PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT"

Erlin Sanjaya
7 tahun lalu
Tontonan:

persen, turun 0,51 poin dibandingkan yang tercatat sebesar 44,22 persen. TPK hotel bintang di Jawa Barat pada sebesar 49,82 persen, turun 0.58 poin dibandingkan yang tercatat 50.40 persen.

1 BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 53/09/32/Th.XVII, 1 September PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT TPK HOTEL JULI SEBESAR 43,71 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di Jawa Barat secara rata-rata pada sebesar 43,71 persen, turun 0,51 poin dibandingkan yang tercatat sebesar 44,22 persen. TPK hotel bintang di Jawa Barat pada sebesar 49,82 persen, turun 0.58 poin dibandingkan yang tercatat persen. TPK tertinggi terjadi pada hotel bintang 5 yang mencapai 71,91 persen dan terendah terjadi pada hotel bintang 1 sebesar 31,83 persen. TPK hotel non bintang sebesar 34,30 persen, turun 1,01 poin dibandingkan yang tercatat sebesar 35,31 persen. TPK tertinggi pada kelompok hotel dengan kamar yaitu sebesar 37,75 persen, sedangkan TPK terendah terjadi pada kelompok kamar kurang lebih dari 40 sebesar 29,45 persen. Rata-rata lama menginap tamu di hotel bintang selama 1,52 hari dan di hotel non bintang selama 1,24 hari. Tamu asing rata-rata menginap di hotel bintang selama 2,99 hari dan di hotel non bintang selama 3,08 hari, sedangkan tamu asal Indonesia rata-rata menginap selama 1,43 hari di hotel bintang dan 1,22 hari di hotel non bintang. Kedatangan tamu mancanegara melalui Bandara Husein Sastranegara Bandung pada sebanyak orang, mengalami penurunan 56,78 persen dibandingkan yang tercatat sebanyak orang. Wisman yang datang melalui Pelabuhan Muarajati Cirebon pada sebanyak 69 orang, mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. 1. Tingkat Penghunian Kamar Hotel Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di Jawa Barat pada mengalami penurunan dibandingkan TPK. Penurunan TPK disebabkan oleh turunnya TPK hotel kelas bintang dan hotel nonbintang. TPK hotel bintang pada mencapai 49,82 persen dan hotel non bintang mencapai 34,30 persen. Sedangkan pada TPK hotel bintang tercatat 50,40 persen dan TPK hotel non bintang tercatat 35,31 persen (grafik 1). Secara rata-rata TPK mencapai besaran 43,71 persen, besaran TPK ini mengalami penurunan 0,51 poin dibandingkan TPK yang tercatat 44,22 persen, namun lebih tinggi bila Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No.53/09/32/Th.XVII, 1 September 1

2 dibandingkan dengan yang tercatat 41,20 persen. Selama periode hingga, TPK kelompok hotel bintang selalu lebih tinggi dari TPK hotel non bintang. Grafik 1 Perkembangan TPK Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat 55,00 45,00 35,00 41,20 36,05 51,05 47,38 47,10 48,31 43,60 44,75 41,74 42,52 36,31 35,58 35,89 34,50 49,14 43,31 35,13 46,26 43,52 44,30 40,40 41,17 38,91 40,85 41,19 37,40 34,55 35,69 35,79 49,47 50,40 43,87 44,22 34,86 35,31 49,82 43,71 34,30 30,21 25,00 Jul14 Agt14 Sept14 Okt14 Nov14 Des14 Jan15 Feb15 Mar15 Apr-15 May-15 Jun-15 Jul-15 Bintang Non Bintang Total Tingkat penghunian kamar hotel bintang pada mengalami penurunan dibandingkan. Penurunan TPK hotel bintang pada disebabkan oleh turunnya TPK pada kelas bintang 2, 3 dan 5 (Tabel 1). Tabel 1 Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) Pada Hotel Berbintang di Jawa Barat Bulan, dan Klasifikasi TPK(persen) Hotel Berbintang 41,20 50,40 49,82 Bintang 1 36,26 30,97 31,83 Bintang 2 45,58 43,29 33,37 Bintang 3 34,66 49,07 36,30 Bintang 4 42,70 55,53 60,28 Bintang 5 52,29 73,00 71,91 TPK tertinggi menurut kelas hotel bintang tercatat pada hotel bintang 5 (71,91 persen) diikuti oleh hotel bintang 4 (60,28 persen), hotel bintang 3 (36,30 persen) dan hotel bintang 2 (33,37 persen), sedangkan TPK terendah terjadi pada hotel bintang 1 sebesar 31,83 persen. TPK hotel non bintang, pada sebesar 34,30 persen, mengalami penurunan dibandingkan yang tercatat 35,31 persen. TPK tertinggi pada hotel dengan kelompok kamar 2 Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No.44/08/32/Th.XVII, 1 September

3 10-24 dengan TPK sebesar 37,75 persen. Tingkat hunian kamar hotel non bintang yang terendah pada sebesar 29,45 persen terjadi pada hotel dengan kelompok kamar lebih dari 40. Tabel 2 Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPK) Pada Hotel NonBintang di Jawa Barat Bulan, dan Klasifikasi TPK(persen) Hotel Non Bintang 30,21 35,31 34,30 Kelompok kamar < 10 26,39 31,04 33,36 Kelompok kamar ,54 38,52 37,75 Kelompok kamar ,15 35,50 36,76 Kelompok kamar > 40 28,99 32,45 29,45 2. Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia Secara total, rata-rata lama menginap tamu (asing dan Indonesia) di hotel berbintang lebih lama dibandingkan dengan tamu yang menginap di hotel non bintang. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada lebih rendah dibandingkan yaitu selama 1,41 hari. Angka ini juga lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu secara total pada yaitu selama 1,51 hari. Jenis Hotel Tabel 3 Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing dan Indonesia pada Hotel Berbintang dan Non Bintang di Jawa Barat Bulan, dan Asing Indonesia Asing + Indonesia [5] [6] [7] [8] [9] [10] Bintang 2,62 3,19 2,99 1,57 1,68 1,43 1,62 1,77 1,52 Non Bintang 3,37 2,03 4,02 1,34 1,30 1,22 1,36 1,31 1,24 Bintang+Non Bintang 2,68 3,11 3,08 1,47 1,53 1,34 1,51 1,59 1,41 Pada, tamu asing menginap lebih lama di hotel non bintang daripada di hotel bintang, dengan rata-rata lama menginap di hotel non bintang selama 4,02 hari, sedangkan di hotel non bintang selama 2,99 hari. Secara rata-rata lama menginap tamu asing di hotel bintang dan non bintang selama 3,08 hari, lebih rendah dibandingkan rata-rata menginap pada. Berbeda dengan tamu asing, rata-rata lama menginap tamu Indonesia pada lebih lama menginap di hotel bintang daripada di hotel non bintang. Rata-rata lama menginap tamu Indonesia di hotel bintang selama 1,43 hari dan 1,22 hari di hotel non bintang. Secara rata-rata lama Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No.53/09/32/Th.XVII, 1 September 3

4 menginap tamu Indonesia pada di hotel bintang dan non bintang lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 1,41 hari. 3. Wisatawan Mancanegara Perkembangan pariwisata di Jawa Barat tak lepas dari banyaknya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus). Untuk mengetahui seberapa minat wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Jawa Barat adalah dengan melihat banyaknya wisatawan mancanegara yang datang langsung melalui pintu masuk ke Jawa Barat. BRS ini menyajikan perkembangan wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Barat melalui pintu masuk Bandara HuseinSastranegara di Kota Bandung dan Pelabuhan Muara Jati di Kota Cirebon. Grafik 2 Perkembangan Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Jawa Barat Melalui Pintu Masuk Bandara Husein Sastranegara dan Pelabuhan Muara Jati Cirebon, Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Des-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 Mei Husein Sastranegara Total Muarajati Kedatangan tamu mancanegara melalui Bandara Husein Sastranegara pada sebanyak orang, mengalami penurunan sebesar 56,78 persen dibandingkan yang tercatat sebanyak orang. Tabel 4 Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Jawa Barat Melalui Pintu Masuk Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung dan Pelabuhan Muarajati Kota Cirebon Bulan, dan Pintu Masuk JumlahWisman (orang) Bandara Husein Sastranegara Pelabuhan Muarajati Jumlah Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No.44/08/32/Th.XVII, 1 September

5 Wisman terbanyak yang datang ke Jawa Barat adalah warga negara Malaysia dan Singapura. Pada, wisman berkebangsaan Malaysia yang datang melalui Bandara Husein Sastranegara sebanyak orang, jumlah ini turun dibandingkan yang mencapai orang atau turun sebesar 57,77 persen. Wisman asal Singapura yang pada tercatat orang mengalami penurunan menjadi orang pada atau turun sebesar 72,69 persen. Tabel 5 Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Berkunjung ke Jawa Barat Melalui Pintu Masuk Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung dan Pelabuhan Muarajati Kota Cirebon yang Dirinci Menurut Kebangsaan, dan Kebangsaan JumlahWisman (orang) Singapura Malaysia Philipina Thailand Jepang Korea Selatan Tiongkok India Australia AmerikaSerikat Inggris Belanda Jerman Perancis Saudi Arabia Lainnya Jumlah Secara total jumlah wisman yang datang berkunjung ke Jawa Barat pada mengalami penurunan sebesar 56,64 persen dibandingkan dari orang menjadi orang. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya wisman asal Malaysia sebanyak orang dan wisman asal Singapura sebanyak orang. Selain Malaysia dan Singapura, wisman yang mengalami penurunan berasal dari Thailand, Jepang, Tiongkok, Australia, Jerman dan warga negara lainnya. Sementara wisman asal Philipina, Korea Selatan, India, Inggris, Belanda, Perancis dan Saudi Arabia mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. Bila dibandingkan jumlah wisman pada bulan yang sama tahun lalu yaitu pada yang mencapai orang, jumlah wisman menunjukkan kenaikan sebesar 7,16 persen. Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No.53/09/32/Th.XVII, 1 September 5

dokumen-dokumen yang mirip

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT No. 71/12/32/Th.XVII, 1 Desember PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL DI JAWA BARAT TPK HOTEL OKTOBER SEBESAR 44,45 PERSEN Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di Jawa Barat