DAFTAR ISI. Halaman. Daftar Isi... 1 Kata Pengantar...

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR ISI. Halaman. Daftar Isi... 1 Kata Pengantar..."

Transkripsi

1 DAFTAR ISI Halaman. Daftar Isi... 1 Kata Pengantar... BAB I PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang... 3 B. Organisasi dan Sumber Daya... 3 C. Aspek Strategis Organisasi... 4 BAB II PERENCANAAN KINERJA 7 A. Rencana Strategis B. Perjanjian Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 9 A. Capaian Kinerja Organisasi B. Realisasi Anggaran BAB IV PENUTUP 24 A. Kesimpulan B. Kendala Utama C. Alternatif Pemecahan Masalah LAMPIRAN-LAMPIRAN : 1. Matriks Perjanjian Kinerja (PK) 2. Surat Pengesahan DIPA Petikan, Revisi ke-2, 30 Juni Matriks Realisasi Rencana Aksi (Renaksi) 4. Matriks Informasi Kinerja KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

2 KATA PENGANTAR L aporan Kinerja (LKj) Kedutaan Besar Republik Indonesia di Athena, Yunani, ini merupakan perwujudan komitmen KBRI sebagai salah satu instansi pemerintah dalam menerapkan good governance. LKj ini menjelaskan tugas pokok dan fungsi pemerintah di bidang politik dan hubungan luar negeri RI. Dalam penyusunannya LKj ini merujuk pada rencana pelaksanaan tugas dan kegiatan yang tercantum pada dokumen Perjanjian Kinerja KBRI Athena Tahun 2015, disesuaikan dengan anggaran yang telah dialokasikan dalam DIPA KBRI Athena Tahun Anggaran 2015 Diharapkan materi dan informasi yang tertuang dalam dokumen Kj ini dapat memberikan gambaran mengenai capaian tujuan dan sasaran untuk setiap program dan kegiatan operasional yang telah dilakukan oleh KBRI Athena selama tahun 2015, khususnya dalam mengisi hubungan bilateral Indonesia-Yunani termasuk upaya-upaya KBRI dalam meningkatkan pelayanan dan perlindungan terhadap Warga Negara Indonesia serta Tenaga Kerja Indonesia di wilayah akreditasi. Penyusunan dan penyampaian LKj KBRI Athena ini sejalan dengan Tap MPR RI Nomor XII/MPR/1998 dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Dalam konteks ini LKj KBRI Athena merupakan bentuk pertanggungjawaban dan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah dilakukan dan dicapai oleh KBRI Athena selama tahun Hal ini sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan setiap instansi Pemerintah Pusat mau8pun Daerah untuk membuat Laporan Kinerja setiap tahun secara transparan. Akhir kata, kiranya LKj ini dapat menjadi tolok ukur bagi kesinambungan kegiatan KBRI Athena maupun instansi terkait dalam upaya meningkatkan kinerja KBRI di masa mendatang yang penuh dengan peluang dan tantangan. Athena, Januari 2016 Kepala Perwakilan RI Benny Bahanadewa Duta Besar LBBP RI 2 25 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

3 A. Latar Belakang P eraturan Presiden RI Nomor 29 Tahun 2014 mewajibkan setiap Instansi Pemerintah untuk menyusun dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), yang terdiri dari Rencana Strategis (Renstra), Perjanjian Kinerja (PK), dan Laporan Kinerja (LKj) sebagai upaya penyelenggaraan good governance. Sejalan dengan hal tersebut, KBRI Athena menyusun LKj tahun 2015 dengan mengacu kepada Renstra tahun dan PK tahun Adapun penyusunan LKj KBRI Athena ini bertujuan k: a. Menjadi salah satu bentuk media komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan bagi terwujudnya responsibilitas dan akuntabilitas KBRI Athena. b. Mendorong seluruh unsur KBRI Athena untuk dapat melaksanakan perencanaan program dan kegiatannya secara baik dan benar sesuai dengan tugas pokok dan fungsi. c. Menjadi masukan dan umpan balik sehingga fungsi dan kinerja KBRI Athena dapat lebih akuntabel, efektif dan efisien. Landasan juridis formal penyusunan LKj KBRI Athena Tahun 2015 mengacu kepada beberapa ketetapan sebagai berikut: a. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945; b. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor XI/MPR/1998 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; c. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; f. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; g. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun ; h. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; i. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ; j. Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI; B. Organisasi dan Sumber Daya BAB I: PENDAHULUAN Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Luar Negeri Nomor 06/A/OT/VI/2004/01 Tahun 2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan di Luar Negeri, KBRI Athena mempunyai Tugas Pokok melaksanakan hubungan diplomatik dan memperjuangkan kepentingan nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia, melindungi Warga Negara Republik 3 25 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

4 Indonesia, dan Badan Hukum Indonesia di wilayah akreditasi Republik Yunani, sesuai dengan kebijakan pemerintah yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selama tahun 2015, bezetting Home Staff KBRI Athena adalah sebagai berikut: 1. Kepala Perwakilan yaitu Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh; 2. Unsur Pelaksana, yaitu 5 (lima) Pejabat Diplomatik dan Konsuler yang terdiri dari seorang Minister Counsellor Politik, seorang Sekretaris I Pensosbud, seorang Sekretaris I Ekonomi, seorang Sekretaris II Konsuler, dan seorang Sekretaris III Protokol; 3. Unsur Penunjang yaitu 2 (dua) Pejabat Non Diplomatik yang terdiri dari seorang Atase (tituler) Komunikasi dan seorang BPKRT. Menurut Keputusan MenPAN dan RB no. 220/2012 tanggal 31 Agustus 2012, formasi KBRI Athena adalah 15 orang, termasuk 3 (tiga) perangkat Duta Besar. Saat ini jumlah formasi Pegawai Setempat di KBRI telah terisi sebanyak 13 orang, terdiri dari: 8 orang staf clerical, 2 orang staf non clerical serta 3 orang perangkat Wisma. Sampai saat ini sarana dan prasarana yang dimilki KBRI Athena yaitu 7 unit kendaraan dinas, termasuk kendaraan untuk Duta Besar. Adapun Gedung Kantor KBRI hingga kini masih berstatus sewa (belum milik negara RI). Untuk Wisma Duta, KBRI Athena telah menyelesaikan proses pembelian pada 11 Desember 2015 dengan menggunakan anggaran Kementerian Luar Negeri. C. Aspek Strategis Organisasi Kerjasama bilateral Indonesia - Yunani selama tahun 2015 berlangsung baik dan dinamis. Yunani mendukung integritas wilayah NKRI, proses demokratisasi dan reformasi di Indonesia. Yunani juga mengakui bahwa Indonesia merupakan pilar stabilitas di Asia Tenggara dan sebagai mitra yang penting dalam upaya memajukan kerja sama dan perdamaian dunia. Yunani menghargai upaya Indonesia memajukan nilai-nilai demokrasi, keamanan dan perdamaian. Dalam berbagai isu di fora internasional dan regional sejauh ini kedua Negara selalu mempunyai pengertian dan persamaan pandangan. Dalam berbagai pencalonan pada badanbadan internasional kedua negara umumnya saling mendukung melalui pengaturan timbal balik (resiprositas), antara lain saling dukung dalam Human Rights Council (HRC), yaitu Indonesia dalam HRC Periode , dan Yunani HRC Periode Selain itu kedua Negara juga sepakat saling dukung sebagai anggota tidak tetap DK-PBB, Indonesia untuk periode , dan Yunani untuk periode Dalam tahun-tahun sebelumnya kedua Negara juga telah saling dukung pencalonan kedua Negara dalam beberapa badan internasional, seperti: ICAO, IMO, IHO, ILC serta UPU. Untuk tahun dukungan yang diberikan oleh Yunani untuk pencalonan Indonesia yaitu Dewan ITU periode dan Dewan HAM PBB periode dan keanggotaan Indonesia pada Dewan IMO periode Pembentukan Forum Konsultasi Bilateral kedua negara telah terbentuk sejak tahun Dalam implementasinya, telah dilaksanakan 2 (dua) kali pertemuan, masing-masing FKB I di Athena tahun 2008, dan FKB-II di Bali tahun Mengingat beberapa masalah dalam MOU FKB tersebut dirasakan perlu dirundingkan kembali, maka sejak 2010 Kemlu kedua negara secara aktif telah membahas draft MOU FKB dimaksud. Pada bulan Februari 2012, draft akhir persetujuan tentang MOU FKB telah dapat diselesaikan untuk ditandatangani kedua negara. Sehubungan belum ada kesesuaian waktu antara kedua pejabat tinggi kedua Negara, maka penandatanganan MoU tersebut belum dapat dilaksanakan pada tahun KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

5 Kerjasama politik lainnya juga mengalami kemajuan, yaitu dengan dibentuknya Friendship Group between the Hellenic Republic and the Republic of Indonesia dalam bulan Januari Kemudian dalam bulan Maret 2008 Indonesia telah membentuk Group Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPRRI-Parlemen Yunani. Sebagai realisasi kerja sama tersebut, terdapat serangkaian kunjungan anggota DPR-RI dan MPR-RI ke Yunani dalam tahun , a.l. Ketua MPR RI, Kunjungan BK DPR-RI, Komisi I, Komisi V, Komisi VI, dan Komisi X. Pada November 2013 GKSB DPR RI mengadakan kunjungan dan pertemuan dengan Parlemen Yunani ; Bulan November, 2014, GKSB mengadakan kunjungan dan pertemuan dengan wakil Ketua Parlemen, Komisi I dan Friendship Group Parlemen Yunani ; November 2015, Komisi X DPR-RI mengadakan kunjungan dan pertemuan dengan Komisi Bidang Kebudayaan dan Pendidikan serta Komisi Ekonomi dan Perdagangan Parlemen Yunani. Sepanjang tahun 2015 perekonomian Yunani kembali mengalami resesi menyusul ketidakpastian ekonomi akibat perundingan yang berkepanjangan antara Pemerintah Yunani dengan Kreditor (EC, ECB, IMF) dan pemberlakuan capital control sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Kondisi tersebut juga berdampak pada terkontraksinya volume ekspor-impor Yunani dengan negara lain, khususnya di semester kedua Namun potensi Yunani sebagai pasar non tradisional untuk produk ekspor Indonesia maupun promosi pariwisata masih mengemuka. Letak geografis yang strategis di kawasan Balkan dan Mediterania memunculkan peluang untuk menjadikan Yunani sebagai hub bagi distribusi produk Indonesia ke kawasan di Eropa bagian selatan tersebut. Selain itu terdapat potensi kerjasama ekonomi antar kedua negara khususnya di bidang furniture, suku cadang kendaraan, farmasi, alat pertahanan, budidaya pertanian, maritim dan pariwisata. Pada tahun 2015 jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Yunani mencapai 25 juta orang, melebih jumlah penduduk setempat sebesar 15 juta orang. Tingginya jumlah wisatwan asing di Yunani merupakan pangsa pasar potensial bagi promosi pariwisata Indonesia dan perlu dimanfaatkan oleh travel operator Indonesia untuk menarik para wisatawan tersebut berlibur ke Indonesia. Untuk itulah upaya diplomasi ekonomi di Yunani menjadi sangat strategis. KBRI Athena terus berupaya mengimplementasikan promosi Trade, Tourism adan Investment (TTI) secara tepat sehingga dapat menyumbangkan manfaat ekonomi semaksimal mungkin bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat. Dengan pertimbangan tersebut, KBRI Athena senantiasa aktif berpartisipasi dalam seminar maupun workshop mengenai perekonomian khususnya perdagangan dan investasi di Yunani. Identifikasi dan diseminasi informasi mengenai potensi kerjasama ekonomi dan bisnis kedua negara dilakukan melalui penerbitan publikasi data economic intelligence berupa buletin Info Bisnis Greece dan Market research secara berkala. KBRI Athena juga berpartisipasi dalam beberapa pameran Trade, Tourism and Investment (TTI) berskala internasional di Yunani. Upaya promosi perdagangan dan investasi dengan meningkatkan sekaligus memperkuat jejaring di kalangan bisnis Yunani antara lain melalui pertemuan dengan kamar dagang dan pengusaha setempat. Selain itu KBRI Athena berupaya meningkatkan pelayanan trade inquiries bagi pengusaha Indonesia dan Yunani yang berminat menjalin hubungan bisnis. Publik dan media Yunani memiliki pandangan positif terhadap Indonesia. Hal ini tercermin dari baiknya sambutan publik terhadap kegiatan promosi seni budaya Indonesia yang diselenggarakan ataupun yang dikuti oleh KBRI Athena dan tidak ada media yang menurunkan berita negatif ataupun menentang kebijakan Pemerintah Indonesia, seperti kebijakan eksekusi hukuman mati bagi para terpidana narkotika pada awal tahun Peran akif alumni Beasisiwa Darmasiswa dan Beasiswa Seni Budaya Indonesia dalam berbagai program promosi seni budaya Indonesia yaitu kelas tarian Indonesia, penampilan di acara resepsi 5 25 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

6 diplomatik HUT ke-70 Kemerdekaan RI dan di berbagai event serta potensi bakat seni budaya masyarakat Indonesia telah mendukung program promosi seni budaya Indonesia yang dilaksanakan oleh KBRI Athena. Sebagai upaya pengejawantahan instruksi Presiden RI dan Menlu RI untuk lebih meningkatkan pelayanan dan perlindungan terhadap WNI di negara akreditasi, KBRI Athena terus meningkatkan pelayanan kepada warga Indonesia yang berdomisili di Yunani. KBRI Athena telah memberikan bantuan hukum dan memfasilitasi kepulangan 18 WNI overstay/undocumented melalui Program Repatriasi 2015; pendampingan 2 WNIO di Pengadilan Athena; membiayai tiket pemulangan seorang anak WNI di Zakynthos yang terkena kasus; 6 kasus penangkapan; 2 kasus WNI sakit dan 1 kasus WNI wafat. Sejalan dengan hal tersebut, berbagai kegiatan pembinaan masyarakat sepanjang tahun 2015 telah dilakukan oleh KBRI Athena guna memberikan informasi terkini tentang peraturan di bidang kekonsuleran, keimigrasian dan repatriasi melalui kegiatan sosialisasi pada bulan April dan Agustus Guna mendukung pencapaian kepentingan nasional Indonesia di Yunani, selama tahun 2015, KBRI Athena telah memfasilitasi 8 kunjungan delegasi dari berbagai institusi di Indonesia, baik dari lembaga eksekutif maupun legislatif. Jumlah total delegasi yang difasilitasi adalah sebanyak 51 orang. Dalam rangka mengantisipasi tantangan dan kendala pelaksanaan tugas di masa mendatang, KBRI Athena terus melakukan kajian dan evaluasi, sehingga dapat mengantisipasi perubahan-perubahan mendasar yang bersifat strategis/jangka panjang di kawasan Eropa, khususnya Yunani, dan diharapkan dapat menunjang efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diemban KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

7 BAB II : PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Tahun P erencanaan Kinerja KBRI Athena sesuai dengan sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) tahun yang mencakup visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis sebagai berikut: Visi Menjadi Ujung Tombak dalam Mewujudkan Wibawa Diplomasi Indonesia di Yunani. Misi 1. Memperkuat Peran KBRI Athena dalam memperjuangkan kepentingan nasional. 2. Meningkatkan kapasitas KBRI Athena yang mumpuni dalam mendukung misi diplomasi di Yunani. Sasaran Strategis 1. Meningkatnya dukungan Yunani terhadap kedaulatan NKRI / pembangunan infrastruktur kemaritiman / kerjasama bilateral dan isu-isu global. 2. Peningkatan peran KBRI Athena dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi. 3. Peningkatan peran KBRI Athena dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. 4. Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Athena. 5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI / BHI. Indikator Kinerja Utama 1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Athena yang ditindaklanjuti stakeholders. 2. Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dokumen perjanjian/kesepakatan. 3. Persentase peningkatan Trade, Tourism dan Investment. 4. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia. 5. Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan. 6. Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran dan keprotokolan KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

8 B. Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) tahun 2015 telah ditandatangani Menteri Luar Negeri dan Dubes RI pada 30 Maret 2015, sebagai dimuat pada Lampiran 1. PK 2015 disusun sesuai dengan RENSTRA KBRI Athena dengan penetapan target sebagai berikut: No. Sasaran Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1. Meningkatnya dukungan Yunani Persentase rekomendasi hasil 85% terhadap kedaulatan NKRI / kajian komprehensif KBRI pembangunan infrastruktur Athena yang ditindaklanjuti kemaritiman / kerjasama bilateral stakeholders. dan isu-isu global. 2. Peningkatan peran KBRI Athena Persentase realisasi rencana 85% dalam mendukung peningkatan aksi sebagai implementasi pengaruh Indonesia di negara akreditasi. dokumen perjanjian/kesepakatan. 3. Peningkatan peran KBRI Athena dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. 4. Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Athena. 5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI / BHI. Persentase peningkatan Trade, Tourism dan Investment. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia. Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan. Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran dan keprotokolan. 15% 90% 90% 85% 8 25 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

9 BAB III : Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2015 C apaian kinerja KBRI Athena berdasarkan alat ukur Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah seperti tergambar dalam tabel berikut ini : Program : Penyelenggaraan Diplomasi dan Kerjasama Internasional pada Perwakilan RI Satuan Kerja : Kedutaan Besar Republik Indonesia di Athena Sasaran : 1. Meningkatnya dukungan Yunani terhadap kedaulatan NKRI / pembangunan infrastruktur kemaritiman / kerjasama bilateral dan isu-isu global. 2. Peningkatan peran KBRI Athena dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi. 3. Peningkatan peran KBRI Athena dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. 4. Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Athena. 5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI / BHI. No SASARAN IKU 1. Meningkatnya dukungan Yunani terhadap kedaulatan NKRI / pembangunan infrastruktur kemaritiman / kerjasama bilateral dan isuisu global. 2. Peningkatan peran KBRI Athena dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di negara akreditasi. 3. Peningkatan peran KBRI Athena dalam menciptakan nilai manfaat IKU 1 Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Athena yang ditindaklanjuti stakeholders. IKU 2 Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dokumen perjanjian / kesepakatan. IKU 3 Persentase peningkatan Trade, Tourism dan INFORMASI KINERJA Kajian dari Kesepakatan / Perjanjian / MoU / Isu Global Perjanjian / Kesepakatan yang ditindaklanjuti / direalisasikan Peningkatan perdagangan, nilai investasi dan jumlah wisatawan CAPAIAN DATA TARGET (%) DUKUNG 85% 83,33% Laporan 85% 81,82% Laporan 15% 19,03% Data statistik KBRI Athena, Kementerian Perdagangan RI, dan BKPM 9 25 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

10 No SASARAN IKU ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia. 4. Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Athena. 5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI / BHI. Investment. IKU 4 Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia. IKU 5 Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan. IKU 6 Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran dan keprotokolan. INFORMASI KINERJA Hasil survei terhadap publik Yunani Permasalahan / kasus / bantuan hukum dan WNI BHI yang diselesaikan Hasil survei pengguna jasa TARGET CAPAIAN (%) DATA DUKUNG 90% 92,71% Data survei 90% 100% Laporan penanganan kasus 85% 100% Data survei Secara keseluruhan Capaian Kinerja KBRI Athena tahun 2015 sebesar 115,23% dari target yang ditetapkan dalam dokumen PK tahun Capaian sasaran tersebut berdasarkan hasil perhitungan dari Indikator Kinerja Utama sebagaimana tabel dibawah ini: INDIKATOR KINERJA UTAMA KETERANGAN/FORMULASI PENGHITUNGAN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA (%) IKU 1 : Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Athena yang ditindaklanjuti stakeholders. IKU 2 Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dokumen perjanjian / kesepakatan. IKU 3: Persentase peningkatan Trade, Tourism dan Investment. (Jumlah rata-rata rekomendasi yang ditindaklanjuti stakeholders / Jumlah rekomendasi yang disampaikan selama 2015) x 100% (Jumlah rencana aksi yang direalisasikan / Jumlah rencana aksi yang disusun) x 100% (Persentase peningkatan perdagangan + Persentase peningkatan investasi + Persentase peningkatan tourism) / 3 85% 83,33% 98,04 85% 81,82% 96,26 15% 19,03% 126,87% KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

11 INDIKATOR KINERJA UTAMA KETERANGAN/FORMULASI PENGHITUNGAN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA (%) IKU 4: Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia. IKU 5: Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan. IKU 6: Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran dan keprotokolan. (Jumlah pandangan positif / Jumlah kuesioner yang diterima) x 100% (Jumlah permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan / Jumlah permasalahan WNI dan BHI yang terjadi selama 2015) (Jumlah pernyataan puas / Jumlah kuesioner yang diterima) x 100% 90% 92,71% 103,01% 90% 100% 111,11 85% 100% 117,65 NILAI RATA-RATA CAPAIAN KINERJA 108,82% Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2015 dibandingkan dengan Periode Sebelumnya Realisasi kinerja dan capaian kinerja KBRI Athena tahun 2015 tidak dapat dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya mengingat terdapat perbedaan antara Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan. Realisasi dan Capaian Kinerja Tahun 2015 dibandingkan dengan Target Jangka Menengah Perbandingan antara capaian kinerja tahun 2015 dengan target jangka menengah yang ditetapkan dalam RENSTRA KBRI Athena adalah sebagai berikut: IKU IKU 1 : Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Athena yang ditindaklanjuti stakeholders. IKU 2 Persentase realisasi rencana aksi sebagai implementasi dokumen perjanjian / kesepakatan. Capaian Kinerja 2015 Target ,33% 86% 86,5% 87% 87,5% 81,82% 86% 86,5% 87% 87,5% IKU 3: Persentase peningkatan 19,03% 15,5% 16% 16,5% 17% KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

12 IKU Trade, Tourism dan Investment. IKU 4: Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia. IKU 5: Persentase permasalahan WNI dan BHI yang diselesaikan. IKU 6: Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran dan keprotokolan. Capaian Kinerja 2015 Target ,71% 91% 92% 93% 94% 100% 91% 92% 93% 94% 100% 86% 87% 88% 89% Analisis Pencapaian Kinerja Capaian kinerja KBRI Athena pada tahun 2015 dipengaruhi oleh faktor internal (domestik/nasional) dan faktor eksternal (regional dan global). Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut: Faktor Internal 1. Indonesia dianggap sebagai strategic partner di kawasan Asia Tenggara dan pilar stabilitas serta perdamaian dunia. Hubungan bilateral di segala bidang, terutama saling mendukung di forum internasional, berjalan sangat baik dan dinamis. Yunani melihat Indonesia sebagai negara muslim terbesar yang moderat, serta mendukung penuh integritas wilayah NKRI; 2. Keberhasilan Indonesia dalam melaksanakan reformasi di segala bidang, proses demokratisasi, good governance, penegakan hukum dan HAM serta kesetaraan gender dapat mendorong terciptanya kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua negara; 3. Kedua negara mempunyai kesamaan sikap dalam menghadapi berbagai isu aktual seperti pemberantasan terorisme, kejahatan lintas negara, lingkungan, perubahan iklim dan pembangunan kelautan berdimensi kepulauan; 4. Keberhasilan Indonesia dalam memberikan kontribusi dan ikut serta mengatasi krisis ekonomi keuangan global, seperti dalam Forum G-20 memberikan arti bagi Yunani untuk meningkatkan hubungan dan kerja sama; 5. KBRI Athena terus berupaya meningkatkan kapasitas SDM dalam melaksanakan economic intelligence baik untuk pengumpulan data (peningkatan kerjasama dengan instansi terkait di Yunani dan Indonesia serta keanggotaan dalam situs International Trade Center) maupun pengolahan data statistik KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

13 6. Pemanfaatan jejaring melalui lembaga Athens Chamber of Commerce and Industry, Hellenic Federation of Enterprises (SEV) dan Ganesha Hellenic Indonesia Friendship Association untuk menguatkan database importir produk Indonesia di Yunani. 7. Tiga Program Beasiswa yang ditawarkan Pemerintah Indonesia untuk pelajar/pemuda Yunani yaitu Beasiswa Darmasiswa, Beasiswa Seni Budaya Indonesia dan Beasiswa Kerjasama Negara Berkembang. 8. Perjanjian Kerjasama Pendidikan dan Budaya Indonesia Yunani yang ditandatangani pada tahun Kemudahan pemberian bebas visa ke Indonesia bagi warga Yunani sejak Oktober 2015, diharapkan dapat menjadi peluang untuk mendorong lebih banyak warga Yunani berkunjung ke Indonesia baik dalam rangka melakukan kunjungan wisata, usaha maupun kunjungan pemerintah dalam melakukan pertemuan bilateral; 10. Komitmen kuat dari pimpinan Kemlu RI dan KBRI Athena beserta jajarannya dalam melaksanakan fungsi dan tugas Perwakilan, merupakan salah satu pendorong untuk melancarkan upaya peningkatan kerja sama Indonesia-Yunani. Faktor Eksternal 1. Yunani sebagai negara yang letaknya strategis di kawasan Balkan, Laut Hitam, Eropa Selatan dan Mediterania dapat dimanfaatkan sebagai mitra untuk mendukung kepentingan nasional Indonesia di bidang pengembangan produk-produk ekspor Indonesia ke pasaran Eropa; 2. Perekonomian dan iklim investasi Indonesia yang positif, khususnya di sektor maritim dan logistik dapat mendorong peningkatan pertumbuhan perdagangan dan arus investasi dari Yunani; 3. Hubungan politik kedua negara berjalan baik dan tidak mengalami hambatan yang dapat menjadi salah satu faktor untuk menguatkan hubungan di berbagai bidang; 4. Kerja sama dalam hal pencalonan wakil-wakil kedua negara dalam badan-badan PBB/organisasi internasional lainnya berjalan dengan baik; 5. Sebagai salah satu negara anggota UE, Yunani mempunyai kekuatan politik global dan menjadi pintu gerbang Eropa Barat ke Eropa Timur vice versa. Selain itu, Yunani ingin memainkan peranan utama bagi perwujudan Agenda 2014 dan bagi prospek UE untuk seluruh Western Balkan Countries, serta memainkan peran penting dan strategis bagi upaya pemeliharaan stabilitas di kawasan; 6. Adanya payung hukum kerja sama antar kedua negara di beberapa bidang dengan ditandatanganinya Persetujuan Kerja sama Kebudayaan dan Pendidikan (2004), MoU Kerja sama di Bidang Pariwisata (2007) dan Persetujuan Kerja sama di Bidang Transportasi Udara (2008); 7. Kedua negara telah menyatakan komitmennya untuk menyelenggarakan Forum Konsultasi Bilateral (FKB) secara reguler guna membahas dan memperluas kerja sama RI-Yunani; 8. Adanya kesepakatan antara kedua negara untuk segera menyelesaikan sejumlah draft persetujuan yang masih pending seperti kerja sama di Bidang Maritim, Investasi, Kerja sama Ekonomi, dan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B); 9. Adanya kegiatan Trade Expo Indonesia yang diselenggarakan di Jakarta setiap bulan Oktober dan pameran-pameran lainnya di Indonesia serta pameran-pameran di Yunani seperti Pameran Dagang Internasional di Thessaloniki (TIF) setiap bulan September/Oktober, menjadi peluang bagi para pengusaha kedua negara untuk saling berkunjung khususnya bagi peningkatan ekspor Indonesia; 10. Indonesia dapat memanfaatkan keunggulan dan peluang yang dimiliki Yunani di bidang industri perkapalan dan pelayaran sebagai salah satu international distribution hub dengan meningkatkan investasi Yunani pada industri galangan kapal di Indonesia serta pengadaan transportasi antar pulau. Salah satu potensi kerjasama adalah kerjasama jual beli kapal mengingat saat ini perusahaan galangan kapal di Yunani menawarkan harga yang bersaing dibandingkan negara lain. Hingga saat ini Pemri dan Pemerintah Yunani masih membahas draft Agreement on Maritime Transport yang diharapkan dapat menjadi payung hukum pengembangan kerjasama di bidang maritim. 11. Di bidang pariwisata, Yunani memiliki keunggulan di bidang peninggalan bersejarah dan peninggalan arkeologi yang tersebar di setiap wilayah Yunani. Selain itu keunggulan kepulauan KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

14 resort menjadi salah satu destinasi terbaik di Eropa, khususnya untuk cruise atau wisata kapal pesiar. Sektor unggulan ini dapat menjadi peluang positif dalam menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan Indonesia mengingat saat ini industri wisata minat khusus utamanya cruise tengah dikembangkan di Indonesia dan menjadi salah satu sektor utama dalam program MP3EI; 12. Sikap positif pemerintah, masyarakat dan media massa Yunani terhadap kebijakan politik luar negeri Indonesia; 13. Yunani memiliki keunggulan dalam pelestarian peninggalan arkeologi dan promosi seni budaya. Hal ini merupakan potensi besar untuk pengembangan kerjasama bilateral. Analisis Penggunaan Sumber Daya Dari segi Sumber Daya Manusia, terdapat kekosongan 2 formasi. Kondisi ini menjadi kendala pelaksanaan tugas dan fungsi khususnya di bidang keuangan. Untuk itu KBRI Athena telah mengajukan permohonan pengisian formasi pegawai setempat, yakni staf bagian keuangan. Sementara sarana dan prasarana KBRI Athena dalam hal ini 7 unit kendaraan dinas dipandang telah mencukupi kebutuhan operasional KBRI. Untuk gedung kantor KBRI yang saat ini masih berstatus sewa, diharapkan pada tahun-tahun mendatang dapat dilakukan pembelian gedung kantor baru, mengingat momentum turunnya harga properti di Yunani pada beberapa tahun terakhir. Analisis Pelaksanaan Program/Kegiatan Sepanjang tahun 2015, KBRI Athena melaksanakan 80 kegiatan, yang menunjang pencapaian kinerja KBRI Athena. Kegiatan tersebut antara lain: 1. Pertemuan Dubes ASEAN di Naflio, 25 Februari KBRI Athena sebagai Ketua ACAT, menyelenggarakan Pertemuan Dubes ASEAN ke-10 dan didampingi oleh WG ACAT yang diselenggarakan tanggal 25 Februari 2015, di kota Naflio. Pertemuan membahas mengenai rencana kegiatan ACAT tahun Pertemuan Duta Besar RI dengan Mufti Komunitas Muslim Kota Xhanti, Thrace Barat, 23 Maret 2015 Duta Besar RI Athena didampingi Fungsi Politik telah mengadakan kunjungan dan pertemuan dengan Mufti Muslim Xanthi, Mehmet Emin di kawasan Thrace Barat, tanggal 23 Maret Dalam pertemuan tersebut KBRI mendapat informasi mengenai perkembangan komunitas muslim di kawasan Thrace Barat khususnya di kota Xanthi KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

15 3. Sosialisasi Kekonsuleran dan Keimigrasian, 19 April 2015 KBRI Athena menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Kekonsuleran dan Keimigrasian kepada WNI di Yunani, bertempat di Aula KBRI dihadiri sekitar 100 masyarakat Indonesia domisili di Athena dan sekitarnya. Materi yang dibahas yaitu: Ijin tinggal di Yunani dan persyaratannya; Paspor Biometrik dan Penerapan Simkim; Layanan dan Perlindungan WNI di Yunani, serta masukan dan permasalahan WNI di Yunani. 4. Meet my Country: Indonesia, 6 Mei 2015 KBRI Athena bekerja sama dengan Athens Women International Club (WIC) di Athena menyelenggarakan kegiatan Meet my Country: Indonesia pada 6 Mei 2015 di Wisma Duta Besar RI di Athena. Acara dibuka oleh Duta Besar RI dan dihadiri oleh 75 orang undangan yang terdiri dari President dan anggota WIC, para isteri duta besar (anggota Lady Ambassadors and Ambassadors Spouses in Athens), dan friends of Indonesia di Athena KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

16 Pada acara tersebut Duta Besar RI memaparkan 3 topik tentang Indonesia yaitu keanekaragaman budaya, kekayaan hayati Indonesia serta peranan wanita Indonesia dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan nasional. Selain itu, untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang seni budaya Indonesia, diputarkan video pernikahan adat Jawa Tengah, penampilan Tari Saman dan orchestra Angklung oleh staf dan keluarga besar KBRI Athena dan penyajian kuliner Indonesia 5. Partisipasi pada the 12 th Thessaloniki International Book Fair (TIBF), 7 10 Mei 2015 di Thessaloniki. KBRI Athena menampilkan buku-buku tentang Indonesia khususnya seni budaya dan pariwisata pada the 12 th Thessaloniki International Book Fair (TIBF), 7 10 Mei 2015 di Thessaloniki. Partisipasi Indonesia dalam pameran ini efektif dalam mempromosikan seni budaya Indonesia kepada para pelajar, mahasiswa dan akademisi Yunani melalui penerbitan buku berbahasa Yunani dan Inggris. Pameran dibuka oleh Deputy Minister of Culture, Mr. Nikos Xydakis. 6. Pelatihan membatik di Ionion Centre of Arts and Culture, Kefalonia, 9-11 Juni 2015 KBRI Athena bekerjasama dengan Ionion Centre of Arts and Culture (ICAC) Kefalonia, Yunani menyelenggarakan kelas pelatihan membatik di ICAC Kefalonia, pada 9-11 Juni Kelas membatik diajarkan oleh staf KBRI Athena dan diikuti oleh 45 peserta yang terbagi dalam 3 kategori kelas yaitu, kelas untuk seniman yang diselenggarakan pada 9 Juni, kelas untuk pelajar KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

17 pada 10 Juni dan kelas untuk masyarakat umum pada 11 Juni. Selain itu, KBRI Athena dan ICAC menyelenggarakan satu sesi kelas khusus untuk pelajar yang membutuhkan perhatian khusus (special need). 7. Partisipasi Indonesia pada International Food Festival 2015 di Athena, 14 Juni KBRI Athena berpartisipasi pada International Food Festival 2015 (IFF 2015) yang diselenggarakan oleh LAASA (Lady Ambassadors and Ambassadors Spouses in Athens). IFF 2015 diikuti oleh 30 negara dan dikunjungi lebih dari 1500 orang terdiri perwakilan diplomatik, ekspatriat dan masyarakat di Athena dan sekitarnya. First lady Yunani, Mrs. Vlassia Pavlopoulou- Peltsemi, membuka secara resmi IFF 2015 dan berkesempatan berkunjung ke stand Indonesia. Selain menampilkan kuliner khas Indonesia, KBRI Athena juga menampilkan Tari Saman. 8. Sosialisasi ke-2 Kekonsuleran dan Keimigrasian, 2 Agustus 2015 Bertempat di Aula KBRI Athena diselenggarakan kegiatan Sosialisasi ke-2 Kekonsuleran dan Keimigrasian kepada WNI di Yunani. Kegiatan tersebut dihadiri 150 masyarakat Indonesia domisili di Athena dan sekitarnya KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

18 Agenda sosialisasi aitu: (a). Surat Perjalanan RI; (b). Perlindungan WNI di Yunani; (c) Pemulangan Bertahap WNI undocumented/overstay. Sebelum memulai agenda, juga dibahas dan tindak lanjut sosialisasi pertama tanggal 19 April 2015 di KBRI Athena meliputi: (d). Ijin tinggal di Yunani dan persyaratannya; (e). Paspor Biometrik dan Penerapan Simkim; (f) Layanan dan Perlindungan WNI di KBRI. 9. Sosialisasi Program Repatriasi WNI overstay/undocumented, 26 Agustus 2015 KBRI Athena bekerja sama dengan Dit. Perlindungan WNI dan BHI menyelenggarakan sosialisasi repatriasi bagi WNI overstay (WNIO)/undocumented di Yunani, di Aula KBRI Athena pada 26 Agustus Dir. Perlindungan WNI dan BHI, Sdr. Lalu Muhamad Iqbal, menjelaskan bahwa melalui program pemulangan bertahap, Pemerintah RI memfasilitasi WNIO/undocumented untuk kembali ke Indonesia, tiket penerbangan sekali jalan sampai ke tempat tujuan, penampungan sementara dan pembayaran denda keimigrasian serta peningkatan kapasitas dan pinjaman keuangan. 10. Partisipasi dalam 80 th Thessaloniki International Fair di Thessaloniki, tanggal 5-13 September 2015 KBRI Athena berpartisipasi pada the 80 th Thessaloniki International Fair (TIF) yang diselenggarakan di International Exhibition Centre, Thessaloniki, Yunani. Partisipasi Indonesia pada TIF merupakan sarana promosi produk Indonesia dalam ajang pameran dagang internasional terbesar di wilayah Balkan dan Mediterania KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

19 Anjungan Indonesia the 80 th TIF menampilkan berbagai produk Indonesia seperti produk furniture, handicraft, batik, serta produk kopi dan rempah-rempah. KBRI juga menampilkan video mengenai perkembangan ekonomi Indonesia dan secara khusus promosi Trade Expo Indonesia ke-30 di Jakarta, tanggal Oktober Selain trade inquiry dari 21 perusahaan Yunani yang berminat menjalin hubungan bisnis dengan Indonesia, perusahaan Indonesia CV Indo Tati telah menyepakati kontrak ekspor produk kopi sejumlah 5 kontainer. 11. Resepsi Diplomatik HUT ke-70 Kemerdekaan RI, 10 September 2015 Dalam rangka memperingati HUT ke-70 Kemerdekaan RI, KBRI Athena menyelenggarakan acara resepsi diplomatik pada 10 September 2015 di Hotel Grande Bretagne, Athena. Acara dihadiri sekitar 300 orang yang terdiri dari pejabat tinggi Kemlu dan pejabat instansi pemerintah Yunani lainnya, duta besar dan diplomat asing, pelaku bisnis, diaspora Indonesia, dan friends of Indonesia. Pada acara tersebut dipromosikan budaya dan potensi ekonomi Indonesia dengan menampilkan tarian tradisional Indonesia yang dibawakan oleh para alumni Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) dan alumni Darmasiswa dari Yunani, orchestra angklung oleh staf dan keluarga besar KBRI Athena. Selain itu dihidangkan menu khas Indonesia yaitu nasi goreng, mie goreng dan KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

20 sate ayam disamping menu internasional. Sebelum meninggalkan tempat acara, para tamu diberikan souvenir wayang golek. 12. Penyelenggaraan Business Lucheon untuk Potential Buyers Yunani pada TEI 2015 Dalam rangka mempromosikan TEI 2015 dan mendorong keikutsertaan potential buyers Yunani, KBRI Athena menyelenggarakan business luncheon pada 9 Oktober 2015 di Hotel Divani Caravel Athena. Pada acara tersebut selain dijelaskan kembali pelaksanaan Trade Expo Indonesia, juga disampaikan potensi dan perkembangan perdagangan RI-Yunani selama 5 tahun ke belakang dan peluang investasi terkini. Kepada pengusaha Yunani yang akan hadir ke TEI, KBRI Athena menjelaskan detail dan mendapatkan informasi untuk kehadiran di Indonesia. Tercatat 32 orang pengusaha Yunani menghadiri TEI Repatriasi Tahap I WNI Overstay/Undocumented, 9 Oktober 2015 KBRI Athena melepas pemulangan 6 orang WNI Overstay/Undocumented tahap I di Bandara Internasional Athena. Mereka telah diberikan tiket online oleh Dit. Perlindungan WNI dan BHI Kemlu. Untuk menghindari permasalahan selama pemeriksaan petugas imigrasi di bandara, mereka telah diberikan SPLP/Surat Perjalanan Laksana Paspor. 14. Partisipasi pada Pameran Pariwisata Internasional 31 st Philoxenia di Thessaloniki Pada tanggal November 2015, KBRI Athena berpartisipasi pada pameran pariwisata internasional the 31 st Philoxenia di International Exhibition Centre, Thessaloniki, Yunani. Pacto Inbound Office Bali berpartisipasi dalam anjungan Indonesia pada pameran Philoxenia melalui booklet promosi pariwisata. KBRI juga menampilkan brosur dan video promosi pariwisata KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

21 Indonesia. Terdapat 10 perusahaan agen perjalanan Yunani dan negara kawasan Balkan lainnya yang berminat menjalin kerjasama dengan agen perjalanan asal Indonesia. 15. Repatriasi Tahap II WNI Overstay/Undocumented, 6 November 2015 Pada program repatriasi tahap II terdapat 9 orang WNIO/Undocumented yang dilepas oleh KBRI Athena di Bandara Internasional Athena. Mereka telah diberikan tiket online oleh Dit. Perlindungan WNI/BHI dan telah diberikan SPLP sebagai dokumen perjalanan untuk kemudahan pemeriksaan petugas imigrasi di bandara. 16. Pertemuan Komisi X DPR-RI dengan Standing Committee on Cultural and Educational Affairs dan Standing Committee on Production and Trade Parlemen Yunani, 18 November 2015 Delegasi Komisi X DPR-RI telah mengadakan pertemuan dengan Komisi bidang Kebudayaan dan perdidikan serta Komisi Ekonomi bertempat di kantor Sekertariat Parlemen Yunani, tanggal 18 November 2015 di Athena KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

22 17. Keikutsertaan dalam 16 th International Christmas Bazaar 2015 di Athena Pada tanggal November 2015, KBRI Athena berpartisipasi pada 16 th International Christmas Bazaar 2015 di Helexpo Maroussi, Athena. Pameran tersebut merupakan kegitan promosi wisata dan kuliner internasional yang diselenggarakan oleh yayasan Friends of the Child Greece. Anjungan Indonesia menampilkan brosur promosi kuliner dan pariwisata Indonesia, kuliner khas Indonesia seperti nasi goreng dan sate ayam yang termasuk dalam 30 Indonesian Traditional Culinary Icons, serta berbagai kerajinan tangan asal Indonesia. 18. Seminar Security Issues in Europe s Southern Neighborhood and in Southeast Asia: A Comparative Analysis, 30 November Bekerja sama dengan ASEAN Committee in Athens (ACAT) dan Hellenic Foundation for European & Foreign Policy (ELIAMEP), KBRI Athena mengadakan forum diskusi Security Issues in Europe s Southern Neighborhood and in Southeast Asia: A Comparative Analysis pada 30 November 2015 di Hotel Divani Caravel, Athena KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

23 B. Realisasi Anggaran Dengan adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan, KBRI Athena sebagai instansi penyelenggara pemerintahan perlu mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas atas kewenangannya dalam mengelola sumber daya yang ada. Sesuai yang diamanahkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara, maka dapat disampaikan realisasi anggaran KBRI Athena Tahun 2015 sebesar Rp ,- atau 91,84% dari pagu 2015 sebesar Rp ,- (sesuai revisi DIPA ke-2 tanggal 30 Juni 2015). Realisasi anggaran untuk program/kegiatan Penyelenggaraan Diplomasi dan Kerja Sama Internasional Perwakilan RI mencapai 92,28% dari pagu sebesar Rp ,-. Sementara serapan anggaran program/kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Perwakilan RI di Luar Negeri mencapai Rp ,- dari pagu sejumlah Rp ,-. Pada tahun 2014, dari pagu sebesar Rp ,- realisasi serapan anggaran KBRI Athena sebesar Rp ,- atau 93,84%. Dengan demikian terjadi pengurangan tingkat serapan sebesar 2,00 % KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

24 BAB IV : Penutup A. Kesimpulan L aporan Kinerja (LKj) KBRI Athena Tahun 2015 ini, seperti yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, menunjukkan bahwa secara umum pelaksanaan kegiatan KBRI Athena telah mencapai sasaran strategis yang ditetapkan. LKj KBRI Athena Tahun 2015 melakukan perbandingan antara hasil penilaian terhadap pencapaian sasaran kinerja dengan target kinerja KBRI Athena. Hal ini tercermin dalam penilaian yang diuraikan pada Bab III mengenai Akuntabilitas Kinerja dimana penilaian dilakukan berdasarkan realisasi dan target output dari masing-masing Indikator Kinerja Utama (IKU). Dimana capaian IKU 3 yaitu Persentase peningkatan Trade, Tourism dan Investment memiliki pencapaian tertinggi sebesar 126,87%. Target yang direncanakan pada tahun 2015, telah berhasil dilaksanakan dengan rata-rata capaian per IKU sebesar 108,82% sedangkan realisasi anggaran mencapai 91,40%. Dalam rangka perbaikan di masa mendatang, upaya koordinasi dan peningkatan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait baik di Yunani maupun di Indonesia akan dilakukan lebih intensif. Hal ini mengingat pencapaian target indikator yang ditetapkan hanya dapat dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan terkait. Beberapa langkah ke depan yang perlu dilaksanakan KBRI Athena untuk meningkatkan akuntabilitas kinerja organisasi antara lain: 1) Meningkatkan kualitas perencanaan dan penetapan kinerja melalui kegiatan yang berorientasi kepada outcome dan dilengkapi indikator kinerja yang relevan dan terukur dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran strategis yang ditetapkan; 2) Menyusun Perjanjian Kinerja (PK) dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dengan berpedoman pada dokumen RENSTRA dan dimanfaatkan sebagai sarana pengendalian dan perbaikan kinerja. 3) Menyusun Rencana Aksi (RENAKSI) dengan menjabarkan target yang ditetapkan dalam PK dan memantau capaiannya secara berkala. 4) Memanfaatkan hasil pengukuran kinerja sebagai media pengendalian dan pemantauan kinerja, 5) Menyajikan informasi pencapaian sasaran strategis dalam LKj melalui evaluasi dan analisis serta pembandingan dengan realisasi tahun sebelumnya. 6) Membangun komitmen bersama terhadap nilai-nilai akuntabilitas kinerja. 7) Meningkatkan manajemen kinerja dan melakukan pengukuran kinerja atas apa yang direncanakan, melaporkan realisasi kinerja dan melakukan evaluasi atas akuntabilitas kinerja serta memanfaatkan seluruh proses tersebut dalam pengambilan keputusan. 8) Meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam bidang akuntabilitas dan manajemen kinerja di seluruh jaiaran melalui serangkaian kegiatan sistematis untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan yang berkinerja dan akuntabel. B. Kendala Utama Adapun kendala antara lain adalah penundaan dan pembatalan beberapa kegiatan yang seharusnya dilaksanakan tahun 2015, baik atas permintaan negara mitra maupun padatnya jadwal para pejabat instansi Pemerintah RI. Tidak tercapainya kesepakatan waktu penyelenggaraan pertemuan atau kunjungan akhirnya menyebabkan penjadwalan ulang kegiatan hingga tahun KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

25 berikutnya. Penjadwalan ulang kegiatan menyebabkan realisasi kinerja pada tahun berjalan menjadi berkurang. Di lain pihak, tedapat beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan pada 2015 melalui optimalisasi anggaran, meskipun tidak tercantum dalam dokumen perencanaan KBRI Athena. Meski kegiatan-kegiatan tersebut pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah capaian output dan realisasi keuangan, namun perlu diakui bahwa hal tersebut juga menunjukkan kurang optimalnya penyusunan rencana kegiatan tahunan KBRI Athena. C. Alternatif Pemecahan Masalah Dalam rangka mengatasi kendala-kendala yang dihadapi tersebut di atas, KBRI Athena melakukan beberapa hal antara lain: 1. Meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait baik di Indonesia maupun Yunani, terutama dalam hal penyusunan perencanaan kinerja untuk tahun-tahun mendatang, termasuk monitoring kegiatan yang dilakukan sehingga memudahkan penghitungan capaian kinerja; 2. Dalam mengantisipasi dinamika politik, keamanan, ekonomi, sosial budaya di Yunani, perlu tetap dilaksanakan sejumlah kegiatan baru dengan melakukan revisi RKT dan PK tahun berjalan. 3. KBRI Athena akan terus mengadakan upaya perbaikan dan melakukan penyempurnaan pola serta penetapan target kinerja dan dokumen perencanaan lainnya dalam pelaksanaan SAKIP di tahun-tahun yang akan datang. ******** KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI ATHENA, YUNANI

LAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI. No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan

LAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI. No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan LAMPIRAN I MATRIKS ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI No. Arah Kebijakan Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan 1. Peningkatan peran Memperkuat postur Meningkatkan hubungan pengaruh Indonesia diplomasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN KBRI RABAT TAHUN 2015 VISI: "Terwujudnya diplomasi total, melalui peningkatan peran KBRI Rabat sebagai garda terdepan dalam memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia di Maroko

Lebih terperinci

Manual IKU Perwakilan RI Harare

Manual IKU Perwakilan RI Harare Manual IKU Perwakilan RI Harare No. Sasaran Strategi Indikator Kinerja Utama Formulasi 1 Menguatnya dukungan negara Persentase rekomendasi hasil terhadap kedaulatan kajian komprehensif Perwakilan RI NKRI/

Lebih terperinci

b. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama WNI di luar negeri;

b. Peningkatan persatuan dan kesatuan, serta kerukunan antara sesama WNI di luar negeri; LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN RI NOMOR: SK. 020/SK/KEPPRI/VII/2015 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA KBRI OSLO TAHUN 2015-2019 1. Nama Organisasi : Kedutaan Besar Republik Indonesia di Oslo 2. Tugas

Lebih terperinci

BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT

BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT I.1 Kondisi Umum I.1.1 Politik a. Capaian Hubungan diplomatik antara Indonesia Yunani telah terjalin cukup lama. Awalnya Yunani dirangkap oleh KBRI Beograd, Yugoslavia.

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS KBRI BRATISLAVA

RENCANA STRATEGIS KBRI BRATISLAVA RENCANA STRATEGIS KBRI BRATISLAVA 2015-2019 SK KEPPRI TENTANG RENCANA STRATEGIS KEPPRI ii KATA PENGANTAR Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia dan rahmatnya, kami dapat menerbitkan

Lebih terperinci

Matriks Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Perwakilan RI di Houston Tahun 2016

Matriks Rencana Aksi Perjanjian Kinerja Perwakilan RI di Houston Tahun 2016 Matriks Rencana Aksi Perjanjian Perwakilan RI di Houston 016 No (Akumulatif) I (1) () () () () (6) (7) (8) (9) (10) (11) (1) 1. Peningkatan peran KJRI Houston dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Umum. 1. Hubungan Indonesia Norwegia

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Umum. 1. Hubungan Indonesia Norwegia BAB I PENDAHULUAN A. Kondisi Umum 1. Hubungan Indonesia Norwegia Hubungan RI Norwegia saat ini berada dalam kondisi sangat baik sejak dibukanya hubungan diplomatik pada tahun 1950. Hubungan diplomatik

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KBRI HARARE

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KBRI HARARE RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2015-2019 KBRI HARARE KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA HARARE KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 011/OT/V/2015 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KBRI BERLIN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KBRI BERLIN Lampiran Surat Keputusan Kepala Perwakilan RI di Berlin Nomor 391/RO/V/2015/07 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) KBRI BERLIN 1. Nama Perwakilan RI : Kedutaan Besar Republik Indonesia di Berlin 2. Tugas : Mewakili

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap persatuan dan kesatuan nasional, penegakan hukum dan penghormatan HAM

Lebih terperinci

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL A. KONDISI UMUM Perhatian yang sangat serius terhadap

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA 2016 Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LKJ DITJEN IDP 2016 2016 LKJ DITJEN IDP KATA PENGANTAR Menjadi penjuru penguatan citra positif Indonesia

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015 JAKARTA, FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN TAHUN 2016 KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA BERLIN FEBRUARI 2017 KBRI Berlin 2/81 DAFTAR ISI DAFTAR ISI ii KATA PENGANTAR iii

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG JalanAmpera Raya. 7, Jakarta Selatan 12560, Indonesia Telp. 62 21 7805851, Fax. 62 21 7810280 http://www.anri.go.id, email: info@anri.go.id PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA

DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA DEKLARASI BERSAMA TENTANG KEMITRAAN STRATEGIS ANTARA PERANCIS DAN INDONESIA Jakarta, 1 Juli 2011 - 1 - Untuk menandai 60 tahun hubungan diplomatik dan melanjutkan persahabatan antara kedua negara, Presiden

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto 1 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Asisten Deputi Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Kelembagaan Tahun 2014 disusun sebagai bentuk komitmen untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tujuan dan sasaran strategis

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2010 BKPM. Indikator Kinerja Utama. Penetapan. PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENETAPAN DI LINGKUNGAN

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L No.1236, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKO-KEMARITIMAN. SAKIP. PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG KEMARITIMAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA DI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Lampiran : I 1. Nama Organisasi : Badan Koordinasi Penanaman Modal 2. Tugas : Melaksanakan koordinasi kebijakan dan pelayanan di bidang penanaman berdasarkan peraturan

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang BAB. I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29

Lebih terperinci

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp

DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKj IP) DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Pahlawan No. 12 Semarang Telp. 024-8311729 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji syukur

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayah- Nya kami dapat menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016 Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kota Bandung Tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang LKj Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional 2014 1 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan kewajiban bagi instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Press Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017

Press Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017 Press Release Kunjungan Delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR RI-Parlemen Rumania ke Rumania 27 November - 3 Desember 2017 Delegasi GKSB DPR-RI Parlemen Rumania telah melakukan kunjungan kerja persahabatan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN. 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Berdasarkan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2016 yang mempunyai tema Memperkuat perekonomian domestik bagi peningkatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG RINGKASAN RENJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA TANGERANG TAHUN 2017 Rencana Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Tahun 2017 yang selanjutnya disebut Renja Disbudpar adalah dokumen

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA

PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 09 /PRT/M/2018 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI KEMENTERIAN PEKERJAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan meningkatnya urusan-urusan Pemerintahan Daerah Provinsi Bali di Jakarta baik yang meliputi urusan administratif, teknis maupun koordinatif, peran dan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF disusun untuk menyajikan informasi tentang capaian komitmen kinerja yang telah diperjanjikan Sekretariat Kabinet kepada kepada pimpinan dan stakeholders selama tahun 2015. Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, 1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan

Lebih terperinci

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN

3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN 3.4. AKUTABILITAS ANGGARAN Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/ kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen

Lebih terperinci

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012

LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012 LAPORAN KOMISI INFORMASI PROVINSI JAWA BARAT Tahun 2012 Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat pada awal Tahun 2012 telah melaksanakan pertemuan internal membahas rencana strategis (Renstra) 2011-2015 dan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN... 7 A. Latar belakang... 7 B. Gambaran Organisasi... 8 C. Gambaran aspek

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 Dishubkombudpar 55 BAB II PERENCANAANKINERJA A. RENCANA STRATEGIS SKPD Penetapan Visi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam satuan moneter yang mengestimasikan mengenai apa yang

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan dalam satuan moneter yang mengestimasikan mengenai apa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses perencanaan pada organisasi sektor publik terbagi menjadi beberapa tahapan, salah satunya penganggaran. Penganggaran merupakan proses untuk menyiapakan anggaran,

Lebih terperinci

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM*

STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* STATUTA INSTITUT INTERNASIONAL UNTUK DEMOKRASI DAN PERBANTUAN PEMILIHAN UMUM* Institut Internasional untuk Demokrasi dan Perbantuan Pemilihan Umum didirikan sebagai organisasi internasional antar pemerintah

Lebih terperinci

PROTOCOL TO IMPLEMENT THE SIXTH PACKAGE OF COMMITMENTS UNDER THE ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT ON SERVICES

PROTOCOL TO IMPLEMENT THE SIXTH PACKAGE OF COMMITMENTS UNDER THE ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT ON SERVICES NASKAH PENJELASAN PROTOCOL TO IMPLEMENT THE SIXTH PACKAGE OF COMMITMENTS UNDER THE ASEAN FRAMEWORK AGREEMENT ON SERVICES (PROTOKOL UNTUK MELAKSANAKAN KOMITMEN PAKET KEENAM DALAM PERSETUJUAN KERANGKA KERJA

Lebih terperinci

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan

Rencana kerja Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Sumbawa Tahun 2017 disusun sebagai bahan acuan penyelenggaraan program dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Kabupaten Sumbawa pada tahun anggaran 2017 telah menyusun tema pembangunan daerah yang berorientasi pada upaya Pemantapan Pelayanan Publik dan Percepatan

Lebih terperinci

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN

KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN LAPORAN PENELITIAN KERJA SAMA KEAMANAN MARITIM INDONESIA-AUSTRALIA: TANTANGAN DAN UPAYA PENGUATANNYA DALAM MENGHADAPI KEJAHATAN LINTAS NEGARA DI PERAIRAN PERBATASAN Oleh: Drs. Simela Victor Muhamad, MSi.

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rencana Kinerja Tahunan Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL MENCIPTAKAN PERDAMAIAN DUNIA Salah satu langkah penting dalam diplomasi internasional adalah penyelenggaraan KTT Luar Biasa ke-5 OKI untuk penyelesaian isu Palestina

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan tahun pertama dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 2019. Periode ini ditandai dengan fokus pembangunan pada pemantapan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN, PENGAJUAN USULAN, PENILAIAN,

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM - 2 - Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Lebih terperinci

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Memasuki awal tahun 2016 sesuai dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) Inspektorat IV melakukan kegiatan yang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2013 Ringkasan Eksekutif LAKIP Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan BAB IV A. Simpulan Laporan kinerja Sekretariat Kabinet tahun 2015 ini merupakan laporan pertanggungjawaban atas pencapaian visi dan misi Sekretariat Kabinet dalam rangka menuju organisasi yang efektif,

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SALINAN PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL NOMOR 4

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Dalam rangka keterpaduan pelaksanaan pengembangan Ekonomi Kreatif, dengan ini

Lebih terperinci

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN

Governance), baik dari tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG Dinamika dan perkembangan sistem pemerintahan mengalami perubahan yang sangat pesat sejalan dengan perubahan paradigma yang berkembang di masyarakat. Penyelenggaraan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA Nomor : P.5/Menhut-II/2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PENGADAAN PINJAMAN LUAR NEGERI DAN PENERIMAAN HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL 1. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sebagai upaya terus menerus

Lebih terperinci

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN

17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN 17. URUSAN WAJIB KEBUDAYAAN A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan Program Urusan Wajib Kebudayaan dititikberatkan pada pengembangan seni dan budaya sebagai daya tarik wisata. Hal tersebut didasarkan dengan pertimbangan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang Mengingat : a. bahwa Desa memiliki

Lebih terperinci

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses B A B I P E N D A H U L UA N A. LATAR BELAKANG Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses pembaharuan yang dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan melalui langkah-langkah strategis

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana kerja adalah dokumen rencana yang memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA. Bab II Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dengan berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, setiap satuan kerja perangkat Daerah, SKPD harus menyusun Rencana

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Sekretariat Negara Tahun 2015-2019 ditetapkan melalui Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 6 Tahun 2015 tentang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan akuntansi sektor publik, khususnya di Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah otonomi daerah

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS 1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LAPORAN PUBLIKASI INFORMASI PUBLIK

LAPORAN PUBLIKASI INFORMASI PUBLIK LAPORAN PUBLIKASI INFORMASI PUBLIK PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL 2014 1 1. Pendahuluan Dengan berakhirnya era orde baru dan

Lebih terperinci

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM REPUBLIK INDONESIA UNIT PELAYANAN INFORMASI PUBLIK PPID RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) PELAYANAN INFORMASI PUBLIK BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Salah satu prasyarat penting

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA

KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA KEMENTERIAN AGAMA RI RENCANA AKSI LAKIP KEMENTERIAN AGAMA SEKRETARIAT JENDERAL BIRO ORGANISASI DAN TATALAKSANA JAKARTA, MARET 2011 DAFTAR ISI Hal BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Dasar Hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemahaman mengenai good governance mulai dikemukakan di Indonesia sejak tahun 1990-an dan semakin populer pada era tahun 2000-an. Pemerintahan yang baik diperkenalkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, 1 PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN KEHUMASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator. Kinerja Utama

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BKPM. Indikator. Kinerja Utama BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.44, 2009 BKPM. Indikator. Kinerja Utama PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR : 1/P/2009 TENTANG PENETAPAN DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN

Lebih terperinci

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENGENAI KERJA SAMA EKONOMI). DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG PENGESAHAN AGREEMENT BETWEEN THE GOVERNMENT OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE GOVERNMENT OF THE CZECH REPUBLIC OF ECONOMIC COOPERATION

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH 2016 KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan kepada

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Badan dan Kearsipan Provinsi BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana Strategis atau yang disebut dengan RENSTRA merupakan suatu proses perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin

Lebih terperinci

2011, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nom

2011, No Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nom BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.761, 2011 BAPPENAS. Prosedur Kegiatan. Biaya Luar Negeri. Hibah. PERATURAN MENTERI NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

Pidato Dr. R.M. Marty M. Natalegawa. Menteri Luar Negeri. Republik Indonesia. Pada Pertemuan Pejabat Tinggi

Pidato Dr. R.M. Marty M. Natalegawa. Menteri Luar Negeri. Republik Indonesia. Pada Pertemuan Pejabat Tinggi Pidato Menlu RI Dr. R.M. Marty M. Natalegawa Pada Pertemuan Pejabat Tinggi Untuk Pembentukan ASEAN Supreme Audit Institutions (SAI), Jakarta, 13 Oktober 2011 Kamis, 13 Oktober 2011 Mohon diperiksa disesuaikan

Lebih terperinci