Bab III Metode Penelitian
|
|
- Djaja Sudirman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Bab III Metode Penelitian III.1 Flowchart Penelitian Tahap-tahap pelaksanaan analisis dan simulasi injection molding feedstock Fe-2%Ni dengan perangkat lunak Moldflow Plastic Insight dilakukan dalam beberapa tahap sebagaimana yang dijelaskan dalam flowchart Gambar III.1. START Studi Literatur Studi Perangkat Lunak Moldflow Plastic Insight 5.0 Karakterisasi Feedstock: FTIR, TGA, DSC Analisis Data Karakterisasi dan Inventarisasi Data Simulasi : - Data Material - Data Controller - Data Mesin Input Basis Data pada Moldflow : - Data Material - Data Controller - Data Mesin Simulasi Moldflow : - Pemodelan CAD - Import dan meshing - Desain cavity, gating system, dancooling system - Pendefinisian material, controller setting, mesin, dan coolant - Analisis Interpretasi dan Analisis Hasil STOP Gambar III.1 Flowchart Penelitian 18
2 III.2 Karakterisasi Material Parameter yang paling penting untuk simulasi injection molding adalah sifat-sifat material. Karena Moldflow merupakan perangkat lunak simulasi plastic injection molding maka data material yang tersedia dalam basis data Moldflow adalah data plastik. Untuk dapat melakukan analisis dan injection molding Fe-2%Ni dengan Moldflow maka feedstock Fe-2%Ni tersebut harus dikarakterisasi terlebih dulu untuk mendapatkan berbagai parameter yang diperlukan. Karena keterbatasan peralatan pengujian, sifat-sifat feedstock dalam penelitian ini didekati secara matematis. Pengujian yang dilakukan adalah FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy), TGA (Thermogravimetry Analysis), dan DSC (Diffrential Scanning Calorimetry) untuk mengetahui jenis dan komposisi binder. Selanjutnya, sifat-sifat feedstock didekati secara matematis dari komposisi dan sifat individual elemen penyusun binder. III.2.1 Analisis Termal Sifat termal yang diperlukan antara lain: a. Temperatur dekomposisi binder Temperatur dekomposisi binder berguna untuk menentukan temperatur debinding. Campuran binder sebisa mungkin masih memperlihatkan sifat masing-masing komponen penyusunnya. Hal ini bertujuan agar proses debinding dapat dilakukan dengan pemanasan bertingkat (progressive heating). Temperatur dekomposisi dapat diketahui dengan TGA (Thermogravimetry Analysis). b. Temperatur leleh Temperatur leleh berguna untuk menentukan temperatur injeksi yang sesuai. Pada akhir pemanasan, yaitu tepat pada nozel mesin injeksi, feedstock harus dalam keadaan meleleh. Umumnya, injeksi dilakukan sekitar 10 o C di atas temperatur leleh. Temperatur injeksi ini tidak boleh di atas temperatur dekomposisi binder. Temperatur leleh dapat diuji dengan DSC (Diffrential Scanning Calorimetry). c. Temperatur transisi Temperatur transisi disebut juga dengan no-flow temperature, yaitu temperatur dimana polimer tepat mulai memperlihatkan sifat alir. Sifat ini berhubungan erat 19
3 dengan sifat viskositas feedstock. Temperatur transisi juga dapat diketahui dengan DSC (Diffrential Scanning Calorimetry). d. Specific heat,cp Specific heat dapat bervariasi sebagai fungsi temperatur. Sifat ini juga bisa diukur dengan DSC. e. Konduktifitas termal Konduktifitas termal feedstock selama proses injection molding juga berubah seiring dengan perubahan temperatur feedstock. Jika karakteristik tersebut tidak diketahui maka dapat didekati dengan harga konduktifitas termal pada temperatur injeksi. III.2.2 FTIR FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) digunakan untuk mengkarakterisasi jenis binder yang ada di dalam feedstock. FTIR dapat memberikan informasi gugus polimer yang ada di dalam sampel. Karena binder tersusun oleh beberapa jenis polimer maka spektrum FTIR yang diperoleh merupakan gabungan dari spektrum gugus yang dimiliki oleh polimer penyusunnya. Hal ini menyebabkan pengambilan kesimpulan mengenai jenis dan komposisi binder menjadi sulit dilakukan dan masih harus digabungkan dengan teknik karakterisasi lainnya. III.2.3 Penentuan Jenis dan Komposisi Binder Untuk menentukan jenis dan komposisi penyusun binder diperlukan beberapa teknik karakterisasi yang masing-masing memberikan informasi tertentu yang kemudian digabungkan secara simultan untuk dijadikan dasar pengambilan kesimpulan mengenai jenis dan komposisi binder. Dalam penelitian ini, jenis polimer penyusun binder ditentukan dengan menggabungkan informasi dari literatur, thermal analysis (TGA dan DSC), dan FTIR. Setiap jenis polimer yang umum digunakan sebagai binder diperiksa kecocokan temperatur transisi, temperatur leleh, temperatur dekomposisi, dan keterlihatan peak pada spektrum FTIR yang mewakili gugus kimia yang dimiliki oleh setiap jenis polimer tersebut. Komposisi ditentukan dengan memperhatikan 20
4 pengurangan berat yang terjadi pada tiap-tiap dekomposisi pada hasil pengujian TGA. Jika jenis polimer diketahui maka fraksi volume binder dapat diketahui dari fraksi berat yang diperoleh dari TGA. III.2.4 Metoda Pendekatan Sifat Campuran Binder - Serbuk Logam Dalam hal sifat feedstock tidak tersedia dan sulit untuk melakukan pengujian, maka dapat dilakukan pendekatan secara matematis. Metode ini mendekati sifat campuran dengan memperhitungkan sifat padatan dan lelehan binder. Ada beberapa persamaan penting yang diperlukan untuk pendekatan matematis tersebut, yaitu : a. Rules of Mixture Menurut rules of mixture, sifat campuran serbuk padat dengan binder ditentukan oleh sifat padatan, sifat lelehan binder, dan besarnya fraksi volume serbuk terhadap binder (solid loading). Persamaan rules of mixture adalah sebagai berikut [6]: Y m =Y b + Φ (Y p Y b ) dimana : Ym = sifat campuran Yb = sifat murni binder Yp = sifat murni padatan Φ = solid loading. Persamaan tersebut dapat diterapkan untuk koefisien ekspansi termal, temperatur transisi, konduktifitas termal dan kapasitas panas (heat capacity). b. Logarithmic Additivity Rule Untuk temperatur dan laju regangan konstan, viskositas binder yang terdiri dari beberapa campuran dapat didekati dengan logarithmic additivity rule [6] sebagai berikut : n ( b ) Wi ( ηi ) ln η = ln, i= 1 dimana : η i = viskositas elemen binder 21
5 W i n η b = fraksi berat elemen binder = jumlah elemen penyusun binder = viskositas binder. c. Viskositas Relatif Suspensi Viskositas lelehan feedstock meningkat seiring dengan bertambahnya fraksi volume serbuk logam. Perbandingan antara viskositas binder murni dan viskositas campuran binder serbuk logam disebut dengan viskositas relatif (relative viscosity). Teori mengenai pengaruh kandungan serbuk dalam binder ini sempat beberapa kali mengalami perkembangan, dimulai oleh Einstein [6,11] pada tahun 1906 dan yang terakhir membuktikan secara eksperimental adalah Krieger dan Dougherty [11] pada tahun Akan tetapi, semua teori tersebut sependapat bahwa parameter yang paling berpengaruh dalam hal ini adalah fraksi volume serbuk logam (solid loading). Persamaan Krieger dan Dougherty tersebut adalah sebagai berikut [11]: η η o 2, 5 ( 1 ) = CV, dimana η : viskositas suspensi η 0 : viskositas binder C : konstanta 1,35 < C < 1,91 V : solid loading (dalam terminologi German dilambangkan dengan Φ. III.3 Simulasi Proses simulasi dengan perangkat lunak simulasi injection molding dapat dijelaskan sebagaimana flowchart pada Gambar III.2. Sedangkan detail pelaksanaan simulasi adalah sebagai berikut: III.4.1 Pemodelan Geometri Komponen Moldflow Plastic Insight merupakan perangkat lunak analisis injection molding yang tidak dilengkapi dengan fasilitas pembangunan model geometris. Oleh 22
6 karena itu, cara paling mudah untuk membuat model geometris komponen yang akan dianalisis adalah dengan menggunakan perangkat lunak CAD lain. File model CAD tersebut kemudian di-import ke dalam Moldflow dengan mendefinisikan terlebih dulu jenis mesh yang akan digunakan. Kemampuan import terhadap beberapa jenis file sistem CAD tersebut difasilitasi oleh aplikasi Moldflow Design Link, yaitu program add-on Moldflow yang mampu membaca berbagai jenis file CAD dan meng-import ke dalam Moldflow. Aplikasi ini bekerja di belakang layar. File-file yang bisa di-import adalah seperti yang terdapat dalam Tabel III.1. START Pemodelan Geometri Komponen di Software CAD Import Model dan Meshing ke Moldflow Pemodelan Rongga Cetak dan Gating System Pemodelan Saluran Pendingin Pendefinisian : - Material - Jenis Analisis - Process Setting SIMULASI OK? No STOP Yes Gambar III.2 Flowchart Proses Simulasi 23
7 Tabel III.1 Jenis File yang Dapat Di-import ke Moldflow [10] Format File suffix Description Catia V5 catpart CATIA V5 part file, versi 6 to 13-SP5 Pro/ENGINEER prt Pro/ENGINEER part file, semua versi hingga Wildfire2 SolidWorks 2004 sldpart SolidWorks 2004 native file format Parasolid x_t,xmt,xmt_txt Parasolid Transmit File Format (ASCII), versi 16.0 atau sebelumnya Parasolid x_b,xmb Parasolid Transmit File Format (binary), versi 16.0 atau sebelumnya STEP stp,step STEP AP203 dan AP214 Class II, class III, class IV, class V entities dan class VI entities dan assemblies III.4.2 Import Model dan Meshing Model dibuat dalam salah satu tipe file dari file yang dapat di-import oleh Moldflow (Tabel III.1) kemudian di-import ke dalam Moldflow. Pada waktu meng-import file model tersebut didefinisikan jenis meshing yang akan digunakan dalam analisis elemen hingga. Dari ketiga jenis meshing yang dijelaskan pada Bab II, jenis fusion mesh paling baik digunakan karena cukup mewakili model secara keseluruhan dan memberikan output paling lengkap (Tabel II.1). Penggunaan fusion mesh akan menghasilkan jumlah elemen yang tidak terlalu besar sehingga simulasi dapat dijalankan dengan ringan. Gambar III.3 Fusion Element Aspect Ratio [10] Setelah model di-import ke dalam Moldflow dan sudah berbentuk elemen-elemen mesh kemudian model dimanipulasi dengan penggandaan (copy), rotasi, atau pemindahan (move) sehingga diperoleh sejumlah rongga cetak yang diinginkan dengan letak sesuai dengan yang direncanakan. Pengecekan terhadap keberhasilan meshing perlu dilakukan untuk memperbaiki aspect ratio keseluruhan elemen, memeriksa adanya elemen yang overlap, dan menggabungkan nodal-nodal yang berdekatan tapi belum terdefinisikan sebagai elemen yang berhubungan. Pemeriksaan ini harus dilakukan karena jika ada satu saja elemen yang tidak 24
8 berhubungan dengan elemen lain di dekatnya maka dapat menyebabkan simulasi tidak dapat berjalan. Pada fusion mesh, aspect ratio adalah perbandingan antara tinggi terkecil dan panjang sisi terpanjang segitiga (h/w pada Gambar II.3). III.4.3 Pemodelan Gating System dan Cooling Circuit Gating system terdiri dari sprue, runner, dangate. Dalam Moldflow, gating system dimodelkan dengan elemen beam (elemen garis). Setiap elemen dapat didefinisikan bentuk dan ukuran penampangnya. Jika pada satu cetakan terdapat banyak rongga cetak (multicavity) maka aliran ke semua rongga cetak harus dibuat seimbang. Keseimbangan ini bisa diperoleh dengan mengatur ukuran penampang runner dan gate ke setiap rongga cetak. Jika diinginkan simulasi pembekuan, maka pemodelan saluran pendingin (cooling circuit) mutlak diperlukan. Hal yang harus didefinisikan antara lain lintasan saluran, penampang saluran, jenis cairan pendingin, titik letak cairan memasuki saluran, temperatur awal cairan, dan debit aliran. Basis data sifat cairan juga perlu dicek sesuai dengan cairan pendingin yang digunakan. III.4.4 Input Simulasi Untuk melakukan simulasi injection molding, diperlukan berbagai macam data input. Akurasi data input sangat mempengaruhi hasil simulasi yang dijalankan. Input data tersebut tersimpan dalam berbagai basis data. Data yang harus disediakan antara lain : a. Basis data material : - data sifat termal, - data sifat rheologis, - data sifat hubungan tekanan-volume-temperatur (PVT properties), - data sifat mekanis, - data penyusutan, dan - data material filler. b. Basis data mesin - datainjection unit, 25
9 - datahydraulic unit,dan - dataclamping unit. c. Basis data controller Basis data controller mendefinisikan parameter-parameter proses selama proses injection molding berlangsung seperti filling control, velocity/pressure switchover, pack/holding control, mold temperature control, ejection criteria, dan durasi pembukaan cetakan antar siklus injeksi. d. Data-data lain Untuk analisis pendinginan data cairan pendingin juga diperlukan. Pendefinisian data meshing juga seringkali diperlukan, misalnya data yang menerangkan bentuk dan ukuran runner, sprue, atau gate. III.4.5 Simulasi Setelah semua data dan pengaturan yang diperlukan selesai maka simulasi dapat dijalankan. Jenis simulasi harus ditentukan terlebih dulu, misalnya Fill, Flow+Packing, Cooling, Design of Experiment, dan sebagainya. Moldflow akan mengecek semua hal yang diperlukan untuk setiap jenis simulasi. Lama simulasi tergantung pada kemampuan hardware, jenismeshing, dan jumlah elemen. Hasil simulasi perlu diteliti ulang, jika ada peringatan error (warning massage) makaharus dicek apakah error tersebut bisa dibiarkan atau tidak. Jika termasuk error yang fatal maka harus dilakukan perbaikan. Penyebab error tersebut mungkin pada kesalahan data input basis data, kesalahan desain, dan bisa juga pada kerusakan meshing elemen. 26
ANALISIS FEEDSTOCK Fe-2%Ni DAN STUDI PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI PLASTIC INJECTION MOLDING UNTUK SIMULASI METAL INJECTION MOLDING TESIS
ANALISIS FEEDSTOCK Fe-2%Ni DAN STUDI PENGGUNAAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI PLASTIC INJECTION MOLDING UNTUK SIMULASI METAL INJECTION MOLDING TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Lebih terperinciBAB 3 Metodologi Penelitian
BAB 3 Metodologi Penelitian Penelitian yang baik didukung metodologi yang baik selain latar belakang dan penjelasan mengenai pentingnya masalah yang diteliti. Penelitian dilakukan secara benar dan cermat
Lebih terperinciBab IV Data, Simulasi, Dan Analisis
Bab IV Data, Simulasi, Dan Analisis IV.1 Data Feedstock Percobaan injection molding yang dilaksanakan dengan menggunakan tiga jenis feedstock Fe-2%Ni dan parameter pemrosesan yang sama menghasilkan kualitas
Lebih terperinciLOGO PERENCANAAN DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI CETAKAN LID
LOGO PERENCANAAN DAN ESTIMASI BIAYA PRODUKSI CETAKAN LID Latar Belakang Kebutuhan Produk Plastik Meningkatnya kebutuhan terhadap produk yang terbuat dari plastik Perencanaan Injection Molding yang baik
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Untuk mendapatkan sebuah penelitian yang baik harus didukung tidak hanya dari latar belakang dan penjelasan peneitian masalah saja, melainkan juga metodolgi yang terstruktur
Lebih terperinciPREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION
PREDIKSI SHRINKAGE UNTUK MENGHINDARI CACAT PRODUK PADA PLASTIC INJECTION Agus Dwi Anggono Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A.Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartosura, 57102 E-mail : agusda@indosat-m3.net
Lebih terperinciBab II Dasar Teori MIX MOLDING. Gambar II.1 Flow Chart Proses Metal Injection Molding [6]
Bab II Dasar Teori II.1 Proses Metal Injection Molding II.1.1 Deskripsi Proses Secara garis besar proses produksi komponen melalui jalur teknologi logam serbuk dengan proses injection molding dapat dijelaskan
Lebih terperinciTugas Akhir. Perancangan Cetakan Bagasi Sepeda Motor (Honda) Untuk Proses Injection Molding. Oleh : FIRMAN WAHYUDI
Outline: JUDUL LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH TUJUAN PERANCANGAN METODOLOGI PERANCANGAN SPESIFIKASI PRODUK DAN SPESIFIKASI MESIN PERENCANAAN JUMLAH CAVITY DIMENSI SISTEM SALURAN PERHITUNGAN
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PARAMETER PROSES TERHADAP SHRINKAGE PADA GELAS PLASTIK DENGAN SOFTWARE MOLDFLOW PLASTIC INSIGHT 5
TUGAS AKHIR ANALISIS PENGARUH PARAMETER PROSES TERHADAP SHRINKAGE PADA GELAS PLASTIK DENGAN SOFTWARE MOLDFLOW PLASTIC INSIGHT 5 Disusun : DWI KARDONO NIM : D 200 040 060 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Sebelum melakukan perancangan mould untuk Tutup Botol ini, penulis menetapkan beberapa tahapan kerja sesuai dengan literatur yang ada dan berdasarkan pengalaman para pembuat
Lebih terperinciMICROCELLULAR INJECTION MOLDING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN PRODUK PLASTIK
TUGAS AKHIR LABORATORIUM PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK MICROCELLULAR INJECTION MOLDING SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN PRODUK PLASTIK AJUN HAKIKI 2105 100 147 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia industri saat ini diikuti oleh pembaruan penggunaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia industri saat ini diikuti oleh pembaruan penggunaan bahan dasar produksi. Logam yang dahulu banyak digunakan dalam proses industri kini mulai ditinggalkan.
Lebih terperinciSimulasi dan Studi Eksperimental Proses Injeksi Plastik Berpendingin Konvensional
Simulasi dan Studi Eksperimental Proses Injeksi Plastik Berpendingin Konvensional Agung Kaswadi 1,a,Sigit Yoewono 2,b 1 Politeknik Manufaktur Astra Jl. Gaya Motor Raya No 8, Jakarta, Indonesia 14330 2
Lebih terperinciOPTIMALISASI PARAMETER INJEKSI UNTUK MINIMASI SHRINKAGE, SINK MARKS DAN WARPAGE PADA INDUSTRI MOLD MODERN
OPTIMALISASI PARAMETER INJEKSI UNTUK MINIMASI SHRINKAGE, SINK MARKS DAN WARPAGE PADA INDUSTRI MOLD MODERN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan perhitungan, pengukuran arah longitudinal dan transversal dengan metode mean (rata-rata) diperoleh nilai minimum sink mark pada
Lebih terperinciAnalisa Variasi Tekanan dan Temperatur Untuk Produk Fishing Lure
Analisa Variasi Tekanan dan Temperatur Untuk Produk Fishing Lure Mesin Injeksi Molding Sederhana Dengan Menggunakan Metode Simulasi Slamet Arief Hariadi 1. Budi Baharudin 1 S.T Tugas Akhir,Teknik Mesin,Politeknik
Lebih terperinciABSTRACT
OPTIMASI DESAIN MOLD UNTUK MEREDUKSI CACAT FLASH DAN SHRINKAGE PADA PRODUK PAKU KOTAK DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SIMULASI MOLDFLOW (STUDI KASUS PADA PT. PRIMA SAKTI) Erfina Ayu W. 1, Hari Arbiantara 2,
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM :
NAMA PROSES PEMBUATAN CAPS SUNSILK 60 ml MENGGUNAKAN INJECTION MOLDING PADA PT. DYNAPLAST.TBK : DWI CAHYO PRABOWO NPM : 22410181 JURUSAN : TEKNIK MESIN PENDAHULUAN Dewasa ini, pemakaian barang-barang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Plastik merupakan bahan baku yang berkembang saat ini. Penggunaan material plastik sebagai bahan dasar pembuatan komponen kendaraan bermotor, peralatan listrik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Didalam proses pencetakan produk plastik dapat digambarkan adalah adanya sejumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Didalam proses pencetakan produk plastik dapat digambarkan adalah adanya sejumlah material plastik dengan suhu tinggi dimasukkan kedalam mold, kemudian material
Lebih terperinciBAB IV SIMULASI DAN ANALISIS CETAKAN RING, CONE DAN BLADE
BAB IV SIMULASI DAN ANALISIS CETAKAN RING, CONE DAN BLADE Hasil perancangan cetakan sistem penambah dan sistem saluran pada bab III yang menghasilkan model cetakan dalam proses pengecoran belum dapat dipastikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Jenis Pengujian Alat Kondisi Pengujian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Pengujian Termal Pada pengujian termal menggunakan metode DSC, ABS Original + ABS Recycle mendapatkan hasil yang bervariasi pada nilai Tg dan nilai Tm. Didapatkannya
Lebih terperinciANALISIS PARAMETER OPERASI PADA PROSES PLASTIK INJECTION MoOLDING UNTUK PENGENDALIAN CACAT PRODUK
8 ANALISIS PARAMETER OPERASI PADA PROSES PLASTIK INJECTION MoOLDING UNTUK PENGENDALIAN CACAT PRODUK Dadi Cahyadi, ST, MT. Fakultas Teknik, Universitas Serang Raya, Jl. Raya Serang Cilegon Km.5, Serang
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN
BAB III PROSES PERANCANGAN 3.1 Pembuatan Section Planing Section planing adalah proses pembuatan konsep yang akan diterapkan pada suatu part, seperti konsep pemasangan part ke unit mobil, konsep part-part
Lebih terperinciJl. Gaya Motor Raya No 8, Jakarta, Indonesia Jl. Ganesha 10, Bandung, Indonesia 40132
Optimalisasi Parameter Proses Cetak Injeksi Plastik dengan Metode Simulasi untuk Menurunkan Cacat Defleksi Agung Kaswadi 1,a *, Gita Suryani Lubis 2,b dan Sigit Yoewono 3,c 1 Politeknik Manufaktur Astra
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Bahan Perancangan Bahan yang dirancang adalah hardcase handphone dengan mengambil sample pada produk yang sudah ada. Sample produk digunakan sebagai acuan dalam pengambilan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Cahyadi (2010) penelitian yang berjudul Analisis Parameter Operasi pada Proses Plastik Injection Molding untuk Pengendalian Cacat Produk meneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain sebagainya.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dalam segala aspek kehidupan saat ini semakin berkembang pesat, baik dalam dunia perekonomian, pendidikan, pembangunan, perindustrian, dan lain
Lebih terperinciSTUDI PENYUSUTAN PRODUK HASIL INJEKSI PLASTIK DENGAN SALURAN PENDINGIN LURUS DAN TANPA SALURAN PENDINGIN
TUGAS AKHIR STUDI PENYUSUTAN PRODUK HASIL INJEKSI PLASTIK DENGAN SALURAN PENDINGIN LURUS DAN TANPA SALURAN PENDINGIN Tugas Akhir ini disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciShrinkage pada Plastik Bushing dengan Variabel Temperatur Injeksi Plastik
Jurnal Kompetensi Teknik Vol. 2, No.1, Novemberi 2010 65 Shrinkage pada Plastik Bushing dengan Variabel Temperatur Injeksi Plastik Toto Rusianto, Ellyawan, S.A. & Arif Rahmanto Jurusan Teknik Mesin, Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan. bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan material plastik sebagai bahan komponen kendaraan bermotor, peralatan listrik, peralatan rumah tangga, dan berbagai keperluan seperti untuk medical, textiles,
Lebih terperinciSIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA DESAIN MOLD SEBAGAI SOLUSI VISUALISASI NYATA DALAM DESAIN INJECTION MOLD Studi Kasus: Perancangan Mold Piring
SIMULASI ALIRAN FLUIDA PADA DESAIN MOLD SEBAGAI SOLUSI VISUALISASI NYATA DALAM DESAIN INJECTION MOLD Studi Kasus: Perancangan Mold Piring Hariyanto Gunawan (1 dan Stefanus Ongkodjojo (2 Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES INJEKSI PLASTIK Gambar 4.1 Proses pencetakan pada mesin injeksi 29 Pada Proses Injeksi Plastik (Plastic Injection Molding Process) terdapat 2 bagian
Lebih terperinciAPLIKASI MOLDFLOW ADVISER PADA INDUSTRI PLASTIK MODERN UNTUK MENDAPATKAN PARAMATER INJEKSI MOLD YANG OPTIMAL
APLIKASI MOLDFLOW ADVISER PADA INDUSTRI PLASTIK MODERN UNTUK MENDAPATKAN PARAMATER INJEKSI MOLD YANG OPTIMAL HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peraturan pemerintah No. 70 tahun 2009 tentang konservasi energi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Sumber daya energi sangatlah penting, kelangkaan sumber daya energi dan cadangan sumber daya yang semakin terbatas membuat hampir seluruh dunia menjadikan permasalahan
Lebih terperinciMinimalisasi Cacat dengan Pengaturan Tekanan Terhadap Kualitas Produk pada Proses Injection Molding dengan Menggunakan Simulasi
Yogyakarta, 6 September 2007 Minimalisasi Cacat dengan Pengaturan Tekanan Terhadap Kualitas Produk pada Proses Injection Molding dengan Menggunakan Simulasi Amelia Sugondo 1, Willyanto Anggono 2, Ian Hardianto
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Proses Injection Molding Injection molding dapat membuat part yang memiliki bentuk yang kompleks dengan permukaan yang cukup baik. Variasi bentuk yang sangat banyak yang dapat
Lebih terperinciBAB IV ANALISA HASIL PERANCANGAN CETAKAN INJEKSI
BAB IV ANALISA HASIL PERANCANGAN CETAKAN INJEKSI Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dari hasil perancangan cetakan injeksi yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Analisa akan meliputi waktu satu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Identifikasi Produk Hasil identifikasi yang dilakukan pada sample produk dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Data produk hardcase Data Produk Hardcase
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan. cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Injection molding adalah proses pembentukan plastik dengan cara melelehkan material plastik yang kemudian diinjeksikan ke dalam sebuah cetakan (mold). Dengan teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada pembuatan dispersi padat dengan berbagai perbandingan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pembuatan Serbuk Dispersi Padat Pada pembuatan dispersi padat dengan berbagai perbandingan dihasilkan serbuk putih dengan tingkat kekerasan yang berbeda-beda. Semakin
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Bahan Perancangan Bahan perancangan adalah produk glove box dengan mengambil sampel pada produk yang sudah ada, tetapi hanya sebagai acuan tidak menyerupai dimensi dan
Lebih terperinciANALISIS THERMOGRAVIMETRY DAN PEMBUATAN BRIKET TANDAN KOSONG DENGAN PROSES PIROLISIS LAMBAT
ANALISIS THERMOGRAVIMETRY DAN PEMBUATAN BRIKET TANDAN KOSONG DENGAN PROSES PIROLISIS LAMBAT Oleh : Harit Sukma (2109.105.034) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT. JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung pada bulan Mei 2014 sampai September 2014.
37 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di laboratorium Teknik Mesin Universitas Lampung pada bulan Mei 2014 sampai September 2014. 3.2 Pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
15 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENGERTIAN MOLD Mold (cetakan) adalah adalah rongga tempat material leleh (plastik atau logam) memperoleh bentuk. Mold terdiri dari dua bagian yaitu pelat bergerak (moveable
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Mesin mixer peralatan yang sangat penting yang digunakan pada proses
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mesin mixer peralatan yang sangat penting yang digunakan pada proses percampuran dua atau lebih material dalam suatu industri yang berbahan dasar thermoplastik dan
Lebih terperinciANALISA PERBANDINGAN PEMAKAIAN RISER RING DAN CROWN PADA PENGECORAN VELG TIPE MS 366 DENGAN UJI SIMULASI MENGGUNAKAN CAE ADSTEFAN
ANALISA PERBANDINGAN PEMAKAIAN RISER RING DAN CROWN PADA PENGECORAN VELG TIPE MS 366 DENGAN UJI SIMULASI MENGGUNAKAN CAE ADSTEFAN Oleh: M.Nawarul Fuad Shibu lijack LATAR BELAKANG Fungsi velg sebagai roda
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Bahan Perancangan Produk yang dirancang adalah preform stick T15 dengan mengambil sampel yang sudah ada. Dimensi dan bentuk berbeda, produk hanya sebagai acuan. Pada
Lebih terperinciBAB 3 METODELOGI PENELITIAN
BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.1.1 Tempat Penelitian ini merupakan studi kasus di industry kelapa sawit, yaitu analisa kegagalan pada pipa header air umpan boiler di PKS Swasta. Tahapan
Lebih terperinciOPTIMALISASI PROSES INJEKSI MOLDING MENGGUNAKAN MOLDFLOW DUAL-DOMAIN PADA DESAIN BASE PLATE
OPTIMALISASI PROSES INJEKSI MOLDING MENGGUNAKAN MOLDFLOW DUAL-DOMAIN PADA DESAIN BASE PLATE TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri FX. SETO AGUNG
Lebih terperinciDisusun Oleh : ALI KHAERUL MUFID
DESAIN DAN OPTIMASI INJECTION MOLD SISTEM THREE-PLATE MOLD PADA PRODUK GLOVE BOX TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN MOLDING DAN PROSES TRIAL NEW MOLD
BAB III RANCANGAN MOLDING DAN PROSES TRIAL NEW MOLD 3.1 Deskripsi Molding Injection Pada proses pencetakan product plastik, dalam hal ini thermoplastic, disamping mesin molding, bahan baku plastic dll,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSATAKA
BAB II TINJAUAN PUSATAKA 2.1. Tinjauan Pustaka Optimasi secara umum adalah pencarian nilai terbaik dari yang tersedia dari beberapa fungsi yang diberikan pada suatu konteks. Dapat dikatakan optimal mengacu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Pengujian termal plastik daur ulang dengan plastik original menggunakan metode DSC pada penelitian sebelumnya sudah pernah dilakukan. Pengujiannya
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK
TUGAS AKHIR PENGARUH SISTEM PENDINGINAN LURUS DAN CONFORMAL TERHADAP PENYUSUTAN DIMENSI HASIL PADA MESIN INJEKSI PLASTIK Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjau Pustaka
BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjau Pustaka Sugondo (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh ketebalan pada kualitas produk plastik dan mampu bentuk dengan menggunakan simulasi pada proses injeksi. Penelitian
Lebih terperinciAnalisa Proses Perpindahan Panas pada Pengecoran Paduan Al-12%Si dengan Metode Elemen Hingga
A492 Analisa Proses Perpindahan Panas pada Pengecoran Paduan Al-12%Si dengan Metode Elemen Hingga Muhammad Bahtiyar Firdaus, Mas Irfan P. Hidayat, Dian Mughni Fellicia Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari- hari mulai sektor medis, kelistrikan, rumah tangga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karet merupakan salah satu bahan hasil pertanian yang banyak terdapat di Indonesia dan menjadi penyumbang devisa negara cukup besar, dengan nilai ekspor karet alam
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. = 82 mm. = 157,86 mm = 8,6 mm. = 158,5 mm (1 0,004)
LAMPIRAN 1 LAMPIRAN 1 1.1. Perhitungan Berat Produk Diketahui : V produk = 14519,56 mm 3 ρ pc =1260 kg/m 3 0.00126 g/mm 3 Ditanya : Massa produk? Jawab : m = V produk ρ pc = 14519,56 mm 3 0.00126 g/mm
Lebih terperinciPENGARUH CAMPURAN 50% POLYPROPYLENE, 30% POLYETHYLENE, 20% POLYSTYRENE TERHADAP VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES INJECTION MOLDING TIPE TEFORMA RN 350
PENGARUH CAMPURAN 50% POLYPROPYLENE, 30% POLYETHYLENE, 20% POLYSTYRENE TERHADAP VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES INJECTION MOLDING TIPE TEFORMA RN 350 SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061
STUDI EKSPERIMEN PENGARUH VARIASI DIMENSI CIL DALAM (INTERNAL CHILL) TERHADAP CACAT PENYUSUTAN (SHRINKAGE) PADA PENGECORAN ALUMINIUM 6061 Oleh: NURHADI GINANJAR KUSUMA NRP. 2111106036 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian digunakan untuk mempersempit permasalahan yang diteliti, sehingga dapat membahas dan menjelaskan permasalahan secara tepat. Pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Identifikasi Produk Hasil identifikasi yang dilakukan dapat dilihat pada tabel 4.1. dibawah ini Tabel 4.1. Data produk glove box Data Sampel Produk Glove
Lebih terperinciBAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI
BAB III ANALISA KONDISI FLUIDA DAN PROSEDUR SIMULASI 3.1 KONDISI ALIRAN FLUIDA Sebelum melakukan simulasi, didefinisikan terlebih dahulu kondisi aliran yang akan dipergunakan. Asumsi dasar yang dipakai
Lebih terperinciPengaruh Parameter Pencampuran terhadap Keseragaman Bahan Pengikat
Maulida / Jurnal Teknologi Proses 5(2) Juli 6: 148 15 154 Jurnal Teknologi Proses Media Publikasi Karya Ilmiah Teknik Kimia 5(2) Juli 6: 151 155 ISSN 1412-7814 Pengaruh Parameter Pencampuran terhadap Keseragaman
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH KETEBALAN PADA KUALITAS DAN MAMPU BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS: MODEL GELAS)
KAJIAN PENGARUH KETEBALAN PADA KUALITAS DAN MAMPU BENTUK DENGAN MENGGUNAKAN SIMULASI PADA PROSES INJECTION MOLDING (STUDI KASUS: MODEL GELAS) Amelia Sugondo Jurusan Teknik Mesin Universitas Kristen Petra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri plastik saat ini mengakibatkan munculnya perusahaan-perusahaan yang memproduksi mold untuk pesanan perusahaan lain. Salah satunya adalah PT.
Lebih terperinciPENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING
PENGARUH PROSES PENDINGINAN TERHADAP SHINKAGE DAN DIMENSI PRODUK TS PLUG 1 BERBAHAN PVC PADA INJECTION MOLDING Edi Sunarto 1), Ir. Estu Prayogi M.KKK 2) 1), 2) Jurusan Teknik Mesin, Universitas Pancasila
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Polimer Jurusan Kimia Fakultas
31 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Polimer Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada bulan Juli sampai
Lebih terperinciPT. DESIGN & TECHNICS INDONESIA. Katalog Jasa. Jl. Sekejati 40 Bandung Indonesia T/F:
Katalog Jasa SEKILAS DTI PT. Design & Technics Indonesia (DTI) menyediakan jasa dalam bidang Mechanical Engineering untuk proses desain dan analisa konstruksi. DTI merupakan counterpart Design & Technik
Lebih terperinciPERANCANGAN INJECTION MOLDING DENGAN SISTEM THREE PLATE MOLD PADA PRODUK GLOVE BOX
PERANCANGAN INJECTION MOLDING DENGAN SISTEM THREE PLATE MOLD PADA PRODUK GLOVE BOX Ali Khaerul Mufid 1,a, Cahyo Budiyantoro, Muhammad Budi Nur Rahman 1 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciOPTIMALISASI PROSES INJEKSI PLASTIK MENGGUNAKAN MOLDFLOW DUAL-DOMAIN PADA DESAIN BASE PLATE
OPTIMALISASI PROSES INJEKSI PLASTIK MENGGUNAKAN MOLDFLOW DUAL-DOMAIN PADA DESAIN BASE PLATE FX Seto Agung Riyanto 1, Paulus Wisnu Anggoro 2 dan Cahyo Budiantoro 3 1,2 Program S1 UAJY ATMI Program Studi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian dan Pengukuran Spesimen Pada metode DOE Taguchi yang dilakukan menggunakan analisis mean atau nilai rata rata disetiap percobaan, analisis mean pada data
Lebih terperinciMATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA
Proses Produksi I MATERIAL PLASTIK DAN PROSESNYA by Asyari Daryus Universitas Darma Persada OBJECTIVES Mahasiswa dapat menerangkan sifat dan jenis bahan plastik Mahasiswa dapat menerangkan cara pengolahan
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN CACAT PRODUK PADA PROSES PLASTIC INJECTION MOLDING DENGAN MATERIAL POLYPROPHYLENE
ANALISIS PENGENDALIAN CACAT PRODUK PADA PROSES PLASTIC INJECTION MOLDING DENGAN MATERIAL POLYPROPHYLENE Dadi Cahyadi*, Mahfudz Al Huda** Staff PT. Enviro Global Persada*, Program Studi Magister Teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Data hasil penelitian Dari hasil pembuatan specimen yang telah dilakukan dengan variasi suhu 150 0 C, 155 0 C, 160 0 C, 165 0 C dan 170 0 C diperoleh data sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Secara umum pengertian injection molding adalah proses pembentukan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Injection Molding 2.1.1. Pengertian Dasar Secara umum pengertian injection molding adalah proses pembentukan suatu benda atau produk dari material plastik dengan bentuk dan ukuran
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen, Penelitian ini menggunakan baja sebagai bahan utama dalam penelitian. Dalam penelitian ini profil baja
Lebih terperinciPERANCANGAN RUNNER PADA MOLD BASE PRODUK PHR-11 UNTUK MENGURANGI JUMLAH MATERIAL TERBUANG
PERANCANGAN RUNNER PADA MOLD BASE PRODUK PHR-11 UNTUK MENGURANGI JUMLAH MATERIAL TERBUANG (STUDI KASUS DI PT. SEMYUNG PRIMA) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Dalam bab ini akan dijabarkan langkah langkah yang diambil dalam melaksanakan penelitian. Berikut adalah tahapan tahapan yang dijalankan dalam penelitian
Lebih terperinciPROSES INJECTION MOLDING PADA PEMBUATAN FRONT FENDER SPIN 125 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR. : Achmad Muttaqin NPM :
PROSES INJECTION MOLDING PADA PEMBUATAN FRONT FENDER SPIN 125 DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR Nama : Achmad Muttaqin NPM : 20410081 Jurusan : Teknik mesin ABTRAKSI Pada umumnya, di PT. Suzuki Indomobil Motor
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai September 2014 di
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April sampai September 2014 di Laboratorium Biopolimer,Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan Peralatan yang digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lignin merupakan polimer alam yang terdapat dalam tumbuhan. Struktur lignin sangat beraneka ragam tergantung dari jenis tanamannya. Namun, secara umum lignin merupakan
Lebih terperinciTabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]
1 feedback, terutama dalam kecepatan tanggapan menuju keadaan stabilnya. Hal ini disebabkan pengendalian dengan feedforward membutuhkan beban komputasi yang relatif lebih kecil dibanding pengendalian dengan
Lebih terperinciREVERSE ENGINEERING OUTER REAR BUMPER MOBIL ESEMKA RAJAWALI R2
REVERSE ENGINEERING OUTER REAR BUMPER MOBIL ESEMKA RAJAWALI R2 Sanurya Putri Purbaningrum 1, Agus Dwi Anggono 2, Supriyono 3 1,2,3 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
Lebih terperinciPROSES PEMBUATAN BOTOL OLI EVALUBE DENGAN EXTRUSION MOLDING DI PT.DYNAPLAST. NAMA : Ismul Hardiyansyah NPM : KELAS : 4IC04
PROSES PEMBUATAN BOTOL OLI EVALUBE DENGAN EXTRUSION MOLDING DI PT.DYNAPLAST NAMA : Ismul Hardiyansyah NPM : 23410668 KELAS : 4IC04 ABSTRAKSI Salah satu pembuatan produk botol oli di PT. Dynaplast ini adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian 3.1.1. Alat Penelitian Berikut adalah peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: A. Mesin Injeksi Gambar 3.1 Mesin Injection Molding
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelitian... 3 C. Manfaat Penelitian...
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI.. DAFTAR GAMBAR..... DAFTAR TABEL..... i iii v I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang........ 1 B. Tujuan Penelitian............. 3 C. Manfaat Penelitian..... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA
Lebih terperinciBAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A
BAB IIIPROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A PROSES PEMBUATAN MOLD GRAB RAIL K15A 3.1 Deskripsi Molding Injection Mold (cetakan) terdiri dari dua bagian pelat bergerak (core plate) dan pelat diam (cavity
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE
PENGARUH VARIASI KANDUNGAN CaCO 3 TERHADAP KUAT TARIK POLYPROPYLENE Muhammad Luqman Saiful fikri 1, Iman Kurnia Sentosa 2, Harini Sosiati 3, Cahyo Budiyantoro 4 Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN TEMPERATUR POLYPROPYLENE, POLYETHYLENE, DAN POLYSTYRENE PADA PROSES PLASTIC MOLDING
PENGARUH VARIASI CAMPURAN DAN TEMPERATUR POLYPROPYLENE, POLYETHYLENE, DAN POLYSTYRENE PADA PROSES PLASTIC MOLDING SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik ]
Lebih terperinciStudi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir
Studi Pengaruh Ukuran Shap Corner Terhadap Cacat Sink Mark dan Mampu Alir Amelia Sugondo 1, Ian H. Siahaan 2 Dosen Jurusan Teknik Mesin, Universitas Kristen Petra 1,2 E-mail: amelia@petra.ac.id, ian@petra.ac.id
Lebih terperinci3. Uraikan & jelaskan perbedaan yang mendasar antara teknik pressing & sintering konvensional dengan teknik pressing & sintering modern.
Tugas Online 2 (Tugas Individu) Jawab soal berikut ini : 1. Uraikan & jelaskan 4 keuntungan komersial & 4 kelemahan penggunaan Powder Metallurgy. 2. Jelaskan tujuan dilakukannya proses pemanasan (sintering)
Lebih terperinciPENENTUAN WELDING SEQUENCE TERBAIK PADA PENGELASAN SAMBUNGAN-T PADA SISTEM PERPIPAAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
Tugas Akhir PENENTUAN WELDING SEQUENCE TERBAIK PADA PENGELASAN SAMBUNGAN-T PADA SISTEM PERPIPAAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA Disusun oleh : Awang Dwi Andika 4105 100 036 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciOPTIMALISASI PARAMETER PROSES INJEKSI PADA HDPE RECYCLE MATERIAL UNTUK MEMPEROLEH MINIMUM SINK MARKS MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE TAGUCHI TUGAS AKHIR
OPTIMALISASI PARAMETER PROSES INJEKSI PADA HDPE RECYCLE MATERIAL UNTUK MEMPEROLEH MINIMUM SINK MARKS MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE TAGUCHI TUGAS AKHIR Dianjukan Guna Memenuhi Persyartan Untuk Mencapai
Lebih terperinciPENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING
PENGARUH PARAMETER WAKTU TAHAN TERHADAP CACAT WARPAGE DARI PRODUK INJECTION MOLDING PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata Satu pada Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
1 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Proses Machining Dengan Software MasterCAM Kemajuan proses produksi dengan menggunakan mesin CNC sudah sangat pesat. Mesin CNC yang sekarang ada di dunia industri
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.2 Tahapan Analisis Persamaan Differensial untuk Transfer Energi
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Pendahuluan Langkah awal dalam penelitian ini adalah mencari dan mengumpulkan sumbersumber seperti: buku, jurnal atau penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian.
Lebih terperinciBAB III PROSES DESIGN MOLDING PLASTIK DAN JENIS-JENIS CACAT PADA PRODUK INJECTION MOLDING
BAB III PROSES DESIGN MOLDING PLASTIK DAN JENIS-JENIS CACAT PADA PRODUK INJECTION MOLDING 3.1 Proses Design Molding Plastik 3.1.1 Flow Chart Proses Design Molding Plastik Untuk mempermudah pembahasan dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pembahasan Hasil Identifikasi Produk Syarat dari perancangan mold adalah mengetahui terlebih dahulu data produk yang diperlukan untuk menentukan rancangan cetakan.
Lebih terperinci