(SOP-2) Penyempurnaan SOP-1
|
|
- Ade Budiaman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Usaha Peternakan Ikan Lele S (UPILS) Standart Operational Procedure Pembesaran Ikan Lele Dengan Pengaplikasian Teknologi Terbaru (SOP-2) Penyempurnaan Dibuat Oleh : Sugiharto Hadi Wibowo 21 September 2013 Bandung - Indonesia Facebook : Hp : sugiharto_phl@yahoo.co.id Catatan : SOP ini selalu berkembang tiap waktunya, teknologi yang digunakan akan selalu dimutkahirkan dalam kurun waktu tertentu, bukan ilmu namanya kalau tidak berkembang iya kan? SOP-2 artinya SOP tingkat ke satu atau level 2, nanti owner upils (sugih) akan mengembangkan SOP tersebut menjadi SOP-3 (tingkat 3 atau level 3) yang merupakan penyempurnaan dari SOP-2 dan seterusnya SOP-3, SOP-4, SOP-.. Pastikan anda mengitkuti terus perkembangan dari grup facebook kami, sehingga anda tidak ketinggalan dengan pengaplikasian teknologi perikanan terbaru. SOP ini silahkan dibagikan seluas-luasnya, owner upils (sugih) mengizinkan jika SOP ini beredar. Jika ada pertanyaan, tulis pertnyaan anda di wall facebook kami, sehingga orang lain mendapatkan ilmu juga.
2 Tahapan-Tahapan Pembesaran Ikan Lele : 1. Pembuatan Kolam 2. Kultur Pakan Alami 3. Pemilihan Bibit Unggul 4. Kepadatan Ikan 5. Aklimatisasi 6. Manajemen Kolam dan Air Selama Masa Budidaya 7. Manajemen Pemberian Pakan 8. Manajemen Air Kolam 9. Pencegahan Penyakit 10. Penanggulangan Penyakit 11. Sortir Bila Perlu 12. Panen (SOP-2) Pembuatan Kolam Saya yakin semua orang sudah bisa membuat kolam, jadi pada SOP- berikutnya akan dibahas secara mendetil tentang pembuatan kolam. Kolam / media yang dipakai untuk berternak ikan lele adalah kolam tanah, kolam terpal, kolam semen/tembok, dan keramba jaring apung. Setiap kolam memiliki kekurangan dan kelebihanya masingmasing. Ukuran kolam mempengarhui kepadatan ikan, semakin besar kolamnya maka semakin besar jumlah ikan yang dibudiadyakan. Kolam ikan yang sangat ideal adalah kolam berbentuk lingkaran dibandingkan dengan berbentuk persegi, untuk lebih jelasnya akan dibahas pada SOP- seelanjutnya. ^_^ (SOP-2) Kultur Pakan Alami Dalam budiadya lele khususnya dalam bidang pembesaran lele harus dilakukan kultur pakan alami terlebih dahulu, mengapa demikian? selain sebagai pakan langsung alami kultur pakan alami berperan dalam menurunkan angkat FCR (Food Convertion
3 Ratio). FCR artinya berapa banyak pakan yang diperlukan untuk menghasilkan satu kilogram daging. FCR 0,7 artinya untuk menghasilkan bobot ikan 1 kg dibuthkan 700 gram pakan. Jadi kultur pakan alami ini bisa mengurangi konsumsi pelet yang dipakai. Berikut ini adalah (SOP-2) kultur pakan alami untuk kolam semen/kolam terpal : 1. Isi air kolam setinggi 40 cm, air yang digunakan boleh air PAM yang mengandung kaporit, ini tidak akan berpengaruh pada ikan lele. 2. Masukan 50 gram kapur/ 1m 3 (1000 liter). 3. Masukan 3 gram pupuk urea / 1m 3 (1000 liter) 4. Masukan 1 gram pupuk SP36 / 1m 3 (1000 liter) 5. Masukan Garam Ikan 75 gram/ m 3 6. Tambahkan bakteri probiotik (merek apa saja, disarankan Aquasimba D produk ITB atau Sel Multi produk Boster). Dosis sesuai cara pakai pada produk tersebut. Dan tambahkan lagi 2 minggu setelahnya dosis lihat diproduk. 7. Pastikan terkena sinar matahari, dan tunggu selama 7 9 hari. 8. Kolam siap ditebar benih ikan lele. () Kultur Pakan Alami Kolam Tanah 1. Isi air kolam setinggi cm. 2. Masukan 1 karung (5kg) (ingat hanya 5 kg) pupuk kandang / 20m 2 (5000 liter) kedalam kolam. Kotoran hewan (sapi/kambing/ayam) dimasukan kedalam karung dan diikan, lalu celup-celupkan sehingga sari-sarinya keluar (prinsipnya seperti teh celup), lakukan berulang-ulang pada pagi dan sore. 3. Masukan 75 gram kapur/ 1m Masukan 10 gram pupuk urea / 1m 2 (1000 liter) air. 5. Masukan 5 gram pupuk SP36 / 5m 2 1m 2 (1000 liter) air. 6. Masukan Garam Ikan 100 gram/ m 2 7. Tambahkan bakteri probiotik (merek apa saja, disarankan Aquasimba D produk ITB atau Sel Multi produk Boster). Dosis sesuai cara pakai pada produk tersebut. Dan tambahkan lagi 2 minggu setelahnya dosis lihat diproduk. 8. Pastikan terkena sinar matahari, dan tunggu selama 7 9 hari. 9. Kolam siap ditebar benih ikan lele.
4 (SOP-2) Pemilihan Bibit Unggul Hingga Pengangkutan Ke Kolam : 1. Pastikan bibit lele yang ana beli memiliki sertifikasi sangkuriang pada indukanya, sehingga bibit yang anda pakai adalah bibit lele sangkuriang asli. 2. Pilih yang bentuk tubuhnya sempurna, gerakanya lincah, makanya rakus/baik, dan merupakan hasil grading/sortiran (untu kmenghindari yang kuntet/susah berkembang. 3. Umur Ikan haruslah semuda mungkin, jangan beli bibit yang memiliki umur yang sudah tua, pilihlah bibit yang berusia muda dalam ukuran kelas bibit lele. Contoh : pilih bibit ukuran 5-7cm usia 23 hari, dibandingkan bibit ukuran 5-7 cm berusia 30 hari. Hal ini akan berdampak pada pertumbuhan ikan lele. 4. Packing bibit lele dengan menggunakan plastik yang berisi oksigen atau menggunakan dirigen yang telah dilubangi/ dipotong atasnya biarkan udara masuk kedalam dirigen. 5. Pengangkutan bibit ke kolam yang sudah dilakukan kultur pakan alami, sebaiknya dilakukan pagi hari dan sore hari. Terpaksa dikirim siang hari tambahkan es batu, vitamin C dosis tinggi (bisa menggunakan enervon C) dan beberapa sendok makan minyak goreng atau anda bisa menggunakan produk perikanan tertentu. (SOP-2) Padat Tebar Lele dan Manajemen Air 1. Kepadatan bibit ikan lele yang ideal hingga panen adalah : ekor/m 2. Pada kepadatan seperti ini hingga panen oksigen yang tersedia dalam kolam cukup, kolam lele tidak akan berbau amoniak, lele tidak ada yang menggantung. Dan tidak ada pergantian air selama masa budidaya. 2. Jika lahan anda terbatas dan ingin memaksimalkan dengan lahan anda. Maka gunakanlah Aerator khusus kolam (gelembung udara). Jika telah menggunakan aerator maka kepadatan bibit lele hingga mencapai panen ekor/m 2. Namun tiap 2 minggu air kolam lele harus dibuang 25% dari ketinggian kolam (dibuang air dibagian dasar kolam). Sehingga banyak kotoran-kotoran dan amoniak yang terbuang). (SOP-2) Manajemen Ketinggian Air Kolam
5 1. Bibit umur 1-15 hari dikolam tinggikan air kolam hingga 60 cm. 2. Bibit umur hari dikolam tinggikan air kolam hingga 75 cm. 3. Bibit umur hari dikolam tinggikan air kolam hingga 90 cm. 4. Bibit umur 41-panen dikolam tinggikan air kolam hingga 115 cm. 5. Jika hujan turun tambahkan gram garam ikan ke kolam, sehingga dapat menetralisir zat asam yang terkandung didalam kolam. 6. Tidak ada pergantian air selama masa budidaya, pergantian air dilakukan untuk penganggulangan penyakit saja. Kecuali perlakuan kepadatan ekor/m 2 dengan menggunakan aerator. (SOP-2) Aklimatisasi Aklimatisasi adalah proses penyesuaian fisiologis terhadap perubahan lingkungan yang baru. Aklimatisasi bisa juga diartikan sebagai adaptasi. Bibit lele yang baru datang harus di aklimatisasikan terlebih dahulu, sehingga mengurangi stress ikan, lele tidak menggantung pada saat selesai penebaran dan mengrurangi angka kematian pada saat penebaran. Adapun cara aklimatisasi yang benar adalah sebagai berikut : 1. Pada saat bibit ikan lele sampai ke kolam, jangan langsung dimasukan kedalam kolam, diamkan selama 5 menit sehingga bibit lele agak tenang. 2. Selanjutnya masukan air kolam kedalam dirigen/ wadah plastik tempat lele diangkut hingga luber, dan diamkan sekitar 10 menit. 3. Celupkan dirigen/plastik pada kolam sehingga air kolam bisa masuk ke dalam dirigen/ plastik, dan biarkan lele keluar sendiri secara perlahan-lahan. 4. Jangan diberi makan terlebih dahulu setidaknya 12 jam setelah penebaran. Pemberian pakan bisa dilakukan 12 jam setelah penebaran ikan lele ke dalam kolam. (SOP-2) Manajemen Kolam dan Air Selama Masa Budidaya Manajemen kolam dan air selama masa budidaya adalah sebagai berikut : 1. Pastikan anda mengginakan bakteri probiotik (bermerek bebas, contoh merek Aquasimba ITB, Sel Multi Boster, EM4, dll) dosis sesuai produk masingmasing). 2. Tambahkan bakteri tersebut selama satu minggu sekali kedalam kolam.
6 3. Gunakan bioball, fungsinya sebagai substrat untuk pertumbuhan bakteri sehingga bakteri lebih banyak memecah TAN (Total Ammonium Nitrogen) di kolam dan meningkatkan efisiensi kinerja bakteri. Gunakan bioball 3-4 buah per m 2. Keterangan : Penggunaan bioball sangat penting dilakukan ketika anda menambahkan bakteri probiotik kedalam kolam, siklus nitrogen dalam kolam akan bisa tercapai). Gambar 1 & 2. Bioball yang digunakan 4. Ketika air hujan turun mengenai air kolam, taburkan garam ikan 200 gram / m Tambahkan air setiap hari untuk menggantikan air yang hilang karena penguapan. (SOP-2) Porsi Pakan Bibit Ikan Lele 1. Ambil 100 ekor ikan (25 ekor dilakukan empat kali) dalam kolam. 2. Ditimbang beratnya dengan cara menyiapkan timbangan digital dengan wadah yang diisi air yang telah dikalibrasi. 3. Catat hasil berat 25 ekor ikan 4. Lakukan peralkuan diatas hingga 4 kali pengulangan. 5. Hasil dari rata-rata bobot harian dikalikan..% bobot ikan dikalikan banyaknya jumlah ikan yang ditebar pada kolam. - Umur 1-3 minggu dikalikan 5 % bobot ikan/ hari - Umur 4-5 minggu dikalikan 4 % bobot ikan/ hari - Umur 6-7 minggu dikalikan 3 % bobot ikan/ hari - Umur 8 minggu hingga panen dikalikan 3% dari bobot ikan lalu dikurangi 33 %/ hari
7 6. Pemberian pakan tanpa ukuran/tanpa porsi pakan hingga ikan sekenyangnya bisa dilakukan, tapi hal ini tidak disarankan karena bisa menaikan nilai FCR, sehingga pakan yang kita gunakan tidak efisien dan banyak yang terbuabang. (SOP-2) Pemberian Pakan Ikan Lele 1. Pemberian makan ikan lele adalah 3-4 kali dalam satu hari. 2. Jumlah pakan/porsi pakan yang diberikan berdasarkan hasil hitungan porsi pakan tiap harinya. 3. Setiap kali pemberian pakan, campurkan pakan dengan vitamin terlebih dahulu sehingga bisa meningkatkan efisiensi pakan dan menurunkan nilai FCR. Produk vitamin ikan yang digunakan bisa merek apa saja (contoh : Boster -Vita Liquid, Amino Liquid, dll) dosis seuai dengan produk masing-masing. 4. Jika 3 kali diberi pakan lakukan pagi siang dan malam, dengan interval jarak pemberian pakan selama 8 jam. Contoh : pagi pemberian pakan, jam pemberian pakan, jam pemberian pakan. 5. Pemberian pakan pada malam hari lebih banyak dibandingkan pagi dan siang hari. 6. Jika 4 kali sehari, berilah ikan lele makan pada jam 06.00, jam 11.00, jam 15.00, dam jam Pemberian pakan pada pagi dan malam hari lebih banyak dibandingkan jam siang dan sore, pemberian pakan malam hari lebih banyak dibandingkan pagi hari. 8. Jika menggunakan pelet terapung tebarlah pelet tersebut setidaknya 3 titik dalam kolam. 9. Tebar sedikit-demi sedikit pakan hingga pakan dimakan semua, kemudian tebar kembali sampai porsi makan dalam jam tertentu habis/ sampai ikan kenyang. 10. Setelah 1 jam pemberian pakan, jika ada sisa pakan yang terlihat langsung amibil sehingga tidak mengotori kolam. (SOP-2) Pencegahan Penyakit Sebenarnya bebrapa SOP sebelumnya berfunsi untuk pencegahan penyakit, jadi jika anda mengikuti SOP diatas maka Insya Allah ikan lele anda akan sehat-sehat semua dengan tingkat kelangsungan hidup diatas 90%. kita ingat-ingat lagi SOP manakah yang dimaksudkan, SOP yang dimaksudkan adalah :
8 1. Pada saat pembuatan pakan alami kita menggunakan bakteri probiotik, bakteri probiotik adalah bakteri yang memberikan dampat postif baigi ikan. Bakteri ini mengeluarkan senyawa tertentu untuk membunuh bakteri penyakit dan bakteri pantogen, sehingga jika ada bakteri penyakit dan bakteri pantoge maka akan langsung dibasmi dengan bakteri probiotik itu. (bakteri probiotik akan dibahas lebih mendetail pada SOP edisi berikutnya ^_^). 2. Tiap seminggu sekali tebarlah bakteri probiotik tersebut dengan dosis yang sudah tertera di produk masing-masing. (Produk bakteri probiotik yang disarankan : Aquasima (D) produk ITB, dan Sel Multi produk BOSTER). 3. Ikuti manajemen kepadatan dan ketinggian air, ini kaitanya dengan faktor pembatas dalam budidaya yaitu oksigen. (ini akan dibahas lebih mendetail pada SOP edisi berikutnya ^_^). 4. Pemberian Vitamin pada pakan ikan, vitamin ini selain berperan sebagi mempercepat pertumbuhan, memaksimalkan metabolisme, vitamin ini juga berperan meningkatkan imnunitas ikan (meningkatkan kekebalan tubuh ikan). (vitamin akan dibahas lebih mendetail pada SOP edisi berikutnya ^_^). (SOP-2) Penanggulangan Penyakit Jika kita sudah mengikuti SOP yang dijelaskan sebelumnya insya allah ikan tidak akan terkena penyakit. Tapi jika sudah terlanjur yah mau bagaimana lagi, harus dilakaukan penangulangan penyakit. Cara penanggulangan penyakit yang baik dan aman serta tidak menggunakan obat-obatan adalah sebagai berikut : 1. Turukan ketinggian air hingga 30 cm atau buang air kolam sekitar 70 % dari ketinggian air. 2. Tambahkan 200 gram arang tiap m 2 (tinggal dikalikan saja luas kolam ) kedalam kolam. Fungsi arang adalah mengikat ion-ion N dalam kolam, sehingga konsentrasi TAN (Total Ammonium Nitrogen) dalam air menurun. 3. Isi kembali air kolam dengan air yang baru, air yang digunakan boleh air PAM yang mengandung kaporit, ini tidak akan berpengaruh pada ikan lele. Kaporit membantu membunuh bibit-bibit penyakit. 4. Tambahkan 1 kg garam ikan pada kolam, garam ikan membantu membunuh bibit-bibit penyakit.
9 5. Tambahkan Vitamin C dosis tinggi pada pakan. Vitamin C berfungsi sebagi antioksidan dan merangsang kekebalan tubuh ikan. Vitamin C yang digunakan adalah Stress-off produk Boster ataupun merek lainya. Jika sulit mendapatkan vitamin C produk perikan, anda dapat menggunakan enervon C. (dosis sesuai produk masing-masing, dosis enervon C 2-4 tablet yang sudah dihancurkan dan dicampur air per 1 kg pakan). (SOP-2) Sortir Bila Perlu Jika anda mengikuti SOP yang telah dijelasnkan sebelumnya maka Insya Allah ikan lele akan merata pertumbuhanya terutama jika anda memperhatikan SOP pemberian pakan ikan lele. Sortir pada prinsipnya memisahkan ikan lele yang besar dan ikan lele yang kecil, sehingga ikan yang besar tidak memakan ikan yang kecil. Dan dengan sortir kita bisa memanajemen pakan pada ikan yang kecil dan ikan besar, kita dapat memanajemen porsi pakanya. Istilah-Istilah Perikanan : FCR : Food Convertion Ratio artinya berapa banyak pakan yang diperlukan untuk menghasilkan satu kilogram daging. FCR 0,7 artinya untuk menghasilkan bobot ikan 1 kg dibuthkan 700 gram pakan. Aklimatisasi : Penyesuaian fisiologis ikan terhadap perubahan lingkungan yang baru.
10 SR : Survival Rate artinya kemampuan ikan untuk bertahan hidup dalam persen pada suatau populasi ikan. Bioball : Alat yang diguankan sebagai substrat untuk pertumbuhan bakteri.
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada 2 Oktober sampai 10 November 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Universitas
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada Mei - Juli 2014, di Laboratorium Budidaya Perikanan bagian Genetika dan Pemuliaan Ikan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Lebih terperinciVII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI
VII. ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI Tingkat efisiensi ekonomi dari faktor-faktor produksi dapat dilihat dari besarnya rasio Nilai Produk Marjinal (NPM)
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada tanggal 26 Maret - 25 April 2012 di Laboratorium Basah Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan tempat Penelitian teknologi budidaya sepenuhnya meggunakan pakan komersil pada kolam air tenang (teknologi 1) dan teknlogi budidaya menggunakan pakan pengganti berupa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini telah dilaksanakan di Desa Purwodadi Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik RT 01 RW 01 selama 28 hari pada bulan Desember 2016 Januari 2017
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juli 2014, di Laboratorium Budidaya Perikanan Bagian Genetika dan Pemuliaan Ikan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
Lebih terperinciII. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus
II. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus 2013 di Laboratorium Budidaya Perikanan Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian,
Lebih terperinciSebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.
PETUNJUK TEKNIS DEMPOND BUDIDAYA LELE MENGGUNAKAN PAKAN (PELET) TENGGELAM DI KAB I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Usaha Budidaya lele sampe sekarang banyak diminati masyarakat dikarenakan dalam perlakuannya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015, bertempat di Laboratorium Perikanan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian
Lebih terperinciMETODE KERJA. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di. Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.
22 III. METODE KERJA A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di Laboratorium Biologi Molekuler, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciEfektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)
Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.) Dian Puspitasari Program studi Budidaya Perairan, Fakultas pertanian, Universitas Asahan Email: di_dianri@yahoo.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan. B. Alat dan Bahan Penelitian
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan pada Bulan April 2013 hingga Mei 2013 bertempat di laboratorium budidaya perikanan Ciparanje Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNPAD.
Lebih terperinciBUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com
BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK WADAH BENIH AIR PERLAKUAN BIOFLOK PAKAN BOBOT WADAH / KOLAM WADAH / KOLAM Syarat wadah: Tidak
Lebih terperinciVI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL
VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-manawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga (Umar 2007).
Lebih terperinciPendahuluan. Pada umumnya budidaya dilakukan di kolam tanah, dan sebagian di kolam semen.
OLEH : Ir. SUPRATO Pendahuluan Budidaya lele telah berkembang sejak lama. Awalnya jenis ikan lele yang dibudidayakan adalah lele lokal (Clarias batrachus L.) dengan waktu pemeliharaan 6 8 bulan, dengan
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN NUTRISI SAPUTRA
PETUNJUK PENGGUNAAN NUTRISI SAPUTRA PT SAPUTRA GLOBAL HARVEST 2014 DAFTAR ISI Halaman TANAMAN PANGAN... 3 1. Padi... 4 2. Jagung... 7 3. Kedelai... 9 TANAMAN SAYURAN... 12 1. Cabe... 13 2. Kentang...
Lebih terperinciPELUANG BISNIS BUDIDAYA LELE SANGKURIANG. Bambang Sumarsono TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011
PELUANG BISNIS BUDIDAYA LELE SANGKURIANG Bambang Sumarsono 10.11.3841 TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 Abstrak Ikan lele merupakan keluarga Catfish yang memiliki jenis yang sangat banyak,
Lebih terperinci3. METODE Penelitian 1: Kecernaan pakan dan kecernaan protein pada pemeliharaan ikan lele.
17 3. METODE Rangkaian penelitian ini terdiri dari empat tahap penelitian. Seluruh kegiatan dilakukan dalam kurun waktu tahun 2009 sampai dengan 2011 di Balai Penelitian Pemuliaan Ikan (d/h Loka Riset
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi PKL Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah tingkat Provinsi yang mempunyai fungsi menyebar luaskan teknologi perbenihan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM CV JUMBO BINTANG LESTARI Lokasi Perusahaan dan Sejarah Perkembangan
V. GAMBARAN UMUM CV JUMBO BINTANG LESTARI 5.1. Lokasi Perusahaan dan Sejarah Perkembangan Perusahaan CV Jumbo Bintang Lestari merupakan suatu perusahaan perikanan yang bergerak dalam bidang budidaya khususnya
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Desa Pabuaran Desa Pabuaran berada di wilayah Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah dataran tinggi dengan tingkat
Lebih terperinciTeknik guba terbukti melambungkan produksi lele. Di Kulonprogo, Lambungkan Produksi Lele 1 LELE
1 LELE Lambungkan Produksi Lele Lele sangkuriang, jenis unggul dipanen umur 2,5 bulan Teknik guba terbukti melambungkan produksi lele. Di Kulonprogo, Yogyakarta, beternak lele dilakukan di kolam terpal.
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO Oleh : R. muhammad Taufiq Sujatmikanto 11.01.2893 11/D3TI/02 SEKOLAH TINGGI MANAJEMENT INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Jl. Ring Road
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian Kegiatan penelitian ini terbagi dalam dua tahap yaitu tahap penelitian pendahuluan dan tahap utama. Penelitian pendahuluan meliputi hasil uji kapasitas serap zeolit,
Lebih terperinciTUGAS AHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS
TUGAS AHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Di Susun Oleh: NAMA : ELIZON FEBRIANTO NIM : 11.01.2829 KELAS : 11-D3TI-01 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Abstraksi dengan meningkatnya kebutuhan akan protein hewani
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL
BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL Siapa yang tak kenal ikan lele, ikan ini hidup di air tawar dan sudah lazim dijumpai di seluruh penjuru nusantara. Ikan ini banyak dikonsumsi karena rasanya yang enak
Lebih terperinciGambar 3. Kolam yang diperguanak untuk Percontohan
PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBESARAN IKAN PATIN SESUAI DENGAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) DALAM KEGIATAN APLIKASI TEKNOLOGI PERCONTOHAN/PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN PENYULUH PERIKANAN DI KABUPATEN KUANTAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan lele dumbo merupakan komoditas perikanan yang banyak dibudidayakan di air tawar dan disukai oleh masyarakat karena rasanya yang gurih. Selain itu ikan lele dumbo
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah akuarium dengan dimensi 50 x 30 x 30 cm 3 untuk wadah pemeliharaan ikan, DO-meter, termometer, ph-meter, lakban, stoples bervolume 3 L,
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas
III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung pada bulan April - Juni 2014. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1.
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011, di Instalasi Riset Lingkungan Perikanan Budidaya dan Toksikologi, Cibalagung, Bogor. Analisis kualitas
Lebih terperinciBAB 4. METODE PENELITIAN
BAB 4. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama sembilan bulan dari bulan Maret sampai September 2014 di Laboratorium UPT Kolam Pembenihan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Lebih terperinciAQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT
UNDERSTANDING POND AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT Soil Profile Soil Triangle Clear plastic liner tube & sediment removal tool Sediment Sampler Soil acidity tester Food web in Aquaculture
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung. Analisis proksimat
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil 3.1.1 Evaluasi teknis budidaya Hasil dari teknologi budidaya penggunaan pakan sepenuhnya pada kolam air tenang dan teknologi budidaya penggunaan pakan pengganti limbah
Lebih terperinciMETODOLOGI. = Hasil pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah dari pengamatan σ i ε ij
II. METODOLOGI 2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT), Kecamatan Mempaya, Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung. Waktu penelitian dimulai dari April
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan bulan Agustus sampai September 2011 bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian
Lebih terperinciMETODE KERJA. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan. Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
15 III. METODE KERJA A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Bulan April
Lebih terperinciMenanan Jamur Merang di Dalam Kumbung
Menanan Jamur Merang di Dalam Kumbung Oleh Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP. A. Latar Belakang Budidaya jamur merang di dalam kumbung merupakan teknik budidaya jamur yang dilakukan secara modern dengan
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Rancangan Percobaan Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) tiga perlakuan dengan masing-masing tiga ulangan yaitu : 1) Perlakuan A dengan pergantian air
Lebih terperinciKompos Cacing Tanah (CASTING)
Kompos Cacing Tanah (CASTING) Oleh : Warsana, SP.M.Si Ada kecenderungan, selama ini petani hanya bergantung pada pupuk anorganik atau pupuk kimia untuk mendukung usahataninya. Ketergantungan ini disebabkan
Lebih terperinciPemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.
PEMELIHARAAN Dalam proses pembuatan taman pemeliharaan merupakan tahapan yang terakhir, namun tahapan ini merupakan tahapan yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Keberhasilan pemeliharaan bahkan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. sangat tinggi. Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2008 diperkirakan sebesar
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat tinggi. Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2008 diperkirakan sebesar 227.779.100 orang dan
Lebih terperinciPENYULUHAN PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN SEBAGAI PAKAN LELE
Seri Pengabdian Masyarakat ISSN: 2089-3086 Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan Volume 3 No. 3, September Halaman 164-168 PENYULUHAN PEMANFAATAN KOTORAN HEWAN SEBAGAI PAKAN LELE Indah Susantun 1 ; Muhamad
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pembesaran ikan nila Ikan nila merupakan salah satu komoditi penting perikanan budidaya air tawar di Indonesia. Ikan ini bukan asli perairan Indonesia,
Lebih terperinciIII. MATERI DAN METODE
III. MATERI DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Jalan H.R. Soebrantas No.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2013 di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2013 di Laboratorium Biologi Molekoler Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
19 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian telah dilakukan pada bulan November Desember 2013, bertempat di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2 Alat
Lebih terperinciVI HASIL DAN PEMBAHASAN
VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran dan Lembaga Tataniaga Dalam menjalankan kegiatan tataniaga, diperlukannya saluran tataniaga yang saling tergantung dimana terdiri dari sub-sub sistem atau fungsi-fungsi
Lebih terperinciPEMANFAATAN TANAMAN AZOLLA SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN (EKTRA FEEDING) Oleh : Ir. Indah Retnowati
PEMANFAATAN TANAMAN AZOLLA SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN (EKTRA FEEDING) Oleh : Ir. Indah Retnowati a. Latar Belakang Pengembangan usaha budidaya ikan perlu memperhatikan beberapa aspek pendukung seperti benih,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemeliharaan Induk Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk terlebih dahulu di kolam pemeliharaan induk yang ada di BBII. Induk dipelihara
Lebih terperinciMakalah Lingkungan Bisnis. Budi Daya Belut. Nama : Heni Septi Rahmawati NIM : Kelas : S1-TI-11
Makalah Lingkungan Bisnis Budi Daya Belut Nama : Heni Septi Rahmawati NIM : 11.11.5399 Kelas : S1-TI-11 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA I. Abstrak Belut merupakan binatang yang di anggap
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
3 II. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2011 bertempat di Laboratorium Teknik Produksi dan Manajemen Akuakultur, pengambilan data penunjang dilaksanakan
Lebih terperincib. Dapat memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah dan mudah ditembus akar.
Pupuk organik secara umum didefinisikan sebagai pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri bahan organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan atau manusia berbentuk padat atau cair yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan selama 40 hari pada bulan Agustus sampai dengan September 2012 bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Hatchery Ciparanje Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Waktu pelaksanaan dimulai dari bulan
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
15 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Berikut adalah hasil dari perlakuan ketinggian air yang dilakukan dalam penelitian yang terdiri dari beberapa parameter uji (Tabel 5). Tabel 5. Pengaruh perlakuan
Lebih terperinciP e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN
PENDAHULUAN Tanah yang terlalu sering di gunakan dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan persediaan unsur hara di dalamnya semakin berkurang, oleh karena itu pemupukan merupakan suatu keharusan
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah 1. Persiapan kolam Di Desa Sendangtirto, seluruh petani pembudidaya ikan menggunakan kolam tanah biasa. Jenis kolam ini memiliki
Lebih terperinciIkan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3 : Produksi induk
Standar Nasional Indonesia ICS 65.150 Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3 : Produksi induk Badan Standardisasi Nasional SNI 6484.3:2014 BSN 2014 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mengumumkan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang
1. PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat tinggi. Jumlah penduduk Indonesia di tahun 2008 diperkirakan sebesar 227.779.100 orang dan akan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai September 2011 bertempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai September 2011 bertempat di Balai Benih Ikan Sentral (BBIS) Probolinggo, Lampung Timur dan analisis sampel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013, di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias, Depok Jawa Barat. B. Alat dan Bahan (1)
Lebih terperinciLINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS NAMA : SUKAMTO HADI NIM : 11.02.7945 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 PELUANG BISNIS 1. ABSTRAK Pengertian Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2013 sampai dengan Mei 2013 di Laboratorium Nutrisi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran,
Lebih terperinciCARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO
CARA MEMBUAT KOMPOS OLEH: SUPRAYITNO THL-TBPP BP3K KECAMATAN WONOTIRTO Kompos merupakan pupuk yang dibuat dari sisa-sisa mahluk hidup baik hewan maupun tumbuhan yang dibusukkan oleh organisme pengurai.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 03 Februari sampai dengan 17 Maret 2014, bertempat di Laboratorium Budidaya Perikanan Program Studi Budidaya Perairan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50 hari di Balai Benih Ikan (BBI) Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Pembuatan pakan
Lebih terperinciTATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di
III. TATA LAKSANA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di laboratorium fakultas pertanian UMY. Pengamatan pertumbuhan tanaman bawang merah dan
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Akuakultur Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran, Jatinangor Sumedang, Jawa Barat. Penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013
18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2012 hingga Februari 2013 bertempat di Laboratorium Perikanan, Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh pemberian variasi dosis tepung ikan gabus (Channa striata, BLOCH) pada pakan komersial terhadap pertumbuhan dan
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dan utama. Pada tahap pendahuluan dilakukan penentuan kemampuan puasa ikan, tingkat konsumsi oksigen,
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Ilmu Kelautan IPB,
3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pusat Studi Ilmu Kelautan IPB, Ancol, Jakarta yang meliputi dua tahap yaitu persiapan dan fragmentasi Lobophytum
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Ciparanje Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan April sampai Mei 2013. Tahapan yang
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Jatinangor
Lebih terperinciPeluang Usaha Budi Daya Ikan Lele
Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele Oleh : Rangga Ongky Wibowo (10.11.4041) S1Ti 2G STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Kata Pengantar... Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan
Lebih terperinciMANAJEMEN BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI KAMPUNG LELE, KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH
Manajemen budidaya lele dumbo di Kampung Lele... (Willy Nofian Muhammad) MANAJEMEN BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) DI KAMPUNG LELE, KABUPATEN BOYOLALI, JAWA TENGAH Willy Nofian Muhammad dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ayam Pedaging dan Konversi Pakan ini merupakan penelitian penelitian. ransum yang digunakan yaitu 0%, 10%, 15% dan 20%.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Onggok Kering Terfermentasi Probiotik dalam Ransum Terhadap Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan Ayam
Lebih terperinciII. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji 2.2 Persiapan Pakan Uji
II. METODOLOGI 2.1 Persiapan Wadah dan Ikan Uji Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak terpal dengan ukuran 2 m x1m x 0,5 m sebanyak 12 buah (Lampiran 2). Sebelum digunakan, bak terpal dicuci
Lebih terperinciini bisa dilakukan di medan yang tidak memungkinkan untuk II. Budidaya Ikan tele di Kolam Terpal Kolam terpal
BTIDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL Oleh: Dra. Sri Sukmaningrum' MSi I.Pendahuluan Di Indonesia ikan lole termasuk ikan yang paling mudah diterima masyarakat karena memiliki banyak kelebihan, diantaranya
Lebih terperinciUSAHA TERNAK AYAM PEDAGING (BROILER)
USAHA TERNAK AYAM PEDAGING (BROILER) Tugas: Lingkungan Bisnis Disusun oleh: Nama : Tri Mulyani NIM : 10.01.2693 Kelas : D3TI 2A PROGRAM D3TI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 / 2011 Abstrak Berternak ayam pedaging
Lebih terperinciBUDIDAYA CACING RAMBUT (Tubifex sp.) DENGAN FERMENTASI LIMBAH ORGANIK SEBAGAI PAKAN ALAMI LARVA IKAN GURAMI
(Tema: 8 (Pengabdian Kepada Masyarakat) BUDIDAYA CACING RAMBUT (Tubifex sp.) DENGAN FERMENTASI LIMBAH ORGANIK SEBAGAI PAKAN ALAMI LARVA IKAN GURAMI Oleh Nuning Setyaningrum, Sugiharto, dan Sri Sukmaningrum
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 7.1 Penggunaan Input Produksi Pembenihan Ikan Patin Secara umum input yang digunakan dalam pembenihan ikan patin di Kota Metro dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel
Lebih terperinciMeningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan. Lele Sangkuriang. (Lingkungan Bisnis)
Meningkatkan Wirausaha Budidaya Ikan Lele Sangkuriang (Lingkungan Bisnis) Nama : Yogi Renditya NIM : 11.02.7920 Kelas : 11-D3MI-01 Abstrak Budi daya ikan lele bisa dibilang gampang-gampang susah, dikatakan
Lebih terperinciPENGOLAHAN SAMPAH SUNARYO HADI WARSITO
PENGOLAHAN SAMPAH SUNARYO HADI WARSITO Sampah pemisahan : Sampah organik kompos / pupuk Sampah anorganik Tanamkan diri untuk membuang sampah pada tempatnya, sesuai jenisnya!!! Membuat Kompos dari Sampah
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Subclass: Telostei. Ordo : Ostariophysi
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Lele Masamo (Clarias gariepinus) Klasifikasi lele masamo SNI (2000), adalah : Kingdom : Animalia Phylum: Chordata Subphylum: Vertebrata Class : Pisces
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli hingga Agustus 2011 yang bertempat di Balai Benih Ikan Hias (BBIH) Natar, Lampung Selatan. B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciBISNIS BUDIDAYA IKAN LELE MEMAKAI KOLAM TERPAL
KARYA ILMIAH BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE MEMAKAI KOLAM TERPAL MATA KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Nama : Deti Supriyati Lestari NIM : 10.11.3655 Kelas : SI-TI 2B SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Penelitian 2.1.1 Alat dan Bahan Bahan yang akan digunakan pada persiapan penelitian adalah kaporit, sodium thiosulfat, detergen, dan air tawar. Bahan yang digunakan pada
Lebih terperinciIII. HASIL DAN PEMBAHASAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil 3.1.1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Benih Ikan Lele Rata-rata tingkat kelangsungan hidup (SR) tertinggi dicapai oleh perlakuan naungan plastik transparan sebesar
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMIJAHAN, PENETASAN TELUR DAN PERAWATAN LARVA Pemijahan merupakan proses perkawinan antara induk jantan dengan induk betina. Pembuahan ikan dilakukan di luar tubuh. Masing-masing
Lebih terperinciI Peternakan Ayam Broiler
I Peternakan Ayam Broiler A. Pemeliharaan Ayam Broiler Ayam broiler merupakan ras ayam pedaging yang memiliki produktivitas tinggi. Ayam broiler mampu menghasilkan daging dalam waktu 5 7 minggu (Suci dan
Lebih terperinciBisnis Budidaya Ikan Bawal
Bisnis Budidaya Ikan Bawal Nama : Anung Aninditha Nim : 10.11.3944 Kelas : S1.TI.2F STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Ikan bawal merupakan jenis ikan yang cukup poluper di pasar ikan konsumsi. Selain
Lebih terperinci