A to Z. Bisnis Hulu MIGAS. A Rinto Pudyantoro. A to Z. Bisnis Hulu MIGAS. By. A Rinto Pudyantoro
|
|
- Dewi Budiono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 By.
2 A. Latarbelakang Dalam sebuah seminar seorang kepala daerah pernah berujar sambil marah-marah. Saya sebagai kepala daerah merasa dilecehkan. Koq saya tidak dilayani ketika saya meminta data-data mengenai berapa besar jumlah minyak yang dihasilkan dari daerah saya. Situasi seperti ini tidak jarang dihadapi oleh para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS)di lapangan. Para pejabat daerah merasa memiliki hak untuk mengetahui apa saja menyangkut perusahaan minyak maupun gas yang beroperasi di daerah kekuasaan mereka. Cerita lain yang masih segar dan bahkan sedang berlangsung hingga kini menyangkut industri minyak dan gas negara kita. Rakyat pada umumnya mengira negeri ini kaya akan minyak dan gas. Dengan demikian sudah sewajarnyalah kalau harga minyak dan gas yang dijual kepada rakyat lebih rendah dari harga minyak dan gas di pasar dunia. Akibatnya tarik ulur, debat sengit, pro dan kontra mengenai subsidi minyak terus hangat dan bahkan dibarengi dengan berbagai demonstrasi. Sehingga para wakil rakyat dan pemerintah pun bersepakat untuk menentukan apakah subsidi dikurangi atau dipertahankan melihat harga minyak dunia selama enam bulan ke depan. Apabila rata-rata kenaikan harga selama enam bulan mencapai 15% atau lebih maka subsidi pun haruss diturunkan. Ini berarti harga minyak akan naik. Media massa pun masih sangat banyak yang salah kaprah memaparkan mengenai industri hulu migas ini. Ini terbukti dari begitu seringnya muncul pemberitaan bahwa industri migas Indonesia dikuasai asing. Maka muncullah statement yang mengatakan kedaulatan energi bangsa ini dirampas oleh pihak asing. Semua cerita di atas terjadi karena adanya kekurangmengertian banyak pihak mengenai industri minyak dan gas. Pemda merasa koq para KKKS yang beroperasi di wilayahnya tidak tunduk kepadanya.
3 B. Meluruskan Pengertian Kondisi kekurangmengertian anak bangsa ini akan industri yang sangat bergengsi ini sudah seharusnya segera dihilangkan. Anak bangsa ini harus diberikan pengertian yang benar mengenai kondisi dan situasi operasional industri hulu minyak dan gas. Hanya dengan adanya pengertian yang benarlah bisa menciptakan kondisi kondusif untuk keberlangsungan industri ini secara sehat. Untuk itulah dibutuhkan edukasi yang meluas kepada anak-anak bangsa ini. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk mengedukasi lapisann masyarakat ini. Salah satu cara yang efektif dan efisien adalah menerbitkan buku-buku yang bisa secara massif didistribusikan kepada semua pihak. Karena itu, kini salah satu buku yang mencoba menjelaskan hal-hal mendasar mengenai industri hulu migas sedang dipersiapkan. Harapan penulis dan penerbit dengan membaca buku ini para pembaca mulai mendapat pengertian yang benar mengenai situasi sebenarnya mengenai industri hulu migas Indonesia. Sehingga dengan adanya pengertian yang mendasar tersebut cerita dan kejadian-kejadian yang telah dipaparkan di atas dapat tereliminasi dan ditekan seminimal mungkin. C. Perlu Dukungan Niat dan usaha untuk membuat dan menerbitkan buku itu sudah digagas dan sedang berlangsung. Namun, agar maksud dan tujuan menyebarluaskan pengetahuan mengenai industri hulu migas ini melalui kehadiran buku itu bisa tercapai perlu dukungan finansial. Dukungan finansiil tersebut bisa dalam bentuk sponsorship biaya pencetakan buku. Atau bentuk dukungan lain adalah berupa komitmen untuk membeli buku dimaksud sejumlah tertentu setelah dicetak dan mendistribusikannya kepada para pihak sesuai yang diinginkan. Karena itulah kami menyampaiakan proposal ini sebagai bahan untuk memberi dukungan dalam bentuk sponsorship. Atas dukungan atau sponsorship yang diberikan kami akan memberikan ruang di dalam buku menyampaikan ucapan terimakasih atas dukungannya. Untuk edisi perdana kami rencananya mencetak sebanyak eksemplar. D. Penutup Demikianlah proposal sponsorship penerbitan buku ini kami sampaikan. Harapan kami dukungan dari para pihak semuanya akan mampu meujudkan kondisi yang lebih kondusif terhadap keberlangsungan industri hulu migas Indonesia. Atas kerjasama dan dukungan yang diberikan kami pihak penulis dan penerbit menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya.
4 Dr bukanlah wajah baru di dunia pertambangan dan energi. Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini sudah berkecimpung di industri perminyakan selama 21 tahun dengan fokus di bidang ekonomi dan finansial. Jabatan penting di beberapa perusahaan yang bergerak di industri perminyakan juga pernah diembannya. Pada tahun , Rinto dipercaya duduk sebagai Reporting Section Head di VICO Indonesia. Dari perusahaan ini, Rinto selanjutnya hijrah ke BP Indonesia dan menempati posisi sebagai Controller BP West Java mulai 2001 hingga Karir Rinto kemudian berlanjut di BP. Di lembaga pemerintah ini, sejumlah posisi pernah ditempati pria yang meraih gelar master di IBII Jakarta tersebut. Selama empat tahun mulai 2008 hingga 2011, Rinto menjabat Senior Manager Revenue Accounting and Government Income. Pada 2011, Rinto dipercaya duduk sebagai Corporate Secretary BP. Jabatan itu diembannya selama satu tahun, setelah itu menduduki posisi Senior Manager Public Relation and Government Affair hingga saat ini. Selain berkarir di industri perminyakan, sejak tahun 1990 Rinto juga mengajar sebagai dosen ekonomi di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, seperti Universitas Atmajaya Yogyakarta, STIE Jayakarta, dan Universitas Atmajaya Jakarta. Pria yang meraih gelar doktor di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 2011 ini juga memberikan pelatihan di bidang ekonomi makro dan fiskal, sumber daya ekonomi, ekonomi regional, bisnis perminyakan, dan lain-lain.
5 PAKET >100 COPIES >500 COPIES >1000 COPIES >2000 COPIES HARGA Rp / copy Rp / copy Rp / copy Rp / copy
% Alokasi Biaya tidak langsung Kantor Pusat. Alokasi Biaya tidak langsung Kantor Pusat. Total Pengeluaran. Tahun
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 256/PMK.011/2011 TENTANG BATASAN PENGELUARAN ALOKASI BIAYA TIDAK LANGSUNG KANTOR PUSAT YANG DAPAT DIKEMBALIKAN DALAM PENGHITUNGAN BAGI HASIL
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.947, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Remunerasi. Tenaga Kerja Asing. Kerjasama Migas. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 258/PMK.011/2011 TENTANG BATASAN
Lebih terperinciMENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 256/PMK.011/2011 TENTANG: BATASAN PENGELUARAN ALOKASI BIAYA TIDAK LANGSUNG KANTOR PUSAT YANG DAPAT DIKEMBALIKAN DALAM PENGHITUNGAN BAGI HASIL DAN PAJAK PENGHASILAN
Lebih terperinci1. Contoh penghitungan besaran alokasi biaya tidak langsung Kantor Pusat dalam masa Eksplorasi:
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 256/PMK.011/2011 TENTANG : BATASAN PENGELUARAN ALOKASI BIAYA TIDAK LANGSUNG KANTOR PUSAT YANG DAPAT DIKEMBALIKAN DALAM PENGHITUNGAN BAGI HASIL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. minyak Belanda ini mendorong diberlakukannya Undang-Undang Pemerintah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Era industri migas dikelompokkan menjadi tiga era yaitu era kolonial belanda, era awal kemerdekaan, dan era industri migas modern. Era kolonial Belanda ditandai
Lebih terperinci1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor minyak dan gas bumi merupakan penghasil devisa terbesar bagi pemerintah Indonesia, setelah itu disusul oleh sektor yang lainnya seperti dari Tenaga Kerja Indonesia
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 267/PMK.011/2014
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 267/PMK.011/2014 TENTANG PENGURANGAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN SEKTOR PERTAMBANGAN UNTUK PERTAMBANGAN MINYAK
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR: 1906 K/30/MEM/2001 TENTANG TATACARA PENETAPAN WILAYAH KUASA PERTAMBANGAN DAN WILAYAH KERJA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1255, 2017 KEMEN-ESDM. ORTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana. Perubahan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 53 Tahun 2017 TENTANG
Lebih terperinciBAB II EKSPLORASI ISU BISNIS
BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1. Conceptual Framework Dalam Projek Akhir ini, dasar pemikiran awal yang terbentuk mengacu kepada kinerja dari PT. Trimitra Sejati Pratama. Faktor faktor yang mempengaruhi
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 177 / PMK.011 / 2007 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 177 / PMK.011 / 2007 TENTANG PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI SERTA PANAS
Lebih terperinciKrisis Minyak Global dan Dampaknya Terhadap Karir Lulusan Teknik Perminyakan ITB
Krisis Minyak Global dan Dampaknya Terhadap Karir Lulusan Teknik Perminyakan ITB Oleh: Andi Irwandi MM Dalam beberapa tahun belakangan, isu mengenai krisis minyak dunia menjadi perhatian semua kalangan
Lebih terperinciDEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA DAN BUKAN PAJAK
Dasar Hukum: 1 Undang-undang APBN dan Peraturan Pelaksanaannya 2 Undang-undang No. 44 Prp tahun 1960 tentang Pertambangan Minyak dan Gas Bumi 3 Undang-undang No. 8 tahun 1971 tentang Perusahaan Pertambangan
Lebih terperinciUU Nomor 22 Tahun 2001 dan Peran BP Migas dalam Regulasi Industri Migas di Indonesia Oleh Morentalisa. Eksplorasi: Plan of Development (POD)
UU Nomor 22 Tahun 2001 dan Peran BP Migas dalam Regulasi Industri Migas di Indonesia Oleh Morentalisa Kegiatan Hulu Migas Survey Umum Pembagian Wilayah Kerja (WK) Tanda tangan kontrak Eksplorasi: Eksploitasi
Lebih terperinciFAKULTAS HUKUM, UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PENGUASAAN DAN PENGUSAHAAN Minyak dan Gas Bumi sebagai sumber daya alam strategis tak terbarukan yang terkandung di dalam wilayah Hukum Pertambangan Indonesia merupakan kekayaan nasional yang dikuasai
Lebih terperinciPERCEPAT PROYEK MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA
PERCEPAT PROYEK 35.000 MW, PEMERINTAH LAKUKAN BERBAGAI CARA www.detik.com Untuk mempercepat realisasi proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (mw), pemerintah melakukan berbagai cara. Saat memimpin rapat
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.945, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Alokasi Biaya Tidak Langsung. Batasan Pengeluaran. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 256/PMK.011/2011 TENTANG BATASAN
Lebih terperinciTUJUAN DESENTRALISASI FISKAL DI INDONESIA
TUJUAN DESENTRALISASI FISKAL DI INDONESIA 1. Kesinambungan kebijakan fiskal (fiscal sustainability) secara makro 2. Mengoreksi ketimpangan vertikal (vertical imbalance) antara Pusat dan Daerah 3. Mengoreksi
Lebih terperinci2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahu
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1130, 2016 KEMEN-ESDM. Kilang Minyak. Skala Kecil. Pembangunan. Pelaksanaan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2016
Lebih terperinciMENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER
Lebih terperinci2017, No Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa k
No.1122, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Tata Kelola BMN. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN TATA KELOLA BARANG
Lebih terperinciM E M U T U S K A N :
DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI Nomor K/075/DJM/1998 TENTANG TATACARA PENYERAHAN, PENGELOLAAN
Lebih terperincibahwa dalam rangka menjaga tingkat produksi minyak dan gas bumi serta memberikan kepastian dalam pelaksanaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi
MENTERI ENERGi DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ataupun tidak, komunikasi telah menjadi bagian dan kebutuhan hidup manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial, baik sebagai individu ataupun kelompok akan selalu berkomunikasi. Sehingga disadari ataupun tidak,
Lebih terperinciRingkasan ; Media Briefing Penyimpangan Penerimaan Migas, ICW; Kamis, 19 Juni 2008
Ringkasan ; Media Briefing Penyimpangan Penerimaan Migas, ICW; Kamis, 19 Juni 2008 Latar Belakang : 1. Defisit Neraca APBN tiap tahun serta kenaikan harga BBM. Disisi lain indonesia masih menghasilan minyak
Lebih terperinciIndonesia Negeri Kaya Minyak dan Gas?
MIKHAEL GEWATI Indonesia Negeri Kaya Minyak dan Gas? Kompas.com - 30/05/2017, 15:17 WIB Aktivitas hulu migas di lepas pantai (Dok SKK Migas ) KOMPAS.com Indonesia adalah negeri yang kaya akan sumber daya
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 1. Deskripsi barang yang kurang jelas atau tidak lengkap.
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Hambatan Proses Master List Pada proses pengajual proposal Master List ini, baik ketika di proses di SKK Migas, Ditjen Migas, dan DJBC, terdapat beberapa permasalahan yang timbul:
Lebih terperinciLAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG 2014-2015 KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA 2015 BAGIAN I PENDAHULUAN A. LATAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hubungan masyarakat (Humas) sangat berkembang dan di mana posisi humas bisa juga menentukan sukses dan di kenalnya sebuah perusahaan yang memiliki citra yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berskala internasional dengan keberhasilan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alasan mengapa penulis tertarik untuk meneliti topik ini adalah karena Pertamina Hulu Energi ONWJ merupakan perusahaan berskala internasional dengan keberhasilan sebagai
Lebih terperinciGOVERMENT LIAISON Peranannya dalam memudahkan proses bisnis Perminyakan dengan Pemerintah terutama dalam aktivitas Eksplorasi dan Exploitasi.
GOVERMENT LIAISON Peranannya dalam memudahkan proses bisnis Perminyakan dengan Pemerintah terutama dalam aktivitas Eksplorasi dan Exploitasi. Mustoto Moehadi Mahasiswa Magister Teknik Geologi UPN Veteran
Lebih terperinci2 Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga Yang Dibangun Oleh Pemerintah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1008, 2015 KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Rumah Tangga. Pemerintah. Distribusi. Pengoperasian Jaringan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK
Lebih terperinciOleh Jum'at, 22 September :21 - Update Terakhir Jum'at, 22 September :34
Lima kontrak bagi hasil migas antara Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) dengan lima perusahaan asing diteken hari Jum at (/9) di Jakarta. Penandatangan antara Kepala BP
Lebih terperinciINDONESIA MENUJU NET OIL EXPORTER
IATMI 520 PROSIDING, Simposium Nasional Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) 5 Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, 1618 November 5. INDONESIA MENUJU NET OIL EXPORTER Ir. Oetomo Tri Winarno,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia ini dikuasai oleh Negara dan diusahakan untuk kemakmuran rakyat
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya dengan hasil bumi, baik itu perkebunan, pertanian, pertambangan, dan lain sebagainya. Kekayaan yang dimiliki oleh
Lebih terperinci2016, No ) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Pe
No.1814, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Industri Tertentu. Harga Gas Bumi. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG HARGA GAS BUMI
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting di Perusahaan
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) memegang peranan penting di Perusahaan karena penggerak utama Perusahaan bukanlah modal melainkan Sumber Daya Manusia. Pengaturan Sumber
Lebih terperinciIni merupakan penandatanganan pemenang kontrak hasil tender Reguler Putaran I tahun 2005, ujar Dirjen Migas Luluk Sumiarso. Berdasarkan Keputusan
Hasilkan Signature Bonus US$ 14,50 Juta, 5 Kontrak Migas Diteken Jum'at, September 006 :16 Lima kontrak bagi hasil migas antara Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) dengan
Lebih terperinci2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom
No. 316, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Alokasi, Pemanfaatan dan Harga. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 06
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kementerian ESDM. Alokasi. Pemanfaatan. Gas Bumi.
No.42, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Kementerian ESDM. Alokasi. Pemanfaatan. Gas Bumi. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI DAN
Lebih terperinciBeasiswa, Bukti Komitmen Kemendag dalam Meningkatkan Kualitas SDMnya
Beasiswa, Bukti Komitmen Kemendag dalam Meningkatkan Kualitas SDMnya Juli 2013 - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyediakan Rp 52,6 Milyar untuk program beasiswa stafnya di tahun 2013, diluar bantuan
Lebih terperinciKebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
Kebijakan Komunikasi dengan Pemegang Saham, Investor dan/atau Media Komunikasi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. 2017 Page 0 PENDAHULUAN Mengingat komunikasi dengan pemegang saham dan komunitas pasar
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
14 PENDAHULUAN Latar Belakang Di Indonesia, perkembangan media massa seperti media cetak merupakan salah satu kebijaksanaan dalam mewujudkan tujuan pembangunan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bara merupakan bagian dari sumber daya alam tersebut.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang besar, di mana batu bara merupakan bagian dari sumber daya alam tersebut. Salah satu kegiatan yang mempunyai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Perumusan key..., Dino Andrian, FE UI, 2009
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-undang No. 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi menyatakan bahwa minyak dan gas bumi sebagai sumber daya alam strategis takterbarukan yang terkandung di
Lebih terperinciMENTERl ENERGi DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBUK INDONESIA. PERATURAN MENTERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR48 TAHUN 2017
MENTERl ENERGi DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBUK INDONESIA PERATURAN MENTERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR48 TAHUN 2017 TENTANG PENGAWASAN PENGUSAHAAN DI SEKTOR ENERGI DAN SUMBER
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan komoditas strategis yang mutlak dimiliki oleh suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Energi merupakan komoditas strategis yang mutlak dimiliki oleh suatu negara. Saat ini, energi yang dominan di dunia berasal dari fosil. Bentuk energi yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dianggap tidak memiliki peran penting dan bisa dibilang dianggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Hubungan masyarakat memiliki peranan penting dalam keberlangsungan hidup suatu perusahaan, sekaligus harus mampu menjembatani dan mempertahankan citra positif
Lebih terperinciBerikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social
L1 Berikut adalah daftar pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada Corporate Social Responsibility (CSR) & Corporate Communication GlobalTV, yaitu Bapak Hendra Eteng. Menurut Anda, 1. Apa itu public
Lebih terperinciKebijakan Perpajakan Terkait Importasi Barang Migas KKKS
Kebijakan Perpajakan Terkait Importasi Barang Migas KKKS Persen Kontribusi thp Pen Dom & Harga Minyak US$ per Barel Produksi Minyak Bumi ribu BOPD PERAN MIGAS DALAM APBN 100 1800 90 80 1600 70 60 1400
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi dunia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang cukup besar
Lebih terperinciTATA KERJA ORGANISASI
NOMOR : PHER/FIN/STK/2016/002 HALAMAN : 1 dari 7 I. TUJUAN Tujuan dari TKO ini adalah untuk mengatur proses Usulan Pelepasan dan Penghapusan Material Persediaan yang efisien, transparan dan akuntable.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3
BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Chevron adalah perusahaan Energi asal Amerika Serikat terbesar ke 3 (tiga) di dunia menurut majalah Fortune500, 2012, berdasarkan kepada pendapatan dan profit, serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara satu negara dengan negara lainnya. Salah satu usaha yang selalu dilakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap negara selalu berusaha meningkatkan pembangunan, kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya. Usaha tersebut dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan masyarakat atau biasa disingkat Humas adalah praktek mengelola penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat mencakup sebuah
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TRANSPARANSI PENDAPATAN NEGARA DAN PENDAPATAN DAERAH YANG DIPEROLEH DARI INDUSTRI EKSTRAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1994 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PEDOMAN KERJA SAMA KONTRAK, BAGI HASIL MINYAK DAN GAS BUMI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1994 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PEDOMAN KERJA SAMA KONTRAK, BAGI HASIL MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka
Lebih terperinci2017, No (fee) kepada penjual minyak dan/atau gas bumi bagian negara yang dibebankan pada bagian negara dari penerimaan hasil penjualan minyak
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1134, 2017 KEMENKEU. FEE kepada Penjual Minyak dan/atau Gas Bumi. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN IMBALAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga terciptalah media komunikasi sebagai sarana komunikasi sehingga pesan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Meningkatnya mobilitas dari masyarakat sehingga terciptalah
Lebih terperinci... Hubungi Kami : Studi Prospek dan Peluang Pasar MINYAK DAN GAS BUMI di Indonesia, Mohon Kirimkan. eksemplar. Posisi : Nama (Mr/Mrs/Ms)
Hubungi Kami 021 31930 108 021 31930 109 021 31930 070 marketing@cdmione.com T ahun 1977-1992 adalah masa kejayaan industri minyak Indonesia dengan produksi rata rata 1,5 juta barrel per hari. Kondisi
Lebih terperinciTINJAUAN HASIL LAPORAN EITI SEKTOR MIGAS TAHUN Disampaikan oleh : Direktur Pembinaan Program Migas
DIREKTORAT JENDERAL MINYAK DAN GAS BUMI TINJAUAN HASIL LAPORAN EITI SEKTOR MIGAS TAHUN 2012-2013 Disampaikan oleh : Direktur Pembinaan Program Migas Pada Acara Sosialisasi & Seminar EITI Meningkatkan Partisipasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masyarakat bisa terpenuhi dari hasil peningkatan kualitas hidup mereka melalui pemenuhan
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertanian merupakan salah satu bidang yang sangat penting dan krusial. Dikatakan demikian, sebab majunya suatu bangsa atau negara dapat diukur dari, bagaimana kesejahteraan
Lebih terperinci17 BAB 1 PENDAHULUAN
17 BAB 1 PENDAHULUAN 18 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hakikatnya setiap orang maupun organisasi memiliki tanggung jawab sosial terhadap lingkungannya. Pada konteks perusahaan, tanggung jawab
Lebih terperinciBagi Rachmat, agar dapat memberikan kontribusi yang besar bagi
bagian VII Kerja Sama Erat dengan Industri Bagi Rachmat, agar dapat memberikan kontribusi yang besar bagi pengembangan sektor migas, kerja sama dengan industri merupakan hal penting bagi Lemigas. Lemigas
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114/PMK.02/2017 TENTANG
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114/PMK.02/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN IMBALAN (FEE) KEPADA PENJUAL MINYAK DAN/ATAU GAS BUMI BAGIAN NEGARA YANG DIBEBANKAN PADA BAGIAN NEGARA DARI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu sektor energi vital dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Sektor minyak dan gas bumi (migas) di negara Republik Indonesia merupakan salah satu sektor energi vital dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional
Lebih terperincibahwa untuk memberikan kepastian hukum terhadap
rui«w*- MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI ENERGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki sumber pendapatan dari sektor minyak dan gas bumi. Pengusahaan kekayaan alam ini secara konstitusional didasarkan
Lebih terperinci2015, No Sumber Daya Mineral tentang Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Serta Harga Gas Bumi; Mengingat : 1. Undang-Und
No.1589, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Gas Bumi. Harga. Pemanfaatan. Penetapan Lokasi. Tata Cara. Ketentuan. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI. PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 17/P/BPH Migas/VIII/2008 TENTANG
BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI PERATURAN BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI NOMOR : 17/P/BPH Migas/VIII/2008 TENTANG PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN SISTEM PENDISTRIBUSIAN TERTUTUP JENIS MINYAK
Lebih terperinciMembedah Program Ekonomi Calon Presiden dalam Bidang Energi
Membedah Program Ekonomi Calon Presiden dalam Bidang Energi Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM FEUI 2014 Latar Belakang Masalah Salah satu tantangan utama yang dihadapi Indonesia adalah semakin berkurangnya
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.07/2014 TENTANG PENGALOKASIAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.07/2014 TENTANG PENGALOKASIAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1994 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PEDOMAN KERJASAMA KONTRAK BAGI HASIL MINYAK DAN GAS BUMI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1994 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PEDOMAN KERJASAMA KONTRAK BAGI HASIL MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diciptakan dan disampaikan kepada user dari sudut struktural. Sebuah supply chain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kalakota dalam Hardiyanto (2010) definisi manajemen rantai suplai (supply chain management) adalah sebuah proses payung di mana produk diciptakan dan disampaikan
Lebih terperinciLAMPIRAN KHUSUS SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WP BADAN TAHUN PAJAK PENGHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BAGI KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA MIGAS
LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER-28/PJ/2011 TENTANG : BENTUK DAN ISI SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN BAGI WAJIB PAJAK YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI BIDANG USAHA HULU
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 178/PMK.011/2007 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan galian (tambang). Bahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan galian (tambang). Bahan galian itu, meliputi emas, perak, tembaga, minyak dan gas bumi ( Migas ), batubara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi mencakup kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi mencakup kegiatan Eksplorasi dan Eksploitasi. Ekplorasi adalah kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi mengenai kondisi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 1. Dalam melakukan penafsiran dalam klausul PSC tentang tarif Branch
BAB V PENUTUP V.1 KESIMPULAN Dari uraian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dalam melakukan penafsiran dalam klausul PSC tentang tarif Branch Profit Tax
Lebih terperinciGUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A Hari, tanggal Minggu, 10 Mei 2015 Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014 Sumber Berita Selasar.com Hal. -
Lebih terperinciMENJAWAB KERAGUAN TERHADAP GROSS SPLIT Tanggapan atas Opini Dr Madjedi Hasan Potensi Permasalahan dalam Gross Split
MENJAWAB KERAGUAN TERHADAP GROSS SPLIT Tanggapan atas Opini Dr Madjedi Hasan Potensi Permasalahan dalam Gross Split Oleh Prahoro Nurtjahyo Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Investasi dan Pengembangan Infrastruktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 3, minyak dan gas bumi sebagai sumber
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai berbagai kekayaan alam dimana kekayaan tersebut tersebar di sepanjang negara Indonesia, mulai dari Sabang
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1994 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PEDOMAN KERJASAMA KONTRAK BAGI HASIL MINYAK DAN GAS BUMI
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1994 TENTANG SYARAT-SYARAT DAN PEDOMAN KERJASAMA KONTRAK BAGI HASIL MINYAK DAN GAS BUMI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka
Lebih terperinciMengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak
MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG PEMANFAATAN DAN HARGA JUAL GAS SUAR PADA KEGIATAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TRANSPARANSI PENDAPATAN NEGARA DAN PENDAPATAN DAERAH
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TRANSPARANSI PENDAPATAN NEGARA DAN PENDAPATAN DAERAH YANG DIPEROLEH DARI INDUSTRI EKSTRAKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1878, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. PPN. Pembayaran Kembali. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 218/PMK.02/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 1 Hal
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 1 Hal tersebut menegaskan
Lebih terperinci2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kal
No.480, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-ESDM. Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Mekanisme Pengembalian Biaya Investasi. PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Bagaimana Strategi Media Relations Humas SKK Migas Sebagai Sarana dan Komunikasi Publik, maka diperoleh kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, tingkat pengetahuan keuangan atau financial knowledge dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, tingkat pengetahuan keuangan atau financial knowledge dari masyarakat Indonesia dapat dikatakan masih jauh tertinggal dari Malaysia, Singapura,
Lebih terperinciII. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional
II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku tahun 2013 ruang lingkup penghitungan meliputi 9 sektor ekonomi, meliputi: 1. Sektor Pertanian
Lebih terperinci2011, No.2 2 pedoman akuntansi dan pelaporan aset Kontraktor Kontrak Kerja Sama; d. bahwa Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara memiliki kewen
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Barang Milik Negara. Barang Rampasan Negara.Pengelolaan PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02/PMK.05/2011 TENTANG PEDOMAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penelitian, serta sistematika dalam hal penulisan penelitian.
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang terkait permasalahan yang akan diteliti, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan mafaat penelitian, serta sistematika dalam hal penulisan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 07/M DAG/PER/3/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN NOMOR 141/MPP/Kep/3/2002 TENTANG NOMOR PENGENAL IMPORTIR
Lebih terperinciI. REGULASI & KEBIJAKAN TKDN II. KONSEP PERHITUNGAN TKDN III. PERHITUNGAN TKDN BARANG IV. PERHITUNGAN TKDN JASA
AGENDA I. REGULASI & KEBIJAKAN TKDN II. KONSEP PERHITUNGAN TKDN III. PERHITUNGAN TKDN BARANG IV. PERHITUNGAN TKDN JASA V. PERHITUNGAN TKDN GABUNGAN BARANG/JASA VI. VERIFIKASI TKDN 1. REGULASI & KEBIJAKAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Minyak Bumi dan Gas Alam mengandung asas-asas dari prinsip-prinsip
264 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan : 5.1.1 Syarat-syarat dan ketentuan dalam kontrak EPCI di bidang usaha hulu Minyak Bumi dan Gas Alam mengandung asas-asas dari prinsip-prinsip unidroit. Peraturan
Lebih terperinciPajak Perusahaan Migas dan Traktat Pajak Kenapa Ribut?
Pajak Perusahaan Migas dan Traktat Pajak Kenapa Ribut? Benny Lubiantara Agustus 2011 Beberapa bulan yang lalu, kita melihat di mass media isu mengenai masalah pembayaran pajak perusahaan minyak. Karena
Lebih terperinciVerifikasi Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN)
Verifikasi Capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) Sosialisasi & Panduan Pendaftaran Rekanan CIVD (Centralized and Integrated Vendor Database) Central Processing Plan Senoro, 20 24 Februari 2017 Dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat perubahan dalam segala hal, khususnya dalam hal perdagangan. Era
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sudah menjadi hal yang wajar apabila perkembangan peradaban manusia membuat perubahan dalam segala hal, khususnya dalam hal perdagangan. Era perdagangan global yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Melalui pembahasan dari Bab I sampai dengan pembahasan Bab IV dan sejumlah 5 (lima) pertanyaan yang dilampirkan pada rumusan masalah, maka kami dapat memberikan
Lebih terperinci