STANDARISASI. Minggu, 13 Desember 2015 Sesi-11 Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul - Jakarta

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STANDARISASI. Minggu, 13 Desember 2015 Sesi-11 Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul - Jakarta"

Transkripsi

1 STANDARISASI Minggu, 13 Desember 015 Sesi-11 Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul - Jakarta

2 Perhatian data kematian akibat wabah diare tahun 1990 berikut 10 Jumlah Angka karena Diare tahun Hitunglah Rate masing-masing kelompok usia! (3 menit) Hitunglah Rate Seluruhnya! ( menit)

3 Jawaban-1 10 Jumlah ,7 Angka karena Diare tahun , ,5 Coba Anda bandingkan dua kecamatan A dan B, mana yang lebih tinggi rate nya Berdasarkan kelompok usia, sekilas lebih tinggi rate kecamatan B dibanding A Berdasarkan jumlah keseluruhan, sekilas lebih tinggi rate kecamatan A dibanding B Tetapi sebenarnya hal ini tidak adil... KENAPA

4 Bagaimana dengan data kematian akibat wabah diare tahun 1990 berikut 10 Jumlah Angka karena Diare tahun Hitunglah Rate masing-masing kelompok usia dan populasi seluruhnya! (5 menit)

5 Jawaban- 10 Jumlah ,7 Angka karena Diare tahun , ,5 Coba Anda bandingkan dua kecamatan A dan B, mana yang lebih tinggi rate nya Pada kelompok usia 14 tahun, rate kematian kecamatan A lebih tinggi dibanding kecamatan B Pada kelompok usia tahun, rate kematian kecamatan B lebih tinggi dibanding kecamatan A Keseluruhan populasi, rate kematian kecamatan A lebih tinggi dibanding kecamatan B

6 STANDARISASI Fenomena seperti dijelaskan di awal slide memerlukan satu tindakan yang disebut STANDARISASI Angka kejadian satu penyakit secara umum, dipengaruhi oleh beberapa hal: 1. Angka kejadian atau rate dari kelompok yang lebih kecil atau subgroup (misalnya: berdasarkan umur, tempat, dsb); dan. Besaran relatif dari kedua kelompok tersebut (mis: jumlah penduduk) Dengan demikian, perbandingan angka kejadian dua kelompok yang memiliki kondisi dimana point (1) dan () di atas berbeda, tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

7 Contoh Kasus STANDARISASI Angka karena Diare tahun , Jumlah , ,5 Apa yang menyebabkan, tabel di atas tidak menggambarkan perbandingan yang sebenarnya Komposisi umur tidak seimbang antara kecamatan A dan B. Artinya apa Artinya, komposisi penduduk kecamatan A lebih muda dari kecamatan B Lalu bagaimana dengan angka kematian secara keseluruhan Angka ini dipengaruhi oleh angka kematian berdasarkan usia kelompok, khususnya usia muda.

8 Bagaimana Metode STANDARISASI Metode STANDARISASI ada dua macam: 1. Metode Standarisasi Langsung Menggunakan data rate kelompok pembanding Menerapkan rate kelompok pembanding pada data populasi kelompok hitung. Metode Standarisasi Tidak Langsung Membutuhkan data jumlah atau rate populasi standar Menerapkan jumlah atau rate populasi standar pada subpopulasi

9 Bagaimana penyelesaian Kasus STANDARISASI Langsung 1. Tentukan kelompok pembanding yang data jumlah/rate populasinya akan dijadikan standar. Lalu hitunglah angka perkiraan kematian yang BARU, dengan jumlah/rate data kelompok pembanding sebagai standar. 3. Dari perhitungan di atas akan didapatkan Angka Penyesuaian (rate adjusted) 4. Lihat contoh pada slide berikut

10 ❶ Bagaimana penyelesaian Kasus STANDARISASI Langsung Cont... (1) Misalkan data kecamatan B akan digunakan sebagai standar perhitungan Selanjutnya gunakan data populasi standar di atas utk menghitung angka kematian Standar (Kec. B) PENYESUAIAN Angka karena Diare tahun 1990 Jumlah,0 Hitunglah angka kematian masing-masing kelompok umur dan keseluruhan!

11 ❶ Bagaimana penyelesaian Kasus STANDARISASI Langsung Cont... () Jumlah Standar (Kec. B) PENYESUAIAN Angka karena Diare tahun ,0 4, ,13 9 1,53 1, Rate Adjusted

12 Resume Kasus STANDARISASI Tidak Langsung ❶ 10 Jumlah ,7 Angka karena Diare tahun , ,5 Jumlah Standar (Kec. B) PENYESUAIAN Angka karena Diare tahun , ,13 9 1,5 3 14,,0

13 ❷ Bagaimana penyelesaian Kasus STANDARISASI Langsung Cont... (1) Misalkan data kecamatan A akan digunakan sebagai standar perhitungan Selanjutnya gunakan data populasi standar di atas utk menghitung angka kematian Standar (Kec. A) PENYESUAIAN Angka karena Diare tahun 1990 Jumlah,0 Hitunglah angka kematian masing-masing kelompok umur dan keseluruhan!

14 ❷ Bagaimana penyelesaian Kasus STANDARISASI Langsung Cont... () Jumlah Standar (Kec. A) PENYESUAIAN Angka karena Diare tahun ,0 4, ,75 14,35 18,8 Rate Adjusted

15 Resume Kasus STANDARISASI Tidak Langsung ❷ 10 Jumlah ,7 Angka karena Diare tahun , ,5 Jumlah Standar (Kec. A) PENYESUAIAN Angka karena Diare tahun ,75 14,35 18,8,0 4,8

16 Kapan menggunakan STANDARISASI Tidak Langsung 1. Bila terdapat data yang kosong, antara kelompok satu dengan yang lain. Bila rate kelompok umur tidak stabil, karena populasi jumlahnya kecil

17 Bagaimana penyelesaian Kasus STANDARISASI Tidak Langsung 1. Gunakan data jumlah/rate populasi standar. Darimana mendapatkan data ini. Data jumlah/rate populasi standar bisa didapatkan dari sumber data sekunder resmi, misal: BPS, Survey kependudukan, dsb 3. Lalu hitunglah angka perkiraan kematian yang BARU, dengan jumlah/rate yang ada dan menggunakan data populasi standar tersebut. 4. Dari perhitungan di atas akan didapatkan Angka Penyesuaian (rate adjusted) 5. Lihat contoh pada slide berikut

18 ❶ Bagaimana penyelesaian Kasus STANDARISASI Tidak Langsung Cont... (1) Misalkan dari data BPS diperoleh data populasi standar sebagai berikut: Standar (BPS) Selanjutnya gunakan data populasi standar di atas utk menghitung angka kematian Standar (BPS) PENYESUAIAN Angka karena Diare tahun 1990 Jumlah,0 Hitunglah angka kematian masing-masing kelompok umur dan keseluruhan!

19 ❶ Bagaimana penyelesaian Kasus STANDARISASI Tidak Langsung Cont... () Jumlah Standar (BPS) PENYESUAIAN Angka karena Diare tahun ,4 3 1,9 31,0 6 7 Rate Adjusted

20 Resume Kasus STANDARISASI Tidak Langsung ❶ 10 Jumlah ,7 Angka karena Diare tahun , ,5 Jumlah Standar (BPS) PENYESUAIAN Angka karena Diare tahun ,4 3 1,9 31,0 6 7

21 ❷ Contoh penyelesaian Kasus STANDARISASI Tidak Langsung Cont... (1) Misalkan dari data BPS diperoleh data rate populasi standar sebagai berikut: Rate kematian pop. standar 3,0 1, 0,8 Selanjutnya gunakan data rate populasi standar untuk menghitung angka kematian Standar 3,0 1, 0,8 PENYESUAIAN Angka karena Diare tahun Jumlah Rate Kec. A Rate Kec. B

22 ❷ Contoh penyelesaian Kasus STANDARISASI Tidak Langsung Cont... (1) Jumlah Standar 3,0 1, 0,8 PENYESUAIAN Angka karena Diare tahun ,4 3, , , 4, , ,0 Rate Kec. A 1,45 Rate Kec. B 1,13 Rate Adjusted

23 Resume Kasus STANDARISASI Tidak Langsung ❷ 10 Jumlah ,7 Angka karena Diare tahun , ,5 Jumlah Standar 3,0 1, 0,8 PENYESUAIAN Angka karena Diare tahun ,4 3, , , 4, , ,0 Rate Kec. A 1,45 Rate Kec. B 1,13

24 Referensi Magnus, Manya, 007. Buku Ajar Epidemiologi Penyakit Menular, terjemahan, Jakarta: Penerbit EGC Noor, Nur Nasry, 008. Epidemiologi, ed. revisi, Jakarta: Rineka Cipta

FM-POLTEKKES-SKA-BM-09-04/R0 SYLABUS MATA KULIAH

FM-POLTEKKES-SKA-BM-09-04/R0 SYLABUS MATA KULIAH FM-POLTEKKES-SKA-BM-09-04/R0 SYLABUS MATA KULIAH I. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Epidemiologi Kesehatan Reproduksi Kode Mata Kuliah : Beban Studi : 2 SKS (T : 1, P : 1) Penempatan : Semester

Lebih terperinci

STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI. Standarisasi Ukuran RATE 11/30/2013. Rate sering digunakan utk mgbrkan kejadian (dlm demografi; epidemiologi)

STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI. Standarisasi Ukuran RATE 11/30/2013. Rate sering digunakan utk mgbrkan kejadian (dlm demografi; epidemiologi) STANDARISASI UKURAN DEMOGRAFI Standarisasi Ukuran RATE Rate sering digunakan utk mgbrkan kejadian (dlm demografi; epidemiologi) Dlm aplikasinya ada kebutuhan membandingkan rate antar populasi yg berbeda

Lebih terperinci

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT UKURAN FREKUENSI PENYAKIT ade.heryana24@gmail.com 6 Desember 2015 Universitas Esa Unggul - Jakarta Jenis Ukuran dalam Epidemiologi Tipe Matematik Dengan denominator Tanpa denominator Tipe Epidemiologik

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA MEDAN Jalan Pintu Air IV Pasar 8 Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor - Medan

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA MEDAN Jalan Pintu Air IV Pasar 8 Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor - Medan MH RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH AKADEMI KEBIDANAN MITRA HUSADA MEDAN Jalan Pintu Air IV Pasar 8 Kel. Kwala Bekala, Kec. Me Johor - Me RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER KODE BOBOT (SKS) SEMESTER

Lebih terperinci

SYLABUS. Kode : Bd Semester : V (Lima) / 2011 Dosen Pengampu

SYLABUS. Kode : Bd Semester : V (Lima) / 2011 Dosen Pengampu SYLABUS Mata Kuliah Kode : Bd. 214 SKS : : 2 SKS Teori : 1 SKS Semester : V (Lima) / 2011 Dosen Pengampu : IIgg.. Dooddi ieett Addi ittyyaa S,, SSKM.. Murrwaatti i,, SKM.. Praktek : 1 SKS Deskripsi Mata

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN. Mata kuliah ini membahas tentang konsep-konsep dasar epidemiologi yang meliputi;

KONTRAK PERKULIAHAN. Mata kuliah ini membahas tentang konsep-konsep dasar epidemiologi yang meliputi; KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Prinsip-Prinsip Epidemiologi Kode MK : 8314-2-1032 Pengajar : Lia Amalia, S.KM, M.Kes. Semester : III/ 2012-2013 Hari Pertemuan/Jam : Selasa, 10.21 12.00 Tempat Pertemuan

Lebih terperinci

1. Metode Langsung. 2. Metode tidak Langsung. 3. Metode Campuran. 4. Metode LQ

1. Metode Langsung. 2. Metode tidak Langsung. 3. Metode Campuran. 4. Metode LQ Cara memilah 1. Metode Langsung 2. Metode tidak Langsung 3. Metode Campuran 4. Metode LQ Dengan cara melakukan survai langsung kepada pelaku usaha tentang: Kemana memasarkan barang yang diproduksi Darimana

Lebih terperinci

MAHASISWA D-III KEBIDANAN SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2009/2010. Oleh NIP

MAHASISWA D-III KEBIDANAN SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2009/2010. Oleh NIP SYLABUS EPIDEMIOLOGI MAHASISWA D-III KEBIDANAN SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2009/2010 Oleh Ig.. Dodiiet Adiitya Setyawan,, SKM NIP. 19740112 199803 1 002 DEPARTEMEN KESEHATAN RI POLTEKKES SURAKARTA JURUSAN

Lebih terperinci

MAHASISWA D-III KEBIDANAN SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2009/2010. Oleh NIP

MAHASISWA D-III KEBIDANAN SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2009/2010. Oleh NIP SYLABUS EPIDEMIOLOGI MAHASISWA D-III KEBIDANAN SEMESTER IV TAHUN AKADEMIK 2009/2010 Oleh Ig.. Dodiiet Adiitya Setyawan,, SKM NIP. 19740112 199803 1 002 DEPARTEMEN KESEHATAN RI POLTEKKES SURAKARTA JURUSAN

Lebih terperinci

Basis dan non basis. Cara memilah

Basis dan non basis. Cara memilah Basis dan non basis Cara memilah Metode 1. Metode Langsung 2. Metode tidak Langsung 3. Metode Campuran 4. Metode LQ METODE LANGSUNG (1) Dengan cara melakukan survai langsung kepada pelaku usaha tentang:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatankekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA

PERTEMUAN 6 : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA PERTEMUAN 6 : STRUKTUR PENDUDUK (1) Oleh : Ir. Darmawan L. Cahya, MURP, MPA (darmawan@esaunggul.ac.id) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik - Universitas ESA UNGGUL Semester Genap

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR EPIDEMIOLOGI KODE KMU Tim pengajar : Irma Prasetyowati, S.KM.,M.Kes Dr. Pudjo Wahjudi.,M.

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR EPIDEMIOLOGI KODE KMU Tim pengajar : Irma Prasetyowati, S.KM.,M.Kes Dr. Pudjo Wahjudi.,M. RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH DASAR EPIDEMIOLOGI KODE KMU 1310 Tim pengajar : Irma Prasetyowati, S.KM.,M.Kes Dr. Pudjo Wahjudi.,M.S KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan. penduduk melakukan mobilitas ke daerah yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika kependudukan terjadi karena adanya dinamika kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk (mobilitas) terhadap perubahan-perubahan dalam jumlah, komposisi dan

Lebih terperinci

PROSES PERJALANAN PENYAKIT SECARA UMUM DAPAT DIBEDAKAN ATAS :

PROSES PERJALANAN PENYAKIT SECARA UMUM DAPAT DIBEDAKAN ATAS : Riwayat Alamiah Penyakit (Natural Course of the Diseases) Agus Samsudrajat S, SKM Mata Kuliah Dasar Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat STIKes Kapuas Raya Sintang, 2010/2011 Riwayat Alamiah

Lebih terperinci

1. Laporan Nilai Persediaan Barang (Metode Average)

1. Laporan Nilai Persediaan Barang (Metode Average) Laporan Nilai Persediaan Barang March 02, 2018 Laporan nilai persediaan menampilkan rangkuman informasi penting seperti sisa stok yang tersedia, nilai, dan biaya rata-rata untuk setiap persediaan barang.

Lebih terperinci

Penghitungan Penduduk dan Rumah Tangga untuk Penimbang Survei Kependudukan, 2013

Penghitungan Penduduk dan Rumah Tangga untuk Penimbang Survei Kependudukan, 2013 BADAN PUSAT STATISTIK Penghitungan Penduduk dan Rumah Tangga untuk Penimbang Survei Kependudukan, 2013 ABSTRAKSI Pengumpulan data kependudukan secara lengkap melalui sensus memerlukan biaya yang sangat

Lebih terperinci

TUGAS 3 MATA KULIAH PENYAKIT TROPIK KELOMPOK 1: LISANTI NUR FITRIAH JIHAN ANNISA

TUGAS 3 MATA KULIAH PENYAKIT TROPIK KELOMPOK 1: LISANTI NUR FITRIAH JIHAN ANNISA TUGAS 3 MATA KULIAH PENYAKIT TROPIK KELOMPOK 1: LISANTI 25010113120034 NUR FITRIAH 25010113120037 JIHAN ANNISA 25010113130262 RUSLIANA APRILIASARI 25010113130307 ZIYAAN AZDZAHIY BEBE 25010113140277 DWI

Lebih terperinci

SYLABUS : MKDK 009.S1.K. Dosen Pengampu

SYLABUS : MKDK 009.S1.K. Dosen Pengampu SYLABUS Mata Kuliah Kode SKS Semester Dosen Pengampu : : MKDK 009.S1.K : 2 SKS : IV(Empat) : IIgg.. Dooddi ieet t Addi ityyaa SS,, S.. Muurrwaat ti,, S K SSi intn taa Nss,, SS..Keepp..Nss.. A. Deskripsi

Lebih terperinci

EPIDEMIOLOGI. Agus Samsudrajat S, SKM. STIKes Kapuas Raya Sintang, Sintang

EPIDEMIOLOGI. Agus Samsudrajat S, SKM. STIKes Kapuas Raya Sintang, Sintang EPIDEMIOLOGI Agus Samsudrajat S, SKM STIKes Kapuas Raya Sintang, Sintang 04-03-2011 PENGERTIAN Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu (Epi=pada, Demos=penduduk, logos = ilmu), dengan demikian epidemiologi

Lebih terperinci

TEKNIK DAN METODE SURVEI PROPERTI

TEKNIK DAN METODE SURVEI PROPERTI TEKNIK DAN METODE SURVEI PROPERTI DTSS PENILAIAN PROPERTI DASAR, 2016 Survei Apa itu survei (wikipedia.org) Survei adalah pemeriksaan atau penelitian secara komprehensif [1]. Survei yang dilakukan dalam

Lebih terperinci

SYLABUS. Kode : Bd Dosen Pengampu

SYLABUS. Kode : Bd Dosen Pengampu SYLABUS Mata Kuliah Kode : Bd. 214 SKS Semester Dosen Pengampu : : 2 SKS Teori : 1 SKS : IV(Empat) : IIgg.. Dooddi ieet t Addi ityyaa SS,, S.. Praktek : 1 SKS Rinni i T Trri i Haasst tuut ti,, SSKeepp..Nss,M.,.Keess

Lebih terperinci

Agus Samsudrajat S, SKM. Riwayat Alamiah Penyakit 1

Agus Samsudrajat S, SKM. Riwayat Alamiah Penyakit 1 Frekwensi atau besarnya masalah kesehatan Agus Samsudrajat S, SKM Mata Kuliah Dasar Epidemiologi STIKes Kapuas Raya Sintang, 2010/2011 Riwayat Alamiah Penyakit 1 Frekwensi yang dimaksudkan disini menunjuk

Lebih terperinci

MORTALITAS. Tara B. Soeprobo Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia TBS-M

MORTALITAS. Tara B. Soeprobo Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia TBS-M MORTALITAS Tara B. Soeprobo Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia TBS-M 1 Mortalitas Salah satu dari tiga komponen demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah

Lebih terperinci

HERD IMMUNITY. Sesi ke-7 Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul

HERD IMMUNITY. Sesi ke-7 Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul HERD IMMUNITY Sesi ke-7 Epidemiologi Penyakit Menular Universitas Esa Unggul ade.heryana24@gmail.com 3 Sifat Utama Penyakit Menular dari Orang ke Orang Generation time Jarak antara kasus yang satu ke kasus

Lebih terperinci

Evaluasi atas Dampak dari Proyek Pengembangan Kecamatan Tahap 2 & Penelitian Dasar Pedesaan - PNPM

Evaluasi atas Dampak dari Proyek Pengembangan Kecamatan Tahap 2 & Penelitian Dasar Pedesaan - PNPM Evaluasi atas Dampak dari Proyek Pengembangan Kecamatan Tahap 2 & Penelitian Dasar Pedesaan - PNPM Temuan-temuan Utama Penelitian ini didukung oleh Pemerintah Indonesia, DSF dan Bank Dunia Evaluasi PPK2/PNPM-Pedesaan

Lebih terperinci

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR A. Pengantar Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kedokteran mendorong para tenaga ahli selalu mengadakan riset terhadap berbagai penyakit termasuk salah

Lebih terperinci

ELEMEN-ELEMEN Surveilans Epidemiologi

ELEMEN-ELEMEN Surveilans Epidemiologi ELEMEN-ELEMEN Surveilans Epidemiologi Agus Samsudrajat S, SKM STIKes Kapuas Raya Sintang KONSEP ELEMEN SE Kegiatan SE melalui kerjasama antara bidang epidemiologi & semua sektor dlm sistem kesehatan termasuk

Lebih terperinci

Survei Tahunan Perusahaan Listrik negara dan Perusahaan Gas Negara, 1999

Survei Tahunan Perusahaan Listrik negara dan Perusahaan Gas Negara, 1999 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Tahunan Perusahaan Listrik negara dan Perusahaan Gas Negara, 1999 ABSTRAKSI Survei Listrik, gas dan air minum dilakukan dlm rangka mengumpulkan data tentang usaha listrik,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Lokasi Studi

BAB III METODOLOGI Lokasi Studi BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi Studi Lokasi Studi ini berada di wilayah Kecamatan Klojen Kota Malang. Jalan Kawi mempunyai panjang jalan dengan total 925 m dan mempunyai dua jenis tipe jalan terlihat digambar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku aktivitas fisik. Perubahan tersebut telah memberi pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku aktivitas fisik. Perubahan tersebut telah memberi pengaruh 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pembangunan dan teknologi telah membawa perubahan perilaku aktivitas fisik. Perubahan tersebut telah memberi pengaruh terhadap meningkatnya kasus

Lebih terperinci

INSTRUMENTASI DALAM PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI

INSTRUMENTASI DALAM PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI INSTRUMENTASI DALAM PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI Disusun Oleh : 1. Muhamad Wahyu Julianto (P07133115062) 2. Niken Ika Cahyati (P07133115063) 3. Oneliana Dyta Kasmara (P07133115064) 4. Putri Wahyu Utami (P07133115065)

Lebih terperinci

UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI

UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI UNIT 6 : ASESMEN DAN EVALUASI Waktu : 3 jam A. PENDAHULUAN Asesmen adalah pengumpulan bukti yang diilakukan secara sengaja, sistematis, dan

Lebih terperinci

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2015 28 Desember 2015 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2018 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2018 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2018 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : Dasar Dasar Epidemiologi Kode MK : KMS233 Mata kuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin meningkat membuat masyarakat terus

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin meningkat membuat masyarakat terus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin meningkat membuat masyarakat terus berpacu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sedangkan kemampuan untuk mencapai kebutuhan hidup tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi masalah di negara yang berada di wilayah tropis maupun sub tropis. DBD termasuk dalam penyakit menular yang disebabkan karena

Lebih terperinci

Kompilasi Data Penduduk dan Rumah Tangga untuk Penimbang Survei Kependudukan, 2014

Kompilasi Data Penduduk dan Rumah Tangga untuk Penimbang Survei Kependudukan, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Kompilasi Data Penduduk dan Rumah Tangga untuk Penimbang Survei Kependudukan, 2014 ABSTRAKSI Pengumpulan data kependudukan secara lengkap melalui sensus memerlukan biaya yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada

BAB I PENDAHULUAN. Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Makanan penting baik untuk pertumbuhan maupun untuk mempertahankan kehidupan.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN I

SATUAN ACARA PERKULIAHAN I SATUAN ACARA PERKULIAHAN I Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Agribisnis Kode Mata Kuliah : MAG 507 SKS : 3 (2-1) Waktu Pertemuan : 2 x 50 menit, 1 x 50 menit Pertemuan ke : 1,2,3 A. Tujuan 1. Tujuan

Lebih terperinci

1. Laporan Ringkasan Persediaan Barang (Metode Average)

1. Laporan Ringkasan Persediaan Barang (Metode Average) Laporan Ringkasan Persediaan March 02, 2018 Laporan ini menampilkan daftar kuantitas dan nilai seluruh barang persediaan per tanggal yang ditentukan. Karena Jurnal memiliki 2 metode perhitungan persediaan,

Lebih terperinci

DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI &

DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI & DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI & APLIKASINYA (UKURAN 2 EPIDEMIOLOGI) DALAM KEBIDANAN PENGUKURAN FREKUENSI MASALAH KESEHATAN Cara mengukur frekwensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam Epidemiologi

Lebih terperinci

Memodelkan regresi logistik biner data set hasil sampel bootstrap B.

Memodelkan regresi logistik biner data set hasil sampel bootstrap B. B O O T S T R A P A G G R E G A T I N G 1 2 3 4 5 6 7 Tinjauan Pustaka Algoritma Bagging Regresi Logistik Biner Mengambil sampel bootstrap sebanyak n dari data set dengan pengulangan sebanyak n. Pengambilan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015 No. 36/05/51/Th. IX, 5 Mei 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2015 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2015 mencapai 2.458.784 orang, bertambah sebanyak 142.026 orang

Lebih terperinci

KOMPOSISI PENDUDUK. Komposisi Penduduk. Andrei R FKM UNEJ

KOMPOSISI PENDUDUK. Komposisi Penduduk. Andrei R FKM UNEJ KOMPOSISI PENDUDUK Andrei R FKM UNEJ Komposisi Penduduk adl pengelompokkan penduduk b dsr variabel2 tertentu yg sama, yg ber7an m berikan gambaran mengenai susunan penduduk Besar dan Persebaran Penduduk:

Lebih terperinci

REKAPITULASI LAPORAN TRI WULAN 1 s.d 4 TAHUN ANGGARAN 2016

REKAPITULASI LAPORAN TRI WULAN 1 s.d 4 TAHUN ANGGARAN 2016 REKAPITULASI LAPORAN TRI WULAN 1 s.d 4 TAHUN ANGGARAN 2016 No Program / Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome) / Kegiatan (Output) Sasaran 1 Target dan Realisasi Kinerja pada Triwulan Triwulan I

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. upaya perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. Untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1992 mengenai perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. Pada Bab III pasal 5 ayat 1 disebutkan bahwa setiap penduduk

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017 No. 27/05/82/Th. XI, 06 Mei 2014 30/05/82/Th XVI, 05 Mei KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI Jumlah angkatan kerja di Maluku Utara pada mencapai 557,1 ribu orang bertambah 32,6 ribu orang dibanding

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dilihat dari jenisnya, penelitian ini adalah penelitian lapangan atau field research yang mana penelitian ini menitikberatkan pada hasil pengumpulan data dari

Lebih terperinci

UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI 1. PROPORSI Proporsi adalah perbandingan yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Proporsi digunakan untuk melihat komposisi suatu variabel dalam populasi Rumus

Lebih terperinci

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 1997

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 1997 BADAN PUSAT STATISTIK Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 1997 ABSTRAKSI Data SDKI 97 sangat diperlukan utk bahan evaluasi dan perencanaan program KB, kesehatn ibu- anak dan penggolongan keluarga

Lebih terperinci

Riwayat Alamiah Penyakit PERTEMUAN 6 IRA MARTI AYU FIKES/ KESMAS

Riwayat Alamiah Penyakit PERTEMUAN 6 IRA MARTI AYU FIKES/ KESMAS Riwayat Alamiah Penyakit PERTEMUAN 6 IRA MARTI AYU FIKES/ KESMAS KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa dapat menguraikan riwayat alamiah dari beberapa penyakit Defenisi riwayat alamiah Tujuan mengetahui

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN TUTORIAL METODOLOGI PENELITIAN

MODUL PELATIHAN TUTORIAL METODOLOGI PENELITIAN MODUL PELATIHAN TUTORIAL METODOLOGI PENELITIAN Disusun oleh: Al Muizzuddin Fazaalloh, SE., ME. UNTUK MAHASISWA JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS - UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017 1. PEDOMAN

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI No. 31/05/21/Th. VI, 5 Mei 2011 KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU SAMPAI DENGAN FEBRUARI 2011 TINGKAT PENGANGGURAN KEPRI SEBESAR 7,04 PERSEN Jumlah

Lebih terperinci

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100.

1 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 61,2 66,18. 2 Angka Kematian Bayi (AKB) /1.000 KH Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI) /100. Berdasarkan uraian mengenai visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah selama periode 2011-2015, maka telah ditetapkan target agregat untuk

Lebih terperinci

MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG

MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG MANSYUR A. R.1 TOAHA S.2 KHAERUDDIN3 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Jln. Perintis Kemerdekaan Km.

Lebih terperinci

Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B), 2003

Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B), 2003 BADAN PUSAT STATISTIK Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B), 2003 ABSTRAKSI Setiap akan dilakukan Pemilu, diadakan pendaftaran pemilih secara lengkap dengan mengunjungi setiap

Lebih terperinci

JUMLAH DAN PERTUMBUHAN, KOMPOSISI, SERTA PERSEBARAN DAN MIGRASI PENDUDUK

JUMLAH DAN PERTUMBUHAN, KOMPOSISI, SERTA PERSEBARAN DAN MIGRASI PENDUDUK JUMLAH DAN PERTUMBUHAN, KOMPOSISI, SERTA PERSEBARAN DAN MIGRASI PENDUDUK PENDUDUK 1. Orang yang tinggal di daerah tersebut 2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain

Lebih terperinci

Kompilasi Data Profil Migran, 2014

Kompilasi Data Profil Migran, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Kompilasi Data Profil Migran, 2014 ABSTRAKSI Data migrasi penduduk merupakan jenis data kependudukan yang masih langka dan jarang penyajiannya. Hal ini disebabkan karena sebelum tahun

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal

III. METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal 18 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan mengumpulkan literature baik berupa buku buku transportasi, artikel, jurnal jurnal dan

Lebih terperinci

MANAJEMEN PENCATATAN dan PELAPORAN EPIDEMIOLOGI

MANAJEMEN PENCATATAN dan PELAPORAN EPIDEMIOLOGI MANAJEMEN PENCATATAN dan PELAPORAN EPIDEMIOLOGI A. Pengertian Pencatatan dan Pelaporan merupakan kegiatan yang harus diperhatikan oleh tenaga kesehatan (khususnya Epidemiolog) dalam rangka memberikan pelayanan

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) FM-UDINUS-BM-08-05/R1 Kode / Nama Mata Kuliah : D22.5404/ Sistem Informasi Kesehatan 3 Revisi ke : 1 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : 1

Lebih terperinci

BAB VIII PERENCANAAN PROGRAM PENCEGAHAN

BAB VIII PERENCANAAN PROGRAM PENCEGAHAN BAB VIII PERENCANAAN PROGRAM PENCEGAHAN Dalam buku Planning of Oral Health Services, WHO (1980), memberikan gambaran langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat perencanaan kesehatan gigi secara

Lebih terperinci

TRANSISI EPIDEMIOLOGI. Handout MK Epidemiologi PTM

TRANSISI EPIDEMIOLOGI. Handout MK Epidemiologi PTM Handout MK Epidemiologi PTM Abstract Paper ini adalah materi online class ke-4 mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, kelas 12, semester genap 2016, Universitas Esa Unggul, Jakarta Barat Ade

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demografi adalah suatu studi statistik dan matematik tentang jumlah komposisi dan persebaran penduduk, serta perubahan faktor-faktor ini setelah melewati kurun waktu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh negara negara yang sedang berkembang, tetapi juga oleh negara negara maju karena menyangkut

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016 No. 76/11/51/Th. X, 7 November 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2016 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Agustus 2016 mencapai 2.463.039 orang, bertambah sebanyak 80.573 orang

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) Judul Mata Kuliah : Komunikasi Bisnis Kode/ SKS : / 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata kuliah Komunikasi Bisnis merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka wewenang pemerintahan dari Pemerintah Pusat diserahkan kepada daerah otonom

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai setiap negara. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah berusaha membuat suatu

Lebih terperinci

SYARAT PENGUMPULAN LAPORAN TUGAS AKHIR UNTUK YUDISIUM SIDANG SARJANA PRODI SISTEM INFORMASI

SYARAT PENGUMPULAN LAPORAN TUGAS AKHIR UNTUK YUDISIUM SIDANG SARJANA PRODI SISTEM INFORMASI SYARAT PENGUMPULAN LAPORAN TUGAS AKHIR UNTUK YUDISIUM SIDANG SARJANA PRODI SISTEM INFORMASI Setelah Sidang Tugas Akhir dan dinyatakan Lulus, Mahasiswa wajib mengumpulkan : 1. Tiga (3) Laporan Tugas Akhir

Lebih terperinci

STANDARDISASI RATE DALAM EPIDEMIOLOGI. Nurul Wandasari Singgih Prodi Kesehatan Masyarakat

STANDARDISASI RATE DALAM EPIDEMIOLOGI. Nurul Wandasari Singgih Prodi Kesehatan Masyarakat STANDARDISASI RATE DALAM EPIDEMIOLOGI Nurul Wandasari Singgih Prodi Kesehatan Masyarakat Rate rate mengukur frekwensi suatu kejadian terdiri dari : numerator denominator waktu numerator: menunjukkan jumlah

Lebih terperinci

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA DI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 DAN 2004

ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA DI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 DAN 2004 ANALISIS KESEMPATAN KERJA DAN PEMANFAATAN TENAGA KERJA DI PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2000 DAN 2004 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Oleh

Lebih terperinci

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG No. 34/05/19/Th.XIV, 4 Mei 2016 KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Jumlah angkatan kerja Februari 2016 mencapai 687.648 orang, bertambah sebanyak 21.806 orang dibandingkan jumlah angkatan

Lebih terperinci

BAB I DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI. KOMPETENSI DASAR 1. Memahami substansi tentang pengertian epidemiologi

BAB I DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI. KOMPETENSI DASAR 1. Memahami substansi tentang pengertian epidemiologi BAB I DASAR-DASAR EPIDEMIOLOGI KOMPETENSI DASAR 1. Memahami substansi tentang pengertian epidemiologi KOMPETENSI DASAR 1. Memahami substansi tentang pengertian epidemiologi 2. Memahami substansi tentang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kependudukan sudah merupakan masalah serius yang bukan saja dihadapi oleh Negara-negara karena banyak menyangkut segi kehidupan. Bahkan tahun-tahun belakangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi tropik sistemik, yang disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMK Muhammadiyah 1 Wates Bidang Studi : Bisnis dan Manajemen Program Studi Keahlian : Administrasi Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah - Metode Deskriptif (Descriptive Research Method) Menurut Uma Sekaran dalam bukunya Research Methods for Business:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH Penyusunan garis besar langkah kerja merupakan suatu tahapan kegiatan dengan menggunakan metodologi. Metodologi pendekatan analisis dilakukan dengan penyederhanaan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016 No. 34/05/51/Th. X, 4 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI FEBRUARI 2016 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Februari 2016 mencapai 2.382.466 orang, bertambah sebanyak 10.451 orang dibanding

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Tegal Kecamatan Kemang Kabupaten Bogor Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi berdasarkan informasi dari Ketua Unit Pelaksana

Lebih terperinci

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA

PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA PANDUAN KESEHATAN OLAHRAGA Oleh: Fatkurahman Arjuna E-mail: Arjuna@UNY.ac.id ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Kesehatan Olahraga adalah kesehatan yang memanfaatkan aktivitas fisik dan atau

Lebih terperinci

Konsep Penyebab Penyakit (orang, tempat dan, waktu) PERTEMUAN 5 Ira Marti Ayu KESMAS/ FIKES

Konsep Penyebab Penyakit (orang, tempat dan, waktu) PERTEMUAN 5 Ira Marti Ayu KESMAS/ FIKES Konsep Penyebab Penyakit (orang, tempat dan, waktu) PERTEMUAN 5 Ira Marti Ayu KESMAS/ FIKES KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mahasiswa mampu menguraikan karakter orang-tempat waktu dari suatu permasalahan

Lebih terperinci

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015 No. 78/11/51/Th. IX, 5 November 2015 KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BALI AGUSTUS 2015 Jumlah angkatan kerja di Provinsi Bali pada Agustus 2015 mencapai 2.372.015 orang, bertambah sebanyak 55.257 orang

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Seminar Hasil Tesis

Standard Operating Procedure Seminar Hasil Tesis Standard Operating Procedure Seminar Hasil Tesis Program Studi Magister Matematika Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya Malang 2017 LEMBAR IDENTIFIKASI

Lebih terperinci

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP PROTEIN DAN ASAM AMINO

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP PROTEIN DAN ASAM AMINO LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA ANALISA KUANTITATIF TERHADAP PROTEIN DAN ASAM AMINO Oleh: Nama : Ai Rikani NIM : 1147020004 Kelompok : II (Dua) Kelas : Biologi 3 - A Tanggal praktikum : 26 Oktober 2015 Tanggal

Lebih terperinci

Studi Pengembangan Model Statistik Ekonomi dan Sosial, 2014

Studi Pengembangan Model Statistik Ekonomi dan Sosial, 2014 BADAN PUSAT STATISTIK Studi Pengembangan Model Statistik Ekonomi dan Sosial, 2014 ABSTRAKSI Dalam rangka mencapai visi pembangunan nasional menuju Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur, pemerintah

Lebih terperinci

KONSEP EPIDEMIOLOGI. Oleh : Suyatno, Ir. MKes

KONSEP EPIDEMIOLOGI. Oleh : Suyatno, Ir. MKes KONSEP EPIDEMIOLOGI Oleh : Suyatno, Ir. MKes Contact: E-mail: suyatnofkmundip@gmail.com Blog: suyatno.blog.undip.ac.id Hp/Telp: 08122815730 / 024-70251915 Sejarah Perkembangan Epidemiologi Catatan kematian

Lebih terperinci

RANCANGAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN DAN PRAKTIKUM. Mata Praktikum : Teknologi Pengelolaan Limbah : Teknologi Pengelolaan Limbah Cair Domestik

RANCANGAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN DAN PRAKTIKUM. Mata Praktikum : Teknologi Pengelolaan Limbah : Teknologi Pengelolaan Limbah Cair Domestik RANCANGAN PELAKSANAAN PERKULIAHAN DAN PRAKTIKUM Mata Praktikum : Teknologi Pengelolaan Limbah : Teknologi Pengelolaan Limbah Cair Domestik Jumlah SKS : 1SKS Waktu Pertemuan :3 x 100 menit :Kunjungan Lapangan,

Lebih terperinci

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG No. 76/11/19/Th.XIV, 7 November 2016 KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Jumlah angkatan kerja Agustus 2016 mencapai 705.173 orang, bertambah sebanyak 17.525 orang dibandingkan jumlah angkatan

Lebih terperinci

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 2

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 2 Pengertian, tujuan dan kegunaan Terjadinya penyakit / masalah kesehatan reproduksi Faktor resiko terjadinya masalah kesehatan reproduksi Ukuran-ukuran status kesehatan epidemiologi yang terkait dalam kespro

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III 3.1 Objek Penelitian METODE PENELITIAN Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 118), Objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

Lebih terperinci

Mengukur Kemunculan dan Risiko Penyakit

Mengukur Kemunculan dan Risiko Penyakit Mengukur Kemunculan dan Risiko Penyakit Mengapa mengukur penyakit? Tujuannya adalah deskripsi dan komparasi Jenis pertanyaannya mencakup: Seperti apa mortalitas dan morbiditas yang khas pada kelompok unggas

Lebih terperinci

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP

Oleh : VIVI MAYA SARI No. BP FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN KELUARGA DI PEMUKIMAN NELAYAN KENAGARIAN AIR BANGIS KECAMATAN SUNGAI BEREMAS KABUPATEN PASAMAN BARAT TAHUN 2011 Skripsi Diajukan ke Program Studi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) BUG1A2 BAHASA INDONESIA Disusun oleh: Diyas Puspandari, S.S., M.Pd. PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTASI FAKULTAS INFORMATIKA TELKOM UNIVERSITY 1 LEMBAR PENGESAHAN Rencana Pembelajaran

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 110/Kpts/PD.610/3/2006 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALI PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 110/Kpts/PD.610/3/2006 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALI PENYAKIT AVIAN INFLUENZA KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 110/Kpts/PD.610/3/2006 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALI PENYAKIT AVIAN INFLUENZA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

TUTORIAL EPIDEMIOLOGI : 1. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN DAN PENGUKURAN

TUTORIAL EPIDEMIOLOGI : 1. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN DAN PENGUKURAN TUTORIAL EPIDEMIOLOGI : 1. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN DAN PENGUKURAN Tutorial Epidemiologi : 1 Frekuensi Masalah Kesehatan dan Pengukuran Tujuan Pembelajaran Definisi istilah rate, ratio, proportion Membedakan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Jenis ini digunakan dengan pertimbangan bahwa hasil penelitian diharapkan akan mampu memberikan informasi

Lebih terperinci