ABSTRAK ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP AKTIVA, KEWAJIBAN, MODAL, PENDAPATAN DAN BEBAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ABSTRAK ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP AKTIVA, KEWAJIBAN, MODAL, PENDAPATAN DAN BEBAN"

Transkripsi

1 ABSTRAK DEFRI TRI ATMADINATA ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP AKTIVA, KEWAJIBAN, MODAL, PENDAPATAN DAN BEBAN Skripsi. Fakultas Ekonomi 2013 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui secara empiris tentang kemampuan mahasiswa akuntansi semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan) dan untuk mengukur perbedaan pemahaman mahasiswa akuntansi semester IV (empat), semester VI (enam) dan semester VIII (delapan). Penelitian ini dilakukan terhadap 261 mahasiswa S1 yang berasal dari semester IV (empat), semester VI (enam) dan semester VIII (delapan) Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Penelitian ini diuji menggunakan analisis of variance (ANOVA) untuk mengukur perbedaan pemahaman akuntansi mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Hasil menunjukkan dari uji analisis of variance (ANOVA) bahwa tidak terdapat perbedaan pemahaman konsep aktiva, kewajiban, modal dan pendapatan antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Sedangkan konsep pemahaman beban terdapat perbedaan antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Kata Kunci : Pemahaman, Konsep Aktiva, Kewajiban, Modal, Pendapatan dan Beban I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan akuntan harus menghasilkan akuntan yang profesional sejalan dengan perkembangan kebutuhan akan jasa akuntansi pada masa yang akan datang. Semangat dari UU Nomor 5 Tahun 2012 bahwa pengakuan negara terhadap profesi akuntan publik sudah diakui setara undang-undang. Pendidikan tinggi akuntansi yang tidak menghasilkan seorang profesional sebagai akuntan tentunya tidak akan laku di pasaran tenaga kerja. (Sundem, dalam Widyastuti, dkk, 2004). Pendidikan tinggi di Indonesia bertujuan menghasilkan lulusan yang beretika dan bermoral tinggi. Berbagai upaya dilakukan untuk memperkenalkan nilai-nilai profesi sebagai seorang akuntan yang profesional kepada mahasiswa. Dalam upaya pengembangan pendidikan akuntansi yang berlandaskan profesionalisme ini dibutuhkan adanya umpan balik (feedback) mengenai kondisi yang ada sekarang, yaitu 1

2 apakah pendidikan akuntansi di Indonesia telah cukup membentuk nilai-nilai positif mahasiswa akuntansi. Menurut UU No. 12 Tahun 2012 pendidikan tinggi tersebut bertujuan (1) mengembangkan potensi mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa, (2) menghasilkan lulusan yang menguasai cabang ilmu pengetahuan dan atau teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa, (3) menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui penelitian yang memperhatikan dan menerapkan ilmu humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia dan (4) terwujudnya pengabdian kepada masyarakat berbasis penalaran dan karya ilmiah yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan tinggi di Indonesia adalah sistem dan konsep dasar pendidikan akuntansi yang seharusnya merupakan citra realitas ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat Indonesia itu sendiri. Sistem pendidikan akuntansi di perguruan tinggi seharusnya dikembangkan sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2012, yaitu jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Akuntansi merupakan konsentrasi ilmu yang membahas keuangan, akuntansi membutuhkan perkembangan teknologi tersebut, seperti halnya di dalam dunia bisnis yang mudah dan serba praktis. Kebutuhan terhadap informasi yang diperoleh telah mengubah cara bertransaksi berbagai macam barang dan jasa karena internet merupakan media untuk berkomunikasi antara perusahaan dengan konsumen. Semakin tinggi kualitas informasi yang dihasilkan, akan semakin meningkatkan kepuasan konsumen (Kim dan McHaney, 2000). Fakultas Ekonomi merupakan salah satu fakultas yang paling banyak mahasiswanya di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Jurusan yang ada pada fakultas ini hanya jurusan akuntansi. Kurikulum jurusan akuntansi di fakultas ekonomi mengajarkan mata kuliah pengantar akuntansi berbobot 3 sks. Dari hasil evolusi pendidikan akuntansi, pengetahuan yang dibutuhkan terdiri dari pengetahuan umum, organisasi, bisnis dan akuntansi. Proses belajar mengajar pada pendidikan tinggi hendaknya dapat mentransformasikan peserta didik menjadi lulusan yang berkualitas. Perkembangan jumlah mahasiswa akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) memiliki progress yang meningkat dari tahun ke tahun. Dari data yang ada di Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) tahun pertama berdiri Universitas tersebut yakni tahun 2007 memiliki mahasiswa 2

3 akuntansi sebanyak 128 orang mahasiswa. Di tahun kedua tikat popularitas Fakultas Ekonomi meningkat dengan memiliki mahasiswa sebanyak 545 mahasiswa. Di tahun-tahun berikutnya Fakultas Ekonomi memiliki mahasiswa sebanyak 884 mahasiswa, 1099 mahasiswa, 1236 mahasiswa dan 1160 mahasiswa. Dan Fakultas Ekonomi sudah mempunyai lulusan sebanyak 79 mahasiswa di empat tahun belakangan ini. Namun demikian, muncul kekhwatiran dari banyaknya mahasiswa yang menjadi mahasiswa akuntansi di Fakultas Ekonomi dan banyaknya lulusan di empat tahun belakangan ini masih rendahnya tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap konsep-konsep dasar akuntansi itu sendiri. Untuk memperoleh suatu pengetahuan terhadap teori akuntansi yang mendalam maka pengetahuan akan dasar-dasar akuntansi merupakan suatu kunci utama. Dengan adanya dasar sebagai pegangan semua praktek dan teori akuntansi akan mudah dilaksanakan. Dan sejauh ini mahasiswa akuntansi di fakultas ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) diajarkan dasar-dasar akuntansi yang berorientasikan kepada mekanisme umum dan disejalankan dengan praktek akuntansi dengan menggunakan software Myob sehingga mahasiswa dapat membuat laporan keuangan dengan menggunakan komputer. Menurut Munawir (2004) ada tiga materi pokok tentang konsep dasar akuntansi yang harus dikuasai oleh mahasiswa dalam kuliah Akuntansi Pengantar, yaitu pemahaman tentang aktiva, modal, dan kewajiban. Dari ketiga materi tersebut mahasiswa diharapkan dapat mengikuti perkuliahan dengan baik dan benar karena dengan penguasaan yang baik terhadap aktiva, kewajiban dan modal akan mempermudah mahasiswa untuk memahami semua masalah-masalah akan yang ditemui dalam akuntansi. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban. Untuk itu penulis melakukan penelitian dengan judul : ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP AKTIVA, KEWAJIBAN, MODAL, PENDAPATAN, DAN BEBAN. 1.2 Rumusan Masalah Dari masalah penelitian tersebut, maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1.Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep aktiva antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan semester VIII (delapan)? 2.Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep kewajiban antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan semester VIII (delapan)? 3.Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep modal antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan semester VIII (delapan)? 3

4 4.Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep pendapatan antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan semester VIII (delapan)? 5.Apakah terdapat perbedaan pemahaman konsep beban antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan semester VIII (delapan)? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilkasanakan penelitian ini adalah : 1. Untuk membuktikan secara empiris tentang kemampuan Mahasiswa semester IV (Empat), mahasiswa semester VI (Enam), dan mahasiswa semester VIII (delapan). 2.Untuk mengukur perbedaan pemahaman mahasiswa akuntansi yang berasal dari semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). II. TINJAUAN LITERATUR 2.1 Pemahaman Akuntansi Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan dan peringkasan pada peristiwa-peristiwa dan kejadian- kejadian yang setidak-tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dengan petunjuk atau dinyatakan dalam uang serta penafsiran terhadap hal-hal yang timbul dari padanya (S.Munawir 2004:5). Menurut Kimmel et. al (2011), akuntansi adalah sistem informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian ekonomis suatu organisasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dari definisi ini dapat dipahami bahwa akuntansi adalah proses mencatat dan melaporkan transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu perusahaan kepada para penggunanya dalam bentuk laporan keuangan. Pengguna laporan keuangan terdiri dari investor,karyawan,pemberi pinjaman,pemasok dan kreditor usaha lainnya,pelanggan,pemerintah,dan masyarakat (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009) Pengertian Pemahaman Akuntansi Paham dalam kamus besar bahasa indonesia memiliki arti pandai atau mengerti benar sedangkan pemahaman adalah proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Pemahaman akuntansi merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengenal dan mengerti tentang akuntansi (Asep Imron Mawardi, 2010). Tingkat pemahaman akuntansi ini dapat diukur dari paham seseorang terhadap proses mencatat transaksi keuangan, pengelompokkan, pengikhtisaran, pelaporan dan penafsiran data keuangan. Jadi orang yang memiliki pemahaman akuntansi adalah orang yang pandai dan mengerti benar proses akuntansi. 4

5 2.2 Konsep Aktiva Stice et al (2009:120), menyatakan aktiva merupakan kemungkinan untuk mendapatkan manfaat ekonomi di masa depan yang di peroleh atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu Aktiva lancar Kusmadi (2007:50), menyatakan aktiva lancar adalah harta yang dalam satu masa perputaran kegiatan usaha pokok perusahaan yang normal (biasanya 1 tahun) diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai, dijual atau dipakai. Elemen-elemen yang termasuk dalam aktiva lancar antara lain adalah kas, persediaan, perlengkapan piutang usaha, piutang wesel, semua beban atau biaya. Suatu aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar jika aktiva tersebut : Diperkirakan akan direalisasikan dan dimiliki untuk dijual atau digunakan dalam jangka waktusiklus operasi normal perusahaan Dimiliki untuk diperdagangkan atau untuk tujuan jangka pendek dan diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan atau 1 tahun dari tanggal neraca Berupa kas atau setara kas yang penggunaannya tidak dibatasi Aktiva lancar terdiri dari : Uang kas yang disimpan di bank termasuk deposito jangka pendek (tidak lebih dari 1 tahun) Surat- surat berharga yang segera dapat dijual (dalam jangka waktu 12 bulan dari tanggal neraca, yang bila lebih dari 12 bulan maka diklasifikasikan sebagai aktiva tidak lancar Persediaan barang dagangan (barang jadi), barang dalam proses (barang setengah jadi), bahan baku dan bahan pembantu Piutang dagang dan piutang lain yang waktunya tidak lebih dari 1 tahun Semua biaya yang dibayar dimuka Aktiva lain termasuk dalam penggolongan aktiva tetap Aktiva tidak lancar Kusmadi (2007:52), menyatakan Aktiva tak berwujud adalah aktiva non moneter yang dapat diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lain atau untuk tujuan administrasi. Yang termasuk aktiva tidak lancar adalah investasi jangka panjang, saham, obligasi Aktiva tetap Aktiva tetap adalah aktiva atau aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat 5

6 lebih dari satu tahun (IAI 1995:PSAK No.16 ). Aktiva tetap sering merupakan suatu bagian utama aset perusahaan, oleh sebab itu harus teliti pada waktu menyajikannya dalam laporan keuangan dan aktiva atau aset tetap dalam neraca dicantumkan dalam item aset atau aktiva tetap perusahaan seperti tanah, bangunan, mesin, peralatan dan lain-lain Aktiva tidak berwujud Aktiva tidak berwujud adalah aset yang tidak mempunyai wujud fisik namun memiliki nilai yang signifikan (Kusuma dan Bangun, 2011). Yang termasuk aset atau aktiva tidak berwujud adalah hak paten, hak cipta, goodwill, merk dagang Aktiva lain-lain Aktiva lain-lain adalah semua aktiva perusahaan yang tidak dapat digolongkan dalam aktiva tersebut diatas, misalnya mesinmesin yang tidak dapat dipakai lagi (Amerti Irvin Widowati dkk, 2011). 2.3 Konsep Kewajiban Hutang adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, dimana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar (hutang jangka pendek) dan hutang jangka panjang (Munawir, 2004 dalam Mawardi, 2012). Perjanjian negatif umumnya menunjukkan aktivitas tertentu yang mengakibatkan substitusi aset atau masalah pembayaran kembali. Contoh perjanjian hutang negatif mencakup larangan terhadap merger, batasan peminjaman tambahan, batasan pembayaran dividen dan excess cash swap. 1. Perjanjian positif mensyaratkan peminjam melakukan tindakan tertentu, seperti menjaminkan aset atau memenuhi benchmark tertentu (biasanya rasio-rasio keuangan) yang mengindikasikan kesehatan keuangan. Contoh umum perjanjian hutang positif mencakup tingkat rasio current, leverage, probabilitas dan net worth minimal atau maksimum. Jadi perjanjian hutang baik bentuk negatif maupun positif dapat digunakan untuk membatasi konflik kepentingan yang potensial terjadi antara kreditur dan stakeholders perusahaan. Hutang yang dipergunakan secara efektif dan efisien akan meningkatkan nilai perusahaan (Herry dan Hamin, 2005 dalam Aditiya, 2011) menunjukkan bahwa leverage menyebabkan peningkatan nilai perusahaan (value enchancing) Kewajiban Lancar (Hutang Jangka Pendek) Soemarso (2009:230), menyatakan kewajiban lancar adalah kewajiban-kewajiban yang akan jatuh tempo dalam satu tahun atau dalam satu siklus kegiatan normal perusahaan.elemen-elemen hutang jangka pendek atau hutang lancar antara lain: Hutang Dagang 6

7 (Account Payable),Wesel Bayar (Note Payable), Hutang yang timbul karena jasa-jasa yang sudah diterima tetapi belum dibayar, Hutang atau Kewajiban Bersyarat (Contingent Liabilities), Pendapatan yang Diterima Dimuka Kewajiban Tidak Lancar (Hutang Jangka Panjang) Menurut Kieso (2002), menyatakan kewajiban tidak lancar Terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi yang sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus operasi perusahaan, mana yang lebih lama. Elemen-elemen hutang jangka panjang antara lain: Kredit Investasi (Long Term Loan), Hutang hipotik (Mortgage Payable), Hutang Obligasi (Bond Payable), Hutang Kepada Pemegang Saham atau Kepada Perusahaan Induk (Holding Company) atau Kepada Perusahaan Afiliasi (Afiliated Company), Hutang Subordinasi (Subordinated Loan), Hutang Leasing (Hutang dalam Rangka Sewa Guna). 2.4 Konsep Modal Ekuitas atau dikenal dengan modal adalah merupakan hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik Perusahaan yang ditunjukkan dalam pos modal (modal saham), surplus dan laba yang ditahan. Atau kelebihan nilai aktiva yang dimiliki oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya (Munawir, dalam Amerti Irvin Widowati dkk, 2011:5). Dalam perusahaan yang berbentuk perusahaan terbatas, modal dapat diklasifikasikan : 1. Modal yang disetor (modal saham, tambahan modal disetor / agio saham, hadiah /donasi). 2. Laba yang ditahan (Retained Earning). 3. Modal Penilaian (Appraisal Capital). 2.5 Konsep Pendapatan Menurut Kieso (2002), pendapatan adalah arus masuk aktiva dan atau penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau kegiatan menghasilkan laba lainnya yang membentuk operasi utama atau inti perusahaan yang berkelanjutan dalam suatu periode. Selain itu, dari beragam definisi yang telah diungkapkan, terdapat dua konsep pendapatan yaitu : a. Dengan pendekatan inflow of net asset, pendapatan lebih dipusatkan pada arus masuk (inflow) aktiva sebagai hasil dari kegiatan operasi perusahaan b. Dengan pendekatan outflow of good and service, pendapatan lebih dipusatkan pada penciptaan barang dan jasa serta penyaluran konsumen atau produsen lainnya Sumber Pendapatan Sebagaimana yang diuruaikan sebelumnya bahwa pendapatan merupakan arus masuk atau kenaikan aktiva suatu badan usaha, untuk 7

8 dapat mengukur dan mengakui sebagai pendapatan, maka dari mana sumber kenaikan aktiva tersebut berasal harus diakui. Berikut ini adalah sumber-sumber kenaikan aktiva, diantaranya : a. Transaksi modal yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh kreditur dan pemegang saham b. Laba dari penjualan aktiva yang bukan merupakan barang dagangan seperti aktiva tetap, surat-surat berharga, penjualan anak atau cabang perusahaan c. Hadiah, sumabangan atau penemuan d. Revaluasi aktiva e. Penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk Pendapatan diperoleh dari bebrapa sumber yaitu : a. Pendapatan Intern Pendapatan yang diperoleh dari modal para anggota atau juga dari pemegang saham (modal awal) atau semua yang bersangkutan dengan dalam diri perusahaan itu sendiri b. Pendapatan Ekstern Pendapatan yang diperoleh dari pihak luar yang berperan atau tidaknya kelancaran kegiatan perusahaan. Pendapatan ekstern ini juga bisa berasal dari bunga bank dan lain-lain c. Hasil Usaha Pendapatan yang diperoleh perusahaan dari hasil aktivitas atau kegiatan perusahaan. Harga belinya dapat ditanamkan kembali untuk memperbesar volume usahanya 2.6 Konsep Beban Menurut Thomas R. Dykman, dkk (1996), beban adalah arus keluar atau penggunaan aktiva lainnya atau terjadinya suatu kewajiban selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung. Beban dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori : Beban langsung adalah beban, seperti harga pokok penjualan, yang berkaitan langsung dengan pendapatan. Beban ini diakui berdasarkan pengakuan pendapatan yang dihasilkan secara langsung bersama-sama dari transaksi atau kejadian serupa lainnya sebagai beban Beban periodik adalah beban seperti gaji bagian penjualan dan administrasi, yang tidak dikaitkan secara langsung terhadap pendapatan. Beban-beban ini diakui selama periode dimana kas dikeluarkan atau kewajiban terjadi untuk barang dan jasa yang digunakan secara serentak pada perolehan Beban alokasi adalah beban seperti penyusutan dan asuransi. Beban-beban ini diakui selama aktiva terkait diharapkan akan memberikan manfaat 8

9 2.6.1 Beban Langsung Beban langsung berkaitan dengan penjualan produk Beban secara langsung berkaitan dengan penjualan produk selama periode berjalan biasanya termasuk Biaya bahan dan tenaga kerja untuk pabrikan, atau biaya untuk membeli persediaan yang dijual selama periode tersebut. Beban penjualan seperti komisi penjualan, gaji, sewa, dan biaya pengiriman Beban garansi atas produk-produk yang dijual Beban yang secara langsung berkaitan dengan penjualan jasa `Beban-beban yang terkait dengan penjualan jasa secara langsung dapat diklasifikasikan seperti berikut : Biaya langsung awal adalah terkait langsung dengan transaksi jasa negosiasi dan penyempurnaan. Biaya-biaya ini termasuk komisi, honorarium, kompensasi tenaga penjualan, dan kompensasi karyawan non penjualan yang dapat diterapkan pada transaksi jasa negosiasi dan penyempurnaan. Biaya langsung memiliki sebab akibat yang dapat diidentifikasikan atas penjualan jasa contoh biaya perbaikan bagian dan tenaga kerja termasuk sebagai bagian kontrak jasa Beban Tidak Langsung Beban tidak langsung adalah beban yang tidak berhubungan langsung dengan penjualan produk atau jasa adalah beban periodik dan beban alokasi. Contohnya mencakup jenis tertentu dari beban iklan, kompensasi atas waktu yang tersita dalam menegosiasikan transaksi yang tidak disempurnakan, beban administrasi umum, beban penyusutan dan beban amortisasi. III. Metode Penelitian 3.1 Lokasi Lokasi yang akan diteliti oleh penulis adalah Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji. 3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data ordinal. Data ordinal adalah data bilangan-bilangan yang menggambarkan peringkat / berjenjang (rank) atau urutan (order) dalam satu kategori tertentu dari yang tertinggi sampai dengan yang terendah. Data ordinal memiliki karakteristik kategorisasi dan sifat urutan bahwa yang satu lebih tinggi atau baik dari yang lainnya (Bambang Soepeno, 2002) 9

10 3.2.2 Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Menurut Sugiono (2010:19), data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Adapun data primer dalam penelitian ini yaitu observasi dan data yang diperoleh melaui kuisioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Menurut Sugiyono (2008:402), sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data ini diperoleh dari perpustakaan dan sumber-sumber lain seperti internet dan media sosial lainnya. 3.3 Populasi dan Pemilihan Sampel Sekaran (2006), mengatakan bahwa populasi adalah perkumpulan orang, kejadian, atau segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian, sedangkan sampel adalah bagian populasi yang akan mewakili populasi untuk diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas ekonomi program studi akuntansi. Metode pemilihan sampel yang akan digunakan Purposive sampling yaitu pemilihan sampel secara sengaja oleh peneliti didasarkan atas kriteria atau pertimbangan tertentu (Made Wirartha, 2006:241). Dalam penelitian ini, pemilihan sampel berdasarkan tingkatan semester yaitu mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam), mahasiswa semester VIII (delapan) sebagai responden. Responden merupakan mahasiswa aktif program studi akuntansi yang sudah menyelesaikan mata kuliah Pengantar Akuntansi I dan Pengantar Akuntansi II atau minimal berada pada semester tiga. Berikut jumlah mahasiswa aktif Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji semester IV (empat), VI (enam) dan VIII (delapan). 10

11 Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Semester IV, VI, VIII NO SEMSETER TAHUN AJARAN JUMLAH MAHASISWA SAMPEL 1. IV (empat) Orang 87 Orang 2. VI (enam) Orang 87 Orang 3. VIII (delapan) Orang 87 Orang TOTAL KESELURUHAN 814 Orang 261 Orang Sumber : Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, 2013 Dari tabel diatas bisa dilihat jumlah mahasiswa semester IV (empat) adalah 247 orang, mahasiswa semester VI (enam) adalah 285 orang, mahasiswa semester VIII (delapan) adalah 282 orang dan jumlah keseluruhan adalah 814 orang. Untuk penentuan ukuran sampel mengacu kepada Sekaran (2006:159) yang menyatakan untuk ukuran populasi yang berjumlah 800 maka bisa diambil ukuran sampel sebesar 260 responden. 3.4 Tehnik Pengumpulan Data Cara pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa aktif program studi S1 Akuntansi di Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH). Kuesioner diberikan langsung kepada responden dan responden tidak diperkenankan untuk membawa pulang karena penelitian ini mengukur kemampuan mahasiswa secara langsung dalam memahami konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban. 3.5 Metode Analisis Data Secara lengkap metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Uji Validitas Menurut Dwi Priyatno (2010), Uji Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Uji Validitas sering digunakan untuk mengukur ketepatan dalam suatu item dalam kuesioner atau skala, apakah item-item dalam kuesioner tersebut sudah tepat digunakan dalam mengukur apa yang ingin diukur. Didalam uji validitas biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf sinifikansi 0,05 11

12 artinya suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap total skor. Untuk dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan kriteria menggunakan r kritis atau biasa disebut "Tabel R" pada taraf 0, Uji Reliabilitas Menurut Duwi Priyanto (2010), uji reabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Untuk pengujian tersebut biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6 yang biasa disebut dengan crobanch's alpha. 3. Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali (2005:31), untuk melihat uji normalitas adalah dengan menggunakan uji one- sample kolmogrov smirnov test terhadap masing-masing variabel, Jika signifikasi lebih besar 0,05 maka data tersebut dapat dikatakan berdistribusi normal (Amerti Irvin Widowati, 2011). 3.6 Tehnik Analisis Data Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah Analysis Of Variance (ANOVA) yang digunakan untuk menguji hubungan antara satu variabel dependen (skala metrik) dengan satu atau lebih variabel independen (skala nonmetrik atau kategorikal dengan kategori lebih dari dua) (Ghozali, 2005 dalam Elma Muncar Aditya, 2011). 3.7 Transformasi Data Ordinal menjadi Data Interval Anova One Way adalah statistik parametik. Statistik parametik hanya lazim digunakan bila skala pengukuran yang dilakukan adalah dengan menggunakan skala pengukuran interval, sedangkan teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan skala pengukuran ordinal. Dengan demikian, cara yang harus dilakukan adalah dengan menaikkan tingkat pengukuran skalanya dari ordinal menjadi interval. Merubah data dengan cara menaikkan skala ordinal menjadi skala interval ini, selain bertujuan untuk tidak melanggar kelaziman, juga untuk merubah agar syarat distribusi normal bisa dipenuhi ketika menggunakan statistik parametrik. Menurut Hays (1976), metode transformasi yang sering digunakan adalah dengan menggunakan Metode Succesive Interval (MSI) (Budi Waryanto dan Yuan Astika Millafati,2006). IV. Pembahasan 4.2 Penyebaran dan Penerimaan Kuesioner Kuesioner diberikan dengan cara diberikan secara langsung kepada Mahasiswa Akuntansi Semester IV (empat), VI (enam) dan VI (delapan). Total Kuesioner yang disebarkan 261 eksemplar tentang pemahaman konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban Mahasiswa Akuntansi yang dimana 87 eksemplar untuk Mahasiswa 12

13 Akuntansi Semester IV dan 87 eksemplar untuk Mahasiswa Akuntansi Semester VI dan 87 eksemplar untuk Mahasiswa Akuntansi Semester VIII. Pada jumlah sebaran yang ada, Kuesioner yang kembali dan diisi oleh para Mahasiswa diterima untuk Semester IV berjumlah 51 eksemplar dan Semester VI berjumlah 56 eksemplar dan kuesioner untuk semester VIII berjumlah 79 eksemplar. Kuesioner yang tidak dapat digunakan untuk pengolahan data tidak ada. Sehingga kuesioner yang dapat dipakai sebagai data penelitian sebanyak 51 eksemplar untuk semester IV dan 56 eksemplar untuk semester VI dan 79 eksemplar untuk semester VIII. Jumlah yang dapat diolah sebanyak 186 eksemplar dari jumlah kuesioner yang terkirim sebanyak 261 eksemplar atau sebesar 71,26%. 4.3 UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS Uji Validitas Berikut hasil olah data kuesioner pemahaman mahasiswa akuntansi menurut uji validitas: 1. Pemahaman Mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban semester IV (empat). Dapat diketahui bahwa nilai korelasi antara skor item denga skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai R Tabel. R Tabel dapat dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n)=51, maka dapat R Tabel sebesar 0,276 Untuk nilai korelasi untuk item P1, P2, P3 sampai dengan P10 > dari 0,276. Maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen pada pemahaman konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban semester IV (empat) dinyatakan valid. 2. Pemahaman Mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban semester VI (enam). Dapat diketahui bahwa nilai korelasi antara skor item denga skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai R Tabel. R Tabel dapat dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n)=56, maka dapat R Tabel sebesar 0,263 Untuk nilai korelasi untuk item P1, P2, P3 sampai dengan P10 > dari 0,263. Maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen pada pemahaman konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban semester VI (enam) dinyatakan valid. 3. Pemahaman Mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban semester VIII (delapan). Dapat diketahui bahwa nilai korelasi antara skor item denga skor total. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai R Tabel. R Tabel dapat dicari pada signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n)=79, maka dapat R Tabel sebesar 0,221 Untuk nilai korelasi untuk item P1, P2, P3 sampai dengan P10 > dari 0,221. Maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen pada pemahaman konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban semester VIII (delapan) dinyatakan valid Uji Reliabilitas 13

14 Berikut hasil olah data kuesioner pemahaman mahasiswa akuntansi menurut uji reliabilitas: 1. Pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban semester IV (empat) Dapat diketahui bahwa pemahaman aktiva, pemahaman kewajiban, pemahaman modal, pemahaman pendapatan dan pemahaman beban semester IV (empat) memiliki nilai crobanch lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel pemahaman aktiva, pemahaman kewajiban, pemahaman modal, pemahaman pendapatan dan pemahaman beban semester IV (empat) dinyatakan realiabel. 2. Pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban semester VI (enam). Dapat diketahui bahwa pemahaman aktiva, pemahaman kewajiban, pemahaman modal, pemahaman pendapatan dan pemahaman beban semester VI (enam) memiliki nilai crobanch lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel pemahaman aktiva, pemahaman kewajiban, pemahaman modal, pemahaman pendapatan dan pemahaman beban semester VI (enam) dinyatakan realiabel. 3. Pemahaman mahasiswa akuntansi terhadap konsep aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban semester VIII (delapan). Dapat diketahui bahwa pemahaman aktiva, pemahaman kewajiban, pemahaman modal, pemahaman pendapatan dan pemahaman beban semester VIII (delapan) memiliki nilai crobanch lebih besar dari 0,6. Dengan demikian variabel pemahaman aktiva, pemahaman kewajiban, pemahaman modal, pemahaman pendapatan dan pemahaman beban semester VIII (delapan) dinyatakan realiabel. 4.4 Uji Normalitas Berikut hasil pengolahan kuesioner dengan menggunakan uji normalitas: 1. Pemahaman aktiva setelah dilakukan uji normalitas menggunakan SPSS 17 maka nilai kolmogorov smirnov 0,056 dan diatas standar nilai signifikansi yaitu 0,05 dinyatakan butir pertanyaan atau data tersebut normal 2. Pemahaman kewajiban setelah dilakukan uji normalitas menggunakan SPSS 17 maka nilai kolmogorov smirnov 0,200 dan diatas standar nilai signifikansi yaitu 0,05 dinyatakan butir pertanyaan atau data tersebut normal 3. Pemahaman modal setelah dilakukan uji normalitas menggunakan SPSS 17 maka nilai kolmogorov smirnov 0,200 dan diatas standar nilai signifikansi yaitu 0,05 dinyatakan butir pertanyaan atau data tersebut normal 4. Pemahaman pendapatan setelah dilakukan uji normalitas menggunakan SPSS 17 maka nilai kolmogorov smirnov 0,200 dan diatas standar nilai signifikansi yaitu 0,05 dinyatakan butir pertanyaan atau data tersebut normal 5. Pemahaman beban setelah dilakukan uji normalitas menggunakan SPSS 17 maka nilai kolmogorov smirnov 0,200 dan diatas standar 14

15 nilai signifikansi yaitu 0,05 dinyatakan butir pertanyaan atau data tersebut normal 4.5 Uji Hipotesis Uji Hipotesis dalam penelitian ini adalah Uji One Way Anova Uji One Way Anova Tabel 1. Uji Anova Pemahaman Aktiva Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Sumber : Data diolah SPSS 17 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat pengujian hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : H1 : Terdapat perbedaan pemahaman konsep aktiva antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan) Menurut Duwi Priyatno (2010) apabila F hitung < F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan apabila F hitung > dari F tabel maka hipotesis ditolak. Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel aktiva secara statistik nilai F hitung > dari F tabel (12,462 > 3,045). Maka hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap pemahaman aktiva antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Pada variabel aktiva mean rank tertinggi dimiliki oleh mahasiswa semester VI (enam) dengan angka 33,115, dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa dari semester VI (enam) lebih memahami tentang aktiva setelah itu baru diikuti oleh mahasiswa semester VIII (delapan) dan mahasiswa semester IV (empat). 15

16 Tabel 2. Uji Anova Pemahaman Kewajiban Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Sumber : Data diolah SPSS 17 H2 : Terdapat perbedaan pemahaman konsep kewajiban antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Menurut Duwi Priyatno (2010) apabila F hitung < F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan apabila F hitung > dari F tabel maka hipotesis ditolak. Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel kewajiban secara statistik nilai F hitung > dari F tabel (3,618 > 3,045). Maka hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap pemahaman kewajiban antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Pada variabel kewajiban mean rank tertinggi dimiliki oleh mahasiswa semester VI (enam) dengan angka 33,668, dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa dari semester VI (enam) lebih memahami tentang kewajiban setelah itu baru diikuti oleh mahasiswa semester IV (empat) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Tabel 3. Uji Anova Pemahaman Modal Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Sumber : Data diolah SPSS 17 H3 : Terdapat perbedaan pemahaman konsep modal antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Menurut Duwi Priyatno (2010) apabila F hitung < F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan apabila F hitung > dari F tabel maka hipotesis ditolak. Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel modal 16

17 secara statistik nilai F hitung > dari F tabel (3,397 > 3,045). Maka hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap pemahaman modal antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Pada variabel modal mean rank tertinggi dimiliki oleh mahasiswa semester VI (enam) dengan angka 32,965, dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa dari semester VI (enam) lebih memahami tentang modal setelah itu baru diikuti oleh mahasiswa semester VIII (delapan) dan mahasiswa semester IV (empat) Tabel 4. Uji Anova Pemahaman Pendapatan Between Groups Within Groups Sum of Squares Sumber : Data diolah SPSS 17 df Mean Square F Sig H4 : Terdapat perbedaan pemahaman konsep pendapatan antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam), Mahasiswa semester VIII (delapan). Menurut Duwi Priyatno (2010) apabila F hitung < F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan apabila F hitung > dari F tabel maka hipotesis ditolak. Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel modal secara statistik nilai F hitung > dari F tabel (14,858 > 3,045). Maka hipotesis dari penelitian ini ditolak. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap pemahaman pendapatan antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Pada variabel pendapatan mean rank tertinggi dimiliki oleh mahasiswa semester VI (enam) dengan angka 32,853, dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa dari semester VI (enam) lebih memahami tentang pendapatan setelah itu baru diikuti oleh mahasiswa semester VIII (delapan) dan mahasiswa semester IV (empat). 17

18 Tabel 5. Uji Anova Pemahaman Beban Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Sumber : Data diolah SPSS 17 H5 : Terdapat perbedaan pemahaman konsep beban antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Menurut Duwi Priyatno (2010) apabila F hitung < F tabel maka hipotesis diterima, sedangkan apabila F hitung > dari F tabel maka hipotesis ditolak. Dari tabel diatas terlihat bahwa variabel beban secara statistik nilai F hitung > dari F tabel (0,128 > 3,045). Maka hipotesis dari penelitian ini diterima. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan terhadap pemahaman beban antara mahasiswa semester IV (empat), mahasiswa semester VI (enam) dan mahasiswa semester VIII (delapan). Pada variabel beban mean rank tertinggi dimiliki oleh mahasiswa semester VI (enam) dengan angka 33,180, dengan demikian dapat disimpulkan mahasiswa dari semester VI (enam) lebih memahami tentang beban setelah itu baru diikuti oleh mahasiswa semester VIII (delapan) dan mahasiswa semester IV (empat). V. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Dari kelima variabel yang dijadikan ukuran tingkat pemahaman mahasiswa yaitu konsep aktiva, konsep kewajiban, konsep modal, konsep pendapatan dan konsep beban. Empat variabel yang tidak terdapat perbedaan pemahaman yaitu konsep aktiva, konsep kewajiban, konsep modal dan konsep pendapatan. Hanya satu variabel yang terdapat perbedaan pemahaman mahasiswa yaitu konsep beban. Dari nilai mean rank menunjukkan bahwa mahasiswa semester VI (enam) yang lebih menguasi konsep dasar akuntansi seperti konsep aktiva, konsep kewajiban, konsep modal, konsep pendapatan dan konsep beban daripada mahasiswa dari semester IV (empat) dan VIII (delapan). Penelitian ini tidak menjamin bahwa mahasiswa semester VIII (delapan) itu yang lebih menguasai konsep dasar akuntansi yaitu konsep aktiva, konsep kewajiban, konsep modal, konsep pendapatan dan konsep beban. 18

19 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran yang diberikan adalah : 1. Hasil penelitian ini diharapkan kepada dosen atau pengajar dapat dijadikan referensi untuk melihat bagaimana pemahaman mahasiswa akan konsep dasar akuntansi agar proses belajar mengajar dapat berjalan lebih efektif. 2. Bagi peneliti selanjutnya agar mengganti variabel penelitiannya dalam mengangkat permasalahan yang sama seperti pemahaman jurnal, buku besar, dan lainnya 3. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan sampel serta jumlah kuesioner yang disebarkan lebih banyak DAFTAR PUSTAKA Imron, A, M Pemahaman Akuntansi Dalam Meningkatkan Kepatuhan Formal Wajib Pajak UKM pada Kecamatan Coblong Bandung. Fakultas Ekonomi Universitas Dipenogoro. Semarang. Kieso, Donald E,. Jerry J. Weygantd, dan Jerry D, Warfield. Akuntansi Intermediate. Erlangga. Jakarta Kimmel, Paul D. dkk Financial Accounting: Tools for Business Decision Making. 6th edition. Jon Willey and Sons (Asia) Pte. Ltd Kusmadi, Analisis Keekonomian Proyek. Andi. Yogyakarta. Kusuma, B. H. dan N. Bangun Analisis Pemahan Akuntansi Terhadap Konsep Asset, Kewajiban, dan Ekuitas. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Vol 13 No. 3 Hal Jakarta. Made, I. W Metodologi Penelitian Sosial Ekonomi. Andi. Jakarta. Mawardi, M. C Tingkat Pemahaman Mahasiswa Akuntansi Terhadap Konsep Dasar Akuntansi Di Perguruan Tinggi Di Kota Malang. Artikel Penelitian Universitas Islam Malang Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Malang. Martha, H. U Pengaruh Tingkat Penjualan Terhadap Protabilitas pada PT. Davomas Abadi. Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. Munawir, S, Analisa Laporan Keuangan. Penerbit Liberty, Yogyakarta 19

20 Ningsih, S. dkk Bahasa Indonesia Untuk Mahasiswa. Andi. Yogyakarta. Novius, A Analisis Pemahan Akuntansi Dalam Menghadapi Mata Kuliah Dasar-Dasar Akuntansi. Fokus Ekonomi Vol 5 No. 2 Hal Pekanbaru. Priyatno, Duwi Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Cetakan Pertama. Mediakom. Jakarta. R, Thomas, D, dkk Akuntansi Intermediate. Buku 1 Edisi 3. Erlangga. Jakarta. Sekaran, Uma Metodologi Penelitian. Buku 2 Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta. Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar. Buku 1 Edisi 5. Salemba Empat. Jakarta. Soepeno, Bambang Statistik Terapan. Cetakan Pertama. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Stice, J. D. Et al Akuntansi Keuangan Intermediate. Buku 2 Edisi 16. Salemba Empat. Jakarta. Widowati, A. I., dkk Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa S1 Akuntansi Dan Manajemen Terhadap Konsep Dasar Akuntansi. Dinamika Sosbud Vol 13 No. 1 Hal Semarang. Wiryanto, B. dan A. Y. Millafati Transformasi Data Ordinal ke Interval. Jurnal Informatika Pertanian. Bandung. Wisama, N. dkk Akuntansi Keuangan I Bandung. Politeknik Telkom Bandung. Bandung. 20

Amerti Irvin Widowati, Surjawati,Febrina Nafasati P (dosen Fakultas Ekonomi- USM)

Amerti Irvin Widowati, Surjawati,Febrina Nafasati P (dosen Fakultas Ekonomi- USM) ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA S1 AKUNTANSI DAN MANAJEMEN TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa S1 Akuntansi dan Manajemen Universitas Semarang). Amerti Irvin Widowati, Surjawati,Febrina

Lebih terperinci

Mursalin *) Edduar Hendri *) ABSTRAK

Mursalin *) Edduar Hendri *) ABSTRAK ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI DAN MANAJEMEN TENTANG KONSEP ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS (Studi Pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Palembang Berdasarkan Asal Sekolah dan

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI BERDASARKAN ASAL SEKOLAH

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI BERDASARKAN ASAL SEKOLAH ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI BERDASARKAN ASAL SEKOLAH Sari Rusmita Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Email: sarirusmita99@gmail.

Lebih terperinci

Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa Akuntansi terhadap Konsep Dasar Akuntansi Berdasarkan Asal Sekolah

Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa Akuntansi terhadap Konsep Dasar Akuntansi Berdasarkan Asal Sekolah Jurnal Ekonomi Bisnis dan Kewirausahaan 2012, Vol. 3, No. 1, 85-94 Analisis Tingkat Pemahaman Mahasiswa Akuntansi terhadap Konsep Dasar Akuntansi Berdasarkan Asal Sekolah Sari Rusmita ABSTRACT Purpose

Lebih terperinci

ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP ASET, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS

ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP ASET, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI Vol. 13, No. 3, Desember 2011, Hlm. 183-194 ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP ASET, KEWAJIBAN, DAN EKUITAS BUDI HARTONO KUSUMA dan NURAINUN BANGUN Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting dalam menjalankan kelangsungan hidup perusahaan, berikut beberapa pendapat mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI A. Hutang 1. Pengertian Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 1. Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Analisis Pengertian analisis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dikutip oleh Yuniarsih dan Suwatno (2008:98) adalah: Analisis adalah penguraian suatu pokok atas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan BAB II LANDASAN TEORI II.1. Penjualan II.1.1. Definisi Penjualan Penjualan secara umum memiliki pengertian kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang mengajak orang lain untuk membeli barang dan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM DIII BISNIS & KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM DIII BISNIS & KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER PROGRAM DIII BISNIS & KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA Tanggal Penyusunan dd/bb/thn Tanggal revisi dd/bb/thn 16/08/2016 24/02/2017 Fakultas

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) Objek penelitian adalah fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep atau

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI 0 ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi S1 Uin Suska Riau yang Berasal Dari Latar Belakang Sekolah Menengah yang Berbeda)

Lebih terperinci

ANALYSIS OF THE EFFECT OF ACCOUNTING STUDENTS UNDERSTANDING OF THE CONCEPT OF ASSETS, LIABILITY, AND EQUITY

ANALYSIS OF THE EFFECT OF ACCOUNTING STUDENTS UNDERSTANDING OF THE CONCEPT OF ASSETS, LIABILITY, AND EQUITY ANALYSIS OF THE EFFECT OF ACCOUNTING STUDENTS UNDERSTANDING OF THE CONCEPT OF ASSETS, LIABILITY, AND EQUITY Muhamad Agus Sudrajat, SE, M.Si Dosen STIE Dharma Iswara Madiun agus_sudrajat84@yahoo.com Abstract

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hutang dagang merupakan salah satu variabel bebas yang akan dibahas dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hutang dagang merupakan salah satu variabel bebas yang akan dibahas dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hutang Dagang Hutang dagang merupakan salah satu variabel bebas yang akan dibahas dalam penelitian ini. Pada hakikatnya hutang dagang berperan signifikan dalam perputaran modal

Lebih terperinci

BAB II AKUN DAN KODE AKUN

BAB II AKUN DAN KODE AKUN 7 BAB II AKUN DAN KODE AKUN 2.A. Pengertian Akun/Perkiraan. 2.B. Akun. 2.C. Laporan Keuangan dan unsur-unsurnya. A. PENGERTIAN AKUN/ PERKIRAAN 1. Pengertian Akun Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan

Lebih terperinci

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2018

SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP PERIODE : JANUARI JUNI 2018 SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER SEMESTER GENAP 2017 2018 PERIODE : JANUARI JUNI 2018 1. Kelompok Mata Kuliah : Akuntansi 2. Nama Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi 2 3. Kode Mata Kuliah : EKO

Lebih terperinci

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI BERDASARKAN ASAL SEKOLAH DAN TINGKAT SEMESTER

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI BERDASARKAN ASAL SEKOLAH DAN TINGKAT SEMESTER PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI BERDASARKAN ASAL SEKOLAH DAN TINGKAT SEMESTER Intantri Purwanti 1) Rispantyo 2) Djoko Kristianto 3) 1, 2, 3) Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

Bab 11 Analisa Dana dan Aliran Kas

Bab 11 Analisa Dana dan Aliran Kas M a n a j e m e n K e u a n g a n 153 Bab 11 Analisa Dana dan Aliran Kas Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung dan menjelaskan mengenai teknik penyusunan laporan sumber dan penggunaan dana beserta

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN. Bentuk Bentuk Laporan Keuangan. Idik Sodikin,SE,MBA,MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Modul ke: 02 Manajemen Keuangan LAPORAN KEUANGAN Bentuk Bentuk Laporan Keuangan Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Program Studi Akuntansi Idik Sodikin,SE,MBA,MM Pendahuluan Apa yang yang dimaksud Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Asuransi Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip Darmawi (2000 : 4) adalah: Perjanjian antara dua pihak atau lebih

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kebijakan Hutang 1. Pengertian Kebijakan Hutang Hutang menunjukkan besarnya kepentingan kreditur pada harta perusahaan. Pada prinsipnya hutang akan menguntungkan apabila perusahaan

Lebih terperinci

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR

KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ARUS KAS DAN KESESUAIAN LAPORAN ARUS KAS BERDASARKAN PSAK NO 2 PADA PT PETROSINDO KALBAR Vivianty Halim Email: vivianty14@ymail.com Program Studi Akuntansi STIE

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pendapatan Menurut Keiso, Weygandt, Warfield (2008 :516), Pendapatan ialah arus masuk aktiva dan penyelesaian kewajiban akibat penyerahan atau produksi barang, pemberian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan dapat BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian pendapatan Pendapatan secara sederhana merupakan arus masuk aktiva ke dalam perusahaan yang timbul dari penjualan barang dan jasa. Pendapatan

Lebih terperinci

BAB I RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN

BAB I RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN BAB I RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN Disadari atau tidak, sebagai individu kita sering melakukan keputusan setiap hari, termasuk didalamnya keputusan dalam hal keuangan. Ketika kita dihadapkan pada kondisi

Lebih terperinci

Elma Muncar Aditya *)

Elma Muncar Aditya *) ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI (Analysis about Understanding Students Majoring In Accounting of the Basic Concepts of Accounting) Studi Empiris pada Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan Sebagai Obyek Penelitian 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan yang bertujuan untuk menyediakan informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pendapatan dan Beban 1. Pengertian Pendapatan Pendapatan sebagai salah satu elemen penentuan laba rugi suatu perusahaan belum mempunyai pengertian yang seragam. Hal

Lebih terperinci

Oleh: Agustinus Purwoko ( )

Oleh: Agustinus Purwoko ( ) Analisis Kinerja Bank Pemerintah dan Bank Swasta ditinjau dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity (ROE), dan Return On Assets (ROA) (Studi Kasus Periode 2001-2006)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. laporan, serta penginterpretasian atas hasilnya sehingga dapat digunakan oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. LAPORAN KEUANGAN 1. Pengertian Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses identifikasi, pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan,

Lebih terperinci

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN

BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN BAB IX. AKUNTANSI PENGERTIAN Akuntansi adalah pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi bisnis, serta penginterprestasian informasi yang telah disusun. Banyak perusahaan menggunakan catatan-catatan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi tersebut dapat mengakibatkan perubahan terhadap aktiva, hutang,

Lebih terperinci

METADATA INFORMASI DASAR

METADATA INFORMASI DASAR METADATA INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Indikator Sektor Korporasi 2 Penyelenggara Statistik : Departemen Statistik, Bank Indonesia 3 Alamat : Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 4 Contact : Divisi Statistik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam perkembangan ekonomi saat ini, banyak perusahaan yang melakukan penggabungan perusahaan untuk meningkatkan kinerja dan keuntungan mereka. Penggabungan ini dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Manfaat Laporan Keuangan Menurut Soemarso (2002:34), laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak di luar perusahaan,

Lebih terperinci

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri)

ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) ANALISIS MANAJEMEN KAS UNTUK MENJAGA LIKUIDITAS ( Studi Kasus Pada CV. Accu Batu Kediri) Oleh: Miladiah Kusumaningarti Dosen Akuntansi, Universitas Islam Kadiri, Kediri Email: mila@kagamavirtual.net Penelitian

Lebih terperinci

Perbedaan Pemahaman Mahasiswa Akuntansi Dan Manajemen Terhadap Mata Kuliah Dasar Dasar Akuntansi

Perbedaan Pemahaman Mahasiswa Akuntansi Dan Manajemen Terhadap Mata Kuliah Dasar Dasar Akuntansi Perbedaan Pemahaman Mahasiswa Akuntansi Dan Manajemen Terhadap Mata Kuliah Dasar Dasar Akuntansi Novan Adriansyah (adriansyah_novan@yahoo.com) Betri Sirajuddin (betri.sirajuddin@facebook.com) Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan Munawir (2010; 96) menjelaskan bahwa salah satu ciri dari kegiatan perusahaan yaitu adanya transaksi-transaksi. Transaksi- transaksi tersebut dapat mengakibatkan

Lebih terperinci

akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para

akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan Bagi pihak yang mempunyai kepentingan terhadap suatu perusahaan sangat perlu untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut. Kondisi keuangan suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi 2.1.1 Pengertian Akuntansi Warren (2013 : 9), mendefinisikan akuntansi diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Utang Utang atau kewajiban merupakan salah satu komponen yang penting dari suatu neraca karena utang merupakan salah satu faktor penentu untuk menjalankan suatu perusahaan agar

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun

Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi dan sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)

KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT) KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT) Pada Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dijelaskan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan suatu perusahaan bersifat umum. Hal ini berarti bahwa

Lebih terperinci

Catatan 31 Maret Maret 2010

Catatan 31 Maret Maret 2010 NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas 1. Pengertian Arus Kas Perusahaan yang menggunakan teknik manajemen kas yang modern akan menginvestasikan kelebihan kas yang bersifat sementara pada aktiva yang

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON 84 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANAKARRA ELISABETH RIUPASSA POLITEKNIK NEGERI AMBON ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kinerja dan terjadinya perubahan

Lebih terperinci

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Jasman Syarifuddin Hasibuan Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS DARI AKTIFITAS OPERASI TERHADAP DEVIDEN TUNAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS DARI AKTIFITAS OPERASI TERHADAP DEVIDEN TUNAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH LABA BERSIH DAN ARUS KAS DARI AKTIFITAS OPERASI TERHADAP DEVIDEN TUNAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR Galan Indriawan, Mohammad Heykal Ksat amji atak 16/03 no.34 Cimanggis Depok, 021-8719207, galanindriawan@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian, Tujuan dan Jenis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan suatu perusahaan memiliki peranan yang sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan,

Lebih terperinci

KESESUAIAN PENGAKUAN PEMBELIAN KREDIT ALAT BERAT X PT MALIKINDO PERKASA DENGAN PSAK 55 ABSTRAK

KESESUAIAN PENGAKUAN PEMBELIAN KREDIT ALAT BERAT X PT MALIKINDO PERKASA DENGAN PSAK 55 ABSTRAK Wilda Setyowati KESESUAIAN PENGAKUAN PEMBELIAN KREDIT ALAT BERAT X PT MALIKINDO PERKASA DENGAN PSAK 55 Oleh WulanMaica JK ABSTRAK Tugas akhir ini bertujuan untuk membandingkan pengakuan awal dan membandingkan

Lebih terperinci

Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai

Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai BAB XIV AKUNTANSI Mengoperasikan bisnis butuh uang Own property = Assets Fixed Assets = lebih dari satu tahun (gedung, tanah, dll) Akuntansi keuangan = ekuitas = nilai assets sekarang Liabilitas = klaim

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN HUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERASI. STUDI PADA PT EXER INDONESIA. Hayuningtyas Pramesti Dewi*

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN HUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERASI. STUDI PADA PT EXER INDONESIA. Hayuningtyas Pramesti Dewi* Jurnal Akuntansi Bisnis Hayuningtyas Vol. 02 Pramesti No. 02 Mei Dewi 2015 PENGARUH DAN HUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERASI. STUDI PADA PT EXER INDONESIA * ABSTRACT: This study is analyzed the impact of Account

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB II LAPORAN ARUS KAS

BAB II LAPORAN ARUS KAS 12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Modal Kerja Modal Kerja sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengoperasikan perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori

BAB II. Landasan Teori BAB II Landasan Teori 2.1 Laporan Keuangan Menurut Warren (2008:24) Laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi. II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi 6 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Konsep Laporan Keuangan dan Akuntansi II.1.1. Pengertian Laporan Keuangan dan Akuntansi Akuntansi adalah suatu sistem untuk mengumpulkan dan memproses, termasuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada koperasi di Kabupaten Bantul. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah para debitur yang mengalami kredit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2008 pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum responden Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mercu Buana Kampus Meruya Jakarta,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi pada Perusahaan Finance Se-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi pada Perusahaan Finance Se- 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi pada Perusahaan Finance Se- Kota Gorontalo berjumlah 16 perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS Dosen : Christian Ramos Kurniawan LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) DAN LAPORAN ARUS KAS 4-1 Referensi : Donald E Kieso, Jerry J Weygandt, Terry D Warfield, Intermediate Accounting Laporan Posisi Keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sekaran dan Bougie (2013) menjelaskan bahwa model penelitian adalah sebuah pilihan dalam mengambil keputusan yang rasional sehingga diperoleh data yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menengah dan besar, tidak melihat apakah perusahan tersebut bertujuan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui bahwa bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Baik dalam perusahaan yang berskala kecil, menengah dan

Lebih terperinci

PENGARUH ARUS KAS TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN

PENGARUH ARUS KAS TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN PENGARUH ARUS KAS TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2010-2013 Lilik Rahayu Program Studi Pendidikan Akuntansi FPIPS ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia 31 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini yaitu: Kepala Divisi Perusahaan tiap departemen yang bersedia berpartisipasi dalam pengisian kuesioner pada perusahaan

Lebih terperinci

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI

Laporan Arus Kas. Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8. Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI Laporan Arus Kas Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 8 Slide OCW Universitas Indonesia Oleh : Nurul Husnah dan Dwi Martani Departemen Akuntansi FEUI 1 Agenda 1 2 Laporan Arus Kas Latihan dan Pembahasan 3

Lebih terperinci

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022)

DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) / Fax (022) CURRENT LIABILITIES By : DR. Dudi Rudianto, SE, MSi. Jl. Raya Ekonomi B/16 Komp. YPKP Bandung (022) 7232288/ 08122488071 Fax (022) 7201756 Email : duddyrudianto@telkom.netdd di t Financing Decisions :

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)

BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) SAK ETAP yaitu standar yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia yang bertujuan untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 1) Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan FKIP-UKSW BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini diuraikan tentang Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Prestasi Belajar terhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa penjualan, piutang usaha, dan arus kas operasional pada laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konstruk, Konsep, dan Variabel Penelitian 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah suatu penyajian

Lebih terperinci

Dian Efriyenti Fakultas Ekonomi Universitas Putra Batam

Dian Efriyenti Fakultas Ekonomi Universitas Putra Batam Pekbis Jurnal, Vol.9, No.3, November 2017: 241-252 ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSEP DASAR AKUNTANSI (STUDI EMPIRIS PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Lebih terperinci

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BAB I AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN A. PENGERTIAN AKUNTANSI Menurut Horngern (2000), akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan, pengukuran dan penyampaian-penyampaian informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan kinerja keuangan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Laporan Keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi Laporan Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Laporan Keuangan 2.1.1.1 Definisi Laporan Keuangan Menurut Djarwanto (2001), laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil refleksi dari sekian banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Koperasi 2.1.1 Pengertian Koperasi bahwa, Undang Undang No.17 tahun 2012 tentang Perkoperasian menyatakan Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas. 1 Penelitian ini bersifat kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian menjelaskan tentang jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif di mans masalah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. penelitian ini dipilih berdasarkan kemudahan dalam memperoleh data dan mahasiswa BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah mahasiswa - mahasiswi jurusan Akuntansi angkatan 2007-2008 dan program ganda (Akuntansi - Sistem Informasi) angkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Segala macam kegiatan terorganisir untuk mencapai tujuan pasti membutuhkan manajemen. Jadi orang-orang dalam kegiatan tersebut akan membutuhkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. Mengumpulkan data, dilakukan secara purposive sampling.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel. Mengumpulkan data, dilakukan secara purposive sampling. 51 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian, sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan perbandingan PSAK 1 dan IAS 1 tentang penyajian laporan keuangan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d,

PT ASTRA GRAPHIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN. Catatan 2009*) Kas dan setara kas 2d, NERACA KONSOLIDASIAN AKTIVA LANCAR Kas dan setara kas 2d,4 121.433.163.880 119.658.017.889 Deposito berjangka 5 2.135.930.652 2.424.600.790 Piutang usaha 2e (setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN

MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN Memprediksi Arus Kas Masa Depan 1 MEMPREDIKSI ARUS KAS MASA DEPAN Subagyo Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Krida Wacana Abstract Making prediction of future cash flow is important, because it s give

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. Mata Kuliah : Akuntansi Agribisnis

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. Mata Kuliah : Akuntansi Agribisnis PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR Mata Kuliah : Akuntansi Agribisnis Semester : III Pertemuan Ke : 1 Pokok Bahasan : Akuntansi dan Lingkungannya Dosen : Rini Hakimi,

Lebih terperinci

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa

Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa Perusahaan Jasa (Service Company) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan jasa keahlian. Contoh perusahaan jasa seperti kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.

Lebih terperinci

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA

Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA Kendala Penyajian Laporan Keuangan Pada Perusahaan CV.FATUHA Risye Ayuliawati Herlina Program Studi Akuntansi STIE STEMBI, riseayu19@gmail.com Abstrak Tujuan Mengetahui bagaimana implementasi penyusunan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN 6 BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Salah satu fungsi akuntansi adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta pengaruhnya terhadap aktiva, utang modal,

Lebih terperinci

BAB XV AKUNTANSI UTANG

BAB XV AKUNTANSI UTANG BAB XV AKUNTANSI UTANG A. PENGERTIAN Jika kita ingat kembali persamaan dasar akuntansi, sisi kiri persamaan akuntansi adalah harta (aktiva) dan sisi kanan terdiri dari utang dan modal. Utang menunjukkan

Lebih terperinci