PENGGUNAAN MEDIA BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN MEDIA BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN"

Transkripsi

1 PENGGUNAAN MEDIA BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 2 CANGKREPLOR PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh : SURATMI WIJAYANTI NIM. X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit 2010 to user

2 PENGGUNAAN MEDIA BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 2 CANGKREPLOR PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Oleh : SURATMI WIJAYANTI NIM. X Laporan Penelitian Tindakan Kelas Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Guru Sekolah dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 i

3 PENGESAHAN Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Hari : Rabu Tanggal : 30 Juni 2010 Tim Penguji Laporan PTK Nama Terang tanda tangan Ketua : Drs. Sukarno, M.Pd.... Sekretaris : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd.... Anggota I : Dr. Riyadi, M.Si.... Anggota II : Dra. Siti Istiyati, M.Pd.... Disahkan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Dekan, Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. NIP ii

4 HALAMAN PERSETUJUAN Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Laporan Penelitian Tindakan Kelas Fakultas Keguruun dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Surakarta, Juni 2010 Dosen Pembimbing, Supervisor Dr. Riyadi, M.Si. NIP Saino, S.Pd. NIP iii

5 ABSTRAK Suratmi Wijayanti, PENGGUNAAN MEDIA BANGUN DATAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT- SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD N 2 CANGKREPLOR PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010, Laporan Penelitian Tindakan Kelas, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Juni Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Matematika yang diajarkan melalui media bangun datar pada siswa kelas V SD Negeri Cangkreplor, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo tahun pelajaran 2009 / Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus, sedangkan strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah strategi penelitian tindakan kelas dengan langkah-langkah menyusun perencanaan, mengadakan tindakan-tindakan, melakukan pengamatan atau observasi, melakukan analisa dan refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan seleksi. Sebagai subyek penelitian sebanyak 39 orang siswa. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi langsung, dan tes. Analisa data yang dilakukan adalah analisa diskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan tiap-tiap siklus diakhiri dengan tes sehingga diketahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif berupa hasil tugas, prestasi belajar, observasi, dan wawancara. Dari hasil penelitian sebanyak 39 siswa, pada siklus pertama diperoleh nilai rata-rata 64,35 dan pada siklus kedua diperoleh nilai rata-rata 74,87. Pada siklus pertama yang mendapat nilai diatas 65 sebanyak 14 siswa ( 35,89 % ). Pada siklus kedua siswa yang mendapat nilai rata-rata diatas 65 sebanyak 30 siswa ( 76,92 % ). Terlihat datanya peningkatan yang cukup berarti. Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran Matematika melalui penggunaan media bangun datar dapat meningkatkan prestasi belajar pada siswa kelas V SD Negeri 2 Cangkreplor, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, tahun pelajaran 2009 / iv

6 KATA PENGANTAR Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, taufik, dan hidayahnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Usulan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dengan lancar dan tepat pada waktunya. Dalam penyusunan Usulan Penelitian Tindakan Kelas ini penelitian mendapatkan bantuan serta bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas. 2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. 3. Drs. H. Hadi Mulyono, M.Pd., selaku Ketua Program PJJ S-1 PGSD yang sellau memberikan petunjuk dan arahan. 4. Dr. Riyadi, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah bekenan mengorbankan segala tenaga dan waktu guna memberikan bimbingan dan arahan selama peneliti menyusun usulan PTK. 5. Saino, S.Pd., selaku Kepala SDN 2 Cangkreplor Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melaksanakan penelitian. 6. Rekan-rekan guru SDN 2 Cangkreplor yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian. 7. Segenap sahabat, handai taulan, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dan kerjasama kepada peneliti demi terselesaikannya usulan PTK ini. v

7 Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan usulan PTK ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. semoga usulan PTK ini bermanfaat bagi dunia pendidikan. Surakarta, Juni 2010 Peneliti vi

8 DAFTAR ISI JUDUL... i PENGESAHAN... ii PERSETUJUAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya... 2 C. Tujuan Penelitian... 3 D. Manfaat Hasil Penelitian... 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori... 4 B. Temuan Hasil yang Relevan C. Kerangka Pikir D. Hipotesis Tindakan BAB III PELAKSANAAN PENELIITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian B. Subjek Penelitian C. Teknik Pengumpulan Data D. Teknik Analisis Data E. Prosedur Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian B. Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

9 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Deskripsi Prosedur dan Hasil Penelitian 1. Tindakan Siklus I Tindakan Siklus I dilaksankan selama 3 kali pertemuan. Tiap-tiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran ( 2 X 35 menit ) yaitu dilaksankan pada tanggal 18 maret 2010, 20 maret 2010, dan 23 maret Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti akan merencanakan pembelajaran Matematika dengan menggunkan bangun datar. Materi yang akan diajarkan adalah tentang sifat-sifat kesebangunan dan simetri yang meliputi simetri lipat dan simetri putar. Disamping itu peneliti juga membuka catatan penting tentang hasil belajar siswa dalm pembelajaran Matematika, maka peneliti mengadakan konsultasi dengan kepala sekolah yang bertujuan akan mengadakan penelitian tentang peningkatan prestasi belajar Matematika dengan mengguanakan bangun datar. Dengan berpedoman pada standar kompetensi mata pelajaran Matematika, maka langkah-langkah yang untuk merancang model pembelajaran Matematika, antara lain : 1) Membahas materi pembelajaran Untuk siklus I materi pembelajaran adalah sifat-sifat kesebangunan dan simetri. Adapun alasan pemilihan materi pembelajaran sifat-sifat kesebangunan dan simetri adalah : a) Materi pembelajaran sifat-sifat kesebangunan dan simetri lebih bermakna karena dapat mempermudah daya ingat bagi siswa untuk belajar selanjutnya. b) Materi pembelajaran sifat-sifat kesebangunan dan simetri tersebut adalah sesuai dengan tingkat perkembangan siswa kelas 5. 26

10 27 c) Materi pembelajaran sifat-sifat kesebangunan dan simetri mampu mewadahi sebagian besar minat siswa. d) Materi pembelajaran sifat-sifat kesebangunan dan simetri tersebut didasarkan pada kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat terhadap hasil belajar siswa. e) Materi pembelajaran sifat-sifat kesebangunan dan simetri tersebut didasarkan pada pertimbangan mengenai ketersediaan sumber belajar dan media yang ada pada SD Negeri 2 Cangkreplor, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. 2) Melakukan analisis kompetensi dasar dan hasil belajar 3) Memilih indikator yang sesuai dengan materi bangun datar 4) Menyusun rencana pembelajaran Matematika yang berdasarkan pada indikator. Rencana pembelajaran Matematika yang disusun peneliti memuat 3 indikator. Indikator itu adalah: (1) menjelaskan sifat-sifat kesebangunan antar bangun-bangun datar, (2) menentukan simetri lipat bagun datar, (3) menentukan simetri putar bangun datar. b. Pelaksanaan tindakan Siklus I Pada pelaksanaan pembalajaran siklus I ini, guna menyampaikan materi pembelajaran dengan Kompetensi Dasar Sifat-Sifat Kesebangunan dan Simetri yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan. 1) Pertemuan ke 1 Pada pertemuan ke 1 materi matematika yang diajarkan sebagai inti pembelajaran adalah sifat-sifat kesebangunan bangun datar. Sebagai kegiatan awal, guru mengajak siswa untuk mengukur besar sudut dan panjang sisi dari beberapa jenis bangun datar yang dibuatnya dengan tujuan untuk memusatkan perhatian siswa dan mengarahkan minat pada materi yang akan dibahas. Setelah itu guru mengadakan tanya jawab tentang beberapa bangun datar yang menunjukkan kesebangunan dan tidak kesebangunan. Kegiatan berikutnya guru mendemontrasikan berbagai bangun datar dan menyebutkan nama dari masing-masing bangun datar tersebut. Dari bangun-bangun datar yang ditunjukkan guru menjelaskan tentang ukuran yang

11 28 harus dipenuhi untuk dapat dikatakan bahwa bangun datar tersebut sebangun. Begitu pula sebaliknya apabila ukuran dari bangun yang dibuat tidak memenuhi ketentuan, maka bangun datar tersebut tidak sebangun. Hak tersebut diulang-ulang dengan memberi kesempatan kepada murid untuk mencoba secara bergantian. Setelah murid melakukan kegiatan secara merata, kemudian guru memberikan lembar kerja untuk diselesaikan secara berkelompok, guru memantau dan memberikan beberapa pertanyaan untuk merangsang anak berpikir secara kreatif. Selain mengamati guru juga secara langsung mengadakan penilaian proses sebagai tolok ukur keberhasilan siswa. Dari hasil kerja kelompok, murid diarahkan untuk menyampaikan hasil kepada kelompok lain. Pendapat dan hasil pekerjaan tiap kelompok, ditindaklanjuti dengan membahas secara klasikal untuk mendapatkan kesamaan persepsi tentang kesebangunan dan tidak kesebangunan pada bangun datar. 2) Pertemuan 2 Pada pertemuan ke 2 materi matematika yangdiajarkan sebagai inti pembelajaran adalah mencari simetri lipat dari macam-macam bangun datar. Murid diminta untuk menyiapkan kertas warna untuk dibuat menjadi berbagai jenis bangun datar yang telah diajarkan sebelumnya. Kegiatan berikutnya adalah murid secara perorangan melipat dengan menggunakan macam-macam bangun datar untuk mencari simetri lipat. Guru secara acak menunjuk beberapa murid maju ke depan kelas untuk mendemontrasikan hasil pekerjaan tentang simetri lipat. Kegiatan ini diakhiri dengan mengisi lembar tugas tentang jumlah simetri lipat yang dapat dibentuk oleh masing-masing bangun datar. Hasil pekerjaan dibahas bersama-sama dalam satu kelas dan guru memberikan tugas untuk mempelajari tentang simetri lipat dengan pekerjaan rumah.

12 29 3) Pertemuan 3 Pada pertemuan ke tiga diawali dengan tanya jawab tentang bendabenda di dalam ruang kelas yang termasuk jenis bangun datar. Kemudian dengan contoh benda-benda yang telah disebutkan, murid diarahkan untuk dapat menentukan titik pusat pada masing-masing bangun datar tersebut. Pada kegiatan inti pembelajaran, dengan menggunakan jenis-jenis bangun datar yang telah dibuat sebelumnya, murid secara berkelompok mempraktekan simetri putar pada masing-masing bangun datar. Sebelum murid melakukan kegiatan, guru terlebih dahulu memberi contoh satu jenis bangun datar yang dapat diputar pada masing-masing bangun datar. Sebelum murid melakukan kegiatan, guru terlebih dahulu memberi contoh satu jenis bangun datar yang dapat diputar pada titik pusatnya dan dapat menempati pada titik semula dikatakan mempunyai simetri putar. Dengan bimbingan guru murid mencari simetri putar dari masing-masing bangun datar dan mengisi lembar kegiatan dalam bentuk tabel kelompok. Setelah kegiatan selesai diakhiri dengan pembahasan bersama untuk menyamakan hasil pekerjaan. Dari kegiatan yang telah dilakukan, guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari. Seperti pada pembelajaran sebelumnya, pada pembelajaran kali ini peran serta siswa diamati sebagai penilaian dalam proses. Sedang penilaian hasil belajar dengan mengadakan evaluasi secara tertulis mengenai materi yang telah dipelajari dari pertemuan pertama hingga ketiga secara tertulis. c. Observasi Peneliti dengan cermat dan kontinu melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran Matematika pada tiap-tiap pertemuan. Observasi ini ditujukan untuk mengamati aktivitas dan keikutsertaan dalam setiap pembelajaran dan iklim kelas saat pembelajaran. Keeseluruhan data yang didapatkan dalam kegiatan ini termasuk pencatatan hasil tes akan digunakan sebagai bahan atau

13 30 masukan untuk menganalisis perkembangan prestasi belajar matematika siswa dalam diskusi umpan balik (follow up) Dalam tahap ini peneliti secara kolaboratif melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu berupa lembar evaluasi dan perekaman kamera. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian pelaksanaan pembelajaran metematika dengan rencana pembelajaran yang telah disusun dan untuk mengetahui seberapa besar aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. d. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus I dan menunjuk pada foto 1, 2, 3, dan 4 siswa cukup aktif memperhatikan penjelasan guru dan menjawab pertanyaan guru namun kurang inisiatif. Kemampuan siswa dalam memahami sifat-sifat kesebangunan dan simetri perubahan, tetapi belum sesuai dengan yang diharapkan. Siswa baru memperoleh rata-rata kelas 64,35 dan memperolah nilai diatas KKM yaitu 35,89%. Lihat tabel 1 pada Lampiran 6. Dengan demikian pembelajaran dengan menggunakan media bangun datar yang dilakukan belum berhasil dan perlu dilanjutkan pada siklus II. 2. Tindakan siklus 2 Pada tahan siklus II pelaksanaan pembelajaran berlangsung selama 1 minggu, mulai tanggal 13 april, 15 April, dan 17 April Adapun tahapan kegiatan yang dilaksanakan meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. 1) Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi pelaksanaan tindakan pada siklus I diketahui bahwa pembelajaran Matematika dengan menggunakan media bangun datar belum berhasil (belum dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika seperti yang diharapkan). Oleh karena itu, peneliti kembali

14 31 menyusun rencana pembelajaran Matematika dengan menggunakan media bangun datar. Sedangkan indikator dan materinya sama seperti pada siklus I. (1) Menentukan dua bangun datar yang sebangun dan tidak sebangun, (2) Menyebutkan banyaknya sumbu simetri pada bangun datar, (3).Menyebutkan banyaknya simetri lipat pada bangun datar, (4). Mengukur besar sudut simetri putar bangun datar, (5).Menyebutkan banyaknya simetri putar pada bangun datar. 2) Pelaksanaan Tindakan Untuk pelaksanaan pembelajaran untuk siklus 2 dapat dijelaskan sebagai berikut: Sesuai dengan jumlah mata pelajaran Matematika dalam 1 minggu ada 3 kali pertemuan, maka untuk pelaksanaan tindakan pembelajaran Matematika ada 3 pertemuan yang telah disusun. Pertemuan ke-1 Guru mengwali pembelajaran dengan melakukan kegiatan tanya jawab mengenai berbagai jenis bangun datar kepada siswa. Siswa diarahkan agar mempunyai gambaran dan dapat menyebutkan nama bangun dalam sesuai yang diharapkan. Pada kegiatan inti guru mengarahkan murid untuk mencari perbandingan besar sudut dan panjang sisi dari dua bangun datar yang sejenis. Dengan bimbingan guru, siswa diharapkan dapat menentukan bahwa dua bangun datar ayng diperbandingkakn sebangun atau tak sebangun. Untuk lebih memantapkan pemahaman murid terhadap konsep sebangun dan taik sebangun, maka kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan mengerjakan lembar kerja siswa secara berkelompok. Guru bersama murid membahas hasil diskusi dan menyimpulkan. Pembelajaran diakhiri dengan memberi tugas rumah untuk membuat bangun datar yang sebangun. Pertemuan ke-2

15 32 Pada kegiatan awal guru mengajak siswa untuk menunjukkan hasil tugas rumahnya tentang bangun datar yang sebangun. Setelah itu masingmasing siswa menyebutkan nama bangun datar ayng dibuatnya. Dalam pembelajaran inti siswa melakukan kegiatan melipat bangun datar yang telah dibuatnya. Dari berbagai hasil liptan siswa membuat garis putus-putus pada bagian lipatan yang sisi-sisinya dapat berhimpit secara tepat. Siswa menghitung jumlah sumbu simetri yang dapat dihasilkan dari kegiatan melipat. Kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan lembar kerja secara kelompok. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi dilanjutkan pembahasan dan mengambil kesimpulan. Pada akhir pertemuan dua dilakukan kegiatan evaluasi secara lesan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi. Pertemuan ke-3 Sebagai kegiatan pembuka dan untuk mengaktifkan siswa guru menunjukkan bingkai foto kemudian siswa menunjukkan titik sudutnya. Pada kegiatan inti siswa menyiapkan bingkai persegi kemudian memutar bingkai tersebut secara jarum jam melalui titik pusatnya sehingga tepat menempati bingkainya. Siswa melaukan pengukuran sudut setiap putara dengan menggunakan busur derajat. Kegiatan berikutnya siswa mengisi lembar kerja secara kelompok dilanjutkan pembahasan dan mengambil kesimpulan. Akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi tentang materi yang telah diajarkan sebagai tolak ukur keberhasilan. 3) Observasi Peneliti dengan cermat dan kontinu melaksanakan observasi terhadap proses pembelajaran Matematika pada tiap-tiap pertemuan. Observasi ini ditujukan untuk mengamati aktivitas dan keikutsertaan dalam setiap pembelajaran dan iklim kelas saat pembelajaran. Keeseluruhan data yang didapatkan dalam kegiatan ini termasuk pencatatan hasil tes akan digunakan

16 33 sebagai bahan atau masukan untuk menganalisis perkembangan prestasi belajar matematika siswa dalam diskusi umpan balik (follow up). 4) Refleksi Hasil analisis data dan diskusi umpan bali siswa terhadap pembelajaran matematika melaui media bangun datar pada siklus II, secara umum sudah memperlihatkan perubahan yang signifikan. Persentase aktifitas dan peran serta siswa dalam pembelajaran meningkat. Siswa lebih banyak memperhatikan dan menjawab pertanyaan guru, lebih berinisiatif dan inovatif. Kemampuan dan keterampilan berhitungnya pun meningkat, yang tentunya berpengaruh terhadap kemampuan dalam menyelesaikan soal-soal tentang sebangun dan tak sebangun, simetri lipat, dan simetri putar, hal ini menunjuk pada foto kegiatan pembelajaran. Dengan peran serta siswa dalam pembelajaran yang semakin meningkat, maka suasana kelas menjadi lebih hidup. Dari analisis hasil tes siswa pada siklus II ini diketahui bahwa rata-rata kelas mencapai 74,87 dari 39 siswa. Untuk siswa yang mendapat nilai kurang dari 65 sebanyak 9 siswa atau 23,08% dan yang mendapat nilai di atas 65 sebanyak 30 siswa atau 76,92%. Dalam penelitian ini pembelajaran dikatakan berhasil apabila peran serta siswa dalam pembelajaran meningkat. Selain itu hasil yang dicapai siswa melalui tes pada akhir pembealjaran mencapai nilai rata-rata kelas di atas 65 seperti yang telah ditetapkan oleh peneliti dan prestasi siwa yang memperoleh nilai di atas 65 mencapai lebih dari 7%. Atas dasar ketentuan tersebut dan melihat hasil yang diperoleh siswa pada akhir pembelajaran, maka pembelajaran matematika melalui media bangun datar yang dilaksanakan pada siklus II dikatakan berhasil, sehingga tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Tetapi guru perlu tetap melaksanakan bimbingan belajar untuk perbaikan prestasi belajar siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata kelas sebagai tindak lanjut. a) Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siklus II adalah :

17 34 - Dengan jumlah siswa yang cukup banyak, masih menemui kendala untuk dapat menuntaskan atau mencapai KKM secara keseluruhan. - Masih dijumpai dalam satu kelas, (siswa) yang mempunyai kemampuan rendah terutama dalam penguasaan konsep. b) Rancangan strategi penyelesaian masalah dan paparkan langkah-langlah implementasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus II. - Peneliti merencanakan pembelajaran remidi secara berkelanjutan, bagi siswa yang belum mencapai batas KKM di luar jam pelajaran. - Peneliti melakukan pendekatan secara individu (face to face) untuk mengungkap permasalahan yang sedang dihadapi, sehinga siswa tersebut dapat lebih berkonsentrasi pada materi yang sedang dipelajari Langkah-langkah implementasi strategi penyelesaian masalah: - Siswa yang belum mencapai KKM dikelompokkan dan diberi penjelasan tentang materi yang belum dikuasai. - Siswa diberi soal yang sejenis untuk dikerjakan sesuai waktu yang ditentukan. - Bagi siswa yang masih belum dapat mencapai batas KKM, diberi soal lagi dengan tingkat kesulitan yang lebih rendah. B. Pembahasan Berdasarkan hasil pemantauan analisis data yang ada dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran serta perkembangan prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Negeri 2 Cangkreplor. Peningkatan siswa dalam pembelajaran antara lain: 1. Siswa lebih aktif memperhatikan penjelasan guru 2. Siswa kreatif dan lebih memahami tentang sifat kesebangunan dan simetri 3. Siswa lebih aktif dalam menjawab bertanyaan guru 4. Rasa ingin tahu dan keberanian siswa untuk bertanya semakin meningkat 5. Siswa lebih aktif mengerjakan tugas-tugas yang dikerjakan guru. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I siswa yang memperoleh nilai dengan kategori istimewa tidak ada, siswa yang memperoleh nilai kategori baik sekali

18 35 sebanyak 3 siswa atau 7,69%, siswa yang memperoleh nila kategori baik 7 siswa atau 17,95%, siswa yang memperoleh nilai lebih dari cukup 4 siswa atau 10,26%, siswa yang memperoleh nilai cukup sebanyak 18 siswa atau 46,15%, siswa yang memperoleh nilai hampir cukup 4 siswa atau 10,26% dan siswa yang memperoleh nilai kurang 3 siswa atau 7,69%. Dari data siklus I diperoleh nilai lebih dari 65 sebanyak 14 siswa dan dibawah nilai 65 sebanyak 25 siswa. rata-rata nilai tes hasil belajar di atas KKM yaitu 64,35 sedangkan perolehan nilai di atas KKM yaitu 35,89%. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses pembelajaran pada siklus I belum menunjukkan hasil adanya suatu peningkatan. Padahal menurut teori belajar tuntas setiap proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila setiap kelas menguasai materi pembelajaran matematika antara 70% sampai 75% (J. Block dalam Lukman, 2000: 29). Dengan demikian oleh peneliti dilanjutkan lagi pada siklus II karena pembelajaran dianggap berhasil apabila nilai rata-rata kelas sudah mencapai lebih dari 65 dan siswa yang memperoleh nilai di atas KKM minimal sebanyak 70% Dari kenyataan di atas bahwa pembelajaran matematika tentang sifat kesebangunan dan simetri belum sesuai yang diharapkan oleh peneliti dan perlu diadakan peningkatan prestasi agar penguasaan materi lebih bermakna. Agar lebih jelasnya untuk data hasil penilai prestasi belajar matematika siswa kelas V SDN 2 Cangkreplor siklus II dapat dijelaskan yaitu siswa yang memperoleh nilai dengan kategori istimewa sebanyak 5 siswa atau 12,82%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik sekali sebanyak 9 siswa atau 23,08%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik sebanyak 8 siswa atau 20,51%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori lebih dari cukup sebanyak 8 siswa atau 20,51%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup sebanyak 1 siswa atau 2,56%, siswa yang memperoleh nilai dengan kategori hampir cukup sebanyak 3 siswa atau 7,69% dan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori kurang sebanyak 5 siswa atau 12,82%. Dari peroleh data di atas pada siklus II diperoleh hasil rata-rata kelas 74,87 sedangkan yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 76,92%.

19 36 Setelah dilaksanakan tindakan nilai pembelajaran matematika dengan menggunakan media bangun datar pada siklus II terlihat adanya perkembangan prestasi bilangan matematika dari siklus I Berdasarkan uraian di atas merefleksikan bahwa pembelajaran materi menggunakan media bangun datar pada siswa kelas V SDN 2 Cangkreplor secara klasikal telah menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar. Dari keseluruhan tindakan atau siklus yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas V SDN 2 Cangkreplor dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran materi melalui media bangun datar. Hal ini nampak jelas degnan adanya peningkatan-peningkatan nilai diperoleh siswa baik perorangan maupun klasikal pada setiap putaran atau siklus. Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran dengan menggunakan media bangun datar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa tentang sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SDN 2 Cangkreplor Purworejo tahun pelajaran 2009/2010

20 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta analisis data yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pembelajaran Matematika melalui penggunaan media bangun datar yang dilaksanakan secara optimal, dapat meningkatkan pemahaman konsep kesebangunan dan simetri pada siswa kelas V SD Negeri 2 Cangkreplor, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo. 2. Pembelajaran Matematika melalui penggunaan media bangun datar yang dilaksanakan secara optimal, dapat menumbuhkan kreatifitas dan motivasi siswa dalam belajar. 3. Pembelajaran Matematika melalui penggunaan media bangun datar yang dilaksanakan secara optimal dapat meningkatkan prestasi belajar dan mengetahui hambatan-hambatan yang ditemukan dalam proses pembelajaran Matematika. Pada pertemuan terakhir seluruh aktivitas guru dan murid dalam proses pembelajaran terlihat komunikatif. Guru dalam membimbing siswa menggunakan media bangun datar terutama kepada siswa yang kurang jelas sudah menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini terbukti dari hasil tes pada Siklus II dengan memperoleh nilai rata-rata kelas mencapai 74,87. Dan persentasi siswa yang memperoleh nilai di atas 65 mencapai 76,92 persen. Selama penelitian dilaksanakan tidak ditemukan hambatan yang berarti, peneliti hanya menemukan hambatan kecil pada Siklus I. Hambatan tersebut berupa siswa masih mengalami kesulitan pada materi kesebangunan tentang perbandingan panjang sisi antara dua bangun datar. Kesulitan tersebut dikarenakan siswa belum menguasai operasi perkalian dan pembagian secara optimal. Berdasarkan hambatan-hambatan yang ditemukan peneliti berusaha mengatasi hal tersebut dengan mengulang operasi perkalian dan pembagian melalui pengenalan konsep yang benar. Kemudian konsep tersebut diterapkan dengan 37

21 38 melakukan penghitungan panjang sisi dari dua bangun datar untuk menentukan kesebangunan. Pada Siklus II peneliti tidak menemukan suatu hambatan, hal ini terjadi karena motivasi siswa sudah meningkatkan dan siswa telah memahami semua konsep yang telah dipelajari selama proses pembelajaran siklus sebelumnya. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Diharapkan guru-guru SD Negeri 2 Cangkreplor dalam proses pembelajaran Matematika selalu mempersiapkan secara cermat dan tepat perangkat pendukung dan fasilitas belajar khususnya bangun datar. Karena media bangun datar sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran sehingga meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Hendaknya dalam menggunakan media bangun datar diupayakan secara optimal supaya dapat budaya guna dan berhasil guna. 3. Usahakan alat peraga bangun datar yang digunakan tidak hanya diusahakan oleh guru, tetapi juga siswa sehingga siswa ikut aktif terlibat dalam pembelajaran. 4. Hasil penelitian ini hendaknya dapat digunakan sebagai refleksi bagi guru, kepala sekolah, orang tua murid, dan pemerhati pendidikan.

22 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembanagan teknologi modern, juga mampunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembanagan pesat di bidang tekologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan Matematika di bidang teori bilangan,aljabar, analisis, dan teori peluang. Untuk menguasaida menciptakan teknologi di masa depan diperlukan penguasaan Matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. Pada dasarnya pelajaran Matematika bertujuan untuk melatih berpikir secara logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama.kompetensi tersebut diperlukan agar siswa memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetetif. Adapun fungsi dan tujuan pembelajarn Matematika di Sekolah Dasar sebagaimana diamantkan oleh kurikulam KTSP pada intinya adalah untuk mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, dan eksperimen, serta melatih cara berfikir yang sistematis, logis, kritis, kreatif, dan konsisten. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika dengan mengguanakan media yang sesuai. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran Matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi. Dengan mengajukkan masalah yang baru berkembang, siswa dapat secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep Matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, 1

23 2 guru diharapkan menggunakan teknologi dan informasi seprti penggunaan media bangun datar. Kenyataan di lapangan bahwa tujuan matematika seperti yang dirumuskan dalam KTSP tersebut belum dapat dicapai secara optimal. Hal ini disebabkan karena pengajaran Matematika kurang mrnggunakan media yang sesuai sehingga siswa hanya menghapal saja. Dari aspek bangun datar diharapkan siswa kan meningkatkan prestasinya Dari kenyataan tersebut maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan bahwa rendahnya prestasi belajar matematika adalah kurang optimalnya penggunaan media bangn datar. Dari latar belakang masalah di atas bahwa rendahnya prestasi belajar matematika pada akhir pembelajaran tidak terlepas dari kualitas guru dalam mengguanakn media bangun datar. Disamping itu juga minat siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika sangat kurang, sehingga pembelajaran kurang bermakna. Agar pembelajaran Matematika dapat memberikan pengalaman yang lebih bermakna dan utuh serta mencapai hasil belajar yang maksimal sesuai dengaan tujuan yang diharapkan, maka guru harus dapat memilih media yang sesuai dengan materi, karakteristik media juga dapat dilihat menurut kemampuan untuk membangkitkan rangsangan indera penglihatan, indera pendengaran, indera perabaan, indera pengecapan, dan indera penciuman. Bertolak dari sejumlah permasalhan yang ada di lapangan dan keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika, maka peneliti berusaha melakukan penilitian tentang Penggunaan Media Bangun Datar Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Tentang Sifat-Sifat Kesebangunan Dan Simetri Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V SDN 2 Cangkreplor Purworejo Tahun Pelajaran 2009/2010. B. Rumusan Masalah dan Pemecahannya 1. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adala sebagai commit berikut: to user

24 3 Apakah penggunaan media bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SDN 2 Cangkreplor Purworejo tahun pelajaran 2009/2010? 2. Pemecahan Masalah Berdasarkan teori belajar dan media pembelajaran, permasalahan yang terjadi kelas V SDN 2 Cangkreplor Purworejo tahun pelajaran 2009/2010 perlu diselesaikan melalui tindakan guru berupa penggunaan media bangun datar dalam pembelajaran sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada mata pelajaran matematika. C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penggunaan media bangun datar tentang sifat-sifat kesebangunan dan simetri pada mata pelajaran matematika siswa kelas V SDN 2 Cangkrep Lor Purworejo tahun pelajaran 2009/2010. D. Manfaat Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: a. Siswa Meningkatnya hasil belajar matematika khususnya pemahaman sifat-sifat kesebangunan dan simetri. b. Guru Menumbuhkan semangat dalam proses belajar mengajar menarik dan terampil menggunakan media pembelajaran matematika khususnya pada peningkatan hasil belajar sisfat-sifat kesebangunan dan simetri. c. Sekolah Meningkatnya profesionalisme guru khususnya dalam pembelajaran matematika.

25 BAB III Metodologi Penelitian A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan SDN 2 Cangkreplor, Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo dengan alasan: a. SDN 2 Cangkreplor Purworejo yang berada di Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo belum pernah dijadikan tempat penelitian khususnya kelas V. b. Pada tahun pelajaran 2008/2009 dalam pembelajaran guru belum menggunakan media bangun datar sehingga hasil belajar tentang sifat-sifat kesebangunan dan simetri masih rendah. 2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian selama 6 bulan yaitu mulai bulan Januari sampai dengan Juni B. Subyek Penelitian Subyek penelitian yaitu siswa kelas V SDN 2 Cangkreplor, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2009/2010 Semester I dengan jumlah siswa 39 anak. Obyek penelitian yaitu penggunaan media bangun datar pada pembelajaran sifat-sifat kesebangunan dan simetri. C. Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan bentuk sumber data yang dimanfaatkan dalam Penelitian Tindakan Kelas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 22

26 23 1. Wawancara Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa dan guru terhadap proses pembelajaran dengan media bangun datar. 2. Observasi Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. 3. Tes Tertulis Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah isian sebanyak 10 butir soal setiap siklus. D. Teknik Analisis Data 4. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian tindakan kelas ini, teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif. datayang dianalisis berupa rata-rata dan prosentase hasil belajar siswa. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan diagram. 5. Indikator Kinerja Untuk mengetahui keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas ini, penulis menetapkan indikator mkinerja: 1. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa tentang sifat-sifat kesebangunan dan simetri di atas nilai KKM, yaitu Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 70% E. Prosedur Penelitian 1. Prosedur Penelitian Prosedur atau langkah-langkah penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan kyang dicapai seperti yang telah didesain dalam faktor-faktor yang diselidkiki. Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini setiap siklus meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.

27 24 a. Siklus I 1) Perencanaan Tindakan a) Guru membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menggunakan media bangun datar. b) Menyediakan media bangun datar c) Membuat instrumen observasi d) Membuat lembar evaluasi pembelajaran 2) Pelaksanaan Tindakan a) Guru menerapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan media bangun datar pada konsep sifat-sifat kesebangunan dan simetri. b) Siswa belajar matematika pada pada konsep sifat-sifat kesebangunan dan simetri. 3) Observasi Pelaksanaan observasi dilakukan oleh guru kelas V (peneliti) bersama supervisor. Tugas supervisor adalah mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 4) Refleksi Guru (peneliti) mengadakan evaluasi dan refleksi kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan observasi yang dikolaborasikan dengan Supervisor Penelitian. Hasil evaluasi dan refleksi siklus I digunakan sebagai acuan dalam penyusunan pada siklus II. b. Siklus II 1) Perencanaan Tindakan Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I, guru (peneliti) mengadakan perbaikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran terutama pada penggunaan media bangun datar. 2) Pelaksanaan Tindakan a) Guru menerapkan rencana pelaksanaan pembelajaran menggunakan media bangun datar pada konsep kesebangunan dan smimetri.

28 25 b) Siswa belajar Matematika pada konsep kesebangunan dan simetri bangun datar. 3) Observasi Pelaksanaan observasi hampir sama dengan siklus I, yaitu guru kelas V (peneliti) bersama supervisor mengamati kegiatan guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. 4) Evaluasi dan Refleksi Mengadakan evaluasi dan refleksi dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan observasi yang dikolaborasikan dengan Supervisor Penelitian. Jika hasil evaluasi dan refleksi siklus II belum memenuhi indikator kinerja jika sudah memuhi indikator kinerja penelitian maka dapat diakhiri pada siklus II. Berdasarkan prosedur penelitian tersebut diatas, penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan dapat digambarkan seperti dibawah ini: Refleksi Observasi Siklus I Perencanaan Tindakan Refleksi Observasi Siklus II Perencanaan Tindakan Rekomendasi Gambar 2. Siklus I dan II

29 BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan dikemukakan mengenai kajian teori, temuan hasil penelitian dan kerangka pikir. A. Kajian Teori Dalam kajian teori akan di bahas enam hal yaitu hakikat belajar, pengertian pembelajaran matematika, pengertian prestasi belajar, pengerian media pembeljaran, hakikat matematika, dan pmebelajaran matemetika dengan menggunakan media pembelajaran bangun datar. 1. Hakikat Belajar Dalam hakikat belajar ini akan dibahas dua hal, yaitu pengertian belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. a. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan kemampuan diri, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan sesuatu, menjadi mampu melakukan sesuatu itu, atau anak yang tadinya tidak terampil menjadi terampil (M. Djauhar Siddiq, 2008: 3). B.F Skinner dalam nabisi Lapono (2008: 5) bahwa belajar menghasilkan perubahan perilaku yang dapat diamati, sedang perilaku dan belajar diubah oleh kondisi lingkungan. Nana Sudjana (1987: 28) Belajar bukan menghafat dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap 4

30 5 dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya dan daya penerimaannya dan lain-lain aspek yang ada pada individu. Berdasarkan teori belajar tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu aktivitas yang disengaja oleh individu yang membawa perubahan tingkah laku, pengetahuan, keterampilan dan sikap seseorang karena berinteraksi dengan lingkungan. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Menurut Slameto (1995: 54-72), faktor yang mempelajari belajar dibedakan menjadi dua yaitu faktor interen dan eksteren.: 1) Faktor-faktor Interen, yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor ini meliputi faktor jasmani, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. a) Faktor jasmani, yaitu faktor yang berasal dari anggota badan individu itu sendiri. Faktor Jasmani terdiri dari dua macam, yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh (1) Faktor kesehatan adalah kondisi kesehatan pada seseorang terbebas dari penyakit. (2) Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. b) Faktor psikologis yaitu faktor yang mempengaruhi kejiwaan setiap individu. Faktor psikologis terdiri dari inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan. (1) Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis, yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui/menggunakan konsepkonsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. (2) Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun sematamata tertuju kepada suatu objek atau sekumpulan objek.

31 6 (3) Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. (4) Bakat adalah kemampuan yang dimiliki seseorang sejak lahir untuk belajar. (5) Motif itu erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. (6) Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang yang alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. (7) Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau reaksi. Kesediaan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. c) Faktor kelelahan, yaitu faktor yang disebabkan karena daya fisiknya menurun. Kelelahan ada dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. (1) Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. (2) Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. 2) Faktor Eksteren, yaitu faktor yang ada di luar individu siswa yang sedang belajar, meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. a) Faktor keluarga, yaitu siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga yang berupa cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, susunan rumah tangga, dan keadaan ekonomi keluarga, orang tua yang memahami perkembangan anak, latar belakang kebudayaan. (1) Cara Orang Tua Mendidik Bimbingan dan penyuluhan memegang peranan penting, anak/siswa yang mengalami kesukaran belajar dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar sebaik-baiknya. (2) Relasi antar anggota keluarga adalah relasi orang tua dengan anaknya. Hubungan yang pengertian dan kasih sayang, disertai dengan

32 7 bimbingan dan bila perlu hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak sendiri. (3) Suasana Rumah Suasana rumah yang dimaksudkan sebagai situasi atau kejadiankejadian yang serting terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dalam belajar. (4) Keadaan Ekonomi Keluarga Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan-kebutuhan pokoknya. (5) Orang Tua yang Memahami Perkembangan Anak Anak yang sedang belajar perlu dorongan dan pengertian dari orang tua. (6) Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. b) Faktor Sekolah Faktor sekolah, yaitu faktor yang terdapat dalam lingkungan sekolah sehingga mempengaruhi belajar siswa. Faktor ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa dan relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung sekolah, metode belajar, dan tugas rumah. (1) Metode Mengajar Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui di dalam mengajar. Jadi setiap guru mengajar metode yang digunakan harus sesuai materi. (2) Kurikulum Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Jadi semua kegiatan belajar siswa sudah diatur dalam kurikulum. Kurikulum harus sesuai dengan perkembangan siswa dan juga mengikuti perkembangan jaman.

33 8 (3) Relasi Guru dengan Siswa Yaitu proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Sedang relasi siswa dengan siswa yaitu proses belajar antara siswa dengan siswa dan saling bertukar pendapat. Kegiatan ini berjalan baik jika komunikasinya berjalan baik. (4) Disiplin Sekolah Yaitu kedisiplinan yang erat hubungannya dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. (5) Alat Pelajaran Yaitu menguasahakan alat pelajaran yang baik dan lengkap sangat perlu agar guru dapat mengajar dengan baik sehingga siswa dapat menerima pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula. (6) Waktu Sekolah Waktu sekolah adalah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore/ malam hari. (7) Keadaan Gedung Keadaan gedung yang baik harus sesuai dengan jumlah siswa dan ada ventilasi yang menunjang sehingga siswa betah belajar. (8) Metode Belajar Metode belajar adalah cara yang paling baik untuk belajar sehingga hasilnya memuaskan. (9) Tugas Rumah Tugas rumah adalah tugas yang harus dikerjakan di rumah sehingga siswa rajin belajar dan mengurangi bermainnya. c) Faktor Masyarakat Masyarakat merupakan faktor eksteren yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Yang termasuk faktor masyarakat adalah kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

34 9 (1) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat Sebagai anggota masyarakat siswa harus bergaul dan tanpa masyarakat siswa tidak dapat belajar. (2) Mass Media Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. (3) Teman Bergaul Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya dari yang kita duga. (4) Bentuk Kehidupan Masyarakat Kehidupan masyarakat berpengaruh kuat terhadap belajar siswa. 2. Hakikat Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yaitu Prestasi dan Belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Menurut Poerwadarminto (2002: 895), prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Sedangkan menurut Syaiful Bahri Djamarah (1991: 19), prestasi adalah hasil kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Sedang menurut Mas ud Khasan Abdul Qohar dalam Syaiful Bahri Djamarah (1991: 20), prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan keuletan kerja. Dari pendapat ketiga ahli tersebut dapat diambil pengertian bahwa yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun kelompok dalam bidang yang telah dipelajari. Sedang belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah (1991: 21) adalah suatu aktivitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari. Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami mengenai makna kata prestasi dan belajar. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu

35 10 aktivitas, sedangkan belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1991: 23), prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Sedangkan menurut Suhartinah Tirtonegoro (1988: 43), prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang disebut dengan prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat dalam rangka pada diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Menurut peneliti dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah suatu hasil yang dicapai oleh masing-masing siswa dalam periode tertentu sebagai hasil dalam belajarnya yang biasanya berupa simbol, angka, huruf maupun kalimat sebagai perwujudan dari prestasi belajar siswa. 3. Hakikat Pembelajaran Matematika a. Pengertian Pembelajaran Menurut Yudhi Munadmi (2008: 4) pembelajaran adalah usaha-usaha terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Menurut M. Djauhar Siddiq (2008: 9) pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru atau yang lain) untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal (sekolah), pembelajaran merupakan tugas yang diberikan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang dipersiapkan untuk itu. Berdasarkan teori pembelajaran di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran merupakan usaha-usaha agar terjadi proses belajar dalam diri siswa.

36 11 b. Pembelajaran Matematika Sutawijaya dalam Siti Hawa (2008: 1) Matematika mengkaji benda abstrak (benda pikiran) yang disusun dalam suatu sistem aksiomatis dengan menggunakan simbol (lambang) dan penalaran deduktif. Menurut Hudoyo dalam Siti Hawa (2008: 1) Matematika berkenan dengan ide (gagasan-gagasan), aturan-aturan, hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga matematika berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Sebagai guru Matematika dalam menanamkan pemahaman pengetahuan konsep-konsep dan pengetahuan prosedural. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan keoada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan dengan kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi untuk bertahan untuk hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti dan kompetitif. Untuk menguasai dan mencipta teknologi dan kemmpuan berpikir logis, analitis, kritis dan kratif di masa depan, maka diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini dan pembelajaran yang membuat siswa belajar dan menjadi bermakna (Siti Hawa, dkk, 2008: 3). Berdasarkan teori pembelajaran matematika di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Matematika merupakan usaha-usaha yang dilakukan oleh guru untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logism, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. 4. Hakikat Media Pembelajaran a. Pengertian Media Penggunaan suatu media dalam pelaksanaan pengajaran bagaimanapun akan membantu kelancaran, efektifitas dan efesiensi pencapaian tujuan. Bukankah bahan pelajaran yang dimanipulasikan dalam bentuk media pengajaran yang menjadikan anak-anak seolah-olah bermain, asyik dan bekerja dengan suatu

Oleh : MUTHOHIR NIM X

Oleh : MUTHOHIR NIM X PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP PENGARUH GAYA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 SARADAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Oleh : MUTHOHIR NIM X9707022 Laporan Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di

I. PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan pemerintah dalam standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang dirumuskan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) menyebutkan matematika

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Matematika 2.1.1.1 Pengertian Matematika Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN commit MENG to user IDENTIFIKASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI SOKASARI 03,

PENINGKATAN KEMAMPUAN commit MENG to user IDENTIFIKASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI SOKASARI 03, PENINGKATAN KEMAMPUAN MENG IDENTIFIKASI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS II SD NEGERI SOKASARI 03, KECAMATAN BUMIJAWA, KABUPATEN TEGAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 LAPORAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan. Untuk itu guru seyogyanya menguasai kemampuan mengajarkan pengetahuan, kecakapan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

2014 PENGGUNAAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER DALAM PEMBELAJARAN OPERASI PERKALIAN BILANGAN CACAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang dewasa ini telah berkembang cukup pesat, baik secara teori maupun praktik. Oleh sebab itu maka konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Metode Demonstrasi 2.1.1.1 Hakekat Metode Demonstrasi Metode demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika terbentuk sebagai hasil observasi dan pemikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran. Kemampuan ini membutuhkan pemikiran sistematis,

Lebih terperinci

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 218 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016 MENINGKATKAN KETUNTASAN BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK BILANGAN PECAHAN MELALUI PERMAINAN KARTU BERWARNA PADA SISWA

Lebih terperinci

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN

Daenah. Kata Kunci: Tujuan Pembelajatan, Kooperatif, Model Jigsaw, Minat, Hasil Belajar PENDAHULUAN PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN METODE KOOPERATIF (JIGSAW) PADA PEMBELAJARAN IPA TENTANG ENERGI DAN PENGGUNAANNYA DI KELAS IV SD NEGERI SEPANJANG JAYA II TAHUN 2015 Daenah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar   1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Question Student Have (QSH) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pengukuran pada Siswa Kelas IV Aminudin 1 1 SDN Sukorejo 01, Kota Blitar Email:

Lebih terperinci

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI KOTA TEBING TINGGI PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD NEGERI 164519 KOTA TEBING TINGGI Syarigfah Guru SD Negeri 164519 Kota Tebing Tinggi Surel : syarigfah16@gmail.com

Lebih terperinci

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) 41. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. siswa dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Oleh sebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berpikir yang melibatkan berpikir konkret (faktual) hingga berpikir abstrak tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan bagi kehidupan manusia diera global seperti saat ini menjadi kebutuhan yang amat menentukan bagi masa depan seseorang dalam kehidupannya, yang menuntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat

BAB I PENDAHULUAN. berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Matematika 2.1.1.1 Hasil Belajar Hasil Belajar Matematika merupakan suatu perubahan yang dicapai oleh proses usaha yang dilakukan seseorang dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut kurikulum KTSP SD/MI tahun 2006 Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Belajar 2.1.1 Pengertian Hasil Belajar Pendidikan bertujuan antara lain mengembangkan dan meningkatkan kepribadian individu yang sedang melakukan proses pendidikan. Perkembangan

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar, prestasi berarti hasil

II. KAJIAN PUSTAKA. Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar, prestasi berarti hasil 7 II. KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi belajar Prestasi belajar berasal dari kata prestasi dan belajar, prestasi berarti hasil yang telah dicapai dari yang dilakukan, dikerjakan.

Lebih terperinci

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

(Penelitian PTK Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Nogosari) SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENERAPAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) DENGAN MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA BANGUN RUANG SISI DATAR (Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Prestasi Belajar Kegiatan belajar menghasilkan perubahan yang khas. Perubahan khas tersebut adalah perubahan aspek pengetahuan dan keterampilan. Perubahan itu tampak dalam prestasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Belajar Belajar adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan dengan sadar oleh seseorang ditandai adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman dan latihan, baik

Lebih terperinci

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Jeffry Gagah Satria Frigatanto PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 03 BANTARBOLANG KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 354 BATAHAN III MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 354 BATAHAN III MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 354 BATAHAN III MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI Siti Suharni Guru Matematikan di SD Negeri No.354 Batahan Surel : sitisuharni@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Kooperatif Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok. Setiap siswa yang ada dalam kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas- kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas- kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas- kualitas sumber daya manusia dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari taman kanakkanak sampai perguruan

Lebih terperinci

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VI DI SD NEGERI CINANGSI KECAMATAN CIBOGO KABUPATEN SUBANG 2016 Cucu Suaedah, S.Pd. SD NIP.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakan bahwa : Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

Lebih terperinci

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek 78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF TIPE TPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF TIPE TPS MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI BELAJAR KOOPERATIF TIPE TPS DENGAN ALAT BANTU BENDA KONKRET PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VI SDN 3 DEPOK KECAMATAN TOROH KABUPATEN GROBOGAN SEMESTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Rini Apriliani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hakikat Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) didefinisikan sebagai kumpulan pengetahuan yang tersusun secara terbimbing. Hal ini

Lebih terperinci

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang II. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar dan Pembelajaran Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

Lebih terperinci

ELEKTRONIK TUGAS AKHIR e - TA OLEH MOHAMMAD ABDUL MUN IM

ELEKTRONIK TUGAS AKHIR e - TA OLEH MOHAMMAD ABDUL MUN IM PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PEMBAGIAN DUA BILANGAN MELALUI PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK SISWA KELAS II E SD ISLAM AL-KHAIRIYAH BANYUWANGI ELEKTRONIK TUGAS AKHIR e - TA OLEH MOHAMMAD ABDUL

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Ada beberapa hal yang lebih dahulu perlu dipahami dalam penelitian ini, diantaranya: pengertian belajar dan pembelajaran, hasil belajar, pembelajaran matematika,

Lebih terperinci

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan 08. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 4 Tamanwinangun Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen. SDN $ Tamanwinangun

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah

BAB II KAJIAN TEORITIS. A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah BAB II KAJIAN TEORITIS A. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Mata pelajaran matematika adalah salah satu

Lebih terperinci

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang

Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MELALUI LKS BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD NEGERI 08 KEPAHIANG TAHUN 2013 Desi Rusnita SDN 08 Kepahiang Abstrak:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Hasil Belajar Matematika 2.1.1.1 Hasil Belajar Hasil Belajar Matematika merupakan suatu perubahan yang dicapai oleh proses usaha yang dilakukan seseorang dalam

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UMI CHASANAH A 54A100106 PENINGKATAN MINAT BELAJAR PKn MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU KUIS WHO AM I BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 BOLONG KARANGANYAR. TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1.1 Kondisi Proses Pembelajaran Kondisi pembelajaran yang terpusat pada guru terjadi pada pembelajaran matematika di

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI BERBANTUAN MEDIA BAGAN PECAHAN DI KELAS III SDN KALISARI 1 Oleh: Sri Mulyati SDN Kalisari 1 Kecamatan Sayung Kabuapaten Demak ABSTRAK

Lebih terperinci

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) 37. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 PENGGUNAAN MEDIA GELAS FAKEL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH BASIN TAHUN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Oleh : NUR ROCHMAN AHMADI A54B090041

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No. 3 Siboang Asmawir Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun oleh: BIVIKA PURNAMI A 1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA (PTK Kelas VIII D SMP Negeri 2 Sawit Tahun Ajaran 2009 / 2010) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pada kajian teori, pendapat-pendapat ahli yang mendukung penelitian akan dipaparkan dalam obyek yang sama, dengan pandangan dan pendapat yang berbedabeda. Kajian

Lebih terperinci

Oleh : ARLINDA IKAWATI A

Oleh : ARLINDA IKAWATI A PENGGUNAAN MEDIA REALIA DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA POKOK BAHASAN LUAS DAN KELILING BANGUN DATAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 NGADILUWIH KECAMATAN MATESIH KABUPATEN KARANGANYAR

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Oleh: Ika Yuliastuti 1, Suhartono. 2, Imam Suyanto 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 01, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Siswa SD Negeri Salatiga 01 terdiri dari kelas 1

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar Pengertian Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar 5 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Dalam proses pembelajaran, berhasil tidaknya pencapaian tujuan banyak dipengaruhi oleh bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Oleh

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Gelar S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR PKn MELALUI PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS V SDN 03 KARANGSARI KEC. JATIYOSO KAB. KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

pikir manusia. Astuti (2009:1) mengemukakan bahwa perkembangan pesat di bidang

pikir manusia. Astuti (2009:1) mengemukakan bahwa perkembangan pesat di bidang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh : RUSTINAH X

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Oleh : RUSTINAH X UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENJUMLAH PECAHAN DENGAN MEDIA GAMBAR LUAS DAERAH PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 06 BANTARBOLANG, KECAMATAN BANTARBOLANG, KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2009

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan. Untuk itu guru seyogyanya menguasai kemampuan mengajarkan pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif. kemampuan untuk mendapatkan, memilih, dan mengolah informasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK sekarang ini telah memberikan dampak positif dalam semua aspek kehidupan manusia termasuk juga aspek pendidikan. Aspek ini memungkinkan kita

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 45 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang digunakan manusia untuk memecahkan persoalan sehari-hari dan persoalan ilmu lainnya. Para ahli yang mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diperolehnya. Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai macam

BAB 1 PENDAHULUAN. diperolehnya. Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai macam BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keaktifan belajar pada hakekatnya merupakan pencerminan dari usaha belajar. Semakin baik usaha belajar seorang siswa, semakin baik pula prestasi belajar yang diperolehnya.

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA ELEKTROMAGNET SISWA KELAS V SDN 2 KLAKAH KECAMATAN SELO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pembelajaran model koooperatif tipe STAD merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang diterapkan untuk menghadapi kemampuan siswa

Lebih terperinci

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar PENERAPAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DENGAN MEDIA MANIK-MANIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SDN 2 GUNUNG PUTRI SITUBONDO Oleh Ria Dwi

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan

I. PENDAHULUAN. Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika berperan sebagai induk dari semua mata pelajaran dan merupakan ilmu pengetahuan yang universal mempunyai arti penting dalam mendasari perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Deskriptif kuantitatif yaitu hasil penelitian yang

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF ROLE PLAYING DENGAN CD INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: RIRIN WIDIAWATI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : UMARYANI NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SAMBUNG MELALUI PENDEKATAN LATIHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 02 SIRANGKANG KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : UMARYANI NIM: X4711255 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V B SD Negeri 19 Kota Bengkulu. Subjek dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan suatu ilmu yang tersusun secara deduktif (umum ke khusus) yang menyatakan hubungan-hubungan, struktur-struktur yang diatur menurut aturan

Lebih terperinci

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI MAFTUKHA NIM.

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI MAFTUKHA NIM. UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG BANGUN DATAR MELALUI PENERAPAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS III SEMESTER II DI SDN PANGKALAN MARGOYOSO PATI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Naskah Publikasi Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru memiliki peran yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan. Dua dimensi yang harus dipahami oleh guru yaitu: (1) guru harus menetapkan perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peranan penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan di Indonesia terus dilakukan sampai saat ini secara berkesinambungan. Berbagai upaya dilakukan demi meningkatkan kualitas pendidikan bangsa,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user

SKRIPSI. Oleh : SUMINAH NIM: X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH MELALUI PENDEKATAN BERMAIN LOMPAT BOX DAN BAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG SKRIPSI Oleh : SUMINAH NIM: X4711197

Lebih terperinci

LINA PUTRI NANDA SARI A.510

LINA PUTRI NANDA SARI A.510 PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PAJANG III SURAKARTA TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Oleh: LINA PUTRI NANDA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu disiplin ilmu, Matematika merupakan ilmu yang berkaitan dengan struktur yang terorganisasi, sebab ilmu ini berkembang dari unsur yang tidak

Lebih terperinci

e-ta (elektronik Tugas Akhir) Oleh : RATIH WULANDARI NIM

e-ta (elektronik Tugas Akhir) Oleh : RATIH WULANDARI NIM PENINGKATAN KETRAMPILAN BERBICARA UNTUK MENDESKRIPSIKAN TUMBUHAN DAN BINATANG DENGAN METODE PEMBELAJARAN BERMAIN TEBAK-TEBAKAN PADA SISWA KELAS II SDN KEPATIHAN 03 JEMBER e-ta (elektronik Tugas Akhir)

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh : Siti Rusminah A PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN SMS (SERIUS MENGERJAKAN SOAL) PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI MANGGUNG 2 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN METODE DEMONSTRASI PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KAUMAN LOR 01 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada masa sekarang ini merupakan kebutuhan yang memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing. Pendidikan

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli Jeane Santi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari hari. Matematika mempengaruhi aspek dalam kehidupan bersosial, seperti halnya

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI PENINGKATAN HASIL BELAJAR MAHASISWA MELALUI DIRECT INSTRUCTIONAL PADA MATAKULIAH PENGANTAR AKUNTANSI Suci Rohayati & Dhiah Fitrayati Universitas Negeri Surabaya senouchi3@gmail.com Abstrak Melalui kegiatan

Lebih terperinci