BAB II. Kerangka Teori dan Focus of Interest

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II. Kerangka Teori dan Focus of Interest"

Transkripsi

1 BAB II Kerangka Teori dan Focus of Interest A. Periklanan Menurut Santoso (2002) seperti dikutip oleh Muffarih (2015 : 3) Periklanan sebagai kata dasar Iklan berangkat dari bahasa arab I lan, yang kemudian dilafalkan oleh orang Indonesia dengan sebutan iklan. Pada beberapa dekade yang lalu, sebenarnya kita mengenal ada dua penyebutan dalam memahami periklanan, yang pertama iklan itu sendiri yang mengadopsi dadi bahasa Arab, dan advertesi yang mengambil dari bahasa Inggris maupun Belanda. Iklan atau advertising dalam bahasa inggris berasal dari bahasa latin yaitu advertere yang berarti mengalihkan perhatian sehingga advertising dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat mengalihkan perhatian khalayak terhadap sesuatu. Maka inti dari periklanan terletak pada bagaimana usaha mengalihkan khalayak agar nantinya memperhatikan atau perhatian pada suatu yang ingin menjadi tujuan kita. Banyak definisi tentang periklanan, beberapa mengatakan bahwa inti dari periklanan adalah mengumumkan sesuatu dengan menciptakan kesadaran dalam benak khalayak. Definisi yang lain mengatakan bahwa iklan adalah memberikan informasi sekaligus membujuk khalayak. Dari banyaknya definisi tentang periklanan, ada beberapa definisi periklanan menurut para ahli yang mewakili keseluruhan definisi iklan. 6

2 7 Menurut Institute of Practitioners in Advertising (IPA) menyebutkan bahwa periklanan adalah mengupayakan suatu pesan penjualan yang sepersuasif mungkin kepada calon pembeli yang paling tepat atas suatu produk berupa barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah murahnya (Santosa, 2002). Selain itu Adapun pengertian Periklanan menurut beberapa ahli antara lain : 1. Menurut Kotler (1999): Segala macam bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau nonpersonal layanan dibayar oleh sponsor tertentu. 2. Menurut Wells (1992): Iklan adalan non-personal komuinikasi dibayar oleh sponsor menggunakan media massa membujuk dan mempengaruhi penonton. 3. Menurut Gilson & Berkman (1980): Iklan merupakan media komunikasi persuasif yang dirancang untuk menghasilkan respon dan membantu untuk mencapai tujuan objektivitas atau pemasaran. Dalam pengertian periklanan diatas, dapat dipahami bahwa ciri khas iklan adalah tidak hanya mengalihkan perhatian saja namun paling penting adalah bagaimana proses pengalihan perhatian tersebut merujuk pada gaya persuasif. Namun tetap ada ciri ciri dan kelebihan iklan yang dapat dikemukakan :

3 8 a) Public Presentation : sifat publik iklan memberi semacam legitimasi pada produk dan mengesankan penawaran yang terstandarisasi. Banyak orang akan menerima pesan yang sama. b) Pervasiveness : Pemasar bisa mengulang ulang pesan yang sama melalui iklan. Dengan iklan, pembeli bisa menerima dan membandingkan pesan dari berbagai perusahaan yang bersaing. c) Smplified expresiveness : iklan memberi peluang untuk mendramatisir perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, bunyi dan warna. d) Impersonality : Audiens tidak wajib menaruh perhatian atau merespon iklan. Iklan lebih merupakan monolog di depan audiens, bukan sebuah dialog dengan audiens. Iklan dapat dipakai untuk membangun citra jangka panjang sebuah produk atau seketika bisa mendorong terjadinya penjualan. Secara efisien, iklan mampu menjangkau calon pembeli walau letaknya berjauhan. Iklan bentuk tertentu (misalnya, iklan TV) menuntut anggaran besar, sementara bentuk lainnya (iklan baris di koran) dapat dilakukan dengan anggaran sangat kecil. Iklan produk bisa berdampak pada penjualannya, hanya semata mata karena produknya diiklannkan. Sebagian konsumen masih percaya bahwa merek yang diiklankan secara besar besaran sudah pasti menawarkan good value.

4 9 B. Tujuan dan Fungsi Iklan Sebagaimana dinyatakan oleh Suhandang (2010 : 60) aspek terpenting dalam setiap upaya manajemen adalah mengembangkan tujuan yang berarti. Iklan mempunyai beberapa fungsi tujuan antara lain. Pertama, berfungsi sebagai alat komunikasi. Ia memberi tahu pengambilan keputusan tingkat bawah bagaimana cara melaksanakan tugasnya dengan tepat. Juga menetapkan saluran pengarahan lain. Ide ide baru yang berasal dari tingkat bawah bisa diterjemahkan dan dikomunikasikan dalam konteks tujuan. Dengan cara demikian tujuan dapat direkayasa sebagai alternatif yang bisa dikemukakan. Kedua, menentukan standar (patokan) bagi para pengambil keputusan, terutama dalam pemilihan salah satu dari sekian banyak alternatif kampanye iklan yang ada. Dalam hal ini, berdasarkan tujuan yang dirumuskan bisa mengambil keputusan yang tepat guna pencapaian tujuan akhir usaha organisasi yang telah ditentukan semula. Ketiga, menilai hasil yang diperoleh. Jadi melalui uji cara kerja tujuan dimaksudkan dapat dinilai kesimpulan suatu kegiatan kampanye melalui iklannya. Fungsi tersebut secara tidak langsung menyatakan bahwa hasil kampanye dimaksud bisa diukur oleh tujuan dengan cara menghubungkan jenis-jenis kegiatannya dengan tujuan yang telah ditentukan. Di akhir kampanye ikuran tersebut dapat digunakan untuk menilai berhasil tidaknya kampanye tersebut.

5 10 Jadi, perusahaan atau petugas pemasaran harus mempertimbangkan penetapan tujuan berdasarkan sikap dan pemikiran konsumen dalam hal memenuhi keinginan dan keperluannya pada saat dihadapkan kepada barang atau jasa yang ditawarkan lewat iklan. Setelah khalayak dikenali, langkah selanjutnya yang harus diambil adalah menentukan kegiatan kampanye yang sempirna sehingga konsumen dapat dikatakan akan menanggapi melalui suatu hirarki efek. Hirarki dimaksud adalah sikap khalayak yang merupakan rangkaian tingkat kesiapan calon pembeli, dari awal mengetahui adanya barang atau jasa yang ditawarkan sampai dengan melakukan tindakan akhir terhadap barang atau jasa tersebut, baik mencoba maupun menggunakan atau memilikinya (Lavidge, 1961 : 61). Adapun hirarki efek dimaksud terdiri atas : 1. Awareness ( Mengetahui/menyadari), yaitu tahap dimana konsumen bisa mengenal dan mengingat barang atau jasa yang ditawarkan, minimal mengingat mereknya. 2. Interest (Perhatian/minat), ialah tahap dimana terjadi peningkatan keinginan konsumen untuk mempelajari beberapa keistimewaan barang atau jasa dari merk yang ditawarkan. 3. Evaluation (Penilaian), yakni tahap penilaian konsumen terhadap barang ayau jasa dari merk yang ditawarkan itu, sesuai dengan perasaan yang diharapkan.

6 11 4. Trial (Percobaan), yaitu tahap dimana timbul kesungguhan konsumen untuk mengawali pembelian dalam rangka mencoba memakai barang atau jasa dari merk yang ditawarkan tersebut. 5. Adoption (Pengadopsian), ialah tahap dimana konsumen merasakan perlunya membeli kembali dan menggunakan atau seterusnya meakai barang atau jasa dari merk tersebut, setelah memperoleh pengalaman yang menyenangkan pada awal pembelian tadi. Dalam hal ini pula perlu diperhatikan bahwa periklanan pada dasarnya merupakan komunikasi beresensi persuasi. Jadi tujuan akhir yang hakiki dari penyusunan iklan dimaksud adalah kegiatan komunikasi untuk menjangkau khalayak tertentu, agar mereka dapat membantu memperluas serta menyebarkan informasinya, dan mempergunakannya selama mungkin. Para konsumen tidak selalu bisa mengubah dirinya secara tiba tiba dari insan yang tidak tertarik menjadi pembeli yang berkeyakinan. Mereka melakukan langkah langkah tertentu sebelum membeli suatu barang atau jasa. Umumnya mereka bergerak dari keadaan tidak tahu tentang barang atau jasa. Umumnya mereka bergerak dari keadaan tidak tahu tentang barang atau jasa yang dihadapi atau dilihatnya menjadi tahu dan kemudian mengenalinya, menyukainya, memilihnya, menerima, dan akhirnya mebeli barang atau jasa yang dimaksud.

7 12 C. Sifat dan Jenis Iklan Dilihat dari sifatnya, iklan dibagi menjadi dua; yakni iklan Above the line (ATL) atau media lini atas, dan Below the line (BTL) atau media lini bawah. Perbedaannya terletak pada pola pembayaranny, media lini atas adalah iklan yang dibebani agency commission fee yang telah disepakati. Di Indonesia agency commission fee ditentukan oleh PPPI (Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia) yaitu 17,5% dari netto (Santoso, 2009). Awalnya komisi kepada klien ditagih diluar apa yang dikerjakan oleh agensi. Karena sering terjadi permasalahan, maka muncul ide untuk membuat aturan commision fee kepada agensi yang dimasukkan total keseluruhan tagihan. Agensi periklanan mengambil keuntungan jasa sekitar 12% hingga 17,5%. Jenis media lini atas adalah TVC, billboard, iklan dibioskop, iklan radio, iklan media cetak seperti koran dan iklan majalah. Sedangkan media lini bawah (BTL) adalah iklan iklan yang proses kerjanya hanya dibebani oleh produksi dan jasa (Santoso, 2009). Agensi periklanan mengambil keuntungan dari iklan iklan BTL dengan memanfaatkan jasa desain dan biaya produksi. Atau menyediakan event organizer, jasa penyewaan stand pameran dan sebagainya. Karena BTL cenderung produksi dan jasanya menggunakan sumberdaya lokal. Iklan iklan yang termasuk lini bawah adalah spanduk, neon box, flayer, brosur,direct mail, umbul umbul, balon iklan, mobil iklan, baliho dan sebagainya.

8 13 D. Strategi Media Menurut Kertamukti, (2015 : ) Terdapat banyak media iklan yang bisa dipakai dalam suatu kampanye periklanan. Memilih media yang tepat untuk pekerjaan tertentu kadang mudah dan merupakan unsur rutin, tetapi di lain waktu sulit dan teramat membingungkan. Kunci utama di balik perencanaan media dan pemilihan media adalah cara pembelanjaan dana iklan. Pemilihan media akan menentukan seberapa baiknya uang itu dibelanjakan dan seberapa jauh pengiklan menerima nilai. Merencanakan dan memeriksa pilihan yang dibuat merupakan tanggung jawab yang besar. Perencanaan media merupakan investasi keuangan seperti juga pengeluaran komersial lainnya, dan harus tunduk kepada prinsip prinsip investasi. perencanaan media mencakup dua tahap : 1. Perencanaan dan pengembangan pemilihan media yang efektif. 2. Membeli media yang dipilih. Media adalah salah satu bagian dari proses periklanan. Proses periklanan adalah komunikasi, di mana tujuannya adalah berkomunikasi dengan : a. Orang yang tepat b. Tempat yang tepat c. Waktu yang tepat d. Pesan yang tepat e. Sarana yang tepat

9 14 Orang yang tepat, adalah mereka yang memiliki kemungkinan besar untuk membeli atau mempergunakan produk atau jasa klien kita dan mungkin telah atau akan menggunakannya. Tempat yang tepat, mungkin dalam lingkup internasional, nasional, regional atau suatu tempat yang ditentukan di mana dapat ditentukan dari tempatkonsumen atau tempat produk/ jasa klien tersedia. Waktu yang tepat, mungkin sepanjang tahun, bulan, minggu atau hari. Dapat juga pada suatu pengenalan atau promosi penjualan maupun daur pembelian ( buying cycle ). Pesan yang tepat, adalah pesan yang mampu memotivasi para sasaran untuk membeli/menggunakan produk jasa klien dengan cara yang benar. Seperti halnya pemilihan pesan dapat dilakukan setelah mendapatkan pesan pesan yang dibuat secara kreatif. Iklan yang baik berfokus pada suatu penjualan inti. Sarana yang tepat, adalah metode komunikasi terbaik dengan kontak personal, penggunaan jasa Humas atau penggunaan teknologi iklan di media. Perhatikan bahwa lima tujuan tersebut tidak satu pun berbicara tentang biaya iklan karena biaya periklanan tergantung dengan tujuan suatu kampanye periklanan.

10 15 E. Iklan Media Cetak Media iklan menjadi salah satu elemen yang penting dalam melakukan pemasaran produk berupa barang maupun jasa. Yang dimaksud dengan media iklan sendiri adalah berbagai sarana komunikasi yang dipakai perusahaan untuk mengantarkan dan menyebar luaskan pesan kepada target pasar yang dituju. Menurut William Wells, John Burne & Sandra Moriarty pada tahun 2009 (Kertamukti, 2015 : 85 ) Media adalah sarana komunikasi yang membawa pesan-pesan dari pengiklan kepada konsumennya. Ada banyak media iklan yang dapat digunakan untuk mendongkrak promosi penjualan, salah satunya adalah media cetak. Media cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan. Bahan baku dasarnya maupun sarana penyampaian pesannya menggunakan kertas ataupun sejenisnya. Ia dapat berbentuk sebagai dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang telah diubah dalam kata-kata, gambar maupun foto yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat menarik perhatian publik. Iklan di media cetak baik itu yang terdapat dalam surat kabar maupun majalah, memiliki karakteristik sebagai berikut. 1. Tergolong praktis, cepat, dengan harga terjangkau. 2. Daya jangkau dan edar surat kabar dapat sampai pelosok. Perkembangan zaman telah menciptakan segmentasi, dan megidentifikasi surat kabar dan majalah menurut karakteritik sosial pendidikan pembacanya.

11 16 3. Peranan jenis huruf, ukuran, aspek lay out turut menentukan keberhasilan iklan. 4. Dapat bertahan, tidak satu kali lalu habis. Beberapa bentuk media iklan yang termasuk dalam iklan media cetak diantaranya adalah : 1. Iklan Koran dan Surat Kabar Seperti dikutip oleh Kertamukti (2015 : 138) Iklan Koran/ Surat Kabar merupakan salah satu bentuk iklan yang penempatannya berada di halaman koran/surat kabar. Biasanya koran terbit harian dan memiliki pangsa pasarnya sendiri, ada koran nasional, koran daerah, koran bisnis dan lain-lain. Bentuk iklan di koran juga bisa beragam, ada iklan kecik, baris, iklan display, advetorial dan iklan suplemen. Di dalam memasang iklan di koran harus diperhatikan masalah harga. Harga ruang iklan akan sangat menentukan dalam pemilihan tempat di ruang koran. Secara umum pertimbangan pemilihan surat kabar didasarkan pada : a. Jangkauan Khalayak Jangkauan khalayak meliputi area terbit dari surat yang bersangkutan. Surat kabar dari area terbitnya bisa dibagi dalam surak kabar lokal, regional, nasional dan internasional.

12 17 Selain dari areannya, surat kabar mempertimbangkan penggunaan bahasa (daerah, nasional dan internasional) sesuai dengan sasaran khalayak yang dituju. b. Jumlah Oplah Oplah adalah jumlah eksemplar surat yang muncul setiap kali terbit. Asumsi yang digunakan adalah semakin banyak jumlah oplahnya maka surat kabar tersebut akan semakin banyak dibaca orang. Contoh : Harian Kedaulatan Rakyat dan Harian Berita Nasional sama sama surat kabar yang terbit di Yogyakarta. Keduanya sebagai sesama surat kabar lokal mempunyai jumlah oplah yang berbeda sebagai pertimbangan bagi lembaga dalam menentukan prioritas hubungan dengan media. c. Profil Pembaca Selain jangkauan khalayak dan jumlah oplah, profil pembaca merupakan pertimbangan yang sangat penting bagi lembaga yang ingin memverivikasi publiknya dengan audiens media massa. Jika profil pembaca yang notabene merupakan pasar dari media tersebut sama atau paling tidak mempunyai karakteristik mirip dengan publik dari lembaga yang diwakili humas yang bersangkutan, maka media tersebut layak dipilih sebagai salah satu prioritas program media relations. Profil pembaca media massa, media cetak pada khususnya biasanya ditinjau berdasarkan :

13 18 1) Jenis Kelamin 2) Usia Pembaca 3) Tingkat Pendidikan 4) Profesi 5) Tingkat Penghasilan Sedangkan dalam pemilihan jenis media, media surat kabar harian mempunyai kelebihan dan kelemahan sebagai berikut : Kelebihan : a) Market Coverage Surat kabar dapat menjangkau daerah daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasarnya baik lokal, regional maupun nasional. Namun demikian, harus disesuaikan antara sasaran informasi dengan profil pembaca surat kabar yang akan digunakan. b) Positive Consumer Attitudes Konsumen atau audien pada umumnya memandang surat kabar memuat hal hal aktual yang perlu segerab diketahuai ileh khalayak pembacanya. c) Flexibility Lembaga atau instansi bebas memilih media yang akan dikirimi press release atau diundang dalam acara dengan pers

14 19 disesuaikan dengan kepentingan lembaga yang bersangkutan sesuai khalayak yang diinginkan. Kelemahan : a) Short Life Span Walaupun jangkauannya bersifat massal tapi biasanya berita surat kabar mempunyai masa basi sangat singkat yaitu 24 jam. b) Clutter Manajemen surat kabar yang tidak baik berkaitan dengan isi dan tata letak bisa mengacaukan mata dan daya serap pembaca yang sangat mungkin akan melemahkan pengaruh informasi. c) Limited coverage of certain groups Sekalipun sirkulasi surat kabar sangat luas, namun beberapa kelompok audiens tertentu tidak bisa terlayani dengan baik karena segmentasi setiap surat kabar berbeda beda sesuai sasaran konsumen masing masing media. 2. Iklan Majalah, merupakan media iklan yang berada di halaan majalah. Majalah sebenarnya hampir sama dengan koran, perbedaanya banyak terlihat pada bentuk yang berbeda, bahan kertas lebih eksklusif, desain layout, dan biasanya memiliki segmen pasar tertentu dan terbit sebulan sekali.

15 20 Kelebihan : a) Khalayak sasaran spesifik Majalah mempunyai kemampuan menjangkau segmen pasar tertentu yang sifatnya khusus dan tidak bisa di jangkau oleh media lain. Spesifikasi majalah sangat bervariasi mulai dari penggolongan berdasarkan umur yang memunculkan majalah anak anak, remaja, dan dewasa ; berdasarkan jenis kelamin memunculkan majalah khusus wanita dan majalah khusus pria ; berdasarkan profesi memunculkan majalah politik, teknik, agrobisnis dan lain lain. Dengan adanya segmentasi yang spesifik ini akan memudahkan organisasi untuk memilih media yang paling tepat sebagai sarana publikasi. b) Penerimaa Khalayak Indormasi yang disampaikan akan mencapai sasaran khalayak yang mempunyai prestise sejajar dengan prestise majalah yang bersangkutan. c) Long Life Span Majalah mempunyai usia edar paling panjang dibanding media cetak lainnya. Majalah bahkan sering disimpan selama bertahun tahun sebagai referensi. Majalah juga mampu menjangkau khalayak sebanyak banyaknya dari satu pembeli karena dibaca oleh semua anggota keluarga, teman, relasi, kolega pembeli dan sebagainya.

16 21 d) Kualitas Visual Kualitas visual majalah sangat prima karena pada umumnya dicetak pada kertas berkualitas tinggi. Kebanyakan majalah dapat menyajikan tata warna, reproduksi foto dengan sangat baik. Kekurangan : a) Distribusi Banyak majalah yang peredarannya di pasar sangat lambat, karena tidak mempunyai jaringan distribusi yang baik. Ditambah lagi, beberapa keterbatasan dalam media majalah ini. Pertama, berbeda dengan televisi dan radio yang sifatnya mengganggu perhatian konsumen. Keterbatasan kedua adalah tenggang waktu yang lama (long lead time). F. Agensi Periklanan Agensi periklanan atau biro iklan menjadi bagian yang penting dalam pelibatan promosi sebuah produk atau jasa, seperti membuat pesan dan mengirimkan pesan iklan melalui saluran yang dipilih kepada khalayak sasaran. Dalam situasi tatap muka sangat sulit menciptakan pesan yang membuat orang lain mengerti, bahkan sulit lagi berkomunikasi dengan audiens yang heterogen melalui media non personal. Dalam pembagian kerjanya, agen periklanan menyuplai perusahaan perusahaan dengan kecakapan berkomunikasi melalui media. Seperti kita lihat mereka mendekati para pengiklan untuk menentukan apa yang harus diutarakan tentang produk, merek, atau pelayanannya, dan kemudian menyarankan

17 22 cara untuk menyampaikannya. Dalam sebuah biro iklan terdapat beberapa divisi pelayanan (Shimp, 2000 : 412) : 1. Divisi Kreatif Divisi kreatif terdiri dari copywriter, orang produksi, dan para direktur kreatif, semuanya bertanggung jawab terhadap pengembangan naskah periklanan serta berbagai kampanye untuk melayani kepentingan para klien terbaik mereka. Tugas dari bagian kreatif biro iklan adalah mengembangkan kampanye kampanye kliennya yang ditujukan pada pasar sasaran spesifik, yang di desain untuk mencapai tujuan yang spesifik, serta untuk mencapai tujuan tujuan tersebut dalam anggaran yang terbatas. 2. Divisi Media Bagian biro iklan ini diberi tanggung jawab untuk menyeleksi media iklan yang terbaik guna menjangkau pasar sasaran klien, mencapai tujuan, serta menyesuaikannya dengan anggaran. Orang yang berada pada divisi media ini bertanggung jawab untuk mengembangkan keseluruhan strategi media, serta mengadakan sarana spesifik di dalam media tertentu yang telah diseleksi oleh para perencana media dan disetujui oleh klien. Kompleksitas belanja media memerlukan analisis komputer serta riset yang terus menerus tentang ketersediaan dan biaya biaya pemasangan iklan media yang harganya berubah ubah.

18 23 3. Divisi Riset Biro biro iklan mempekerjakan para spesialis riset yang mempelajari kebiasaan membeli dari para pelanggan klien mereka, preferensi pembeliannya, serta respon respon pelanggan terhadap konsep periklanan dan iklan iklan yang sudah jadi. Kelompok terarah menanyai orang orang di mall, studi etnografis oleh para antropolog terlatih, serta akuisi data riset gabungan perusahaan, hanyalah sebagian jasa yang dilakukan oleh para spesialis riset biro iklan. 4. Divisi Manajemen Penanggung jawab (Account Manager) Biro iklan ini menyajikan mekanisme untuk menghubungkan biro iklan dengan klien. Para manajer tanggung jawab (Account Manager) bertindak sebagai penghubung hingga klien tidak perlu berinteraksi secara langsung dengan beberapa divisi jasa dan spesialis yang berbeda. Para Account Executive terlibat dalam pembuatan keputusan taktis secara kontak sehari hari dengan para manajer merek serta personel klien lainnya. Para Account Executive bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kepentingan klien, perhatiannya serta preferensinya memiliki suara dalam biro iklan, serta tugas yang diberikan sedang dikerjakan sesuai schedule. Para Account Executive bertanggung jawab pada supervisor manajemen untuk mendapatkan klien baru untuk biro iklannya serta bekerja dengan para klien pada tingkat yang lebih strategik. Para account executive adalah pasangan supervisor manajemen.

19 24 Pada perkembangannya, agensi periklanan menjadi bagian yang penting dalam dunia pemasaran, terutama dalam mempromosikan sebuah produk atau jasa. Agensi periklanan menjadi institusi profesional yang fokus dalam bidang komunikasi pemasaran. Beberapa agensi periklanan mengambil semua layanan full service di mana agensi periklanan mengambil semua layanan kampanye sebuah produk dari riset, kreatif, produksi, hingga media planning dan media buying-nya (Muffarih, 2015 : 83). Berikut jenis layanan dalam perusahaan agensi periklanan (Nugroho, 2014) : 1. Full Service Agensi periklanan dengan pelayanan full service biasanya adalah perusahaan periklanan yang sudah mapan dan besar. Karena pelayanan penuh, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang tidak sedikit, dan tentu saja manajemen yang lebih kompleks dan lebih rumit. Biasanya agensi periklanan yang menggunakan layanan full service mempunyai banyak anak perusahaan yang melayani bidang bidang lain yang nantinya mendukung satu layanan kampanye sebuah produk. anak perusahaan bisa perusahaan riset media, production house, design studio, dan sebagainya, yang kesemuanya mendukung satu pelayanan kampanye sebuah produk. perusahaan iklan dengan jenis pelayanan seperti ini biasanya merupakan perusahaan besar,

20 25 multinasional, dan sering memegang projek iklan produk besar dan global. 2. Medium Cara kerjanya sama dengan agensi periklanan dengan layanan full service, hanya saja pada jenis pelayanan medium tidak semua merupakan tenaga tetap perusahaan, sebagian adalah freelencer yang disewa untuk mengerjakan sebuah produk atau beberapa produk. tenaga kerja model seperti ini hanya dikontrak untuk satu kampanye selesai, mereka akan dilepas. Sebagian orang lebih suka dengan menjadi freelencer, selain tidak terikat oleh satu perusahaan, dengan menjadi freelencer, mereka lebih punya kebebasan bertemu dengan banyak orang baru dan terus menambah pengalaman baru. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi kalangan freelencer di dunia periklanan. 3. Business to Business Agensi periklanan dengan tipe pelayanan seperti ini lebih mengkhususkan pada pelayanan antar perusahaan. Kliennya adalah perusahaan, konsumennya pun sama yakni perusahaan. Selain model pelayanan, agensi periklanan juga mempunyai beberapa tipe, seperti berikut ; a. The Global Agency Seperti namanya, agensi tipe ini merupakan agensi periklanan dengan tingkat global. kliennya juga perusahaan multinasional

21 26 yang produknya dipasarkan dalam level global. Agensi periklanan dengan level global ini merupakan agensi periklanan multinasional, berdiri diberbagai negara. Selain itu agensi periklanan ini juga berjaringan dalam level regional kawasan. Sebagai kliennya ditunjuk oleh kantor pusatnya atau kantor regional kawasan. b. The International Affiliate Agensi periklanan luar negeri yang melakukan afiliasi dengan agensi periklanan lokal untuk mengerjakan proyek kampanye bersama. Pada hakekatnya, afiliasi ini untuk mendekatkan perusahaan multinasional pada agensi periklanan lokal, agar kemudian proyek bisa dikerjakan oleh agensi periklanan lokal. Sedangkan agensi luar negeri yang berpatner hanya sebagai silent partner. c. The Local Agency Local agency merupakan agensi periklanan yang didirikan di dalam negeri dan kesemuanya adalah orang lokal. Agensi lokal kebanyakan juga memegang proyek iklan produk produk lokal. 4. Media Specialist Adalah agensi periklanan yang memfokuskan dirinya pada perencanaan dan pembelian media. Dengan cara menawarkan strategi penempatan media dan penjadwalannya. Kerja spesialis media ini

22 27 tidak hanya menawarkannya kepada klien, namun juga kepada agensi periklanan yang tidak mempunyai departemen media. Sebagaimana gambaran cara kerja agensi periklanan ; Direktur pelayanan kepada klien ( director client service) membawahi account manager yang membawahi account executive dan account planning dan riset. Divisi ini adalah divisi yang langsung berhubungan dengan klien dan agensi periklanan. Tugasnya mengetahui apa yang diinginkan dari klien serta mendapatkan berbagai informasi produk kepada klien. Account manager bertanggung jawab terhadap atasannya tentang apapun yang terkait dengan klien yang ditangani. Perlu pula diketahui dibeberapa agensi periklanan strategic planner atau sebutan lain account planner dibuat dalam divisi yang berbeda, namun ada pula yang dibuat dalam satu divisi bersama Account executive. Director creative, adalah divisi lain setelah director client service, tugasnya membuat karya kreatif iklan. Umumnya divisi kreatif terdiri dari 2 tim, yakni copywriter (naskah iklan) dan art director (direktor seni). Copywriter tugasnya membuat naskah iklan, membuat headline, tagline dan sebagainya. Direktor seni tugasnya adalah bertanggung jawab secara seni karya yang nanti dihasilkan agar terlihat menarik, indah dan diterima khalayak. Selanjutnya adalah director media, director media adalah orang yang bertanggung jawab mengurusi pemasangan iklan di media serta pembayarannya. Di divisi

23 28 media ini, tim secara kreatif memilih media yang strategis, menganalisa serta memilih dan membayar iklan. Efektifitas dalam memilih media sebagai bagian dari strategi yang sangat dibutuhkan dalam devisi ini. Selanjutnya adalah internal service yang tugasnya mengurusi jalannya manajerial internal perusahaan iklan. Sub divisinya bermacam macam, seperti bagian sumberdaya manusia (HRD), bagian traffic yang bertugas memantau televisi atau media lain apakah iklan yang kita pasang sudah tayang atau belum. Dan sebagainya. G. Account Executive Account executive adalah orang yang bertanggung jawab membina hubungan yang baik antara perusahaan iklan dengan kliennya. Sedangkan kegiatan yang dilakukan Account executive dalam membina hubungan baik antara perusahaan iklan dengan klien disebut dengan account service. Perusahaan periklanan dapat memiliki satu atau lebih staf Account executive tergantung besar kecilnya klien yang bertugas sebagai penghubung antara perusahaan iklan dengan klien. Seorang Account executive bertanggung jawab untuk memahami kebutuhan pemasaran dan promosi pemasang iklan dan menginterpretasikan kebutuhan itu kepada personel perusahaan iklan. Ia bertugas mengkoordinasikan kegiatan perusahaan iklan dalam merencanakan, menciptakan ide kreatif, dan memproduksi iklan. Seorang Account executive juga bertugas

24 29 mempresentasikan rekomendasi yang diberikan perusahaan iklan untuk mendapatkan persetujuan klien. Sebagai aktor utama dalam hubungan kerjanya antara klien dan perusahaan iklan, seorang Account executive harus memahami mengenai seluk beluk usaha yang digeluti kliennya dan mampu mengomunikasikan hal tersebut kepada para personel perusahaan iklan yang terlibat dan bertanggung jawab terhadap proyek yang dipercayakan klien kepadanya. Seorang Account executive yang ideal adalah orang yang memiliki latar belakang pemasaran yang kuat dan juga memiliki pemahaman yang mendalam terhadap setiap tahap proses periklanan. H. Account Executive Departemen Media Dalam sebuah biro iklan, Departemen media pun juga memiliki divisi Account Executive. Tugas dan fungsi Account Executive di media, antara lain mencari klien yang akan memasangkan iklan di media tersebut, kemudian melakukan negosiasi mengenai harga hingga mendapatkan kesepakatan dengan klien. Tidak jarang klien yang ingin memasangkan iklan sering mengeluh terhadap harga pemasangan iklan di media, hal ini menjadi salah satu tantangan bagi Account Executive di media untuk memiliki kemampuan negosiasi serta komunikasi yang baik. Jika diibaratkan, seorang Account Executive di Departemen Media ini adalah sebagai jembatan antara klien dan media. Kaki kiri berada di klien dan kaki kanan berada di media tempat ia bekerja. Hal ini bisa di sebut dengan istilah Media Placement.

25 30 Departemen media ini sesungguhnya terdiri dari Media Planner, Media Buyer, dan Media Director. Tetapi karena keterbatasan Sumber Daya Manusia, kebijakan serta wilayah kerja Biro Iklan maka Departemen Media ini hanya dipegang oleh seorang Account Executive bagian Media. Selain itu, karena servis yang di berikan biro iklan hanya berupa Media Placement dan tidak memberikan servis sebagai konsultan media, maka biro tidak memerlukan seorang Media Planner maupun Media Konsultan. Account Executive bagian Media inilah Yang nantinya bertugas menghandle semua proyek yang berhubungan dengan media terutama media cetak. Selain itu Account Executive bagian Media juga bertanggung jawab untuk mencari klien, menempatkan dan mengevaluasi media apa, kapan, dan berapa sering pesan iklan itu harus dimuat untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Secara umum, Account Executive bagian media sama halnya dengan Account Executive pada umumnya, jika Account Executive bertugas menjembatani klien dengan perusahaan yang didalamnya ada beberapa divisi, maka berbeda dengan Account Executive bagian media yang hanya bertugas menjembatani klien dengan media yang di pilih untuk menempatkan iklan.

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 13 MODUL Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Below The Line DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Marcomm/Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Iklan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari sistem ekonomi dan sosial masyarakat modern. Hal ini dapat dilihat, bahwa iklan sudah berkembang menjadi sistem

Lebih terperinci

MEDIA PLANNING & MEDIA BUYING

MEDIA PLANNING & MEDIA BUYING Modul ke: 04Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, MEDIA PLANNING & MEDIA BUYING Media-Media Periklanan S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING MEDIA-MEDIA PERIKLANAN M E D I

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Alur Kerja Marcomm / Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

Marcomm Management DEFINISI AGEN PERIKLANAN. Berliani Ardha, SE, M.Si

Marcomm Management DEFINISI AGEN PERIKLANAN. Berliani Ardha, SE, M.Si Modul ke: Marcomm Management DEFINISI AGEN PERIKLANAN Fakultas Komunikasi Program Studi Advertising & Marketing communication www.mercubuana.ac.id Berliani Ardha, SE, M.Si Asters get their name from the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik dan menjaga loyalitas konsumen, salah satunya melalui iklan.

BAB I PENDAHULUAN. menarik dan menjaga loyalitas konsumen, salah satunya melalui iklan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang semakin pesat pada era modern ini menuntut perusahaan untuk menjaga kelangsungan kegiatan ekonomi yang dijalankannya. Masing-masing perusahaan

Lebih terperinci

Marcomm Management RUANG LINGKUP BISNIS JASA PENDUKUNG EKSTERNAL MARCOMM/ADVERTISING AGENCY. Berliani Ardha, SE, M.Si

Marcomm Management RUANG LINGKUP BISNIS JASA PENDUKUNG EKSTERNAL MARCOMM/ADVERTISING AGENCY. Berliani Ardha, SE, M.Si Modul ke: Marcomm Management RUANG LINGKUP BISNIS JASA PENDUKUNG EKSTERNAL MARCOMM/ADVERTISING AGENCY Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Pada pertemuan ini, pembahasan focus kepada materi-materi komunikasi untuk pemasaran terpadu, yang antara lain meliputi : 1. Advertising ( Periklanan ) 2. Sales promotion

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 3 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN PROSES PERIKLANAN DESKRIPSI Pembahasan pada modul ini meliputi tahap-tahap

Lebih terperinci

PERTEMUAN SESI 3 MATA KULIAH MEDIA BUYING TELKOM UNIVERSITY TEAM TEACHING: ITCA ISTIA WAHYUNI YUNI MOGOT

PERTEMUAN SESI 3 MATA KULIAH MEDIA BUYING TELKOM UNIVERSITY TEAM TEACHING: ITCA ISTIA WAHYUNI YUNI MOGOT PERTEMUAN SESI 3 MATA KULIAH MEDIA BUYING TELKOM UNIVERSITY TEAM TEACHING: ITCA ISTIA WAHYUNI YUNI MOGOT Hubungan antara Klien dengan biro Organisasi Biro Iklan: 1) Jasa Kreatif: Tugas dari bagian kreatif

Lebih terperinci

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 9&10 MODUL Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Periklanan DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. Definisi komunikasi menurut beberapa ahli : memahami dan mengerti (Rogers & O. Lawrence Kincaid).

BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST. Definisi komunikasi menurut beberapa ahli : memahami dan mengerti (Rogers & O. Lawrence Kincaid). BAB II KERANGKA TEORI DAN FOCUS OF INTEREST A. Komunikasi Definisi komunikasi menurut beberapa ahli : 1. Komunikasi merupakan suatu interaksi dimana terdapat dua orang atau lebih yang sedang membangun

Lebih terperinci

Pesan : Pesan Penjualan dari produsen selaku komunkator yang ditujukan kepada konsumen selaku komunikan

Pesan : Pesan Penjualan dari produsen selaku komunkator yang ditujukan kepada konsumen selaku komunikan Karakteristik MEDIA Media merupakan sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan dan menyebarluaskan pesan-pesan iklan. Pesan : Pesan Penjualan dari produsen selaku komunkator yang ditujukan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan beragam, mulai dari bentuk komunikasi satu arah

Lebih terperinci

IKLAN-LINI-ATAS DAN IKLAN-LINI-BAWAH

IKLAN-LINI-ATAS DAN IKLAN-LINI-BAWAH MEDIA PERIKLANAN IKLAN-LINI-ATAS DAN IKLAN-LINI-BAWAH Perusahaan/ institusi menggunakan berbagai media periklanan untuk mempromosikan produknya. Terdapat dikotomi/ pemisahan antara berbagai jenis media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kota maupun daerah. Iklan sudah berkembang menjadi sistem

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kota maupun daerah. Iklan sudah berkembang menjadi sistem digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era modern ini semakin kuat saja persaingan antar perusahaanperusahaan. Misalnya perusahaan iklan yang tidak terlalu banyak dilirik oleh sebagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasangnya yang berupa peningkatan image atau penjualan suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pemasangnya yang berupa peningkatan image atau penjualan suatu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Periklanan Periklanan (advertising) adalah salah satu bentuk komunikasi massa yang bersifat komersil dan non personal dengan tujuan untuk menimbulkan kegiatan tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luas. Iklan juga sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, kita mengenal

BAB I PENDAHULUAN. luas. Iklan juga sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, kita mengenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas oleh banyak orang, hal ini kemungkinan karena jangkauanya yang luas.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain

BAB V PEMBAHASAN. pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain 80 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan implikasi dan interpretasi dari hasil analisis data yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Pembahsan dilakukan dengan melihat hubungan kausalitas yang

Lebih terperinci

Konsep-Konsep Periklanan

Konsep-Konsep Periklanan Modul 11 Konsep-Konsep Periklanan Tujuan Instruksional Khusus: Mahasiswa diharapkan dapat mengerti dan memahami tentang dunia periklanan. 1. Pendahuluan Kita telah berkenalan dengan semiotik sambil menerapkannya

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Media Planning & Buying

Mata Kuliah - Media Planning & Buying Mata Kuliah - Media Planning & Buying Modul ke: Faktor Strategi & Bauran Media Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Faktor strategi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga dapat

Lebih terperinci

Account Management. KULIAH 2 Agen Periklanan. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si. Life is really simple, but we insist on making it complicated.

Account Management. KULIAH 2 Agen Periklanan. BERLIANI ARDHA, SE, M.Si. Life is really simple, but we insist on making it complicated. Modul ke: Account Management KULIAH 2 Agen Periklanan Fakultas FIKOM BERLIANI ARDHA, SE, M.Si Program Studi MARKOM www.mercubuana.ac.id Life is really simple, but we insist on making it complicated. Confucius

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bauran Pemasaran Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel yang dapat dikendalikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

MEDIA PLANNING & MEDIA BUYING

MEDIA PLANNING & MEDIA BUYING Modul ke: 09Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, MEDIA PLANNING & MEDIA BUYING Perencanaan dan Pembelian Media Iklan Surat Kabar S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING Karakter

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada

BAB II URAIAN TEORITIS. berbagai metode untuk mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa kepada BAB II URAIAN TEORITIS A. Pengertian Promosi dan Bauran Promosi Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para konsumen dan calon potensial konsumen. Bauran promosi meliputi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Patau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan

BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL. Patau jasa, untuk mempengaruhi pendapat publik, memenangkan dukungan BAB II TINJAUAN KONSEPTUAL 2.1 Pengertian Iklan Iklan merupakan setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seorang pembeli potensial dan mempromosikan penjual suatu produk Patau jasa, untuk

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si

MODUL MANAJEMEN PERIKLANAN (3 SKS) Oleh : Drs. Hardiyanto, M.Si PERTEMUAN 2 FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA, JAKARTA MODUL AN (3 SKS) Oleh : POKOK BAHASAN Bidang-bidang pekerjaan periklanan DESKRIPSI Pembahasan pada modul ini meliputi bidang-bidang

Lebih terperinci

PERIKLANAN. (Chapter 1, Perkenalan Periklanan)

PERIKLANAN. (Chapter 1, Perkenalan Periklanan) PERIKLANAN (, Perkenalan Periklanan) Apa itu periklanan? Periklanan itu simpel. Periklanan adalah tentang membuat sebuah pesan dan mengirim pesan tersebut kepada seseorang, dengan harapan mereka akan bereaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer

BAB I PENDAHULUAN. (mobil, komputer, handycraft), sampai wedding pun tersedia. Event Organizer BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Event Organizer yang diartikan sebagai penyedia jasa profesional penyelenggara acara merupakan salah satu bagian dari gaya hidup masyarakat modern. Event Organizer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Periklanan merupakan salah satu alat komunikasi yang memerlukan media dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Periklanan merupakan salah satu alat komunikasi yang memerlukan media dalam 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Periklanan merupakan salah satu alat komunikasi yang memerlukan media dalam penyampaian pesan iklan. Media iklan dapat dibedakan berdasarkan penggunaan media iklannya

Lebih terperinci

Dalam persaingan tersebut ada beberapa perusahaan yang tidak dapat bertahan (survive), karena tidak dapat bersaing dengan perusahaan pesaing

Dalam persaingan tersebut ada beberapa perusahaan yang tidak dapat bertahan (survive), karena tidak dapat bersaing dengan perusahaan pesaing BAB 1 PENDAH LILIAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini telah mempunyai dampak terhadap pesatnya perubahan kemajuan teknologi. Persaingan antar perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Penelitian Perkembangan bisnis media di Indonesia, khususnya surat kabar dalam beberapa tahun terakhir sangat menarik untuk diamati. karena surat kabar sekarang mampu

Lebih terperinci

BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY)

BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY) BIRO IKLAN BIRO IKLAN (ADVERTISING AGENCY) Dapat diartikan sebagai suatu perusahaan jasa yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Promosi Pada kegiatan pemasaran terdapat suatu kegiatan yang mempunyai peran penting dalam mengkomunikasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, kegiatan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media

BAB I PENDAHULUAN. dan dampaknya bagi perusahaan adalah semakin beragam pilihan jenis media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran berbagai media saat ini, baik cetak maupun elektronik semakin memperlihatkan persaingan yang ketat di Indonesia. Arah media semakin bersaing dan dampaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak media massa dikenal mampu menjangkau khalayak dengan wilayah yang luas, pertumbuhan media dari waktu kewaktu semakin menunjukan peningkatan. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 terdapat universitas di seluruh indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan sektor jasa pendidikan tinggi dalam memperebutkan calon mahasiswa semakin ketat. hal tersebut ditandai dengan munculnya perguruan tinggi baik negeri maupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Iklan Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan kepada masyarakat luas melalui suatu media yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan beberapa hal antara lain latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan sasaran, metode perancangan. 1.1. Latar Belakang Kabupaten Badung

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Etika Periklanan-

Mata Kuliah - Etika Periklanan- Mata Kuliah - Etika Periklanan- Modul ke: Kajian Pedoman Iklan Dari Mancanegara Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Definisi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi ada faktor-faktor lain yang penting dalam mengembangkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. akan tetapi ada faktor-faktor lain yang penting dalam mengembangkan suatu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia periklanan saat ini berkembang begitu pesat. Banyak dari instansiinstansi, perusahaan, pemerintahan sangat membutuhkan jasa periklanan dari sebuah biro iklan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian

BAB II KERANGKA TEORI. Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian BAB II KERANGKA TEORI Teori adalah konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sugiyono, 2006:55). Dalam pengertian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran

BAB I PENDAHULUAN. memudahkan masyarakat untuk mengakses informasi melalui internet. Namun Koran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media cetak semakin tergerus dan bersaing dengan media digital, dengan semakin meluasnya pasar tablet dan koneksi internet yang semakin banyak, tentu memudahkan masyarakat

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata atau istilah komunikasi (Bahasa Inggris communication ) berasal. dari Bahasa Latin communicatus atau communicatio atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kata atau istilah komunikasi (Bahasa Inggris communication ) berasal. dari Bahasa Latin communicatus atau communicatio atau digilib.uns.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Komunikasi Kata atau istilah komunikasi (Bahasa Inggris communication ) berasal dari Bahasa Latin communicatus atau communicatio atau communicare yang berarti

Lebih terperinci

IPLEMENTASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (PERIKLANAN) Oleh : A.A.Sg. intan Pradnyanita

IPLEMENTASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (PERIKLANAN) Oleh : A.A.Sg. intan Pradnyanita IPLEMENTASI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TERHADAP DESAIN KOMUNIKASI VISUAL (PERIKLANAN) Oleh : A.A.Sg. intan Pradnyanita 201121007 PROGRAM PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2012 Judul : Iplementasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran Setiap manusia memiliki keinginan serta kebutuhan yang berbedabeda. Keinginan dan kebutuhan itu pun akan terus bertambah baik

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT CLIENT BRIEF, CREATIVE. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi.

ACCOUNT MANAGEMENT CLIENT BRIEF, CREATIVE. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: CLIENT BRIEF, CREATIVE BRIEF, dan MEDIA BRIEF SUHENDRA, S.E., M.Ikom Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008

1. PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Hubungan Sikap..., Ferina Rahmawati, F.PSI UI, 2008 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berjalannya waktu dan pesatnya perkembangan produkproduk penopang kehidupan manusia, kehidupan kita hampir tak bisa lepas dari sekumpulan iklan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan berbagai uraian dan temuan yang dihasilkan oleh penelitian ini, dapat diambil beberapa kesimpulan penting yang merupakan inti dari penelitian

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah

I PENDAHULUAN. barang, dan jasa. Pengusaha tidak hanya menerapkan strategi positioning sebuah I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lahirnya media cetak dan media elektronik tidak saja memunculkan sikap serius dari pengusaha lokal, tetapi juga memaksa mereka untuk memperbaiki kualitas produk, barang,

Lebih terperinci

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm Modul ke: 12 Eppstian Fakultas Fikom IMC 2 Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Syah As ari, M.Si Program Studi Adv & Marcomm Strategi Pemilihan Media Syarat

Lebih terperinci

MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA

MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA 1 2 IKLAN.. Iklan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Tugas departemen iklan adalah mengajukan

Lebih terperinci

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan

Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan Perencanaan dan Pemilihan Media Periklanan Perencanaan media merupakan proses pengarahan pesan periklanan kepada khalayak sasaran pada waktu dan tempat yang tepat serta menggunakan saluran yang tepat.

Lebih terperinci

1. Creative Manager 2. Marketing 3. Photographer & Videographer 4. Graphic Design 5. Video Editor

1. Creative Manager 2. Marketing 3. Photographer & Videographer 4. Graphic Design 5. Video Editor Yogyakarta, 18 Maret 2017 JNR Creative, Home industri yang berfokus pada jasa pembuatan Buku Tahunan sebagai pelaksana kegiatan yang terkait dengan jasa desain, fotografi, dan jasa percetakan bagi kalangan

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Jasa Pendukung Eksternal Marcomm/Advertising Agency Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication

Lebih terperinci

MEDIA CETAK (PRINT MEDIA)

MEDIA CETAK (PRINT MEDIA) MEDIA CETAK (PRINT MEDIA) Menu Media bagi pengiklan BROADCAST TV Nasional, Lokal, Cable RADIO Network, Lokal INTERACTIVE MEDIA CD-ROMS INTERNET PRINT MEDIA KORAN Nasional, Regional, Lokal MAJALAH berdasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, umum (Monle dan Johnson, 2007: 3).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, umum (Monle dan Johnson, 2007: 3). BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Periklanan a. Pengertian Periklanan Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak

Lebih terperinci

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai keputusan promosi harus dipertimbangkan dengan benar.

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Hubungan Antara Marcomm/Advertising Agency dengan Klien Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk khususnya melalui media cetak. Menurut Rhenald Khasali (1995:99)

BAB I PENDAHULUAN. suatu produk khususnya melalui media cetak. Menurut Rhenald Khasali (1995:99) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya

Lebih terperinci

Mata Kuliah - Advertising Project Management-

Mata Kuliah - Advertising Project Management- Mata Kuliah - Advertising Project Management- Modul ke: Konsep Manajemen Desain Jasa Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id WHAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia industri di Indonesia telah berkembang sangat pesat, hal ini menyebabkan kondisi persaingan dunia bisnis dewasa ini semakin bertambah ketat. Semakin tingginya

Lebih terperinci

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A

TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL. Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi. Morissan, M.A TANTANGAN PENGEMBANGAN INDUSTRI MAJALAH PADA ERA DIGITAL Oleh: Tri Diah Cahyowati, MSi Morissan, M.A Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana, 2011 Abstrak: Industri majalah di Indonesia dewasa

Lebih terperinci

B. Keterbatasan penelitian

B. Keterbatasan penelitian BAB V PENUTUP Sebuah agensi iklan pasti didalamnya memiliki perbedaan atau keunikan bila dibandingkan dengan agensi iklan lainnya. Meskipun secara keseluruhan tujuan dari agensi iklan adalah untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan. mulai memperkenalkan produknya pada konsumen melalui promosi

BAB I PENDAHULUAN. tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan. mulai memperkenalkan produknya pada konsumen melalui promosi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan kebutuhan. Akan tetapi konsumen memiliki alasan lain dalam pengambilan keputusan pembeliannya, seperti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Iklan Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan oleh perusahaan. Iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Iklan dapat dilukis kan sebagai

Lebih terperinci

PERANCANGAN IKLAN CIPAGANTI TRAVEL. Oleh : Erpina Mariana Dkv9

PERANCANGAN IKLAN CIPAGANTI TRAVEL. Oleh : Erpina Mariana Dkv9 PERANCANGAN IKLAN CIPAGANTI TRAVEL Oleh : Erpina Mariana 52109009 Dkv9 Pendahuluan Aktifitas manusia yang banyak Kebutuhan akan transportasi yang nyaman dan aman Cipaganti sebagai pelopor di bidang jasa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk terus mempertahankan, berkembang, dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

ACCOUNT MANAGEMENT PENYUSUNAN PROPOSAL KOMUNIKASI PEMASARAN. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran.

ACCOUNT MANAGEMENT PENYUSUNAN PROPOSAL KOMUNIKASI PEMASARAN. SUHENDRA, S.E., M.Ikom. Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. ACCOUNT MANAGEMENT Modul ke: PENYUSUNAN PROPOSAL KOMUNIKASI PEMASARAN Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran www.mercubuana.ac.id SUHENDRA, S.E., M.Ikom 1.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu kegiatan pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam rangka mempertahankan kelangsungan usahanya untuk dapat berkembang dan memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan selalu berusaha agar melalui produk yang dihasilkan (diproduksi) dapat mencapai tujuan (penjualan) yang telah diharapkan. Salah satu tujuan

Lebih terperinci

PEMILIHAN MEDIA IKLAN BAGI ORGANISASI BISNIS. Retno Djohar Juliani Dosen Administrasi Bisnis

PEMILIHAN MEDIA IKLAN BAGI ORGANISASI BISNIS. Retno Djohar Juliani Dosen Administrasi Bisnis PEMILIHAN MEDIA IKLAN BAGI ORGANISASI BISNIS Retno Djohar Juliani Dosen Administrasi Bisnis jretnodjohar@gmail.com ABSTRAKSI Organisasi bisnis adalah organisasi yang bergerak dengan tujuan utama adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi menjelang era millennium tiga ini. Era tersebut diyakini pula sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Media massa merupakan salah satu sumber informasi yang digunakan dan banyak dipercaya oleh masyarakat. Masyarakat dapat melihat dunia tanpa harus keluar rumah,

Lebih terperinci

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si.

MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. Pertemuan 3 MODUL MANAJEMEN EVEN (3 SKS) Oleh : Ratih Hasanah, M.Si. POKOK BAHASAN KOMUNIKASI PEMASARAN DAN EVENT DESKRIPSI Pertemuan pertama ini membahas mengenai komunikasi pemasaran dengan event. Elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan persaingan. Sebuah perusahaan yang dapat bertahan dalam kompetisi seperti ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang dapat dikatakan sangat signifikan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pengaruh yang dapat dikatakan sangat signifikan terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi komunikasi memberikan pengaruh yang dapat dikatakan sangat signifikan terhadap perkembangan dunia kreatif termasuk advertising

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Salah satu kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan laba yaitu dengan melaksanakan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran

Lebih terperinci

2. Iklan Taktis Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu.

2. Iklan Taktis Memiliki tujuan yang mendesak. Iklan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. JENIS-JENIS IKLAN Bermacam-macamnya tujuan dari sebuah iklan yang dibuat oleh sebuah perusahaan maka berdampak pada berbedanya jenisjenis dari sebuah iklan. Iklan yang sering muncul diberbagai media dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah kegiatan manusia yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan langganan melalui proses pertukaran dan pihakpihak yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen semakin selektif di dalam pemilihan produk untuk digunakan atau dikonsumsi. Hal ini disebabkan oleh perkembangan arus informasi yang sangat cepat ditunjang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin

PENDAHULUAN. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian. Sebagaimana kita ketahui, dewasa ini persaingan antara perusahaan semakin ketat. Masing masing perusahaan berusaha untuk merealisasikan tujuannya. Usaha

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada Bab III, Landasan Teori, penulis akan menjelaskan secara teoritis mengenai promosi, jenis, tujuan promosi,. 3.1 Pengertian, Tujuan, dan Jenis Promosi Promosi merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN

BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN BAB V STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN LION STAR DALAM MENARIK MINAT KONSUMEN Setelah peneliti melakukan wawancara dan observasi pada objek penelitian, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya

BAB I PENDAHULUAN. dengan mampu mengelola dan menyampaikan informasi kepada konsumennya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, banyaknya informasi dan kemudahan untuk mengakses suatu informasi, membuat konsumen semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat

BAB I PENDAHULUAN. linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik dan ekonomi. Sifat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmu Komunikasi adalah salah satu ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Disebut demikian karena pendekatan pendekatan yang dipergunakan berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran Pemasaran merupakan suatu proses penyusunan komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Promosi Ada beberapa pengertian bauran promosi menurut para ahli. Menurut Kotler (2002:77), bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan, penjualan, pribadi, promosi

Lebih terperinci