BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. KEHAMILAN 1. Pengertian Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuaba, 1998). Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir. (Sarwono, 2002). Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami, menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu, dan selanjutnya dapat dijelaskan tingkat pertumbuhan dan besarnya janin sesuai usia kehamilan, pada setiap dilakukan pemeriksaan kahamilan (Muhimah dan Safe I, 2010). Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan. 2. Etiologi Kehamilan Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu : a. Ovum Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata. 9

2 10 b. Spermatozoa Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat. c. Konsepsi Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii. d. Nidasi Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. e. Plasentasi Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar, 1998). 3. Tanda-Tanda Kehamilan a. Tanda-tanda dugaan hamil 1) Amenorea (terlambat datang bulan) a) Mengetahui tanggal haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegle dapat ditentukan perkiraan persalinan. b) Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de Graaf dan ovulasi.

3 11 2) Nausea (enek/mual) dan emesis (muntah) a) Pengaruh ekstrogen dan progresteron terjadi pengeluaran asam lambung yang berlebihan. b) Umumnya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, sering terjadi pada pagi hari (morning sickness). c) Dalam batas yang fisiologisnkeadaan ini dapat diatasi. d) Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang. 3) Sering buang air kecil a) Trimester I : karena kandung kencing tertekan uterus yang mulai membesar. b) Trimester II dan III : karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing. 4) Pimentasi kulit Terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanosfor dan kulit. a) Sekitat pipi : cloasma gravidarum Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit pada kulit. b) Dinding perut (1) Striae lividae (2) Striae nigra (3) Linea alba makin hitam

4 12 c) Sekitar payudara (1) Hiperpigmentasi areola mamae (2) Putting susu makin menonjol (3) Kelenjar Montgomery menonjol (4) Pembuluh darah menifes sekitar payudara 5) Anoreksia (tidak nafsu makan) Terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, tapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi. 6) Payudara menjadi tegang dan membesar a) Disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae glandula montgomerry tampak lebih jelas. b) Payudara membesar dan menegang. c) Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama. 7) Obstipasi atau konstipasi Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid, sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. 8) Epulis Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi bila 9) Varises atau penampakan pembuluh darah vena a) Karena pengaruh dari ekstrogen dan progesterone terjadi

5 13 penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. b) Penampakan pembuluh darah itu terjadi di sekitar genetalia eksterna, kaki dan betis, dan payudara. c) Penampakan pembuluh darah ini dapat menghitung setelah persalinan. 10) Mengidam Wanita sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian disebut ngidam. 11) Sinkope atau pinsan a) Terjadi gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau pinsan. b) Keadaan ini menghilang setelah umur hamil 16 minggu. (Manuaba, 1998) b. Tanda-tanda mungkin hamil 1) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil 2) Pada pemeriksaan dalam dijumpai : a) Tanda hegar Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang lain. b) Tanda piscasek Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol

6 14 jelas ke jurusan pembesaran perut. c) Tanda Chadwick Perubahan warna pada servix dan vagina menjadi kebirubiruan. d) Tanda braxton-hicks Uterus mudah berkontraksi jika dirangsang. e) Teraba ballottement 3) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif. Sebagian kemungkinan positif palsu (Manuaba, 1998). c. Tanda-tanda Pasti 1) Terdengar Denyut Jantung Janin. 2) Terasa pergerakan janin dalam rahim 3) Pemeriksaan ultrasonografi a) Terdapat kantong hamil, hamil 4 minggu b) Terdapat fetal plate, hamil 4 minggu c) Terdapat kerangka janin, hamil 12 minggu d) Terdapat denyut jantung janin, hamil 6 minggu. 4) Pemeriksaan rontgen untuk melihat kerangka janin (Sarwono, 1999). B. SENAM HAMIL 1. Pengertian Olah raga yang paling sesuai untuk ibu hamil adalah senam hamil, yang disesuaikan dengan banyaknya perubahan fisik seperti pada organ

7 15 genetal, perut kian membesar, dan lain-lain. Dengan mengikuti senam hamil secara teratur dan intensif, ibu hamil dapat menjaga kesehatan tubuh dan janin yang dikandung secara optimal (Arief, 2008). Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan cepat, aman, dan spontan (Arief, 2008). Senam hamil merupakan bagian dari perawatan antenatal pada beberapa pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti rumah sakit, puskesmas, klinik, ataupun pusat pelayanan kesehatan yang lainnya. Senam hamil bermanfaat untuk mempertahankan dan mengoptimalkan keseimbangan fisik, memelihara kesehatan kehamilan, menghilangkan keluhan yang terjadi karena perubahan-perubahan akibat proses kehamilan, dan mempermudah proses persalinan (Muhimah dan Safe I, 2010). Dapat dijelaskan bahwa kehamilan mempengaruhi perubahan fisik dan emosi ibu hamil. Pada masa kehamilan, emosi mudah turun dan naik. Muncul rasa cemas juga takut menghadapi persalinan dan kondisi bayi dalam kandungan. Hal tersebut bisa diakibatkan perubahan hormon dalam tubuh serta adanya keinginan ibu mendapat perhatian suami dan lingkungannya. Karenanya, ibu hamil perlu memantau perkembangan kesejahteraan janin dengan bertanya ke bidan atau dokter dan mengikuti kursus persalinan. Selama hamil, aktivitas fisik seperti olahraga harus tetap dilakukan (Muhimah dan Safe I, 2010).

8 16 Latihan fisik pada ibu hamil akan meningkatkan proses metabolisme tubuh. Peningkatan metabolisme ini akan meningkatkan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan selama proses metabolisme itu sendiri. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa latihan fisik pada senam hamil akan meningkatkan kebutuhan tubuh akan oksigen (Muhimah dan Safe I, 2010). Selain manfaat di atas, gerakan-gerakanya disusun dalam senam hamil dirancang untuk menghilangkan kecemasan yang timbul menjelang persalinan karena mengandung unsur rileksasi yang dapat menstabilkan kondisi emosi ibu hamil. Beberapa jenis rileksasi yang diterapkan dalam senam hamil ada rileksasi pernafasan dan rileksasi otot. Relaksasi pernafasan dilakukan dengan cara menaikkan perut saat menarik napas dan mengempiskan perut saat membuang napas dari mulut secara perlahan, sedangkan rileksasi otot dilakukan melalui penegangan otot-otot tertentu selama beberapa detik untuk kemudian dilepaskan. Bila ibu hamil melakukan latihan tersebut dengan benar, akan terasa efek rileksasi pada diri ibu hamil yang akan berguna untuk mengatasi tekanan atau ketegangan yang ia rasakan selama masa kehamilan berlangsung (Muhimah dan Safe I, 2010). 2. Metoda senam hamil Saat ini ada beberapa metode yang digunakan dalam senam hamil. Sebaiknya dalam memilih metode mana yang terbaik dan paling sesuai dengan kondisi kehamilan terlebih dahulu mengkonsultasikannya kepada

9 17 dokter atau pusat pelayanan kesehatan yang tersedia. Metode dalam senam hamil bermacam-macam menurut Muhimah dan Safe i (2010), di antaranya: a. Metode Yoga Metode yoga menjadi salah satu metode yang umum dilakukan dalam senam hamil. Metode yoga dalam senam hamil didasarkan pada gerakan-gerakan dasar dalam yoga sendiri, seperti pernafasan tafakkur dan postur lainnya yang akan membantu ibu hamil dalam menghadapi persalinan nanti selain juga berfungsi menjaga kesehatan si ibu selama masa kehamilan. Namun, untuk melakukan senam dengan metode yoga harus menggunakan pelatih yang ahli dalam bidang tersebut. Kalau sembarangan, dikhawatirkan akan timbul ada efek negatifnya. b. Metode Tari Perut (Dancing Belly) Selain dengan metode gerakan yoga sekarang ini ada juga senam hamil yang memanfaatkan tari perut (dancing belly) yang dari Timur Tengah. Menurut beberapa sumber tari perut bagi para wanita hamil akan membantu menjaga kesehatan ibu hamil dan lebih memawaskan diri dalam menghadapi persalinan nantinya. Selain membentuk kelenturan tubuh tarian ini juga berfungsi menguatkan otot-ctot perut dan sekitarnya, serta menjaga aturan napas. Menurut para ahli di bidang kesehatan ibu hamil senam dengan metode tari perut untuk ibu hamil aman dipraktikkan.

10 18 Direkomendasikan senam hamil dengan metode ini sebaiknya dilatih lima hingga tujuh kali dalam seminggu selama kehamilan berlangsung. c. Metode Hypno Birthing Hypno Birthing merupakan salah satu metode senam hamil yang relatif baru. Metode ini adalah sebuah paradigma baru dalam pelatihan persiapan melahirkan secara alami. Gerakan-gerakan dalam senam hamil dengan metode ini melibatkan rileksasi yang mendalam (relaksasi alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat, dan tanpa proses pembedahan d. Metode pilates Metode senam hamil dengan metode pilates telah dikenal di banyak negara dan terbukti mampu membantu ibu-ibu yang hamil mempertahankan kebugarannya dan mempermudah proses persalinan Gerakan-gerakan senam hamil dengan metode ini dipusatkan pada otot-otot yang berfungsi pada proses persalinan. Manfaat dari senam prenatal dengan metode pilates antara lain: 1) Membantu proses melahirkan. 2) Membuat ibu hamil lebih bugar 3) Mempertahankan bentuk tubuh baik selama kehamilan maupun setelah melahirkan. Senam hamil bertujuan untuk mempersiapkan dan melatih otototot sehingga dapat dimanfaatkan untuk berfungsi secara optimal

11 19 dalam persalinan normal. Senam hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat penyakit yang disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan kelainan letak), dan kehamilan disertai anemia. Senam hamil dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 sampai 28 minggu (Manuaba, 1998). 3. Manfaat dan Tujuan Tujuan dan manfaat senam hamil menurut Muhimah dan Safe i (2010) antara lain: a. Tujuan senam hamil Tujuan dari seluruh gerakan-gerakan dari latihan senam hamil yang dilakukan adalah: 1) Melalui latihan senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam proses mekanisme persalinan. 2) Melalui senam hamil yang teratur dapat dijaga kondisi otot-otot dan persendian yang berperan dalam mekanisme persalinan. 3) Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul, ligamen dan jaringan yang berperan dalam mekanisme persalinan, melenturkan persendian yang berhubungan dengan proses persalinan, membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhankeluhan, letak janin, dan mengurangi sesak nafas, menguasai

12 20 teknik-teknik pernapasan dalam persalinan dan dapat mengatur diri pada persalinan. 4) Mempertinggi kesehatan fisik dan psikis serta kepercayaan pada diri sendiri dan penolong dalam menghadapi persalinan. 5) Membimbing wanita menuju suatu persalinan yang fisiologis. 6) Melonggarkan persendian, yaitu persendian yang berhubungan dengan proses persalinan. 7) Membentuk sikap tubuh yang prima, sehingga dapat membantu mengatasi keluhan-keluhan, letak janin, dan mengurangi sesak nafas. 8) Menguasai teknik-teknik pernafasan dalam persalinan. 9) Dapat mengatur diri kepada ketenangan. 10) Penguatan otot-otot tungkai, mengingat tungkai akan menopang berat tubuh ibu yang makin lama makin berat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. 11) Latihan mengejan. Latihan ini khusus untuk menghadapi persalinan, agar mengejan secara benar sehingga bayi dapat lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir. b. Manfaat senam hamil Manfaat dari latihan senam hamil antra lain: 1) Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot. 2) Merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi.

13 21 3) Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan untuk memproses dan menggunakan oksigen. 4) Meningkatkan peredaran darah. 5) Meningkatkan kebugaran dan kekuatan otot. 6) Meredangkan sakit punggung dan sembelit. 7) Memperlancar persalinan. 8) Mengurangi keletihan. 9) Menurunkan kecemasan saat persalianan. 10) Mempersingkat waktu persalianan. 11) Meningkatkan kesehatan ibu. Eisenberg (1996), membagi senam hamil menjadi 4 tahap di mana setiap tahapnya mempunyai manfaat tersendiri bagi ibu hamil. Tahap dan manfaat dari senam hamil tersebut, yaitu: b. Senam Aerobik Merupakan aktivitas senam berirama, berulang, dan cukup melelahkan, maka gerakan yan disarankan untuk ibu hamil adalah jalan-jalan. Manfaatnya: 1) Meningkatkan kebutuhan oksigen dalam otot. 2) Merangsang paru-paru dan jantung juga kegiatan otot dan sendi. 3) Secara umum menghasilkan perubahan pada keseluruhan tubuh terutama kemampuan untu memproses dan menggunakan oksigen.

14 22 4) Meningkatkan peredaran darah. 5) Meningkatkan kebugaran dun kekuatan otot. 6) Meredakan sakit punggung dan sembelit. 7) Memperlancar persalinan. 8) Membakar kalori (membuat ibu dapat lebih banyak makan makanan sehat). 9) Mengurangi keletihan. 10) Menjanjikan bentuk tubuh yang baik setelah melahirkan. c. Kalistenik Latihan berupa gerakan-gerakan senam ringan berirama yang dapat membuat lebih bugar dan mengembangkan otot-otot, serta dapat memperbaiki bentuk postur tubuh. Manfaatnya: 1) Meredakan sakit punggung. 2) Meningkatkan kesiapan fisik dan mental terutama mempersiapkan tubuh dalam menghadapi masa persalinan. d. Rileksasi Merupakan latihan pernafasan dan pemusatan perhatian. Latihan ini bisa dikombinasikan dengan latihan kalistenik. Manfaatnya: 1) Menenangkan pikiran dan tubuh 2) Membantu ibu menyimpan energi untuk ibu siap menghadapi persalinan.

15 23 Sebaiknya sebelum memutuskan untuk melakukan senam hamil, lakukan terlebih dahulu pemeriksaan kondisi kehamilan. kemungkinan ibu hamil memiliki kondisi kesehatan yang akan mengakibatkan efek buruk terhadap sang ibu dan tentunya janin jika memaksa untuk melakukan senam hamil. Beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan sebelum melakukan senam hamil menurut Muhimah dan Safe I ( 2010) adalah: 1. Konsultasikan terlebih dahulu kondisi kandungan kepada dokter kandungan. 2. Latihan senam hamil hanya dilakukan setelah kehamilan berusia 22 minggu. 3. Sebelum senam, sebaiknya konsultasikan dahulu ke dokter kandungan apakah diperbolehkan senam atau tidak 4. Gunakan pakaian yang fleksibel dan cukup nyaman untuk gerakangerakan senam. 5. Senam hamil bisa dimulai kapan saja sesuai petunjuk dokter, senam yang paling nyaman dilakukan adalah setelah memasuki trimester ketiga. 6. Senam hamil minimal dilakukan sekali dalam seminggu 7. Latihan harus sesuai dengan kemampuan fisik ibu hamil. 8. Latihan dilakukan harus secara teratur dan disiplin. 9. Sebaiknya latihan dilakukan di rumah sakit atau klinik bersalin di bawah bimbingan seorang instruktur senam hamil.

16 24 Seluruh gerakan-gerakan dalam latihan senam hamil telah disesuaikan dengan perkembangan kehamilan. Sedangkan waktu pelaksanaan senam hamil hanya boleh dilakukan setelah sang janin dalam kandungan telah memasuki usia lebih dari 3 bulan atau trimester pertama. Alasannya adalah sebelum usia janin dalam kandungan menginjak masa ini, perlekatan janin dalam uterus belum terlalu kuat. Oleh karena itu, hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi abortus atau kematian janin dalam kandung (Muhimah dan Safe I, 2010). Gejala-gejala untuk menghentikan senam hamil menurut Muhimah dan Safe i (2010) adalah: a. Perdarahan pervaginam b. Rasa sesak sewaktu senam c. Sakit kepala d. Sakit dada e. Nyeri kelenjar otot-otot f. Penurunan gerakan bayi intra uteri Memasuki masa janin 6 bulan atau trimester kedua, intensitas senam hamil boleh ditingkatkan. Pada fase ini, senam lebih ditekankan untuk memperkuat tangan dan kaki. Setelah menginjak masa tiga bulan terakhir masa kehamilan atau trimester ketiga, senam difokuskan pada penguatan punggung dan otot dasar panggul. Seluruh gerakan-gerakan yang dilakukan dalam senam hamil mulai dari trimester pertama sampai ketiga bermanfaat bagi ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan dan

17 25 membantu kelancaran dan keamanan proses ini (Muhimah dan Safe I, 2010). Senam hamil dianjurkan untuk dilakukan tidak lebih dari 30 menit. Dalam waktu seminggu seorang ibu hamil hanya membutuhkan 3-5 kali senam hamil. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko cedera saat hamil. (Muhimah dan Safe I, 2010). Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan selama melakukan senam hamil agar tidak menimbulkan gangguan pada kehamilan menurut Muhimah dan Safe I (2010). Hal tersebut antara lain: a. Pakailah Sepatu Penyangga Pemakaian sepatu harus memperhatikan permukaannya yang dimaksudkan agar tidak terjadi kehilangan keseimbangan yang dapat berisiko pada ibu hamil dan kandungannya. b. Minumlah Air dalam Jumlah Memadai Sebaiknya minum air dilakukan sebelum, selama, dan setelah melakukan senam hamil. Hal ini untuk menghindari kehilangan cairan tubuh yang berlebihan atau dehidrasi. c. Carilah Tempat yang Nyaman untuk Melakukan Senam Suasana dan kondisi tempat senam akan berpengaruh pada keadaan psikologis dan tingkat kenyamanan wanita hamil selama melakukan senam. Oleh karena itu dianjurkan untuk mencari tempat yang senyaman mungkin untuk senam.

18 26 Kriteria berikut dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan tempat senam yang nyaman: 1) Ruangan cukup luas, udara segar, terang dan bersih. 2) Lantai ditutup karpet supaya aman, tidak lembab dan cukup hangat. 3) Dinding ruangan dalam dilapis cermin secukupnya agar membantu ibu untuk konsentrasi dan memberi kesempatan untuk mengoreksi gerakannya sendiri. 4) Alat dan perkakas di dalam ruangan berwarna muda untuk memberi suasana tenang. 5) Ada iringan/alunan musik lembut untuk mengurangi ketegangan emosi. d. Penuhilah Kebutuhan Kalori Selama melakukan Senam Tubuh wanita hamil membutuhkan kalori lebih banyak dibandingkan wanita umumnya. Ketika melakukan senam, sebaiknya mengonsumsi makanan sumber kalori untuk mengganti kalori yang hilang selama melakukan senam. Bila latihan, ikuti pedoman umum yang aman dan sehat program latihan. 4. Susunan Latihan Senam Hamil a. Tahap Teori: Pemberian Materi dan Diskusi Tahap ini berisi materi dan diskusi seputar masalah kehamilan, persalinan, dan lebih umumnya tentang kesehatan wanita hamil. Hal ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan seputar

19 27 kehamilan dan proses alamiah lainnya yang berlangsung selama hamil selain tentu saja tentang persalinan yang merupakan tujuan utama dari dilakukannya senam hamil (Muhimah dan Safe I, 2010). Pemberian materi dan pelaksanaan diskusi ini, kurang lebih selama 15 menit sebelum senam dilakukan. Bagi wanita hamil yang melakukan senam di rumah atau selain di pelayanan kesehatan tertentu yang menyediakan instruktur senam. Anda bias memperoleh pengetahuan ini dengan berkonsultasi kepada dokter kandungan atau pusat informasi lainnya (Muhimah dan Safe I, 2010). b. Praktik Setelah mendapatkan penjelasan umum mengenai kondisi kehamilan, tahap selanjutnya adalah melakukan bentuk-bentuk latihan senam hamil. Selama melakukan gerakan-gerakan senam hamil sebaiknya diiringi dengan penjelasan mengenai tujuan dari gerakan yang dilakukan. Penjelasan ini dimaksudkan agar wanita hamil merasakan otot-otot yang terlibat dalam senam dilakukan (Muhimah dan Safe I, 2010). Perempuan mengandung yang mengikuti senam hamil diharapkan dapat menjalani persalinan dengan lancar, dapat memanfaatkan tenaga dan kemampuan sebaik-baiknya, sehingga proses persalinan normal berlangsung relatif cepat (Arief, 2008). Beberapa gerakan dasar senam hamil antara lain sebagai berikut:

20 28 1) Duduk bersila dan tegak, kedua lengan mengarah ke depan dan releks. Dilakukan sebanyak mungkin setiap hari. 2) Sikap merangkak, jarak antara kedua tangan sama dengan jarak antara kedua bahu. Keempat anggota tubuh tegak lurus pada lantai dan badan sejajar dengan lantai. Kemudian, lakukan gerakan sebagai berikut: Tundukkan kepala, lihat perut bagian bawah dan pingga diangkat sambil mengepiskan perut dan mengerutkan lubang dubur. Kemudian, turunkan pinggang dengan mengangkat kepala sambil melemaskan otot-otot dinding perut dan otot dasar panggul. Lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali. 3) Sikap merangkak, letakkan kepala diantara kedua tangan lalu menoleh ke samping kiri/kanan, kemudian turunkan badan sehingga dada menyentuh kasur dengan menggeser siku sejauh mungkin kesamping. Bertahanlah pada posisi tersebut selama 1 menit, kemudian ditingkatkan menjadi 5 hingga 10 menit sesuai dengan kekuatan ibu hamil. 4) Berbaring miring ke kiri, lebih baik kearah punggung bayi. Lutut kanan diletakkan di depan lutut kiri, lebih baik diganjal bantal. Lengan kanan ditekuk di depan dan lengan kiri di belakang badan. 5) Berbaring miring, kedua lengan dan kedua lutut ditekuk, di bawah kepala diberi bantal dan di bawah perut pun sebaiknya diberi bantal agar perut tidak menggantung. Tutup mata, tenang, dan atur pernafasan dengan teratur dan berirama.

21 29 6) Berbaring terlentang, kedua lutut dipegang kedua tangan dan usahakan rileks. Kemudian, lakukan kegiatan seperti berikut: buka mulut secukupnya, kemudian mulut ditutup. Lalu, mengejan seperti gerakan membuang air besar. Gerakannya ke bawah badan dan ke depan. Setelah tidak dapat menahan karena lelah, kembali keposisi awal. Ulang latihan ini sebanyak 3-4 kali, dengan interval 2 menit (Arief, 2008). C. PENDIDIKAN 1. Pengertian Pendidikan merupakan sistem proses perubahan menuju pendewasaan, pencerdasan, dan pematangan diri. Dewasa dalam hal perkembangan badan, cerdas dalam hal perkembngan jiwa dan matang dalam hal berperilaku (Suhartono, 2006). Menurut UU No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. 2. Jenis Pendidikan Jenis pendidikan adalah suatu pendidikanyang dikelompokkan sesuai dengan sifat dan tujuannya. Jenis pendidikan dalam sistem

22 30 pendidikan nasional terdiri dari pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah (Ihsan, 2001). a. Pendidikan Sekolah Jenis pendidikan sekolah adalah jenis pendidikan yang berjenjang, berstuktur dan berkesinambungan, sampai dengan pendidikan tinggi. Jenis pendidikan sekolah mencakup pendidikan umum, pendidikan kejuruan, pendidikan kedinasan, pendidikan keagamaan, dan pendidikan Angkata Bersenjata Republik Indonesia. b. Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan luar sekolah adalah jenis pendidikan yang tidak selalu terikat oleh jenjang dan struktur persekolahan, tetapi dapat berkesinambungan. Pendidikan luar sekolah menyediakan program pendidikan yang memungkinkan terjadinya perkembangan perserta didik dalam bidang sosial, keagamaan, budaya, ketrampilan, dan keahlian (Ihsan, 2001). 3. Jenjang pendidikan formal menurut UU RI Tentang Pendidikan No 20 Th 2003 terdiri atas: a. Pendidikan dasar, yaitu jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Contoh: SD, MI, SMP, dan MTs. b. Pendidikan menengah, yaitu lanjutan pendidikan dasar yang terdiri dari pendidikan menengah kejuruan. Contoh: SMA, MA, SMK, dan MAK atau bentuk lain yang sederajat.

23 31 c. Pendidikan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau universitas. Pendidikan juga dapat dikategorikan menjadi pendidikan rendah yaitu: tamat SLTP ke bawah dan pendidikan tinggi yaitu: tamat SLTA ke atas (Riskesdas, 2007). D. TINGKAT PENGETAHUAN 1. Pengertian pengetahuan Menurut Depdiknas (2003), pengetahuan didefinisikan segala sesuatu yang diketahui, segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal. Sedangkan Notoadmodjo (2003) mendefinisikan pengetahuan sebagai hasil dari tahu setelah seseorang seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan perabaan. Pengetahuan juga dapat didefinisikan sebagai kumpulan informasi yang diperbarui yang didapat dari proses belajar selama hidup dan dapat dipergunakan sewaktu-waktu sebagai alat penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri atau lingkungannya. 2. Tingkat pengetahuan Menurut Notoadmodjo (2003), pengetahuan yang tercakup dalam domain mempunyai 6 tingkatan, yaitu :

24 32 a. Tahu (Know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. b. Memahami (Comprehension) Memahami adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. c. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan suatu kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi sebenarnya. d. Analisis (Analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu materi atau objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain. e. Sintesis Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru dengan kata lain suatu kemampuan untuk menyusun suatu formula baru dan formulasi-formulasi yang ada. f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.

25 33 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Menurut Sukmadinata (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah sebagai berikut : a. Faktor internal 1) Jasmani Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan indera seseorang. 2) Rohani Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan psikis, intelektual, psikomotor, serta kondisi afektif serta kognitif individu. b. Faktor eksternal 1) Pendidikan Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi akan memberi respon yang lebih rasional terhadap informasi yang datang, akan berpikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan mereka peroleh dari gagasan tersebut. 2) Paparan media massa Melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik, berbagai informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang lebih sering terpapar media massa (TV, radio, majalah, pamflet, dan lain-lain) akan memperoleh informasi lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah terpapar

26 34 informasi media. Hal ini berarti paparan media massa mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. 3) Ekonomi Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan sekunder, keluarga dengan status ekonomi yang baik akan lebih mudah tercukupi dibanding keluarga dengan status ekonomi yang lebih rendah. Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan informasi pengetahuan yang termasuk kebutuhan sekunder. 4) Hubungan sosial Manusia adalah makhluk sosial, sehingga dalam kehidupan saling berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar informasi, sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan individu sebagai komunikan untuk menerima pesan menurut model komunikasi media. 5) Pengalaman Pengalaman seseorang tentang berbagai hal dapat diperoleh dari lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya, misalnya seseorang mengikuti kegiatan-kegiatan yang mendidik, seperti seminar dan berorganisasi, sehingga dapat memperluas pengalamannya, karena dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut, informasi tentang suatu hal dapat diperoleh.

27 35 4. Cara memperoleh pengetahuan Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu cara tradisional (non ilmiah) dan cara modern (ilmiah). a. Cara tradisional (non ilmiah) Cara ini dipakai orang untuk memperoleh pengetahuan sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan logis. Cara penentuan pengetahuan secara tradisional antara lain : 1) Coba-coba dan salah Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Cara ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil akan dicoba dengan kemungkinan yang lain. 2) Cara kekuasaan (otoritas) Prinsip dalam cara ini adalah orang lain menerima pendapat yang diketemukan oleh orang yang mempunyai aktivitas tanpa menguji atau membuktikan kebenaran terlebih dahulu berdasarkan fakta empiris atau berdasarkan penalaran sendiri.

28 36 3) Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang ada pada masa lalu. Pengalaman pribadi dapat menuntun kembali seseorang untuk menarik kesimpulan dengan benar. Untuk menarik kesimpulan dari pengalaman dengan benar diperlukan berpikir kritis dan logis. 4) Melalui jalan pikir Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah menggunakan jalan pikirannya secara induksi dan deduksi. b. Cara modern (ilmiah) Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada saat ini lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan jalan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan terhadap semua fakta sebelumnya dengan objek penelitian (Notoadmodjo, 2005). 5. Sumber pengetahuan Menurut Istiarti (2000), pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik, buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan sebagainya. Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin

29 37 masyarakat baik formal maupun informal ahli agama, pemegang pemerintahan, dan sebagainya (Notoadmodjo, 2005). 6. Pengukuran pengetahuan Cara mengukur pengetahuan seseorang, menggunakan alat bantu kuesioner dengan cara menilainya dengan dikategorikan baik, cukup dan kurang. Pengetahuan dinyatakan baik bila % pertanyaan dijawab benar, cukup bila 60-75% pertanyaan dijawab benar, dan kurang bila pertanyaan dijawab benar < 60 % (Arikunto, 2006).

30 38 E. KERANGKA TEORI Faktor Internal : 1. Jasmani : Keadaan indra 2. Rohani : a. Kesehatan psikis b. Intelektual c. Psikomotor d. Afektif e. Kognitif Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil Faktor Eksternal a. Pendidikan b. Paparan media massa c. Ekonomi d. Hubungan sosial e. : Pengalaman Gambar 3.2 Bagan Kerangka Teori Penelitian Sumber : (modifikasi Sukmadinata, 2003)

31 39 F. KERANGKA KONSEP Variabel bebas Variabel terikat Pendidikan Pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil Gambar 3.2 Bagan Kerangka Konsep G. HIPOTESIS PENELITIAN Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil.

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak : SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak : Saat ini, wanita yang tengah hamil tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga

Lebih terperinci

TANDA-TANDA KEHAMILAN

TANDA-TANDA KEHAMILAN Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan Kode : BD 301 Dosen : Rosmainun, M.Kes Materi: 1. Menjelaskan tentang tanda tidak pasti kehamilan 2. Menjelaskan tentang tanda kemungkinan kehamilan 3. Menjelaskan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri harus dapat BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Kehamilan. 2.1.1. Pengertian Kehamilan Kehamilan dimulai dari proses pembuahan (konsepsi) sampai sebelum janin lahir. Salah satu syarat penting agar terjadi kehamilan istri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI BAB II TINJAUAN TEORI A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil dari tidak tahu menjadi tahu, ini terjadi karena seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.

BAB II TINJAUAN TEORITIS. dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan sebagainya).

Lebih terperinci

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll NAMA PEKERJAAN MATA KULIAH : Senam Hamil : ASKEB I (Kehamilan) UNIT : Antenatal Care REFERENSI : Dikes Prop. Sumatera Barat-JICA, 2003, Pedoman Kelas Ibu. Dikes Prop. Sumareta Barat-JICA, Padang Dikes

Lebih terperinci

telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam

telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk kedalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Evaluasi Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap senam hamil.. 1. Pengertian Evaluasi. Evaluasi berarti penilaian atau penaksiran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang

BAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan (Knowledge) a. Pengertian Pengetahuan ( knowledge) merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan suami istri. Dimana pada masa ini sesuatu anugrah seorang anak akan hadir diantara mereka. Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton, 1997).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri ini. Pasalnya, angka kematian ini menunjukkan gambaran derajat kesehatan di suatu wilayah

Lebih terperinci

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.

Lebih terperinci

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 -

TANDA-TANDA AWAL KEHAMILAN. Ditulis oleh Rabu, 02 May :10 - Ada banyak pertanda yang menyertai kehamilan, berdasarkan pengalaman para wanita yang telah hamil, tanda dan gejala kehamilan biasanya muncul pada minggu-minggu awal kehamilan. Berikut ini 9 tanda-tanda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM

Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin. By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar Ibu Bersalin By. Ulfatul Latifah, SKM Kebutuhan Dasar pada Ibu Bersalin 1. Dukungan fisik dan psikologis 2. Kebutuhan makanan dan cairan 3. Kebutuhan eliminasi 4. Posisioning dan aktifitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan terus menerus dalam perilaku atau pemikiran (Seifert,

Lebih terperinci

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2

Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2 Kritisi jawaban kehamilan Bioreproduksi kelompok 7 no.2 Nama : Retno Jayanti NIM : 09047 Semester 1 Angkatan 12 Saya mengerjakan no.4 dan akan mengkritisi jawaban kelompok 7 no.2 yang dikerjakan oleh Yuliani

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kehamilan Kehamilan adalah satu dari tiga periode dalam kehidupan wanita saat mengalami perubahan hormonal yang penting. Periode pertama adalah menarche yaitu masa pertumbuhan

Lebih terperinci

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya.

keluhan baru. Emang dasar mungkin saya aja termasuk tipe ibu hamil yang rewel kali ya. Keluhan Saat Hamil Ditulis oleh: Monik Wulandari Ini dia 15 keluhan yang paling umum dirasakan oleh para ibu hamil. Bedanya, selain di jenis keluhan juga pada kadarnya. Ada yang berat, ada juga yang ringan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Senam Nifas 1. Defenisi Senam Nifas Senam nifas adalah senam yang dilakukan ibu setelah melahirkan yang berrtujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan sirkulasi ibu pada masa

Lebih terperinci

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

Perawatan kehamilan & PErsalinan. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH Perawatan kehamilan & PErsalinan Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH 1 Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep kehamilan Tanda tanda kehamilan Tanda tanda persalinan Kriteria tempat bersalin Jenis tempat bersalin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia menempati urutan tertinggi di ASEAN yaitu 228/100.000 kelahiran

Lebih terperinci

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan Resiko Tinggi Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013 Kehamilan adalah masa di mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir hingga lansia. Ketika memasuki usia dewasa awal tugas perkembangan individu

Lebih terperinci

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO Nur Aini Rahmawati 1, Titin Rosyidah 2, Andrya Marharani 3 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan kaum laki-laki. Sehingga tidak jarang kehamilan

Lebih terperinci

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara Cara Mudah Mengencangkan dan Memperindah Payudara Banyak wanita yang merasa minder apabila payudaranya kecil dan mundur atau mengendur. Tetapi, banyak juga yang tidak terlalu peduli dengan organ tubuhnya

Lebih terperinci

Olahraga pada Kehamilan. Kesehatan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia

Olahraga pada Kehamilan. Kesehatan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia Olahraga pada Kehamilan Kesehatan Olahraga Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Pendidikan Indonesia Rasional Meningkatkan kesadaran akan keuntungan berolahraga secara teratur. Olahraga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum serta dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi (Prawirohardjo,2008 dalam Kumalasari, 2015).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hamil adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan bagi seorang wanita pada umumnya. Kehamilan juga merupakan salah satu cara untuk mencapai kesempurnaan seorang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kesegaran Jasmani 2.1.1 Pengertian Kesegaran jasmani sudah umum dipakai dalam bahasa Indonesia, khususnya dalam bidang keolahragaan. Kesegaran jasmani biasa diucapkan dengan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok

BAB V PEMBAHASAN. A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok BAB V PEMBAHASAN A. Tinggi Fundus Uteri Awal pada Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa rerata tinggi fundus uteri awal pada kelompok eksperimen sebesar 14,47

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Kehamilan a. Pengertian Kehamilan Kehamilan adalah masa ketika seorang wanita membawa embrio didalam tubuhnya. Awal kehamilan terjadi pada saat sel telur

Lebih terperinci

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL Kelompok 3 : 1. Asti salin (14001) 2. Intan kusumajati (14012) 3. Magdalena (14015) 4. Nawangsari (14020) 5. Nia rifni (14021) 6. Niken Ayu (14022) 7. Pascalia (14023) 8. Ratna A (14024) 9. Siska R (14025)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi setiap wanita. Sepanjang daur kehidupan wanita, sudah menjadi kodratnya akan mengalami proses kehamilan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Adalah hubungan keluarga inti bertambah dengan sanak saudara.

LANDASAN TEORI. Adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Adalah hubungan keluarga inti bertambah dengan sanak saudara. LANDASAN TEORI 1. KONSEP DASAR KELUARGA 1.1 Pengertian Keluarga Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat terdiri atas kepala keluarga anggota keluarga lainnya yang terkumpul dan tinggal dalam satu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Defenisi Kehamilan adalah suatu proses pembuahan mulai dari kontrasepsi sampai dengan cukup bulan / aterm (Nazriah, 2011). Lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Definisi Kehamilan adalah dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu ) dihitung dari hari pertama sampai terakhir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Kehamilan dan persalinan adalah peristiwa alamiah yang dialami oleh seorang ibu, tetapi bagi seorang ibu yang hamil anak pertama sering dianggap sebagai peristiwa

Lebih terperinci

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM :

Lampiran 1. PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM : Lampiran 1 PLAN OF ACTION (Oktober 2016 Juni 2017) Nama : Dita Erline Kurnia NIM : 1401100002 NO KEGIATAN PENELITIAN 1. Tahap Persiapan A. Penentuan Judul B. Mencari Literatur C. Studi Pendahuluan D. Menyusun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Khairul Bariah / 095102019 adalah mahaiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang

Lebih terperinci

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti TUJUAN MODUL Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta dapat: 1. Memahami konsep dukungan latihan fisik untuk asuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja putri merupakan salah satu bagian dalam program kesehatan reproduksi yang dicanangkan Departemen Kesehatan RI, oleh karena itu harus mandapatkan perhartian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUHAN. kelahiran hidup, 334/ kelahiran hidup, dan 307/ kelahiran

BAB I PENDAHULUHAN. kelahiran hidup, 334/ kelahiran hidup, dan 307/ kelahiran 1 BAB I PENDAHULUHAN A. Latar Belakang Pada saat ini, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih sangat tinggi. Gambaran penurunan AKI menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dari tahun

Lebih terperinci

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami dan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami dan menghasilkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan Kehamilan pada ibu akan terjadi apabila terjadi pembuahan yaitu bertemunya sel telur (ovum) dan spermatozoa. Yang secara normal akan terjadi di tuba uterina. Selanjutnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh SRI ISNIN KADARTI NIM J110070074 FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN Nur Aini Rahmawati 1), Sutaryono 2), Sri Lestari 3) STIKES Muhammadiyah Klaten ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Menstruasi A. Pengertian Menstruasi Menstruasi merupakan keadaan fisiologis, yaitu peristiwa keluarnya darah, lendir ataupun sisa-sisa sel secara berkala. Sisa sel tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. saat lahir kurang dari gram. Salah satu perawatan BBLR yang BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perawatan BBLR Bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu komplikasi pada bayi yang bila tidak ditangani secara benar dapat menyebabkan kematian. Bayi berat lahir rendah

Lebih terperinci

Keluhan-keluhan Selama Kehamilan

Keluhan-keluhan Selama Kehamilan Keluhan-keluhan Selama Kehamilan Keluhan-keluhan pada umumnya terjadi selama masa kehamilan. Keluhan tersebut umum didapatkan pada kondisi hamil dan merupakan kejadian yang normal. Keluhan tersebut diantaranya

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

SATUAN ACARA PENYULUHAN. A. Tujuan Umum Agar klien dapat mengetahui dan mengerti tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. Lampiran 2 SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Asuhan Pelayanan Kebidanan Sub Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan Waktu : 16.00 WIB Sasaran : Ny.M Tanggal : 15 Agustus 2015 Tempat : Klinik Sumiariani A.

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA 55 LAMPIRAN TEKNIK PELAKSANAAN LATIHAN HATHA YOGA PERSIAPAN LATIHAN Partisipan menggunakan pakaian yang bersih dan longgar. Partisipan tidak memakai alas kaki selama latihan. Karena latihan yoga harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan konseling asuhan kebidanan yang mencakup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORI 9 BAB II TINJAUAN TEORI A. TINJAUAN TEORI 1. Alat Kontrasepsi Suntik DMPA a. Pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan (Hanafi Winkjosastro, 2007 : 905). Kontrasepsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah di dunia yang sedang berkembang sudah terbukti dengan jelas, kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap mortalitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan keperawatan bidang kesehatan modern mencakup berbagai macam aspek, diantaranya pertolongan persalinan yang salah satunya adalah sectio caesaria. Di negara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran Suami 1. Pengertian Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215). Peran

Lebih terperinci

AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY

AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY AKTIVITAS FISIK DAN SENAM USILA Dr.dr.BM.Wara Kushartanti FIK UNY PENGANTAR Usila sebagai akronim usia lanjut mengandung konotasi ganda. Disatu pihak ia dikaitkan dengan kelemahan, ketidak mampuan, ketidak

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Lampiran I FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I. Nama peneliti : Nurlis Mawarni Nim : 095102066 Saya adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kematian dan kesakitan pada ibu hamil dan bersalin serta bayi baru lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara berkembang. Sekitar 25-50% kematian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Senam Hamil 2.1.1. Definisi Senam hamil (prenatal) merupakan terapi latihan berupa aktivitas atau gerak yang diberikan pada ibu hamil untuk mempersiapkan diri, baik persiapan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di Wilayah Kerja Puskesmas Karangdadap Kabupaten Pekalongan, ada beberapa hal yang ingin penulis uraikan, dan membahas asuhan

Lebih terperinci

CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS

CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS CAROLINA SIMANJUNTAK, S.KEP, NS Perubahan yg normal karena kehamilan Uterus Peningkatan dramatis dalam ukuran dan berat Kontraksi braxton hicks, dimulai pada akhir trimester I. Kontraksi ini merupakan

Lebih terperinci

ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU HAMIL

ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU HAMIL ADAPTASI FISIOLOGI PADA IBU HAMIL Niken Andalasari Tanda-tanda kehamilan awal Pemeriksaan test pack positif Telat menstruasi Munculnya flek Mual dan muntah Pusing Rasa lelah dan mengantuk 1 Perubahan Anatomi

Lebih terperinci

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117

BAB V KEBUGARAN JASMANI. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 BAB V KEBUGARAN JASMANI Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 117 Kebugaran jasmani merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya untuk meningkatkan dan

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENGURANGAN KETIDAKNYAMANAN IBU SELAMA HAMIL

EFEKTIFITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENGURANGAN KETIDAKNYAMANAN IBU SELAMA HAMIL EFEKTIFITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENGURANGAN KETIDAKNYAMANAN IBU SELAMA HAMIL Ni Kadek Ayu Sri Susilawati¹, Chichik Nirmasari² Prodi D-IV Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Ngudi Waluyo email

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S. LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA KETUA: TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom Ns. Emira Apriyeni, S.kep PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sering buang air kecil, dan emesis gravidarum (Kusmiyati, 2009). Banyak wanita yang mengalami kesulitan dalam menerima semua

BAB I PENDAHULUAN. sering buang air kecil, dan emesis gravidarum (Kusmiyati, 2009). Banyak wanita yang mengalami kesulitan dalam menerima semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan dan persalinan merupakan suatu proses yang dapat menyebabkan perubahan pada tubuh secara fisiologis maupun psikologis seorang wanita, sehingga diperlukan beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 1. Pengetahuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek terentu. Pengindraan terjadi melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,

BAB I PENDAHULUAN. dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan adalah peristiwa atau proses alamiah yang dialami oleh seorang ibu. Kehamilan didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari sperma dan ovum dan dilanjutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas, 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kelas ibu hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS Tambahan kalori yg dibutuhan oleh bufas yaitu 500 kalori/hari Diet berimbang utk mendapatkan sumber tenaga, protein, mineral, vit, dan mineral yg ckp Minum sedikitnya 3 lt/hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai calon ibu. Tidak semua wanita yang sudah menikah mengalami hal

BAB I PENDAHULUAN. sebagai calon ibu. Tidak semua wanita yang sudah menikah mengalami hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu anugerah yang didambakan semua wanita sebagai calon ibu. Tidak semua wanita yang sudah menikah mengalami hal yang dinamakan hamil atau mengandung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kehamilan sebagai keadaan fisiologis dapat diikuti proses patologis sehingga sering menimbulkan ketidaknyamanan seorang ibu dalam proses kehamilan dan dapat mengancam

Lebih terperinci

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan) SENAM REFLEKSI Senam refleksi dilakukan dengan menggabungkan gerakan tubuh dan teknik pengaturan pernapasan. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi-fungsi otot-otot yang berhubungan dengan alat-alat/organ

Lebih terperinci

PENGURUTAN (MASSAGE)

PENGURUTAN (MASSAGE) PENGURUTAN (MASSAGE) Massage merupakan salah satu cara perawatan tubuh paling tua dan paling bermanfaat dalam perawatan fisik (badan) Massage mengarahkan penerapan manipulasi (penanganan) perawatan dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN TEORI 1. Umur a. Pengertian Istilah usia diartikan dengan lamanya keberadaan seseorang diukur dalam satuan waktu di pandang dari segi kronologik, individu normal yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi : 21 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persalinan 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi, yang mampu hidup, dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai

I. PENDAHULUAN. layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Era globalisasi mengakibatkan peningkatan pemenuhan kebutuhan hidup yang layak dan sejahtera, hal ini menuntut manusia untuk bekerja keras demi mencapai cita-cita. Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Produktivitas Kerja 1. Pengertian Produktivitas kerja adalah jumlah barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu. (15) Umumnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui

Lebih terperinci

APA ITU REMATIK...??? Rematik adalah penyakit peradangan. pada sendi yang bersifat menahun. atau kronis yang menyebabkan. perubahan dari bentuk sendi

APA ITU REMATIK...??? Rematik adalah penyakit peradangan. pada sendi yang bersifat menahun. atau kronis yang menyebabkan. perubahan dari bentuk sendi KELOMPOK G AKLIMA, S.Kep ISMARDI, S.Kep MAYLINDA, S.Kep MILA YUSNA, S.Kep ANDRIE FAUZY, S.Kep AZRIYANI NURMAN, S.Kep FITRIANTI NURDIN, S.Kep PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di

BAB V PEMBAHASAN. titik pericardium 6 terhadap morning sickness pada ibu hamil trimester I di BAB V PEMBAHASAN Berdasarkan data penelitian dan analisa hasil penelitian maka dilakukan pembahasan secara mendalam mengenai hasil penelitian. Pembahasan di fokuskan untuk menjawab permasalahan penelitian

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya bernama Erlina Hayati/105102084 adalah mahasiswa Program Study D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, saat ini sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan lahirnya bayi, placenta dan membran dari rahim ibu (Depkes, 2004). Persalinan dan kelahiran

Lebih terperinci

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWI KEBIDANAN TENTANG PERSALINAN DENGAN HYPNOBIRTHING DI AKADEMI KEBIDANAN MANNA KABUPATEN BENGKULU SELATAN Gusni Rahmarianti Akademi Kebidanan Manna Abstrak: Hypnobirthing

Lebih terperinci

Bab IV Memahami Tubuh Kita

Bab IV Memahami Tubuh Kita Bab IV Memahami Tubuh Kita Pubertas Usia reproduktif Menopause Setiap perempuan pasti berubah dari anak-anak menjadi dewasa dan perubahan dari dewasa menjadi dewasa yang lebih tua Sistem Reproduksi Perempuan

Lebih terperinci