Usulan Rancangan Rute Distribusi Produk Sepatu Menggunakan Metode Vehicle Routing Problem *
|
|
- Vera Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Reka Integra ISSN: Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Usulan Rancangan Rute Distribusi Produk Sepatu Menggunakan Metode Vehicle Routing Problem * GIVO VANDIKO, R. HARI ADIANTO, FIFI HERNI MUSTOFA Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung givo.vandiko@yahoo.com ABSTRAK Distribusi dan transportasi merupakan salah satu komponen yang sangat penting didalam proses siklus manufaktur yang terjadi pemindahan produk dari penjual kepada pembeli dari satu tempat ke tempat lain. Efisiensi yang terjadi pada pola distribusi dan transportasi produk dapat memberikan kontribusi yang cukup besar pada penurunan biaya produk sehingga dapat meningkatkan keuntungan dan daya saing bagi perusahaan. PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi sepatu fashion, casual, dan sporty. Perusahaan melakukan pendistribusian dengan memberikan tugas sepenuhnya kepada perusahaan logistik untuk pendistribusian ke distributor yang berada di seluruh Indonesia. Pada saat ini perusahaan memiliki dua jenis kendaraan untuk pendistribusian tetapi tidak digunakan sebagaimana mestinya. Khusus untuk pendistribusian di kota Bandung perusahaan wajib memaksimalkan sumber daya yang ada dengan melakukan pendistribusian sendiri tanpa mengeluarkan biaya yang besar kepada perusahaan lain. Usulan rancangan rute distribusi dapat digunakan sebagai acuan perusahaan untuk mendistribusikan produknya di masa yang akan datang. Dalam literatur, dinyatakan masalah penentuanrute ini dikenal dengan istilah metode transportasi yaitu Vehicle Routing Problem. Algoritma yang digunakan untuk pemecahan masalah ini yaitu dengan menggunakan nearest neighbor untuk menentukan rute awal dan memperbolehkan menggunakan algoritma split deliveries vehicle routing problem with single depot and multiple trips. Pengolahan data menghasilkan jumlah tur dengan hasil akhir yang didapatkan adalah jumlah kendaraan minimum dengan beberapa alternatif kendaraan dilihat dari total jarak keseluruhan dan konsumsi bahan bakar terkecil. Kata Kunci: Distribusi, Transportasi, Rancangan Rute, Nearest Neighbor, Vehicle Routing Problem. ABSTRACT Distribution and transportation is one very important component in the process of the transfer of the manufacturing cycle of products from the seller to the * Makalah ini merupakan ringkasan dari Tugas Akhir yang disusun oleh penulis pertama dengan pembimbingan penulis kedua dan ketiga. Makalah ini merupakan draft awal dan akan disempurnakan oleh para penulis untuk disajikan pada seminar nasional dan/atau jurnal nasional. Reka Integra 135
2 Vandiko, dkk buyer from one place to another. Efficiency that occurs in patterns of distribution and transportation of products can provide a substantial contribution to a reduction in product costs so as to increase profits and competitiveness for the company. PT. Primarindo Asia Infrastructure, Limited is a manufacturing company that produces fashion shoes, casual and sporty. The Company made the distribution by giving the task entirely to the logistics company for distribution to distributors located throughout Indonesia. At present the company has two types of vehicles for distribution but is not used properly. Especially for distribution in the city are obliged to maximize existing resources to conduct its own distribution without the huge cost to other companies. The proposed design of the route can be used as a reference distribution company to distribute its products in the future. In the literature, it is stated the problem of determining the route is known as the method of transportation that is Vehicle Routing Problem. The algorithm used for solving this problem is by using the nearest neighbor to determine the initial route and allowing split deliveries algorithm vehicle routing problem with single depot and multiple trips. Data processing produces sum touring with the end result that is obtained is the minimum number of vehicles with some alternative vehicles overall view of the total distance and fuel consumption smallest. Keywords: Distribution, Transportation, Design Routes, Nearest Neighbor, Vehicle Routing Problem. 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi dan distribusi merupakan salah satu komponen yang sangat penting didalam proses siklus manufaktur. Menurut Woodward (1977) kegiatan transportasi merupakan bagian dari pengertian distribusi. Transportasi dalam ruang lingkup perusahaan manufaktur adalah pemindahan barang dari penjual kepada pembeli yang berasal dari pabrik, barang tersebut diproduksi menuju gudang atau tempat yang ditunjuk oleh pembeli. Sedangkan pengertian distribusi termasuk terminologi dalam ilmu ekonomi dan dalam kalangan perindustrian. Efisiensi yang terjadi pada pola distribusi dan transportasi produk dapat memberikan kontribusi yang cukup besar pada penurunan biaya produk sehingga dapat meningkatkan keuntungan dan daya saing bagi perusahaan. Dalam suatu perusahaan, keuntungan yang besar akan diperoleh bila proses distribusi produk efektif dan efisien dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada. Suatu model transportasi dikatakan seimbang apabila total supply (sumber) sama dengan total demand (tujuan). 1.2 Perumusan Masalah PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk membutuhkan efisiensi yang terjadi pada pola distribusi dan transportasi produk dapat memberikan kontribusi yang cukup besar pada penurunan biaya produk akan tetapi dengan adanya masalah rute transportasi mana yang paling baik disaat titik distribusi yang jauh dari gudang (depot), sarana pengangkutan dengan kapasitas angkut yang terbatas, dan adanya batas horison perencanaan. Masalah penentuan rute transportasi merupakan salah satu cara penting dalam perencanaan pendistribusian. Permasalahan tersebut menyangkut bagaimana membuat urutan distributor yang akan dikunjungi dengan berawal dan berakhir di pabrik atau perusahaan. Reka Integra - 136
3 Usulan Rancangan Rute Distribusi Produk Sepatu Menggunakan Metode Vehicle Routing Problem Perusahaan saat ini memiliki dua jenis kendaraan untuk pendistribusian tetapi tidak digunakan sebagaimana mestinya oleh sebab itu perusahaan membutuhkan rancangan rute untuk kendaraan yang dimiliki sebagai acuan pendistribusian yang akan dilakukan sendiri tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar kepada perusahaan lain dengan memaksimalkan sumber daya yang ada. Algoritma yang digunakan untuk pemecahan masalah ini yaitu dengan menggunakan nearest neighbor untuk menentukan rute awal, selanjutnya jika terjadi kekurangan jumlah produk sepatu yang diantarkan, maka kendaraan diperbolehkan mengunjungi pelanggan lebih dari satu kali menggunakan split deliveries vehicle routing problem with single depot and multiple trips. 1.3 Tujuan Tujuan dari penelitian adalah menghasilkan rute distribusi menggunakan metode Vehicle Routing Problem dengan kriteria minimasi biaya transportasi di PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. 1.4 Ruang Lingkup Kajian Transportasi Transportasi adalah suatu proses pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses transportasi merupakan gerakan dari tempat asal (tempat awal kegiatan pengangkutan dimulai), menuju ke tempat tujuan (tempat dimana kegiatan pengangkutan diakhiri). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya transportasi, yaitu ketersedianya muatan yang diangkut, ketersedianya kendaraan sebagai alat angkutannya, dan adanya jalanan yang dapat dilalui. Manajemen transportasi sangat berfungsi bagi perusahaan transportasi pada umumnya. Berikut adalah merupakan fungsi manajemen: 1. Merencanakan kapasitas. 2. Merencanakan jaringan trayek/lintas/rute. 3. Menentukan jadwal keberangkatan. 4. Memberi pelayanan kepada konsumen. 5. Memelihara dan memperbaiki armada. 6. Melaksanakan penelitian dan pengembangan perusahaan. Transportasi mempunyai lima cara pengangkutan dengan menggunakan alat angkut, yaitu dengan kereta api, melalui perairan (dengan kapal), dengan truk, dengan truk kontainer, dan dengan pesawat terbang. Perusahaan akan memilih salah satu cara pengangkutan barang sehubungan dengan transportasi barang ke gudang dealer dan langganannya, oleh karena itu perusahaan harus mempertimbangkan: 1. Kecepatan waktu pengantaran dari satu tempat ke tempat lainnya. 2. Frekuensi pengiriman terjadwal. 3. Kemampuan menangani angkutan dari barang. 4. Banyaknya tempat singgah atau bongkar muat. 5. Keandalan dalam memenuhi jadwal. Vehicle Routing Problem Vehicle Routing Problem (VRP) adalah istilah umum yang diberikan untuk permasalahan yang melibatkan rute kendaraan dengan basis depot yang melayani pelanggan yang tersebar dengan permintaan tertentu. Tujuan umum VRP adalah melayani sekumpulan pelanggan dengan ongkos operasi yang minimum. Reka Integra - 137
4 Vandiko, dkk Vehicle routing problem dapat dideskripsikan sebagai berikut. Dalam sebuah depot terdapat sejumlah pelanggan dengan jumlah permintaan tertentu. Kendaraan yang dimiliki depot terbatas sejumlah dengan kapasitas angkut tiap kendaraan juga terbatas. Rute mana yang harus dipilih agar dapat meminimasi total waktu/biaya/jarak yang ditempuh. Vehicle Routing Problem Multiple Trips Dalam VRP standar, satu kendaraan hanya dapat melayani satu rute sepanjang horison perencanaan. Jika sepanajang horison perencanaan, satu kendaraan dapat melayani lebih dari satu rute maka permasalahan tersebut disebut vehicle routing problem with multiple trips (VRPMT). Dalam literatur, VRPMT sering disebut juga dengan vehicle routing problem with multiple use of vehicles. Taillard et al. (1996), membahas VRPMT dengan memecahkannya menggunakan pendekatan tabu search (TS). Fagerholt (1999) dan Suprayogi et al. (2001) membahas VRPMT dalam konteks ship routing dengan merumuskan permasalahan dalam bentuk set partitioning problem (SPP). Split Delivery Vehile Routing Problem Metode VRP standar mengasumsikan bahwa tiap pelanggan hanya dilayani oleh satu kendaraan. Dalam split delivery routing, pengantaran kepada satu demand point dapat dibagi (split) oleh beberapa kendaraan. Walaupun terdapat relaksasi ini, masalah yang ada tetap sulit untuk diselesaikan. Dror dan Trudeau (1990) membahas permasalahan SDVRP denngan menganalisis penghematan (savings) yang terjadi dengan memperbolehkan adanya split delivery pada VRP standar, walaupun dengan begitu akan menambah kompleksitas VRP. Prosedur heuristik yang digunakan adalah k-split interchange (membagi demand pelanggan jika terdapat penghematan jarak) dan route addition (menambah rute utuk menghilangkan split delivery jika terdapat penghematan jarak). Menurut Dror dan Trudeau (1990), jika pelangganpelanggan mempunyai demand diatas 10% dari kapasitas kendaraan, penghematan yang signifikan akan didapatkan jika dilakukan split delivery. Algoritma Nearest Neighbour Nearest neighbor adalah suatu metode untuk mengklasifikasikan suatu data baru berdasarkan similaritas dengan data yang ada sebelumnya. Untuk menilai kesamaan yang terjadi dalam data biasanya dinyatakan dengan metric jarak. Nearest Neighbour biasa disebut juga dengan lazy algorithm, instance-based, atau memory-based. Metode ini memiliki keuntungan seperti mudah untuk menganalisis data yang terbentuk, implementasi sederhana, dan memungkinkan implementasi parallel. 2. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Langkah Penelitian Pada awal penelitian maka akan dilakukan pengumpulan dan pengolahan data, rancangan rute distribusi diawali dengan menghitung jarak dari gudang ke distributor dan dari distributor ke distributor lainnya sehingga menghasilkan matriks jarak. Selanjutnya jarak yang sudah didapatkan dikonversikan menjadi waktu tempuh dengan kecepatan kendaraan normal di kota Bandung sebesar 45 Km/Jam. Pembentukan rute dimulai dengan memilih distributor yang menghasilkan completion time terkecil dengan menggunakan metode nearest neighbour sampai kendaraan mendekati waktu horison perencanaan. Distributor yang belum terpenuhi permintaannya akan dilayani oleh kendaraan kedua dan seterusnya sampai semua distibutor terpenuhi permintaannya. Reka Integra - 138
5 Usulan Rancangan Rute Distribusi Produk Sepatu Menggunakan Metode Vehicle Routing Problem 2.2 Metode Penelitian PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk membutuhkan suatu rute pendistribusian produk. Sehingga untuk mendapatkan susunan rute tersebut dipilihlah pendekatan dengan model Vehicle Routing Problem dengan ide dasar algoritma nearest neighbor yaitu mencari lokasi terdekat pada lokasi sebelumnya sampai semua lokasi terkunjungi. Dengan beberapa kondisi yang akhirnya permintaan distributor tidak tercapai dalam satu kali pengiriman maka dilakukan kunjungan lebih dari satu kali ke lokasi distributor (split deliveries). Dalam pengiriman, kendaraan diperbolehkan kembali ke gudang dalam satu horison perencanaan, sehingga dapat membentuk beberapa rute dalam sebuah tur perjalanan (rute majemuk/multiple trips) sampai semua terkunjungi dalam satu horison perencanaan dengan menggunakan beberapa jumlah kendaraan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Data Permintaan produk sepatu Tomkins di PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk berbeda-beda jumlahnya untuk setiap jenis distributor (Departemen Store, Retail, dan Counter). Permintaan dilakukan setiap satu minggu sekali, khusus untuk distributor departemen store permintaan dilakukan dua kali dalam satu minggu. Data permintaan produk sepatu setiap distributor di daerah Bandung dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Permintaan Produk Sepatu Di Setiap Distributor No Distributor Demand (Pasang) 1 Yogya - Cimahi Istana - Cimahi 72 3 MD Istana Plaza 72 4 Ramayana - Padalarang Borma - Setiabudi 72 6 Yen's Baby & Kid Shop 72 7 Galeria BIP Istana Sepatu - Merdeka 72 9 Matahari King Canada Cosmopolis Jet Win Shoes Juwita Istana Sepatu DK Sinar Terang - Bandung Dunia Sepatu Istana Sepatu DK One Stop Shop Griya Pahlawan Barcelona BABE Enternity Istana Sepatu - Sunda CV. Mozzes Borma - Buahbatu Borma - Kopo Oval Yogya - Cicalengka Festival City Bandung Borma - Antapani 72 Pendistribusian Produk sepatu Tomkins berasal dari satu buah gudang yaitu gudang yang berada di PT. Primarindo Asia Infrastructure (Bandung Selatan). Kapasitas angkut yang digunakan mengikuti kapasitas angkut standar yaitu 60 Karton untuk kendaraan truk box kecil (engkel) dan 25 Karton untuk kendaraan espass. Reka Integra - 139
6 Vandiko, dkk Panjang horizon perencanaan yang digunakan adalah 8 jam atau 480 menit dari pukul Waktu Kecepatan angkut merupakan waktu yang diperlukan untuk memindahkan produk yang dipindahkan dari kendaraan ke tempat penyimpanan atau dari tempat penyimpanan kekendaraan per satuan waktu (menit). Untuk menentukan waktu muat dan waktu bongkar, jumlah muatan yang dipindahkan dalam jumlah karton sebanyak 72 karton yaitu sebesar 20 menit. Waktu setup merupakan waktu yang diperlukan untuk menyiapkan kendaraan ketika akan berangkat dari lokasi dan ketika kendaraan sampai di lokasi. Waktu setup yang digunakan pada penelitian ini adalah 10 menit untuk kendaraan truk box kecil (engkel) dan 5 menit untuk kendaraan espass pada setiap perjalanan kendaraan ke satu lokasi. 3.2 Hubungan Antara Data dan Analisis Jumlah kendaraan paling minimum untuk pengiriman produk sepatu Tomkins di PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk sebanyak lima buah, terdapat beberapa alternatif jumlah tiap kendaraan dan dengan menghitung total jarak yang ditempuh tiap kendaraan pada masing-masing turnya maka di dapatkan bahanbakar yang digunakan disetiap kendaraannya. Konsumsi bahan bakar kendaraan Truk Engkel yaitu 1:10 (1 liter untuk jarak tempuh 10 Km) dan kendaraan Espass yaitu 1:15 (1 liter untuk jarak tempuh 15 Km). Konsumsi bahan bakar tersebut dialami saat kendaraan melaju dengan keadaan normal. Adapun alternatifnya dapat dilihat pada Tabel 2 dibawah ini. Alternatif Tabel 2. Alternatif Kendaraan dan Jumlah Bahan Bakar yang Digunakan Tur Kendaraan 1 Jarak Tempuh (Km) Bahan Bakar (Liter) Tur Kendaraan 2 Jarak Tempuh (Km) Bahan Bakar (Liter) Tur Kendaraan Jarak Tempuh (Km) 1 Truk Engkel Truk Engkel Espass Bahan Bakar (Liter) Pengiriman Pertama 2 Truk Engkel Truk Engkel Espass Truk Engkel Truk Engkel Espass Truk Engkel Espass Espass Pengiriman Kedua 5 Espass Espass Espass Total Keterangan: 1. Alternatif 1 Pengiriman pertama alternatif 1 ini yaitu adalah total tur yang dihasilkan oleh kendaraan Truk Engkel, sedangkan untuk pengiriman kedua total tur yang dihasilkan oleh kendaraan Truk Engkel dengan total tur dua kendaraan diganti dengan total tur yang dihasilkan oleh kendaraan Espass dengan total satu kendaraan. Total bahan bakar yang digunakan untuk alternatif ini sebanyak liter. 2. Alternatif 2 Sama seperti alternatif 1, pengiriman kedua yang diambil yaitu dengan kendaraan Espass, akan tetapi pada pengiriman pertama, tur ke-4 pada pengiriman pertama Reka Integra - 140
7 Usulan Rancangan Rute Distribusi Produk Sepatu Menggunakan Metode Vehicle Routing Problem digunakan kendaraan Espass. Total bahan bakar yang digunakan untuk alternatif ini sebanyak liter. 3. Alternatif 3 Kedua pengiriman pada alternatif 3 ini adalah total keseluruhan tur yang dihasilkan oleh kendaraan Espass. Total bahan bakar yang digunakan untuk alternatif ini sebanyak liter. Alternatif terpilih dilihat dari nilai bahan bakar terkecil adalah alternatif 2 yaitu pemakaian bahan bakar sebanyak liter. 4. KESIMPULAN Kesimpulan diperoleh dari hasil pengolahan data usulan rancangan rute kendaraan untuk pendistribusian produk sepatu di kota Bandung dan analisis dari hasil pengolahan data, antara lain sebagai berikut: 1. Pada pengirman pertama, tur yang dihasilkan menggunakan kendaraan Truk Engkel yaitu sebanyak empat buah tur dan tur yang dihasilkan oleh kendaraan Espass yaitu sebanyak empat buah tur. Sedangkan pada pengiriman kedua tur yang dihasilkan menggunakan kendaraan Truck Engkel yaitu sebanyak dua buah tur dan tur yang dihasilkan menggunakan kendaraan Espass yaitu sebanyak satu buah. 2. Berdasarkan konsumsi jumlah bahan bakar terkecil alternatif terpilih adalah alternatif 2 dengan jumlah kendaraan Truk Engkel sebanyak tiga buah pada tur 1, 2, dan 3 dan kendaraan Espass sebanyak dua buah pada tur 4 dan 5. REFERENSI Dantzig, G. B., D. R. Fulkerson. (1954). Minimizing the Number of Tankers to Meet a Fixed Schedule. Naval Research Logistics Quarterly, Vol. 1, Page Fesilia. (2008). Model Vehicle Routing Problem With Multiple Trips And Intermediate Facility Menggunakan Algoritma Sequential Insertion. Tugas Sarjana Teknik Industri Institut Teknologi Bandung, Bandung. Komara, S. (2006). Pemecahan Masalah Penentuan Rute Kapal Untuk Pendistribusian Produk Minyak dengan Menggunakan Teknik Local Search. Tugas Sarjana Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Fitria. (2007). Pemecahan Masalah Penentuan Rute Truk Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah di Kota Bandung. Tugas Sarjana Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung. Nasution, H.M.N. (1996). Manajemen Transportasi. Ghalia Indonesia. Jakarta. Suprayogi. (2002). Algoritma Sequential Insertion Untuk Memecahkan Vehicle Routing Problem With Multiple Trips and Time Windows. Jurnal Teknik dan Manajemen Teknik Industri, Laboratorium Perencanaan dan Optimasi Sistem Industri, Departemen Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung. Suprayogi. (2003). Algoritma Sequential Insertion Untuk Memecahkan Vehicle Routing Problem dengan Multiple Trips dan Time Winows. Jurnal Teknik dan Manajemen Teknik Industri, Departemen Teknik Industri, Institut Teknologi Bandung. Reka Integra - 141
8 Vandiko, dkk Suprayogi. (2003). Vehicle Routing Definition, Variants, and Application, Industrial System Planning and Optimization Laboratory. Department of Industrial Engineering, Institut Teknologi Bandung, Bandung. View. (2011). Definisi Produk. Diperoleh November 2011, dari View. (2011). Transportasi dan Distribusi. Diperoleh November 2011, dari View. (2012). Vehicle Routing Problem. Diperoleh Juli 2012, dari Reka Integra - 142
Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour (Studi Kasus di PT X)
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2014 Penentuan Rute untuk Pendistribusian BBM Menggunakan Algoritma Nearest neighbour
Lebih terperinciPembentukan Rute Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma Sequential Insertion *
Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 204 Pembentukan Distribusi Menggunakan Algoritma Clarke & Wright Savings dan Algoritma
Lebih terperinciPenentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential Insertion *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas.2 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 Penentuan Rute Distribusi Air Mineral Menggunakan Metode Clarke-Wright Algorithm dan Sequential
Lebih terperinciPenentuan Rute Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Metode Sequential Insertion *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Penentuan Kendaraan Distribusi Produk Roti Menggunakan Metode Nearest Neighbor
Lebih terperinciPenentuan Rute Distribusi Es Balok Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour dan Local Search (Studi Kasus di PT. X)*
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Penentuan Rute Distribusi Es Balok Menggunakan Algoritma Nearest Neighbour
Lebih terperinciPenentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (1-0) Insertion Intra Route (Studi Kasus di PT X) *
Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.0 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 205 Penentuan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Metode (-0) Insertion Intra
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN MINUMAN TEH KEMASAN BOTOL MENGGUNAKAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR DAN LOCAL SEARCH *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 USULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN MINUMAN TEH KEMASAN BOTOL MENGGUNAKAN
Lebih terperinciUsulan Rute Distribusi Roti Dengan Menggunakan Metode Clarke Wright Algorithm
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juni 2013 Usulan Rute Distribusi Roti Dengan Menggunakan Metode Clarke Wright Algorithm Heru Chrystianto,
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Rute Distribusi Menggunakan Metode Clarke Wright Savings Algorithm (Studi Kasus : PT Pikiran Rakyat Bandung) *
Reka Integra. ISSN; 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 Usulan Perbaikan Rute Distribusi Menggunakan Metode Clarke Wright Savings
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN AIR GALON HANAANG MENGGUNAKAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR DAN LOCAL SEARCH *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN AIR GALON HANAANG MENGGUNAKAN ALGORITMA
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Supply Chain Management Supply chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan produk ke tangan pemakai akhir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan operasional pendistribusian suatu produk dilakukan menyusun jadual dan menentukan rute. Penentuan rute merupakan keputusan pemilihan jalur terbaik sebagai upaya
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MINIMASI BIAYA DISTRIBUSI TEH WALINI READY TO DRINK DI PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII (PERSERO) *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MINIMASI BIAYA DISTRIBUSI TEH WALINI READY
Lebih terperinciPenentuan Rute Kendaraan dalam Pendistribusian Beras Bersubsidi Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus Perum Bulog Sub Divre Cirebon) *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2015 Penentuan Kendaraan dalam Pendistribusian Beras Bersubsidi (Studi Kasus Perum
Lebih terperinciOptimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2014 Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X * RIKA KARTIKA, SUSY SUSANTY,
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN RUTE PENDISTRIBUSIAN ICE TUBE MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOUR DAN GENETIC ALGORITHM *
Reka Integra ISSN: 2338-508 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 205 USULAN PERBAIKAN RUTE PENDISTRIBUSIAN ICE TUBE MENGGUNAKAN METODE NEAREST NEIGHBOUR
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN PRODUK KARPET DENGAN MENGGUNAKAN METODE (1-0) INSERTION INTRA ROUTE *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2015 USULAN RANCANGAN RUTE PENDISTRIBUSIAN PRODUK KARPET DENGAN MENGGUNAKAN METODE
Lebih terperinciUSULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP
USULAN RANCANGAN RUTE TRANSPORTASI MULTI TRIP UNTUK MEMINIMASI BIAYA TRANSPORTASI DENGAN HETEROGENEOUS FLEET DAN TIME WINDOW MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA DI PT.XYZ Muhammad Zuhdi Aiman Anka 1,
Lebih terperinciUsulan Rute Distribusi Roti dengan Menggunakan Metode Clarke Wright Algorithm *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Usulan Rute Distribusi Roti dengan Menggunakan Metode Clarke Wright Algorithm * Heru Chrystianto,
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten)
PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR (Studi Kasus Pada PT. Graha Gas Niaga Klaten) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata II pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada proses bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada proses bisnis, transportasi dan distribusi merupakan dua komponen yang mempengaruhi keunggulan kompetitif suatu perusahaan karena penurunan biaya transportasi dapat
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK OBAT MENGGUNAKAN METODE SEQUENTIAL INSERTION DAN CLARKE & WRIGHT SAVINGS (Studi Kasus di PT X Bandung)*
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol. 02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK OBAT MENGGUNAKAN METODE SEQUENTIAL INSERTION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Dalam banyak perusahaan, pengaturan kegiatan distribusi barang dari produsen ke konsumen merupakan faktor yang memegang peranan penting, dikarenakan pengeluaran
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan pendistribusian barang oleh depot ke konsumen merupakan komponen penting dalam sistem pelayanan depot suatu perusahaan, proses tersebut dapat terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap
Lebih terperinciOptimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X * RIKA KARTIKA, SUSY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Peranan jaringan distribusi dan transportasi sangatlah vital dalam proses bisnis dunia industri. Jaringan distribusi dan transportasi ini memungkinkan produk berpindah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Stephen P. Robbins and Mary Coulter (2012:36), manajemen melibatkan koordinasi pengelolaan dan pengawasan kegiatan kerja sehingga selesai secara efisien dan efektif.
Lebih terperinciUSULAN RUTE DISTRIBUSI TABUNG GAS 12 KG MENGGUNAKAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR DAN ALGORITMATABU SEARCH DI PT. X BANDUNG *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.03 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional April 2015 USULAN RUTE DISTRIBUSI TABUNG GAS 12 KG MENGGUNAKAN ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu sistem transportasi memegang peran penting dalam masalah pendistribusian, karena harus menjamin mobilitas produk di antara berbagai sistem dengan efisiensi tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi adalah kegiatan manusia yang sangat penting dalam menunjang dan mewujudkan interaksi sosial serta ekonomi dari suatu wilayah kajian. Salah satu
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mustek Anim Ha Vol.1 No. 2, Agustus 2012 ISSN
PENENTUAN RUTE PENGAMBILAN SAMPAH DI KOTA MERAUKE DENGAN KOMBINASI METODE EKSAK DAN METODE HEURISTIC Endah Wulan Perwitasari Email : dek_endah@yahoo.com Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE TRUK PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI BANDUNG
Jurnal Teknik Industri, Vol. 11, No. 1, Juni 2009, pp. 51-60 ISSN 1411-2485 PENENTUAN RUTE TRUK PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI BANDUNG Lisye Fitria 1, Susy Susanty 2, Suprayogi 3 1,2) Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi merupakan salah satu komponen dari suatu sistem logistik yang bertanggungjawab akan perpindahan material antar fasilitas. Distribusi berperan dalam membawa
Lebih terperinciSAVING MATRIX UNTUK MENENTUKAN RUTE DISTRIBUSI
Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2014), Vol. 2 No. 1, 14 17 SAVING MATRIX UNTUK MENENTUKAN RUTE DISTRIBUSI Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang e-mail: masudin@umm.ac.id ABSTRAK
Lebih terperinciUsulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2012 ISBN No. 978-979-96964-3-9 Usulan Rute Distribusi Tabung Gas Menggunakan Algoritma Ant Colony Systems di PT. Limas Raga Inti Fifi Herni Mustofa 1), Hari Adianto
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR
PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN GAS LPG DENGAN METODE ALGORITMA NEAREST NEIGHBOUR Dian Kurniawati Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta dian_kurniawati83@yahoo.com Agus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendistribusian suatu barang merupakan persoalan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari baik oleh pemerintah maupun oleh produsen. Dalam pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Semakin tingginya perkembangan industri membuat persaingan setiap pelaku industri semakin ketat dan meningkat tajam. Setiap pelaku industri harus mempunyai strategi
Lebih terperinciMINIMASI BIAYA DALAM PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK MINUMAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX
MINIMASI BIAYA DALAM PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK MINUMAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX Supriyadi 1, Kholil Mawardi 2, Ahmad Nalhadi 3 Departemen Teknik Industri Universitas Serang Raya supriyadimti@gmail.com,
Lebih terperinciPADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR
VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS PADA DISTRIBUTOR BAHAN MAKANAN VEHICLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOWS AT FOOD INGREDIENTS DISTRIBUTOR Herry Christian Palit, *), Sherly ) ) Industrial Engineering
Lebih terperinciPENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN SAVING MATRIKS, SEQUENTIAL INSERTION, DAN NEAREST NEIGHBOUR DI VICTORIA RO
Penyelesaian Capacitated Vehicle (Marchalia Sari A) 1 PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM MENGGUNAKAN SAVING MATRIKS, SEQUENTIAL INSERTION, DAN NEAREST NEIGHBOUR DI VICTORIA RO SOLVING CAPACITATED
Lebih terperinciOptimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming
Optimasi Rute Pengangkutan Sampah Dengan Metode Vehicle Routing Problem With Time Window Menggunakan Binary Integer Programming Dwi Sutrisno 1, M. Adha Ilhami 2, Evi Febianti 3 1, 2, 3 Jurusan Teknik Industri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Penelitian Terdahulu Transportasi merupakan bagian dari distribusi. Ong dan Suprayogi (2011) menyebutkan biaya transportasi adalah salah
Lebih terperinciPENENTUAN JALUR DISTRIBUSI FILTER ROKOK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA DISTRIBUSI DI PT. FILTRONA INDONESIA, SIDOARJO SKRIPSI
PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI FILTER ROKOK DENGAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA DISTRIBUSI DI PT. FILTRONA INDONESIA, SIDOARJO SKRIPSI Oleh : FITA SARI 0732010028 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, salah satu program dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kesejahteraan dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat berpendapatan rendah merupakan program nasional dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan menentukan rute distribusi secara optimal dapat membantu perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perusahaan yang bergerak di bidang industri harus dapat mengefektifkan penggunaan jalur distribusi dalam menghemat pengeluaran biaya transportasi. Dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi adalah salah satu bagian dari sistem logistik yang sangat penting. Transportasi itu sendiri digunakan untuk mengangkut penumpang maupun barang
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Rute Pengiriman Dengan Menggunakan Metode Nearest Neighbour Dan Branch And Bound Di Home Industry Donat Enak Bandung
Reka Integra ISSN:2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Usulan Perbaikan Rute Pengiriman Dengan Menggunakan Metode Nearest Neighbour
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian mengenai transportasi dan aplikasinya di berbagai area telah meningkat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinas lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta adalah dinas pemerintahan yang bergerak di bidang lingkungan hidup daerah yang meliputi kegiatan dalam melakukan pengawasan,
Lebih terperinciPENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA
ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2566 PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu hal yang berpengaruh dalam meningkatkan pelayanan terhadap konsumen adalah kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu dengan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alat transportasi merupakan salah satu faktor yang mendukung berjalannya kegiatan atau aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kegiatan manusia
Lebih terperinciUsulan Perbaikan Rute Pendistribusian Beras Bersubsidi Menggunakan Algoritma Genetika *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 eknik Industri Itenas No.2 Vol.1 Jurnal Online Institut eknologi Nasional Oktober 2013 Usulan Perbaikan Rute Pendistribusian Beras Bersubsidi Menggunakan Algoritma Genetika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
12 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi suatu produk mempunyai peran yang penting dalam suatu mata rantai produksi. Hal yang paling relevan dalam pendistribusian suatu produk adalah transportasi
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG
BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah transportasi merupakan aspek penting dalam kehidupan seharihari. Transportasi juga merupakan komponen yang sangat penting dalam manajemen logistik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini persaingan bisnis yang terjadi di kalangan perusahaan manufaktur semakin ketat. Hal ini mendorong perusahaan untuk mencari strategi yang tepat agar dapat
Lebih terperinciBAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN
BAB III MODEL DAN TEKNIK PEMECAHAN III.1. Diskripsi Sistem Sistem pendistribusian produk dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan permasalahan vehicle routing problem (VRP). Berikut ini adalah gambar
Lebih terperinciMENGOPTIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI PRODUK X DENGAN METODE SAVING MATRIKS. Erlina P Teknik Industri FTI-UPNV Jatim
Mengoptimalkan Biaya Transportasi Untuk Penentuan Jalur Distribusi (Erlina) 143 MENGOPTIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI UNTUK PENENTUAN JALUR DISTRIBUSI PRODUK X DENGAN METODE SAVING MATRIKS Erlina P Teknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah pabrik atau distributor tentunya memiliki konsumen-konsumen yang harus dipenuhi kebutuhannya. Dalam pemenuhan kebutuhan dari masing-masing konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Distribusi merupakan suatu alur dari arus yang dilalui barang-barang dari produsen kepada perantara sampai akhirnya sampai kepada konsumen sebagai pemakai (Suryanto,
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI
PENENTUAN RUTE DISTRIBUSI PRODUK KE KONSUMEN UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVINGS MATRIX DI PG CANDI BARU SIDOARJO SKRIPSI Oleh : NURSANDY WIBOWO 07 32010 143 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah perkotaan atau city development memiliki beberapa aspek penting salah satunya adalah logistik perkotaan atau city logistics. Alasan mengapa city
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi Distribusi adalah suatu kegiatan untuk memindahkan produk dari pihak supplier ke pihak konsumen dalan suatu supply chain (Chopra, 2010, p86). Distribusi terjadi
Lebih terperinciTur Menggunakan Metode 1-Insertion
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.02 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 Pembentukan Rute Distribusi Menggunakan Metode Nearest Neighbor dan Perbaikan
Lebih terperinciPenentuan Rute Distribusi CV. IFFA Menggunakan Metode Nearest Neighbour dan Local Search *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No. 2 Vol. 1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2013 Penentuan Distribusi CV. IFFA Menggunakan Metode Nearest Neighbour dan Local
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari hampir semua aktivitas industri adalah menekan biaya produksi dan biaya operasional seminimal mungkin guna mendapatkan keuntungan semaksimal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam sistem distribusi pupuk terdapat beberapa masalah yang mucul. Masalah sistem distribusi pupuk antara lain berupa masalah pengadaan pupuk, penentuan stock, proses
Lebih terperinciMEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG)
Seminar Nasional IENACO 213 ISSN: 23374349 MEMECAHKAN PERMASALAHAN VEHICHLE ROUTING PROBLEM WITH TIME WINDOW MELALUI METODE INSERTION HEURISTIC (STUDI KASUS : PT X WILAYAH BANDUNG) Putri Mety Zalynda Dosen
Lebih terperinciPERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA
PERENCANAAN RUTE DISTRIBUSI VCD PEMBELAJARAN KE GUDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SAVINGS MATRIX UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DI CV. SURYA MEDIA PERDANA SURABAYA SKRIPSI Oleh : TRI PRASETYO NUGROHO
Lebih terperinciPengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas
Pengembangan Model Periodic Inventory Routing Problem untuk Penjadwalan Truk Tangki Multi Kapasitas (Studi Kasus: ISG PT. PERTAMINA UPms V SURABAYA) Oleh : Deni Irawan 2506 100 179 Dosen Pembimbing : Dr.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Bab II dalam penelitian ini terdiri atas vehicle routing problem, teori lintasan dan sirkuit, metode saving matriks, matriks jarak, matriks penghematan, dan penentuan urutan konsumen.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab 1 pendahuluan ini berisikan tentang apa-apa saja yang menjadi latar belakang permasalahan yang terjadi pada distribusi pengiriman produk pada distributor PT Coca Cola, posisi penelitian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lebih efektif dan efisien karena akan melewati rute yang minimal jaraknya,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Distribusi merupakan proses penyaluran produk dari produsen sampai ke tangan masyarakat atau konsumen. Kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk yang diinginkan menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang apakah produk tersebut akan kompetitif di pasar nantinya. Mengingat
V-13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat waktu dalam jumlah yang sesuai dan dalam kondisi yang baik merupakan hal yang akan menunjang apakah
Lebih terperinciPenentuan Rute Kendaraan Proses Pendistribusian Beras Bersubsidi di Kota Pekanbaru
Petunjuk Sitasi: Hartati, M., & Putra, I. R. (2017). Penentuan Rute Kendaraan Proses Pendistribusian Beras Bersubsidi di Kota Pekanbaru. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H46-51). Malang: Jurusan Teknik
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA PALGUNADI UNTUK MENYELESAIKAN SINGLE DAN MULTI PRODUCT VEHICLE ROUTING PROBLEM
IMPLEMENTASI ALGORITMA PALGUNADI UNTUK MENYELESAIKAN SINGLE DAN MULTI PRODUCT VEHICLE ROUTING PROBLEM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Strata Satu Jurusan Informatika HALAMAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Transportasi Menurut Nasution (2004), Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Proses pengangkutan merupakan gerakan
Lebih terperinciPENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA
PENYELESAIAN VEHICLE ROUTING PROBLEM UNTUK MINIMASI TOTAL BIAYA TRANSPORTASI PADA PT XYZ DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA Astri Desiana 1, AriYanuar Ridwan 2, Rio Aurachman 3 1, 2, 3 Program Studi Teknik
Lebih terperinciOPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK
OPTIMASI POLA DISTRIBUSI BBM PERTAMINA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEURISTIK Oleh: Rif atul Khusniah 1209201715 Dosen Pembimbing: Subchan, M.Sc, Ph.D Dr. Imam Mukhlas, MT SPBU 1 Order Daily DEPO SPBU 2 SPBU
Lebih terperinciJurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 2 Februari 2017, hlm. 95-99 http://j-ptiik.ub.ac.id Implementasi Algoritma Nearest Insertion Heuristic dan Modified
Lebih terperinciMANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI
MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 10 & 11: MANAJEMEN TRANSPORTASI & DISTRIBUSI By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Kemampuan untuk mengirimkan produk ke pelanggan secara tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem distribusi/trasportasi adalah salah satu hal yang penting bagi perusahaan, karena berkaitan dengan pelayana kepada konsumen. Dalam sistem distribusi/trasportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini, supply chain management (SCM) telah menjadi salah satu alat perbaikan bisnis yang paling kuat. Setiap organisasi harus melakukan transformasi baik dari segi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Sebuah perusahaan melakukan proses produksi untuk menghasilkan produk yang siap jual. Setelah menghasilkan produk yang siap jual, maka proses selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta mempermudah penyampaian produk dari produsen ke konsumen. Distribusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendistribusian adalah kegiatan penyaluran yang berusaha memperlancar serta mempermudah penyampaian produk dari produsen ke konsumen. Distribusi yang efektif akan
Lebih terperinciUSULAN MODEL DALAM MENENTUKAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVING MATRIX DI PT. XYZ
USULAN MODEL DALAM MENENTUKAN RUTE DISTRIBUSI UNTUK MEMINIMALKAN BIAYA TRANSPORTASI DENGAN METODE SAVING MATRIX DI PT. XYZ Ririn Rahmawati 1, Nazaruddin 2 & Rahmi M Sari 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekspedisi. Permasalahan distribusi tersebut mencakup kemudahan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Distribusi suatu barang memegang peranan penting pada perusahaan ekspedisi. Permasalahan distribusi tersebut mencakup kemudahan untuk mendapatkan suatu produk kapan
Lebih terperinciPenentuan Rute dan Penjadwalan Kendaraan untuk Pengiriman Spon di CV. Prima Maju Jaya
Penentuan Rute dan Penjadwalan Kendaraan untuk Pengiriman Spon di CV. Prima Maju Jaya Thomas Hariono 1, Herry Christian Palit 2 Abstract: Competition in the industry is getting tighter forcing every company
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Suzuki Indomobil Sales (PT. SIS) adalah Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) sepeda motor merek Suzuki di Indonesia. PT. SIS selaku ATPM hanya melakukan proses produksi
Lebih terperinciJURNAL KHATULISTIWA INFORMATIKA, VOL. IV, NO. 2 DESEMBER 2016
PENYELESAIAN TRAVELING SALESMAN PROBLEM PADA PERUSAHAAN DISTRIBUSI PRODUK DENGAN ALGORITMA FARTHEST INSERTION Lisnawanty Program Studi Komputerisasi Akuntansi, AMIK BSI Pontianak Jalan Abdurahman Saleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian ini dilakukan di PT. Karunia Alam Segar pada tahapan ini di lakukan observasi data dari perusahaan di mana untuk
Lebih terperinciUSULAN PENJADWALAN KENDARAANSHUTTLE PT. X DENGAN MODIFIKASI ALGORITMA N-JOBS M-MESIN PARALEL UNTUK MENGURANGI JUMLAH KENDARAAN *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Oktober 2014 USULAN PENJADWALAN KENDARAANSHUTTLE PT. X DENGAN MODIFIKASI ALGORITMA N-JOBS
Lebih terperinciPenentuan Rute Distribusi Suku Cadang Kendaraan Bermotor dalam Meminimalkan Biaya Transportasi (Studi Kasus: PT. Inti Polymetal Karawang)
Penentuan Distribusi Suku Cadang Kendaraan Bermotor dalam Meminimalkan Biaya Transportasi (Studi Kasus: PT. Inti Polymetal Karawang) Determining Route of Spare Part of Motor Vehicles in Minimizing Transportation
Lebih terperinciMODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI SATU-PRODUSEN MULTI-PENGECER DENGAN KENDALI BIAYA PERSIAPAN PRODUKSI DAN PENGOPTIMALAN JALUR TRANSPORTASI
MODEL PERSEDIAAN TERINTEGRASI SATU-PRODUSEN MULTI-PENGECER DENGAN KENDALI BIAYA PERSIAPAN PRODUKSI DAN PENGOPTIMALAN JALUR TRANSPORTASI oleh SITI ZULFA CHOIRUN NISAK M0111077 SKRIPSI ditulis dan diajukan
Lebih terperinciPENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN KERTAS KARTON MODEL STUDI KASUS: PT. PAPERTECH INDONESIA UNIT II MAGELANG
PENENTUAN RUTE PENDISTRIBUSIAN KERTAS KARTON MODEL STUDI KASUS: PT. PAPERTECH INDONESIA UNIT II MAGELANG Hafidh Munawir, Agus Narima Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl.
Lebih terperinciPERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP)
PERANCANGAN KONFIGURASI JARINGAN DISTRIBUSI PRODUK BISKUIT MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA (Studi Kasus: PT. EP) Rezki Susan Ardyati dan Dida D. Damayanti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Konsep Supply Chain Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. tujuan yang sama. Menurutnya juga, Sistem Informasi adalah serangkaian
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Menurut Hall (2009), Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang saling berfungsi dengan tujuan yang sama.
Lebih terperinci