PERANCANGAN KERETA PENGGERAK SUMBER ION SIKLOTRON PROTON 13 MeV

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN KERETA PENGGERAK SUMBER ION SIKLOTRON PROTON 13 MeV"

Transkripsi

1 PERANCANGAN KERETA PENGGERAK SUMBER ION SIKLOTRON PROTON 13 MeV -BATAN, Babarsari Yogyakarta ABSTRAK PERANCANGAN KERETA PENGGERAK SUMBER ION SIKLOTRON PROTON 13 MeV. Salah satu program utama pusat penelitian teknilogi akselerator dan proses bahan PTAPB-BATAN adalah rancang bangun Siklotron Proton 13 Mev. Salah satu komponen utama siklotron adalah sumber ion. Sumber ion terdiri dari beberapa komponen, salah satunya adalah kereta penggerak. Kereta Penggerak ini adalah suatu piranti yang mampu menempatkan sumber ion pada tempat yang semestinya. Makalah ini membahas rangcangan dari alat tersebut. Piranti ini berbentuk kotak yang dilengkapi dengan 4 roda,, alat tersebut dapat menghasilkan gerak lurus. Di dalam kotak ada sebuah engsel yang dapat menghasilkan gerak kearah horizontal dan vertical secara bersamaan. Gaya dorong dihasilkan oleh motor listrik melalui transmisi ulir dan roda gigi. Kereta ini mampu bergerak ke sumber ion sejauh 15 cm. ABSTRACT THE DESIGN OF ION SOURCE DRIVING CART OF 13 MeV PROTON CYCLOTRON. The one of main program of Center of Accelerator Technology and Material Process PTAPB-BATAN is design and contrucsion of 13 M ev proton cyclotron. One main component of clotron system is ion source. The ion source is consist of several component, one of the component is driving cart. This driving cart is a machine which capable to place the head of ion source in proper place. This paper discuss the design of this device. The device is box shaped which equipped by four wheels, such that it can perform a straight motion. Inside the box, there is a hinge which can perform (create) horizontal and vertical motion simultaneously. The driving force is given by electrical motors through transmission screw and gears. This cart is able to drive the head of ion source in straight path up to 15 cm. PENDAHULUAN kselerator partikel adalah mesin untuk A mempercepat partikel bermuatan baik ion atau elektron. Pada saat ini perkembangan teknologi akseleraton sudah sangat luas yang meliputi antara lain: Fande Graff, Tandem, Velisi, Cockroft Walton, Dynaimitron, Akselerator Linier, akselerator Siklotron, Akselerator Synchroton, dan Betatron. Pada saat ini aplikasi akselerator sudah sangat luas antara lain dalam bidang: industri, kedokteran, bioteknologi, lingkungan, analisis unsur, dan energi masa datang. (3) Dalam bidang kedokteran akselerator digunakan sebagai diasnostik dan terapi. Sebagai diasnostik akselerator digunakan untuk memproduksi radioisotop, akselerator yang digunakan adalah: siklotron, betatron, dan synckroton. Untuk diasnostik fungsi badan dan metabolisme digunakan obat radioaktif yang disuntikkan kepada pasien sebagai perunut. Distribusi sinar gama yang dihasilkan dideteksi dengan teknik gama kamera atau Positron Emersion Tomografi (PET). Sinyal yang dihasilkan ditektor gama berasal dari bagian badan dibuat bayangan tomografi dengan bantuan komputer. Bayangan tomografi memberikan Buku I hal 310

2 informasi fungsi badan dan metabolisme yang tepat sehingga dapat ditentukan tindakan yang sesuai. Contoh obat radioaktif dan radio farmaka yang digunakan untuk diasnostik menggunakan gama kamera antara lain: Tl 201, In-111, G 67 dan I 123, sedangkan yang menggunakan sistem PET radioisotop yang digunakan antara lain isotop: C-11, N-3, O-15 dan F-18. Dibandingkan dengan teknik gama kamera teknik PET lebih unggul dari segi sensitifitas dan resolusi spasial. (3) Dalam kegiatan penelitian Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan PTAPB- Batan merencanakan membangun fasilitas akselerator jenis Siklotron proton 13 MeV. Prototipe diharapkan selesai pada tahun 2019 dengan tujuan dapat digunakan untuk fasilitas penelitian dan kesehatan agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Adapun bagian-bagian utama sistem siklotron antara lain : sistem tegangan tinggi, sistem vakum, sistem kontrol, sistem pemercepat dan sumber ion. Fungsi sumber ion adalah untuk menghasilkan ion-ion yang akan dipercepat oleh akselerator sedemikian rupa sehingga pada saat keluar dari siklotron ion-ion tersebut mempunyai energi gerak tertentu sesuai dengan medan listrik pemercepat yang dipasang pada akselerator. Karakteristik berkas ion yang keluar dari sumber ion ditentukan oleh karakteristik sumber ion. Untuk memperoleh karakteristik sumber ion yang optimal salah satunya dengan pengaturan letak sumber ion di dalam ruang Siklotron dengan tepat. Pengaturan letak sumber ion dapat dilakukan dengan cara: a. Mengatur jarak dengan Siklotron x-x. b. Memutar sumbu ion pada sumbunya ω. c. Menggerakkan pada arah vertical y-y. d. Menggerakkan pada arah horisontal z-z. Dasar pengaturan letak sumber ion seperti disajikan pada gambar 1. Untuk keperluan tersebut maka dilakukan perancangan kereta penggerak lintasan lurus yang meliputi : pemilihan jenis bahan yang digunakan, bentuk kontruksi dan ukuran sehingga diperoleh gambar kerja yang dapat digunakan sebagai dokumen acuan dalam kontruksi/pembuatan. LANDASAN TEORI 1. Poros Gandar Poros merupakan salah satu bagian yang penting dari setiap mesin yang bergerak, poros daya diklasifikasikan menurut bebannya sebagai berikut : poros tranmisi, spindle, dan gandar. Gandar adalah poros pada transport jenis kereta dimana tidak mendapat beban punter dan kadang tidak boleh berputar dan hanya mendapat beban lentur. Ujung gandar tempat roda berputar disebut leher poros seperti tersaji pada gambar 5. Gambar 2. Leher Poros Gandar Leher poros harus cukup menerima beban bengkok (Mb), dan besarnya momen bengkok disajikan pada persamaan berikut ini [1] : Mb = ½ P. L (1) Dengan P adalah resultan gaya yang bekerja pada ujung tab, L panjang tab. Kekuatan poros dapat ditentukan dengan bersamaan. [4] σ a (2) Gambar 1. Sistem Pengaturan Letak Posisi Sumber Ion Dengan σa = Tegangan lentur yang diijinkan Mb = Momen bengkok d = Diameter leher poros Buku I hal 311

3 2. Bantalan Gelinding Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban sehingga putaran atau gerak bolak-baliknya berlangsung secara halus, aman, dan panjang umur. Bantalan dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu bantalan gelinding dan bantalan luncur. Keuntungan bantalan gelinding dibanding bantalan luncur adalah gesekan sangat kecil dan sistem pelumasannya sederhana. Pada bantalan gelinding terjadi gesekan gelinding antara bantalan yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau jarum. Atas dasar arah beban terhadap poros dibedakan antara lain : Bantalan radial, Bantalan aksial, Bantalan kerucut. Adapun jenis bantalan bola radial seperti tersaji pada gambar 3. Tabel 1. Harga batas d.n. Keterangan : 1. Jenis terbuka 2. Dengan dua sekat 3. Dengan dua sekat tanpa kontak Gambar 3. Jenis Bantalan Gelinding Salah satu karakteristik bantalan bola adalah kelakuan terhadap putaran, jika diameter poros d (mm) dikalikan dengan putaran per menit n (Rpm) disebut harga d.n. Besarnya harga d.n tergantung dari sistem pelumasan. Tabel 1 merupakan suatu pedoman untuk perencanaan bantalan. Macam bantalan Pelumasan gemuk Pelumasan minyak Bantalan bola alur dalam Bantalan bola sudut : α 22 α >22 Bantalan bola silinder Bantalan rol kerucut Bantalan rol mapan sendiri Bantalan bola aksial Tabel 2. Kapasitas bantalan gelinding. Nomor bantalan Ukuran luar (mm) Kapasitas nominal Jenis terbuka Dua sekat d D B r dinamis spesifik C(kg) ZZ ZZ ZZ ZZ ZZ Kapasitas nominal statistic spesifik C0 (kg) Kapasitas nominal bantalan gelinding ada dua macam yaitu kapasitas nominal dinamis spensifik dan kapasitas nominal statis spensifik. Kapasitas nominal dinamis spensifik adalah besarnya beban yang bekerja pada suatu bantalan dengan arah yang tetap dengan putaran 33,3 Rpm selama 500 jam atau putaran, jika 90% dari bantalan tersebut tidak menunjukkan kerusakan karena kelelahan ; sedangkan kapasitas nominal statis spensifik yaitu jika bantalan menerima beban tersebut dalam keadaan diam dan pada titik kontak yang menerima tegangan maksimum beban deformasi permanen pada elemen gelinding ditambah deformasi cincin menjadi 0,0001 kali diameter elemen gelinding. 3. Ulir Untuk menghubungkan beberapa elemen mesin agar tidak dapat bergerak satu dengan lainnya dilakukan dengan berbagai cara penyambungan antara lain: baut, paku keling, las, pasak, terut, dan tekan. Dari berbagai jenis sambungan tersebut yang paling banyak digunakan adalah sambungan ulir, salah satu keuntungannya bahwa jika diperlukan sambungan tersebut mudah dibongkar atau dilepas. Baut menurut ukurannya dan jenisnya di bagi menjadi ulir Metris dan ulir Withwort. Dalam pengembangannya pemakaian jenis ulir metris menjadi lebih luas, dan gambar ulir Metris tersaji pada gambar 4. Buku I hal 312

4 Gambar 4. Ulir Jenis Metrik Kekuatan ulir terhadap beban tarik diperhitungkan terhadap penampang terkecil dari diameter ulir, dan untuk perhitungan digunakan persamaan berikut [2] : (3) Dengan : = tegangan tarik P = beban tarik dk = diameter teras = tegangan yang diijinkan Dan besarnya gaya pemutar ulir dapat ditentukan dengan persamaan berikut [1] : (4) Dengan K = Gaya pemutar ulir (tarikan ulir) P = Beban tarik ulir dk = Diameter teras ulir S = Jarak puncak ulir Besarnya tahanan gesek pada ulir jenis segitiga dapat di tentukan dengan persamaan berikut [1] : W = 0,18P (5) Dengan : W = Tahanan Gesek P = Gaya yang bekerja pada ulir Pada ulir segitiga gaya normal N = 1,2 P dan koefisiensi gesek µ = 0,15 atau W = 0,18P. Besarnya tegangan puntir pada ulir dapat ditentukan dengan persamaan berikut [1] : Dengan : = Tegangan puntir P = Gaya tarik pada baut S = Jarak ulir df = Diameter rata-rata kisar ulir dk = Diameter teras ulir 4. Roda Gigi Roda gigi merupakan alat transmisi yang cocok untuk beban ringan sampai beban besar, konstruksi roda gigi relatip lebih ramping dibandingkan dengan sabuk dan rantai, dan pada konsumsi roda gigi tidak dapat terjadi slip diantara roda gigi yang saling bekerja untuk poros yang bekerja saling sejajar dapat digunakan jenis roda gigi lurus. (6) Jika putaran roda gigi yang berpasangan dinyatakan dengan n 1 (rpm) pada poros penggerak dan n 2 (rpm) pada poros yang digerakkan, diameter lingkaran jarak bagi d1(mm) dan d2 (mm) dan jumlah gigi Z 1 dan Z 2, maka perbandingan putaran U adalah [4] : U (7) Harga i, yaitu perbandingan antara roda gigi pada pinyon dan i disebut perbandingan roda gigi atau perbandingan transmisi atau nilai reduksi. Untuk reduksi ( U <1 atau i > 1 ), untuk menaikkan putaran ( U > 1 atau i < 1 ) Salah satu ukuran roda gigi ditentukan oleh jarak antar gigi yang dapat ditentukan dengan persamaan berikut [ 1 ] : t = π M (9) Dengan t = jarak antar gigi, M adalah modul gigi dan diameter roda gigi dapat ditentukan dengan persamaan [ 1 ] : d = z. M + 2M (10) Dengan d adalah diameter lingkaran luar, z adalah jumlah gigi dan M adalah modul gigi. Kekutan roda g igi dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut [1] (11) Dengan : Q = gaya yang bekerja pada puncak gigi H = Tinggi gigi (2,25M) b = Lebar gigi (6M) h = Tebal gigi (1,57M) = Tegangan bengkok M = Modul gigi HASIL PERANCANGAN DAN PEMBAHASAN Dalam kegiatan perancangan dilakukan tahapan perancangan sebagai berikut : 1. Menentukan kecepatan kereta penggerak sumber ion. Agar dapat diperoleh sistem penggerak sumber ion dengan tepat maka dipilih kecepatan gerak yang relatip rendah, agar jarak pemindahan letak sumber ion dapat diamati dengan teliti.untuk ini dipilih kecepatan gerak sebesar 9mm tiap menit. 2. Memilih sistem transmisi. Kotak penggerak digerakkan oleh motor listrik yang pada umumnya mempunyai putaran yang belum bisa digunakan secara langsung karena relatip terlalu tinggi putarannya. Untuk memenuhi kebutuhan penggerak kereta tersebut yang membutuhkan kecepatan rendah dapat (8) Buku I hal 313

5 dipilih transmisi jenis roda gigi yang dikombinasikan dengan transmisi ulir. Keuntungan jenis transmisi diatas adalah ringkas dan stabil tidak terjadi selip dan mudah untuk mendapat kecepatan gerak lurus yang rendah. 3. Motor penggerak Motor penggerak dipilih jenis motor listrik sincrone karena putaran relatip rendah yaitu 72 rpm, dengan putaran yang rendah tersebut akan lebih mudah untuk mendesain sistem transmisinya jika dibandingkan putaran motor yang tinggi. 4. Mekanik kereta penggerak Fungsi kereta penggerak adalah untuk mengatur letak sumber ion didalam ruang siklotron. Pengaturan dilakukan dengan cara meletakkan komponen sumber ion dalam kereta kemudian digerakkan menuju atau menjauhi sumbu utama siklotron. Untuk keperluan tersebut kereta sumber ion dirancang berbentuk kotak dengan sisi bawah dan sisi atas diberi roda jalan dan dengan fasilitas jalur kereta yang berbentuk lorong memungkinkan kereta dapat bergerak secara tepat menuju posisi yang dikehendaki. Adapun sistem kereta penggerak sumber ion di desain seperti Gambar 5. Jalur kereta berbentuk lorong yang terdiri dari plat bawah sebagai alas tumpuan roda jalan dan plat atas sebagai penyangga jika terjadi gerak ungkit yang diakibat tidak seimbangnya momen pada beban kereta. Kedua pelat tersebut diatur jaraknya dengan tepat oleh batang penyangga. Kotak penggerak dibuat dengan menggunakan plat baja SS301 tebal 15mm dan digunakan baut pengikat kunci L dengan ukuran M8 baut. Kotak didesain dengan ukuran panjang 270 mm, lebar 240 mm dan tinggi 240 mm, sehingga berat kotak ± 40kg. Roda jalan untuk sistem transport dipilih dari bantalan gelinding dengan tujuan gesekan yang terjadi relatip kecil sehingga tenaga penggerak menjadi ringan. Bantalan gelinding untuk roda jalan dipilih jenis 02zz (Tabel 2) dengan diameter lubang dalam 15mm, diameter luar 32mm, dan tebal 10mm dengan nilai Co 263 kg. Untuk menumpu kotak penggerak dan roda jalan digunakan poros gandar dengan diameter ujung leher 15mm dan panjang 10 mm dari bahan baja SS 301; poros gandar dan kotak disatukan dengan tumpuan dari pelat SS 301 tebal 15mm dan diikatkanan pada kotak menggunakan baut penahan ukuran M6 dari bahan SS 301. Koreksi kekuatan gandar dapat dilakukan dengan persamaan (1) dengan P 17,5 kg, dan l = 10 mm maka besarnya momen bengkok Mb = ½ p.l = ½.17,5. 10 kgmm = 87 kgmm Tegangan bengkok yang terjadi diperoleh dari persamaan (2) Untuk baja SS 301 = 8 kg/mm 2, karena maka gandar aman digunaka. Keterangan : 1. Pelat penahan atas 2. Penyangga 3. Sumber ion 4. Tangkai sumber ion 5. Roda jalan 6. Pelat bawah 7. Kotak 8. Ulir penggerak 9. Transmisi roda gigi 10. Motor listrik 11. Kerangka penumpu Gambar 5. Sistem penggerak sumber ion 5. Gaya penggerak Beban pada kerata penggerak terdiri ari berat kereta ± 40 kg dan berat peralatan yang dibawakereta ditafsirkan ± 30 kg; maka berat keseluruhan G = 70 kg. Kereta menggunakan roda jalan dari jenis bantalan gelinding dengan faktor gesekan µ = 0,1 maka gaya yang dipelukan untuk menarik atau mendorong kereta P= G.µ = 7 kg. Ulir penggerak dipilih dari jenis ulir metrik dengan ukuran M25, dengan jarak kisar ulir S = 3 mm. Dengan persamaan 4 maka besarnya gaya tarikan ulir : K = 0,4 kg Buku I hal 314

6 Dan besarnya gaya gesek pada ulir dengan persamaan 5 : W= 0,18 P = 1,26 kg Gaya untuk memutar ulir (F) adalah F = K + W = 0,4 kg + 1,26 kg = 2 kg; Dan besarnya tegangan puntir σw pada ulir dapat ditentukan dengan persamaan (6), maka diperoleh σw = 0,03 Kg/mm 2. Ulir dibuat dari SS 301 dengan σw ijin = 6 kg/mm 2 maka ulir aman dan dapat digunakan (σw kurang dari σw ijin) 6. Reduksi roda gigi Reduksi roda gigi berfungsi untuk menurunkan putaran motor agar sesuai dengan putaran yang diperlukan untuk menentukan besarnya reduksi roda gigi terlebih dahulu dihitung kecepatan putaran ulir penggerak yang diperlukan untuk kereta penggerak. Bahwa telah ditentukan ulir penggerak M 25 dengan besar kisar S = 3 mm dan kecepatan kereta penggerak ditentukan 9mm/menit maka putaran ulir penggerak n 2 Motor yang dipilih adalah motor sinkron dengan putaran (n 1 =72rpm), maka besarnya reduksi dapat dihiting dengan persamaan 7 : maka didapat Untuk membuat reduksi roda gigi satu tingkat dengan i = 24 adalah terlalu besar, untuk jenis roda gigi lurus (batas untuk roda gigi lurus i = 7 ). Maka transmisi roda gigi dibuat dua tingkat dengan i = i 1. i 2. Dengan pertimbangan bahan roda gigi yang tersedia didesain i 1 = 4, i 2 = 6,25. Atau menurut persamaan (7) i 1 dan Maka dengan persamaa tersebut dapat buat roda gigi z 1 = 16, roda gigi z 2 =64, roda gigi z 3 = 12 dan roda gigi z 4 = 75. Ukuran modul gigi dipilih M = 1,5 mm maka dengan persamaan (10) diperoleh diameter roda gigi; dz 1 = 27 mm, dz 2 = 99 mm, dz 3 = 21 mm, dan dz 4 = 115,5 mm. Ukuran lebar gigi (b) dipilih 6 kali modul, maka lebar gigi b = 5 x 1,5 = 9 mm. Ulir penggerak M24, jarak kisar S=3 mm, diameter teras dk=21 mm maka gaya pada kepala gigi Q=. Kekuatan gigi ditentukan dengan persamaan(11) dengan tinggi gigi H=3,4 mm, lebar gigi b=9 mm, tebal gigi h=2,4 mm maka : 0,4.3,4 kgm (2,4 mm) 2 Didapat = 0,2 kg/mm 2. Bahan gigi dari kuningan ijin=7 kg/mm 2. Karena < ijin maka konstruksi roda gigi telah aman. PEMBAHASAN Kotak sumber ion dibuat dengan pelat SS 301 tebal 15 mm dan disatukan dengan baut SS ukuran M8 jenis baut kunci L, maka diperoleh konstruksi yang relatip kuat dan stabil, dengan menggunakan sistem sambungan ulir maka akan memudahkan dalam proses pembuatan dan perawatan. Untuk baut pengikat dipilih M8 dengan kepala baut kunci L baut tersebut relatip kuat menahan momen putaran tangan sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya patah jika dikeraskan dengan tangan, dengan kepala kunci L memungkinkan kepala baut tertanam didalam pelat sehingga konstruksi akan terlihat rapi dan juga mempermudah menempelkan piranti lainnya untuk dipasang pada sisi kotak. Transmisi penggerak ulir dipilih M25 degan jarak ulir S =3 mm dapat menghasilkan putaran penggerak yang relatip ringan, dan tegangan tekan dan tegangan puntir yang terjadi relatip sangat kecil = 0,03 kg/mm 2 sedangkan σ ijin = 6 kg/mm 2 (untuk baja SS 301) sehingga ulir akan tahan lama untuk digunakan. Konstruksi transmisi roda gigi dibuat dua tingkat memberi keuntungan bahwa bahan roda gigi yang digunakan dapat relatip lebih kecil jika dibandingkan satu tingkat, sehingga mempermudah proses untuk mendapatkan bahan. Bahan roda gigi dibuat dengan bahan brons, mempunyai sifat permukaan yang licin maka gesekan antar gigi menjadi kecil mengakibatkan efisiensi tramsmisi relatif lebih baik. Dengan bahan brons proses pembuatan roda gigi akan relatife lebih mudah dibandingkan dengan baja SS301. Bahan kontruksi kereta penggerak dibuat dari baja stainless steel dan brons yang mempunyai sifat relatife tahan oksidasi sehingga memungkinkan alat tidak mudah rusak oleh pengaruh udara. Roda jalan untuk system transport dipilih dari jenis bantalan gelinding seri 02 ZZ (tabel 2) dengan diameter lubang poros d = 15 mm, diameter luar D = 32 mm, kapasitas nominal dinamis spensifik C = 450 kg, kapasitas nominal statis spensifik Co = 263 kg. Kecepatan gerak kereta adalah 9 mm/menit, maka putaran roda jalan bantalan gelinding n = 0,1 Rpm, karena putaran relatife kecil maka evaluasi kekuatan bantalan mengacu pada nilai Co. berat kereta dan muatan ± 70 kg ditumpu 4 roda jalan bantalan gelinding maka beban tiap bantalan 18,75 kg, beban ini relatif kecil terhadap nilai Co, maka bantalan tersebut aman digunakan. Nilai d.n bantalan gelinding tersebut adalah 1,5 sesuai dengan tabel 2 Buku I hal 315

7 batas nilai d.n adalah berarti bantalan tersebut telah memenuhi syarat. Keunggulan bantalan gelinding disbanding bantalan luncur adalah : a. Gesekan sangat rendah. b. Pelumasan sangat sederhana. c. Pada poros tidak terjadi keausan. Dengan gesekan yang sangat rendah maka gaya atau tenaga penggerak yang digunakan relatif lebih kecil. Bantalan gelinding pelumasannya sangat sederhana dan untuk konstruksi yang ber sil tidak perlu ada sistem pelumasan,maka konstruksi menjadi lebih sederhana dan relatif mudah perawatannya. Pada sistem bantalan gelinding tidak terjadi proses keausan pada poros, maka poros yang digunakan umur pemakainnya relatif lebih tahan lama dibandingkan jika memakai roda jalan sistem bantalan luncur pada kondisi ukuran yang sama. DAFTAR PUSTAKA 1. Asril, Ilmu Bangunan Pesawat, H Stam, Jakarta, Daryanto, Mekanika Bangunan, Bumi Aksara, Jakarta, Darsono, Pengenalan Aplikasi Mesin Berkas Elektron,Pusdiklat-PTAPB Sularso, Elemen Mesin. Pradnya Paramita, Jakarta, UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : Drs Silahudin, Msi., Drs. Joko Sp, Bambang Lusmiyanto SST., Kurnia Wibowo, Amd., yang telah memberikan bantuan sehingga tulisan ini dapat selesai. KESIMPULAN Hasil perancangan kereta penggerak sumber ion dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Perancangan didasarkan pada kemudahan proses pembuatan diharapkan didapat konstruksi peralatan yang dapat menghasilkan kerja yang optimal, dan kemudahan dalam pengadaan bahan yang diperlukan. 2. Ukuran kotak penggerak panjang 270 mm, lebar 240 mm tinggi 240 mm dibuat dengan tebal pelat 15mm dari bahan SS Sambungan antar pelat dilakukan dengan sambungan ulir menggunakan baut M8. 4. Roda jalan dipilih bantalan gelinding dengan diameter poros 15mm, diameter luar 32 mm, dan tebal 10 mm, dengan seri 02ZZ. 5. Poros dukung dipilih jenis gandar dengan diameter ujung leher poros 15mm, dan panjang leher 10mm. 6. Ukuran roda gigi dengan modul 1,5mm dari bahan brons.dengan diameter roda gigi : dz 1 = 21 mm, dz 2 = 99 mm, dz 3 = 27 mm, dan dz 4 = 115,5 mm. 7. Transmisi ulir dipilih jenis metrik ukuran M25 dengan kisar ulir 3mm. 8. Kapasitas kereta dapat menerima beban 30 kg dan dapat bergerak sepanjang 150mm. 9. Hasil perancangan berupa gambar kerja seperti terlampir. TANYA JAWAB Sudaryadi Dilihat dari data rancangan yang sangat teliti dan rumit dan targetnya adalah tahun 2019, apa kontribusinya terhadap kegiatan di PTAPB? Mengapa tebal kolom yang dibutuhkan sangat tebal (14mm)? Kontribusi perancangan ini pada PTAPB adalah membantu proses pembuatan siklotron dengan menyiapkan gambar kerja/detil desain komponen siklotron terutama pada sistem penyangga magnet sebagai acuan dalalm proses pabrikan dan proses penginstalan Tebal kolom 14mm untuk menyangga beban 8000kg untuk tiap kolom adalah hal yang wajar, karena hasil perhitungan. Sukadi Digunakan untuk apakah siklotron yang dibuat di PTAPB? Siklotron yang dibangun di PTAPB-BATAN direncanakan untuk memproduksi radioisotop yang dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit kanker. Buku I hal 316

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. TINJAUAN PUSTAKA Potato peeler atau alat pengupas kulit kentang adalah alat bantu yang digunakan untuk mengupas kulit kentang, alat pengupas kulit kentang yang

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai

BAB II DASAR TEORI. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Perajang Singkong. Mesin perajang singkong dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah piringan, pisau pengiris, poros,

Lebih terperinci

RANCANGBANGUN PERANGKAT PENGGERAK PENGEN- DALI POSISI SUMBER ION SIKLOTRON DECY 13

RANCANGBANGUN PERANGKAT PENGGERAK PENGEN- DALI POSISI SUMBER ION SIKLOTRON DECY 13 RANCANGBANGUN PERANGKAT PENGGERAK PENGEN- DALI POSISI SUMBER ION SIKLOTRON DECY 1 Setyo Atmodjo dan Silakhuddin Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan BATAN Email: atmojosetyo@gmail.com ABSTRAK RANCANGBANGUN

Lebih terperinci

BAB III. Metode Rancang Bangun

BAB III. Metode Rancang Bangun BAB III Metode Rancang Bangun 3.1 Diagram Alir Metode Rancang Bangun MULAI PENGUMPULAN DATA : DESAIN PEMILIHAN BAHAN PERHITUNGAN RANCANG BANGUN PROSES PERMESINAN (FABRIKASI) PERAKITAN PENGUJIAN ALAT HASIL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. Gambaran Umum Mesin pemarut adalah suatu alat yang digunakan untuk membantu atau serta mempermudah pekerjaan manusia dalam hal pemarutan. Sumber tenaga utama mesin pemarut adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cara Kerja Alat Cara kerja Mesin pemisah minyak dengan sistem gaya putar yang di control oleh waktu, mula-mula makanan yang sudah digoreng di masukan ke dalam lubang bagian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur

BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai 2.2. Gerenda Penghancur Dan Alur BAB II DASAR TEORI 2.1. Prinsip kerja Mesin Penghancur Kedelai Mesin penghancur kedelai dengan penggerak motor listrik 0,5 Hp, mengapa lebih memilih memekai motor listrik 0,5 Hp karena industri yang di

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah : BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN 3. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 14. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar mesin sortasi buah manggis hasil rancangan dapat dilihat dalam Bak penampung mutu super Bak penampung mutu 1 Unit pengolahan citra Mangkuk dan sistem transportasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Poros Poros merupakan bagian yang terpenting dari suatu mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga dan putarannya melalui poros. Setiap elemen mesin yang berputar, seperti roda

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Perencanaan Tabung Luar Dan Tabung Dalam a. Perencanaan Tabung Dalam Direncanakan tabung bagian dalam memiliki tebal stainles steel 0,6, perencenaan tabung pengupas

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Konsep perencanaan komponen yang diperhitungkan sebagai berikut: a. Motor b. Reducer c. Daya d. Puli e. Sabuk V 2.2 Motor Motor adalah komponen dalam sebuah kontruksi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut: BAB II DASAR TEORI 2.1 Daya Penggerak Secara umum daya diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah kerja, yang dinyatakan dalam satuan Watt ataupun HP. Penentuan besar daya

Lebih terperinci

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin.

BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN. panjang 750x lebar 750x tinggi 800 mm. mempermudah proses perbaikan mesin. BAB IV PROSES, HASIL, DAN PEMBAHASAN A. Desain Mesin Desain konstruksi Mesin pengaduk reaktor biogas untuk mencampurkan material biogas dengan air sehingga dapat bercampur secara maksimal. Dalam proses

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian pengelasan secara umum a. Pengelasan Menurut Harsono,1991 Pengelasan adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilakukan dalam keadaan lumer atau cair.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Motor BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan Sistem Transmisi Pada perancangan suatu kontruksi hendaknya mempunyai suatu konsep perencanaan. Untuk itu konsep perencanaan ini akan membahas dasar-dasar teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Alat Pencacah plastik Alat pencacah plastik polipropelen ( PP ) merupakan suatu alat yang digunakan untuk mencacah akan menghasikan serpihan. Alat pencacah ini memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat

BAB II LANDASAN TEORI. khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat BAB II LANDASAN TEORI.. Pengertian Umum Kebutuhan peralatan atau mesin yang menggunakan teknologi tepat guna khususnya permesinan pengolahan makanan ringan seperti mesin pengiris ubi sangat diperlukan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Digester Digester berasal dari kata Digest yang berarti aduk, jadi yang dimaksud dengan Digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mengaduk atau melumatkan

Lebih terperinci

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENYANGGA SISTEM MAGNET SIKLOTRON PROTON 13 MeV

PERANCANGAN PENYANGGA SISTEM MAGNET SIKLOTRON PROTON 13 MeV PERANCANGAN PENYANGGA SISTEM MAGNET SIKLOTRON PROTON 13 MeV -BATAN, Babarsari Yogyakarta 55281 E-mail:ptapb@batan.go.id ABSTRAK PERANCANGAN PENYANGGA SISTEM MAGNET SIKLOTRON PROTON 13 MeV. Pusat Penelitian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu

TINJAUAN PUSTAKA. komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu TINJAUAN PUSTAKA Pencampuran Secara ideal, proses pencampuran dimulai dengan mengelompokkan masingmasing komponen pada beberapa wadah yang berbeda sehingga masih tetap terpisah satu sama lain dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAGIAN BAGIAN CONVEYOR Dalam pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas 60 ton/jam TBS sangat dibutuhkan peran bunch scrapper conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut janjangan

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Transmisi bertujuan untuk meneruskan daya dari sumber daya ke sumber daya lain, sehingga mesin pemakai daya tersebut bekerja menurut kebutuhan yang diinginkan.

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi BAB II DASAR TEORI Dasar teori yang digunakan untuk pembuatan mesin pemotong kerupuk rambak kulit adalah sistem transmisi. Berikut ini adalah pengertian-pengertian dari suatu sistem transmisi dan penjelasannya.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS

PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS PERANCANGAN DAN ANALISIS KOMPONEN PROTOTIPE ALAT PEMISAH SAMPAH LOGAM DAN NON LOGAM OTOMATIS Nama :Bayu Arista NPM : 21412385 Jurusan : Teknik Mesin Fakultas : Teknologi Industri Pembimbing : 1. Dr. Rr.

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar

BAB II TEORI DASAR. BAB II. Teori Dasar BAB II TEORI DASAR Perencanaan elemen mesin yang digunakan dalam peralatan pembuat minyak jarak pagar dihitung berdasarkan teori-teori yang diperoleh dibangku perkuliahan dan buku-buku literatur yang ada.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tanah Lempung Tanah lempung dan mineral lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu yang menghasilkan sifat-sifat plastis pada tanah bila dicampur

Lebih terperinci

BAB VI POROS DAN PASAK

BAB VI POROS DAN PASAK BAB VI POROS DAN PASAK Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin meneruskan tenaga bersamasama dengan putaran. Peranan utama dalam transmisi seperti itu dipegang

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah

BAB II PEMBAHASAN MATERI. industri, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya. Jumlah BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindahan bahan merupakan salah satu peralatan mesin yang dugunakan untuk memindahkan muatan dilokasi pabrik, lokasi konstruksi, lokasi industri,

Lebih terperinci

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS

SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS SISTEM MEKANIK MESIN SORTASI MANGGIS Perancangan dan pembuatan mekanik mesin sortasi manggis telah selesai dilakukan. Mesin sortasi manggis ini terdiri dari rangka mesin, unit penggerak, unit pengangkut,

Lebih terperinci

TRANSMISI RANTAI ROL

TRANSMISI RANTAI ROL TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Keuntungan: Mampu meneruskan

Lebih terperinci

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011

TRANSMISI RANTAI ROL 12/15/2011 TRANSMISI RANTAI ROL Penggunaan: transmisi sabuk > jarak poros > transmisi roda gigi Rantai mengait pada gigi sproket dan meneruskan daya tanpa slip perbandingan putaran tetap Mampu meneruskan daya besar

Lebih terperinci

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik KURNIAWAN

Lebih terperinci

IV. ANALISA PERANCANGAN

IV. ANALISA PERANCANGAN IV. ANALISA PERANCANGAN Mesin penanam dan pemupuk jagung menggunakan traktor tangan sebagai sumber tenaga tarik dan diintegrasikan bersama dengan alat pembuat guludan dan alat pengolah tanah (rotary tiller).

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah: BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT 4.1 Perhitungan Rencana Pemilihan Motor 4.1.1 Data motor Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah: Merek Model Volt Putaran Daya : Multi Pro :

Lebih terperinci

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

MESIN PERUNCING TUSUK SATE MESIN PERUNCING TUSUK SATE NASKAH PUBLIKASI Disusun : SIGIT SAPUTRA NIM : D.00.06.0048 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 013 MESIN PERUNCING TUSUK SATE Sigit Saputra,

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar.

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar. BAB II DASAR TEORI 2.1 Roda Gigi Roda gigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat. Roda gigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT

PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM. Oleh ARIEF HIDAYAT PERANCANGAN MESIN PRESS BAGLOG JAMUR KAPASITAS 30 BAGLOG PER JAM Oleh ARIEF HIDAYAT 21410048 Latar Belakang Jamur Tiram dan Jamur Kuping adalah salah satu jenis jamur kayu, Media yang digunakan oleh para

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Kapasitas Alat pencacah Plastik Q = 30 Kg/jam 30 kg = jam x 1 jam 60 menit = 0,5 kg/menit = 500 gr/menit Dimana : Q = Kapasitas mesin B. Perencanaan Putaran Pisau Jika

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang

BAB II TEORI DASAR. dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang BAB II TEORI DASAR A. Pengertian Kerupuk Kerupuk adalah sejenis makanan yang dibuat dari adonan tepung tapioka dicampur dengan bahan pencampur seperti daging udang atau ikan yang kemudian ditambahkan dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES

PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES PERANCANGAN MESIN PENGUPAS KULIT KENTANG KAPASITAS 3 KG/PROSES TARTONO 202030098 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN, FAKULTAS TEKNIK, UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Kampus Terpadu UMY, Jl. Lingkar Selatan

Lebih terperinci

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG

ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG ANALISA DONGKRAK ULIR DENGAN BEBAN 4000 KG Cahya Sutowo Jurusan Mesin, Universitas Muhammadiyah Jakarta Abstrak. Untuk melakukan penelitian tentang kemampuan dari dongkrak ulir ini adalah ketahanan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Mesin Pan Granulator Mesin Pan Granulator adalah alat yang digunakan untuk membantu petani membuat pupuk berbentuk butiran butiran. Pupuk organik curah yang akan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi

BAB II PEMBAHASAN MATERI. digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi 5 BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesin yang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

TRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN

TRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN TRANSMISI LIFT KAPASITAS 10 ORANG KECEPATAN 1 METER/DETIK MAKALAH SEMINAR PERANCANGAN MESIN Disusun oleh : ARIS MUNANDAR 210004028 JURUSAN TEKNIK MESIN SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2010

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat

Lebih terperinci

MESIN PERAJANG SINGKONG

MESIN PERAJANG SINGKONG PROPOSAL MERENCANA MESIN MESIN PERAJANG SINGKONG Diajukan oleh : 1. Aan Setiawan ( 04033088 ) 2. Muhammad Wibowo ( 04033146 ) 3. Wisnu Kusuma Wardhani ( 04033159 ) 4. Andi Mardiyansah ( 04033160 ) kepada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Serabut Kelapa Sebagai Negara kepulauan dan berada di daerah tropis dan kondisi agroklimat yang mendukung, Indonesia merupakan Negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Menurut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah tahap-tahap yang harus dilewati dalam memproduksi barang atau jasa. Ada proses produksi membutuhkan waktu yang lama, misalnya

Lebih terperinci

Tujuan Pembelajaran:

Tujuan Pembelajaran: P.O.R.O.S Tujuan Pembelajaran: 1. Mahasiswa dapat memahami pengertian poros dan fungsinya 2. Mahasiswa dapat memahami macam-macam poros 3. Mahasiswa dapat memahami hal-hal penting dalam merancang poros

Lebih terperinci

PERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK

PERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK PROS ID I NG 0 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN MOTORCYCLE LIFT DENGAN SISTEM MEKANIK Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan Km. 10 Tamalanrea

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah, sintetis, analisis, BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Perancangan Mesin Pemisah Biji Buah Sirsak Proses pembuatan mesin pemisah biji buah sirsak melalui beberapa tahapan perancangan yaitu tahap identifikasi kebutuhan, perumusan masalah,

Lebih terperinci

POROS dengan BEBAN PUNTIR

POROS dengan BEBAN PUNTIR POROS dengan BEBAN PUNTIR jika diperkirakan akan terjadi pembebanan berupa lenturan, tarikan atau tekanan, misalnya jika sebuah sabuk, rantai atau roda gigi dipasangkan pada poros, maka kemungkinan adanya

Lebih terperinci

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto

ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR. Heri Susanto ANALISA KEMAMPUAN ANGKAT DAN UNJUK KERJA PADA OVER HEAD CONVEYOR Heri Susanto ABSTRAK Keinginan untuk membuat sesuatu hal yang baru serta memperbaiki atau mengoptimalkan yang sudah ada adalah latar belakang

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN MATERI

BAB II PEMBAHASAN MATERI BAB II PEMBAHASAN MATERI 2.1 Mesin Pemindah Bahan Mesin pemindah bahan merupakan satu diantara peralatan mesinyang digunakan untuk memindahkan muatan di lokasi atau area pabrik, lokasi konstruksi, tempat

Lebih terperinci

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON

PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS ANGKAT CAIRAN 10 TON UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK MESIN MEDAN TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERENCANAAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI PADA PABRIK PELEBURAN BAJA DENGAN KAPASITAS

Lebih terperinci

Perencanaan Roda Gigi

Perencanaan Roda Gigi Perencanaan Roda Gigi RODA GIGI Roda gigi adalah roda silinder bergigi yang digunakan untuk mentransmisikan gerakan dan daya Roda gigi menyebabkan perubahan kecepatan putar output terhadap input 1 Jenis-jenis

Lebih terperinci

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA Dalam gerak translasi gaya dikaitkan dengan percepatan linier benda, dalam gerak rotasi besaran yang dikaitkan dengan percepatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mesin Gerinda Batu Akik Sebagian pengrajin batu akik menggunakan mesin gerinda untuk membentuk batu akik dengan sistem manual. Batu gerinda diputar dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA BAB III PEMBAHASAN, PERHITUNGAN DAN ANALISA 3.1 Perancangan awal Perencanaan yang paling penting dalam suatu tahap pembuatan hovercraft adalah perancangan awal. Disini dipilih tipe penggerak tunggal untuk

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI Diajukan kepada untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana Teknik Mesin Oleh : HAFIZH ARDHIAN PUTRA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. proses tekan geser. Butir beras terjepit dan tertekan cekung lesung antum sehingga

BAB II LANDASAN TEORI. proses tekan geser. Butir beras terjepit dan tertekan cekung lesung antum sehingga BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengenalan Bahan Baku Secara tradisional orang membuat tepung beras dengan cara menumbuk dalam lesung dengan antum atau alu. Beras menjadi halus dikarenakan adanya proses tekan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram

BAB III PERANCANGAN. = 280 mm = 50,8 mm. = 100 mm mm. = 400 gram gram BAB III PERANCANGAN 3.. Perencanaan Kapasitas Perajangan Kapasitas Perencanaan Putaran motor iameter piringan ( 3 ) iameter puli motor ( ) Tebal permukaan ( t ) Jumlah pisau pada piringan ( I ) iameter

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI II-1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Skuter Skuter adalah kendaraan roda 2 yang diameter rodanya tidak lebih dari 16 inchi dan memiliki mesin yang berada di bawah jok. Skuter memiliki ciri - ciri rangka sepeda

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN Pada rancangan uncoiler mesin fin ini ada beberapa komponen yang perlu dilakukan perhitungan, yaitu organ penggerak yang digunakan rancangan ini terdiri dari, motor penggerak,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PEMINDAH BATERAI MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK UNTUK BEBAN MAKSIMAL 18 KG

PERANCANGAN ALAT PEMINDAH BATERAI MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK UNTUK BEBAN MAKSIMAL 18 KG 1 PERANCANGAN ALAT PEMINDAH BATERAI MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK UNTUK BEBAN MAKSIMAL 18 KG Fadwah Maghfurah 1 S.Rahardjo 2 Achmad Suprayogo 3 fmaghfurah@yahoo.com Soegiatmo.rahardjo@yahoo.co.id Ach.Supra@yahoo.com

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS

PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS PERENCANAAN MESIN PENGADUK UDANG NAGET OTOMATIS (1) Sobar Ihsan, (2) Muhammad Marsudi (1)(2) Prodi Teknik Mesin, Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan MAB Jln. Adhyaksa (Kayutangi)

Lebih terperinci

SOAL DINAMIKA ROTASI

SOAL DINAMIKA ROTASI SOAL DINAMIKA ROTASI A. Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Sistem yang terdiri atas bola A, B, dan C yang posisinya seperti tampak pada gambar, mengalami gerak rotasi. Massa bola A, B,

Lebih terperinci

Lampiran. Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan. Faktor-faktor Koreksi. (Sularso,2004:7)

Lampiran. Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan. Faktor-faktor Koreksi. (Sularso,2004:7) Lampiran. Faktor-faktor Koreksi Daya yang Akan Ditransmisikan Faktor-faktor Koreksi (Sularso,04:7) Daya yang akan ditransmisikan fc Daya rata-rata yang diperlukan,-,0 Daya maksimum yang diperlukan 0,-,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TIORI

BAB II LANDASAN TIORI BAB II LANDASAN TIORI 2.1. Prinsip Kerja Mesin Pemecah Kedelai Mula-mula biji kedelai yang kering dimasukkan kedalam corong pengumpan dan dilewatkan pada celah diantara kedua cakram yang salah satunya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PERENCANAAN BAB III METODOLOGI PERENCANAAN Penulisan ini didasarkan atas survey literatur, serta didukung dengan data perencanaan dengan berdasarkan pertimbangan effisiensi waktu pengerjaan dengan tahapan kegiatan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Flowchart Perencanaan Pembuatan Mesin Pemotong Umbi Proses Perancangan mesin pemotong umbi seperti yang terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai mm Studi Literatur

Lebih terperinci

Bahan poros S45C, kekuatan tarik B Faktor keamanan Sf 1 diambil 6,0 dan Sf 2 diambil 2,0. Maka tegangan geser adalah:

Bahan poros S45C, kekuatan tarik B Faktor keamanan Sf 1 diambil 6,0 dan Sf 2 diambil 2,0. Maka tegangan geser adalah: Contoh soal: POROS:. Tentukan diameter sebuah poros bulat untuk meneruskan daya 0 (kw) pada putaran 450 rpm. Bahan diambil baja dingin S45C. Solusi: Daya P = 0 kw n = 450 rpm f c =,0 Daya rencana = f c

Lebih terperinci

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis 4. 1 Perancangan Mekanisme Sistem Penggerak Arah Deklinasi Komponen penggerak yang dipilih yaitu ball, karena dapat mengkonversi gerakan putaran (rotasi) yang

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK

ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK ABSTRAKSI TUGAS AKHIR ANALISIS SISTEM TRANSMISI PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN MESIN PEMOTONG KERUPUK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON

PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON TUGAS SARJANA MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN OVERHEAD TRAVELLING CRANE YANG DIPAKAI DI WORKSHOP PEMBUATAN PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN KAPASITAS ANGKAT 10 TON OLEH : RAMCES SITORUS NIM : 070421006 FAKULTAS

Lebih terperinci

Gambar 4.1 Terminologi Baut.

Gambar 4.1 Terminologi Baut. BAB 4 SAMBUNGAN BAUT 4. Sambungan Baut (Bolt ) dan Ulir Pengangkat (Screw) Untuk memasang mesin, berbagai bagian harus disambung atau di ikat untuk menghindari gerakan terhadap sesamanya. Baut, pena, pasak

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi Sistem transmisi dalam otomotif, adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda

Lebih terperinci

Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana.

Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar. Sistem yang kompak sehingga konstruksinya sederhana. Teori Dasar Rodagigi Rodagigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat. Rodagigi memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda yang

Lebih terperinci

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan

A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar-dasar Pemilihan Bahan Di dalam merencanakan suatu alat perlu sekali memperhitungkan dan memilih bahan-bahan yang akan digunakan, apakah bahan tersebut sudah sesuai dengan

Lebih terperinci

1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip). Ada dua bentuk kopling cakar : Kopling cakar persegi Kopling cakar spiral

1. Kopling Cakar : meneruskan momen dengan kontak positif (tidak slip). Ada dua bentuk kopling cakar : Kopling cakar persegi Kopling cakar spiral Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros penggerak ke poros yang digerakkan degan putaran yang sama dalam meneruskan daya, serta dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut

Lebih terperinci

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

TEORI SAMBUNGAN SUSUT TEORI SAMBUNGAN SUSUT 5.1. Pengertian Sambungan Susut Sambungan susut merupakan sambungan dengan sistem suaian paksa (Interference fits, Shrink fits, Press fits) banyak digunakan di Industri dalam perancangan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN Dani Prabowo Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta E-mail: daniprabowo022@gmail.com Abstrak Perencanaan ini

Lebih terperinci

Yefri Chan,ST.MT Universitas Darma Persada

Yefri Chan,ST.MT Universitas Darma Persada PROSES THREAD ROLLING (PROSES PEMBUATAN ULIR) Thread rolling merupakan salah satu proses produksi ulir disamping proses lainnya yang menggunakan proses pemesinan. Proses-proses yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PEMBERSIH KACANG BOGOR KAPASITAS 5 KG

PERENCANAAN MESIN PEMBERSIH KACANG BOGOR KAPASITAS 5 KG PERENCANAAN MESIN PEMBERSIH KACANG BOGOR KAPASITAS 5 KG Muh. Khoirul Anas 1) Priyagung Hartono 2) Sujatmiko 3) Program Strata Satu Teknik Mesin Universitas Islam Malang 1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Singkat Alat Alat pembuat mie merupakan alat yang berfungsi menekan campuran tepung, telur dan bahan-bahan pembuatan mie yang telah dicampur menjadi adonan basah kemudian

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Berikut proses perancangan alat pencacah rumput gajah seperti terlihat pada diagram alir: Mulai Pengamatan dan Pengumpulan Perencanaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MESIN PENGADUK BAHAN DASAR ROTI KAPASITAS 43 KG

PERANCANGAN MESIN PENGADUK BAHAN DASAR ROTI KAPASITAS 43 KG PERANCANGAN MESIN PENGADUK BAHAN DASAR ROTI KAPASITAS 43 KG Fadwah Maghfurah,ST,MM,MT 1,.David Desria Chandra 2 Lecture 1,College student 2,Departement of machine, Faculty of Engineering, University Muhammadiyah

Lebih terperinci

MESIN PEMINDAH BAHAN

MESIN PEMINDAH BAHAN MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN DAN ANALISA PERHITUNGAN BEBAN ANGKAT MAKSIMUM PADA VARIASI JARAK LENGAN TOWER CRANE KAPASITAS ANGKAT 3,2 TON TINGGI ANGKAT 40 METER DAN RADIUS LENGAN 70 METER SKRIPSI Skripsi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Mesin Press Mesin press adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk membentuk dan memotong suatu bahan atau material dengan cara penekanan. Proses kerja daripada

Lebih terperinci

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada Program Studi Teknik Mesin Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang. ikan, kulit dan dapat juga berasal dari udang. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kerupuk Kerupuk memang bagian yang tidak dapat dilepaskan dari tradisi masyarakat Indonesia. Dan hampir setiap orang menyukai kerupuk, selain rasanya yang enak harganya

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG. ANDRI YONO ;

RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG. ANDRI YONO  ; RANCANG BANGUN MESIN PEMISAH KULIT ARI JAGUNG ANDRI YONO Email; Andriyono1974@yahoo.co.id Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Musamus Merauke ABSTRAK Rancang Bangun Mesin Pemisah Kulit Ari

Lebih terperinci

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN Pada tahap perancangan mesin Fitting valve spindle pada bab sebelumnya telah dihasilkan rancangan yang sesuai dengan daftar kehendak. Yang dijabarkan menjadi beberapa varian

Lebih terperinci

METODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk

METODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk METODOLOGI PERANCANGAN 3.1. Spesifikasi TOYOTA YARIS Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA YARIS memiliki spesifikasi sebagai berikut : 1. Daya maksimum (N) : 109 dk. Putaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Perhitungan Sebelum mendesain mesin pemotong kerupuk hal utama yang harus diketahui adalah mencari tegangan geser kerupuk yang akan dipotong. Percobaan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk

BAB 2 LANDASAN TEORI. menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Dasar Pompa adalah mesin atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah bertekanan

Lebih terperinci

ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK

ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS KEKUATAN MATERIAL PADA REKAYASA DAN RANCANG BANGUN KONSTRUKSI MESIN PEMOTONG KERUPUK Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan

Lebih terperinci