BAB II GAMBARAN UMUM
|
|
- Hendri Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Letak Geografis Kabupaten Dairi Kabupaten Dairi merupakan salah satu kabupaten dari 18 kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Utara 9. Wilayah Kabupaten Dairi yang beribukotakan Sidikalang memiliki luas wilayah 3.146, 10 km 2 yaitu sekitar 4,39 % dari luas Provinsi Sumatera Utara ( ha). Kabupaten Dairi terletak disebelah Barat Laut Provinsi Sumatera Utara 10. Jalan menanjak berliku dihiasi oleh pepohonan, kabut meliputi puncak-puncak gunung, hamparan sawah serta hutan membentang, menjadi pemandangan memesona bagi para penikmat alam untuk sampai ke kota Sidikalang ibukota Kabupaten dairi manakala kita bertolak dari Medan, Ibukota Provinsi SumateraUtara. Sebagai ibukota Kabupaten Dairi, Sidikalang merupakan pusat pemerintahan, pusat pasar, pusat pendidikan, pusat kesehatan dan pusat aktivitas lainya. Kabupaten Dairi berada di lintangan Bukit Barisan konsekuensinya adalah kedudukannya didataran tinggi dan berbukit-bukit yang menempati titik koordinat antara BT dan LU dengan posisi dekat dengan pantai barat. Beratmosfer pegunungan itulah Dairi konturnya bertekik-tekik disejumlah kawasan bahkan ektrim sehingga dingding-dingding bukit terjal dan jurang menjadi 9 18 Kabupaten yaitu Kabupaten Nias, mandailing Natal, Tapanuli Selatan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Toba Samosir, Labuhan Batu, Asahan, Simalungun, Dairi, Karo, Deli Serdang, Nias Selatan, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Samosir, dan Serdang bedagai. 10 Bappeda Kabupaten Dairi,
2 pemandangan yang dominan rata-rata. Rata-rata ketinggian kawasan ini meter di atas permukaan laut (dpl). Sebagian kecil kawasan sampai ketinggian meter dpl. Iklim dairi mudah ditebak. Bukan berhawa panas dan lembab alias tropis, melainkan di bawahnya, bisa disebut subtropis. Hasil alamnya yang khas pun bercorak produk hutan pegunungan: kaburbarus, kemenyan, nilam, dan kopi, itu yang paling mansyur sejak dulu. Belakangan ada gambir, kemiri, dan jagung 11 Pegunungan Bukit Barisan melintang di sepanjang Pulau Sumatera dengan posisi yang jauh lebih dekat ke pantai barat. Kabupaten dairi terletak di lintangan ini. Kedudukannya : 1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Provinsi Nanggroe Darussalam) dan Kabupaten Tanah Karo, 2. Sebelah Timur dengan Kabupaten Toba Samosir, 3. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pakpak Bharat, 4. Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Selatan ( Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam) 12. Kabupaten Dairi merupakan wilayah yang cukup luas untuk digunakan menjadi lahan pertanian. Namun Kabupaten Dairi tidak sepenuhnya menjadi wilayah yang menghasilkan tanaman pertanian yang sama. Hal itu karena kabupaten dairi memiliki kemiringan wilayah yang bervariasi sangat banyak ditemukan gununggunung dan bukit-bukit yang bergelombang sehingga sangat berpengaruh terhadap penghasilan masyarakat di Kabupaten dairi. 11 Flores Tanjung, dkk., Dairi Dalam Kilatan Sejarah, Cetakan pertama: Perdana Publishing, 2011, hal Bappeda Kabupaten Dairi,
3 Luas lahan potensial di Kabupaten Dairi mencapai hektar, yang terdiri dari tanah sawah hektar ( pengairan setengah teknis hektar, pengairan sederhana PU hektar dan pengairan non-pu hektar) ; tanah kering hektar( tegal/kebun hektar, ladang huma hektar, padang rumput hektar, kolam empang 87 hektar dan perkebunan hektar). Di Kabupaten Dairi banyak ditemukan sungai-sungai yang dimanfaatkan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dengan tujuan keperluan masyarakat, diantaranya dipergunakan untuk irigasi teknis, di mana sebagian besar sudah dimanfaatkan menjadi pengairan sawah, perikanan, dan kebutuhan air minum. Adapun sungai terbesar dan terpanjang di Dairi antara lain adalah : 1. Sungai Lae Renun terbentang dari Kecamatan Parbuluan sampai Kecamatan Tanah Pinem yang selanjutnya menuju Aceh Tenggara. 2. Sungai Lae Kombih terbentang di Kecamatanan Kerajaan dan Kecamatan Salak yang selanjtnya mengalir menuju Aceh Selatan. 3. Sungai Lae Sinendang yang terletak dengan Kecamatan Sumbul dan bermuara ke Lae Renun 4. Sungai Lae Ordi terbentang mengalir menuju Aceh Selatan 5. Sungai Lae Simbelin yang terbentang dari Kecamatan Sidikalang Menuju perbatasan Kecamatan Siempat Nempu dan Kecamtan Silima Pungga-Pungga yang kemudian mengalir ke Provinsi Aceh Ibid 29
4 Dalam hal ini Kabupaten Dairi memiliki kesempatan untuk berinteraksi dan berkembang lebih baik lagi jika dilihat dari letak geografisnya yang merupakan pertemuan jalur lalulintas bagi masyarakat dalam mengembangkan perekonomian yang didukung wilayah yang cocok dalam mengelola usaha-usaha masyarakat. Dari hal tersebut sehingga di Kabupaten Dairi terdapat berbagai macam corak kehidupan masyarakat dalam melengkapi dan memenuhi kebutuhan hidup. 2.2 Keadaan Penduduk Keanekaragaman penduduk Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai suku etnis, diantaranya suku Pakpak, Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Nias, Jawa, Minangkabau, dan WNI keturunan Tionghoa. Keseluruhannya menyebar tidak merata di 12 kecamatan definitif, sampai ke daerah pegunungan dan hidup dari pertanian. Penduduk asli Dairi adalah Suku Pakpak, yang pada umumnya mendiami daerah pedalaman. Wilayah Kabupaten Dairi hingga tahun 2004 bertambah dalam jumlah pemekaran terbagi hingga menjadi 15 Kecamatan yaitu Kecamatan Sidikalang, Kecamatan Berampu, Kecamatan Parbuluan, Kecamatan Sumbul, Kecamatan Gunung Sitember, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kecamatan Nempu, Kecamatan Nempu Hulu, Kecamatan Nempu Hilir, Kecamatan Tiga Lingga, Kecamatan Pegagan Hilir, Kecamatan Lae Parira, Kecamatan Tanah Pinem, Kecamatan Silahisabungan, Kecamatan Sitinjo. Penduduk merupakan persyaratan utama bagi terbentuknya suatu daerah pemerintahan yang berbentuk sebuah Kabupaten. Sehingga pemerintah Kabupaten 30
5 menjadi wadah bagi masyarakat dalam mendapatkan akses dari pemerintah pusat yang bekerja dalam menjalankan tugasnya sebagai perpanjangan tangan pemerintah pusat. Adapun jumlah penduduk menurut Kecamatan di Kabupaten Dairi dapat dilihat dari tabel di bawah ini : 31
6 Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Dairi No Kecamatan Desa / Kelurahan Jumlah Penduduk 1 Sidikalang Berampu Parbuluan Sumbul Lae Parira Silima Pungga-Pungga Siempat Nempu Siempat Nempu Hulu Siempat Nempu Hilir Tigalingga Pegagan Hilir Tanah Pinem Gunung Sitember Silahisabungan Sitinjo - - Jumlah/total Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi, Kabupaten Dairi Dalam Angka,
7 Dari tabel diatas terlihat bahwa Kabupaten Dairi memiliki 15 kecamatan dari 148 desa/ kelurahan 15. Masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi memiliki jumlah penduduk yang berbeda. Di Kecamatan Sidikalang misalnya terdiri 13 desa/kelurahan yaitu jiwa memiliki jumlah penduduk terbanyak, sedangkan di Kecamatan Sitinjo untuk jumlah penduduknya masih belum dapat dipastikan karena daerah itu baru dimekarkan tahun 2005 hingga menjadi sebuah Kecamatan. Perkembangan jumlah penduduk tidak terlepas dari tingkat kelahiran dan tingkat migrasi penduduk yang masuk ke Kabupaten yang datang dari wilayah yang berbeda termasuk wilayah yang berdekatan. Penduduk Kabupaten Dairi terdiri dari beraneka ragam etnik, setiap tahun jumlahnya mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari tabel jumlah penduduk dibawah ini : Tabel 1.2 Jumlah Penduduk Di Kabupaten Dairi Tahun 1971, 1985, 2000, dan 2004 NO Tahun Jumlah jiwa jiwa jiwa jiwa Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi, Kabupaten Dairi Dalam angka 1985, 2000, Binjamin Tibalan : Statistik Tahunan, Kabupaten Dairi Dalam Angka 1985, 2000,
8 Berdasarkan tabel diatas terlihat jelas bahwa hasil sensus yang dilakukan pada tahun 1971, 1985, 2000 dan 2004 terjadi perubahan jumlah penduduk di Kabupaten Dairi. Di tahun 1971 jumlah penduduk hanya berkisar jiwa jika dibandingkan dengan tahun 2000 jumlah penduduk meningkat hingga jiwa. Hal ini karenakan pada tahun 1971 jumlah kecamatan di Kabupaten Dairi sebanyak 8 Kecamatan. Tahun 2004 mengalami penurunan menjadi jiwa akibat dari jumlah kematian yang lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kelahiran, meskipun jumlah Kecamatan sebanyak 15 Kecamatan. Kabupaten Dairi terdapat keberagaman suku bisa dilihat dari antara 15 wilayah yang dibentuk melalui proses pemekaran hingga menjadi sebuah kecamatan. Keberagaman suku diantaranya Pakpak, Toba, Karo, Simalungun, Mandailing, Aceh, Jawa, dan nias. Kemudian bisa dilihat secara gegrafis dan admistratif pemerintahan Kabupaten Dairi tampak dihuni oleh kelompok suku yang seolah-olah membentuk kelompok masyarakatnya sendiri atau pun stratifikasi sosial. Pengelompokan masyarakat ini dapat terlihat jelas di beberapa wilayah diantaranya suku Karo yang dulu mayoritas penduduknya berdiam didaerah Tanah Pinem dan Tiga Lingga, atau sekarang bisa disebut dengan Kampung Karo dan Suku lain misalnya sebagai suku asli orang Pakpak terlihat jelas banyak ditemui di daerah Vasi. Kemudian banyak juga ditemui suku Batak Toba di kecamatan Siempat Nempu. Namun banyak juga suku lain yang belum dapat dilihat karena faktor wilayah tersebut wilayah yang sangat akministratif untuk mengundang masuknya penduduk pendatang untuk tinggal dan menetap karena tuntutan ekonomi dan lain sebagainya. 34
9 Pada dasarnya penduduk asli di Kabupaten Dairi adalah suku Pakpak, sedangkan suku-suku pendatang seperti Toba, Karo, Simalungun dan suku-suku lainya merupakan penduduk yang pindah dari Berastagi, Samosir, dan daerah Simalungun. Akan tetapi meskipun suku Pakpak merupakan suku asli di Kabupaten Dairi peduduk ini terlihat menoritas jika dibandingkan dengan suku-suku pendatang lainya, dapat diketahui bahwa suku Batak Toba merupakan penduduk yang mayoritas mendiami Kabupaten Dairi. Hal ini disebabkan oleh adanya migrasi orang Batak Toba keberbagai wilayah dan mau bersaing untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup termasuk Kabupaten Dairi. Pertambahan jumlah penduduk pendatang yang terus berkembang di Kabupaten Dairi mampu menggeser penduduk asli hingga membentuk Kabupaten baru. Penduduk pendatang seperti Batak Toba tentu membawa pengaruh yang sangat banyak terhadap penduduk asli, dimana penduduk pendatang bahkan lebih banyak berkerja di birokrasi pemerintahan Kabupaten Dairi. Akan tetapi pengaruh yang muncul dari penduduk pendatang hanya untuk membawa persaingan dalam upaya mendapatkan pekerjaan dalam birokrasasi sekaligus membangun wilayah Kabupaten Dairi sehingga lebih maju dan jauh dari ketertinggalan. Selain itu juga penduduk pendatang tentu membawa pengaruh terhadap persaingan ekonomi dalam masyarakat. Persaingan ini muncul dikarenakan tuntutan bagi setiap masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf hidup. Tabel dibawah ini sebagai presentase dari jumlah penduduk berdasarkan suku: 35
10 Tabel 1.3 Presentase Penduduk Menurut Suku di Kabupaten Dairi, Tahun No Suku Keterangan 1 Karo 15,11 2 Batak Toba 30,15 3 Pakapak 18,42 4 Simalungun 9,53 5 Mandailing 9,10 6 Jawa 8,22 7 Aceh 6,09 8 Nias 3,38 Jumlah/Total 100,00 Berdasarkan presentase penduduk menurut suku di Kabupaten Dairi. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa suku Batak Toba memiliki tingkat presentase yang lebih tinggi dibandingkan dengan suku-suku yang lainya yaitu 30,15%, meskipun suku asli dari Kabupaten Dairi adalah suku Pakpak. Sedangkan suku nias memiliki tingkat presentase yang lebih rendah dibandingkan suku-suku yang lainnya yaitu 3,38%. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hal ini dipengaruhi banyaknya suku Batak Toba yang bermigrasi dan tinggal menetap mendiami wilayah Kabupaten 16 Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi, Kabupaten Dairi Dalam Angka, Tahun
11 Dairi. Penyebaran suku Batak Toba yang berkembang dan pada akhirnya terlihat sangat jelas mayoritas penduduk wilayah Kabupaten Dairi Mata Pencaharian Segala kegiatan yang dilakukan manusia dalam sebuah aspek kehidupan guna untuk memenuhi segala kebutuhannya masing-masing itu sudah berlangsung sejak manusia itu ada. Namun cara yang dilakukan manusia itu tidak seutuhnya sama karena memang pada umumnya kemampuan yang dimiliki setiap orang diciptakan dengan talenta yang berbeda-beda. Meskipun segala cara yang berbeda dilakukan sebenarnya tujan mereka bekerja untuk mendapatkan kebutuhan yang lebih baik dalam kelangsungan hidup manusia. Banyak hal yang menjadi pendorong terhadap usaha memenuhi kebutuhan manusia baik itu secara kelompok maupun secara individu. Beberapa diantaranya dorongan yang bersifat alamiah, baik untuk mempertahankan diri, mengembangkan diri juga mempertahankan kelompok. Selain dari pada itu dorongan yang bersifat sosial juga ikut berperan karena manusia itu merupakan makluk sosial yang ingin hidup berkelompok. Pada umumnya wilayah Kabupaten Dairi memiliki potensi dibidang pertanian. Areal tanah yang cukup luas untuk dikembangkan sehingga tidak menutup kemungkinan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagi petani. Di samping itu, keadaan geografis dan iklimnya, menyebabkan daerah ini cocok di kembangkan sebagai daerah pertanian. Baik itu pertanian yang di kembangkan di persawahan maupun pertanian yang di kembangkan di tanah berbukit-bukit. 37
12 Kabupaten Dairi bahkan menghasilkan produk penghasilan yang bercorak hutan pegunungan. Jika dilihat dari kegiatan manusia yang tinggal di Kabupaten Dairi sejak Zaman dulu. Aktivitas nenek moyang dalam usaha mengelola tanah merupakan salah satu yang diwariskan secara turun-temurun. Warisan yang ditinggalkan nenek moyang ini merupakan salah satu modal bagi mereka yang bertani dapat memberikan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. Usaha mengelola tanah ini dalam mengembangkan pertanian bahkan menjadi sebuah warisan yang sangat berharga bagi masyarat yang mendiami wilayah Kabupaten Dairi hinga sampai sekarang. Ada bebera usaha pertanian yang dikembangkan masyarakat Kabupaten Dairi dalam memperoleh keuntungan untuk demi memenuhi kebutuhan bahkan untuk meningkatkan taraf hidup. 1. Tanaman perdangan ekspor serperti kopi, kelapa, kemenyan, cengkeh, tembakau, jahe dan nilam, dikembangkan oleh masyarakat yang mendiami Kabupaten Dairi mampu meningkatkan perekonomian. Tanaman ini bahkan berhasil dan menjadi khas penghasilan yang dikenal dan di nikmati penduduk indonesia bahkan sampai ke luar negeri. 2. Tanaman bahan pangan/makanan yaitu padi, jagung, ubi rambat, ketela pohon, kacang tanah, kacang kedelai, dan kacang hijau. Beberapa jenis tanaman pangan ini di tanami dalam bentuk sistim perladangan tanah kering dengan sintim perladangan tanah basah. 3. Tanaman buah-buahan, yang menonjol di Kabupaten Dairi yaitu durian. Hasil pertanian ini merupakan hasil dari tanaman tua, buah durian kemudian 38
13 dipasarkan keluar wilayah Kabupaten. Pertama dikirim kepusat pasar ataupun melalui agen yang menjemput dari masyarakat hingga dikirim lagi untuk dipasararkan ke daerah-daerah lain terutama kota Medan. Daerah pemasok durian di Kabupaten Dairi berada di kecamatan Parongil, Tigalingga. Tanaman buah lainnya yang di kelola petani yaitu pisang, nenas, pepaya, jambu air, alpokat, dan belakangan muncul tanaman jeruk. 4. Tanaman sayur-sayuran seperti kentang, tomat, cabe, buncis, terung, bayam, dan sayur-sayuran lainnya berkembang sangat baik di Kabupaten Dairi. Tanaman bawang merah dan bawang putih dapat berkembang dengan baik di kawasan Kecamatan sumbul tepatnya tepatnya di Desa Silalahi II dan Desa Paropo yang terletak dipinggiran Danau Toba. Tanaman ini dapat berkembang karena kondisi tanah dan alamnya yang dingin sangat mendukung untuk penanaman bawang. Mata pencaharian masyakat yang tinggal di Kabupaten Dairi tidak hanya bertani. Ada juga masyakat di Kabupaten Dairi bertenak dalam mendapatkan keuntungan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka biasanya berternak dilingkungan pekarangan rumah, membudidayakan ikan biasanya dilingkungan persawahan, sebagian lagi kusus berternak di ladang. Biasanya hasil dari peternakan itu dijual di pasar-pasar pada hari pekan, ada juga yang menjualnya kepada individu yang membutuhkannya. Kegiatan itu secara tidak langsung sudah melakukan perdagangan dalam mendapatkan keuntungan. Selain usaha yang dilakukan masyarakat di atas, sebagian masyakat di Kabupaten Dairi juga memiliki mata pencaharian lain seperti usaha jasa dan menjadi 39
14 pegawai di kantor-kantor baik itu milik swasta ataupun pemerintah. Usaha jasa yang dilakukan masyarakat di Kabupaten Dairi seperti supir, kuli bangunan, tukang jahit, bengkel, tukang penggiling kopi, membajak sawah dengan kerbau, dan lain sebaginya. Jasa yang dilakukan oleh masyarakat biasanya karena mereka tidak memiliki kemampuan untuk bertani dan ada juga masyarakat memang mengembangkan bakatnya kemudian bisa mendapat keuntungan dari jasa-jasa yang dilakukan Agama Masyarakat Keberagaman suku yang mendiami Kabupaten Dairi tentu menggambarkan beragamnya agama yang dianut oleh masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat di Kabupaten Dairi merupakan masyarakat yang terbuka dan mempunyai toleransi yang tinggi terhadap suku-suku yang bermigrasi dan menetap di Kabupaten Dairi. Setiap penduduk pendatang tentu miliki agama dan aliran kepercayaan yang berbeda-beda yang di bawak dari suku ataupun wilayah dimana sebelum penduduk berpindah dari wilayah atau suku aslinya menuju Kabupaten Dairi. Keanekaragaman Agama dan aliran kepercayaan tidak membuat masyarakat Kabupaten Dairi terpecah satu sama lain. Mereka saling menghargai sesama tanpa menimbulkan persoalan yang berkaitan dengan aliran kepercayaan. Persaingan yang di muncul malah lebih dominan terhadap persaingan masyarakat dalam usaha mempertahankan hidup dan mendapatkan keuntungan. Ada beberapa agama dan aliran kepercayaan yang dianut masyarakat yang tinggal di Kabupaten dairi seperti agama Islam, agama Kristen Protestan, agama 40
15 Katolik, dan agama Budha. Keragaman agama masyarakat yang datang bermigrasi ataupun agama yang dianut penduduk asli jarang sekali terdengar memunculkan masalah. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk pendatang disambut dan di terima penduduk asli untuk tinggal dan menetap untuk mempertahankan hidup di tanah Pakpak. Adapun presentase penduduk yang menganut agama tersebut, agar terlihat jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1.4 Presentase Penduduk Menurut Agama di Kabupaten Dairi Tahun 2004 No Agama Keterangan (%) 1 Kristen Protestan 64,53 2 Katolik 15,07 3 Islam 20,28 4 Budha 0,12 Jumlah/Total 100,00 Tabel di atas menunjukkan bahwa presentase penduduk menurut agama di Kabupaten Dairi Tahun 2004, menunjukkan bahwa agama Kristen Protestan memiliki tingkat presentase yang jauh lebih tinggi yaitu 64,53% 17. Berarti dengan jelas bahwa masyarakat yang mendiami wilayah Kabupaten Dairi mayoritas memeluk agama Kristen Protestan. Sedangkan agama Budha memiliki tingkat presentase yang lebih 17 Badan Pusat Statistik Kabupaten Dairi, Kabupaten Dairi Dalam Angka,
16 rendah yaitu 0,12%. Hal tersebut dapat menjelaskan bahwa masyarakat yang mendiami Kabupaten Dairi minoritas memeluk agama Budha. Aliran agama yang dianut oleh masyarakat di Kabupaten Dairi jika dilihat dari presentase penduduk memang sangat berbeda jumlahnya. Akan tetapi perbedaan yang terjadi antara suku dan agama yang muncul di wilayah ini menimbulkan warna-warni kehidupan di setiap kelompok masyarakat. Perbedaan yang dalam setiap kelompok masyarakat menunjukkan bahwa bangsa Indonesia kaya akan keberagaman suku dan agamanya tetapi tetap menjungjung tinggi nilai satu kesatuan Negara republik Indonesia. 42
BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Dairi terletak di sebelah barat laut Provinsi Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Dairi berada di Dataran Tinggi Bukit Barisan dengan ketinggian sekitar 400-1.700 meter diatas permukaan laut, Luas wilayah Kabupaten Dairi 192.780
Lebih terperinciPROFIL WILAYAH KABUPATEN DAIRI
PROFIL WILAYAH KABUPATEN DAIRI 1. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Dairi 1.1 Letak Geografis Wilayah Kanupaten Dairi Kabupaten Dairi terletak di sebelah Barat Daya Provinsi Sumatera Utara dan merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Museum merupakan suatu lembaga yang sifatnya tetap dan tidak mencari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Museum merupakan suatu lembaga yang sifatnya tetap dan tidak mencari keuntungan dalam melayani masyarakat dan dalam pengembangannya terbuka untuk umum, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melumpuhkan hampir semua sendi-sendi perekonomian dan bisnis Indonesia. Tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Badai krisis ekonomi yang mulai menerpa Indonesia pada medio 1997 telah melumpuhkan hampir semua sendi-sendi perekonomian dan bisnis Indonesia. Tidak terkecuali bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pulau Sumatera merupakan salah satu dari lima pulau terbesar yang terdiri dari sepuluh Provinsi. Salah satu provinsi yang ada di Pulau Sumatera adalah Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. kenyataan yang terjadi yakni
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN. Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten
BAB II GAMBARAN UMUM SUMBUL PEGAGAN 2.1 Letak Geografis Sumbul Pegagan Sumbul Pegagan adalah salah satu dari enam belas kecamatan di Kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Secara geografis Sumbul Pegagan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang dihuni oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang dihuni oleh berbagai suku,golongan, dan lapisan masyarakat. Mengingat hal itu, sudah
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan membagi hutan menjadi hutan negara dan hutan hak. Hutan negara adalah hutan yang berada pada tanah yang tidak dibebani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara kesatuan Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau yang dihuni oleh berbagai suku,golongan, dan lapisan masyarakat. Mengingat hal itu, sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditempuh dari setiap daerah maka akan cepat mengalami perkembangan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai Negara berkembang terus mengalami perubahanperubahan yang menuju pada perkembangan baik fisik maupun sosialnya. Aspek fisik seperti letak yang
Lebih terperinciBAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar 389
BAB II. DESKRIPSI DESA NAMO RAMBE PADA TAHUN 1988 2.1. Kondisi Geografis Desa Namo Rambe merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Namo Rambe, Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayahnya sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar terdiri dari dataran tinggi dan bukit-bukit yang terletak antara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Kabupaten Dairi mempunyai luas 191.625 hektar yaitu sekitar 2,68% dari luas propinsi Sumatera Utara (7.160.000 H). Dimana Kabupaten Dairi terletak disebelah barat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara agraris, artinya sektor pertanian dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara agraris, artinya sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting, karena selain bertujuan menyediakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lagi sayuran dan buah buahan, karena kedua jenis bahan makanan ini banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu perhatian masyarakat sehubungan dengan meningkatnya pengetahuan tentang kesehatan adalah usaha untuk mengkonsumsi lebih banyak lagi sayuran dan buah buahan,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha pertanian (0,74 juta rumah tangga) di Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian merupakan basis utama perekonomian nasional. Sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggantungkan hidupnya pada
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Sidikalang merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Dairi,
BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 2.1 Letak Geografis Sidikalang merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Dairi, Propinsi Sumatera Utara. Jarak kecamatan dengan pusat pemerintahan hanya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN. km, sedangkan jarak Desa ke Ibukota kabupaten sekitar 15 km. Jarak dengan
BAB II GAMBARAN LOKASI DESA BANGUN 2.1. Letak dan Lokasi Desa Bangun merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi. Jarak Desa Bangun ke Ibukota kecamatan sekitar 7 km,
Lebih terperinciProvinsi Sumatera Utara: Demografi
Fact Sheet 02/2015 (28 Februari 2015) Agrarian Resource Center ARC Provinsi Sumatera Utara: Demografi Provinsi Sumatera Utara adalah provinsi peringkat ke-4 di Indonesia dari sisi jumlah penduduk. Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai
49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara
GAMBARAN UMUM Wilayah Sulawesi Tenggara Letak dan Administrasi Wilayah Sulawesi Tenggara terdiri atas Jazirah dan kepulauan terletak antara 3 o - 6 o Lintang selatan dan 12 45' bujur timur, dengan total
Lebih terperinciBAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT
62 BAB III MONOGRAFI KECAMATAN BUNGUS TELUK KABUNG KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT 3.1.Letak Geografi 3.1.1. Luas Wilayah Kecamatan bungus teluk kabung merupakan salah satu kecamatan di kota padang,
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2015
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) TAHUN 2015 PEMERINTAH KABUPATEN DAIRI 2014 BAHAN RAPAT FINALISASI DRAF RKPD TAHUN 2015 1. Pada Draft RKPD Kabupaten Dairi Tahun 2015 ini, rencana kebutuhan Pagu
Lebih terperinciANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem *
ANALISIS PERTUMBUHAN DAN PERSEBARAN PENDUDUK PROVINSI SUMATERA UTARA BERDASARKAN HASIL SENSUS PENDUDUK TAHUN 2010 Oleh Mbina Pinem * Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan persebaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang dengan jumlah penduduk sebagian besar tinggal di daerah pedesaan. Rakyat kita menggantungkan nasibnya bekerja di sektor
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. penduduk, sistem kekerabatan, agama dan kepercayaan, dan sistem kesenian
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Pada bab ini merupakan penjelasan tentang gambaran secara umum wilayah penelitian, yang tidak hanya mengenai lokasi penelitian melainkan juga meliputi penduduk,
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang
38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Pesawaran 1. Keadaan Geografis Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2007 dan diresmikan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )
BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR (1998-2005) 2.1 Letak Geografis dan Keadaan Alam Kecamatan Ajibata merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Toba Samosir dengan luas wilayah
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN PENELITIAN 2.1. Letak Geografis dan Sejarah Singkat Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu daerah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara
Lebih terperinciBAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
19 3.1 Luas dan Lokasi BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Humbang Hasundutan mempunyai luas wilayah seluas 2.335,33 km 2 (atau 233.533 ha). Terletak pada 2 o l'-2 o 28' Lintang Utara dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk dapat hidup bahagia dan terpenuhi segala kebutuhannya.
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pembangunan menjadi poin krusial yang menguras perhatian pemerintah, khususnya di negara-negara berkembang. Masalah ketimpangan masih menjadi isu besar pembangunan
Lebih terperinciLampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut Kabupaten/Kota Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah)
LAMPIRAN Lampiran 1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Per Kapita Menurut / Atas Dasar Harga Konstan (Rupiah) / 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Nias 3.887.995 4.111.318 13.292.683.44 14. 046.053.44
Lebih terperinciKONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI SUMATERA UTARA Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1. Keadaan Geografis. Kabupaten Kerinci terletak di daerah bukit barisan, dengan ketinggian 5001500 mdpl. Wilayah ini membentang
Lebih terperinciIV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian merupakan wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang No 12 Tahun 1999 sebagai hasil pemekaran Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA DEWA JARA 4.1. Letak Geografis Sumba Tengah Pulau Sumba terletak di barat-daya propinsi Nusa Tenggara Timur-NTT sekitar 96 km disebelah selatan Pulau Flores, 295 km disebelah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten yang tekstur wilayahnya bergunung-gunung. Tapanuli Utara berada
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN
24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis
Lebih terperinci4.1. Letak dan Luas Wilayah
4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian Sejarah Desa Bale Luas, Batas dan Topografi Wilayah
BAB IV ANALISIS DATA 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penilitian 4.1.1 Sejarah Desa Bale Desa Bale terletak diwilayah timur Indonesia tepatnya di wilayah Maluku Utara. Pada tahun 1800an kesultanan ternate berkunjung
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya perubahan secara terencana seluruh dimensi kehidupan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sebagai perubahan yang terencana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini didiami oleh beberapa kelompok etnis yaitu Etnis Melayu, Batak Karo dan Batak Simalungun.
Lebih terperinci3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis
3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO
IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN KARO 4.1. Keadaan Geografis Kabupaten Karo terletak diantara 02o50 s/d 03o19 LU dan 97o55 s/d 98 o 38 BT. Dengan luas wilayah 2.127,25 Km2 atau 212.725 Ha terletak pada ketinggian
Lebih terperinciSejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus menurun. Pada 2 tahun terakhir, laju penurunan tingkat kemiskinan cukup signifikan.
Jiwa (Ribu) Persentase (%) 13 12.5 12 11.5 11 10.5 10 9.5 9 8.5 8 12.55 11.51 11.31 11.33 10.41 10.39 9.85 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tingkat Kemiskinan Sejak tahun 2008, tingkat kemiskinan terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah berupa tanaman buah-buahan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya, isi kebun di Indonesia adalah berupa tanaman buah-buahan, tanaman sayuran, tanaman hias dan wangi-wangian, tanaman bumbu masak, tanaman obat-obatan, dan
Lebih terperinciBAB II. Deskripsi Lokasi Penelitian. Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian
BAB II Deskripsi Lokasi Penelitian Dalam bab ini akan disajikan deskripsi lokasi penelitian dan rincianrincian di setiap bagian yang diperlukan dalam penelitian ini. Kita dapat mulai untuk meneliti apa
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Wilayah Propinsi Lampung 1. Geografi Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau Sumatera dengan luas wilayah 35.288,35 Km 2. Propinsi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Subsektor perikanan memberikan kontribusi terhadap PDRB sektor pertanian di Provinsi Sumatera Utara tahun 2010 s/d 2014 mengalami peningkatan yang signifikan, dimana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan dapat diartikan sebagai suatu proses peningkatan kualitas kehidupan masyarakat sehingga dinilai lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan pembangunan wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi pangan di negara-negara sedang berkembang meningkat. Sekalipun demikian, tiap tahun penduduk yang tidak cukup makan makin banyak jumlahnya. Indonesia merupakan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :
54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang
70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciBAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA
39 BAB III TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DAN KEMISKINAN DI KABUPATEN/KOTA PROPINSI SUMATERA UTARA 3.1. Karakteristik Kemiskinan Propinsi Sumatera Utara Perkembangan persentase penduduk miskin di Sumatera
Lebih terperinciPRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 50/08/12/Th. XVIII, 3 Agustus 2015 PRODUKSI CABAI BESAR, CABAI RAWIT, DAN BAWANG MERAH TAHUN 2014 PRODUKSI CABAI BESAR SEBESAR 147.810 TON, CABAI RAWIT SEBESAR 33.896 TON,
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur. Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 04 Tahun 2012, tentang
79 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kecamatan Teluk Betung Timur 1. Keadaan Umum Pemerintahan Kecamatan Teluk Betung Timur terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Tanah Dairi terletak di bagian pegunungan bukit barisan melintang di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanah Dairi terletak di bagian pegunungan bukit barisan melintang di sepanjang pulau sumatera dengan posisi yang jauh lebih dekat ke pantai Barat. disebelah utara
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang
43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas wilayah Kabupaten Kuningan secara keseluruhan mencapai 1.195,71
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat
4 TINJAUAN PUSTAKA Pendekatan Agroekologi Agroekologi adalah pengelompokan suatu wilayah berdasarkan keadaan fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat diharapkan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengembangan Perikanan, terlebih bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan ikan yang meningkat tentunya memiliki makna positif bagi pengembangan Perikanan, terlebih bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang memiliki potensi
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota
66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebab sejarah berkaitan dengan sebagian dari kebenaran dan pengetahuan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membicarakan sejarah tidak akan pernah sampai pada puncak kebenaran, sebab sejarah berkaitan dengan sebagian dari kebenaran dan pengetahuan masa lalu, dan supaya
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN 2.1 Lokasi dan Lingkungan Alam Penelitian ini dilakukan di Desa Janji Hutanapa, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hansundutan. Desa ini memiliki batas-batas administratif
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanaman dagang yang sangat menguntungkan, dengan masukan (input) yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kacang tanah merupakan tanaman palawija yang secara ekonomis berperan penting bagi kehidupan manusia. Selain itu, juga dapat dijadikan bahan baku industri. Sebagai sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi kekayaan alam yang dimiliki Indonesia sangatlah berlimpah, mulai dari sumber daya alam yang diperbaharui dan yang tidak dapat diperbaharui. Dengan potensi tanah
Lebih terperinciTabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar
KOTA BALIKPAPAN I. KEADAAN UMUM KOTA BALIKPAPAN 1.1. LETAK GEOGRAFI DAN ADMINISTRASI Kota Balikpapan mempunyai luas wilayah daratan 503,3 km 2 dan luas pengelolaan laut mencapai 160,1 km 2. Kota Balikpapan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan
12 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak diantara dua benua besar Asia dan Australia, dan di antara Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, mempunyai
Lebih terperinciPerkembangan Ekonomi Makro
Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu
Lebih terperinciPENDAHULUAN. mengenal batas batas administrasi wilayah, sehingga sudah waktunya strategi
PENDAHULUAN Latar Belakang Dinamika pembangunan di sektor pertanian, dari waktu ke waktu terus berkembang dengan cepat dan kompleks. Program pembangunan di sektor pertanian dititikberatkan pada agribisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki wilayah pemakaiannya sendiri. Demikian halnya dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap bahasa memiliki wilayah pemakaiannya sendiri. Demikian halnya dengan bahasa Pakpak yang digunakan oleh masyarakat suku Pakpak. Masyarakat suku Pakpak merupakan
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kecamatan Berbah 1. Lokasi Kecamatan Berbah Kecamatan Berbah secara administrasi menjadi wilayah bagian dari Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sektor perkebunan merupakan sektor yang berperan sebagai penghasil devisa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perkebunan merupakan sektor yang berperan sebagai penghasil devisa negara, salah satu komoditas perkebunan penghasil devisa adalah komoditas kopi. Kopi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini dikarenakan sektor pertanian
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya berusaha di bidang pertanian. Dengan tersedianya lahan dan jumlah tenaga kerja yang besar, diharapkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan. Sebagaimana telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki beranekaragam kebudayaan. Sebagaimana telah diketahui bahwa penduduk Indonesia adalah multietnik (plural society). Indonesia merupakan negara
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Magelang Balai Pelaksana Teknis Bina Marga atau disingkat menjadi BPT Bina Marga Wilayah Magelang adalah bagian dari Dinas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di kehidupan manusia. Itu terjadi dikarenakan proses alam dan tatanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana merupakan suatu kejadian dan fenomena baik alam non alam dan sosial yang terjadi di kehidupan manusia. Itu terjadi dikarenakan proses alam dan tatanan kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh karena pupuk kimia lebih mudah diperoleh dan aplikasinya bagi tanaman
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penggunaan pupuk pada tanah pertanian terutama pupuk kandang telah di mulai berabad abad yang silam sesuai dengan sejarah pertanian. Penggunaan senyawa kimia sebagai pupuk
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN MINAHASA UTARA
2.1 GEOGRAFIS, ADMINISTRATIF, DAN KONDISI FISIK 1. Geografis Kabupaten Minahasa Utara terletak pada 1 0 17 51,93 LU - 1 0 56 41,03 LU dan 124 0 40 38,39 BT - 125 0 5 15,53 BT dengan batas-batas sebagai
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 48
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kabupaten Pringsewu 1. Geografis Kabupaten Pringsewu Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan
77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR
4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis
33 KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Lokasi Geografis Daerah penelitian terletak di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Kecamatan Imogiri berada di sebelah Tenggara dari Ibukota Kabupaten Bantul.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada pada sektor
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia adalah merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya penduduk
Lebih terperinciBAB II MASYARAKAT DI SARIBUDOLOK Sejarah Singkat Saribudolok. oleh Marga Girsang. Lokasi yang pertama sekali ditempati oleh Sipungka
BAB II MASYARAKAT DI SARIBUDOLOK 2.1. Sejarah Singkat Saribudolok Saribudolok berasal dari kata saribu artinya seribu dan dolok artinya bukit. Jadi Saribudolok dapat diartikan sebagai suatu daerah yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. rendah, hutan gambut pada ketinggian mdpl, hutan batu kapur, hutan
TINJAUAN PUSTAKA 1. Kondisi Umum Hutan Batang Toru Kawasan hutan alam Batang Toru termasuk tipe hutan pegunungan rendah, hutan gambut pada ketinggian 900-1000 mdpl, hutan batu kapur, hutan berlumut (seperti
Lebih terperinciIII. KEADAAN UMUM LOKASI
III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,
Lebih terperinci