PRINSIP KERJASAMA DAN KESOPANAN DALAM TINDAK TUTUR KARYAWAN DENGAN NASABAH BANK NEGARA INDONESIA CABANG KOTA SOLOK (KAJIAN PRAGMATIK) AFRIMAILIZA.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PRINSIP KERJASAMA DAN KESOPANAN DALAM TINDAK TUTUR KARYAWAN DENGAN NASABAH BANK NEGARA INDONESIA CABANG KOTA SOLOK (KAJIAN PRAGMATIK) AFRIMAILIZA."

Transkripsi

1 PRINSIP KERJASAMA DAN KESOPANAN DALAM TINDAK TUTUR KARYAWAN DENGAN NASABAH BANK NEGARA INDONESIA CABANG KOTA SOLOK (KAJIAN PRAGMATIK) AFRIMAILIZA.ZEL ABSTRACT The background of this research is that there is a sense of responsibility to the rules of language in communication. This study aims to describe the Cooperation Principle and Politeness in Speech Acts Employees with Customers Bank Negara Indonesia Solok City Branch. This research is a qualitative study using descriptive methods. Research informants were employees and customers of Bank Negara Indonesia Solok City Branch. Principles of cooperation with clients employee speech act consists of 48 utterances by using the maxim of quantity by 22 utterances, 10 utterances as many quality maxim, maxim of relevance as much as 3 utterances, and the maxim of executing as many as 8 speech. Second, the principle of speech acts Courtesy of employees and customers there are 37 utterances, consisting of as many as 10 utterances wisdom maxims, maxims acceptance speech as much as 3, 4 speech as much generosity maxim, modesty maxim by 4 utterances, as much as 4 matches maxim maxim kesimpatisan speech and as much 11 utterances. Based on the research conducted it can be concluded that the speech Employees with Customers Bank Negara Indonesia Solok City Branch uses the principle of cooperation more than the principle of modesty. A. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi. Adanya bahasa dapat memperlancar dan mempermudah proses komunikasi dalam masyarakat. Tidak ada masyarakat tanpa bahasa dan tidak ada pula bahasa tanpa masyarakat.

2 Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai kaidah-kaidah yang harus dipatuhi oleh penutur dan lawan tutur. Setiap penutur dan lawan tutur bertanggung jawab terhadap tindakan dan penyimpangan kaidah kebahasaan dalam berkomunikasi. Dengan demikian, antara penutur dan lawan tutur harus kooperatif agar komunikasi berjalan lancar. Dalam berkomunikasi setiap orang mempunyai tujuan-tujuan tertentu. Komunikasi yang terjalin diharapkan dapat dipahami maknanya oleh orang-orang yang terlibat dalam proses komunikasi. Tidak selamanya proses komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Hal ini terjadi jika tiaptiap partisipan komunikasi tidak memahami pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi diperlukan aturan-aturan yang mengatur penutur dan mitra tutur agar dapat saling bekerja sama dalam mewujudkan proses komunikasi yang baik sehingga pada akhirnya tujuan dari komunikasi tersebut dapat tercapai. Dalam teori percakapan, ada dua prinsip penggunaan bahasa yang wajar dan alamiah, yaitu prinsip kerja sama dan prinsip kesopanan. Prinsip kerja sama menganjurkan agar komunikasi verbal dilakukan dengan bentuk yang lugas, jelas, isinya benar, dan relevan dengan konteksnya. Prinsip kesopanan menganjurkan agar komunikasi verbal dilakukan dengan sopan, yaitu bijaksana, mudah diterima, murah hati, rendah hati, cocok, dan simpatik. Seiring bertambah baiknya pertumbuhan perekonomian saat ini, maka dunia perbankan sangat berperan didalam memajukan perekonomian suatu negara. Hal ini disebabkan karena hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu membutuhkan jasa bank. Bank Negara Indonesia (Persero) atau lebih dikenal dengan BNI sebagai salah satu BUMN yang bergerak dibidang perbankan nasional senantiasa berusaha memprioritaskan kepuasan nasabah. Karyawan yang bertugas dan berhubungan langsung dengan nasabah dalam memberikan pelayanan jasa yang optimal, biasa dikenal dengan Customer Service. Customer service bertanggung jawab dalam melayani segala keperluan nasabah secara memuaskan terutama dalam hal menerima keluhan atau masalah dari nasabah, serta berusaha mencari jalan keluar dalam

3 menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh nasabah. Berdasarkan pada latar belakang, ada banyak permasalahan yang memungkinkan untuk diteliti dalam tindak tutur terutama sekali dalam lingkup pragmatik. Permasalahan yang akan dikaji melalui penelitian ini dibatasi pada Prinsip Kerjasama dan Kesopanan dalam Tindak Tutur Karyawan dengan Nasabah Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok. Berdasarkan pembatasan masalah, maka batas masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Bagaimana Bentuk dan Makna Prinsip Kerjasama dan prinsip kesopanan dalam Tindak Tutur Karyawan dengan Nasabah Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok? Secara khusus penelitian ini bertujuan Mendeskripsikan Bentuk dan Makna Prinsip Kerjasama dan prinsip kesopanan dalam Tindak Tutur Karyawan dengan Nasabah Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok. Penelitian ini diharapkan memiliki nilai guna kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu. 1. Bagi peneliti sendiri, untuk dapat menambah wawasan dalam melakukan penelitian terhadap karya sastra Indonesia khususnya penelitian tentang prinsip kerjasama dan kesopanan. 2. Bagi dunia pendidikan, agar dapat diterapkan dan dikembangkan sebagai alat dalam menjalin komunikasi yang lancar dengan adanya prinsip kerjasama antara penutur dan lawan tutur. 3. Bagi Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai pedoman dan menambah pengetahuan tentang prinsip kerjasama dan kesopanan dalam tindak tutur (pragmatik). B. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti memakai metode deskriptif, metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini dikarenakan metode ini dapat memberikan gambaran yang secermat mungkin mengenai individu, keadaan bahasa, gejala atau kelompok tertentu. Teknik penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini adalah untuk melakukan pengamatan secara langsung bagaimana bentuk dan makna prinsip kerjasama dan kesopanan dalam tindak

4 tutur karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok. Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Perbankan khususnya di Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok. Bank Negara Indonesia adalah Bank yang berlokasi di pusat Kota Solok. Peneliti memfokuskan pada bentuk dan makna prinsip kerjasama dan kesopanan dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok. Entri yang diteliti adalah prinsip kerjasama dan kesopanan dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Solok. Peneliti hadir ditempat kegiatan transaksi yang selalu dilakukan oleh masyarakat banyak yaitu di Bank, Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok. Data diperoleh secara langsung di tempat kegiatan tindak tutur dengan cara merekam tindak tutur karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia Cabang kota Solok. Penelitian dilakukan terhadap karyawan dan nasabah Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok yang dijadikan informan memiliki latar belakang yang bervariasi, baik dari segi jenis kelamin dan umur. Informan penelitian merupakan karyawan yang bertugas melayani kepentingan nasabah di Solok. Dalam peneltian ini, Informan penelitian terdiri dari tiga orang karyawan yang bertugas sebagai Customer Service. Customer service yang pertama bernama Selvi (24 tahun), Customer servive yang kedua bernama Citra (25 tahun), dan Customer service ketiga bernama Reza (25 tahun). Informan penelitian dari nasabah terdiri dari delapan orang nasabah. Rinciannya adalah, nasabah yang pertama bernama Hermanto (30 tahun), nasabah kedua bernama Ernawati (40 tahun), nasabah ketiga bernama Anisa (20 tahun), nasabah keempat bernama Anggraini (35 tahun), nasabah kelima suami istri bernama Joni dan Asri (40 tahun), nasabah keenam suami istri bernama Peri dan Lia (45 tahun), nasabah ketujuh bernama Fadila berumur (45 tahun), dan nasabah kedelapan bernama Hendra (40 tahun). Bank Negara Indonesia buka pada jam hari kerja, yakni hari senin sampai hari jum ad dan peneliti melakukan penelitian pada hari kerja rabu dan kamis pada pukul wib sampai wib. Dikarenakan pada hari senin, selasa dan jum ad nasabah Bank Negara Indonesia sangat

5 banyak dan diharapkan penelitian yang dilakukan tidak mengganggu kenyamanan para nasabah sewaktu bertransaksi dengan karyawan khususnya di Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok. Penelitian dilakukan dimulai dari tanggal 5 Juni 2013 sampai 5 Juli Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah metode simak. Metode simak adalah menyimak pemakaian penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1988: 2). Metode ini dapat dibagi menjadi beberapa teknik sesuai alat penentunya, yaitu pertama teknik simak bebas. Pada teknik ini peneliti tidak terlibat dalam dialog atau konversasi. Teknik yang kedua dalam metode ini adalah teknik rekam. Saat penyimakan berlangsung, percakapan antara peserta komunikasi direkam dengan alat bantu berupa alat rekam. Teknik ini juga dapat digunakan sebagai sumber untuk mengetahui konteks yang melingkupi percakapanpercakapan tersebut. Teknik yang ketiga dalam metode ini adalah teknik catat. Pada tahap ini merupakan kegiatan pencatatan data-data yang ditemui selama pengamatan. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pembahasan ini dipaparkan hasil penelitian yang mencakup prinsip kerjasama dan kesopanan dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok. Data yang diperoleh pada penelitian ini berupa tuturan yang digunakan karyawan Bank saat berkomunikasi melayani nasabah di Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok. Tuturan karyawan yang diteliti khususnya tuturan karyawan yang bertugas sebagai Customer Service yang bertugas melayani keluhan dan kepentingan para nasabah. Dari beberapa tuturan yang dikumpulkan prinsip kerjasama yang ditemukan secara keseluruhan terdapat 48 tuturan dengan rincian sebagai berikut, (1) maksim kuantitas terdapat 22 tuturan, (2) maksim kualitas terdapat 10 tuturan, (3) maksim relevansi terdapat 3 tuturan, dan (4) maksim pelaksana terdapat 8 tuturan. Prinsip kesopanan dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia yang diumpulkan secara keseluruhan terdiri dari 37 tuturan dengan rincian sebagai berikut, (1) maksim kebijaksanaan terdapat 10 tuturan, (2) maksim penerimaan terdapat 3 tuturan, (3) maksim

6 kedermawaan terdapat 4 tuturan, maksim (4) kerendahan hati terdapat 4 tuturan, (5) maksim kecocokan terdapat 4 tuturan, dan (6) maksim kesimpatisan terdapat 11 tuturan. Prinsip kerjasama dan kesopanan dapat dilihat dalam tindak tutur berbahasa antara karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia. Interaksi yang baik dan santun dalam berkomunikasi akan mewujudkan keinginan serta tercapainya tujuan yang dibutuhkan. Dalam proses komunikasi antara penutur dan mitra tutur akan saling memahami pesan dan pengetahuan yang disampaikan secara lisan. Dari penelitian yang telah dilakukan bahwa prinsip kerjasama dan kesopanan dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia memiliki banyak keragaman sesuai dengan kebutuhan dan tujuan. Pada bagian ini akan dibahas dan dianalisis masing-masing tuturan Indonesia kedalam bentuk dan makna prinsip kerjasama dan prinsip kesopanan yang digunakan oleh karyawan dan nasabah dalam bertindak tutur. 1. Prinsip Kerjasama a. Maksim Kuantitas Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti menemukan maksim kuantitas dalam tindak tutur yang digunakan karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia terdapat 9 tuturan. Dalam maksim kuantitas seorang penutur diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup, relatif memadai dan seinformatif mungkin. Berikut ini tuturan yang merupakan maksim kuantitas dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Solok. Data (1) Karyawan : Silakan duduk pak. Ada keperluan apa pak? Nasabah: Mau buka buku rekening buk Tuturan pada data (1) terlihat bahwa, karyawan dengan santun menyuruh nasabah untuk duduk, dan menanyakan ada keperluan apa nasabah datang ke Bank Negara Indonesia. Nasabah menjawab dengan maksud mau membuka buku rekening. Tuturan ini termasuk kedalam maksim kuantitas yang berisi informasi yang tidak berlebihan. Data (2) Karyawan :O... bisa Ada bawa foto copy KTP pak

7 Nasabah : Lai... bara lembar buk? (Ada... berapa lembar buk?) Data (2) dari tuturan diatas menyatakan, bahwa karyawan menanyakan sebuah fotocopy KTP nasabah, yang bermaksud untuk melengkapi persayaratan yang sudah berlaku di Bank Negara Indonesia. Nasabah memberikan bukti KTP yang dimilikinya dan menanyakan berapa lembar yang dibutuhkan. Tuturan ini termasuk kedalam maksim kuantitas, dengan sama-sama memberikan informasi yang jelas. b. Maksim Kualitas Penelitian yang dilakukan pada tuturan karyawan dengan nasabah BNI peneliti menemukan maksim kualitas dalam tindak tutur yang digunakan Indonesia terdapat 15 tuturan. Dalam maksim kualitas penutur diharapkan dapat menyampaikan sesuatu yang nyata dan sesuai fakta sebenarnya didalam bertutur. Pada maksim kualitas harus memberikan kontribusi yang benar dan didukung oleh bukti tertentu. Berikut ini tuturan yang merupakan maksim kualitas dalam tindak tutur Indonesia Cabang Kota Solok. Data (5) Karyawan : Silakan bapak isi data-data bapak berdasarkan kolom ini. Nasabah : O... yo buk, disiko nomor KTP atau nomor SIM buk? (O... ya buk, di sini nomor KTP atau nomor SIM buk?) Tuturan karyawan pada data (5) menyarankan agar nasabah mengisi data-datanya berdasarkan kolom atau formulir yang diberikan karyawan kepada nasabah. Nasabah melakukan perintah yang dianjur oleh karyawan Bank Negara Indonesia dengan mengisi data-data tersebut. Dalam tuturan tersebut terlihat karyawan memberikan infomasi yang jelas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan didukung oleh bukti-bukti dalam komunikasi diantaranya, karyawan memberikan formulir pengisisan data nasabah agar diisi oleh nasabah Bank Negara Indonesia. Tuturan ini termasuk kedalam maksim kualitas, karena informasi yang didapat didukung oleh bukti-bukti yang jelas. Data (6) Karyawan : Nomor KTP bapak saja Nasabah : Ko buk... alah siap (Ini buk... sudah selesai) Tuturan karyawan yang memberikan petunjuk pada data (6) menunjukkan supaya nasabah menulis nomor KTP nya diformulir yang

8 diberikan oleh karyawan. Informasi dalam tuturan diatas juga didukung oleh bukti karena karyawan menyuruh nasabah membuat nomor KTP diatas formulir tersebut. Tuturan ini termasuk kedalam maksim kualitas. c. Maksim Relevansi Prinsip kerjasama dengan maksim relevansi dalam tindak tutur yang digunakan karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia terdapat 3 tuturan. Dalam maksim relevansi terjalin kerjasama yang baik antara penutur dan mitra tutur, masing-masing hendaknya dapat memberikan kontribusi yang relevan tentang sesuatu yang sedang dipertuturkan. Berikut ini tuturan atau ujaran yang merupakan maksim relevansi dalam tindak tutur Indonesia Cabang Kota Solok. Data (17) Karyawan : Ini buk... kiriman ibuk sudah masuk Nasabah : Maambiak pitih nyo langsuang ka kasir buk? (Mengambil uangnya langsung ke bagian kasir buk?) Data (17) menyatakan bahwa, karyawan memberikan informasi yang jelas kepada nasabah, bahwa kirimannya sudah masuk ke rekening dan nasabah sudah dapat mengambil uangnya dibagian kasir. Tuturan ini termasuk kedalam maksim relevansi karena mereka menjalin kerjasama yang baik dan memberikan informasi yang sebaik mungkin. Data (19) Karyawan : Langsung saja ke bagian teller disana buk, ibuk ambil dulu nomor antriannya ke satpam. Nasabah : yo buk, tarimo kasih yo buk (Ya buk, terima kasih ya buk) Informasi yang disampaikan karyawan kepada nasabah sangat relevan. Karena karyawan menunjukan agar nasabah langsung kebagian teller dan mengambil nomor antriannya dulu. Nasabah mengucapkan terima kasih ants saran yang diberikan karyawan. Kerjasama antara karyawan dan nasabah ini termasuk tindak tutur kedalam maksim relevansi. d. Maksim Pelaksana (Cara) Tuturan dengan maksim pelaksana atau cara dalam tindak tutur yang digunakan karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia terdapat 9 tuturan. Dalam maksim pelaksana atau cara penutur memberikan informasi secara langsung, jelas dan tidak kabur dan tidak terlalu berlebihan dalam

9 menyampaikan informasi yang dibutuhkan. Berikut ini tuturan atau ujaran yang merupakan maksim pelaksana atau cara dalam tindak tutur Indonesia Cabang Kota Solok. Data (23) Karyawan : Setoran pertama sekian dek (tidak disebutkan). Sudah ada buku rekening dan ATM nya. Syaratnya cuma satu buah foto copy KTP. Nasabah : Ndak baa bang, wak buek buku rekening ciek. (Tidak apaapa bang, saya buat buku rekeningnya satu) Tuturan pada data (23) diatas menyatakan, karyawan memberikan informasi yang jelas dan tidak berlebihan. Karyawan memberikan informasi mengenai transaksi simpan pinjam di Bank Negara Indonesia, untuk membuat buku rekening karyawan menyebutkan setoran pertama yang harus dibayar oleh nasabah. Nasabah memberikan tanggapan yang baik, dan akan membuat buku rekening tersebut. Tuturan tersebut termasuk kedalam maksim pelaksana, komunikasi yang berlangsung antara karyawan dengan nasabah memiliki informasi yang jelas dan tidak berlebihan. Data (43) Karyawan : Recana bapak dan ibuk mau meminjam berapa? Nasabah : Rencana sekian (tidak disebutkan) buk.. kini kami tingga masih dirumah orang tuo, jadi lah ado penghasilan baduo kami ka mambangun rumah surang. (Rencana sekian buk, sekarang kami tinggal dirumah orang tua, karena kami sudah ada penghasilan berdua, jadi kami ingin membangun rumah sendiri.) Tuturan diatas menggunakan maksim pelaksana atau cara. Dalam komunikasi antara karyawan dengan nasabah, mereka sama-sama memberikan informasi yang dibutuhkan dengan tepat dan jelas tidak berlebihan. Karyawan menanyakan berapa jumlah pinjaman yang dibutuhkan. Nasabah juga menjawab sesuai pertanyaan karyawan dengan baik dan jelas agar komunikasi dapat berjalan lancar, serta informasi yang didapat sesuai dengan maksud dan tujuan. 2. Prinsip Kesopanan a. Maksim Kebijaksanaan Pada penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan prinsip kesopanan diantaranya maksim kebijaksanaan dalam tindak tutur yang digunakan Indonesia Cabang Kota Solok terdapat 14 tuturan. Dalam maksim kebijaksanaan antara penutur dan mitra

10 tutur dapat dikatakan santun karena mereka berpegang teguh pada maksim kebijaksanaan dengan memberikan informasi yang dapat menghindari dari sikap iri hati. Berikut ini tuturan atau ujaran yang merupakan maksim kebijaksanaan dalam tindak tutur Indonesia Cabang Kota Solok. Data (4) Karyawan : Sebentar ya pak! Nasabah : Yo buk (Ya buk) Data (68) Karyawan : Sebentar ya buk, saya lihat dulu? Nasabah : Yo buk (Ya buk) Tuturan diatas terlihat adanya maksim kebijaksanaan yang digunakan dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia. b. Maksim Penerimaan Prinsip kesopanan dalam maksim penerimaan dalam tindak tutur yang digunakan karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok terdapat 3 tuturan. Dalam maksim penerimaan penutur meminimalkan keuntungan diri sendiri. Berikut ini tuturan atau ujaran yang merupakan maksim penerimaan dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Solok. Data (36) Karyawan : Sudah buk, ini ATM nya, silakan ibuk coba. Nasabah : Baa kok indak bisa tadi buk? (Mengapa tidak bisa digunakan tadi buk) Data (36), terlihat karyawan meminimalkan keuntungan didir sendiri. Karyawan menyampaikan informasi dengan lemah lembut agar nasabah dapat menggunakan kartu ATM nya kembali. Nasabah bertanya kenapa kartu ATM nya tadi tidak bisa digunakan. Nasabah menerima informasi dari karyawan setelah karyawan memperbaiki kartu ATM tersebut. Dari tuturan tersebut terlihat adanya maksim penerimaan, karena penutur memberikan informasi yang bersifat menguntungkan lawan tuturnya. Data (37) Karyawan : Ada nomor pin ibuk yang kurang jelas jadi tidak terbaca, tapi sekarang sudah bisa ibuk gunakan lagi. Nasabah : O... yo buk, tarimo kasih yo buk. (O... ya buk, terima kasih ya buk) Tuturan karyawan diatas memberikan informasi yang jelas kepada nasabah mengenai kartu ATM nya yang bermasalah. Nasabah juga

11 menanggapi dengan baik apa yang disampaikan oleh karyawan. Tuturan tersebut temasuk kedalam maksim penerimaan karena penutur meminimalkan keuntungan diri sendiri dari pada keuntungan mitra tuturnya. c. Maksim Kedermawaan Prinsip kesopanan dengan maksim kedermawaan dalam tindak tutur yang digunakan karyawan dengan nasabah Solok terdapat 8 tuturan. Dalam maksim kedermawaan penutur dan mitra tutur meminimalkan keuntungan diri sendiri. Yang dapat menimbulkan rasa menghormati orang lain baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan. Berikut ini tuturan atau ujaran yang merupakan maksim kedermawaan dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok. Data (54) Karyawan : Yang meminjam kemaren ya buk? Nasabah : Yo buk (Ya buk) Tuturan diatas terlihat sikap rasa hormat karyawan terhadap nasabah, Karyawan melakukan pekerjaannya dengan baik dan selalu menghargai mitra tutur. Dari situasi tuturan tersebut terlihat adanya maksim kedermawaan yang tercipta antara karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia. Data (58) Karyawan : Disini satu lagi pak tanda tangannya. Data (59) Karyawan : Disini nama dan tanda tangan ibuk Nasabah : Ado lai buk? (Ada lagi buk) Tuturan dari data (58) dan (59) yang tuturkan oleh karyawan diatas, terlihat adanya maksim kedermawaan. Karena sikap tutur karyawan yang sangat menghormati mitra tutur dalam berkomunikasi. Karyawan memberikan informasi dimana nasabah harus menandatangan formulir yang telah disediakan. Nasabah melakukan petunjuk dengan baik pula. Tuturan tersebut termasuk kedalam maksim kedermawaan yang menghormati mitra tutur dalam menyampaikan informasi. d. Maksim Kerendahan Hati Prinsip kesopanan dalam maksim kerendahan hati dalam tindak tutur Indonesia Cabang Kota Solok terdapat 2 tuturan. Dalam maksim kerendahan hati penutur diharapkan bersikap rendah hati pada mitra tuturnya. Berikut ini tuturan

12 atau ujaran yang merupakan maksim kerendahan hati dalam tindak tutur Indonesia Cabang Kota Solok. Data (15) Karyawan : Ada ibuk bawa buku rekeningnya? Nasabah : Lai buk... ko buk a (Ada buk... ini buku nya buk) Tuturan pada (15) menyatakan, karyawan menanyakan apa ibuk membawa buku rekeningnya? Isi dari tuturan tersebut terlihat kerendahan hati penutur kepada lawan tuturnya dalam memberikan informasi atau petunjuk. Tuturan ini termasuk kedalam maksim kerendahan hati. Data (33) Karyawan : Lihat ATM nya buk Nasabah : Ko buk (Ini buk) Sikap karyawan pada tuturan diatas, menanyakan kepada nasabah kartu ATM yang dibawanya, dan nasabah memperlihatkan kartu tersebut. Dengan kerendahan hati karyawan melakukan komunikasi dengan nasabah. Tuturan ini termasuk kedalam maksim kerendahan hati. Terlihat tuturan yang santu antara penutur dan mitra tutur dalam berkomunikasi. e. Maksim Kecocokan Prinsip kesopanan dengan maksim kecocokan dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok terdapat 5 tuturan. Dalam maksim kecocokan menggariskan setiap penutur dan lawan tutur untuk memaksimalkan kecocokan diantara mereka, dan meminimalkan ketidakcocokan diantara mereka. Berikut ini tuturan atau ujaran yang merupakan maksim kecocokan dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Solok. Data (67) Karyawan : Yang kemaren ya buk Nasabah : Iyo buk (Iya buk) Tuturan diatas berisikan maksim kecocokan antara penutur dan mitra tutur, karena mereka telah berkomunikasi atau bertemu sebelumnya. Jadi maksud dan tujuan antara kedua penutur sudah saling mengetahui. Komunikasi diantara mereka akan lebih pada titik persoalan. Terlihat karyawan menanyakan kepada nasabah, kalau nasabah yang datang adalah nasabah yang datang pada hari kemaren. Data (81)

13 Karyawan : BPKB mobil harus atas nama yang meminjam pak Nasabah : Lai buk, lai ateh namo awak mah.(bpkb atas nama saya buk) Karyawan menanyakan atau memberikan informasi kepada nasabah, kalau BPKB mobil yang akan digadaikan harus atas nama nasabah yang meminjam. Nasabah menjawab kalau BPKB yang akan digadaikannya benar atas nama nasabah itu sendiri. Tuturan tersebut termasuk kedalam maksim kecocokan, karena informasi atau petunjuk dari karyawan telah sesuai dengan yang inginkan. f. Maksim Kesimpatisan Prinsip kesopanan dengan maksim kesimpatisan dalam tindak tutur yang digunakan karyawan dengan nasabah Solok sebanyak 4 tuturan. Dalam maksim kesimpatisan mengharuskan penutur dan mitra tutur memaksimalkan rasa simpati, dan meminimalkan rasa antipati diantara mereka. Pada maksim kesimpatisan ini sangat diperlukan karena setiap orang perlu bersikap simpati terhadap prestasi atau usaha yang dicapai. Berikut ini tuturan yang merupakan maksim kesimpatisan dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Solok. Data (69) Karyawan : Ada nomor hp ibuk yang bisa di hubungi? Nasabah : Lai buk (Ada buk) Tuturan diatas terlihat, bahwa karyawan menanyakan nomor hp nasabah yang bisa dihubungi supaya proses selanjutnya dapat berjalan dengan lancara. Nasabah juga menjawab bahwa ada nomor hp nya yang bisa dihubungi. Dari isi tuturan tersebut terlihat adanya maksim kesimpatisan, karena ada rasa simpati terhadap lawan tutur sehingga komunikasi dapat berjalan lancar. Data (70) Karyawan : Ibuk tulis disini nomor hp nya Nasabah : Baa proses sudah iko lai buk? (Bagaimana prosedur atau prosesnya lagi buk?) Tuturan karyawan kepada nasabah terlihat, karyawan menyuruh nasabah untuk menulis nomor hp diselembar kertas. Nasabah dengan baik melakukan petunjuk yang didapatnya. Isi dari tuturan tersebut terlihat adanya maksim kesimpatisan. Simpati terhadap orang lain dan sama-sama menghargai pendapat supaya komunikasi berjalan

14 lancar. Secara keseluruhan jenis tindak tutur yang dituturkan oleh karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia cukup kooperatif dan santun. D. KESIMPULAN Prinsip kerja sama adalah sebuah prinsip dengan tujuan percakapan agar percakapan tersebut berjalan dengan kooperatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut diperoleh kesimpulan tentang prinsip kerjasama dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok secara keseluruhan terdapat 48 tuturan yang terdiri dari, (1) maksim kuantitas 22 tuturan, (2) maksim kuantitas 10 tuturan, (3) maksim relevansi 3 tuturan dan (4) maksim pelaksana atau cara 8 tuturan. Dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Solok banyak terdapat tindak tutur yang memiliki maksim kuantitas dan kualitas sehingga komunikasi antara karyawan dengan nasabah berjalan dengan lancar dengan maksud dan tujuan yang diharapkan. Prinsip kesopanan dalam suatu interakasi dapat didefenisikan sebagai alat yang digunakan untuk menunjukkan kesadaran tentang wajah orang lain. Wajah disini merupakan wujud pribadi seseorang dalam masyarakat. Dalam hal ini kesopanan dapat disempurnakan dengan situasi jarak sosial. Sehingga orang diharuskan menggunakan bahasa dengan tingkat kesopanan yang berbeda sesuai dengan jarak sosialnya. Prinsip kesopanan ini terbagi menjadi enam maksim yakni maksim kebijaksanaan, maksim penerimaan, maksim kedermawaan, maksim kerendahan hati, maksim kecocokan, dan maksim kesimpatisan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh kesimpulan tentang prinsip kesopanan dalam tindak tutur karyawan dengan nasabah Bank Negara Indonesia Cabang Kota Solok secara keseluruhan terdapat 37 tuturan dengan rinciannya, (1) maksim kebijaksanaan terdapat 10 tuturan, (2) maksim penerimaan terdapat 3 tuturan, (3) maksim kedermawaan terdapat 4 tuturan, (4) maksim kerendahan hati terdapat 4 tuturan, (5) maksim kecocokan terdapat 4 tuturan, dan (6) maksim kesimpatisan terdapat 11 tuturan. Dalam tindak tutur Indonesia juga banyak terdapat prinsip kesopanan. Karena dalam berkomunikasi dengan nasabah

15 karyawan diwajibkan bersikap sopan baik dari cara bertutur maupun dari cara bersikap. E. KEPUSTAKAAN Austin, J.L How to do Things with Word. Oxfort: Oxford Univercity Press. Alwi, Hasan, dkk Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Arief, Muhtosim, Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan. Malang: Banyu Media. Brown, Gillian dan Yule, George Analisis Wacana. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Chaer, Abdul dan Leonie Agustina Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Chaer, Abdul dan Agustina, Leoni Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Rahadi, Kunjana Pragmatik Kesantunan Imperatif Bahasa Indonesai. Jakarta: Erlangga. Resmi Zulkarnain (2011, Skripsi Universitas Mahaputra Muhammad Yamin) meneliti Kesopanan Berbahasa Siswa Kelas V SD N 08 Supayang Semester I Tahun Ajaran 2010/2011 Kecamatan Payung Sekaki Kabupaten Solok. Syahrul Pragmatik Kesantunan Berbahasa. Padang. UNP Press. Sudaryanto Metode Linguistik. Yogyakarta: Gadjahmada University Press. Tarigan, Henry Guntur Pengajaran Pragmatik. Bandung: Angkasa Bandung. Wijana, I Dewa Putu Dasardasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit Andi Ofset. Yule, George Pragmatik. Yokyakarta: Pustaka Pelajar. Zamzani Kajian Sosiopragmatik. Yogyakarta: Cipta Pustaka. Dewa Putu Wijana Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta : Penerbit Abadi. Ismari Tentang Percakapan. Surabaya: Airlangga University Press. Maiezra (2008, Skripsi Universitas Negeri Padang) Meneliti kesantunan berbahasa Minangkabau Pedagang Kaki Lima dalam melayani pembeli di pasar Payakumbuh. Nababan, P.W.J Ilmu Pragmatik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dideskripsikan, serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam novel Dom Sumurup Ing

Lebih terperinci

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia   ABSTRAK REALISASI PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA INDONESIA DI LINGKUNGAN SMA MUHAMMADIYAH PURWOREJO TAHUN 2012 DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA DI SMA Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK.

PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK. PRINSIP KESANTUNAN DALAM TUTURAN PENUTUR PADA ACARA TALKSHOW INDONESIA LAWYERS CLUB; SUATU TINJAUAN PRAGMATIK Herdiana 1), Marsis 2), Syofiani 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur komisif bahasa Jawa dalam

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND. Sucy Kurnia Wati

TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND. Sucy Kurnia Wati TINDAK TUTUR REMAJA KOMPLEK PERUMAHAN UNAND Sucy Kurnia Wati Abstrak Artikel ini bertujuan untuk mengetahui menjelaskan tindak ilokusi yang digunakan dalam tuturan remaja komplek perumahan UNAND dan menjelaskan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRACT: Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. maksim penghargaan, maksim kesederhanaan,

ABSTRACT: Kata kunci: kesantunan, tuturan, imperatif. maksim penghargaan, maksim kesederhanaan, ABSTRACT: KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF MAHASISWA KELAS A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS ISLAM RIAU ANGKATAN 2007 Oleh: Rika Ningsih This research

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAANGKATAN DENGAN KARYAWAN UNESA. Pembimbing Dra.

KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAANGKATAN DENGAN KARYAWAN UNESA. Pembimbing Dra. KESANTUNAN BERBAHASA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAANGKATAN 2008--2011 DENGAN KARYAWAN UNESA Dwi Santoso S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran BAB V PENUTUP Pada bagian ini akan dibahas mengenai kesimpulan hasil penelitian Analisis Pemanfaatan Prinsip Kesantunan Berbahasa pada Kegiatan Diskusi Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian

Lebih terperinci

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS Tinjauan Pragmatik Skripsi diusulkan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Diajukan oleh: Ardison 06184023 JURUSAN SASTRA

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU TAMAN KANAK-KANAK DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR TK AISYIYAH 29 PADANG Nensi Yuferi 1), Hasnul Fikri 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia 2)

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI Rena Anggara 1), Marsis 2), Syofiani 2) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A KESANTUNAN BERBICARA PENYIAR RADIO SE-EKS KARESIDENAN SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Diajukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar BelakangPenelitian. Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar BelakangPenelitian Manusia dalam kesehariannya selalu menggunakan bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat saling menyapa dengan manusia lain serta mengungkapkan perasaan dan gagasannya.

Lebih terperinci

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN Dhafid Wahyu Utomo 1 Bayu Permana Sukma 2 Abstrak Di ranah formal, seperti di perguruan tinggi, penggunaan

Lebih terperinci

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- I Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM KEGIATAN BERBICARA SISWA KELAS VIII DI MTs. AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH KECAMATAN SUKASADA

PENGGUNAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM KEGIATAN BERBICARA SISWA KELAS VIII DI MTs. AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH KECAMATAN SUKASADA PENGGUNAAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM KEGIATAN BERBICARA SISWA KELAS VIII DI MTs. AL-KHAIRIYAH TEGALLINGGAH KECAMATAN SUKASADA Ratna Ayu Yistiana, I Nyoman Sudiana, Md. Sri Indriani Jurusan Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA SAMA DAN KESANTUNAN TUTURAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI PASIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PRINSIP KERJA SAMA DAN KESANTUNAN TUTURAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI PASIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI PRINSIP KERJA SAMA DAN KESANTUNAN TUTURAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI PASIEN YANG MENGALAMI GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Lebih terperinci

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN. Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN. Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA PADA SINETRON PREMAN PENSIUN Veria Septianingtias STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung verianingtias@gmail.com Abstrak Penelitian ini mengkaji prinsip kerja sama pada sinetron

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW

KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW KESANTUNAN BERBAHASA POLITISI DALAM ACARA TALK SHOW Syamsul Arif Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Kesantunan berbahasa merupakan hal yang penting dalam kegiatan berkomunikasi.

Lebih terperinci

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DI KALANGAN MAHASISWA DALAM BERINTERAKSI DENGAN DOSEN DAN KARYAWAN SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-I Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra

Lebih terperinci

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014

PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014 PENERAPAN MAKSIM TUTUR DALAM TINDAK TUTUR CERAMAH PENGAJIAN RUTIN HARI MINGGU MALAM SENIN DI MASJID BAITURROHMAN BULAN JANUARI JUNI TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI

ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI ANALISIS PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN PADA BUKU HUMOR SEHAT KARYA PUJO RAHARJO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kepustakaan Yang Relevan Sofa,S.IP(2008) yang menulis tentang, Penggunaan Pendekatan Pragmatik dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Berbicara bagi Siswa SMPN 3 Tarakan Kalimantan

Lebih terperinci

KAJIAN KESOPANAN DALAM TUTURAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN DI PT BFI FINANCE TBK. CABANG SOLO NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh:

KAJIAN KESOPANAN DALAM TUTURAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN DI PT BFI FINANCE TBK. CABANG SOLO NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: KAJIAN KESOPANAN DALAM TUTURAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN DI PT BFI FINANCE TBK. CABANG SOLO NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: AMIN KARTIKA SARI A 310 090 251 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kartun sebagai bentuk komunikasi grafis yang menggunakan simbol-simbol untuk menyampaikan pesan secara cepat dan ringkas, situasi atau kejadian-kejadian tertentu.

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI Oleh: Latifah Dwi Wahyuni Program Pascasarjana Linguistik Deskriptif UNS Surakarta Abstrak Komunikasi dapat

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA PADA TUTURAN SISWA SMP

KESANTUNAN BERBAHASA PADA TUTURAN SISWA SMP Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Galuh dewinurhayati0403@gmail.com, hendaryan@unigal.ac.id ABSTRAK Bahasa dan kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan. Bahasa digunakan penuturnya untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa berbahasa. Sebagian orang menggunakan bahasa lisan atau tulisan dengan menggunakan kata-kata yang jelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia harus berinteraksi dengan orang lain agar dapat bertahan hidup. Dalam interaksi denga yang lain,

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 15 PADANG

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 15 PADANG KESANTUNAN BERBAHASA DALAM TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 15 PADANG Febrina Riska Putri, Ngusman Abdul Manaf, Abdurahman Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK

PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA DALAM DIALOG ILC (INDONESIA LAWYERS CLUB), TINJAUAN PRAGMATIK Agus Hermawan Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak. Dalam kehidupan bermasyarakat, manusia tidak

Lebih terperinci

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SUNGAI PINYUH

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SUNGAI PINYUH REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA GURU DAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 SUNGAI PINYUH Mardiana Rosanti, Sisilya Saman, dan Amriani Amir Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Untan Pontianak Email:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sebuah sarana yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Sesuai dengan fungsinya, bahasa memiliki peran sebagai penyampai pesan antara manusia

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA PEDAGANG SAYUR DALAM MELAYANI PEMBELI DI PASAR KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN

KESANTUNAN BERBAHASA PEDAGANG SAYUR DALAM MELAYANI PEMBELI DI PASAR KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN 1 KESANTUNAN BERBAHASA PEDAGANG SAYUR DALAM MELAYANI PEMBELI DI PASAR KAMBANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Mutya Ramanda 1), Yetty Morelent 2), Romi Isnanda 2). 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol. 1 No.1, 1 April 2016 REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Helda Safitri Oktani, Haswinda Harpriyanti Program

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMK

KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMK KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNTUK SMK Iis Darliah, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Email: darliah.iis@gmail.com

Lebih terperinci

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa REALISASI TUTURAN DALAM WACANA PEMBUKA PROSES BELAJARMENGAJAR DI KALANGAN GURU BAHASA INDONESIA YANG BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property

BAB II KAJIAN TEORI. Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property 7 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kesopanan Berbahasa Kesopanan berbahasa sangat diperlukan bagi penutur dan petutur. Menurut Fraser dalam Irawan (2010:7) mendefinisikan kesopanan adalah property associated with

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengguna bahasa itu sendiri. saling memahami apa yang mereka bicarakan. Fenomena ini terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan oleh para pengguna bahasa itu sendiri. saling memahami apa yang mereka bicarakan. Fenomena ini terjadi di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemakaian bahasa sebagai sarana komunikasi kurang begitu diperhatikan oleh para pengguna bahasa itu sendiri. Mereka berfikir bahwa yang terpenting dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 2 IHWAL PRAGMATIK: PRINSIP KERJA SAMA, KESOPANAN DAN TINDAK TUTUR. Berbicara mengenai maksud tuturan dalam melakukan tugas dari petugas

BAB 2 IHWAL PRAGMATIK: PRINSIP KERJA SAMA, KESOPANAN DAN TINDAK TUTUR. Berbicara mengenai maksud tuturan dalam melakukan tugas dari petugas 8 BAB 2 IHWAL PRAGMATIK: PRINSIP KERJA SAMA, KESOPANAN DAN TINDAK TUTUR Berbicara mengenai maksud tuturan dalam melakukan tugas dari petugas koperasi saat melakukan transaksi dengan nasabah atau sebaliknya

Lebih terperinci

ANALISIS PRAGMATIK PELANGGARAN TINDAK TUTUR GURU DI SMA LENTERA

ANALISIS PRAGMATIK PELANGGARAN TINDAK TUTUR GURU DI SMA LENTERA Vol. 4 No.1 Juli 2014 ISSN 2089-3973 ANALISIS PRAGMATIK PELANGGARAN TINDAK TUTUR GURU DI SMA LENTERA Indah Rahmita Sari FKIP Universitas Jambi ABSTRACT This article is aimed to explain the disobedience

Lebih terperinci

Prinsip Kerjasama Dan Kesantunan Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Pendekatan Saintifik

Prinsip Kerjasama Dan Kesantunan Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Pendekatan Saintifik Prinsip Kerjasama Dan Kesantunan Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Pendekatan Saintifik I Made Rai Arta 1 Abstrak Tulisan ini memuat kajian prinsip kerjasama dan kesantunan yang berorientasi pada

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi BAB II KERANGKA TEORI Kerangka teori ini berisi tentang teori yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi tindak tutur;

Lebih terperinci

FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU

FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU FLOWCHART PEMBUKAAN REKENING BARU FAKULTAS AGAMA ISLAM EKONOMI DAN PERBANKAN ISLAM TAHUN AJARAN 2014 Deskripsi : Pembukaan Rekening Bank Rekening berarti suatu rekening dalam rupiah atau mata uang asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam pikiran kita. Dengan demikian bahasa yang kita sampaikan harus jelas dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbahasa adalah kebutuhan utama bagi setiap individu dalam kehidupan. Bahasa pada dasarnya dapat digunakan untuk menyampaikan maksud yang ada di dalam pikiran kita.

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO

KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO KESANTUNAN BERBAHASA GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMA NEGERI 2 LINTAU BUO Oleh: Nuri Gusriani 1, Atmazaki 2, Ellya Ratna 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Lebih terperinci

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7

REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Stilistika: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya ISSN 2527-4104 Vol. 1 No.1, 1 April 2016 REALISASI MAKSIM PERCAKAPAN DALAM ACARA HITAM PUTIH DI TRANS7 Haswinda Harpriyanti dan Helda Safitri Oktani

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. (Alwi, dkk. 203:588). Sesuai dengan topik dalam tulisan ini digunakan beberapa BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Baryadi (2005: 67) sopan santun atau tata krama adalah salah satu wujud penghormatan seseorang kepada orang lain. Penghormatan atau penghargaan terhadap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman pada saat ini banyak menuntut masyarakat untuk memahami berbagai macam penggunaan bahasa yang digunakan sebagai suatu alat untuk berkomunikasi.

Lebih terperinci

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM KOMPAS.COM SKRIPSI. Oleh YAYU LESTARININGSIH NIM

ANALISIS TUTURAN IMPERATIF PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM KOMPAS.COM SKRIPSI. Oleh YAYU LESTARININGSIH NIM ANALISIS TUTURAN IMPERATIF PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DALAM KOMPAS.COM SKRIPSI Oleh YAYU LESTARININGSIH NIM 09340037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA DALAM ACARA TALKSHOW RUMPI NO SECRET DI YOUTUBE UNGGAHAN MARET 2017

PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA DALAM ACARA TALKSHOW RUMPI NO SECRET DI YOUTUBE UNGGAHAN MARET 2017 PENYIMPANGAN PRINSIP KESOPANAN BERBAHASA DALAM ACARA TALKSHOW RUMPI NO SECRET DI YOUTUBE UNGGAHAN MARET 2017 SKRIPSI Disusun sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana Strata Satu (S-1) Oleh : ANGGRAENI PANGESTU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebencian. Benci (a) ialah sangat tidak suka dan kebencian (n) ialah sifat-sifat benci

BAB I PENDAHULUAN. kebencian. Benci (a) ialah sangat tidak suka dan kebencian (n) ialah sifat-sifat benci BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam berinteraksi dengan yang lain, manusia memiliki emosi yang dapat diekspresikan melalui banyak hal. Salah satu contoh emosi tersebut ialah perasaan kebencian.

Lebih terperinci

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL SEKITAR WILAYAH BOJONEGORO DENGAN PRINSIP KESANTUNAN LEECH

ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL SEKITAR WILAYAH BOJONEGORO DENGAN PRINSIP KESANTUNAN LEECH Analisis Kesantunan Berbahasa (Rodhiati Rahmawati) 149 ANALISIS KESANTUNAN BERBAHASA DI LINGKUNGAN TERMINAL SEKITAR WILAYAH BOJONEGORO DENGAN PRINSIP KESANTUNAN LEECH Rodhiati Rahmawati MTsN Bojonegoro

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra

Lebih terperinci

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo PENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM PERCAKAPAN FILM SANG PENCERAH SUTRADARA HANUNG BRAMANTYO, RELEVANSINYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYIMAK DAN BERBICARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA

Lebih terperinci

WUJUD KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR TINGKAT RENDAH KARANGAN MUHAMMAD JARUKI

WUJUD KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR TINGKAT RENDAH KARANGAN MUHAMMAD JARUKI WUJUD KESANTUNAN BERBAHASA DALAM BUKU AJAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR TINGKAT RENDAH KARANGAN MUHAMMAD JARUKI Irfai Fathurohman Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DAN PERLOKUSI PADA GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RASMIAYU

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah 0 TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7 Naskah Publikasi Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Lebih terperinci

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi

PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi Pena pppp Vol.7,m,m[Type No.2 text]njnj Desember 2017 ISSN 2089-3973 PRINSIP KERJA SAMA DALAM BERINTERAKSI DI LINGKUNGAN SMPN 11 KOTA JAMBI Hendri Ristiawan* SMPN 11 Kota Jambi ABTRACT The results of this

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah

I. PENDAHULUAN. universal. Anderson dalam Tarigan (1972:35) juga mengemukakan bahwa salah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media yang utama dalam komunikasi manusia untuk menyampaikan informasi. Bahasa itu bersifat unik bagi manusia sekaligus bersifat universal. Anderson

Lebih terperinci

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) Kesantunan Bertutur Customer Service Bank Lampung dan Implikasinya dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Oleh Diyah Berta Alpina Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: bertaalpina@gmail.com

Lebih terperinci

KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT

KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG ABSTRACT KESANTUNAN TUTURAN SISWA KEPADA GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VII 8 SMP NEGERI 27 PADANG Nora Amelia¹, Putri Dian Afrinda², Wahyudi rahmat³ 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi, digunakan oleh anggota masyarakat untuk berinteraksi, dengan kata lain interaksi atau segala macam kegiatan komunikasi di dalam

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PRINSIP KERJA SAMA PADA TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BLAHBATUH

PELAKSANAAN PRINSIP KERJA SAMA PADA TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BLAHBATUH PELAKSANAAN PRINSIP KERJA SAMA PADA TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BLAHBATUH I Nyoman Payuyasa, Prof. Dr. I Made Sutama, M.Pd., Prof.

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR BAHASA MINANGKABAU PEDAGANG PAKAIAN DI PASAR BARU DHARMASRAYA KENAGARIAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA ELPI SUNETA ABSTRACT

TINDAK TUTUR BAHASA MINANGKABAU PEDAGANG PAKAIAN DI PASAR BARU DHARMASRAYA KENAGARIAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA ELPI SUNETA ABSTRACT TINDAK TUTUR BAHASA MINANGKABAU PEDAGANG PAKAIAN DI PASAR BARU DHARMASRAYA KENAGARIAN PULAU PUNJUNG KABUPATEN DHARMASRAYA ELPI SUNETA ABSTRACT This research is motivated by the language used so adult clothing

Lebih terperinci

ABSTRAK

ABSTRAK STIMULUS KESANTUNAN BERBAHASA MEMBENTUK KARAKTER PADA ANAK Octaria Putri Nurharyani Roch Widjatini Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Email: octariaputri97@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode sebagai pedoman untuk memandu peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebuah penelitian memerlukan metode sebagai pedoman untuk memandu peneliti BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebuah penelitian memerlukan metode sebagai pedoman untuk memandu peneliti melakukan penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat untuk menyampaikan pesan, ungkapan perasaan, dan emosi

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat untuk menyampaikan pesan, ungkapan perasaan, dan emosi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia dalam hidupnya senantiasa berkomunikasi dengan manusia lain dalam masyarakat untuk menyampaikan pesan, ungkapan perasaan, dan emosi melalui media bahasa. Bahasa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini, BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI 2.1 Kajian Pustaka Berikut beberapa penelitian yang dapat menjadi acuan dan perbandingan dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR INDUK MODERN PUSPA AGRO SIDOARJO SKRIPSI

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR INDUK MODERN PUSPA AGRO SIDOARJO SKRIPSI ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TRANSAKSI JUAL BELI DI PASAR INDUK MODERN PUSPA AGRO SIDOARJO SKRIPSI Oleh SULIKAH TRI HANDAYANI NIM 09340130 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH FAKULTAS

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA GRICE DALAM INTERAKSI TAWAR MENAWAR (ANALISIS ETNOGRAFI KOMUNIKASI DI PASAR SIMPANG TIGO, PASAMAN BARAT)

PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA GRICE DALAM INTERAKSI TAWAR MENAWAR (ANALISIS ETNOGRAFI KOMUNIKASI DI PASAR SIMPANG TIGO, PASAMAN BARAT) PENERAPAN PRINSIP KERJASAMA GRICE DALAM INTERAKSI TAWAR MENAWAR (ANALISIS ETNOGRAFI KOMUNIKASI DI PASAR SIMPANG TIGO, PASAMAN BARAT) Universitas Indraprasta PGRI Abstrak Artikel ini dimaksudkan untuk membahas

Lebih terperinci

ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO

ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO Ida Hamidah dan Yusuf Maulana Akbar Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada Abstrak Guru sebagai insan akademik memiliki peranan untuk menyampaikan materi

Lebih terperinci

ANALISIS KESANTUNAN TUTURAN DALAM VIDEO IKLAN LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI

ANALISIS KESANTUNAN TUTURAN DALAM VIDEO IKLAN LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI i ANALISIS KESANTUNAN TUTURAN DALAM VIDEO IKLAN LAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT SKRIPSI Oleh CHOIRIYATUL ISTIQOMAH NIM 201110080311006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA ANAK KOS RIZKY DI DESA DUKUH WALUH KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS BULAN MEI 2016

PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA ANAK KOS RIZKY DI DESA DUKUH WALUH KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS BULAN MEI 2016 PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA ANAK KOS RIZKY DI DESA DUKUH WALUH KECAMATAN KEMBARAN KABUPATEN BANYUMAS BULAN MEI 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Mencapai gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan observasi penulis saat melakukan kegiatan PPL. Anak terlihat cenderung pasif melakukan kegiatan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A310 090 180 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia kreatif menciptakan media baru sebagai sarana untuk mempermudah proses berkomunikasi. Media yang tercipta misalnya bentuk media cetak dan elektronik. Dua media

Lebih terperinci

FLORENSIA MARSELLI KIDI

FLORENSIA MARSELLI KIDI ANALISIS PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DAN SOPAN SANTUN TUTURAN PARA PESERTA DALAM ACARA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) Edisi 1 Januari 2015, 2 Januari 2015 dan 5 Januari 2015 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk

Lebih terperinci

STRATEGI KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 4 KOTA MALANG : DENGAN SUDUT PANDANG TEORI KESANTUNAN BROWN DAN LEVINSON

STRATEGI KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 4 KOTA MALANG : DENGAN SUDUT PANDANG TEORI KESANTUNAN BROWN DAN LEVINSON STRATEGI KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 4 KOTA MALANG : DENGAN SUDUT PANDANG TEORI KESANTUNAN BROWN DAN LEVINSON SKRIPSI Oleh JANJI WIJANARKO NIM 09340080 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa modern ini, kecepatan menjadi salah satu aspek penting untuk melakukan kegiatan. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah populasi penduduk di dunia, perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial dan anggota masyarakat memerlukan bahasa sebagai media komunikasi untuk berinteraksi dengan makhluk lainnya untuk mengungkapkan

Lebih terperinci

KAJIAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK)

KAJIAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) KAJIAN IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA INDONESIA LAWAK KLUB (ILK) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia OLEH: TITA HAIRUL NUGRAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang mutlak dibutuhkan oleh semua makhluk hidup, terutama bagi kehidupan manusia. Setiap manusia akan melakukan komunikasi dengan sesamanya

Lebih terperinci

ANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

ANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 ANALISIS KESANTUNAN BAHASA DALAM KONTEKS PEMBELAJARAN TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017 Oleh Intan Br Tarigan (intansepty68@gmail.com) Dr. Abdurahman AS, M.Hum.

Lebih terperinci

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA Himawatul Azmi Nur dan Prembayun Miji Lestari Jurusan Bahasa dan Sastra Jawa, FBS, Universitas Negeri Semarang ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai makhluk sosial mutlak memiliki kemampuan untuk dapat berkomunikasi antara sesama manusia lainnya. Salah satu media yang digunakan dalam berkomunikasi

Lebih terperinci

PERAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI ALAT PEMERSATU DI KALANGAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL MODERN (PTM) KOTA BENGKULU

PERAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI ALAT PEMERSATU DI KALANGAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL MODERN (PTM) KOTA BENGKULU 194 PERAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI ALAT PEMERSATU DI KALANGAN PEDAGANG PASAR TRADISIONAL MODERN (PTM) KOTA BENGKULU Titje Puji Lestari, M.Pd. Dosen Bahasa Indonesia Universitas Dehasen Bengkulu titjepujilestari90@yahoo.com

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Izza Maulida NIM

SKRIPSI. Oleh Izza Maulida NIM PEMAKAIAN PRINSIP KERJASAMA PADA TUTURAN GURU DAN SISWA DALAM INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR BAHASA INDONESIA DI KELAS X SMK MUHAMMADIYAH 1 KOTA MALANG TAHUN AJARAN 2012-2013 SKRIPSI Oleh Izza Maulida NIM

Lebih terperinci

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Jurnal Ilmiah Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki berbagai cabang disiplin ilmu. Cabang-cabang

BAB I PENDAHULUAN. Linguistik memiliki berbagai cabang disiplin ilmu. Cabang-cabang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Linguistik memiliki berbagai cabang disiplin ilmu. Cabang-cabang tersebut diantaranya adalah fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, pragmatik dan sebagainya. Berbeda

Lebih terperinci

ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM TAYANGAN INDONESIA LAWAK KLUB

ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM TAYANGAN INDONESIA LAWAK KLUB ILOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM TAYANGAN INDONESIA LAWAK KLUB Putri Suristyaning Pratiwi Fathiaty Murtadho Sam Mukhtar Chan 110 Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan perwujudan ilokusi dan

Lebih terperinci

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Lebih terperinci

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian tertentu, berdasarkan teknik pendekatannya dapat dikaji melalui 2 cara yakni melalui metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif.

Lebih terperinci

KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO. Oleh

KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO. Oleh KESANTUNAN BERTUTUR DIALOG TOKOH DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO Oleh Yorista Indah Astari Nurlaksana Eko Rusminto Munaris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: yoristaindahastari@ymail.com

Lebih terperinci