Sinar UV Dari Intensitas Matahari. 1 Perancangan dan Pengujian Sistem Pengukuran Sinar UV Dari Intensitas Matahari. Yulia Imelda Piyoh [1], Made Rai Suci Shanti [1,2], Andreas Setiawan [1,2] [1] Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi menuntut suatu alat atau barang menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi menuntut suatu alat atau barang menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Semakin majunya teknologi masa kini dalam bidang elektronika mempunyai pengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Dimana pertumbuhan perkembangan teknologi menuntut

Lebih terperinci

YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja

YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008. Selamat Bekerja YAYASAN PENDIDIKAN JAMBI SEKOLAH MENENGAH ATAS TITIAN TERAS UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Mata Pelajaran : FISIKA Kelas/Program : X/Inti Hari/ Tanggal : Kamis, 5 Juni 2008 Waktu : 120

Lebih terperinci

PEDOMAN INSTALASI CAHAYA

PEDOMAN INSTALASI CAHAYA PEDOMAN INSTALASI CAHAYA HASBULLAH, MT TEKNIK ELEKTRO FPTK UPI 2010 PENCAHAYAAN Dalam aspek kehidupan penerangan menempati porsi yang sangat penting Sumber cahaya adalah matahari Cahaya buatan adalah cahaya

Lebih terperinci

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J

D. I, U, X E. X, I, U. D. 5,59 x J E. 6,21 x J 1. Bila sinar ultra ungu, sinar inframerah, dan sinar X berturut-turut ditandai dengan U, I, dan X, maka urutan yang menunjukkan paket (kuantum) energi makin besar ialah : A. U, I, X B. U, X, I C. I, X,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wida Lidiawati, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dan ekonomi menyebabkan kebutuhan energi listrik saat ini terus mengalami peningkatan. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik tersebut eksploitasi

Lebih terperinci

Rudi Susanto

Rudi Susanto LISTIK DINAMIS udi Susanto http://rudist.wordpress.com 1 Tujuan Instruksional Dapat menentukan arus listrik, hambatan listrik, energi listrik, daya listrik serta dapat menggunakan hukum Ohm dan aturan

Lebih terperinci

PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL

PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL PENGATUR INTENSITAS LAMPU PHILIPS MASTER LED SECARA NIRKABEL Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana sotdag@yahoo.com

Lebih terperinci

1. PUTRI RAGIL N ( ) 2. ADITH PRIYO P ( ) 3. DISTYAN PUTRA A S ( )

1. PUTRI RAGIL N ( ) 2. ADITH PRIYO P ( ) 3. DISTYAN PUTRA A S ( ) PHOTO DIODE 1. PUTRI RAGIL N (1101134381) 2. ADITH PRIYO P (1101130055) 3. DISTYAN PUTRA A S (1101134377) BENTUK FISIK DIODA FOTO PHOTO DESKRIPSI DIODE KONSTRUKSI / BAHAN PRINSIP KERJA TIPE / JENIS KARAKTERISTI

Lebih terperinci

MASTER LEDspot PAR - Alternatif hemat energi untuk pencahayaan sorot di area publik

MASTER LEDspot PAR - Alternatif hemat energi untuk pencahayaan sorot di area publik Lighting MASTER LEspot PAR - Alternatif hemat energi untuk pencahayaan sorot di area publik MASTER LEspot PAR engan desain yang kuat dan sinar cahaya putih hangat, lampu PAR generasi baru ini ideal untuk

Lebih terperinci

1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan

1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan 1. RADIASI BENDA HITAM Beberapa Pengamatan setiap benda akan memancarkan cahaya bila dipanaskan, contoh besi yang dipanaskan warna yang terpancar tidak bergantung pada jenis bahan atau warna asalnya, melainkan

Lebih terperinci