BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the Art Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbandingan Bangun, Wilson 2008 Budaya Organisasi : Dampaknya Pada Peningkatan Daya Saing Perusahaan (Jurnal Manajemen, Vol.8, No.1) Budaya korporat akan berpengaruh terhadap keunggulan bersaing perusahaan dan merupakan faktor kunci untuk menentukan keberhasilan perusahaan dalam menggungguli pesaingnya. Budaya korporat yang kuat akan dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, yang berarti dapat meningkatkan daya saing perusahaan. Objek penelitian Bangun adalah perusahaan secara general, sedangkan penelitian kali ini objek penelitiannya spesifik, yaitu PT Quantum Asia Corpora atau AsiaPR yang merupakan konsultan PR. 9

2 10 Rahayu, 2009 Karakteristik Perusahaan Korea Penelitian terdahulu Wening Patmi Budaya dan Manajemen Bisnis Korea (Jurnal Ekonomi Bisnis Vol.14, No.1) dalam melakukan kegiatan bisnis lebih menekankan pada pendekatan sumber daya manusia, sehingga hal ini dapat membahas tentang budaya dan manajemen bisnis di perusahaan Korea, sedangkan penelitian kali ini menurunkan tingkat membahas tentang turn over dan PHK budaya dan manfaat karyawan. Selain budaya organisasi pendekatan sumber di perusahaan daya manusia yang konsultan yang digunakan pada terdapat di perusahaan Korea Indonesia. juga menerapkan prinsip senioritas. Artinya karyawan bersikap patuh terhadap para senioritas dan atasan sedangkan bawahan pada kelompoknya. Penentuan tingkat kesejahteraan karyawan juga mempertimbangkan prinsip senioritas. Karakteristik praktekpraktek manajemen Korea merupakan ciri-ciri yang unik dari kebudayaan organisasi pada

3 11 perusahaanperusahaan Korea dan sangat dipengaruhi oleh kebudayaan tradisional sebagai sari dari sistem keluarga tradisional. Wandrial, Son 2012 Budaya Organisasi (Organizational Culture), Salah Satu Sumber Keunggulan Bersaing Perusahaan di Tengah Lingkungan yang Selalu Berubah (Binus Business Review Vol.3 No.1) Budaya organisasi dapat dijadikan sebagai sumber keunggulan bersaing perusahaan dalam menghadapi lingkungan yang terus berubah. Banyak contoh kasus dari kesuksesan atau kegagalan sebuah perusahaan yang bersumber dari budaya organisasi yang mereka terapkan, Enron adalah salah satu contoh dari perusahaan yang menerapkan budaya yang salah di perusahaan, sehingga Metode yang digunakan dalam penelitian Wandrial menggunakan studi kasus, sedangkan penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pembahasan penelitian mengenai konsep manajemen strategi, adaptasi perubahan lingkungan, dan budaya, sedangkan penelitian kali ini membahas mengenai proses terbentuknya budaya, unsur pembentuk budaya, fungsi, dan manfaat

4 12 membuat perusahaan dari budaya tersebut harus tutup. organisasi. Google adalah salah satu contoh perusahaan yang sukses karena menerapkan budaya yang adaptif. Budaya organisasi Penelitian terdahuu Organizational memainkan peran bertujuan untuk Culture and penting dalam menyelidiki Knowledge kemampuan dampak dari budaya Creation penciptaan organsiasi pada Capability pengetahuan. kemampuan (Journal of Khususnya, penciptaan Dong, Wang ; Zhongfeng, Su ; Dongtao, Yang 2011 Knowledge Management, Vol.15, No.3 kolektivisme memiliki dampak positif pada kemampuan penciptaan pengetahuan, sedangkan penelitian kali ini ingin mencari tahu bagaimana budaya pengetahuan, organisasi yang sementara jarak terdapat di dalam kekuasaaan dan suatu perusahaan penghindaran dan bagaimana ketidakpastian manfaatnya. memiliki dampak negatif.

5 13 Iglesias, Oriol ; Sauquet, Alfons ; Montana, Jordi The Role of Corporate Culture in Relationship Marketing (European Journal of Marketing, Vol. 45 No. 14) Dua nilai kunci bersama yang diperlukan untuk menempatkan hubungan pemasaran dengan sukses adalah orientasi klien dan perhatian tingkat tinggi kepada karyawan. Selain itu, enam nilai bersama (kepercayaan, komitmen, kerja tim, inovasi, fleksibilitas, dan orientasi hasil) Penelitian Iglesias, Sauquet, dan Montana yang berjudul The Role of Corporate Culture in Relationship of Marketing membahas tentang peran budaya organisasi dalam hubungannya dengan marketing, sedangkan penelitian kali ini juga memfasilitasi tidak membahas pengembangan dari membahas orientasi hubungan mengenai pemasaran. pemasaran, tetapi menganalisis mengenai budaya organisasi dan manfaatnya bagi perusahaan.

6 Teori Budaya Organisasi Budaya organisasi adalah nilai-nilai yang menjadi pedoman bagi sumber daya manusia dalam menjalankan kewajiban dan perilakunya di dalam organiasi. Nilai-nilai tersebut akan memberi jawaban apakah suatu tindakan benar atau salah, apakah suatu perilaku dianjurkan atau tidak, sehingga berfungsi sebagai landasan untuk berperilaku (Uha, 2013:3). Budaya organisasi menjadi pegangan atau pedoman bertindak atau berperilaku bagi karyawan di organisasi atau perusahaan. Budaya organisasi mencakup nilai-nilai, aturan yang dijadikan sebagai pedoman berperilaku bagi karyawannya. Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn (Hanggraeni, 2011:150) mendefinisikan budaya organisasi sebagai sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi, dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri. Cushway dan Lodge (Hanggraeni, 2011:150) mendefinisikan budaya organisasi merupakan sistem nilai organisasi dan akan mempengaruhi cara pekerjaan dilakukan dan cara para karyawan berperilaku. Budaya organisasi dijadikan pedoman oleh setiap individu di dalam organisasi ketika bertindak dan berpikir dalam mencapai tujuan organisasi. Menurut Davis dan Moeljono (Uha, 2013:8), setiap organisasi memiliki makna tersendiri terhadap kata budaya itu sendiri, antara lain identitas, ideologi, etos, pola eksistensi, aturan, pusat kepentingan, filosofi tujuan, spirit, sumber informasi, gaya, visi, dan cara. Budaya organisasi memiliki arti yang berbeda bagi setiap organisasi atau perusahaan. Oleh karena itu, budaya organisasi memberikan kekhasan bagi sebuah organisasi atau perusahaan. Kotter dan James L. Heskett (Uha, 2013:55) menyatakan bahwa budaya perusahaan adalah seperangkat nilai, norma, persepsi, dan pola perilaku yang diciptakan atau dikembangkan dalam sebuah perusahaan untuk mengatasi berbagai masalah, baik masalah adaptasi secara eksternal maupun masalah integrasi secara internal.

7 15 Sedangkan, Robbins (Tika, 2012:6) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah sekumpulan sistem nilai yang diakui dan dibuat mengacu kepada sistem makna bersama yang dianut oleh anggota di dalam organisasi yang membedakan organisasi itu dari organisasi lain. Budaya organisasi mempunyai pengaruh terhadap perilaku, cara kerja, dan motivasi para manajer dan bawahannya untuk mencapai kinerja organisasi (Ernawan, 2011:79). Dari definisi mengenai budaya organisasi menurut para ahli, dapat disimpulkan bahwa budaya organisasi adalah nilai-nilai, ideologi, pola perilaku, teladan, kebiasaan, pedoman, keyakinan yang diyakini oleh seluruh anggota organisasi di dalam suatu perusahaan yang berpengaruh pada cara berpikir, berperasaaan, dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu, cara kerja dan motivasi seluruh anggota perusahaan untuk mencapai kinerja perusahaan, serta memberikan identitas yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi atau perusahaan lainnya. Budaya organisasi diciptakan dengan tujuan untuk mengatasi masalah secara eksternal maupun internal yang terjadi pada perusahaan. Budaya organisasi merupakan pedoman bagi perusahaan dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan organisasi Fungsi utama budaya organisasi Budaya organisasi sebuah perusahaan memiliki beberapa fungsi atau kegunaan utama, yaitu (Tika, 2012:14-16): 1. Sebagai pembeda terhadap lingkungan, organisasi, maupun kelompok lain Budaya organisasi memberikan identitas atau ciri yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Hal ini dikarenakan budaya antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya berbedabeda, Hal ini tentunya memberikan kekhasan atau identitas yang membedakan perusahaan tersebut. 2. Sebagai perekat bagi karyawan

8 16 Budaya organisasi akan membentuk sense of belonging dan loyalitas terhadap sesama karyawan. Pemahaman yang baik dari setiap individu mengenai budaya organisasi akan membuat karyawan lebih dekat karena memiliki visi, misi, tujuan bersama yang akan dicapai. 3. Mempromosikan stabilitas sistem sosial Digambarkan dalam lingkungan kerja yang positif dan kondusif, dan konflik serta perubahan dilakukan dengan efektif. 4. Sebagai mekanisme kontrol Budaya organisasi mengendalikan dan mengarahkan karyawan ke arah yang sama untuk mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Seluruh kegiatan di perusahaan akan berjalan lancar dan perusahaan akan cepat mencapai visi, misi, dan tujuan apabila perusahaan mampu mengendalikan dan mengatur karyawannya untuk bekerja secara efektif dan efisien. 5. Sebagai integrator Budaya organisasi dapat dijadikan sebagai alat pemersatu subbudaya di dalam organisasi dan karyawan yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda. 6. Membentuk perilaku para karyawan Fungsi budaya organisasi dimaksudkan agar karyawan memahami cara untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan mengetahui apa yang ingin dicapai oleh perusahaan, karyawan akan bekerja lebih terarah. 7. Sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah di dalam organisasi Budaya organisasi dapat digunakan sebagai cara untuk menyelesaikan masalah di dalam perusahaan atau organisasi, seperti masalah adaptasi lingkungan. 8. Sebagai acuan dalam menyusun perencanaan Budaya organisasi juga berfungsi sebagai acuan dalam penyusun perencanaan pemasaran, segmentasi pasar, penentuan positioning. 9. Alat komunikasi Budaya organisasi dapat berfungsi sebagai alat komunikasi antara pimpinan dan karyawan, karyawan dan pimpinan, dan seluruh anggota di dalam organisasi.

9 Penghambat berinovasi Budaya organisasi tidak selalu memberikan unsur positif bagi perusahaan. Budaya organisasi juga memiliki unsur negatif. Budaya organisasi dapat berfungsi sebagai penghambat berinovasi apabila perusahaan tidak mampu mengatasi masalah yang berkaitan dengan lingkungan eksternal dan integrasi internal, perubahanpeerubahan yang terjadi di lingkungan tidak cepat dilakukan adaptasi oleh pimpinan orrganisasi, dan pemimpin yang masih berorientasi pada kebesaran masa lalu. (Tika, 2012:16) Untuk mencegah agar budaya organisasi tidak menjadi penghambat dalam berinovasi, pemimpin perlu menyesuaikan budaya organisasi yang ada dengan perkembangan yang ada di masyarakat. Namun, tetap harus memperhatikan kesesuaian antara budaya organisasi dengan perusahaan itu sendiri. Apabila budaya organisasi tersebut tidak sesuai, maka akan menimbulkan masalah baru terhadap perusahaan tersebut. Dari penjelasan di atas mengenai fungsi budaya organisasi bagi perusahaan dapat disimpulkan bahwa budaya yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi berfungsi sebagai pemberi identitas bagi perusahaan. Budaya organisasi juga berfungsi sebagai perekat antar seluruh anggota perusahaan dan mempromosikan stabilitas sistem sosial yang ditandai dengan lingkungan kerja yang kondusif dan penyelesaian terhadap konflik, serta perubahan dilakukan secara efektif. Selain itu, budaya organisasi juga berfungsi mengendalikan dan mengarahkan karyawan pada pencapaian visi, misi, dan tujuan dari perusahaan. Budaya organisasi berfungsi sebagai integrator pemersatu subbudaya dan karyawan yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda, membentuk perilaku karyawan, sebagai sarana untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di perusahaan, sebagai acuan untuk menyusun perencanaan atau strategi perusahaan, sebagai alat komunikasi antar seluruh anggota organisasi. Budaya organisasi juga berfungsi sebagai penghambat berinovasi dalam suatu perusahaan, yang dimana hal ini dapat terjadi apabila perusahaan tidak

10 18 mampu mengatasi masalah yang berkaitan dengan lingkungan eksternal dan integrasi internal, pemimpin perusahaan tidak cepat beradaptasi dengan lingkungan, dan orientasi pemimpin terhadap kebesaran masa lalu Manfaat budaya organisasi Berikut adalah manfaat dari budaya organisasi bagi perusahaan atau organisasi (Uha, 2013:15,80): 1. Membantu mengarahkan sumber daya manusia dalam pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. Budaya organisasi merupakan pedoman yang diyakini oleh seluruh karyawan di dalam organisasi yang mengarahkan karyawan tersebut pada pencapaian visi, misi, dan tujuan perusahaan. 2. Meningkatkan kekompakan tim di dalam organisasi, sehingga mampu menjadi perekat dalam mengikat anggota organisasi. 3. Membentuk perilaku staf dengan mendorong percampuran core values dan perilaku yang diinginkan. 4. Meningkatkan motivasi staf, sehingga organisasi dapat memaksimalkan potensi karyawan dan memenangkan kompetisi. 5. Memperbaiki perilaku dan motivasi sumber daya, sehingga meningkatkan kinerja karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. 6. Menurunkan tingkat turnover karyawan. 7. Dapat membuat program pengembangan usaha dan pengembangan sumber daya manusia dengan dukungan penuh dari seluruh jajaran sumber daya manusia. Dari beberapa manfaat di atas, bisa dilihat bahwa budaya organisasi memberikan beragam manfaat, tidak hanya bagi perusahaan tapi juga karyawan. Manfaat yang diperoleh organisasi dalam penerapan budaya organisasi berbeda-beda, tergantung dari kesesuaian budaya tersebut dengan perusahaan. Manfaat-manfaat tersebut tidak dapat dirasakan secara langsung atau dalam waktu yang singkat, melainkan dalam jangka waktu middle atau long term.

11 Unsur-unsur pembentuk budaya organisasi Budaya sebuah organisasi terbentuk dari beberapa unsur. Menurut Deal & Kenedy, terdapat 5 unsur pembentuk budaya organisasi (Tika, 2012:16): 1. Lingkungan usaha Lingkungan usaha merupakan salah satu unsur penting yan dapat menentukan kelangsungan hidup perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memberikan respon atau tanggapan yang tepat terhadap peluang dan tantangan di lingkungan. Lingkungan usaha menentukan apa yang harus dilakukan perusahaan untuk dapat mencapai kesuksesan. Lingkungan usaha meliputi produk yang dihasilkan, pesaing, pelanggan, pemasok, teknologi, kebijakan pemerintah, dll. Sehubungan dengan hal itu, perusahaan harus mengambil tindakan untuk mengatasi atau memberikan respon terhadap peluang dan tantangan tersebut, misalnya menetapkan kebijakan penjualan, penemuan baru, atau pengelolaan biaya. 2. Nilai-nilai Nilai-nilai merupakan konsep dasar dan kepercayaan dari sebuah organisasi. Nilai-nilai menitikberatkan pada suatu keyakinan untuk mencapai kesuksesan. Nilai-nilai berfungsi sebagai pedoman bagi karyawan dan perusahaan untuk lebih menghayati mengenai hal apa yang baik, kurang baik, penting, kurang penting, apa yang benar dan tidak benar. Setiap perusahaan memiliki nilai-nilai inti sebagai pedoman berpikir dan bertindak yang dianut dan diyakini oleh setiap individu yang ada di dalam perusahaan demi mencapai kesuksesan perusahaan. 3. Pahlawan Pahlawan merupakan tokoh atau orang yang dipandang berhasil dalam mewujudkan nilai-nilai budaya di dalam kehidupan nyata. Pahlawan merupakan sosok idola yang dijadikan panutan dan tempat

12 20 karyawan mencari petunjuk apabila mengalami masalah di dalam perusahaan. Pahlawan juga merupakan sosok orang yang mampu menumbuhkan idealisme dan memberikan semangat bagi karyawan. Pahlawan bisa berasal dari pendiri perusahaan, manajer, kelompok organisasi, maupun perorangan. Pahlawan dapat lahir atau muncul secara alami, namun juga dapat dibuat oleh peristiwa-peristiwa tak terlupakan yang terjadi di dalam organisasi (Tika, 2012:17). 4. Ritual Ritual merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang yang mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai utama suatu perusahaan. Rangkaian kegiatan tersebut tentunya dinilai atau dianggap baik oleh suatu perusahaan, sehingga kegiatan tersebut dilakukan berulang-ulang. Contoh ritual di dalam perusahaan adalah pemberian penghargaan kepada karyawan berprestasi atau berjasa bagi perusahaan. 5. Jaringan budaya Jaringan budaya merupakan jaringan komunikasi informal yang pada dasarnya merupakan saluran komunikasi primer yang berfungsi untuk menyalurkan informasi dan memberikan makna terhadap infromasi. Melalui jaringan komunikasi informal ini, kehebatan perusahaan diceritakan dari waktu ke waktu. Jaringan komunikasi informal dapat dilakukan melalui orang-orang yang pandai bercerita, mata-mata, tukang gossip, atau sebagainya Level budaya organisasi Schein (Tika, 2012:22-23), membagi budaya organisasi ke dalam beberapa level atau tingkatan, yaitu: 1. Artifak hal-hal yang dilihat, didengar, dirasakan ketika seseorang berhubungan dengan kelompok baru dengan budaya yang tidak dikenalnya. Artifak termasuk produk, jasa, sejarah organisasi, tingkah laku anggota kelompok, dan cara berpakaian.

13 21 2. Nilai-nilai solusi yang diciptakan oleh seorang pemimpin perusahaan dengan maksud memecahkan masalah rutin yang terjadi pada perusahaan. Nilai-nilai dapat mencerminkan falsafah, misi, tujuan, standar, dan larangan yang berlaku di suatu perusahaan. 3. Asumsi dasar adalah keyakinan yang dianggap sudah ada oleh anggota organisasi dan merupakan bagian budaya yang paling utama. Di dalam asumsi dasar terdapat petunjuk yang harus dipatuhi oleh anggota organisasi yang mencakup perilaku nyata, termasuk menjelaskan kepada kelompok bagiamana merasakan, memikirkan segala sesuatu. Asumsi dasar mencakup hubungan dengan lingkungan, hakikat mengenai kenyataan, waktu dan ruang, hakikat menganai sifat manusia, hakikat mengenai aktivitas manusia, dan hakikat mengenai hubungan manusia. Asumsi dasar menunjukkan apa yang dipercayai oleh anggota sebagai kenyataan dan mempengaruhi apa yang mereka alami, pikirkan, dan rasakan (Sopiah, 2008:132). ARTIFACTS Visible organizational structures and processes (hard to decipher) ESPOUSED VALUES Strategist, goals, philosophies (espoused justifications) BASIC UNDERLYING ASSUMPTIONS Unconscious, taken-for-granted beliefs, perceptions, thoughts, and feeling (ultimate source of values and action) Gambar 2.1 Level Budaya Organisasi Dari gambar di atas, dapat dilihat bahwa tingkatan (level) budaya organisasi terbagi menjadi tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah artifacts, yang merupakan budaya yang langsung dapat dilihat dan dirasakan ketika

14 22 berhubungan dengan suatu kelompok. Tingkatan kedua adalah espoused values, yang merupakan nilai-nilai yang diciptakan oleh pemimpin perusahaan untuk mendukung pencapaian visi, misi, dan tujuan dari perusahaan atau organisasi. Terakhir, basic underlying assumptions, yaitu keyakinan atau asumsi dasar yang dianggap sudah ada oleh anggota organisasi dan didalamnya terdapat petunjuk yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota organisasi, seperti hubungan dengan lingkungan Proses terbentuknya budaya organisasi Manajemen Puncak Filsafat dari pendiri organisasi Kriteria Seleksi Sosialisasi Budaya Organisasi Gambar 2.2 Proses Terbentuknya Budaya Organisasi Budaya yang terdapat di dalam suatu organisasi diciptakan oleh pendiri organisasi. Tujuannya adalah untuk mendukung pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. Budaya organisasi diciptakan oleh pendiri perusahaan atau organisasi dengan melalui berbagai tahapan dan proses yang panjang. Terdapat beberapa tahapan dalam pembentukan budaya organisasi sebuah perusahaan (Ernawan, 2011:77): 1. Tahap pertama, budaya organisasi diciptakan berdasarkan latar belakang dan keyakinan atau kepercayaan, dan ideologi yang ditetapkan oleh pendiri. Budaya tersebut diciptakan oleh pendiri perusahaan atau organisasi dengan melalui berbagai tahapan dan proses yang panjang. 2. Proses seleksi anggota organisasi untuk mencari kesesuaian antara nilainilai individu dengan filosofi organisasi. Kesesuaian antara nilai individu

15 23 dengan filosofi organisasi penting untuk diperhatikan agar penerapan budaya organisasi dapat berjalan optimal dan dapat mendukung pencapaian visi, misi, dan tujuan organisasi. Ketidaksesuaian budaya organisasi dengan perusahaan berisiko menimbulkan dampak negatif bagi perusahaan tersebut. 3. Kemudian, melalui manajemen puncak, sistem nilai perusahaan tersebut akan disosialisasikan dan apabila sistem nilai tersebut diterima dan berjalan dengan baik, maka akan terbentuk budaya organisasi. 2.3 Konsultan Public Relations Sekarang ini, keberadaan divisi public relations (PR) atau humas di perusahaan besar khususnya memiliki kontribusi penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Pada perusahaan besar dan terkenal, peran humas sangat dibutuhkan dalam hal berkomunikasi dengan lingkungan luar, misalnya untuk menarik perhatian masyarakat dan media massa, meningkatkan citra perusahaan, dan meningkatkan penjualan produk. Namun, tidak semua perusahaan memiliki divisi public relations tersendiri. Terdapat dua cara yang dapat dilakukan perusahaan yang membutuhkan keberadaan konsultan public relations untuk, yakni membangun divisi PR/humas internal atau menyewa jasa konsultan PR. Pentingnya keberadaan humas disadari betul oleh perusahaan-perusahaan konsultan yang menawarkan jasa untuk membantu kegiatan kehumasan. Untuk perusahaan yang tidak memiliki divisi PR akan sangat terbantu dengan adanya kehadirian konsultan PR yang mudah dicari sekarang ini Kelebihan konsultan PR Walaupun perusahaan sudah memiliki divisi Public Relations internal, namun saat ini masih banyak perusahaan yang menggunakan jasa konsultan PR untuk mendukung dan memperkuat kegiatan kehumasan perusahaan tersebut. Kelebihan menggunakan jasa konsultan PR atau humas dibanding PR internal menurut Morissan (2008:81-83), yaitu PR konsultan bersikap lebih objektif, memiliki wawasan yang lebih luas, kemampuan berbicara, dan memulis yang lebih baik, serta memiliki jaringan atau network yang lebih luas.

16 24 Adakalanya perusahaan lebih suka menggunakan jasa konsultan PR karena mampu memberikan pandangan yang lebih objektif mengenai situasi perusahaan. Hal ini penting bagi perusahaan untuk membuat perencanaan atau strategi perusahaan ke depannya. PR konsultan memiliki pengalaman lebih daripada PR internal karena PR konsultan menangani klien dari berbagai perusahaan, sehingga pengalaman dan pengetahuan PR konsultan lebih luas dibandingkan dengan PR internal yang hanya menangani masalah kehumasan di satu perusahaan. Konsultan PR juga memiliki jaringan yang lebih luas karena konsultan PR menangani berbagai macam klien, sehingga otomatis jaringan yang dimiliki lebih luas karena memiliki hubungan dengan berbagai perusahaan yang pernah ditangani Kekurangan konsultan PR Memilih untuk menggunakan jasa konsultan PR tidak selalu memberikan keuntungan kepada perusahaan. Terdapat beberapa kelemahan apabila perusahaan atau organisasi memilih untuk menggunakan jasa konsultan PR (Morissan, 2010:83), yang pertama adalah keterbatasan informasi. Konsultan humas tidak memiliki informasi yang mendalam mengenai perusahaan. Hal ini akan sedikit menyulitkan dibandingkan memiliki divisi PR internal yang lebih mengetahui informasi mengenai perusahaan. Kedua adalah masalah budgeting, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan relatif lebih besar dibandingkan jika perusahaan memiliki divisi PR sendiri. Selain itu, apabila terjadi penambahan jam kerja, maka otomatis gaji konsultan PR juga bertambah. Ketiga adalah masalah waktu, konsultan PR tidak selalu ada ketika dibutuhkan. Ini dikarenakan konsultan PR memiliki periode kerja, setelah periode kerja tersebut berakhir dan tidak diperpanjang, otomatis perusahaan tidak memiliki konsultan PR. Terakhir, masalah fokus pekerjaan, berkaitan dengan banyaknya klien yang ditangani. Umumnya, konsultan PR tidak hanya menangani satu klien saja, konsultan PR dapat menangani beberapa klien sekaligus dalam satu waktu. Konsultan PR memberikan jasa dalam cakupan yang cukup luas dalam membantu perusahaan (Morissan, 2010:78), yaitu:

17 25 1. Melakukan survey 2. Membantu perusahaan dalam mencari jalan keluar untuk masalah yang sedang dihadapi 3. Membuat laporan tahunan (annual report) 4. Membuat dan merancang website 5. Mempersiapkan acara khusus, misalnya launching produk 6. Memberikan pelatihan (training) 7. Mengelola promosi dan acara-acara khusus 8. Membuat press release 9. Menulis pidato untuk pemimpin perusahaan 10. Menangani siaran pers dan liputan media massa 11. Menjalin hubungan baik dengan investor Dengan ini dapat disimpulkan bahwa konsultan PR memiliki cakupan pekerjaan yang luas. Konsultan PR memberikan beragam jasa bagi perusahaan atau organisasi, tidak hanya jasa atau pelayanan dalam bidang kehumasan. Konsultan PR tidak hanya memberikan pelayanan atau jasa dalam bidang kehumasan, seperti membuat press release, melakukan survey, tetapi juga memberikan jasa untuk training dan menjalin hubungan baik dengan investor.

18 Kerangka Pemikiran Lingkungan BUDAYA ORGANISASI PT QUANTUM ASIA CORPORA Nilai- Nilai Ritual Pahlawan Jaringan TEORI BUDAYA ORGANISASI 1. Proses terbentuknya budaya organisasi 2. Fungsi utama budaya organisasi MANFAAT BUDAYA ORGANISASI BAGI ASIAPR Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran dalam suatu penelitian berfungsi untuk menjelaskan alur pemikiran suatu penelitian dari awal hingga akhir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis budaya organisasi yang terdapat di PT Quantum Asia Corpora (AsiaPR). Budaya-budaya yang dimiliki oleh AsiaPR diterapkan dengan tujuan untuk memberikan manfaat, tidak hanya bagi karyawan, tetapi juga bagi AsiaPR

19 27 sendiri. Budaya organisasi sebuah perusahaan dapat mendukung pencapaian visi, misi, dan tujuan dari perusahaan. Analisis terhadap budaya yang dimiliki oleh AsiaPR akan dikaitkan teori budaya organisasi. Kegiatan analisis terhadap budaya organisasi AsiaPR akan membahas secara lebih mendalam unsur-unsur pembentuk budaya organisasi, yakni lingkungan usaha, nilai-nilai, ritual, pahlawan, dan jaringan budaya. Selain menganalisis budaya organisasi melalui unsur-unsur pembentuk budaya organisasi, penelitian ini juga akan menjelaskan mengenai tahapan atau proses terbentuknya budaya organisasi, fungsi dan manfaat budaya organisasi yang ada di AsiaPR.

20 28

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA Budaya Organisasi Pengertian Satu wujud anggapan yang dimiliki, diterima secara implisit oleh kelompok dan menentukan bagaimana kelompok tersebut rasakan, pikirkan, dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh berbagai faktor pendukung yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Tidak hanya sumber daya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

Teori Organisasi Umum 2. Materi 13 dan 14. Budaya Kreativitas dan Organisasi

Teori Organisasi Umum 2. Materi 13 dan 14. Budaya Kreativitas dan Organisasi Teori Organisasi Umum 2 Materi 13 dan 14 Budaya Kreativitas dan Organisasi Pengertian dan Fungsi Budaya Organisasi Budaya organisasi adalah sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang

Lebih terperinci

Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi Modul ke: Komunikasi Organisasi Budaya Organisasi Fakultas FIKOM Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom Program Studi PUBLIC RELATIONS www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Budaya Organisasi pengertian budaya organisasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Budaya Organisasi 1. Pengertian Budaya Organisasi Organisasi didefinisikan sebagai suatu kesatuan sosial dari sekelompok individu (orang), yang saling berinteraksi menurut suatu

Lebih terperinci

BAB V BUDAYA ORGANISASI SPIRITUAL

BAB V BUDAYA ORGANISASI SPIRITUAL BAB V BUDAYA ORGANISASI SPIRITUAL 5.1 Konsep Dasar Budaya Organisasi D alam analisis Keith Davis dan John W. Newstrom menjelaskan bahwa konsep dasar budaya organisasi sebagai organizational culture is

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Tingkatan Budaya (Pembelajaran) Organisasi (Miller,2009)

Gambar 1.1 Tingkatan Budaya (Pembelajaran) Organisasi (Miller,2009) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di setiap lingkungan organisasi pasti terdapat banyak sekali faktor-faktor atau elemen-elemen penting yang menentukan suatu keberhasilan dari pencapaian tujuan bersama

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Budaya Organisasi 2.1.1 Pengertian Budaya Organisasi Penggunaan istilah budaya organisasi dengan mengacu pada budaya yang berlaku dalam perusahaan, karena pada umumnya perusahaan

Lebih terperinci

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI PENGERTIAN Budaya Organisasi adalah nilai dan keyakinan bersama yang mendasari identitas organisasi/perusahaan. Budaya Organisasi adalah seperangkat nilai-nilai pokok,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus

BAB I PENDAHULUAN. tekanannya, sehingga perusahaan dituntut melakukan inovasi secara terus menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam industri telekomunikasi saat ini cenderung berada dalam kondisi pasar dengan tingkat kompetisi yang tinggi dan ke depan akan terus meningkat tekanannya,

Lebih terperinci

BUDAYA ORGANISASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Konsep Budaya Organisasi 2. Budaya Dan Keberhasilan Organisasi

BUDAYA ORGANISASI. Pokok Bahasan MODUL PERKULIAHAN. 1. Konsep Budaya Organisasi 2. Budaya Dan Keberhasilan Organisasi MODUL PERKULIAHAN BUDAYA ORGANISASI Pokok Bahasan 1. Konsep Budaya Organisasi 2. Budaya Dan Keberhasilan Organisasi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Public Relations

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010).

BAB II LANDASAN TEORITIS. tersebut ketika bekerja sendiri atau dengan karyawan lain (Jones, 2010). BAB II LANDASAN TEORITIS A. Happiness at Work 1. Definisi Happiness at Work Happiness at work dapat diidentifikasikan sebagai suatu pola pikir yang memungkinkan karyawan untuk memaksimalkan performa dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang tepat untuk meningkatkan kemampuan perusahaannya dalam proses

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. yang tepat untuk meningkatkan kemampuan perusahaannya dalam proses II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arti dan Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Salah satu unsur penting dari manajemen adalah manusia. Pada setiap perusahaan yang menerapkan sistem manajemen yang baik tentunya

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Budaya Perusahaan. digunakan dan untuk apa ia melakukan tindakan tersebut.

BAB II KERANGKA TEORI Pengertian Budaya Perusahaan. digunakan dan untuk apa ia melakukan tindakan tersebut. BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Budaya Perusahaan 2.1.1 Pengertian Budaya Perusahaan Sebagaimana yang telah diuraikan sebelumnya bahwa budaya merupakan pola bagi prilaku manusia dan kebiasaan yang diciptakan

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations

PROFESSIONAL IMAGE. Budaya Kerja Humas yang Efektif. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM. Program Studi Public Relations Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Budaya Kerja Humas yang Efektif Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan Professional Image Modul - 10 Syerli

Lebih terperinci

KULTUR ORGANISASI 12/6/2016 1

KULTUR ORGANISASI 12/6/2016 1 KULTUR ORGANISASI 12/6/2016 1 PENGERETIAN BUDAYA ORGANISASI Robbins dan Judge (2008:256) kultur organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atas kepercayaan dan nilai-nilai yang memberi arti bagi anggota suatu organisasi serta aturanaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atas kepercayaan dan nilai-nilai yang memberi arti bagi anggota suatu organisasi serta aturanaturan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Budaya Organisasi Davis (Moeljono,2005) mendefinisikan budaya organisasi sebagai pola yang terdiri atas kepercayaan dan nilai-nilai yang memberi arti bagi anggota

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997) BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijabarkan teori-teori yang menjadi kerangka berfikir dalam melaksanakan penelitian ini. Beberapa teori yang dipakai adalah teori yang berkaitan dengan komitmen

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Implementasi Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Implementasi Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Implementasi Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas 2.1.1 Program Perawatan Ibu Hamil, Bersalin dan Nifas Tugas pokok dan fungsi bidan desa yaitu: (Depkes, 2000) a.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mencakup pengertian budaya kinerja tinggi dan juga kepuasan kerja.

BAB II LANDASAN TEORI. mencakup pengertian budaya kinerja tinggi dan juga kepuasan kerja. BAB II LANDASAN TEORI Pada bab sebelumnya telah dijabarkan mengenai latar belakang dari penelitian ini. Dalam bab ini akan dijabarkan landasan teori yang menjadi acuan serta hipotesis yang dikembangkan

Lebih terperinci

Definisi Budaya Organisasi

Definisi Budaya Organisasi Definisi Budaya Organisasi Budaya Organisasi Sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan suatu organisasi dari organisasi lainnya Sistem makna bersama: Sekumpulan karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, setiap perusahaan berupaya untuk menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, setiap perusahaan berupaya untuk menciptakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, setiap perusahaan berupaya untuk menciptakan keunggulan-keunggulan kompetitif yang bisa menjamin kelangsungan hidup yang berkelanjutan. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi yang terjadi di Indonesia saat ini memberikan dampak bagi kelangsungan hidup organisasi. Globalisasi telah menyebabkan perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia mulai dikenal sejak abad 20, terutama setelah terjadi revolusi industri,

Lebih terperinci

Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi

Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi Contoh Perilaku dan Budaya Organisasi Perilaku pegawai tidak terlepas dengan budaya organisasi. Menurut Kotter dan Hesket, budaya organisasi merujuk pada nilai-nilai yang dianut bersama oleh orang dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Penelitian ini mengacu pada bagaimana analisis pengaruh budaya organisasi, kompetensi karyawan dan komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan. 2.1.1 Budaya Organisasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori level leader BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam pemotretan Profil Budaya Organisasi ini menggunakan kuesioner OCAI terdapat dua kolom nilai yang berbeda, yakni skor rata-rata subyek dari kategori

Lebih terperinci

TEORI KOMUNIKASI Teori Budaya Organisasi

TEORI KOMUNIKASI Teori Budaya Organisasi Modul ke: 10 ADI Fakultas ILMU KOMUNIKASI TEORI KOMUNIKASI Teori Budaya Organisasi SULHARDI. Program Studi Penyiaran PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI Kebudayaan menyinggung daya cipta bebas dan serba ganda

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Turbulensi yang terjadi di lingkungan bisnis, semakin memperbesar tantangan dan

I. PENDAHULUAN. Turbulensi yang terjadi di lingkungan bisnis, semakin memperbesar tantangan dan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Turbulensi yang terjadi di lingkungan bisnis, semakin memperbesar tantangan dan peluang yang dihadapi oleh perusahaan berskala nasional maupun multinasional. Perusahaan

Lebih terperinci

Organizational Theory & Design

Organizational Theory & Design Modul ke: Organizational Theory & Design Budaya Organisasi Fakultas PASCA FEB Dr. Adi Nurmahdi MBA Program Studi MM www.mercubuana.ac.id PENGANTAR Stoner: budaya mempengaruhi pelaksanaan organisasi dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. KOMITMEN AFEKTIF 1. Pengertian Komitmen Afektif Sheldon (dalam Meyer & Allen, 1997) mendefinisikan komitmen afektif sebagai suatu attitude atau orientasi terhadap organisasi dimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Public Relations 2.1.1. Definisi Public Relations Menurut Denny Griswold yang dikutip Ardianto (2011, p.14) yang menjelaskan bahwa PR sebagai fungsi manajemen yang mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Budaya Organisasi Geert Hofstede menyatakan bahwa budaya terdiri dari mental program bersama yang mensyaratkan respon individual pada lingkungannya. Definisi tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat

BAB I PENDAHULUAN. dari globalisasi yang berkembang dalam dunia bisnis yang membuat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan di dunia bisnis dewasa ini semakin meningkat. Setiap perusahaan berusaha untuk mencari keunggulan kompetitif, sementara pesaing juga melakukan hal

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilaksanakan suatu perusahaan selalu

II. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilaksanakan suatu perusahaan selalu 16 II. LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Ricky W. Griffin Manajemen adalah suatu rangkaian aktifitas (termasuk perencanaan dan pengambilan keputusan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kinerja organisasi secara keseluruhan. Satu hal yang harus diperhatikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam melaksanakan kegiatannya, baik perusahaan swasta maupun pemerintah berupaya dan berorientasi pada tujuan jangka panjang yaitu berkembangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada kinerja dari pegawainya yang dimana setiap pegawai merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada kinerja dari pegawainya yang dimana setiap pegawai merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberlangsungan sebuah organisasi tentu saja bergantung kepada baik atau buruknya kinerja dari organisasi tersebut. Sedangkan kinerja dari sebuah organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini budaya organisasi atau biasa disebut dengan budaya perusahaan merupakan isu penting dalam suatu organisasi. Seperti yang dikatakan oleh Aprianto & Jacob

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini zaman mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat. Kemajuan telah dialami oleh manusia, baik yang bersifat keilmuan maupun kebudayaan tersebut

Lebih terperinci

BUDAYA (Moeljono, 2003:16)

BUDAYA (Moeljono, 2003:16) BUDAYA ORGANISASI BUDAYA (Moeljono, 2003:16) Sebagai gabungan kompleks asumsi, tingkah laku, cerita, mitos, metafora, dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti menjadi anggota masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap organisasi memerlukan sumber daya untuk mencapai usaha yang telah ditentukan. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting yang terus menerus

Lebih terperinci

BUDAYA ORGANISASI. Pokok Bahasan 1. Konsep Budaya Organisasi 2. Budaya dan Keberhasilan Organisasi. Dr. Inge Hutagalung. Modul ke:

BUDAYA ORGANISASI. Pokok Bahasan 1. Konsep Budaya Organisasi 2. Budaya dan Keberhasilan Organisasi. Dr. Inge Hutagalung. Modul ke: BUDAYA ORGANISASI Modul ke: 05 Fakultas Ilmu Komunikasi Pokok Bahasan 1. Konsep Budaya Organisasi 2. Budaya dan Keberhasilan Organisasi Dr. Inge Hutagalung Program Studi Public Relations PEMAHAMAN BUDAYA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Budaya organisasi merupakan serangkaian nilai-nilai dan strategi, gaya

BAB II LANDASAN TEORI. Budaya organisasi merupakan serangkaian nilai-nilai dan strategi, gaya BAB II LANDASAN TEORI A. Budaya Organisasi 1. Pengertian Budaya Organisasi Budaya organisasi merupakan serangkaian nilai-nilai dan strategi, gaya kepemimpinan, visi dan misi serta norma-norma kepercayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu faktor internal yang turut menentukan keberhasilan organisasi adalah budaya organisasi. Budaya organisasi mempunyai peran yang sangat penting dalam suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 1 didefinisikan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN Judul Penelitian: Pengaruh Peranan Public Relations Terhadap Manfaat Customer Relationship Management pada Femina Group

KUESIONER PENELITIAN Judul Penelitian: Pengaruh Peranan Public Relations Terhadap Manfaat Customer Relationship Management pada Femina Group KUEIOER PEELITIA Judul Penelitian: Pengaruh Peranan Public Relations Terhadap Manfaat Customer Relationship Management pada Femina Group Kepada Bpk/Ibu Yth. aya mahasiswa program Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor internal yang dapat menentukan keberhasilan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Budaya organisasi merupakan serangkaian nilai-nilai dan strategi, gaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Budaya organisasi merupakan serangkaian nilai-nilai dan strategi, gaya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1 Budaya Organisasi 2.1.1 Pengertian Budaya Organisasi Budaya organisasi merupakan serangkaian nilai-nilai dan strategi, gaya kepemimpinan, visi & misi serta norma-norma kepercayaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di setiap organisasi tentulah memiliki banyak sekali faktor-faktor atau elemen-elemen penting yang menentukan keberhasilan dalam pencapaian tujuan organisasi. Indikator

Lebih terperinci

PERILAKU ORGANISASI ADALAH BIDANG INDISIPLINER YANG DITUJUKAN UNTUK MEMAHAMI DAN MENGATUR ORANG UNTUK BEKERJA LEBIH BAIK

PERILAKU ORGANISASI ADALAH BIDANG INDISIPLINER YANG DITUJUKAN UNTUK MEMAHAMI DAN MENGATUR ORANG UNTUK BEKERJA LEBIH BAIK PERILAKU ORGANISASI ADALAH BIDANG INDISIPLINER YANG DITUJUKAN UNTUK MEMAHAMI DAN MENGATUR ORANG UNTUK BEKERJA LEBIH BAIK ORGANISASI ADALAH PROSES YANG TERSUSUN DALAM SUATU SISTEM DIMANA ORANG DI DALAMNYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori,

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Menurut Sutarto dalam buku Usman (2009:146) dalam buku Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan menjelaskan organisasi adalah kumpulan orang, proses pembagian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sejarah Budaya Organisasi Organisasi telah ada sejak ratusan tahun lalu dimuka bumi, tidak ada literatur yang secara jelas menjelaskan asal muasal terjadinya organisasi. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berbagai pengaruh perubahan yang terjadi akibat reformasi menuntut perusahaan baik perusahaan swasta maupun pemerintah untuk mengadakan inovasi-inovasi guna

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang bertugas untuk memberikan masukan tentang konsekuensi dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, khususnya di Jakarta, berpengaruh secara signifikan pada meningkatnya fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Public relations (PR) atau hubungan masyarakat (humas) telah menjadi semacam kebutuhan dalam manajemen di Indonesia, dengan berbagai istilahnya. Hal ini bisa dilihat

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI

MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI Media Informatika Vol.16 No.2 (2017) MANAJEMEN STRATEJIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN: DAMPAK SERTA IMPLEMENTASI Muksin Wijaya Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer LIKMI Jl. Ir. Juanda 96 Bandung

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3. KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS Kuliah ke-3 1 The key words for PR Management function Planed Relationship Goodwill Understanding Acceptance Public

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan komplek, kemudian bila kebutuhan- kebutuhan serta tujuantujuan

BAB I PENDAHULUAN. banyak dan komplek, kemudian bila kebutuhan- kebutuhan serta tujuantujuan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Didalam kehidupan manusia pasti terlibat dalam suatu ikatan organisasi., baik organisasi kecil maupun organisasi besar. Keterlibatan itu karena adanya keinginan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam organisasi atau perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dalam organisasi atau perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja organisasi merupakan hasil dari fungsi pekerjaan atau usaha yang ada di dalam organisasi atau perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor internal maupun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori Landasan teori merupakan bagian yang akan membahas tentang uraian pemecahan masalah yang akan ditemukan pemecahannya melalui pembahasanpembahasan secara teoritis.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing.

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi didirikan berdasarkan tujuan dan target tertentu. Begitu pula dengan perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan masing-masing. Tujuan itu

Lebih terperinci

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team Anda mungkin memiliki banyak pengalaman bekerja dalam kelompok, seperti halnya tugas kelompok, tim olahraga dan lain sebagainya. Kelompok kerja merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial pada dasarnya mempunyai sifat untuk bersosialisasi, bekerjasama dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya. Untuk itu keberadaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan di zaman era globalisasi seperti saat ini merupakan zaman dimana informasi mudah tersebar luas karena keberadaan media massa yang semakin mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya. 1. J.P. Kotter and J.L. Hesket dalam bukunya Corporate Culture and

BAB I PENDAHULUAN. pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya. 1. J.P. Kotter and J.L. Hesket dalam bukunya Corporate Culture and 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya berasal dari kata Sanksekerta budhayah, yaitu bentuk dari akal budi atau akal. Banyak orang mengartikan kebudayaan dalam arti terbatas/sempit, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam proses menuju dunia global, setiap perusahaan memerlukan aktualisasi visi dan misi demi memperoleh keberlanjutan bisnis di masa depan. Pada dasarnya, setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini berada pada pasar berkembang Asia. Hal ini dapat dilihat dengan masuknya pasar AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan MEA (Masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Alexandros dkk (2005) dalam penelitiannya mengenai implementasi metodologi

BAB I PENDAHULUAN. Alexandros dkk (2005) dalam penelitiannya mengenai implementasi metodologi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi dan persaingan merupakan faktor lingkungan yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Organisasi secara garis besar merupakan suatu proses sistem yang terdiri dari faktor eksternal dan internal yang berhubungan atau berinteraksi satu sama lain, serta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan di setiap perusahaan tidak selamanya sama. Seorang pemimpin terkadang memiliki masalah yang kompleks terhadap karyawan didalam perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai makhluk sosial pada dasarnya manusia memiliki sifat bersosialisasi, berkomunikasi, bekerja sama, dan membutuhkan keberadaan manusia yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penulis mengangkat teori Atribusi dari Kelley dan teori motivasi berprestasi dari David McClelland sebagai grand theory. Penemuan fakta lapangan akan didukungan pula dengan data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu organisasi harus dapat mengatur dan memanfaatkan sedemikian rupa sehingga potensi sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu organisasi harus dapat mengatur dan memanfaatkan sedemikian rupa sehingga potensi sumber daya manusia yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Suatu organisasi harus dapat mengatur dan memanfaatkan sedemikian rupa sehingga potensi sumber daya manusia yang ada di organisasi dapat dikembangkan. Pengaturan atau

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini memberikan deskripsi mengenai budaya perusahaan yang ada dalam Bahana Group. Bahana group adalah kelompok perusahaan yang bergerak di dalam industry pasar modal

Lebih terperinci

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS presented by : B.Natalia Sari Pujiastuti, S.Psi, M.Si Exclusive for YAYASAN PENDIDIKAN NASIONAL KARANGTURI SEMARANG 2015 KONSEP DASAR PUBLIC RELATIONS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk mendaya gunakan sumber daya manusia secara maksimal sehingga dapat

I. PENDAHULUAN. untuk mendaya gunakan sumber daya manusia secara maksimal sehingga dapat I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia atau tenaga kerja merupakan sumber daya yang sangat berharga dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan. Segala macam aktivitas tidak akan berjalan tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Ainun Mardiah Lubis (2009) dengan judul Pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan Ainun Mardiah Lubis (2009) dengan judul Pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan Ainun Mardiah Lubis (2009) dengan judul Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan yang terjadi dalam dunia bisnis sebagai akibat dari efek globalisasi dan perkembangan teknologi informasi mengharuskan para pelaku bisnis menemukan

Lebih terperinci

Produksi Media PR Cetak

Produksi Media PR Cetak Produksi Media PR Cetak Modul ke: 07Fakultas FIKOM Humas dan Audiens Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom Program Studi HUMAS Latar Belakang Public Relations merupakan salah satu fungsi manajemen yang bertugas

Lebih terperinci

2) Penelitian ini berjudul Komunikasi Organisasi Dalam BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. 2.1 State of the Art

2) Penelitian ini berjudul Komunikasi Organisasi Dalam BAB 2 KAJIAN PUSTAKA. 2.1 State of the Art BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of the Art Penelitian terdahulu dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dalam penelitian ini diperlukan beberapa penelitian terdahulu

Lebih terperinci

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH

PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH KOMINFO PARADIGMA BARU HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PEMERINTAH Disampaikan Pada Acara Bimtek Kehumasan Peran Humas Dalam Implementasi UU No. 14 Tahun 2008, Kisaran, 23 Nopember 2010 oleh S O E K A R

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi bisnis menghadapi faktor-faktor eksternal seperti persaingan dari perusahaan-perusahaan lain, situasi ekonomi, situasi politik dan lainnya. Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Values atau nilai dianggap sebagai hal yang paling penting, karena dari sini semua hal bermula. Penerapan corporate value (nilai perusahaan) sebagai bagian dari corporate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja KAP yang berkualitas sangat ditentukan oleh kinerja auditor. Kinerja auditor menjadi perhatian utama, baik bagi klien maupun publik dalam menilai hasil audit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. Komitmen Organisasi 1.1 Definisi Komitmen Organisasi Kata komitmen berasal dari kata latin yang berarti to connect. Merriam Webster dalam (Zangaro, 2001), menyimpulkan definisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Komunikasi merupakan salah satu aktivitas dasar manusia, dengan adanya proses komunikasi manusia dapat saling berhubungan saru dengan lainnya baik dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan sangat menentukan kinerja suatu organisasi. Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan, yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. pada perusahaan sangat menentukan kinerja suatu organisasi. Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan, yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan sumber daya manusia sangat penting dalam keberlangsungan sebuah organisasi karena mereka berperan membuat keputusan untuk semua fungsi dan mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis dan sangat dinamis dan karena perkembangan tersebut diperlukan sistem manajemen yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, dunia bisnis berkembang secara cepat dan penuh ketidakpastian. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam waktu singkat dalam era persaingan

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 & 11 PUBLIK INTERNAL Pertemuan 10-11

PERTEMUAN 10 & 11 PUBLIK INTERNAL Pertemuan 10-11 PERTEMUAN 10 & 11 PUBLIK INTERNAL Pertemuan 10-11 DEFINISI Kegiatan internal Public Relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk internal publik organisasi / perusahaan. Publik internal adalah semua

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan dirasakan jauh lebih besar daripada sumber-sumber

I. PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan dirasakan jauh lebih besar daripada sumber-sumber 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu unsur yang mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan adalah sumber daya manusia yang ada di dalamnya, karena peran sumber daya manusia dalam suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada awalnya komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Pada awalnya komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Pada awalnya komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organisasi. Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman dengan menggunakan bentuk-bentuk

Lebih terperinci

Mengubah Budaya Kerja

Mengubah Budaya Kerja Belajar Terbang tanpa harus menunggu Ombak Tenang. Mengubah Budaya Kerja By: Sonny H. Kusuma Januari 2009 Sasaran Sekarang: 1. Penjelasan Proses-proses Pengembangan Budaya Organisasi 2. Membandingkan Pengembangan

Lebih terperinci

Strategi Organisasi, Struktur Proyek, Budaya Proyek

Strategi Organisasi, Struktur Proyek, Budaya Proyek Modul ke: Strategi Organisasi, Struktur Proyek, Budaya Proyek Fakultas 02Deva Prudensia Setiawan, S.T., M.M. Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen Manajemen Proyek Isi Manajemen Proyek Organisasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi merupakan penentu yang sangat penting bagi keefektifan berjalan kegiatan di dalam organisasi. Keberhasilan dan kinerja seseorang

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN PERMASALAHAN. Pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan

BAB III PERUMUSAN PERMASALAHAN. Pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan BAB III PERUMUSAN PERMASALAHAN 3.1 Alasan Pemilihan Masalah untuk Dipecahkan Pasal 25 Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan menyebutkan bahwa jenis pelayanan jasa kebandarudaraan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John R. Schermerhorn Jr (2002 : 49) dalam bukunya

BAB II LANDASAN TEORI. dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John R. Schermerhorn Jr (2002 : 49) dalam bukunya BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Budaya Organisasi Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai budaya organisasi, maka perlu dijelaskan lebih dahulu mengenai pengertian dari budaya organisasi. Menurut John

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena

BAB I. Pendahuluan. penggerak yang mendorong perubahan organisasi. dikaji dan diteleti, karena paling sering diamati namun merupakan fenomena BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Pemimpin sebagai panutan dalam organisasi, sehingga perubahan harus dimulai dari tingkat yang paling atas yaitu pemimpin itu sendiri. Maka dari itu, organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembanganya zaman yang selalu bersifat dinamis secara global membuat perusahaan-perusahaan terus memodifikasi manajemen pemasaran di dunia bisnis seperti sekarang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang menitikberatkan pada perkembangan perekonomian dan juga sumber daya manusia. Proses perekonomian yang terjadi

Lebih terperinci