Oleh Silvoni Palowa Dra. Hakop Walangadi, M.Si, Muchtar Ahmad, s.pd, M.Si 1 ABSTRAK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh Silvoni Palowa Dra. Hakop Walangadi, M.Si, Muchtar Ahmad, s.pd, M.Si 1 ABSTRAK"

Transkripsi

1 1

2 PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF MODELING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN ASPEK KOGNITIF, AFEKTIF DAN PSIKOMOTORIK BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TEMA CITA-CITAKU DI KELAS IV SDN NO.80 KOTA TENGAH KOTA GORONTALO Oleh Silvoni Palowa Dra. Hakop Walangadi, M.Si, Muchtar Ahmad, s.pd, M.Si 1 Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo, 2014 ABSTRAK Permasalahan dalam penelitian ini Apakah penggunaan model pembelajaran aktif modeling the way dapat meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik belajar siswa tema cita-citaku. pada pelajaran IPS di kelas IV SDN No.80 Kota Tengah Kota Gorontalo? Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan apek kognitif, afektif dan psikomotorik belajar siswa pada pelajaran IPS tema citacitaku melalui model pembelajaran modeling the way di kelas IV SDN No.80 Kota Tengah. Penelitian ini terdiri atas 2 siklus yang diawali dengan observasi awal. hasil observasi awal rata-rata siswa yang tuntas hanya sebesar 42% meningkat pada siklus I menjadi 45,45%, namun belum mencapai standar yang ditentukan. Pada siklus II terjadi peningkatan aspek kognitif, afektif dan psikomotor belajar yaitu sebesar 90,91% dengan daya serap seluruh siswa mencapai 91,21%. Dengan demikian indikator kinerja yang telah ditetapkan,ternyata dapat dicapai pada siklus 2. Simpulan dari penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran aktif modeling the way mampu meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor belajar siswa pada pada mata pelajaran IPS tema cita-citaku di SDN No.80 Kota Tengah.. Kata Kunci: Aspek Kognitif, afektif dan psikomotor belajar siswa dan Model Pembelajaran Modeling the way 1 Silvoni Palowa Mahasiswa Jurusan PGSD Universitas Negeri Gorontalo, Dra. Hakop Walangadi, M.Si selaku Dosen Jurusan PGSD Universitas Negeri Gorontalo dan Muhtar Ahmad, S.Pd, M.Si selaku Dosen Jurusan Sejarah Universitas Negeri Gorontalo 2

3 Berbagai cara dilakukan oleh pemerintah dalam mencapai hasil belajar siswa pada seluruh aspek yang termuat dalam muatan kurikulum Khusus untuk muatan pengetahuan, pemerintah menganjurkan sistem pembelajaran metode tematik integratif. Namun pada implementasi di lapangan, masih terdapat beberapa siswa memiliki hasil belajar pada aspek pengetahuan yang rendah. Di Provinsi Gorontalo khususnya di SDN 80 Kota Tengah yang merupakan salah satu sekolah sasaran kurikulum 2013, terlihat pada observasi awal bahwa hasil belajar siswa pada pelajaran IPS tema cita-citaku masih rendah. Berdasarkan fakta yang ditemui di lapangan khususnya di kelas IV SDN No.80 Kota Tengah pada pembelajaran muatan Ilmu Pengetahuan Sosial tema cita-citaku, hasil observasi menunjukkan bahwa dari 33 orang siswa yang belum memiliki hasil belajar yang baik adalah 61% atau 17 orang, sedangkan yang telah mencukupi standar belajar yang ditetapkan hanya berkisar 39% atau 13 orang. Melihat kondisi seperti itu, maka dibutuhkan suatu strategi pembelajaran oleh guru sebagai pendidik dalam memecahkan dan memberikan solusi terhadap realita tersebut. Salah satu strategi yang diujicobakan dalam penelitian ini untuk menyajikan pelajaran IPS SD kelas IV tema cita-citaku yang mengantarkan siswa ke hal-hal yang lebih bermakna adalah dengan menggunakan metode metodeing the way. Dengan adanya pembelajaran yang menggunakan metode ini, diharapkan perhatian dan respon siswa akan terus dipelihara karena mereka diarahkan untuk memecahkan persoalan yang terkait dengan materi dihubungkan dengan kejadian di sekitarnya secara berkelompok. Slameto (2010:2) memandang bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Skinner dalam akhmadlabib (2010:14) mengemukakan bahwa belajar adalah perilaku. Hal-hal yang mempengaruhi naik turunnya respon belajar adalah; (a) Kesempatan terjadinya peristiwa yang menimbulkan respon belajar, (b) Respon si pembelajar, (c) Konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut. Djamarah dan Zain (2010:38) mengemukakan bahwa belajar pada hakikatnya adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah berakhirnya melakukan aktivitas belajar. Walaupun pada kenyataannya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar. Misalnya, perubahan fisik, mabuk, gila dan sebagainya. Mencermati beberapa pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya di alami oleh siswa sendiri. Djamarah dan Zain (2010:42) mengemukakan bahwa fungsi belajar dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Fungsi Normatif, yaitu sejumlah nilai karakter yang didapat oleh siswa dari proses 3

4 belajar b. Fungsi Kompas, yaitu sebagai pedoman untuk melakukan sebuah perubahan c. Fungsi pengajaran, merupakan perwujudan aspek kognitif siswa Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya memiliki fungsi untuk perubahan tingkah laku siswa. Hasil belajar dalam kurikulum 2013 yang dinilai meliputi kognitif, afektif dan psikomotorik. Begitu juga dengan pembelajaran IPS pada kurikulum baru ini. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, baik dalam kegiatan inti maupun dalam kegiatan evalusi harus mencakup ketiga ranah yang dikemukakan oleh Bloom, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Slameto (2010: 15) mengemukakan bahwa strategi pengembangan hasil belajar siswa dbagi atas tiga ranah yaitu kgnitif, afektif dan psikomotorik. Strategi kognitif merupakan suatu proses mental yang aktif, dan berkenaan dengan mendapatkan, mengingat, dan menggunakan pengetahuan. Afektif adalah kemampuan yang tidak dapat dipelajari dengan ulangan-ulangan dan tidak tergantung hubungan verbal. Psikomotorik perlu koordinasi dari berbagai gerakan badan. Abazariant (2012:1) mengemukakan bahwa ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu; (1) Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge), (2) Pemahaman (comprehension), (3) Penerapan (application), (4) Analisis (analysis), (5) Sintesis (syntesis), (6) Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation). Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif tingkat tinggi. Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima jenjang, yaitu; (1) Receiving atau attending ( menerima atua memperhatikan), (2) Responding (menanggapi) mengandung arti adanya partisipasi aktif, (3) Valuing (menilai atau menghargai), (4) Organization (mengatur atau mengorganisasikan), (5) Characterization by evalue or calue complex (karakterisasi dengan suatu nilai. Susilawati (2013:5) dalam sebuah situs mengemukakan bahwa Blomm membagi ranah kemampuan seseorang menjadi 3 bagian yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Untuk ranah kognitif meliputi; (1) Pengetahuan (2) Pemahaman, (3) Penerapan, (4) Analisis, (5) Sintesis, (6) Evaluation. Untuk ranah afektif meliputi kemampuan; (1) Menerima, (2) Menanggapi, (3) Bekerja sama, (4) Menganut, (5) Menghayati. Untuk ranah psikomotor meliputi kemampuan; (1) mengaktifkan, (2) mengoreksi, (3) melonggarkan, (4) mengalihkan. Berdasarkan pendapat paraahli tersebut,maka data disimpulkan bahwa dalam proses belajar mengajar membutuhkan pengukuran ranah afektif, kognitif dan psikomorik, sehingga dapat melihat skor yang didapat oleh siswa tersebut. Ketiga ranah tersebut sangat penting untuk diketahui dalam proses belajar mengajar, fungsinya adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu mengaplikasikan apa yang telah didapat. 4

5 Slavin (Metra, 2012:1) mengemukakan bahwa model pembelajaran modeling the way adalah suatu model pembelajaran yang berorientasikan pada siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam hal mendemonstrasikan. Depdikbud, Silberman (2011: 234) meyatakan bahwa model pembelajaran modeling the way memberikan siswa kesempatan untuk mempraktikkan, melalui peragaan dan keterampilan khusus yang diajarkan di kelas. Prihatiningsih (Jurnal Penelitian 2012:26) mengemukakan bahwa model pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal Dalam praktiknya, pendidik harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas dan media yang tersedia, serta kondisi pendidik itu sendiri. Berikut ini akan dijelaskan mengenai modeling the way. Sriyono (Prihatiningsih, 2012:29) Model pembelajaran modeling the way merupakan metamorfosa dari metode sosiodrama, yakni sebuah metode dengan cara mendramatisasikan suatu tindakan atau tingkah laku dalam hubungan sosial. Dengan kata lain guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan atau peran tertentu sebagaimana yang ada dalam kehidupan masyarakat (sosial). Hendaknya siswa diberi kesempatan untuk berinisiatif serta diberi bimbingan atau lainnya agar lebih berhasil. kesimpulannya adalah model pembelajaran dapat dijadikan pedoman para pendidik untuk merencanakan, melakukan, mengolah, menilai, dan mengevaluasi aktivitas belajar mengajar sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Situasi dan kondisi tersebut diantaranya adalah siswa, fasilitas, media, sarana dan prasarana sekolah serta kemampuan pendidik itu sendiri. Melalui model pembelajaran ini pendidik dapat membantu siswa mendapatkan informasi, ide, gagasan, imajinasi, keterampilan, cara berpikir, dan mengekspresikan semua itu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Dengan demikian, model pembelajaran modeling the way ini dapat diterapkan pada mata pelajaran apa pun, namun yang paling tepat adalah untuk mata pelajaran yang berorientasi pada kinerja atau keterampilan. Haris (2012:2) mengemukakan bahwa model pembelajaran Modeling the Way memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu: (A) Kelebihan meliputi: (1) Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih konkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-kata atau kalimat), (2) Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari, (3) Proses pengajaran lebih menarik, (4) Siswa dirangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dengan kenyataan,dan mencoba melakukannya sendiri, (5) Perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang diberikan, (6) Kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh yang konkrit, (7) Memberi motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar, (8) Siswa dapat 5

6 berpartisipasi aktif dan memperoleh pengalaman langsung, (b) kekurangannya meliputi; (1) Model pembelajaran ini memerlukan keterampilanguru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif, (2) Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang memadai tidak selalu tersedia dengan baik, (3) Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktuatau jam pelajaran lain, (4) Bila alatnya terlalu kecil atau penempatannya kurang tepat menyebabkan demonstrasi itu tidak dapat dilihat jelas oleh seluruh siswa, (5) Bila waktu tidak tersedia cukup, maka demonstrasi akan berlangsung terputus-putus atau berjalan tergesa-gesa. Prosedur modeling the way Silberman (2011: 234) menyatakan bahwa prosedur model ini yaitu sebagai berikut. a. Setelah berlangsungnya kegiatan belajar tentang topik tertentu, kenalilah beberapa situasi umum di mana siswa mungkin diharuskan menggunakan ketrampilan yang baru saja dibahas. b. Bagilah siswa menjadi sub-sub kelompok sesuai dengan jumlah peserta yang diperlukan untuk memperagakan skenario yang ada. Umumnya diperlukan dua atau tiga orang siswa. c. Berikan sub-sub kelompok itu waktu 10 hingga 15 menit untuk membuat skenario tertentu yang menggambarkan situasi umum. d. Sub-sub kelompok itu juga menentukan bagaimana mereka akan memperagakan ketrampilan itu kepada kelompok. Beri mereka 5 hingga 7 menit untuk mempraktikannya. e. Tiap sub kelompok akan mendapatkan giliran melakukan pemeragaan bagi siswa yang lain. Beri kesempatan adanya pemberian masukan setelah masing-masing pemeragaan selesai dilakukan. Suprijono (2012:115) langkah-langkah model pembelajaran Modeling the Way adalah sebagai berikut : 1) Setelah pembelajaran satu topik tertentu, carilah topik-topik yang menuntun siswa untuk mencoba atau mempraktikkan keterampilan yang baru diterangkan. 2) Bagilah siswa ke dalam beberapa kelompok kecil sesuai dengan jumlah mereka. 3) Kelompok-kelompok ini akan mendemonstrasikan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan skenario yang dibuat. 4) Berilah kepada siswa waktu 5-10 menit untuk menciptakan skenario kerja 5) Beri waktu 5-7 menit untuk berlatih 6) Secara bergiliran tiap kelompok mendemonstrasikan kerja masing-masing. Setelah selesai, beri kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan masukan pada setiap demonstrasi yang dilakukan 6

7 7) Guru memberi penjelasan secukupnya untuk mengklarifikasi Adapun kajian penelitian yang relevan dengan judul ini yaitu: Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Modeling The Way Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Globalisasi oleh Deti Wienda Utaminingsih. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep Globalisasi pada siswa kelas IV SDN 02 Giriroto melui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Modeling The Way. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus melalui empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model pembelajaran kooperatif tipe Modeling The Way telah berhasil meningkatkan pemahaman konsep globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Giriroto. Adapun hubungan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah keduanya mengkaji persoalan yang terjadi dalam pembelajaran dengan menelaah hakikat model pembelajaran modeling the way. Namun demikian, kedua penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang sementara dirancang dalam hal pengolahan data dan penyajian hasil penelitian. Berdasarkan latar belakang dan kajian teori yang telah dipaparkan sebelumnya, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu jika dalam pelajaran IPS materi tema cita-citaku, guru menggunakan model pembelajaran metodeing the way maka aspekkognitif,afektif dan psikomotorik belajar siswa kelas IV SDN No.80 Kota Tengah akan meningkat. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah untuk hasil belajar siswa minimal 85% dari seluruh siswa yang dikenai tindakan memperoleh nilai 75 ke atas pada materi sajian dengan daya serap mencapai 75 %. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan suatu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas IV SDN No 80 Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo tahun 2013.Waktu penelitian direncanakan selama 3 bulan yaitu bulan Januari sid Maret Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa 33 orang yang terdiri dari siswa laki-laki 13 orang dan perempuan 20 orang dengan karakteristik dan kemampuan kognitif yang berbeda. Adapun variabel yang menjadi sasaran penelitian tindakan kelas ini guna menjawab permasalahan penelitian adalah sebagai berikut : a) Variabel Input berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Lembar kerja siswa (LKS), Format pengamatan kegiatan guru dan siswa dan format penilaan berbasis saintifik belajar siswa setiap siklus b) Variabel proses berupa proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran modeling the way 7

8 c) Variabel Output berupa meningkatnya hasil belajar siswa yang diukur melalui instrumen tes penelitian Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas 4 langkah yaitu (1) Planning (Persiapan), (2) Action (Pelaksanaan), (3) Observation ( Pemantauan dan Pengamatan) dan (4) Reflection (Analisis dan Refleksi) Untuk mencari data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data antara lain: Observasi, Tes,dan dokumentasi. Dalam menganalisis kemampuan siswa dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi tema cita-citaku melalui model pembelajaran modeling the way digunakan berupa tes tertulis dan soal uraian dengan menggunakan batas skor berdasarkan prosentase dalam indikator kinerja. PEMBAHASAN Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa yang menjadi lokasi penelitian ini adalah SDN No.80 KotaTengah yang terletak di lokasi perumahan Pulubula kecamatan Kota Tengah. Sekolah ini berstatus Negeri yang didirikan pada tahun 1982 dengan luas bangunan sekitar 2233 m2. Sekolah ini dipimpin oleh Ibu Hariyati Sanusi, S.Pd yang dibantu oleh 11 orang guru kelas dan 2 orang guru mata pelajaran PJOK dan Agama. Penelitian diawali dengan kegiatan observasi awal. Dari kegiatan observasi awal dilaksanakan tanggal 19 April Dalam kegiatan observasi awal ini dilakukan pengamatan terhadap aspek aspek kognitif, afektif dan psikomotor belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS tema cita-citaku di kelas IV SDN No.80 Kota Tengah Kota Gorontalo. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa: 1) Siswa terlihat kurang tertarik dengan mata pelajaran IPS tema cita-citaku, 2) Siswa memiliki ketiga aspek belajar di bawah standar yang ditetapkan, 3) Siswa pada umumnya kurang memahami materi dengan sistem pembelajaran yang monoton,sehingga pembelajaran tidak bermakna, (4) Sebagian siswa terlihat agak bingung dengan materi yang diajarkan karena menggunakan sistem tematik terpadu. Dari Kegiatan observasi awal diperoleh data bahwa dari 33 orang siswa yang belum memiliki hasil belajar yang baik adalah 61% atau 20 orang, sedangkan yang telah mencukupi standar belajar yang ditetapkan hanya berkisar 39% atau 13 orang. Kondisi ini menunjukkan bahwa perlu ada strategi untuk meningkatkan ketiga aspek belajar siswa melalui penelitian dan tahapan pada setiap siklus. Kegiatan siklus I dilaksanakan tanggal 23 April Kegiatan pada siklus I dilakukan dengan memperhatikan secara optimal kekurangan pada observasi awal. hasil penilaian terhadap aspek kognitif belajar siswa tersebut dengan menerapkan model pembelajaran aktif Modeling The Way di kelas IV pada siklus 1 dapat dijelaskan bahwa: a. Dari 33 Orang siswa terdapat 15 siswa atau 45,45% yang mencapai ketuntasan sesuai indikator kinerja yang ditentukan (nilai 75 ke atas) b. Dari 33 orang siswa, terdapat 18 siswa atau 54,55% yang belum mencapai ketuntasan c. Daya serap siswa secara keseluruhan mencapai 69,24% 8

9 1. Untuk aspek afektif dapat dijelaskan bahwa: Dari 33 siswa, terdapat 6 orang atau 18,18% telah menunjukan sikap tanggung jawab 2. Dari 33 siswa, terdapat 10 orang atau 30,30% telah menunjukan sikap jujur 3. Dari 33 siswa, terdapat 8 orang atau 24,24% telah menunjukan sikap tanggung jawab dan jujur 4. Dari 33 siswa, terdapat 5 orang atau 15,15% telah menunjukan sikap tanggung jawab,jujur dan berani 5. Dari 33 siswa, terdapat 4 orang atau 12,12 telah menunjukan sikap tanggung jawab, jujur, berani dan peduli Data tentang kemampuan psikomotor siswa dalam pembelajaran IPS di kelas IV tema cita-citaku dijelaskan bahwa dari 33 orang siswa, terdapat 7 orang atau 21,21% yang sudah memiliki kemampuan psikomotor di atas standar yang ditetapkan, sedangkan 26 orang atau 78,79 yang memiliki kemampuan psikomotor masih di bawah standar. Untuk kegiatan guru setelah diadakan kegiatan refleksi diperoleh beberapa hal yang harus diperbaiki yaitu; (1) Memeriksa kesiapan siswa, (2) Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai, (3) Menyampaikan materi ajar sesuai dengan hierarki belajar, (4) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa, (5) Menguasai kelas, (6) Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media, (7) Menggunakan media secara efektif dan efisien, (8) Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar, (9) Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar, (10) Melaksanakan tindak lanjut (11) Kesesuaian kegiatan apersepsi dengan materi ajar, (12) Melaksanakan pembelajaran secara runtut, (13) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang telah dialokasikan, (14) Menghasilkan pesan yang menarik, (15) Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, (16) Merespon positif partisiasi siswa, (17) Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa, (18) Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa, (19) Melibatkan siswa dalam pembuatan dan pemanfaatan sumber belajarimedia pembelajaran Hasil penilaian terhadap aspek kognitif belajar siswa tersebut dengan menerapkan model pembelajaran aktif Modeling The Way di kelas IV dapat dijelaskan bahwa: a. Dari 33 Orang siswa terdapat 30 siswa atau 90,91% yang mencapai ketuntasan sesuai indikator kinerja yang ditentukan (nilai 75 ke atas) b. Dari 33 Orang siswa terdapat 3 siswa atau 9,09% yang belum mencapai ketuntasan d. Daya serap siswa secara keseluruhan mencapai 91,21% 9

10 Berdasarkan sistim penilaian pada kurikulum 2013, maka peneliti memberikan uraian tentang penilaian afektif yang dapat dijelaskan bahwa dari 33 siswa, hanya 1 orang atau 3,03% yang belum memiliki seluruh aspek pada penilaian afektif. Selain aspek kognitif dan afektif, diperoleh juga data tentang kemampuan psikomotor siswa dalam pembelajaran IPS di kelas IV tema cita-citaku dapat dijelaskan bahwa seluruh siswa di kelas IV telah memiliki kemampuan psikomotor di atas ketuntasan yang ditetapkan. Berdasarkan kegiatan refleksi dan umpan balik yang dilakukan antara guru dan pengamat disepakati untuk tidak melanjutkan penelitian ke siklus berikutnya karena melalui tindakan yang dilaksanakan selama dua siklus mampu meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Mata Pelajaran IPS tema cita-citaku pada kurikulum2013 diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan dalam kehidupan bermasyarakat terhadap kebutuhan perkembangan siswa, yang terletak pada tumbuhnya semangat juang dan karakter yang membantu dalam menjalankan perannya di lingkungan masyarakat sebagai bangsa yang bermartabat. Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain. Hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SDN No.80 Kota Tengah menunjukkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor belajar siswa mengalami peningkatan yang sangat signifikan setelah dikenai tindakan melalui kegiatan siklus I dan siklus II. Jika pada pada observasi awal siswa yang memiliki aspek kognitif, afektif dan psikomotor belajar di atas standar ketuntasan yaitu hanya 42% atau sekitar 14 orang, maka setelah diadakan tindakan perbaikan pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran aktif modeling the way pada materi yang sama, menunjukan peningkatan yakni siswa yang tuntas sebesar 45,5% atau sekitar 15 orang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa terjadi perubahan yang signifikan. Namun hal ini ternyata belum sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan sehingga diadakan tindakan selanjutnya yakni siklus II. Pada siklus yang ke II, terjadi peningkatan aspek kognitif, afektif dan psikomotor belajar dari siklus I yakni siswa yang tuntas dalam pembelajaran adalah sebanyak 30 orang atau 90,91% dengan kualifikasi guru dalam mengajar dalam kategori baik dan sangat baik yaitu 100% yang meliputi 24 aspek. 10

11 Berdasarkan uraian secara keseluruhan jelas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa rata-rata mengalami peningkatan setelah dikenai tindakan selama 2 siklus. Temuan penelitian ini sekaligus menunjukkan bahwa aspek kognitif, afektif dan psikomotor belajar siswa pada mata pelajaran IPS tema cita-citaku melalui model pembelajaran aktif modeling the way Jika dibandingkan dengan indikator kinerja yang telah ditetapkan untuk dicapai pada penelitian, maka dengan hasil yang telah diperoleh sampai dengan akhir tindakan siklus II menunjukan bahwa indikator kinerja sudah dicapai. Berdasarkan hasil-hasil ini ternyata hipotesis penelitian tindakan teruji kebenarannya. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran aktif modeling the way mampu meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor belajar siswa pada pada mata pelajaran IPS tema cita-citaku di SDN No.80 Kota Tengah. Hal ini ditunjukkan dengan hasil observasi awal ratarata siswa yang tuntas hanya sebesar 42% meningkat pada siklus I menjadi 45,45%, namun belum mencapai standar yang ditentukan. Pada siklus II terjadi peningkatan aspek kognitif, afektif dan psikomotor belajar yaitu sebesar 90,91% dengan daya serap seluruh siswa mencapai 91,21%. SARAN Dari hasil penelitian tindakan kelas ini, maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut: 1. Model pembelajaran aktif modeling the way hendaknya digunakan guru untuk meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor belajar siswa pada mata pelajaran IPS tema cita-citaku. 2. Penggunaan model pembelajaran aktif modeling the way dalam upaya untuk meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor belajar siswa pada mata pelajaran IPS tema cita-citaku perlu dipersiapkan dengan baik sehingga memberikan kontribusi yang efektif bagi peningkatan aspek kognitif, afektif dan psikomotor siswa 3. Untuk memaksilkan hasil yang dicapai dalam penggunaan model model pembelajaran aktif modeling the way, maka guru perlu memahami prosedur atau tata cara dalam aplikasinya sehingga memberikan hasil yang optimal bagi peningkatan ketiga aspek belajar siswa. 11

12 DAFTAR PUSTAKA Abazariant Definisi Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik. Afriki dkk, Buku Guru Tema 4 Berbagai Pekerjaan Tematik Terpadu Kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan: Jakarta. Djamarah Bahri Syaiful Drs dan Zain Aswan Drs Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta Direktorat Jenderal Pendidikan Dan Kebudayaan Panduan Teks Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kurikulum 2013:Jakarta Haris Van Modeling the Way. Metra Jaya Metode pembelajaran Modeling the Way. Prihatiningsih Anggun Sriastuti Efektivitas metode modeling the way dalam Pembelajaran bermain drama pada siswa Kelas IV SD Negeri 1 Jatilawang Kabupaten Banyumas Tahun Ajaran 2012/2013. UNES: Semarang Rusman Model-Model Pembelajaran. Mengembangkan Profesionalisme Guru. Edisi II. PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta Slameto, Drs Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta Silberman, Melvin L Active Lerning 101 Strategies to Teach Any Subject. Bandung: Nusamedia. Siddiq Djauhar dkk Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas. Suprijono Agus Cooperative Learning. Pustaka Pelajar:Yogyakarta Susilawati Jurnal Pendidikan Volume XII Penerapan Model Cooperativ Learning dalam Meningkatkan Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotor Siswa Pada Mata Pelajaran IPS bagi Guru-Guru SD Sekabupaten Serang UPI: Bandung Uno B Hamzah, M.Pd Dr Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan. PT Bumi Aksara: Jakarta. Utaminingsih wienda deti Jurnal Penelitian volume 2 No 4. Jakarta: UNJ 12

Di dalam proses belajar mengajar PKn, seorang guru dituntut harus bersikap professional serta dinamis dan kreatif, sehingga mampu mengubah dan

Di dalam proses belajar mengajar PKn, seorang guru dituntut harus bersikap professional serta dinamis dan kreatif, sehingga mampu mengubah dan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL UNJUK KERJA PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS IV MIS DAMBALO KECAMATAN TOMILITO KABUPATEN GORONTALO UTARA Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and BAB V PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II di MIN Sumberjati Kademangan Blitar pada mata pelajaran Fiqih dengan melalui penerapan model

Lebih terperinci

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIIF SMP N 2 SRANDAKAN Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

Lebih terperinci

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan

yang berbeda satu sama lain, memiliki keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran hendaknya memperhatikan MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THE POWER OF TWO PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI KELAS VIII-B DI SMP NEGERI 1 BOLAANG Tjitriyanti Potabuga 1, Meyko

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Erma Yuni Sartika, M. Arifuddin Jamal, Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin ermarasyima@ymail.com

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN POHON JARINGAN (NETWORK TREE) TENTANG SUMBER DAYA ALAM GUNA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 DELINGAN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ayu Pipit Fitriyani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah  Ayu Pipit Fitriyani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika di SD selalu mengacu kepada kurikulum SD yang telah ditetapkan oleh Dirjen Pendidikan yang disesuaikan dengan kebutuhan yang berkembang

Lebih terperinci

Meningkatkan Perhatian Siswa Kelas V SDN 2 Salakan Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode Diskusi

Meningkatkan Perhatian Siswa Kelas V SDN 2 Salakan Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode Diskusi Meningkatkan Perhatian Siswa Kelas V SDN 2 Salakan Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Metode Diskusi Tirsa Debby Natalia Amu, Jamaludin, dan Hasdin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Ranah Kognitif Dan Afektif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Hakop Walangadi PGSD Gorontalo

Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Ranah Kognitif Dan Afektif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar. Hakop Walangadi PGSD Gorontalo Pendekatan Kontekstual Dalam Meningkatkan Ranah Kognitif Dan Afektif Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Sekolah Dasar Hakop Walangadi PGSD Gorontalo Abstrak IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA Erma Yuni Sartika, M. Arifuddin Jamal, Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin ermarasyima@ymail.com

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK BERBANTU LKS TERSTRUKTUR Dian Artanti, Erni Puji Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GERAK BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS III SDN 12 BOTUMOITO KECAMATAN BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO rahma@gmail.com Lukman

Lebih terperinci

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd

ROSITA SAYEDI Nim Pembimbing 1. Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2. Badriyyah Djula, S.Pd., M.Pd MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN METODE DRILL PADA MATERI KERTAS KERJA (WORKSHEET) MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X 5 SMA NEGERI 2 GORONTALO ROSITA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mengandung pengertian suatu perbuatan yang di sengaja untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari

Lebih terperinci

Prinsip dalam Pembelajaran

Prinsip dalam Pembelajaran Prinsip dalam Pembelajaran Kompetensi Dasar Mahasiswa mampu membedakan prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran Indikator: Mahasiswa mampu memahami prinsip kesiapan dalam pembelajaran

Lebih terperinci

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN MARGAHAYU PADA MATERI KEANEKARAGAMAN BUDAYA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGENAL TEKNOLOGI PRODUKSI MELALUI METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS IV SDN 3 BEJI KABUPATEN TULUNGAGUNG Dwi Wahyuning Tiyas 1, Suminah 2, Sutansi 3 Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Peneltian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action research)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini berlaku untuk semua mata pelajaran, tidak terkecuali BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA MELALUI METODE ROLE PLAYING KELAS IV SDN 3 TOLINGGULA TENGAH KECAMATAN TOLINGGULA KABUPATEN GORONTALO UTARA Oleh WIWIN KARES YASIN NIM. 151

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teori Dalam Bab II ini akan diuraikan kajian teori yang merupakan variabel dalam penelitian yang dilakukan yaitu hasil belajar, pendekatan CTL, dan alat peraga. 2.1.1 Hasil

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

Lebih terperinci

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara Media Bina Ilmiah51 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENCARI PASANGAN (Make a Match) PADA POKOK BAHASAN GEJALA ALAM DI INDONESIA DAN NEGARA-NEGARA TETANGGA KELAS VI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), karena penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

Lebih terperinci

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Sarina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi di Kelas IIIB SD Integral Rahmatullah Tolitoli Sarina Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran

Lebih terperinci

(Susanti I Anuli, Aisah R. Pomatahu, Zulkifli Lamusu)

(Susanti I Anuli, Aisah R. Pomatahu, Zulkifli Lamusu) MENINGKATKAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PASSING BAWAH DALAM PERMAINAN VOLI MINI MELALUI METODE BERPASANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN NO.77 KOTA TENGAH KOTA GORONTALO (Susanti I Anuli, Aisah R. Pomatahu, Zulkifli

Lebih terperinci

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS

Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Penerapan Metode Diskusi Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kelas IV SDN 1 Tonggolobibi Mata Pelajaran IPS Minarni Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DIKELAS X PEMASARAN SMK NEGERI I LIMBOTO Candra Hulopi 911 409 022

Lebih terperinci

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI BANYUANYAR II SURAKARTA

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PERKULIAHAN PENDIDIKAN MATEMATIKA II MELALUI STRATEGI MODELING THE WAY

PENINGKATAN KUALITAS PERKULIAHAN PENDIDIKAN MATEMATIKA II MELALUI STRATEGI MODELING THE WAY Jurnal Penelitian Pendidikan Volume 27 Nomor 1 Tahun 21 PENINGKATAN KUALITAS PERKULIAHAN PENDIDIKAN MATEMATIKA II MELALUI STRATEGI MODELING THE WAY Noening Andrijati PGSD FIP UNNES, andrijt@gmail.com Abstrak.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas

Lebih terperinci

EMOSI DAN SUASANA HATI

EMOSI DAN SUASANA HATI EMOSI DAN SUASANA HATI P E R I L A K U O R G A N I S A S I B A H A N 4 M.Kurniawan.DP AFEK, EMOSI DAN SUASANA HATI Afek adalah sebuah istilah yang mencakup beragam perasaan yang dialami seseorang. Emosi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Belajar Oemar Hamalik (2001: 27) mengemukakan pengertian belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Slameto

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGENAL JENIS- JENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE INQUIRI SISWA DI KELAS V SD INPRES TERATAI KABUPATEN POHUWATO retni14pgsdpohuwato@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar) Siti Halimatus Sakdiyah, Didik Iswahyudi Universitas Kanjuruhan Malang halimatus@unikama.ac.id,

Lebih terperinci

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah

Agusnoto. SD Negeri Ketitangkidul, Kab. Pekalongan, Jawa Tengah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 216 ISSN 2477-224 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI PERBANDINGAN DAN SKALA SD Negeri

Lebih terperinci

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek dan Sample 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dalam pelaksanaannya berlokasi di salah satu sekolah lokasi PLP yaitu di SD N 3 Cieunteung yang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS PENGESAHAN ARTIKEL MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS.2 DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa kini di seluruh dunia telah timbul pemikiran baru terhadap status pendidikan. Pendidikan diterima dan dihayati sebagai kekayaan yang sangat berharga

Lebih terperinci

Inayatul Uliya

Inayatul Uliya PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR PENJUMLAHKAN DAN PENGURANGAN BILANGAN BULAT MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SD NEGERI 02 KEBON GEDE KECAMATAN

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn

JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn e-issn Pemberian Tugas Sebagai Peningkatan Prestasi Pembelajaran Struktur Organisasi Pemerintahan Tingkat Pusat Siswa Kelas IV SDN Giriharjo 2 Tahun Pelajaran 2014/2015 Oleh : Sri Wahyuni SDN Giriharjo 2 Kecamatan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL LEMBAR PENGESAHAN JURNAL PENERAPAN METODE BELAJAR TUNTAS DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM PADA SISWA KELAS IV SDN NO. 55 KECAMATAN DUMBO RAYA Oleh : SUMIATI DAUD Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Deskriptif Kualitatif, bertujuan untuk mendeskripsikan peristiwaperitstiwa

Lebih terperinci

Kata Kunci : Hasil Belajar, Menceritakan Pengalaman, Metode pemberian tugas.

Kata Kunci : Hasil Belajar, Menceritakan Pengalaman, Metode pemberian tugas. MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS PADA MATERI MENCERITAKAN PENGALAMAN MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELAS II SDN NO. 81 KOTA TENGAH Ningsi N. Buntayo¹, Haris Mahmud², Muchtar

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Dwiyani Hegarwati Guru SMAN 6 Cirebon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action research.

Lebih terperinci

Efektivitas Penggunaan Metode Kooperatif Learning Model Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Efektivitas Penggunaan Metode Kooperatif Learning Model Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Efektivitas Penggunaan Metode Kooperatif Learning Model Jigsaw Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Ritna Handayani (09130030) Mahasiswa Pendidikan Geografi IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Banyak faktor

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI

PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI PENERAPAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA POWER POINT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR EKONOMI (PTK Pembelajaran Ekonomi di Kelas VIII B Semester Gasal SMP Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9. tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Pasal 9 tentang Perlindungan Anak mmenyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 5-26 Januari di kelas VII MTs Tsamrotul Huda Jepara Tahun Ajaran 2009/2010.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Menurut Gagne (dalam Slameto, 2007:43) lima kategori hasil belajar yaitu (1) informasi verbal; (2) keterampilan

Lebih terperinci

PERSETUJUAN PEMBIMBING

PERSETUJUAN PEMBIMBING PERSETUJUAN PEMBIMBING Jurnal Yang Berjudul FAKTORFAKTOR PENGHAMBAT KREATIVITAS GURU DALAM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATA PELAJARAN IPS DI SDN 6 BULANGO SELATAN KABUPATEN BONEBOLANGO

Lebih terperinci

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGATASI MASALAH BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS IV MI AL-YUSRA DI KECAMATAN DUNGINGI KOTA GORONTALO Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penulis Utama:

Lebih terperinci

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELANGKAAN DIKELAS X SMA NEGERI 2 BIREUEN Noventi, Nurul Mahasiswa Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A

Diajukan oleh: DESI KUSUMA NURDINI A PENERAPAN STRATEGI PEMBELJARAN WORD SQUARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA TEMA 6 SUBTEMA 2 KELAS IV SD NEGERI 2 TRUCUK KLATEN TAHUN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan

LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Pada Fakultas Ilmu Pendidikan PEMBERIAN UMPAN BALIK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATERI MENGHARGAI JASA DAN PERAN TOKOH PERJUANGAN DALAM MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA KELAS V SDN 1 BIAU KABUPATEN GORONTALO UTARA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar, yang di dalamnya meliputi beberapa komponen yang saling terkait, antara lain; guru (pendidik),

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 1 PENGGUNAAN MULTI MEDIA UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 01 MUNGGUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI ILMIAH Disusun Oleh : Nama : Umulatipatun NIM/NIRM

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL. Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL. Oleh : ENGRIPIN Dosen FKIP Universitas Palangka Raya PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III SDN BERENG BENGKEL Oleh : ENGRIPIN

Lebih terperinci

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

METODE SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR KELAS IV

METODE SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR KELAS IV METODE SOSIODRAMA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR KELAS IV Mardiyatun Nisa, Suripto, Harun Setyo Budi PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen. Jl. Kepodang 67A Kebumen 54312 Email: cenutz@ymail.com Abstract:

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif.

Kata kunci: Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning), Hasil belajar matematika ranah afektif dan ranah kognitif. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 2 GAMPING Oleh: Intan Mira Depita 11144100190 Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

RISIA IKA NURYAWATI A54A100141

RISIA IKA NURYAWATI A54A100141 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS V SDN 01 SAMBIREJO KECAMATAN JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Model Pembelajaran Active Learning Tipe Modeling The Way a. Pengertian model pembelajaran Active Learning tipe Modeling the Way Active Learning (pembelajaran

Lebih terperinci

Menurut Gagne, 1985 dalam Sri Anita (2009:1.3) menyatakan bahwa

Menurut Gagne, 1985 dalam Sri Anita (2009:1.3) menyatakan bahwa BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar dan Pembelajaran 1. Hakikat Belajar Menurut Slameto (2010:2), belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

Lebih terperinci

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VIIIA MTS SUDIRMAN GETASAN KAB. SEMARANG

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo Asmawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MODELING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MODELING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MODELING THE WAY UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GLOBALISASI Deti Wienda U 1), Endang Sri Markamah 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum 2013 pada tingkat dasar menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik saintifik mengedepankan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS III SD Andi Priyanto, Wahyudi 2, Tri Saptuti Susiani 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jl. Kepodang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY 1 PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI METODE DISCOVERY PADA PEMBELAJARAN IPS DI SDN 28 PAINAN TIMUR KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN Mardalinda 1, Muhammad Sahnan 1, Khairul 2.

Lebih terperinci

SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd

SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD FIP UNG) Pembimbing Drs. Djotin Mokoginta, S.Pd, M.Pd Meylan Saleh, S.Pd, M.Pd MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI MEDIA VISUAL DI KELAS III SDN NO 01 TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO SULASTRI M. HABIBIE (Mahasiswa Jurusan S1 PGSD

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Landasan teoretis yang dipakai dalam penelitian ini meliputi, (1). Bahasa Indonesia, (2). Metode Talking Stick, (3). Hasil belajar. 2.1.1. Bahasa Indonesia Pada

Lebih terperinci

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG

MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG MENINGKATKANN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI 129/I SIMPANG RANTAU GEDANG KARYA ILMIAH OLEH : TEGUH RIYANTO NIM : A1D109057 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Arikunto (2006: 58) menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah gabungan

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan

Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan Peningkatan Kemampuan Siswa Pada Materi Lambang Bilangan Dengan Menggunakan Kartu Bilangan di Kelas I SDN 2 Kabalutan Indah, Akina, dan Anggaini Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini akan membahas metode yang digunakan dalam penelitian, desain penelitian, lokasi dan subjek penelitian, prosedur penelitian, instrumen yang digunakan dalam penelitian,

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Aktivitas, Hasil Belajar Siswa, Metode Demonstrasi PENDAHULUAN 1 2 1 ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi dan data yang diperoleh ternyata hasil belajar siswa rata-rata masih rendah dan sebagian kecil siswa sudah tuntas belajarnya. Penggunaan metode demonstrasi yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2004:22). Sedangkan menurut Horwart

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada tanggal 06 November sampai 28 November 2009. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik

Lebih terperinci

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Launa Yenny Abadi Simanjuntak Sekolah Dasar Negeri 173652 Tanjung Pasir Corresponding author: lona_joentax@yahoo.com

Lebih terperinci