INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG"

Transkripsi

1 SURAT EDARAN DIREKTUR KEUANGAN ITB No. 1155/I1.B02.1/KU/ Oktober 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REALISASI ANGGARAN SERTA PERSIAPAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN AKHIR TAHUN 2016 A. UMUM Untuk menjaga kelancaran operasional, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan serta pelaporan keuangan, perlu adanya petunjuk teknis pelaksanaan anggaran kegiatan di akhir tahun 2016 Tentang Pedoman Pelaksanaan Realiasasi Anggaran serta Persiapan Pertanggungjawaban Keuangan Akhir Tahun B. MAKSUD DAN TUJUAN Memberikan petunjuk bagi setiap unit kerja pengelola sumber daya ITB untuk melaksanakan kegiatan dan merealisasikan anggaran, serta pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan peraturan dan kebijakan yang berlaku. C. DASAR 1. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2016 Tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan PTNBH. 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 139 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyediaan, Pencairan, Dan Pertanggungjawaban Pemberian Bantuan Pendanaan PTNBH. 3. Peraturan MWA Nomor 002/P/I1-MWA/2016 Tentang Pengelolaan Kekayaan ITB. 4. Peraturan Rektor Nomor 333/PER/I1.A/KU/2016 Tentang Pengganti Peraturan Rektor Nomor 270/PER/I1.A/HK/2014 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Institut Teknologi Bandung Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. 5. Surat Wakil Rektor Bidang Keuangan, Perencanaan & Pengembangan Nomor 1125/I1.B02/KU/2016 tanggal 10 Oktober 2016 perihal Edaran Akhir Tahun. D. PENGERTIAN 1. Dana Bukan Penerimaan Negara Bukan Pajak adalah penerimaan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan selain APBN yang dikelola secara otonom oleh ITB. 2. Bendahara BP PTNBH ITB adalah bendahara yang mengelola, menerima, menyimpan, dan mengeluarkan dana BP PTNBH ITB. 3. Bendahara Dana Masyarakat adalah bendahara yang mengelola, menerima, menyimpan, dan mengeluarkan dana selain yang bersumber dari APBN. 4. Bantuan Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum yang selanjutnya disingkat BP PTNBH adalah bantuan dana yang diberikan oleh pemerintah kepada PTN Badan Hukum yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan tinggi, sebagai Bukan PNBP yang dikelola secara otonom. 5. PPK adalah pejabat yang melaksanakan kewenangan Rektor ITB untuk mengambil keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran atas beban RKA ITB. 6. Rencana Implementasi yang selanjutnya disingkat RI, adalah rencana alokasi anggaran yang akan diimplementasikan untuk periode tiga bulan. 1 dari 14

2 7. Rencana Anggaran Belanja yang selanjutnya disingkat RAB adalah rencana pengeluaran biaya untuk melaksanakan satu kegiatan. 8. Formulir Realisasi Anggaran yang selanjutnya disingkat FRA, adalah rencana alokasi anggaran yang akan direalisasikan untuk periode satu bulan. 9. Formulir Realisasi Hutang yang selanjutnya disingkat FRH, adalah rencana alokasi pembayaran hutang yang pembiayaannya menjadi beban anggaran tahun berjalan dan pembayarannya akan dilakukan di tahun berikutnya. 10. Dana Kas Operasional adalah dana tunai yang jumlahnya terbatas, dikelola oleh unit akuntansi untuk keperluan belanja operasional yang jumlahnya relatif kecil. Dana kas operasional dibentuk dari anggaran belanja jasa masing-masing unit kerja. 11. Uang Muka Kerja yang selanjutnya disingkat UMK adalah adalah dana yang diberikan kepada unit akuntansi untuk digunakan sesuai dengan rencana kerja yang akan dilaksanakan dalam waktu tidak lebih dari satu bulan dan diwajibkan segera dipertanggungjawabkan setelah selesai pelaksanaan kegiatan yang didanai UMK. 12. Uang Yang Harus Dipertanggungjawabkan yang selanjutnya disingkat UYHD adalah uang yang diberikan kepada pegawai untuk pelaksanaan kegiatan yang membutuhkan dana tunai. UYHD dapat diberikan oleh unit akuntansi kepada pegawai unit akuntansi dan harus dipertanggungjawabkan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah kegiatan selesai. 13. Uang Muka Pembelian (down/advance payment) merupakan uang diserahkan kepada pihak ketiga (mitra penyedia barang dan/atau jasa) karena kewajiban yang timbul akibat perikatan transaksi jual beli barang dan/atau jasa. E. PEDOMAN 1. Pengajuan FRA Triwulan IV dan FRH Tahun 2016: Formulir Realisasi Anggaran (FRA) Triwulan IV bulan Desember 2016 diajukan melalui SISPRAN Online Formulir Realisasi Hutang (FRH) untuk hutang tahun 2016 diajukan ke Ditkeu, jika ada sisa hutang sebelum tahun 2016 harus dijelaskan secara kronologis 21 November Desember Pengajuan SPP DIPA DIKTI 2016 (Khusus Belanja Gaji dan Tunjangan PNS) Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk bulan Desember 2016 yang nilainya diatas 1 Milyar diajukan ke Direktorat Keuangan. SPP Tunjangan bulan Desember tahun 2016 dan Uang Makan PNS bulan November dan bulan Desember tahun 2016 diajukan ke Direktorat Keuangan. 1 Desember Desember Pengajuan SPP Tahun Untuk pekerjaan kontraktual yang selesai dikerjakan pada periode TW IV 2016, harus dibuat Rekap Kontrak Pekerjaan bulanan, dan diserahkan ke Direktorat Keuangan serta tembusan ke SPI. 30 November dari 14

3 SPP kontraktual diajukan ke DITKEU setelah mendapat persetujuan PPK sbb : SPP kontraktual yang penyelesaian pekerjaannya s.d 31 Oktober 2016 SPP kontraktual yang penyelesaian pekerjaannya s.d 31 Desember 2016 Surat Permintaan Pembayaran (SPP) untuk belanja Pegawai, Barang, Jasa, dan Modal Triwulan IV Th yang dilaksanakan oleh unit kerja, diajukan ke Ditkeu setelah mendapatkan persetujuan dari PPK terkait SPP UMK/UYHD Triwulan IV tahun 2016, diajukan ke PPK dan diterima Direktorat Keuangan setelah mendapatkan persetujuan dari PPK Pertanggungjawaban dana UMK, diajukan ke PPK dan tembusan ke Direktorat Keuangan. 25 November Desember Desember Desember Desember Pengembalian Sisa Dana Pelaksanaan Kegiatan Akhir Tahun 2016: 4.1 Sisa dana pelaksanaan kegiatan termasuk sisa dana UMK, disetorkan ke Direktorat Keuangan. 28 Desember 2016 pukul WIB 4.2. Sisa dana dari DIPA Instansi Pemerintah Lainnya, harus dikembalikan ke Kas Negara menggunakan e-billing dan berkoordinasi dengan Ditkeu 28 Desember 2016 pukul WIB 5. Pengembalian Dana Kas Operasional (DKO) Tahun 2016: 5.1 Penggunaan Dana Kas Operasional (DKO) harus dipertanggungjawabkan dan dilaporkan dalam bentuk (LPD DKO) ke Ditkeu 30 Desember 2016 pukul WIB 5.2 Sisa Dana Kas Operasional (DKO) yang tidak digunakan disetorkan ke Direktorat Keuangan 30 Desember 2016 pukul WIB 6. Hutang Kegiatan Tahun 2016: 6.1 Hutang Kegiatan Tahun 2016, diajukan ke WRURK dan Direktorat Keuangan dengan ditembuskan ke Direktorat Perencanaan sesuai dengan Surat Tagihan atau Invoice dan bukti pendukungnya dalam Rekapitulasi per nama kreditur (mitra kerja). 31 Desember 2016 Dengan ketentuan: 3 dari 14

4 Khusus Hutang Kegiatan Kerjasama Tahun 2016 yang bersifat akrual, diajukan sesuai Progres Report dalam bentuk Rekapitulasi per nama kreditur (mitra kerja) dan per kode kerma. Pengajuan Hutang Kegiatan dilengkapi dengan Distribution Invoice (DI) dan telah dicatatkan dalam modul Oracle Account Payable 7. Perpajakan dan Pelaporan Keuangan 7.1 Cut off Laporan Keuangan ITB per 31 Desember Desember Penutupan entry data transaksi keuangan ke dalam Oracle Financial dalam rangka penyusunan laporan keuangan ITB per 31 Desember 2016 Untuk tujuan penyusunan laporan keuangan akan dilakukan: Klarifikasi data keuangan triwulan IV 2016 dan koreksi hasil audit interim per 30 September 2016; Penyerahan Berita Acara Perhitungan Fisik Kas/Bank, Persediaan, dan Aset Tetap ke SPI dengan tembusan Direktorat Keuangan; Penyerahan dokumen/bukti setoran sisa dana ke Direktorat Keuangan. Batas akhir penyerahan Laporan Keuangan Tahun 2016 unit kerja ke Direktorat Keuangan dalam bentuk hard copy dan soft copy, dilengkapi dengan: 1. Daftar Rician Piutang, Beban Dibayar Di Muka, dan Pendapatan Masih Harus Diterima; 2. Daftar Rician Hutang, Beban Masih Harus Dibayar, dan Pendapatan Diterima Di Muka; 3. Daftar Hibah Langsung (yang diterima langsung unit kerja). 11 Januari Januari Januari Batas Akhir Penyetoran PPh. Pasal 21, 22, 23, 26, dan PPh. Pasal 4 ayat 2 masa bulan Desember 2016 ke Kas Negara (Bank atau Kantor Pos) 10 Januari 2017 Demikian surat edaran kami, mohon untuk dapat diperhatikan dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Atas kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih. Direktur Keuangan, Prof. Dr. Idam Arif NIP Tembusan : 1. Wakil Rektor Bid. Keuangan, Perencanaan dan Pengembangan 2. SPI 4 dari 14

5 PENJELASAN SURAT EDARAN DIREKTUR KEUANGAN NOMOR 1155/I1.B02.1/KU/2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN REALISASI ANGGARAN SERTA PERSIAPAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN AKHIR TAHUN 2016 Penjelasan langkah detail yang harus dilakukan dalam rangka pelaksanaan realisasi anggaran, tutup buku dan pelaporan keuangan tahun 2016 adalah sebagai berikut: I. Program/kegiatan Sumber Dana BP PTNBH Program/kegiatan yang di danai dari BP PTN BH, pengajuan pembayaran dapat diajukan sesuai dengan jadwal dan tidak dapat dihutangkan. II. Program/kegiatan tahun 2016 yang belum terlaksana di tahun 2016 Program kerja yang telah dianggarkan dalam RKA 2016, tetapi sampai dengan 31 Desember 2016 belum dilaksanakan, diatur sebagai berikut: 1. Dana Program Kelangsungan Operasi Tahun 2016 Untuk pendanaan Program Kelangsungan Operasi sampai dengan 31 Desember 2016 dianggap sudah terpenuhi, sehingga sisa anggaran tidak dapat di-realokasikan atau dimintakan kembali di tahun Dana Program Pengembangan Tahun 2016 a. Program Pengembangan tahun 2016 yang belum selesai dan/atau tidak dilaksanakan di tahun 2016, dianggap sudah selesai, selanjutnya koordinasi dengan Direktorat Perencanaan. b. Program Pengembangan yang pelaksanaannya lintas tahun anggaran (multiyears), dan belum selesai dilaksanakan sampai dengan 31 Desember 2016 harus dikoordinasikan dengan Direktorat Perencanaan. 3. Program/kegiatan yang di danai selain BP PTN BH yang sudah dilaksanakan s.d akhir tahun 2016 dan sudah diajukan permintaan SPP ke PPK, tetapi belum dapat dibayarkan pada tahun 2016, maka beban program/kegiatan ini diakui sebagai beban anggaran tahun 2016, dicatat dan dilaporkan sebagai hutang kegiatan (lihat penjelasan butir 6 tentang hutang). III. Rencana dan Realisasi Anggaran Pengajuan FRA dan FRH Triwulan IV Tahun Batas akhir pengajuan FRA bulan Desember 2016, cukup jelas Pengajuan FRA bulan Desember 2016 dilakukan melalui Sispran On-Line, cukup jelas Penggunaan dana program KO diupayakan untuk mengoptimalkan RI di TW IV Batas waktu pengajuan FRH Tahun 2016, dengan ketentuan hutang kegiatan tahun 2016 harus merupakan kewajiban yang timbul dari: a. kegiatan yang selesai dilaksanakan di tahun 2016 tetapi belum dibayar; b. kegiatan bersifat multi-years dengan sumber dana bukan PNBP; c. khusus sisa hutang sebelum tahun 2016 yang belum dibayar sampai dengan 31 Desember 2016, harus melalui analisis kelayakan hutang dan dijelaskan secara kronologis. 2. Pengajuan SPP Sumber Dana DIPA DIKTI Tahun Memberikan data SPP yang akan diajukan pada bulan Desember 2016 minimal 7 (tujuh) hari sebelum SPP diajukan atau paling lambat tanggal 1 Desember Batas waktu pengajuan SPP Tunjangan dan Uang Makan PNS, cukup jelas. 5 dari 14

6 Untuk SPP Uang Makan bulan Desember tahun 2016 harus melampirkan SPTJM sesuai format pada peraturan yang berlaku. 3. Pengajuan SPP Tahun Realisasi Pembayaran kepada pihak ketiga atas pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan oleh Direktorat Logistik dan/atau yang dilaksanakan oleh unit kerja harus dilengkapi dengan dokumen pembayaran sesuai dengan arahan dari Direktorat Logistik dan menyampaikan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) sesuai dengan jadwal pada butir 3 di atas. Pembayaran kepada pihak ketiga paling lambat pada tanggal 28 Desember Untuk Pekerjaan yang dilaksanakan secara kontraktual oleh Direktorat Logistik ITB yang penyelesaian pekerjaan melewati batas akhir pengajuan pembayaran, wajib melampirkan copy Jaminan /garansi dari bank umum yang sudah dilegalisir oleh PPK. Kecuali untuk konsultan perorangan, Jaminan/Garansi dapat diganti dengan Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak (SPTJM) sebagai penjaminan dari PPK Batas Waktu Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) tahun 2016 cukup jelas, dengan memperhatikan beberapa hal : Unit harus selalu memantau sistem pengajuan SPP On-Line, jika yang ada SPP yang ditolak segera ambil untuk diperbaiki/dilengkapi. SPP perbaikan harus di-approve kembali dan diserahkan ke Direktorat Keuangan paling lambat 2 (dua) hari setelah tanggal penolakan atau tanggal 15 Desember 2016 pukul 15.00; SPP On-Line yang sudah di-entry oleh unit, dalam waktu 10 (sepuluh) hari kerja belum diajukan ke Direktorat Keuangan, status SPP akan secara otomatis kembali ke unit dan unit harus approve ulang ketika SPP akan diajukan; SPP On-Line yang sudah di-entry oleh unit, sampai dengan batas akhir penerimaan SPP atau tanggal 16 Desember 2016 pukul belum diajukan ke Direktorat Keuangan akan dibatalkan secara otomatis; SPP belanja pegawai atau jasa honor periode bulan Desember 2016 harus melampirkan Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak (SPTJM) yang ditanda tangani oleh PPK Batas Waktu Pengajuan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) tahun 2016 UMK/UYHD, cukup jelas Pertanggungjawaban dana UMK, diajukan ke PPK dan tembusan ke Direktorat Keuangan, cukup jelas. 4. Pengembalian sisa dana kegiatan Tahun Pengembalian dana pelaksanaan kegiatan termasuk sisa dana UMK, cukup jelas Sisa Dana DIPA IL yang tidak digunakan untuk kegiatan tahun 2016, harus dikembalikan ke Kas Negara paling lambat tanggal 28 Desember 2016 pukul dengan menggunakan aplikasi e- billing. Pelaksanaannya dapat berkoordinasi dengan Seksi Perbendaharaan Direktorat Keuangan ITB 4.3. Belanja pegawai/barang/jasa/modal sesuai Peraturan Rektor, kecuali ditentukan peraturan lain dalam perjanjian kerjasama DIPA IL. 5. Dana Kas Operasional Tahun Pengembalian sisa Dana kas Operasional, cukup jelas. Melalui Nomor Rekening : Rekening Bendaharawan BP PTNBH pada BNI No. Rekening Rekening Bendaharawan Pengguna UKA pada BNI No. Rekening Rekening Bendaharawan Pengguna UKP pada BNI No. Rekening Untuk kelancaran operasional awal tahun 2017, Direktorat Keuangan akan memberikan Dana Kas Operasional (DKO) mulai tanggal 2 sampai dengan 6 Januari 2017 dengan ketentuan sebagai berikut: 6 dari 14

7 Jumlah DKO yang diberikan besarnya sama dengan DKO tahun 2016; Unit kerja telah mempertanggungjawabkan DKO dan UMK/UYHD tahun 2016 sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Unit kerja yang tidak menyetorkan sisa dana tahun 2016 ke Direktorat Keuangan, maka sisa dana tersebut akan diperhitungkan dengan jumlah pemberian DKO bulan Januari Hutang Kegiatan Tahun Hutang Kegiatan Barang/Jasa/Modal/Pegawai Pengadaan barang, jasa, dan modal serta belanja pegawai yang selesai tanggal 31 Desember 2016 yang didanai selain dari BP PTN-BH, tetapi belum mengajukan SPP ke PPK dan belum disampaikan ke Direktorat Keuangan, maka unit kerja harus menyampaikan Rekap Hutang Tahun 2016 yang memuat informasi: a. progres penyelesaian pekerjaan; b. jumlah hutang; c. nama rekanan; d. jenis pengadaan; e. berita acara hasil evaluasi pekerjaan; f. kewajiban perpajakan; g. bukti bahwa pengajuan hutang kegiatan tersebut telah tercatat di Oracle Financial Belanja Pegawai yang sampai dengan tanggal 31 Desember 2016 belum diajukan ke PPK dan belum disampaikan ke Direktorat Keuangan, maka unit kerja harus menyampaikan Rekapitulasi Hutang Kegiatan Belanja Pegawai melalui Direktorat Kepegawaian yang memuat informasi program/kegiatan, nama penerima, jumlah pembayaran (kotor, pajak, jumlah bersih), nomor rekening dilengkapi dengan e-billing Rekapitulasi Hutang Kegiatan diterima oleh Direktorat Keuangan paling lambat pada tanggal 31 Desember 2016 pada SPP yang telah diterima Direktorat Keuangan dan sampai dengan tanggal 28 Desember 2016 belum terbayarkan oleh Direktorat Keuangan, maka akan diajukan sebagai Hutang Kegiatan oleh Direktorat keuangan dan akan dibayar pada tahun Pembayaran Hutang Kegiatan Hutang kegiatan tahun 2016, yang diperkirakan sampai dengan akhir tahun 2016 tidak akan dapat dibayarkan : Hutang Kegiatan Tahun 2016 diajukan ke WRURK dan Direktorat Keuangan dengan ditembuskan ke Direktorat Perencanaan. WRURK akan menerbitkan persetujuan pengakuan hutang kegiatan setelah mendapat konfirmasi dari Direktorat Keuangan dan Direktorat Perencanaan akan memasukan ke dalam mata anggaran hutang dalam RKA 2017; Dilaporkan sebagai Hutang Kegiatan tahun 2016; Rekap Hutang Kegiatan Tahun 2016 harus diajukan ke Direktorat Keuangan paling lambat tanggal 31 Desember 2016; Pengajuan Hutang Kegiatan Tahun 2016 harus disertai dengan Distribution Invoice (DI) atau bukti telah dilakukan pencatatan hutang di Oracle Financial dan bukti-bukti yang menunjukkan kegiatan telah dilakukan dan dapat dipertanggungjawabkan. *) Pengajuan hutang kegiatan yang tidak memenuhi butir 6.1. dan 6.2. tidak akan diproses lebih lanjut. 7 dari 14

8 IV. KETENTUAN PERPAJAKAN Sesuai dengan : 1. Peraturan Perundangan yang berlaku; 2. Surat Edaran Direktur Keuangan ITB Nomor 0768/I1.B02.1/KU/2016 tanggal 24 Juni 2016 tentang Surat Edaran Perpajakan; 3. Surat Edaran Direktur Keuangan ITB Nomor 0613/I1.B02.1/KU/2016 tanggal 19 Mei 2016 tentang Surat Edaran Perpajakan; 4. Surat Edaran Direktur Keuangan ITB Nomor 0146/I1.B02.1/KU/2016 tanggal 10 Februari 2016 tentang Peningkatan Tertib Administrasi Perpajakan. Beberapa hal penting terkait perpajakan yang harus diperhatikan sebagai berikut : a. NPWP yang digunakan : NPWP : Nama WP : Yay. Institut Teknologi Bandung Alamat : Jl. Tamansari No. 64, Tamansari Bandung Wetan, Kota Bandung b. Tarif Pajak Dapat dilihat di Surat Edaran Direktorat Keuangan dan Nomor 0613/I1.B02.1/KU/2015 tentang Perpajakan pada butir III.2 dan III.3; Untuk Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) berubah menjadi Rp ,- setahun atau Rp ,- sesuai dengan PMK No. 101/PMK.010/2016 tanggal 27 Juni 2016 dan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-32/PJ/2015 tentang Pedoman Teknik Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan Pasal 21 dan/atau pajak penghasilan pasal 26 sehubungan pekerjaan, jasa, dan kegiatan orang pribadi. PMK NO. 102/PMK.010/2016 tanggal 22 Juni 2016 tentang Penetapan Bagian Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan dari pegawai harian dan mingguan serta pegawai tidak tetap lainnya yang tidak dikenakan pemotongan pajak penghasilan sampai dengan Rp ,- per hari. c. Batas Akhir Penyetoran dan Pembayaran Pajak Untuk menghindari keterlambatan dalam penyetoran/pembayaran pajak harus diperhatikan batas maksimal tanggal penyetoran pajak, yaitu tanggal 10 bulan berikutnya. Masa pembayaran pajak penghasilan untuk transaksi di bulan Desember 2016 sebagai berikut : No Jenis SPT Masa Batas Waktu Penyetoran/Pembayaran 1. PPh Pasal Januari PPh Pasal 23/26 10 Januari PPh Pasal 4 ayat (2) 10 Januari 2017 Catatan : Kewajiban pajak PPh Pasal 21, 23, 26, dan 4 ayat (2) yang sampai dengan 31 Desember 2016 belum disetorkan ke Kas Negara, harus diakui sebagai kewajiban/hutang pajak Tahun 2016 dibayarkan paling lambat tanggal 10 Januari 2017 Faktur Pajak yang diterbitkan atas Kerjasama Penelitan/Pemberdayaan Masyarakat dicatat sebagai Hutang PPN (2127) dalam orafin Account Receivable; 8 dari 14

9 Untuk PPN dari pembelian barang/jasa per 31 Desember 2016 diakui sebagai PPN Dibayar Dimuka (1177) d. Kelengkapan dan Pelaporan Pajak Dokumen yang harus dilaporkan dan tanggal pelaporan ke Ditkeu (AP Unit/AP Pusat) : No Pajak Faktur Pajak Validasi bukti Pembayaran Pajak dari Bank 1 PPN V - Rekap Data, Bukti Potong & E-Billing V Import Data (soft file) Tanggal Maksimum penyerahan ke Direktorat Keuangan - 15 Jan PPh psl 23-2 rangkap (1 asli, 1 copy) PPh psl 4 (2) - 2 rangkap (1 asli, 1 copy) V V 15 Jan 2017 V V 15 Jan PPh psl 21/26-2 rangkap (1 asli, 1 copy) V V 15 Jan 2017 Sesuai tabel di atas, untuk memenuhi ketentuan perpajakan diperlukan kelengkapan dokumen dan administrasi perpajakan lainnya yang harus diserahkan ke Direktorat Keuangan, yaitu : Validasi Bank, lembar E-billing, dan/atau SSP (jika masih ada) untuk PPh psl 23 dan PPh psl 4 (2) softcopy data impor dengan format excel/csv, berikut rekap data berisi nama, alamat, NPWP rekanan, serta nilai DPP (dasar pengenaan pajak), diserahkan melalui ke fitri@ditkeu.itb.ac.id / pajak@ditkeu.itb.ac.id. Validasi Bank, lembar E-billing, dan/atau SSP (jika masih ada) Pph psl 21 dan PPh psl 26 harus disertai softcopy data impor dengan format excel/csv diserahkan melalui ke ratih@ditkeu.itb.ac.id / pajak@ditkeu.itb.ac.id atau melalui flash disk. Dokumen perpajakan dan data skema import masa pajak sebelumnya harus segera dikirimkan ke Seksi Pajak Direktorat Keuangan, dan khusus bagi unit kerja yang masih ada koreksi dan atau belum menyerahkan data skema import PPH psl 21 dimohon data revisi segera diserahkan ke Seksi Perpajakan Dit. Keuangan. Untuk lapor ke Bagian Pajak Direktorat Keuangan dilampirkan (untuk AP UNIT pajak dibayar di Unit Kerja) : 1. Copy cetak e-billing ditulis : a. Nama Unit kerja : b. Nama Rekanan : c. Nilai transaksi : d. No. Faktur pajak : e. Uraian Pekerjaan : 2. 2 (Dua) Rangkap bukti pembayaran dari bank (Lembar Validasi Bank) 3. 1 (satu) lembar Faktur Pajak 4. Copy Surat Keterangan Bebas Pph psl (jika ada) 5. Bukti potong (utk pph psl 23 dan Pph psl 4 (2)) 6. Rekap pencatatan Pajak 7. Distribution Invoice 9 dari 14

10 Untuk Pengajuan SPP ke Pusat (AP Pusat), data skema Import Pph pasal 21 diupload dalam SPP online. Dokumen yang dilampirkan dalam Pengajuan SPP (AP Pusat) : 1. Cetak E-Billing Dibuat 3 (tiga) Rangkap untuk Bank, utk Arsip dan Bag. Pajak 2. Dalam E-Billing ditulis : a. Nama Unit kerja : b. No. SPP : c. Nama Rekanan : d. Nilai transaksi : e. No. Faktur pajak : f. Uraian Pekerjaan : 3. Untuk Pengajuan Reimburse melampirkan copy bukti pembayaran dan untuk bukti-bukti asli dikirimkan ke bagian Perpajakan dan kelengkapan dokumen lainnya sesuai ketentuan yang berlaku (lihat butir IV.f. nomor 13) e. Denda Keterlambatan No Uraian Denda/Bunga 1 Keterlambatan Pembayaran Pajak 2% sebulan untuk seluruh masa, dihitung sejak batas waktu penyetoran dan menjadi tanggung jawab masing-masing unit kerja yang melakukan keterlambatan. 2 Keterlambatan Pelaporan Pajak denda administrasi sebesar Rp (seratus ribu rupiah) dan Rp ,- (Lima ratus Ribu Rupiah) untuk keterlambatan lapor SPT masa PPN UU No. 28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum Perpajakan (KUP) 3 Keterlambatan Menerbitkan Faktur Pajak 2% dari Nilai DPP (UU KUP Pasal 14 ayat (1) huruf d juncto pasal 14 ayat (4) f. Lain-lain No Uraian 1 Rekanan diutamakan yang sudah menjadi PKP (Pengusaha Kena Pajak), apabila bertransaksi dengan rekanan Bukan PKP harus melampirkan surat keterangan bukan PKP di atas materai. 2 Untuk Pph Pasal 23 Apabila Transaksi dengan rekanan yang tidak memiliki NPWP, dikenakan pajak 100% lebih dari Tarif normal (atau 4%); Untuk Pph Pasal 21 dikenakan pajak 20% lebih tinggi dari Tarif normal (atau 6%) 3 Skema Import untuk Pegawai tetap/pkwt memakai skema 1721 bulanan dapat diunduh di Skema import untuk selain Pegawai tetap/pkwt memakai skema tidak final 4 Karena e-billing itu ada masa aktifnya, utk pengajuan ke pusat agar disesuaikan waktunya dan apabila masa aktifnya habis akan diminta untuk membuat lagi e-billing 5 E-billing sebelum di klik kode e-billing agar diperiksa kembali oleh yang berwenang agar tidak terjadi kesalahan/mengurangi kesalahan penulisan, kode MAP dan akun, nilai dan lainnya. 10 dari 14

11 No Uraian 6 Tanggal Bukti potong PPh pasal 21, PPh pasal 23 dan pasal 4 ayat (2) dicatat sesuai dengan masa pajaknya. Nomor bukti potong maksimal 30 karakter dan harus ditulis nama unit kerjanya. 7 Perhitungan pajak penghasilan pasal 21 agar lebih diperhatikan dalam penentuan tarifnya sesuai dengan SK pegawai kontrak, pegawai lepas, tenaga ahli, pensiunan, dan dosen luar biasa sesuai pengelompokan objek pajak. (Ketentuan dan Peraturan PPh Pasal 21 secara lengkap dapat di download di : perpajakan Pph psl 21) 8 Jenis Pengelompokan Jasa dapat dilihat dalam PMK No. 141/PMK.03/2015 tentang Jenis Jasa Lain/Positive List yang dikenai atau dipotong Pph psl Jasa Kontruksi/Jasa Pembangunan gedung/pemeliharaan yang dikerjakan oleh perusahaan kontruksi dipotong pajak pasal 4 ayat (2) sesuai dengan kualifikasi perusahaan tersebut yang dibuktikan dengan sertifikat resmi (Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi/LPJK). Tarif pajak PPh psl 4 ayat 2 dapat dilihat di surat edaran WRURK Np. 718/I1.B02.1/KU/2014 atau 10 Pemotongan dan penyetoran pajak yang dilakukan oleh unit kerja harus dibukukan dan bukti setoran pajak harus disimpan sebagai arsip pajak unit kerja dan bukti pembayaran diberikan ke Direktorat Keuangan. 11 Unit kerja harus melakukan monitoring rekonsiliasi pajak antara pajak terhutang dengan objek terkait sebelum dilakukan pembayaran dan harus sesuai dengan data Oracle Financial. 12 Sebagai otorisator dan juru bayar belanja pegawai, maka Direktorat Kepegawaian menghitung SPT-Tahunan PPh 21 Tahun 2016 untuk setiap pegawai ITB dan menyerahkan 1721-I dan 1721 A2, serta data impor e-spt ke Direktorat Keuangan sebagai lampiran laporan SPT bulan Desember Setiap Pengajuan SPP (Surat Permintaan Pembayaran) ke Direktorat Keuangan harus melampirkan : 1) 2 rangkap Faktur Pajak; 2) 3 Rangkap cetak E-Billing (ditulis keterangan seperti ditulis diatas); 3) Copy bukti pembayaran pajak (apabila sudah dibayarkan); 4) Surat Pengukuhan PKP; 5) Sertifikat LPJK untuk jasa kontruksi; 6) Surat Keterangan Bebas (SKB) untuk Pph psl 23 (jika ada) yang dilegalisir, 7) dokumen lainnya yang mendukung dengan perpajakan (COD) dan lain-lain. 14 Jika Faktur Pajak pengganti dengan kode 011, maka kode faktur pajak yang sebelumnya harus ikut dilampirkan (010) V. LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Tahun 2016 akan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik. Untuk itu berikut hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun 2016 : a. Laporan Keuangan Akhir Tahun 2016 Laporan Keuangan Tahun 2016 Unit Kerja diolah dengan bantuan Oracle Financial, dalam bentuk Laporan Keuangan standar dan harus dilengkapi dengan penjelasan dan sudah disahkan oleh pimpinan unit kerja, meliputi : 11 dari 14

12 i. Laporan Keuangan: 1. Laporan Posisi Keuangan atau Neraca; 2. Laporan Operasional atau Laporan Perubahan Aset Neto; 3. Laporan Arus Kas; 4. Catatan Atas Laporan Keuangan. ii. Waktu Penutupan dan Penyerahan Laporan Keuangan Laporan Keuangan Tahun 2016 ditutup tanggal 31 Desember 2016, harus diterima Direktorat Keuangan dan Satuan Pengawas Internal ITB paling lambat tanggal 16 Januari iii. Pembuatan dan Penyerahan Berita Acara Perhitungan Fisik per 31 Desember Berita Acara Perhitungan Fisik Uang Kas dan Rekonsiliasi Bank 2. Bukti penyetoran sisa dana ke rekening bank bendahara pengguna UKA/UKP 3. Berita Acara Penghitungan Fisik Persediaan Barang dan Aset Tetap diserahkan ke Dit. Sarana dan Prasarana tembusan ke Dit. Keuangan. 4. Berita Acara Pehitungan Fisik Kas/Bank/Persediaan/Aset Tetap per 31 Desember 2016 tersebut diatas diserahkan ke Direktorat Keuangan pada saat klarifikasi data dan laporan keuangan 2016 mulai tanggal 9 sd. 11 Januari iv. Bagi unit kerja yang memiliki saldo akhir akun di bawah ini dalam laporan keuangannya harus didukung oleh: 1. Daftar rincian Piutang 2. Daftar rincian Beban Dibayar Dimuka 3. Daftar rincian Pendapatan Diterima Dimuka 4. Daftar rincian Hutang 5. Daftar rincian Beban Masih Harus Dibayar 6. Daftar rincian Pendapatan Yang Masih Harus Dibayar Seluruh daftar di atas harus sudah diterima Direktorat Keuangan dalam bentuk softcopy dan hardcopy pada saat penyerahan Laporan Keuangan per 31 Desember 2016 paling lambat tanggal 16 Januari b. Oracle Financial Triwulan IV Tahun 2016 akan ditutup pada tanggal 11 Januari c. Membuat dan menyerahkan Daftar Hibah Langsung sesuai format terlampir, khusus bagi unit kerja yang menerima dana Hibah langsung berupa /Kas/Uang selama periode 1 Januari 2016 s.d. 31 Desember 2016 (prosedur pengelolaan Hibah Langsung /Kas/Uang dapat diunduh di Keuangan.itb.ac.id/akuntansi/download file). d. Unit kerja yang menghasilkan dana bagi ITB, diwajibkan mencatat mutasi hutang dan piutang dalam modul AP Oracle (Account Payable) dan AR Oracle (Account Receivable) sesuai tanggal transaksi. e. Pastikan saldo di dalam Laporan Keuangan di Oracle Financial sudah sesuai dengan saldo atau kondisi sebenarnya. f. Laporan Keuangan unit kerja dikonsolidasikan oleh Direktorat Keuangan menjadi Laporan Keuangan ITB. g. Kesalahan dalam penyajian laporan keuangan yang dibuat oleh unit kerja menjadi tanggungjawab masing-masing unit kerja. 12 dari 14

13 h. Laporan Keuangan unit kerja dan Laporan Keuangan ITB tahun 2016 akan diaudit oleh auditor independen (Akuntan Publik) yang dipilih dan ditetapkan oleh Komite Audit ITB. i. Seluruh unit kerja harus telah menindaklanjuti temuan audit Internal & Eksternal VI. LAPORAN PENGHITUNGAN FISIK PERSEDIAAN DAN INVENTARISASI ASET TETAP Untuk memenuhi prosedur wajib dalam penyusunan laporan keuangan yang akuntabel dan auditabel setiap unit kerja wajib melaksanakan penghitungan fisik atas persediaan barang dan inventarisasi Aset tetap yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh masing-masing unit kerja. Untuk keperluan itu maka setiap unit kerja diwajibkan untuk : a. Atas Persediaan Barang Melakukan penghitungan fisik persediaan barang yang ada di masing-masing unit kerja, baik yang berasal dari pengadaan sendiri maupun yang diterima dari Direktorat Logistik; Hasil penghitungan fisik dan penilaian persediaan barang, dituangkan dalam Berita Acara Penghitungan Fisik Persediaan Barang per 31 Desember 2016 disertai dengan daftar rincian persediaan barang; Metode yang digunakan dalam melakukan penilaian persediaan metode rata-rata (sesuai dengan metode dalam Oracle Inventory); Berita Acara Penghitungan Fisik Persediaan Barang tersebut harus disampaikan ke Direktorat Logistik, Direktorat Sarana dan Prasarana, serta Direktorat Keuangan selambatlambatnya tanggal 11 Januari 2017 atau bersamaan dengan saat klarifikasi data laporan keuangan di Direktorat Keuangan; Jika terdapat perbedaan antara catatan (Oracle Financial) dengan fisik barang, harus dilakukan penyesuaian terhadap catatan/laporan persediaan sesuai dengan hasil penghitungan fisik barang. Pelaksanaan koreksi harus mendapat persetujuan Direktorat Logistik serta Direktorat Sarana dan Prasarana. b. Atas Aset Tetap Melakukan inventarisasi fisik aset tetap (fixed asset) yang ada di masing-masing unit kerja, baik dari pengadaan sendiri maupun yang diterima dari Direktorat Logistik; Hasil penghitungan fisik aset tetap dituangkan dalam Berita Acara Inventarisasi Fisik Aset Tetap per 31 Desember 2016 disertai dengan daftar (rincian) aset tetap; Berita Acara Penghitungan Fisik aset tetap tersebut harus disampaikan ke Direktorat Sarana Prasarana dan Direktorat Keuangan selambat-lambatnya tanggal 11 Januari 2017 atau bersamaan dengan saat klarifikasi data laporan keuangan di Direktorat Keuangan; Berdasarkan daftar aset tetap (fixed asset) unit kerja akan dibuat konsolidasi (secara terpusat) oleh Direktorat Sarana dan Prasarana; Jika terdapat perbedaan antara catatan (Oracle Financial) dengan fisik aset tetap, harus dilakukan penyesuaian terhadap catatan/laporan aset tetap sesuai dengan hasil penghitungan fisik aset tetap. Pelaksanaan koreksi harus mendapat persetujuan Direktorat Sarana dan Prasarana. Direktur Keuangan, Prof. Dr. Idam Arif NIP dari 14

14 LAMPIRAN 1 KOP SURAT SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama NIP Jabatan :. :.. : Pejabat Pembuat Komitmen. Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa: 1. Perhitungan yang terdapat pada Daftar Nominatif Kegiatan. Bulan.. bagi Unit Kerja. telah dihitung dengan benar berdasarkan tarif yang berlaku di PTN BH Institut Teknologi Bandung. 2. Apabila dikemudian hari terdapat kelebihan atas pembayaran belanja pegawai/jasa honor/tunjangan*) tersebut, kami bersedia untuk menyetor kelebihan tersebut ke Rekening Institut Teknologi Bandung. Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya. Bandung,...(7) Pejabat Pembuat Komitmen Belanja Pegawai *) coret yang tidak perlu Suharto, SH NIP. 14 dari 14

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SURAT EDARAN DIREKTUR KEUANGAN ITB No. 1230/I1.B02.1/KU/2015 27 Oktober 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SERTA PERSIAPAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN AKHIR TAHUN 2015 A. UMUM

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG SURAT EDARAN No. 1332/I1.B02.1/KU/2013 TENTANG PERSIAPAN MENGHADAPI TUTUP BUKU TAHUN ANGGARAN 2013 (SUMBER DIPA RUPIAH MURNI DAN SUMBER DANA PNBP) 28 Oktober 2013 Untuk menjaga kelancaran operasional,

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 26 Maret 2018 SURAT EDARAN DIREKTUR KEUANGAN ITB No. 0327/I1.B02.1/KU/2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN ADMINISTRASI PERPAJAKAN UNTUK DANA BUKAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DI LINGKUNGAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS IV.1. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Satuan Kerja yang melakukan pemungutan PPh Pasal

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Instansi Pemerintah yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, LEMIGAS

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN SALINAN LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2011 PETUNJUK TEKNIS LAPORAN KEUANGAN BOS TAHUN ANGGARAN 2012 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekolah

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.912, 2011 KEMENTERIAN SOSIAL. PNBP. Pedoman Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA

Lebih terperinci

LANGKAH AKHIR TAHUN PEKERJAAN KONTRAKTUAL TAHUN 2012 PROSEDUR, TANTANGAN DAN ALTERNATIF SOLUSINYA. Oleh : Agus Kuncoro, CERT.

LANGKAH AKHIR TAHUN PEKERJAAN KONTRAKTUAL TAHUN 2012 PROSEDUR, TANTANGAN DAN ALTERNATIF SOLUSINYA. Oleh : Agus Kuncoro, CERT. LANGKAH AKHIR TAHUN PEKERJAAN KONTRAKTUAL TAHUN 2012 PROSEDUR, TANTANGAN DAN ALTERNATIF SOLUSINYA Oleh : Agus Kuncoro, CERT.SCM(ITC) *) Dalam konteks pelaksanaan anggaran belanja, Negara seolah harus berhenti

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM TAHUN ANGGARAN 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUB NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM TAHUN ANGGARAN 2014 1 of 10 02/01/2015 9:17 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1609, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Iuran. Jaminan Kesehatan. Penyediaan. Pencairan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1610, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Iuran. Jaminan Kesehatan. Penyediaan. Pencairan Pertanggungjawaban. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. No.593, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT. Taspen. Prosedur. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 218/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN,

Lebih terperinci

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli

2015, No Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2015 tentang Asuransi Sosial Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepoli No. 2006, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Dana Iuran. Jaminan. Kecelakaan Kerja. Kematian. TNI. POLRI. ASN. Lingkungan KEMHAN dan POLRI. Penyediaan. Pencairan. Pertanggungjawaban PERATURAN

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 183 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 20165 TENTANG PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PADA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem

2011, No Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lem No.201, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Tambahan Penghasilan. Guru PNS Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 /PMK.07/2011 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 71/PMK.07/2011 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 71/PMK.07/2011 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 71/PMK.07/2011 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI TUNJANGAN PROFESI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KEPADA DAERAH PROVINSI, KABUPATEN,

Lebih terperinci

2. Prof. Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono

2. Prof. Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT JENDERAL PENGUATAN RISET DAN PENGEMBANGAN Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Lt.4 Gedung D Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 205/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA IURAN JAMINAN KESEHATAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1078, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Pemberian. Bantuan Pendanaan. Penyediaan. Pencairan. Pertanggungjawaban. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA KEUANGAN UNIVERSITAS AIRLANGGA Ketentuan Perpajakan Universitas Airlangga NPWP 00.005.564.0-606.000 APBN 73.773.758.5-619.000 Dana Masyarakat BPPTN Badan Hukum WCU Jenis dan Tarif Pajak : Dana Masyarakat

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 225/PMK.05/2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) No: PEM- 00025/WPJ.19/KP.0303/2013

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 29 /PB/2007 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN GAJI DAN INSENTIF PEGAWAI TIDAK

Lebih terperinci

2011, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

2011, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.200, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Tunjangan Profesi Guru. PNS. Daerah. Pedoman Umum. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71/PMK.07/2011 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 34/PJ/2017

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 34/PJ/2017 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 34/PJ/2017 TENTANG PENEGASAN PERLAKUAN PERPAJAKAN BAGI PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kas negara terkait dengan cara pelaksanaan pembayaran kegiatan yang

2016, No c. bahwa untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan kas negara terkait dengan cara pelaksanaan pembayaran kegiatan yang No.268, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Pembayaran Kegiatan. Pelaksanaan. Tata Cara. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25/PMK.05/2016 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.2070, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. APBN. Otoritas Jasa Keuangan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/PMK.05/2014 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan

Keterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE - 79/PJ/2010 TENTANG : STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERPAJAKAN DAFTAR 16 (ENAM BELAS) JENIS LAYANAN UNGGULAN BIDANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 228/PMK.05/2010 TENTANG MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.229,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.08/2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA CADANGAN PENJAMINAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 115/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 115/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 115/PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 /PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 /PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 115 /PMK.07/2013 TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PANDUAN. PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN ITSprovement 2017 DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI

PANDUAN. PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN ITSprovement 2017 DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI PANDUAN PENYUSUNAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (SPJ) PELAKSANAAN KEGIATAN ITSprovement 2017 DIREKTORAT SUMBER DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2017 1. Ketentuan umum. a.

Lebih terperinci

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, Menimbang : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Peraturan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 220/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, PENGELOLAAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BERGULIR PENGADAAN TANAH UNTUK JALAN TOL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 213/PMK.04/2008

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 213/PMK.04/2008 SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 213/PMK.04/2008 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA IMPOR, PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA EKSPOR, PENERIMAAN NEGARA ATAS

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 211/PMK.07/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI PROGNOSA DEFINITIF DANA TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KEPADA DAERAH PROVINSI, KABUPATEN, DAN

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) Pajak Masukan adalah pajak yang harus dibayarkan oleh Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN No. Dokumen Revisi Tanggal Berlaku Halaman ::0 : 1 Januari 2012 : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 126 /PMK.07/2010 TENTANG PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN ATAS KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK YANG SEHARUSNYA TIDAK TERUTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang yakni barang IT yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A

PENGADILAN AGAMA BANJARMASIN KELAS 1A Belanja Pegawai (Gaji Induk, Gaji Susulan dan Kekurangan Gaji) Nomor SOP : 01 Revisi Tgl. : Tgl Ditetapkan : 2 Januari 2015 Halaman : 1 dari 3 hal. No Uraian Kegiatan Pelaksanaan DESKRIPSI : Pencairan

Lebih terperinci

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP)

PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) I. Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah wujud dari pengelolaan keuangan negara yang merupakan instrumen bagi Pemerintah untuk mengatur

Lebih terperinci

NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK), WAJIB PAJAK NON EFEKTIF, KODE AKUN PAJAK, SSP, JATUH TEMPO PEMBAYARAN

NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK), WAJIB PAJAK NON EFEKTIF, KODE AKUN PAJAK, SSP, JATUH TEMPO PEMBAYARAN Modul ke: NPWP (NOMOR POKOK WAJIB PAJAK), WAJIB PAJAK NON EFEKTIF, KODE AKUN PAJAK, SSP, JATUH TEMPO PEMBAYARAN Fakultas Ekonomi & Bisnis Disusun Oleh : Yenny Dwi Handayani Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BIRO KEUANGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MEKANISME PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN-P TAHUN ANGGARAN 2012

BIRO KEUANGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MEKANISME PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN-P TAHUN ANGGARAN 2012 BIRO KEUANGAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER MEKANISME PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA APBN-P TAHUN ANGGARAN 2012 Prinsip Umum Pembayaran Didasarkan pada Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 155/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN UMUM POS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

1 of 9 21/12/ :39

1 of 9 21/12/ :39 1 of 9 21/12/2015 12:39 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

(3) Nota Penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.

(3) Nota Penagihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini. -7- (3) Tata cara penyusunan target PNBP sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tercantum dalam Lampiran I Peraturan ini. Pasal 4 (1) Penyusunan target PNBP setiap Kantor/UPT/Satuan Kerja di lingkungan Direktorat

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang nutrisi anak yang telah dikukuhkan pada tanggal

Lebih terperinci

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH

228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH 228/PMK.05/2010 MEKANISME PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH Contributed by Administrator Monday, 20 December 2010 Pusat Peraturan Pajak Online PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2013 TENTANG KEPALA BADAN SAR NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 14 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP) DI LINGKUNGAN BADAN SAR NASIONAL

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit SPM

Standard Operating Procedure (SOP) Lintas Unit SPM Lintas Unit SPM Kantor Wakil Rektor Bidang Sumberdaya dan Organisasi Institut Teknologi Bandung 2014 DAFTAR ISI 001/I1.B06/SOP/2014 Penyusunan RKA dan Rencana Implementasi 002/I1.B06/SOP/2014 Pengajuan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 134/PMK.06/ 2005 TENTANG PEDOMAN PEMBAYARAN DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan

Lebih terperinci

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1619, 2017 KEMENKEU. Pembayaran Jasa Bank Penatausaha. Penerusan Pinjaman PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.05/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN

Lebih terperinci

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2013 TENTANG

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2013 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK 2 September 2013 A. Umum SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 42/PJ/2013 TENTANG PELAKSANAAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 46 TAHUN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 212/PMK.07/2010 TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI PROGNOSA DEFINITIF TUNJANGAN PROFESI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH KEPADA DAERAH PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA TAHUN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) 1. Isi Laporan Realisasi Anggaran Dalam Laporan Realisasi Anggaran KPPU

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.746, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Hibah. Millenium Challenge Corporation. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124/PMK.05/2012 TENTANG MEKANISME

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR GANTI UANG PERSEDIAAN NIHIL BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR GANTI UANG PERSEDIAAN NIHIL BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Halaman : 1 Dari 14 LEMBAR PENGESAHAN ANGGARAN MASYARAKAT BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Penyusun SOP Drs. S.A. F.Pandie Kepala Biro Administrasi Keuangan

Lebih terperinci

PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Modul ke: PERPAJAKAN I PENDAFTARAN NPWP, PENGAJUAN SPPKP & PEMBAYARAN PAJAK Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Nomor Pokok

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1165, 2014 KEMENKEU. Dana Iuran. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan. DPR. DPRD. BPK. KY. Hakim MK. Hakim Agung. Menteri, Wakil Menteri. Pejabat Tertentu. Pertanggungjawaban.

Lebih terperinci

PEDOMAN UMUM PENGADAAN BARANG / JASA TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2007

PEDOMAN UMUM PENGADAAN BARANG / JASA TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2007 PEDOMAN UMUM PENGADAAN BARANG / JASA TRIWULAN II TAHUN ANGGARAN 2007 1. Pendahuluan Pedoman Umum Barang / Jasa disusun sebagai penjabaran dari Pedoman Umum Penyusunan Rencana Implementasi RKA Unit Kerja

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 A TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN DAN ANGGARAN DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Benih. Prosedur Penggunaan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Benih. Prosedur Penggunaan. No.348, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Subsidi Benih. Prosedur Penggunaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129/PMK.02/2010 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN,

Lebih terperinci

Manual Prosedur Akuntansi Manajemen

Manual Prosedur Akuntansi Manajemen Manual Prosedur Akuntansi Manajemen Biro Keuangan Universitas Brawijaya Malang 2016 Manual Prosedur Akuntansi Manajemen Biro Keuangan Universitas Brawijaya Kode Dokumen : 00005 02008 Revisi : 05 Tanggal

Lebih terperinci

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah

Lebih terperinci

Tanggal Terbit : 01 Februari 2006 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Tanggal Terbit : 01 Februari 2006 DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Perihal : PEDOMAN PELAKSANAAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) OLEH BENDAHARAWAN ATAU PENANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN PENGGUNAAN DANA BOS

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1973, 2014 KEMENKEU. Pajak. Penyetoran. Pembayaran. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242 /PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN

Lebih terperinci

I. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 9/PMK.03/2018

I. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 9/PMK.03/2018 I. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 9/PMK.03/2018 Pada tanggal 23 Januari 2018 telah dikeluarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 9/PMK.03/2018 tentang Perubahan Atas

Lebih terperinci

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DIREKTORAT KEUANGAN JI. Tamansari 64 Bandung 40116, Telp: , Fax

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG DIREKTORAT KEUANGAN JI. Tamansari 64 Bandung 40116, Telp: , Fax ~ ~ JI. Tamansari 64 Bandung 40116, Telp: +6222 2504048, Fax +6222 2504048 1 Februari2017 SURAT EDARAN DIREKTUR KEUANGAN ITB No. 0171/11.B02.1/KU/2017 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN ADMINISTRASI PERP

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.645, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. Uang Makan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 /PMK.05/2016 TENTANG UANG MAKAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.8, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Penyetoran. PNBP. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PMK.02/2013 TENTANG TATA CARA PENYETORAN PENERIMAAN

Lebih terperinci

1 of 6 18/12/ :12

1 of 6 18/12/ :12 1 of 6 18/12/2015 16:12 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 217/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN ANGGARAN, PENGHITUNGAN, PEMBAYARAN,

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 37370/UN4.1/KU.21/2016 TENTANG

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR : 37370/UN4.1/KU.21/2016 TENTANG KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HASANUDDIN KAMPUS TAMALANREA JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN KM.10 MAKASSAR 90245 TELEPON : 586200 (6 SALURAN), 586107 FAX. 585188 PERATURAN REKTOR

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 218/PMK. 02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN, PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BELANJA PENSIUN YANG DILAKSANAKAN OLEH PT TASPEN (PERSERO) DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAGIAN V KEUANGAN 310

BAGIAN V KEUANGAN 310 BAGIAN V KEUANGAN 310 Un-11.JSOPP-05-01.R0 SOP PENYUSUNAN ANGGARAN 1 Tujuan Menjelaskan proses penyusunan anggaran pada UIN Sumatera Utara Medan. 2 Ruang Lingkup 2.1 Jenis anggaran 2.2 Waktu penyusunan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME TRANSFER KE DAERAH DIREKTORAT JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.953, 2015 KEMENSETNEG. Hibah. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.05/2014 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 194/PMK.05/2014 TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN DALAM RANGKA PENYELESAIAN PEKERJAAN YANG TIDAK TERSELESAIKAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83/PMK.05/2008 TENTANG PENGGUNAAN ANGGARAN YANG DANANYA BERSUMBER DARI SETORAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK ATAS BIAYA SELEKSI

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG

Lebih terperinci

7. Memeriksa laporan realisasi anggaran manual ( bulan, triwulan & semester ) 8. Memeriksa catatan atas laporan keuangan (Semester & tahunan)

7. Memeriksa laporan realisasi anggaran manual ( bulan, triwulan & semester ) 8. Memeriksa catatan atas laporan keuangan (Semester & tahunan) PENGADILAN AGAMA SINJAI JL. Jenderal Sudirman Nomor. 5 Tlp. (0482) 21054 E-Mail pasinjai@yahoo.co.id Faks. (0482) 21079 S I N J A I 92651 Nomor SOP 0046 Tanggal Pembuatan 03-02- 2014 Tanggal Revisi Disahkan

Lebih terperinci

2011, No.35 2 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

2011, No.35 2 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.35, 2011 KEMENTERIAN KEUANGAN. Kelebihan Pembayaran Pajak. Penghitungan. Prosedur PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN. Nomor : SE-42/PJ/2013 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SURAT EDARAN. Nomor : SE-42/PJ/2013 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Yth. 1. Para Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak; 2. Para Kepala Kantor Pelayanan Pajak; 3. Para Kepala Kantor Pelayanan, Penyuluhan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN SALINAN 113/PMK.04/2008, Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDOENSIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDOENSIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.05/2010 TENTANG TATA CARA PENCAIRAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA ATAS BEBAN BAGIAN ANGGARAN BENDAHARA UMUM NEGARA PADA KANTOR PELAYANAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.02/2011 TENTANG TATA CARA PENYEDIAAN, PENGHITUNGAN, PEMBAYARAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN SUBSIDI BERAS BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DENGAN

Lebih terperinci

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-382/PJ/2002 Tanggal : 13 Agustus 2002 A. Singkatan 1. APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2. APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kesiapan Wajib Pajak saat dilakukan Pemeriksaan Pajak 1. Kelengkapan dokumen umum, dokumen perpajakan dan dokumen pembukuan. Kelengkapan dokumen umum, dokumen

Lebih terperinci

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN Halaman : 1 Dari 15 LEMBAR PENGESAHAN PERSEDIAAN BAGIAN BIRO ADMINISTRASI UNIVERSITAS NUSA CENDANA DIBUAT OLEH MENYETUJUI MENGETAHUI Penyusun SOP Drs. S.A.F. Pandie Ir. D. Roy Nendissa, MP Kepala Biro

Lebih terperinci