BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Yakni : Indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langsung dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoadmodjo, 2003). 2. Tingkat Pengetahuan Pengetahuan yang dicakup didalam dominan kognitif mempunyai 6 tingkat yakni: Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu, tahu ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

2 menyebutkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang telah dipelajari. Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam koteks atau situasi yang lain. Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dilihat dari penggunaan kata-kata kerja : dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebaginya. Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada (Notoadmodjo, 2003) 3. Cara Memperoleh Pengetahuan Cara coba salah (Trial and Error). Cara paling tradisional yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-coba dengan kata lain yang dikenal trial and error. Cara coba-coba salah ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Cara Kekuasaan atau Otoritas. Pengetahuan yang diperoleh berkaitan dengan

3 otoritas atau kekuasaan, baik tradisi otoritas pemerintah. Otoritas pemimpin agama, otoritas agama, maupun ahli ilmu pengetahuan. Berdasarkan Pengalaman pribadi.pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya mempengaruhi pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam pemecahan permasalahan yang dihadapai pada masa yang lalu. Melalui Jalan Pikiran. Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya baik melalui induksi atau deduksi. Pada dasarnya induksi merupakan pemikiran secara langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan, kemudian cari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. b. Cara Modern Memperoleh Pengetahuan Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut Metode Penelitian Ilmiah atau lebih popular disebut metodologi penelitian (Notoadmodjo, 2005).

4 B. Gumoh 1. Pengertian Gumoh Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut dan tanpa paksaan, beberapa saat setelah minum susu (Depkes RI, 2003). Gumoh mengeluarkan cairan makanan atau minuman sesudah ia makan atau minum susu (Kinbaby, 2008, Tips Kesehatan Bayi dan Balita, 1, diperoleh tanggal 6 Nopember 2008) Gumoh adalah memuntahkan kembali ASI yang diminumnya dalam juumlah sedikit sampai cukup banyak (Bonny Danuatmadja, 2008) Gumoh terjadi seperti ilustrasi air yang mengalir kebawah, bisa sedikit (seperti meludah) atau cukup banyyak. Bersifat pasif dan spontan. Sedangkan muntah lebih cenderung dalam jumlah banyak dan dengan kekutanndan atau tanpa kontraksi lambung (Erlina, 2008, Bayi gumoh atau muntah, 1, diperoleh tanggal 4 Nopember 2008). Gumoh adalah mudah keluarnya makanan atau susu yang ditelan melalui mulut atau hidung setelah makan (Arteria, 2007, Cara Mengatasi Bayi Yang Sering Gumoh, 1, diperoleh tanggal 4 Nopember 2008)

5 2. Penyebab Terjadinya Gumoh a. ASI atau susu yang diberikan melebihi kapasitas lambung. Lambung yang penuh juga bisa bikin bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya si bayi muntah. Lambung bayi punya kapasitas sendiri. b. Posisi Menyusui Seiring ibu bisa menyusui sambil tiduran dengan posisi miring sementara si bayi tidur telentang. Akibatnya, cairan tersebut tidak masuk ke saluran pencernaan, tetapi kesaluran napas, bayi pun gumoh. c. Klep penutup lambung berfungsi sempurna Dari mulut, susu akan masuk kesaluran pencernaan atas, baru kemudian kelambung. Diantara kedua organ tersebut terdapat klep penutup lambung. Pada bayi, klep ini biasanya belum berfungsi sempurna. d. Fungsi pencernaan bayi dengan peristaltik (gelombang kontraksi pada dinding lambung dan usus) untuk makanan dapat masuk dari saluran pencernaan ke usus masih belum sempurna e. Terlalu aktif Misalnya pada saat bayi menggeliat atau pada saat bayi terus menerus menangis. Ini akan membuat tekanan didalam perutnya tinggi, sehingga keluar dalam bentuk muntah atau gumoh.

6 f. Menangis berlebihan Menangis yang berlebihan seperti ini membuat udara yang tertelan juga berlebihan, sehingga sebagian isi perut sikecil akan keluar. Memang, bisa jadi bayi anda menangis karena tidak bisa menelan susu dengan sempurna. Jika sudah begini, jangan teruskan pemberian ASI, takutya susu justru masuk kedalam saluran napas dan menyumbatnya. g. Gangguan sfingter Pada saluran pencernaan itu ada saluran makanan (oesofagus) yang berawal dari tenggorokan sampai lambung. Pada saluran menuju lambung ada semacam klep atau katup yang dinamakan sfingter. Fungsinya untuk mencegah keluarnya kembali makanan yang sudah masuk kelambung. Umumnya sfingter pada bayi belum bagus dan akan membaik dengan sendirinya sejalan bertambahnya usia. Umumnya diatas usia 6 bulan, namun adakalanya di usia itupun sibayi masih mengalami gangguan. Jadi sifatnya sangat bervariasi. Tentunya kalau sfingter tidak bagus, maka makanan yang masuk kelambung bisa keluar lagi. Gejalanya biasa kalau pada bayi akan lebih sering gumoh, terutama sehabis disusui. Apalagi bila ia ditidurkan dengan posisi telentang. Karena cairan selalu mencari tempat yang paling rendah.

7 3. Penanganan Gumoh a. Beri susu yang lebih kental Salah satu terapi mengatasi gumoh berlebih adalah dengan memberinya susu khusus yang telah dikentalkan (thickening). Dengan pengentalan tersebut, diharapkan aliran balik/ muntah tidak terjadi karena gaya gravitasi. Karena susu kental lebih berat sehingga lebih sulit dimuntahkan. Tetapi pengenalan ini harus dilakukan dengan perhitungan-perhitungan tertentu dan tidak boleh dilakukan sembarangan membuat gumoh bayi semakin menjadi-jadi. b. Posisi Menyusui 1. Memegang bayi dengan posisi menimang Posisi tradisional disebut sebagai posisi menimang atau posisi menimang. Untuk melakukannya, topang bayi anda dengan lengan pada posisi yang sama dengan payudara yang anda susukan kepadanya. Dekatkan tangan sebelah atas anda ketubuh anda. Posisikan kepala bayi anda disiku, topang badannya dengan lengan depan anda dan pegang bokong atau pahanya. Tangannya mungkin diposisikan disekitar tubuh anda ditempelkan dibawah tubuhnya supaya tidak keluar. Begitu dia sudah ditopang dengan benar, putar lengan bagian depan anda sehingga seluruh tubuhnya menghadap keanda. Pinggulnya harus menempel di perut anda dan mulutnya sejajar dengan putting susu anda. Sekarang anda bisa mendekatkan mulut bayi anda keputing susu anda (bukan putting susu anda yang didekatkan ke mulutnya) tanpa harus membuatnya menolehkan kepalanya kesamping. Penting untuk tetap mensejajarkan kepala bayi anda dengan anggota badannya yang lain tidak menoleh kesamping.

8 2. Memegang bayi dengan posisi menyilang Pada posisi ini, lengan anda menopang bokongnya dan bokongnya tetap berada di lekukan lengan anda atau bantal yang terletak dipangkuan anda. Sekali lagi, putar posisi tubuh bayi anda sehingga wajah dan mulutnya sejajar dengan puting susu anda ini merupakan posisi yang baik bagi bayi yang kesulitan menetek, karena anda bisa lebih mudah memindahkan posisi kepalanya keposisi yang lebih baik dengan cara memegang bagian belakang lehernya diantara ibu jari dan jari-jari anda. 3. Memegang bayi dengan posisi bersarang Pada posisi bersarang, bayi anda dipegang dengan cara yang hampir sama dengan cara anda memegang sebuah tas lengan, disamping payudara yang akan anda gunakan dengan posisi kepala didekat payudara anda. Posisikan tubuhnya berseberangan dengan posisi anda, dibawah lengan anda. Lengan bagian depan anda harus menopang punggung sebelah atas, leher dan kepala kakinya membentang dibelakang anda atau, jika anda duduk dikursi, anda bisa menempatkan bokongnya dibelakang kursi dan menekuk kakinya lurus keatas. Terakhir, letakkan bantal dibawah siku anda untuk menopang dan menjaga kepala bayi anda sejajar dengan payudara anda. 4. Memegang bayi dengan posisi berbaring Pada posisi berbaring, anda berbaring dengan posisi miring dengan menggunakan satu atau lebih bantal dibelakang punggung anda dan dibawah kepala untuk menopang tubuh anda (sebuah bantal yang ditempatkan diantara kedua lutut anda mungkin akan membuat anda merasa lebih nyaman). Jaga agar punggung dan pinggul anda tetap lurus. Pegang bayi anda dengan lembut pada sisi sampingnya sehingga dia

9 menghadap anda dengan mulut yang menempel pada puting susu anda dan tangan anda disekitarnya. Topang payudara anda dengan tangan anda yang satunya sambil membimbing bayi yang lebih dekat dengan tangan yang menopang tubuhnya. c. Buat Bersendawa - Posisi Benar Menyendawakan Bayi 1. Bila posisi menyusui di tempat tidur, angkat tubuh bayi dengan cara memegang bagian tubuh bawah dan tubuh atas antara bahu dan kepala bayi. Dengan demikian posisi bayi mantap, tidak bergerak-gerak 2. Lalu angkat tubuhnya agar berdiri tegak 3. Tempelkan dagu bayi pada bahu ibu. Jangan sampai kepalanya tertutup badan ibu. Kemudian tepuk-tepuk bagian punggung bayi dengan menggunakan dua jari. 4. Bisa juga dengan tidak menempelkan kebahu ibu, asalkan tetap dalam posisi tegak. - Posisi Yang Salah Menyendawakan Bayi 1. Posisi memegang bayi tidak mantap, hanya bagian punggung dan bawahnya. Padahal leher bayi belum tegak benar sehingga bisa terjadi resiko terkilir. 2. Mengangkat bayi untuk memindahkan keposisi berdiri tegak dengan satu tangan, tidak dibenarkan karena memungkinkan resiko terlepas. 3. Menempelkan tubuh bayi kebadan ibu tanpa memperhatikan apakah kepalanya tertutup tubuh atau tidak. Selain itu, kepala bayi tidak disangga.

10 4. Saat menyendawakan anak sambil duduk, kadang ibu tidak memperhatikan posisi tubuh sibayi. Seharusnya tidak dalam posisi mendatar seperti ini, karena minuman yang masuk sehabis menyusui akan keluar kembali. d. Biarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya Hal ini justru lebih baik dari pada cairan dihirup dan masuk kedalam paru-paru karena bisa menyebabkan raang atau infeksi. Muntah pada bayi bukan cuma keluar dari mulut, tapi juga bisa dari hidung. Hal ini terjadi karena mulut, hidung, dan tenggorokannya punya saluran yang berhubungan. Pada saat muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan sebagian lagi dari hidung. Mungkin karena muntahnya banyak dan tidak semuanya bisa keluar dari mulut, maka cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung. e. Hindari memberikan ASI/ susu ketika bayi sangat lapar masuk. Karena bayi akan tegesa gesa saat minum sehingga akan menimbulkan udara f. Check lubang dot yang anda gunakan untuk memberikan ASI/ susu Jika lubang terlalu kecil akan meningkatkan udara yang masuk. Jika terlalu besar, susu akan mengalir dengan cepat yang bisa memungkinkan bayi anda gumoh.

11 4. Neonatal Dini Masa neonatal dini atau bayi baru lahir adalah dimulai dari usia 0-7 hari (Sritanti, 2005). Neonatal dini atau bayi baru lahir adalah dimulai dari usia 0-7 hari (Nursalam, dkk, 2005). Neonatal dini adalah di mulai usia 0-7 hari (Khomsan, 2008, Masalah Pemberian Makan dan Saluran Pencernaan, 1, Diperoleh tanggal 4 Nopember 2008).

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi yang belum sempurna. Mulut bayi masih pendek, licin, dan

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsi yang belum sempurna. Mulut bayi masih pendek, licin, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pencernaan bayi baru lahir terdiri dari suatu sistem yang rumit dan fungsi yang belum sempurna. Mulut bayi masih pendek, licin, dan mempunyai palatum

Lebih terperinci

Tak perlu khawatir dan jangan dipaksakan,karena nanti ia trauma.

Tak perlu khawatir dan jangan dipaksakan,karena nanti ia trauma. Tak perlu khawatir dan jangan dipaksakan,karena nanti ia trauma. Mungkin ibu-ibu pernah mengalami kesulitan dalam memberikan makanan pada si bayi. Ia mengeluarkan makanan yang diberikan kepadanya alias

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Nur Unbiyati Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

DAFTAR PUSTAKA. Ahmadi, Abu dan Nur Unbiyati Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu dan Nur Unbiyati. 007. Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, S. 006. Prosedur Penelitian. Edisi Keenam. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 010. Prosedur Penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka regurgitasi semakin jarang dialami oleh anak (Nursalam dkk, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. maka regurgitasi semakin jarang dialami oleh anak (Nursalam dkk, 2005). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa neonatal dini atau bayi baru lahir adalah dimulai dari usia 0-7 hari (Sritanti 2005). Regurgitasi merupakan keadaan normal yang sering terjadi pada bayi dengan

Lebih terperinci

SURAT KETERANGAN KUESIONER. Diploma D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

SURAT KETERANGAN KUESIONER. Diploma D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. SURAT KETERANGAN KUESIONER Saya yang bernama Lidya Metalia Tampubolon / 085102073 adalah mahasiswa Diploma D-IV Bidan Pendidik Fakultas Kedokteran. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004, 2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI (Siregar,

BAB II TINJAUAN TEORI. dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004, 2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI (Siregar, BAB II TINJAUAN TEORI A. Teknik Menyusui yang Benar 1. Pengertian Adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2004, p.1) 2. Faktor-

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan proses pengalaman khusus yang bertujuan menciptakan perubahan terus menerus dalam perilaku atau pemikiran (Seifert,

Lebih terperinci

KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI

KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI BUKU PANDUAN KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI Diberikan pada Mahasiswa Semester IV Tahun Akademik 2014-2015 Tim Penyusun dr. A. Dwi Bahagia, Ph.D, SpA(K) dr. Ema Alasiry, SpA(K), IBCLC Editor dr. Elizabet

Lebih terperinci

HOSPITAL MAJAPAHIT Vol. 3 No. 1, Februari 2011

HOSPITAL MAJAPAHIT Vol. 3 No. 1, Februari 2011 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG REGURGITASI PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI BPS MUJI WINARNIK MOJOKERTO Sulisdiana Dosen Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto ABSTRAK Regurgitasi

Lebih terperinci

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03

Written by Administrator Sunday, 07 August :30 - Last Updated Wednesday, 07 September :03 Muntah tanpa Sebab Bayi belum selesai makan, tiba-tiba "BOOMM!" Makanannya mengotori baju. Mengapa? Gumoh hingga muntah kerap terjadi pada bayi berusia kurang dari enam bulan. Perilaku ini membuat ibu

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bernama Eliska Mayasari / adalah mahasiswi D-IV Bidan

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN. Saya yang bernama Eliska Mayasari / adalah mahasiswi D-IV Bidan 45 Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Saya yang bernama Eliska Mayasari / 105102072 adalah mahasiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saat ini saya sedang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) merupakan hasil dari tahu dan pengalaman seseorang dalam melakukan penginderaan terhadap suatu rangsangan tertentu. Pengetahuan atau kognitif

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN LAMPIRAN 2. SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN KELUHAN MUSKULOSKELETAL PADA PETANI PEMETIK KOPI DI DUSUN BANUA TAHUN 2015 Karakteristik

Lebih terperinci

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI Komponen Ya Dilakukan Tidak Pengertian Gerakan/sentuhan yang diberikan pada bayi setiap hari selama 15 menit, untuk memacu sistem sirkulasi bayi dan denyut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN CALON RESPONDEN. mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Tehnik Menyusui Terhadap

LEMBAR PENJELASAN CALON RESPONDEN. mengadakan penelitian dengan judul Hubungan Tehnik Menyusui Terhadap LEMBAR PENJELASAN CALON RESPONDEN Assalammualaikum Wr. Wb/ Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama saya Mona Dewi Utari, mahasiswa yang sedang menjalani program D- IV Bidan Pendidik di Fakultas Keperawatan.

Lebih terperinci

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK ppkc Terapi Sentuh (Touch Therapy) Metode sentuh untuk sehat adalah pendekatan atau terobosan baru dalam pemeliharaan kesehatan. Metode inipun bisa digabungkan dengan

Lebih terperinci

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA 55 LAMPIRAN TEKNIK PELAKSANAAN LATIHAN HATHA YOGA PERSIAPAN LATIHAN Partisipan menggunakan pakaian yang bersih dan longgar. Partisipan tidak memakai alas kaki selama latihan. Karena latihan yoga harus

Lebih terperinci

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas Kekuatan otot adalah tenaga, gaya, atau tegangan yang dapat dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot pada suatu kontraksi dengan beban maksimal. Otot-otot tubuh

Lebih terperinci

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan.

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi. Persiapan memberikan ASI dilakukan bersamaan dengan kehamilan. Pengertian Teknik Menyusui Yang Benar Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 1994). Pembentukan dan Persiapan

Lebih terperinci

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain.

Angkat kedua dumbbell ke depan dengan memutar pergelangan tangan (twist) hingga bertemu satu sama lain. DADA 1. Breast Twist Fly 1. Posisikan tubuh bersandar incline pada bench dengan kedua tangan terbuka lebar memegang dumbbell. Busungkan dada untuk gerakan yang optimal. Angkat kedua dumbbell ke depan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengetahui dengan objek yang diketahui. Namun dalam pertemuan ini subjek tidak BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan bukanlah hanya sekedar pertemuan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui, tetapi pengetahuan adalah persatuan antara subjek

Lebih terperinci

LUKA BAKAR Halaman 1

LUKA BAKAR Halaman 1 LUKA BAKAR Halaman 1 1. LEPASKAN: Lepaskan pakaian/ perhiasan dari daerah yang terbakar. Pakaian yang masih panas dapat memperburuk luka bakar 2. BASUH: Letakkan daerah yang terbakar di bawah aliran air

Lebih terperinci

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan)

SENAM REFLEKSI TAHAP PELEBURAN (terdiri dari tujuh gerakan) SENAM REFLEKSI Senam refleksi dilakukan dengan menggabungkan gerakan tubuh dan teknik pengaturan pernapasan. Tujuannya adalah memperbaiki fungsi-fungsi otot-otot yang berhubungan dengan alat-alat/organ

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Sebagian besar BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan (Knowledge) 1. Definisi Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan (Knowledge). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap

Lebih terperinci

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF

B. MANFAAT ASI EKSKLUSIF ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN Menurut WHO, ASI Eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan pada enam bulan pertama bayi baru lahir tanpa adanya makanan pendamping lain. ( www.tabloid- nakita.com, 2005 )

Lebih terperinci

Setelah melekat, bibir atas bayi akan mendekat ke puting, areola nampak di atas bibir. Jagalah dagu bayi dekat pada payudara Anda.

Setelah melekat, bibir atas bayi akan mendekat ke puting, areola nampak di atas bibir. Jagalah dagu bayi dekat pada payudara Anda. Ketika Melekat Posisi Mendekap Menyilang untuk Payudara Kiri: Arahkan hidung bayi sehingga tidak melewati puting Anda, atau ke arah kiri puting Anda, dengan kata lain, pastikan puting Anda tidak segaris

Lebih terperinci

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR

PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR PANDUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR Apa yang akan Anda lakukan jika Anda menemukan seseorang yang mengalami kecelakaan atau seseorang yang terbaring di suatu tempat tanpa bernafas spontan? Apakah Anda

Lebih terperinci

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BANTEN JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG SOP SENAM HAMIL Versi : 1 Tgl : 17 maret 2014 1. Pengertian Senam Hamil adalah terapi latihan gerak untuk mempersiapkan ibu hamil, secara fisik maupun mental, untuk menghadapi persalinan yang cepat, aman dan spontan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Para adalah menujukkan jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin yang viable. Menurut Varney (2009), primipara adalah wanita yang pernah melahirkan satu

Lebih terperinci

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar

Latihan 1: untuk menyiapkan kondisi secara fisiologis maupun psikologis agar dapat melaksanakan latihan gerakan senam dengan baik dan benar Lampiran 4 No. Panduan Senam Bugar Lansia (SBL) Langkah Gerakan SBL Bag. 1 Gerakan Pemanasan Gambar Latihan Pernapasan 1. Meluruskan badan dengan kedua tangan lurus ke bawah sejajar dengan kedua sisi tubuh.

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akhiran pe dan an. Imbuhan pe-an berarti menunjukkan adanya proses. Jadi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. akhiran pe dan an. Imbuhan pe-an berarti menunjukkan adanya proses. Jadi BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengetahuan Pengetahuan adalah, kata dasarnya tahu, mendapatkan awalan dan akhiran pe dan an. Imbuhan pe-an berarti menunjukkan adanya proses. Jadi menurut susunan perkataannya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga bisa didapat dari tradisi (Prasetyo, 2007, hlm 3-4)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan juga bisa didapat dari tradisi (Prasetyo, 2007, hlm 3-4) BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Defenisi Pengetahuan adalah segala sesuatu yang ada di kepala kita. Kita dapat mengetahui sesuatu berdasarkan pengalaman yang kita miliki. Selain pengalaman, kita

Lebih terperinci

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak :

SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta. Abstrak : SENAM HAMIL BANTU MELAHIRKAN TANPA KECEMASAN Oleh : Sulastri, S.Kep., Ns. Dosen Akper PKU Muhammadiyah Surakarta Abstrak : Saat ini, wanita yang tengah hamil tidak menjadi halangan untuk tetap berolahraga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. Menurut WHO/UNICEF Tahun 2004 menyusui adalah suatu cara yang 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Untuk Menyusui Tinjauan tentang menyusui meliputi definisi menyusui, manfaat menyusui, karakteristik ibu menyusui, teknik menyusui dan waktu menyusui. 2.1.1 Definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN BAB II A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Saat ini banyak sekali jenis-jenis olahraga yang ada di dunia ini, salah satunya adalah olahraga renang. Seperti yang telah diketahui, renang termasuk salahsatu cabang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. ASI 1. Definisi ASI Air susu ibu (ASI) adalah suatu lemak dalam larutan protein, laktose dan garam organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu (Ambarwati.,

Lebih terperinci

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil

Senam Hamil. Pengertian Senam Hamil Senam Hamil Pengertian Senam Hamil Senam ibu hamil adalah jenis olahraga yang ringan untuk ibu hamil, olahraga ini bisa dilakukan untuk ibu hamil yang usia kandungannya di atas 6 bulan. Usia kandungan

Lebih terperinci

BABY WRAP TUTORIAL Content:

BABY WRAP TUTORIAL Content: BABY WRAP TUTORIAL Content: Ikatan Dasar (Basic Wrap) Gendongan Bayi Pelukan (Hug Hold) Gendongan Bayi Hadap Depan (Facing Out Position) Gendongan Bayi Baru Lahir (Newborn Hold) Gendongan Bayi Kangguru

Lebih terperinci

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Lampiran 1 LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN Judul penelitian : Perilaku Ibu Primipara dalam Merawat Bayi Baru Lahir di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun. Peneliti : Erpinaria Saragih Saya telah

Lebih terperinci

LEMBAR PENDELEGASIAN

LEMBAR PENDELEGASIAN LEMBAR PENDELEGASIAN Nama Klien Ruang : Ny. Sutini : Bougenville Diagnosa Tgl/Jam Keperawatan 9-1-07 Gangguan rasa nyaman b/d adanya trauma pembedahan Intervensi Implementasi TTD - Tentukan lokasi - Anjurkan

Lebih terperinci

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi

MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi MATERI PENYULUHAN ASI EKSLUSIF OLEH : dr.rizma Alfiani Rachmi Pengertian ASI (Air Susu Ibu) ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alamiah berupa cairan Dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil kata dasar "tahu" dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK BAB VIII RENANG 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Olahraga renang merupakan alat pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, juga merupakan upaya mempelajari manusia bergerak. Pilih salah satu gaya

Lebih terperinci

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari :

BAB X ISOMETRIK. Otot-otot Wajah terdiri dari : 116 BAB X ISOMETRIK Otot-otot Wajah terdiri dari : 1. Occopito Froratalis : otot-otot pada tulang dahi yang lebar yang berfungsi membentuk tengkorak kepala bagian belakang 2. Temporalis : otot-otot di

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Gambaran Posisi Menyusui Yang Paling Sering Dilakukan Ibu di Kecamatan Medan-Helvetia 2011

FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN. Gambaran Posisi Menyusui Yang Paling Sering Dilakukan Ibu di Kecamatan Medan-Helvetia 2011 Lampiran 1 FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI PESERTA PENELITIAN Gambaran Posisi Menyusui Yang Paling Sering Dilakukan Ibu di Kecamatan Medan-Helvetia 2011 Fadilla Agustina 101121026 Saya adalah mahasiswa Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan

BAB II TINJAUAN TEORI Pengertian pengetahuan BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Pengertian pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indra penglihatan,

Lebih terperinci

BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)

BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) BTCLS BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) Tahapan-tahapan BHD tindakan BHD dilakukan secara berurutan dimulai dengan penilaian dan dilanjutkan dengan tindakan. urutan tahapan BHD adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Lebih terperinci

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL Kelompok 3 : 1. Asti salin (14001) 2. Intan kusumajati (14012) 3. Magdalena (14015) 4. Nawangsari (14020) 5. Nia rifni (14021) 6. Niken Ayu (14022) 7. Pascalia (14023) 8. Ratna A (14024) 9. Siska R (14025)

Lebih terperinci

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016 Lampiran 1 Nama : Agung Prasetio NIM : 1401100116 No. Kegiatan Penelitian I II III Tahap Persiapan a. Penentuan Judul b. Mencari Literatur c. Penyusunan Proposal d. Konsultasi Proposal e. Perbaikan Proposal

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN GURITA TERHADAP FREKUENSI GUMOH PADA BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR

PENGARUH PENGGUNAAN GURITA TERHADAP FREKUENSI GUMOH PADA BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR PENGARUH PENGGUNAAN GURITA TERHADAP FREKUENSI GUMOH PADA BAYI DI KABUPATEN KARANGANYAR Ana Wigunantiningsih, N.Kadek Sri Eka Putri, Luluk Nur Fakhidah Gumoh merupakan kejadian yang biasa terjadi pada bayi

Lebih terperinci

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan latihan dengan gerakan-gerakan berikut ini. "Saya seorang wanita berusia 30 tahun. Secara teratur, saya melakukan olahraga jalan pagi. Setiap latihan waktunya antara

Lebih terperinci

NEONATUS BERESIKO TINGGI

NEONATUS BERESIKO TINGGI NEONATUS BERESIKO TINGGI Asfiksia dan Resusitasi BBL Mengenali dan mengatasi penyebab utama kematian pada bayi baru lahir Asfiksia Asfiksia adalah kesulitan atau kegagalan untuk memulai dan melanjutkan

Lebih terperinci

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan

Lembar Persetujuan Menjadi Responden. Saya yang bernama Khairul Bariah / adalah mahaiswi D-IV Bidan Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Saya yang bernama Khairul Bariah / 095102019 adalah mahaiswi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang

Lebih terperinci

Nah, bagi Anda yang ingin mengintip, seperti apa sih pijat bayi itu, berikut kami beberkan langkah-langkahnya, disertai dengan gambar.

Nah, bagi Anda yang ingin mengintip, seperti apa sih pijat bayi itu, berikut kami beberkan langkah-langkahnya, disertai dengan gambar. Pijat bayi sebenarnya tidak hanya bermanfaat untuk fisik si kecil, tetapi juga bisa menjadi sarana dimana Anda dan bayi Anda bisa berduaan dalam suasana rileks dan menyenangkan. Bahkan, bagi para ibu baru

Lebih terperinci

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN. Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan 38 Lampiran 1 LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN Assalamualaikum Wr.Wb/Salam Sejahtera Dengan Hormat, Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Lebih terperinci

Lampiran 1. Catatan Observasi. CATATAN OBSERVASI II Nama Bayi :... Nama Orang tua :... Lama terbangun. No. Observasi

Lampiran 1. Catatan Observasi. CATATAN OBSERVASI II Nama Bayi :... Nama Orang tua :... Lama terbangun. No. Observasi LAMPIRAN 75 76 Lampiran 1. Catatan Observasi CATATAN OBSERVASI II Nama Bayi :... Nama Orang tua :... No. Observasi Umur L/P Jumlah jam Tidur dalam 24 jam Berapa Kali terbangun dalam 1 x tidur malam hari

Lebih terperinci

MANFAAT ASI BAGI BAYI

MANFAAT ASI BAGI BAYI HO4.2 MANFAAT ASI BAGI BAYI ASI: Menyelamatkan kehidupan bayi. Makanan terlengkap untuk bayi, terdiri dari proporsi yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk kehidupan 6 bulan

Lebih terperinci

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara Cara Mudah Mengencangkan dan Memperindah Payudara Banyak wanita yang merasa minder apabila payudaranya kecil dan mundur atau mengendur. Tetapi, banyak juga yang tidak terlalu peduli dengan organ tubuhnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat dibutuhkan karena bertujuan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti tersebut, agar apa yang diharapkan dapat tercapai. Metode yang digunakan dalam

Lebih terperinci

I. Panduan Pengukuran Antropometri

I. Panduan Pengukuran Antropometri I. Panduan Pengukuran Antropometri A. Tujuan Tujuan dari pengukuran kesehatan adalah untuk mengetahui kondisi pertumbuhan dan gizi anak. Penilaian pertumbuhan pada anak sebaiknya dilakukan dengan jarak

Lebih terperinci

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal PERSALINAN NORMAL 60 Langkah Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat KEGIATAN I. MELIHAT

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. smpai 28 hari. Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Asuhan Bayi Baru Lahir 1. Asuhan Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir atau keluar dari rahim seorang ibu melalui jalan lahir (liang vagina)

Lebih terperinci

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal

60 Langkah Asuhan Persalinan Normal 60 Langkah Asuhan Persalinan Normal I. MELIHAT TANDA DAN GEJALA KALA DUA 1. Mengamati tanda dan gejala persalinan kala dua. Ibu mempunyai keinginan untuk meneran. Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

Tahapan Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu

Tahapan Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu Tahapan Perkembangan Janin Dari Minggu ke Minggu MINGGU KE-1 : Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan (knowledge) adalah

BAB II TINJAUAN TEORI. pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan (knowledge) adalah BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu dan hal ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui

Lebih terperinci

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS

KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS KEBUTUHAN DASAR IBU MASA NIFAS Tambahan kalori yg dibutuhan oleh bufas yaitu 500 kalori/hari Diet berimbang utk mendapatkan sumber tenaga, protein, mineral, vit, dan mineral yg ckp Minum sedikitnya 3 lt/hari

Lebih terperinci

SERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan

SERI BACAAN ORANG TUA. Faktor. Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin. Milik Negara Tidak Diperjualbelikan 01 SERI BACAAN ORANG TUA Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan & Perkembangan Janin Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian

Lebih terperinci

GEJALA DAN TANDA DINI STROKE. Harsono

GEJALA DAN TANDA DINI STROKE. Harsono GEJALA DAN TANDA DINI STROKE Harsono VARIASI FUNGSI OTAK Fungsi motorik Fungsi indera Fungsi autonomi Fungsi keseimbangan/koordinasi/sinkronisasi Fungsi kesadaran Fungsi luhur. FUNGSI MOTORIK Gerakan

Lebih terperinci

Apa yang Harus Diketahui oleh Setiap Orang Tua Ketika Menidurkan Bayinya

Apa yang Harus Diketahui oleh Setiap Orang Tua Ketika Menidurkan Bayinya Panduan Praktis Apa yang Harus Diketahui oleh Setiap Orang Tua Ketika Menidurkan Bayinya Sebuah Laporan GRATIS yang memberitahukan kiat paling aman untuk menidurkan bayi Anda Oleh: Redaksi Tips Bayi http://www.tipsbayi.com

Lebih terperinci

MODUL. Disampaikan dalam Pelatihan Pijat Bayi di Cibiru Bandung Sabtu, 3 November Disusun Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep.

MODUL. Disampaikan dalam Pelatihan Pijat Bayi di Cibiru Bandung Sabtu, 3 November Disusun Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep. MODUL PIJAT BAYI Disampaikan dalam Pelatihan Pijat Bayi di Cibiru Bandung Sabtu, 3 November 2007 Disusun Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep. FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN TAHUN 2007

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Payudara Payudara (mammae, susu) adalah kelenjar yang terletak di bawah kulit, di atas otot dada. Fungsi dari payudara adalah memproduksi susu untuk nutrisi bayi. Manusia mempunyai

Lebih terperinci

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Lampiran I FORMULIR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT) Judul : Pengaruh relaksasi pernapasan terhadap intensitas nyeri pada persalinan kala I. Nama peneliti : Nurlis Mawarni Nim : 095102066 Saya adalah mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

Lebih terperinci

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2 6 MINGGU. Disusun Oleh Rosaning Harum Mediansari

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2 6 MINGGU. Disusun Oleh Rosaning Harum Mediansari ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2 6 MINGGU Disusun Oleh Rosaning Harum Mediansari 1002300030 POLTEKES KEMENKES MALANG PRODI KEBIDANAN JEMBER 2011 ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI USIA 2-6 MINGGU Tempat Tanggal

Lebih terperinci

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. 1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d. menegakkan tubuh 2. Tulang anggota gerak tubuh bagian atas dan bawah disebut.

Lebih terperinci

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti

LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti LATIHAN FISIK SEBAGAI PENDUKUNG ASUHAN GIZI BAGI LANSIA DR.dr.BM.Wara Kushartanti TUJUAN MODUL Setelah mempelajari modul ini, diharapkan peserta dapat: 1. Memahami konsep dukungan latihan fisik untuk asuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan bayi usia 0-6 bulan. Asi memiliki zat zat gizi terbaik yang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan bayi usia 0-6 bulan. Asi memiliki zat zat gizi terbaik yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air Susu Ibu atau ASI merupakan makanan pokok yang dibutuhkan bayi usia 0-6 bulan. Asi memiliki zat zat gizi terbaik yang dibutuhkan oleh bayi. Maka dari itu

Lebih terperinci

Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan

Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan Fakultas Kesehatan Universitas. Muhammadiyah Surakarta, akan melakukan penelitian dengan judul Perbedaan Lampiran 1. Surakarta, Oktober 2011 Kepada Yth: Responden penelitian Di tempat Dengan hormat Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lestari Gudawati NIM : J 210070044 Adalah mahasiswa S-1 Keperawatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. maka memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Pengetahuan tersebut digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Pengertian penyuluhan a. Penyuluhan kesehatan adalah usaha menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat, kelompok atau individu. Dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai obat generik menjadi faktor utama

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai obat generik menjadi faktor utama 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obat generik sering diasumsikan sebagai obat dengan kualitas yang rendah. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai obat generik menjadi faktor utama yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamban Jamban keluarga adalah suatu bangunan untuk membuang dan mengumpulkan kotoran sehingga kotoran tersebut tersimpan dalam suatu tempat tertentu dan tidak menjadi penyebab

Lebih terperinci

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll

Untuk mengurangi dan mencegah timbulnya gejala-gejala yang mengganggu selama kehamilan berlangsung, seperti : sakit pinggang, bengkak kaki dll NAMA PEKERJAAN MATA KULIAH : Senam Hamil : ASKEB I (Kehamilan) UNIT : Antenatal Care REFERENSI : Dikes Prop. Sumatera Barat-JICA, 2003, Pedoman Kelas Ibu. Dikes Prop. Sumareta Barat-JICA, Padang Dikes

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan 2.1.1. Definisi Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan hal ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan ini terjadi melalui

Lebih terperinci

Keterangan : 1: Tidak sakit, 2: Agak sakit, 3: Sakit, 4: Sakitsekali

Keterangan : 1: Tidak sakit, 2: Agak sakit, 3: Sakit, 4: Sakitsekali Lampiran 1 I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama :.. 2. Umur/TglLahir : /... Pendidikan Terakhir : SD/SMP/SMA/AKADEMI/UNIVERSITAS 4. Status : Kawin/BelumKawin 5. Pengalaman Kerja :..Tahun..Bulan. II. KUESIONER

Lebih terperinci

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN PENJELASAN TENTANG PENELITIAN Judul Penelitian : Pengaruh Progressive Muscle Relaxation terhadap Kecemasan Pasien Penyakit Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa Peneliti

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui panca

BAB II. Tinjauan Pustaka. manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui panca BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Definisi Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia dan terjadi setelah manusia melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, melalui

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009).

BAB IV PEMBAHASAN A. PENGKAJIAN PERTAMA (11 JUNI 2014) obyektif serta data penunjang (Muslihatun, 2009). BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini penulis membahas asuhan kebidanan pada bayi S dengan ikterik di RSUD Sunan Kalijaga Demak menggunakan manajemen asuhan kebidanan varney, yang terdiri dari tujuh langkah yaitu

Lebih terperinci

TEKNIK MENYUSUI PADA IBU NIFAS PRIMIPARA DI DESA JABONTEGAL DAN DESA BALONG MASIN KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO SOIDAH AHMAR SETYOWATI

TEKNIK MENYUSUI PADA IBU NIFAS PRIMIPARA DI DESA JABONTEGAL DAN DESA BALONG MASIN KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO SOIDAH AHMAR SETYOWATI TEKNIK MENYUSUI PADA IBU NIFAS PRIMIPARA DI DESA JABONTEGAL DAN DESA BALONG MASIN KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO SOIDAH AHMAR SETYOWATI 1211010132 Subject : Teknik, Menyusui, Primipara, Ibu, Nifas

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi Kelas : 8 Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.

Lebih terperinci

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI

MENGAPA IBU HARUS MEMBERIKAN ASI SAJA KEPADA BAYI 1 AIR SUSU IBU A. PENDAHULUAN Dalam rangka pekan ASI (Air Susu Ibu) yang jatuh pada minggu I bulan Agustus Tahun 2012 ini, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur berupaya untuk memberikan informasi yang memadai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. tergantng dari motif yang dimiliki (Taufik, 2007). menggerakkan kita untuk berperilaku tertentu. Oleh karena itu, dalam BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN A. Motivasi 1. Pengertian Motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu untuk mencapai tujuan. Perilaku

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Posyandu 1. Pengertian Posyandu Posyandu (Pos Pelayanan Posyandu) adalah Suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat, oleh dan untuk masyarakat,

Lebih terperinci

Bugar dan Siap Mengasuh Fit & Ready for Parenting

Bugar dan Siap Mengasuh Fit & Ready for Parenting Bugar dan Siap Mengasuh Fit & Ready for Parenting Bagian Fisioterapi Physiotherapy Department Tel: 9382 6540 Yang Biasanya Terasa Sakit Common Areas of Pain Semasa hamil, adanya hormon relaxin mengendurkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan

I. PENDAHULUAN. Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Senam menurut Roji (2006: 110) adalah olahraga dengan gerakan gerakan latihan fisik secara sistematis, dan dirangkai secara keseluruhan dengan tujuan membentuk dan mengembangkan

Lebih terperinci

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment)

Measurement I. DIGIT SPAN (Before Treatment) Measurement I DIGIT SPAN (Before Treatment) ( Forward (F) Digit ) Series Trial I Trial II --2-9- ---9-2-- -2---1 ---- -1-9--- -9-2--- -9-1---2- -1--9--- --1-9-2--- --2-9--1-- 9 2-----2--- -1--9--2--- (

Lebih terperinci

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar

LATIHAN PERNAFASAN. Pengantar LATIHAN PERNAFASAN Pengantar 1. Teknik pernafasan: kembangkan perut pada saat menarik nafas dalam, dan kempiskan perut pada saat membuang nafas. 2. Sebaiknya bernafas melalui hidung. 3. Biarkan dada mengikuti

Lebih terperinci