PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERVISI SETS PADA KOMPETENSI KEPENDUDUKAN DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN. Oleh:
|
|
- Agus Hermanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ISSN PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERVISI SETS PADA KOMPETENSI KEPENDUDUKAN DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN ABSTRAK Oleh: Abdur Rasyid Universitas Majalengka Pembelajaran IPA pada jenjang MTs belum diajarkan secara terpadu, masih terpisah antara biologi,dan fisika, sehingga IPA dipelajari sebagai konsep yang terpisah-pisah. Pembelajaran IPA belum dikaitkan dengan unsur SETS (Science, Environtment, Technology, Society). Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan perangkat IPA Biologi bervisi SETS, 2) mengukur efektivitas perangkat pembelajaran terhadap hasil belajar, kreatif dan kemampuan komunikasi ilmiah siswa, 3) mengetahui respon atau tanggapan guru dan siswa terhadap pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran. Siswa kelas VII MTs N 1 Cirebon tahun ajaran 2012/2013 sebagai populasi pada penelitian ini. Desain penelitian menggunakan metode true eksperimental design dengan pretes-posttes kontrol group design, sampel diambil menggunakan teknik cluster random sample. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (R &D). Hasil penelitian, meliputi perangkat pembelajaran IPA Biologi bervisi SETS pada kompetensi kependudukan dan permasalahan lingkungan yang dikembangkan memiliki kriteria valid dengan rata-rata skor sebesar 4.0, adanya ketuntasan hasil belajar secara klasikal mencapai (30 siswa), kreativitas siswa yang sangat kreatif sebanyak (30 siswa), berkomunikasi ilmiah (34 siswa) dan respon positif guru dan siswa (38 siswa) terhadap pembelajaran menyatakan senang selama mengikuti pembelajaran. Perlu dikembangkan kerjasama dengan pelajaran lain yang ada kaitanya dengan pelajaran IPA Biologi Bervisi SETS. Kata Kunci: Pengembangan Perangkat Pembelajaran, SETS. PENDAHULUAN Usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia telah dan sedang dilakukan melalui pengaturan yang lebih operasional seperti undang-undang Kemendikbud No.01 tahun 2012 tentang sistem pendidikan nasional dan beberapa peraturan pemerintah sebagai aturan pelaksanaannya, salah satunya adalah Peraturan Pemerintah No.19 tentang standar nasional pendidikan. Kemendikbud (2012) ujian nasional pada dua tahun terakhir menunujukkan bahwa pemahaman siswa tentang mata pelajaran IPA biologi masih belum memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal sebesar 75, rata-rata berkisar sekitar Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan wawancara dengan guru IPA di MTs Madinatunnajah, MTs Al-Hidayah GUPPI, MTs N I dan MTs N 2 dengan strata berbeda di kota Cirebon tahun 2012, diperoleh data bahwa pelajaran IPA masih diajarkan secara terpisah antara biologi dan fisika. Pembelajaran IPA di MTs N cirebon 1 belum diajarkan secara terpadu antara biologi, fisika dan kimia, sebagai konsep materi yang terpisah-pisah. Pengembangan potensi siswa belum dilakukan sepenuhnya oleh guru karena berbagai alasan, mulai dari keterbatasan waktu, sarana, lingkungan belajar sampai pada jumlah siswa dalam kelas yang terlalu banyak. Pembelajaran IPA masih sering menggunkan metode ceramah dan masih monoton pada buku acuan, sehingga proses pembelajaran kurang efektif dan cenderung membosankan terutama pada materi kependudukan dan permasalahan lingkungan. Berdasarkan penelitian (Mulyasa 2008) pembelajaran IPA seharusnya peserta didik mendapatkan pengalaman langsung sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. 1
2 GEMA WIRALODRA VOL.VII No.1 JUNI 2015 Pembelajaran IPA belum dikaitkan dengan unsur SETS (Science, Environment, Technology, Society), sehingga pembelajaran IPA lebih bersifat konseptual, bukan kontekstual. Penelitian Holbrook (2005) menunjukan bahwa sains tidak relevan dalam pandangan siswa dan tidak disukai siswa. Siswa beranggapan bahwa belajar IPA biologi sulit karena terlalu banyak materi hafalanya, dan banyak istilah nama ilmiah yang sulit diingat serta dimengerti, sehingga siswa merasakan bosan dan jenuh terhadap mata pelajaran IPA biologi. Salah satu pembelajaran yang mengaitkan sians teknologi dengan teknologi dengan kehidupan sehari hari adalah pembelajaran bervisi SETS ( Science, Environtment, Technology, and Society) (Binadja 2005). Pengembangan perangkat pembelajaran yang diperlukan saat ini adalah pembelajaran yang inovatif dan kreatif antara lain mengembangkan model perangkat pembelajaran bervisi SETS. Pembelajaran biologi di MTs Negeri 1 cirebon belum menggunakan pendekatan SETS, Oleh sebab itu perlu dikembangkan perangkat bervisi SETS. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengembangkan perangkat pembelajaran IPA bervisi SETS pada materi kependudukan dan permasalahan lingkungan. 2) Mengukur efektifitas perangkat pembelajaran IPA Biologi bervisi SETS pada materi kependudukan dan permasalahan lingkungan terhadap hasil belajar, kreativitas, dan kemampuan berkomunikasi ilmiah siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development- R&D), yang bertujuan menghasilkan n produk berupa perangkat pembelajaran bervisi SETS untuk siswa kelas VII di MTs N 1 Cirebon. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, bahan ajar, dan LKS. Pengambilan sampel sebagai subjek dilakukan dengan cluster random sampling. Produk penelitian ini diujicobakan di kelas VII MTs Negeri Cirebon I. Pada tahun ajaran 2012/2013 terdapat 7 kelas masing-masing 40 orang, sehingga keseluruhan jumlah siswa 280 orang. Subjek uji coba penelitian dilakukan di kelas VII A untuk eksperimen dan VII C untuk kelas kontrol. Penelitian pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk baru dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono 2009). Rancangan penelitian dibagi tiga tahap yaitu: 1) Studi Pendahuluan, 2) Pengembangan, dan 3) Pengujian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar validasi perangkat, lembar observasi kreativitas siswa, lembar observasi kemampuan berkomunikasi ilmiah siswa, tes hasi belajar dan angket respon siswa. Hal tersebut dapat disimpulkan berupa jenis data, metode dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis data. Sugiyono (2009) menyebutkan bahwa pretest-posttes kontrol group design terdapat dua kelompok yang dipilih secara acak, kemudian diberi pretes untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan hasil belajar kognitif antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini didasarkan atas analisis kebutuhan, Hasil wawancara dengan guru bidang IPA biologi kelas VII untuk mengetahui gambaran umum pembelajaran biologi di MTs N 1 Cirebon menunjukan hasil seperti pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Wawancara Mengenai Kondisi Awal Pembelajaran No. Hal Keterangan Metode pembelajaran yang dilakukan selama ini Belum tersedia perangkat pembelajaran IPA yang terpadu Kendala dalam pembelajaran IPA Biologi secara umum Seringkali menggunakan metode ceramah, walau terkadang diskusi. Belum ada, padahal hal ini sangat penting untuk membantu proses belajar agar lebih efektif kendala yang sering terjadi adalah bahwa tidak semua siswa aktif, konsep pembelajaran IPA lebih bersifat konseptual, kurang dikaitkan dengan kehidupan sehari- hari, sehingga cukup mempengaruhi proses serta hasil belajar yang 2
3 ISSN Perlu ataukah tidak untuk membelajarkan materi biologi bervisi SETS dengan cara mengkaitkan pada masalah kehidupan sehari-hari. diperoleh. Perlu, hal ini akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari siswa, sehingga siswa dapat lebih termotivasi. Berdasarkan Tabel 1 hasil wawancara kondisi awal pembelajaran di MTs N 1 kota Cirebon, belum tersedianya perangkat pembelajaran IPA terpadu, pembelajaran bersifat konseptual dan pembelajaran IPA belum dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari terutama bervisi SETS. Hal ini akan berdampak pada pembelajaran sehingga kurang bermakna. Menurut (syah, 2004) Suasana yang jenuh dalam pembelajaran dan kurang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari akan mengurangi proses pemahaman konsep. Solusi untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dikembangkan perangkat pembelajaran IPA biologi bervisi SETS. Berikut adalah identifikasi perangkat pembelajaran berdasarkan studi lapangan di tiga sekolah menengah pertama di Kota Cirebon. Tabel 2. Identifikasi perangkat pembelajaran berdasarkan studi lapangan di MTs N 1 Cirebon, MTs N 2 cirebon, dan MTs GUPPI Cirebon No. 1. Perangkat Pembelajaran Silabus dan RPP Belum tersedia Fakta di lapangan Sialbus dan RPP belum memadukan konsep IPA, kegiatan pembelajaran kurang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Target pengembangan Pemaduan konsep IPA dan mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari (science, Environmnet, Technology, Society) Bahan ajar LKS (lembar kerja siswa) Bahan ajar berisi banyak konsep materi konseptual dan kurangnya aplikasi keterkaitan SETS LKS belum melatih kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari Menciptakan bahan ajar inovatif yang mengaitkan unsur SETS dalam pembelajaranya. LKS bervisi SETS (Science, Environmnet, Technology, Society) Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa pelajaran IPA yang berlangsung di sekolah belum sesuai dengan hakikat IPA. Studi lietratur menunujukan pembelajaran IPA bervisi SETS seharusnya berkaitan dengan fakta fakta yang aktual dan kebenaran yang nyata (Binadja, 2005). Hasil analisis Tabel 3 menunjukan bahwa secara umum perangkat pembelajaran yang digunakan di sekolah belum mampu melatih peserta didik untuk memahami manfaat dari keterkaitan konsep dengan kehidupan sehari-hari. Perangkat pembelajaran juga belum melibatkan peran aktif peserta didik dalam pembelajaran. Selain itu guru kesulitan untuk mengembangkan dan mengaitkan perangkat pembelajaran karena kurangnya pelatihan dari pakar. Perangkat pembelajaran dikembangkan berdasarkan hasil studi pendahuluan yang didukung dengan identifikasi perangkat pembelajaran. Oleh karena itu perlu dikembangkan perangkat pembelajaran IPA terpadu bervisi SETS. 3
4 GEMA WIRALODRA VOL.VII No.1 JUNI 2015 Pengembangan perangkat pembelajaran didasari pada fakta bahwa siswa cenderung pasif dan hasil belajar rendah. Penyebab kesulitan siswa dalam memahami pembelajaran IPA Biologi pada Kependudukan dan permasalahan lingkungan di MTs N 1 Cirebon yaitu siswa kurang mampu mengembangkan kreativitas dan komunikasi ilmiah. Dengan adanya pembelajaran bervisi SETS, kreativitas dan komunikasi ilmiah siswa meningkat, ini dapat dilihat dari hasil tes hasil belajar dan hasil pengamatan. Perangkat pembelajaran yang digunakan sudah sesuai kriteria perangkat pembelajaran yang baik dan tidak hanya mengacu pada satu sumber saja tetapi masih membutuhkan media penunjang pembelajaran, guru dan siswa di sekolah menengah membutuhkan media yang dapat menunjang proses pembelajaran. Media diperlukan agar menarik minat siswa sehingga siswa menjadi lebih aktif dan pembelajaran menjadi lebih efektif. Katarzyna (2006) menyatakan bahwa penggunaan ICT dalam pembelajaran Biologi serta pengembangan bahan ajarnya dapat dilakukan dengan mempertimbangkan struktur kurikulum, kognif siswa, dan prinsip pengajaran. Salah satu kriteria untuk menentukan dipakai tidaknya suatu perangkat pembelajaran adalah hasil validasi oleh ahli. Validasi perangkat pembelajaran dalam penelitian ini ditentukan oleh hasil pakar IPA terpadu yaitu 1). Prof. Dr. Sri Mulyani ES., M. Pd., pakar SETS yaitu 2). Prof Achmad Binadja, A.Pt., Ph.D, dan 3). Ipin Aripin. M. Pd. Secara umum hasil validasi ahli terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan berkriteria valid (Tabel 3) Tabel 3. Rekapitulasi hasil validasi ahli perangkat pembelajaran Rata-rata hasil validasi No Validator Silabus RPP Bahan LKS Ajar , , , Jumlah ,5 11,2 11,3 Rata-rata ,9 Kriteria Sangat valid Sangat valid Valid Valid Jenis validitas yang diukur adalah validitas konstruk dan validitas isi. Menurut Sudijono (2006) Validitas isi adalah validitas yang diperoleh setelah melakukan penganalisaan, penelusuran atau pengujian sesuai isi kurikulum. Perbaikan perangkat pembelajaran secara umum mencangkup keterkaitan unsur SETS yang seharusnya dibahas secara menyeluruh misalnya, RPP,LKS, dan bahan ajar yang direvisi dengan mengaitkan implikasi satu unsur SETS dengan unsur lain. Dalam melakukan revisi perangkat pembelajaran, peneliti mengikuti saran-saran serta petunjuk validator. Tabel 4. Revisi draf perangkat pembelajaran kependudukan dan permasalahan lingkungan No Perangkat Revisi Perbaikan 1. Silabus Silabus dan RPP tidak disertai dengan matrik keterkaitan unsur SETS Materi perlu diuraikan secara garis besar Alokasi waktu 4 x 45 menit Kurangnya keterkaitan unsur SETS Pembuatan matrik keberadaan unsur SETS Menambahkan materi secara garis besar Alokasi waktu 4 x 40 menit Menambahkan keterkaitan unsur SETS 2. RPP Alokasi waktu yg kurang sesuai Kurang karakter Diperinci waktu dalam kegiatan pembelajaran Sudah ditambahi karakter SETS 4
5 ISSN Bahan Ajar terutama unsur SETS dalam kegiatan pembelajaran Penjelasan ciri-ciri udara,air dan tanah Rubrik penilaian belum ada Modul pembelajaran kurang mengena unsur SETS nya Implikasi SETS kurang Revisi Penulisan Dilengkapi dengan daftar pustaka 4. LKS Revisi petunjuk dan identitas Pertanyaan terkait unsur SETS masih kurang Identitas untuk kelompok tidak ada dengan masing-masing aitem dalam kegiatan pembelajaran Lebih dispesifisikkan lagi udara yang berpolusi, air yang (keruh,berwarna, dan berbau), tanah yang tercemar (berbagai sampah organik maupun non organik) Sudah ditambah rubrik penilaian Sudah diperbaiki modul yang berhubungan dengan SETS terlampir Memberi contoh pengaplikasian unsur SETS dalam kehidupan sehari -harisudah disesuaikan dengan EYD Sudah dilengkapi dengan daftar pustaka Ditambahkan petunjuk pengerjaan LKS dan identitas Menambah pertanyaan pertanyaan yang mewakili permasalahan yang dapat dikaji implikasinya dalam SETS Ditambahkan kolom untuk identitas kelompok Berdasarkan tabel 4. dapat diketahui bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, Bahan ajar, dan LKS mengalami beberapa revisi berdasarkan penilaian validator. Jenis validitas yang diukur adalah validitas konstruk dan validitas isi. Menurut Sudijono (2006) Validitas isi adalah validitas yang diperoleh setelah melakukan penganalisaan, penelusuran atau pengujian sesuai isi kurikulum. Keterkaitan unsur Science, Environtment, Technology, Society diperjelas dan tidak didominasi salah satu unsur saja. Hasil belajar adalah indikator adanya perubahan tingkah laku siswa (Sadiman 2010). Hasil belajar siswa diambil dengan melakukan pretest, posttest dan portofolio nilai tugas. Hasil belajar siswa merupakan akumulasi antara nilai lembar diskusi siswa dan nilai laporan pada saat pembelajaran. Target yang ingin dicapai yaitu,nilai minimal 75. Nilai 75 dipilih karena nilai tersebut merupakan standar ketuntasan batas minimal untuk kompetensi dasar kelas VII MTs Negeri 1 Cirebon. Nilai akumulasi menunjukkan sebanyak 30 siswa tuntas pada kelas VII-A dan tidak ada yang tuntas siswa pada kelas VII-C. Terdapat perbedaan hasil dikarenakan peserta didik masih butuh penyesuaian untuk mengenal pengertian dan contoh-contoh implikasi SETS. Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh aktivitas, minat, dan motivasi serta cara belajar, melainkan juga karakteristik dan intelegensi. Hal ini sesuai dengan pendapat Suparno (2001) bahwa berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Hasil ketuntasan belajar siswa bisa dilihat pada Gambar
6 Jumlah Siswa Jumlah Siswa GEMA WIRALODRA VOL.VII No.1 JUNI Tuntas Tidak tuntas Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Gambar 4.1 Ketuntasan Hasil Belajar Gambar 4.1 terlihat ketuntasan belajar kelas eksperimen yang mencapai ketuntasan belajar minimal (KKM) adalah 30 siswa, sedangkan siswa kelas kontrol yang mencapai ketuntasan belajar minimal 75 (KKM) adalah tidak ada. Pada kegiatan belajar kelas kontrol tidak menggunakan perangkat pembelajaran IPA Biologi bervisi SETS. Menurut Minarti (2012), bahwa perangkat IPA Terpadu bervisi SETS berbasis Edutaainment pada tema pencernaan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Rekapitulasi kreativitas siswa yang berkriteria baik 16 siswa dan sangat baik 24 siswa pada kelas eksperimen. kreativitas merupakan suatu konstruk multidimensi yang terdiri dari dimensi kognitif (berpikir kreatif), dimensi afektif (sikap dan kepribadian) dan dimensi psikomotor (keterampilan kreatif) serta kemampuan kemampuan dalam memperinci atau elaborasi (Munandar, 2003). Hal ini menunjukkan bahwa indikator penelitian telah tercapai. Berikut gambar persentase kreativitas siswa kelas kontrol dan eksperimen Gambar Kelas kontrol Kelas eksperimen Sangat baik baik Kurang baik Rekapitulasi Kreativitas Siswa Gambar 4.2 Rekapitulasi Kreativitas Siswa Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa dari kelas VII-A dan VII-C siswa yang kreatif mencapai katagori sangat baik 24 siswa, katagori baik 16 siswa pada kelas eksperimen dan 25 siswa berkatagori baik dari kelas kontrol. Hal ini dikarenakan setiap siswa memiliki tingkat ke kreativitas yang berbeda-beda. Selain itu metode dan suasana pembelajaran berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Menurut Kartikasami (2013) menyatakan model pembelajaran (Number Head Together) NHT dengan berpendekatan SETS dapat meningkatkan kreativitas siswa karena guru memberikan beberapa kebebasan bagi siswa. Presentase kemampuan komunikasi 6
7 Jumlah Siswa Jumlah Siswa ISSN ilmiah siswa yang berkriteria baik dan sangat baik pada kelas eksperimen. Hal ini menunjukkan bahwa indikator penelitian telah tercapai Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Sangat Baik Baik Kurang baik Rekapitulasi Komunikasi Ilmiah Gambar 4.3 Rekapitulasi Kemampuan Berkomunikasi Ilmiah Siswa Menurut Sadiman (2010), bahwa proses belajar mengajar adalah sebagai proses komunikasi. Berdasarkan Gambar 4.3 persentase kemampuan komunikasi ilmiah siswa kelas Eksperimen berkriteria sangat baik 24 siswa, dan 16 siswa berkriteria baik. Pada kelas kontrol 18 siswa berkriteria baik sedangkan 22 siswa berkriteria kurang baik. Terjadi perbedaan dikarenakan pada saat pembelajaran siswa di kelas kontrol pasif hal ini merupakan dampak dari suasana pembelajaran yang monoton. Penelitian Holbrook (2005) menunjukan bahwa sains tidak relevan dalam pandangan siswa dan tidak disukai siswa. Hasil rekapitulasi respon siswa, rata-rata presentase siswa yang memberikan tanggapan sangat baik di kelas eksperimen sebesar 38 siswa dan di kelas kontrol sebesar 36 siswa. Presentase rekapitulasi jumlah respon siswa yang berkriteria baik dan sangat baik dapat dilihat pada Gambar Kelas kontrol Respon Siswa Kelas eksperimen Baik Kurang Baik Gambar 4.4 Data Respon Siswa Terhadap Pembelajaran Kompetensi Kependudukan dan Permasalahan Lingkungan Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa hasil respon siswa terhadap pembelajaran bervisi SETS pada kelas eksperimen yang menunjukkan kriteria sangat baik sebesar sebanyak 38 siswa. Pada kelas kontrol yang menunjukan tanggapan sangat baik sebanyak 36 siswa. Dalam pembelajaran praktikum merupakan suatu bagian yang terintegrasi dengan pembelajaran teori. Kegiatan praktikum mempunyai peran yang sangat besar bagi keberhasilan proses pembelajaran, tiga bentuk keterampilan dapat dicapai melalui proses pembelajaran praktikum. Ketiga keterampilan tersebut adalah keterampilan kognitif, psikomotor, dan afektif (Surtikanti et al. 2001). 7
8 GEMA WIRALODRA VOL.VII No.1 JUNI 2015 Dengan keterampilan kognitif siswa dapat memahami teori lebih dalam. Dengan keterampilan psikomotor, siswa dapat bekerja dalam melakukan suatu percobaan. Dengan keterampilan afektif siswa belajar dengan bekerja sama maupun mandiri. SIMPULAN Dari hasil penelitian mengenai pengembangan perangkat pembelajaran IPA biologi bervisi SETS materi kependudukan dan permasalahan lingkungan. 1. Pengembangan perangkat pembelajaran IPA Biologi Bervisi SETS materi kependudukan dan permasalahan lingkungan yang diuji kelayakannya menunjukkan bahwa silabus, RPP, bahan ajar, dan LKS layak digunakan sebagai perangkat pembelajaran dengan skor masing - masing Silabus (4.3), RPP (4.1), Bahan Ajar (4.0), dan LKS (3.9) dari skor maksimal (5.0) 2. Perangkat pembelajaran IPA Biologi bervisi SETS materi kependudukan dan permasalahan lingkungan efektif diterapkan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata ketuntasan hasil belajar secara klasikal yang mencapai 30 dari (40 siswa), kreativitas siswa yang mencapai Kreativitas sangat kreatif sebesar 30 dari (40siswa). Sebanyak sepuluh aspek kreativitas yang diamati semuanya dilaksanakan dengan tingkat ketercapaian sangat baik 34 siswa. kemampuan berkomunikasi ilmiah siswa terhadap pembelajaran berkriteria baik 27 siswa. Penerapan perangkat pembelajaran IPA Biologi bervisi SETS pada kompetensi kependudukan dan permasalahan lingkungan dapat menumbuhkan kemampuan berkomunikasi ilmiah secara baik. 3. Guru dan siswa memberi respon positif terhadap pembelajaran, sebagian besar 38 siswa menyatakan senang selama mengikuti pembelajaran IPA Biologi bervisi SETS pada materi pokok kependudukan dan permasalahan lingkungan DAFTAR PUSTAKA Binadja, A SETS (Science, Environment, Technology dan society) dan Pembelajaran Biologi. MIPA UNNES Semarang Pedoman Praktis Pengembangan Bahan Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2004 Bervisi dan Berpendekatan SETS. Laboratorium SETS Universitas Negeri Semarang. Holbrook, J. B Assessing the Science-Society relation: The case of US National Science Foundation s second merit review criterion (Versi Elektronik). Technology in Society. 27: Kartikasasmi, H Penerapan Model Pembelajaran NHT dengan Pendekatan SETS pada Materi Cahaya untuk mengembangkan Kreativitas Siswa. Unnes Physics Education Journal. 2(1). Kemendikbud Undang-Undang RI Nomor 01 Tahun 2012 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Minarti, I Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Bervisi SETS Berbasis Edutainment pada tema Pencernaan. Jurnal of Inovative Science Education. 1(2): 1-8. Potyrala, K Improvement of Students cognitive skills with the help of a computer in: Biological and Environmental Education (Versi Elektronik). Department of Biology Didactics, 5(1). Sadiman, Arif. S Media pendidikan pengertian, pengembangan, dan pemanfaatan. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada. Sudijono, A Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : CV Alfabeta. Surtikanti, H. Adisendjaja, Y. H. dan Fitriani, A Pola/CaraBelajar: Penerapan Metode Penemuan (Discovery dan Inquiri) pada Kegiatan Laboratorium Biokimia di Jurusan Pendidikan Biologi. Jurnal Pengajaran 2 (1): Syah, muhibbin Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada` 8
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERVISI SETS KOMPETENSI EKOLOGI DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS.
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERVISI SETS KOMPETENSI EKOLOGI DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Abdur Rasyid 1 1 Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka Jln.
Lebih terperinciPengembangan Media Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia Berbasis Multimedia
Wacana Didaktika Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia Berbasis Multimedia Oleh Sugianto ABSTRAK Salah satu faktor yang penghambat proses belajar mengajar adalah adanya hambatan psikologis,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI MELALUI MODEL JOYFUL LEARNING. Oleh: Sugianto Universitas Wiralodra
ISSN 1693-7945 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS TEKNOLOGI DAN INFORMASI MELALUI MODEL JOYFUL LEARNING ABSTRAK Oleh: Sugianto Universitas Wiralodra Proses pembelajaran biologi menggunakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERVISI SETS BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILL DAN PEMAHAMAN KONSEP
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERVISI SETS BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILL DAN PEMAHAMAN KONSEP Abdur Rasyid Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka Jln. KH. Abdul
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KARAKTER PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT Sri Mulyani, Cece Rakhmat, Asep Saepulrohman Program S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL GRUP INVESTIGASI BERVISI SETS DI SEKOLAH DASAR
Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENERAPAN MODEL GRUP INVESTIGASI BERVISI SETS DI SEKOLAH DASAR Herniwati Wahid 1 Universitas Cokroaminoto Palopo 1 herniwati.wahid@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah modul pembelajaran biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
67 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian pengembangan. Atau yang dikenal dengan istilah Reseach and Development ( R & D ) Metode
Lebih terperinciJournal of Innovative Science Education PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA BERBASIS MASALAH BERVISI SETS
JISE 2 (1) (2013) Journal of Innovative Science Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jise PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA BERBASIS MASALAH BERVISI SETS Maria Sundus Retno
Lebih terperinci2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR HAK CIPTA... ii HALAMAN PENGESAHAN TESIS... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAK... v BAB I PENDAHULUAN... 1
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI GERAK DI SMP NEGERI 27 BANJARMASIN Mauizatil Rusjiah, M. Arifuddin J, dan Andi Ichsan M Program Studi
Lebih terperinciKETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA
KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA (Integrasi dengan IPA Terpadu) Siraj, M.Pd 1) 1 Dosen STKIP
Lebih terperinciRetno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi. Abstrak
HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Retno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Sains Universitas Muhammadiyah Semarang
PENGARUH PENGGUNAAN PENDEKATAN POE (PREDICT-OBSERVE-EXPLAIN) BERVISI SETS POKOK BAHASAN REAKSI REDOKS Andari Puji Astuti 1, Subiyanto 2, Ahmad Binadja 3 123 Pendidikan Kimia, FMIPA, Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU
PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU TEMA PEMANASAN GLOBAL BERBASIS KOMIK DI SMPN 4 DELANGGU Kristanti 1), Widha Sunarno 2), Cari 3) 1 tantiwidodo@gmail.com 2 widhasunarno@gmail.com 3 carinln@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciPENELITIAN PEMBELAJARAN BERBASIS SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY) DALAM PENDIDIKAN SAINS
PENELITIAN PEMBELAJARAN BERBASIS SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY) DALAM PENDIDIKAN SAINS YULISTIANA yulistianabio@gmail.com Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Teknik, Matematika
Lebih terperinciPENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III
Pengembangan Handout Pembelajaran Tematik untuk Siswa SD (Retno Ningtyas,dkk) PENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Retno Ningtyas dan Tri Nova Hasti Yunianta Program
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com
Lebih terperinciProgram Studi PPKN FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo
Jurnal Publikasi Pendidikan http://ojs.unm.ac.id/index.php/pubpend Volume 7 Nomor 3, Oktober 2017 p-issn 2088-2092 e-issn 2548-6721 Submitted : 13/09/2017 Reviewed : 09/09/2017 Accepted : 09/09/2017 Published
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA TERPADU BERBASIS MODEL CONNECTED TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII MTs N YOGYAKARTA II Sulistiyawati dan Erwin Fertina Jurusan Pendidikan Biologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SETS UNTUK MENINGKATKAN COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING SKILLS SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN CAHAYA
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SETS UNTUK MENINGKATKAN COLLABORATIVE PROBLEM SOLVING SKILLS SISWA SMP PADA POKOK BAHASAN CAHAYA 1) Khatriya Tiffani Tamimiya, 2) Agus Abdul Gani, 2) Pramudya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan
32 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Research and Development adalah penelitian yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting terutama dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang penting terutama dalam pembangunan bangsa dan negara. Dalam proses pendidikan terdapat proses yang disebut dengan pembelajaran yang
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA PERMAINAN TRUTH AND DARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA DENGAN VISI SETS
230 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 230-235 PENGARUH MEDIA PERMAINAN TRUTH AND DARE TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA DENGAN VISI SETS Sigit Priatmoko, Achmad Binadja, Seli
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN KOLABORASI KONSTRUKTIF DAN INKUIRI BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP
476 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.2, 2009, hlm 476-483 PEMBELAJARAN KIMIA MENGGUNAKAN KOLABORASI KONSTRUKTIF DAN INKUIRI BERORIENTASI CHEMO-ENTREPRENEURSHIP Supartono, Saptorini, Dian Sri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai
Lebih terperinciSaintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?
PENDAHULUAN Tujuan utama dalam proses pembelajaran adalah tercapainya tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, guru dituntut untuk merancang suatu pembelajaran yang efektif. Pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tahap pengembangan dan tahap validasi produk awal dilakukan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Uji coba terbatas dan uji
Lebih terperinciJCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017,
JCAE, Journal of Chemistry And Education, Vol. 1, No.1, 2017, 65-72 65 PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING BERVISI SETS TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR LARUTAN PENYANGGA SISWA KELAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peranan pendidikan dalam kehidupan manusia sangatlah penting. Dengan pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, Euis Sugiarti : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1
ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN PDEODE (PREDICT-DISCUSS-EXPLAIN-OBSERVE-DISCUSS- EXPLAIN) DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PELUANG KELAS IX SMP N 12 TANJABTIM
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERORIENTASI SETS PADA MATERI POKOK ZAT ADITIF MAKANAN DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET WITH SETS ORIENTATION AT FOOD ADDITIVE MATTER Dayinta Yulia Apsari dan Ismono
Lebih terperinciPENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN Latifah Kurnia, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika
Lebih terperinciUnnes Science Education Journal METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN SCIENCE,ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY DAN MEDIA QUESTION CARD
USEJ 1 (2) (2012) Unnes Science Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/usej METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN SCIENCE,ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, SOCIETY DAN MEDIA QUESTION CARD Vivi Nurul
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian
21 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Tujuan pengembangan ini adalah membuat produk berupa LKS berbasis penemuan
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA Eva M. Ginting dan Harin Sundari Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI UJI ZAT MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI SMA Sri Mahdini 1), Upik Yelianti 1), Retni S. Budiarti ) 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP
Lebih terperinciPERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG
Artikel Skripsi PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciPenerapan modul pembelajaran learning cycle pada materi momentum dan impuls
Seminar Nasional Quantum #25 (2018) 2477-1511 (5pp) Papers seminar.uad.ac.id/index.php/quantum Penerapan modul pembelajaran learning cycle pada materi momentum dan impuls Sardan K. Yallie 1, dan Mursalin
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN ULAR TANGGA REDOKS SEBAGAI MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT BERVISI SETS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA
458 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 3 No.2, 2009, hlm 458-462 PENGARUH PENGGUNAAN ULAR TANGGA REDOKS SEBAGAI MEDIA CHEMO-EDUTAINMENT BERVISI SETS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA Sri Mursiti, Achmad
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat beberapa komponen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar dalam pendidikan merupakan segi yang penting dalam meningkatkan kualitas dan kemajuan pendidikan, oleh karena itu pengadaan pembaharuan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Cica Aisyah Nurlatifah 1, Tuti Kurniati 2, Meti Maspupah
Lebih terperinciMELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK
MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK EXERCISING SCIENCE PROCESS SKILLS THROUGH IMPLEMENTATION INQUIRY
Lebih terperinciYuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti*** No. Hp:
1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK DENGAN PENDEKATAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY (SETS) PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI SMA Yuni Permata Sari*, Rini**, Rasmiwetti***
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu bentuk upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Semakin meningkat kualitas suatu pendidikan, maka kualitas
Lebih terperinciPeran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA II 2016 "Peran Pendidik dan Ilmuwan dalam Menghadapi MEA" Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA, IKIP PGRI Madiun Madiun, 28 Mei 2016 Makalah Pendamping Peran Pendidik
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII Dian Susanti, Wignyo Winarko, Nyamik Rahayu S. Universitas Kanjuruhan Malang diansanyen@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY DISERTAI CONCEPT MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMPN 1 KEBAKKRAMAT
PENERAPAN SCIENCE TECHNOLOGY SOCIETY DISERTAI CONCEPT MAP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN SIKAP PEDULI LINGKUNGAN SISWA SMPN 1 KEBAKKRAMAT SKRIPSI Oleh: IVA YUNI LISTIANI NIM K4308094 FAKULTAS KEGURUAN
Lebih terperinciJoyful Learning Journal
JLJ 2 (3) (2013) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN SETS PADA KELAS V Isti Nur Hayanah Sri Hartati, Desi Wulandari
Lebih terperinciPENERAPAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY) PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL
PENERAPAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS SETS (SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY AND SOCIETY) PADA MATERI PEMANASAN GLOBAL Yuli Apriliani Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi
A. Jenis dan Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu atau quasy experiment. Penelitian quasy experiment memiliki variabel kontrol, tetapi tidak
Lebih terperinciPENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN
PENGEMBANGAN ALAT PENILAIAN BERBASIS KETERAMPILAN GENERIK SAINS PADA PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN Rahma Widiantie 1, Lilis Lismaya 2 1,2 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Kuningan Email: rahmawidiantie@gmail.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian dan pengembangan (Research and Developmnent/ R&D). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian pengembangan Subject Spesific Pedagogy (SSP) ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Sugiyono (2016:30) mengartikan metode penelitian
Lebih terperinciKata kunci: Perangkat pembelajaran, keterampilan berkomunikasi, pembelajaran diskusi kelas
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA FISIKA BERORIENTASI KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN DISKUSI KELAS DI SMP NEGERI 13 BANJARMASIN Pipit Puspita Mayangsari, Zainuddin, dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan. Fokusnya adalah pengembangan perangkat pembelajaran dengan pendekatan Model-Eliciting Activities
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cihaurgeulis 2 Bandung. Subjek
44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cihaurgeulis 2 Bandung. Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 70 orang siswa,
Lebih terperinciKata Kunci :Outdoor Learning, Resitasi, Integrasi, Hasil Belajar Siswa
PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR LARNING DIINTEGRASI DENGAN METODE PEMBELAJARAN RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 BINTAUNA (Pada Mata Pelajaran Geografi Materi Lingkungan
Lebih terperinciAutomotive Science and Education Journal
ze ASEJ 3 (2) (2014) Automotive Science and Education Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/asej IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK
Lebih terperinciSkripsi. Oleh NURFITRIYANA NIM Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENCEMARAN UDARA KELAS X SMA SANTA MARIA TANJUNGPINANG Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciJournal of Primary Education
JPE 1 (2) (2012) Journal of Primary Education http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jpe PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERPENDEKATAN SETS BERKARAKTER Rahayu Setyati Prodi Pendidikan Dasar,
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh
Lebih terperinciKata Kunci: Model Pembelajaran Inkuiri, Hidrolisis Garam
Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia ISSN: 2541-0849 e-issn: 2548-1398 Vol. 2, No 8 Agustus 2017 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN HIDROLISIS GARAM DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK
Lebih terperinciTERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD DENGAN POKOK BAHASAN ENERGI
TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD DENGAN POKOK BAHASAN ENERGI Erfinia Deca Christiani,S.Pd., M.Pd Staf Pengajar Universitas Panca Marga Probolinggo erphinia12@gmail.com (diterima: 21.12.2014,
Lebih terperinciPenerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA
Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA Linda Aprilia, Sri Mulyaningsih Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian
24 III. METODE PENELITIAN A. Setting Pengembangan Metode penelitian ini yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah dikembangkan perangkat pembelajaran
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC
PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF PPKN KELAS VII SISWA SMP NEGERI 5 TANJUNG PANDAN KABUPATEN BELITUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 ARTIKEL SKRIPSI Oleh :
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Mita Soviana 1), Syifa ul Gummah 2), L. Habiburahman 3) 1) Pemerhati Program Studi Pendidikan Fisika, FPMIPA IKIP
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Desain penelitian Metode penelitian ini adalah research and development atau penelitian pengembangan. Pengembangan yang dimaksud adalah pembuatan bahan ajar berupa LKS yang Bermuatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuasi eksperimen
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest nonequivalent control group design. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Dikatakan kuasi eksperimen karena subjek penelitian tidak diacak sepenuhnya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen adalah penelitian yang mendekati eksperimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, MASYARAKAT) DI SMP
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBASIS SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, MASYARAKAT) DI SMP 1) Defrin Yuniar Kartika Sari, 2) Sri Wahyuni, 2) Bambang Supriadi 1) Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciPengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Realistic Mathematics Education (RME) Untuk Siswa SMP Materi Teorema Pythagoras Sukmo Purwo Diharto
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
497 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA Sri Rahayu a, Antonius Tri Widodo b, Supartono b a SMA Negeri 1 Cirebon b Jurusan Kimia FMIPA
Lebih terperinciLembaran Ilmu Kependidikan
LIK 43 (1) (2014) Lembaran Ilmu Kependidikan http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/lik PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BERVISI SETS KOMPETENSI TERKAIT PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT ORGAN TUMBUHAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental
73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (Quasi Experimental Design) dengan disain matching pretest-posttest control group design yaitu menggunakan
Lebih terperinciBerdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24
1 PENDAHULUAN Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan (Research and Development). Hal ini dikarenakan penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan media pembelajaran modul virtual yang digunakan diadaptasi dari model penelitian dan pengembangan Borg and Gall yang secara skematik tahapan
Lebih terperinciPERMAINAN KIMIA KOTAK KATIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR
PERMAINAN KIMIA KOTAK KATIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI SISTEM PERIODIK UNSUR Rusly Hidayah 1, Suprianto 1, dan Alis Rahmawati 1 1 Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciUJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1
UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP Muhamad Kurnia Sugandi 1 1 Prodi Pendidikan Biologi Universitas Majalengka Jln. KH. Abdul Halim No. 103,
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DISERTAI DENGAN KEGIATAN DEMONSTRASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASAM, BASA, DAN GARAM
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 2 No. 2 Tahun 2013 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING
Lebih terperinciSKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD
PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP KEMAMPUAN MENGKLASIFIKASI HEWAN BERDASARKAN JENIS MAKANAN PADA SISWA KELAS IV SDN GURAH I KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan
Lebih terperinciElok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Tlp: , Abstrak
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBI) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA DAN GARAM Elok Mufidah dan Amaria Jurusan Kimia FMIPA Universitas
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 4 ISSN : Model, SETS, Listrik Statis, Hasil Belajar
IMPLEMENTASI MODEL SETS (SCIENCE ENVIRONMENT TECHNOLOGY SOCIETY) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 13 PALU Yulyana Darmini, Kamaluddin dan Hendrik A.
Lebih terperinciPENERAPAN MULTIMEDIA BERBASIS FLASH
PENERAPAN MULTIMEDIA BERBASIS FLASH PADA KONSEP BIOTEKNOLOGI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XII IPA 3 SMAN 6 CIREBON TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Wawan Trisnawan SMAN 6 Cirebon, Jawa Barat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian
III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian pengembangan. Pada penelitian pengembangan ini dikembangkan perangkat pembelajaran sains
Lebih terperinciPengembangan modul IPA fisika berbasis inkuiri terbimbing untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa
SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA III 2017 "Etnosains dan Peranannya Dalam Menguatkan Karakter Bangsa" Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERISTAS PGRI Madiun Madiun, 15 Juli 2017 94 Makalah Pendamping
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain
30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan adalah Quasi Experimental dengan desain penelitian the matching only pretest-posttest control group design (Fraenkel
Lebih terperinciSeminar Nasional Pendidikan Sains II UKSW
PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI PENDEKATAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) DALAM UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA Krisma Widi Wardani 1, Ananda Laksmi Ekawati²
Lebih terperinciPengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis dengan Menggunakan Model Discovery Learning di SMAN 5 Banjarmasin
Jurnal Fisika FLUX Volume 13, Nomor 2, Agustus 2016 ISSN : 1829-796X (print); 2514-1713(online) http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php/f/ Pengembangan Modul Fisika pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP TENTANG CIRI-CIRI LINGKUNGAN SEHAT DAN TIDAK SEHATSISWA KELAS III SDN 1 KERTOSONO KABUPATEN TRENGGALEK
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN Indah Mentari, Zainuddin, dan Andi Ichsan Mahardika Program
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research
23 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development). Produk yang dikembangkan adalah LKS berbasis inkuiri. Pengembangan
Lebih terperinciHASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI
244 Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, Vol. 2, No. 1, 2008, hlm 244-249 HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN METODE THINK-PAIR-SHARE DAN METODE EKSPOSITORI Wisnu Sunarto, Woro Sumarni, Eli
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR
PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR Ninik Handayani Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, UNIVERSITAS JEMBER ninikhandayani27@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENGARUH PENERAPAN QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Oleh : FAISAL IMAM PRASETYO K4308035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinci