Sebelumnya, mari mengenal apa itu aspirasi? Kita biasa menyebutkan dengan
|
|
- Glenna Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 M engenal I m pian Peserta Jam bo re Sahabat Anak XV VI. Dear voluntir JSA XVI, Ada 1192 suara dari impian para peserta JSA XVI yang tertulis dalam spanduk dan kapsul harapan salah satu sesi dalam JSA XVI. Untuk selanjutnya impian tersebut akan disebut sebagai aspirasi. Untuk mengenal aspirasi peserta lebih mendalam, sie. Acara mencoba mengkategorisasinya ke dalam beberapa kategori yang dibuat oleh H. Cantril dalam bukunya The Pattern of Human Concerns. Ia mengelompokkan aspirasi seseorang tentang diri dan/atau keluarga ke dalam lima kategori, yaitu: Karakter pribadi, termasuk di dalamnya kestabilan dan kematangan emosi serta pengembangan dan pertumbuhan diri. Situasi ekonomi, mencakup peningkatan standar hidup diri dan keluarga, memiliki barang atau kekayaan, serta hal-hal yang berkaitan dengan kondisi ekonomi diri dan keluarga. Situasi pekerjaan, terdiri dari pekerjaan yang sesuai dengan kebutuhan diri dan keluarga, pekerjaan yang tetap, kesuksesan dalam pekerjaan, serta aspirasi lain mengenai pekerjaan. Hal-hal yang berkaitan dengan diri, mencakup kesehatan diri; kegiatan yang menyenangkan diri, seperti rekreasi, jalan-jalan, waktu luang, dan lain-lain. Hal-hal yang berkaitan dengan keluarga, seperti kehidupan keluarga yang bahagia dan saling menyayangi, kebersamaan dalam keluarga, kemampuan untuk memenuhi keinginan keluarga, serta aspirasi lain yang berhubungan dengan keluarga. Sebelumnya, mari mengenal apa itu aspirasi? Kita biasa menyebutkan dengan ambisi walaupun aspirasi memiliki makna yang berbeda dari kata tersebut. Cantril mengartikan aspirasi sebagai tujuan yang ditetapkan untuk mencapai sesuatu yang lebih daripada status saat ini dan memiliki makna personal yang penting untuk seseorang. Dengan mengetahui aspirasi seseorang maka kita bisa mengenal orang tersebut lebih dalam. Mengapa? Karena aspirasi terbentuk dari hasil pengalaman serta menggambarkan hal yang dianggap penting oleh seseorang.
2 Baiklah, bagaimana dengan suara aspirasi (baca:impian) dari peserta JSA XVI? Berikut gambaran secara singkat: Spandu k Harapa n Dari spanduk harapan, terdapat 754 aspirasi yang tercetus. Berikut persentasenya: Bagan 1. Persentase aspirasi spanduk harapan berdasarkan kategori Cantril 40.32% 28.11% 7.43% 12.47% 11% Karakter pribadi Situasi ekonomi Situasi Pekerjaan Hal-hal tentang diri Hal-hal tentang keluarga Dari Bagan 1, aspirasi terbesar yang muncul mengenai situasi pekerjaan. Dapat diasumsikan bahwa adik-adik memiliki keinginan untuk memiliki pekerjaan yang dianggap baik oleh mereka di masa depan. Selanjutnya, mereka juga memiliki keinginan yang cukup kuat untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Hal ini diungkapkan dalam aspirasi yang bertemakan pendidikan, peningkatkan keterampilan dan kemampuan diri, serta kualitas karakter yang bertumbuh. Hal yang menarik adalah di tengah marjinalitas yang mereka alami, aspirasi tentang situasi ekonomi dalam hal ini kepemilikan barang mewah, justru menjadi aspirasi yang paling jarang muncul. Dapat diasumsikan, hal yang dianggap penting saat ini oleh peserta adalah pengembangan diri serta pekerjaan masa depan yang cerah.
3 K apsu l Ha rapa n Nah, bagaimana dengan aspirasi yang ditulis secara lebih pribadi di kapsul harapan? Dari kapsul harapan, kami memperoleh 348 aspirasi dari peserta Jambore XVI. Berikut hasilnya: Bagan 2. Persentase aspirasi kapsul harapan berdasarkan kategori Cantril 55.48% 19.63% 19.25% 4.11% 5.02% Karakter Pribadi Situasi Ekonomi Situasi Pekerjaan Hal-hal tentang diri Hal-hal tentang keluarga Dari Bagan 2, ternyata kategori aspirasi yang terbesarnya tidak berbeda dari spanduk harapan. Adik-adik masih menilai situasi pekerjaan sebagai hal paling penting. Ketika diminta memikirkan impian maka hal pertama yang terpikirkan oleh peserta adalah cita-cita mereka di masa depan.
4 Insight apa yang bisa kami bagikan dari hasil temuan ini: Peserta Jambore Sahabat Anak XVI memiliki cita-citaa masa depan yang ingin digapai. Ini penting! Sebuah penelitian yang dilakukan oleh McCabe & Barnett pada tahun 2000 menemukann bahwa remaja yang tidak memiliki harapan positif akan masa depan dan tidak menyadari bahwa setiap hal yang ia lakukan sekarang berdampak pada masa depannya, memiliki lebih banyak masalah, seperti tindakan kriminal, kehamilan di luar nikah, dan lain-lain. Lebih lanjut, McCabe & Barnett menemukan bahwa anak yang memiliki tujuan masaa depan yang jelas memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami mobilitas sosial yang lebih baik, seperti peningkatan standar hidup. Pekerjaan masa depan dan karakter diri menjadi hal yang penting bagi peserta Jambore Sahabat Anak XVI yang menunjukkan bahwa mereka memiliki keinginan untuk terus mengembangkan diri. So, teruslah berusaha meskipun menemui adik-adik yang sulit karena sebenarnya mereka masih punya keinginan untuk berubah dan bertumbuh. Ulasan tambahan. Dari data, rentang usia peserta JSA XVI adalah 7-17 tahun. Nah, berdasarkan tahapan karier dari Donald Super, saat ini adik- (15-24 tahun). Apa saja yang perlu dicapai dalam tahapan tersebut? adik berada pada tahapan pertumbuhan (0-14 tahun) dan eksplorasi Tahap pertumbuhan (0-14 tahun) Adik-adimembentuk sikap kerja, misal: teliti, cepat, tekun. sedang mencoba mengenali diri mereka dan Mengenal berbagai jenis pekerjaan Fokus pada prestasi dalam pendidikan Tahap Eksplorasi (15-24 tahun ) Ada tahapan fantasi, dimana pekerjaan yang dipilih adalah cenderung tidak realistis. Dilanjutkan dengan tahapan tentatif dimana adik-adik mulai menyadari bahwa pekerjaan adalah hal yang penting dalam hidup dan kemudian memilih beberapa pekerjaan yang realistis dan mereka dambakan. Secara aktif, mulai mencari informasi mengenai pekerjaan yang mereka inginkan, bisa melalui hobi, literatur, ekstrakurikuler, dan lain-lain
5 Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk membantu adik-adik melalui proses tahapan karier tersebut dengan tepat? Berikut hal yang bisa kita lakukan untuk adik yang masih dalam tahap pertumbuhan: Fokus pada proses pendidikan agar mereka dapat mengembangkan kemampuan kognitif, sikap kerja yang dibutuhkan pada masa kerja nantinya. Ini merupakan hal yang sedang teman-teman kerjakan di area. Well done! Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan, mulai dari pekerjaan orang-orang terdekatnya, misal orang tua, keluarga, tetangga, kakak voluntir, dan sebagainya. Tentunya, jenis pekerjaan yang benar-benar sebuah pekerjaan bukan hanya mendapatkan uang (seperti mengamen, dll). Proses ini penting untuk membantu mereka nantinya menetapkan aspirasi yang realistis. Lalu hal lainnya yang bisa kita lakukan untuk adik dalam tahap eksplorasi adalah: Menceritakan secara lebih spesifik tentang berbagai jenis pekerjaan: apa saja yang dikerjakan, tingkat pendidikan yang dibutuhkan, keterampilan yang dibutuhkan, dan lain-lain. Bila ada kesempatan, alangkah baiknya mereka mencoba sendiri pekerjaan tersebut, misal adik yang ingin jadi guru diminta untuk mengajarkan temannya. Untuk bisa menilai kemampuan serta minat diri secara langsung. Untuk adik yang bersekolah, dorong mereka untuk mengikuti ekstrakurikuler yang mereka minati. Hal yang paling penting lainnya setelah bermimpi adalah bangun untuk mewujudkannya. Caranya dengan membuat rencana. Nurmi seorang ilmuwan yang membahas tentang orientasi masa depan mengatakan kemampuan merencanakan masa depan mulai muncul ketika anak mencapai usia tahun dan akan terus meningkat seiring pertambahan usia. Ini penting karena
6 menurut Nurmi, cara seseorang memandang dan merencanakan masa depan berhubungan dengan pembentukan identitas diri serta perilaku bermasalah yang nantinya mungkin dilakukan. Kita bisa membantu adik-adik dengan membuat rencana dari hal yang sederhana, seperti membantu membuat jadwal belajar, membuat target tabungan untuk bisa jalan-jalan dengan menuliskannya, sampai merencanakan sekolah. Keteraturan dari hal yang kecil nantinya akan membantu adik merencanakan hal yang besar dalam hidupnya. Demikian rekapitulasi harapan-harapan dari sesi sharing di Jambore Sahabat Anak XVI. Semoga bermanfaat ya! Suarakan impianmu? Ya! lalu bangunlah dan berusaha gapai mimpimu! Dengan penuh kasih, Sie. Acara JSA XVI
7 Catatan: Dalam ulasan di atas, informasi mengenai para penulis dan jurnal dari teori yang digunakan tidak ditulis secara lengkap demi kenyamanan pembaca. Berikut sumber teorinya: Cantril, H. (1965). The pattern of human concerns. New Jersey: Quinn & Boden Company, Inc. Isaacson, Lee E dan D. Brown Career Information, Career Counseling and Career Development 6 th Edition. Allyn & Bacon. McCabe, K. M., & Barnett, D. (2000). First comes work, then comes marriage: future orientation among african american young adolescent. Journal of Family Relations, 49, McCabe, K. M., & Barnett, D. (2000). The relation between familial factors and future orientation of urban, african sixth grade. Journal of Child and Family Studies, 9(4), Nurmi, J. E. (1989). Adolescents Orientation to the Future: Development of Interest and Plans, and Related Attributions and Affect, in the Life Span Context. The Finnish Society of Science and Letter: Helsinki. Nurmi, J. E. (1991). How do adolescent see their future? A review of the development of future orientation and planning. University of Helsinki. Nurmi, J. E. (1993). Adolescent development in age graded context: The role of personal beliefs, goals, strategies in tackling of developmental tasks and standards. International Journal of Behavioral Development, 16,
GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA TAHUN YANG BELUM MENIKAH. Siti Anggraini
GAMBARAN PROFIL ORIENTASI MASA DEPAN BIDANG PERNIKAHAN PADA WANITA BEKERJA USIA 30-40 TAHUN YANG BELUM MENIKAH Siti Anggraini Langgersari Elsari Novianti, S.Psi. M.Psi. Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciMODEL PEMBINAAN REMAJA DALAM RANGKA MEMPERSIAPKAN DIRI MEMASUKI DUNIA KERJA
MODEL PEMBINAAN REMAJA DALAM RANGKA MEMPERSIAPKAN DIRI MEMASUKI DUNIA KERJA Oleh LENNY KENDHAWATI, RATNA JATNIKA Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih baik sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Setiap aktivitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam setiap rentang kehidupan, individu akan senantiasa berkembang menjadi lebih baik sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Setiap aktivitas perkembangan
Lebih terperinciProfil Orientasi Masa Depan Bidang Pernikahan Pada Wanita Karir Usia Tahun Yang Belum Menikah
Profil Orientasi Masa Depan Bidang Pernikahan Pada Wanita Karir Usia 26-29 Tahun Yang Belum Menikah Catri Damayanti Langgersari Elsari Novianti, S.Psi. M.Psi.¹ Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karier adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup manusia secara keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan keputusan karier
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanpa terkecuali dituntut untuk meningkatkan sumber daya manusia yang ada.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi dan modernisasi, banyak terjadi perubahanperubahan dalam berbagai sisi kehidupan yang mengharuskan setiap manusia tanpa terkecuali
Lebih terperinciSTUDI KASUS MENGENAI GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN INDIVIDU INDIGO PADA TAHAP REMAJA AKHIR. Rizky Ayu Nurfitriana
STUDI KASUS MENGENAI GAMBARAN ORIENTASI MASA DEPAN INDIVIDU INDIGO PADA TAHAP REMAJA AKHIR Rizky Ayu Nurfitriana 190110120099 Program Studi S1 Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Padjadjaran, 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan seiring dengan itu, angka kemiskinan terus merangkak. Kenaikan harga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia mengalami permasalahan di bidang sosial, politik, ekonomi. Permasalahan yang paling umum dirasakan masyarakat adalah permasalahan ekonomi dan seiring
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. masa depan anak jalanan berusia remaja yang merupakan anak asuh dari. Rumah Singgah Hafara dalam uraian berikut ini:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat dicermati kesimpulan mengenai orientasi masa depan anak jalanan berusia remaja yang merupakan anak asuh dari Rumah Singgah Hafara dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyerukan kepada seluruh bangsa di dunia bahwa jika ingin membangun dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang semakin maju dan berkembang, pendidikan menjadi salah satu faktor kesuksesan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan pekerjaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di jaman yang semakin maju, pendidikan menjadi salah satu faktor
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Di jaman yang semakin maju, pendidikan menjadi salah satu faktor kesuksesan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan pekerjaan dan karier yang
Lebih terperinciGAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK
GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK Dalam menjalani karirnya individu akan terus mengalami pertambahan usia sampai memasuki fase pensiun.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang harus dihentikan penyebarannya, tanpa mengabaikan usaha pencengahan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelacuran atau prostitusi merupakan salah satu bentuk penyakit masyarakat yang harus dihentikan penyebarannya, tanpa mengabaikan usaha pencengahan dan perbaikan.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. KEMATANGAN KARIR 1. Pengertian Kematangan Karir Crites (dalam Salami, 2008) menyatakan bahwa kematangan karir sebagai sejauh mana individu dapat menguasai tugas-tugas perkembangan
Lebih terperinciSILABI PSIKOLOGI PENDIDIKAN
SILABI PSIKOLOGI PENDIDIKAN Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1. Orientasi Perkuliahan Pembahasan tujuan, deskripsi, dan silabi mata kuliah Psikologi 2. Konsep Dasar Psikologi Pendidikan a. Konsep psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perubahan di dalam bidang pendidikan. Perubahan perubahan tersebut menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, banyak terjadi perubahan baik dalam bidang teknologi, ekonomi, sosial-budaya, dan tidak menutup kemungkinan terjadi perubahan
Lebih terperinciACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING AND FUTURE ORIENTATION ADOLESCENT OF JATINANGORS ADOLESCENCE
PELATIHAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN ORIENTASI MASA DEPAN REMAJA JATINANGOR 1 Yanti Rubiyanti, 1 Langgersari Elsari Novianti dan 2 Dika Supyandi 1 Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran 2 Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas. Universitas X merupakan salah satu universitas
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Setiap universitas berusaha bersaing untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Universitas X merupakan salah satu universitas swasta terkemuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang
BAB I PENDAHULUAN l.l Latar Belakang Masalah Anak merupakan aset bangsa yang tak ternilai harganya. Merekalah yang akan menerima kepemimpinan dikemudian hari serta menjadi penerus perjuangan bangsa. Dalam
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 3 (1) (2014) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk FAKTOR DETERMINAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIER SISWA SMA NEGERI SE-KABUPATEN
Lebih terperinciSILABUS. Prasyarat : : Dr. I Ketut Sudarsana, S.Ag., M.Pd.H.
SILABUS A. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Bimbingan Karir Nomor Kode : Jumlah sks : 2 sks Semester : Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Hindu Jenjang : S1 Prasyarat : Dosen : Dr. I
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran orientasi masa depan bidang pekerjaan pada siswa kelas XII SMK X Bogor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei, dilakukan
Lebih terperinciMASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR
MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR Nofianti Eka Permadi Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia sedang mengalami penurunan ekonomi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini, Indonesia sedang mengalami penurunan ekonomi yang membuat mencari pekerjaan tidaklah mudah. Tuntutan keahliaan dari perusahaanperusahaan pemberi
Lebih terperinciGAMBARAN KEMATANGAN KARIR SISWA DI SMK MUSIK PERGURUAN CIKINI
Gambaran Kematangan Karir Siswa di SMK Musik Perguruan Cikini 137 GAMBARAN KEMATANGAN KARIR SISWA DI SMK MUSIK PERGURUAN CIKINI Vika Rusmania 1 Dra. Indira Chanum Chalik, M.Psi. 2 Herdi, M.Pd. 3 Abstrak
Lebih terperinciEKSPLORASI DAN KOMITMEN DALAM MEMILIH JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI
EKSPLORASI DAN KOMITMEN DALAM MEMILIH JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI Alfikalia Abstract This research was conducted to explore the relationship between exploration and commitment in education, with orientation
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pacaran merupakan sebuah konsep "membina" hubungan dengan orang lain dengan saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan menguraikan beberapa teori terkait dengan judul yang peneliti sampaikan diatas. Di dalam bab ini akan menguraikan teori mengenai kematangan karir, motivasi berprestasi
Lebih terperinciUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
KELEKATAN REMAJA PUTRI DENGAN AYAHNYA NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh: Muthmainnah Ibrahim F100110086 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. harus dimulai dari pengertian karir itu sendiri. Karir adalah sebagai suatu
9 BAB II KAJIAN TEORI A. Orientasi Karir 1. Definisi Orientasi Karir Menurut Super (dalam Sukardi, 1989) memahami orientasi karir harus dimulai dari pengertian karir itu sendiri. Karir adalah sebagai suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komersial) merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberadaan wanita tuna susila atau sering disebut PSK (Pekerja Seks Komersial) merupakan fenomena yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan masyarakat Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menjadi seorang sarjana merupakan gerbang awal bagi mahasiswa untuk memasuki dunia pekerjaan. Mendapatkan predikat lulusan terbaik dari suatu universitas,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi dari periode kanak-kanak menuju dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Menurut WHO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karier merupakan salah satu komponen paling penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Karier merupakan salah satu komponen paling penting dalam kehidupan seorang manusia. Karier juga dapat menjadi penentu kebahagiaan seseorang, sehingga
Lebih terperincimenyebutkan dunia kerja serta hidup berumah tangga 1. Seniger, menjelaskan bahwa
Siti Aisyah, 11410028, Hubungan Self Esteem dengan Orientasi Masa Depan pada Siswa SMA Kelas XI di SMA Negeri 3 Malang, Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,
Lebih terperinciProsiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Fakultas Psikologi,Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No.
Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN 2089-3590 HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN ORIENTASI MASA DEPAN AREA PENDIDIKAN SISWA KELAS XI JURUSAN IPA SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL SMA NEGERI
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian berjudul Studi Deskriptif mengenai Orientasi Masa Depan Bidang Pendidikan Pada Siswa Kelas XI SMA "X" Cirebon dilaksanakan untuk mengetahui gambaran orientasi masa depan bidang pendidikan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Ancok, Djamaludian. (1989). Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM
DAFTAR PUSTAKA Ancok, Djamaludian. (1989). Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM Arikunto, Suharsimi. (2000). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Azwar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan diselenggarakan. Kaum muda diharapkan memiliki bekal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya, untuk memenuhi kewajiban masa depan itulah Lembagalembaga Pendidikan diselenggarakan. Kaum muda diharapkan memiliki bekal kompetensi yang memadai
Lebih terperinciEFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ADAPTASI KARIR MAHASISWA BK FIP UNJ ANGKATAN 2011
76 Efektivitas Layanan Konseling Karir Untuk Meningkatkan Kemampuan Adaptasi Karir Mahasiswa BK... EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN ADAPTASI KARIR MAHASISWA BK FIP UNJ ANGKATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, persaingan yang sangat ketat terjadi di berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi, persaingan yang sangat ketat terjadi di berbagai bidang sehingga membutuhkan keterampilan. Keterampilan tersebut dapat diperoleh melalui
Lebih terperinciHubungan Antara Self-Efficacy Dengan Orientasi Masa Depan Mahasiswa Tingkat Akhir
Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Orientasi Masa Depan... Gloria A. Tangkeallo Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Orientasi Masa Depan Mahasiswa Tingkat Akhir Gloria A. Tangkeallo, Rijanto Purbojo,
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK. Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah
Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 2, Mei 2016 ISSN 2442-9775 PENINGKATAN KEMATANGAN KARIER SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK Lutiyem SMP Negeri 5 Adiwerna, Kabupaten
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kemampuan seseorang dalam menentukan sendiri pekerjaan yang sesuai
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kematangan Karir Kemampuan seseorang dalam menentukan sendiri pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan, pilihan yang realistik dan konsisten disebut kematangan karir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah banyak mencatat bahwa orang-orang yang sukses adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah telah banyak mencatat bahwa orang-orang yang sukses adalah mereka yang mempunyai tujuan hidup di masa depan, dan membuat langkahlangkah perencanaan untuk mencapai
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kematangan Vokasional 1. Definisi Kematangan Vokasional Dali Gulo (1982) mengemukakan bahwa kematangan adalah proses atau pertumbuhan dan perkembangan fisik yang disertai dengan
Lebih terperinciGAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.
GAMBARAN KEMANDIRIAN EMOSIONAL REMAJA USIA 12-15 TAHUN BERDASARKAN POLA ASUH AUTHORITATIVE NUR AFNI ANWAR LANGGERSARI ELSARI NOVIANTI S.PSI. M.PSI 1 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN ABSTRAK Kemandirian
Lebih terperinciPENINGKATAN ARAH PERENCANAAN KARIR SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI
Peningkatan Arah Perencanaan Karir.(Ramtia Darma Putri) PENINGKATAN ARAH PERENCANAAN KARIR SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI Oleh: Ramtia Darma Putri (Dosen Universitas PGRI Palembang) Email : tyadhuarrma27@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa dewasa awal, merupakan periode selanjutnya dari masa remaja. Sama
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Masa dewasa awal, merupakan periode selanjutnya dari masa remaja. Sama seperti halnya tahap-tahap perkembangan pada periode sebelumnya, pada periode ini, individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ukuran kecukupan dalam memenuhi kebutuhan keluarga. Permasalahan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia kerja merupakan salah satu aspek dalam kehidupan manusia yang mengalami perkembangan pesat dalam kurun beberapa abad ke belakang. Era globalisasi yang
Lebih terperinciPiaget (dalam Hurlock, 2000) mengemukakan bahwa masa remaja merupakan masa mencari identitas diri. Oleh karena itu, remaja berusaha mengenali dirinya
PERANAN INTENSITAS MENULIS DI BUKU HARIAN TERHADAP KONSEP DIRI POSITIF PADA REMAJA Erny Novitasari ABSTRAKSI Universitas Gunadarma Masa remaja merupakan masa mencari identitas diri, dimana remaja berusaha
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIER MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA SMPN 3 KEBUMEN
Peningkatan Kemampuan Perencanaan... (Mei Pritangguh) 178 PENINGKATAN KEMAMPUAN PERENCANAAN KARIER MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI PADA SISWA SMPN 3 KEBUMEN CAREER PLANNING ABILITY IMPROVEMENT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jaman, semakin bertambah juga tuntutan-tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya jaman, semakin bertambah juga tuntutan-tuntutan dalam hidup. Tuntutan-tuntuan itu tidak hanya pada satu aspek atau bidang kehidupan
Lebih terperinciFifih Nurafifah, Nani N. Djamal & Fenti Hikmawati Fakultas Psikologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Psympathic, Jurnal Ilmiah Psikologi Pendidikan dan Perkembangan 2009, Vol. I, No.1: 1-14 HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DALAM BIDANG PENDIDIKAN DENGAN KETERATURAN DIRI DALAM BELAJAR (SELF REGULATED LEARNING)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alasan Pemilihan Teori Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being menurut Diener (2005). Teori yang dipilih akan digunakan untuk meneliti gambaran
Lebih terperinciABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui orientasi masa depan dalam bidang pekerjaan siswa di Panti Sosial Bina Remaja dan Karya Wanita di Kota Palangkaraya. Teori yang digunakan yaitu orientasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dimana masih memiliki masalah-masalah yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, salah satunya adalah pengangguran.
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERNIKAHAN USIA MUDA (STUDI KASUS PADA SUKU JAWA DI DESA JAMUR JELATANG KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG) SKRIPSI
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERNIKAHAN USIA MUDA (STUDI KASUS PADA SUKU JAWA DI DESA JAMUR JELATANG KECAMATAN RANTAU KABUPATEN ACEH TAMIANG) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciDonald Super mencanangkan suatu pandangan tentang perkembangan karier yang berlingkup sangat luas, karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai
Donald Super mencanangkan suatu pandangan tentang perkembangan karier yang berlingkup sangat luas, karena perkembangan jabatan itu dipandang sebagai suatu proses yang mencakup banyak faktor. Faktor tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap masa depan seseorang. Seperti yang dituturkan oleh Menteri Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting dan tidak boleh diabaikan oleh setiap orang karena pendidikan diyakini memiliki peran yang besar terhadap masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah suatu masa bagi individu untuk mempersiapkan diri
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah suatu masa bagi individu untuk mempersiapkan diri guna memasuki masa dewasa. Remaja memiliki tugas-tugas perkembangan, salah satu tugas
Lebih terperinciGAMBARAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM DARUSSALAM BEKASI SELATAN
Gambaran Perencanaan Karir Pada Siswa Kelas XI di SMA Islam Darussalam Bekasi Selatan 13 GAMBARAN PERENCANAAN KARIR PADA SISWA KELAS XI DI SMA ISLAM DARUSSALAM BEKASI SELATAN Arina Khoirun Nisa 1 Dra.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap orang ingin berhasil dalam hidupnya dan semua orang mempunyai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang ingin berhasil dalam hidupnya dan semua orang mempunyai harapan serta cita-cita sendiri yang ingin dicapai. Mencapai suatu cita-cita idealnya memerlukan
Lebih terperinciPERAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DALAM PENYUSUNAN ORIENTASI MASA DEPAN ANAK
Tersedia secara online EISSN: 2501-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 11 Bulan November Tahun 2016 Halaman: 2236 2240 PERAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANGTUA DALAM
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN ORIENTASI MASA DEPAN MAHASISWA TINGKAT AKHIR
HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN ORIENTASI MASA DEPAN MAHASISWA TINGKAT AKHIR Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan Orientasi Masa Depan... Gloria A. Tangkeallo Hubungan Antara Self-Efficacy Dengan
Lebih terperinciSILABUS. : Praktikum Bimbingan dan Konseling Karir. : Amin Budiamin, Mamat Supriatna dan S. A. Lily Nurillah
UBIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN A. Identitas Mata Kuliah SILABUS Kode Mata Kuliah Nama Mata Kuliah Bobot / SKS Program Studi Kelompok
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN ORIENTASI KARIER MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial ISSN 2407-5299 UPAYA MENINGKATKAN ORIENTASI KARIER MELALUI LAYANAN INFORMASI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING Kamaruzzaman 1, Aliwanto 2, Ema
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang sehat, pintar, dan dapat berkembang seperti anak pada umumnya. Namun, tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak merupakan bagian dari keluarga, dimana sebagian besar kelahiran disambut bahagia oleh anggota keluarganya, setiap orang tua mengharapkan anak yang sehat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang I. 1. 2. Pemilihan Kasus Dalam proses pendewasaan dirinya, setiap manusia pasti mengalami sebuah masa yang disebut dengan masa remaja. Remaja berarti mulai dewasa,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk individu-individu yang memasuki masa remaja madya yang berusia 15-18 tahun. Masa remaja merupakan suatu periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Fase usia remaja merupakan saat individu mengalami perkembangan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fase usia remaja merupakan saat individu mengalami perkembangan yang begitu pesat, baik secara fisik, psikologis, dan sosial. Secara sosial, perkembangan ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari masa kanak-kanak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Masa remaja merupakan suatu masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Sejalan dengan meningkatnya usia mereka terdapat beberapa penyesuaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk bertahan hidup di tengah zaman yang serba sulit ini. Dengan adanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini, pendidikan, kemampuan, dan pengetahuan sangatlah penting dimiliki oleh setiap individu. Pendidikan khususnya, merupakan suatu modal untuk bertahan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Penelitian ini mendapatkan konsep awal tentang anti-materialisme
BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini mendapatkan konsep awal tentang anti-materialisme berdasarkan eksplorasi terhadap sikap hidup orang-orang yang memandang diri mereka sebagai tidak materialistis.
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
3. METODE PENELITIAN Bab tiga akan membahas tentang permasalahan penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, tipe penelitian, metode pengumpulan data, alat ukur penelitian dan prosedur dalam penelitian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran identitas diri pada remaja yang menikah dini. Bab ini adalah penutup dari seluruh naskah penelitian,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL
1 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL DyahNurul Adzania, Achmad Mujab Masykur Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro dyadzania@gmail.com
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: self-esteem, orientasi masa depan. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kontribusi self-esteem terhadap tahaptahap orientasi masa depan bidang pendidikan pada siswa kelas XII di SMA X Bandung. Responden merupakan seluruh
Lebih terperinciHUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA
HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Quroyzhin Kartika Rini 1 Ursa Majorsy 2 Ratna Maharani Hapsari 3 Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma { 1 quroyzhin,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mutia Faulia, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja adalah masa transisi atau peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa ketika pengambilan keputusan meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa ketika pengambilan keputusan meningkat. Keputusan-keputusan yang diambil remaja adalah keputusan mengenai masa depannya. Akan tetapi kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap hari, di seluruh dunia, jutaan orang harus bekerja atau sekolah.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap hari, di seluruh dunia, jutaan orang harus bekerja atau sekolah. Beberapa diantaranya mungkin merasa sangat bersemangat dengan pekerjaannya dan selalu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia melakukan kegiatan sehari-hari sebagai cara untuk memenuhi kebutuhannya, dimana proses kehidupan manusia terus berjalan dimulai sejak lahir (bayi),
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Remaja dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi http://mercubuana.ac.id Memahami Masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kalangan bermain olahraga ini mulai dari yang tua, muda, bahkan anak-anak pun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sepak bola adalah olahraga yang paling digemari di dunia. Semua kalangan bermain olahraga ini mulai dari yang tua, muda, bahkan anak-anak pun mempunyai hobby
Lebih terperinciGAMBARAN KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN ANAK TUNARUNGU DITINJAU DARI TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
GAMBARAN KECEMASAN ORANG TUA TERHADAP ORIENTASI MASA DEPAN ANAK TUNARUNGU DITINJAU DARI TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL Oleh: HALDILA LINTANG PALUPI 802008039 TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Psikologi
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Peneliti menjelaskan mengenai simpulan, implikasi dan rekomendasi. Simpulan merupakan kombinasi dari temuan empiris dan kajian pustaka. Implikasi penelitian merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat hidup sendiri tanpa berhubungan dengan lingkungannya atau dengan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Individu adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan individu lain sepanjang kehidupannya. Individu tidak pernah dapat hidup
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Marantha
ABSTRAK Penelitian mengenai orientasi masa depan bidang pekerjaan pada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas X Bandung ini dilakukan dengan tujuan untuk memeroleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zaman modern menuntut bertambahnya minat siswa untuk meneruskan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Zaman modern menuntut bertambahnya minat siswa untuk meneruskan pendidikan mereka ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi agar memperoleh pekerjaan yang baik
Lebih terperinciPSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI
PSYCHOLOGICAL WELL BEING PADA WANITA LAJANG DEWASA MADYA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Psikologi Disusun oleh : RIZKIAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 5 SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN KARIR DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 5 SEMARANG Farah Nugrahaini 1, Dian Ratna Sawitri 2 * 1,2 Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciANALISIS PERAN PUBLIC RELATION DALAM MENJAGA HUBUNGAN DENGAN ALUMNI MIEN R. UNO FOUNDATION MELALUI KOMUNIKASI FATIS VERBAL-NONVERBAL
ANALISIS PERAN PUBLIC RELATION DALAM MENJAGA HUBUNGAN DENGAN ALUMNI MIEN R. UNO FOUNDATION MELALUI KOMUNIKASI FATIS VERBAL-NONVERBAL ( PERIODE JANUARI MEI 2013 ) SKRIPSI Oleh NADEA SEPTIADITA-1301019105
Lebih terperinciAku, Sekolah, dan Cita-citaku
Aku, Sekolah, dan Cita-citaku Melisa Putri Saya tinggal di Desa Kedang Murung bersama kedua orang tua saya. Saya memiliki adik yang bernama Muhammad Hidayat. Saya sekolah di SMP N 1 Kota Bangun, sedangkan
Lebih terperinciETIK UMB. Antara Minat, Bakat, dan Kerja Keras. Yani Pratomo, S.S, M.Si. Sistem Informasi. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer.
Modul ke: ETIK UMB Antara Minat, Bakat, dan Kerja Keras Fakultas Ilmu Komputer Yani Pratomo, S.S, M.Si. Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Antara Minat, Bakat, dan Kerja Keras Apa yang
Lebih terperinciE d u c a t i o n F a i r Januari 2017
18-19 Januari 2017 SMA NEGERI 2 TASIKMALAYA Jalan R.E. Martadinata 261 Kode Pos 46151 Website : www.smandatas.sch.id E-mail : info@smandatas.sch.id Telepon /Faksimile (0265) 331331 0 K A T A P E N G A
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan kehadiran individu lain dalam kehidupannya. Tanpa kehadiran
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Genogram Dalam Konseling Karir Untuk Meningkatkan...Kelas XII SMA
Pengaruh Penggunaan Genogram Dalam Konseling Karir Untuk Meningkatkan...Kelas XII SMA PENGARUH PENGGUNAAN GENOGRAM DALAM KONSELING KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XII SMA
Lebih terperinciIndonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application
IJGC 4 (2) (2015) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jbk PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DENGAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang paling dinanti-nantikan. Pada pasangan yang sulit memiliki anak, segala
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setelah sepasang pria dan wanita menikah, memiliki anak merupakan hal yang paling dinanti-nantikan. Pada pasangan yang sulit memiliki anak, segala upaya akan
Lebih terperinci