PROGRAM QUEST SALAH SATU CARA MENINGKATKAN VALIDITAS INTERNAL PENELITIAN BAHASA INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAM QUEST SALAH SATU CARA MENINGKATKAN VALIDITAS INTERNAL PENELITIAN BAHASA INDONESIA"

Transkripsi

1 PROGRAM QUEST SALAH SATU CARA MENINGKATKAN VALIDITAS INTERNAL PENELITIAN BAHASA INDONESIA Pujiati Suyata Universitas Ahmad Dahlan Abstract This article aims at improving the role of Indonesia language the communication within the implementation of the AFTA through optimizing the quality of research applying the Quest Program. The Quest Program is a modern program applicable for measurement using an Item Response Theory with one parameter. Applying this program seems to be quit practical due to accommodate any kind of data including dichotomy, politomony, and their combinatory data. The data of the Indonesian language research could be dichotomy, politomony scale and the combination of both data, and the Quest Program could be applied to handle these data.. Using the program, the measurement instrument would be more accurate and would increase their internal validity of the instrument as the whole. Keywords: program QUEST, Indonesia language reasearch Abstrak Tujuan penulisan ini adalah meningkatkan peran bahasa Indonesia dalam komunikasi MEA dengan mengoptimalkan mutu penelitian melalui aplikasi program Quest. Quest adalah program pengukuran modern yang menggunakan Item Respons Theory satu parameter. Aplikasi program tersebut lebih praktis karena dapat digunakan untuk data dikhotomus, politomus, dan kombinasi. Data penelitian bahasa Indonesia tidak cukup hanya berskala dikhotomus, melainkan juga berskala politomus dan. kombinasi. Dengan demikian, program Quest sesuai untuk diaplikasikan dalam penelitian bahasa Indonesia. Dengan program tersebut pengukuran instrumen penelitian akan lebih akurat dan hal itu akan meningkatkan validitas internal penelitian secara keseluruhan. Kata Kunci: program QUEST, penelitian Bahasa Indonesia Pendahuluan Saat ini Indonesia sedang menyambut datangnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Berbagai penataan dilakukan, termasuk dalam bidang pendidikan sebagai upaya meningkatkan daya saing Indonesia. Dalam hal ini, bahasa Indonesia memegang peran strategis dalam komunikasi MEA mengingat keunggulan bahasa tersebut dibanding bahasa lain di kawasan Asia. Bahasa Jepang, Korea, Cina, dan Thailand, misalnya, merupakan bahasa yang sulit dipelajari mengingat tulisan dan bunyi bahasanya berbeda. Lain halnya dengan bahasa Indonesia yang bunyi dan tulisan sama (Boeriswati, 2014). Di bidang pendidikan, disusunlah Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-PT) yang merupakan kriteria dan ukuran yang harus dipunyai semua perguruan tinggi di Indonesia. SN- PT disusun dengan memperhatikan Asia University Network (AUN). Dengan mengikuti AUN, perguruan tinggi di Indonesia dapat disejajarkan dengan perguruan tinggi lain di kawasan Asia. Dalam hal akreditasi, perguruan tinggi di Indonesia dapat mengikuti AUN dan KKNI. Terkait dengan kondisi ini, bahasa Indonesia merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Terlebih adanya ketentuan bahwa mahasiswa asing wajib menguasai bahasa Indonesia. Mereka diharapkan mampu berbicara dan menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Hal itu terungkap dalam International Student Summit (ISS), pertemuan tahunan mahasiswa internasional yang belajar di Indonesia, beberapa waktu yang lalu di UGM. Peningkatan mutu lewat SN-PT dan AUN tersebut juga diikuti perlunya peningkatan dalam pembelajaran dan penelitian. Mutu pembelajaran dijaga, demikian pula dalam bidang penelitian. Khusus untuk bidang penelitian, menjaga validitas internal dan validitas eksternal 112

2 -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra IIImerupakan suatu keharusan. Untuk itu, berbagai cara dapat dilakukan, salah satu di antaranya dengan menggunakan aplikasi program Quest dalam analisis instrumen penelitian. Penelitian Bahasa Indonesia dan Kualitasnya Perkembangan permasalahan dalam dunia penelitian saat ini sudah sedemikian pesat sehingga dalam pelaksanaan penelitian tidak terhindarkan timbulnya masalah-masalah yang berkaitan dengan perlunya metodologi yang canggih, tidak terkecuali dalam penelitian bahasa Indonesia. Metode single method dirasa belum dapat mengatasi semua masalah, muncullah Mixed methods (Creswell, 2012). Mixed methods itu sendiri bukanlah antitesis antara metode kuantitatif dan kualitatif, melainkan merupakan interconnection method, dua hal yang tidak terpisahkan dan saling mendukung. Ilmu dan teknologi terus berkembang, salah satu cara pengembangannya dilakukan melalui penelitian. Penelitian dengan kualitas yang baik diharapkan dapat memenuhi tugas pengembangan ilmu secara optimal. Permasalahannya, suatu penelitian dikatakan berkualitas, kriteria apa sajakah yang menjadi tolok ukurnya. Banyak teori mengatakan bahwa kualitas suatu penelitian dapat dideteksi melalui kecanggihan metodologinya. Wiersma (2003) misalnya, berpendapat bahwa peran metodologi adalah melakukan penelitian secara ilmiah dan dengan cara-cara yang canggih. Kecanggihan tersebut antara lain tampak dari ketepatan prosedur dan keakuratan pelaksanaan langkahlangkah penelitian yang dilaluinya. Lebih lanjut, Cohen (2007) menegaskan kecanggihan suatu penelitian tidak saja pada kecukupan prosedur yang dilaluinya, tetapi juga bagaimana prosedur penelitian tersebut memenuhi karakteristik metode ilmiah. Oleh karena itu, setiap peneliti perlu menetapkan desain penelitiannya secara tepat dan dilaksanakan secara akurat agar keseluruhan pelaksanaan penelitian berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Validitas Penelitian Tugas peneliti adalah menjaga validitas penelitiannya. Penelitian dengan desain R&D misalnya, mempunyai validitas tinggi karena dihasilkan melalui serangkaian uji coba lapangan dan validitas ahli. Dalam penelitian eksperimental, sangat penting menjaga validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal menyangkut kondisi-kondisi internal yang memengaruhi penelitian, misalnya tampak pada prosedur pretesting, proses kematangan, pemilihan subjek, dan instrumen pengukuran yang digunakan. Validitas eksternal penelitian, terkait dengan kondisi luar yang dapat memengaruhi hasil penelitian, seperti efek interaktif berbagai faktor yang memengaruhinya. Tidak saja dalam penelitian kuantitatif, dalam penelitian kualitatif masalah validitas juga perlu dijaga. Dalam penelitian kualitatif, validitas penelitian dipertahankan keberadaannya, meskipun dengan cara berbeda. Untuk penelitian kualitatif, validitas penelitian menyangkut prosedur, misalnya bias seleksi atau masalah jumlah observasi (Richey, 2007). Lebih lanjut Richey menegaskan, dalam penelitian R&D, khususnya dalam penemuan model, perlu dilakukan validasi model secara internal, seperti mengon irmasi komponen-komponen model dan sekuennya serta validasi eksternal yang menyangkut kon irmasi pengaruh model yang ditemukan. Hal itu juga berlaku untuk penelitian bahasa Indonesia. Jenis desain penelitian bahasa Indonesia bermacam-macam, ada desain kualitatif, kuantitatif, maupun kombinasi. Yang harus dijaga dari semua desain tersebut adalah validitas penelitiannya, baik validitas internal maupun validitas eksternal. 113

3 Kualitas Instrumen Penelitian Penelitian kuantitatif, salah satu cara mempertahankan validitas internal suatu penelitian adalah menjaga kualitas instrumen yang digunakan. Peneliti berusaha agar semua data numerik hasil pengukuran yang dilakukan benar-benar merupakan konstruksi (construct) yang ingin diukur. Untuk itu instrumen yang digunakan harus memiliki validitas yang tinggi. Selain itu, instrumen yang digunakan juga harus memiliki indeks reliabel, yang tinggi pula. Uji instrumen yang dilakukan harus menghasilkan kesalahan yang sekecil-kecilnya. Makin kecil kesalahan pengukuran, makin tinggi reliabel alat ukur tersebut. Untuk instrumen yang berbentuk tes, baik bentuk pilihan maupun uraian, kualitas instrumen juga dilihat dari butir-butir soalnya. Dikatakan demikian, sebab secara keseluruhan mungkin suatu instrumen valid dan reliabel, namun belum tentu setiap butirnya juga baik. Untuk mengetahui kualitas butir tes, dapat digunakan program komputer yang khusus dibuat untuk keperluan itu. Ada program pengukuran klasik dan ada pula program pengukuran modern. Program pengukuran klasik, seperti ITEMAN sudah banyak dikenal orang. Program tersebut sederhana, banyak dikenal, dan mudah diaplikasikan. Namun, ada beberapa kelemahan. Program pengukuran modern diciptakan guna menutup kelemahan program klasik tersebut. Dalam penelitian bahasa yang dilakukan dengan model penelitian kuantitatif, hal-hal tersebut juga perlu dilakukan. Instrumen untuk mengetahui hasil belajar bahasa, seperti pemahaman bacaan, perlu diuji dengan instrumen yang benar-benar valid dan reliabel serta butir-butirnya baik. Dengan instrumen seperti itu, diyakini hasil pengukuran akan mencerminkan hal yang benar-benar ingin diukur dan konsisten. Jika instrumen pengambil data baik, diyakini pula data yang terambil juga mencerminkan hal itu. Quest sebagai Salah Satu Program Analisis Data Penelitian Pada penelitian bahasa Indonesia, yang menyangkut dugaan (asessment) hasil belajar, kualitas tes menjadi perhatian utama. Dikatakan demikian sebab hal itu dikatakan berkualitas, valid, dan reliabel, dengan butir-butir yang teridenti ikasi baik akan dapat mengukur pencapaian hasil belajar secara tepat. Apa dan bagaimanakah program Quest itu? Program Quest adalah salah satu program pengukuran yang berkembang dari Item Respons Theory (IRT) 1 parameter. Program Quest relevan untuk kebutuhan analisis butir tes, khususnya dalam bidang penelitian bahasa. Dikatakan demikian sebab kompetensi berbahasa, membaca, menulis, berbicara, dan menyimak, dapat diukur dengan tes tipe pilihan saja, uraian saja, atau pilihan ganda dan uraian sekaligus. Program Quest dapat melayani data ketiga tipe tes tersebut, yaitu bentuk pilihan dengan data benar (1) dan salah (0), uraian dengan data berjenjang (1,2,3, dan 4), dan kombinasi kedua jenis soal tersebut. Dengan demikian, program Quest lebih praktis sebab dengan satu program sudah dapat menganalisis semua jenis data dalam tes hasil belajar bahasa. Dalam teori analisis butir soal dikenal dua macam pendekatan, yakni pendekatan klasik yang disebut Teori Tes Klasik atau (Classical Test Theory/CTT) dan pendekatan modern, yaitu Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT). Pada Teori Tes Klasik, analisis butir tes didasarkan pada tingkat kesukaran butir serta korelasi skor butir dengan skor total. Dengan asumsi ini, soal akan dinilai sulit atau tidak tergantung pada peserta tes (testi). Hamillton, Swaminathan dan Rogers (1991) menyebutnya bersifat group dependent. Selain itu, tes klasik juga bersifat item dependent. Hasil pengukuran tergantung dari tes yang diujikan. Jika tes yang diujikan mempunyai tingkat kesulitan tinggi, estimasi kemampuan peserta tes akan rendah. Sebaliknya, jika tes yang diujikan mempunyai tingkat kesulitan rendah, estimasi peserta tes akan tinggi. Program yang memberikan layanan pada CTT antara lain ITEMAN (Item Analysis). 114

4 Hasil pengukuran tes klasik berubah-ubah, tergantung peserta tes, dan tidak dapat digunakan untuk melihat tingkat kesulitan butir tes yang sebenarnya. Padahal di sisi lain, ada banyak faktor yang memengaruhi kondisi peserta tes. Searah dengan itu Stark et. al. (2001b) mengemukakan bahwa ada dua kelemahan dalam teori tes klasik, yakni: a. Teori Tes Klasik tergantung pada peserta tes. Berbeda peserta tes, berbeda pula nilai ratarata skor atribut variabel yang diukur. b. Ketepatan pengukuran pada level-level skor tertentu tidak diketahui sebab ketepatan pengukuran dirata-ratakan ke semua level kemampuan yang diukur. Dengan berbagai kelemahan pendekatan Teori Tes Klasik (Clasical Test Theory/CTT) di atas, maka dikembangkanlah suatu pendekatan untuk analisis butir soal yang lebih modern dan lebih canggih yang disebut Teori Respons Butir (Item Response Theory/IRT). Teori Respons Butir tersebut diharapkan dapat mengukur secara tepat kualitas soal yang digunakan. Dengan demikian, hasil pengukuran dengan teori tersebut lebih dapat dipercaya. Analisis soal dengan teori tes modern didasarkan pada distribusi logistik. Ada tiga macam pola distribusi logistik yang dikenal, yakni: satu parameter logistik (1-PL) yang mendasarkan pada tingkat kesulitan butir soal yang juga dikenal dengan Rasch Model, dua parameter logistik (2-PL), yang mendasarkan pada tingkat kesulitan butir soal dan daya beda, dan tiga parameter logistik (3-PL), yang mendasarkan pada tingkat kesulitan butir soal, daya beda, dan menebak (guessing). Semakin banyak parameter logistik yang digunakan, semakin bagus kalibrasi soal karena mempertimbangkan lebih banyak faktor. Faktor tebakan juga dipertimbangkan mengingat kadang ada peserta tes yang sebenarnya tidak tahu jawaban benar, menjadi benar karena menebak saja. Hasil ini akan tampak pada keluaran program yang menggunakan analisis butir tes dengan tiga parameter logistik (3-PL) misalnya dalam program Bilog. Namun, program tersebut hanya dapat dipakai untuk instrumen dengan skala dikhotomus. Padahal banyak data dalam dugaan hasil belajar bahasa dengan skala politomus yang memerlukan analisis dengan IRT. Dalam hal ini, dikenal adanya program Quest yang menggunakan konsep analisis butir tes dengan satu parameter (1-PL) yang dikenal dengan Rasch Model. Perkembangan analisis butir tes dengan Rasch Model antara lain Partial Credit Model (PCM) (Ostini & Nering, 2006). Melalui konsep PCM, soal dapat dianalisis dengan scoring 0 untuk jawaban salah (nol credit), 1 untuk jawaban mendekati benar (partial credit), dan 2 untuk jawaban benar (full credit) seperti cara yang dipakai berbagai lembaga internasional untuk scoring jawaban. Biasanya model PCM digunakan untuk soal uraian singkat. Sementara itu, program Quest digunakan untuk soal pilihan, uraian, dan kombinasinya. Aplikasi Program Quest untuk Analisis Butir Instrumen Ada tiga kunci utama dalam melakukan analisis butir soal dengan program Quest, yaitu a. File perintah yang ditulis dalam program Notepad, b. File data dari hasil jawaban testi yang ditulis dalam Notepad, c. Software program Quest Perlu diingat, ketiga ile tersebut harus disimpan dalam satu folder. Berikut disajikan secara sederhana langkah-langkah analisis butir tes dengan menggunakan program Quest. File data dapat ditulis sesuai jenis datanya, bisa berupa data dikhotomus, yaitu (1) dan (0) dan dapat pula dalam bentuk skala Politomus, yaitu 1, 2, 3 dan 4. Data dikhotomus digunakan untuk instrumen tes pilihan, benar-salah, sementara data politomus untuk data instrumen bentuk tes uraian. File data juga dapat ditulis dalam bentuk kombinasi, misalnya instrumen 115

5 -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra IIIditulis dalam bentuk tes pilihan dan uraian, maka data dapat ditulis dalam bentuk benar-salah (1 dan 0) dan data berjenjang (1,2,3,4). Ketiga jenis ile tersebut, ile data, ile perintah, dan software Quest ditempatkan dalam satu folder, kemudian ketik perintah analisis, yaitu ketik submit, spasi, nama ile perintah lengkap dengan kode ekstensinya, kemudian tekan enter. Selanjutnya, program Quest akan melakukan perintah analisis. Simpulan Akhirnya dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. a. Quest adalah program pengukuran modern, menggunakan Item Respons Theory satu parameter yang dapat mengatasi kelemahan program klasik. Aplikasi program menghasilkan hasil pengukuran yang lebih akurat dan dapat mengukur instrumen dengan data yang bermacam-macam, dikhotomus, politomus, dan kombinasi. b. Data penelitian bahasa Indonesia tidak cukup hanya berskala benar-salah (dikhotomus), melainkan juga berskala politomus dan kombinasi. Dengan demikian, program Quest sesuai untuk diaplikasikan dalam penelitian bahasa Indonesia. c. Keakuratan analisis data menggunakan program Quest memberikan sumbangan berharga bagi terwujudnya validitas internal penelitian yang dilakukan. Dengan kata lain, peningkatan mutu penelitian bahasa Indonesia akan terjaga, jika digunakan program analisis data ini. d. Akhirnya, peran bahasa Indonesia dalam komunikasi MEA dengan mengoptimalkan mutu penelitian melalui aplikasi program Quest dapat terwujud. Daftar Pustaka Boeriswati Implementasi Kerangka Kuali ikasi Nasional Indonesia dalam Kompetensi Utama Kurikulum Program Studi PBSI. Ketua AJPBSI. Cohen, Luis., Manion Lawrence., Morrison, Leith. ( 2007). Research methods in education. Oxson: Routledge. Creswell, John. W. (2012). Educational research: Planning, conducting, and evaluating quantitative and qualitative research. Boson: earson Education. Inc. Hambleton, N,J,, Swaminathan, H & Rogers, H.L. (1991). Item Respons Theory. Boston, MA: Kluwer Inc. Ostini, R. & Nering, M. (2006). Polytomus item response theory models. USA: SAGE Publication, Ltd. Richey, Rita C & Klein. James. D. (2007). Desain and development research: Methodes, strategies, and issues. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Publishers. Stark, S.,Chernyshenko, S., Chuah, D., Wayne Lee, Wellington, F. (2001b). IRT modeling lab: Test development using classical test theory (versi electronic). Urbana: University of Illinois. Wiersma, William. (2003). Research methods in education. Illinois:Publisher, Inc. 116

ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST. Didik Setyawarno Pendidikan IPA FMIPA UNY Yogyakarta, 18 November 2016

ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST. Didik Setyawarno Pendidikan IPA FMIPA UNY Yogyakarta, 18 November 2016 ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST Didik Setyawarno Pendidikan IPA FMIPA UNY Yogyakarta, 18 November 2016 ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST Untuk melakukan analisis butir

Lebih terperinci

Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal)

Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal) Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal) Risky Setiawan FIP IKIP Veteran Semarang Email : setiawan.risky@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH

PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH Purwo Susongko (Universitas Pancasakti Tegal) Kusumatirto@gmail.com

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika 6 c. Menghitung sebaran pilihan jawaban dan reliabilitas soal. 3. Penerapan teori respon butir dengan menggunakan model IRT 1PL, IRT 2PL, dan IRT 3PL. a. Pengujian asumsi model IRT b. Menghitung parameter

Lebih terperinci

Partial Credit Model (PCM) dalam Penskoran Politomi pada Teori Respon Butir

Partial Credit Model (PCM) dalam Penskoran Politomi pada Teori Respon Butir Vol. 9, No.1, 39-48, Juli 2012 Partial Credit Model (PCM) dalam Penskoran Politomi pada Teori Respon Butir Safaruddin 1, Anisa, M. Saleh AF Abstrak Dalam pelaksanaan tes uraian, penskoran biasanya dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu sendiri adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah dasar pendidikan nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2000). Dalam penelitian ini metode penelitian

Lebih terperinci

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati

Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya. Oleh: Heri Retnawati Karakteristik Butir Tes dan Analisisnya Oleh: Heri Retnawati Pada suatu pengukuran baik di dunia pendidikan maupun sosial, diperlukan instrument yang baik. Untuk memeroleh suatu instrumen yang baik, prosedur

Lebih terperinci

Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel

Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel Kana Hidayati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III peneliti akan membahas mengenai jenis penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian dan pengembangan, instrument penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN

ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN Dewi Juliah Ratnaningsih (djuli@ut.ac.id) Isfarudi FMIPA-UT, Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang

Lebih terperinci

ANALISIS DATA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA BERDASARKAN PENSKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT

ANALISIS DATA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA BERDASARKAN PENSKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 ANALISIS DATA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA BERDASARKAN PENSKORAN MODEL RASCH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan dengan mengembangkan instrumen penilaian hasil belajar kognitif matematika berdasarkan

Lebih terperinci

ABSTRAK.

ABSTRAK. 1 PERBEDAAN FUNGSI INFORMASI ITEM PADA TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BENTUK PILIHAN GANDA YANG MENGGUNAKAN PENSKORAN KONVENSIONAL DAN KOREKSI Purwo Susongko Universitas Pancasakti Tegal Kusumatirto@gmail.com

Lebih terperinci

Abstrak Pengembangan Bank Soal Matematika. Oleh : Heri Retnawati Jurdik Matematika FMIPA UNY Yogyakarta. Abstrak

Abstrak Pengembangan Bank Soal Matematika. Oleh : Heri Retnawati Jurdik Matematika FMIPA UNY Yogyakarta. Abstrak Abstrak Pengembangan Bank Soal Matematika Oleh : Heri Retnawati Jurdik Matematika FMIPA UNY Yogyakarta Abstrak Evaluasi memegang peranan penting bagi dunia pendidikan. Dengan adanya evaluasi, peserta didik

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KECURANGAN PESERTA UJIAN MELALUI METODE PERSON FIT

IDENTIFIKASI KECURANGAN PESERTA UJIAN MELALUI METODE PERSON FIT IDENTIFIKASI KECURANGAN PESERTA UJIAN MELALUI METODE PERSON FIT Herwin dan Heriyati Universitas Negeri Yogyakarta, a21_herwin@yahoo.co.id, 082347789847 SDN 250 Bulu Soppeng, winunm@gmail.com, 082291216750

Lebih terperinci

PSIKOMETRI. Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja

PSIKOMETRI. Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja PSIKOMETRI Oleh: Prof. Dr. I Wayan Koyan, M.Pd. Pascasarjana Undiksha Singaraja 1 BAB I PENGUKURAN A. PENGERTIAN 1. PSIKOMETRI a. PSIKOMETRI ADALAH KOMBINASI DARI PENGUKURAN DAN STATISTIKA (KERLINGER b.

Lebih terperinci

P - 16 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS (GRM)

P - 16 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS (GRM) P - 16 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS (GRM) Budi Manfaat Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon e-mail: budi_manfaat@yahoo.com

Lebih terperinci

KESTABILAN ESTIMASI PARAMETER KEMAMPUAN PADA MODEL LOGISTIK ITEM RESPONSE THEORY DITINJAU DARI PANJANG TES

KESTABILAN ESTIMASI PARAMETER KEMAMPUAN PADA MODEL LOGISTIK ITEM RESPONSE THEORY DITINJAU DARI PANJANG TES KESTABILAN ESTIMASI PARAMETER KEMAMPUAN PADA MODEL LOGISTIK ITEM RESPONSE THEORY DITINJAU DARI PANJANG TES Ilham Falani 1, Siti Ayu Kumala 2 Program Studi Teknik Industri, Universitas Indraprasta PGRI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY

PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY PENGEMBANGAN DAN ANALISIS SOAL ULANGAN KENAIKAN KELAS KIMIA SMA KELAS X BERDASARKAN CLASSICAL TEST THEORY DAN ITEM RESPONSE THEORY Nahadi, Wiwi Siswaningsih, dan Ana Rofiati Jurusan Pendidikan Kimia, FPMIPA

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN SCIENCE PROCESS SKILL PESERTA DIDIK SMP KELAS VII POKOK BAHASAN KALOR DAN PERPINDAHANNYA

PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN SCIENCE PROCESS SKILL PESERTA DIDIK SMP KELAS VII POKOK BAHASAN KALOR DAN PERPINDAHANNYA Pengembangan Butir Soal... (Indah Annisa Diena) 1 PENGEMBANGAN BUTIR SOAL TES UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN SCIENCE PROCESS SKILL PESERTA DIDIK SMP KELAS VII POKOK BAHASAN KALOR DAN PERPINDAHANNYA DEVELOPMENT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era globalisasi dewasa ini seluruh bangsa-bangsa di dunia telah berlomba-lomba

BAB I PENDAHULUAN. Pada Era globalisasi dewasa ini seluruh bangsa-bangsa di dunia telah berlomba-lomba BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada Era globalisasi dewasa ini seluruh bangsa-bangsa di dunia telah berlomba-lomba membangun bangsanya menjadi yang lebih baik. Tak terkecuali bangsa kita, Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

Aplikasi IRT dalam Analisis Aitem Tes Kognitif

Aplikasi IRT dalam Analisis Aitem Tes Kognitif Buletin Psikologi ISSN 0854-7108 2016, Vol. 24, No. 2, 64 75 Aplikasi IRT dalam Analisis Aitem Tes Kognitif Firmanto Adi Nurcahyo 1 Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan Surabaya Abstract Item

Lebih terperinci

Kata Kunci: Analisis Butir Tes, Teori respons butir, soal matematika

Kata Kunci: Analisis Butir Tes, Teori respons butir, soal matematika Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui kualitas karakteristik Butir Tes Matematika pada Tes Buatan MGMP Kota Makassar Didasarkan pada Teori Respons Butir. Penelitian ini adalah penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT

ANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT ANALISIS ITEM DENGAN PENDEKATAN IRT (DENGAN BANTUAN APLIKASI PROGRAM BILOG-MG) A. PENDAHULUAN Analisis butir soal secara modern menggunakan Item Response Theory (IRT) merupakan suatu teori yang menggunakan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK SOAL UASBN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

KARAKTERISTIK SOAL UASBN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 57 KARAKTERISTIK SOAL UASBN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 CHARACTERISTICS OF THE TEST ITEMS IN THE NATIONAL STANDARD SCHOOL FINAL EXAMINATION

Lebih terperinci

STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES

STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka Jakarta email: aguss@mail.ut.ac.id ABSTRAK Rancangan tes adaptif terkomputerisasi

Lebih terperinci

PENENTUAN STANDARD SETTING MATA PELAJARAN KIMIA DENGAN METODE ANGOFF, IRT (ITEM RESPONSE THEORY), DAN

PENENTUAN STANDARD SETTING MATA PELAJARAN KIMIA DENGAN METODE ANGOFF, IRT (ITEM RESPONSE THEORY), DAN PENENTUAN STANDARD SETTING MATA PELAJARAN KIMIA DENGAN METODE ANGOFF, IRT (ITEM RESPONSE THEORY), DAN Suwahono Mahasiswa Pascasarjana S3 PEP Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Pada metode diatas, butir-butir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan jumlah dan kategori ranah dari pertanyaan yang diajukan siswa adalah

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENYEKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT PADA MATEMATIKA. Awal Isgiyanto FKIP Universitas Bengkulu

PERBANDINGAN PENYEKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT PADA MATEMATIKA. Awal Isgiyanto FKIP Universitas Bengkulu PERBANDINGAN PENYEKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT PADA MATEMATIKA Awal Isgiyanto FKIP Universitas Bengkulu email: awalunib@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan atribut

Lebih terperinci

Psikometri Validitas 1

Psikometri Validitas 1 Modul ke: Psikometri Validitas 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Pengertian: VALIDITAS Berkaitan dengan apa yang diukur oleh tes dan seberapa tepat tes mengukur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre Experimental Design (penelitian eksperimen tidak sebenarnya). Pre experimental design sering disebut

Lebih terperinci

TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER

TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER TEORI RESPON ITEM DENGAN PENDEKATAN MODEL LOGISTIK SATU PARAMETER SKRIPSI Oleh: VITARIA NUGRAHENI J2E 006 038 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Pada penelitian ini, jenis yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu (quasi experimental) yaitu penelitian eksperimen yang dilaksanakan

Lebih terperinci

Heri Retnawati Pend. Matematika FMIPA UNY. Abstrak

Heri Retnawati Pend. Matematika FMIPA UNY. Abstrak Mengestimasi Kemampuan Peserta Tes Uraian Matematika dengan Pendekatan Teori Respons Butir dengan Penskoran Politomus dengan Generalized Partial Credit Model Heri Retnawati (retnawati_heriuny@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

DETECTION OF GRAIN INSTRUMEN SCOORING WITH CORRECT SCORE AND PUNISHMENT SCORE

DETECTION OF GRAIN INSTRUMEN SCOORING WITH CORRECT SCORE AND PUNISHMENT SCORE Jurnal Evaluasi Pendidikan Vol 4, No 2, Oktober 2013, 198-208 DETECTION OF GRAIN INSTRUMEN SCOORING WITH CORRECT SCORE AND PUNISHMENT SCORE Wardani Rahayu Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Jakarta

Lebih terperinci

PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TES. Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka

PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TES. Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TES Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka email: aguss@ut.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan mendesksripsikan pengaruh pemilihan

Lebih terperinci

EFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT)

EFEK PEMUSATAN DATA TERHADAP PARAMETER ITEM BERBASIS CLASICAL TEST THEORY (CTT) SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Peningkatan Kualitas Pembelajaran Sains dan Kompetensi Guru melalui Penelitian & Pengembangan dalam Menghadapi Tantangan Abad-21 Surakarta, 22 Oktober 2016 EFEK PEMUSATAN

Lebih terperinci

PERSYARATAN ANALISIS INSTRUMEN SEBAGAI PRASYARAT KETEPATAN HASIL ANALISIS DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN

PERSYARATAN ANALISIS INSTRUMEN SEBAGAI PRASYARAT KETEPATAN HASIL ANALISIS DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN PERSYARATAN ANALISIS INSTRUMEN SEBAGAI PRASYARAT KETEPATAN HASIL ANALISIS DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN Syarifah Dosen FIS Universitas Negeri Medan Abstract Clasical test theory uses a very simple measurement

Lebih terperinci

Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi. oleh Mahanani

Skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi. oleh Mahanani ANALISIS SOAL INTERNATIONAL COMPETITIONS AND ASSESSMENTS FOR SCHOOLS (ICAS) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ITEM RESPONSE THEORY (IRT) DAN CLASSICAL TEST THEORY (CTT) Skripsi disusun sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

Psikometri. Reliabilitas 1

Psikometri. Reliabilitas 1 Psikometri Modul ke: Reliabilitas 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Apa itu Reliabilitas? reliability is a synonym for dependability or consistency Tests that

Lebih terperinci

Perbandingan Penskoran Dikotomi dan Politomi dalam Teori Respon Butir untuk Pengembangan Bank Soal Matakuliah Matematika Dasar

Perbandingan Penskoran Dikotomi dan Politomi dalam Teori Respon Butir untuk Pengembangan Bank Soal Matakuliah Matematika Dasar Vol. 9, No.2, 95-113, Januari 2013 Perbandingan Penskoran Dikotomi dan Politomi dalam Teori Respon untuk Pengembangan Bank Soal Matakuliah Matematika Dasar Anisa 1 Abstrak Teori Respon merupakan pendekatan

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan KARAKTERISTIK METODE PENYETARAAN SKOR TES UNTUK DATA DIKOTOMOS PMIPA FKIP UNS nonoh_nst@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: 1) akurasi estimasi parameter item pada test equating

Lebih terperinci

MODEL PENGEMBANGAN BANK SOAL BERBASIS GURU DAN MUTU PENDIDIKAN

MODEL PENGEMBANGAN BANK SOAL BERBASIS GURU DAN MUTU PENDIDIKAN MODEL PENGEMBANGAN BANK SOAL BERBASIS GURU DAN MUTU PENDIDIKAN Pujiati Suyata, Djemari Mardapi, Badrun Kartowagiran, dan Heri Retnawati Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta email: pujiati_suyata@uny.ac.id

Lebih terperinci

Pendekatan Regresi Logistik dalam Pendektesian DIF

Pendekatan Regresi Logistik dalam Pendektesian DIF Pendekatan Regresi Logistik dalam Pendektesian DIF Oleh: Kana Hidayati Jurusan Pendidkan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK Kegiatan pengukuran dalam bidang pendidikan sangat memerlukan suatu alat ukur yang

Lebih terperinci

EFISIENSI DAN AKURASI COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING PADA SISTEM UJIAN AKHIR SEMESTER UNIVERSITAS TERBUKA

EFISIENSI DAN AKURASI COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING PADA SISTEM UJIAN AKHIR SEMESTER UNIVERSITAS TERBUKA EFISIENSI DAN AKURASI COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING PADA SISTEM UJIAN AKHIR SEMESTER UNIVERSITAS TERBUKA Agus Santoso (aguss@ut.ac.id) Jurusan Statistika FMIPA Universitas Terbuka ABSTRACT Universitas

Lebih terperinci

: <Dr: SamsuCjfadi, M.Kpm

: <Dr: SamsuCjfadi, M.Kpm KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA IKama Vnit %erja y/arasum6er :

Lebih terperinci

Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA. By: Adnan Abstract

Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA. By: Adnan Abstract Kemampuan Guru dalam Menyusun Instrumen Penilaian Berbasis Kompetensi di SMA By: Adnan and_sbw@yahoo.com Abstract The study was aimed at obtaining the description of the ability of Indonesian language

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL Risya Pramana Situmorang 1, Andriyani Dea 2, Susanti Pudjihastuti 3, Lenni Oktarina

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK Sunarmi 1, Triastono Imam Prasetyo 2, Charinda Bella Ramadhiana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kemajuan suatu Negara. Semakin baik pendidikan di suatu Negara, maka Negara tersebut semakin baik pula. Undang-Undang

Lebih terperinci

Pengembangan tes kemampuan literasi sains pada materi momentum dan impuls dengan Analisis Item Response Theory (IRT)

Pengembangan tes kemampuan literasi sains pada materi momentum dan impuls dengan Analisis Item Response Theory (IRT) Pengembangan tes kemampuan literasi sains pada materi momentum dan impuls dengan Analisis Item Response Theory (IRT) Della Apriyani Kusuma Putri, Taufik Ramlan Ramalis, dan Purwanto Departemen Pendidikan

Lebih terperinci

ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN PERANGKAT SOAL UJI COBA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI SMA DI KABUPATEN BANJARNEGARA

ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN PERANGKAT SOAL UJI COBA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI SMA DI KABUPATEN BANJARNEGARA Prosiding Seminar Nasional 9 Mei 2015 ESTIMASI KESALAHAN PENGUKURAN PERANGKAT SOAL UJI COBA UJIAN NASIONAL MATA PELAJARAN EKONOMI SMA DI KABUPATEN BANJARNEGARA Khotimah Marjiastuti Program Pascasarjana

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN TEORI TES KLASIK Panduan Praktis Analisisbutir Soal dengan Teori Tes Klasik Menggunakan Iteman 3 Dipresentasikan pada PPM di SMPN 15 Yogyakarta Nur Hidayanto PSP JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Penelitian ini untuk mengetahui perbedaan sikap imiah dan penguasaan konsep peserta didik antara pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Strategi Penelitian Metode dan Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi

III. METODE PENELITIAN. relibilitas, dalam bab ini dikemukakan hal-hal yang menyangkut identifikasi 26 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian perlu diterapkan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang sebenarnya untuk memperoleh data yang mempunyai tingkat validitas dan relibilitas,

Lebih terperinci

PENYETARAAN (EQUATING) SKOR BIOLOGI SMA BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN 2010/2011

PENYETARAAN (EQUATING) SKOR BIOLOGI SMA BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN 2010/2011 PENYETARAAN (EQUATING) SKOR BIOLOGI SMA BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN 2010/2011 Rumondang Purwati Peneliti di Pusat Penilaian Pendidikan, Kemdikbud E-mail: rumondangpurwati@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

PENSKORAN POLITOMI DALAM TEORI RESPON BUTIR MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) Kata Kunci: Item Respon Teori (IRT), Graded Response Model (GRM)

PENSKORAN POLITOMI DALAM TEORI RESPON BUTIR MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) Kata Kunci: Item Respon Teori (IRT), Graded Response Model (GRM) PENSKORAN POLITOMI DALAM TEORI RESPON BUTIR MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM Azhar Rezky Wahyudi*, Anisa, Nasrah Sirajang Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245 *Email:

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK Dewi Juliah Ratnaningsih (djuli@ut.ac.id) Isfarudi Nuraini Soleiman FMIPA-UT,

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin Semester : 5 Matakuliah : Metodologi Penelitian SKS : 3 Kode Matakuliah

Lebih terperinci

EQUATING THE COMBINED DICHOTOMOUS AND POLITOMOUS ITEM TEST MODEL IN AN ACHIEVEMENT TEST. Kartono

EQUATING THE COMBINED DICHOTOMOUS AND POLITOMOUS ITEM TEST MODEL IN AN ACHIEVEMENT TEST. Kartono EQUATING THE COMBINED DICHOTOMOUS AND POLITOMOUS ITEM TEST MODEL IN AN ACHIEVEMENT TEST Abstract This study aims to reveal the significance and qualification of 1) the factor levels of the number of anchor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi (003:14) pada penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muntilan tahun ajaran 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Muntilan tahun ajaran 2015/2016. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui letak dan faktor penyebab kesulitan belajar sistem sirkulasi pada siswa kelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Komparasi Estimasi Reliabilitas Pada Mata Pelajaran Sejarah Ditinjau Dari Homogenitas Dan Heterogenitas Kelompok BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengukuran berarti pemberian angka pada objek-objek atau kejadiankejadian menurut sesuatu aturan (Kerlinger, 1990, hlm. 687). Pengukuran dalam bidang pendidikan lebih

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN (PS602)

METODOLOGI PENELITIAN (PS602) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) METODOLOGI PENELITIAN (PS602) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER 1. Identitas Nama Program Studi : Psikologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O X O

BAB III METODE PENELITIAN O X O BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design, yang merupakan bentuk desain dari Quasi Eksperimental, di mana subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang analisis butir soal Ulangan Akhir Semester (UAS) mata pelajaran Fisika kelas XI SMA Negeri 1 Purwokerto Tahun Ajaran 2015/2016 ini sesuai

Lebih terperinci

PENYUSUNAN TES BENTUK URAIAN DAN OBJEKTIF. Heri Retnawati

PENYUSUNAN TES BENTUK URAIAN DAN OBJEKTIF. Heri Retnawati PENYUSUNAN TES BENTUK URAIAN DAN OBJEKTIF Heri Retnawati TUJUAN TES Prestasi Mengetahui keberhasilan siswa dalam pembelajaran Mengetahui keberhasilan guru dalam pembelajaran Memberikan remidi atau pengayaan?

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan pendidikan atau Research and Development. Metode penelitian pengembangan pendidikan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:117). Populasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006:117). Populasi 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

Lebih terperinci

Tes awal identifikasi miskonsepsi siswa. siswa.

Tes awal identifikasi miskonsepsi siswa. siswa. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode campuran (mixed methods) dengan desain concurent embedded. Penelitian campuran merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif yang berangkat dari persoalan-persoalan umum

Lebih terperinci

MODEL PENSKORAN PARTIAL CREDIT PADA BUTIR MULTIPLE TRUE-FALSE BIDANG FISIKA. Wasis

MODEL PENSKORAN PARTIAL CREDIT PADA BUTIR MULTIPLE TRUE-FALSE BIDANG FISIKA. Wasis MODEL PENSKORAN PARTIAL CREDIT PADA BUTIR MULTIPLE TRUE-FALSE BIDANG FISIKA Jurusan Fisika FMIPA UNESA Gedung D1 Kampus Ketintang Jl Ketintang, 60231 wasisfaa@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini menghasilkan

Lebih terperinci

Psikometri. Analisis Item 1

Psikometri. Analisis Item 1 Psikometri Modul ke: Analisis Item 1 Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Arie Suciyana S., S.Si., M.Si. Test items are the units that make up a test and the means through which

Lebih terperinci

LAPORAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TEMA: PEMBANGUNAN MANUSIA DAN DAYA SAING BANGSA (HUMAN DEVELOPMENT & COMPETITIVENESS)

LAPORAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TEMA: PEMBANGUNAN MANUSIA DAN DAYA SAING BANGSA (HUMAN DEVELOPMENT & COMPETITIVENESS) PENDIDIKAN LAPORAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL TEMA: PEMBANGUNAN MANUSIA DAN DAYA SAING BANGSA (HUMAN DEVELOPMENT & COMPETITIVENESS) JUDUL: STANDARDISASI PENILAIAN HASIL BELAJAR POLA

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen (Quasi experiment), yaitu penelitian yang secara khas meneliti mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dengan judul penelitian Efektivitas Pelatihan Kecerdasan Emosi terhadap 37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi yang mengatur latar penelitian agar diperoleh data yang valid dan sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila didukung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila didukung 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Suatu penelitian akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila didukung oleh metode penelitian yang tepat, sedangkan untuk mendapatkan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Development and Validation (Pengembangan dan validasi) terdiri dari empat tahap (Adams dan Wieman,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Uji coba soal tes open-ended problem melibatkan responden siswa SMA kelas XI IPA di sekolah yang berbeda. Untuk uji coba 1 dan uji coba 2 melibatkan

Lebih terperinci

Model Politomi dalam Teori Respons Butir. Daftar Isi

Model Politomi dalam Teori Respons Butir. Daftar Isi Model Politomi dalam Teori Respons Butir Wahyu Widhiarso Fakultas Psikologi UGM Tahun 2010 Daftar Isi A. Model Respons Bergradasi... 1 1. Persamaan... 1 2. Grafik... 3 B. Model Modifikasi Respons Bergradasi...

Lebih terperinci

Peningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Tes Standar Pada Guru Biologi SMA Swasta Di Kabupaten Sukoharjo

Peningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Tes Standar Pada Guru Biologi SMA Swasta Di Kabupaten Sukoharjo Peningkatan Kualitas Guru Melalui Pelatihan Pembuatan Tes Standar Pada Guru Biologi SMA Swasta Di Kabupaten Sukoharjo Siti Akbari Fakultas Ilmu Pendidikan Program Biologi Universitas Veteran, Jl. Letjen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dimana data-data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu pengolahan data

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Fakultas : FMIPA Program Studi : Pendidikan IPA Mata Kuliah/Kode : Teori Respon Butir / SSC 213 Jumlah SKS : Teori = 1 ; Praktek = 1 Semester : VII Mata Kuliah Prasyarat/kode

Lebih terperinci

Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi 1. Pengukuran, adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu atas dasar ukuran tertentu. pengukuran sifatnya kuantit

Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi 1. Pengukuran, adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu atas dasar ukuran tertentu. pengukuran sifatnya kuantit Pengembangan Tes Hasil Belajar dengan Teori Modern Oleh Dr. Budi Susetyo Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi 1. Pengukuran, adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu atas dasar ukuran tertentu. pengukuran

Lebih terperinci

AN ANALYSIS OF QUALITY OF CIVICS EDUCATION FINAL EXAMINATION TEST IN REGENCY OF KUDUS

AN ANALYSIS OF QUALITY OF CIVICS EDUCATION FINAL EXAMINATION TEST IN REGENCY OF KUDUS Volume 4, No 1, Maret 2016 (1-9) Online: http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/jep ANALISIS KUALITAS TES UJIAN AKHIR SEMESTER PPKN SMP DI KABUPATEN KUDUS 1) Dian Satria Charismana, 2) Aman 1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 70 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis relevansi muatan lokal pengembangan potensi di. Analisis relevansi dilakukan terhadap relevansi eksternal antara tujuan muatan

Lebih terperinci

Modul ke: Teori Tes. Klasik vs Modern. Fakultas PSIKOLOGI. Mutiara Pertiwi, M.Psi. Program Studi PSIKOLOGI.

Modul ke: Teori Tes. Klasik vs Modern. Fakultas PSIKOLOGI. Mutiara Pertiwi, M.Psi. Program Studi PSIKOLOGI. Modul ke: Teori Tes Klasik vs Modern Fakultas PSIKOLOGI Mutiara Pertiwi, M.Psi Program Studi PSIKOLOGI www.mercubuana.ac.id Teori Tes Klasik Template Modul Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono dalam buku metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (2011, h. 6) metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Riyanti (1996: 28) menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian 1. Jenis Penelitian Menurut Azwar (2010: 5) jenis-jenis penelitian dapat dibagi menjadi dua macam yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif untuk mengetahui pengaruh tipe kepribadian Big Five dan citra merek terhadap keputusan pembelian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian Secara garis besar variabel penelitian mengenai keterbandingan reliabilitas berdasar metode penskoran number-right score dengan metode penskoran correction

Lebih terperinci

KEBERFUNGSIAN BUTIR DIFERENSIAL PERANGKAT TES UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KOTA KENDARI

KEBERFUNGSIAN BUTIR DIFERENSIAL PERANGKAT TES UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KOTA KENDARI KEBERFUNGSIAN BUTIR DIFERENSIAL PERANGKAT TES UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KOTA KENDARI Oleh : Zulkarnain Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods) dengan embedded

Lebih terperinci

HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN

HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN HALAMAN SAMPUL BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode Merupakan suatu cara ilmiah yang digunakan untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci