Sedimen Laut dan Karakter Kimiawinya
|
|
- Hartono Susman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sedimen Laut dan Karakter Kimiawinya Eko Efendi Pengantar Oseanografi 1 Pengertian Merupakan materi yang diendapkan dari kolom air laut. Dalam kaitan dengan siklus materi, sedimen laut mencerminkan endapan (sink) utama bagi materi yang meninggalkan sistem kolom air. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 2 Kondisi Umum Sedimen Laut Sedimen menutupi hampir di sebagian dasar lautan. Ketebalan lapisan bervariasi (rata-rata > 1 km untuk Atlantik dan < 1 km di Pasifik, dan secara keseluruhan rata-rata ~ 500m). Materi sedimen merupakan proses sink dari bagian dari pertikel yang survive dari proses distruksi dalam kolom air dan juga unsur-unsur terlarut. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 3 1
2 Ketebalan Sedimen Eko Efendi Pengantar Oseanografi 4 Proses Umum Pembentukan Sedimen Sedimen awal diendapkan di dasar basalt di ridge/parit lautan. Dapat berupa endapan hidrotermal yang kaya logam. Saat posisi ridge di atas lapisan carbonate compensation depth (CCD), senyawa karbonat mengendap dan mulai terakumulasi. Endapan selanjutnya akan mengalami perubahan karena proses interaksi secara kimiawi, fisik dan biologi. Pengaruh ketiga faktor ini menimbulkan perubahan komposisi dan karena setiap wilayah kondisi ketiga faktor berbeda. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 5 Faktor Perubahan Faktor yang dapat merubah pola sebaran dan komposisi sedimen adalah: Produktivitas laut Pergerakan geology dasar laut (merubah ukuran dan bentuk, sebaran longtudinal, pola sirkulasi arus dan kedalaman). Variasi iklim global (mempengaruhi mekanisme input). Eko Efendi Pengantar Oseanografi 6 2
3 Lokasi Pengendapan Materi Secara umum terdapat lokasi pengendapan utama yaitu: Sedimen dekat pantai (Nearshore Sediment). Sedimen Laut dalam (Deep-sea Sediment). Eko Efendi Pengantar Oseanografi 7 Neashore Sediment Endapan terutama di wilayah paparan benua yang sangat dipengaruhi oleh input daratan. Wilayah termasuk estuari, fjord, teluk, laguna, delta, dataran pasut, batas benua. Variabilitas kondisi wilayah sangat tinggi dibandingkan dengan laut dalam. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 8 Deep-sea Sediment Endapan pada kedalaman > 500 m. Karakter sangat unik karena jauh dari daratan, reaktivitas materi dalam kolom air, dan perbedaan biomasa lautan. Terdapat dua karakter utama berdasarkan: Ukuran patikel Laju akumulasi Eko Efendi Pengantar Oseanografi 9 3
4 Fraksi < 2 μm Sedimen Tipe sedimen Lokasi Persen berat fraksi < 2 μm Sedimen Pelagis Atlantik 58 Pasifik 61 India 64 Sedimen Paparan benua Pantai Atlantik 2 Partikel suspensi di Sungai Teluk Meksiko 27 Teluk Kalifornia 19 Paparan Sahul Barat Daya Australia 72 Sejumlah 33 Sungai di AS 37 Griffin et al. (1968) Eko Efendi Pengantar Oseanografi 10 Laju Akumulasi Fraksi Daratan Wilayah Lautan Laju Akumulasi (mm/10 3 tahun) a Pasifik Selatan 0,45 1,0 Pasifik Utara 1,5 5,8 Atlantik Selatan 1,9 6,0 Atlantik Utara 1,8 5,7 India - 4,4 a: Golberg & Koide (1962), Golberg et al (1963), Golberg & Griffin (1964) b: Ku et al (1968) Eko Efendi Pengantar Oseanografi 11 b Mekanisme Transport Sedimen Arus Gravitasi (arus turbiditas); dari paparan benua melalui submarine canyon. Arus Geostrofik laut dalam atau dasar; ukuran material lebih halus Arus Pertengahan Kedalaman; adveksi melalui pola sirkulasi lautan lapisan tengah. Arus permukaan/dekat permukaan Transport vertikal/down-column. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 12 4
5 Mekanisme Transport Arus Permukaan Arus Gravitasi Arus Pertengahan Arus Geostropik Down-column Transport Eko Efendi Pengantar Oseanografi 13 Eko Efendi Pengantar Oseanografi 14 Klasifikasi Umum Sedimen Laut Neashore Sediment (sifat sangat beragam baik fisik ukuran sedimen, kimiawi oxic-anoxic) Deep-sea Sediment: Hemipelgic (arus dasar, clay, 1-5 % karbon organik) Pelagic: (arus dasar) Inorganic (< 30 % biogenik, 0,1 0,2% karbon organik) Biogenic (> 30% biogenik Calcareous Oozes (>30% karbonat, foraminifera, cocolithophora, pteropoda) Siliceous Oozes (> 30% silika, diatom dan radiolaria) Eko Efendi Pengantar Oseanografi 15 5
6 Sedimen Laut Dalam Eko Efendi Pengantar Oseanografi 16 Eko Efendi Pengantar Oseanografi 17 Sedimen Laut Dangkal Terrigenous Sediment (sedimen dari hasil erosi permukaan daratan). Endapan laut dangkal, endapan delta di batas benua atau longsoran di lereng benua. Ditransportkan ke laut dalam melalui debris flows atau turbidity currents Eko Efendi Pengantar Oseanografi 18 6
7 Hub Transport vs Kecepatan Eko Efendi Pengantar Oseanografi 19 Klasifikasi Umum Eko Efendi Pengantar Oseanografi 20 Udden-wentworth US Std Eko Efendi Pengantar Oseanografi 21 7
8 Klasifikasi Ukuran (Shepard, 1954) (Folk, 1980) Eko Efendi Pengantar Oseanografi 22 Karakter Sebaran Sedimen Laut Lempung laut dalam dan calcareous ooze sebagai tipe utama endapan sedimen laut dalam. Calcareous banyak diendapkan pada perairan dengan kedalaman <3-4 km. Siliceous oozes di lintang tinggi antartika dan pasifik utara (diatom), di tropis (radiolaria). Endapan glasial diwilayah antartika dan Atlantik Utara lintang tinggi). Pasifik Utara litogenous clays, pasifik selatan hidrogenous. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 23 Lithogenous Hidrogenous Calcareous Oozes Siliceous Oozes Glasial Eko Efendi Pengantar Oseanografi 24 8
9 Komposisi Kimiawi Sedimen Laut Unsur Utama: Al dominan di lempung (clay), Ca dalam karbonat dan Si dalam siliceous, Mn dan Fe. Unsur Trace (kelumit): Sangat sedikit di deep-sea sedimen, Tinggi di nearshore sedimen, Di pasifik lebih tinggi dari Atlantik Tinggi di wilayah ridge. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 25 Komponen Sedimen Laut Upaya pemahaman sifat sedimen atas dasar asal dan formasi sedimen: Lithogenous Biogenous Hydrogenous Cosmogenous Eko Efendi Pengantar Oseanografi 26 Komponen Lithogenous Asal: Sebagian besar erosi batuan daratan melalui proses weathering (terrigenous particles), Sebagian kecil materi gunung api (vulcanogenic particles) khususnya daerah aktif (parit laut), dan subduction zone. Mekanisme transport: Sungai bentuk terlarut atau partikel. Angin bentuk debu Banyak diendapkan di nearshore, hanya fraksi halus yang sampai ke lautan. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 27 9
10 Transport - Sungai Eko Efendi Pengantar Oseanografi 28 Transport - Udara Eko Efendi Pengantar Oseanografi 29 Komposisi Mineral Clay (50%), Quartz, Sedikit feldspar. Analisis Sebaran Clay (kualitatif & kuantitatif) deskripsikan: Asal dan transport Weathering dan hidrolysis Eko Efendi Pengantar Oseanografi 30 10
11 Prinsip Dasar Mineral Clay Eko Efendi Pengantar Oseanografi 31 Struktur Mineral Clay Montmorilonite Chlorite Eko Efendi Pengantar Oseanografi 32 Mineral Clay Terdapat empat kelompok khususnya fraksi < 2 μm bebas karbonat: Kaolinite (dari daratan, lintang rendah) Chlorite (dari daratan, lintang tinggi) Illite (dari daratan, tetapi tidak punya kekhasan wilayah endapan) Montmorillonite (dari gunung api) Eko Efendi Pengantar Oseanografi 33 11
12 Fraksi mineral Clay < 2μm Wilayah laut Persentase Rata-rata Mineral Clay Kaolinite Chlorite Illite Montmoeillonite Atlantik Utara Atlantik Sleatan Pasifik Utara Pasifik Selatan India Griffin et al (1968) Eko Efendi Pengantar Oseanografi 34 Sebaran Kaolinite Eko Efendi Pengantar Oseanografi 35 Sebaran - Illite Eko Efendi Pengantar Oseanografi 36 12
13 Sebaran Smectite Eko Efendi Pengantar Oseanografi 37 Sebaran - Chlorite Eko Efendi Pengantar Oseanografi 38 Komponen Biogenous Berasal dari organisme hidup. Materi utama karbonat dan silika opal. Sedikit materi fosfat (apatite) dan sulfat (barite). Materi kabonat (Foraminifera, cocolithofora dan pteropoda). Materi silika opal (diatom dan radiolaria). Produksi bergantung pada produktivitas lautan. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 39 13
14 Materi Biogenik C = Cocolithophore; f = foraminifera; q = quartz; m = mica Eko Efendi Pengantar Oseanografi 40 Aragonite di Sedimen Calsium Eko Efendi Pengantar Oseanografi 41 Komposisi Mineral Biogenik Eko Efendi Pengantar Oseanografi 42 14
15 Proses Disolusi - Presipitasi Shell Karbonat dan silika opal mengalami disolusi pada saat tenggelam karena kondisi fisika kimia air laut. Proses disolusi dan presipitasi tergantung pada kandungan karbonat dan silika dalam air laut. Kondungan karbonat bervariasi, beberapa bersifat jenuh dan lainnya tak jenuh karbonat. Kandungan silika selalu dalam kondisi tak jenuh, sehingga opal silika mudah terlarut. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 43 Sinking Materi Eko Efendi Pengantar Oseanografi 44 Karbonate Terdapat kedalaman membentuk batas antara deposisi karbonat dan non-karbonat sediment, (calcium carbonate compensation depth CCD). Di atas CCD, kalsium akan diendapkan, dibawah CCD, kalsium terlarut. Posisi kedalaman Calcite-CD; km di Atlantik, 5 km di India Tropis, 3-5 km di Pasifik. Posisi kedalaman Aragonite-CD; 3 km di Atlantik tropis sebelah barat, 1-2 km di Pasifik tropis sebelah barat dan hanya beberapa ratus meter di Pasifik Utara tropis. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 45 15
16 Silika Produksi sangat tergantung pada produksi silika yang dihasilkan organisme. Lebih banyak mengalami disolusi, sehingga preservasi silika disedimen dipengaruhi: Termodinamika (fungsi dari suhu, tekanan dan kandungan silika di dasar), Laju produksi organisme penghasil silika, Level silika tersisa yang terlarut dengan materi nonopal. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 46 Komponen Hidrogenous Komponen terbentuk dari senyawa terlarut melalui reaksi anorganik (proses nonbiologi). Terdapat pembagian komponen hirogenous (Chester dan Hughes, 1967): Materi hidrogenous primer (terbentuk langsung dari materi terlarut). Materi hidrogenous sekunder (karena perubahan dari minerala yang ada). Eko Efendi Pengantar Oseanografi 47 Klasifikasi Hidrogenous Elderfield (1976): Presipitate (primer) Halmyrolysate (sekunder) Elderfield (1976) kemudian membagi 4: Presipitate vulkanis (unsur dari vulkanis) Presipitate supergene (air laut atau air antara atau non-vulkanis) Halmyrolysate litogenous (litogenos dan air laut) Halmyrolysate vulkanis (reaksi air laut dan basalt) Eko Efendi Pengantar Oseanografi 48 16
17 Klasifikasi Hidrogenous Menurut asal usul unsur terlibat (Chester, 1993): Berasal langsung dari air laut (hidrogenous dan hidrotermal) Berasal dari diagenesa oxic Berasal dari diagenesa sub-oxic. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 49 Komponen Mineral Komponen Primer (presipitate); oksihidroksida, karbonate, fosfta, sulfida, sulfat dan mineral evaporite. Komponen Sekunder (halmyrolisate); glauconite, chamosite, palagonite, montmorilonite dan zeolite. Berdasarkan proses kimiawi: feromanganese nodule, ferromanganese oxyhydroksida, dan sedimen kaya logam. Eko Efendi Pengantar Oseanografi 50 Komponen Cosmogenous Terbentuk di ruang angkasa dan masuk melalui atmosfer. Kontribusi kecil di sedimen laut seperti sperul cosmic dan mikrotektit (gelas hitam hijau). Ada dua sperul cosmic: Sperul besi (magnet hitam kecil) Sperul batuan (silika halus) Eko Efendi Pengantar Oseanografi 51 17
18 Tugas 2 Dapat dilihat minggu depan Eko Efendi Pengantar Oseanografi 52 KALAU DA SUMUR DI LADANG BOLEH KITA MENUMPANG MANDI KALAU ADA UMUR PANJANG JANGAN SAMPAI MENGULANG OSEANOGRAFI LAGI Eko Efendi Pengantar Oseanografi 53 18
DASAR LAUT 1. Bentukan-bentukan dasar laut
DASAR LAUT Pengetahuan kita mengenai topografi dasar laut bermula dari pemetaan-pemetaan yang sudah sejak lama dilakukan orang. Pada mulanya pengetahuan ini diperoleh dengan cara mengukur kedalaman laut
Lebih terperinciPraktikum m.k Sedimentologi Hari / Tanggal : PRAKTIKUM-3 ANALISIS SAMPEL SEDIMEN. Oleh
Praktikum m.k Sedimentologi Hari / Tanggal : Nilai PRAKTIKUM-3 ANALISIS SAMPEL SEDIMEN Oleh Nama : NIM : PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Lebih terperinciKarakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017
Karakteristik Air Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Fakta Tentang Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi dengan volume sekitar 1.368 juta km
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Tipe Estuari dan Debit Sungai. Tipe estuari biasanya dipengaruhi oleh kondisi pasang surut. Pada saat pasang, salinitas perairan akan didominasi oleh salinitas air laut karena
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Hidrodinamika Perairan Estuari. Estuari adalah suatu perairan tempat pertemuan air tawar dengan air laut yang mengakibatkan adanya gradien salinitas di sepanjang badan estuari
Lebih terperinciSuhu rata rata permukaan laut
Oseanografi Fisis 2 Sifat Fisis & Kimiawi Air Laut Suhu Laut Suhu rata rata permukaan laut Distribusi vertikal Suhu Mixed layer Deep layer Distribusi vertikal Suhu Mixed Layer di Equator lebih tipis dibandingkan
Lebih terperinciSEBARAN MENEGAK KONSENTRASI Pb, Cu, Zn, Cd, DAN Ni DI SEDIMEN PULAU PARI BAGIAN UTARA KEPULAUAN SERIBU. Oleh : ACHMAD AULIA RACHMAN C
SEBARAN MENEGAK KONSENTRASI Pb, Cu, Zn, Cd, DAN Ni DI SEDIMEN PULAU PARI BAGIAN UTARA KEPULAUAN SERIBU Oleh : ACHMAD AULIA RACHMAN C64102057 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. Perairan Teluk Jakarta secara geografis terletak pada 5º56 15 LS-6º55 30
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kondisi Geografis Teluk Jakarta Perairan Teluk Jakarta secara geografis terletak pada 5º56 15 LS-6º55 30 LS dan 106º43 00 BT-106º59 30 BT dan terletak di sebelah utara ibukota
Lebih terperinciMEKANIKA TANAH ASAL USUL TERBENTUKNYA TANAH. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224
MEKANIKA TANAH ASAL USUL TERBENTUKNYA TANAH UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224 PENGERTIAN TANAH Apa itu tanah? Material yang terdiri dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Proses adsorpsi antar partikel tersuspensi dalam kolom air terjadi karena adanya muatan listrik pada permukaan partikel tersebut. Butir lanau, lempung dan koloid asam
Lebih terperinci1. KOMPONEN AIR LAUT
1. KOMPONEN AIR LAUT anna.ida3@gmail.com/2013 Salinitas Salinitas menunjukkan banyaknya (gram) zat-zat terlarut dalam (satu) kilogram air laut, dimana dianggap semua karbonat telah diubah menjadi oksida
Lebih terperinciTANAH / PEDOSFER. OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd
TANAH / PEDOSFER OLEH : SOFIA ZAHRO, S.Pd 1.Definisi Tanah adalah kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang tersusun dalam horizon-horizon, terdiri dari campuran bahan mineral organic, air, udara
Lebih terperinciKARAKTERISTIK LUMPUR SIDOARJO
KARAKTERISTIK LUMPUR SIDOARJO Sifat Umum Lumpur Sidoarjo merupakan lumpur yang keluar dari perut bumi, berasal dari bagian sedimentasi formasi Kujung, formasi Kalibeng dan formasi Pucangan. Sedimen formasi
Lebih terperinciKEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HALU OLEO FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN JURUSAN TEKNIK GEOLOGI
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS HALU OLEO FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN JURUSAN TEKNIK GEOLOGI TUGAS BATUAN KARBONAT Makalah Batuan Karbonat Di Susun Oleh : WA ODE SUWARDI
Lebih terperinciKOMPOSISI BUTIRAN PASIR SEDIMEN PERMUKAAN SELAT BENGKALIS PROPINSI RIAU
KOMPOSISI BUTIRAN PASIR SEDIMEN PERMUKAAN SELAT BENGKALIS PROPINSI RIAU 1) oleh: Devy Yolanda Putri 1), Rifardi 2) Alumni Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Universitas Riau, Pekanbaru 2) Dosen Fakultas
Lebih terperinci3,15 Very Fine Sand 1,24 Poorlysorted -0,21 Coarse-Skewed. 4,97 Coarse Silt 1,66 Poorlysorted -1,89 Very Coarse-Skewed
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil 5.1.1. Sedimen dasar permukaan Hasil analisis sedimen permukaan dari 30 stasiun diringkas dalam parameter statistika sedimen yaitu Mean Size (Mz Ø), Skewness (Sk
Lebih terperinciPROGRAM UKURAN BESAR BUTIR WENTWORTH DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC
PROGRAM UKURAN BESAR BUTIR WENTWORTH DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VISUAL BASIC Paper yang disusun sebagai tugas Matakuliah Teknologi Informasi Oleh : RACHMAD HIDAYAT ( 072.06.022) FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN
Lebih terperinciTerbentuknya Batuan Sedimen
Partikel Sedimen Terbentuknya Batuan Sedimen Proses terbentuknya batuan sedimen dari batuan yang telah ada sebelumnya. Material yang berasal dari proses pelapukan kimiawi dan mekanis, ditransportasikan
Lebih terperinciGambar 1. Chert dalam Ukuran Hand Spicemen. Gambar 2. Chert yang terlipat. Gambar 3. Bedded Chert dan Sayatan Radiolarian Chert
Chert Dasar Penamaan (Klasifikasi) Chert Chert adalah penamaan umum yang digunakan untuk batuan siliceous sebagai sebuah kelompok (grup), namun ada yang mengaplikasikannya untuk tipe spesifik dari chert
Lebih terperinciTPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN
TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 05 SUMBERDAYA AIR SUMBERDAYA ALAM Sumberdaya alam adalah semua sumberdaya, baik yang bersifat terbarukan (renewable resources) ) maupun sumberdaya tak terbarukan (non-renewable
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Defmisi Sedimen Sedimen adalah partikel organik dan anorganik yang terakumulasi secara bebas (Duxbury et al, 1991). Sedimen didefinisikan secara luas sebagai material yang
Lebih terperinciStruktur Penyusun Bumi
Struktur Penyusun Bumi Lithosphere -> Lapisan terluar kulit bumi SiAl yaitu lapisankulit bumi yang tersusun dari logam Silisium dan Alumunium (dalam bentuk senyawa SiO2 dan Al2O3) SiMa yaitu lapisan kulit
Lebih terperinciBAB IV STUDI SEDIMENTASI PADA FORMASI TAPAK BAGIAN ATAS
BAB IV STUDI SEDIMENTASI PADA FORMASI TAPAK BAGIAN ATAS 4.1 Pendahuluan Untuk studi sedimentasi pada Formasi Tapak Bagian Atas dilakukan melalui observasi urutan vertikal terhadap singkapan batuan yang
Lebih terperinciPEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP
PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Hidrodinamika Perairan Estuari
TINJAUAN PUSTAKA Hidrodinamika Perairan Estuari Estuari adalah perairan semi tertutup yang memiliki hubungan bebas dengan laut, tempat dimana air asin dari laut dan air tawar dari sungai bertemu (Cameron
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pantai 2.1.1. Pengertian Pantai Pengertian pantai berbeda dengan pesisir. Tidak sedikit yang mengira bahwa kedua istilah tersebut memiliki arti yang sama, karena banyak
Lebih terperinciKARAKTERISTIK TANAH. Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB
KARAKTERISTIK TANAH Angga Yuhistira Teknologi dan Manajemen Lingkungan - IPB Pendahuluan Geosfer atau bumi yang padat adalah bagian atau tempat dimana manusia hidup dan mendapatkan makanan,, mineral-mineral
Lebih terperinciACARA IX MINERALOGI OPTIK ASOSIASI MINERAL DALAM BATUAN
ACARA IX MINERALOGI OPTIK I. Pendahuluan Ilmu geologi adalah studi tentang bumi dan terbuat dari apa itu bumi, termasuk sejarah pembentukannya. Sejarah ini dicatat dalam batuan dan menjelaskan bagaimana
Lebih terperinciDASAR ILMU TANAH. Materi 04: Pembentukan Tanah
DASAR ILMU TANAH Materi 04: Pembentukan Tanah Faktor Pembentuk Tanah Konsep Pembentukan Tanah model proses terbuka tanah merupakan sistem yang terbuka sewaktu-waktu tanah dapat menerima tambahan bahan
Lebih terperinciII. PEMBENTUKAN TANAH
Company LOGO II. PEMBENTUKAN TANAH Dr. Ir. Mohammad Mahmudi, MS Arief Darmawan, S.Si., M.Sc Isi A. Konsep pembentukan tanah B. Faktor pembentuk tanah C. Proses pembentukan tanah D. Perkembangan lapisan
Lebih terperinciKAITAN AKTIVITAS VULKANIK DENGAN DISTRIBUSI SEDIMEN DAN KANDUNGAN SUSPENSI DI PERAIRAN SELAT SUNDA
KAITAN AKTIVITAS VULKANIK DENGAN DISTRIBUSI SEDIMEN DAN KANDUNGAN SUSPENSI DI PERAIRAN SELAT SUNDA Oleh : Eko Minarto* 1) Heron Surbakti 2) Elizabeth Vorandra 3) Tjiong Giok Pin 4) Muzilman Musli 5) Eka
Lebih terperinciTPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN
TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 07 SUMBERDAYA MINERAL Sumberdaya Mineral Sumberdaya mineral merupakan sumberdaya yang diperoleh dari hasil ekstraksi batuan atau pelapukan p batuan (tanah). Berdasarkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Logam berat terdapat di seluruh lapisan alam, namun dalam konsentrasi yang sangat rendah. Dalam air laut konsentrasinya berkisar antara 10-5 10-3 ppm. Pada tingkat kadar yang
Lebih terperinciBAB III DASAR TEORI Semen. Semen adalah suatu bahan pengikat yang bereaksi ketika bercampur
BAB III DASAR TEORI 3.1. Semen Semen adalah suatu bahan pengikat yang bereaksi ketika bercampur dengan air. Semen dihasilkan dari pembakaran kapur dan bahan campuran lainnya seperti pasir silika dan tanah
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Karakterisasi Lumpur Sidoarjo
BAB IV PEMBAHASAN Pada bagian ini penulis akan membahas hasil percobaan serta beberapa parameter yang mempengaruhi hasil percobaan. Parameter-parameter yang berpengaruh pada penelitian ini antara lain
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6 1. Komponen tanah yang baik yang dibutuhkan tanaman adalah.... bahan mineral, air, dan udara bahan mineral dan bahan organik
Lebih terperinciSeisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi
Seisme/ Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Berdasarkan peta diatas maka gempa bumi tektonik di Indonesia diakibatkan oleh pergeseran tiga lempeng besar
Lebih terperinciPlease download full document at Thanks
SOAL 1. Sebutkan 5 pembentuk tanah! 2. Jelaskan pengaruh bahan induk terhadap tanah yang terbentuk! 3. Jelaskan pengaruh iklim terhadap tanah yang terbentuk! 4. Apa peranan organisme termasuk manusi terhadap
Lebih terperincisedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perairan merupakan ekosistem yang memiliki peran sangat penting bagi kehidupan. Perairan memiliki fungsi baik secara ekologis, ekonomis, estetika, politis,
Lebih terperinciTanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala
Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang
Lebih terperinciBentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut
Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut I. Bentuk-bentukan Dasar Laut Keadaan dasar laut seperti juga di daratan terdapat bentukan-bentukan dasar laut seperti pegunungan,plato, gunung, lembah,
Lebih terperinciDINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir)
DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir) Adipandang Yudono 12 GEOLOGI LAUT Geologi (geology) adalah ilmu tentang (yang mempelajari mengenai) bumi termasuk aspekaspek geologi
Lebih terperinciTANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :
TANAH Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah Hubungan tanah dan organisme : Bagian atas lapisan kerak bumi yang mengalami penghawaan dan dipengaruhi oleh tumbuhan
Lebih terperinciGambar 1. Pola sirkulasi arus global. (www.namce8081.wordpress.com)
Arus Geostropik Peristiwa air yang mulai bergerak akibat gradien tekanan, maka pada saat itu pula gaya coriolis mulai bekerja. Pada saat pembelokan mencapai 90 derajat, maka arah gerak partikel akan sejajar
Lebih terperinciES R K I R P I S P I S SI S S I TEM
69 4. DESKRIPSI SISTEM SOSIAL EKOLOGI KAWASAN PENELITIAN 4.1 Kondisi Ekologi Lokasi studi dilakukan pada pesisir Ratatotok terletak di pantai selatan Sulawesi Utara yang termasuk dalam wilayah administrasi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH
IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH Tanah adalah salah satu bagian bumi yang terdapat pada permukaan bumi dan terdiri dari massa padat, cair, dan gas. Tanah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum pantai didefenisikan sebagai daerah di tepi perairan (laut) sebatas antara surut terendah dengan pasang tertinggi, sedangkan daerah pesisir adalah daratan
Lebih terperinciUniversitas Gadjah Mada 36
5) Pelapukan 5.1) Pelapukan Fisik Pelapukan secara umum mengacu pada sekelompok proses dengan mana batuan permukaan terpecah belah menjadi partikel-partikel halus atau terlarutkan ke dalam air karena pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. The petroleum geologist. Geologi fisika Geologi sejarah Geologi struktur Paleontologi Stratigrafi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi dan terutama tentang kulit bumi baik mengenai komposisi struktur dan sejarahnya. Geologi atau perolehan geologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya untuk bisa terus bertahan hidup tentu saja sangat tergantung pada ada atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu materi penting yang ada di bumi dan terdapat dalam fasa cair, uap air maupun es. Kebutuhan manusia dan makhluk hidup lainnya untuk bisa terus
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Kopi Tanaman kopi merupakan tanaman yang dapat mudah tumbuh di Indonesia. Kopi merupakan tanaman dengan perakaran tunggang yang mulai berproduksi sekitar berumur 2 tahun
Lebih terperinciNama : Peridotit Boy Sule Torry NIM : Plug : 1
DIAGENESA BATUAN SEDIMEN Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk sebagai hasil pemadatan endapan yang berupa bahan lepas. Batuan sedimen juga dapat terbentuk oleh penguapan larutan kalsium karbonat,
Lebih terperinciBAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA
BAB III KONDISI EKSISTING DKI JAKARTA Sejalan dengan tingginya laju pertumbuhan penduduk kota Jakarta, hal ini berdampak langsung terhadap meningkatnya kebutuhan air bersih. Dengan meningkatnya permintaan
Lebih terperinciBAB IV DISTRIBUSI FASIES BATUGAMPING
BAB IV DISTRIBUSI FASIES BATUGAMPING IV.1 Pendahuluan Batuan Karbonat Klastik Terrigenous Sedimen yang global dan tak terbatas dengan iklim. Suplai sedimen berasal dari kontinen dan laut. Ukuran dari butiran
Lebih terperinciTINJAUAN UMUM DAERAH PENELITIAN
BAB III TINJAUAN UMUM DAERAH PENELITIAN 3.1 Tambang Zeolit di Desa Cikancra Tasikmalaya Indonesia berada dalam wilayah rangkaian gunung api mulai dari Sumatera, Jawa, Nusatenggara, Maluku sampai Sulawesi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanah vulkanis merupakan tanah yang berasal dari letusan gunungapi, pada saat gunungapi meletus mengeluarkan tiga jenis bahan yaitu berupa padatan, cair, dan gas.
Lebih terperinciBab IV Gambaran Umum Daerah Studi
Bab IV Gambaran Umum Daerah Studi IV.1 Umum Kota Bandung yang merupakan ibukota propinsi Jawa Barat terletak pada 107 o 36 Bujur Timur dan 6 o 55 Lintang Selatan. Secara topografis terletak pada ketinggian
Lebih terperinciSkema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi
Lebih terperinciPENCEMARAN LINGKUNGAN. Purwanti Widhy H, M.Pd
PENCEMARAN LINGKUNGAN Purwanti Widhy H, M.Pd Pengertian pencemaran lingkungan Proses terjadinya pencemaran lingkungan Jenis-jenis pencemaran lingkungan PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Berdasarkan UU Pokok
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Umum Perairan Bintan Pulau Bintan merupakan salah satu pulau di kepulauan Riau tepatnya di sebelah timur Pulau Sumatera. Pulau ini berhubungan langsung dengan selat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pesisir merupakan daratan pinggir laut yang berbatasan langsung dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesisir merupakan daratan pinggir laut yang berbatasan langsung dengan laut yang masih di pengaruhi pasang dan surut air laut yang merupakan pertemuan anatara darat
Lebih terperinciHIDROSFER VI. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER VI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami kedalaman laut dan salinitas air laut. 2.
Lebih terperinciBAB IV Kajian Sedimentasi dan Lingkungan Pengendapan
BAB IV KAJIAN SEDIMENTASI DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN 4.1 Pendahuluan Kajian sedimentasi dilakukan melalui analisis urutan vertikal terhadap singkapan batuan pada lokasi yang dianggap mewakili. Analisis
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Perairan pesisir merupakan wilayah perairan yang banyak menerima beban masukan bahan organik maupun anorganik (Jassby and Cloern 2000; Andersen et al. 2006). Bahan ini berasal
Lebih terperinciSuhu, Cahaya dan Warna Laut. Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221)
Suhu, Cahaya dan Warna Laut Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221) Suhu Bersama dengan salinitas dan densitas, suhu merupakan sifat air laut yang penting dan mempengaruhi pergerakan masa air di laut
Lebih terperinciBesar butir adalah ukuran (diameter dari fragmen batuan). Skala pembatasan yang dipakai adalah skala Wentworth
3. Batuan Sedimen 3.1 Kejadian Batuan Sedimen Batuan sedimen terbentuk dari bahan yang pernah lepas dan bahan terlarut hasil dari proses mekanis dan kimia dari batuan yang telah ada sebelumnya, dari cangkang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk hidup yang ada di bumi ini yang tidak membutuhkan air. Di dalam tubuh makhluk hidup baik
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan iklim global sekitar 3 4 juta tahun yang lalu telah mempengaruhi evolusi hominidis melalui pengeringan di Afrika dan mungkin pertanda zaman es pleistosin kira-kira
Lebih terperinciOseanografi Fisis. Massa Air dan Proses Percampuran
Oseanografi Fisis 4 Massa Air dan Proses Percampuran Karakteristik Massa Air Pemanasan Pendinginan Pembentukan Es Penguapan Pengenceran Permukaan Laut Massa Air Paling Berat dan Paling Dalam Terbentuk
Lebih terperinciBAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA
Siklus Biogeokimia 33 BAB 4 SIKLUS BIOGEOKIMIA Kompetensi Dasar: Menjelaskan siklus karbon, nitrogen, oksigen, belerang dan fosfor A. Definisi Siklus Biogeokimia Siklus biogeokimia atau yang biasa disebut
Lebih terperinciBab III Karakteristik Alterasi Hidrotermal
Bab III Karakteristik Alterasi Hidrotermal III.1 Dasar Teori Alterasi hidrotermal adalah suatu proses yang terjadi akibat interaksi antara fluida panas dengan batuan samping yang dilaluinya, sehingga membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam daur hidrologi, energi panas matahari dan faktor faktor iklim lainnya menyebabkan terjadinya proses evaporasi pada permukaan vegetasi tanah, di laut atau badan-
Lebih terperinciDinamika Atmosfer Bawah (Skala Ketinggian dan Mixing Ratio)
Dinamika Atmosfer Bawah (Skala Ketinggian dan Mixing Ratio) Abdu Fadli Assomadi Laboratorium Pengelolaan Pencemaran Udara dan Perubahan Iklim karakteristik tinggi skala (scale height) Dalam mempelajari
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah sebagai media tumbuh tanaman Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen padat, cair, dan gas yang mempunyai sifat dan perilaku yang dinamik.
Lebih terperinci4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
33 4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Umum Kepulauan Seribu Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu terletak di sebelah Utara Teluk Jakarta dan Laut Jawa Jakarta. Pulau Paling utara,
Lebih terperinci1. ENERGI DALAM EKOSISTEM 2. KONSEP PRODUKTIVITAS 3. RANTAI PANGAN 4. STRUKTUR TROFIK DAN PIRAMIDA EKOLOGI
PRINSIP DAN KONSEP ENERGI DALAM SISTEM EKOLOGI 1. ENERGI DALAM EKOSISTEM 2. KONSEP PRODUKTIVITAS 3. RANTAI PANGAN 4. STRUKTUR TROFIK DAN PIRAMIDA EKOLOGI ENERGI DALAM EKOSISTEM Hukum thermodinamika I energi
Lebih terperinciBAB 3 KIMIA TANAH. Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah
Kimia Tanah 23 BAB 3 KIMIA TANAH Kompetensi Dasar: Menjelaskan komponen penyusun, sifat fisika dan sifat kimia di tanah A. Sifat Fisik Tanah Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponenkomponen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi kehidupan. Sekitar tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pola Sebaran Nutrien dan Oksigen Terlarut (DO) di Teluk Jakarta
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pola Sebaran Nutrien dan Oksigen Terlarut (DO) di Teluk Jakarta Hasil pengamatan lapangan nitrat, amonium, fosfat, dan DO bulan Maret 2010 masing-masing disajikan pada Gambar
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMANFAATAN LAHAN MARGINAL KAWASAN PESISIR
TEKNOLOGI PEMANFAATAN LAHAN MARGINAL KAWASAN PESISIR Oleh : Sunarto Gunadi *) Abstrak Lahan pesisir sesuai dengan ciri-cirinya adalah sebagai tanah pasiran, dimana dapat dikategorikan tanah regosal seperti
Lebih terperinci9/16/2013 PENGANTAR OSEANOGRAFI III
PENGANTAR OSEANOGRAFI III SALINITAS Salinitas menunjukkan banyaknya (gram) zat-zat terlarut dalam (satu) kilogram air laut, dimana dianggap semua karbonat telah diubah menjadi oksida dan unsur Bromida
Lebih terperinciBatuan beku Batuan sediment Batuan metamorf
Bagian luar bumi tertutupi oleh daratan dan lautan dimana bagian dari lautan lebih besar daripada bagian daratan. Akan tetapi karena daratan adalah bagian dari kulit bumi yang dapat kita amati langsung
Lebih terperinciOSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut
OSEANOGRAFI Morfologi Dasar Laut Outline Teori Continental Drift Teori Plate Tectonic Morfologi Dasar Laut 2 Games!!! Bagi mahasiswa menjadi 3 kelompok. Diskusikan mengenai hal-hal berikut : - Kelompok
Lebih terperinciHIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)
Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daerah Penelitian Lapangan penelitian merupakan bagian dari daerah pengeboran laut Kompleks Terang Sirasun Batur (TSB), yang berada di bagian Barat dari daerah TSB pada Kangean
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Letak, Batas, dan Luas Daerah Penelitian. Sungai Oyo. Dalam satuan koordinat Universal Transverse Mercator
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian 1. Letak, Batas, dan Luas Daerah Penelitian Daerah yang digunakan sebagai tempat penelitian merupakan wilayah sub DAS Pentung yang
Lebih terperinciSEDIMENT COMPOSITION AS VERTICAL IN DUMAI COASTAL WATERS. Abstract
434 SEDIMENT COMPOSITION AS VERTICAL IN DUMAI COASTAL WATERS by NUNUNG FIDIATUR R 1, RIFARDI 2, AND EDWARD RUFLI 2 1 Student of Fisheries and Marine Science Faculty Riau University, Pekanbaru 2 Lecturer
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perlakuan Awal dan Karakteristik Abu Batubara Abu batubara yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari 2 jenis, yaitu abu batubara hasil pembakaran di boiler tungku
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Batuan Sedimen Batuan Sedimen adalah salah satu kelompok utama dari batuan di muka bumi. Batuan ini sering membentuk reservoir berpori dan permeabel pada cekungan sedimen dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
3 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sifat Fisika Kimia Abu Terbang Abu terbang adalah bagian dari sisa pembakaran batubara berupa bubuk halus dan ringan yang diambil dari tungku pembakaran yang mempergunakan bahan
Lebih terperincigeografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA
KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami jenis tanah dan sifat fisik tanah di Indonesia. F. JENIS TANAH
Lebih terperinciFoto 3.5 Singkapan BR-8 pada Satuan Batupasir Kuarsa Foto diambil kearah N E. Eko Mujiono
Batulempung, hadir sebagai sisipan dalam batupasir, berwarna abu-abu, bersifat non karbonatan dan secara gradasi batulempung ini berubah menjadi batuserpih karbonan-coally shale. Batubara, berwarna hitam,
Lebih terperinciDAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR
DAUR AIR, CARBON, DAN SULFUR Daur Air/H 2 O (daur/siklus hidrologi) 1. Air di atmosfer berada dalam bentuk uap air 2. Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap (evaporasi) karena panas
Lebih terperinciSUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR
SUMBER AIR SESUATU YANG DAPAT MENGHASILKAN AIR (AIR HUJAN, AIR TANAH & AIR PERMUKAAN) SIKLUS AIR PEGUNUNGAN udara bersih, bebas polusi air hujan mengandung CO 2, O 2, N 2, debu & partikel dr atmosfer AIR
Lebih terperinciSamudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir. 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi
Samudera Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi mendingin, uap air di atmosfer mengembun membentuk air.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
6 BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Lokasi Penelitian Secara administrasi, lokasi penelitian berada di Kecamata Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Sebelah utara Sebelah selatan Sebelah timur Sebelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air merupakan komponen utama makhluk hidup dan mutlak diperlukan untuk kelangsungan hidupnya. Dublin,
Lebih terperinciSINTESIS DAN KARAKTERISASI KALSIUM FERIT MENGGUKAN PASIR BESI DAN BATU KAPUR
SINTESIS DAN KARAKTERISASI KALSIUM FERIT MENGGUKAN PASIR BESI DAN BATU KAPUR MASTUKI NRP 1108 100 055 Pembimbing Prof. Dr. Darminto, M.Sc Malik Anjelh Baqiya, M.Si Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan
Lebih terperinciOleh: Rizqi Amalia ( ) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc
Oleh: Rizqi Amalia (3307100016) Dosen Pembimbing: Welly Herumurti ST. M.Sc JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011 KERANGKA PENELITIAN
Lebih terperinci