B. Fungsi Indikator Penelitian 1. Untuk mewakili permasalahan pokok dalam penelitian. 2. Untuk menyusun butir-butir pertanyaan dalam penelitian.
|
|
- Herman Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 A. Pengertian Indikator Penelitian 1. Menurut KBBI, indikator adalah sesuatu yang dapat menjadi petunjuk atau keterangan. 2. Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi. (Wilson 1993) 3. Menurut Green (1992), indikator adalah variabel yang mengindikasikan atau menunjukan satu kecendrungna situasi yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan. 4. Menurut WHO (1981), Indikator adalah variabel untuk mengukur suatu perubahan baik langsung maupun tidak langsung. (WHO, 1981). 5. Indikator sebagai alat atau petunjuk untuk mengukur prestasi suatu pelaksanaan kegiatan. B. Fungsi Indikator Penelitian 1. Untuk mewakili permasalahan pokok dalam penelitian. 2. Untuk menyusun butir-butir pertanyaan dalam penelitian. C. Menyusun Indikator Penelitian 1. Peneliti dapat mengutip dari pendapat ahli. 2. Peneliti dapat membuat sendiri disesuaikan dengan kebutuhan penelitian peneliti. D. Pengertian Instrumen Penelitian Kata instrumen pengumpulan data penelitian tersebut mengandung makna sebagai alat untuk mengukur atau mengungkap keadaan suatu variabel penelitian. Instrumen pengumpulan data tersebut juga memiliki konotasi sebagai alat untuk membimbing, mengarahkan, serta memudahkan para peneliti dalam pengumpulan data penelitian sehingga peneliti dapat memperoleh data penelitian secara valid, artinya data yang sesuai dengan tujuan penelitian yang dikehendaki, dengan instrumen penelitian yang baik ( Masyud, 2012:202). Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan informasi kuantitatif maupun kualitatif tentang variabel yang sedang diteliti. E. Jenis-Jenis Instrumen Penelitian Banyak ragam instrumen pengumpulan data penelitian, namun secara garis besar instrumen pengumpulan data tersebut dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu: (1) instrumen tes (2) instrumen non tes. Dalam buku Wagiran terdapat tiga jenis tes yaitu: tes lisan (oral tes), tes tertulis (writing test), dan tes perbuatan (performance test). 1. Tes lisan. Tes ini berbentuk sejumlah pertanyaan yang disampaikan secara lisan tentang aspek-aspek psikologissebagai data yang
2 berhubungan dengan masalah penelitian yang harus dijawab secara lisan pula. 2. Tes tertulis. Tes ini terdiri dari sejumlah pertanyaan tertulis untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan aspek psikologis yang harus dijawab secara tertulis pula. Berbagai macam tes tertulistersebut antara lain: a. Tes essay. Tes ini disebut pula tes subjektif terdiri dari sejumlah pertanyaan dalam bentuk uraian, yang harus dijawab dalam bentuk uraian tertulis atau berupa kalimat beba yang disusun oleh peserta tes. b. Tes objektif. Tes objektif merupakan tes yang mengandung kemungkinan jawaban yang harus dipilih oleh peserta tes. Bentuk tes ini tidak banyak berbeda dengan angket terstruktur, khususnya angket dengan pertanyaan tertutup. Beberapa macam tes objektif antara lain: 1) Tes betul salah adalah tes yang butir soalnya terdiri dari pernyataan yang disertai alternatif jawaban benar dan salah. 2) Tes pilihan ganda adalah tes yang berbentuk satu pertanyaan atau pernyataan yang diikuti oleh sejumlah alternatif jawaban. 3) Tes menjodohkan adalah salah satu tes yang terdiri dari sejumlah item yang masing-masing item tersebut terbagi dalam dua jalur. 3. Tes perbuatan. Tes perbuatan merupakan tes yang memberikan perintah kepada pserta tes untuk melakukan suatu gerakan/perilaku tertentu yang berhubungan dengan masalah atau tujuan penelitian Instrumen Pengumpul Data (Tes) Tes sebagai instrumen pengumpulan data penelitian adalah merupakan serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur potensi individu (Arikunto, 2013). a. Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar (achievement test) yaitu test yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. Biasanya tes hasil belajar ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif dampak penerapan metode tertentu atau penerapan model tertentu dalam kegiatan pembelajaran. Dalam penelitian yang bersifat eksperimental dan PTK, tes hasil belajar menjadi instrumen yang paling utama. Tes hasil belajar tersebut memiliki beberapa bentuk yaitu bentuk uraian, bentuk obyektif dan sikap. Tes uraian umumnya berupa pertanyaan-pertanyaan yang mengandung permasalahan, uraian atau penjelasan. Tes obyektif merupakan tes yang mengandung pertanyaan-pertanyaan yang sudah terstruktur secara sempurna dan jawabannya bersifat pasti. Tes perbuatan merupakan tes yang menghendaki siswa untuk bekerja atau melakukan aktivitas guna memperlihatkan produk tertentu.
3 b. Tes Intelegensi (tes IQ) Tes intelegensi merupakan tes untuk mengungkap potensi dasar yang dimiliki individu. Potensi dasar tersebut berkaitan dengan potensi bahasa, aritmatika, logika (baik,logika bahasa, matematika, maupun logika gambar). c. Tes Kepribadian Tes kepribadian merupakan salah satu jenis tes dimaksudkan untuk mengungkap bagaimana kepribadian yang dimiliki individu. Tes kepribadian tersebut dapat mengungkapkan kecondongan kepribadian individu apakah bergerak kearah positif atau negatif. d. Tes Bakat Tes ini dimaksudkan untuk mengungkap atau mengetahui kecenderungan bakat individu, apakah mengarah pada bakat tertentu, misalnya bakat bahasa, matetematika, IPA atau bakat lainnya e. Tes Sikap Tes sikap, merupakan tes yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang (Arikunto 1996:139). Tujuan penggunaan tes ini adalah untuk mengetahui kecenderungan sikap individu dalam menghadapi suatu permasalahan. Kadangkala seorang peneliti membutuhkan data tentang sikap individu dikaitkan dengan variabel lainnya, misal: hasil belajar, kedisiplinan, atau kebiasaan belajar. 2. Instrumen Pengumpul Data Non Tes Jenis instrumen pengumpulan data kedua adalah instrumen non tes. Instrumen non tes tersebut meliputi: Kuesioner atau angket, Panduan wawancara, Panduan Observasi, Check list, Rating scale, dan Panduan dokumentasi. a. Kuesioner atau Angket Kuesioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal lain yang ia ketahui. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner (Faisal, 1982:176). Dilihat dari segi menjawab maka kuesioner dibedakan menjadi 2 yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. 1) Kuesioner terbuka, merupakan tes yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. verifikasi dan analisis data. Di samping itu penskorannya membutuhkan waktu yang relatif lama (Masyud, 2012:206). 2) Kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disajikan dalam bentuk sedemikian lupa sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban yang sesuai dengan karateristik dirinya.
4 Dilihat dari jawaban yang diberikan kuesioner dibedakan menjadi 2 yaitu: kuesioner langsung dan kuesioner tak langsung. 1) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya. 2) Kuesioner tak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang orang lain. Dipandang dari bentuknya maka tes dibedakan menjadi 4 yaitu: Kuesioner pilihan ganda, Kuesioner isian, Check list, Rating scale. 1) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan kuesioner tertutup. 2) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka. 3) Check list, adalah sebuah daftar dimana responden tinggal membubuhkan tanda check pada kolom yang sesuai. 4) Rating scale, yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke tingkat tidak setuju (Arikunto 1996:140). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun angket antara lain adalah berkaitan dengan: 1) Isi dan tujuan pertanyaan harus sesuai dengan tujuan dilakukan penelitian yang tercermin dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian. 2) Bahasa yang digunakan dalam angket disesuaikan dengan kondisi responden. 3) Tipe pertanyaan dalam angket harus dirancang secara tepat sesuai dengan jenis data yang kita temukan. 4) Dalam menyusun pertanyaan dalam angket perlu diperhatikan hendaknya pertanyaan tidak ganda atau mendua arti (ambigu). 5) Peneliti hendaknya tidak memaksa untuk menanyakan pada responden mengenai hal yang sudah terlalu lama dan responden sudah lupa kejadiannya. 6) Pertanyaan yang dituangkan dalam angket hendaknya tidak menggiring pada kecenderungan jawaban tertentu, terutama dalam angket tertutup. 7) Pertanyaan jangan terlau panjang dan jangan terlau pendek. 8) Pertanyaan hendaknya disusun secara sistematis. 9) Penyusunan pertanyaan dalam angket juga harus memperhatikan prinsip- prinsip pengukuran agar hasil jawaban responden mudah untuk ditindak lanjuti. 10) Petunjuk atau perintah untuk mnegerjakan angket harus jelas agar responden tidak mengalami kebingungan dalam mengerjakan angket yang diberikan peneliti. 11) Setelah penyusunan angket selesai dilakukan secara keseluran, maka langkah berikutnya yang perlu diperhatikan oleh peneliti sebelum dilakukan pengumpulan data adalah lay out angket sebelum dicetak.
5 Kelebihan kuesioner: 1) Tidak memerlukan hadirnya peneliti 2) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden 3) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masingmasing dan menurut waktu senggang responden 4) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu menjawab 5) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pertanyaan yang benar-benar sama. Kelemahan kuesioner: 1) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang terlewati, padahal kuesioner hanya diberikan satu kali dan tidak akan diberikan lagi. 2) Seringkali sukar dicari validitasnya 3) Walaupun dibuat anonim, responden kadang-kadang dengan sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur. 4) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahkan kadangkadang ada. Contoh Angket atau instrumen: ANGKET MOTIVASI BERPESTASI Mata Pelajaran : Matematika pokok bahasan system persamaan linear dua variable (SPLDV) Nama/ NIS : Kelas/ Semester : VIII / II Hari/tanggal : PETUNJUK 1. Pada kuesioneriniterdapat20pertanyaan. Pertimbangkan baik-baik setiap pertanyaan dalamkaitannya dengan materipembelajaran matematika, dan tentukan kebenarannya. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihan anda. 2. Pertimbangkan setiap pertanyaansecara terpisah dan tentukan kebenarannya. Jawaban andajangan dipengaruhioleh jawaban orang lain. 3. Catatrespon anda pada lembarjawaban yang tersedia, dan ikutipetunjukpetunjuk lain yang mungkin diberikan berkaitan dengan lembarjawaban. Terimakasih. KeteranganPilihanjawaban: Selama anda mengikuti mata pelajaran matemaika sebanyak 7 kali pertemuan, maka yang dimaksud sebagai berikut adalah: SL = Selalu (jika kondisi dialami selama 7 kali) SR =Sering (jika kondisi dialami 5-6 kali)
6 JR = Jarang (jika kondisi dialami 3-4 kali) HTP =Hampir tidak pernah (jika kondisi dialami 1-2 kali) TP = Tidak pernah (jika kondisi tidak pernah dialami sama sekali) No No No No PERTANYAAN (Senang Terhadap Pelajaran Matematika.) Apakah anda merasa sangat bersemangat ketika belajar matematika? Apakah belajar matematika merupakan kebutuhn bagi anda? Apakah anda merasa bangga jika berprestasi dalam matematika? PERTANYAAN (Kesadaran Siswa untuk Mendalami Bahan) Apakah anda sering mendiskusikan soal-soal matematika jika ada waktu luang? Apakah anda belajar sendiri jika guru matematika anda tidak masuk mengajar? Apakah anda mempelajari kembali materi matematika dirumah? Apakah anda mempersiapkan diri dengan matang sebelum ujian matematika? Apakah anda percaya dengan kemampuan anda sendiri pada saat ujian matematika? PERTANYAAN (Kemauan Siswa Mengerjakan PR) Apakah anda melakukan banyak usaha untuk berprestasi dalam matematika? Apakah anda berusaha memahami pelajaran Matematika dengan baik? Saya merasa senang jika diberi tugas atau PR matematika Apakah anda senang mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan matematika? Apakah mengerjakan PR matematika menantang anda untuk belajar lebih giat? PERTANYAAN (Senang Terhadap Guru Matematika) Apakah anda selalu bertanya pada guru matematika Apakah guru matematika anda memotivasi anda untuk belajar matematika? JAWABAN JAWABAN JAWABAN JAWABAN
7 No No PERTANYAAN (Sarana dan Prasarana) Apakah sekolah anda menyiapkan alat peraga matematika yang memadai? Apakah perpustakaan anda menyiapkan buku matematika yang anda butuhkan? PERTANYAAN (Dorongan dari Orang Tua Siswa) Apakah orang tua anda memberikan semacam hadiah jika berprestasi dalam matematika Apakah orang tua anda cukup memberi fasilitas belajar? Apakah orang tua anda memberi motivasi agar berprestasi dalam matematika? JAWABAN JAWABAN b. Panduan Wawancara Panduan wawancara berisi poin-poin yang akan ditanyakan pada responden pada wawancara. Penyusunan panduan wawancara juga harus dirancang secara tepat sehingga dapat menjamin perolehan data penelitian yang valid. Prinsip dasar yang harus dipegang dalam penyusunan panduan wawancara adalah sebagai berikut: 1) Responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya. 2) Responden dapat dipercaya. 3) Responden dan peneliti memiliki interpretasi yang sama. Terdapat dua jenis pertanyaan dalam panduan wawancara, yaitu: 1) Pertanyaan tersruktur. Pertanyaan terstruktur merupakan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam wawancara terstruktur 2) Pertanyaan tidak terstruktur. Pertanyaan tidak terstruktur merupakan instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam wawancara yang tidak terstruktur. 3) c. Panduan Observasi Observasi sering kali diartikan sebagai aktivitas yang sempit, yakni memperhatikan sesuatu dengan menggunakan mata. Dalam Pengertian psikologi, observasi disebut pula pengamatan yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Jadi mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1) Observasi non sistematis, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. 2) Observasi sistematis, yaitu observasi yang dilakukan dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
8 d. Check List Check list merupakan salah satu instrumen penelitian yang biasanya digunakan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data dengan metode observasi. Check list berisi sederet daftar pertanyaan yang berkaitan dengan indikator variabel yang diteliti yang disampingnya disediakan kolom untuk memberi tanda check sesuai dengan fakta atau fenomena yang diobservasi. Contoh check list sederhana tentang keaktifan mahasiswa dalam latihan micro teaching sebagai berikut: No Jenis Kegiatan Ya Tidak 1 Siswa menunjukkan ide kreatif dalam pembelajaran 2 Siswa bertanya tentang kesulitan yang dihadapi 3 Siswa aktif mengemukakan pendapat dalam diskusi kelompok 4 Siswa mencatat atau merekam balikan yang diterima 5 Siswa mengemukakan alternative solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam diskusi kelompok 6 Siswa berdiskusi alternative solusi dengan guru 7 Siswa mendiskusikan alternative solusi dengan sesama siswa Jumlah 4 3 e. Rating Scale Skala penilaian merupakan salah satu instrumen penelitian yang biasanya digunakan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data dengan metode observasi. Ada beberapa skala pengukuran yang bisa dipakai dalam pengukuran untuk penelitian anatara lain Thurstone dan skala Likert. 1) Thurstone. Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika disusun, kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Contoh: Nilai 1 pada skala di atas menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat relevan.
9 Contoh lain : Angket yang disajikan menggunakan skala thurstone Petunjuk : Pilihlah 5(lima) buah pernyataan yang paling sesuai dengan sikap anda terhadap pelajaran matematika, dengan cara membubuhkan tanda cek (v) di depan nomor pernyataan di dalam tanda kurung. ( ) 1. Saya senang belajar matematika ( ) 2. Matematika adalah segalanya buat saya ( ) 3. Jika ada pelajaran kosong, saya lebih suka belajar matematika ( ) 4. Belajar matematika menumbuhkan sikap kritis dan kreatif ( ) 5. Saya merasa pasrah terhadap ketidak-berhasilan saya dalam matematika ( ) 6. Penguasaan matematika akan sangat membantu dalam mempelajari bidang studi lain ( ) 7. Saya selalu ingin meningkatkan pengetahuan & kemampuan saya dalam matematika ( ) 8. Pelajaran matematika sangat menjemukan ( ) 9. Saya merasa terasing jika ada teman membicarakan matematika 2) Skala Likert. Metode ini dapat disusun tanpa menggunakan bantuan dewan juri, metode ini menghasilkan skor yang hampir sama dengan skor yang diperoleh teknik Thurstone. Langkah pertama dalam menyusun Likert adalah mengumpulkan sejumlah pernyataan mengenai suatu pokok persoalan. Dalam Penggunaan skala likert akan ditemui pertanyaan atau pernyataan yang sifatnya positif atau negatif. Contoh Pernyatann positif: a) Saya lebih suka pelajaran matematika daripada pelajaran lain b) Bagi saya matematika adalah pelajaran yang menyenangkan c) Matematika sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Nilai Skal Sangat Setuju 5 Setuju 4 Tidak Menjawab 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1
10 Jika respon yang diharapkan sebaliknya maka item-itemnya diberi skor sebaliknya dengan skor sebaliknya juga.contoh pernyataan negatif: a) Saya terpaksa mengikuti pelajaran matematika karena merupakan salah satu pelajaran yang wajib. b) Pelajaran matematika sangat merepotkan karena harus dipersiapkan secara khusus. c) Pembelajaran matematika dengan metode seperti ini tidak menyenangkan dan membosankan. Nilai Skal Sangat Setuju 1 Setuju 2 Tidak Menjawab 3 Tidak Setuju 4 Sangat Tidak Setuju 5 f. Panduan Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen biasanya berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Cara pemberian nilai dalam panduan dokumentasi tersebut secara garis besar ada dua macam, yaitu skala yang kasar yang hanya memberi nilai ada dan tidak ada. Sedangkan cara pemberian nilai yang kedua adalah penelitian yang sudah menunjukkan gradasinya. Misalnya penilaian sebagai berikut: Nilai 0, jika unsur yang dicari tidak ada. Nilai 1, jika unsur yang dicari ada tapi kurang relevan. Nilai 2, jika unsur yang dicari ada dan relevan Nilai 3, jika unsur yang dicari ada dan sangat relevan. F. Pemilihan Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data penelitian banyak ragam dan jenisnya. Pemilihan jenis-jenis instrumen manakah yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian, didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut: 1. Jenis data yang dikumpulkan Jenis data yang akan dikumpulkan sangat berpengaruh terhadap jenis instrumen pengumpulan data yang akan digunakan. Kondisi responden penelitian 2. Kondisi peneliti Kondisi peneliti adalah keadaaan peneliti terutama yang berkaitan dengan kemampuan, kesempatan, ketersediaan data. Kondisi peneliti juga menjadi salah satu pertimbangan dalam pemilihan instrumen penelitian.. 3. Kondisi Lokasi Penelitian Jika kondisi lokasi penelitian terpencar jauh antara lokasi yang satu dengan yang lain disarankan menggunakan instrumen angket. Sebab dengan
11 angket pelaksanaan penelitian bisa efisien. Di lokasi yang terpencar tersebut dapat dilakukan pengumpulan data secara serentak. G. Persyaratan Instrumen Penelitian Instrumen pengumpulan data hendaknya disusun dengan memperhatikan syarat minimal instrumen yang baik. Menurut Suharsimi Arikunto syarat instrumen yang baik terletak pada validitas dan reliabilitas instrumennya. Sedangkan menurut Sulthon Masyud syarat instrumen yang baik itu adalah : 1. Validitas Instrumen. Instrumen dikatakan memenuhi syarat valid jika instrumen tersebut bisa mengukur semua yang seharusnya diukur, sehingga instrumen tersebut benar- benar cocok untuk mengukur apa yang hendak diukur. 2. Reliabilitas instrumen. Instrumen dikatakan memenuhi syarat reliablitas, jika instrumen tersebut mampu menghasilkan hasil yang benar-benar dapat dipercaya. 3. Kepraktisan. Disamping validitas dan reliabiltas instrumen hendaknya memiliki kepraktisan dalam artian proses persiapan, pelaksaaan, dan pemeriksaan hasil instrumen serta interpretasi hasil instrumen dapt dilakukan secara hemat dan mudah. H. Teknik Penyusunan Intrumen Langkah-langkah penyusunan instrumen pengumpulan data mencakup beberapa tahapan sebagi berikut: 1. Melakukan idendifikasi terhadap semua variabel yang ada dalam judul atau masalah penelitian yang telah dibuat sebelumnya. 2. Menjabarkan setiap variabel penelitian menjadi sub-sub variabel penelitian. 3. Menjabarkan setiap sub variabel penelitian tersebut menjadi indikatorindikator. Yang harus diingat adalah penjabaran sub-sub variabel harus sesuai dengan poin-poin indikator yang ada dalam definisi operasional variabel. 4. Membuat deskripsi dari semua indikator yang telah dibuat. 5. Merumuskan deskripsi tersebut kedalam butir-butir istrumen penelitian. 6. Melengkapi instrumen yang dibuat tersebut dengan petunjuk atau panduan untuk menjawab serta melengkapi pula denga kata pengantar. Langkah-langkah penyusunan instrumen: 1. Menetapkan variabel yang akan diteliti 2. Analisis dan sintesis teori sehingga menghasilkan definisi konseptual 3. Merumuskan definis operasional 4. Merumuskan kisi-kisi instrumen 5. Menyusun butir-butir instrumen
12 Variabel Teori A Teori B Teori C Teori D Definisi Konseptual Definisi Operasional Kisi-kisi instrumen/indikator Butir-butir instrumen Validasi Isi Revisi Ya Tidak Validasi Konstruk Revisi Ya Tidak Reliabilit as Revisi Ya Tidak Instrumen Final Pengumpulan data Analisis data
13 Daftar Pustaka Anonim. Lampiran. Di akses dari pada tanggal 15 Oktober Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Faisal, Sanapiah Metodologi Penelitian Pendidikan.Surabaya : Usaha Nasional. Hartanto, Eko. Cara menyusun instrumen penelitian untuk penelitian kuantitatif. Diakses dari ENELITIAN pada tanggal 25Oktober Mesta Erlanda, Agung Definisi-definisi Teori, Konsep, Variabel, Indikator, dan Hipotesis Menurut Beberapa Ahli. Diakses dari pada tanggal 24 Oktober Masyud, Sulthon Metode Penelitian Pendidikan. Jember : Lembaga Pengembangan Manajemen dan Profesi Kependidikan. Wagiran, (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan (teori dan implementasi).. Yogyakarta : Penerbit Deepublish (CV BUDI UTAMA).
INDIKATOR dan INSTRUMEN PENELITIAN
INDIKATOR dan INSTRUMEN PENELITIAN A. Pengertian Indikator Penelitian 1. Menurut KBBI, indikator adalah sesuatu yang dapat menjadi petunjuk atau keterangan. 2. Indikator sebagai alat atau petunjuk untuk
Lebih terperinciINDIKATOR DAN INSTRUMEN PENELITIAN
RESUME PRESENTASI KELOMPOK 5 INDIKATOR DAN INSTRUMEN PENELITIAN Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Dosen : Dr. Heri Retnawati, M.Pd Disusun Oleh: Nira
Lebih terperinciOleh: Nur Azizah (NIM )
RESUME MATERI INSTRUMEN PENELITIAN Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan Matematika Dosen Pengampu: Dr. Heri Retnowati, S.Pd., M.Pd. Oleh: Nur Azizah (NIM. 16709251017)
Lebih terperinciDewi Gayatri, M.Kes.
Dewi Gayatri, M.Kes. Observasi Wawancara Angket Test Peneliti melakukan pengamatan langsung dengan cara tes, kuesioner, rekaman gambar, rekaman suara Bentuk Observasi non sistematis (tanpa instrumen) Observasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Penelitian merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan, dimana Metode berasal dari kata methods yang artinya tata cara. Metode penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.
29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional
Lebih terperinciHanif Fakhrurroja, MT
Metodologi Penelitian: Metode dan Instrumen Pengumpulan Data Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2012 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Pendahuluan Definisi Metode pengumpulan data adalah
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN
BAB III PROSEDUR PENGEMBANGAN INSTRUMEN DALAM PEMBELAJARAN A. Pendahuluan Dalam kegiatan pembelajaran segala sesuatu hal selayaknya dilakukan dengan tahapan yang jelas dan terarah. Oleh karena itu, penting
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memecahkan suatu masalah yang diselidiki. Berdasarkan metode pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN 1. Metode Penelitian Metode pendekatan dalam suatu penelitian diperlukan guna memecahkan suatu masalah yang diselidiki. Berdasarkan metode pendekatan ini diharapkan dapat memilih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif. Dengan penggunaan data-data numerik atau berupa angka-angka yang dapat dicari dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Evaluasi Penelitian ini menggunakan desain penelitian evaluatif dengan pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan pertimbangan untuk mengevaluasi
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV-VI DI SDN 03 JATIPURWO TAHUN
PERSEPSI SISWA TERHADAP PENGELOLAAN KELAS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IV-VI DI SDN 03 JATIPURWO TAHUN 2012 / 2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh : CANDRAGIRI AJI RUSDIAWAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari permasalahan yang sedang diteliti. Sehubungan dengan hal ini, Suharsimi Arikunto (00:136)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Mengacu pada rumusan masalah dalam penelitian ini, maka penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini disebabkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan
35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Motode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian tindakan kelas dalam bahasa Inggris
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk lebih memperjelas maksud penelitian ini perlu didefinisikan secara operasional variabel-variabel beberapa istilah: 1. Gaya Belajar Menurut Nasution
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMK Negeri 1 Banyudono yang beralamatkan di Jalan Kuwiran No. 3 Banyudono Kecamatan Boylali
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari salah pengertian dan penafsiran dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa istilah sehingga kesamaan landasan berfikir
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) jenis eksperimental. Penelitian jenis ini dilakukan sebagai upaya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang dipilih dan digunakan yaitu pendekatan kuntitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan kepada fenomenafenomena objektif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk membuat pencandraan atau gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan eksperimen semu (quasi experiment). Sugiyono (2010:114) mengemukakan penelitian eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Populasi, Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi. Sasaran dari penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif artinya metode yang digunakan adalah survai, dengan teknik pengumpulan data berupa angket
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif karena diperlukan hasil penelitian mengenai motivasi berprestasi siswa. Pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
30 BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 006: ). Penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian,
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Ghony rancangan penelitian adalah strategi suatu penelitian, yaitu merupakan upaya yang menggambarkan keseluruhan pemikiran atau program penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan seorang peneliti untuk mengumpulkan data, menyusun, serta menganalisis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Kebumen yang beralamat di Jalan Kaswari nomer 2 Kelurahan Kebumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research
51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. serta alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara utama yang dipergunakan oleh penulis untuk mencapai tujuan penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Arikunto (2006:270) mengemukakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) secara sistematis, faktual
24 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan serangkaian startegi, yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang diperlukan, untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar. Penelitian merupakan suatu pencarian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di salah satu SMAN di kota Bandung pada siswa kelas XII. Subjek penelitian pada tahap uji coba I berjumlah 12 orang. Subjek
Lebih terperinciTEKNIK PENILAIAN NON TES
TEKNIK PENILAIAN NON TES Penilaian Unjuk Kerja Dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Cocok untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik menunjukkan
Lebih terperinci3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian yang kami lakukan ini berlokasi di SMK Negeri 6 Kuningan, yang beralamat di Jl. Raya Sindang Kempeng, Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan dari permasalahan yang akan diteliti, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni 2012.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri Depok yang beralamat di Jalan Babarsari, Depok, Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
44 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Tamanwinangun, Kelurahan Tamanwinangun, Kecamatan Kebumen, Kabupaten
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH POLA BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 ANDONG KELAS VII TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. direncanakan terdiri dari dua siklus. Dalam Arikunto, Suharsimi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Classroom Action Research (CAR) atau lebih dikenal dengan Penelitian Tindakan Kelas (PTK),
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau prosedur untuk mengetahui dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu yang menggunakan teori dan konsep yang bersifat empiris, rasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian eksperimen. Pendekatan kuantitatif adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan salah satu cara yang digunakan untuk menjawab suatu permasalahan yang dihadapi dalam suatu penelitian agar tercapai suatu tujuan yang diinginkan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah tahapan-tahapan atau cara dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN.
2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada
26 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 pada bulan Januari 2013 di SMA Tunas Harapan Bandarlampung. B. Populasi dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan
39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang digunakan dalam kegiatan penelitian secara teratur dan sistematis, mulai dari tahap perencanaan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diuji kelayakannya dahulu sebelum diberikan kepada peserta didik.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang berorientasi pada produk. Produk yang dikembangan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. suatu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi tertentu.
III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan peneltiian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan prinsip expost facto dengan teknik korelasional. Metode survey adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research).
BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah yang kemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.
16 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bukateja Pelaksanaan penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. B. Subyek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, untuk selanjutnya dideskripsikan agar mendapatkan gambaran keterampilan penyesuaian sosial peserta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang beralamat di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr
BAB III METODE PENELITIAAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Carr dan Kemmis (1991) mengemukakan bahwa : a. Penelitian tindakan adalah satu bentuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan dan apabila ada, seberapa eratnya hubungan serta berarti atau
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas permainan ular naga dalam menghafal dan mengerti arti kosakata bahasa Jepang. Untuk mencapai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Cikampek Barat III Desa Cikampek Barat Kec. Cikampek Kab. Karawang. Alasan dipilihnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 yang beralamat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan penarikan kesimpulan melalui analisis statistik. Penelitian korelasi digunakan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang
Lebih terperinciIII METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.
III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Metro pada tahun 04. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif karena metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
41 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Penggunaan metode dimaksudkan agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas ini adalah mulai bulan November Negeri 1 Pajerukan. Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan Penelitian Tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian dilakukan dengan metode kualiitatif dan bersifat deskriptif, karena penelitian ini berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena yang diselidiki
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
dan bahagia. Orang tua adalah figur dalam proses pembentukan kepribadian anak, sehingga diharapkan akan memberi arah, memantau, mengawasi dan membimbing perkembangan anaknya ke arah yang lebih baik. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut I G A K Wardani dan Kuswaya Wihardit (2009: 1.4), penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD N Klero 01. Sd ini terletak di jalur utama desa Klero Kec.Tengaran
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN (METODE PENELITIAN PENDIDIKAN : DR. HERI RETNAWATI)
INSTRUMEN PENELITIAN (METODE PENELITIAN PENDIDIKAN : DR. HERI RETNAWATI) PENGERTIAN & JENIS-JENIS INSTRUMEN PENELITIAN PENGERTIAN Sugiyono (2014:133) Instumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Jenis dan Lokasi Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang melihat hubungan antara variabel atau beberapa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pembelajaran Akidah Akhlak dengan Menggunakan Jurisprudential Inquiry Model di MTs N 2 Kudus Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dan hasil dokumentasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang digunakan sebagai variabel penelitian ini, maka diperlukan penjelasan tentang beberapa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Artinya data yang dikumpulkan
69 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka saja, melainkan data tersebut berasal dari catatan lapangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian development/ penelitian pengembangan karena peneliti ingin mengembangkan perangkat evaluasi yang meliputi kisi-kisi,
Lebih terperinci