I Kade Adi Sucipta, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I Kade Adi Sucipta, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Transkripsi

1 ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN RASIO KEUANGAN DAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PERUSAHAAN LQ 45 YANG TERDAFTAR DI BEI I Kade Adi Sucipta, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia adisucipta@rocketmail.com, ycgeda@yahoo.co.id, Cipta@yahoo.co.id. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan pada perusahaan LQ 45 berdasarkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan metode Economic Value Added (EVA) serta mengetahui perbandingan kinerja keuangan manufaktur dan sektor jasa. Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dan obyeknya adalah kinerja keuangan perusahaan, rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan metode Economic Value Added (EVA). Data dikumpulkan dengan metode pencatatan dokumen. Data dianalisis menggunakan perhitungan rasio keuangan, EVA serta uji t (independent sample t-test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) berdasarkan analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas yang dihitung dengan menggunakan ROA dan ROE, perusahaan LQ 45 berada dalam kategori baik, (2) berdasarkan hasil perhitungan dengan metode EVA, dalam sektor manufaktur berada pada kondisi yang tidak baik atau negatif, sedangkan dalam sektor jasa berada pada kondisi yang baik atau positif, (3) berdasarkan analisis dengan uji t (independent sample t-test) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara kinerja keuangan manufaktur dan sektor jasa berdasarkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan metode Economic Value Added (EVA). Kata kunci: kinerja keuangan, rasio keuangan, economic value added ABSTRACT This study aims to determine the financial performance of LQ 45 s companies in manufacturing and service based on liquidity ratio, leverage ratio, profitability ratio and Economic Value Added (EVA) as well as to know the comparison between financial performance of LQ 45 in manufacturing and service s companies. The subject of this study was LQ 45 s companies that already listed in Indonesia Stock Exchange (IDX) and the object was financial performance of the companies, liquidity ratio, leverage ratio, profitability ratio, and EVA method. The data was collected by documentation technique. The data was analyzed using the calculation of financial ratio, EVA and t-test (independent sample t-test). The result of this study showed that: (1) based on the analysis of liquidity ratio, leverage ratio, profitability ratio, and EVA that calculated using ROA and ROE, LQ 45 s companies in manufacturing and service was classified in excellent category, (2) based on the calculation using EVA method, the financial performance of LQ 45 s companies in manufacturing was in unfavorable condition or negative and in service companies was in good condition or positive, (3) based on the analysis using T-test (independent sample t-test) showed that there was no differences of the financial performance of LQ 45 s companies in manufacturing with service based on liquidity ratio, leverage ratio, profitability ratio and Economic Value Added (EVA). Keywords : financial performance, financial ratio, economic value added

2 PENDAHULUAN Persaingan antar perusahaan yang semakin ketat saat ini, menuntut agar perusahaan mampu untuk mempertahankan serta meningkatkan kinerja yang dimilikinya. Perusahaan dalam mempertahankan kinerja yang dimiliki dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas operasional serta mengelola keuangannya secara efektif dan efisien. Maka dari itu pihak manajemen dapat mempersiapkan berbagai strategi dalam bersaing sehingga mampu meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya. Kinerja yang baik dapat membantu manajemen dalam pencapaian tujuan perusahaan, karena semakin tinggi kinerja perusahaan, maka akan semakin baik pula nilai perusahaan dimata investor. Salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah dengan cara menganalisis laporan keuangan perusahaan. Alat analisis yang dapat dipergunakan dalam mengukur kinerja keuangan melalui laporan keuangan adalah dengan rasio keuangan. Analisis rasio keungan bersifat menyeluruh karena mampu mencakup tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya serta mampu mengukur tingkat keuntungan atau laba yang dihasilkan perusahaan. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui sejauh mana efektivitas perusahaan dalam mengelola keuangannya serta dapat menilai kinerja menajemen suatu perusahaan dalam periode tertentu. Analisis rasio keuangan mencakup analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio solvabilitas (leverage) adalah rasio yang digunakan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjang atau digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai dari hutang. Kemudian rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba atau sebagai ukuran efektivitas pengelolaan manajemen suatu perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan tersebut masih memiliki kelemahan yaitu tidak memperhitungkan biaya modal atas ekuitas dalam perhitungannya, dimana hal tersebut dapat mengabaikan kepentingan dari pemegang saham. Bambang Riyanto (1995) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat risiko, maka semakin tinggi pula tingkat pengembalian yang dituntut oleh investor atau kreditor. Untuk mengurangi adanya kelemahan dalam pengukuran kinerja dengan menggunakan analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas, maka diperlukan metode yang lebih baik dalam pengukuran kinerja yang memasukkan komponen biaya modal atas ekuitas yaitu dengan metode Economic Value Added (EVA). EVA merupakan ukuran nilai tambah ekonomis yang dihasilkan oleh perusahaan. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari annual report perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sumber: data sekunder tersebut berasal dari data keuangan perusahaan (aktiva, kewajiban jangka panjang, dan laba sebelum pajak) dari lima perusahaan dalam sektor manufaktur yang konsisten sebagai perusahaan LQ 45 periode , dan lima perusahaan dalam sektor jasa dari enam belas perusahaan yang dipilih dengan permasalahan yang hampir sama dengan perusahaan manufaktur. Dalam perusahaan manufaktur, perkembangan aktiva pada PT Gudang Garam, Tbk, PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT Kalbe Farma, Tbk mengalami peningkatan yang diikuti dengan kenaikan perolehan laba sebelum pajak. Namun berbeda halnya pada PT Astra Internasional, Tbk dan PT Charoen Pokphan Indonesia, Tbk pada Tahu 2014 jumlah aktiva yang dimiliki mengalami peningkatan, sedangkan perolehan laba sebelum pajak menurun. Pada perusahaan sektor jasa jumlah aktiva dari empat perusahaan yaitu PT Bumi Serpong Damai, Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk, PT Lippo Karawaci, Tbk, dan PT Media Nusantara Citra, Tbk meningkat pada Tahun 2014, yang diikuti

3 dengan peningkatan perolehan laba sebelum pajak. Berbeda halnya pada PT XL Axiata, Tbk jumlah aktiva yang dimiliki mengalami peningkatan, sedangkan perusahaan justru mengalami kerugian dalam usahanya. Teori Sunarto (2009) mengatakan bahwa aset menunjukkan aktiva yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan. Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasional yang dihasilkan perusahaan. Dilihat dari jumlah kewajiban jangka panjang, pada perusahaan manufaktur yaitu PT Astra Internasional, Tbk dan PT Charoen Pokphan Indonesia, Tbk meningkat yang menyebabkan penurunan dalam perolehan laba sebelum pajak perusahaan serta PT Gudang Garam, Tbk pada Tahun 2014 jumlah kewajiban jangka panjang menurun, sehingga perolehan laba sebelum pajak meningkat. Berbeda halnya pada PT Indofood Sukses Makmur, Tbk dan PT Kalbe Farma, Tbk jumlah kewajiban jangka panjang meningkat, tetapi perolehan laba sebelum pajak perusahaan juga meningkat. Pada perusahaan jasa, jumlah kewajiban jangka panjang pada PT XL Axiata, Tbk meningkat, yang menyebabkan perusahaan mengalami kerugian usaha. Berbeda dengan jumlah jangka panjang pada PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk, PT Lippo Karawaci, Tbk, dan PT Media Nusantara Citra, Tbk pada Tahun 2014 meningkat, namun perolehan laba sebelum pajak perusahaan juga mengalami peningkatan. Teori Brigham (2001: 4) menyatakan bahwa penggunaan hutang dalam jumlah besar dapat mengurangi laba perusahaan sehingga dapat membawa kearah kebangkrutan. Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana kinerja keuangan perusahaan pada manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan metode economic value added (EVA) Periode ?, (2) Bagaimana kinerja keuangan perusahaan pada jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan metode economic value added (EVA) Periode ?, (3) Bagaimana perbandingan kinerja keuangan perusahaan dalam sektor manufaktur dan sektor jasa pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan metode economic value added (EVA) Periode ?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut: (1) Kinerja keuangan perusahaan pada manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan metode economic value added (EVA) Periode , (2) Kinerja keuangan perusahaan pada jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan metode economic value added (EVA) Periode , (3) Perbandingan kinerja keuangan perusahaan dalam sektor manufaktur dan sektor jasa pada perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdasarkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan metode economic value added (EVA) Periode Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, (1) Bagi perusahaan: Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan terhadap perusahaan dan digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengukuran kinerja keuangan perusahaan berdasarkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan metode economic value added (EVA), (2) Bagi mahasiswa: Hasil penelitian ini digunakan sebagai sarana untuk dapat menerapkan teori serta ilmu pengetahuan yang diperoleh dan menambah wawasan terhadap masalah praktis yang ada pada perusahaan, khususnya dalam hal kinerja keuangan perusahaan, (3) Bagi Perguruan

4 Tinggi: Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi oleh lembaga sebagai bahan perbandingan dalam menyusun penelitian dengan masalah yang sama dimasa mendatang. Laporan Keuangan menurut Jumingan (2006: 4) merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data keuangan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri dari beberapa aspek yang meliputi neraca, laporan rugi laba, dan laporan keuangan lainnya. Laporan keuangan yang baik dapat menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan masa lalu, masa sekarang, dan meramalkan posisi dan kinerja keuangan dimasa yang akan datang. Jenis-jenis laporan keuangan pada suatu perusahaan biasanya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal dan laporan lainya. Tujuan dari laporan keuangan sendiri adalah untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta dapat menunjukkan pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Menurut Rudianto (2013: 189) kinerja keuangan adalah hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelola asset perusahaan secara efektif selama periode tertentu. Pengukuran kinerja adalah salah satu faktor yang sangat penting dilakukan bagi suatu perusahaan, dimana dari adanya pengukuran tersebut dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam perusahaan. Wiagustini (2010: 75) menjelaskan bahwa analisis rasio keuangan merupakan teknik analisis yang menghubungkan antara satu pos dengan pos lainnya baik dalam neraca atau laba rugi maupun kombinasi dari kedua laporan keuangan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Rasio keuangan yang biasanya digunakan dalam mengukur kinerja keuangan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitablitas. Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan saat ditagih (Munawir, 1995: 31). Bambang Riyanto (1997: 32) memiliki pendapat bahwa rasio solvabilitas dimaksudkan sebagai kemampuan suatu perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya (baik jangka pendek maupun jangka panjang). Menurut Martono (2007: 53) rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya. Perhitungan rasio profitabilitas menurut Kasmir (2012: 198) dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) return on asset (ROA) merupakan merupakan rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. (2) return on equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. EVA biasanya dipergunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan yang dapat dengan mudah diintegrasikan dalam aktivitas perusahaan sehari-hari. EVA masih belum banyak dipergunakan sebagai tolok ukur kinerja keuangan perusahaan di Indonesia walaupun EVA sudah lama dipopulerkan. Rudianto (2013: 217) menyatakan bahwa EVA merupakan alat pengukur kinerja perusahaan, dimana kinerja perusahaan diukur dengan melihat selisih antara tingkat pengembalian modal dan biaya modal, kemudian dikalikan dengan modal yang beredar pada awal tahun. NOPAT merupakan salah satu unsur penting dalam perhitungan EVA. net operating profit after tax (NOPAT) adalah laba usaha setelah pajak sebelum beban bunga. Suatu investasi dapat dianggap menguntungkan apabila investasi tersebut akan menghasilkan tingkat pengembalian (rate of return) yang lebih besar dari biaya

5 modal yang ditanamkan. Biaya modal sama dengan modal yang diinvestasikan perusahaan dikalikan dengan weighted average cost of capital (WACC). Biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) terdiri dari komponen biaya hutang serta biaya ekuitas. Invested capital (IC) dapat dicari dengan menjumlahkan kewajiban dan ekuitas yang dikurangi dengan kewajiban lancar yang tidak mengandung bunga. Kelebihan dari metode EVA dalam menganalisis kinerja keuangan Menurut Rudianto (2013: 224) diantaranya sebagai berikut. (1) EVA dapat menyelaraskan tujuan manajemen dan kepentingan pemegang saham, dimana EVA digunakan sebagai ukuran operasi dari manajemen yang mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham atau investor. (2) EVA memberikan pedoman bagi manajemen untuk meningkatkan laba operasi tanpa tambahan dana/ modal, mengeksposur pemberian pinjaman (piutang), dan menginvestasikan dana yang memberikan imbalan tinggi. (3) EVA merupakan sistem manajemen keuangan yang dapat memecahkan semua masalah bisnis, mulai dari strategi dan pergerakannya sampai keputusan operasi sehari-hari. Disamping memiliki kelebihan dalam mengukur kinerja perusahaan, EVA juga memiliki beberapa kekurangan yang belum dapat ditutupi, yaitu sebagai berikut. (1) Sulitnya menentukan biaya modal yang benar-benar akurat, khususnya biaya modal sendiri. Dalam perusahaan go public biasanya mengalami kesulitan ketika melakukan perhitungan sahamnya. (2) Analisis EVA hanya mengukur faktor kuantitatif saja, sedangkan untuk mengukur kinerja perusahaan secara optimum, perusahaan harus diukur berdasarkan faktor kuantitatif dan kualitatif. Penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu dari Farida Ratna Dewi (2010), Ratih Puspitasari (2012), Mamik Mardiani (2013), dan Soenya Gandhi (2014), yang menyatakan bahwa kinerja keuangan perusahaan dihitung berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas berada dalam kategori baik serta EVA bernilai positif. METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, yang merupakan penelitian untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai suatu gejala atau fenomena. Variabel penelitian pada dasarnya merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 38). Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian ini yaitu kinerja keuangan perusahaan LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan metode economic value added (EVA). Hubungan dari kinerja keuangan dengan rasio keuangan dan EVA, dimana rasio keuangan terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Apabila tingkat likuiditas baik, perusahaan akan efektif menghasilkan laba dan para investor percaya untuk berinvestasi pada perusahaan. Semakin rendah tingkat solvabilitas, maka semakin kecil perusahaan dibiayai dengan utang. Apabila tingkat profitabilitas tinggi, perusahaan efektif dalam menghasilkan laba serta posisi pemilik semakin kuat. Apabila EVA bernilai positif, berarti perusahaan dapat menciptakan nilai tambah ekonomis. Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ 45 yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI). Obyek dalam penelitian ini adalah pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio keuangan yang meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio profitabilitas serta metode economic value added (EVA). Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan menggunakan kriteria-kriteria. Sampel penelitian ini merupakan perusahaan yang tergabung pada manufaktur maupun sektor jasa yang memiliki konsistensi selama periode 2013-

6 2014 serta sahamnya telah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) 10 tahun dan 25 tahun. Sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 21 perusahaan yang terdiri dari lima perusahaan dalam sektor manufaktur dan enam belas perusahaan dalam sektor jasa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah pencatatan dokumen, yang merupakan pengumpulan data yang bisa dipakai untuk menggali informasi yang terjadi dimasa silam yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen yang dimiliki perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio keuangan berupa rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas dan metode EVA serta uji t (independent sample t-test). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penyajian hasil dari penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini: (1) Rasio Keuangan Tabel 4.1 Kinerja Keuangan Perusahaan LQ 45 Dalam Sektor Manufaktur dan Sektor Jasa Berdasarkan Rasio Keuangan Rata-Rata Rasio No Perusahaan LQ 45 Rasio Rasio Profitabilitas Likuiditas Solvabilitas ROA ROE 1 Sektor Manufaktur 217 % 42 % 11 % 17 % 2 Sektor Jasa 211% 55% 8 % 18 % (Sumber: Lampiran 4) Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa kinerja keuangan manufaktur dilihat dari rasio likuiditas, rata-rata yang diperoleh dari lima perusahaan selama periode yaitu tergolong dalam kategori baik dengan nilai sebesar 217%. Kemudian pada sektor jasa, nilai dari rasio likuiditas yang diperoleh dari rata-rata enam belas perusahaan selama periode yaitu tergolong dalam kategori baik dengan nilai sebesar 211%. Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 06/Per/M.KUKM/V/2006, tentang Standar Penilaian Kinerja Keuangan, maka perusahaan LQ 45 kriterianya berada pada interval 176% - 240%. Berdasarkan rasio solvabilitas, dalam sektor manufaktur dilihat dari nilai rata-rata lima perusahaan selama periode yaitu tegolong kategori baik, dengan nilai sebesar 42%. Kemudian pada sektor jasa, nilai dari rasio solvabilitas yang diperoleh dari rata-rata enam belas perusahaan selama periode yaitu tegolong kategori baik, dengan nilai sebesar 55%. Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 06/Per/M.KUKM/V/2006, tentang Standar Penilaian Kinerja Keuangan, maka perusahaan LQ 45 kriterianya berada pada interval 41% - 60%. Berdasarkan nilai return on asset (ROA), kinerja keuangan perusahaan LQ 45 dalam sektor manufaktur dilihat dari nilai rata-rata lima perusahaan selama periode yaitu tegolong kategori baik, dengan nilai sebesar 11%. Kemudian pada sektor jasa, nilai ROA yang diperoleh dari rata-rata enam belas perusahaan selama periode yaitu tegolong kategori baik, dengan nilai sebesar 8%. Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 06/Per/M.KUKM/V/2006, tentang Standar

7 Penilaian Kinerja Keuangan, maka manufaktur dan sektor jasa kriterianya berada pada interval 8% - 11%. Berdasarkan nilai return on equity (ROE), kinerja keuangan perusahaan LQ 45 dalam sektor manufaktur dilihat dari nilai rata-rata lima perusahaan selama periode yaitu tegolong kategori baik, dengan nilai sebesar 17%. Kemudian pada sektor jasa, nilai ROE yang diperoleh dari rata-rata enam belas perusahaan selama periode yaitu tegolong kategori baik, dengan nilai sebesar 18%. Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 06/Per/M.KUKM/V/2006, tentang Standar Penilaian Kinerja Keuangan, maka Perusahaan LQ 45 dalam sektor manufaktur dan sektor jasa kriterianya berada pada interval 16% - 21%. (2) Economic Value Adde (EVA) Tabel 4.2 Kinerja Keuangan Perusahaan LQ 45 Dalam Sektor Manufaktur dan Sektor Jasa Berdasarkan Metode Economic Value Added (EVA) No Perusahaan LQ 45 Rata-Rata EVA 1 Sektor Manufaktur Sektor Jasa (Sumber: Lampiran 5) Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai EVA dari lima perusahaan dalam sektor manufaktur periode bernilai negatif. Ini artinya manufaktur tidak dapat memberikan pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modal. Dilihat dari rata-rata nilai EVA dari enam belas perusahaan dalam sektor jasa periode bernilai positif. Ini artinya jasa dapat memberikan pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modal. (3) Analisis Uji t (independent sample t-test) Tabel 4.3 Hasil Uji Beda (independent sample t-test) t hitung t tabel Keputusan Rasio Likuiditas 0, Menerima Ho Rasio Solvabilitas -1, Menerima Ho Return On Asset 0, Menerima Ho Return On Equity -0, Menerima Ho EVA -1, Menerima Ho (Sumber: Hasil Output SPSS (data diolah) pada Lampiran 6) Keterangan: (1) Ho diterima jika t tabel < t hitung < t tabel (2) Ho ditolak jika t hitung > t tabel atau t hitung < t tabel. Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa dari rasio likuiditas penelitian menerima Ho, berarti tidak ada perbedaan berdasarkan rasio likuiditas. Dengan demikian terlihat bahwa kinerja keuangan yang dimiliki oleh perusahaan dalam sektor manufaktur dan sektor jasa memiliki kesamaan dilihat dari kemampuan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dari rasio solvabilitas penelitian menerima Ho, berarti tidak ada perbedaan

8 berdasarkan rasio solvabilitas. Dengan demikian terlihat bahwa kinerja keuangan yang dimiliki oleh perusahaan dalam sektor manufaktur dan sektor jasa memiliki kesamaan dalam mengelola aset yang dimiliki sehingga dapat menghasilkan laba. Dari return on asset, penelitian menerima Ho, berarti tidak ada perbedaan berdasarkan return on asset. Dengan demikian terlihat bahwa kinerja keuangan yang dimiliki oleh perusahaan dalam sektor manufaktur dan sektor jasa memiliki kesamaan dalam mengelola aset yang dimiliki sehingga dapat menghasilkan laba. Dari return on equity penelitian menerima Ho, berarti tidak ada perbedaan berdasarkan return on equity. Dengan demikian terlihat bahwa kinerja keuangan yang dimiliki oleh perusahaan dalam sektor manufaktur dan sektor jasa memiliki kesamaan dalam mengelola modal secara efektif, sehingga mampu menghasilkan laba yang optimal. Dilihat dari economic value added (EVA), penelitian menerima Ho, berarti tidak ada perbedaan kinerja keuangan manufaktur dan sektor jasa berdasarkan EVA. Dengan demikian terlihat bahwa kinerja keuangan yang dimiliki oleh perusahaan dalam sektor manufaktur dan sektor jasa memiliki kesamaan dalam memberikan nilai tambah ekonomis pada pemilik modal itu sendiri. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis rasio likuiditas yang telah dilakukan dapat digambarkan bahwa pengukuran kinerja keuangan perusahaan LQ 45 baik dalam sektor manufaktur maupun sektor jasa tergolong dalam kategori baik. Artinya perusahaan mampu untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya dengan melihat aset lancar perusahaan yang relative lebih tinggi daripada hutang lancarnya. Hasil Penelitian ini sejalan dengan teori yang dijelaskan oleh Kasmir (2012: 129) bahwa likuiditas menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang sudah jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan (likuiditas badan usaha) maupun di dalam perusahaan (likuiditas perusahaan). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian dari Ratih Puspitasari (2012) yang melakukan penelitian pada PT Astra Internasional, Tbk dengan hasil penelitian rasio likuditas terlihat baik. Serta penelitian dari Soenya Gandhi (2014) yang melakukan penelitian pada Hotel Sunari Villas & Spa Resort dengan hasil solvabilitas berada pada kategori sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sekarang, perusahaan LQ 45 baik dalam sektor manufaktur maupun sektor jasa berada dalam ketegori baik. Hasil analisis rasio solvabilitas yang telah dilakukan dapat digambarkan bahwa pengukuran kinerja keuangan pada manufaktur dan sektor jasa berada pada ketegori baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Soenya Gandhi (2014) yang melakukan penelitian pada Hotel Sunari Villas & Spa Resort dengan hasil dari rasio solvabilitas berda pada posisi sangat baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sekarang, manufaktur dan sektor jasa berada pada ketegori baik. Hal tersebut dapat dinyatakan bahwa kemampuan manufaktur dan sektor jasa dalam mengelola sumber dana perusahaannya sangat baik, sehingga perusahaan tidak banyak dibiayai oleh hutang. Hasil analisis rasio profitabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Hasil ROA yang telah dilakukan dapat digambarkan bahwa pengukuran kinerja keuangan manufaktur dan sektor jasa tergolong dalam kategori baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Ratih Puspitasari (2012) yang melakukan penelitian pada PT Astra Internasional,Tbk

9 dapat dikategorikan baik. Berdasarkan dari hasil penelitian sekarang, rata-rata ROA perusahaan dalam sektor manufaktur dan sektor jasa berada pada ketegori baik, yang menunjukkan bahwa perusahaan mampu memberikan kontribusi dalam bentuk prosentase keuntungan atau laba dari aset yang dikelola. Hasil ROE yang telah dilakukan dapat digambarkan bahwa pengukuran tergolong dalam kategori baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari Ratih Puspitasari (2012) yang melakukan penelitian pada PT Astra Internasional, Tbk dapat dikategorikan baik. Rata-rata ROE baik perusahaan berada pada ketegori baik, yang menunjukkan bahwa perusahaan mampu mengelola modalnya secara efektif dalam menghasilkan keuntungan atau laba. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan LQ 45 dilihat dari nilai ratarata EVA dalam sektor manufaktur dan sektor jasa terdapat perbedaan. Dimana rata-rata nilai EVA pada perusahaan LQ 45 dalam sektor manufaktur bernilai negatif, hal ini menandakan bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian modal yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian modal yang dituntut oleh investor. Hal tersebut sejalan dengan penelitian dari Soenya Gandhi (2014) yang melakukan penelitian pada Hotel Sunari Villas & Spa Resort dengan nilai EVA yang negatif. Sedangkan rata-rata nilai EVA pada perusahaan LQ 45 dalam sektor jasa bernilai positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan mampu memberikan nilai tambah ekonomis pada pemilik modal perusahaan itu sendiri. Hasil uji t (independent sample t- test) yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan kinerja keuangan manufaktur dan sektor jasa berdasarkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan metode economic value bahwa kinerja keuangan pada kondisi yang baik, karena EVA bernilai added (EVA). Secara umum kinerja (performance) yang dimiliki oleh masingmasing sektor, baik dari sektor manufaktur maupun sektor jasa memiliki kinerja yang baik, yang menunjukkan bahwa masingmasing perusahaan tersebut mampu mengoptimalkan kinerjanya melalui likuditas, solvabilitas, profitabilitas serta nilai tambah ekonomis (EVA). Keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini diperkirakan pada jumlah perusahaan yang mewakili masing-masing sektor, baik sektor manufaktur maupun sektor jasa. Diharapkan dalam penelitian berikutnya, lebih mempertimbangkan kembali jumlah perusahaan yang dijadikan sebagai subyek penelitian. PENUTUP Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan yang sudah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. (1) Kemampuan likuiditas perusahaan LQ 45 baik dalam sektor manufaktur maupun sektor jasa periode dengan nilai rata-rata berada pada interval 176% - 240% sehingga tergolong dalam kategori baik. (2) Berdasarkan hasil rasio solvabilitas perusahaan LQ 45 baik dalam sektor manufaktur maupun sektor jasa periode dengan nilai rata-rata berada pada interval 41% - 60% sehingga tergolong dalam kategori baik. (3) Hasil analisis rasio profitabilitas yang dihitung berdasarkan Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE). Nilai ROA pada perusahaan LQ 45 baik dalam sektor manufaktur maupun sektor jasa periode berada pada interval 8 % - 11 % sehingga tergolong dalam kategori baik. Dan nilai ROE pada perusahaan LQ 45 baik dalam sektor manufaktur maupun sektor jasa periode berada pada interval 16% - 21% sehingga tergolong kategori baik. (4) Hasil perhitungan menggunakan EVA pada manufaktur menunjukkan bahwa kinerja keuangan pada kondisi yang tidak baik, karena EVA bernilai negatif. Sedangkan nilai EVA dalam sektor jasa menunjukkan positif. (5) Berdasarkan analisis dengan uji t (independent sample t-test) diketahui

10 nilai t hitung pada rasio likuditas, rasio solvabilitas, Retun On Asset, Return On Equity, dan metode EVA lebih kecil dari t tabel, sehingga menerima Ho dengan hipotesis tidak ada perbedaan kinerja keuangan manufaktur dan sektor jasa berdasarkan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan metode EVA. Berdasarkan hasil penelitian dan penarikan kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut. (1) Perusahaan harus lebih memperhatikan kembali jangka waktu pemakaian dana perusahaan atau berapa lama dana tersebut diperlukan dalam perusahaan, sehingga nilai rasio likuiditas yang dimiliki perusahaan semakin baik. (2) Perusahaan harus lebih meningkatkan pengelolaan aktiva yang dimiliki untuk membayar seluruh kewajiban-kewajibannya. (3) Aset serta modal yang dimiliki oleh perusahaan sebaiknya dikelola secara efisien serta mengendalikan atau menekan biaya operasional yang ditimbulkan dari kegiatan operasional perusahaan, sehingga perusahaan dapat meningkatkan labanya. (4) Perusahaan sebaiknya mampu memperoleh NOPAT atau laba kotor yang lebih tinggi daripada biaya modal, serta perusahaan lebih mempertimbangkan struktur modal yang optimal agar perusahaan berjalan secara efektif dan efisien. Munawir Analisis Laporan Keuangan Edisi Keempat Cetakan Kelima. Yogyakarta: Liberty Jogya. Riyanto, Bambang Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta. Rudianto Akuntansi Manajemen: Informasi untuk Pengambilan Keputusan Strategis. Jakarta: Erlangga. Sunarto dan Agus Prasetyo Budi Pengaruh Leverage, Ukuran Dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Profitabilitas. TEMA (Telaah Manajemen, Vol. 6, Edisi 1, Maret Wiagustini, N.L.P Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayanan University Press. Young, S. David, dan Stephen F.O Byrne Eva dan Manajemen Berdasarkan nilai: Panduan Praktis untuk Implementasi. Jakarta: Salemba Empat. DAFTAR PUSTAKA Brigham, Eugene F, dkk Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Jumingan Analisis Laporan Keuangan. Surakarta: PT Bumi Aksara. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Martono, dan Agus Harjito Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia, FE UII.

Bab II. Tinjauan Pustaka

Bab II. Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Likuiditas Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan perusahaan-perusahaan membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

Disusun Oleh : ENDANG DWIASTUTI B

Disusun Oleh : ENDANG DWIASTUTI B ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RASIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Pada PT. Astra Otoparts Tbk. Periode 2014-2016 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang kian pesat saat ini menyebabkan persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan harus berjuang untuk tetap bertahan

Lebih terperinci

Ni Luh Gede Soenya Gandhi, I Ketut Kirya, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Ni Luh Gede Soenya Gandhi, I Ketut Kirya, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia ANALISIS RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, PROFITABILITAS DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN HOTEL SUNARI VILLAS & SPA RESORT PERIODE 2009-2013 Ni Luh Gede Soenya Gandhi,

Lebih terperinci

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED ejournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (4): 867-876 ISSN 2355-5408, ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id Copyright 2017 ANALISIS PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

Lebih terperinci

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN TERHADAP RETURN PEMEGANG SAHAM (Studi Empiris Terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ) SKRIPSI Disusun Sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk memberikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk memberikan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif digunakan untuk memberikan gambaran

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT. HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP Shinta Ayu Pramita, Siti Rosyafah, Mahsina Prodi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ANALISIS PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. X DENGAN MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Riski Prasetyo Email : riski_prasetyo@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas

Lebih terperinci

Cendy A.S. Kaunang, Analisis Perbandingan Kinerja.

Cendy A.S. Kaunang, Analisis Perbandingan Kinerja. ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN RASIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED PADA PERUSAHAAN YANG TERGABUNG DALAM LQ 45 Oleh: Cendy A.S. Kaunang Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERIODE PENGUMPULAN PIUTANG TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN Luh Komang Suarnami, I Wayan Suwendra, Wayan Cipta Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Wibowo (2014:7 ), kinerja berasal dari pengertian performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENGUKUR PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA, TBK

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENGUKUR PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA, TBK ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI PENGUKUR PENINGKATAN KINERJA KEUANGAN PADA PT. XL AXIATA, TBK Indah Febrina 23210493 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Feny

Lebih terperinci

PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ABSTRAKSI

PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ABSTRAKSI PT.INDOSAT TBK MENGGUNAKAN METODE FINANCIAL RATIO DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) Primal Aditya Rizki Email : primal_limos74@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI DI BEI Lilis Tri Jayanti lilistrijayanti@gmail.com Budhi Satrio hasta.budhisatrio@gmail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi. Dengan demikian,

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi. Dengan demikian, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Situasi perekonomian di Indonesia sekarang ini membawa dampak persaingan yang semakin ketat di berbagai bidang industri. Untuk itu perusahaan harus dapat menghadapi

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA INDUSTRI ROKOK DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Hutang Hutang sering disebut juga sebagai kewajiban, dalam pengertian sederhana dapat diartikan sebagai kewajiban keuangan yang harus dibayar oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Munawir (2010:2) mengungkapkan bahwa: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Norma Ayu Kartika (normayu_kartika@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) MANAJEMEN STIE MDP ABSTRAK :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebagai salah satu bentuk organisasi pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam usaha untuk memenuhi kepentingan para

Lebih terperinci

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak Penilaian Kinerja Keuangan Perusahaan dengan Analisis Rasio Keuangan dan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi pada PT. HM Sampoerna, Tbk dan Anak Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010)

Lebih terperinci

JURNAL MANAJEMEN Terbit online :

JURNAL MANAJEMEN Terbit online : JURNAL MANAJEMEN Terbit online : http://jurnalfe.ustjogja.ac.id PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Menurut Margaretha (2011:5), Nilai ( value) perusahaan yang sudah go public merupakan nilai yang tercermin dalam harga pasar saham perusahaan, sedangkan nilai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat

Lebih terperinci

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode

Nama : Susi Susanti NPM : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode Nama : Susi Susanti NPM : 21208451 Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk Periode 2008-2011 Latar Belakang Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT TEMPO SCAN PASIFIC, TBK DAN ENTITAS ANAK

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT TEMPO SCAN PASIFIC, TBK DAN ENTITAS ANAK KINERJA KEUANGAN DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT TEMPO SCAN PASIFIC, TBK DAN ENTITAS ANAK ABSTRAK Suliono Email: sulionosung@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

Albert Kristian Manik Topowijono Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRACT

Albert Kristian Manik Topowijono Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRACT ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) SEBAGAI SALAH SATU PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada PT. Holcim Indonesia Tbk dan Anak Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE

PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (ECONOMIC VALUE ADDED) PADA PT. TIMAH (PERSERO) TBK PERIODE 2008-2012 NAMA KELAS : Anindya Dita Khoirina : 3EB13 NPM : 20210864 FAKULTAS : EKONOMI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) yang terdapat di www.idx.co.id. Periode laporan keuangan dan laporan tahunan yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan merupakan hal yang sangat membantu terhadap suatu keputusan yang diambil karena kinerja keuangan akan menunjukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya suatu perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memperoleh laba. Laba merupakan hasil yang diperoleh atas usaha yang dilakukan perusahaan pada suatu periode

Lebih terperinci

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya 1 THE DIFFERENCES ANALYSIS FINANCIAL PERFORMANCE BETWEEN CEMENT STATE COMPANY AND CEMENT PRIVATE COMPANY WHICH LISTED ON INDONESIA STOCK EXCHANGE (Studied from PT Semen Indonesia (Persero) Tbk and PT Indocement

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Heri Setiawan Politeknik Negeri Sriwijaya Abstract This study aims

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK. PERIODE 2010-2012 Nama : Anita Lestari NPM : 20210888 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data-data keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian dalam penulisan

Lebih terperinci

EMA SUNDARI Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM

EMA SUNDARI Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. MUSTIKA RATU TBK MENGGUNAKAN METODE RATIO PROFITABILITAS DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED EMA SUNDARI 10208434 Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Anita Wasutiningsih, MM Pendahuluan

Lebih terperinci

Chikita Puspa Nirmala Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Chikita Puspa Nirmala Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENERAPAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN KONSEP ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi pada PT Pakuwon Jati Tbk dan PT Agung Podomoro Land Tbk yang Terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan industri barang konsumsi adalah salah satu perusahaan yang ikut berperan dalam pasar modal. Perusahaan industri barang konsumsi merupakan perusahaan

Lebih terperinci

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 20-204 (STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK DAN PT. XL AXIATA TBK) COMPARATIVE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perolehan laba merupakan tujuan akhir yang dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah perolehan laba atau keuntungan yang maksimal, di samping hal-hal

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA Tya Laras Satyastri e-mail : 212201101831@mhs.dinus.ac.id Program Studi Akuntansi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Menurut Ari (2005) pengukuran kinerja keuangan menggunakan metode economic value added (EVA) menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DIBURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : AMIN SUNARYO PS B200 060 165 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun produksi. Maka dari itu, perusahaan di. tuntut untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun produksi. Maka dari itu, perusahaan di. tuntut untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya agar mampu 0 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis dipenuhi dengan berbagai macam persaingan, baik itu di dalam negeri maupun luar negeri, baik itu bergerak di bidang jasa maupun produksi. Maka

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN.

ANALISA LAPORAN KEUANGAN. ANALISA LAPORAN KEUANGAN www.mercubuana.ac.id 1. LAPORAN KEUANGAN Ada tiga jenis laporan keuangan yang sering digunakan yaitu: A. Neraca B. Laporan laba-rugi C. Laporan aliran kas a. neraca Neraca menggambarkan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. HERO SUPERMARKET TBK DENGAN MENGGUNAKAN RATIO PROFITABILITAS DAN ECONOMIC VALUE ADDED NAMA : FITRI SABRINA NPM : 22210840 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE.,

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA RASIO KEUANGAN DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED

ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA RASIO KEUANGAN DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA RASIO KEUANGAN DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) SEBAGAI PENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Kasus Pada PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk dan Anak Perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran untuk mengadakan penelitian ini secara sistematis dapat digambarkan sebagai berikut : EVA (X1) ROA (X2) ROE (X3) Harga Saham (Y)

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN ( Studi Pada PT. Mitra Pratama Mobilindo Di Sukoharjo Tahun 2009-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Melengkapi Tugas dan Syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS BANK (Studi pada PT Bank Tabungan Negara Persero Tbk yang Terdaftar di BEI Tahun 2012-2014) Endah Juli Wulandari Moch. Dzulkirom, AR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Dalam PSAK No. 1, 2012 : 1,3, dalam Denny (2014) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TJIWI KIMIA, TBK MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TJIWI KIMIA, TBK MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TJIWI KIMIA, TBK MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED PERIODE 2010-2015 Nama : Annisa Fitriandini NPM : 21214366 Dosen Pembimbing : Sri Wahyu Handayani SE., MMSI PENDAHULUAN

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) (STUDI PADA PT. TRIKOMSEL OKE, TBK DAN PT. MATAHARI DEPARTMENT STORE, TBK YANG TERDAFTAR DI BEI

Lebih terperinci

TIALONY. Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk - Jakarta Barat MURNIADI PURBOATMODJO

TIALONY. Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk - Jakarta Barat MURNIADI PURBOATMODJO ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA, TBK PERIODE 2008-2010 TIALONY Bina Nusantara University, Jl. Kebon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, membuat masyarakat semakin membutuhkan teknologi informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan

Lebih terperinci

ABSTRACT. The Effect Of Economic Value Added And Market Value Added To The Stock Returns Of Manufacturing Companies

ABSTRACT. The Effect Of Economic Value Added And Market Value Added To The Stock Returns Of Manufacturing Companies ABSTRACT The Effect Of Economic Value Added And Market Value Added To The Stock Returns Of Manufacturing Companies EVA and MVA is a new method that can be used to calculate the company's financial performance.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada umumnya pengukuran kinerja perusahaan menjadi suatu hal yang sangat penting bagi investor dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja dan potensi perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN RETURN ON ASSET (ROA) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA. PERUSAHAAN PADA PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) Tbk.

ANALISIS PERBANDINGAN RETURN ON ASSET (ROA) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA. PERUSAHAAN PADA PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) Tbk. ANALISIS PERBANDINGAN RETURN ON ASSET (ROA) DAN ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DALAM MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. SEMEN BATURAJA (PERSERO) Tbk. FRAMEWORK JUMARNI,FITRIASURI,CITRA INDAH MERINA Jala Jenderal

Lebih terperinci

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk Oleh : Febriani Asmorowati Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro Semarang email

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan memproleh laba yang maksimal atas usaha yang dikelolanya sehingga perusahaan dapat terus maju

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return) BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada umumnya investasi merupakan suatu kegiatan menempatkan sejumlah dana selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh penghasilan dan atau peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada dunia usaha khususnya di Indonesia menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan pada dunia usaha khususnya di Indonesia menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pada dunia usaha khususnya di Indonesia menimbulkan persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Suatu perusahaan harus dapat berkompetisi

Lebih terperinci

ANALISIS KONSISTENSI TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA INDUSTRI FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009

ANALISIS KONSISTENSI TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA INDUSTRI FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 ANALISIS KONSISTENSI TINGKAT PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA INDUSTRI FARMASI DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009 Besse Wediawati dan Dewi Yuliana Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Kampus Pinang Masak,

Lebih terperinci

ANALISIS PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

ANALISIS PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen : Volume 5, Nomor 6, Juni 2016 ISSN : 2461-0593 ANALISIS PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk Putri Hidayatul Fajrin putrihidayatulfajrin@yahoo.co.id

Lebih terperinci

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta

ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta ANALISA LAPORAN KEUANGAN CV. DUNIA WARNA KARANGANYAR TAHUN 2012-2014 ELLISA dan SUPRIHATI STIE AAS Surakarta Email : suprihati18@gmail.com ABSTRAK Analisis rasio laporan keuangan yang lazim digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Analisis keuangan sangat bergantung pada informasi yang diberikan oleh laporan keuangan perusahaan dan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Bagian akuntansi merupakan bagian yang sangat berjasa dalam menyajikan sebuah laporan keuangan sektor usaha. Laporan keuangan yang dimaksud terdiri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia tahun 2012 telah mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia tahun 2012 telah mencapai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendapatan per kapita masyarakat Indonesia tahun 2012 telah mencapai USD 3.562,6 per tahun. Peningkatan pendapatan per kapita ini searah dengan pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode )

ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode ) ANALISIS RASIO UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN ROKOK (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI Periode 2010-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ( Studi pada PT. Semen Indonesia ( Persero), Tbk periode )

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ( Studi pada PT. Semen Indonesia ( Persero), Tbk periode ) PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ( Studi pada PT. Semen Indonesia ( Persero), Tbk periode 2012-2014) Maya Lustiyana Nengah Sudjana Achmad Husaini Fakultas Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk menyediakan dan menyampaikan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditur, dan pemakai eksternal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Umumnya investasi dibedakan

Lebih terperinci

ANALISIS METODE ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED SEBAGAI PENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

ANALISIS METODE ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED SEBAGAI PENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN ANALISIS METODE ECONOMIC VALUE ADDED DAN MARKET VALUE ADDED SEBAGAI PENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Sindina Nur Malasari 1) Rispantyo 2) Djoko Kristianto 3) 1, 2, 3) Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Umum 1. Analisa Laporan Keuangan PT Kalbe Farma Tbk Pada tahun 2011, PT Kalbe Farma mencatat pertumbuhan penjualan bersih sebesar 6,7% menjadi Rp 10,91 triliun.

Lebih terperinci

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh:

DI BEI. Tugas dan. Diajukan Untuk. Memenuhi. Oleh: ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGANN TERHADAP LABAA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan perhitungan yang mendasari analisis dan pembahasan untuk dapat mengetahui kinerja perusahaan PT United Tractors Tbk, yang diukur dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif dan verifikatif. Penelitian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka

BAB I PENDAHULUAN. dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah mendorong persaingan yang semakin ketat dan lingkungan ekonomi yang semakin kompleks. Karena kondisi ini maka manajer keuangan sangat

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: financial performance, liquidity, leverage, profitability, activity, EVA ABSTRAK

ABSTRACT. Keywords: financial performance, liquidity, leverage, profitability, activity, EVA ABSTRAK PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DAN KONSEP ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) (Studi padapt Gudang Garam, Tbk dan PT HM Sampoerna, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laporan Keuangan Laporan keuangan bagi suatu perusahaan merupakan hasil akhir dari pekerjaan bagian pembukuan. Selanjutnya laporan keuangan tersebut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari laporan keuangan yang dapat diperoleh dari manajer perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari laporan keuangan yang dapat diperoleh dari manajer perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan utama perusahaan dalam mendirikan usahanya adalah untuk memperoleh laba yang sebanyak-banyaknya. Hal tersebut dapat terwujud apabila semua unsur yang ada diperusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen untuk menunjukkan efektivitas pencapaian tujuan dan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Return On Assets (ROA) Menurut M.Hanafi (2008:42) pengertian ROA adalah mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba

Lebih terperinci

Volume 1 No 1 Juli 2017

Volume 1 No 1 Juli 2017 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk Periode 2011-2015) Safriadi Pohan Program

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli. sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham non-spekulatif

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tersebut sebanyak jumlah saham yang dibeli. sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham non-spekulatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia saat ini, perkembangan saham sangatlah pesat. Saham menjadi instrumen yang sangat penting bagi suatu perusahaan, dan definisi dari saham itu sendiri adalah

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PERIODE 2011-2015 Nama : Khoirunnisa Ramadini NPM : 25214878 Kelas : 3EB37 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci