PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN KERJA SAMA DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN KERJA SAMA DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA"

Transkripsi

1 PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN KERJA SAMA DALAM BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA Donik Restyowati 1 dan Najlatun Naqiyah 2 Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan teknik permainan kerja sama dalam bimbingan kelompok untukt meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Sukomoro Nganjuk. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan penelitian pre test post test one group dasign dengan memberikan tretmen (teknik permainan kerja sama dalam bimbingan kelompok). Subjek penelitian dilakukan pada 8 orang siswa dari 35 siswa yang ada pada kelas X-3 SMA Negeri 1 Sukomoro Nganjuk tahun ajaran 2009/2010. Analisis data yang digunakan adalah analisis non parametrik dengan uji Wilcoxon. Hasil analisis uji jenjang bertanda wilcoxon menunjukkan bahwa nomor urut yang bertanda positif sejumlah 36 sedangkan yang bertanda negatif sejumlah 0, sehingga terdapat perbedaan skor antara pre-test dan post-test. Berdasarkan tabel nilai kritis untuk uji jenjang wilcoxon dengan taraf signifikan 5% dan N=8 diperoleh T.tabel = 4, oleh karena T.hitung lebih kecil dari T.tabel (0<1) berarti Ho ditolak dan Ha diterima, maka hipotesis yang diajukan Bimbingan kelompok teknik permainan kerja sama dapat diterapkan untuk membantu meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Sukomoro diterima. Kata Kunci : teknik permainan kerja sama, bimbingan kelompok, interaksi sosial Pendahuluan Setiap individu dalam rentang kehidupannya akan menghadapi berbagai masalah, terutama ketika ia memasuki masa remaja. Secara teori disebutkan bahwa kemampuan interaksi sosial sangat penting khususnya bagi seorang siswa. Allah SWT menciptakan manusia sebagai makluk sosial, yang selalu akan hidup dalam suatu hubungan keterkaitan dengan individu lainnya. Manusia hanya dapat menyelesaikan tugas-tugas dalam hidup atas bantuan kelompok, mencapai kesejahteraan hidup bersama karena jasa-jasa sesamanya, dan tidak akan pernah mampu hidup sendiri tanpa adanya komunikasi dengan manusia lainnya. Oleh karena itu dalam kehidupan manusia selalu terjadi interaksi dan ini berarti menunjukkan bahwa manusia harus dapat bekerja sama dengan orang lain. Interaksi sosial adalah kunci dari semua kehidupan sosial karena tanpa interaksi tidak akan mungkin ada kehidupan bersama-sama. Pergaulan hidup akan terjadi apabila antar individu atau kelompok bekerja sama, saling berbicara, dan seterusnya untuk mancapai tujuan bersama, mengadakan persaingan dan pertikaian (Soekanto:2002) Interaksi sosial ini dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Interaksi sosial juga akan terjadi di lingkungan sekolah. Kemampuan siswa dalam melakukan interaksi sosial antara siswa yang satu dengan siswa yang lain tidak sama. Siswa yang memiliki kemampuan interaksi sosial yang tinggi, dapat terlihat dari sikap yang senang akan kegiatan yang bersifat kelompok, tertarik berkomunikasi dengan orang lain, peka terhadap keadaan sekitar, senang melakukan kerja sama, dan sadar akan kodrat sebagai makhluk sosial. Sehingga akan mudah 1 Alumni Prodi BK FIP Unesa 2 Staf Pengajar Prodi BK FIP Unesa

2 dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan ia tidak akan mengalami hambatan dalam bergaul dengan orang lain. Sebaliknya siswa yang memiliki kemampuan interaksi sosial yang rendah akan mengalami hambatan dalam bergaul dengan orang lain. Masalah yang dialami oleh siswa tersebut yang berkaitan dengan kemampuan interaksi sosial yang rendah memerlukan bantuan konselor. Salah satu bentuk bimbingan yang dapat dipergunakan untuk membantu permasalahan siswa tersebut adalah dengan menggunakan bimbingan dalam bentuk kelompok atau yang disebut dengan bimbingan kelompok. Manusia sebagai makluk sosial yang tidak dapat melepaskan diri dari manusia lainnya. Antara manusia yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan, dan saling berhubungan. Menurut Ahmadi (1999:59), Masalah sosial lebih efektif, lebih efisien dan relevan jika ditangani melalui bentuk bimbingan kelompok. Masalah sosial tersebut misalnya: Prososial dan interaksi sosial. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan bimbingan kelompok dengan teknik permainan kerja sama untuk siswa yang mengalami masalah terhadap kemampuan berinteraksi sosial. Siswa sebagai remaja lebih banyak menghabiskan waktu bersama teman sebaya dari pada keluarga. Teman sebaya memiliki pengaruh yang kuat terhadap perkembangan kemapuan interaksi sosialnya maka layanan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial adalah layanan bimbingan kelompok Melalui teknik permainan kerja sama dalam bimbingan kelompok individu dapat belajar ketrampilan sosial melalui pengalaman, memperbaiki hubungan antar manusia, karena melalui permainan akan tercipta suasana yang santai dan menyenangkan. Dalam suasana seperti itu orang dapat belajar lebih baik dan sungguh-sungguh. Selain itu, sudah terbukti bahwa tingkah laku seseorang dalam permainan sama dengan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengenai cara untuk mengambil keputusan, memecahkan masalah, merencanakan sesuatu, dan bagaimana cara seseorang melakukan komunikasi serta kontak sosial.ini berarti bahwa permainan menjadi satu contoh untuk keadaan yang sebenarnya. Melalui permainann kerja sama yang terpenting adalah apabila peserta mampu untuk menerapkan dan mereaksi sesuai dengan pola interaksi sosial. Peserta mendiskusikan pemecahan masalah yang timbul dihadapi secara bersama maka dengan sendirinya akan terjadi suatu interaksi yang diharapkan kemudian akan dikaitkan dan diterapkan pada kehidupan sehari-hari. Wenzler ( 1993 : 99) mengemukakan bahwa permainan kerja sama merupakan permainan yang dilaksanakan dalam suatu keadaan ketika sekelompok orang bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Alasan menggunakan permainan kerja sama ini karena dengan permainan kerja sama maka akan terjadi suatu hubungan yang dinamis antar anggota dalam kelompok sehingga akan terjadi suatu interaksi sosial melalui komunikasi dan kontak sosial yang terjadi. Dalam pemilihan permainan disesuaikan dengan kondisi lokasi penelitian, peserta, serta permainan kerja sama yang terpilih disesuaikan dengan indikator dari kemampuan interaksi sosial. Terdapat enam permainan kerja sama yaitu: puzel kayu, sarang korek api, menyusun piramid, tebak kata bergambar, membangun balok, dan kapal karam. Setiap permainan kerja sama dibutuhkan komunikasi, kontak sosial, dan yang terutama kerja sama antar anggota. Secara tidak lansung ketika saat permainan para anggota akan melakukan interaksi dengan anggota lain dalam kelompoknya. Melalui penjelasan yang telah diungkapkan di atas, perlu dilakukan penelitian tentang efektifitas penerapan teknik permainan kerja sama dalam bimbingan kelompok untuk

3 meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Sukomoro Nganjuk. Menurut Soekanto (2002:61), mengatakan bahwa interaksi sosial merupakan hubungan dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok dengan kelompok, maupun antara orang perorangan dengan kelompok. Sedangkan menurut Gerungan (1996:57) interaksi sosial adalah suatu hubungan dua atau lebih manusia dimana perilaku individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki perilaku individu yang lain atau sebaliknya. Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa interaksi sosial adalah hubungan sosial yang bersifat dinamis dan timbal balik yang terjadi di dalam kelas, antara siswa satu dengan siswa lain yang saling mempengaruhi, mengubah serta memperbaiki masing-masing perilaku individu tersebut baik melalui kontak langsung maupun kontak tidak langsung. 1. Ciri-ciri Interaksi Sosial Ciri-ciri interaksi sosial menurut Hakim dan Ningsih (2003: 6), adalah: a. Interaksi sosial baru dapat berlangsung apabila dilakukan minimal 2 orang atau lebih. b. Adanya kontak sosial sebagai tahap pertama dari interaksi. c. Adanya komunikasi sebagai pengantar interaksi. d. Adanya reaksi dari pihak lain atas komunikasi tersebut. e. Adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. f. Interaksi cerderung bersifat dinamis, positif, dan berkesinambungan. g. Interaksi cenderung menghasilkan penyesuaian bagi subjek-subjek yang menjalin interaksi. h. Berpedoman pada norma-norma atau kaidah-kaidah sebagai acuan dalam interaksi. Syarat-syarat Interaksi Sosial Interaksi sosial yang merupakan hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi akan terjadi apabila ia memenuhi dua persyaratan yang paling penting. Menurut Soekanto (2002:64) suatu interaksi sosial tidak mungkin akan terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu: a. Adanya kontak sosial Kontak sosial ada 2 macam yaitu kontak sosial positif dan negatif. Kontak sosial positif akan mempererat jalinan kerja sama yang baik dan membawa manfaat dalam kehidupan sosial. Sedangkan kontak sosial negatif akan berakibat kearah timbulnya pertentangan yang akan membawa ketegangan sosial sehingga dapat menghambat pengembangan kehidupan sosial yang sejahtera. b. Adanya komunikasi Komunikasi sebagai sesuatu yang dapat dipahami, sebagai hubungan, saling pengertian, dan sebagai pesan. Wujud dari komunikasi dapat melalui pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap, serta perasaan yang ingin disampaikan. Teknik Permainan

4 Menurut Prayitno (1995) teknik permainan kelompok akan dapat membangun suasana yang hangat dalam hubungan antara anggota kelompok dan sekaligus suasana kebersaman. Oleh karena itu, permainan kelompok yang layak diselenggarakan dalam tahap ini adalah permainan yang mengandung ciri-ciri: a. Dilakukan oleh seluruh anggota kelompok b. Bersifat gembira atau lucu c. Tidak memakan tenaga atau melelahkan d. Sederhana dan waktunya singkat Menurut Nursalim dan suradi (2002) permainan digunakan sebagai obyek untuk melampiaskan ketegangan-ketegangan psikis dari individu. Dengan permainan tersebut individu dapat melampiaskan ketegangan-ketegangan emosinya. Teknik bermain ini disamping merupakan suatu teknik tersendiri dalam bimbingan, bisaanya digunakan sebagai pelengkap untuk teknik-teknik lain. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa teknik permainan merupakan salah satu teknik dari bimbingan kelompok yang dapat membangun suasana yang hangat dalam hubungan antara anggota kelompok dan sekaligus suasana kebersaman. Teknik permainan ini disamping merupakan suatu teknik tersendiri dalam bimbingan, bisaanya digunakan sebagai pelengkap untuk teknik-teknik lain. Permainan Kerja Sama Permainan dan latihan yang digunakan oleh peneliti bertujuan untuk belajar dari pengalaman, memperbaiki hubungan antar manusia dan mengenal diri sendiri dengan lebih baik artinya permainan ini bukan hanya dapat digunakan oleh orangorang dan kelompok-kelompok yang bergerak di bidang sosial. Melainkan juga oleh setiap kelompok yang ingin mendekati tujuan permainan dan latihan itu. Menurut Wenzler (1993) permainan kerja sama merupakan bentuk permainan yang dikerjakan dalam suatu keadaan ketika sekelompok orang bekerja untuk mencapai tujuan bersama. Dalam permainan kerja sama peserta dapat suatu pengalaman kemudian mereka diajak untuk menghayati pengalaman itu dan merenungkannya (merefleksikannya) untuk menyadari perasaan dan reaksi-reaksi fisik mereka. Selain itu mereka diajak untuk mengungkapkan hal-hal yang dialami waktu latihan / permainan berlangsung. Lalu, pengalaman itu diolah kelompok bersama pembimbing / fasilitatornya dengan cara mendiskusikan dan menarik kesimpulan berdasarkan kesadaran, para peserta dapat mengetahui apa yang sebenarnya mereka inginkan akan dipilih. Terdapat 6 permainan kerja sama wenzler (1993) yang akan diterapkan yaitu: Puzel kayu, sarang korek api, membangun piramid, tebak kata bergambar, menyusun balok, dan kapal karam. Permainan-permainan kerja sama tersebut membutuhkan kerja sama dalam kelompok. Dalam pelaksanaannya para anggota akan melakukan komunikasi dan kontak sosial dimana kedua hal tersebut adalah syarat utama dalam interaksi sosial. Dengan permainan kerja sama individu dapat belajar berinteraksi dengan orang lain dengan keadaan yang menyenangkan dan tanpa beban sehingga akan lebih memudahkan individu dalam melakukan interaksi. Kerangka Pikir Setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam berinteraksi sosial dengan teman di sekolah. Ada siswa yang mampu berinteraksi dengan baik terhadap

5 siapapun dan sebaliknya ada siswa yang kurang dapat berinteraksi dengan orang lain. Siswa yang rendah/ kurang baik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adanya perasaan malu yang dimiliki oleh siswa, tidak tahu bagaimana cara untuk memulai pembicaraan dengan teman, takut tidak direspon oleh teman ketika berinteraksi, memiliki pengalaman buruk dengan teman sebelumnya. Dari beberapa faktor tersebut, diperoleh beberapa bentuk ketidakmampuan berinteraksi sosial sebagaimana diuraikan dalam bagan. Kemampuan berinteraksi sosial yang rendah ini dapat ditingkatkan melalui proses bimbingan. Salah satu bantuan yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial yang rendah adalah bimbingan kelompok teknik permainan kerja sama. Karena di dalam pelaksanaannya, siswa akan dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial yang rendah dengan cara mengerjakan tugas dan diberikan dalam bentuk kelompok yang didalamnya terdapat kontak sosial, komunikasi, dan adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi, sehingga siswa dapat terlatih untuk melakukan interaksi sosial yang benar dan dapat dimanfaatkan dalam kesehariannya. Penggunaan teknik permainan kerja sama dalam bimbingan kelompok, siswa dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial menjadi lebih baik lagi. Keberhasilan siswa dalam menerapkan perilaku baru pada keadaan atau kondisi nyata dapat dirasakan betul manfaatnya, yaitu ruang lingkup dalam berteman menjadi lebih luas dan pentingnya kelompok. Skema penerapan teknik permainan kerja sama dalam bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemamapuan interaksi sosial siswa kelas X-3 SMA N 1 Sukomoro Nganjuk. Metode Pengumpulan Data a. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini data yang ingin diperoleh adalah data tentang kemampuan interaksi sosial siswa. Data tersebut dapat diperoleh melalui angket yang disusun oleh Saraswati (2003). Penyebab peneliti menggunakan angket tersebut adalah variabel dan indikator yang akan diteliti sama, namun angket akan diuji kembali karena subjek dan tempat penelitian berbeda. Berdasarkan variabel penelitian, maka dalam bagian ini akan dijelaskan mengenai kisi-kisi pedoman penyusunan angket untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan interaksi sosial Analisis Data Penelitian Untuk mengetahui benar tidakanya hipotesis yang diajukan, maka selanjutnya data pre-test dan post-test di atas dianalisis menggunakan statistik non parametrik dengan uji bertanda Wilcoxon. Sebelum disajikan tabel analisis, berikut hipotesis yang diajukan. Ho = Teknik permainan kerja sama dalam bimbingan kelompok tidak dapat untuk meningkatkan kemanpuan interaksi sosial pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Sukomoro Nganjuk. Hi = Teknik permainan kerja sama dalam bimbingan kelompok dapat untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Sukomoro Nganjuk. Tabel 4.11

6 Tabulasi dan Pengolahan Data Pengukuran Menggunakan Uji Wilcoxon Rank Signed Rank Responden R T (T-R) Selisih Mutlak Positif Negatif AGP ,5 +7,5 AAP DS HP IDW ,5 +7,5 SA TAP WIR N=8 (jumlah pengukuran yang relevan) T = 0 (jumlah terkecil dari signed rank) Dari tabel di atas diketahui bahwa jumlah nomor urut yang bertanda + (positif) = 36 sedangkan jumlah nomor urut yang bertanda negatif = 0. Dengan demikian, nomor urut uji Wilcoxon dengan TS 5% dan N = 8, diperoleh T tabel = 0, sehingga T hitung T tabel berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Hal tersebut memiliki pengertian, bahwa penerapan teknik permainan kerja sama dalam bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada siswa. Berdasarkan analisa hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan skor kemampuan interaksi sosial siswa sesudah diberi perlakuan bimbingan kelompok teknik permainan kerja sama. Jadi hipotesis yang berbunyi Teknik permainan kerja sama dalam bimbingan kelompok dapat untuk meningkatkan kemampuan interaksi sosial pada siswa kelas X-3 SMA Negeri 1 Sukomoro Nganjuk dapat diterima. Untuk lebih memperjelas, berikut tabel dan grafik Pre-test dan grafik Post-test. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan analisis angket kemampuan interaksi sosial melalui pre-test diketahui 8 siswa kelas X.3 SMA Negeri 1 Sukomoro Nganjuk mempunyai kemampuan interaksi sosial rendah. Delapan siswa yang mempunyai kemampuan interaksi sosial terendah diberi perlakuan melalui bimbingan kelompok teknik permainan kerja sama. Setelah itu dilakukan post-test untuk mengetahui skor yang diperoleh subjek setelah mendapat perlakuan. Ternyata perlakuan yang diberikan tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan interaksi sosial siswa. Hal ini terbukti dengan adanya hasil skor post-test subjek lebih tinggi dari skor yang diperoleh saat pre-test. Selanjutnya, skor yang diperoleh subjek melalui pre-test dan post-test dianalisis menggunakan statistik non parametrik. Analisis statistik non parametrik yang digunakan adalah Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon. Melalui tabel analisis Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon dapat diketahui besarnya perbedaan nilai skor yang diperoleh antara sebelum dan sesudah mendapat bimbingan kelompok teknik permainan kerja sama.

7 Subjek mengalami peningkatan skor yang berbeda-beda. Besarnya nilai perubahan yang diperoleh subjek antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan permainan kerja sama dalam bimbingan kelompok bervariasi. Jika diurutkan mulai dari nilai yang terkecil, maka subjek yang berinisial DS mendapat peringkat 1 dengan besar nilai perbedaan 21, peringkat 2 adalah subjek yang berinisial TAP dengan besar nilai perbedaan 22, peringkat 3 adalah subjek yang berinisial AAP dengan besar nilai perbedaan 23, peringkat 4 adalah subjek yang berinisial HP dengan besar nilai perbedaan 27, untuk peringkat 5 adalah subjek yang berinisial WIR dengan besar nilai perbedaan 28, untuk peringkat 6 adalah subjek yang berinisial SA dengan besar nilai perbedaan 31, AGP dan IDW yang tepat menduduki peringkat ketujuh dan kedelapan dengan nilai perbedaan 45. Hasil analisis angket kemampuan interaksi sosial di atas menunjukkan peningkatan skor antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan dengan menggunakan bimbingan kelompok teknik permainan kerja sama. Dari 8 siswa yang mendapat perlakuan 3 diantaranya memperoleh skor dengan kategori tinggi, siswa tersebut antara lain yakani AGP, IDW dan SA sedangkan 5 siswa yakani AAP, DS, HP, TAP, dan WIR mendapat skor dengan kategori sedang. Berikut penjelasan hasil analisis melalui Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon pada tabel di atas. Hal ini nampak pada perubahanperubahan konseli yaitu: a. Skor awal (pre-test) yang diperoleh siswa yang berinisial DS adalah 76. Karena skor mendapat skor 97. Skor akhir ( post-test ) yang diperoleh tersebut merupakan kategori skor sedang. Berarti, ia mengalami peningkatan skor antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sebesar 21. b. Skor awal (pre-test) yang diperoleh siswa yang berinisial TAP adalah 75. Karena skor mendapat skor 97. Skor akhir ( post-test ) yang diperoleh tersebut merupakan kategori skor sedang. Berarti, ia mengalami peningkatan skor antara sebelum dan sesudah sebesar 22. c. Skor awal (pre-test) yang diperoleh siswa yang berinisial AAP adalah 72. Karena skor mendapat skor 95. Skor akhir ( post-test ) yang diperoleh tersebut merupakan kategori skor sedang. Berarti, ia mengalami peningkatan skor antara sebelum dan sesudah sebesar 23. d. Skor awal (pre-test) yang diperoleh siswa yang berinisial HP adalah 65. Karena skor mendapat skor 92. Skor akhir ( post-test ) yang diperoleh tersebut merupakan kategori skor sedang. Berarti, Ia mengalami peningkatan skor antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sebesar 27. e. Skor awal (pre-test) yang diperoleh siswa yang berinisial WIR adalah 72. Karena skor

8 mendapat skor 100. Skor akhir ( post-test ) yang diperoleh tersebut merupakan kategori skor sedang. Berarti, ia mengalami peningkatan skor antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sebesar 28. f. Skor awal (pre-test) yang diperoleh siswa yang berinisial SA adalah 73. Karena skor mendapat skor 104. Skor akhir ( post-test ) yang diperoleh tersebut merupakan kategori skor tinggi. Berarti, ia mengalami peningkatan skor antara sebelum dan sesudah sebesar 31. g. Skor awal (pre-test) yang diperoleh siswa yang berinisial AGP adalah 65. Karena skor bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik permainan kerja sama. Setelah mendapat perlakuan ini, ia mendapat skor 110. Skor akhir ( post-test ) yang diperoleh tersebut merupakan kategori skor tinggi. Berarti, ia mengalami peningkatan skor antara sebelum dan sesudah sebesar 45. h. Skor awal (pre-test) yang diperoleh siswa yang berinisial IDW adalah 64. Karena skor mendapat skor 109. Skor akhir ( post-test ) yang diperoleh tersebut merupakan kategori skor tinggi. Berarti, ia mengalami peningkatan skor antara sebelum dan sesudah sebesar 45. Uraian di atas menunjukkan bahwa bimbingan kelompok teknik permainan kerja sama dapat membantu meningkatkan kemampuan interaksi sosial. Melalui bimbingan kelompok teknik permainan kerja sama individu dapat belajar ketrampilan sosial melalui pengalaman, memperbaiki hubungan antar manusia, karena melalui permainan akan tercipta suasana yang santai dan menyenangkan. Dalam suasana seperti itu orang dapat belajar lebih baik dan sungguh-sungguh. Selain itu, sudah terbukti bahwa tingkah laku seseorang dalam permainan sama dengan tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengenai cara untuk mengambil keputusan, memecahkan masalah, merencanakan sesuatu, dan bagaimana cara seseorang melakukan komunikasi serta kontak sosial. Seperti yang disampaikan Gunarsa (1996: 142) menyatakan bahwa adanya rasa kurang sesuai dengan teman-temannya di sekolah dan selanjutnya mungkin akan mengakibatkan anak akan enggan belajar dan mengalami hambatan dalam kehidupan sosialnya. Pencapaian kesadaran diri yang dilakukan dengan melakukan kontak dengan orang lain atau dengan lingkungan ini dapat membantu individu mendapat pemahaman baru tentang pentingnya berintekasi dengan orang lain, sehingga pada akhirnya ia akan cenderung mengubah perilakunya setelah melakukan kerja sama melalui permainan serta mendengar masukan dari anggota kelompok yang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Prayitno ( 1995:67) bahwa melalui pembahasan dan pendalaman masalah-masalah atau suatu topik dalam kegiatan bimbingan kelompok, individu akan mendapat kesempatan mengembangkan diri untuk diperolehnya kemampuan-kemampuan sosial dan berbagai pengalaman, informasi, wawasan, pemahaman, nilai dan sikap serta berbagai alternatif yang akan memperkaya dan mungkin bahkan dapat mereka praktikkan. Siswa yang memiliki kemampuan interaksi sosial yang rendah dikarenakan

9 tidak bisa memulai interaksi, tidak tertarik dengan kegiatan kelompok, sulit bekerja sama dengan orang lain, dan lebih senang menyendiri. Secara keseluruhan, siswa mampu mengukuti tahapan-tahapan dalam bimbingan kelompok teknik permainan kerja sama ini. Dalam permainan kerja sama siswa, dibentuk kelompok untuk bermain dan menyelasaikan tugas yang diberikan. Secara tidak langsung dalam permainan kerja sama siswa diharuskan melakukan komunikasi dan kontak sosial yang merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok teknik permainan kerja sama terdapat 6 permainan yaitu: puzel, sarang korek api, menyusun piramida, tebak kata bergambar, menyusun balok dan kapal karam. Dari permainan-permainan tersebut, terinci sebagai berikut: 1. Puzel, dengan pazel siswa diharapkan menjalin komunikasi dengan siswa lain yang berbentuk dalam kelompok. Selain itu siswa secara tidak lansung melakukan kontak sosial berbentuk kerja sama dan persaingan antara kelompok. Setelah permainan diadakan evaluasi untuk mengetahui bagaimana perasaan mereka saat harus berbicara dengan orang lain dan berbagi tugas melakukan kerja sama dalam bentuk permainan puzel. 2. Sarang korek api, dengan permainan tersebut secara tidak langsung siswa harus bersaing untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut mereka memerlukan bantuan orang lain. 3. Membangun piramida, dengan permainan tersebut tiap kelompok harus berfikir bersama bagaimana caranya mereka bisa menyusun piramida. Dalam berunding secara langsung mereka mengeluarka ide-ide sehingga terjadilah interaksi antar anggota. 4. Tebak kata bergambar, dalam permainan tebak gambar ini siswa harus menebak melalui gerakan, bicara, tulisan dan gambar sehingga untuk melakukan semua dibutuhkan komunikasi yang baik. 5. Bermain balok, dengan permainan ini awalnya siswa diberi kesempatan untuk bermain menyusun balok sendiri, setelah itu mencari patner untuk menggabungkan bangunan yang telah disusun dengan bangunan milik anggota lain, berlansung seterusnya hingga semua bangunan menjadi satu. Dalam kegiatan tersebut dapat dipastikan akan terjadi komunikasi dan kontak sosial. Kedua unsur tersebut merupakan syarat utama dari terjadinya interaksi sosial. 6. Kapal karam, dalam permainan terakhir ini kontak sosial yang terjadi hanya berbentuk kerja sama karena tidak terdapat kelompok pesaing. Diharapkan itu menambah keakraban peserta dan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap teman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan interaksi sosial siswa berbeda-beda. Hal ini terjadi karena faktor yang melatarbelakangi mereka berbeda pula. Namun karena ada satu faktor yang paling mendasar sebagai penyebab rendahnya kemampuan interaksi sosial. Faktor mendasar tersebut adalah kurangnya komunikasi dan kontak sosial, sehingga dalam penelitian ini faktor tersebut yang menjadi fokus pembahasan. Terdapat 6 permainan kerja sama yang memerlukan komunikasi dan kontak sosial sehingga dengan permainan tersebut akan meningkatkan kemampuan interaksi sosial. Permainan-permainan kerja sama tersebut antara lain: puzel kayu, sarang korek api, membangun piramid, tebak kata bergambar, menyusun balok, dan kapal karam.

10 Penelitian ini mengalami beberapa hambatan sebagai salah satu contoh adalah tidak tersedianya tempat pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok karena sekolah tidak mempunyai ruang kosong untuk bisa dimanfaatkan, namun kondisi ini dapat teratasi dengan memanfaatkan ruang kelas saat pulang sekolah dan ruang musik. Meskipun penelitian ini menunjukkan hasil positif tetapi tidak menutup kemungkinan masih ada variabel yang terkait dengan kemampuan interaksi sosial yang dapat dibahas oleh peneliti selanjutnya. Adapun temuan-temuan dari hasil penelitian adalah: meskipun kedelapan subjek sama-sama diberi perlakuan bimbingan kelompok teknik permainan kerja sama akan tetapi mengalami peningkatan skor kemampuan interaksi sosial yang berbeda-beda. Terlihat dari hasil pos-test terdapat 5 orang yang meningkat dari kategori rendah ke sedang dan 3 orang yang semula masuk kategori rendah setelah perlakuan masuk kekategori tinggi. Hal ini disebabkan kerena siswa sebelumnya tidak terbisaa melakukan sesuatu dalam bentuk kelompok. Masing-masing subjek dalam melakukan permainan kerja sama mempunyai cara yang berbeda-beda. Daftar Pustaka Ahmadi, Abu Psikologi Sosial. Jakarta:PT. Rineka Cipta Ahmadi, Abu & Rohani, Ahmad Bimbingan dan Konseling di sekolah. Jakarta:PT. Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Alwisol Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press Badudu, J.S & Zain, Sutan Kamus Umum Bahasa indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Cremer, Hildegart Wenzler dan Siregar Proses Pengembangan Diri dalam Permainan dan Latihan dalam Dinamika Kelompok. Jakarta: Grasindo Djumhur, Surya Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung:. Ilmu Bandung Gerungan Psikologi Sosial. Bandung: PT. Aresco Hakim, Ningsih Sosiologi untuk SMA Kelas II. Bandung: Grafindo media Hartinah, Siti Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Refika Aditama Karuna Hubungan Antara Rasa Percaya Diri dengan Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Kelas XI SMA Negeri 12 Surabaya. Surabaya: UNESA Murdiyatmoko, Janu Sosiologi untuk SMA Kelas I. Bandung: Grafindo media Ninawati & Tiatri Hubungan Antara Interaksi Sosial di Sekolah dengan Harga Diri Pelajar SMU. Thesis (online), (http//www. psikologi- untar. Com/ psikologi/ skripsi/ tampil. Php? Id, diakses 11 November 2009) Nursalim, Mochammad Strategi Konseling. Surabaya: Unesa University Press Nursalim dan Suradi Layanan dan Bimbingan Konseling. Surabaya: Unesa University Press Prayitno dan Amti Dasar-dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Renika Cipta Puji Astuti, Sri Pengaruh Penerapan Bimbingan Kelompok Teknik Permainan Kerja Sama Terhadap Hambatan Komunikasi Interpersonal Pada Anak Jalanan Kelas PAUS Umur Tahun Di Sanggar Alang-Alang. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: PPB FIP UNESA Romlah, Tatik Teori Dan Praktik Bimbingan Kelompok. Malang: Univercity Press Santosa, Slamet Dinamika Kelompok. Jakarta: Bumi Aksara

11 Saraswati, Yayuk Penggunaan Teknik Home Room Dalam Bimbingan Kelompok Untuk Membantu Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial Siswa Kelas XI IA-4 Di SMA Negeri 16 Surabaya. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya: PPB FIP UNESA Siegel, Sidney Statistik Non Parametrik; Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia Singarimbun, Masri Metode Penelitian Survai. Jakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Soekanto, Soerjono sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Grafindo media Sontrock, J. W Adolescense: Perkembangan remaja. Jakarta; Erlangga Sudjana Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunadi Sosiologi. Surabaya: Universitas Press Kkip TIM MKDK Bimbingan dan Penyuluhan. Surabaya: University Press IKIP Surabaya Winkel, W. S Bimbingan dan Konseling di sekolah menengah. Jakarta: PT. Gramedia

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai permasalahan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap individu dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai permasalahan, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap individu dalam kehidupannya akan menghadapi berbagai permasalahan, terutama ketika memasuki usia remaja. Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA. Lailatul Mufidah 1 dan Mochamad Nursalim 2

PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA. Lailatul Mufidah 1 dan Mochamad Nursalim 2 PENGGUNAAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA Lailatul Mufidah 1 dan Mochamad Nursalim 2 Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji penggunaan

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI KELOMPOK UNTUK MEMBANTU SISWA DALAM KEMANTAPAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN STUDI LANJUT Tuti Rindiani 1 dan Tamsil Muis 2 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji

Lebih terperinci

Muhammad Arief Maulana, Awik Hidayati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Abstrak

Muhammad Arief Maulana, Awik Hidayati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Abstrak Penggunaan Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Univet Bantara Sukoharjo Angkatan Tahun 2015/2016 Muhammad Arief

Lebih terperinci

PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK MODEL PERMAINAN BELAJAR BERSIKAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK MODEL PERMAINAN BELAJAR BERSIKAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK MODEL PERMAINAN BELAJAR BERSIKAP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) Triandriyani dan Hermien Laksmiwati Jurusan Psikologi Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang

I. PENDAHULUAN. Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Latar Belakang Pada hakekatnya setiap manusia membutuhkan orang lain. Naluri untuk hidup bersama orang lain pada manusia ternyata sudah muncul sejak ia lahir,

Lebih terperinci

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA SEMESTER III JURUSAN PPB/BK FIP UNIMED TAHUN AJARAN 2016/2017

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA SEMESTER III JURUSAN PPB/BK FIP UNIMED TAHUN AJARAN 2016/2017 LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS INTERAKSI SOSIAL MAHASISWA SEMESTER III JURUSAN PPB/BK FIP UNIMED TAHUN AJARAN 2016/2017 Mirza Irawan Universitas Negeri Medan Email: mirza@konselor.org

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA Arni Murnita

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK 1 PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL POSITIF PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DENGAN MENGGUNAKAN BIMBINGAN KELOMPOK Umi Chasanah (miu_mutzz44@yahoo.com) Syaifuddin Latif Shinta Mayasari ABSTRACT

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3

PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Ratih Novita Sari 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3 PENINGKATAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Ratih Novita Sari (Ratihnovita@yahoo.co.id) 1 Yusmansyah 2 Shinta Mayasari 3 ABSTRACT The aim of this study was to find out whether

Lebih terperinci

Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Membantu Siswa Meningkatkan Motivasi Belajar. Desti Fatayati 1 dan Eko Darminto 2

Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Membantu Siswa Meningkatkan Motivasi Belajar. Desti Fatayati 1 dan Eko Darminto 2 Penerapan Konseling Kelompok Realita Untuk Membantu Siswa Meningkatkan Motivasi Belajar Desti Fatayati 1 dan Eko Darminto 2 Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk menguji penerapan konseling kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah pada dasarnya merupakan lingkungan sosial yang berfungsi sebagai tempat bertemunya individu satu dengan yang lainnya dengan tujuan dan maksud yang

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X SMAN 1 MOJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X SMAN 1 MOJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP RASA PERCAYA DIRI SISWA KELAS X SMAN 1 MOJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan yaitu dengan teknik dan

Lebih terperinci

KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA

KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL ANTARA REMAJA YANG TINGGAL DI PONDOK PESANTREN DENGAN YANG TINGGAL BERSAMA KELUARGA Virgia Ningrum Fatnar, Choirul Anam Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan virgia_nfatnar@yahoo.com

Lebih terperinci

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Puspita Mertani (puspitamertani@gmail. com) ¹ Syarifuddin Latief² Diah Utaminingsih³ ABSTRACT The aim of this research

Lebih terperinci

Kata kunci: bimbingan kelompok, buzz group, komunikasi interpersonal.

Kata kunci: bimbingan kelompok, buzz group, komunikasi interpersonal. PENGEMBANGAN MDEL LAYANAN BIMBINGAN KELMPK TEKNIK BUZZ GRUP UNTUK MENINGKATKAN KMUNIKASI INTERPERSNAL SISWA SMA leh: Tita Maela Margawati Abstrak Komunikasi interpersonal memiliki arti yang penting untuk

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN. Abstrak

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN. Abstrak PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PEMBENTUKAN SIKAP EMPATI PADA SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH TELADAN MEDAN Azhar, Enny Fitriani 1) dan Zakiah Hasibuan 2) 1) Dosen FKIP UMN Alwashliyah dan

Lebih terperinci

PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH

PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH Jurnal Psikologi Pendidikan dan bimbingan Vol. 13. No.1, Juli 2012 PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH Luluk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan

BAB III METODE PENELITIAN. direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan permasalahan yang hidup dan 6 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan salah satu alat yang andal dalam mengembangkan dan menerangkan cakrawala ilmu pengetahuan manusia. Metodologi penelitian dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PILIHAN STUDI LANJUT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PRINGKUKU TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Oleh: Wentin Suhartatik Guru SMP Negeri 1 Polagan Kabupaten Tranggalek

Oleh: Wentin Suhartatik Guru SMP Negeri 1 Polagan Kabupaten Tranggalek 196 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK MODEL PERMAINAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PILIHAN KARIR PADA SISWA KELAS IX-E SMP NEGERI 1 POGALAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan ini pula dapat dipelajari perkembangan ilmu dan teknologi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan ini pula dapat dipelajari perkembangan ilmu dan teknologi yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa, melalui pendidikan akan terbentuk manusia yang cerdas. Dengan

Lebih terperinci

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Nelly Oktaviyani (nellyokta31@yahoo.com) 1 Yusmansyah 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The purpose of this study

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF. Rury Muslifar

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF. Rury Muslifar Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 2, Mei 2015 ISSN 2442-9775 EFEKTIFITAS PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGEMBANGKAN KONSEP DIRI POSITIF Rury Muslifar Program

Lebih terperinci

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DI SD MUHAMMADIYAH PAHANDUT PALANGKARAYA.

BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK DI SD MUHAMMADIYAH PAHANDUT PALANGKARAYA. SULUH Jurnal Bimbingan Konseling, Agustus 2016, Volume 2 Nomor 2 (6-11) http://jurnal.umpalangkaraya.ac.id/ejurnal/suluh BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL

Lebih terperinci

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KERJASAMA KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECTIVENESS OF THE SOCIODRAMA TECHNIQUE TO IMPROVE ELEVENTH SCIENCE

Lebih terperinci

SKRIPSI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI. Disusun Oleh : MUHAMMAD AGUNG NUGROHO NPM :

SKRIPSI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI. Disusun Oleh : MUHAMMAD AGUNG NUGROHO NPM : HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENINGKATNYAKETERBUKAAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA NEGERI 6 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017

JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017 JURNAL EFEKTIVITAS CINEMA THERAPY UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI DI DEPAN KELAS SISWA KELAS XI PEMASARAN SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2016/2017 THE EFFECTIVENESS OF CINEMA THERAPY TO IMPROVE CONFIDENTLY

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN RESILIENSI SISWA Ayunda Mayasari Dewi (10220138) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak Perumusan Masalah dalam

Lebih terperinci

BIMBINGAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERINTERAKSI DENGAN TEMAN SEBAYA

BIMBINGAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERINTERAKSI DENGAN TEMAN SEBAYA BIMBINGAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERINTERAKSI DENGAN TEMAN SEBAYA Oleh: Nofi Nur Yuhenita Universitas Muhammadiyah Magelang e-mail: noery.ita@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN KERJA SAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 3 LAMONGAN

PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN KERJA SAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 3 LAMONGAN PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PERMAINAN KERJA SAMA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS X-1 SMA NEGERI 3 LAMONGAN Fauziah Yuli Indraswari Bimbingan dan Konseling, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada

BAB I PENDAHULUAN. dan berinteraksi dengan orang lain demi kelangsungan hidupnya. Karena pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk individu dan sekaligus makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Manusia perlu berkomunikasi dan berinteraksi

Lebih terperinci

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman

Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman Al Ulum Vol.64 No.2 April 2015 halaman 35-39 35 UPAYA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DI DALAM KELAS MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BERUNTUNG

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM PENINGKATAN KEGIATAN BELAJAR SISWA Erla Prita Novartianti (10220117) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang Abstrak Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdasan kehidupan bangsa, serta membentuk generasi yang berpengetahuan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional merupakan bagian dari sistem pembangunan Nasional Indonesia, karena itu pendidikan mempunyai peran dan tujuan untuk mencerdasan kehidupan

Lebih terperinci

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK ABSTRACT

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK ABSTRACT PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK Norma Indah Pratiwi 1 (Norma_sweety26@yahoo.com) 2 Yusmansyah 3 Shinta mayasari ABSTRACT The purpose of this study was to determine

Lebih terperinci

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK

Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa ABSTRAK Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok Terhadap Hubungan Interpersonal Siswa Retno Ambarini (09220200) Mahasiswa Pendidikan Bimbingan dan Konseling IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang; masih adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri baik, dan juga sebaliknya, kurang baik. sebagai individu yang sedang berkembang mencapai taraf perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri baik, dan juga sebaliknya, kurang baik. sebagai individu yang sedang berkembang mencapai taraf perkembangan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah 1. Latar Belakang Usia remaja merupakan saat pengenalan/ pertemuan identitas diri dan pengembangan diri. Pandangan tentang diri sendiri yang sudah berkembang

Lebih terperinci

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM

SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM PENGARUH LAYANAN INFORMASI DENGAN MEDIA FILM TERHADAP PENYESUAIAN DIRI DALAM LINGKUNGAN SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: SUYUT ADIN FEBRIANTO NPM :

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 46 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam suatu penelitian. Dalam metode penelitian dijelaskan tentang urutan suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016 PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE BRAINSTORMING TERHADAP KEDISIPLINAN SISWA KELAS X SMA SANTO MICHAEL SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 Irma Oktaviani Program Studi Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

Available online at Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015)

Available online at  Jurnal KOPASTA. Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 106 Available online at www.journal.unrika.ac.id Jurnal KOPASTA Jurnal KOPASTA, 2 (2), (2015) 106-110 Keefektifan Layanan Bimbingan Kelompok Ditinjau dari Kepercayaan Diri Siswa Kelas XI IPS di MAN Batam

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII Leo Iskandar (leoiskandar46@yahoo.co.id) 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The purpose of this

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang

Lebih terperinci

Penerapan Bimbingan Kelompok dengan Tenik Bermain Untuk Menangani Siswa yang Terisolasi

Penerapan Bimbingan Kelompok dengan Tenik Bermain Untuk Menangani Siswa yang Terisolasi Penerapan Bimbingan Kelompok dengan Tenik Bermain Untuk Menangani Siswa yang Terisolasi Siti Nur Zahriyah 1 dan Retno Tri Hariastuti 2 Selain melakukan kegiatan belajar, siswa di sekolah juga berinteraksisosial.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. kelompok teman sebaya dan hubungan individu atau anggota kelompok yang mencakup

BAB II LANDASAN TEORI. kelompok teman sebaya dan hubungan individu atau anggota kelompok yang mencakup BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Interaksi sosial 2.1.1 Pengertian Interaksi Sosial Partowisastro, (dalam Supriyadi,2011) mendefinisikan bahwa interaksi sosial kelompok teman sebaya dalah kedekatan hubungan

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA (STUDI KASUS di SMP NEGERI 4 PALU) Irsan 1 Abdul Munir 2 Munifah 3

PENGARUH LAYANAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA (STUDI KASUS di SMP NEGERI 4 PALU) Irsan 1 Abdul Munir 2 Munifah 3 PENGARUH LAYANAN DISKUSI KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA (STUDI KASUS di SMP NEGERI 4 PALU) Irsan 1 Abdul Munir 2 Munifah 3 Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PERILAKU SISWA KELAS VIII MTS SA MAMBA UL HUDA KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PERILAKU SISWA KELAS VIII MTS SA MAMBA UL HUDA KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PERILAKU SISWA KELAS VIII MTS SA MAMBA UL HUDA KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penullisan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK 1 PENINGKATAN KONSEP DIRI POSITIF SISWA DENGAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Winarni Dwi Astuti (winarnidwiastuti@yahoo.co.id) 1 Yusmansyah 2 Syaifuddin Latif 3 ABSTRACT The problem of this research was the

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pemberian angket dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pre-test dan posttest.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pemberian angket dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pre-test dan posttest. 56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah proses kegiatan penelitian selesai, maka dapat dilakukan pengelolaan dan analisis data terhadap hasil penelitian tersebut. Adapun pengelolaan dan analisis

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan Konseling FKIP UNP Kediri EFEKTIFITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERCERITA UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 2 BERBEK TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Oleh: DARWANTO Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYA ADI SANCAYA, M.Pd. 2. LAELATUL AROFAH, M. Pd.

Oleh: DARWANTO Dibimbing oleh : 1. Drs. SETYA ADI SANCAYA, M.Pd. 2. LAELATUL AROFAH, M. Pd. JURNAL KEEFEKTIFAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN PERCAYA DIRI MENGHADAPI GURU SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 WATES KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECTIVENESS OF SOSIODRAMA TECHNIQUE

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TOPIK TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMILIHAN PROGRAM PENJURUSAN SISWA. Dinar Mahdalena Leksana

KEEFEKTIFAN PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TOPIK TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMILIHAN PROGRAM PENJURUSAN SISWA. Dinar Mahdalena Leksana KEEFEKTIFAN PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TOPIK TUGAS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN PEMILIHAN PROGRAM PENJURUSAN SISWA Dinar Mahdalena Leksana Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efektifitas

Lebih terperinci

18 Media Bina Ilmiah ISSN No

18 Media Bina Ilmiah ISSN No 18 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI MELALUI PELATIHAN ASERTIF PADA SISWA KELAS VIII C SMPN 1 JONGGAT TAHUN 2013/2014 oleh : H. Mahrup Kepala SMPN 1 Jonggat Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu) menggunakkan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK

PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK PENGGUNAAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI SMK Emilia Roza (Eroza82@yahoo.com) 1 Muswardi Rosra 2 Ranni Rahmayanthi Z 3 ABSTRACT The objective of this research was

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Meity Fitri Yani 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3 0 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Meity Fitri Yani (meity_fy@yahoo.com) 1 Syarifuddin Dahlan 2 Yusmansyah 3 ABSTRACT The purpose of this research is to know whether

Lebih terperinci

PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DAWARBLANDONG MOJOKERTO

PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DAWARBLANDONG MOJOKERTO PENERAPAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DAWARBLANDONG MOJOKERTO THE IMPLEMENTATION OF GROUP GUIDANCE WITH DISCUSSION

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Hubungan Interpersonal Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas IX-1 SMP Negeri 1 Praya Barat Daya

Meningkatkan Kemampuan Hubungan Interpersonal Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas IX-1 SMP Negeri 1 Praya Barat Daya p-issn 2086-6356 e-issn 2614-3674 Vol. 9, No. 1, April 2018, Hal. 12-16 Meningkatkan Kemampuan Hubungan Interpersonal Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama pada Siswa Kelas IX-1 SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa, salah satu dari tugas perkembangan kehidupan sosial remaja ialah kemampuan memahami

Lebih terperinci

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PRESTASI BELAJAR AFEKTIF SISWA KELAS X TT SMK NEGERI 3 PEKALONGAN Ana Rizki Amalia Putri, Anton Sukarno, G. Rohastono Ajie Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian adalah lokasi tertentu yang digunakan untuk objek dan subjek yang akan diteliti dalam penelitian. Sesuai dengan judul penelitian

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT. Budi Sutrisno dan Heri Saptadi Ismanto Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 1, No. 3, September 2015 ISSN 2442-9775 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK HOME WORK ASSIGNMENT Budi Sutrisno

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: SUCI ISTIARI NPM :

SKRIPSI. Oleh: SUCI ISTIARI NPM : PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP PENGURANGAN PERILAKU NEGATIF DALAM PACARAN PADA SISWA KELAS IX SMP KARYA WATES KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah

Lebih terperinci

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Sri Mulwati

MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Sri Mulwati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas ISSN 2087-3557 MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI MELALUI STRATEGI LAYANAN SMP Negeri 9 Tegal Jawa Tengah Abstrak Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan rasa

Lebih terperinci

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kualitas

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH:

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH: PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK DISKUSI TERHADAP PERILAKU SOSIAL PESERTA DIDIK KELAS XI PEMASARAN 1 SMK YP 17 PARE TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI MTs. MUHAMMADIYAH 22 PADANGSIDIMPUAN

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI MTs. MUHAMMADIYAH 22 PADANGSIDIMPUAN EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI MTs. MUHAMMADIYAH 22 PADANGSIDIMPUAN Khairul Amri Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan Jl. Sutan Mohd. Arief No.

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP KEMANDIRIAN SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KANDAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada peneletian ini, peneliti hanya

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada peneletian ini, peneliti hanya 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada peneletian ini, peneliti hanya menggunakan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI SISWA DI SEKOLAH Dyah Rahayu Armanto (dyahrahayuarmanto15@gmail.com) 1 Yusmansyah 2 Diah Utaminingsih 3 ABSTRACT The

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Dan Konseling.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Bimbingan Dan Konseling. PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI TERHADAP KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM SISWA KELAS X SMA KATOLIK WIJAYA KUSUMA BLORA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. program intervensi konseling REBT dengan pendekatan naratif untuk

BAB III METODE PENELITIAN. program intervensi konseling REBT dengan pendekatan naratif untuk 57 BAB III METODE PENELITIAN Dalam Bab berikut dipaparkan mengenai lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, variabel penelitian dan definisi operasional variabel, instrument penelitian, pengembangan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) Pada Jurusan Bimbingan Konseling OLEH: Artikel Skripsi PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR KELAS VIII-7 DI UPTD SMP NEGERI 1 PRAMBON TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA KELAS VIII MTSN 2 MEDAN

MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA KELAS VIII MTSN 2 MEDAN MENINGKATKAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA KELAS VIII MTSN 2 MEDAN Sya adatul Munawaroh, M. Rajab Lubis PPB-BK FIP Universitas Negeri

Lebih terperinci

JURNAL OLEH : INDAH CHOIRUN NISA NPM : Dibimbing Oleh: 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M.Pd.

JURNAL OLEH : INDAH CHOIRUN NISA NPM : Dibimbing Oleh: 1. Dr. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M.Pd. JURNAL PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN PERMAINAN TRUTH OR DARE (JUJUR ATAU TANTANGAN) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS VIII SMPN 1 MOJO KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK. Yuda Pratama 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK Yuda Pratama (yuda_pratama01@yahoo.com) 1 Giyono 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The purpose of this research was to improve students' motivation

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika

BAB I PENDAHULUAN. hubungan dengan manusia lain. Hubungan antar manusia dapat terjalin ketika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi selalu terjadi dalam setiap kehidupan manusia. Setiap kegiatan yang dilakukan manusia merupakan refleksi dari kegiatan komunikasi, baik secara verbal maupun

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH DIRI PRIBADI SISWA SMA NEGERI 6 PADANG

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH DIRI PRIBADI SISWA SMA NEGERI 6 PADANG PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP PENURUNAN MASALAH DIRI PRIBADI SISWA SMA NEGERI 6 PADANG Sefni Rama Putri Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, sefnirama@umsu.ac.id Abstract Data obtained from

Lebih terperinci

PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR

PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR JIPFRI, Vol. No. Halaman: 9-3 Mei 07 Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah PEMBERIAN REWARD PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH FISIKA DASAR Effendi * Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA

HUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA HUBUNGAN ANTARA PENGASUHAN ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA Lita Afrisia (Litalee22@gmail.com) 1 Yusmansyah 2 Ratna Widiastuti 3 ABSTRACT The research objective was to determine

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGURANGI KECEMASAN BERKOMUNIKASI PADA SISWA

EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGURANGI KECEMASAN BERKOMUNIKASI PADA SISWA EFEKTIFITAS LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENGURANGI KECEMASAN BERKOMUNIKASI PADA SISWA Wela Aswida 1, Marjohan 2, Yarmis Syukur 3 Abstract One purpose of Students to learn was to have good communication

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL BEHAVIORISTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL BEHAVIORISTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO PENGARUH KONSELING INDIVIDUAL BEHAVIORISTIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO Oleh : Melisa R. Hasanati Jurusan Bimbingan dan Konseling, Universitas Negeri

Lebih terperinci

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN

PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KETERAMPILAN KOMUNIKASI GURU BK DALAM KONSELING PERORANGAN (Studi terhadap Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 14 Padang) Oleh: RIKA YULIA FITRI NPM: 11060038 Program

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Wildan Muhammad Irfan Fadjeri ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

Penerapan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri di Sekolah. Nurin Cholifatul Ma rifa 1 dan Titin Indah Pratiwi 2

Penerapan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri di Sekolah. Nurin Cholifatul Ma rifa 1 dan Titin Indah Pratiwi 2 Penerapan Konseling Kelompok Realita untuk Meningkatkan Penyesuaian Diri di Sekolah Nurin Cholifatul Ma rifa 1 dan Titin Indah Pratiwi 2 Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji penerapan konseling

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH : MARGO WIYATI NPM P

SKRIPSI OLEH : MARGO WIYATI NPM P PENGARUH STRATEGI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA SISWA KELAS VII DI UPTD SMP NEGERI 2 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Melalui Layanan Bimbingan Kelompok

Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Konselor Volume 3 Number 2 June 2014 ISSN: 1412-9760 Received April 9, 2014; Revised May 19, 2014; Accepted Juny 30, 2014 Peningkatan Kemampuan Mengemukakan Pendapat Melalui Layanan Bimbingan Kelompok

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VI SD PANGAMBANGAN 5 BANJARMASIN

KEEFEKTIFAN TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VI SD PANGAMBANGAN 5 BANJARMASIN KEEFEKTIFAN TEKNIK ROLE PLAYING DALAM MENINGKATKAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI SISWA KELAS VI SD PANGAMBANGAN 5 BANJARMASIN Sulistiyana Program Pendidikan Guru Bimbingan Konseling Universitas Lambung Mangkurat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan orang lain. Setiap manusia akan saling ketergantungan dalam. individu maupun kelompok dalam lingkungannya masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan orang lain. Setiap manusia akan saling ketergantungan dalam. individu maupun kelompok dalam lingkungannya masing-masing. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia sebagai homo socius (makhluk sosial) tidak bisa hidup tanpa keberadaan orang lain. Setiap manusia akan saling ketergantungan dalam memenuhi kebutuhannya. Hal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

Jurnal BK UNESA, Volume 1 Edisi 2,

Jurnal BK UNESA, Volume 1 Edisi 2, KEEFEKTIFAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN INTERAKSI SOSIAL ANGGOTA PENGURUS OSIS THE EFFECTIVENESS GROUP GUIDANCE WITH SOCIODRAMA TECHNIQUE TO INCREASE THE

Lebih terperinci

32 Pengaruh Penggunaan Teknik Storytelling Dalam Bimbingan Kelompok Terhadap Kemampuan Ber...

32 Pengaruh Penggunaan Teknik Storytelling Dalam Bimbingan Kelompok Terhadap Kemampuan Ber... 32 Pengaruh Penggunaan Teknik Storytelling Dalam Bimbingan Kelompok Terhadap Kemampuan Ber... PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK STORYTELLING DALAM BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI ANAK (STUDI

Lebih terperinci

SIMPOSIUM GURU. Oleh ASEP INDRAYANA, S.Pd., M.Pd.,M.Pd.,Kons NIP Guru Bimbingan Konseling SMK Negeri 5 Surakarta

SIMPOSIUM GURU. Oleh ASEP INDRAYANA, S.Pd., M.Pd.,M.Pd.,Kons NIP Guru Bimbingan Konseling SMK Negeri 5 Surakarta SIMPOSIUM GURU JUDUL : Upaya Meningkatkan Kesehatan Mental Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Kelas X TS A SMK Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh ASEP INDRAYANA, S.Pd., M.Pd.,M.Pd.,Kons

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah MTs Al Inayah yang berlokasi di jalan cijerokaso No.63 Kelurahan Sarijadi Bandung, Kecamatan Sukasari Bandung. MTs Al

Lebih terperinci

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN

ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN ARTIKEL PENGARUH GAME ASAH OTAK TERHADAP PENINGKATAN KONSENTRASI BELAJAR SISWA KELAS XI TPM SMK NEGERI 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016-2017 THE EFFECT OF A BRAIN TEASER GAME AGAINST THE INCREASED CONCENTRATION

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU

PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU 49 PENGARUH LAYANAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 3 KOTA BENGKULU Rini Juita, Pudji Hartuti, Arsyadani Mishbahuddin Prodi Bimbingan dan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 EFEKTIVITAS PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK MENGGUNAKAN PENDEKATAN REALITA UNTUK MENGURANGI PRILAKU AGRESIF SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GROGOL TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN JURNAL UPAYA MENINGKATKAN TANGGUNG JAWAB BELAJAR MELALUI KONSELING KELOMPOK REALITA PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 PRAMBON NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 THE WAY TO INCREASE THE RESPONSIBILITY OF STUDY

Lebih terperinci