PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA INDUSTRI GEMBOL DI KABUPATEN MUNA By. La Hatani

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA INDUSTRI GEMBOL DI KABUPATEN MUNA By. La Hatani"

Transkripsi

1 1 PENGARUH ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA INDUSTRI GEMBOL DI KABUPATEN MUNA By. La Hatani Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji secara empiris pengaruh orientasi pasar terhadap dan kinerja usaha kecil-menengah khususnya pada industri kerajinan gembol. Penelitian ini adalah eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif (mainstream) yang menggunakan analisis statistika inferensial dari data yang diperoleh telah dikategorik.. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpul secara cross-section melalui kuesioner. Teknik penarikan sampling adalah secara sensus atau total sampling yaitu sebanyak 27 orang pemilik/pengelola usaha industri kerajinan gembol. Metode analisis data yang digunakan adalah Analisis regresi bivariat yang dilengkapi dengan ilustrasi kualitatif berdasarkan observasi di perusahaan dan wawancara mendalam dengan para pemilik/pengelola. Hasil analisis menunjukkan bahwa orientasi pasar berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja industri gembol yang ada di Kabupaten Muna yang dapat dilihat dari nilai signifikan t sebesar 0,000 < α 0,05). Dengan demikian penentuan orientasi pasar akan mampu memberikan peningkatan bagi kinerja dari industri kerajinan gembol. Kata Kunci: Orientasi Pasar; Kinerja Industri PENDAHULUAN Keunggulan kompetitif dalam dunia bisnis menuntut setiap perusahaan untuk selalu memikirkan cara bagaimana bisa mengatasi lingkungan yang senantiasa mengalami perubahan. Setiap perusahaan hendaknya memiliki kemampuan untuk mengikuti trend yang terjadi, pengambilan keputusan dengan cepat dan akurat dan memiliki kecakapan untuk selalu mencari inovasi baru dalam menjalankan bisnisnya (Ulrich dalam Setyanto, 2004). Perusahaanperusahaan perlu memiliki kemampuan kompetitif tanpa terkecuali pada berbagai skala usaha, baik itu usaha skala besar maupun usaha kecil dan menengah. Konsekuensi dari kompetisi yang semakin ketat cenderung menyebabkan tingkat keuntungan (rate of return) yang diperoleh perusahaan akan semakin menurun. Oleh karena itu upaya peningkatan kinerja usaha menjadi satu kebutuhan yang sangat mendesak dan perlu untuk dilakukan. Permasalahan peningkatan kinerja dan daya saing perusahaan dikaitkan dengan usaha kecil-menengah (UKM) menjadi hal yang sangat menarik dan penting untuk dikaji lebih lanjut. Ditengah segala kehebatan dan ketangguhannya terhadap krisis yang terjadi dalam perekonomian, serta kontribusinya yang besar dalam sektor perekonomian khususnya bagi penyerapan tenaga kerja dan pemerataan, usaha kecil-menengah sesungguhnya memiliki masalah yang sangat rumit dan mengakar, yaitu lemahnya kompetensi yang dimiliki pada berbagai aspek pengelolaan bisnisnya. Penelitian yang dilakukan KADIN, diperoleh hasil

2 2 beberapa faktor yang menjadi hambatan usaha kecil menengah untuk bisa maju (Zulkieflimansyah dan Banu Muhamad, 2003), antara lain: (1) lemahnya sistem pembiayaan dan dukungan permodalan; (2) kurangnya kemampuan dalam melakukan akses pasar, daya saing pemasaran dan regulasi pasar domestik maupun global; (3) terbatas dalam informasi sumber bahan dan panjangnya jalur distribusi serta lemah dalam kekuatan tawar menawar; (4) lemah dalam kemampuan teknologi; (5) kualitas sumber daya manusia masih lemah meliputi: aspek kompetensi, keterampilan, etos kerja, wawasan kewirausahaan dan standarisasi produk/jasa; (6) birokrasi perijinan membutuhkan waktu relatif panjang; (7) keberadaan lembaga penjamin belum mampu melayani UKM secara optimal; (8) tidak berfungsinya secara baik lembaga promosi pemerintah. Permasalahan-permasalahan tersebut dihadapi juga oleh kelompok usaha industri kerajinan gembol di Kabupaten Muna yang menghasilkan produk berupa: meja, kursi, patung dan hiasan dinding (pandil), selain menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan semakin banyaknya jenis usaha yang sama ada beberapa kendala lainnya yang juga dihadapi industri ini untuk bisa berkembang menjadi besar, antara lain: sulit mendapatkan modal, kurang memiliki kemampuan melakukan akses pasar utamanya pasar luar negeri (ekspor), lemah dalam pengelolaan usaha (manajemen usaha) termasuk sumber daya manusia yang dimiliki, semakin langkahnya bahan baku yang digunakan, kurangnya pengetahuan dan keterampilan teknis di bidang usaha yang dilakukan. Kurang efektifnya upaya pemberdayaan yang dilakukan disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya generalisasi permasalahan UKM, pemberdayaan masih bersifat satu arah (one-way) artinya masih mengandalkan peran yang besar dari pihak pemerintah tanpa diikuti oleh upaya partisipatif pihak UKM dalam pengembangan usahanya sendiri dan upaya pemberdayaan belum menyentuh hal-hal yang bersifat strategis. Program-program pengembangan yang dilakukan selama ini cenederung bersifat jangka pendek (short-term), artinya belum menyentuh upaya-upaya strategis, yaitu pada upaya pengembangan wawasan dan budaya dari sumber daya manusia yang ada di internal perusahaan sebagai suatu aset penting yang bersifat strategik dalam upaya peningkatan kinerja perusahaan guna meningkatkan keunggulan bersaing usaha (competitive advantage) pada lingkungan bisnis yang begitu cepat mengalami perubahan (turbulance). Upaya yang dapat dilakukan dalam upaya mengembangkan usaha kecil menengah, seperti dikemukakan oleh Haris dan Piercy (1997), bahwa peningkatan kinerja dan peningkatan daya saing perusahaan dapat dilakukan melalui pengembangan budaya organisasi yang difokuskan

3 3 pada pemahaman terhadap kebutuhan pasar, keinginan dan permintaan pasar yaitu berorientasi pada pasar (market oriented-culture). Senda dengan hasil temuan penelitian Kumar (2002) bahwa orientasi pasar memberikan kontribusi yang signifikan dalam peningkatan sejumlah kompetensi perusahaan yang dapat mendorong kinerja yang tinggi dalam bidang biaya dan kesuksesan dalam memberikan layanan yang baru. Pencapaian kinerja yang baik merupakan kontribusi dari dinamisasi strategi dan beberapa faktor sukses, meliputi: komitmen, daya dukung, manajemen tim yang kuat, kemampuan mengembangkan dan menjaga keberlangsungan usaha; menggunakan pendekatan strategi yang tepat; mampu dalam mengidentifikasi dan fokus terhadap pasar (market oriented); memiliki visi, kemampuan memimpin dan hubungan yang baik dengan pelanggan atau klien. Mengacu pada kajian teoritis dan empiris yang telah dipaparkan di atas, upaya meningkatkan kinerja perusahaan dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu secara internal dan eksternal. Khususnya secara eksternal peningkatan kinerja perusahaan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kultur yang berorientasi pada pasar (market orientation), yaitu bagaimana memahami kebutuhan, keinginan dan permintaan pasar. Dalam aplikasinya upaya tersebut menjadi satu kebutuhan untuk dilakukan dalam mengoptimalkan kinerja usaha. Market orientation memiliki peran yang sama penting dan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh Harris dan Ogbonna (2000), yang membuktikan bahwa terdapat hubungan langsung antara orientasi pasar dengan kinerja. Dari konsep yang dikembangkan jika dikaitkan dengan tantangan kedepan yang dihadapi oleh UKM khususnya pada industri kerajinan gembol di Kabupaten Muna perlu mengembangkan keunggulan bersaingnya (competitive advantage), maka penelitian pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja usaha industri kerajinan gembol di Kabupaten Muna menjadi penting untuk dilakukan. Industri kerajinan gembol dijadikannya sebagai objek kajian penelitian ini dengan pertimbangan bahwa industri kerajinan gembol merupakan salah satu produk unggulan di Kabuapaten Muna yang memberikan kontribusi besar bagi peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Muna, dan menjadi daya tarik pariwisata daerah. Oleh karena itu kelangsungan hidup dari industri kerajinan gembol sangat perlu untuk diperhatikan dan dipertahankan dalam era ketatnya persaingan yang ada. Industri kerajinan gembol dijadikannya sebagai objek dalam penelitian ini dengan dasar pertimbangan bahwa industri kerajinan tersebut menjadi salah satu produk unggulan di Kabuapaten Muna dan memberikan kontribusi yang besar bagi pembentukan Produk Domestik Regional Bruto

4 4 (PDRB) Kabupaten Muna, serta menjadi salah satu daya tarik pariwisata daerah. Kelangsungan hidup dari industri kerajinan gembol sangat perlu untuk diperhatikan dan dipertahankan dalam era ketatnya persaingan yang ada. Mencermati fenomena empiris dan berdasarkan kajian teori penelitian ini penting dilakukan untuk mengkaji pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja industri kerajinan gembol. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui dan mengkaji secara empiris pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja industri kerajinan gembol di Kabupaten Muna. Penelitian ini, difokuskan pada kajian orientasi pasar dengan indikator yaitu: (a) customer orientation yaitu persepsi produsen terhadap perhatiannya kepada kepuasan pelanggan (b) competitor orientation yaitu ketanggapan perusahaan terhadap pesaing ukuan, dan (c) interfunctional coordination yaitu persepsi produsen terhadap koordinasi interfungsi. Kemudian kinerja usaha dimaksudkan sebagai prestasi dari industri gembol yang diukur secara kuantitatif, dengan meminta tanggapan dari pengelola/pemiliki usaha berkaitan dengan tingginya pertumbuhan dari penjualan (dalam rupiah/tahun dan unit/tahun) dan tingkat laba (penerimaan-pengeluaran per-tahun) yang diperoleh oleh unit usaha ini. Pendekatan analisis statistika deskriptif dan inferensial (analisis regersi bivariat) guna menjelaskan hubungan dari variabel yang diteliti, sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan bagi pemerintah daerah. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif (mainstream) yang menggunakan analisis statistika inferensial dari data yang diperoleh telah dikategorik. Penggunaan analisis tersebut didasari pertimbangan atas model hipotesis yang dibangun untuk menjawab permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Data yang digunakan adalah data primer yang dikumpul secara cross-section melalui kuisioner. Populasi penelitian ini sebanyak 27 unit usaha kerajinan gembol di Kabupaten Muna, yang tersebar di empat kecamatan. Selanjutnya yang dijadikan sampel adalah pemilik atau pengelola dari usaha kerajinan gembol sebanyak 27 orang, dengan demikian dari seluruh populasi dijadikan sebagai sampel yang disebut dengan sensus atau total sampling. Sensus terjadi karena karakteristik yang ada dalam populasi dikenali peneliti (Sudjana, 2002:161). Pertimbangan seluruh populasi dijadikan sebagai sampel karena jumlah populasinya relatif sedikit dan mudah dijangkau, oleh karena itu untuk kepentingan dalam memenuhi kriteria analisis dan pembahasan seluruh populasi dijadikan sebagai sampel. Metode analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesisi dan mencapai tujuan penelitian ini adalah : 1. Analisis statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran tentang karakteristik responden serta menyusun distribusi frekuensi dengan menggunakan data dari

5 5 kuesioner yang telah diberikan kepada responden sehingga diperoleh frekuensi, persentase dan rata-rata skor jawaban responden. 2. Analisis Regresi Bivariat, sebagai lanjutan dari analisis deskriptif yang digunakan untuk mengetahui pengaruh orientasi pasar terhadap kinerja usaha gembol di Kabupaten Muna, dengan model persamaan : Y = β0 + β1x + e i HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa analisis statistika inferensial yang digunakan bertujuan untuk menjawab hipotesis yang diajukkan dalam penelitian ini, yaitu pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sehingga dilanjutkan dengan analisis regresi bivariat. Ringkasan hasil perhitungan analisis regresi bivariat penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Ringkasan Hasil Analisis Regresi Bivariat Variabel Bebas Koefisien Regresi (B) Beta t hitung Sig.t Keterangan Orientasi Pasar (X) 0,224 0,905 10,651 0,000 Signifikan R = 0,905 SEE = 0,553 R Square = 0,819 F hitung = 113,454 Constant = -1,557 Sig. F = 0,000 Sumber : Data primer (diolah), 2007 Berdasarkan tabel 1. diatas maka hasil analisis regresi bivariat untuk variabel orientasi pasar terhadap kinerja industri gembol di Kabupaten Muna menujukkan besarnya nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,819 dapat diartikan bahwa 81,90% proporsi variasi dari kinerja usaha industri gembol di Kabupaten Muna diterangkan oleh keseluruhan variabel Orientasi pasar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akurasi model untuk kepentingan prediksi semakin akurat, sehingga variabel orientasi pasar, dapat memberikan kontribusi pengaruh sebesar 81,90% terhadap kinerja usaha industri gembol di Kabupaten. Sisanya 18,10% dijelaskan atau ditentukan oleh variabel lain di luar model analisis. Hasil analisis regersi bivariat menunjukkan bahwa variabel orientasi pasar mempunyai nilai sig t sebesar 0,000, jika dibandingkan taraf signifikansi α=0,05, maka nilai sig t < α = 0,05 atau 5%. Hal ini dapat diartikan bahwa hipotesis penelitian (H a ) yang diajukan terbukti dapat diterima bahwa ada pengaruh signifikan antara variabel orientasi pasar terhadap kinerja usaha industri gembol di Kabupaten Muna.

6 6 Berdasarkan hasil analisis data baik secara deskriptif maupun inferensial dalam penelitian ini, sebelum dilakukan pembahasan pada terlebih dahulu peneliti mengkombinasikan beberapa hasil temuan. Hasil analisis regresi bivariat ternyata juga sama dengan hasil analisis statistika dekriptif yang dilakukan sebelumnya, sehingga dapat memperkuat hasil temuan dalam penelitian ini. Dari analisis deskriptif atas variabel orientasi pasar mempunyai nilai sebesar 4,07 dapat diartikan bahwa rata-rata responden dalam penelitian ini memberikan tanggapan setuju dalam penentuan dan mempertimbangkan faktor orientasi pasar yaitu customer orientation, competitor orientation, dan inter-functional coordination dengan item-itemnya, meliputi: kerjasama pencapaian target pasar, penciptaan keunggulan bersaing dengan pemahaman kebutuhan pelanggan, pemahaman terhadap penciptaan nilai bagi pelanggan, penyebaran informasi dalam perusahaan, selalu mendiskusikan kekuatan dan kelemahan pesaing, memanfaatkan kelemahan pesaing untuk meraih keuntungan, dan respon terhadap perubahan strategi pelanggan. Dengan demikian variabel orientasi pasar pada industri gembol di Kabupaten Muna memegang peranan penting dalam peningkatan kinerja usaha. Pada variabel kinerja usaha mayoritas responden menilai kinerja dari usaha meubel di Kota Kendari dalam tiga tahun terakhir cenderung meragukan untuk dikatakan kinerja usahanya tinggi, Hal ini dapat dilihat dari nilai skor rata-rata variabel kinerja usaha yaitu sebesar 3,19. Indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja usaha dalam penelitian ini adalah tingkat pertumbuhan penjualan dan kemampuan dari usaha ini dalam menciptakan keuntungan dilihat dari capaiannya dalam tiga tahun terakhir. Kesempatan yang luas dalam mengembangkan kreativitas pekerja, ternyata memberikan dampak langsung bagi peningkatan kinerja industri gembol. Sehingga dapat dikatakan bahwa jika perusahaan ingin meningkatkan kinerja usahanya maka orientasi pasar menjadi prioritas utama untuk dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan secara tidak terstruktur terhadap pemilik dan pengelola yang ada pada industri gembol di Kabupaten Muna terungkap bahwa perlakuan yang diberikan pihak manajemen baik itu upaya pemberdayaan maupun penilaian terhadap kinerja industri lebih menumbuhkan komitmen pekerja untuk melakukan yang terbaik bagi perusahaan dalam memberikan kepuasan bagi pelanggan atau konsumen. Dari hasil pengamatan ke lokasi usaha bisa dilihat bagaimana pekerja mau untuk memberikan respon bagi upaya-upaya perbaikan terhadap produk yang mereka hasilkan, baik itu dari sisi bentuk agar sesuai dengan keinginan konsumen serta finishing yang baik terhadap produk yang dikerjakan agar konsumen merasa puas. Ini sebagai suatu bukti bahwa komitmen dan rasa

7 7 memiliki pekerja tumbuh dengan upaya pemberdayaan dan penilaian kinerja yang sebahagian besar mengarah pada aspek orientasi pasar, yaitu kepuasan dari pelanggan atau konsumen. Hasil analisis inferensial (regresi bivariat) menunjukan bahwa orientasi pasar memiliki pengaruh langsung dan signifikan terhadap kinerja industri gembol di Kabupaten Muna. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifingkasi t pada analisis regresi bivariat yaitu sig t = 0,000 < α = 0,05. Hal ini membuktikan bahwa orientasi pasar yang dilakukan oleh para pengusaha gembol memberikan pengaruh yang signifikan bagi peningkatan kinerja industri gembol di Kabupaten Muna. Oleh karena itu pemberdayaan yang dilakukan oleh para pengusaha gembol di Kabupaten Muna dan penilaian terhadap kinerja memberikan dampak secara langsung bagi peningkatan kinerja usaha, namun bagi pemilik dan pengelolah diharpakan agar mampu akses dan meningkatkan kinerja usaha yang berkelanjutan tetap memprioritaskan pelanggan melalui orientasi pasar. Dalam kaitannya dengan orientasi pasar ini, pihak manajemen dalam usaha kerajinan gembol di Kabupaten Muna harus selalu berorientasi pada konsumen, berorientasi pada pesaing dan melihat pada kerjasama inter-fungsi yang ada dalam usaha. Melihat hubungan secara langsung ini, maka pihak manajemen dapat memanfaatkan kemampuan organisasi dalam orientasi pasar untuk meningkatkan keunggulan dalam persaingan usahanya. dengan orientasi pasar ini perusahaan selalu dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggannya, memiliki informasi pasar yang akurat tentang pesaing dan pelanggan, serta tetap dapat menjaga kerjasama inter-fungsi yang ada dalam perusahaan. Hasil temuan dalam penelitian ini sesuai dan mendukung teori konsep pemasaran Kohli dan Jaworski (1993); Cravens dan Piercy (2003), dan sesuai pula dengan hasil riset terdahulu yang dilakukan oleh Harris dan Ogbonna (2000); Matsuno dan Mentzer (2000); Appiah-Adu et.al. (1997); Kumar (2002), serta Narver dan Slater (1990). Implikasi Penelitian Temuan dari penelitian ini memberikan beberapa implikasi bagi para pemilik dan pengelola usaha kerajinan ukiran kayu, bahwa: 1. Pemilik atau pengelola usaha kerajinan gembol dapat mendorong peningkatan kinerja usaha dengan menggunakan orientasi pasar, karena orientasi pasar mampu memberikan kinerja industri gembol di Kabupaten Muna untuk menerapkan strategi organisasional dan meningkatkan komitmen dalam menerapkan strategi usaha.

8 8 2. Pemberdayaan pekerja dengan melibatkan partisipasi tenga kerja dalam pengambilan kebijakan operasional dan pemberian keleluasaan bagi mereka dalam melakukan inisiatif serta pemberian upah berdasarkan pada penilaian kinerja merupakan hal yang sangat positif bagi upaya menumbuhkan komitmen dalam menerapkan strategi usaha yang berorientasi pada kebutuhan dan keinginan dari pelanggan atau konsumen (orientasi pasar). 3. Kebijakan industri gembol di Kabupaten Muna dalam melakukan orientasi pasar difokuskan kepada customer orientation, competitor orientation, dan inter-functional coordination.. Hasil penelitian ini memberikan kejelasan bagi pemilik dan pengelola dari industri gembol, bahwa orientasi psar sangat perlu dilakukan untuk dapat meningkatkan kinerja dan daya saing usaha melalui peningkatan kapabilitas teknis mereka menuju kepada peningkatan kemampuan dalam menghasilkan produk baik secara kualitas maupun kuantitas serta dapat meningkatkan produktivitas pekerja dilihat dari ukuran waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan dan standar kualitas yang diinginkan oleh konsumen. Dengan demikian orientasi pasar mampu memberikan keberhasilan dari usaha ini dalam upaya peningkatan kinerja usaha. KESIMPULAN 1. Hasil analisis deskriptif menunjukkan orientansi pasar telah dimplementasikan dalam operasional pada industri meubel. Hal ini dibuktikan dengan nilai mean variabel orientasi pasar sebesar 4,07 dapat diartikan bahwa rata-rata responden telah memberikan pernyataan setuju dalam penentuan dan mempertimbangkan faktor orintasi pasar. Dengan demikian adanya orientasi pasar pada industri gembol di Kabupaten Muna memegang peranan penting dalam peningkatan kinerja usahanya. 2. Kinerja usaha yang diukur dengan capaian meubel dalam tiga tahun terakhir, untuk pertumbuhan tingkat penjualan dari usaha ini adalah tinggi. Namun tidak untuk peningkatan kemampuan usaha dalam mendapatkan keuntungan. Mayoritas responden menilai kinerja dari uindustri gembol meragukan untuk dikatakan kinerja usahanya tinggi, hal ini dibuktikan dengan nilai mean variabel kinerja usaha hanya sebesar 3, Hasil analisis regersi bivariat menunjukkan variabel orientasi pasar mempunyai nilai signifikansi t sebesar 0,000, jika dibandingkan taraf signifikansi (α=0,05, maka nilai sig t < α = 0,05. Hal ini membuktikan bahwa orientasi pasar industri gembol memberikan pengaruh signifikan bagi peningkatan kinerja usaha. Penentuan orientasi pasar yang efektif akan mampu memberikan peningkatan bagi kinerja industri gembol di Kabupaten Muna.

9 9 DAFTAR PUSTAKA Adu, Kwaku Appiah Market Orientation and Performance: Do the Findings Established in Large Firm Hold in the Small Business Sector. Journal of Euro-Marketing; 6, 3; ABI/INFORM Global. p.1 BPS, Kabupaten Muna Dalam Angka. Muna. Cravens, David W. & Nigel F Piercy Strategic Marketing, Seventh Edition, McGraw- Hill, New York Disperindag, Laporan Tahunan Disperindag Kabupaten Muna Muna Ghozali, Imam, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi 3, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Gujarati, Dahmodar & Sumarno Zain Ekonomimetrika Dasar, Erlangga. Jakarta Kotler, Philip Manajemen Pemasaran, Edisi Milenium, Prehanlindo, Jakarta. Kumar, Kamalesh Market Orientation, Organizational Competencies and Performance: An Empirical Investigation of a Path-Analytical Model, Journal of American Academy of Business, Cambridge; 1, 2; ABI/INFORM Global. p.371 Matsuno, Ken and John T. Mentzer The Effects of Strategy Tipe on the Market Orientation-Performance Relationship. Journal of Marketing, 64, 4; ABI/INFORM Global. p.1 Raju, P.S et.al The Relationship between Market Orientation and Performance in the Hospital Industry: A Structural Equation Modeling Approach. Health Care Management Science. 3, 3. ABI/INFORM Global. p.237 Sekaran, Uma Research Methods for Business: A Skill Building Approach, Third Edition, John Willey & Sons, Inc. New York. Setyawan, Anton A, Pengaruh Customer Orientation terhadap Kinerja Usaha Kecil- Menengah: Kasus Sentra Industri Mebel Serenan, Klaten, Jawa Tengah. Manajemen Usahawan Indonesia, No.4/TH. XXXIII. Sudjana Metode Statistika, Edisi ke-6. Tarsito Bandung. Tjiptono, Fandi dkk Marketing Scales, Penerbit Andi, Yogyakarta. Zukkieflimansyah dan Banu Muhamad H, Refleksi Dinamika Inovasi Teknologi UKM di Indonesia: Studi Kasus Industri Logam dan Permesinan. Usahawan Indonesia No. 08/TH. XXXII.

Nadia Dwi Irmadiani. Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang, 50275, Indonesia

Nadia Dwi Irmadiani. Administrasi Bisnis, Universitas Diponegoro, Semarang, 50275, Indonesia Analisis Membangun Orientasi Pasar dan AdaptabilitasLingkungan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Melalui Competitive Advantage Dalam Mencapai Kinerja Pemasaran (Studi Pada UKM Produk Unggulan Sentra Batik

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB II KERANGKA TEORITIS BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Teori Kinerja Pemasaran Kinerja pemasaran merupakan elemen penting dari kinerja perusahaan secara umum karena kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari kinerja pemasarannya

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN 5.1 Hasil Temuan Deskriptif Hasil temuan deskriptif yang disajikan pada BAB IV dapat dilihat pada tabel 54, yang menampilkan rangkuman rentang nilai mean dan standar deviasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data dan pembahasan. Adapun urutan analisis data adalah uji kualitas data yang terdiri dari uji validitas dan reliabilitas data, analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey. 3.2 Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong dalam penelitian survey. Penelitian survey menurut Sugiyono, (2010) adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tentang pemasaran yang berorientasi pasar serta inovasi produk akan

BAB I PENDAHULUAN. tentang pemasaran yang berorientasi pasar serta inovasi produk akan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada dasarnya tujuan didirikannya suatu perusahaan yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Oleh sebab itu diperlukan adanya kelancaran dalam pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung,

BAB I PENDAHULUAN. 2006, hal Hermawan Kartajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, Mizan, Bandung, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah perusahaan harus menjadi perusahaan yang sustainable artinya perusahaan yang mampu bertahan dan sukses, tidak hanya pada saat ini tetapi juga dimasa mendatang.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar) ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN AIR MINERAL KEMASAN (Studi Kasus Desa Tohudan, Colomadu Karanganyar) Novemy Triyandari Nugroho STMIK Duta Bangsa Surakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini, akan diuraikan mengenai Usaha Kecil Menengah, definisi dan teori mengenai orientasi pasar, serta dipaparkan pula penelitian terdahulu terkait dengan orientasi pasar.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan menjawab hipotesis penelitian yang diajukan. 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan disajikan gambaran data penelitian yang didapat dari hasil jawaban responden, proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data tersebut.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan yang dilakukan pada bab. nasabah tabungan BNI Taplus di Surabaya.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan yang dilakukan pada bab. nasabah tabungan BNI Taplus di Surabaya. 68 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel nilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Porter Wachjuni 2014) (Departemen Perdagangan 2007). (Suaramerdeka, 2013) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam industri apapun, industri nasional ataupun internasional yang menghasilkan barang dan jasa, aturan persaingan tercakup dalam lima kekuatan bersaing

Lebih terperinci

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PENGARUH HUBUNGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KARAKTERISTIK INFORMASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada PT. SRI REJEKI ISMAN Sukoharjo) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. tanggap, jaminan, dan empati secara bersama-sama terhadap kepuasan

BAB V PENUTUP. tanggap, jaminan, dan empati secara bersama-sama terhadap kepuasan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan baik secara deskriptif maupun statistik dengan regresi linear berganda melalui program SPSS 16.0 maka dapat ditarik kesimpulan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Universitas Dian Nuswantoro

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN Universitas Dian Nuswantoro Pertemuan ke : Kompetensi Dasar Indikator Pokok Bahasan/Materi Aktifitas Pembelajaran Rujukan 1-2 Setelah mengikuti perkuliahan Segmentasi Pasar Pemahaman tentang Segmentasi Pasar, Target Pasar, Posisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian adalah variable penelitian atau sesuatu yang merupakan inti problematika penelitian yaitu pengaruh marketing, pelayanan costumer service,

Lebih terperinci

ANALISIS POSISI STRATEGIS USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PERLOGAMAN DI KOTA TEGAL

ANALISIS POSISI STRATEGIS USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PERLOGAMAN DI KOTA TEGAL ANALISIS POSISI STRATEGIS USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PERLOGAMAN DI KOTA TEGAL Oleh: Ary Yunanto 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto E-mail: aryyunanto_gk@yahoo.co.id Abstract

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan Melalui hasil analisa yang telah dilakukan baik secara deskriptif maupun

BAB V PENUTUP Kesimpulan Melalui hasil analisa yang telah dilakukan baik secara deskriptif maupun BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Melalui hasil analisa yang telah dilakukan baik secara deskriptif maupun statistik dengan Maximum Likehood melalui program AMOS 19.0 maka dapat ditarik kesimpulan dari penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat

BAB I PENDAHULUAN. tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Toko serba ada adalah salah satu saluran distribusi tidak langsung yang sudah seharusnya memberikan pelayanan kepada konsumen dengan sebaikbaiknya. Hal ini disebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia bisnis semakin mengalami kemajuan yang pesat. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir di semua sektor kehidupan

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN. Diah Yulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember

PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPUASAN DAN LOYALITAS PELANGGAN. Diah Yulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember Bisma Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 9, No. 1 Januari 2015 Hal. 17-28 PENGARUH KUALITAS LAANAN, KEPUASAN DAN LOALITAS PELANGGAN Diah ulisetiarini Fakultas Ekonomi Universitas Jember diah.yulisetiarini2@gmail.com

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Melalui hasil analisis yang telah dilakukan maka akan dapat diketahui kesimpulan

BAB V PENUTUP. Melalui hasil analisis yang telah dilakukan maka akan dapat diketahui kesimpulan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Melalui hasil analisis yang telah dilakukan maka akan dapat diketahui kesimpulan dari penelitian bahwa: 1. Produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan Giant di

Lebih terperinci

PENGARUH TRAINING, EMPOWERMENT DAN PERFORMANCE APPRAISAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. TELKOM KENDARI

PENGARUH TRAINING, EMPOWERMENT DAN PERFORMANCE APPRAISAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. TELKOM KENDARI PENGARUH TRAINING, EMPOWERMENT DAN PERFORMANCE APPRAISAL TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PT. TELKOM KENDARI By. La Hatani Staf Pengajar Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unhalu ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, berikut kesimpulan yang dapat ditarik serta jawaban dari rumusan masalah: 1. Penilaian persepsi responden terhadap atribut produk

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Tingkat kepuasan konsumen atas

Lebih terperinci

MARKET ORIENTATION: URGENSI DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATKAN PERFORMANCE UKM (USAHA KECIL MENENGAH) DI INDONESIA

MARKET ORIENTATION: URGENSI DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATKAN PERFORMANCE UKM (USAHA KECIL MENENGAH) DI INDONESIA MARKET ORIENTATION: URGENSI DAN PERANANNYA DALAM MENINGKATKAN PERFORMANCE UKM (USAHA KECIL MENENGAH) DI INDONESIA Heny Rita Purnamasari Program Studi Manajemen Universitas Ma Chung ABSTRACT. The large

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN PADA SALON D MODE PURWOREJO Esty Ludriana Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Salah satu perilaku konsumen yang menarik bagi perusahaan adalah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Orientasi Pasar, Inovasi Produk, Kinerja Pemasaran

ABSTRAK. Kata Kunci: Orientasi Pasar, Inovasi Produk, Kinerja Pemasaran Judul : Peran Inovasi Produk Dalam Memediasi Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi pada UKM Kerajinan Ukiran Kayu di Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar) Nama : Tesa Asashi NIM : 1306205056

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja

Abstrak. Kata Kunci: tingkat upah, teknologi, produktivitas kerja, penyerapan tenaga kerja Judul : Pengaruh Tingkat Upah dan Teknologi Terhadap Produktivitas Kerja dan Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Mebel Meja Kayu di Kota Denpasar Nama : Nashahta Ardhiaty Nurfiat NIM : 1306105077 Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memahami dengan benar apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memahami dengan benar apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pemahaman yang baik mengenai pelanggan, akan mendorong manajemen untuk memahami dengan benar apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen. Dengan mengetahui keinginan

Lebih terperinci

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten)

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN. (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PELANGGAN (Studi Pada: Bengkel Mandiri Tekhnik Klaten) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis pengaruh bauran pemasaran Rumah Makan Bakso Salatiga Bandung terhadap loyalitas konsumen Bakso Salatiga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, terutama dalam sektor ekonomi yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA Oleh : DIAN ASRI SHOFIYATUN B 100 070 057 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA SONGKET SKALA KECIL DI KOTA PALEMBANG

PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA SONGKET SKALA KECIL DI KOTA PALEMBANG PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI TEKNOLOGI DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA SONGKET SKALA KECIL DI KOTA PALEMBANG Heri Setiawan Jurusan Administrasi Niaga Politeknik Negeri Sriwijaya

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO KEDIRI TAHUN 2015

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO KEDIRI TAHUN 2015 Artikel Skripsi PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN LOKASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN RUMAH MAKAN AYAM BAKAR WONG SOLO KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo)

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN LAYANAN JASA PERBANKAN (Studi pada nasabah BRI dan Bank Jateng di Purworejo) Diah Restu Wulandari diahrestuwulandari@yahoo.co.id Abstrak Diah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSAKA. Alma, Buchari Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :

DAFTAR PUSAKA. Alma, Buchari Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : DAFTAR PUSAKA Alma, Buchari. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta. Assael, Henry, 2004. Consumer Behavior and Marketing Action, 5th ed, South Western College Publishing, Ohio.

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO

PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO PENGARUH PRODUCT BUNDLING TERHADAP PEMBELIAN HANDPHONE MEREK NEXIAN DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Reza Fauzia riesha_fle@yahoo.com Universitas Purworejo ABSTRAK Tingkat persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang no 10 tahun 1998). Kredit sebagai usaha pokok bank

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-undang no 10 tahun 1998). Kredit sebagai usaha pokok bank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk bentuk lainnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan analisis jalur (path

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan analisis jalur (path BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dengan analisis jalur (path analysis) pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulannya: 1. Dari penelitian yang telah dilakukan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002, Metode Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 2002, Metode Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta. 48 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 1999, Statistik. LP3ES, Jakarta. Ferdinand, A. T, 2000, "Manajemen Pemasaran : Sebuah Pendekatan Strategik", Research Paper Series no. 01/Mark/01/2000, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI A. Landasan Teori 1. Keunggulan Bersaing Untuk dapat bertahan, apalagi untuk memenangkan persaingan, maka setiap perusahaan harus menciptakan daya saing khusus agar memiliki posisi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. rumusan hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan. simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. rumusan hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan. simpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan judul penelitin, pokok permasalahan, tujuan penelitian, rumusan hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan simpulan dari penelitian ini

Lebih terperinci

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93

Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Jordyanto Hermanus Laemonta & Metta Padmalia, Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen Terang Bulan Martabak 93 Pengaruh Inovasi dan Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI MELALUI IMPLEMENTASI KONSEP PEMASARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI MELALUI IMPLEMENTASI KONSEP PEMASARAN Jurnal MAKSIPRENEUR, Vol. I, No. 1, 2011, hal. 99-107 UPAYA MENINGKATKAN KEBERHASILAN USAHA INDUSTRI MELALUI IMPLEMENTASI KONSEP PEMASARAN Siti Noor Hidayati Fakultas Ekonomi Universitas Proklamasi 45,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Oleh : DRAJAT DWI LAKSITO NIM : B 100 080 087 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR Muliaty / Jurnal Administrasi Publik, Volume 6 No. 1 Thn. 2016 77 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS PELAYANAN PADA POLITEKNIK NEGERI MEDIA KREATIF MAKASSAR Muliaty Politeknik Negeri Media Kreatif

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Minat Pembelian Ulang.

Kata Kunci: Kepuasan Pelanggan, Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Minat Pembelian Ulang. Peranan Kepuasan Pelanggan dalam Memediasi Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Pembelian Ulang Produk dan Jasa Larissa Skin Care di Jember (The Role of Customer Satisfaction In

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Niat Beli

BAB V PENUTUP. maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Niat Beli 71 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan yang diuraikan sebagai berikut : 1. Citra Merek, dan Kepercayaan secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian difokuskan kepada masalah yang diteliti yaitu pengaruh pemasaran hijau terhadap

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK SAMSUNG GALAXY YOUNG S 6310 (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Simpulan hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini yang diuji dengan menggunakan Path Analysis (analisis jalur) adalah variabel experienced meaningfulness tidak

Lebih terperinci

PENGARUH ІNOVASІ TERHADAP KEUNGGULAN BERSAІNG DAN KІNERJA PEMASARAN (Sensus pada UKM Kerіpіk Tempe Sanan)

PENGARUH ІNOVASІ TERHADAP KEUNGGULAN BERSAІNG DAN KІNERJA PEMASARAN (Sensus pada UKM Kerіpіk Tempe Sanan) PENGARUH ІNOVASІ TERHADAP KEUNGGULAN BERSAІNG DAN KІNERJA PEMASARAN (Sensus pada UKM Kerіpіk Tempe Sanan) Zulfіda Edy Yulіanto Sunartі Fakultas Іlmu Admіnіstrasі Unіversіtas Brawіjaya Malang E-maіl: zulfіda2@gmaіl.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor industri yang dipandang strategis adalah industri manufaktur. Industri manufaktur dipandang sebagai pendorong atau penggerak perekonomian daerah. Seperti umumnya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memiliki pengaruh signifikan terhadap ekuitas merek smartphone Apple di

BAB V PENUTUP. memiliki pengaruh signifikan terhadap ekuitas merek smartphone Apple di 1 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil uji hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan maka kesimpulan dari hasil penelitian ini dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Kepribadian merek,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Surve pada Cafe Kedai Mat Moen di Boyolali)

ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Surve pada Cafe Kedai Mat Moen di Boyolali) ANALISIS PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN (Surve pada Cafe Kedai Mat Moen di Boyolali) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Progam Sarjana

Lebih terperinci

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial 1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. market sharenya, beberapa perusahaan menerapkan berbagai strategi yang

BAB I PENDAHULUAN. market sharenya, beberapa perusahaan menerapkan berbagai strategi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya persaingan untuk memperebutkan pasar, menyebabkan perusahaan harus menetapkan strategi yang tepat dalam pemasaran produk usahanya. Pemasaran merupakan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial

BAB V PENUTUP. khas minang di kota Padang dengan menguji hubungan antara entrepreneurial BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang menentukan kinerja pada industri mikro, kecil, dan menengah (IKM) makanan khas minang di kota Padang dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. maka diperoleh kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil dan analisa serta pengujian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Berdasarkan nilai t hitung yang terdapat pengaruh

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 1. Kualitas layanan, kepercayaan, dan komitmen secara simultan berpengaruh

BAB V PENUTUP. 1. Kualitas layanan, kepercayaan, dan komitmen secara simultan berpengaruh BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Melalui hasil analisis yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Kualitas layanan, kepercayaan, dan komitmen secara simultan berpengaruh signifikan positif

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK ABSTRAK Eptarina Rosanti email: eptarina.rosanti89@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsep pembangunan seringkali dianggap sama dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan salah satu jalur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan kecil menengah adalah sebuah entitas yang memiliki skala

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan kecil menengah adalah sebuah entitas yang memiliki skala BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan kecil menengah adalah sebuah entitas yang memiliki skala kecil. Perusahaan kecil menengah ini memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,-

Lebih terperinci

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI

Noer Rafikah Zulyanti *) Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN MIE INSTAN MEREK INDOMIE ( Studi pada anak kos yang tinggal di wilayah Kota Lamongan ) Noer Rafikah Zulyanti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. konsumen yang disusun dalam tabulasi data.untuk mendukung keakuratan hasil

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. konsumen yang disusun dalam tabulasi data.untuk mendukung keakuratan hasil BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. AnalisisDeskriptif Analisis deskriptif membahas mengenai karakteristik dan penilaian konsumen yang disusun dalam tabulasi data.untuk mendukung keakuratan hasil

Lebih terperinci

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016

ISSN : AGRITEPA, Vol. II, No.2, Januari Juni 2016 PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN KUALITAS TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH (UMKM) INDUSTRI PANGAN DI KOTA BENGKULU EFFECT OF ORIENTATION ENTREPRENEURSHIP AND

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di hampir semua sektor usaha dewasa ini semakin marak. Dengan makin

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan di hampir semua sektor usaha dewasa ini semakin marak. Dengan makin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di hampir semua sektor usaha dewasa ini semakin marak. Dengan makin terbukanya kesempatan bagi pemodal asing untuk memasuki wilayah Indonesia, kompetisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan perdagangan di Indonesia semakin pesat. Baik perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut, maka perusahaan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wirausaha memiliki peran penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, salah satu contohnya adalah negara adidaya Amerika. Penyumbang terbesar perekonomian Amerika

Lebih terperinci

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA Andi Setya Pratama, Nurul Qomari, Indah Noviandari Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. beberapa kesimpulan yang dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut :

BAB V PENUTUP. beberapa kesimpulan yang dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut : 70 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis dan uji hipotesis yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa kesimpulan yang dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut : 1. Identitas Merek berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Reliabilitas terbukti berpengaruh

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI KARYA ILMIAH Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bidang perbankan merupakan salah satu bidang yang mendapat perhatian pemerintah karena bank merupakan salah satu sumber permodalan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. dengan menggunakan SPSS 17.00, menunjukkan bahwa : 2. Kepercayaan berpengaruh signifikan positif terhadap loyalitas nasabah,

BAB V PENUTUP. dengan menggunakan SPSS 17.00, menunjukkan bahwa : 2. Kepercayaan berpengaruh signifikan positif terhadap loyalitas nasabah, BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini dilakukan di Surabaya dengan sampel akhir 100 responden dengan menggunakan metode pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner. Berdasarkan hasil dari analisis

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN WAJIB PAJAK DALAM MEMBAYAR PAJAK BUMI DAN BANGUNAN DI DESA JATISOBO POLOKARTO SUKOHARJO Fella Ulvathunia Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran/orang (USD)

BAB I PENDAHULUAN. Pengeluaran/orang (USD) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan ekonomi pada saat ini berkembang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan perkembangan berbagai sektor industri, termasuk industri pariwisata. Industri pariwisata

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, NILAI, DAN KEPUASAN NASABAH (Studi di PT Panin Bank Cabang Pembantu Boyolali)

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, NILAI, DAN KEPUASAN NASABAH (Studi di PT Panin Bank Cabang Pembantu Boyolali) HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK, NILAI, DAN KEPUASAN NASABAH (Studi di PT Panin Bank Cabang Pembantu Boyolali) Sutarno Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT This study aims to examine

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI STRATEGI MARKETING MIX PADA INDUSTRI HOSPITALITY: STUDI PADA HOTEL DI KOTA JAMBI

IMPLEMENTASI STRATEGI MARKETING MIX PADA INDUSTRI HOSPITALITY: STUDI PADA HOTEL DI KOTA JAMBI Volume 13, Nomor 2, Hal. 25-30 ISSN 0852-8349 Juli Desember 2011 IMPLEMENTASI STRATEGI MARKETING MIX PADA INDUSTRI HOSPITALITY: STUDI PADA HOTEL DI KOTA JAMBI Suswita Roza dan Ade Octavia Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian Kartu Indosat merupakan produk dari PT Indosat, pada Februari 2013 perusahaan Qatar yang sebelumnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan baik secara deskriptif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan baik secara deskriptif BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan baik secara deskriptif maupun statistik dengan menggunakan Structural Equation Modelling dengan program AMOS

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN

IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN IMPLEMENTASI RELATIONSHIP MARKETING SEBAGAI STRATEGI MEMPERTAHANKAN LOYALITAS PELANGGAN Indri Hastuti Listyawati Akademi Manajemen Administrasi (AMA) YPK Yogyakarta ABSTRAK Strategi mempertahankan kesetiaan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa Awareness konsumen di kota bandung terhadap Alfacart masih netral karena konsumen masih belum

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS Alfian Raharjo Alfianraharjo89@yahoo.co.id Abstrak Perkembangan telekomunikasi saat ini semakin

Lebih terperinci

Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Supra X 125 di Purworejo

Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Supra X 125 di Purworejo Pengaruh Motivasi Konsumen, Persepsi Kualitas dan Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda Supra X 125 di Purworejo Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR MEREK HONDA ( Survei Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo ) Annisa Izzati annisa.izzaty03@gmail.com

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan

ABSTRAK. Kata kunci: mahasiswa akuntansi, mahasiswi akuntansi, profesi akuntan PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA MAHASISWA DENGAN MAHASISWI AKUNTANSI TERHADAP PROFESI AKUNTAN (Studi Kasus di Universitas Sebelas Maret (UNS) dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS)) NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PEMBELIAN AKTUAL MELALUI NIAT BELI PADA IKAN LAUT. (Studi Kasus di Kabupaten Ngawi) JURNAL

PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PEMBELIAN AKTUAL MELALUI NIAT BELI PADA IKAN LAUT. (Studi Kasus di Kabupaten Ngawi) JURNAL PENGARUH PERSEPSI TERHADAP PEMBELIAN AKTUAL MELALUI NIAT BELI PADA IKAN LAUT (Studi Kasus di Kabupaten Ngawi) JURNAL Ditulis oleh : Nama : Sigit Wahyu Dwi Saputro Nomor Mahasiswa : 10311550 Jurusan Bidang

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: DIAN EVI STYANINGSIH A

Diajukan Oleh: DIAN EVI STYANINGSIH A PENGARUH PENETAPAN HARGA DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI ASSALAAM HYPERMARKET KARTASURA Artikel Publikasi Penelitian untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Deskripsi hasil penelitian ini diambil dari 50 responden, dapat diambil

BAB V KESIMPULAN. IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Deskripsi hasil penelitian ini diambil dari 50 responden, dapat diambil BAB V KESIMPULAN. IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian ini yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Deskripsi hasil penelitian ini diambil dari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Orientasi Pasar, Inovasi Produk, Kinerja Pemasaran

ABSTRAK. Kata Kunci: Orientasi Pasar, Inovasi Produk, Kinerja Pemasaran Judul : Peran Inovasi Produk Memediasi Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Pemasaran (Studi pada industri rumah makan di Kota Denpasar) Nama : Gst.Ag.Ayu Widyaningsih NIM : 1306205023 ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan sektor jasa telah mengalami peningkatan yang sangat pesat dibandingkan pada dekade sebelumnya. Hal ini terlihat dari besarnya kontribusi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mengatasi krisis ekonomi, Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia telah membuat Ketetapan MPR Nomor XVI Tahun 1998 tentang Politik Ekonomi Dalam Rangka

Lebih terperinci

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI PENGARUH LOKASI, HARGA, DAN PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM MELAKUKAN PEMBELIAN DI SWALAYAN SINAR BARU WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: CRISTYANTYO B 100 100 036 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI LAY OUT BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PASAR SWALAYAN LUWES BOYOLALI

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI LAY OUT BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PASAR SWALAYAN LUWES BOYOLALI ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN LOKASI LAY OUT BARANG DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PASAR SWALAYAN LUWES BOYOLALI Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. Gouws (2005) menyatakan perluasan

Lebih terperinci