COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING (CAT) SALAH SATU ALTERNATIF PENGGANTI PAPER BASED TEST (PBT)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING (CAT) SALAH SATU ALTERNATIF PENGGANTI PAPER BASED TEST (PBT)"

Transkripsi

1 COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING (CAT) SALAH SATU ALTERNATIF PENGGANTI PAPER BASED TEST (PBT) Handaru Catu Bagus Peneliti Pertama di Puspendik Balitbang Kemdikbud ABSTRAK Selama ini, model penilaian pendidikan yang sering digunakan adalah Paper Based Test (PBT). Pada model penilaian PBT digunakan desain tes yang sama untuk setiap peserta didik dengan usia atau jenjang pendidikan yang sama. Praktek tersebut berdasar pada asumsi bahwa peserta didik dengan usia atau jenjang pendidikan yang sama mempunyai kemampuan yang sama. Namun dalam kenyataannya terdapat variasi kemampuan yang signifikan antara setiap penempuh tes, Hal ini mengakibatkan penempuh tes dengan kemampuan tinggi kemungkinan akan mendapat beberapa soal mudah, dimana mereka memiliki kemungkinan kecil untuk menjawab salah. Dengan demikian, soal tes seperti itu tidak memberikan informasi kemampuan penempuh tes. Sebaliknya, penempuh tes dengan kemampuan rendah kemungkinan akan mendapatkan beberapa soal yang terlalu sulit. Dengan demikian, jawaban salah memberikan sedikit informasi mengenai kemampuan mereka. Untuk mengatasi kelemahan pengukuran yang mengabaikan variasi kemampuan penempuh tes adalah dengan menggunakan model tes adaptif. Model tes adaptif menurut Wainer (1990) adalah tes dimana individu yang memiliki kemampuan tinggi akan mendapatkan soal yang berbeda dengan individu yang memiliki kemampuan lebih rendah. Oleh karena itu soal yang akan muncul pada setiap tes akan disesuaikan dengan kamampuan VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

2 individu penempuh tesnya, sedangkan komputer adalah media untuk membantu pemilihan soal pertama hingga terakhir dan menghitung skor penempuh tesnya. Hal tersebut yang mendasari pentingnya model alternatif pengganti PBT yaitu dengan model CAT yang aplikasinya memanfaatkan pendekatan model Soal Response Theory (IRT). Terdapat dua pembahasan dalam tulisan ini adalah pertama, tahap dalam penerapan CAT diantaranya menjelaskan tahap memulai dengan perkiraan estimasi kemampuan peserta, memilih dan menampilkan soal pertama, evaluasi Respons terhadap soal-soal, memperbaiki estimasi kemampuan peserta, memilih soal berikutnya, aturan pemberhentian tes, Soal Exposure Control, Content Balancing dan Setting Time periode per soal. Kedua, dibahas tentang persyaratan yang penting dalam penerapan CAT yaitu infrastruktur hardware dan software, melakukan sosialisasi dan edukasi ke pemangku kepentingan baik daerah maupun pusat terhadap model CAT, pengembangan bank soal terkalibrasi, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) Kata Kunci : Computerized Adaptive Testing (CAT), Paper Base Test (PBT), Soal Response Theory (IRT), VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

3 PENDAHULUAN Latar Belakang Selama ini, praktek penilaian pendidikan di sekolah-sekolah digunakan Paper Based Test (PBT). Pada model penilaian tersebut digunakan desain tes yang sama untuk setiap penempuh tes dengan usia atau jenjang pendidikan yang sama. Praktek tersebut didasarkan pada asumsi bahwa penempuh tes dengan usia atau jenjang pendidikan yang sama mempunyai kemampuan yang sama. Namun dalam kenyataannya terdapat variasi kemampuan yang signifikan antar setiap penempuh tes. Padahal model penilaian yang mengabaikan variasi kemampuan indvidu akan mengakibatkan lemahnya hasil penilaian dan informasi yang diberikan menjadi tidak optimal. Sebagai contoh, tes yang soalsoalnya dikategorikan sebagai mudah dan diberikan kepada sekelompok siswa yang memiliki kemampuan tinggi akan memberikan informasi yang kurang berarti, karena hampir dapat dipastikan bahwa semua siswa akan menjawab benar pada soal tes. Sebaliknya, bila tes yang sosl-soalnya dikategorikan sulit dan diberikan kepada sekelompok siswa akan yang memiliki kemampuan rendah maka kemungkinan semua siswa memperoleh skor 0 atau minimal. Sebagian besar alat tes yang menggunakan PBT mengabaikan variasi kemampuan individu dan dianggap tidak efisien. Hal ini karena banyak soal yang tidak mampu memberikan informasi yang berguna untuk membedakan penempuh tes dalam rentang kemampuan tertentu. Penempuh tes dengan kemampuan tinggi yang mendapat beberapa soal mudah akan memiliki kemungkinan kecil untuk menjawab salah. Dengan demikian, soal tes seperti itu tidak menyediakan informasi mengenai kemampuan mereka. Sebaliknya, penempuh tes dengan kemampuan yang rendah dan mendapatkan beberapa soal yang sangat sulit. Dengan kondisi demikian maka jawaban salah akan memberikan sedikit informasi mengenai kemampuan mereka. VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

4 Selain itu ujian menggunakan PBT mengandung resiko kecurangan antara penempuh tes dan kebocoran naskah soal. Hal ini karena PBT menggunaan desain tes yang sama untuk jenjang yang sama. Apabila distribusi soal ke penempuh tes melibatkan banyak pihak, maka soal tersebut sangat rawan kecurangan dan kebocoran. Oleh karena itu hasil tes akan menjadi tidak objektif dan informasinya menjadi sulit dipercaya. Untuk mengatasi kelemahan pengukuran di atas maka diajukan alternatif model tes adaptif. Model tes adaptif menurut Wainer (1990) adalah tes dimana individu yang memiliki kemampuan tinggi akan mendapatkan soal yang berbeda dengan individu yang memiliki kemampun lebih rendah. Soal yang akan muncul pada suatu tes akan disesuaikan dengan kamampuan individu penempuh tesnya. Model tes adaptif menggunakan pendekatan soal response theory (IRT). Menurut Hambleton, dkk (1999) IRT berorientasi pada soal tes, tidak seperti pendekatan klasikal yang berorientasi pada tes sehingga performa seseorang atau sekelompok orang dalam sebuah soal dapat ditentukan. Dalam perkembangannya, penerapan model tes adaptif dengan pendekatan IRT mulai digunakan dengan bantuan media komputer. CAT dengan pendekatan IRT memungkinkan kemampuan individu dan kemampuan soal dinyatakan dalam skala yang sama. Dengan model ini komputer digunakan untuk menampilkan soal yang sesuai dengan kemampuan penempuh tes. Pemanfaatan komputer seperti ini disebut sebagai Computerized Adaptive Testing (CAT). Dari penjelasan di atas, diketahui bahwa pengukuran kemampuan individu dengan menggunakan CAT dan pendekatan IRT memiliki kelebihan dibandingkan PBT yang mengabaikan variasi kemampuan individu penempuh tesnya. Selain itu juga dengan penggunaan media komputer, mengakibatkan tidak ada tahap percetakan naskah soal, soal dapat di distribusikan ke setiap komputer individu penempuh tes sebagai user. Dengan demikian, CAT berbasis IRT biasanya berisi lebih sedikit soal dibandingkan pengukuran PBT yang VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

5 konvensional (Embretson & Reise, 2000), dan dengan bantuan media komputer hasil tes akan jauh lebih objektif. Rumusan Masalah Rumusan masaah dalam tulisan ini adalah : 1. Bagaimana prosedur CAT yang baku yang dapat menghasilkan skor sesuai dengan kemampuan individu dari penempuh tes? 2. Bagaimana persiapan dan persyaratan yang diperlukan agar aplikasi CAT dapat terlaksana? Tujuan Berdasarkan rumusan masalah, tulisan ini bertujuan untuk : 1. Menentukan prosedur CAT yang dapat menghasilkan skor sesuai dengan kemampuan individu dari penempuh tes. 2. Menentukan persiapan dan persyaratan yang diperlukan agar aplikasi CAT dapat terlaksana. Manfaat Manfaat tulisan ini adalah untuk 1) menyediakan informasi bagi pengambil kebijakan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tenteng alternatif model penilaian pendidikan pengganti ujian akhir yang lebih objektif untuk penempuh tes, dan 2) memberikan solusi yang efektif bagi pemerintah untuk mengatasi permasalahan Ujian akhir berbasiskan PBT. KAJIAN LITERATUR Computerized Adaptive Testing (CAT) dengan Pendekatan IRT Computerized Adaptive Testing merupakan generasi kedua dari penggunaan komputer untuk pengetesan (Bunderson dkk, 1989). Salah satu aplikasi dari pendekatan IRT adalah penggunaan CAT. Makna Adaptif pada tulisan ini memiliki pengertian bahwa soal yang diberikan sesuai dengan kemampuan setiap penempuh tes, sehingga setiap individu akan mendapatkan seperangkat soal yang berbeda. Leung dkk (2005) mengatakan bahwa dalam CAT seorang penempuh tes VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

6 diberikan soal yang dipilih berdasarkan kemampuannya yang diperkirakan (θ). Berhubung setiap individu mendapatkan seperangkat soal yang sesuai dengan kemampuannya, maka CAT termasuk dalam tailored-testing. CAT dalam penerapannya menggunakan pendekatan IRT. Apabila kemampuan awal individu telah diketahui, maka soal-soal pada tes disesuaikan dengan kemampuan individu tersebut. Misalnya, untuk mengetes anak berbakat, maka soalsoal tesnya adalah soal-soal dengan kesukaran tinggi. Soal-soal tersebut digunakan untuk memperkirakan kemampuan individu. Dengan kata lain, jumlah soal tes yang diberikan tidak perlu banyak. Hal ini menyebabkan waktu pengetesan akan lebih singkat dibandingkan dengan pendekatan klasik yang harus memberikan seluruh soal tes. Selain itu, measurement error akan lebih kecil karena setiap individu hanya mendapatkan soal yang sesuai dengan kemampuannya. Penerapan CAT tidak hanya sekedar memindahkan soal ke dalam komputer, tetapi memberikan soal sesuai dengan kemampuan penempuh tes. Penyebutan adaptif ini karena komputer digunakan untuk mengatur soal yang akan diberikan selanjutnya kepada penempuh tes terkait dengan jawaban pada soal sebelumnya. Selain individu dapat mengerjakan soal pada CAT sesuai dengan kemampuannya, Wainer (1990) mengemukakan beberapa keunggulan lain dari CAT, seperti tes lebih aman karena tersimpan dalam komputer, setiap peserta tes mendapatkan butir soal yang berbeda, tidak diperlukan lembar jawaban, serta tes dapat diskor dengan segera. Berbeda dengan pendekatan klasik atau konvensional dimana soal harus disusun berdasarkan derajat kesukaran, dalam pendekatan IRT urutan soal menjadi tidak relevan (Wainer & Mislevy, 1990). CAT menggunakan pendekatan IRT untuk menciptakan sebuah algoritma dimana setiap penempuh tes mendapatkan sebuah tes yang merupakan pengukuran yang terbaik terhadap individu tersebut (Embretson & Reise, 2000). Apabila penempuh tes tidak dapat menjawab benar pada soal yang VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

7 diberikan, maka komputer akan memberikan soal yang lebih mudah. Sebaliknya, apabila penempuh tes dapat menjawab benar, soal yang diberikan selanjutnya adalah soal yang lebih sulit. Olsen (dalam Bunderson dkk, 1989) mencatat pada sebuah tes prestasi belajar hanya dibutuhkan 30% hingga 50% dari keseluruhan soal tes untuk mencapai tingkat presisi yang sama dengan PBT Perbandingan CAT dengan PBT Paper Based Test (PBT) Desain tes yang sama untuk beberapa penempuh tes Informasi tidak optimal Waktu pengerjaan tes dan jumlah soal sudah ditentukan dan perlu waktu pengolahan untuk memperoleh nilai Tingkat kebocoran soal yang tinggi Investasi awal yang lebih ekonomis, namun setiap tahun harus menggandakan soal dan ini membutuhkan biaya yang sama dengan investasi awal Waktu pelaksanaan yang tidak flexible karena kendala pendistribusian bahan tes ke seluruh Indonesia Computerized Adaptive Testing (CAT) Setiap Peserta tes memperoleh soal soal yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan penempuh informasi Optimal Tes akan berhenti apabila estimasi kemampuannya sudah tercapai sehingga waktu lebih efisien dan lebih efektif dan soal soal yang muncul sesuai dengan kemampuan penempuh tes. Hasil tes dapat langsung diketahui. Tingkat kebocoran soal dapat di perkecil sebab keberadaan soal terpusat Investasi awal yang mahal untuk pembelian infrastruktur dan jaringan di sekolah, namun setiap tahun tidak terbebani dengan biaya penggandaan soal, hanya biaya perawatan infrastruktur dan jaringan di sekolah Waktu pelaksanaan yang flexibel tergantung kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan tes khususnya masalah kesiapan infrastruktur dan jaringan di sekolah Sumber: Handaru (2011) VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

8 Gambar di bawah diberikan bagan proses CAT yang dikemukakan oleh Wainer (1990) Gambar 1. Bagan proses CAT VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

9 PEMBAHASAN Tahapan Penerapan CAT Tahapan CAT merupakan kerangka kerja dari proses aplikasi program CAT. Berikut ini adalah tahapan CAT. 1. Mulai dengan perkiraan estimasi kemampuan penempuh tes Perkiraan estimasi kemampuan penempuh tes dapat dilakukan apabila penempuh tes sudah pernah mengikuti tes. Penentuan atau memilihan soal awal didasarkan pada kemampuan penempuh tes pada tes sebelumnya. Sementara penempuh tes yang belum pernah mengikuti tes, belum bisa ditentukan perkiraan estimasi kemampuan pesertanya. 2. Memilih dan menampilkan soal pertama Terdapat tiga metode dalam memilih dan menampilkan soal pertama, yaitu: (1) apabila penempuh tes belum pernah mengikuti tes atau belum memiliki data kemampuan atau ability maka soal pertama yang diberikan atau ditampilkan adalah soal dengan tingkat kesukaran menengah atau sedang yaitu antara -0.5 sampai 0.5, (2) soal pertama yang dipilih dan ditampilkan dengan menggunakan mean dari kemampuan peserta (θ) populasi, dan (3) soal pertama dapat dipilih dan ditampilkan cara menggunakan data kemampuan penempuh tes (θ) terakhir, soal pertama tersebut sama dengan kemampuan penempuh tes. 3. Evaluasi Respon terhadap Soal Metode evaluasi respon terhadap soal digunakan metode Maximum Likehood (ML) dengan mencari θ. Terdapat 2 metode dalam evaluasi respon terhadap soal yaitu 1) Maksimum θ dimana memaksimumkan kemungkinan pola respon soal setiap individu. Apabila respon soal pertama benar maka estimasi kemampuan peserta (θ) adalah 3 dan apabila respon soal pertama salah maka estimasi kemampuan peserta (θ) adalah -3. 2) Step Sizing dimana penentuan θ peserta berdasarkan respon penempuh tes. Apabila respon soal pertama benar maka estimasi kemampuan peserta (θ) adalah penjumlahan dari indek tingkat kesukaran soal tersebut dengan nilai sizing yang VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

10 ditentukan oleh admin tes, dan apabila respons soal pertamanya salah maka estimasi kemampuan peserta (θ) adalah pengurangan dari nilai tingkat kesukaran soal tersebut dengan nilai sizing yang ditentukan oleh admin tes. Langkah ini diaplikasikan hingga pola respon penempuh tes menjadi heterogen. 4. Memperbaiki estimasi kemampuan penempuh tes Estimasi kemampuan penempuh tes dapat diperbaiki dan dihitung setelah soal kedua dan seterusnya namun juga dapat dihitung dan diperbaiki apabila respon kedua dan seterusnya terjadi dengan pola soal 1 dengan respon salah dan soal 2 respon benar, atau soal 1 dengan respon benar dan soal 2 dengan respon salah. Apabila pola respon adalah soal 1 respon benar dan soal 2 dengan respon benar atau sebaliknya maka maximum likelihood belum bisa menghitung estimasi kemampuan penempuh tes. 5. Memilih soal berikutnya Untuk memilih soal berikutnya digunakan metode maximum information informasi maksimum untuk estimasi θ berdasar dari respon sebelumnya. Metode maximum information memberikan penurunan SEM yang cepat, sehingga CAT menjadi efisien. Umumnya soal berikutnya itu sesuai atau sama dengan estimasi θ kemampuan penempuh tes yang sudah diperbaiki. Umumnya apabila respon sebelumnya benar maka soal berikutnya akan lebih sulit dari sebelumnya dan sebaliknya apabila respon sebelumnya itu salah maka soal berikutnya akan lebih mudah dari soal sebelumnya. 6. Aturan Pemberhentian tes Aturan pemberhentian yang digunakan adalah variable length dengan Standard Error (SE) 0,4 untuk mencapai efektivitas. Hal ini karena bila SE 0,4 maka SE dari estimasi θ hanya berbeda sebesar 0,03 dari estimasi sebelumnya. Jadi jika SE sudah memenuhi syarat maka kemampuan penempuh tes sudah dapat ditentukan dan tes berhenti. VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

11 7. Item Exposure Control, Content Balancing dan Setting Time periode per soal Item exposure control dan content balancing adalah syarat utama CAT. Content balancing pada CAT menuntut setiap penempuh tes harus mengerjakan seluruh aspek (content) di setiap mata pelajaran. Ability (kemampuan) penempuh tes dapat ditentukan bila materi yang dikerjakan sudah lengkap. Penentuan jumlah soal setiap aspek dinamis dan ditentukan oleh administrator tes serta didasarkan pada PBT. Misalnya dalam PBT terdapat 40 soal, yang terdiri atas 10 soal aspek I, 20 soal aspek II dan 10 soal aspek III, Informasi tersebut menjadi dasar CAT dalam menentukan jumlah soal setiap aspek. Untuk aspek I ditentukan sebanyak 25%, aspek II sebanyak 50%, dan aspek III sebanyak 25%. Ketiga aspek tersebut harus dikerjakan terlebih dahulu oleh penempuh, dan apabila SE belum tercapai maka penempuh akan diberikan lagi soal dengan materi dari ke tiga aspek tersebut dengan persentase yang sama, dan seterusnya hingga SE terpenuhi. Untuk Item exposure control, cara untuk membatasi soal yang sering muncul, apabila sudah melebihi batas yang ditentukan oleh administrator tes maka soal itu tidak boleh lagi untuk ditampilkan. Untuk penentuan batasan jumlah soal, telah disepakati bahwa soal yang memiliki tingkat kesukaran tinggi dapat sering muncul atau batasan jumlahnya tinggi, sementara sebaliknya soal dengan tingkat kesukaran rendah akan dibatasi penampilannya lebih kecil. Penentuan item exposure control bersifat dinamis dan dapat disesuaikan dengan rata rata kemampuan penempuh tes. Persiapan dan Persyaratan Dalam Penerapan Aplikasi CAT Aplikasi CAT dapat diterapkan untuk ujian akhir sebagai alternatif pengganti PBT dengan menyiapkan sistem pusat data yang terpadu dan tersebar di beberapa daerah. Pusat data ini fungsinya untuk mempercepat akses data, selain itu sebagai duplikasi karena pustusnya akses internet di suatu daerah. Selain itu perlu disiapkan infrastruktur VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

12 komputer yang relatif banyak termasuk di dalamnya jaringan LAN, WAN maupun internet khususnya masalah kecepatan akses yaitu Band Width (BW) untuk masing masing daerah. Tipe jaringan yang harus dipakai adalah Virtual Private Network (VPN) karena lebih mudah dalam pengendalian jaringan, lebih mempercepat akses, dan yang paling penting adalah lebih aman security network. Seluruh sekolah yang telah memiliki infrastruktur baik hardware, maupun jaringan yang dapat mengakses internet, dapat mengaplikasikan CAT. Untuk komputer spesifikasi minimum adalah pentium IV yang memiliki software web aplikasi (contoh: Internet Explorer, Mozilla, Fire Fox, dll) Setelah infrastruktur dipersiapkan persiapan berikutnya adalah dengan melakukan sosialisasi penggunaan komputer kepada calon pengguna atau penempuh tes. Hal ini agar hasil tes tidak terpengaruh oleh faktor gagap teknologi dari penempuh. Kompetensi minimal yang diharapkan dari penempuh tes adalah dapat mengoperasikan komputer khususnya mouse dan keyboard. Selain sosialisasi, aplikasi CAT dapat diterapkan untuk ujian yang sesungguhnya dengan memberikan informasi dan edukasi kepada stakeholder pendidikan tentang metode yang digunakan CAT yaitu menggunakan Soal Response Theory (IRT) dalam penentuan prediksi kemampuan penempuh tes atau penghitungan skor. Hal ini memungkinkan hasil CAT dapat langsung dibandingkan, antara peserta yang memang memiliki kemampuan tinggi dengan peserta yang memiliki kemampuan yang rendah, karena menggunakan bank soal yang sudah terkalibrasi. Hal yang paling penting dalam penerapan aplikasi CAT adalah menyiapkan bank soal terkalibrasi yang tersebar merata dalam seluruh tingkat kesukaran soal (mudah, sedang dan sulit) sehingga seluruh kemampuan penempuh tes dapat terwakili. Selain itu juga, bank soal tersebut memiliki jumlah yang banyak. Menurut keterangan dari Australian Council for Education Research (ACER) jumlah soal yang harus ada dalam Bank soal terkalibrasi sedikitnya adalah VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

13 3000 soal yang tersebar merata untuk tingkat kesukaran soalnya. Persyaratan akhir yang harus disiapkan adalah masalah sumber daya manusia (SDM) yang handal khususnya SDM untuk masalah teknologi ICT dan SDM yang handal dalam bidang psikometri. Hal demikian agar aplikasi CAT tetap dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Teknologi pendukung tambahan dalam penerapan Aplikasi CAT Dalam penerapan CAT, teknologi web cam bisa sebagai pendukung. Hal ini untuk mengantisipasi adanya kecurangan dalam pelaksanaan tes. Setiap komputer dilengkapi oleh web kamera dan pengamatan dapat dilakukan di local server (sekolah, Kecamatan, Kabupaten/kota atau propinsi). Dalam penerapan CAT, teknologi Finger Print juga bisa sebagai pendukung, untuk mengantisipasi adanya joki tes. Prosedurnya adalah pada saat mendaftar penempuh harus melakukan scanning jari, dan pada saat memasuki lokasi tes penempuh tersebut harus melakukan scanning jari untuk memastikan apakah yang bersangkutan terdaftar sebagai penempuh tes. Selain itu, harus tersedia generator set (genset). Hal ini untuk mengantisipasi aliran listrik di sekolah putus yang mengakibatkan tertundanya tes. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil kajian literatur menghasilkan dua kesimpulan. Pertama, penerapan aplikasi CAT memiliki tujuh tahapan hingga skor penempuh tes dapat di estimasi, yaitu: mulai dengan perkiraan estimasi kemampuan memilih dan menampilkan soal pertama, evaluasi respon terhadap soal, memperbaiki estimasi kemampuan, memilih soal berikutnya, aturan pemberhentian tes, Soal Exposure Control, Content Balancing dan Setting Time periode per soal. Kedua, CAT dapat diterapkan untuk ujian sesungguhnya dengan menyiapkan empat persyaratan diantaranya yaitu: Infrastruktur hardware (jaringan dan data center) dan infrastruktur software (aplikasi program CAT), melakukan sosialisasi ke VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

14 sekolah dan mengedukasi ke pemangku kepentingan baik daerah maupun pusat tentang model CAT, pengembangan bank soal terkalibrasi yang memiliki jumlah soal memadai dan tersebar merata untuk seluruh tingkat kesukaran soal, dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Saran Saran untuk menindaklanjuti hasil tulisan ini ialah: 1. Model CAT sangat penting sebagai alternatif pengganti model PBT untuk ujian akhir sesungguhnya. Oleh karena itu pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan perlu memikirkan kebijakan alternatif model penilaian yaitu model CAT. 2. Bagi akademisi diharapkan bersedia melakukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut khususnya masalah hasil keakuratan, efektifitas dan efisiensi model CAT dibandingkan dengan PBT agar hasilnya sebagai bahan penunjang dalam sosialisasi dan edukasi kepada seluruh pemangku kepentingan. PUSTAKA ACUAN Hambleton, R.K., H. Swaminathan, and H.J.Rogers.(1991). Fundamental of Soal Response Theory. Volume 2. California: Sage Publications, Inc. Leung, C., H.Chang, and K.Hau. (2005). Computerized Adaptive Testing: A Mixture Soal Selection Approach for Constrained Situations. British Journal of Mathematical & Statistical Psychology, Nov 2005, 58, Proquest Psychology Journals, pp 239. Embretson, S.E, and S.P.Reise. (2000). Soal Response Theory for Psychologist. New Jersey : Lawrence Erlbaum Associates, Inc. Wainer, H. (1990). Introduction and History. Dalam H. Wainer, N.J. Dorans, R. Flugher, & B.F. Green. Computerized Adaptive Testing: a Primer. New Jersey: Lawrance Erlbaum Associates, Publishers. Bagus, H.C. (2011). Laporan Hasil kegiatan Model Adaptif APBN-P 2011, Puspendik. VALUE, Jurnal Evaluasi & Asesmen Pendidikan, Vol.II/No.01/Juni/

ADMINISTRASI UJIAN NASIONAL (UN) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING (CAT) *)

ADMINISTRASI UJIAN NASIONAL (UN) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING (CAT) *) ADMINISTRASI UJIAN NASIONAL (UN) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING (CAT) *) THE NATIONAL EXAM ADMINISTRATION BY USING COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING (CAT) MODEL Handaru Catu Bagus Puspendik

Lebih terperinci

STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES

STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES STRATEGI PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK MENINGKATKAN KEAMANAN TES Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka Jakarta email: aguss@mail.ut.ac.id ABSTRAK Rancangan tes adaptif terkomputerisasi

Lebih terperinci

EFISIENSI DAN AKURASI COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING PADA SISTEM UJIAN AKHIR SEMESTER UNIVERSITAS TERBUKA

EFISIENSI DAN AKURASI COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING PADA SISTEM UJIAN AKHIR SEMESTER UNIVERSITAS TERBUKA EFISIENSI DAN AKURASI COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING PADA SISTEM UJIAN AKHIR SEMESTER UNIVERSITAS TERBUKA Agus Santoso (aguss@ut.ac.id) Jurusan Statistika FMIPA Universitas Terbuka ABSTRACT Universitas

Lebih terperinci

PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TES. Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka

PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TES. Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka PEMILIHAN BUTIR ALTERNATIF PADA TES ADAPTIF UNTUK PENINGKATAN KEAMANAN TES Agus Santoso FMIPA Universitas Terbuka email: aguss@ut.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan mendesksripsikan pengaruh pemilihan

Lebih terperinci

Computerized Adaptive Testing: Pemanfaatan Psikologis dari Komputer untuk Pengetesan Psikologis

Computerized Adaptive Testing: Pemanfaatan Psikologis dari Komputer untuk Pengetesan Psikologis Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi 2008: Indonesia Modern dalam Budaya Informasi. Yogyakarta, 14-15 Januari 2008. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan Kelompok Keahlian Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tes adalah bentuk penilaian khusus yang umumnya terdiri dari seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. Tes adalah bentuk penilaian khusus yang umumnya terdiri dari seperangkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tes adalah bentuk penilaian khusus yang umumnya terdiri dari seperangkat pertanyaan yang diberikan dalam periode waktu yang ditetapkan dengan kondisi yang sebanding

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Statistik skor mahasiswa UAS TPB IPB mata kuliah Fisika 6 c. Menghitung sebaran pilihan jawaban dan reliabilitas soal. 3. Penerapan teori respon butir dengan menggunakan model IRT 1PL, IRT 2PL, dan IRT 3PL. a. Pengujian asumsi model IRT b. Menghitung parameter

Lebih terperinci

PEMILIHAN BUTIR SOAL PADA RANCANGAN TES ADAPTIF BERDASARKAN EFFICIENCY BALANCED INFORMATION

PEMILIHAN BUTIR SOAL PADA RANCANGAN TES ADAPTIF BERDASARKAN EFFICIENCY BALANCED INFORMATION PEMILIHAN BUTIR SOAL PADA RANCANGAN TES ADAPTIF BERDASARKAN EFFICIENCY BALANCED INFORMATION Agus Santoso (aguss@ut.ac.id) Jurusan Statistika FMIPA Universitas Terbuka ABSTRAK Salah satu metode pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa komputer lainnya (Wikana dkk, 2007). Perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. dengan beberapa komputer lainnya (Wikana dkk, 2007). Perkembangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi di era globalisasi ini, terutama bidang komputer yang berkembang sangat pesat pada aspek kehidupan manusia, dimana pengolahan data secara

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING: Studi eksperimental dengan Raven s Advance Matrices Test

EFEKTIVITAS COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING: Studi eksperimental dengan Raven s Advance Matrices Test EFEKTIVITAS COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING: Studi eksperimental dengan Raven s Advance Progressive Matrices Test Aries Yulianto 27 Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia ABSTRAK Salah satu kegiatan dalam

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN TES ADAPTIF PADA SISTEM UJIAN ONLINE UNIVERSITAS TERBUKA

PENGEMBANGAN TES ADAPTIF PADA SISTEM UJIAN ONLINE UNIVERSITAS TERBUKA Kode/Nama Rumpun Ilmu: 796/Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan LAPORAN PENELITIAN HIBAH BERSAING PENGEMBANGAN TES ADAPTIF PADA SISTEM UJIAN ONLINE UNIVERSITAS TERBUKA Tim Peneliti: Dr. Agus Santoso, M.Si,

Lebih terperinci

THE POTENTIAL USE AND DEVELOPMENT OF COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING IN ORGANIZATIONAL AND INDUSTRIAL SETTING 1

THE POTENTIAL USE AND DEVELOPMENT OF COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING IN ORGANIZATIONAL AND INDUSTRIAL SETTING 1 THE POTENTIAL USE AND DEVELOPMENT OF COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING IN ORGANIZATIONAL AND INDUSTRIAL SETTING 1 Aries Yulianto Faculty of Psychology, University of Indonesia Abstract Computers are still

Lebih terperinci

PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH

PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH PERBEDAAN KETEPATAN ESTIMASI TINGKAT KESUKARAN BUTIR TES PILIHAN GANDA PADA PENSKORAN KOREKSI DAN KONVENSIONAL DENGAN PENERAPAN MODEL RASCH Purwo Susongko (Universitas Pancasakti Tegal) Kusumatirto@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah dasar pendidikan nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Computerized Adaptive Test Berbasis Item Response Theory Pada LMS Moodle

Desain dan Implementasi Computerized Adaptive Test Berbasis Item Response Theory Pada LMS Moodle Desain dan Implementasi Computerized Adaptive Test Berbasis Item Response Theory Pada LMS Moodle Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Abdullah Alkaff, M.Sc., PhD. Yusuf Bilfaqih, S.T., M.T. Dipresentasikan Pada

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK

ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA DI UNIVERSITAS TERBUKA DENGAN PENDEKATAN TEORI TES KLASIK Dewi Juliah Ratnaningsih (djuli@ut.ac.id) Isfarudi Nuraini Soleiman FMIPA-UT,

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER UNBK

UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER UNBK UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER UNBK RAPAT KOORDINASI PROPINSI 20 22 Oktober 2016 PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Sistem Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Awal Berikut ini adalah tampilan Awal dalam Sistem Informasi Geografis Lokasi Bank BNI Di Kota Medan Berbasis Web seperti pada gambar IV.1.

Lebih terperinci

Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal)

Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal) Analisis Dan Simulasi Dengan Program Win-Gen (Strategi Dalam Mengkonstruk Instrumen Soal) Risky Setiawan FIP IKIP Veteran Semarang Email : setiawan.risky@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Halaman Awal Berikut ini adalah tampilan Halaman awal dalam Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Cabang Bank Danamon Di Kota Medan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2000). Dalam penelitian ini metode penelitian

Lebih terperinci

Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel

Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel Keakuratan Hasil Analisis Butir Menurut Teori Tes Klasik dan Teori Respons Butir Ditinjau dari Ukuran Sampel Kana Hidayati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

Oleh: Oe : Yasfin Fajri

Oleh: Oe : Yasfin Fajri Pengembangan Computer Adaptive Testing Untuk Mengukur Kecepatan Dan Ketepatan Pemahaman Teks Berbahasa Inggris Oleh: Oe : Yasfin Fajri - 5105100074 Latar Belakang Masalah Manfaat Memahami Bacaan Dengan

Lebih terperinci

KESTABILAN ESTIMASI PARAMETER KEMAMPUAN PADA MODEL LOGISTIK ITEM RESPONSE THEORY DITINJAU DARI PANJANG TES

KESTABILAN ESTIMASI PARAMETER KEMAMPUAN PADA MODEL LOGISTIK ITEM RESPONSE THEORY DITINJAU DARI PANJANG TES KESTABILAN ESTIMASI PARAMETER KEMAMPUAN PADA MODEL LOGISTIK ITEM RESPONSE THEORY DITINJAU DARI PANJANG TES Ilham Falani 1, Siti Ayu Kumala 2 Program Studi Teknik Industri, Universitas Indraprasta PGRI

Lebih terperinci

16 Dapatkah Prestasi Akademik Mahasiswa diprediksi dari Kecerdasan Umum Non-Verbal?

16 Dapatkah Prestasi Akademik Mahasiswa diprediksi dari Kecerdasan Umum Non-Verbal? 16 Dapatkah Prestasi Akademik Mahasiswa diprediksi dari Kecerdasan Umum Non-Verbal? ARIES YULIANTO Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia Abstrak Pembelajaran yang menekankan aplikasi di perguruan tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas peserta didik. Berbagai metode pembelajaran diteliti dan diuji

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas peserta didik. Berbagai metode pembelajaran diteliti dan diuji 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran merupakan salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Berbagai metode pembelajaran diteliti dan diuji

Lebih terperinci

Aplikasi IRT dalam Analisis Aitem Tes Kognitif

Aplikasi IRT dalam Analisis Aitem Tes Kognitif Buletin Psikologi ISSN 0854-7108 2016, Vol. 24, No. 2, 64 75 Aplikasi IRT dalam Analisis Aitem Tes Kognitif Firmanto Adi Nurcahyo 1 Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan Surabaya Abstract Item

Lebih terperinci

ABSTRAK.

ABSTRAK. 1 PERBEDAAN FUNGSI INFORMASI ITEM PADA TES PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA BENTUK PILIHAN GANDA YANG MENGGUNAKAN PENSKORAN KONVENSIONAL DAN KOREKSI Purwo Susongko Universitas Pancasakti Tegal Kusumatirto@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN

ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN ANALISIS BUTIR TES OBJEKTIF UJIAN AKHIR SEMESTER MAHASISWA UNIVERSITAS TERBUKA BERDASARKAN TEORI TES MODERN Dewi Juliah Ratnaningsih (djuli@ut.ac.id) Isfarudi FMIPA-UT, Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang

Lebih terperinci

HASIL UJIAN NASIONAL

HASIL UJIAN NASIONAL HASIL UJIAN NASIONAL (U N ) PROVINSI JAMBI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 POKOK BAHASAN I. DASAR HUKUM, II. PENGERTIAN/TUJUAN PENYELENGGARAN UN III. PROSES PENDATAAN (DAPODIK), IV. HASIL UN V. INDEKS INTEGRITAS

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ

BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ BAHAN AJAR Kompetensi Dasar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) TOPIK-4: Evaluasi HAsil Belajar dalam PJJ SEAMEO SEAMOLEC Jakarta - INDONESIA 2012 Pendahuluan Dalam topik ini akan diuraikan evaluasi hasil belajar

Lebih terperinci

ANALISIS DATA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA BERDASARKAN PENSKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT

ANALISIS DATA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA BERDASARKAN PENSKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 ANALISIS DATA UJIAN NASIONAL MATEMATIKA BERDASARKAN PENSKORAN MODEL RASCH

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN

ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN ANALISIS BUTIR SOAL A. PENDAHULUAN Tes adalah suatu pernyataan, tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang trait atau atribut pendidikan dan psikologi. Setiap butir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi sangat pesat, sehingga diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan teknologi sangat pesat, sehingga diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi sangat pesat, sehingga diperlukan sumber daya yang memadai, baik berupa sumber daya manusia maupun sumber daya infrastruktur.

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL DAN KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA SISWA SMK DALAM UJIAN NASIONAL TAHUN 2011

ANALISIS BUTIR SOAL DAN KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA SISWA SMK DALAM UJIAN NASIONAL TAHUN 2011 ANALISIS BUTIR SOAL DAN KEMAMPUAN BAHASA INDONESIA SISWA SMK DALAM UJIAN NASIONAL TAHUN 2011 Fahmi Peneliti Muda di Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang Kemdikbud E-mail: ffahmi6@gmail.com ABSTRACT The

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di 24 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19 Bandar Lampung yang terletak di Jl. Turi Raya No.1 Labuhan Dalam, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN CBT)

Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN CBT) Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN CBT) Nama Inovasi Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UN CBT) Produk Inovasi Peningkatan Mutu, Efisiensi, dan Kredibilitas Penilaian Pendidikan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KECURANGAN PESERTA UJIAN MELALUI METODE PERSON FIT

IDENTIFIKASI KECURANGAN PESERTA UJIAN MELALUI METODE PERSON FIT IDENTIFIKASI KECURANGAN PESERTA UJIAN MELALUI METODE PERSON FIT Herwin dan Heriyati Universitas Negeri Yogyakarta, a21_herwin@yahoo.co.id, 082347789847 SDN 250 Bulu Soppeng, winunm@gmail.com, 082291216750

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Persediaan Barang pada CV. BARUMUN, yang telah dibuat serta akan

Lebih terperinci

Evaluasi dan Penilaian Interaktif Berbasis Web. Kuswari Hernawati

Evaluasi dan Penilaian Interaktif Berbasis Web. Kuswari Hernawati Evaluasi dan Penilaian Interaktif Berbasis Web Kuswari Hernawati Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta Alamat: Jl. Colombo Karangmalang Yogyakarta 55281 Email : kuswari@uny.ac.id

Lebih terperinci

Partial Credit Model (PCM) dalam Penskoran Politomi pada Teori Respon Butir

Partial Credit Model (PCM) dalam Penskoran Politomi pada Teori Respon Butir Vol. 9, No.1, 39-48, Juli 2012 Partial Credit Model (PCM) dalam Penskoran Politomi pada Teori Respon Butir Safaruddin 1, Anisa, M. Saleh AF Abstrak Dalam pelaksanaan tes uraian, penskoran biasanya dilakukan

Lebih terperinci

Winarno Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga

Winarno Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAIN) Salatiga HASIL PENGUJIAN SOFTWARE COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING (CAT) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MEMBUAT REKAM MEDIK PEMBELAJARAN (RMP) UNTUK MENDIAGNOSIS KEMAMPUAN SISWA DI SEKOLAH Winarno

Lebih terperinci

Abstrak Pengembangan Bank Soal Matematika. Oleh : Heri Retnawati Jurdik Matematika FMIPA UNY Yogyakarta. Abstrak

Abstrak Pengembangan Bank Soal Matematika. Oleh : Heri Retnawati Jurdik Matematika FMIPA UNY Yogyakarta. Abstrak Abstrak Pengembangan Bank Soal Matematika Oleh : Heri Retnawati Jurdik Matematika FMIPA UNY Yogyakarta Abstrak Evaluasi memegang peranan penting bagi dunia pendidikan. Dengan adanya evaluasi, peserta didik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia teknologi informasi sekarang ini telah berkembang pesat, baik di Indonesia maupun di dunia global. Hampir setiap perusahaan menggunakan teknologi informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, untuk mengukur pemahaman seseorang terhadap suatu materi yang diberikan sebelumnya, berbagai tes untuk mengukur pemahaman tersebut telah banyak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFL adalah ujian kemampuan berbahasa Inggris (logat Amerika) yang diperlukan untuk mendaftar masuk ke universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Instrumen pengukur sejauh mana penguasaan kompetensi suatu bidang keilmuan seseorang dapat diketahui dengan melakukan tes. Tes memiliki berbagai macam

Lebih terperinci

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN HUSADA MOJOKERTO. Office : Jl. Raya Pacet I / 28 Mojosari Depan MAN Mojosari

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN HUSADA MOJOKERTO. Office : Jl. Raya Pacet I / 28 Mojosari Depan MAN Mojosari CV. TECHNO GLOBAL MEDIA PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU STIKES DIAN HUSADA MOJOKERTO Office : Jl. Raya Pacet I / 28 Mojosari Depan MAN Mojosari Jawa Timur - INDONESIA Telp

Lebih terperinci

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi

Pengertian Sistem. Ika Menarianti, M.Kom. - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi CHAPTER 1 Pengertian Sistem - Konsep Dasar Sistem - Konsep Dasar Informasi - Konsep Dasar Sistem Informasi - Peranan Sistem Informasi Ika Menarianti, M.Kom 08/03/2014 Pengertian Sistem -- Ika Menarianti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan dunia informasi dan teknologi. Salah satunya internet kita dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan dunia informasi dan teknologi. Salah satunya internet kita dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, semakin mempermudah seseorang melakukan suatu pekerjaan. Kemajuan teknologi yang sangat cepat ini, berdampak pada

Lebih terperinci

PENYETARAAN (EQUATING) SKOR BIOLOGI SMA BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN 2010/2011

PENYETARAAN (EQUATING) SKOR BIOLOGI SMA BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN 2010/2011 PENYETARAAN (EQUATING) SKOR BIOLOGI SMA BERDASARKAN HASIL UJIAN NASIONAL TAHUN 2010/2011 Rumondang Purwati Peneliti di Pusat Penilaian Pendidikan, Kemdikbud E-mail: rumondangpurwati@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

: POB-SJSK-009 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2013 Backup & Recovery Nomor Revisi : 02

: POB-SJSK-009 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2013 Backup & Recovery Nomor Revisi : 02 1. TUJUAN 1.1. Menetapkan standard backup dan recovery 1.2. Menetapkan prosedur backup 1.3. Menetapkan prosedur recovery 1.4. Menetapkan prosedur penanggulangan keadaan darurat 2. RUANG LINGKUP 2.1. Prosedur

Lebih terperinci

P - 16 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS (GRM)

P - 16 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS (GRM) P - 16 ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA DENGAN MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODELS (GRM) Budi Manfaat Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah IAIN Syekh Nurjati Cirebon e-mail: budi_manfaat@yahoo.com

Lebih terperinci

Studi Eksplorasi Dan Analisis Kebutuhan Terhadap Tes Berbasis Komputer

Studi Eksplorasi Dan Analisis Kebutuhan Terhadap Tes Berbasis Komputer Studi Eksplorasi Dan Analisis Kebutuhan Terhadap Tes Berbasis Komputer Arif Wiyat Purnanto 1*, Ari Suryawan 2, Arista Andriani 3, Betty Risma Darwiastuti 4 1 PGSD, Universitas Muhammadiyah Magelang 2 PGSD,

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan

Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan KARAKTERISTIK METODE PENYETARAAN SKOR TES UNTUK DATA DIKOTOMOS PMIPA FKIP UNS nonoh_nst@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: 1) akurasi estimasi parameter item pada test equating

Lebih terperinci

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST,. M.KOM

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST,. M.KOM ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST,. M.KOM Untuk menjamin keamanan dalam jaringan, perlu dilakukan perencanaan keamanan yang matang berdasarkan prosedur dan kebijakan dalam keamanan jaringan. Perencanaan tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST. Didik Setyawarno Pendidikan IPA FMIPA UNY Yogyakarta, 18 November 2016

ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST. Didik Setyawarno Pendidikan IPA FMIPA UNY Yogyakarta, 18 November 2016 ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST Didik Setyawarno Pendidikan IPA FMIPA UNY Yogyakarta, 18 November 2016 ANALISIS DATA PENGUKURAN MENGGUNAKAN PROGRAM QUEST Untuk melakukan analisis butir

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jakarta 26 Agustus 2008

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Jakarta 26 Agustus 2008 1 PENGEMBANGAN TES ONLINE UNTUK UJIAN KOMPETENSI TIK DI SMA Disampaikan dalam Seminar Nasional Implementasi Ujian Online pada Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Sekolah Menengah Atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evaluasi merupakan salah satu bagian dari proses pembelajaran. Evaluasi itu sendiri adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Elemen dalam perusahan yang sangat penting adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pengelolaan SDM dari suatu perusahaan sangat mempengaruhi banyak aspek penentu

Lebih terperinci

Jurnal Bisnis & Teknologi Politeknik NSC Surabaya ISSN : & E - ISSN :

Jurnal Bisnis & Teknologi Politeknik NSC Surabaya ISSN : & E - ISSN : Volume 4, Nomor 1, Juli 2017 23 Dampak Ujian Berbasis Komputer (CBT) Pada Penilaian Evaluasi Akhir Siswa I Kadek Bagus Feristha Udayana 1 1 Prodi Teknik Komputer, 2 Politeknik NSC Surabaya 1 tugas.tugas99@gmail.com

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH.

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH Oleh : Dhoni Yohanes, Septia Lutfi 1) 1) Program Studi Sistem Informasi, Stmik

Lebih terperinci

Kebutuhan Aplikasi Web

Kebutuhan Aplikasi Web Rekayasa Web #2 Kebutuhan Aplikasi Web Oleh: Nurwahyu Alamsyah @wahyualam wahyualam.com wahyu@plat-m.com Teknik Informatika Universitas Trunojoyo Madura Fakta Pada tahun 1989, WWW (World Wide Web) dibuat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Fakultas : FMIPA Program Studi : Pendidikan IPA Mata Kuliah/Kode : Teori Respon Butir / SSC 213 Jumlah SKS : Teori = 1 ; Praktek = 1 Semester : VII Mata Kuliah Prasyarat/kode

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan teknologi informasi sekarang ini, kegiatan usaha sudah banyak menggunakan teknologi informasi khususnya jaringan komputer. Jaringan komputer

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS 4.1 Perencanaan Audit Sebelum melakukan audit terhadap sistem aplikasi penjualan kredit di PT. Rodamas, kami terlebih dahulu membuat

Lebih terperinci

Proposal Pemanfatan Teknologi Informasi Untuk Sekolah Unggul. software. CBT UN Mandiri. Inti Media Karya (iemka.id)

Proposal Pemanfatan Teknologi Informasi Untuk Sekolah Unggul. software. CBT UN Mandiri. Inti Media Karya (iemka.id) Proposal Pemanfatan Teknologi Informasi Untuk Sekolah Unggul software CBT UN Mandiri Inti Media Karya (iemka.id) 2 Sistem Test selama ini bersifat (konvensional) artinya test dilakukan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi kolam renang di kota Medan. 1. Halaman Menu Awal Tampilan pertama kali saat sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Kebutuhan Sistem Hardware & Software Agar sistem dapat berjalan dengan baik dibutuh kan computer dengan spesifikasi yang mencakup fasilitas multimedia yaitu minimal mencakup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk mendapat pengajaran secara adil dan merata.

BAB I PENDAHULUAN. negara untuk mendapat pengajaran secara adil dan merata. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea keempat dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada halaman menu utama sistem penunjang keputusan ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan dan Instalasi Sistem Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Maka dibutuhkan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ariani Arsad, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ariani Arsad, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2011 tentang Kriteria kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan penyelenggaraan ujian sekolah/madrasah

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pengukuran merupakan suatu proses pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal atau objek tertentu menurut

Lebih terperinci

BAB IV. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Akuntansi. Pengelolaan Produksi Bahan Mentah Menggunakan Metode LIFO.

BAB IV. Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Akuntansi. Pengelolaan Produksi Bahan Mentah Menggunakan Metode LIFO. BAB IV IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Informasi Akuntansi Pengelolaan Produksi Bahan Mentah Menggunakan Metode LIFO. IV.1.1 Halaman Menu Login Halaman login

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang semakin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi yang semakin lama semakin canggih khususnya dibidang jaringan. Perkembangan tersebut berkaitan erat

Lebih terperinci

c. Rancangan Menu News

c. Rancangan Menu News 199 c. Rancangan Menu News Gambar 4.79 Rancangan UI Halaman Create News Halaman Create News adalah halaman yang dirancang agar Admin dengan mudah dapat memasukkan News baru yang belum terdapat di dalam

Lebih terperinci

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329)

Laporan Penelitian. Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Laporan Penelitian Analisis Kualitas Butir Soal Mata Kuliah Membaca 2 (PBIN4329) Oleh B. Esti Pramuki esti@ut.ac.id dan Nunung Supratmi nunung@ut.ac.id LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TERBUKA DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi pada sebuah sistem informasi merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Pengukuran dalam Pendidikan 1 B. Teori Sekor Klasik dan Teori Sekor Modern 4

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. BAB I PENDAHULUAN 1 A. Pengukuran dalam Pendidikan 1 B. Teori Sekor Klasik dan Teori Sekor Modern 4 1 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ii iii BAB I PENDAHULUAN 1 A. Pengukuran dalam Pendidikan 1 B. Teori Sekor Klasik dan Teori Sekor Modern 4 BAB II ANGKET DAN TES 8 A. Angket 8 B. Tes Hasil Belajar

Lebih terperinci

PENSKORAN POLITOMI DALAM TEORI RESPON BUTIR MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) Kata Kunci: Item Respon Teori (IRT), Graded Response Model (GRM)

PENSKORAN POLITOMI DALAM TEORI RESPON BUTIR MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM) Kata Kunci: Item Respon Teori (IRT), Graded Response Model (GRM) PENSKORAN POLITOMI DALAM TEORI RESPON BUTIR MENGGUNAKAN GRADED RESPONSE MODEL (GRM Azhar Rezky Wahyudi*, Anisa, Nasrah Sirajang Jurusan Matematika, FMIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245 *Email:

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEGAWAI

SISTEM INFORMASI PEGAWAI SISTEM INFORMASI PEGAWAI PROPOSAL CELEBES MEDIA TECHNOLOGY PROPOSAL SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN LATAR BELAKANG Sesuai dengan perkembangan tehnologi kebutuhan akan informasi kepegawaian yang cepat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi global telah mengubah pola dan cara beraktivitas suatu organisasi,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Definisi Operasional 1. Model pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang diberikan sebagai metode pembelajaran dimana siswa akan mengenal, mengidentifikasi

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENYEKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT PADA MATEMATIKA. Awal Isgiyanto FKIP Universitas Bengkulu

PERBANDINGAN PENYEKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT PADA MATEMATIKA. Awal Isgiyanto FKIP Universitas Bengkulu PERBANDINGAN PENYEKORAN MODEL RASCH DAN MODEL PARTIAL CREDIT PADA MATEMATIKA Awal Isgiyanto FKIP Universitas Bengkulu email: awalunib@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menentukan atribut

Lebih terperinci

REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (RNPK)

REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (RNPK) REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (RNPK) Evaluasi Kinerja Kemdikbud Tahun 2010-2014 dan Penuntasan Implementasi Kurikulum 2013 Sidang Komisi IV 1 KOMISI IV PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL (UN) 2014

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ujian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa ataupun mahasiswa selama menerima materi oleh pihak pengajar baik itu guru

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ONLINE TEST SYSTEM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

PENGEMBANGAN ONLINE TEST SYSTEM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PENGEMBANGAN ONLINE TEST SYSTEM UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS Sri Sudaryati Program Studi Pendidikan Matematika FMIPA UNJ ssudaryati@unj.ac.id Abstrak Persiapan menghadapi Ujian Nasional berbantuan/berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy Experimental (Sugiyono, 008: 114). B. Desain Penelitian Adapun desain penelitian dalam

Lebih terperinci

ANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5

ANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5 ANALISIS BUTIR SOAL ISMUBA (AL-ISLAM, KEMUHAMMADIYAHAN DAN BAHASA ARAB) KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 5 Lismawati Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara

Lebih terperinci

PERBANDINGAN METODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM DAN BAYES DALAM MENAKSIR KEMAMPUAN PESERTA TES PADA RANCANGAN TES ADAPTIF ABSTRAK

PERBANDINGAN METODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM DAN BAYES DALAM MENAKSIR KEMAMPUAN PESERTA TES PADA RANCANGAN TES ADAPTIF ABSTRAK PERBANDINGAN METODE KEMUNGKINAN MAKSIMUM DAN BAYES DALAM MENAKSIR KEMAMPUAN PESERTA TES PADA RANCANGAN TES ADAPTIF Agus Santoso Jurusan Statistik FMIPA Universitas Terbuka eail:aguss@ut.ac.id ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK SOAL UASBN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2008/2009

KARAKTERISTIK SOAL UASBN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 57 KARAKTERISTIK SOAL UASBN MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PADA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 CHARACTERISTICS OF THE TEST ITEMS IN THE NATIONAL STANDARD SCHOOL FINAL EXAMINATION

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi di era globalisasi ini, penggunaan jaringan komputer sudah menjadi hal yang sangat penting. Jaringan tidak lagi sebatas menghubungkan

Lebih terperinci

Kata kunci: metode pohon segitiga keputusan, metode maximum likelihood

Kata kunci: metode pohon segitiga keputusan, metode maximum likelihood PENGEMBANGAN COMPUTERIZED ADAPTIVE TESTING (CAT) MENGGUNAKAN METODE POHON SEGITIGA KEPUTUSAN Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga winarno5@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibutuhkan seperti sumber daya perangkat lunak, sumber daya perangkat keras, dan juga

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibutuhkan seperti sumber daya perangkat lunak, sumber daya perangkat keras, dan juga BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Sumber Daya yang Dibutuhkan Agar system berjalan dengan baik, maka dibutuhkan beberapa sumber daya yang dibutuhkan seperti sumber daya perangkat lunak,

Lebih terperinci