BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di sini merupakan penelitian eksperimental

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian yang dilakukan di sini merupakan penelitian eksperimental"

Transkripsi

1 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan di sini merupakan penelitian eksperimental dengan tujuan untuk mengetahui bahwa Traksi Manipulasi dan Core Stabilization Exercise lebih baik daripada Traksi Manipulasi dan McKenzie Exercise dalam menurunkan disabilitas pada penderita Nyeri Pinggang Bawah Mekanik. Subjek pada penelitian ini adalah orang yang menderita Nyeri Pinggang Bawah Mekanik. Dengan menyebarkan kuisioner di wilayah Mangkuyudan dan Sosrowijayan Yogyakarta dan Pelaksanan penelitian di Posyandu Lansia Mangkuyudan dan Sosrowijayan dari tanggal 7 Maret 2015 sampai` 20 Maret 2015, sedangkan penelitian berakhir sampai tanggal 8 Mei Hasil Penelitian Karakteristik Subjek Penelitian Deskripsi karakteristik subjek pada penelitian ini disajikan pada Tabel 5.1 di bawah ini. Analisis data menggunakan uji statistik dibawah ini: Tabel 5.1 Karakteristik Sampel menurut umur Kriteria umur Kelompok Perlakuan I Kelompok Perlakuan II N % N % ,3 2 16, ,0 6 50, ,7 4 33,3 Jumlah , ,0 76

2 77 Tabel 5.1 menunjukkan bahwa karakteristik umur, tidak ada perbedaan yang bermakna pada kedua kelompok dan hasil penelitian menunjukkan bahwa sampel penelitian pada kelompok I dan kelompok II terbanyak pada usia 41-50, hal ini mewakili kelompok usia kategori dewasa tua. Tabel 5.2 Karakteristik Sampel menurut Jenis Kelamin Sampel Kelompok Perlakuan I Kelompok Perlakuan I N % N % Laki-laki Perempuan ,3 66, Jumlah Tabel 5.2 memperlihatkan gambaran karakteristik jenis kelamin sampel, dimana jumlah sampel perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki pada kedua kelompok. Tabel 5.3 Karakterisik Sampel menurut aktivitas Sampel Perlakuan I Perlakuan II N % N % Duduk Berjalan Berdiri ,7 0 33, ,3 8,3 33,4 Jumlah

3 78 Berdasarkan Tabel 5.3 memperlihatkan sampel aktivitas, dimana jumlah sampel duduk dan berdiri relatif lebih banyak dibandingkan dengan berjalan.hal ini menunjukkan bahwa aktivitas yang statik dan repetitive berdampak pada kejadian nyeri pinggang bawah Uji Normalitas data dan Homogenitas varian Uji normalitas dan uji homogenitas data skor ODI kedua kelompok sebelum dan sesudah perlakuan harus dilakukan sebelum kita melakukan uji statistik lebih lanjut. Pada penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro Wilk karena jumlah sampel kurang dari 30 dan uji homogenitas yang digunakan adalah uji Levene s Test, seperti yang tampak pada tabel 5.5. Skor ODI Tabel 5.4 Uji Normalitas dan Homogenitas data Uji Normalitas (Shapiro Wilk) Levene tes Disabilitas pinggang Kelompok Perlakuan I Kelompok Perlakuan II Rarata±SB (%) p-value Rerata±SB (%) p-value Sebelum 37,15±6,72 0,522 35,56±3,84 0,570 0,59 Sesudah 5,98±2,38 0,011 12,31±4,51 0,771 0,26 Selisih 31,75±6,22 0,752 23,24±3,29 0,436 0,78 Berdasarkan Tabel 5.4 hasil menunjukkan bahwa sesudah Perlakuan I p= 0,011 itu berarti p <0,05 pada Kelompok Perlakuan I sesudah perlakuan yang berarti data terdistribusi tidak normal sehingga digunakan uji non parametrik berpasangan dengan uji Wilcoxon Sign Rank. Pada Kelompok Perlakuan II p >

4 79 0,05 yang berarti data terdistribusi normal sehingga digunakan uji parametric berpasangan Paired_sample_test. Uji homogenitas dengan Levene test diadapatkan nilai p > 0,05 yang berarti data bersifat homogen Uji Hipotesis penurunan Skor ODI sebelum Perlakuan Kedua Kelompok. Uji ini untuk mengetahui perbedaan penurunan ODI pada kedua Kelompok Perlakuan Tabel 5.5 Uji Hipotesis Penurunan Skor ODI Sebelum Perlakuan Kedua Kelompok Variabel Kelompok Perlakuan I Kelompok Perlakuan II p Rerata±SB Rerata±SB Sebelum 37,150±6,715 35,555±3,839 0,483 Tabel 5.5 diatas menunjukkan bahwa p > 0,05 yang artinya bahwa sampel pada Kelompok Perlakuan I dan Kelompok perlakuan II tidak ada beda, sehingga digunakan uji parametric Independent t-test sesudah perlakuan.

5 Uji perbedaan penurunan Skor ODI sebelum dan sesudah intervensi pada Kedua Kelompok Perlakuan, dan Penurunan Skor ODI sesudah Perlakuan pada Kedua Kelompok Tabel 5.6 Uji Hipotesis Penurunan Skor ODI Pada Kedua Kelompok Perlakuan Sebelum dan Sesudah dan Rerata Sesudah Penurunan ODI Pada Kedua Kelompok Perlakuan ODI Sebelum Perlakuan Sesudah Perlakuan p-value Rerata ± SB (%) Rerata ± SB (%) Perlakuan I 37,150±6,715 5,975±2, Perlakuan II 36,555±3,859 12,314±4,514 0,000 P value 0,59 0,001 Berdasarkan Tabel 5.6 uji hipotesis Perlakuan I menunjukkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji Wilcoxon Sign Rank pada Kelompok Perlakuan I. Dilihat dari penurunan disabilitas pinggang dengan ODI diperoleh nilai p < 0,05 yang berarti bahwa Core Stabilization Exercise dan Traksi Manipulasi secara signifikan dapat menurunkan disabilitas pada nyeri pinggang mekanik dengan nilai rerata sebelum perlakuan 37,150±6,715% dan sesudah perlakuan 5,975±2,381%. Uji hipotesis Perlakuan II menunjukkan perbedaan rerata skor ODI pada kasus Nyeri Pinggang Mekanik sebelum dan sesudah Perlakuan pada Kelompok Perlakuan II dengan Traksi Manipulasi dan McKenzie Exercise menggunakan uji beda Paired sample memperlihatkan perbedaan rerata skor ODI diperoleh nilai p < 0,05 yang berarti bahwa Traksi Manipulasi dan McKenzie Exercise secara

6 81 signifikan dapat menurunkan disabilitas pada penderita nyeri pinggang mekanik dengan nilai rerata sebelum perlakuan 36,555±3,859% dan sesudah perlakuan 12,314±4,514%. Uji hipotesis III menunjukkan rerata disabilitas pinggang dengan ODI yang bermakna antara sesudah intervensi Kelompok Perlakuan I dan Sesudah Kelompok Perlakuan II menggunakan uji Independent sample. Berdasarkan Tabel 5.6 diperoleh nilai p < 0,05 yang berarti variasi kedua Kelompok Perlakuan ada perbedaan bermakna dengan nilai rerata sesudah Perlakuan Kelompok I 5,975±2,381% dan sesudah Perlakuan Kelompok II 24,240±4,514%. Kesimpulan pada penelitian ini adalah Penambahan Core Stabilization lebih menurunkan disabilitas di bandingkan dengan penambahan latihan dengan metode McKenzie Exercise pada Traksi Manipulasi pada penderita nyeri pinggang bawah mekanik. 5.1 Pembahasan Penelitian yang dilakukan disini menggunakan penelitian eksperimental dengan tujuan untuk mengetahui bahwa Traksi Manipulasi dan Core Stabilization lebih baik daripada Traksi Manipulasi dan McKenzie Exercise menurunkan disabilitas pada penderita nyeri pinggang bawah mekanik Karakteristik Subjek Penelitian Jumlah subjek pada penelitian ini sebanyak 24 orang yang terbagi dalam 2 kelompok perlakuan, yaitu Perlakuan I adalah kelompok yang mendapatkan Perlakuan dengan Traksi Manipulasi dan Core Stabilization Exercise dan Kelompok Perlakuan II adalah Kelompok yang mendapatkan Perlakuan Traksi Manipulasi dan McKenzie Exercise. Kelompok Perlakuan I mempunyai subjek 12

7 82 orang terdiri dari 8 perempuan dan 4 laki-laki.kelompok Perlakuan II mempunyai subjek 12 orang yang terdiri dari 9 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Keadaan ini sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang mengemukan bahwa wanita lebih banyak menderita nyeri pinggang mekanik dibandingkan dengan laki-laki (Haldemen, 2002; Kalleward, 2002). Wanita lebih rentan terkena nyeri pinggang mekanik dikarenakan banyak faktor antara lain wanita cenderung mempunyai postur yang kurang baik akibat kebiasaan memakai sepatu hak tinggi, aktifitas keseharian rumah tangga, menggendong anak dan aktivitas lainnya. Wanita juga pernah mengalami hamil dan melahirkan kadangkala lebih dari satu kali yang akan mengakibatkan perubahan postur tubuh dan kelemahan otot-otot dasar panggul (core stability) di samping itu wanita lebih cepat mengalami degenerasi dibandingkan laki-laki terutama setelah mengalami menopause. Usia penderita yang menjadi subjek penelitian ini berkisar antara tahun sebanyak 24 sampel. Hasil dari penelitian sampel terbanyak padausia tahun. Kondisi ini sama dengan yang dilaporkan beberapa penelitian (Kalleward, 2010; Haldemen, 2002) yang mengatakan bahwa penderita Nyeri Pinggang Mekanik sering menyerang orang dewasa tua. Usia ini dilaporkan berhubungan erat dengan proses degenerasi. Faktor aktivitas berpengaruh pada kejadian nyeri pinggang bawah bekanik, hal ini relevan dengan penelitian yang mengatakan angka kejadian nyeri pinggang mekanik pada seseorang tergantung pada tipe pekerjaan/ aktivitas yang dilakukan. Pada subjek penelitian aktivitas duduk terdiri dari 15 sampel dengan rerata 62,5% berdiri terdiri dari 8 sampel dengan nilai rerata 33,3% dan berjalan 1

8 83 sampel dengan nilai rerata 4,2% dari hasil ini bisa disimpulkan bahwa kedua kelompok aktivitas pekerjaan yang paling sering dilakukan adalah aktivitas duduk yaitu 66,7% pada Kelompok Perlakuan I dan pada Kelompok Perlakuan II sebesar 75% hal ini sesuai dengan penelitian (Haldemenl, 2002; Tawarka, 2004) yang melaporkan bahwa nyeri pinggang mekanik banyak terjadi pada karyawan atau pekerja yang banyak aktivitas dengan posisi duduk lama, berdiri lama dan pekerja yang banyak aktivitas membungkuk secara berulang. Hasil ini memperlihatkan bahwa faktor aktivitas pekerjaan yang static yang repetitive seperti duduk dan berdiri dalam jangka waktu lama dan dengan posisi yang salah dapat menimbulkan nyeri pinggang dan bila berkepanjangan akan menyebabkan vosokontriksi pembuluh darah darah yang mengakibatkan ischemia, sehingga penderita akan membatasi gerakan yang dapat menimbulkan nyeri, selain itu juga bisa menyebabkan otrofi otot sehingga akan menyebabkan penurunan stabilitas pada lumbal yang selanjutnya akan menurunkan disabilitas pasien. Selain itu dengan aktivitas duduk dan berdiri dalam waktu lama akan menyebabkan tekanan pada jaringan otot, tulang, sendi, facet, dan discus Efek Penambahan Core Stabilization Exercise pada Traksi Manipulasi terhadap penurunan disabilitas pada penderita nyeri pinggang bawah mekanik Berdasarkan uji Willcoxon Sign Rank Test pada penelitian ini disimpulkan bahwa penambahan Core Stabilization Exercisepada Traksi Manipulasi dapat menurunkan disabilitas pada Nyeri Pinggang Bawah Mekanik. Hasil penelitian penurunan disabilitas pada penderita nyeri pinggang mekanik setelah dilakukan latihan penambahancore stabilizationexrciseepada

9 84 Traksi manipulasi selama 18 kali dengan nilai sebelum interverensi 37,150±6,715% dan sesudah interverensi 5,975±2,381%. Secara signifikan dapat menurunkan disabilitas pada penderita Nyeri Pinggang Mekanik. Hasil penurunan disabilitas pada penambahan core stabilization exercise pada traksi manipulasi karena core stabilization exercise dimaksudkan untuk memelihara dari fungsi otot agonis dan antagonis yang mana akan meningkatkan hubungan dari kedua kekuatan pada daerah lubo-pelvis-hip komplek (Kibler. 2006). Pada saat latihan core stabilization exercise mengakibatkan terjadinya peningkatan level tension pada otot kontraksi tersebut disertai pula dengan adanya peningkatan motot recrutmen yang selanjutnya akan menghasilkan output tenaga yang berasal dari kontraksi otot yang meningkat. Peningkatan rekrutmen motor unit terdepolarisasi selama latihan. Hal ini merupakan mechanism selama latihan 2-6 minggu, minggu pertama disertai peningkatan rekrutmen dan motor unit excitability, dengan banyaknya jumlah motor unit yang terdepolarisasi akan menghasilkan kekuatan otot yang besar dan modulasi yang pada gilirannya menghasilkan suatu peresaan subjektif yang dikenal dengan persepsi nyeri. Selain itu pada saat terjadi kerja pada otot dimana Intra Abdominal Pressure (IAP) mempersempit ruang yang terbentuk antara m. tranvers abdominis, m. oblique internus, m. diafragma dan otot pelvic floor. Efek dari latihan core akan mengembangkan kerja otot dinamik muscular korset dengan kontraksi yang terkoordinasi dan bersamaan (ko-kontraksi) dari otot tersebut akan memberikan rigiditas kalender untuk menopang trunk sehingga stabilitas tulang belakang

10 85 meningkat, akan mengurangi beban kerja dari otot-otot paravertebra, ketegangan otot yang abnormal akan berkurang, dan otot-otot core mengalami penguatan sehingga bisa mencegah cidera pinggang lebih lanjut dan meningkatkan kinerja tubuh. Dengan efek tersebut akan menurunkan disabitas pinggang. Pemberian traksi manipulasi sebelum aplikasi CSE sangat besar manfaatnya didalam memfasilitasi prosedur dan efek dari tehnik CSE. Inteverensi Traksi Manipulasi mengembalikan mobile segmen ke posisi semula normal yang mengakibatkan nucleus pulposus terdorong kembali ke anterior sehingga akan memudahkan mengaktivitivasi kerja daripada core muscle yang terdiri dari otot mutifidus, otot transfer abdominis, otot-otot diafragma dan otot pelvic fluor.sehingga memudahkan pelaksanaan CSE dan menghasilkan efek yang lebih besar yaitu penurunan disabilitas pada pinggang dan bebas nyeri. Beberapa penelitian sebelumnya yang dilakukan (department physiotherapy Khyber teaching hospital (KTH), 2006).Yang mengadakan penelitian terhadap 40 pasien dengan dibagi menjadi 2 Kelompok. Kelompok I berjumlah 20 pasien dilakukan Core Stability Exercise (CSE) dan Spesifik Lumbal Manipulation / SLM (PACVP) dan Kelompok II berjumlah 20 pasien dilakukan Core Stability Exercise (CSE)yang dilakukan selama 6 minggu. 4 x /perminggu setiap section dilakukan selama 45 menit. Dengan dillakukan pengukuran VAS dan ODI, Kelompok I didapatkan hasil VAS P=0,008 ODI p=0,041, Kelompok II didapatkan hasil VAS p=0,172, ODI p=0,201, dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian SLM dan CSE lebih efektif

11 86 daripada CSE dalam menurunkan nyeri dan menurunkan disabilitas pada Nyeri Pinggang Mekanik Efek Penambahan Latihan metode McKenzie dan Traksi Manipulasi dalam Menurunkan Disabilitas Nyeri Pinggang Bawah Mekanik Berdasarkan uji Paired sample pada penelitian ini dilaporkan bahwa beda rerata sebelum dan sesudah dilakukan tindakan Traksi Manipulasi dan McKenzie Exercise secara signifikan dapat menurunkan disabilitas pada penderita nyeri pinggang bawah mekanik ini bisa dilihat dari nilai sebelum inteverensi 36,55 ±3,859% dan sesudah interverensi 12,314±4,514%. Hasil ini sesuai dengan beberapa pendapat (Krause, 2000; Machado et al, 2006) Aplikasi penambahan latihan dengan metode McKenzie Exrecise dapat menurunkan disabilitas pada nyeri pinggang bawah mekanik karena dengan dorongan pada segmen blockade ke anterior secara bersamaan dengan gerakan ekstensi dapat menurunkan spasme dan kontraktur pada jaringan tersebut.dan dengan tarikan oscilasi dapat mengembalikan posisi mobile segment ke posisi normal yang mengakibatkan nucleus pulposus terdorong kembali ke anterior, selain itu gerakan ekstensi dapat mengulur otot dan ligament bagian anterior yang memendek sehingga dapat menurunkan spasme dan kontraktur jaringan.tekanan ke anterior dengan posisi tegak lurus dan daya dorong pasien pada saat pasien melakukan McKenzie Exercise akan membantu meningkatkan dan mempercepat proses pengembalian nucleus pulposus ke tempat semula dan mengoreksi postur.

12 Efektifitas Penambahan Core Stabilization Exercise Lebih Menurunkan Disabilitas Di Bandingkan dengan Penambahan Latihan Metode McKenzie Exercise pada Penderita Nyeri Pinggang Mekanik. Berdasarkan uji Independent Sample pada penelitian ini dilaporkan bahwa selisih penurunan ODI pada Perlakuan I dan II didapatkan hasil nilai kelompok perlakuan I 31,175±6,220% dan Kelompok Perlakuan II 23,240±3.294%. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelatihan Kelompok I (Core stabilization Exercise dan Traksi manipulasi) lebih baik secara signifikan dibandingkan dengan Kelompok II (Latihan dengan metode McKenzie dan Traksi manipulasi). Dari hasil diatas sesuai dengan penelitian Menurut dari beberapa penelitian Pakistan,(department physiotherapy Khyber teaching hospital (KTH), 2006). Dengan jumlah sampel 40 samapel, 20 sampel dilakukan latihan Mobilization lumbal dan 20 sampel lainnya dengan Core Stabilization. Bahwa Latihan dilakukan selama 6 minggu.4 x /perminggu setiap section dilakukan selama 45 menit mempunyai hasil yang bermakna dapat menurunkan disabitas. Pelatihan Core Stabilization Exercise yang berorintasi pada penguatan otot-otot core akan meningkatkan stabilitas tulang belakang karena akan meningkatkan tekanan intra abdominal sehingan akan membentuk abdominal brace sehingga akan menurunkan tahanan atau beban pada otot-otot paravertebra, akan memperbaiki postur tubuh, mencegah cidera pinggang lebih lanjut dan meningkatkan kinerja tubuh. Pelatihan Mckenzie yang merupakan latihan mobilisasi dan penguluran jaringan lunak bagian anterior sehingga akan memberikan lingkup gerak yang

13 88 cukup pada segmen anterior. Padahal sewaktu beraksifitas trunk membutuhkan lingkup gerak yang cukup pada setiap aspek tetapi juga membutuhkan control gerak dari otot-otot trunk, stabilizator dan kokontraksi dari otot-otot trunk. Hal inilah yang menurut peneliti manganalisa bahwa Core Stabilization Exercise lebih menurunkan disabilitas walaupun belum ada penelitian yang membandingkan kedua metode ini. Dari mekanisme dan dari beberapa penelitian disimpulkan bahwa Penambahan Core Stabilization Exercise lebih menurunkan disabiliatas dibandingkan dengan latihan metode McKenzie pada Traksi Manipulasi nyeri pinggang bawah mekanik.

Oleh: Jinten Jumiati*, N. Adiputra **, Sugijanto***

Oleh: Jinten Jumiati*, N. Adiputra **, Sugijanto*** ABSTRAK PENAMBAHAN CORE STABILIZATION EXERCISE LEBIH MENURUNKAN DISABILITAS DI BANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN LATIHAN METODE McKENZIE PADA TRAKSI MANIPULASI PENDERITA NYERI PINGGANG BAWAH MEKANIK DI KOTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan yang semakin meningkat otomatis disertai dengan peningkatan peran serta masyarakat untuk lebih aktif. Aktivitas manusia sangat erat hubungannya dengan gerak

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan rancangan

BAB IV METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan rancangan BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 RancanganPenelitian Rancangan penelitian ini bersifat quasi eksperimental dengan rancangan pretest and postest control design, dimana pembagian sampel menjadi dua kelompok

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi

BAB V HASIL PENELITIAN. Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Karekteristik sampel penelitian dipaparkan dalam Tabel 5.1 diskripsi dan frekuensi berdasarkan nilai mean dan persentase penelitian untuk dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri

BAB I PENDAHULUAN. populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia didapatkan pada usia tahun. Di Amerika Serikat, kasusnyeri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri pinggang dilaporkan terjadi setidaknya 1 kali dalam 85% populasi pada usia>50 tahun dan sering terjadi pada usia 30-50 tahun.setiap tahun prevalensi nyeri pinggang

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental bertujuan untuk

BAB VI PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental bertujuan untuk BAB VI PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental bertujuan untuk mengetahui perbedaan kombinasi Mc.Kenzie dan William flexion exercise dengan pilates exercise dalam meningkatkan keseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktifitas duduk lama seperti saat kegiatan perkuliahan, bermain laptop dan bekerja sambil duduk di depan komputer dapat mengakibatkan imbalance muscle. Posisi duduk

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Penelitian ini dilakukan di Poltekkes YRSU Dr.Rusdi. Jl.H Adam Malik No.140-142 Medan, Sumatera Utara. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Poltekkes YRSU Dr.Rusdi

Lebih terperinci

PENAMBAHAN CORE STABILIZATION EXERCISE LEBIH MENURUNKAN DISABILITAS DI BANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN LATIHAN METODE

PENAMBAHAN CORE STABILIZATION EXERCISE LEBIH MENURUNKAN DISABILITAS DI BANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN LATIHAN METODE TESIS PENAMBAHAN CORE STABILIZATION EXERCISE LEBIH MENURUNKAN DISABILITAS DI BANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN LATIHAN METODE McKENZIE PADA TRAKSI MANIPULASI PENDERITA NYERI PINGGANG BAWAH MEKANIK DI KOTA YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, tingkat aktivitas masyarakat Indonesia semakin tinggi. Hal ini disebabkan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal penting bagi setiap manusia. Kesehatan salah satu kebutuhan dasar disamping pangan, pemukiman dan pendidikan, karena tanpa kesehatan yang baik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti HNP, spondyloarthrosis, disc migration maupun patologi fungsional

BAB I PENDAHULUAN. seperti HNP, spondyloarthrosis, disc migration maupun patologi fungsional BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Vertebra memiliki struktur anatomi paling kompleks dan memiliki peranan yang sangat penting bagi fungsi dan gerak tubuh. Patologi morfologi seperti HNP, spondyloarthrosis,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI... LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...

DAFTAR ISI... LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI... LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... hlm. LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI... LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SKEMA... DAFTAR GRAFIK...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa

BAB I PENDAHULUAN. Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Wanita dewasa adalah wanita yang telah menyelesaikan masa pertumbuhan dan siap menerima peran baru sebagai seorang istri maupun ibu. Perubahan peran ini secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia diciptakan oleh Sang Pencipta sebagai mahluk yang dapat berdiri tegak di atas kedua kakinya. Penganut teori revolusi Darwin harus menerima kenyataan bahwa sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah

BAB I PENDAHULUAN. melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. yang lama dan berulang, akan menimbulkan keluhan pada pinggang bawah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada perkembangan jaman sekarang ini, kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kesehatan saat ini merupakan hal yang sangat penting dikarenakan meningkatnya jumlah pasien di rumah sakit dan meningkat juga pengguna jasa asuransi kesehatan.

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP PENURUNAN NYERI LEHER PADA PEMBATIK

PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP PENURUNAN NYERI LEHER PADA PEMBATIK PENGARUH LATIHAN CORE STABILITY TERHADAP PENURUNAN NYERI LEHER PADA PEMBATIK NASKAH PUBLIKASI DISUSUN UNTUK MEMENUHI PERSYARATAN DALAM MENDAPATKAN GELAR SARJANA FISIOTERAPI Disusun oleh Madarinda Ratih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dengan tingkat kesehatan yang optimal maka akan dapat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semakin berkembangnya ilmu kesehatan, semakin maju juga tingkat kesadaran manusia untuk hidup sehat. Hal ini dibuktikan dengan semakin tingginya tingkat kesadaran

Lebih terperinci

Kepada Yogyakarta, 7 Maret 2015 Yth. Bpk/Ibu/Sdr Responden Di Tempat

Kepada Yogyakarta, 7 Maret 2015 Yth. Bpk/Ibu/Sdr Responden Di Tempat Lampiran I Kepada Yogyakarta, 7 Maret 2015 Yth. Bpk/Ibu/Sdr Responden Di Tempat Dengan hormat, Berkaitan dengan tesis saya yang berjudul Penambahan Core Stabization Exercise Lebih Menurunkan Disabiltas

Lebih terperinci

BAB VI PEMBAHASAN. mahasiswa usia tahun dengan kurang aktivitas fisik. Mahasiswa usia tahun pada prodi D-IV Fisioterapi seluruhnya

BAB VI PEMBAHASAN. mahasiswa usia tahun dengan kurang aktivitas fisik. Mahasiswa usia tahun pada prodi D-IV Fisioterapi seluruhnya BAB VI PEMBAHASAN Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan tujuan untuk mengetahui pelatihan core stability dan balance board exercise lebih baik dalam meningkatkan keseimbangan dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk melakukan olahraga. Waktu istirahat tidak lagi digunakan untuk aktifitas olahraga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk melakukan olahraga. Waktu istirahat tidak lagi digunakan untuk aktifitas olahraga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aktifitas perkuliahan yang begitu padat membuat mahasiswa kekurangan waktu untuk melakukan olahraga. Waktu istirahat tidak lagi digunakan untuk aktifitas olahraga tetapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular,

BAB I PENDAHULUAN. dimana dijumpai beraneka ragam jenis keluhan antara lain gangguan neuromuskular, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hidup sehat adalah harapan setiap individu baik sehat fisik maupun psikis. Namun harapan tersebut kadang bertentangan dengan keadaan di masyarakat, dimana dijumpai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta

BAB I PENDAHULUAN. lingkup perkantoran biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas serta BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern seperti sekarang, banyak pekerjaan yang dilakukan oleh sebagian besar orang, salah satunya adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dimana profesi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. punggung antara lain aktifitas sehari-hari seperti, berolahraga, bekerja, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Punggung merupakan salah satu dari bagian tubuh manusia yang sering digunakan untuk beraktifitas. Banyak aktifitas yang melibatkan pergerakan punggung antara lain aktifitas

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Tabel 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dan memperkuat interpretasi hasil pengujian Hipotesis, maka dipaparkan deskripsi data berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang.

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. merupakan bagian pinggang atau yang ada di dekat pinggang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan manifestasi keadaan patologik yang dialami oleh jaringan atau alat tubuh yang merupakan bagian pinggang atau

Lebih terperinci

PEMBERIAN PILATES EXERCISE

PEMBERIAN PILATES EXERCISE PEMBERIAN PILATES EXERCISE SAMA DENGAN MCKENZIE EXERCISE DALAM PENURUNAN SKOR DISABILITY INDEX PADA PENDERITA HERNIA NUKLEUS PULPOSUS DI KLINIK BALI CHIROPRACTIC DENPASAR 1) Yuniar 2) J Alex Pangkahila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk biopsikososial membutuhkan kondisi yang optimal untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam

BAB V HASIL PENELITIAN. Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian yang telah dilaksanakan di SMP N 11 Denpasar, selama enam minggu menggunakan rencana eksperimental terhadap dua kelompok penelitian. Subjek penelitian berjumlah 20 orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas. mencapai 80% dari semua tenaga kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perawat memainkan peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan di setiap negara. Di dunia, sedikitnya 50% dari semua petugas kesehatan adalah perawat.

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Maret Mei 2015, menggunakan rancangan eksperimental true pada dua kelompok

BAB V HASIL PENELITIAN. Maret Mei 2015, menggunakan rancangan eksperimental true pada dua kelompok BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian yang telah dilaksanakan di PSTW Budi Mulia 4 Jakarta pada bulan Maret Mei 2015, menggunakan rancangan eksperimental true pada dua kelompok perlakuan. Kelompok I diberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai penyanggah berat badan, yang terdiri dari beberapa bagian yakni salah

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai penyanggah berat badan, yang terdiri dari beberapa bagian yakni salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tubuh manusia dibentuk oleh struktur tulang belakang yang sangat kuat dimana berfungsi sebagai penyanggah berat badan, yang terdiri dari beberapa bagian yakni

Lebih terperinci

PENGARUH CORE STABILITY INTI TERHADAP PENURUNAN NYERI PINGGANG AKIBAT DUDUK STATIS DI SMP N 3 PAKEM

PENGARUH CORE STABILITY INTI TERHADAP PENURUNAN NYERI PINGGANG AKIBAT DUDUK STATIS DI SMP N 3 PAKEM PENGARUH CORE STABILITY INTI TERHADAP PENURUNAN NYERI PINGGANG AKIBAT DUDUK STATIS DI SMP N 3 PAKEM NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Eni Rahmawati 201310301015 PROGRAM STUDI FISIOTERAPI S1 FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita

BAB V HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita 44 BAB V HASIL PENELITIAN Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita xerostomia yang berusia lanjut sebagai sampel, yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok musik klasik barat

Lebih terperinci

Jalan Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk, Jakarta

Jalan Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk, Jakarta PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA CORE STABILITY EXERCISE DAN GLUTEUS ACTIVATION EXERCISE TERHADAP DISABILITAS DAN KEKUATAN OTOT PADA NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK Endang Triani 1, Sugijanto 2, Wismanto 3 1,2,3

Lebih terperinci

QUISIONER PENELITIAN

QUISIONER PENELITIAN QUISIONER PENELITIAN DATA DIRI Jenis kelamin : Pekerjaan : No. Telp/ Hp : Tanggal pengisian : Intervensi Postural Correction exercise Postural Corresction Exercise, Physiological Glide Mobilization Thorakal

Lebih terperinci

MEKANICAL CERVICAL & LUMBAR TRACTION. Oleh: Sugijanto

MEKANICAL CERVICAL & LUMBAR TRACTION. Oleh: Sugijanto MEKANICAL CERVICAL & LUMBAR TRACTION Oleh: Sugijanto Pengertian Traksi: proses menarik utk meregangkan jarak antar suatu bagian. Traksi spinal: tarikan utk meregangkan jarak antar vertebra. Traksi Non

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post

BAB IV METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and post BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian metode kuantitatif jenis eksperimental, dengan rancangan penelitian yang digunakan adalah randomized pre test and

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada

PENDAHULUAN. yang berkembang kian pesat sangat berpengaruh pula aktivitas yang terjadi pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan mempunyai peranan penting dalam pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era yang lebih maju dan berkembang disertai dengan peningkatan teknologi yang lebih modern masyarakat juga mengalami perubahan dan perilaku hidup, hal ini mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. LBP sering dijumpai dalam praktek sehari-hari, terutama di negara-negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Low back pain (LBP) atau nyeri merupakan keluhan yang sering dijumpai di masyarakat, merupakan persoalan di masyarakat karena sering mengakibatkan penderita terganggu

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN 71 BAB V HASIL PENELITIAN Penelitian tentang metode Bobath untuk meningkatkan postural stability pada pasien pasca stroke dibandingkan dengan metode Feldenkrais yang telah dilaksanakan di Sasana Stroke

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI LATIHAN MC KENZIE MENGURANGI KETERBATASAN GERAK THORACAL PADA PEKERJA BATIK DENGAN KELUHAN JOINT BLOCKADE THORACAL

PENGARUH TERAPI LATIHAN MC KENZIE MENGURANGI KETERBATASAN GERAK THORACAL PADA PEKERJA BATIK DENGAN KELUHAN JOINT BLOCKADE THORACAL PENGARUH TERAPI LATIHAN MC KENZIE MENGURANGI KETERBATASAN GERAK THORACAL PADA PEKERJA BATIK DENGAN KELUHAN JOINT BLOCKADE THORACAL Ade Irma Nahdliyyah 1), Dani Prastiwi 2) 1) Dosen Prodi Fisioterapi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian Randomized Pre and Post Test Control Group Design yaitu membandingkan antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknogi (IPTEK) pada zaman globalisasi telah berkembang sangat pesat. Hal tersebut menjadikan pekerjaan manusia lebih hemat waktu,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. 2005). Desain penelitian ini menggunakan randomized pre test and post

BAB IV METODE PENELITIAN. 2005). Desain penelitian ini menggunakan randomized pre test and post BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini bersifat eksperimental. Penelitian eksperimen adalah kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENAMBAHAN CORE STABILITY EXERCISE

PENGARUH PENAMBAHAN CORE STABILITY EXERCISE PENGARUH PENAMBAHAN CORE STABILITY EXERCISE PADA WILLIAM S FLEXION EXERCISE TERHADAP FLEKSIBILITAS OTOT HAMSTRING DI KLUB BASKET STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Nama : Baiq Asri

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN WILLIAM FLEKSI EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL PADA PENDERITA LOW BACK PAIN DI PUSKESMAS TURI

PERBEDAAN PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN WILLIAM FLEKSI EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL PADA PENDERITA LOW BACK PAIN DI PUSKESMAS TURI PERBEDAAN PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE DAN WILLIAM FLEKSI EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL PADA PENDERITA LOW BACK PAIN DI PUSKESMAS TURI NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian

Lebih terperinci

ABSTRAK. Griadhi, 4 I Made Muliarta. Program Studi Fisioterapi, Bagian Ilmu FAAL 3 Bagian Ilmu FAAL 4 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

ABSTRAK. Griadhi, 4 I Made Muliarta. Program Studi Fisioterapi, Bagian Ilmu FAAL 3 Bagian Ilmu FAAL 4 Fakultas Kedokteran Universitas Udayana PEMBERIAN WILLIAM S FLEXION EXERCISE (WFE) LEBIH BAIK DARI PADA BACK STRENGTHENING EXERCISE (BSE) DENGAN KOMBINASI INTERVENSI INFRA RED DAN MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI FUNGSIONAL PADA PEKERJA BURUH

Lebih terperinci

CORE STABILITY EXCERCISE LEBIH BAIK DIBANDINGKAN MCKENZIE EXCERCISE DALAM PENURUNAN DISABILITAS PASIEN NON- SPECIFIC LOW BACK PAIN

CORE STABILITY EXCERCISE LEBIH BAIK DIBANDINGKAN MCKENZIE EXCERCISE DALAM PENURUNAN DISABILITAS PASIEN NON- SPECIFIC LOW BACK PAIN CORE STABILITY EXCERCISE LEBIH BAIK DIBANDINGKAN MCKENZIE EXCERCISE DALAM PENURUNAN DISABILITAS PASIEN NON- SPECIFIC LOW BACK PAIN Ganesa Puput Dinda Kurniawan 1, I Made Muliarta 2, Sugijanto 3, I Made

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang kini digalakan salah satunya adalah di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional yang kini digalakan salah satunya adalah di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional yang kini digalakan salah satunya adalah di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk Indonesia yang hakikatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja, 30% bekerja disektor

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja, 30% bekerja disektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu dari negara dengan jumlah penduduk terbesar didunia, sangat berkepentingan terhadap masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran bahwa hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikendalikan sepenuhnya seperti aktivitas fisik sehari-hari.

BAB III METODE PENELITIAN. dikendalikan sepenuhnya seperti aktivitas fisik sehari-hari. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental. Dipilihnya quasi eksperimental karena pertimbangan etis dan ada faktor yang tidak dapat dikendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas sehari- hari, beradaptasi dan berkontribusi di lingkungan masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidup sehat adalah tujuan semua orang. Salah satu yang mempengaruhi kualitas hidup individu adalah kondisi fisiknya sendiri. Sehingga manusia yang sehat sudah tentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa stroke adalah

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa stroke adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Stroke adalah penyebab cacat nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia. Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin penting, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical

BAB I PENDAHULUAN. Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Spine merupakan tulang penopang tubuh yang tersusun atas cervical spine, thoracic spine dan lumbal spine. Lumbal spine merupakan area yang paling mobile diantara bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. program pelatihan peningkatan agility pada periode April - Mei 2015. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi karakteristik subjek penelitian Dalam penelitian ini sampel sejumlah 40 orang yang berasal dari populasi mahasiswa Fakultas Fisioterapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja atau

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa situasi dan kondisi pekerjaan, baik tata letak tempat kerja atau material-material yang digunakan serta sikap kerja, menghadirkan risiko terhadap kesehatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apa pun yang engkau ambil darinya pasti bermanfaat bagimu (HR. ath-

BAB I PENDAHULUAN. apa pun yang engkau ambil darinya pasti bermanfaat bagimu (HR. ath- BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diibaratkan seperti pohon, hal ini sesuai dengan Hadist yang berbunyi, Perumpamaan seorang mukmin itu seperti pohon kurma, apa pun yang engkau ambil

Lebih terperinci

Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana LATIHAN ABDOMINAL DRAWING-IN MANEUVER SAMA BAIKNYA DENGAN CORE STRENGTHENING EXERCISE DALAM MENINGKATKAN KEKUATAN OTOT PENYANGGA TUBUH PADA SISWI SMAN 1 GIANYAR 1) I Gusti Ayu Mega Purwani, 2) Ni Wayan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia setiap hari melakukan gerakan untuk melakukan suatu tujuan atau aktivitas sehari-hari dalam kehidupannya. Salah satu contoh aktivitas seharihari adalah bersekolah,kuliah,bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Manusia sebagai makhluk biopsikososial membutuhkan kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Manusia sebagai makhluk biopsikososial membutuhkan kondisi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Manusia sebagai makhluk biopsikososial membutuhkan kondisi yang optimal untuk berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan kebutuhan dasar dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan. sehingga dengan demikian walaupun etiologi LBP dapat bervariasi dari yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) merupakan manifestasi keadaan patologik yang dialami oleh jaringan atau alat tubuh yang merupakan bagian pinggang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia globalisasi menuntut masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Bekerja merupakan hal wajib yang dilakukan, seiring kemajuan globalisasi maka daya konsumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. fungsionalnya. Kompleksnya suatu gerakan dalam aktifitas seperti. tulang-tulang yang membentuk sendi ini masing-masing tidak ada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia banyak melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Manusia melakukan aktifitasnya tidak pernah lepas dari proses gerak,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara tertentu yang digunakan untuk meneliti suatu permasalahan sehingga mendapatkan hasil atau tujuan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fungsional sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan bebas dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu hal yang amat penting dalam melakukan aktivitas fungsional sehari-hari. Kesehatan merupakan keadaan bebas dari penyakit, baik penyakit

Lebih terperinci

ABSTRAK

ABSTRAK PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE DAPAT MENINGKATKAN STABILITAS LUMBAL PADA KEHAMILAN TRIMESTER III 1) Riska Damayanti Sitompul, 2) Ni Luh Nopi Andayani, 3) Agung Wiwiek Indrayani 1. Mahasiswi Program

Lebih terperinci

PEMBERIAN OTAGO HOME EXERCISE PROGRAMME LEBIH BAIK DALAM MENGURANGI RISIKO JATUH DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI TABANAN

PEMBERIAN OTAGO HOME EXERCISE PROGRAMME LEBIH BAIK DALAM MENGURANGI RISIKO JATUH DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI TABANAN PEMBERIAN OTAGO HOME EXERCISE PROGRAMME LEBIH BAIK DALAM MENGURANGI RISIKO JATUH DARIPADA BALANCE STRATEGY EXERCISE PADA LANSIA DI TABANAN 1 I Gede Putu Wahyu Mahendra, 2 Ni Luh Nopi Andayani, 3 I Made

Lebih terperinci

Penambahan Traksi Translasi Pada Intervensi Ultrasound, Transcutaneus Elektrikal Nerve Stimulation dan Quadriceps Exercise

Penambahan Traksi Translasi Pada Intervensi Ultrasound, Transcutaneus Elektrikal Nerve Stimulation dan Quadriceps Exercise Penambahan Traksi Translasi Pada Intervensi Ultrasound, Transcutaneus Elektrikal Nerve Stimulation dan Quadriceps Exercise Lebih Memperbaiki Lingkup Gerak Sendi Pada Osteoarthritis Lutut ISMAIL, Instalasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebutkan industri kreatif

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebutkan industri kreatif 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di era saat ini industri kreatif terus mengalami perkembangan yang signifikan. Tercatat tahun 2002, total perdagangan industri kreatif dunia mencapai US$ 267

Lebih terperinci

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA

PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA PERBANDINGAN EFEKTIFITAS LATIHAN ZIG-ZAG RUN DENGAN CARIOCA EXERCISE UNTUK MENINGKATKAN AGILITY PADA PEMAIN BULUTANGKIS PEMULA Bayu Sigit Gutomo (2012 66 125) Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan mobilisasi yang baik, tidak ada keluhan dan keterbatasan gerak terutama

BAB I PENDAHULUAN. dan mobilisasi yang baik, tidak ada keluhan dan keterbatasan gerak terutama 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG WHO menyatakan Health is a state of complete physical, mental and social well being and not merely the absence of deaseas or infirmity. Sehat adalah suatu keadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup

BAB I PENDAHULUAN. spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengertian kesehatan menurut UU Kesehatan RI Nomor 36 tahun 2009 bab 1 pasal 1 yaitu Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Remaja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sejak 28 Januari

BAB IV HASIL PENELITIAN. Remaja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sejak 28 Januari BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum Penelitian dilakukan di Instalasi Kesehatan Jiwa Anak Dan Remaja Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan sejak 28 Januari 2013 hingga 7 Maret 2013.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu tujuan dari bangsa Indonesia yang tercantum pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pada dewasa ini tingkat partisipasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Maka diperlukan suatu kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Maka diperlukan suatu kesehatan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman sekarang ini, kesehatan merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tubuh manusia terbentuk dari banyak jaringan serta organ yang mempunyai fungsi penting yaitusebagai stabilisasi serta mobilisasi tubuh. Salah satunya adalah tulang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa memiliki beranekaragam aktivitas sehingga dituntut memiliki gerak fungsi yang baik dalam hal seperti mengikuti perkuliahan, melaksanakan tugas-tugas kuliah

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Judul

ARTIKEL ILMIAH. Judul ARTIKEL ILMIAH Judul PENGARUH PENAMBAHAN Mc. KENZIE EXERCISE DENGAN DORONGAN SEGMENTAL PADA INTERVENSI MOBILISASI PACVP DAN MANIPULASI NELSON TRAKSI TERHADAP PENINGKATAN ROM EKSTENSI THORACAL AKIBAT JOINT

Lebih terperinci

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN

SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Lampiran 1 SURAT PERSETUJUAN MENJADI SAMPEL PENELITIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini, Nama : Umur : Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah diberikan penjelasan oleh peneliti tentang tujuan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUl... i. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... iii. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUl... i. LEMBAR PERSETUJUAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI... iii. ABSTRAK... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUl......... i LEMBAR PERSETUJUAN...... ii LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI...... iii ABSTRAK........ iv KATA PENGANTAR........ v DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR........ xii DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah merupakan kasus yang banyak ditemui. dalam praktek sehari-hari, umumnya menyerang semua orang tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri punggung bawah merupakan kasus yang banyak ditemui. dalam praktek sehari-hari, umumnya menyerang semua orang tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nyeri punggung bawah merupakan kasus yang banyak ditemui dalam praktek sehari-hari, umumnya menyerang semua orang tanpa mengenal perbedaan umur, jenis kelamin,

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONSENT) Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan Alamat : Dengan ini menyatakan bahwa saya telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah pribadi pasien.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah pribadi pasien. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di rumah pribadi pasien. 2. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang memerlukan gerak dan berpindah tempat dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan baik secara volunter

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian. Tabel 5.1

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian. Tabel 5.1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Karakteristik Subjek Penelitian Berikut ini disajikan deskripsi sampel berdasarkan umur dan indeks massa tubuh pada Tabel 5.1:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sudah semakin terbuka luas.

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan sudah semakin terbuka luas. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), yang mana perkembangan iptek tersebut menuntut kemajuan pola pikir, serta pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental randomized pre

BAB IV METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental randomized pre BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipilih adalah metode eksperimental randomized pre test and post test control group design (Pocock, 2008). Untuk mengetahui pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan pembangunan dan teknologi memberikan dampak bagi segala bidang pembangunan, begitu juga dalam bidang kesehatan. Salah satu Negara kita, yaitu dari penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manakala seseorang menderita sakit maka seseorang akan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga manakala seseorang menderita sakit maka seseorang akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Sehat pada dasarnya merupakan dambaan atau kebutuhan setiap orang sehingga manakala seseorang menderita sakit maka seseorang akan mengusahakan dirinya untuk kesembuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan tersebut manusia melakukan macam aktivitas. Aktivitas yang sangat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan membuat manusia dituntut untuk hidup lebih maju mengikuti perkembangan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia

Lebih terperinci

I Made Agus Arta Winangun Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar ABSTRAK

I Made Agus Arta Winangun Program Studi Fisioterapi Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar ABSTRAK PEMBERIAN CONTRAX RELAX EXERCISE PADA INTERVENSI PEMBERIAN SHORT WAVE DIATHERMY (SWD), TRANSCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS), DAN MASSAGE MENURUNKAN NYERI PADA CERVICAL SPONDYLOSIS DI RSUD

Lebih terperinci

PILATES EXERCISE LEBIH EFEKTIF DARIDAPA CORE EXERCISE DALAM MENURUNKAN NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR

PILATES EXERCISE LEBIH EFEKTIF DARIDAPA CORE EXERCISE DALAM MENURUNKAN NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR PILATES EXERCISE LEBIH EFEKTIF DARIDAPA CORE EXERCISE DALAM MENURUNKAN NYERI PUNGGUNG BAWAH NON SPESIFIK PADA PENJAHIT DI KOTA DENPASAR 1 Ida Ayu Citra Ratnasari, 2 Nila Wahyuni, 3 I Gusti Ayu Artini 1,2

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE PADA LOW BACK PAIN MYOGENIC TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PETANI DISEMBUH KIDUL SIDOMULYO

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE PADA LOW BACK PAIN MYOGENIC TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PETANI DISEMBUH KIDUL SIDOMULYO PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE PADA LOW BACK PAIN MYOGENIC TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PETANI DISEMBUH KIDUL SIDOMULYO NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : Nama : Dwi Nuriyani

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas.

BAB I PENDAHULUAN. fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang. badan, pergerakan tersebut bisa terjadi pada saat beraktivitas. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk hidup yang banyak melakukan kerja fisik dengan menggunakan anggota tubuhnya. Biasanya anggota yang sering digunakan terutama bagian kaki. Gerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkembang sangat pesat, bisa kita lihat di dalam perkembangan ilmu pengetahuan misalnya,

Lebih terperinci

LEMBAR PENGUMPULAN DATA

LEMBAR PENGUMPULAN DATA LEMBAR PENGUMPULAN DATA Nama : Jenis Kelamin : Tanggal Lahir : Usia : Pekerjaan : Hobi : Alamat : No. HP : A. Nyeri Instrumen pengukuran yang digunakan untuk intensitas nyeri pada disc bulging lumbal adalah

Lebih terperinci