METODELOGI PENELITIAN KESEHATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODELOGI PENELITIAN KESEHATAN"

Transkripsi

1 METODELOGI PENELITIAN KESEHATAN SUSI FEBRIANI YUSUF.M.PH Darmais Press-Padangsidimpuan ISBN

2 Metodelogi Penelitian Kesehatan Oleh : Susi Febriani Yusuf.M.PH Copyright@2015 Darmais Press Dilarang mengcopy sebagian atau seluruh isi buku ini Tanpa izin tertulis dari penerbit Hak Cipta dilindungi Undang-undang Rencana Kulit : Abim Layout, Montase, Setter : Abim Diterbitkan Oleh : Darmais Press STIKes Darmais Padangsidimpuan Jl. Belibis No. 1 Perumahan Sopo Indah Siguling Kec. Padangsidimpuan Utara

3 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan ynag maha Esa, Karena berkat limpahan Rahmat dan karuniya-nya sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini dengan baik. Dalam buku ini kami membahas tentang Metodelogi Penelitian Kesehatan. Buku ini dibuat dengan berbagai informasi, masukan serta dorongan dari berbagai pihak, kami mengucapkan terimakasih terutama kepada Ketua dan Pembina Yayasan Perguruan Karya Bunda Langga Padangsidimpuan yang telah memberikan darongan dan bantuan baik moril maupun spiritual. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada buku ini. Oleh karena itu kami mengharapkan pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami, kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan buku selanjutnya. Akhir kata semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. Padangsidimpuan, 2015 Penulis

4 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... i ii BAB I PENDAHULUAN Pengetahuan, Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pengertian Metodelogi Penelitian Etika Penelitian... 7 BAB II PROSES PENELITIAN ILMIAH (KUALITATIF) Jenis-jenis Penelitian Ilmiah Teknik Pengumpulan Data dan Jenis Data BAB IIIDASAR PENELITIAN KESEHATAN Konsep Dasar Penelitian Pengertian Penelitian Kesehatan Tujuan Penelitian Kesehatan Manfaat Penelitian Kesehatan Jenis Penelitian Kesehatan i

5 BAB IVMENGGALI PERMASALAHAN Karakteristik Masalah Yang Baik Cara Mendapatkan Masalah Langkah-langkah Untuk Identifikasi Masalah Penulisan Rumusan Masalah Penulisan Judul Penelitian Bab VDESAIN PENELITIAN DAN EKSPERIMEN Desain Penelitian Judul Penelitian Populasi Sampel Sampling Variabel Definisi Operasional Variabel Bab VIINSTRUMEN PENELITIAN & PENGUMPULAN DATA Instrumen Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisa Data ii

6 6.4Analisa Data Etika Penelitian Bab VIITEORI & TINJUAN PUSTAKA Teori Kajian Pustaka Langtkah-langkah Dalam Kajian Pustaka Bab VIIIMETODELOGI PENELITIAN Proses Penelitian Judul Penelitian Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Tinjauan Kepustakaan (Literatur Review) Kerangka Konsep dan Hipotesis Metode Penelitian Jadwal Kegiatan Organisasi Rencana Biaya (Anggaran) iii

7 18.3Daftar Kepustakaan DAFTAR PUSTAKA iv

8 BAB I. PENDAHULUAN 1. PENGETAHUAN, FILSAFAT, ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI Akal budi dan sifat ingin tahu manusia, memampukan dan mendorongnya untuk melakukan penelitian: mengkaji fenomena yang terjadi di sekitarnya, melakukan pertimbangan, mengambil keputusan/kesimpulan dan melakukan evaluasi. Pengetahuan (Knowledge) Secara normatif, definisi Pengetahuan paling tidak meliputi: Fakta, informasi dan kemampuan yang diperoleh melalui pengalaman atau pendidikan Pemahaman secara teoretis dan/atau praktis suatu bidang (studi), apa yang diketahui mengenai suatu bidang tertentu atau berkait dengan bidangbidang lain secara keseluruhan Fakta, informasi dan kesadaran atau pengenalan yang diperoleh dari pengalaman menghadapi suatu fakta atau situasi Para ahli filsafat masih terus memperdebatkan definisi Pengetahuan, terutama karena rumusan Pengetahuan oleh Plato yang menyatakan Pengetahuan sebagai kepercayaan sejati yang dibenarkan (valid)" ( justified true belief ). 1

9 Filsafat (Philosophy) Philosophy = Phil + Sophy (Yunani) Phil = Love = Cinta Sophy = Wisdom = Kebijaksanaan = Kearifan = Hikmat Pengujian kritis terhadap dasar rasionalitas dari kepercayaan kita yang paling fundamental dan analisis logis terhadap konsep-konsep dasar yang digunakan dalam mengekspresikan apa yang kita percayai. Filsafat dapat juga didefinisikan sebagai refleksi atas pelbagai pengalaman manusia, atau sebagai upaya pengenalan masalah-masalah yang berkaitan erat dengan kemanusiaan secara rasional, metodikal dan sistematis. Ilmu Pengetahuan (Science) Ilmu Pengetahuan = Science [Lat. Scientia = knowledge = pengetahuan] Kajian sistematik yang menggunakan observasi, eksperimen (percobaan) dan pengukuran terhadap fenomena alam dan sosial, dan bidang kajian lainnya. Umumnya Ilmu Pengetahuan dicirikan oleh kemungkinan membuat pernyataan benar yang didukung oleh sekumpulan bukti atau pengujian. Karena sifat ini, kebenaran suatu Ilmu Pengetahuan sangat mungkin mengalami pendefinisian/formulasi ulang/baru. 2

10 Klasifikasi Ilmu Pengetahuan: Ilmu Pengetahuan Eksakta: yaitu Ilmu Pengetahuan yang memiliki pengukuran (measurement) yang pasti (exact). Contoh: Fisika dan Kimia Ilmu Pengetahuan Deskriptif: Ilmu Pengetahuan yang tujuan utamanya adalah mengembangkan metode pendeskripsian atau klasifikasi yang kemudian menjadi acuan yang tepat dalam domain ilmu tersebut. Contoh: Taksonomi dalam Botani dan Zoologi Teknologi (Technology) Teknologi adalah aplikasi Ilmu Pengetahuan terutama untuk tujuan komersial dan industry. Teknologi sangat erat dengan Ilmu Pengetahuan dan Rekayasa (Engineering). Ilmu Pengetahuan menyangkut pemahaman manusia terhadap alam semesta dan komponen-komponennya, misalnya ruang angkasa, materi, energi, dan interaksi di antara elemen-elemen tersebut. Rekayasa adalah aplikasi Ilmu Pengetahuan dalam wujud pembuatan rancangan/disain pelbagai alat demi kemudahan manusia. Teknologi berkaitan dengan alat dan teknik mewujudkan rancangan alat-alat yang memudahkan kehidupan manusia. Penemuan (Invention) pelbagai alat termasuk dalam kajian Rekayasa dan Teknologi. 3

11 2. PENGERTIAN METODOLOGI PENELITIAN Metodologi (Methodology): Sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu Studi atau analisis teoretis mengenai suatu cara/metode Cabang ilmu logika yang berkaitan dengan prinsip umum pembentukan pengetahuan (knowledge) Secara praktis, Metodologi = metode = cara = teknik = prosedur Metode Ilmiah (Scientific Method) = Penelitian Ilmiah (Scientific Research) Prinsip dan proses empiris penemuan dan peragaan yang berkait dengan karakteristik penyelidikan ilmiah, yang secara umum melibatkan pengamatan fenomena, formulasi hipotesis yang berkenaan dengan fenomena yang diamati, eksperimentasi untuk membuktikan kebenaran atau kesalahan hipotesis, dan menarik kesimpulan yang mengkonfirmasikan atau memodifkasi hipotesis lihat hubungannya dengan Statistika? Statistika menjadi sarana yang menyediakan alat/cara pengumpulan data, formulasi hipotesis, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan. Perbedaan Metode Ilmiah dibanding metode yang tidak ilmiah terletak pada: Presisi (ketepatan) Reduplikasi Generalitas 4

12 Terujinya data secara statistika. Meski secara umum, metode ilmiah dapat digunakan untuk semua cabang ilmu, namun pelbagai metode untuk pengukuran dikembangkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan bidang ilmu. Misalnya pengukuran muatan elektron bersifat sangat spesifik. Pencarian dan upaya peningkatan presisi pengukuran kuantitatif yang melibatkan perubahan atau penemuan cara/metode pengukuran, sering disebut sebagai Teknik (techniques). Tata laksana metode ilmiah harus dapat dijelaskan secara ilmiah. Secara umum semua metode yang digunakan dalam Ilmu sebut sebagai metode ilmiah. Jenis Penelitian Ilmiah: Secara umum, Penelitian Ilmiah dapat dikategorikan menjadi: Penemuan/Rekayasa/Rancang-Bangun: Misalnya: laporan penemuan/modifikasi alat/teknologi Penelitian Deskriptif: Didasarkan pada pengamatan. Misalnya penelitian arkeologi, perilaku mahluk hidup Penelitian Eksperimen: Pengujian Hipotesis dan/atau modifikasi variabel Laporan Penemuan/Rekayasa/Rancang-Bangun Secara mendasar, laporan penemuan (invention) memuat: Deskripsi alat yang dibuat, manfaat dan kelebihan alat baru/modifikasi 5

13 Desain alat Cara membuat (Alat dan bahan) dituliskan jika memang penelitian sampai taraf pembuatan alat Penelitian Deskriptif Secara mendasar, penelitian deskriptif memuat: Tujuan Penelitian: apa yang diharapkan menjadi hasil pengamatan Desain Penelitian: bagaimana melakukan penelitian, langkah-langkah apa saja yang akan dikerjakan, alat dan bahan yang diperlukan, data yang diharapkan dapat didapat, bagaimana meminimalkan kesalahan/bias. Penelitian Eksperimen Secara mendasar, penelitian Eksperimen memuat: Tujuan Penelitian: melihat perbedaan atau hubungan (antar variabel)? Hipotesis penelitian Langkah pelaksanaan penelitian Pengumpulan Data Analisis Data Pembentukan Kesimpulan Penelitian 6

14 3. ETIKA PENELITIAN Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Rangkuman Etika Penelitian meliputi butir-butir berikut: a. Kejujuran Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data, pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Jujur pada kekurangan atau kegagalan metode yang dilakukan. Hargai rekan peneliti, jangan mengklaim pekerjaan yang bukan pekerjaan Anda sebagai pekerjaan Anda. b. Obyektivitas Upayakan minimalisasi kesalahan/bias dalam rancangan percobaan, analisis dan interpretasi data, penilaian ahli/rekan peneliti, keputusan pribadi, pengaruh pemberi dana/sponsor penelitian. c. Integritas Tepati selalu janji dan perjanjian; lakukan penelitian dengan tulis, upayakan selalu menjaga konsistensi pikiran dan perbuatan d. Ketelitian Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian; secara teratur catat pekerjaan yang Anda dan rekan anda kerjakan, misalnya kapan dan di mana 7

15 pengumpulan data dilakukan. Catat juga alamat korespondensi responden, jurnal atau agen publikasi lainnya. e. Keterbukaan Secara terbuka, saling berbagi data, hasil, ide, alat dan sumber daya penelitian. Terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru. f. Penghargaan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Perhatikan paten, copyrights, dan bentuk hak-hal intelektual lainnya. Jangan gunakan data, metode, atau hasil yang belum dipublikasi tanpa ijin penelitinya. Tuliskan nara sumber semua yang memberikan kontribusi pada riset Anda. Jangan pernah melakukan plagiasi.. g. Penghargaan terhadap Kerahasiaan (Responden) Bila penelitian menyangkut data pribadi, kesehatan, catatan kriminal atau data lain yang oleh responden dianggap sebagai rahasia, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan data tersebut. h. Publikasi yang terpercaya Hindari mempublikasikan penelitian yang sama berulang-ulang ke pelbagai media (jurnal, seminar). i. Pembinaan yang konstruktif Bantu membimbing, memberi arahan dan masukan bagi mahasiswa/peneliti pemula. Perkenankan mereka mengembangkan ide mereka menjadi penelitian yang berkualits. 8

16 j. Penghargaan terhadap Kolega/Rekan Kerja Hargai dan perlakukan rekan penelitian Anda dengan semestinya. Bila penelitian dilakukan oleh suatu tim akan dipublikasikan, maka peneliti dengan kontribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama (first author), sedangkan yang lain menjadi penulis kedua (co-author(s)). Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota tim dalam penelitian. k. Tanggung Jawab Sosial Upayakan penelitian Anda berguna demi kemaslahan masyarakat, meningkatkan taraf hidup, memudahkan kehidupan dan meringankan beban hidup masyarakat. Anda juga bertanggung jawab melakukan pendampingan nagi masyarakat yang ingin mengaplikasikan hasil penelitian Anda l. Tidak melakukan Diskriminasi Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja atau mahasiswa karena alasan jenis kelamin, ras, suku, dan faktor-faktor lain yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan kompetensi dan integritas ilmiah. m. Kompetensi Tingkatkan kemampuan dan keahlian meneliti melalui pendidikan dan pembelajaran seumur hidup; secara bertahap tingkatkan kompetensi Anda sampai taraf Pakar. n. Legalitas 9

17 Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemeintah yang terkait dengan penelitian Anda. o. Rancang pengujian dengan hewan percobaan dengan baik Bila penelitian memerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus dirancang sebaik mungkin, tidak dengan gegabah melakukan sembarang perlakuan pada hewan percobaan. p. Mengutamakan keselamatan Manusia Bila harus mengunakan manusia untuk menguji penelitian, maka penelitian harus dirancang dengan teliti, efek negatif harus diminimalkan, manfaat dimaksimalkan; hormati harkat kemanusiaan, privasi dan hak obyek penelitian Anda tersebut; siapkan pencegahan dan pengobatan bila sampel Anda menderita efek negatif penelitian. 10

18 BAB. II PROSES PENELITIAN ILMIAH (KUALITATIF) Penelitian kualitatif adalah bidang yang luas penyelidikan yang menggunakan metode pengumpulan data yang tidak terstruktur, seperti observasi atau dokumen untuk menemukan tema dan makna untuk menginformasikan pemahaman kita tentang dunia. Penelitian kualitatif cenderung mencoba untuk mengungkap alasan untuk perilaku, sikap dan motivasi, bukan hanya rincian apa di mana, dan kapan. Penelitian kualitatif dapat dilakukan di banyak disiplin ilmu, seperti ilmu sosial, kesehatan dan bisnis. Menurut Bryman (2009) ada perbedaan yang harus dibuat antara penelitian kualitatif dan kuantitatif: penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai strategi penelitian yang biasanya menekankan kata-kata dalam pengumpulan dan analisis data. Sebaliknya, penelitian kuantitatif dapat dilihat sebagai menekankan angka. Proses penelitian dilakukan dengan serangkaian prosedur penelitian berawal dari pertanyaan-pertanyaan penelitian atau masalah penelitian sampai penulisan laporan penelitian. 11

19 Secara teoritis prosedur tersebut yaitu : 1.Perumusan Masalah 2.Penyusunan Desain penelitian 3.Penentuan Populasi dan Sampel 4.Teknik Pengumpulan Data 5.Rencana Analis data 6.Penyederhanaan dan Tabulasi data 7.Analisis data 8.Penulisan Laporan (Manasse Malo,1986). 12

20 Perbedaan esensial posisi teori dalam penelitian kuantitatif atau kualitatif, bahwa dalam penelitian kualitatif teori atau konsep digunakan untuk memahami gejala yang diteliti-untuk memahami latar penelitian-memahami setting penelitian dan seterusnya. 1. JENIS-JENIS METODE PENELITIAN ILMIAH Bogdan dan Biklen (1982) dalam Moleong (2004:8) mengemukakan paradigma diartikan sebagai kumpulan longar tentang asumsi yang secara logis dianut bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berfikir dan cara penelitian. Perbedaan Perspektif penelitian yang dalam tataran keilmuan disebut paradigma penelitian yang berbeda akan membedakan, menjelaskan, menentukan orientasi berfikir terhadap realitas, hubungan antara peneliti dan yang diteliti-how we are knowing what we know (epistomologi) dan aksiologi (peranan nilai dalam penelitian). Perbedaan tersebut tersusun dalam asumsi, proses penelitian, konsep-teori-ilmu meneliti (metodologi) yang akhirnya membedakan metode yang digunakan, yaitu metode kuantitatif atau metode kualitatif. Secara ringkas digambarkan sebagai berikut: 13

21 Sedangkan jenis-jenis metode penelitian berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan : Istilah penelitian lapangan digunakan untuk membedakan dengan penelitian isi media/teks media, misalnya Laboratory Exsperiment, penelitiannya jelas di laboratorium. Sedangkan penelitian kualitatif yang tergolong menonjol seperti: Studi Kasus, Fenomenologi, Etnometodologi, Interaksi Simbolik, Etnografi, Biografi (life history), Grounded Theory, analisis isi kualitatif (Sanapiah Faisal dalam Bungin 2006:34), selebihnya karena perbedaan problematika yang dikaji sehingga membedakan strategi penelitian yang digunakan, sedangkan metodenya sama yaitu kualitatif. Analisis isi, ada analisis isi dengan pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Sedangkan penelitian survei (baca:singarimbun:)eksploratori atau dekrepsi ada yang menyebut sebagai survei kasus. Wimmer (1987:102) menyebutnya descriptive and analytical surveys. 14

22 Beberapa Jenis Penelitian Kualitatif (Singkat) Studi kasus (case study) merupakan salah satu strategi penelitian untuk mengembangkan analisis mendalam dengan pokok masalah apa/apakah, bagaimana atau mengapa tentang satu kasus atau kasus majemuk dari pehenomena kontemporer dengan pendekatan/metode penelitian kualitatif. Fenomenologi, secara ringkas bahwa pendekatan fenomenologi bertujuan memperoleh interpretasi terhadap pemahaman manusia (subyek) atas fenomena yang tampak dan makna dibalik yang tampak, yang mencul dalam kesadaran manusia (subyek), untuk dapat mengetahui aspek subyektif tindakan orang dalam kehidupan sehari-hari kita harus masuk kedalam dunia kesadaran (konseptual) subyek yang diteliti. Etnometodologi, mempelajari tentang bagaimana upaya, langkah, dan penerapan pengetahuan umum pada kelompok komunitas untuk menghasilkan dan mengenali subyek, realitas, dan alur tindakan yang bisa dipahami bersamasama (Kuper, 2000). Etnometodologi merupakan rumpun penelitian kualitatif yang beranjak dari paradigma fenomenologi, dengan kata lain, etnometodologi pada dasarnya anak dari fenomenologi Schutzian Santoso (2001) dalam Basrowi(2002:49-50). 15

23 Interaksi simbolik, Rahmat (2001:156) mengemukakan bahwa perspektif interaksi simbolik, pengamatan berperanserta, (wawancara) sejarah hidup, dan metode historis (analisis dokumen) unggul dalam arti bahwa metode-metode tersebut memungkinkan peneliti memadukan simbol dan interaksi, mengambil peran pihak yang diamati, memasuki dunia sosial subyek penelitian, merekam berbagai situasi perilaku, mengungkapkan perubahan dan proses, dan membuat konsep-konsep yang lebih terarah. Ethnografi adalah kegiatan penelitian untuk memahami cara orang-orang berinteraksi dengan bekerjasama melalui fenomena teramati dalam kehidupan sehari-hari kelompok sosial dan kultural. Atau mengambarkan, menguraikan dan menafsirkan kelompok sosial dan kultural. Biografi bertujuan mengekplorasi kehidupan individu dengan metode kualitatif. Grounded theory dikemukakan oleh Barney Glaser dan Anselm Strauss yang menyatakan...the discovery of theory from data which we call grounded theory...atau dengan kata lain, teori harus dibangun beralas (grounded) pada data... Grounded theory merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari suatu kumpulan data Analisis framing digunakan untuk menganalisa bagaimana media massa mengemas peristiwa, media massa merekonstruksi ulang realita, peristiwa, 16

24 suasana, keadaan, tentang orang, benda, bahkan pendapat-pendapat berkaitan dengan peristiwa tersebut. Analisis wacana merupakan suatu kajian yang digunakan secara ilmiah, baik dalam bentuk tulis maupun lisan. Penggunaan bahasa secara alamiah ini berarti penggunaan bahasa seperti dalam komunikasi sehari-hari. Stubbs menjelaskan bahwa analisis wacana menekankan kajian penggunaan bahasa dalam konteks sosial, khususnya dalam interaksi antar penutur. Senada dengan itu, Cook dalam hal ini menyatakan bahwa analisis wacana itu merupakan kajian yang membahas tentang wacana, sedangkan wacana itu adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi. Menurut Stubbs (Arifin,2000:8), analisis semiotik merupakan upaya untuk mempelajari linguistik-bahasa dan lebih luas dari hal tersebut adalah semua perilaku manusia yang membawa makna atau fungsi sebagai tanda. Bahasa merupakan bagian linguistik, dan linguistik merupakan bagian dari obyek yang dikaji dalam semiologi. Selain bahasa yang merupakan representasi terhadap obyek tertentu, pemikiran tertentu atau makna tertentu, obyek semiotika juga mempelajari pada masalah-masalah non linguistik. Hermeneutik menurut Ricoeur (1985) mengemukakan bahwa hermeneutik sebagai interpretasi terhadap simbol-simbol dengan menambahkan perhatian pada teks. Teks sebagai penghubung bahasa isyarat dan simbol-simbol dapat 17

25 membatasi ruang lingkup hermeneutik, karena budaya oral (ucapan) dapat dipersempit. Metode gabungan, apabila mengunakan metode kuantitatif-kualitatif atau kualitatif-kuantitatif secara bersamaan dengan menekankan penggunaan salah satu metode tertentu, atau pengunaan salah satu metode misalnya metode kuantitatif sampai selesai, temuannya diteliti lebih lajut dengan metode kualitatif atau sebaliknya. Pengabungan lainnya tidak pada metodenya, tetapi tekhniktekhnik penelitiannya, karena masing-masing metode memiliki tradisi penelitian tertentu dan didukung oleh seperangkat teknik yang lazim digunakannya. Perlu dipahami bahwa metode kuantitaif atau kualitatif berakar dari paradigma yang berbeda, sehingga membedakan pandangan, orientasi berfikir, pemahaman, yang akhirnya akan membedakan bagaimana (perilaku) melakukan penelitian. 2.TEKNIK PENGUMPULAN DATA DAN JENIS DATA Teknik Pengumpulan data Observasi; pengamatan dengan melakukan pencatatan/pengkodean perilaku individu atau suasana (kondisi). Menurut Jmes P. Chaplin, Observasi ialah studi yang disengaja dan 18

26 sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan. Observasi ialah pengujian secara intensional atau bertujuan sesuatu hal, khususnya untuk maksud pengumpulan data. Merupakan suatu verbalisasi mengenai hal-hal yang diamati (Kartini Kartono, 1996: 157). Jenis observasi : a.observasi partisipatif; b.observasi sistematis (structured observation) c.observasi eksperimental Wawancara Teknik penggalian data ini lebih banyak digunakan dalam penelitian kualitatif, walaupun tidak menutup kemungkinan digunakan dalam penelitian kuantitatif. Penggalian data dari responden ini dilakukan dengan bertanya langsung sesuai dengan obyek yang diteliti, permasalahan atau fokus penelitian. Dokumentasi Berbagai data yang sudah tersusun sebagai informasi yang terbukukan, terekam, atau tersimpan dapat digunakan sebagai sumber data. Hasil-hasil riset, data BPS, data institusi, data perusahaan dan sebagainya Focus Group Discution (FGD) 19

27 FGD digunakan sebagai salah satu pengalian data (informasi) pada suatu casus spefisik, kontemporer, lintas disiplin dsb yang dilakukan dengan diskusi kelompok orang-orang yang kompeten/ahli dengan kasus tersebut atau berkaitan langsung dengan maslah atau fokus tertentu. Pertimbangan menentukan siapa yang terlibat dalam FGD berkaitan dengan bebepara hal: 1.Keahlian atau kepakaran seseorang dalam kasus yang akan didiskusikan; 2.Pengalaman praktis dan kepedulian terhadap fokus masalah pribadi terlibat dalam fokus masalah; 3.Tokoh otoritas terhadap kasus yang didiskusikan; 4.Masyarakat awam yang tidak tahu menahu dengan masalah tersebut, namun ikut merasakan persoalan sebenarnya. Jenis Data Data Primer Pertama adalah berbagai informasi tentang responden berkaitan dengan obyek penelitian. Data responden ini dapat dengan pertanyaan/pernyataan terbuka, tertutup atau gabungan tertutup terbuka. 20

28 Dengan demikian, Data primer yang ke-dua adalah data primer yang merupakan item-item pernyataan responden yang diturunkan dari indikator, dimensi dan variabel penelitian yang biasanya digunakan untuk uji hipotesis. Data sekunder adalah data pendukung yang berhubungan dengan tujuaan dan obyek penelitian, baik dari kepustakaan, instansi (Pemda, BPS, data perusahaan, kliping koran, internet, hasil riset peneliti lain dan sebagainya) atau yang terdokumentasikan. Tahapan Penelitian Kualitatif 1.Tentukan pertanyaan yang ingin Anda pelajari. 2.Lakukan latar belakang kajian literatur. 3.Pilihlah metode kulitatif yang sesuai dengan tujuan penelitian anda. 4.Kumpulkan Data. 5.Menganalisis data (data analysis). 6.Siapkan laporan Anda. 21

29 BAB III. DASAR PENELITIAN KESEHATAN 1.KONSEP DASAR PENELITIAN Penelitian saat ini berarti pencarian teori, pengujia teori,atau pemecahan masalah.hal ini berarti bahwa masalah itu ada dan telah diketahui, oleh karenanya memerlukan pemecahan. Kerlinger (1973) mendefiniskan penelitian ilmiah sebagai penelitian yang sistematis, terkontrol, empiris, dan penyelidikan kritis dari proposisi-proposisi hipotesis tentang hubungan yang diperkirakan antara gejala alam. Penelitian disebut sistematis karena mengikuti langkah-langkah mulai dengan identifikasi masalah, menghubungkan masalah dengan teori, mengumpulkan data, analisis dan interpretasi data, menarik kesimpulan dan menggabungkan kesimpulan dalam khasanah pengetahuan. Penelitian terkontrol karena setiap langkah terencana, sehingga khayalan atau dugaan tidak terdapat di dalamnya. Masalah dijelaskan dengan cermat dan terinci, variable diidentifikasi dengan diseleksi, instrumen diseleksi atau dikonstruksi secara cermat serta kesimpulan hanya dapat ditarik dari data yang diperoleh. Dengan demikian rekomendasi yang dikemukakan berdasarkan atas penemuan dan kesimpulan. Jadi, penelitian berbeda dengan pemecahan masalah yang bisa dilakukan secara sepintas tanpa melalui sistematika dan metodologi yang ketat. 22

30 Penelitian kesehatan adalah penelitian yang diterapkan dalam bidang kesehatan.sehingga prinsip prinsip dan sistem yang berlaku tidak jauh berbeda dengan penelitian di bidang lainnya. Perbedaannya hanya pada area penelitian dengan pendekatan teori yang bersumber dari keilmuan kesehatan. Salah satu yang membedakan dengan penelitian kesehatan adalah obyek penelitian yang berupa manusia, baik secara individual maupun kelompok ( komunitas ) sehingga etika dan norma harus diperhatikan, karena manusia terlibat langsung baik sebagai obyek maupun subyek penelitian. Oleh karena itu beberapa peneliti menggolongkan penelitian kesehatan kedalam penelitian sosial. Sesuai dengan keilmuan kesehatan yang terdiri dan dipengaruhi oleh berbagai ilmu yang lain, maka penelitian kesehatan biasa terbagi dalam berbagai cabang ilmu yang mendukung keilmuan kesehatan, yang dapat dilihat pada bagan hubungan dan pengembangan keilmuan kesehatan. Secara garis besar penelitian kesehatan dimulai dengan penetapan masalah, yang akan dipecahkan dengan mengajukan hypothesis. pengajuan hipothesis ini akan diikuri dengan penetapan variabel penelitian yang akan diteliti. Oleh karenanya diperlukan desain penelitian serta instrumen penelitian tertentu sehingga dapat menangkap variabel yang telah ditetapkan. Untuk bisa menangkap variabel maka dibutuhkan obyek penelitian yang terdapat pada populasi atau sampel tertentu. hasil penangkapan data akan diolah serta dianalisa sehingga menghasilkan kesimpulan, 23

31 untuk memecahkan masalah penelitian. Hasil dan rekomendasi penelitian akan dilaporkan untuk memperkaya khasanah pustaka dan keilmuan kesehatan, selengkapnya dapat dilihat pada bagan penelitian. 2.PENGERTIAN PENELITIAN KESEHATAN Penelitian kesehatan merupakan langkah metode ilmiah yang berorientasikan atau memfokuskan kegiatannya pada masalah-masalah yang timbul di bidang kesehatan. Kesehatan itu sendiri terdiri dari dua sub bidang pokok, yakni pertama kesehatan individu yang berorientasikan klinis, pengobatan. Sub bidang kedua yang berorientasi pada kelompok atau masyarakat, yang bersifat pencegahan. Selanjutnya sub bidang kesehatan inipun terdiri dari berbagai disiplin ilmu, seperti kedokteran, keperawatan, epidemiologi, pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan, manajemen pelayanan kesehatan, gizi dsb. Sub bidang tersebut saling berkaitan dan mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat pada umumnya. Sehingga berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian kesehatan dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk memahami permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam bidang kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitative serta masalah yang berkaitan dengan unsure tersebut; dengan mencari bukti dan dilakukan melalui langkah-langkah tertentu yang bersifat ilmiah, sistematis dan logis (Notoatmodjo, 1993). 24

32 3.TUJUAN PENELITIAN KESEHATAN Secara umum tujuan penelitian kesehatan menurut Notoatmodjo (1993), yaitu : 1. Menemukan atau menguji fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan bidang kesehatan. 2. Melakukan analisis terhadap hubungan antara fakta-fakta yang ditemukan dalam bidang kesehatan. 3. Menjelaskan tentang fakta yang ditemukan serta hubungannya dengan teori yang telah ada. 4. Mengembangkan metode atau konsep baru dalam pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. 4.MANFAAT PENELITIAN KESEHATAN Secara singkat, manfaat dari penelitian kesehatan yaitu : 1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan tentang keadaan atau status kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. 2. Hasil penelitian dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber daya dan kemungkinan sumber daya tersebut guna mendukung pengembangan pelayanan kesehatan. 25

33 3. Hasil penelitian dapat dijadikan bahan kajian untuk mencari sebab masalah kesehatan atau kegagalan yang terjadi dalam pelayanan kesehatan. Sehingga dapat dijadikan acuan untuk mencari solusi atau alternatif penyelesaian masalah. 4. Hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijakan pengembangan pelayanan kesehatan. 5.JENIS PENELITIAN KESEHATAN Pengelompokan jenis penelitian kesehatan bermacam-macam. Hal ini tergantung dari metode yang dipakai. Berdasarkan metode, penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi 2 kelompok, yaitu : 1. Metode penelitian survey Dalamm penelitian survey, hasil dari penelitian tersebut merupakan hasil dari keseluruhan walalupun tidak dilakukan ke seluruh populasi namun hanya diambil sampel. Hasil dari sampel tersebut dapat digeneralisasikan sebagai hasil populasi. Metode ini digolongkan menjadi 2 bagian yaitu deskriftif dan analitik. a. Survey deskriftif Dalam survey deskriftif, peneliyian diarahkan untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam satu komunitas. Seperti distribusi penyakit, distribusi jenis kelamin atau karakteristik lainnya. b. Survey analitik 26

34 Pada survey analitik, penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Analitik pada dasarnya digunakan untuk menjawab pertanyaan mengapa (why?). survey analitik terbagi 3, yaitu : 1) Cross sectional Dalam penelitian cross sectional, pengumpulan data baik variable dependent maupun independent dan factor-faktor yang mempengaruhinya dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. 2) Retrospective study Penelitian ini bertujuan melihat fenomena pada masa lalu. Pengumpulan data dimulai dari efek atau akibat yang telah terjadi dan dilihat apakah ada keterkaitan dengan masa lalu. Contoh apabila mencari hubungan antara merokok dengan kanker paru. Maka dimulai dengan mencari data kasus penderita kanker paru kemudian ditanyakan riwayat merokok di masa lampau. 3) Prospective study Penelitian ini bertujuan melihat fenomena ke depan. Dimulai dengan melihat variable penyebab dan dilihat dampaknya di masa datang. Misalnya untuk melihat hubungan antara alcohol dengan kejadian chirosis hati, dimulai dengan mengumpulkan data pengguna alcohol lalu diteruskan dengan obeservasi ke depan apakah yang menggunakan alcohol positif menderita chirosis hati atau tidak. 27

35 2. Metode penelitian eksperimen Penelitian eksperimen, peneliti melakukan perlakuan pada responden dan mengukur akibat atau pengaruhnya. Perlakukan dapat berupa sengaja atau terkontrol. Misalnya penelitian tentang dampak terapi music terhadap tingkat kecemasan pasien yang akan dilakukan operasi. Namun apabila dilihat dari segi kegunaanya, maka penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi : 1. Penelitian dasar (basic of fundamental research) Penelitian ini dilakukan untuk memahami gejala yang muncul pada suatu masalah. Kemudian gejala tersebut dianalisa dan kesimpulannya menjadi teori atau pengetahuan yang baru. 2. Penelitian terapan Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi system atau program yang sudah ada. Penelitian dilakukan dengan menerapkan suatu system atau metode baru namun masih uji coba. 3. Penelitian tindakan Penelitian ini dilakukan untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis guna memperbaiki situasi di suatu komunitas. Penelitian biasanya dilakukan dimana penyelesaian masalah perlu dilakukan. Misalnya penelitian tindakan untuk peningkatan kesehatan masyarakat transmigrasi. 28

36 4. Penelitian evaluasi Penelitian dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap pelaksanan suatu program dalam rangka mencari umpan balik. Misalnya meneliti tingkat kepuasan pasien di rumah sakit setelah menerapakn konsep keperawatan primer. 29

37 BAB. IV MENGGALI PERMASALAHAN Penelitian idealnya diawali oleh sebuah permasalahan yang membutuhkan pemecahan, karena itu Leedy mengatakan no problem no research ( Borden & Abbott, 1996). Dalam penelitian kesehatanpun selalu diawali dengan masalah kesehatan yang harus dipecahkan. Penelitian Kesehatan ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi perbaikan dan pengembangan program kesehatan untuk mencapai status kesehatan yang optimal. Masalah diartikan sebagai kesenjangan antara harapan dengan realita. Masalah sebaiknya hanya terbatas untuk dilakukan pemecahan masalah. Pada umumnya keadaan berikut bisa dijadikan masalah. (McGuigan, 1978) : 1. Bila ada informasi yang mengakibatkan munculnya kesenjangan dalam pengetahuan kita. 2. Bila ada hasil-hasil yang bertentangan 3. Bila ada suatu kenyataan dan kita bermaksud menjelaskan melalui penelitian 1.KARAKTERISTIK MASALAH YANG BAIK 1. Masalah yang diambil benar-benar menarik 30

38 2. Pemecahan masalah harus bermanfaat bagi orang-orang yang berkepentingan di dalam bidangnya 3. Masalah tersebut merupakan sesuatu yang baru 4. Masalah yang baik mengundang rancangan yang lebih komplek 5. Masalah tersebut dapat diselesaikan dalam suatu penelitian sesuai dengan waktu yang diinginkan 6. Masalah tidak bertentangan dengan moral 2.CARA MENDAPATKAN SUATU MASALAH 1. Banyak melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan & fenomena kesehatan dengan cermat dan jeli 2. Membangun sikap kritis dan skeptis yang sehat sehingga selalu mengajukan pertanyaan mengapa, kenapa, apa sebabnya, dan sebagainya 3. Membaca publikasi ilmiah dibidang kesehatan baik jurnal, laporan berkala yang terbitan atau di internet 4. Memaparkan diri pada stimulasi dan iklim ilmiah misalnya hadir dalam diskusi, sarasehan kesehatan 3.LANGKAH-LANGKAH UNTUK IDENTIFIKASI MASALAH 1. Memilih tema berdasarka pengamatan selama ini, dalam pemilihan tema ini 31

39 diperlukan kepekaan serta dipikirkan implikasinya terhadap pengembangan dan perbaikan di bidang kesehatan. 2. Didalam memilih tema pertimbangkanlah minat, kapasitas, ketersediaan waktu, tenaga dan dana 3. Menyempatkan diri mengamat secara langsung untuk mengamati dan mempelajari masalah yang mungkin akan menjadi tema 4. Gunakan metode kuantitif sederhana misalnya kuesioner tertutup sederhana atau metode kualitatif misalnya Wawancara, FGD, dan Observasi. 5. Pelajari literature yang berhubungan denga tema tersebut atau bacaanbacaan yang mendukung ( majalah atau koran ) 6. Diskusi dengan teman sejawat ataupun orang-orang yang berhubungan dengan tema masalah tersebut 7. Diseminarkan dengan teman sejawat untuk umpan balik atau penetapan masalah dan perencanaan penelitiannya Sesuatu atau fenomena dapat disebut masalah yang cukup bermakna atau signifikan : 1. Bila ada waktu tertentu (kejadian atau fenomena terjadi dalam batas waktu tertentu) 2. Berhubungan dengan masalah yang praktis 3. Berhubungan dengan populasi yang secara luas 32

40 4. Dapat mengisi kesenjangan yang terjadi sehingga menjawab atau memecahkan persoalan yang ada 5. Dapat digeneralisasikan dan dimanfaatkan hasilnya 6. Mempertajam definisi suatu konsep atau hubungan 7. Mempunyai banyak implikasi pada masalah praktis yang luas 8. Dapat memberikan kreasi untuk menyusun instrumen untuk observasi dan analisis 9. Memberikan kesempatan untuk pengumpulan data 10. Memberikan kemungkinan untuk eksplorasi 4.PENULISAN RUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang baik sebaiknya ditulis dengan : 1. Kata-kata sederhana, jelas, konkrit dan lugas 2. Mengungkapkan kedudukan masalah dan kaitan dengan teori 3. Mengungkapkan kekhususan masalah disbanding denga teori yang ada 4. Mengungkapkan hubungan fungsional antara variable-variabel yang terdapat didalam masalah 5. Menggambarkan latar belakang penelitian, teori yang mendasari dan asuimsi yang melatarbelakangi analisis masalah 33

41 Contoh rumusan masalah : Apakah ada perbedaan antara siswa SMTA se-padangsidimpuan yang merokok dan yang tidak merokok dalam prestasi akademiknya pada tahun Sumber masalah dalam penelitian kesehatan Telah di kemukakan diatas bahwa penelitian kesehatan adalah penelitian yang diaplikasikan dalam bidang kesehatan.karena itu permasalahan yang dapat diangkat dalam bidang kesehatan bersumber dari aplikasi dan teori kesehatan. Salah satu teori yang dapat diangkat dan merupakan sumber masalah dalam penelitian kesehatan adalah teori HL Blum, yang menyatakan untuk mencapai status kesehatan yang optimal dipegaruhi oleh Perilaku masyarakat, Lingkungan, Sarana Kesehatan dan Factor keturunan ( genetika ) manusia. a.perilaku masyarakat : _ Pengetahuan masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah _ Pengetahuan masyarakat tentang gizi yang seimbang _ Pengetahuan masyarakat tentang factor penyebab perekembangan penyakit menular atauapun non menular _ Sikap masyarakat terhadap orang yang terinfeksi HIV _ Sikap dan persepsi masyarakat terhadap imunisasi bayi _ praktek masyarakat dalam melakukan pencegahan perkembangan penyakit 34

42 _ Praktek masyarakat dalam pengelolaan sampah _ dsb b.lingkungan ( fisik, sosial dan biologi ) _ Kondisi perumahan _ Kondisi lingkungan kerja dan alat kerja _ Penerimaan dan aspek pergaulan antar manusia _ Kebersihan lingkungan dan persampahan. _ Manajemen lingkungan perkotaan _ Pencemaran lingkungan _ Kesehatan veteriner _ dsb c.sarana Kesehatan _ Kebijakan dan program kesehatan _ Manajemen sarana kesehatan _ Konsumen Kesehatan _ Pelayanan kesehatan _ Metode dan teknologi kesehatan _ Institusi pendukung dalam system kesehatan _ dsb d.genetika 35

43 _ Teknologi rekayasa genetika _ Aspek etika dan hukum genetika kesehatan _ Faktor genetika dalam perkembangan penyakit _ dsb Selain dengan melakukan pendekatan berdasarkan teori Blum, permasalahan dapat digali dari pendekatan bidang keilmuan yang terdapat di Ilmu Kesehatan masyrakat, misalnya : Administrasi kebijakan kesehatan, Gizi, Epidemiologi, Biostatistika, Kependudukan, Manajemen informasi kesehatan, Kesehatan kerja, Kesehatan lingkungan, dan Promosi kesehatan. Selain daripada itu dengan pendekatan proses yang akan menguraikan input proses output ( IPO ) pada suatu sistem atau subsistem kesehatan dapat juga digali permasalahan yang akan dijadikan penelitian. Penemuan masalah didapat dari : a. pengalaman dan pengamatan b. kepustakaan c. matakuliah-matakuliah yang pernah diikuti d. jurnal, buku, majalah dan abstrak penelitian e. skripsi, tesis dan disertasi f. dosen, praktisi ataupun teman-teman sejawat 36

44 5.PENULISAN JUDUL PENELITIAN Dalam penelitian masalah yang ingin dipecahkan di tulis dalam perumusan masalah. sedangkan untuk menggambarkan seluruh kegiatan penelitian terdapat pada judul penelitian, karena itu biasanya antara rumusan masalah dan judul penelitian hampir sama. Hal ini wajar karena semua penelitian selalu berangkat dari permasalahan yang ada, sehinga pengambaran penelitian itupun akan selalu mencantumkan permasalahan yang akan dipecahkan. Fungsi judul dalam penelitian adalah : 1. Judul merupakan format kesimpulan ( summary form ), isi dari seluruh penyelidikan 2. Judul merupakan kerangka referensi ( frame of reference ) untuk keseluruhan penelitian 3. Judul merupakan milik peneliti dan oleh karenanya dapat diklaim 4. Judul memungkinkan peneliti-peneliti lain ( sebagai referensi ) untuk kemungkinan mensurvey teori Mengingat fungsi diatas judul sebaiknya ditulis dengan jelas dan spesifik. Konsep utama harus dimasukkan demikian juga variable-variabel yang akan dimasukkan. Jika terlalu banyak variable, maka dipilih istilah yang dapat merangkum seluruh variable tersebut. Dibawah ini disajikan beberapa contoh judul yang sebelum diperbaiki dan setelah diperbaiki. 37

45 Judul yang belum diperbaiki, misalnya : 1. Hubungan kebiasaan dan kepribadian orang tua terhadap masalah kebiasaan anak 2. Kebiasaan merokok siswa SMTA kelas 3 3. Kelakuan diskriminasi visual penderita Schizofrenia Judul yang telah diperbaiki, misalnya ; 1. Faktor-faktor kebiasaan dan kepribadiaan orang tua dikaitkan dengan masalah kebiasaan anak-anak dilingkungan Kompleks Sitataring Tahun Pengaruh teman sejawat dan teman lain terhadap kebiasaan merokok diantara siswa SMTA kelas 3 di kota Padangsisimpuan Tahun Perubahan dalam kelakuan diskriminasi visual penderita Schizofrenia sebagai fungsi pengertian isi stimulus di RSJ Tahun

46 BAB V DESAIN PENELITIAN PRA EKSPERIMEN 1. DESAIN PENELITIAN 1. Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian (Sugiyono, 2010). 2. Berdasarkan tujuan dan masalah yang diteliti, penelitian ini termasuk penelitian pra eksperimen dengan pendekatan one group pra-post test design. Rancangan one group prapost test design adalah mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek diobservasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah intervensi (Nursalam, 2008). 2. JUDUL PENELITIAN Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. 39

47 3. POPULASI Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti tersebut adalah populasi penelitian atau universe (Notoatmodjo, 2010). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Aziz, 2007). Dari pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil sebanyak 45 orang. 4.SAMPEL Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Aziz, 2007). Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil sebanyak 45 orang. 40

48 5. SAMPLING Sampling adalah proses menyeleksi populasi yang ada untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2008). Teknik sampling dalam penelitian ini adalah non probabiliy sampling dengan jenis total sampling yaitu seluruh populasi diambil untuk dijadikan sebagai sampel. 6.VARIABEL Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain (Notoatmodjo, 2010). 1). Variabel Bebas (Independent) Variabel bebas (independent) ini merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (Aziz, 2007). Variabel bebas (independent) pada penelitian ini adalah penyuluhan tentang kelas ibu hamil. 2). Variabel Terikat (dependent) Variabel terikat (dependent) ini merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena variabel bebas (Aziz, 2007). Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil. 41

49 7. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Definisi operasional variabel adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukanobservasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena (Aziz,2007). 1. Variabel Independen : Penyuluhan tentang kelas ibu hamil 2. Definisi operasional : Pemberian informasi tentang kelas ibu hamil melalui media ceramah dan cetak 3. Parameter: 1. Pengertian, 2. Tujuan, 3. Sasaran, 4. Materi dalam kelas ibu hamil 4. Alat ukur: SAP 5. Skala 6. Kategori 1. Variabel Dependen: Pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil 2. Definisi operasional :Sesuatu yang diketahui ibu hamil mengenai pelaksanaan kelas ibu hamil (1. Tahu, 2. Paham, 3. Aplikasi, 4. Analisis, 5. Sintesis, 6. Evaluasi ) 3. Parameter: 1. Pengertian, 2. Tujuan, 3. Sasaran, 4. Materi dalam kelas ibu hamil 4. Alat ukur: kuesioner 5. Skala: ordinal 6. Kategori: Baik, Cukup, Kurang 42

50 Dengan kriteria : 1. Baik : % 2. Cukup : 34-66% 3. Kurang : 0-33%, (Nursalam,2008) 43

51 BAB VI INSTRUMEN PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA 1. INSTRUMEN PENELITIAN Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Kuesioner merupakan alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlah besar dan dapat membaca dengan baik yang dapat mengungkapkan hal-hal yang bersifat rahasia (Aziz, 2007). Kuesioner pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil dibuat oleh peneliti sendiri sebanyak 12 soal, sebelum digunakan terlebih dahulu dikonsultasikan pada dosen pembimbing kemudian dilakukan uji validitas dan realibilitas. 2. PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2008:71). Pengumpulan data dilakukan setelah mendapatkan rekomendasi dari dosen pembimbing dan ijin penelitian dari lembaga pendidikan (STIKes ICMe) serta institusi terkait. Pengumpulan data dilakukan di Desa Sukoiber Kecamatan Gudo Kabupaten jombang. 44

52 Sebelum melakukan pengumpulan data terlebih dahulu peneliti mendata jumlah ibu hamil dengan berkoordinasi bersama bidan desa. Setelah peneliti memperoleh jumlah kemudian peneliti membuat daftar nama, dan dilakukan pengambilan sampel (sampling yaitu dengan total sampling). 3.PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 1. Pengolahan Data Setelah data terkumpul maka dilakukan pengolahan data kemudian dianalisis. Pengolahan data dilakukan (Nazier, 2009) sebagai berikut: 1).Editing Editing adalah kegiatan menyeleksi data yang masuk dari pengumpulan data melalui kuesioner, setelah kuesioner dikumpulkan kemudian peneliti melakukan pemeriksaan terhadap jawaban yang telah diberikan, dan tidak ada kuesioner yang tidak terisi. 2).Coding Coding adalah kegiatan untuk mengklasifikasi data atau jawaban menurut kategorinya masing-masing. Kode yang digunakan: 1.Umur ibu Umur tahun kode U1 Umur tahun kode U2 Umur tahun kode U3, (Hurlock, 2009) 45

53 2.Pendidikan SD kode P1 SMP kode P2 SMA kode P3 Perguruan tinggi kode P4 3.Pekerjaan Ibu rumah tangga kode K1 Pegawai swasta kode K2 Wiraswasta kode K3 PNS kode K4 4.Hamil Anak ke 1 Kode H1 Anak ke 2-4 kode H2 Anak ke >4 kode H3 5.Informasi tentang kelas ibu hamil Tenaga kesehatan kode T1 Media cetak kode T2 Elektronika kode T3 Teman kode T4 Keluarga kode T5 46

54 3)Scoring Scoring adalah kegiatan menyekor hasil cheklist observasi yang dilakukan pada responden. a.variabel pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil Ya = 1 Tidak = 0 Skor jawaban dikonversi kedalam persentase menggunakan rumus: Keterangan: p : persentase f : jumlah jawaban n : jumlah skor maksimal Kriteria pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil sebagai berikut (Nursalam, 2008): Baik: % Cukup: 34-66% Kurang: 0-33% 4), Transferring Transferring adalah kegiatan memindahkan jawaban atau kode jawaban ke dalam master sheet (terlampir). 5), Tabulating 47

55 Tabulating adalah kegiatan menyusun dan meringkas data yang masuk dalam bentuk tabel-tabel (dummy table). 4. ANALISA DATA Analisis statistik digunakan pada kuantitatif atau data yang dikuantitatifkan (Nursalam, 2008). Analisis data bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel (independent) penyuluhan tentang kelas ibu hamil dengan variabel (dependent) pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil. Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil menggunakan uji statistik Wilcoxon tingkat signifikan á=0,05 dengan pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. ñ < á :H1 diterima yang berarti ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil 2. ñ > á :H1 ditolak yang berarti tidak ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang pelaksanaan kelas ibu hamil 48

56 5. ETIKA PENELITIAN Penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, penelitian dilakukan dengan menggunakan etika sebagai berikut (Nursalam, 2008) sebagai berikut: 1. Memberikan Informed Consent Lembar persetujuan diedarkan kepada responden sebelum penelitian dilaksanakan terlebih dahulu responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang akan terjadi selama pengumpulan data. Jika responden bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut, bila tidak bersedia maka peneliti harus tetap menghormati hak-hak responden. 2. Anonymity (tanpa nama) Dalam menjaga kerahasiaan identitas responden peneliti tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data dan cukup memberikan kode. 3. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dan kerahasiaan dari responden dijamin peneliti. 49

57 BAB. VII TEORI & TINJAUAN KEPUSTAKAAN 1. TEORI Dalam penelitian teori sangat diperlukan karena merupakan dasar pijakan penelitian dan sumber permasalahan yang akan dipecahkan dalam penelitian. Menurut Kerlinger ( 1973 ), teori adalah seperangkat konstuk ( konsep ), definisi, dan proporsisi yang menyajikan gejala atau fenomena secara sistematis, merinci hunbungan antara variable-variabel dengan tujuan meramalkan dan menerangkan gejala tersebut. Fungsi teori dalam penelitian adalah : 1. sebagai identifikasi awal dari masalah peelitian dengan menampilkan kesenjangan, bagian-bagian yang lemah, dan ketidaksesuiannya dengan penelitian-penelitian terdahulu 2. untuk mengumpulkan semua konstruk atau konsep yang berkaitan dengan penelitian 3. untuk menampilkan hubungan-hubungan variable yang telah diselidiki 2.KAJIAN PUSTAKA Adalah proses umum yang kita lalui untuk mendapatkan teori terdahulu. Gay ( 1976 ) menyatakan kajian pustaka meliputi identifikasi secara sistematis, penemuan, 50

Pengantar Metodologi Penelitian. 1. Pengetahuan, Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pengantar Metodologi Penelitian. 1. Pengetahuan, Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pengantar Metodologi Penelitian 1. Pengetahuan, Filsafat, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Akal budi dan sifat ingin tahu manusia, memampukan dan mendorongnya untuk melakukan penelitian: mengkaji fenomena

Lebih terperinci

Modul Perkuliahan IV. Metode Penelitian Kualitatif. Proses Penelitian Kualitatif. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI

Modul Perkuliahan IV. Metode Penelitian Kualitatif. Proses Penelitian Kualitatif. Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm. Modul ke: Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul ke: 04 Ponco Fakultas ILMU KOMUNIKASI Modul Perkuliahan IV Metode Penelitian Kualitatif Proses Penelitian Kualitatif Budi Sulistyo., S.Sos., M.Comm Program Studi Public Relations Judul Sub Bahasan

Lebih terperinci

Metode Penelitian. Metodology (Methodology)

Metode Penelitian. Metodology (Methodology) Metode Penelitian Metodology (Methodology) Sekumpulan peraturan, kegiatan dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu Studi atau analisis teoretis mengenai suatu cara / metode Cabang ilmu

Lebih terperinci

BAB 2 ETIKA, KLASIFIKASI DAN PROSES PENELITIAN

BAB 2 ETIKA, KLASIFIKASI DAN PROSES PENELITIAN BAB 2 ETIKA, KLASIFIKASI DAN PROSES PENELITIAN A. ETIKA PENELITIAN Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Rangkuman

Lebih terperinci

PERTEMUAN 10 ETIKA PENELITIAN

PERTEMUAN 10 ETIKA PENELITIAN PERTEMUAN 10 ETIKA PENELITIAN A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai etika penelitian. Melalui ekspositori, Anda harus mampu: 10.1.Menjelaskan etika penelitian. 10.2.Menjelaskan

Lebih terperinci

DASAR PENELITIAN KESEHATAN Oleh : Yudhy Dharmawan, S.KM, M.Kes

DASAR PENELITIAN KESEHATAN Oleh : Yudhy Dharmawan, S.KM, M.Kes DASAR PENELITIAN KESEHATAN Oleh : Yudhy Dharmawan, S.KM, M.Kes BAB. I. KONSEP DASAR PENELITIAN Penelitian saat ini berarti pencarian teori, pengujia teori,atau pemecahan masalah.hal ini berarti bahwa masalah

Lebih terperinci

ETIKA PENELITIAN. Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet

ETIKA PENELITIAN. Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet ETIKA PENELITIAN Metode Penelitian Kuantitatif Bidang Kesmavet Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Etimologis kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Konteks filsafat

Lebih terperinci

A. Definisi Etika Penelitian B. Prinsip Prinsip Etika Penelitian

A. Definisi Etika Penelitian B. Prinsip Prinsip Etika Penelitian A. Definisi Etika Penelitian Etika berasal dari bahasa Yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek etimologis memiliki makna kebiasaan dan peraturan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Menurut

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami etika dalam penelitian pendidikan

Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami etika dalam penelitian pendidikan Etika Penelitian Afid Burhanuddin Capaian Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami etika dalam penelitian pendidikan Indikator Mahasiswa mampu memahami pengertian etika penelitian. Mahasiswa mampu memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan jenis korelasi dan pendekatan cross sectional. Penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Waktu Pengambilan data di lakukan pada bulan April Mei 2016 Sedangkan proses

BAB IV METODE PENELITIAN. Waktu Pengambilan data di lakukan pada bulan April Mei 2016 Sedangkan proses BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat penelitian 4.1.1 Waktu penelitian Waktu Pengambilan data di lakukan pada bulan April Mei 2016 Sedangkan proses penelitian ini di laksanakan pada bulan Juni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasi. Peneliti korelasi adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan melibatkan minimal dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelurahan Pulubala merupakan kelurahan yang memiliki angka kejadian DBD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelurahan Pulubala merupakan kelurahan yang memiliki angka kejadian DBD BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang menjadi pilihan peneliti yaitu kelurahan Pulubala Kecamatan Kota Tengah Kota Gorontalo. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Paradigma Penelitian Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisinya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu untuk mencari arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu pada bulan mei dari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 1 minggu pada bulan mei dari BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMP Negeri 1 Bulawa yang terletak di desa Mopuya, Kecamatan Bulawa, Kabupaten Bone Bolango. 3.1.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Point time. Tempat penelitian dilakukan di RB Hj. S.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini peneliti menggunakan rancangan Point time. Tempat penelitian dilakukan di RB Hj. S. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, dan akurat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Tamalate Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Adapun alasan pemilihan lokasi karena tersedianya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan membuktikan hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku pencegahan stroke. Sebagai alat pengumpul data utama

Lebih terperinci

Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif. Desain Penelitian - 2

Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif. Desain Penelitian - 2 Tipe desain penelitian Desain penelitian survey analitik Desain penelitian eksperimental Penelitian kualitatif Desain Penelitian - 2 Suatu rencana, dan strategi penelitian untuk menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan tipe penelitian Kualitatif Fenomenologi. Penelitian fenomena ini pertama

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik.

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif analitik. Peneliti akan melakukan pengukuran variabel independent dan dependent, kemudian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian, 3.8) Alat Pengumpulan Data, 3.9) Metode Pengumpulan Data, 3.10) BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas tentang 3.1) Desain Penelitian, 3.2) Kerangka Operasional, 3.3) Populasi, Sampel, dan Sampling, 3.4) Kriteria Sampel, 3.5) Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani methodos yang merupakan sambungan kata depan meta (secara harfiah berarti menuju, melalui, mengikuti sesudah) dan kata benda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang data-datanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh dari pengukuran maupun dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode korelasional dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan tipe atau jenis penelitian quasi eksperimen kuantitatif yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan memberikan sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan persiapan yang sesuai dengan prosedur penelitian. Persiapan-persiapan ini akan membantu kelancaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:2) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:2) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan BAB III METODE PENELITIAN Menurut Arikunto (009:160) metode penelitian adalah metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya sedangkan menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini dibahas tentang desain dan jenis penelitian, subyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, fokus studi dan definisi operasional, instrumen penelitian dan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan termasuk jenis penelitian non-eksperimental observasional bersifat diskriptif analitik (eksplanatori reseach),

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Product Positioning Pada Clothing Arena Experience

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik, yaitu penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui pengajuan hipotesa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana akan diteliti hubungan variabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran resiliensi pada istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga dengan menggunakan kajian fenomenologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian non-eksperimental. Metode yang digunakan adalah deskriptif korelasional dengan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variable bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diangkakan (Sugiyono, 2003). Maka jenis penelitian yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian kuantitatif, adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Tumpal Manik, M.Si Website :

METODOLOGI PENELITIAN. Tumpal Manik, M.Si    Website : METODOLOGI PENELITIAN Tumpal Manik, M.Si Email : tmanyk@yahoo.com tmanik@umrah.ac.id Website : http:/tumpalmanik BAB II PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN Materi Pengantar Metolit : 1.1 Pengertian Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu

BAB III METODE PENELITIAN. descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen yaitu descriptive analytic dengan pendekatan cross sectional, dimana waktu pengukuran observasi data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey analitik, yang mana diteliti hubungan variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M Dunda Limboto. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. obyek dan subyek penelitian. Rancangan penelitian secara survei untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang mendapatkan hasil gambaran secara menyeluruh tentang obyek dan subyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi & Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di RSUD Prof. Dr. Hi. Aloei Saboe Kota Gorontalo pada bulan Mei tahun 2013. 3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survei analitik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan rancangan penelitian Rancangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana diterapkan (Nursalam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian analisis regresi, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian analisis regresi, dimana 8 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian analisis regresi, dimana peneliti bermaksud mengetahui pengaruh terhadap variabel dependen bila dua atau lebih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi peneilitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Pertemuan 3 JENIS DAN METODE PENELITIAN RASIONAL Dilakukan dg dg cara yg yg masuk akal shg Terjangkau terjangkau penalaran manusia CARA ILMIAH KEGIATAN PENELITIAN DIDASARKAN CIRI-CIRI

Lebih terperinci

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI

NANDI WARNANDI. A l a m a t. Kantor : Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI A l a m a t Kantor : NANDI WARNANDI Jurusan Pendidikan Luar Biasa FIP UPI Jalan Dr. Setiabudi No.229 Bandung 40154 Telp. (022) 2013163 ext. 4313 Rumah : Komplek Perumahan Bumi Panyileukan Blok C 13 No.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Sesuai dengan karakteristik objek penelitian berupa berbagai peristiwa di masa lampau, maka metode penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk menyusun karya ilmiah ini,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan metode pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan,

III. METODE PENELITIAN. akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan, 49 III. METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan peran Guru IPS dalam membina akhlakul karimah peserta didik di SMP IT Ar Raihan. Untuk mencapai tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan terikat yang dilakukan dengan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian audit komunikasi pada umumnya merupakan jenis penelitian terapan yang menggunakan strategi penelitian ganda (multiple research strategies), istilah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian merupakan langkah-langkah atau metode ilmiah yang mengikuti aturan atau prosedur tertentu. Ruseffendi mengemukakan bahwa: Penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Rancangan Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif analityc dengan rancangan cross sectional study, yaitu setiap variabel diobservasi hanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalah penelitian yang ingin dijabarkan disini adalah mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Permasalah penelitian yang ingin dijabarkan disini adalah mengenai BAB III METODE PENELITIAN Permasalah penelitian yang ingin dijabarkan disini adalah mengenai pengalaman subjek yang menderita HIV positif. Teori Viktor E. Frankl dalam penelitian ini dinyatakan bukan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah survai analitik yaitu survai atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikan secara sistematis yang ditujukan pada penyediaan informasi untuk menyelesaikan masalah-masalah Cooper dan Emory

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan desain penelitian kualitatif dengan metode fenomenologi deskriptif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dimana penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfokus menggambarkan dan memahami fenomena dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara dua 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan bentuk studi korelasional yang merupakan penelitian atau penelaahan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi dimana akan menggali hubungan antara pengetahuan dan kepatuhan menjalankan terapi diit pada penderita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN Bagian ini akan membahas tentang (1) Pendekatan dan Rancang Penelitian, (2) Kehadiran Peneliti, (3) Sumber Data Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan Data, (5) Analisis Data,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Tipe Penelitian Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta penelitian ini juga bermaksud untuk menguji hipotesis antara kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan studi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan studi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan metode diskriptif korelasional dan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampai dengan 4 Juni Lokasi penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas

BAB III METODE PENELITIAN. sampai dengan 4 Juni Lokasi penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian di Puskesmas Sidomulyo Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo dan penelitian telah di laksanakan pada tanggal 21 Mei sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian sangat penting keberadaannya didalam proses penelitian yang dilakukan secara terencana dan sistematis, metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah analitik yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independent dan dependent melalui

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai konsep kesehatan mental menurut pandangan orang Melayu Riau, sehingga menggunakan metode kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan

BAB III METODA PENELITIAN. A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi yaitu penelitian yang dilakukan untuk melihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah diskriptif korelasional dengan menggunakan pendekatan cross-sectional, yaitu penelitian yang menekankan pada pengukuran data variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kuantitatif. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif korelasi yaitu suatu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, karena dalam penelitian kualitatif ini, peneliti ingin mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik. Metode yang digunakan adalah survey, melalui wawancara dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Karakter merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan dalam jiwa individu. Proses pendidikan karakter dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian tentang volunterisme pemuda kota dalam KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini dimaksudkan untuk memberikan penjelasan sebagaimana peneliti menjawab pertanyaan dalam permasalahan penelitian seperti diuraikan pada bab pertama, yakni bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional yaitu pengumpulan data penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan dengan tujuan penelitian, maka jenis penelitian ini yang digunakan adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu pengetahuan dengan menggunakan metode-metode ilmiah Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Penelitian eksperimen yaitu suatu penelitian dengan melakukan percobaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011).

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali. dengan faktor efek (Notoatmodjo, 2011). BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik yaitu metode penelitian yang menggali bagaimana

Lebih terperinci

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design:

O1 (X) O2. BAB lll METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: BAB lll METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental design: one group pre and post test design atau disebut juga rancangan sebelum dan sesudah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi karena menjelaskan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2008). Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah correlation study yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu. BAB III METODE PENELITIAN D. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Badan Sosial Mardiwuto, Yayasan dr. Yap Prawirohusodo, Yogyakarta. Peneliti mengambil lokasi tersebut karena di tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Waktu, Populasi dan Sampel Penelitian Pada bagian ini, peneliti akan menguraikan mengenai lokasi, waktu, populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian. 1.

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN 41 BAB III METODA PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperiment dengan rancangan Non Equivalent Control Group Design, dimana pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kepemimpinan transformasional dalam pembinaan toleransi budaya mahasiswa yang tinggal di Ma had al-jami

Lebih terperinci

BAB III Metodologi Penelitian. waktu, merupakan suatu upaya untuk menemukan

BAB III Metodologi Penelitian. waktu, merupakan suatu upaya untuk menemukan BAB III Metodologi Penelitian 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma Penelitian pada hakikatnya ada konteks khusus atau dimensi waktu, merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran atau untuk membenarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kelurahan Kayubulan Kecamatan

Lebih terperinci