LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA KESIAPAN INFRASTRUKTUR DAN ANGKUTAN LEBARAN 2016 KE PROVINSI JAWA TIMUR JUNI 2016

Transkripsi

1 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA KESIAPAN INFRASTRUKTUR DAN ANGKUTAN LEBARAN 2016 KE PROVINSI JAWA TIMUR JUNI 2016 KOMISI V DPR-RI JAKARTA,

2 DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN... 3 I.1. Dasar Hukum... 3 I.2. Maksud dan Tujuan I.3. Lokasi dan Waktu I.4.Daftar Anggota Rombongan 4 II.. GAMBARAN UMUM KESIAPAN ANGK.LEBARAN II. 1. PRESENTASI DITJEN PERHUBUNGAN UDARA...6 II. 2. PRESENTASI OTORITAS BANDARA 17 1II. TEMUAN DAN REKOMENDASI 26 VI. PENUTUP

3 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA KESIAPAN INFRASTRUKTUR DAN ANGKUTAN LEBARAN 2016 I. PENDAHULUAN I.1 Dasar Hukum KE PROVINSI JAWA TIMUR JUNI Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23; 2. Undang-Undang RI Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Perubahan Terhadap Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. I.2 Maksud dan Tujuan Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah : a. Untuk melakukan pengawasan dengan melihat secara langsung kondisi kesiapan infrastruktur dalam rangka angkutan lebaran 2016 b. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan infrastruktur angkutan lebaran Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan Fungsi dan Tugas Dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3), Peraturan Dewan 3

4 Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yaitu: butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk APBN, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya; butir d. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah. Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan bahwa: Dalam melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat: butir f mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan kerja spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditindaklanjuti. I.3 Lokasi dan Waktu Dalam Masa Sidang V Tahun Sidang , Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik dalam rangka peninjauan infrastruktur kesiapan angkutan dalam menghadapi angkutan lebaran 2016 jalan pada tanggal Juni Dalam kunjungan ini, Komisi V DPR RI melakukan peninjauan, pertemuan, penyerapan aspirasi, dialog, dan melakukan komunikasi intensif dengan mitra Komisi V yang terkait. Adapun agenda kunjungan di Sulawesi Selatan adalah : 1. Pertemuan dengan mitra Komisi V yang terkait dengan angkutan lebaran 2016 yaitu Ditjen Hubud, Otoritas Bandara Juanda, BMKG, Basarnas, Direksi PT AP I, LPPNPI, Ditjen Bina Marga, Ditjen Perkeretaapian & PT KAI, Ditjen Hubla, Otoritas dan Syahbandar Pelabuhan Tj. Perak, didampingi Direksi PT Pelindo III, PT ASDP, PT Pelni serta BMKG dan Basarnas PT Citra Margatama Surabaya, Dirut PT Jasa Marga & GM PT Marga Nujyasumo Agung tol Surabaya-Mojokerto) dan Dirlantas Jatim. 2. Kunjungan lapangan ke Tol Waru-Juanda, Terminal Purabaya Bungurasih, Stasiun Pasar Turi, dan Pelabuhan Tanjung Perak. 4

5 I.4 Daftar Anggota Rombongan Anggota Komisi V DPR RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja Spesifik dalam rangka peninjauan jalan Palu-Parigi adalah sebagai berikut: DAFTAR NAMA ANGGOTA KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR-RI DALAM RANGKA KESIAPAN ANGKUTAN LEBARAN 2016 KE PROPINSI JAWA TIMUR TGL JUNI 2016 NO. NO. ANG N A M A FRAKSI JABATAN 1. A-310 H. MUHIDIN M. SAID, SE, MBA PG KETUA TIM/ PIMPINAN KOM V 2. A-381 IR. FARY DJEMI FRANCIS. MMA P GERINDRA KETUA KOMISI V 3. A-198 Ir. BUDI YUWONO, DIPL.SE PDIP ANGGOTA 4. A-225 Ir. RENDY M. A. LAMADJIDO, MBA PDIP ANGGOTA 5. A-201 HJ. SADARESTUWATI. S.PA.,M.MA PDIP ANGGOTA 6. A-288 Dr. H. GATOT SUDJITO, M.Si PG ANGGOTA 7. A- 311 HAMKA B KADY PG ANGGOTA 8. A-374 H. MOH. NIZAR ZAHRO, SH P GERINDRA ANGGOTA 9. A-390 H. ANDI IWAN DARMAWAN ARAS, SE P GERINDRA ANGGOTA 10. A-456 WILLEM WANDIK,S.SOS PD ANGGOTA 11. A-487 H. SUNGKONO PAN ANGGOTA 12. A-45 NENG EEM MARHAMAH ZULFA HIZ, S.Th.I PKB ANGGOTA 13. A-114 Ir. H. SIGIT SOSIANTOMO PKS ANGGOTA 14. A-543 Hj. FATMAWATI RUSDI, SE PPP ANGGOTA 15. A-23 Drs. H. SOEHARTONO P NASDEM ANGGOTA 16 A-548 FAUZIH H. AMRO, M.Si P HANURA ANGGOTA 5

6 II. GAMBARAN UMUM KESIAPAN ANGKUTAN LEBARAN 2017 Gambaran umum kesiapan angkutan lebaran 2017 dipresentasikan oleh mitra komisi v terkait yakni, Ditjen Perhubungan Udara yang dilengkapi dengan paparan LPPNPI, Otoritas Bandara, Basarnas, BMKG. Gambaran kesiapan angkutan lebaran juga ditunjukkan oleh Ditjen perhubungan Darat melalui, PT.Jasa Marga, Pengelola tol swasta pada kunjunga lapangan. Ditjen Perkeretapian juga menunjukkan kesiapannya antara lain pada kunjungan lapangan ke stasiun Pasar Turi. Sementara pada kunjungan ke pelabuhan Tanjung Perak, Ditjen Perhubungan Laut menunjukkan kesiapannya dengan mempersilahkan Komisi V mengecek kapal yang sedang bersandar di Pelabuhan Tanjung Perak. II.1. Presentasi Ditjen Hubungan Udara 6

7 7

8 8

9 9

10 10

11 Kesiapan Angkutan Udara Lebaran 2016 Badan usaha angkutan udara niaga berjadwal beroperasi: 14 airlines Armada yang beroperasi : 526 pesawat Kapasitas seat yang tersedia domestik : Kapasitas seat yang tersedia internasional : Perkiraan jumlah penumpang domestik : Perkiraan jumlah penumpang internasional : Perkiraan kenaikan penumpang : 7,6 % Bandara yang dipantau : 35 Periode pemantauan : 24 hari Perkiraan kap extra flight : 5 % 11

12 12

13 Pos Koordinasi (Posko) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara membentuk posko pengendalian dan monitoring angkutan udara Lebaran 2016 sebagai bagian dari Posko Terpadu Angkutan Lebaran Tingkat Nasional bertempat di Ruang Nanggala, Gedung Cipta Lt 7 Kementerian Perhubungan mulai tanggal 24 Juni s/d 17 Juli 2016 selama 24 jam; Disamping pos koordinasi di kantor pusat, diinstruksikan diseluruh bandar udara dengan titik pemantauan pada 35 (tiga puluh lima) bandar udara. Pos koordinasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menampilkan informasi seputar angkutan udara Lebaran 2016 yang terdiri dari : Statistik Lalu Lintas Angkutan Udara di Bandar Udara yang dipantau Pantauan Kamera CCTV 13

14 Radar ADS-B Flight Information Display System (FIDS) Data Informasi Lainnya Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kepada Kantor Otoritas Bandar Udara Dalam Rangka Angkutan Lebaran : 1. Mengawasi kesiapan bandar udara di wilayahnya secara keseluruhan termasuk peralatan dan personilnya dalam menghadapi Angkutan Lebaran 2016; 2. Senantiasa melaksanakan dan meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan serta pelayanan di bandar udara, khususnya selama pelaksanaan Angkutan Lebaran 2016 berlangsung sesuai peraturan dan ketentuan; 3. Mengawasi kesiapan operator penerbangan yang beroperasi di wilayahnya termasuk armada dan crew dalam menghadapi Angkutan Lebaran 2016; 4. Mengawasi pelaksanaan optimalisasi slot time bandar udara; Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kepada Penyelenggara Bandar Udara Dalam Rangka Angkutan Lebaran : 1. Mengoptimalkan sistem keamanan bandar udara dan sistem keamanan penerbangan; 2. Meninjau dan memastikan kemampuan dan kapasitas operasi bandar udara terkait fasilitas, personel dan prosedur; 3. Meninjau dan memastikan tingkat keselamatan, keamanan serta pelayanan di bandar udara terkait operasi pesawat udara, penumpang dan barang; 4. Melakukan pemeriksaan keamanan pesawat udara, penumpang dan barang sesuai dengan prosedur dengan mengoptimalkan fasilitas dan personel yang ada; 5. Memasang lampu penerangan yang cukup dan tidak membahayakan keselamatan penerbangan pada area yang gelap di daerah keamanan terbatas; 6. Meninjau dan memastikan penyesuaian jam operasi Bandar Udara dalam mendukung kelancaran, kemudahan dan keberhasilan pelaksanaan penerbangan selama Angkutan Udara Lebaran 2016, dengan tetap memperhatikan terpenuhinya ketentuan keselamatan dan keamanan penerbangan; 7. Mengoptimalkan penggunaan slot bandar udara di lingkungan wilayah kerjanya; 14

15 8. Melakukan publikasi melalui NOTAM apabila dilakukan perpanjangan/ perubahan sementara jam operasi bandar udara terkait jadwal penerbangan selama Angkutan Udara Lebaran 2016; 9. Menyiapkan segala fasilitas yang diperlukan guna membantu kelancaran pemeriksaan penumpang di security check point; 10. Menginstruksikan kepada petugas di Bandar Udara agar lebih proaktif dalam membantu kelancaran pelayanan kepada penumpang sesuai Memberikan pelayanan kepada penumpang sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 185 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri; 11. Meningkatkan pengamanan terhadap barang dan bagasi penumpang agar tidak terjadi kehilangan; 12. Memonitor pemberlakuan tarif penumpang angkutan udara sesuai PM 14 tahun 2016 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penentapan Tarif Batas Atas dan Batas Bawah Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri selama Angkutan Lebaran 2016; 13. Berkoordinasi dan membantu pemecahan masalah serta mempersiapkan dan melaksanakan standar prosedur operasi pelayanan kepada para penumpang jika terjadi keterlambatan penerbangan, sehingga dapat menjaga tingkat kenyamanan, keamanan dan keselamatan para penumpang; 14. Senantiasa berkoordinasi dengan pihak/instansi terkait selama pelaksanaan Angkutan Udara Lebaran 2016; 15. Membentuk posko Angkutan Udara Lebaran 2016 di bandar udara dan melaporkannya kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara; Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kepada Penyelenggara Navigasi Penerbangan Dalam Rangka Lebaran : 1. Penyelenggaraan pelayanan lalu lintas penerbangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 2. Melaporkan kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara, jika terjadi penyimpangan yang dapat membahayakan keselamatan; 3. Mengoptimalkan sistem pelayanan navigasi penerbangan; 4. Meninjau dan memastikan kemampuan dan kapasitas pelayanan Telekomunikasi penerbangan terkait fasilitas, personel dan prosedur; 5. Mengoptimalkan penggunaan slot bandar udara di lingkungan wilayah kerjanya; 6. Memastikan ada primary dan secondary frekuensi untuk setiap stasiun radio darat penerbangan dalam menghadapi Angkutan Udara Lebaran 2016; 15

16 7. Menjamin konektivitas komunikasi satelit tetap berlangsung dengan baik selama masa Angkutan Udara Lebaran 2016; 8. Diharuskan setiap pemandu komunikasi penerbangan yang bertugas mematuhi Letter of Agreement (LOA) yang telah di tanda tangani bersama antar sesama unit ATS; 9. Meninjau dan memastikan tingkat availability, reability & integrity dalam pelayanan telekomunikasi penerbangan sesuai CASR 171; 10. Melakukan pemeriksaan fasilitas navigasi penerbangan dan personel yang ada; 11. Meninjau dan memastikan penyesuaian jam operasi sesuai operasional bandar udara dalam mendukung kelancaran, kemudahan dan keberhasilan pelaksanaan penerbangan selama Angkutan Udara Lebaran 2016, dengan tetap memperhatikan terpenuhinya ketentuan keselamatan dan keamanan penerbangan; 12. Melakukan publikasi melaui NOTAM apabila dilakukan perubahan sementara dalam pelayanan navigasi penerbangan terkait jadwal penerbangan selama angkutan udara Lebaran 2016; 13. Pelayanan Informasi Aeronautika dijalankan sesuai dengan aturan yang berlaku; 14. Memastikan kelancaran Informasi Air Traffic Service (Flight Plan, Departure Message dan Arrival Message); 15. Mengupdate data base NOTAM yang masih berlaku dan mencabut / mengganti NOTAM yang berisi kegiatan yang sudah selesai dilaksanakan; 16. Menyediakan Informasi Preflight Information Buletin dan Post Flight Buletin; 17. Melakukan optimalisasi pada Fasilitas Navigasi Penerbangan, pelayanan navigasi penerbangan, dan penerapan prosedur penerbangan; Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kepada Badan Usaha Angkutan Udara Dalam Rangka Angkutan Lebaran : 1. Utamakan keselamatan penerbangan; 2. Cek dan pastikan kesiapan armada dan crew dalam menghadapi Angkutan Udara Lebaran 2016; 3. Segera menyampaikan rencana operasi pada masa Angkutan Udara Lebaran 2016 termasuk rencana penambahan kapasitas kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara; 4. Memberlakukan tarif sesuai PM 14 Tahun 2016 tentang Mekanisme Formulasi Perhitungan dan Penentapan Tarif Batas Atas dan Batas Bawah Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri; 16

17 5. Memberlakukan sistem reservasi serta pengaturan transfer / transit penumpang dengan efektif dan efisien; 6. Mematuhi ketentuan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 89 Tahun 2015 tentang Penanganan Keterlambatan Penerbangan (Delay Management) Pada Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal Di Indonesia; 7. Memberikan pelayanan kepada penumpang sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 185 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Penumpang Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri; 8. Meningkatkan pengamanan terhadap barang dan bagasi penumpang agar tidak terjadi kehilangan; 9. Mematuhi ketentuan pada Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara tentang Kewajiban Badan Usaha Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri terhadap Refund Ticket Pembatalan Penerbangan Akibat Force Majeure; II.2. Presentasi Otoritas Bandara Wilayah III Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4956). 2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM.41 tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas Bandar Udara. 3. Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor: KP. 182 Tahun 2016 tentang Pembentukan Tim Pos Koordinasi (POSKO) Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2016 (1437 H). 4. Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor: KP. 322 Tahun 2016 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2016 (1437 H). 5. Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor : INST. 3 Tahun 2016 tentang Monitoring Daerah Angkutan Udara Lebaran Tahun 2016 (1437 H). Tugas dan Fungsi Kantor Otoritas Bandar Udara : Pengaturan, pengendalian, dan pengawasan kegiatan penerbangan di bandar udara Pengaturan meliputi penyusunan SOP, Petunjuk Pelaksanaan, Petunjuk Teknis, dan regulasi lainnya yang berlaku dalam lingkungan Wilayah Kerja Kantor Otoritas Bandar Udara. 17

18 Pengendalian meliputi pemberian bimbingan, arahan, sertifikasi, dan perijinan. Pengawasan meliputi inspeksi, pengujian, monitoring, surveillance, dan audit. Pelaksanaan Koordinasi kegiatan Pemerintahan di bandar udara Pemberian sertifikat kelaikudaraan standar lanjutan untuk pesawat udara bukan kategori transport atau bukan niaga 18

19 Sumber Daya Manusia Jumlah total Pegawai 129 Orang, terdiri atas: 1. Pejabat Struktural : 10 Orang 2. Inspektur Penerbangan : a. Pesawat Udara : 12 Orang b. Angkutan Udara : 3 Orang c. Bandar Udara : 11 Orang d. Navigasi Penerbangan : 9 Orang e. Keamanan Penerbangan : 22 Orang 3. Pejabat Fungsional Umum : 62 Orang Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kepada Kantor Otoritas Bandar Udara Dalam Rangka Angkutan Lebaran : 1. Mengawasi kesiapan bandar udara di wilayahnya secara keseluruhan termasuk peralatan dan personilnya dalam menghadapi Angkutan Lebaran

20 2. Senantiasa melaksanakan dan meningkatkan pembinaan dan pengawasan terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan serta pelayanan di bandar udara, khususnya selama pelaksanaan Angkutan Lebaran 2016 berlangsung sesuai peraturan dan ketentuan. 3. Mengawasi kesiapan operator penerbangan yang beroperasi di wilayahnya termasuk armada dan crew dalam menghadapi Angkutan Lebaran Mengawasi pelaksanaan optimalisasi slot time bandar udara. Pos Koordinasi (POSKO) Terpadu di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya dilakukan selama 24 jam, dengan melibatkan: a. Penyelenggara Bandar Udara; b. Kantor Otoritas Bandar Udara; c. TNI AL; d. TNI AU; e. Kepolisian; f. Bea Cukai; g. Imigrasi; dan 20

21 h. Kekarantinaan (Kesehatan, Pertanian, dan Perikanan). POSKO TERPADU menampilkan informasi seputar Angkutan Udara Lebaran 2016 yang terdiri dari : a. statistik pergerakan pesawat udara, penumpang, dan barang di Bandar Udara Internasional Juanda Surabaya; b. Flight Information Display System (FIDS); dan c. data cuaca, flight radar, dan berita. Pengawasan Kelaikudaraan secara Nasional : Target jumlah pesawat yang akan dilakukan ramp check adalah sebanyak 529 pesawat komersil. Total jumlah pesawat yang sudah dilakukan ramp check adalah sebanyak 515 pesawat komersil. belum dilakukan ramp check adalah sebanyak 14 pesawat komersil, yang disebabkan karena: - pesawat dalam masa perawatan di hanggar; - pesawat sudah dinyatakan tidak laik terbang, namun belum dihapus dari database Total pelaksanaan ramp check yang dilakukan oleh Inspektur Direktorat Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) dan 10 Kantor Otoritas Bandar Udara adalah sebanyak 1362 kali kegiatan (beberapa pesawat ada yang diperiksa hingga beberapa kali). Pengawasan Kelaikudaraan Dalam Wilayah Kerja Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III : Total pelaksanaan ramp check yang dilakukan oleh Inspektur Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah III adalah sebanyak 32 kali kegiatan, yang dilakukan di Surabaya, Yogyakarta, Banjarmasin, dan Malang. Total yang sudah dilakukan ramp check adalah sebanyak 179 pesawat komersil. Dari hasil ramp check tidak ada temuan yang menyangkut kelaikan terbang pesawat. 21

22 22

23 23

24 24

25 25

26 III. Temuan Hasil peninjauan Komisi V DPR mulai dari Bandara Djuanda, jalan tol dan jalanjalan yang akan dilalui dan diperkirakan akan padat lalu lintasnya, kemudian Terminal Bus Purabaya Bungurasih, Stasiun Kereta Api Pasar Turi, dan Pelabuhan Tanjung Perak cukup bagus kesiapannya. Namun demikian pada kunjungan di Terminal Purabaya Bungurasih, Komisi V menilai terminalnya cukup bagus tapi yang perlu diperhatikan adalah menyangkut kesiapan armada bus. Karena Komsi V menemukan beberapa bus yang kurang dari sisi keselamatan antara lain spidometer tidak berfungsi, ban yang sudah tidak layak serta rem yang kurang baik. IV. Rekomendasi 1. Komisi v memberikan apresiasi kepada Stasiun Kereta Api Pasar Turi yang cukup siap sekali dalam menghadapi lonjakan arus mudik Apresiasi juga ia berikan kepada Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dimana dari hasil peninjauan Komisi V DPR tidak ada satupun penumpang yang ditemui merasa tidak puas. 2. Komisi V meminta jajaran Kementerian Perhubungan dalam hal ini DLLAJR, agar memeriksa satu persatu bus-bus yang akan melayani angkutan lebaran, sehingga pada saat lebaran nanti tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Selain itu memberikan sanksi kepada bus-bus yang tidak layak dan melanggar peraturan yang sudah ditetapkan. 26

27 3. Komsi V meminta kepada semua pihak menjaga dan memperhatikan kondisi dan situasi angkutan lebaran serta terus melakukan koordinasi kepada semua pihak yang terkait dengan angkutan lebaran ini. V. PENUTUP Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dalam rangka peninjauan infrastruktur Angkutan Lebaran 2016 di Propinsi Jawa Timur.Komisi menjadikan laporan ini sebagai data/informasi yang akan disampaikan dalam Rapat Komisi V DPR RI dengan mitra pemerintah. Jakarta, 2 Agustus 2016 PIMPINAN MUHIDIN M.SAID A