Oseanografi Fisis. Massa Air dan Proses Percampuran
|
|
- Ridwan Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Oseanografi Fisis 4 Massa Air dan Proses Percampuran
2 Karakteristik Massa Air Pemanasan Pendinginan Pembentukan Es Penguapan Pengenceran Permukaan Laut Massa Air Paling Berat dan Paling Dalam Terbentuk oleh proses pendinginan dan pembentukan es di daerah kutub. Massa air dekat permukaan, lebih hangat dan kurang asin. Terbentuk di daerah dimana presipitasi melebihi evaporasi (P>E). Massa air di kedalaman intermediate, densitasnya pertengahan Massa air yang dingin yang berada di bawah termoklin, variasi suhu dan salinitasnya lebih kecil dibandingkan massa air permukaan.
3 Massa Air Pembagian Massa menurut posisinya di laut : Surface water (massa air permukaan), sampai kedalaman 200 m. Central water (massa air pusat), sampai ke dasar (batas bawah) thermocline; bervariasi terhadap lintang. Intermediate water (massa air pertengahan), sampai ke kedalaman sekitar 1500 m. Deep water (massa air lapisan dalam), di bawah Intermediate water tetapi tidak sampai ke dasar, sampai ke kedalaman 4000 m. Bottom water (massa air dasar), air yang berada di dasar laut
4 PROSES PERCAMPURAN MASSA AIR Diagram Percampuran dua Massa Air Diagram Percampuran tiga Massa Air
5 Contoh percampuran dua massa air Massa Air I Suhu Tinggi Salinitas Rendah m Suhu Rendah Massa Air II Salinitas Tinggi m Terdapat bidang antara yang tajam antara 2 massa air Kondisi sebelum percampuran
6 Bidang antara menjadi smooth Kurva TS menjadi lurus
7
8 Massa Air I Massa Air II Massa Air III m m m Temperatur sama Salinitas Beda Tahap 1 Terdapat bidang antara yang tajam antara 3 massa air
9 Tahap 2 CORE WATER 1. Bidang antara yang tajam di antara massa air menjadi daerah transisi, batas-batas yang tajam menjadi smooth. 2. Air dengan karakteristik antara m dan antara m tampak di dalam diagram T S. 3. Lapisan air pertengahan dengan salinitasnya yang rendah tampak jelas kelihatan 4. Titik yang tajam di diagram TS adalag CORE WATER
10 Tahap 3 Sudut tajam mulai berkurang Ciri-ciri core water dari lapisan pertengahan masih terlihat walaupun sudah tererosi karena proses percampuran.
11 Dari diagram T S kita bisa melihat besarnya pencampuran yang terjadi dan menentukan porsi atau prosentase dari massa air yang bercampur. Massa Air I (T 1,S 1 ) Massa Air II (T 1,S 1 ) T( 0 C) Massa Air Baru (T R,S R ) T 1 a I R = massa air dengan T=T R dan S=S R yang terbentuk akibat percampuran type air I dan type air II T R II b R massa air I massa air II b a T 2 S 2 S R S 1 S( 0 / 00 ) Prosentase Massa Air I % Massa Air I = b a+b 100%
12 Besar kontribusi dari massa air yang terlibat dalam pencampuran tergantung pada jarak titik R terhadap titik yang mewakili massa air I atau massa air II. Dari gambar terlihat massa air II memiliki kontribusi lebih besar dalam pembentukan massa air R dari massa air I
13 Kasus Percampuran Tiga Massa Air Panjang segmen a, b, c, d dan e ditentukan menggunakan mistar.
14 Kasus Percampuran Tiga Massa Air Dalam kasus percampuran tiga massa/type air, massa air hasil percampuran (R) di dalam diagram T S terletak di dalam segitiga yang dibentuk oleh penyatuan titik-titik yang mewakili massa air I, II dan III. Jika suhu dan salinitas massa air R (TR, SR) diketahui dari pengukuran, secara grafis kita dapat menentukan berapa persen kontribusi massa air I, II dan III dalam membentuk R Perbandingan Porsi Massa Air I,II,III b d f I : II : III : : a b c d e f
15 Contoh : mengetahui kontribusi massa air North Atlantic Deep Water (NADW), massa air Antartic Intermediate Water (AAIW) dan massa air di kedalaman 400 dalam membentuk massa air di kedalaman 800 m a b Hasil : AAIW yang mempunyai ciri salinitas yang rendah mempunyai kontribusi terbesar dalam pembentukan massa air dikedalaman 800 m
16 Salt Fingering 2 proses difusi yaitu difusi panas dan difusi garam karenanya disebut difusi ganda (double diffusion)
17 Salt Fingering Densitas awal Densitas densitas setelah beberapa menit Hangat, asin 1 Hangat, asin 1 dingin, asin > 2 dingin, kurang asin 2 dingin, kurang asin 2 Efek dari salt fingering yang mempunyai skala sangat kecil mempengaruhi karakteristik massa air skala besar.
18 Percampuran di Daerah Konvergensi Daerah Konvergensi daerah pertemuan dua atau lebih arus.
19
20 Percampuran di Daerah Konvergensi Type Percampuran Lateral vertikal σ t berubah secara teratur Pencampuran terjadi di sepanjang permukaan σ t membutuhkan energi yang kecil σ t berubah secara acak Pencampuran bukan terjadi di sepanjang permukaan σ t membutuhkan energi yang besar
21 Gambar percampuran lateral Gambar percampuran vertikal
22 Caballing Dua massa air dengan densitas yang sama tetapi suhu dan salinitasnya berbeda yang becampur di daerah konvegensi membentuk massa air baru dengan densitas yang lebih berat dan kemudian tenggelam (sink)
23 Laut Antartika Distribusi suhu di daerah kutub selatan ke arah ekuator, dapat diamati bahwa di daerah sekitar lintang 50 0 atau 60 0 S dan S terjadi kenaikan suhu permukaan yang nyata daerah konvergensi di mana terjadi sinking water
24 Laut Antartika Sirkulasi arus bawah permukaan di laut Antartika terbanyak oleh Sinking Water dari daerah : 1. Weddell Sea dekat benua Antartika. 2. Konvergensi Sub Antartika. 3. Konvergensi Antartika.
25 Diagram T-S di Antartika Laut Antartika
26 Pergerakan arus di Antartika Laut Antartika
27 Atlantik Selatan Laut laut Selatan
28 Laut laut Selatan Atlantik Selatan Diagram T-S di Atlantik bagian Selatan Sirkulasi di Samudera Atlantik
29 Laut laut Selatan Pasifik Selatan Diagram T-S di Pasifik bagian Selatan Sirkulasi di Samudera Pasifik
30 Laut laut Selatan Hindia Diagram T-S di laut Hindia sirkulasi di laut Hindia
31 Laut laut Utara Deep dan Bottom Water Atlantik Utara terbentuk di dua daerah yaitu : 1.Barat daya Basin Labrador 2.Lepas Pantai Greenland bagian Tenggara. daerah Konvergensi
32 Laut laut Utara Atlantik Utara Diagram T-S di Atlantik bagian Utara Sirkulasi di Samudera Atlantik
33 Laut laut Utara Pasifik Utara Diagram T-S di Pasifik bagian Utara Sirkulasi di Samudera Pasifik
34 Laut laut Utara NPCW Terbentuk di subtropical convergence N; W Massa air utama Di Pasifik utara NPIW Terbentuk di daerah konvergen, pertemuan arus oyashio dan kuroshio 40 0 N; E PSAW Terbentuk di Laut Okhostk, utara Jepang 55 0 N
35 Deep Sea Circulation Deep dan bottom water terbentuk melalui sinking dan penyebaran dari air dengan densitas tinggi yang berasal dari lapisan permukaan perairan Sub Arctic dan perairan Antartika dari lautan Pasifik dan Atlantik. Massa air ini dimodifikasi oleh massa air dengan salinitas tinggi yang mengalir dari Laut Tengah ke Lautan Atlantik Utara dan dari laut Merah memasuki Lautan Hindia
36 Deep Sea Circulation Sirkulasi arus bawah permukaan Laut Atlantik pola umum dari sirkulasi arus lapisan dalam dari lautan Atlantik yang menunjukkan aliran keselatan dari North Atlantic deep dan bottom water, disertai aliran keutara dari Antartic intermediate dan bottom water.
37 Sirkulasi Thermohaline sirkulasi yang timbul akibat perbedaan densitas air laut (dalam arah vertikal). Secara umum sirkulasi thermohaline terbentuk akibat proses penambahan dan pengurangan densitas air laut. Sejumlah besar air yang berat (densitas besar) akibat proses pendinginan yang turun/tenggelam ke lapisan dalam harus diimbangi oleh air yang naik dengan jumlah yang sama di tempat yang lain.
38 Sirkulasi Thermohaline Di laut pertambahan densitas dapat terjadi akibat: Pendinginan Penguapan Konduksi panas ke atmosfer Pertambahan salinitas akibat penguapan atau pembentukan es Terbatas di permukaan Pengurangan densitas dapat disebabkan oleh: Pemanasan Pengurangan densitas akibat penambahan air tawar melalui presipitasi, run off atau pencairan es.
39 Sirkulasi Thermohaline Global Global Conveyor Belt Secara global sirkulasi thermohaline dapat dinyatakan sebagai conveyor belt yang menggambarkan gerakan arus dingin dan asin di lapisan dalam dan air yang hangat di permukaan
HUBUNGAN ANTARA SALINITAS DAN TEMPERATUR
1 HUBUNGAN ANTARA SALINITAS DAN TEMPERATUR Dalam setiap penelitian oseanografi parameter-parameter yang selalu diukur ialah suhu, salinitas, kandungan O2, dan kandungan zat hara (nutrien): fosfat, nitrat,
Lebih terperincihujan, penguapan, kelembaban udara, suhu udara, kecepatan angin dan intensitas
2.3 suhu 2.3.1 Pengertian Suhu Suhu merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan organisme di lautan. Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme maupun perkembangbiakan dari organisme-organisme tersebut.
Lebih terperinciSuhu, Cahaya dan Warna Laut. Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221)
Suhu, Cahaya dan Warna Laut Materi Kuliah 6 MK Oseanografi Umum (ITK221) Suhu Bersama dengan salinitas dan densitas, suhu merupakan sifat air laut yang penting dan mempengaruhi pergerakan masa air di laut
Lebih terperinciPraktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. Nilai SUHU DAN SALINITAS. Oleh. Nama : NIM :
Praktikum M.K. Oseanografi Hari / Tanggal : Dosen : 1. 2. 3. Nilai SUHU DAN SALINITAS Nama : NIM : Oleh JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2015 MODUL 3. SUHU DAN SALINITAS
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelapisan Massa Air di Perairan Raja Ampat Pelapisan massa air dapat dilihat melalui sebaran vertikal dari suhu, salinitas dan densitas di laut. Gambar 4 merupakan sebaran menegak
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Perubahan iklim global sekitar 3 4 juta tahun yang lalu telah mempengaruhi evolusi hominidis melalui pengeringan di Afrika dan mungkin pertanda zaman es pleistosin kira-kira
Lebih terperinciGambar 1. Pola sirkulasi arus global. (www.namce8081.wordpress.com)
Arus Geostropik Peristiwa air yang mulai bergerak akibat gradien tekanan, maka pada saat itu pula gaya coriolis mulai bekerja. Pada saat pembelokan mencapai 90 derajat, maka arah gerak partikel akan sejajar
Lebih terperinciGD-3221 Hidrografi II. Bagian IV SIFAT-SIFAT FISIK AIR LAUT
GD-3221 Hidrografi II Bagian IV SIFAT-SIFAT FISIK AIR LAUT Sifat-Sifat Air Laut Sifat-Sifat Utama Suhu, Salinitas, Tekanan, dan Densitas Kecepatan Interaksi Udara dan Lautan Pemanasan Lautan Siklus Hidrologi
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-5 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN SIRKULASI MASSA AIR (Bagian 2) ASEP HAMZAH
PERTEMUAN KE-5 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN SIRKULASI MASSA AIR (Bagian 2) ASEP HAMZAH What is a thermocline? A thermocline is the transition layer between warmer mixed water at the ocean's surface and
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. Pelapisan massa air merupakan sebuah kondisi yang menggambarkan
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kestabilan Massa Air Pelapisan massa air merupakan sebuah kondisi yang menggambarkan bahwa dalam kolom air massa air terbagi secara vertikal kedalam beberapa lapisan. Pelapisan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perairan Indonesia merupakan area yang mendapatkan pengaruh Angin Muson dari tenggara pada saat musim dingin di wilayah Australia, dan dari barat laut pada saat musim
Lebih terperinciDAERAH PERAIRAN YANG SUBUR. Riza Rahman Hakim, S.Pi
DAERAH PERAIRAN YANG SUBUR Riza Rahman Hakim, S.Pi Ciri-ciri daerah perairan yang subur 1. Daerah konvergensi - Daerah perairan tempat pertemuan dua masa air berupa pertemuan dua arus yang kuat. - Perbedaan
Lebih terperinciHorizontal. Kedalaman. Laut. Lintang. Permukaan. Suhu. Temperatur. Vertikal
Temperatur Air Laut Dalam oseanografi dikenal dua istilah untuk menentukan temperatur air laut yaitu temperatur insitu (selanjutnya disebut sebagai temperatur saja) dan temperatur potensial. Temperatur
Lebih terperinciSuhu rata rata permukaan laut
Oseanografi Fisis 2 Sifat Fisis & Kimiawi Air Laut Suhu Laut Suhu rata rata permukaan laut Distribusi vertikal Suhu Mixed layer Deep layer Distribusi vertikal Suhu Mixed Layer di Equator lebih tipis dibandingkan
Lebih terperinciDINAMIKA MASSA AIR DI PERAIRAN TROPIS PASIFIK BAGIAN BARAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERUBAHAN MUSIM DAN EL NINO SOUTHERN OSCILLATION
DINAMIKA MASSA AIR DI PERAIRAN TROPIS PASIFIK BAGIAN BARAT DAN HUBUNGANNYA DENGAN PERUBAHAN MUSIM DAN EL NINO SOUTHERN OSCILLATION Oleh : SEPTINA PAPILAYA K.L C64103024 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI
Lebih terperinci2. TINJAUAN PUSTAKA. Suhu menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Suhu Permukaan Laut (SPL) Suhu menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu benda. Secara alamiah sumber utama bahang dalam air laut adalah matahari. Daerah yang
Lebih terperinciDefinisi Arus. Pergerakkan horizontal massa air. Penyebab
Definisi Arus Pergerakkan horizontal massa air Penyebab Fakfor Penggerak (Angin) Perbedaan Gradien Tekanan Perubahan Densitas Pengaruh Pasang Surut Air Laut Karakteristik Arus Aliran putaran yang besar
Lebih terperinciaptudika.web.ugm.ac.id
aptudika.web.ugm.ac.id 41. Siklus hidrologi berperan serta dalam merubah bentuk permukaan bumi melalui proses: A. presipitasi dan evaporasi B. evaporasi dan transpirasi C. transpirasi dan infiltrasi D.
Lebih terperinci2. Perhatikan tabel tentang kemungkinan kondisi Samudera Pasifik berikut!
Bidang Studi Kode Berkas : GEOGRAFI : GEO-T01 (soal) Petunjuk Soal 1) Jumlah soal yang diberikan sebanyak 30 soal pilihan ganda 2) Waktu pengerjaan adalah selama 90 menit 3) Penilaian bagi siswa yang menjawab
Lebih terperinciKarakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017
Karakteristik Air Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Fakta Tentang Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi dengan volume sekitar 1.368 juta km
Lebih terperinci2. KONDISI OSEANOGRAFI LAUT CINA SELATAN PERAIRAN INDONESIA
2. KONDISI OSEANOGRAFI LAUT CINA SELATAN PERAIRAN INDONESIA Pendahuluan LCSI terbentang dari ekuator hingga ujung Peninsula di Indo-Cina. Berdasarkan batimetri, kedalaman maksimum perairannya 200 m dan
Lebih terperinciGambar 1. Diagram TS
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Massa Air 4.1.1 Diagram TS Massa Air di Selat Lombok diketahui berasal dari Samudra Pasifik. Hal ini dibuktikan dengan diagram TS di 5 titik stasiun
Lebih terperinciILMU & TEKNOLOGI KELAUTAN (ITK 502)
ILMU & TEKNOLOGI KELAUTAN (ITK 502) Kuliah-7 Fenomena Di Laut & Perannya Dalam Kehidupan 11/9/09 J. I. Pariwono 1 Dinamika Laut Dalam 1. Dinamika di lautan disebabkan oleh banyak gaya yang bekerja di dalamnya
Lebih terperinciHIDROSFER VI. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER VI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami kedalaman laut dan salinitas air laut. 2.
Lebih terperinciPelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A.
Bidang Studi Kode Berkas : GEOGRAFI : GEO-L01 (solusi) 1. B. Terjadinya efek Ekman menyebabkan massa air umumnya bergerak menjauhi daratan ke arah barat sehingga menyebabkan terjadinya upwelling di Cape
Lebih terperinci04. DENSITAS TUJUAN PRAKTIKUM
04. DENSITAS TUJUAN PRAKTIKUM - Mahasiswa dapat menentukan densitas berdasarkan salinitas dan suhu - Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh densitas terhadap proses mixing dilautan PENDAHULUAN Densitas merupakan
Lebih terperinci2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Suhu
5 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Suhu Salah satu parameter yang mencirikan massa air di lautan ialah suhu. Suhu adalah suatu besaran fisika yang menyatakan banyaknya bahang (heat) yang terkandung dalam suatu
Lebih terperinciKelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N
Kelompok VI Karakteristik Lempeng Tektonik Created By: ASRAWAN TENRIANGKA ATRIA HAPSARI DALIL MALIK. M HANDIKA ARIF. P M. ARIF AROFAH WANDA DIASTI. N 1. JENIS LEMPENG Berdasarkan jenis bahan batuan pembentuknya,
Lebih terperinci02. TEMPERATURE TUJUAN PRAKTIKUM
02. TEMPERATURE TUJUAN PRAKTIKUM - Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana sebaran vertikal suhu - Mahasiswa dapat mengetahui peranan temperatur dalam sirkulasi termohaline - PENDAHULUAN Dalam oseanografi
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Arus Eddy Penelitian mengenai arus eddy pertama kali dilakukan pada sekitar tahun 1930 oleh Iselin dengan mengidentifikasi eddy Gulf Stream dari data hidrografi, serta penelitian
Lebih terperinciSamudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir. 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi
Samudera Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi mendingin, uap air di atmosfer mengembun membentuk air.
Lebih terperinci3. BAHAN DAN METODE. data oseanografi perairan Raja Ampat yang diperoleh dari program terpadu P2O-
. BAHAN DAN METODE.1 Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data sekunder yaitu data oseanografi perairan aja Ampat yang diperoleh dari program terpadu PO- LIPI dengan
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MASSA AIR ARLINDO DI PINTASAN TIMOR PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR
KARAKTERISTIK MASSA AIR ARLINDO DI PINTASAN TIMOR PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR Oleh : Agus Dwi Jayanti Diah Cahyaningrum C64104051 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MASSA AIR DI PERCABANGAN ARUS LINTAS INDONESIA PERAIRAN SANGIHE TALAUD MENGGUNAKAN DATA INDEX SATAL 2010
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 2, Hlm.525-536, Desember 2014 KARAKTERISTIK MASSA AIR DI PERCABANGAN ARUS LINTAS INDONESIA PERAIRAN SANGIHE TALAUD MENGGUNAKAN DATA INDEX SATAL 2010
Lebih terperinciGerakan air laut yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari adalah nomor
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.5 1. Bagi para nelayan yang menggunakan kapal modern, informasi tentang gerakan air laut terutama digunakan untuk... mendeteksi
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5. La Nina. El Nino. Pancaroba. Badai tropis.
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 5. DINAMIKA ATMOSFERLATIHAN SOAL 5.5 1. Perubahan iklim global yang terjadi akibat naiknya suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik, khususnya sekitar daerah ekuator
Lebih terperinciKONDISI OSEANOGRAFIS SELAT MAKASAR By: muhammad yusuf awaluddin
KONDISI OSEANOGRAFIS SELAT MAKASAR By: muhammad yusuf awaluddin Umum Perairan Indonesia memiliki keadaan alam yang unik, yaitu topografinya yang beragam. Karena merupakan penghubung dua system samudera
Lebih terperinciDaur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi
Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MASSA AIR LAPISAN TERCAMPUR DAN LAPISAN TERMOKLIN DI SELAT LOMBOK PADA BULAN NOVEMBER 2015
JURNAL OSEANOGRAFI. Volume 5, Nomor 4, Tahun 2016, Halaman 425 434 Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jose KARAKTERISTIK MASSA AIR LAPISAN TERCAMPUR DAN LAPISAN TERMOKLIN DI SELAT LOMBOK
Lebih terperinciIkhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta
Bumi, Berlian biru alam semesta Planet Bumi merupakan tempat yang menarik. Jika dilihat dari angkasa luar, Bumi seperti sebuah kelereng berwarna biru. Dengan bentuk awan yang selalu berubah, Bumi menjadi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) 10 Satuan Pendidikan : SMA Negeri 13 Bandung Mata Pelajaran : Geografi Kelas/Semester : X / genap Standar Kompetensi : Menganalisis unsur-unsur geosfer Kompetensi
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
99 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Validasi Data Asimilasi GFDL 4.1.1 TRITON Stasiun pengamatan data TRITON yang digunakan untuk melakukan validasi data asimilasi GFDL sebanyak 13 stasiun dengan 12 TRITON berada
Lebih terperinciMASSA AIR SUBTROPICAL DI PERAIRAN HAMAHERA SUBTROPICAL WATER MASSES IN HALMAHERA WATERS
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 2, No. 2, Hal. 92-18, Desember 21 MASSA AIR SUBTROPICAL DI PERAIRAN HAMAHERA SUBTROPICAL WATER MASSES IN HALMAHERA WATERS Hadikusumah Bidang Dinamika Laut
Lebih terperinciPhysics Communication
Phys. Comm. 1 (1) (2017) Physics Communication http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/pc Analisis kondisi suhu dan salinitas perairan barat Sumatera menggunakan data Argo Float Lita Juniarti 1, Muh.
Lebih terperinciKARAKTERISTIK MASSA AIR ARLINDO DI PINTASAN TIMOR PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR
KARAKTERISTIK MASSA AIR ARLINDO DI PINTASAN TIMOR PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR Oleh : Agus Dwi Jayanti Diah Cahyaningrum C64104051 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang terletak pada wilayah ekuatorial, dan memiliki gugus-gugus kepulauan yang dikelilingi oleh perairan yang hangat. Letak lintang Indonesia
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Arus Lintas Indonesia ( Indonesian Seas Throughflow
TINJAUAN PUSTAKA Arus Lintas Indonesia (Indonesian Seas Throughflow) Broecker (1997) dan Gordon (1987) menyebutkan bahwa tiga samudera di permukaan bumi memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Keterkaitan
Lebih terperinciIklim, karakternya dan Energi. Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T
Iklim, karakternya dan Energi Dian P.E. Laksmiyanti, S.T, M.T Cuaca Cuaca terdiri dari seluruh fenomena yang terjadi di atmosfer atau planet lainnya. Cuaca biasanya merupakan sebuah aktivitas fenomena
Lebih terperinciDapatkan soal-soal lainnya di SOAL TES TERTULIS TEORI
Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com SOAL TES TERTULIS TEORI SOAL PILIHAN GANDA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2009 ILMU KEBUMIAN X Y 4. Gambar di atas merupakan urutan pembentukan mineral-mineral
Lebih terperinciPOLA ARUS LAUT, PENGARUH DAN PEMANFAATANNYA oleh : (Adli Muhammad Adzan, Zahra Imma Ratu S., Sona Yudha Diliana) Perikanan C
POLA ARUS LAUT, PENGARUH DAN PEMANFAATANNYA oleh : (Adli Muhammad Adzan, Zahra Imma Ratu S., Sona Yudha Diliana) Perikanan C Arus laut merupakan pergerakan sebagian massa air dalam suatu lapisan perairan,
Lebih terperinciStudi Variabilitas Lapisan Atas Perairan Samudera Hindia Berbasis Model Laut
Studi Variabilitas Lapisan Atas Perairan Samudera Hindia Berbasis Model Laut Oleh : Martono, Halimurrahman, Rudy Komarudin, Syarief, Slamet Priyanto dan Dita Nugraha Interaksi laut-atmosfer mempunyai peranan
Lebih terperinciGERAK AIR DILAUT Oleh M. Furqon Azis 1)
Oseana, Volume XXXI, Nomor 4, Tahun 2006 : 9-21 ISSN 0216-1877 GERAK AIR DILAUT Oleh M. Furqon Azis 1) ABSTRACT WATER MOTION IN THE OCEAN. There are three water motions in the ocean, which are ocean currents,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 El Niño-Osilasi Selatan (ENSO-El Niño Southern Oscillation).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 El Niño-Osilasi Selatan (ENSO-El Niño Southern Oscillation). Pada tahun 1997 terjadi pengaruh global dari kejadian ENSO yang menyebabkan anomali kondisi iklim yang berkepanjangan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Verifikasi Model Visualisasi Klimatologi Suhu Permukaan Laut (SPL) model SODA versi 2.1.6 diambil dari lapisan permukaan (Z=1) dengan kedalaman 0,5 meter (Lampiran 1). Begitu
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Air di dunia 97,2% berupa lautan dan 2,8% terdiri dari lembaran es dan
PENDAHULUAN Latar Belakang Air di dunia 97,2% berupa lautan dan 2,8% terdiri dari lembaran es dan gletser (2,15%), air artesis (0,62%) dan air lainnya (0,03%). Air lainnya ini meliputi danau air tawar
Lebih terperinciPelatihan-osn.com Petunjuk Soal
Bidang Studi Kode Berkas : GEOGRAFI : GEO-L01 (soal) Petunjuk Soal 1) Jumlah soal yang diberikan sebanyak 50 soal pilihan ganda 2) Waktu pengerjaan adalah selama 120 menit 3) Penilaian bagi siswa yang
Lebih terperinciPERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI
PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI SIKLUS HIDROLOGI Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi
Lebih terperinciTIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #10 Genap 2016/2017. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan
Materi #10 Pengertian 2 Global warming atau pemanasan global adalah proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Suhu rata-rata global permukaan bumi telah 0,74 ± 0,18 C (1,33 ±
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN : ANGIN
POKOK BAHASAN : ANGIN ANGIN ANGIN Angin adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah. Ada beberapa hal penting yang perlu diketahui tentang angin, yaitu
Lebih terperinciKONDISI ALIH BAHANG DALAM PROSES INTERNAL MIXING MELALUI TAHAPAN DIFUSI GANDA DAN TURBULENSI DI PERAIRAN RAJA AMPAT PADA NOVEMBER 2007
KONDISI ALIH BAHANG DALAM PROSES INTERNAL MIXING MELALUI TAHAPAN DIFUSI GANDA DAN TURBULENSI DI PERAIRAN RAJA AMPAT PADA NOVEMBER 2007 Oleh: Alfina Khaira C64104058 SKRIPSI PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Variabilitas Kesuburan Perairan dan Oseanografi Fisika 4.1.1. Sebaran Ruang (Spasial) Suhu Permukaan Laut (SPL) Sebaran Suhu Permukaan Laut (SPL) di perairan Selat Lombok dipengaruhi
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-4 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN SIRKULASI MASSA AIR (Bagian 1)
PERTEMUAN KE-4 M.K. DAERAH PENANGKAPAN IKAN SIRKULASI MASSA AIR (Bagian 1) ASEP HAMZAH ; fakultas pertanian, jurusan pertanian, UNTIRTA; 2016 Ikan merupakan salah satu hewan air yang pola hidupnya sangat
Lebih terperinci9/15/2013 OSEANOGRAFI FISIKA III
OSEANOGRAFI FISIKA III SALINITAS Salinitas menunjukkan banyaknya (gram) zat-zat terlarut dalam (satu) kilogram air laut, dimana dianggap semua karbonat telah diubah menjadi oksida dan unsur Bromida (Br),
Lebih terperinciDanau dengan volume lebih dari km 3 :
Pengantar Danau Danau adalah kumpulan air bergerak lambat atau diam pada sebuah cekungan (basin) di daerah daratan dalam kuantitas air yang besar. Perbedaan antara danau, kolam, rawa-rawa, dan sungai masih
Lebih terperinciHIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER)
Dosen : DR. ERY SUHARTANTO, ST. MT. JADFAN SIDQI FIDARI, ST., MT HIDROMETEOROLOGI Tatap Muka Ketiga (ATMOSFER) 1. Pengertian Atmosfer Planet bumi dapat dibagi menjadi 4 bagian : (lithosfer) Bagian padat
Lebih terperinciRADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR
RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BMKG Jl. Sisingamangaraja BADAN METEOROLOGI No. 1 Nabire Telp. (0984) DAN GEOFISIKA 22559,26169 Fax (0984) 22559 ANALISA DINAMIKA STASIUN ATMOSFER METEOROLOGI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian di Samudera Hindia bagian Timur
BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini mengambil lokasi di perairan Samudera Hindia bagian timur dengan koordinat 5 o LS 20 o LS dan 100 o BT 120 o BT (Gambar 8). Proses pengolahan dan
Lebih terperinciARLINDO (ARUS LINTAS INDONESIA): KORIDOR PENTING DALAM SISTEM SIRKULASI SAMUDRA RAYA
ARLINDO (ARUS LINTAS INDONESIA): KORIDOR PENTING DALAM SISTEM SIRKULASI SAMUDRA RAYA Salah satu topik penelitian osenografi yang banyak mendapat perhatian dalam beberapa dekade terakhir ini adalah Arlindo
Lebih terperinciPOLA DISTRIBUSI SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN TELUK AMBON DALAM
POLA DISTRIBSI SH DAN SALINITAS DI PERAIRAN TELK AMBON DALAM PENDAHLAN Suhu suatu badan air dipengaruhi oleh musim, lintang, ketinggian dari permukaan laut, waktu dalam hari, sirkulasi udara, penutupan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kondisi Perairan Samudera Hindia Bagian Timur
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Perairan Samudera Hindia Bagian Timur Perairan Samudera Hindia bagian Timur yang didalamnya termasuk perairan Barat Sumatera dan perairan Selatan Jawa merupakan perairan
Lebih terperinciIdentifikasi Massa Air Di Perairan Timur Laut Samudera Hindia
Maspari Journal, 2013, 5 (2), 119-133 http://masparijournal.blogspot.com Identifikasi Massa Air Di Perairan Timur Laut Samudera Hindia M. Albab Al Ayubi 1, Heron Surbakti 1,dan La Ode Nurman Mbay 2 1 Program
Lebih terperinciROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi
ROMMY ANDHIKA LAKSONO Agroklimatologi Gambar : Pembagian daerah iklim matahari A. Iklim Matahari Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya
Lebih terperinciKONDISI OSEANOGRAFI DI SELAT SUNDA DAN SELATAN JAWA BARAT PADA MONSUN BARAT 2012
KONDISI OSEANOGRAFI DI SELAT SUNDA DAN SELATAN JAWA BARAT PADA MONSUN BARAT 2012 Trie Lany Putri Yuliananingrum dan Mutiara R. Putri Program Studi Oseanografi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut
Lebih terperinciKARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA. Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES. Abstrak PENDAHULUAN
KARAKTER CURAH HUJAN DI INDONESIA Tukidi Jurusan Geografi FIS UNNES Abstrak Kondisi fisiografis wilayah Indonesia dan sekitarnya, seperti posisi lintang, ketinggian, pola angin (angin pasat dan monsun),
Lebih terperinciPENGARUH LAUT TERHADAP IKLIM
Oseana, Volume XXII, Nomor 2, 1997 : 15-22 ISSN 0216-1877 PENGARUH LAUT TERHADAP IKLIM Oleh Muhammad Hasanudin 1) ABSTRACT Sea, the largest part of the earths surface, we know give so many benefits to
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Konsentrasi klorofil-a suatu perairan sangat tergantung pada ketersediaan nutrien dan intensitas cahaya matahari. Bila nutrien dan intensitas cahaya matahari cukup tersedia,
Lebih terperinciDosen Pembimbing Dr. Eng. Muhammad Zikra, ST., M.sc Suntoyo, ST., M,Eng, Ph.D
Dosen Pembimbing Dr. Eng. Muhammad Zikra, ST., M.sc Suntoyo, ST., M,Eng, Ph.D Pendahuluan Dasar Teori Halaman Awal Metode Penelitian Pengumpulan Data Hasil Hubungan Temperatur dan Salinitas Analisa Spektra
Lebih terperinciVARIABILITAS SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN BARAT SUMATERA DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANGIN MUSON DAN IODM (INDIAN OCEAN DIPOLE MODE)
VARIABILITAS SUHU DAN SALINITAS DI PERAIRAN BARAT SUMATERA DAN HUBUNGANNYA DENGAN ANGIN MUSON DAN IODM (INDIAN OCEAN DIPOLE MODE) Oleh : HOLILUDIN C64104069 SKRIPSI PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Negara, September 2015 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI NEGARA BALI. NUGA PUTRANTIJO, SP, M.Si. NIP
1 KATA PENGANTAR Publikasi Prakiraan Awal Musim Hujan 2015/2016 di Propinsi Bali merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi Negara Bali. Prakiraan Awal
Lebih terperinciPENGARUH MONSUN MUSIM PANAS LAUT CHINA SELATAN TERHADAP CURAH HUJAN DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA
PENGARUH MONSUN MUSIM PANAS LAUT CHINA SELATAN TERHADAP CURAH HUJAN DI BEBERAPA WILAYAH INDONESIA Martono Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN, Jl.dr.Djundjunan 133, Bandung, 40173 E-mail :
Lebih terperinciBADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI BMKG Alamat : Bandar Udara Mali Kalabahi Alor (85819) Telp. Fax. : (0386) 2222820 : (0386) 2222820 Email : stamet.mali@gmail.com
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4 1. Berdasarkan letaknya laut-laut yang berada di Indonesia merupakan contoh laut jenis... transgresi pedalaman pertengahan regresi
Lebih terperinciPembentukan Hujan 1 KLIMATOLOGI
Pembentukan Hujan 1 1. Pengukuran dan analisis data hujan 2. Sebaran curah hujan menurut ruang dan waktu 3. Distribusi curah hujan dan penyebaran awan 4. Fenomena iklim (ENSO dan siklon tropis) KLIMATOLOGI
Lebih terperinciSkema proses penerimaan radiasi matahari oleh bumi
Besarnya radiasi yang diserap atau dipantulkan, baik oleh permukaan bumi atau awan berubah-ubah tergantung pada ketebalan awan, kandungan uap air, atau jumlah partikel debu Radiasi datang (100%) Radiasi
Lebih terperinciAPA ITU GLOBAL WARMING???
PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Secara alami CO 2 mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan makhluk hidup. Tumbuhan sebagai salah satu makhluk hidup di bumi memerlukan makanannya untuk
Lebih terperinciPemanasan Global dan Potensial Dampaknya pada Sektor Kelautan di Indonesia
Pemanasan Global dan Potensial Dampaknya pada Sektor Kelautan di Indonesia Agus Setiawan Balai Riset dan Observasi Kelautan Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Badan Penelitian
Lebih terperinciAIR LAUT 1. Salinitas Air Laut
AIR LAUT Air adalah zat pelarut yang bersifat sangat berdaya guna, yang mampu melarutkan zat-zat lain dalam jumlah yang lebih besar dari pada zat cair lain. Sifat ini dapat dilihat dari banyaknya unsur-unsur
Lebih terperinciSTUDI KARAKTERISTIK DAN ALIRAN MASSA AIR PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR DI PERAIRAN SELAT LOMBOK. Oleh: Iriana Ngesti Utami C
STUDI KARAKTERISTIK DAN ALIRAN MASSA AIR PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR DI PERAIRAN SELAT LOMBOK Oleh: Iriana Ngesti Utami C64102052 PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU
Lebih terperinciSifat fisika air. Air O. Rumus molekul kg/m 3, liquid 917 kg/m 3, solid. Kerapatan pada fasa. 100 C ( K) (212ºF) 0 0 C pada 1 atm
Sifat fisika air Rumus molekul Massa molar Volume molar Kerapatan pada fasa Titik Leleh Titik didih Titik Beku Titik triple Kalor jenis Air H 2 O 18.02 g/mol 55,5 mol/ L 1000 kg/m 3, liquid 917 kg/m 3,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1. Kondisi Umum Perairan Selatan Jawa Perairan Selatan Jawa merupakan perairan Indonesia yang terletak di selatan Pulau Jawa yang berhubungan secara langsung dengan Samudera Hindia.
Lebih terperinciSTASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE
STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE KARAKTERISTIK RATA-RATA SUHU MAKSIMUM DAN SUHU MINIMUM STASIUN METEOROLOGI NABIRE TAHUN 2006 2015 OLEH : 1. EUSEBIO ANDRONIKOS SAMPE, S.Tr 2. RIFKI ADIGUNA SUTOWO, S.Tr
Lebih terperinciISSN KONDISI TERUMBU KARANG DI KABUPATEN NIAS DAN KABUPATEN SIMEULUE PASCA SATU TAHUN MEGA TSUNAMI 2004
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan ISSN 1907-0659 STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN
Lebih terperinci4 HASIL DAN PEMBAHASAN
23 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pola Sebaran Suhu Permukaan Laut (SPL) Hasil olahan citra Modis Level 1 yang merupakan data harian dengan tingkat resolusi spasial yang lebih baik yaitu 1 km dapat menggambarkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR PANGKALPINANG, APRIL 2016 KEPALA STASIUN METEOROLOGI KLAS I PANGKALPINANG MOHAMMAD NURHUDA, S.T. NIP
Buletin Prakiraan Musim Kemarau 2016 i KATA PENGANTAR Penyajian prakiraan musim kemarau 2016 di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diterbitkan untuk memberikan informasi kepada masyarakat disamping publikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil dan Verifikasi Hasil simulasi model meliputi sirkulasi arus permukaan rata-rata bulanan dengan periode waktu dari tahun 1996, 1997, dan 1998. Sebelum dianalisis lebih
Lebih terperinciPOLA SEBARAN SALINITAS DAN SUHU DI PERAIRAN TELUK RIAU KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU
POLA SEBARAN SALINITAS DAN SUHU DI PERAIRAN TELUK RIAU KOTA TANJUNGPINANG PROVINSI KEPULAUAN RIAU Jumiarti Mahasiswa Ilmu Kelautan, FIKP UMRAH, opi91@yahoo.com Arief Pratomo Program Studi Ilmu Kelautan,
Lebih terperinciTENAGA GEOLOGI & TEORI-TEORI TEKTONISME. Yuli Ifana Sari, M.Pd.
TENAGA GEOLOGI & TEORI-TEORI TEKTONISME Yuli Ifana Sari, M.Pd. Bentuk Permukaan Bumi di Daratan Bentuk Permukaan Bumi di Lautan TENAGA GEOLOGI Tenaga Endogen Tenaga Eksogen Variasi bentuk Permukaan Bumi
Lebih terperinciLaporan Perjalanan Dinas Chief BRKP-DKP Bagus Hendrajana, Chief FIO Mr Jianjun Liu
Laporan Perjalanan Dinas Chief BRKP-DKP Bagus Hendrajana, Chief FIO Mr Jianjun Liu I. PENDAHULUAN Hujan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh berbagai fenomena iklim yang berkaitan dengan daerah tropis.
Lebih terperinci