BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. simpulan berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis. Pertama, auditor

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. simpulan berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis. Pertama, auditor"

Transkripsi

1 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Simpulan dari penelitian ini secara umum menjelaskan bahwa pengalaman dan proses reviu memengaruhi pertimbangan auditor dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah. Penelitian ini juga menghasilkan beberapa simpulan berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis. Pertama, auditor berpengalaman dapat membuat pertimbangan yang lebih cermat dibandingkan auditor kurang berpengalaman dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah. Artinya, tingkat pengalaman auditor yang tinggi dan didukung dengan kompetensi yang memadai, maka auditor akan semakin cermat dalam membuat pertimbangan sebelum pengambilan keputusan. Kedua, auditor yang diberikan kesempatan melakukan proses reviu dapat memberikan pertimbangan yang lebih cermat dibandingkan dengan auditor yang tidak diberikan kesempatan melakukan proses reviu. Artinya, kegiatan proses reviu dapat meningkatkan kualitas pertimbangan auditor dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah. Ketiga, perbedaan tingkat pengalaman yang dikombinasikan dengan perbedaan perlakuan proses reviu dapat memengaruhi kualitas pertimbangan auditor dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah. Meskipun tidak terjadi interaksi yang signifikan antara pengalaman dengan proses reviu pada pertimbangan auditor. Pengujian interaksi pengalaman dan proses reviu pada pertimbangan auditor secara statistik menunjukkan tidak signifikan disebabkan oleh beberapa 51

2 52 faktor. Salah satunya, keselarasan level pengalaman dan kompetensi menjadi hal penting untuk peningkatan kualitas pertimbangan auditor. Indikasi penyebab lainnya dapat diidentifikasikan, antara lain: 1) Kecendrungan auditor berpengalaman berperilaku heuristic dibandingkan auditor kurang berpengalaman dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah; 2) Kompetensi auditor yang kurang memadai terlihat dari ketidaksesuaian latarbelakang pendidikan formalnya; 3) Motivasi eksternal auditor yang kurang kuat seperti tunjangan beban kerja belum mampu memotivasi kinerja auditor, dan; 4) Kurangnya upaya pembelajaran yang berkesinambungan untuk peningkatan keterampilan teknis reviu bagi auditor, sehingga kompetensi dasar yang dipersyaratkan kurang memadai. 6.2 Saran dan Implikasi Penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan sehingga memengaruhi hasil penelitian. Pertama, penelitian ini hanya mampu menjelaskan variabilitas judgment oleh faktor pengalaman dan proses reviu sebesar 18,10% (Lampiran 9). Hal ini berarti sebesar 81,90% variabilitas judgment ditentukan oleh faktor lain, seperti: motivasi eksternal, kerja tim/kelompok, pendidikan formal dan pelatihan auditor. Kedua, kasus reviu laporan keuangan pemerintah lingkupnya sebatas SKPD dengan mengacu penyajian laporan keuangan sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun Kasus yang disajikan masih sederhana, jelas berbeda tingkat

3 53 kerumitannya pada laporan keuangan pemerintah daerah. Kemudian mulai tahun 2015 penyajian laporan keuangan pemerintah harus berbasis akrual sesuai dengan ketentuan PP Nomor 71 Tahun Ketiga, lokus penelitian pada Inspektorat Daerah di Wilayah Provinsi Bali dengan tingkat pendidikan formal auditor yang beragam, kemungkinan juga memengaruhi hasil penelitian ini. Selain itu, beberapa auditor yang diangkat melalui proses inpassing (tanpa pendidikan dan pelatihan JFA) hanya berdasarkan kelulusan ujian sertifikasi JFA sehingga mengorbankan tingkat kualitas auditor. Kelemahan penelitian ini menyederhanakan klasifikasi auditor berpengalaman dan auditor kurang berpengalaman. Padahal penentuan klasifikasi pengalaman auditor ditentukan oleh banyak faktor yang mungkin belum dijelaskan dalam penelitian ini. Kenyataan di lapangan tidak ada suatu pelaksanaan kegiatan reviu tanpa membuat Kertas Kerja Reviu (KKR). Hal ini jelas akan melanggar standar pekerjaan reviu. Namun, perlakuan dengan reviu dan tanpa reviu dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku auditor dalam menggunakan kompetensinya. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi peneliti selanjutnya, pihak akademisi, dan pihak praktisi terutama para auditor intern pemerintah. Bagi peneliti selanjutnya, agar melakukan penyempurnaan penelitian dengan melihat beberapa keterbatasan dan kelemahan di atas. Misalnya, perlakuan proses reviu secara individu dan secara tim/kelompok, menambahakan variabel motivasi eksternal, lokus penelitian yang berbeda, instrumen penelitian dengan kasus

4 54 laporan keuangan berbasis akrual (PP Nomor 71 Tahun 2010), menambahkan indikator pengalaman auditor, dan sebagainya. Implikasi bagi para akademisi, penelitian ini memberikan tambahan bukti empiris pada akuntansi keperilakuan, terkait dengan teori JDM, konsep counterfactual reasoning, konsep heuristic, dan beberapa penelitian empiris sebelumnya. Faktor pengalaman dan proses reviu memengaruhi judgment auditor dalam pengambilan keputusan. Tingkat pengalaman auditor yang tinggi juga berdampak pada perilaku heuristic, tetapi dapat diatasi melalui proses reviu. Penelitian ini juga memperjelas konsep pembelajaran bagi individu, dengan terjadinya perubahan perilaku auditor berpengalaman dalam menilai penyajian laporan keuangan pemerintah. Bagi praktisi, terutama Inspektorat Daerah dan BPKP selaku Pembina APIP agar melakukan langkah-langkah perbaikan ke depan dalam menjalankan tugas pokoknya masing-masing. Bagi Inspektorat Daerah, tim kegiatan reviu Laporan Keuangan SKPD maupun LKPD harus dikombinasikan antara auditor berpengalaman dengan auditor kurang berpengalaman. Keuntungan dari tim reviu model ini dapat memberikan kinerja yang lebih baik dan mendorong terjadinya proses pembelajaran bagi auditor yang kurang berpengalaman. Peningkatan kompetensi auditor terus ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat), Pelatihan Kantor Sendiri (PKS) dan praktik reviu LKPD secara berkala (desk review setiap triwulan sesuai amanah PP Nomor 8 Tahun 2006). Tingkat kesejahteraan auditor Inspektorat Daerah juga harus diperhatikan. Hal yang tidak kalah penting, seleksi/penerimaan calon auditor harus memperhatikan ketentuan

5 55 teknis JFA terutama dari sisi latarbelakang pendidikannya. Selanjutnya, bagi Perwakilan BPKP Provinsi Bali selaku Pembina APIP daerah di Wilayah Provinsi Bali wajib melakukan kegiatan-kegiatan pembinaan JFA yang strategis dan lebih intensif, seperti: penyelenggaraan diklat teknis reviu, diklat sertifikasi JFA, pendampingan teknis reviu, serta kegiatan lain yang terkait dengan tata kelola APIP daerah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara/daerah yang modern, menuntut peran Aparat Pengawasan Intern

BAB I PENDAHULUAN. keuangan negara/daerah yang modern, menuntut peran Aparat Pengawasan Intern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi keuangan negara yang menerapkan konsep pengelolaan keuangan negara/daerah yang modern, menuntut peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) lebih efektif

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Hasil Pilot Test dan Strategi Pelaksanaan Eksperimen

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Hasil Pilot Test dan Strategi Pelaksanaan Eksperimen BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Pilot Test dan Strategi Pelaksanaan Eksperimen Sebelum eksperimen lapangan dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pilot test untuk mengetahui keandalan instrumen

Lebih terperinci

PENGARUH PENGALAMAN DAN PROSES REVIU PADA PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENILAI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH

PENGARUH PENGALAMAN DAN PROSES REVIU PADA PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENILAI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH TESIS PENGARUH PENGALAMAN DAN PROSES REVIU PADA PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM MENILAI PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH (Studi Pada Inspektorat Daerah di Provinsi Bali) I WAYAN SIMPEN NIM 1391661051 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang menguji secara

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang menguji secara BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental yang menguji secara statistik pengaruh pengalaman audit dan proses reviu sebagai variabel bebas

Lebih terperinci

RENCANA AKSI KINERJA INSPEKTORAT KOTA MATARAM TAHUN ANGGARAN 2016

RENCANA AKSI KINERJA INSPEKTORAT KOTA MATARAM TAHUN ANGGARAN 2016 RENCANA AKSI KINERJA INSPEKTORAT KOTA MATARAM TAHUN ANGGARAN 2016 No IndikatorKinerja ANGGARAN APBD Sasaran Strategis Program/ Kegiatan Rencana Aksi Triwulanan Uraian Satuan Target Pagu (Rp) Rencana Aksi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Inspektorat Kota Padang mengenai reviu laporan keuangan untuk meningkatkan kualitas

BAB V PENUTUP. Inspektorat Kota Padang mengenai reviu laporan keuangan untuk meningkatkan kualitas BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Inspektorat Kota Padang mengenai reviu laporan keuangan untuk meningkatkan kualitas Laporan Keuangan

Lebih terperinci

BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI

BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan penelitian dan rekomendasi yang dapat diberikan untuk memecahkan permasalahan penelitian. Bab 5 terdiri atas konklusi, rekomendasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Auditor dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Tahun 2008 disebut

BAB I PENDAHULUAN. Auditor dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Tahun 2008 disebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Audit merupakan suatu proses pengumpulan dan penilaian bukti-bukti secara kritis dan sistematis yang meliputi identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi BAB I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian dilakukan. Bab ini meliputi latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, kontribusi penelitian dan proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan tuntutan reformasi birokrasi, pemerintah berusaha mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui penerapan prinsip akuntabilitas,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menemukan temuan yang memuat permasalahan, yang meliputi

BAB I PENDAHULUAN. menemukan temuan yang memuat permasalahan, yang meliputi BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam Laporan Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester (IHPS) I tahun 2015, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya potensi kehilangan keuangan Negara/Daerah Rp.33,46

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena yang dapat diamati dalam perkembangan sektor publik dewasa ini adalah semakin menguatnya tuntutan masyarakat terhadap pelaksanaan akuntabilitas publik

Lebih terperinci

Pohon Kinerja. Meningkatnya taat azas aparatur. pemerintah. Indikator :

Pohon Kinerja. Meningkatnya taat azas aparatur. pemerintah. Indikator : Pohon Kinerja II TERWUJUDNYA TATA KELOLA PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BERWIBAWA DI KABUPATEN TANAH BUMBU INDIKATOR : 1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pengawasan. 2. Mewujudkan aparatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa (good governance and clean government), maka penyelenggara pemerintahan wajib melaksanakan tugas dan

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pertimbangan dan pengambilan keputusan (judgment and decision

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pertimbangan dan pengambilan keputusan (judgment and decision BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pertimbangan dan Pengambilan Keputusan Pertimbangan dan pengambilan keputusan (judgment and decision making) merupakan inti dari akuntansi keperilakuan dan menjadi isu penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan menguraikan mengenai hal-hal yang melatar

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini akan menguraikan mengenai hal-hal yang melatar BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini akan menguraikan mengenai hal-hal yang melatar belakangi penelitian. Dimana dalam bab ini akan dijelaskan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA ESELON II INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA ESELON II INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA ESELON II INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2015 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 1 Meningkatnya Kualitas Pengendalian Intern Pemerintah Provinsi Gorontalo 2 Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pasar global, tetapi juga merugikan negara serta dalam jangka panjang dapat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pasar global, tetapi juga merugikan negara serta dalam jangka panjang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berbagai diskusi ilmiah, korupsi diakui sebagai musuh bersama bagi masyarakat Indonesia, karena dampak nyata kegiatan korupsi bukan hanya menimbulkan high cost

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Irtama Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI Irtama 2016 1 Irtama 2016 2 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan internal adalah

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS. NOMOR 49 T/tfWN 9011, TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS. NOMOR 49 T/tfWN 9011, TENTANG BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 49 T/tfWN 9011, TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengawasan Intern Pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Melalui pengawasan intern dapat diketahui bahwa suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. isu yang strategis untuk dibahas. Salah satu topiknya adalah menyangkut Tindak

BAB 1 PENDAHULUAN. isu yang strategis untuk dibahas. Salah satu topiknya adalah menyangkut Tindak BAB 1 PENDAHULUAN Permasalahan kecurangan dalam pengelolaan keuangan negara merupakan isu yang strategis untuk dibahas. Salah satu topiknya adalah menyangkut Tindak Pidana Korupsi (TPK) dan penyimpangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui laporan keuangan pemerintah daerah yang digunakan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. melalui laporan keuangan pemerintah daerah yang digunakan sebagai dasar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemerintah daerah mempunyai kewajiban mempublikasikan informasi melalui laporan keuangan pemerintah daerah yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing. KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT berkat rahmat Nya Laporan Kinerja Inspektorat Badan Standardisasi Nasional (BSN) Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Penyusunan laporan ini dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama

BAB I PENDAHULUAN. Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peran Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) semakin lama semakin strategis dan bergerak mengikuti kebutuhan zaman. APIP diharapkan menjadi agen perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kebijakan organisasi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kebijakan organisasi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) di dalamnya. 1 BAB I PENDAHULUAN Penelitian dilakukan berangkat dari adanya suatu permasalahan. Masalah dapat muncul pada ruang (tempat) dan waktu tertentu. Pendahuluan akan membahas tentang latar belakang masalah,

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan paradigma administrasi publik dari public administration

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan paradigma administrasi publik dari public administration BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan paradigma administrasi publik dari public administration sampai pada new public service atau yang dikenal good governance menuntut pemerintah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai implementasi kebijakan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai implementasi kebijakan BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai implementasi kebijakan peningkatan kapabilitas APIP pada Pemerintah daerah di wilayah DIY dapat disimpulkan hal-hal sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 diatur bahwa pengawasan intern pemerintah dilaksanakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2008 diatur bahwa pengawasan intern pemerintah dilaksanakan oleh BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah yang kemudian dikerucutkan menjadi pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian. Dalam bab ini juga akan dijelaskan

Lebih terperinci

Diklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor

Diklat Penjenjangann. Auditor Utama. Auditor Madya. Auditor Muda. Diklat Pembentukann. Auditor Ahli. Auditor Diklat Penjenjangann Auditor Utama Auditor Madya Auditor Muda Diklat Pembentukann Auditor Ahli Auditor Terampil KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 INSPEKTORAT KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi i ii Bab I Pendahuluan o Dasar Pembentukan Oganisasi 1 o

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di

BAB I PENDAHULUAN. karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa terjadinya krisis ekonomi di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat. Tuntutan ini memang wajar, karena beberapa

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraud merupakan topik yang hangat dibicarakan di kalangan praktisi maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraud merupakan topik yang hangat dibicarakan di kalangan praktisi maupun BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fraud merupakan topik yang hangat dibicarakan di kalangan praktisi maupun akademisi pada beberapa dekade ini. Penelitian terkait fraud telah banyak dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai wujud pertanggungjawaban daerah atas otonomi pengelolaan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai wujud pertanggungjawaban daerah atas otonomi pengelolaan keuangan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan pemerintah harus dilaksanakan untuk mewujudkan tata kelola keuangan pemerintahan yang baik. Sebagai wujud pertanggungjawaban

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH I N S P E K T O R A T

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH I N S P E K T O R A T PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH I N S P E K T O R A T Alamat : Jalan Willem A.S. No. 4 (0536) 3221510, 3228300 Fax. 3222359 Palangka Raya 73112 DAFTAR KEGIATAN INSPEKTORAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan membahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah yang kemudian dikerucutkan menjadi pertanyaan penelitian, dan tujuan penelitian. Selain itu juga akan dijelaskan

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà - 1 - jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengawasan pada dasarnya diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai. Melalui pengawasan

Lebih terperinci

PROGRAM KERJA REVIU (PKR) KERTAS KERJA REVIU (KKR) CATATAN HASIL REVIU (CHR) IKHTISAR HASIL REVIU (IHR)

PROGRAM KERJA REVIU (PKR) KERTAS KERJA REVIU (KKR) CATATAN HASIL REVIU (CHR) IKHTISAR HASIL REVIU (IHR) PROGRAM KERJA REVIU (PKR) KERTAS KERJA REVIU (KKR) CATATAN HASIL REVIU (CHR) IKHTISAR HASIL REVIU (IHR) ATAS REVIU LAPORAN KEUANGAN OLEH: GANA HADISURYA, SE, M.AK, QIA Auditor Madya Itjen Kemenristekdikti

Lebih terperinci

PENGAWASAN TAHUN 2015

PENGAWASAN TAHUN 2015 No PENGAWASAN TAHUN 2015 A. Menurunnya Temuan Pemeriksaan Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi Selama tahun 2015 telah terjadi penurunan kasus berindikasi tindak pidana korupsi yaitu dengan realisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk menjamin kesesuaian pelaksanaan kegiatan dengan kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingginya kehidupan demokrasi, menuntut pemerintah sebagai perumus kebijakan berkewajiban untuk transparan dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pemerintahan

Lebih terperinci

SIMPULM, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN

SIMPULM, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN 82 BABV SIMPULM, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN A. SIMPULAN Dari pembahasan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini pada umumnya Pemerintah Daerah belum mempunyai Sistem Pengendalian

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU TIMUR TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. good governance dan clean governance di Indonesia semakin meningkat. Melihat

BAB I PENDAHULUAN. good governance dan clean governance di Indonesia semakin meningkat. Melihat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance dan clean governance di Indonesia semakin meningkat. Melihat masih banyaknya

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, reformasi, dan tuntutan transparansi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi, reformasi, dan tuntutan transparansi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi, reformasi, dan tuntutan transparansi yang semakin meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan, tidak hanya oleh pihak manajemen suatu entitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di jaman era globalisasi ini, para pelaku profesi harus menjalankan profesinya secara profesional. Para pelaku profesi harus bekerja secara profesional untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi di Indonesia didesain agar bisa menciptakan birokrasi

BAB I PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi di Indonesia didesain agar bisa menciptakan birokrasi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Reformasi birokrasi di Indonesia didesain agar bisa menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional dan berkinerja tinggi. Instansi pemerintah dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. memadai saja yang dapat tumbuh dan bertahan. Setiap profesi dituntut untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi saat ini, persaingan menjadi semakin ketat dan hanya mereka yang siap dan mempunyai bekal serta sikap profesionalisme yang memadai saja yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterpurukan karena buruknya pengelolaan keuangan (Ariyantini dkk,2014).

BAB I PENDAHULUAN. keterpurukan karena buruknya pengelolaan keuangan (Ariyantini dkk,2014). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, terdapat tuntutan sektor publik khususnya pemerintah yaitu terlaksananya akuntabilitas pengelolaan keuangan sebagai bentuk terwujudnya praktik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraud merupakan permasalahan yang perlu untuk dikaji, dicari solusinya, dan dilakukan pemberantasan. Tidak hanya terjadi pada pemerintah pusat, fraud juga marak terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diketahui karena banyaknya pemberitaan-pemberitaan di media masa mengenai

BAB I PENDAHULUAN. diketahui karena banyaknya pemberitaan-pemberitaan di media masa mengenai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja pemerintah saat ini menjadi sorotan masyarakat. Hal tersebut diketahui karena banyaknya pemberitaan-pemberitaan di media masa mengenai demonstran-demonstran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup, dan batasan

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup, dan batasan BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, ruang lingkup, dan batasan penelitian, serta sistematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menghendaki adanya. mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang bersih dan bebas KKN menghendaki adanya. mendukung terciptanya kepemerintahan yang baik (good governance), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, permasalahan hukum terutama berkaitan dengan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dengan segala praktiknya seperti penyalahgunaan

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER 1274/K/JF/2010 TENTANG PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN SERTIFIKASI AUDITOR APARAT PENGAWASAN INTERN

Lebih terperinci

INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF

INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF INSPEKTORAT MENJADI APIP YANG EFEKTIF DALAM PENINGKATAN KUALITAS KINERJA PEMERINTAH DIY PAPARAN INSPEKTUR DIY FORUM SKPD TAHUN 2018 PERAN APIP SEBAGAI AUDITOR INTERNAL PEMERINTAH Meningkatkan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah tersebut melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. mengatasi masalah tersebut melalui berbagai cara, salah satunya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindakan kecurangan di pemerintah Indonesia sudah mencapai tingkat yang memprihatinkan. Berbagai usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) diperoleh informasi bahwa opini BPK atas pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. mengamanatkan bahwa setiap kepala daerah wajib menyampaikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. mengamanatkan bahwa setiap kepala daerah wajib menyampaikan laporan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa setiap kepala daerah wajib menyampaikan laporan penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

Daftar Informasi Publik di BPKP Tahun 2010

Daftar Informasi Publik di BPKP Tahun 2010 No Ringkasan Isi Informasi (Perihal) Daftar Informasi Publik di BPKP Tahun 2010 Pejabat Yang Menguasai Informasi Penanggung Jawab Pembuatan Waktu Dan Tempat Pembuatan Format Informasi yang tersedia Jangka

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN. dijelaskan keterbatasan dan implikasi dari hasil penelitian ini

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN. dijelaskan keterbatasan dan implikasi dari hasil penelitian ini BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab terakhir ini disajikan kesimpulan dari hasil analisa data terhadap perumusan masalah yang diuraikan pada bab sebelumnya. Pada bab ini juga akan dijelaskan keterbatasan

Lebih terperinci

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017

RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 Lampiran : KEPUTUSAN INSPEKTUR DAERAH KABUPATEN NGANJUK TENTANG RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA INSPEKTORAT KABUPATEN NGANJUK TAHUN 2017 NOMOR : Tanggal : RENCANA AKSI PENCAPAIAN KINERJA TAHUN 2017 SASARAN

Lebih terperinci

PENILAIAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

PENILAIAN LAPORAN KEUANGAN SKPD 71 K - II PENILAIAN LAPORAN KEUANGAN SKPD Waktu: 90 menit Salah satu tugas pemeriksa/auditor pada Inspektorat Daerah adalah melakukan reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) maupun Laporan

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp

Jurnal Akuntansi ISSN Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 7 Pages pp ISSN 2302-0164 7 Pages pp. 65-71 PENGARUH KEPUASAN KERJA, LATAR BELAKANG PENDIDIKAN, PENGALAMAN, DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR (JFA) TERHADAP PROFESIONALISME APARAT PENGAWASAN INTEREN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan

Standar Audit SA 220. Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA 0 Pengendalian Mutu untuk Audit atas Laporan Keuangan SA Paket 00.indb //0 :0: AM STANDAR AUDIT 0 Pengendalian mutu untuk audit atas laporan keuangan (Berlaku efektif untuk audit atas laporan keuangan

Lebih terperinci

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2014

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2014 LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A214 Halaman : 1 89 89.1 89.1.1 3665 BELANJA BELANJA BARANG BELANJA (Operasional) Operasional Non Opr Operasional MODAL SOSIAL BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB VII RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. penelitian ini, keterbatasan penelitian, dan rekomendasi.

BAB VII RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI. penelitian ini, keterbatasan penelitian, dan rekomendasi. BAB VII RINGKASAN, KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN REKOMENDASI Bab ini membahas tentang ringkasan penelitian mulai dari bab satu sampai dengan bab enam. Selain itu, pada bab ini juga akan dibahas tentang

Lebih terperinci

BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Kewajiban mengimplementasikan akuntansi akrual untuk

BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Kewajiban mengimplementasikan akuntansi akrual untuk BAB 5 KONKLUSI DAN REKOMENDASI 1.1 Konklusi Kewajiban mengimplementasikan akuntansi akrual untuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah paling lambat mulai tahun 2015 telah mengubah basis akuntansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membahas permasalahan yang diteliti, teori-teori tersebut antara lain teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membahas permasalahan yang diteliti, teori-teori tersebut antara lain teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan mengenai teori-teori yang digunakan sebagai dasar untuk membahas permasalahan yang diteliti, teori-teori tersebut antara lain teori keagenan, teori motivasi,

Lebih terperinci

STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA

STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA LAMPIRAN III PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APIP PEMERINTAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT STANDAR PELAKSANAAN AUDIT KINERJA

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengujian statistik, diperoleh bahwa kompetensi memiliki nilai t-statistics sebesar 2,528 lebih besar dari 1,699, nilai p-value 0,006 lebih kecil dari 0,05,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Auditor harus mempunyai kemampuan. Kemampuan tersebut terangkum dalam:

BAB I. PENDAHULUAN. Auditor harus mempunyai kemampuan. Kemampuan tersebut terangkum dalam: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Auditor harus mempunyai kemampuan. Kemampuan tersebut terangkum dalam: pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), perilaku (straits), dan nilai kemanfaatan (Usefulness).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 pasal BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keuangan negara perlu dikelola secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel, oleh sebab itu menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO 1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN

KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN KONFERENSI NASIONAL APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH TAHUN 2010 SIMPULAN 1. Peran APIP harus lebih diitingkatkan agar permasalahan terkait masih adanya Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya tuntutan masyarakat atas terwujudnya good governance di Indonesia berimplikasi pada akuntabilitas dan transparansi sistem pengelolaan keuangan

Lebih terperinci

Sistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara. Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal

Sistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara. Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal Sistem Pengendalian Internal dan Pemeriksaan Pengelolaan Tanggungjawab Keuangan Negara Oleh : Lutfi Harris, M.Ak., Ak. Satuan Pengawasan Internal Malang, 2 Oktober 2015 PP NOMOR 60 TAHUN 2008 Pasal 2 ayat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi sangat dipengaruhi, baik oleh lingkungan internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi sangat dipengaruhi, baik oleh lingkungan internal maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi sangat dipengaruhi, baik oleh lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Semakin besar suatu organisasi semakin kompleks pula bentuk, jenis,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Penelitian Terdahulu Sebagai acuan dari penelitian ini dapat disebutkan salah satu hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu: Batubara (2008) melakukan penelitian tentang

Lebih terperinci

PENINGKATAN KOMPETENSI AUDITOR

PENINGKATAN KOMPETENSI AUDITOR www.bpkp.go.id PENINGKATAN KOMPETENSI AUDITOR Shin Wan Auditor Madya Pusat Pembinaan JFA BPKP KEMANA APIP??? PERAN APIP AUDITOR PROFESIONAL DAN KOMPETEN MEMILIKI KOMPETENSI KEAHLIAN AUDITOR YANG TERSERTIFIKASI

Lebih terperinci