PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN BERBASIS BALANCED SCORECARD (Studi Kasus PT. Semen Padang)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN BERBASIS BALANCED SCORECARD (Studi Kasus PT. Semen Padang)"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN BERBASIS BALANCED SCORECARD (Studi Kasus PT. Semen Padang) Riko Ervil 1, Patdono Suwignjo 2, Ahmad Rusdiansyah 3 Magister Teknik Industri- Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya rikopdg@yahoo.com, 2 psuwignjo@yahoo.com, 3 arusdianz@gmail.com ABSTRAK Salah satu aspek fundamental dalam suatu operasi perusahaan adalah manajemen kinerja dan perbaikan secara berkelanjutan. Begitu pula di dalam supply chain management diperlukan pengukuran performansi kinerja supply chain. Penelitian ini melakukan pengembangan model Balanced Scorecard yang digunakan untuk pengukuran kinerja supply chain pada internal supply chain PT. Semen Padang. Sistem pengukuran kinerja yang dikembangkan didasarkan atas strategi supply chain. Strategi supply chain tersebut diturunkan dari strategi perusahaan yang ada pada PT. Semen Padang.. Maka dari itu dalam penelitian ini dilakukan deployment strategi dari strategi bisnis ke strategi supply chain. Sesuai dengan strategi fokus organisasi seluruh kegiatan didalam suatu perusahaan haruslah didasarkan atas strategi yang ada. Balanced Scorecard digunakan dalam penelitian ini karena konsep dasar yang dikembangkan menerjemahkan sebuah visi, misi, dan strategi dari perusahaan ke dalam penentuan tujuan dan ukuran scorecard. Hasil dari penelitian ini adalah pengembangan model Balanced Scorecard yang digunakan untuk pengukuran kinerja supply chain, menetapkan strategi yang digunakan, mengembangkan framework, dan didapat dua puluh empat key performance indikator. Validasi dilakukan terhadap model yang dikembangkan ini dengan mengirimkan kuesioner kepada PT. Semen Padang. Kata kunci : Pengembangan model, strategi supply chain, framework, key performance indikator ABSTRACT One of the fundamental aspects of a company's operations is the performance management and continuous improvement. Likewise, in supply chain management performance measurement required supply chain performance. This research made the development of the Balanced Scorecard model is used for measuring supply chain performance in the internal supply chain PT. Semen Padang. Performance measurement system that was developed based on supply chain strategy. Supply chain strategy is derived from the existing corporate strategy at PT. Semen Padang.. Therefore this study conducted in strategic deployment of business strategy to supply chain strategy. In accordance with a strategy focused organization of all activities within a company must be based on the existing strategy. The Balanced Scorecard is used in this research because the basic concept that was developed to translate a vision, mission, and strategy of the company into the determination of objectives and scorecard measures. The results of this research is the development of the Balanced Scorecard model is used for measuring supply chain performance, which is used to set the strategy, develop a framework, and obtained twenty-four key performance indicators. Validation conducted on this model, developed by sending a questionnaire to PT. Semen Padang. Keywords: Development models, supply chain strategy, framework, key performance indicators Pendahuluan Supply chain management mulai diperkenalkan pada tahun 1990 an sebagai sebuah konsep baru yang dilatarbelakangi oleh suatu kesadaran akan pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan produk yang murah, berkualitas dan cepat. Konsep ini mengalami perkembangan yang sangat cepat dalam dunia industri, hal ini disebabkan supply chain memiliki framework yang dapat mengatur pergerakan material yang melalui proses produksi hingga didistribusikan ketangan 1

2 customer. Pada saat ini supply chain tidak hanya di gunakan oleh industri manufaktur saja, akan tetapi semua jenis industri telah menggunakan supply chain dalam operasi, bahkan industri jasa pun telah menggunakan supply chain. Salah satu aspek fundamental dalam suatu operasi perusahaan adalah manajemen kinerja dan perbaikan secara berkelanjutan. Begitu pula di dalam mangement supply chain pun diperlukan pengukuran performansi kinerja supply chain. Hal ini perlu dilakukan karena supply chain bukan hanya melibatkan internal perusahaan saja akan tetapi supplier pun harus memiliki kinerja yang bagus. Menurut Pujawan (2005) perkembangan praktek maupun literatur yang terkait dengan pengukuran kinerja supply chain saat ini belum berada pada kondisi yang mapan. Banyak kesepakatan yang masih harus dicapai, termasuk membedakan antara sistem pengukuran kinerja untuk aktivitas-aktivitas supply chain pada sebuah perusahaan dan sistem pengukuran kinerja terintegrasi antar organisasi pada sebuah supply chain. Metode yang banyak digunakan untuk mengukur performansi kinerja supply chain perusahaan pada saat ini adalah SCOR (supply chain operational reference). SCOR hanya menilai kinerja dari dua perspektif yaitu : internal bisnis process dan customer. SCOR hanya memberikan sistem pengukuran yang hanya bersifat generik bagi para penggunanya. Banyak penelitian yang dilakukan dengan latar belakang supply chain, terutama yang mengembangkan sistem pengukuran kinerja bagi supply chain. Gunasekaran, et al (2001) melakukan pengembangan model pengukuran kinerja supply chain dengan menemukan metrik-metrik yang terlibat dalam proses pengukuran kinerja supply chain. Metrik-metrik tersebut dikelompokkan ke dalam tingkatan strategic, tactical dan operational serta dikelompokkan kembali ke dalam fungsi financial dan non financial. Selanjutnya Gunasekaran, et al (2004) mempublikasikan kembali hasil penelitian tentang pengukuran kinerja supply chain. Mereka mengembangkan framework untuk pengukuran kinerja supply chain. Metrik-metrik tersebut dikelompokkan berdasarkan aktifitas supply chain yaitu Plan, Source, Make/Assemble dan deliver. Kemudian metrikmetrik tersebut juga akan dikelompokkan kedalam tingkatan Strategic, Tactical dan Operational. Kemudian Bhagwat, et al (2007) melanjutkan penelitian tersebut diatas. Bhagwat, et al melakukan pengembangan model pengukuran kinerja supply chain dengan menggunakan metoda Balanced Scorecard. Bhagwat, et al melakukan pengembangan metrik-metrik pengukuran kinerja supply chain. Akan tetapi metrik-metrik ini masih bersifat generik. Pada sistem pengukuran kinerja supply chain yang disebutkan diatas, metrik-metriknya tidak diturunkan dari strategi yang digunakan. Sedangkan pada metoda Balanced Scorecard metrik-metrik haruslah diturunkan dari strategi yang digunakan. Strategilah yang akan menuntun organisasi menuju tujuan jangka panjangnya. Begitu pula pada pengukuran kinerja supply chain. Penelitian tentang supply chain selama ini tidak didasarkan atas strategi yang ada pada perusahaan. Kebanyakan dalam langkah penentuan key performance indicator dilakukan tanpa mempertimbangkan kebutuhan jangka panjang yang ingin dicapai perusahaan. Perusahaan yang memiliki bidang usaha yang sama belum tentu memiliki faktor-faktor kunci penentu keberhasilan yang sama pula, tergantung dari strategi fokus organisasi. Maka dari itu dalam penelitian ini dilakukan deployment strategi dari strategi bisnis ke strategi supply chain. Sesuai dengan strategi fokus organisasi seluruh kegiatan didalam suatu perusahaan haruslah didasarkan atas strategi yang ada. Dengan dilakukannya deployment strategi dari strategi korporasi ke strategi supply chain, hasil dari key performance indicator yang didapat benar-benar sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Agar tujuan dan ukuran key performance indicator sesuai dengan strategi perusahaan, maka di dalam penelitian ini digunakan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard digunakan dalam penelitian ini karena konsep dasar yang dikembangkan oleh Robert Kaplan (2000) menerjemahkan sebuah visi, misi, dan strategi dari perusahaan ke dalam penentuan tujuan dan ukuran scorecard. Balanced Scorecard mengukur kinerja dari empat perspektif yaitu : perspektif financial, perspektif customer, perspektif internal business process dan perspektif learning and growth. Balanced Scorecard digunakan untuk menyeimbangkan penilaian kinerja pada sisi keuangan dan non keuangan. Pada prinsip dasar 2

3 Balanced Scorecard perspektif financial adalah yang utama, akan tetapi faktor utama ini dapatlah berbeda untuk masing-masing perusahaan, tergantung dari strategi yang digunakan oleh perusahaan. Maka dari itu pada penelitian ini agar keempat perspektif yang ada pada balanced scorecard menjadi sempurna dan dapat diterapkan pada pengukuran kinerja supply chain, maka akan dilakukan pengembangan pengukuran kinerja supply chain berbasis Balanced Scorecard yang diturunkan dari strategi supply chain yang telah diturunkan dari strategi korporasi. PT. Semen Padang adalah produsen semen yang besar dan pertama di indonesia. Perusahaan memproduksi semen dengan berbagai tipe. Pasar yang dimiliki tidak hanya pasar domestik akan tetapi juga pasar eksport. Maka dari itu perusahaan banyak terlibat dengan pemasok lokal dan internasional bahkan juga dengan pembeli mancanegara. Maka dari itu perusahaan mempunyai rangkaian supply chain yang kompleks. Sehubungan dengan itu, untuk mengetahui apakah rantai supply chain sudah beroperasi dalam perusahaan dengan baik, maka diperlukan sistem pengukuran kinerja supply chain. Dengan adanya suatu sistem pengukuran kinerja supply chain secara simultan dan berkesinambungan, serta dapat mengidentifikasi peningkatan dan tingkat kesuksesan yang dicapai. Penulis memilih PT. Semen Padang karena perusahaan ini telah mempunyai visi, misi dan strategi yang komplit dan selalu dilakukan langkah monitoring dan evaluasi yang berkesinambungan agar sesuai dengan tuntutan pasar. Maka dari itu akan menjadi sangat mudah bagi pihak perusahaan dalam melakukan deployment strategi. Dalam melakukan langkahlangkah deployment strategi hingga menghasilkan key performance indicator, penulis banyak dibantu oleh pihak-pihak di dalam perusahaan yang selalu terlibat dalam pengembangan strategi pada perusahaan. Pada saat ini perusahaan sudah mempunyai sistem pengukuran kinerja yang mengukur kinerja perusahaan secara keseluruhan. Maka dari itu dicoba mengembangkan model pengukuran kinerja supply chain yang diturunkan dari sistem pengukuran kinerja perusahaan yang sudah ada. Perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana mengembangan model Balanced Scorecard yang sebaiknya digunakan untuk mengukur kinerja supply chain perusahaan yang bersifat spesifik.sedangkan tujuan penelitian sebagai berikut mengembangkan model pengukuran kinerja supply chain yang berbasis Balanced Scorecar dan menerapkan model pengukuran kinerja supply chain yang berbasis Balanced Scorecard pada PT. Semen Padang. Dalam rangka menjaga agar fokus penelitian tidak melebar, perlu ditegaskan batasan dalam penelitian ini adalah melakukan pengembangan model pengukuran kinerja supply chain berbasis Balanced Scorecard tanpa melakukan proses pengukuran pada perusahaan dan pengembangan model pengukuran kinerja supply chain dilakukan hanya pada internal supply chain PT. Semen Padang saja. Yang dimaksud dengan internal supply chain adalah proses supply chain yang hanya berlangsung pada PT. Semen Padang saja. Metodologi Penelitian Tahap awal penelitian ini adalah melakukan identifikasi dan perumusan masalah dan penetapan tujuan dilakukan pendefinisian masalah yang akan dipecahkan. Dilanjutkan dengan penetapan tujuan penelitian. Studi literatur dilakukan untuk mencari referensi referensi pendukung penelitian. Studi literatur ini dilakukan melalui buku teks, internet, jurnal jurnal ilmiah serta penelitian penelitian terdahulu. Dilanjutkan dengan studi lapangan dilakukan sebagai alat untuk melakukan observasi pada objek penelitian. Tahap pengembangan model merupakan proses pengembangan model pengukuran kinerja supply chain yang akan diterapkan pada penelitian ini. Langkah awal adalah melakukan identifikasi terhadap sistem pengukuran kinerja supply chain yang sudah ada. Selanjutnya melakukan analisa kelemahan dari model pengukuran kinerja supply chain yang sudah ada. Dari analisa kelemahan tersebut dilakukan perbaikan untuk menutupi kelemahan tersebut. Perbaikan model pengukuran kinerja supply chain dilakukan berdasarkan literatur yang ada, sehingga di hasilkan pengembangan model pengukuran kinerja supply chain berbasis Balanced Scorecard. Selanjutnya dilakukan penerapan model pada PT. Semen Padang. Dimana langkah-langkah yang dilakukan dalam penerapan ini adalah identifikasi pengukuran kinerja perusahaan yang diturunkan dari visi, misi dan strategi korporasi. Membuat strategy map dari sistem pengukuran kinerja perusahaan saat ini dan selanjutnya melakukan identifikasi 3

4 key performance indicator. Selanjutnya dilakukan Deployment strategi supply chain perusahaan dari strategi bisnis perusahaan. Lalu dilakukan Deployment strategic initiatives pengukuran kinerja supply chain dari strategic initiatives perusahaan yang telah didapat. Dilanjutkan dengan Deployment key performance indicator supply chain dari key performance indicator pengukuran kinerja perusahaan. ke pengukuran kinerja supply chain. Selanjutnya dilakukan pengelompokan key performance indicator supply chain ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard. Perancangan framework sistem pengukuran kinerja supply chain berbasis Balanced Scorecard. Untuk memperjelas hubungan dari sistem pengukuran kinerja perusahaan dan sistem pengukuran kinerja supply chain perusahaan maka dibuatkan framework nya. Langkah terakhir yang dilakukan adalah validasi dari model apakah strategi supply chain, strategic initiatives supply chain dan key performance indicator hasil perancangan tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan supply chain perusahaan. Pada tahap ini diberikan kuesioner pada pihak perusahaan. Identifikasi Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) Model SCOR dikembangkan oleh Supply Chain Council (SCC). SCOR model adalah sebuah model referensi proses yang menggabungkan konsep-konsep yang telah dikenal pada reengineering proses bisnis, benchmarking dan ukuran proses di dalam sebuah kerangka lintas fungsi Pujawan (2005). Ada lima proses utama supply chain yaitu plan, source, make, deliver dan return. SCOR model memberikan petunjuk mengenai tipe-tipe metrik yang dipergunakan untuk mengukur performansi suatu perusahaan. Analisis Kelemahan Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) Analisis kelemahan dari model SCOR dilakukan untuk mengidentifikasi kelemahan model SCOR. Analisis kelemahan ini didasarkan pada penggunaan model SCOR pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Hal ini dilakukan agar model pengukuran kinerja supply chain yang dikembangkan sesuai permasalahan pada objek penelitian. Untuk memudahkan pemahaman terhadap kelemahan dari SCOR, dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Identifikasi Kelemahan Model SCOR Model Identifikasi Kelemahan SCOR 1. Bersifat generik, tidak didasarkan atas strategi bisnis. 2. KPI yang ada tinggal disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Tidak didasarkan dari strategi supply chain yang ada. 3. Tidak menerjemahkan visi, misi, dan strategi dari perusahaan ke dalam penentuan tujuan dan ukuran scorecard. Dapat dilihat kelemahan dari model SCOR yang digunakan. Kelemahan dari SCOR adalah tidak melakukan allignment antara sistem pengukuran kinerja dengan strategi bisnis dan strategi fungsional. Menurut Robert Kaplan (2000) menerjemahkan sebuah visi, misi, dan strategi dari perusahaan ke dalam penentuan tujuan dan ukuran scorecard, sesuai dengan strategi fokus organisasi. Dengan demikian pada penelitian selanjutnya adalah mengembangkan model pengukuran kinerja supply chain yang diturunkan dari strategi supply chain. Pengembangan model ini melakukan deployment strategi bisnis ke strategi supply chain, sehingga dihasilkan key performance indicator yang sesuai dengan kebutuhan strategi perusahaan. Pengembangan Model Didalam penelitian ini dilakukan pengembangan model pengukuran kinerja supply chain berbasis Balanced Scorecard. Maka dari itu perlu digambarkan dengan jelas langkah-langkah pengembangan model yang dilakukan. Pengembangan model yang dilakukan pada penelitian ini dimulai dari strategi bisnis yang ada pada perusahaan. Dengan demikian strategi yang dihasilkan adalah strategi yang mempunyai kaitan dengan strategi yang sudah ada. Strategi functional harus selaras dengan strategi bisnis. Maka strategi supply chain harus sesuai dengan strategi bisnis.. Sehubungan dengan gambar diatas dan dihubungkan tujuan penelitian ini, maka dibuatlah suatu diagram proses deployment pengembangan model pengukuran 4

5 kinerja supply chain yang berbasis Balanced Scorecard. Gambar 1. Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard Pada gambar 1 dapat dilihat secara umum pengembangan model tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : Deployment Strategic Initiatives Perusahaan Dari Strategi Bisnis Strategic initiative perusahaan di deployment dari strategi bisnis. Strategic initiative merupakan penjabaran dari strategi bisnis perusahaan. Agar dapat dilihat bahwa strategic initiatives perusahaan merupakan penjabaran dari strategi bisnis. Gambar 2. Deployment Strategic Initiatives Perusahaan dari Strategi Bisnis Dari gambar 2 dapat dilihat cara deployment strategi bisnis dan strategic initiatives perusahaan, satu strategi bisnis bisa bisa di deployment menjadi beberapa strategic initiatives perusahaan. Deployment Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan dari Strategic Initiatives Perusahaan Dari strategic initiatives perusahaan dilakukan langkah deployment selanjutnya agar didapat sistem pengukuran kinerja perusahaan. Jadi sistem pengukuran kinerja perusahaan merupakan penjabaran dari strategi bisnis yang ada. Pada tahapan ini menjelaskan hubungan antara strategic initiatives dan key performance indicator yang ada. Gambar 3. Deployment Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan dari Strategic Initiatives Tahapan yang menjelaskan deployment antara strategic initiatives dan key performance indicator dapat dilihat pada gambar 3. Pada gambar 3 terlihat kembali bahwa satu strategic initiatives perusahaan dapat di deployment menjadi beberapa key performance indicator tergantung dari kebutuhan strategic initiatives terhadap key performance indicator yang diperlukan. Akan tetapi tidak ada satu key performance indicator mewakili dua strategic initiatives. Deployment Strategi Supply Chain dari Strategi Bisnis Selanjutnya sesuai dengan tujuan dari penelitian ini untuk mengembangkan sistem pengukuran kinerja supply chain yang berbasis Balanced Scorecard, maka langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan deployment strategi supply chain yang berasal dari strategi bisnis. Strategi supply chain harus mempunyai hubungan yang erat dengan strategi bisnis perusahaan. Gambar 4 menerangkan bahwa dari proses deployment, satu strategi bisnis bisa diwakili beberapa strategi supply chain. Gambar 4. Deployment Strategi Supply Chain dari Strategi Bisnis Deployment Strategic Initiatives Supply Chain dari Strategi Supply Chain dan Strategic Initiatives Perusahaan Dari strategic initiatives perusahaan dan strategi supply chain yang sudah didapat dilakukan deployment terhadap strategic initiatives supply chain. Strategic initiatives supply chain mempunyai hubungan yang erat dengan strategic initiatives perusahaan dan strategi supply chain. Langkah pertama yang dilakukan adalah pemilihan strategic initiatives perusahaan yang 5

6 mempunyai hubungan dengan fungsi supply chain. Gambar 5. Deployment Strategic Initiatives Supply Chain Nama yang digunakan pada strategic initiatives perusahaan dilakukan penyesuaian dengan nama yang berhubungan dengan supply chain, jadi tidak selalu nama yang ada pada strategic initiatives perusahaan dapat digunakan langsung pada strategic initiatives supply chain. Antara satu strategic initiatives perusahaan mempunyai hubungan dengan lebih dari satu strategic initiatives supply chain, menggambarkan bahwa strategic initiatives supply chain yang didapat mendukung strategic initiatives perusahaan. Dari seluruh strategic initiatives supply chain yang didapat haruslah mempunyai hubungan dengan strategi supply chain yang didapat. Gambar 5 menjelaskan bahwa pada proses Deployment, satu strategic initiatives perusahaan dapat berhubungan dengan lebih dari satu strategic initiatives supply chain, bahkan ada strategic initiatives perusahaan yang tidak berhubungan dengan strategic initiatives supply chain, karena tidak mewakili fungsi supply chain. Kemudian satu strategi supply chain berhubungan dengan beberapa strategic initiatives. Deployment Sistem Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard dari Sistem Pengukuran Kinerja Perusahaan dan Strategic Initiatives Supply Chain Langkah terakhir yang dilakukan adalah melakukan deployment sistem pengukuran kinerja supply chain yang berbasis Balanced Scorecard. Sistem pengukuran kinerja supply chain di dapat dari deployment sistem pengukuran kinerja perusahaan dan strategic initiatives supply chain. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa key performance indicator supply chain yang ada bisa mengakomodir strategic initiative supply chain. Dari key performance indicator perusahaan yang telah didapat, maka dilakukan proses seleksi terhadap key performance indicator tersebut yang berhubungan dengan proses supply chain perusahaan dipilih menjadi key performance indicator supply chain. Dari proses pemilihan dilakukan proses penyesuaian yaitu dari satu key performance indicator perusahaan bisa dijadikan beberapa key performance indicator supply chain tergantung dari fungsi dan kebutuhan perusahaan. Dari seluruh key performance indicator supply chain yang didapat harus ada keterkaitan dengan strategic initiatives supplychain yang telah didapat sebelumnya. Langkah-langkah singkatnya dapat dilihat pada gambar 6. Gambar 6 menerangkan bahwa key performance indicator pengukuran kinerja perusahaanada yang berhubungan dengan lebih dari satu key performance indicator supply chain, bahkan ada yang tidak berhubungan karena tidak mempunyai fungsi supply chain. Selanjutnya key performance indicator supply chain yang di deployment harus mempunyai keterkaitan dengan strategic initiatives supply chain. Gambar 6. Deployment Sistem Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard Pengelompokkan Key Performance Indicator Supply Chain Langkah selanjutnya yang dilakukan pada gambar 7 adalah melakukan pengelompokkan key performance indicator supply chain yang didapat ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard sesuai dengan kaedah yang berlaku. Gambar 7. Pengelompokkan Key Performance Indicator Supply Chain Langkah terakhir yang dilakukan dalam pengembangan model pengukuran kinerja supply chain ini adalah pengelompokkan key 6

7 performance indicator supply chain yang ada ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard. Pada perspektif financial keputusan dalam pengelompokkan dilakukan berdasarkan isu strategis yang muncul dari perspektif keuangan adalah : Pertumbuhan dan peragaman sumber pendapatan serta pertumbuhan penjualan. Penurunan biaya dan perbaikan produktivitas Mempertinggi utilitas aset-aset perusahaan. Untuk pengelompokkan ke dalam perspektif customer ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) Retensi pelanggan (customer retention) Akuisisi pelanggan (customer acquisition) Pangsa pasar (market share) Keuntungan pelanggan (customer profitability) Sedangkan untuk proses pengelompokkan ke dalam perspektif internal business process, proses-proses yang harus di perhatikan adalah : Proses inovasi Organisasi melakukan riset tentang kebutuhan pelanggan dan mengubah data kebutuhan pelanggan tersebut menjadi berbagai atribut yang didesain ke dalam bentuk produk dan jasa. Proses operasi Produk dan jasa yang telah didesain kemudian diproduksi dan diserahkan kepada pelanggan. Proses layanan pasca penjualan Dalam proses layanan pasca jual, organisasi menyediakan layanan bagi pelanggan untuk produk dan jasa yang telah sampai ketangan pelanggan. Perspektif learning and growth berfokus pada kemampuan organisasi untuk terus menerus melakukan improvement guna meningkatkan kepuasan konsumen. Untuk masa depan perusahaan, terus belajar, tumbuh dan berkembang. Harus terus mengasah kompetensi, mempertajam keunggulan serta memberikan suasana yang kondusif untuk bekerja. Analisis Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Pengembangan model pengukuran kinerja supply chain yang sudah dilakukan pada penelitian ini merupakan pengembangan model dari supply chain operation reference (SCOR). Tabel 2. Perbandingan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain SCOR dan Berbasis Balanced Scorecard SCOR Berbasis Balanced Scorecard 1. Bersifat generik, 1. Di turunkan dari tidak didasarkan atas strategi bisnis. 2. KPI yang ada tinggal disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Tidak didasarkan dari strategi supply chain yang ada. 3. Tidak menerjemahkan visi, strategi bisnis perusahaan. 2. KPI didasarkan dari strategi supply chain yang didapat. 3. Telah melalui tahapan penterjemahan visi, misi dan strategi ke dalam penentuan tujuan dan ukuran scorecard. misi, dan strategi dari perusahaan ke dalam penentuan tujuan dan ukuran scorecard. Model pengukuran kinerja supply chain ini dikembangkan agar dapat digunakan untuk mengukur kinerja supply chain perusahaan yang belum mempunyai sistem pengukuran kinerja perusahaan bahkan bagi perusahaan yang telah mempunyai dan ingin mengembangkan sistem pengukuran kinerja supply chain mereka. Dari pengembangan model kinerja supply chain ini kelebihan yang didapat tampak pada tabel 2. Pengembangan Penelitian Selanjutnya Dari kelebihan model yang telah dikembangkan dalam penelitian ini, tidak tertutup kemungkinan untuk dapat dikembangkan kembali. Beberapa usulan pengembangan yang dapat dilakukan pada penelitian berikut adalah : 1. Mempersingkat langkah-langkah dalam tahap strategi deployment, tergantung dari strategi yang dimiliki. 2. Mengembangkan key performance indicator supply chain, tergantung dari strategi yang didapat, key performance indicator perusahaan dan kebutuhan dari perusahaan. Langkah-langkah pengembangan pada penelitian ini dapat dilakukan pengembangan 7

8 lebih lanjut, diharapkan dengan adanya pengembangan lebih lanjut dapat menyempurnakan sistem pengukuran kinerja supply chain berbasis Balanced Scorecard. Penerapan Model Dari langkah-langkah pengembangan model pengukuran kinerja supply chain yang telah dilakukan, maka dilakukan penerapan pada PT. Semen Padang. Key performance indicator supply chain berbasis Balanced Scorecard yang didapat adalah : Tabel 3. Key Performance Indicator Supply Chain Perspektif Key Performance Indicator Financial F1. Sales F2. Transport cost per ton F3. Distribution cost per ton Customer C1.Distribution Satisfaction Index C2. Customer Satisfaction Index C3. Distributor Complaint Solves C4. Domestic Market Share Internal I1. Sales volume domestic Business I2. Sales volume eksport Process I3. Procurement Cycle Time I4. Inventory turnover sparepart I5.Inventory turn over batu kapur I6. Inventory turn over batu silika I7. Inventory turn over batu bara I8.Inventory turn over craft paper I9. Inventory turn over tanah liat I10. Inventory turn over gypsum I11.Inventory turn over pasir besi I12. Clinker Production I13. Cement Production I14. Vessel Availability I15. Product Availability Learning & Growth L1. Employee Productivity L2. Percentage of EDI transaction Dengan mengikuti seluruh langkah-langkah pengembangan model dan dapat dikelompokkannya seluruh key performance indicator ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard, maka langkah-langkah pengembangan model yang dilakukan dapat diterapkan pada PT. Semen Padang. Validasi Model Validasi adalah proses permintaan persetujuan atau pengesahan terhadap kesesuaian model yang dibuat dengan kebutuhan pihak perusahaan. Untuk mendapatkan pengakuan kesesuaian tersebut, validasi dilakukan dengan melibatkan pihak yang ahli sesuai dengan bidang terkait ataupun pihak yang menggunakan model tersebut. Validasi perlu dilakukan untuk mendapatkan masukan yang komprehensif dan objektif dari model yang telah dikembangkan. Hal penting yang diperoleh dari proses validasi adalah: Kesesuaian antara model penukuran kinerja supply chain dengan strategi bisnis perusahaan. Kesesuaian dari key performance indicator yang didapat dengan tuntutan supply chain perusahaan. Fleksibilitas untuk pengembangan key performance indicator sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan. Kesimpulan 1. Pengembangan model pengukuran kinerja supply chain dilakukan untuk lebih meningkatkan ketepatan dan keakuratan pengukuran kinerja pada fungsi supply chain perusahaan. Akan tetapi sistem pengukuran kinerja supply chain tersebut haruslah didasarkan pada strategi supply chain yang diturunkan dari strategi korporasi yang ada pada perusahaan. Dari strategi perusahaan kemudian diturunkan strategic initiatives dan selanjutnya dilakukan deployment menjadi strategic initiatives supply chain. Dari strategic initiatives perusahaan didapat key performance indicator pengukuran kinerja perusahaan, lalu dilanjutkan langkah deployment key performance indicator tersebut menjadi key performance indicator supply chain. Dari key performance indicator yang diperoleh dilakukan pengelompokkan ke dalam empat perspektif Balanced Scorecard. Pengukuran kinerja supply chain dapat digambarkan bahwa sistem pengukuran kinerja supply chain perusahaan harus mempunyai hubungan yang erat dengan sistem pengukuran kinerja perusahaan. 2. Penerapan pengembangan model pengukuran kinerja supply chain berbasis Balanced Scorecard pada PT. Semen Padang dapat merumuskan 24 buah key performance indicator yang dikelompokkan ke dalam empat perspektif dengan didasarkan atas kaedah-kaedah yang berlaku pada Balanced Scorecard. Key performance indicator yang telah dihasilkan dapat menggambarkan kondisi kinerja internal supply chain PT. Semen Padang pada saat ini. 8

9 Daftar Pustaka Bhagwat, R., Sharma, M.K., (2007), Performance Measurement of Supply Chain Management : A Balanced Scorecard Approach, Computers & Industrial Engineering,53 (2007), Bozarth, C.C., Hanfield, R.B., (2006), Introduction to Operations and Supply Chain Management, Prentice Hall, New Jersey, USA. Chopra, S., Meindl, P., (2007), Supply Chain Management : Strategy, Planning and Operation third edition,, Prentice Hall, New Jersey, USA. David, F.R., (2005), Strategic Management: concept and cases, 10 th ed.pearson Education, Prentice Hall, New Jersey, USA. Fisher, M.L., (1997), What is the Right Supply Chain For Your Product?, Harvard Busioness Review. Gunasekaran, A., Patel, C., Tirtiroglu, E., (2001), Performance Measurement and Metrics in a Supply Chain Environment, International Journal of Production and Operations Management, 21(2001), Gunasekaran, A., Patel, C., Ronald, E., McGaughey, R., (2004), A Framework for Supply Chain Performance Measurement, International Journal of Paroduction Economics, 87(2004), Kaplan, R.S., and Norton, D.P., (1996), Translating Strategi Into Action The Balanced Scorecard, Harvard Business School Press, Boston, Massachussets. Lee,Y., Kozar, A.K., Larsen, K.R.T., (2003), The Technology acceptance Model: Past, Present, and Future, CAIS vol. 12/50, page Neely, A.D., (1999), The Performance Revolution: Why Now and What Next?, International Journal of Operation & Production Management, Vol.19 No.2, pp Neely, A.D., and Kennerly, M., (2000), Performance Measurement Frameworks A Review, Centre for Business Performance, Cranfield School of Management, UK Porter, M.E., (1980), Competitive Strategy, Macmillan Publishing Co., Inc., New York, USA. Pujawan, I.P., (2005), Supply Chain Management, Penerbit Guna Widya, Surabaya. Richardus I., Djokopranoto, (2002), Konsep Manajemen Supply Chain. PT Grasindo. Vincent, G., (2007), Organizational Excelence: Model Strategik menuju World Class Quality Company, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 9

PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN BERBASIS BALANCED SCORECARD (Studi Kasus PT. XYZ)

PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN BERBASIS BALANCED SCORECARD (Studi Kasus PT. XYZ) PENGEMBANGAN MODEL PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN BERBASIS BALANCED SCORECARD (Studi Kasus PT. XYZ) Riko Ervil 1, Patdono Suwignjo 2, Ahmad Rusdiansyah 3 Magister Teknik Industri-Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang)

Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang) Pengembangan Model Pengukuran Kinerja Supply Chain Berbasis Balanced Scorecard (Studi Kasus PT. Semen Padang) Tesis Nama : Riko Ervil NRP : 2507202006 Dosen Pembimbing : Dr.Ir. Patdono Suwignjo, M.Eng,Sc

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCOR

PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCOR PENGUKURAN KINERJA SUPPLY CHAIN DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN METODE SCOR Dimas Satria Rinaldy, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Lebih terperinci

Key Performance Indicators Perusahaan

Key Performance Indicators Perusahaan Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Industri tepung terigu merupakan industri dengan pertumbuhan yang tinggi di jaman Orde Baru. Hal ini karena industri tepung terigu merupakan industri

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG

INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer INTEGRASI BALANCED SCORECARD KE DALAM MANAJEMEN KINERJA PENJUALAN PERUSAHAAN DAGANG INTEGRATING THE BALANCED SCORECARD INTO SALES PERFORMANCE MANAGEMENT OF TRADING COMPANY

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini dipaparkan kesimpulan dari hasil perancangan metode, alat pengukuran kinerja dan hasil pengukuran kinerja yang sudah dilakukan beserta saran sebagai masukan bagi

Lebih terperinci

Add your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO

Add your company slogan. 3. Stakeholder Strategy LOGO. Add your company slogan. 4. Stakeholder Process LOGO 3. Stakeholder Strategy 4. Stakeholder Process 1 5. Stakeholder Capabilities Validasi Key Performance Indicator (KPI) Kuisioner ini bertujuan untuk menilai apakah KPI yang terbentuk sudah cukup mampu mempresentasikan

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD FOKUS PENGUKURAN BSC Fokus pengukuran BSC untuk melaksanakan proses manajemen sbb: Mengklarifikasi dan menerjemahkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA

PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA PERANCANGAN DAN PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE PRISM DI PT KANGSEN KENKO INDONESIA CABANG SURABAYA Welin Kusuma 1, Patdono Suwignjo 1, Iwan Vanany 1 1 Program Pascasarjana Bidang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : a. Identifikasi faktor internal dengan menggunakan model The Three

Lebih terperinci

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards Materi 1. What is Financial Management? 2. Goals of Financial Management in the Context of BSC 3. Financial Aspect of BSC What is Financial Management

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang 1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Persaingan perusahaan-perusahaan sangat ketat dalam era globalisasi ini yang menghendaki perdagangan bebas. Persaingan yang sengit dalam pasar global sekarang ini,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang komunikasi, informasi, dan teknologi menyebabkan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Various weaknesses of traditional management systems to encourage management to use a strategic management system, namely the balanced scorecard. Balanced scorecard is a score card that is used

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X

PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X PENGUKURAN DAN ANALISA KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DI PT. X Moses L. Singgih Dosen Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri - Institut Teknologi 10 Nopember Kristiana Asih Damayanti

Lebih terperinci

PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP

PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP PERANCANGAN INSTRUMEN PENGUKURAN PRODUKTIVITAS DENGAN BALANCED SCORECARD DAN ANP Paul Setyawan Dwi Cahyanto 1), Brilianta Budi Nugraha 2), Ririn Diar Astanti 3) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab landasan teori ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sistem pengukuran kinerja, Balanced Scorecard, perspektif dalam Balanced Scorecard, penyelarasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bagian pendahuluan berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan. Penjelasan rinci dari masing-masing subbab dijelaskan

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

Perancangan Strategy Map dengan Balanced Scorecard (Studi kasus : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung)

Perancangan Strategy Map dengan Balanced Scorecard (Studi kasus : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung) Perancangan Strategy Map dengan Balanced Scorecard (Studi kasus : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung) Designing Strategy Map with Balanced Scorecard (Case Study : PT Dian Megah Indo Perkasa, Bandung)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR Natalis Sariman Simbolon 1), Febriliyan Samopa ) 1) Magister

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIK JANGKA PANJANG (STUDI KASUS PADA GREEN HOUSE PROPERTY BANDUNG) Sistem manajemen strategis telah

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA SCOR PADA PERENCANAAN BAHAN BAKU DI IKM TPT ABC DAN XYZ DENGAN PENDEKATAN OBJECTIVE MATRIX

PENGUKURAN KINERJA SCOR PADA PERENCANAAN BAHAN BAKU DI IKM TPT ABC DAN XYZ DENGAN PENDEKATAN OBJECTIVE MATRIX PENGUKURAN KINERJA SCOR PADA PERENCANAAN BAHAN BAKU DI IKM TPT ABC DAN XYZ DENGAN PENDEKATAN OBJECTIVE MATRIX Meliantika 1), Widya Nurcahaya Tanjung 2), Nunung Nurhasanah 3) 1)2)3) Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA Iwan Kurniawan Hadianto, Patdono Suwignjo Program Studi Magister Bidang Keahlian Manajemen Operasional Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, ABSTRAK Pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Model pengukuran yang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM :

SKRIPSI. Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN NPM : PENGUKURAN KINERJA SUPPY CHAIN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCOR DAN ANALYTIC NETWORK PROCESS (ANP) DI PT LOTUS INDAH TEXTILE INDUSTRIES SURABAYA SKRIPSI Disusun Oleh : DONNY BINCAR PARULIAN ARUAN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System ABSTRACT Strategy is a system that be used by company to accomplish the vision. In order to make the strategy successfully execute, the management needs a management s tool or system that be capable of

Lebih terperinci

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi) USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi) Lithrone Laricha, Delvis Agusman, Agustiono Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lingkungan bisnis yang kompetitif dan turbulen mengakibatkan persaingan bisnis yang begitu ketat. Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X

PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X Perancangan Dashboard Kinerja Perusahaan... (Sarosa dkk) PERANCANGAN DASHBOARD KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD DAN KEY PERFORMANCE INDICATOR DI PT. X Yoang Enggaling Sarosa *, Syamsuri

Lebih terperinci

PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul July 2017

PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul July 2017 PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul July 2017 Objektif Pembelajaran (Learning Objectives) Mahasiswa bisa: Menjelaskan mengapa

Lebih terperinci

Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Sistem Penilaian dan Perencanaan Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard Ferry Adhitya Kurniawan 1) Titik Lusiani 2) 1)Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika &

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA DI STT ADISUTJIPTO SEBAGAI PENDUKUNG SISTEM PENJAMINAN MUTU Yasrin Zabidi Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto Jl. Janti Blok R Lanud Adisutjipto

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through nonfinancial perspective as well. Balanced Scorecard

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan

BAB I PENDAHULUAN. terus menciptakan berbagai inovasi-inovasi baru untuk tetap dapat unggul dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dunia bisnis sekarang ini terus bersaing untuk menciptakan berbagai kebutuhan pelanggan (customer) yang semakin tinggi, dan semakin cerdas dalam memilih kebutuhannya.

Lebih terperinci

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value. Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan

Lebih terperinci

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA)

Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus: PT. MCA) 1 st Seminar on Application and Research in Industrial Technology, SMART 2006 Yogyakarta, 27 April 2006 Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan Erlinda Muslim 1 dan Setio

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Rancangan penerapan balanced scorecard dalam upaya peningkatan kinerja di SBU Niaga hanya dalam 3 perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI.

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI. ABSTRAK Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) merupakan perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah yang bertujuan meningkatkan pendapatan asli daerah guna membiayai pembangunan daerah. Kesuksesan

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN SUPPLY CHAIN MELALUI PENDEKATAN SCOR MODEL DI PT. LASER JAYA SAKTI,Tbk GEMPOL, PASURUAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Sumber: Data Hasil Pribadi Gambar 3.1 Flowchart MetodePenelitian 40 41 1 Penerjemahan Visi dan Misi ke dalam empat perspektif Analisis SWOT

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM

IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM IDENTIFIKASI INDIKATOR KINERJA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus Proyek Pembangunan dan Revitalisasi Gedung Sekolah di Surabaya) Annas Wibowo 1, Retno Indriyani 2 dan Supani 2 1 Mahasiswa Program Magister

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Balanced Scorecard pertama kali dikembangkan pada tahun 1990 oleh ahli Amerika Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Analisa SWOT Analisa SWOT merupakan sebuah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Ganjil 2004 / 2005 Usulan Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Suatu Sistem Manajemen Strategis Di PT. Dunia

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT. di PT. XYZ PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA BISNIS UNIT dengan PERFORMANCE PRISM di PT. XYZ Waskito Budi Susanto, Patdono Suwignjo Manajemen Industri, Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Keberhasilan perusahaan dapat diketahui dengan melaksanakan rencana pengukuran kinerja yang merupakan bagian dari perencanaan strategik. Pengukuran kinerja penting untuk dilaksanakan guna mengevaluasi

Lebih terperinci

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia

Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Performa (2014) Vol. 13, No.1: 1-6 Perancangan Key Performance Indicators (KPI) Menggunakan Metode Balanced Scorecard di PT. Aston System Indonesia Febrinata *1), Murman Budijanto 2), dan Irwan Iftadi

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. ABC, TBK Andreas Tri Panudju, Andi Hasryningsih Asfar, Fitri Fauziah

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB

PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP HUMAN RESOURCE SCORECARD DI PT JB Moses L. Singgih 1, Sri Gunani Partiwi 2 dan Arum S. Dani 3 Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi

Lebih terperinci

Jl. Prof. H. Soedarto, SH. Semarang Telp. (024)

Jl. Prof. H. Soedarto, SH. Semarang Telp. (024) PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD-ANALYTICAL NETWORK PROCESS (BSC-ANP) DI PT. MADUBARU YOGYAKARTA Hery Suliantoro 1, Dewi Nugrahani 2, 1,2 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat ukur kinerja Balanced

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat ukur kinerja Balanced 96 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat ukur kinerja Balanced Scorecard yang terintegrasi dengan metode Six Sigma pada perusahaan jasa yang bergerak dibidang migas

Lebih terperinci

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi

Integrasi Balanced Scorecard dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi Petunjuk Sitasi: och, B. N., Muslim, E., & Karina, L. (2017). Integrasi Balanced card dan Data Envelopment Analysis dalam Pengukuran Kinerja dan Efisiensi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. F125-131).

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT. JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 2 AGUSTUS 2016 PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (BSC) DENGAN PEMBOBOTAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Kinerja 2.1.1. Definisi Pengukuran Kinerja Kaplan, dan Norton (1996) mendefinisikan pengukuran kinerja sebagai : the activity of measuring the performance of an activity

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK

ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK ANALISA KINERJA PERUSAHAAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD ( Study Kasus di PABRIK GULA X ) ABSTRAK Widhy Wahyuni Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ( ITATS ) Jl. Arief Rahman Hakim 100, Surabaya

Lebih terperinci

ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC)

ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 2 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 ANALISIS PERSPEKTIF PELANGGAN DENGAN SASARAN STRATEGIS PENDEKATAN BALANCED

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman diikuti juga dengan semakin banyaknya perusahaan yang tumbuh dan bersaing dengan perusahaan yang telah lebih dulu ada. Setiap pemilik perusahaan

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD 1 Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Sisil Dewi Novia 1, Dini Nurmalasari 2 & Yusapril Eka Putra 3 1 Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sektor industri terus berkembang,sehingga segala aspek yang terdapat pada sebuah industri sangat menentukan keberhasilan dan kemajuan industri tersebut.

Lebih terperinci

PERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus Pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.) SKRIPSI

PERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus Pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.) SKRIPSI PERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus Pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.) SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : Ganang Umar Hani N I M : 43205110100 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi pasar persaingan (globalisasi) dan lingkungan bisnis yang cepat berubah. Oleh

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH)

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH) PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM (STUDI KASUS PADA PDAM TIRTA MOEDAL CABANG SEMARANG TENGAH) Nia Budi Puspitasari, Heru Prastawa, dan Aimathin Diana Program Studi Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD Nilla Mega P 1, Hari Susanta N 2 & Sendhang Nurseto 3 nilla.permata@gmail.com Abstract A method of measuring the performance

Lebih terperinci

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX

PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN KEMASAN PLASTIK DENGAN PENDEKATAN METODE PERFORMANCE PRISM DAN OBJECTIVE MATRIX Vita Rias Prastika 1*, Ahmad Mubin 2*, Shanty Kusuma Dewi 3 1,2,3 Jurusan Teknik Industri,

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP)

PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP) PERENCANAAN PENGUKURAN KINERJA DI LEMBAGA PENDIDIKAN WALISONGO-GEMPOL DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS(AHP) Arif Rahman 1 dan Moses L. Singgih 2 Bidang Keahlian Managemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan global saat ini merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan dalam dunia bisnis, ditandai dengan perubahan-perubahan yang serba cepat dibidang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bandung adalah salah satu kota wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan. Seiring dengan semakin banyak turis yang datang, bisnis akomodasi di Kota bandung pun semakin berkembang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi harus menghadapi tantangan yang semakin berat dan serius seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berlangsung cepat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. rahmat dan kasih sayang -Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan

KATA PENGANTAR. rahmat dan kasih sayang -Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang -Nya. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan tugas akhir (skripsi) yang berjudul Analisa

Lebih terperinci

Prosiding Teknik Industri ISSN:

Prosiding Teknik Industri ISSN: Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balanced Scorecard (Studi Kasus pada PT. Retailindo) The Measurement of Company s Performance Using Balanced Scorecard

Lebih terperinci

Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah

Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah Dibimbing Oleh: Yudha Prasetyawan,ST.,M.Eng Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng Dipresentasikan Oleh: Tito Mau Pelu

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS. Ida Nahriah

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS. Ida Nahriah ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCE SCORECARD (STUDI KASUS PT. KITO INDONESIA) TESIS Diajukan sebagai salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Program Pascasarjana Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya. Pada saat pesawat dalam keadaan terbang, asisten juniornya menanyakan mengapa hanya

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan

I. PENDAHULUAN. makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia telah menumbuhkan persaingan pasar yang makin ketat, sejalan dengan kecenderungan globalisasi perekonomian dan liberalisasi perdagangan. Perdagangan

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Balanced Scorecard adalah mengukur kinerja organisasi dari empat perspektif yaitu perspektif finansial, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran.

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In the face of increasingly competitive business environment, requires the use of performance measurement methods that can assess overall company performance. In this case, the method can be used

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad informasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan menjelaskan pendahuluan dari penelitian yang diuraikan menjadi enam sub bab yaitu latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUPPLY CHAIN EVENT MANAGEMENT (SCEM) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SKRIPSI

ANALISIS KINERJA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUPPLY CHAIN EVENT MANAGEMENT (SCEM) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SKRIPSI ANALISIS KINERJA SUPPLY CHAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SUPPLY CHAIN EVENT MANAGEMENT (SCEM) DI CV. PRIMA MANDIRI TEKNIK SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4

BAB I PENDAHULUAN. Utara, baik yang dikelola oleh BUMN seperti PTPN 2, PTPN 3, dan PTPN 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan industri pengolahan kelapa sawit saat ini meningkat dengan sangat cepat. Terutama industri pabrik kelapa sawit yang ada di wilayah Sumatera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan,

BAB I PENDAHULUAN. Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Panggung bisnis memang disediakan bagi orang-orang yang menyukai tantangan, bertarung disana, dan dengan berbagai jurus berusaha keras untuk menjadi pemenang.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perbankan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghipun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana terbsebut kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci