PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
|
|
- Glenna Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGARUH STRUKTUR AKTIVA DAN LIKUDITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Jasman Syarifuddin Hasibuan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara ABSTRAK Struktur Modal merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya Struktur Modal akan mempunyai efek terhadap posisi financial perusahaan. Dimana Struktur Modal tersebut mencerminkan kinerja perusahaan dalam penggunaan dana. Struktur Modal ini juga merupakan perbandingan antara utang perusahaan (total debt) dengan total modal (total equity). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Struktur Aktiva dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada perusahaan Industri Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 14 perusahaan. Penarikan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga sampel berjumlah 7 perusahaan dan pengamatan dilakukan selama lima tahun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji-t dan uji-f, serta koefisien determinasi. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan program Software SPSS (Statistic Package for the Social Sciens) Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara parisal Struktur Aktiva tidak berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal pada perusahaan industry makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara simultan Struktur Modal dan Likuiditas berpengaruh signifikan terhadap Struktur Modal pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci : Struktur Aktiva, Likuiditas, Struktur Modal. PENDAHULUAN Dalam perkembangan era globalisasi modern saat ini, keberadaan sebuah perusahaan dalam peta persaingan perekonomian tengah mengalami persaingan yang sangat tinggi. Baik menghadapi pesaing perusahaan yang berasal dari dalam negeri maupun perusahaan-perusahaan asing yang memiliki modal yang melimpah. Perusahaan selalu membutuhkan dana atau modal untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Salah satu keputusan penting yang dihadapi manajer keuangan untuk kelangsungan operasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal yaitu suatu keputusan keuangan yang harus digunakan oleh perusahaan. Manajer harus mampu menghimpun dana baik yang bersumber dari pihak ekstren maupun pihak intern perusahaan secara efisien agar perusahaan mampu melakukan pengembangan dan perluasan pasar mereka serta dapat meminimalkan biaya modal yang harus ditanggung perusahaan. Karena biaya modal yang timbul dari keputusan pendanaan tersebut merupakan konsekuensi yang secara langsung timbul dari keputusan yang dilakukan manajer. Perusahaan industry makanan dan minuman merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak dalam bidang pembuatan produk makanan dan minuman. Salah satu tujuan dari sebuah perusahaan adalah mendapatkan laba yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan manajemen dengan tingkat efektifitas yang tinggi. Menurut Sutrisno (2009) Struktur modal merupakan imbangan antara modal asing atau hutang asing atau hutang dengan modal sendiri.
2 Struktur modal merupakan bagian kanan dari pada neraca, jadi merupakan kombinasi antara utang dan modal sendiri. Komposisi ini dianggap dipengaruhi oleh berbagai factor fundamental keuangan. Sehingga, dalam penggunaannya menggunakan langkah masa depan perusahaan. Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu mengolah struktur modalnya dengan baik. Sehingga dalam pencapaian profitabilitas, perusahaan dapat memperoleh hasil yang maksimal. Menurut Sjahrial (2008) struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa. Sedangkan menurut Sawir (2005, hal 10) struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Struktur modal dapat diukur denga perbandingan antara total debt terhadap total equity yang disebut Debt to Equtity Ratio (DER). Ini menunjukkan apabila rasio tinggi, maka pendanaan dengan utang semakin banyak dan semakin sulit bagi perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman karena dikhawatirkan perusahaan tidak mampu menutupi utang-utangnya dengan aktiva yang dimilikinya. Demikian pula apabila rasionya semakin rendah, maka semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang. Sumber dana perusahaan terdapat pada utang dan modal sehingga total utang yang meningkatkan menambah modal perusahaan akan tetapi penggunaan utang tidak toleh lebih banyak dibandingkan dengan penggunaan modal sendiri dan akan berpengaruh terhadap resiko kebangkrutan, karena semakin banyak utang semakin tinggi resiko. Sehingga sangat penting bagi perusahaan memliki total asset yang baik agar dapat menutupi utang perusahaan. Dalam menjalankan operasional perusahaan, setiap perusahaan memiliki investasi besar dengan kebutuhan dana yang besar pula agar mampu menghasilkan produk-produk yang menghambat pertumbuhan perusahaan menjadi perusahaan besar dan memiliki keunggulan bersaing atas produkproduk yang dihasilkannya. Dalam mengatasi keterbatasan dana itu, perusahaan harus mencari sumbersumber pendanaan yang dapat menyediakan dana dalam jumlah besar untuk membiayai investasi baru. Suatu perusahaan membutuhkan manajer keuangan untuk menciptakan struktur modal yang optimal, dimana struktur modal yang optimal dapat memaksimalkan harga saham bukan hanya perusahaan yang memperoleh keuntungan tetapi para pemegang saham pun ikut memperoleh keuntungan. Perolehan struktur modal diperoleh dengan membandingkan antara total uang dengan total aktiva. LANDASAN TEORITIS 1. Struktur Modal Struktur modal adalah masalah penting dalam pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Struktur modal tersebut tercermin pada utang jangka panjang dan unsur-unsur modal sendiri. Menurut Sjahrial (2008) Struktur modal merupakan pertimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri dari saham preferen dan saham biasa. Sementara itu struktur keuangan adalah pertimbangan antara total utang dengan modal sendiri. Dengan kata lain struktur modal merupakan dari struktur keuangan. Menurut Riyanto (2010) struktur modal adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Sedangakn menurut Harmono (2011) menyatakan bahwa Struktur modal adalah variasi perubahan komposisi Struktur Modal yang dapat mengubah besarnya rata-rata dibandingkan biaya modal yang berpengaruh terhadap penilaian perusahaan. Dalam menghadapi masalah keuangan atau pendanaan, pimpinan perusahaan atau manajer keuangan harus dapat mencari bauran pendanaan yang
3 tepat agar tercapai struktur modal yang optimal dan secara langsung akan mempengaruhi nilai perusahaan. Menurut Husnan (2006, hal 263) Teori Struktur modal menjelaskan adanya pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan, apabila keputusan investasi dan kebijakan deviden yang di pegang konstan. Dengan kata lain, jika perubahan Struktur modal tidak mengubah nilai perusahaan maka tidak ada struktur modal yang terbaik. Semua struktur modal adalah baik, tetapi jika mengubah struktur modal ternyata membuat nilai perusahaan berubah, maka akan diperoleh struktur modal yang baik. Struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan adalah struktur modal terbaik. Menurut Sutrisno (2009, hal 55) Struktur modal merupakan imbangan antara modal asing atau hutang dengan modal sendiri. Perubahan Struktur modal bias menyebabkan perubahan, sehingga muncul beberapa teori Struktur modal yang menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Dari beberapa teori diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Struktur modal yang optimal merupakan keputusan keuangan yang penting karena mempengaruhi kinerja dan nilai perusahaannya. Struktur modal menujukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya, sehingga dengan mengetahui struktur modal, investor dapat mengetahui keseimbangan antar resiko dan tingkat pengembalian investasinya. Selain itu bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan sehingga laba operasi tidak mencukupi untuk menutupi beban bunga maka pemegang sahamnya yang harus menutupi kekurangan itu. Sedangkan menurut Darmawan Sjahrial (2008, hal 179). Bahwa teori Struktur modal dibagi menjadi tiga kelompok besar, yaitu: 1) Pendekatan Laba Bersih (Net Income Approach) 2) Pendekatan Laba Operasi Bersih (Net operating Income Approach) 3) Pendekatan Tradisional Menurut Sjahrial (2007, hal 236) terlepas dari pendekatan mana yang akan diambil untuk menentukan struktur modal yang optimal. Struktur modal dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu: 1) Tingkat penjualan 2) Struktur aktiva 3) Tingkat pertumbuhan perusahaan 4) Kemampuan menghasilkan laba 5) Variabilitas laba 6) Skala perusahaan 7) Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro Menurut Harmono (2011, hal 112) adapun ukuran variabel struktur modal yaitu sebagai berikut: 1) Debt to Assets Ratio (DAR) Dimana Debt to Assets Ratio (DAR) adalah pembagian antara total utang dengan total aktiva, 2) Debt to Equity Ratio (DER) Dimana Debt to Equity Ratio (DER) adalah pembagian antara total utang dengan total modal. 3) Long Term Debt to Equity Ratio Dimana Long Term Debt to Equity Ratio adalah pembagian antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. 2. Struktur Aktiva Struktur aktiva mencerminkan dua komponen aktiva secara garis besar dalam komposisinya yaitu current asset dan fixed asset. Struktur aktiva juga menggambarkan besarnya aktiva yang dapat dijaminkan perusahaan sebagai kolateral ketika perusahaan melakukan pinjaman kepada pihak kreditur. Menurut Kashmir (2011, hal 39) Struktur aktiva merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan yang terdiri dari current asset dan fixed asset. Perusahaan yang memiliki fixed asset dalam jumlah besar,
4 hal ini disebabkan karena adanya skala perusahaan besar yang akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil, besarnya fixed asset dapat digunakan sebagai penjamin perusahaan. Sedangkan menurut Weston dan Brigham (2005) Struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan antara aktiva tetap dana total aktiva. Jadi kesimpulannya Struktur aktiva merupakan susunan dari penyajian aktiva dalam rasio tertentu dari laporan keuangan, yaitu perbandingan antara current asset dan fixed asset. Sehingga semakin besar fixed asset maka akan semakin baik untuk perusahaan, karena akan dapat dijadikan alat untuk menjamin utang perusahaan, dan memudahkan perusahaan untuk melakukan peminjaman ke pihak eksterm perusahaan. Menurut Kasmir (2011, hal 39) ada beberapa factor yang mempengaruhi Struktur aktiva pada perusahaan, yaitu sebagai berikut: 1. Aktiva tetap meliputi: a) Aktiva berwujud 1) Tanah 2) Bangunan 3) Mesin 4) Kendaraan 5) Dan aktiva berwujud lainnya b) Aktiva tidak berwujud 1) Hak paten 2) Merek dagang 3) Goodwill 4) Lisensi 5) Dan aktiva tidak berwujud lainnya 2. Total aktiva meliputi: a) Aktiva Tetap b) Aktiva Lancar Menurut Sawir (2005) rumus aktiva adalah sebagai berikut: 1) Fixed Asset to Total Asset (FATA) Dimana Fixed Asset to Total Asset (FATA) adalah pembagian antara aktiva tetap dengan total aktiva. 2) Current Asset to Total Asset (CATA) Dimana Current Asset to Total Asset (CATA) adalah pembagian antara aktiva lancar dengan total aktiva, yaitu. 3. Likuiditas Likuiditas merupakan pengukuran kemampuan perusahaan yang harus mampu dibayar atau memenuhi kewajiban finansialnya yang telah jatuh tempo. Likuiditas dengan menggunakan current ratio merupakan ukurannya yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya dari perbandingan current asset dengan current liabilities. Current asset pada umumnya terdiri dari kas, surat-surat berharga, piutang dan persediaan. Semakin besar perbandingan current asset dan current liabilities, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Setiap perusahaan dapat menentukan angka Likuiditas yang paling efektif agar dapat memiliki posisi Likuiditas yang tidak akan menimbulkan masalah Likuiditas (rasio terlalu rendah) maupun mengorbankan profitability (rasio terlalu tinggi). Likuiditas menunjukkan sejauh mana current asset menutupi kewajiban-kewajiban current liabilities. Likuiditas adalah alat ukur bagi kemampuan Likuiditas perusahaan (solvabilitas jangka pendek) yaitu kemampuan untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan current asset. Likuiditas dapat dikatakan juga sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan suatu perusahaan.
5 Menurut Riyanto (2001, hal 28) menyatakan apabila mengukur tingkat Likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat Likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan cara sebagai berikut: 1) Dengan current liabilities tertentu, diusahakan untuk menambah current asset. 2) Dengan current asset tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah current liabilities 3) Dengan mengurangi jumlah current liabilities sama dengan mengurangi current asset. Apabila angka rasio terlalu tinggi, itu berarti terlalu banyak dana yang tertanam pada modal kerja yang tidak menghasilkan keuntungan. Menurut Kasmir (2011, hal 134) Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saar ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak current asset yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Tingkat Likuiditas dapat ditentukan dengan membandingkan antara current asset dengan current liabilities. Aktiva lancar (current asset) merupakan harta perusahaan yang dapat dijadikan uang dalam waktu singkat (maksimal satu tahun). Komponen current asset meliputi kas, bank, surat-surat berharga, piutang, sediaan, biaya dibayar dimuka, pendapatan yang masih harus diterima pinjaman yang diberikan, dan aktiva lancar lainnya. Sedangkan utang lancar (current liabilities) merupakan kewajiban perusahaan jangka pendek (maksimal satu tahun). Artinya utang ini segera dilunasi dalan waktu paling lama satu tahun. Komponen current liabilities terdiri dari utang dagang, utang bank satu tahun, utang wesel, utang gaji, utang pajak, utang dividen, biaya diterima dimuka, utang jangka panjang yang sudah hamper jatuh tempo, serta utang jangka pendek lainnya. Dari hasil pengukuran rasio, apabila Likuiditas rendah, dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun apabila hasil pengukuran rasio tinggi, belum tentu kondisi perusahaan sedang baik sebab untuk mengatakan suatu kondisi perusahaan baik atau tidaknya suatu standar rasio yang digunakan tergantung dengan standar yang diterapkan perusahaan atau tergantung jenis usahanya. Menurut Husna (2006, hal 72) Likuiditas mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan yang dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban lancaranya. Likuiditas merupak ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek, oleh karena itu rasio tersebut menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo hutang. Menurut Munawir (2010, hal 73) factor-faktor yang mempengaruhi Likuiditas adalah: 1. Distribusi atau proporsi dari pada aktiva lancar 2. Data trend daripada current asset dan current liabilities, untuk jangka waktu 5 tahun atau lebih dari waktu yang lain. 3. Syarat yang diberikan oleh kreditor kepada perusahaan dalam mengadakan pembelian maupun syarat kredit yang diberikan oleh perusahaan dalam menjual barangnya. 4. Nilai sesungguhnya (present value) dari current asset, sebab ada kemungkinan perusahaan mempunyai saldo piutang yang cukup besar tetapi piutang tersebut sudah lama terjadi dan sulit ditagih sehingga nilai relisasinya mungkin lebih kecil dibandingkan dengan yang dilaporkan. 5. Kemungkinan perubahan nilai current asset, jika nilai persediaan semakin turun (deflasi) maka current asset yang besar tidak menjamin likuiditas perusahaan. Menurut Kasmir (2011, hal 134) untuk menghitung Likuiditas yaitu sebagai berikut: 1) Current Ratio Dimana current ratio adalah pembagian antara current asset dengan current liabilities, yaitu: 2) Quick Ratio Dimana quick ratio adalah pengurangan antara current asset dengan inventory dan dibandingkan dengan current liabilities, yaitu:
6 3) Cash Ratio Dimana cash ratio adalah penjumlahan antara cash dengan bank dan dibandingkan dengan current liabilities, yaitu: 4) Inventory to Net Working Capital Dimana Inventory to Net Working Capital adalah perbandingan antara inventory dengan current asset yang dikurangi current liabilities, yaitu: KERANGKA KONSEPTUAL 1. Pengaruh Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Aktiva merupakan segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat dijadikan jaminan oleh perusahaan. Aktiva juga dapat digunakan sebagai pendanaan kegiatan operasional perusahaan dan sebagai sumber-sumber pembelanjaan perusahaan. Struktur aktiva menggambarkan sebagian jumlah asset yang dapat dijadikan jaminan. Struktur aktiva mencerminkan dua komponen aktiva secara gratis besar dalam komposisinya yaitu current asset dan fixed asset. Struktur aktiva juga menggambarkan besarnya aktiva yang dapat dijaminkan perusahaan sebagai kolateral ketika perusahaan melakukan pinjaman kepada pinka kreditur. Menurut Kasmir (2011) menyatakan bahwa kekayaan yang dimiliki perusahaan yang terdiri dari current asset dan fixed asset dalam jumlah besar dapat menggunakan utang dalam jumlah besar, hal ini disebabkan karena adanya skala perusahaan besar yang akan lebih mudah mendapatkan akses ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil, besarnya fixed asset dapat digunakan sebagai penjamin perusahaan. Perusahaan yang sebgaian besar dari aktivanya terdiri atas current asset akan menguntungkan kebutuhan dananya dengan utang. Jadi dapat dikatakan bahwa Struktur aktiva mempunyai pengaruh terhadap Struktur modal. Semakin tinggi struktur aktiva maka semakin tinggi struktur modal, yang berarti semakin besar fixed asset yang dapat dijadikan agunan utang oleh perusahaan tersebut. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Meida Elsa Dwi Putri (2012), menyatakan bahwa struktur aktiva merupakan salah satu factor yang mempengaruhi struktut modal dalam perusahaan. Semakin besar struktur aktiva maka akan semakin besar struktur modal dalam perusahaan. Semakin besar strtuktur aktiva maka akan semakin besar struktur modal, itu dikarenakan adanya penjamin utang yang besar sehingga utang yang diperoleh pun bisa besar. 2. Pengaruh Likuiditas Terhadap Struktur Modal Likuiditas merupakan perbandingan antara current asset dengan current liabilities. Likuiditas menunjukkan sampai sampai sejauh mana tagihan-tagihan jangka pendek dari para kreditor dapat dipenuhi dengan aktiva yang diharapkan akan dikoneversi menjadi uang tunai dalam waktu dekat. Menurut Kasmir (2011) Likuiditas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Apabila Likuiditas rendah dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal untuk membayar utang. Namun apabila rasio tinggi belum tentu kondisi perusahaan sedang baik. Untuk mengatakan suatu kondisi perusahaan baik atau tidak, harus sesuai standar rasio yang digunakan. Standar 2,00 biasanya sudah dikatakan cukup baik untuk sebuah perusahaan. Jika current asset yang dimiliki perusahaan lebih kecil dari pada current liabilities, maka perusahaan mengalami kesulitan dalam mengoperasikan perusahaannya.
7 3. Pengaruh Struktur Aktiva Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Semakin besar perusahaan semakin besar dana yang dibutuhkan perusahaan untuk memenuhi kegiatan operasional perusahaan. Dalam memenuhi kebutuhan operasional, perusahaan dapat menggunakan dana internal (modal) dan dana eksternal (utang). Apabila ukuran perusahaan semakin tinggi, maka kemungkinan perusahaan dalam menggunakan dana eksternal (utang) akan semakin besar. Bila struktur aktiva perusahaan baik, maka perusahaan mendapatkan utang dalam jumlah yang besar disebabkan karena struktur aktiva perusahaan dapat dijadikan jaminan oleh perusahaan untuk mendapatkan utang yang diinginkan perusahaan. Rasio likuiditas diproksikan dengan current ratio karena digunakan untuk mengukur resiko likuiditas jangka pendek. Hal ini disebabkan karena current ratio mudah dihitung dan mempunyai kemampuan prediksi kebangkrutan yang baik. Menurut Harmono (2011, hal 106) current ratio merupakan kemampuan perusahaan dalam melunasi sejumlah utang jangka pendek, umumnya kurang dari satu tahun. Dimensi likuiditas mencerminkan ukuran-ukuran kinerja manajemen yang ditinjau dari sejauh mana manajemen mampu mengelola modal kerja yang didanai dari utang lancar dan saldo kas perusahaan. Proporsi antara bauran dari penggunaan modal sendiri dan utang dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan disebut dengan struktur modal perusahaan. Struktur modal yang optimal akan meningkat perkembangan perusahaan yang juga akan membuat pemegang saham untuk tetap menanamkan modalnya. HIPOTESIS 1. Ada pengaruh positif Struktur Aktiva terhadap Struktur Modal pada perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Ada pengaruh positif Likuiditas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Ada pengaruh positif Struktur Aktiva dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada perusahaan Makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan asosiatif. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh struktur aktiva dan likuiditas terhadap struktur modal. Pendekatan penelitian menggunakan jenis data kuantitatif yang didasari oleh pengujian teori yang disusun dari berbagai variabel, pengukuran yang melibatkan angka-angka dan analisa dengan menggunakan prosedur statistic. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 14 perusahaan. Penarikan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling sehingga sampel berjumlah 7 perusahaan teknik analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, regresi linier berganda, uji-t dan uji-f, serta koefisien determinasi. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakna program Sotware SPSS (Statistic Package for the Social Sciens). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas dan uji heteroskedastisitas. a. Uji Normalitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas) keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Menurut Ghozali (2005, hal 110) menyatakan bahwa untuk mengetahui tidak normal atau apakah di dalam model regresi,
8 variabel X1, X2 dan variabel Y atau ketiganya berdistribusi normal maka digunakan uji Kolmogrov- Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis: H 0 : Data residual berdistribusi normal H a : Data residual tidak berdistribusi normal Ketentuan untuk uji Kolmogrov-Smirnov adalah sebagai berikut: a) Asymp. Sig (2-tailed) > 0,05 (α = 5% tingkat signifikan) maka data berdistribusi normal b) Asymp. Sig (2-tailed) < 0,05 (α = 5% tingkat signifikan) maka data berdistribusi tidak normal. c)
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang jangka panjang dengan modal sendiri (Riyanto,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Keuangan a. Pengertian Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2008:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan
Lebih terperinciBab II. Tinjauan Pustaka
Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah membuat suatu perusahaan berusaha meningkatkan nilai perusahaan. Meningkatkan nilai perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono:2001). Setiap keputusan pendanaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Financial Leverage Financial Leverage adalah penggunanaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Prinsip manajemen perusahaan mengharuskan agar dalam proses memperoleh maupun menggunakan dana harus didasarkan pada pertimbangan efisiensi dan efektivitas.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap
Lebih terperinciLaba Bersih ROE = x 100% Modal Sendiri
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Profitabilitas Profitabilitas menurut K.R.Subramanyam (2010:09), ringkasan hasil bersih aktivitas operasi usaha dalam periode tertentu yang dinyatakan dalam istilah
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal.
Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015. Nama : Ni Putu Deshinta Damayanti NIM
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur Modal 2.1.1 Pengertian Struktur Modal Investor menanamkan sejumlah dana pada suatu perusahaan dengan harapan memperoleh pengembalian yang menguntungkan. Menurut Brigham
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Financial Leverage Financial Leverage adalah penggunanaan sumber dana yang memiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar daripada
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal 1. Modal Setiap perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya tentu memerlukan modal, tersedianya modal yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dapat dikatakan mencapai kesuksesan dan berhasil memenangkan persaingan apabila dapat menghasilkan laba yang maksimal (Mahaputra, 2012). Di samping
Lebih terperincipenelitian dengan judul : Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Cash Divident Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul : Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Cash Divident Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia. B. Perumusan Masalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No.1 ( Revisi 2009 ) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisa Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisa rasio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciAnalisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun
Analisis Laporan Keuangan PT. UNILEVER Indonesia, Tbk Periode Tahun 2007-2010 Tugas Manajemen Keuangan Lanjutan Dosen: Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME Oleh: Junita Nelly Panjaitan NIM. 127019020 Kelas A Pararel
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian Laba Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara
Lebih terperinciBab 9 Teori Rasio Keuangan
D a s a r M a n a j e m e n K e u a n g a n 123 Bab 9 Teori Rasio Keuangan Mahasiswa diharapkan dapat memahami mengenai jenis dan pembagian laporan keuangan serta mengerti tentang perhitungan tentang rasio
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan yang baik harus mampu mengontrol potensi finansial maupun potensi non finansial di dalam meningkatkan sumber modalnya untuk eksistensi perusahaan
Lebih terperinciANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN
ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisa laporan keuangan adalah suatu proses yang dapat digunakan untuk memeriksa data
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Laporan keuangan merupakan media yang penting untuk menilai prestasi serta kondisi keuangan perusahaan. Melalui laporan keuangan perusahaan dapat mengambil suatu keputusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dilakukan oleh Ayu (2011), pada perusahaan makanan dan minuman yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan data
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. refrensi penulisan pada penelitian sekarang. Berikut ini adalah uraian penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini dilakukan menggunakan beberapa peneliti terdahulu sebagai refrensi penulisan pada penelitian sekarang. Berikut ini adalah uraian penelitian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Packing Order Theory Pecking Order Theory menurut Myers (1984), menyatakan bahwa perusahaan lebih menyukai internal financing yaitu perusahaan lebih cenderung
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Modal Kerja 1. Pengertian Modal Kerja Menurut Sawir (2005:129), modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana
Lebih terperincilokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai
A. Tinjauan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Price Earnig Ratio Price Earning Ratio merupakan salah satu ukuran paling besar dalam analisis saham secara fundamental dan bagian dari rasio penilaian untuk mengevaluasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pasar modal Secara umum, pasar modal adalah sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. pada pengungkapan suatu informasi yang dapat menjadi sinyal bagi investor dan pihak
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep Penelitian 2.1.1 Teori Sinyal Signaling Theory (Teori Sinyal) menyatakan bahwa terdapat kandungan informasi pada pengungkapan
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
21 BAB III Metodologi Penelitian A. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur, sedangkan untuk subyek penelitian ini adalah laporan keuangan dari perusahaan manufaktur yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori yang mencerminkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Jenis Foods and Beverages yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar dapat menarik investor perlu dituntut untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Memaksimalkan kemakmuran
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. minuman yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Pengambilan sampel dan purposive
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Tobing (2006) mengenai Pengaruh Struktur Modal terhadap Profitabilitas pada Industri Makanan dan Minuman yang Tercatat di Bursa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendanaan adalah fondasi utama dalam dunia usaha dan perekonomian. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARNI / 20208189 Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Salah satu faktor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Aset 2.1.1 Pengertian Aset Aset merupakan bentuk dari penanaman modal perusahaan yang bentuknya dapat berupa hak atas kekayaan atau jasa yang dimiliki perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Dalam dunia usaha untuk meningkatkan kegiatan usaha pemilik usaha selalu dihadapkan dengan suatu masalah. Salah satu masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendanaan merupakan masalah yang sangat penting bagi suatu perusahaan, karena melibatkan banyak pihak, seperti pemegang saham, kreditur, serta pihak manajemen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari, misalnya untuk membeli uang muka pada pembelian bahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan persaingan semakin tajam, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk senantiasa berproduksi secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Modal Kerja Modal Kerja sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengoperasikan perusahaan. Modal kerja merupakan kekayaan atau aset yang diperlukan perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Struktur Modal Struktur modal merupakan perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari: utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas menurut Anoraga (1997:300) adalah menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
Lebih terperinciFaizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Real Estate and Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 2011) Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Modal Kerja 2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari hari. Pengertian modal kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah dalam kebijaksanaan keuangan dalam perusahaan adalah masalah struktur modal. Masalah struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Pada hakekatnya laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengukomunikasikan
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,
18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Analisa Laporan Keuangan 2.1.1.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan Pada mulanya laporan keuangan bagi suatu perusahaan hanyalah sebagai alat penguji
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Teori trade-off (trade-off theory) Kebijakan struktur modal melibatkan pertimbangan trade-off antara risiko dengan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan pada umumnya dalam melakukan kegiatan operasional memiliki tujuan untuk menghasilkan laba yang maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori 2.1.1. Sumber-sumber Pendanaan Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari internal perusahaan (pendanaan dari dalam perusahaan) dan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Teori Yang Relevan Dengan Kebijakan Deviden Menurut Brigham dan Houston (2001:14) menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor yaitu:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh negara-negara di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini kegiatan perekonomian yang dilakukan oleh negara-negara di seluruh dunia sudah tidak terbatas lagi jumlahnya. Kecepatan perekonomian yang terjadi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Keuangan Manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen perusahaan untuk memperoleh modal yang semurah murahnya dan menggunakan seefektif, seefisien,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. membayar upah buruh dan gaji pegawai serta biaya-biaya lainnya.
A. Tinjauan Teoritis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan
11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva terhadap struktur modal perusahaan Property and Real Estate yang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Struktur modal Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal maupun sumber eksternal secara teoritis didasarkan pada dua kerangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menghadapi persaingan global dituntut untuk dapat mengantisipasi persaingan yang terjadi antar setiap perusahaan. Persaingan yang ketat antar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan pada masa yang akan datang, dimana laba perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat mengolah fungsi-fungsi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan dituntut untuk dapat mengolah fungsi-fungsi yang penting secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak
Lebih terperinciManajemen Modal Kerja
Development Manajemen Modal Kerja Oleh: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Analysis Concept Testing Memahami pengertian modal kerja, Memahami bentuk-bentuk modal kerja, Memahami permasalahanpermasalahan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012
ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : YULIANA PRASMAWATI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Koperasi Koperasi (cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya kerja sama. Dalam hal ini, kerja sama tersebut dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan sehat apabila perusahaan dapat bertahan dalam kondisi ekonomi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami perkembangan dan mengarah pada sistem ekonomi pasar bebas, perusahaanperusahaan semakin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai untuk meneliti kondisi kesehatan perusahaan yang terdiri dari neraca, perhitungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas adalah kemampuan perusahan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perolehan laba merupakan tujuan akhir yang dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah perolehan laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data laporan keuangan pada Indonesian Capital Market Directory (ICMD) yang dipublikasikan perusahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber pendanaan yang merupakan faktor utama yang harus diperhatikan. Bagi setiap perusahaan, keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya yang dimiliki oleh perusahaan. Untuk tetap berjalan dengan baik suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan didirikan pada umumnya dengan tujuan untuk memperoleh laba yang optimal dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan dengan baik agar perusahaan dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Tujuan utama perusahaan ialah untuk memperoleh laba guna menjamin kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya dilihat dari seberapa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Profitabilitas a. Pengertian Profitabilitas Menurut Hanafi, (2016:81) Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebanyak 25 perusahaan baru di tahun 2011, 23 perusahaan baru di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, persaingan antar perusahaan sangat ketat. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Hutang 2.1.1 Pengertian Rasio Hutang Rasio hutang disebut juga dengan rasio leverage. Rasio leverage digunakan untuk mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya
Lebih terperinci