SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN MOTOR MATIC INJECTION MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN MOTOR MATIC INJECTION MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER"

Transkripsi

1 SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN MOTOR MATIC INJECTION MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Rizki Romadhon Padrul Saleh Dede Rosadi Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem Pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection menggunakan metode dempster shafer dengan basis pengetahuan yang dinamis. Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputerisasi yang mengandung pengetahuan dari seorang pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik, dengan adanya sistem pakar bukan berarti akan menggantikan peran seorang pakar melainkan sebagai sarana untuk membantu pakar dalam menentukan jenis kerusakan khususnya motor matic injection, akan tetapi jenis kerusakan mesin motor matic injection ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Sistem pakar ini juga dapat dijadikan media belajar bagi mekanik baru dalam menentukan kerusakan mesin motor khususnya matic injection. Karena belum adanya informasi yang terstruktur tentang jenis kerusakan motor matic injection sehingga apabila masyarakat ingin mengetahui jenis kerusakan dan memperbaiki mesin motor tersebut masih mengalami kesulitan. Pada penelitian ini dirancang sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection menggunakan metode dempster shafer yang dimaksudkan untuk membantu masyarakat dan dapat dijadikan media belajar bagi mekanik baru. Dengan fitur yang berbasis web yang dimiliki, sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat dan mekanik baru dimanapun juga. Kata Kunci : Sistem Pakar, Diagnosa Kerusakan Mesin Motor Matic injection Menggunakan Metode Dempster Shafer. PENDAHULUAN Saat ini kendaraan roda dua khususnya matic injection menjadi salah satu jenis transportasi alternatif yang banyak dipilih oleh masyarakat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Waktu yang lebih efisien dan alat-alat perawatan yang cukup mudah didapat, menjadikan kendaraan roda dua sebagai prioritas dikalangan masyarakat. Walaupun telah banyak bengkel resmi dan non resmi yang tersedia, tidak menutup kemungkinan pemilik kendaraan tidak cukup mampu dalam merawat dan memperbaikinya. Selain mempermudah pengguna kendaraan roda dua dalam perawatan dan perbaikan. Tidak dipungkiri meskipun seorang pakar adalah orang yang ahli dibidangnya tetap memiliki keterbatasan dalam hal ingatan dan stamina kerja, sehingga bisa saja terjadi kesalahan dalam melakukan perbaikan mesin motor matic. Berkembangnya bidang studi Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan yang mempelajari serta dapat meniru kecerdasan manusia. Salah satu cakupan AI adalah sistem pakar ( Expert System) yang diperuntukan seorang pakar guna membantu masyarakat awam. Sistem pakar akan bertindak layaknya seorang pakar. Ia akan memberikan daftar pertanyaan ciri-ciri kerusakan mesin motor sampai bisa mengidentifikasi suatu objek jawaban yang diterimanya. Jadi kerja sistem pakar adalah menganalisis suatu masalah. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan nanti bisa membantu kerja seorang mekanik dalam menginformasikan jenis kerusakan mesin motor matic injection dan memberikan solusi onderdil mana yang harus diganti. 1

2 Dengan menggabungkan metode Dempster-Shaffer ini menghasilkan nilai kepercayaan yang sama dengan hasil perhitungan secara manual dengan menggunakan teori Dempster- Shaffer. Sehingga keakuratan hasilnya sudah sesuai dengan perhitungan yang diharapkan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai : Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Mesin Motor Matic Injection Menggunakan Metode Demster-Shaffer. LANDASAN TEORI Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Menurut Sutejo, Mulyono dan Suhartono (2011:1), Kecerdasan buatan berasal dari Inggris Artificial Intelligence atau disingkat AI yaitu intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas, sedangkan artificial artinya buatan. Kecerdasan buatan yang dimaksud disini merujuk pada mesin yang mampu berfikir menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh manusio. Sistem Pakar Menurut Kusrini (2008:1), Sistem pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu. Permasalahan yang ditangani oleh seorang pakar bukan hanya permasalahan yang mengandalkan algoritma, namun terkadang juga permasalahan yang sulit dipahami. Permasalahan tersebut dapat diatasi oleh seorang pakar dengan pengetahuan dan pengalamannya. Oleh karena itu sistem pakar dibangun bukan berdasarkan algoritma tertentu tetapi berdasarkan basis pengetahuan dan aturan. Metode yang digunakan penulis dalam membangun Sistem Pakar diagnosa kerusakan awal pada motor matic injection yaitu menggunakan metode Dempster Shafer. Pakar Menurut Kusrini (2008:3), Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Basis Pengetahuan Menurut Arhami (2005:19), basis pengetahuan mengandung pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. Mesin Inferensi Menurut Arhami (2005:19), komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan. Kebanyakan sistem pakar berbasis aturan menggunakan strategi inferensi yang dinamakan modus ponen. Berdasarkan strategi ini, jika terdapat aturan IF A THEN B, dan jika diketahui bahwa A benar, maka dapat disimpulkan bahwa B juga benar. Strategi inferensi modus ponen dinyatakan dalam bentuk: [A AND (A-B)] B dengan A dan A-B adalah proposisi-proposisi dalam basis pengetahuan. 2

3 Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu pelacakan kebelakang (backward chaining) dan pelacakan ke depan (forward chaining). 1. Forward chaining (Runut Maju) Menurut Arhami (2005:115), forward chaining disebut juga penalaran dari bawah ke atas karena penalaran dari fakta pada level bawah menuju konklusi pada level atas didasarkan pada fakta. Penalaran dari bawah ke atas dalam suatu sistem pakar dapat disamakan untuk pemgrograman konvensional dari bawah ke atas. Fakta merupakan satuan dasar dari paradigma berbasis pengetahuan karena mereka tidak dapat diuraikan ke dalam satuan paling kecil yang mempunyai makna. Gambar 1 proses backward chaining. Proses backward chaining (Arhami,2005:19) Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan (goal-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulan. 2. Backward chaining (Runut Balik) Arhami (2005:113), backward chaining adalah suatu rantai yang di lintasi dari suatu hipotesis kembali ke fakta yang mendukung hipotesis tersebut cara lain menggambarkan backward chaining adalah dalam hal tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya. Backward chaining juga bisa diartikan sebagai penalaran yang dimulai dari level tertinggi membangun suatu hipotesis, turun ke fakta level paling bawah yang dapat mendukung hipotesa dinamakan dengan penalaran dari atas kebawah. Dalam backward chaining, sistem akan secara umum memperoleh fakta dari pengguna untuk membantu dalam pembuktian atau penyangkalan hipotesa. Hal ini bertentangan dengan forward chaining dimana semua fakta yang bersesuaian biasanya diketahui kemudian. Gambar 2 proses forward chaining. Proses forward chaining (Arhami,2005:20) Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF- THEN. Tabel 1 Karakteristik Forward dan Backward chaining Forward chaining Backward chaining Perencanaan, monitoring, control Diagnosis Disajikan untuk masa depan Disajikan untuk masa lalu 3

4 Antecedent ke konsekuen Data memandu, penalaran dari bawah ke atas Bekerja ke depan untuk mendapatkan solusi apa yang mengikuti fakta Breadth first search dimudahkan Antecedent menentukan pencarian Penjelasan tidak difasilitasi Konsekuen ke antecedent Tujuan memandu, penalaran dari atas ke bawah Bekerja ke belakang untuk mendapatkan fakta yang mendukung hipotesis depth first search dimudahkan Konsequent menentukan pencarian Penjelasan difasilitasi Hasil Penelitian Terdahulu Tabel 2 Hasil Penelitian Terdahulu No. Judul Penulis Kesimpulan 1. SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC 2. SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 3. APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING 1. Cholil Jamhari 2. Agus Kiryanto 3.Sri Huning Anwariningsih Yasidah Nur Istiqomah dan Abdul Fadlil 1. Supyani 2. Bebas Widada 3. Wawan Laksito Aplikasi sistem pakar yang telah dibuat dapat digunakan untuk jenis kerusakan sepeda motor berdasarkan gejala kerusakan motor dan menghasilkan solusi sesuai dengan hasil diagnosis penyakitnya. 3. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan 3 orang teknisi motor didapatkan bahwa sistem pakar dapat mendeteksi semua jenis kerusakan yang telah didefenisikan. Hasil data angket yang diberikan kepada pengguna umum dan pakar sebagian besar memberikan skor penilaian 4 artinya dari unsur user friendly. Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mendiagnosa penyakit saluran pencernaan pada manusia berdasarkan gejala yang dimasukkan dan dapat memberikan data mengenai penyakit yang diderita berupa nama dan definisi penyakit, penyebab, solusi yang dilengkapi dengan nilai persentase dari penyakit tersebut. Hasil dari implementasi yaitu berupa aplikasi yang dapat mendiagnosa kerusakan mesin sepeda motor 4-tak. Pada penelitian ini masih dibutuhkan gejala kerusakan motor, jenis kerusakan dan solusi dari kerusakan selain yang sudah berada dalam database. 4

5 Dari hasil penelitian diatas penulis dapat menyimpulkan perbedaan dengan sistem pakar yang akan penulis buat. Penulis menggunakan metode yang digunakan berbeda serta objek yang diteliti berdeda. Adapun kelebihan sistem pakar yang akan dibuat penulis menggabungkan dengan metode Dempster Shafer. Metode Dempster Shaffer digunakan sebagai metode untuk menghitung nilai kepercayaan atas gejala yang diberikan oleh pengguna. Dempster Shaffer Menurut Kusumadewi (2003:102) Dempster Shafer adalah. Secara umum teori Dempster Shafer ditulis dalam suatu interval : 1. Belief Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence (barang bukti) dalam dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. 2. Plausibility Plausibility (P1) dinotasikan sebagai : P1(s) = 1 Bel (-s) Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan s, maka dapat dikatakan bahwa Bel(-s) = 1, dan P1(-s) = 0. Pada teori Dempster-Shafer dikenal adanya frame of decrement yang dinotasikan dengan θ dan mass function yang dinotasikan dengan m. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis. Flowchart M3 (Z) = Menurut Romney (2004:91), Flowchart adalah teknik analisis yang dipergunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari system informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Flowchart adalah representasi skematik dari sebuah algoritma atau sebuah proses yang teratur, menunjukkan langkah-langkah dalam kotak-kotak yang bervariasi dan urutannya dengan menghubungkan kotak-kotak tersebut dengan panah. Sebuah Flowchart pada umumnya memiliki simbol-simbol sebagai berikut: Tabel 3 Simbol-simbol Flowchart No Simbol Nama Keterangan 1 Dokumen Dokumen atau laporan; menunjukkan input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer. 2 Beberapa tembusan dari satu dokumen Digambarkan dengan menumpuk simbol dokumen. 3 Input/output; Jurnal/Buku besar Proses Input / Output data, parameter, daninformasi. 5

6 4 Tampilan Informasi yang ditampilkan oleh peralatan on-line, seperti terminal, monitor atau layar. 5 Terminal atau personal computer Simbol tampilan dan pengetikan online dengan bersama untuk mewakili terminal dan personal computer. 6 Proses manual Pelaksanaan pemrosesan yang dilaksanakan secara manual. 7 Disk Magnetis Data disimpan secara permanen didalam disk magnetis; dipergunakan untuk file utama (master file) dan database. 8 Pita magnetis Data disimpan di dalam pita magnetis. 9 Penyimpanan online 10 Arus dokumen atau proses Data disimpan di dalam file on-line temporer melalui media yang dapat diakses secara langsung, seperti disk. Arah pemrosesan atau arus dokumen; arus yang normal berada dibawah dan mengarah ke kanan. 11 Communication link Pengiriman data dari satu lokasi ke lokasi lainnya melalui jalur komunikasi. 12 Off-page connector Suatu penanda masuk dari, atau keluar ke, halaman lain. 6

7 13 Terminal Titik awal, akhir, atau pemberhentian dalam suatu proses atau program; juga dipergunakan untuk menunjukkan adanya pihak eksternal. 14 Keputusan Langkah pengambilan keputusan,dipergunakan dalam sebuah program komputer bagan alir untuk memperlihatkan cabang ke jalan alternatif. 15 Anotasi Komentar deskriptif tambahan atau catatan penjelasan untuk klarifikasi. Sumber :Romney (2004:198) Jenis Data Data Primer Menurut Pasolong (2013:70), data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkan atau yang menggunakannya. Data primer merupakan data sensus karena dikumpulkan, diolah, serta diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik (Pasolong, 2013:70). Data yang diperoleh dari wawancara penelitian dengan kepala mekanik mengenai ciri-ciri kerusakan pada motor matic injection. Sekunder Menurut Pasolong (2013:70), data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Jadi data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengelolahnya. Identifikasi Masalah Ahli atau pakar tidak lagi harus berupa seorang manusia yang dapat dimintai pendapatnya. Keahlian atau kepakaran yang dimiliki seseorang dapat ditransfer menjadi sebuah sistem yang disebut sistem pakar. Terdapat beberapa kategori masalah yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar, salah satunya adalah masalah yang dapat di-interpretasi yaitu masalah yang dapat dibuat kesimpulannya dari sekumpulan data mentah (Arhami, 2005). Dari gejala-gejala yang yang telah dipilih oleh pengguna, maka dapat ditarik kesimpulan jenis kerusakan sesuai dengan tabel kepastian. Pemilihan jenis kerusakan akan bekerja secara optimal jika diselesaikan dengan sistem pakar yang memiliki sejumlah aturan menentukan jenis kerusakan. Semakin banyak jumlah aturan yang dimiliki, maka semakin besar juga kemampuan sistem pakar untuk memecahkan permasalahan yang ada. Seorang pakar atau mekanik dapat disimpulkan dalam basis data. 7

8 Deskripsi Kebutuhan Kebutuhan terhadap sistem sebagai berikut : Analisis Kebutuhan Sistem Indentifikasi Diperlukan aplikasi sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection. Sehingga sistem pakar ini bisa digunakan masyarakat awam untuk mengetahui jenis kerusakan motor matic injectionnya dan dapat dijadikan media belajar bagi mekanik baru. 1. Analisis Kebutuhan Informasi Dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan kepala mekanik dealer resmi yaitu mengenai gejala-gejala kerusakan motor matic injection dan jenis kerusakannya. 2. Analisis Hasil Penelitian Analisis hasil penelitian ini dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan yang meliputi analisis aplikasi, dan analisis kebutuhan perangkat lunak. 3. Analisis Kebutuhan Aplikasi Kondisi dan kemampuan yang harus dipenuhi oleh aplikasi sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pakar, yang meliputi kebutuhan informasi, kebutuhan aplikasi, (proses pengolahan Data untuk menghasilkan informasi yang sudah diidentifikasi dan kebutuhan perangkat keras. 4. Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection ini mampu membantu masyarakat awan dan bisa dijadikan media belajar bagi mekanik baru/ siswa SMK. Pengguna memiliki hak akses kebutuhan fungsional yaitu : 1. Aplikasi sistem pakar ini menghasilkan output jenis-jenis kerusakan. 2. Aplikasi ini memberikan informasi jenis kerusakan berdasarkan gejala-gejala yang telah dipilih pengguna. Tabel 4 Basis Pengetahuan Keterangan Jenis Kerusakan Mesin Simbol Motor JK01 Busi JK02 Filter Udara JK03 V-belt dan Roller JK04 Kopling Ganda JK05 Aki JK06 Quil Starter JK07 Kanvas Rem JK08 Injection Kotor JK09 Skir dan Ganti Seal Klep JK10 Pull Pump Kotor JK11 Ganti Oli JK12 Skring 1. Rentang nilai gejala kerusakan mesin motor matic injection pada tabel 5 Tabel 5 Tabel Rentang Nilai Simbol Bobot G01 0,9 G02 0,9 8

9 G03 0,8 G04 0,7 G05 0,8 G06 0,7 G07 0,8 G08 0,8 G09 0,7 G10 0,9 G11 0,8 G12 0,8 G13 0,8 G14 0,9 G15 0,8 G16 0,9 G17 0,8 G18 0,7 G19 0,9 G20 0,8 G21 0,8 G22 0,7 G23 0,9 G24 0,8 G25 0,7 G26 0,9 1. Tabel Keputusan 1. Tabel Keputusan dapat dilihat pada tabel 6 Tabel 6 Keputusan Simbol JK01 JK02 JK03 JK04 JK05 JK06 JK07 JK08 JK09 JK10 JK11 JK12 G01 G02 G03 G04 G05 G06 G07 G08 G09 G10 G11 9

10 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 Basis Pengetahuan Basis pengetahuan pada sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection pada tabel 7 Tabel 7 Basis Pengetahuan NO ATURAN 1 IF Peforma Mesin Menurun (G01) AND Minyak Boros (G02) AND Tenaga Berkurang (G03) AND Panas Berlebih (G04) THEN Busi (JK01) 2 IF Peforma Mesin Menurun (G01) AND Minyak Boros (G02) AND Suara Mesin Kasar (G05) AND Kecepatan Diatas 60 Km Hilang Gas (G06) THEN Filter Udara (JK02) 3 IF Peforma Mesin Menurun (G01) AND Minyak Boros (G02) AND Kasar di Bagian CV-T (G07) THEN Vbelt dan Roller (JK03) 4 IF Peforma Mesin Menurun (G01) AND Minyak Boros (G02) AND Cepat Panas (G08) AND Tarikan Awal Berkurang (G09) THEN Kopling Ganda (JK04) 5 IF Mesin Tidak Mau Hidup Saat di Starter/di Engkol (G10) AND Mesin Motor Mati (G11) THEN Aki (JK05) 6 IF Mesin Tidak Mau Hidup Saat di Starter/di Engkol (G10) AND Terdapat Bunyi Tek-tek (G12) THEN Quil Starter (JK06) 7 IF Daya Pengereman Berkurang (G14) AND Ada Suara Saat Melakukan Pengereman (G15) THEN Kanvas Rem (JK08) 8 IF Saat Berjalan Tidak Lancar (G16) AND Gas Motor Lambat Merespon (G17) AND Susah Hidup (G18) THEN Injection Kotor (JK09) 9 IF Lost Kompresi (G19) AND Motor Mati Jika Tidak di Gas (G20) THEN Skir dan Ganti Seal Klep (JK10) 10 IF Tenaga Berkurang (G23) AND Mesin Motor Mati Tiba-tiba (G21) AND Sering Melakukan Pengisian Bahan Bakar di Eceran (G22) THEN Pull Pump Kotor (JK11) 11 IF tenaga berkurang (G03) AND panas berlebih (G04) AND suara mesin kasar (G05) THEN Ganti Oli (JK12) 10

11 12 IF Mesin Motor Mati (G26) AND Lampu Indikator Tidak Hidup (G13) THEN Skring (JK07) Diagram Konteks Diagram konteks adalah reprensentasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output). (Rosa A.S, 3013:70). ( Sumber Dikelola Sendiri) Gambar 3 Diagram Konteks. konteks diagram diatas dapat di jelaskan yaitu sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection, memiliki 2 entitas yaitu pakar dan pengunjung. Data yang akan di input oleh pakar dan di olah akan menghasilkan gejala-gejala kerusakan motor matic injection yang berdasarkan pilihan dari pengunjung. Diagram Level 0 ( Sumber Dikelola Sendiri) Gambar 4 Diagram Level 0. Proses Diagram level 0 pada gambar 4 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Proses 1.0 adalah proses gejala, dimanapakarmenginputkan data gejala untuk mengelola data tersebut ke dalam tabel gejala kerusakan. Dan Selanjutnya konfirmasi data gejala akan di tampilkan ke dalam proses nilai. 2. Proses 2.0 adalah proses kerusakan. Dimana pakar menginputkan data kerusakan untuk mengelola data tersebut ke dalam tabel kerusakan. Dan selanjutnya konfirmasi data kerusakan akan di tampilkan di dalam proses nilai. 3. Proses 3.0 adalah proses nilai, dimana pakar akan menginputkan data nilai untuk mengelola data tersebut ke dalam tabel nilai. Kemudian di dalam proses nilai akan mengelola data gejala, data kerusakan dan data nilai untuk menampilkan sumber kerusakan. 11

12 4. Proses 4.0 adalah proses kritik saran, di mana pengunjung dapat menginputkan data kritik saran ke dalam tabel data kritik saran yang nantinya dapat dilihat hasilnya oleh pakar sebagai masukan dari pengunjung. 5. Proses 5.0 adalah proses konsultasi, dimana pengunjung memilih jawaban dari pertanyaan konsultasi yang muncul dan akan menghasilkan proses konsultasi untuk pengunjung berupa tampilan jenis kerusakan. Diagram Level 1 ( Sumber Dikelola Sendiri) Gambar 5 Diagram Level 1. Pada Gambar 5 level 1 proses dapat dikembangkan menjadi proses ubah data pakar, hapus data pakar dan lihat data pakar dalam bentuk nilai yang akan di rekam ke dalam tabel nilai dan detail nilai. Diagram ERD Gambar 6 Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) Dari gambar 6 diagram entity relationship diagram dapat dijelaskan satu entitas Gejala memilikisatu entitas Nilai. Dari satu entitas Nilai mempunyai banyak entitas Detai_Nilai. satu entitas Detail_Nilai memiliki banyak entitas Kerusakan. satu entitas Kerusakanmempunyai satu entitas Data_Kritik_Saran. Desain Alur yang Diusulkan 12

13 Gambar 7 Desain Alur yang Diusulkan Berdasarkan gambar 7 Alur yang diusulkan merupakan alur dari pakar, dimana pakar melakukan login jika berhasil akan masuk ke aplikasi dan melakukan input data atau perubahan data. Jika selesai akan tersimpan pada database data gejala kerusakan dan data kerusakan. Pengunjung masuk ke aplikasi dan akan melakukan pemilihan data gejala kerusakan kemudian diproses oleh aplikasi dan akan diketahui hasilnya. Desain Alur Pemilihan Gejala Kerusakan Mesin Motor Gambar 8 Desain Alur Pemilihan Gejala Keruskan Mesin Motor 13

14 Simulasi Perhitungan Dempster Shafer Pada Sistem Adapun Pemilihan Gejala Pada Sistem Sesuai dengan Perhitungan Manual seperti dibawah ini : 1. Pemilihan Gejala 1 Gejala 1 dipilih sebagai contoh untuk mencocokkan hasil dari perhitungan secara manual dengan perhitungan pada program. Gambar 9 Pemilihan Gejala 1 2. Pemilihan Gejala 2 Gejala 2 adalah gejala yang dipilih setelah gejala 1 sebagai contoh untuk mencocokkan hasil dari perhitungan secara manual dengan perhitungan pada program. Gambar 10 Pemilihan Gejala 2 3. Pemilihan Gejala 3 Gejala 3 adalah gejala yang dipilih setelah gejala 1dan 2 sebagai contoh untuk mencocokkan hasil dari perhitungan secara manual dengan perhitungan pada program. Gambar 11 Pemilihan Gejala 3 4. Hasil Jenis Kerusakan yang Terpilih Dari gejala yang telah dipilih diatas maka di dapatkan hasil output seperti dibawah ini : 14

15 Gambar 12 Form Halaman Hasil Konsultasi Pembahasan : Implementasi dempster shafer pada coding dan proses mendapatkan nilai 0,8 yaitu JK03 jenis kerusakan V-belt dan roller Selain itu pada hasil konsultasi diatas JK01, JK02, JK03, JK04 memiliki nilai 0,198 PENUTUP Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Aplikasi sistem pakar ini dirancang dan dibuat dengan menggunakan metode dempster shafer, Pengujian untuk sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection menggunakan metode dempster shafer berbasis web menggunakan pengujian black box. Dan pembangunan sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection menggunakan metode dempster shafer berbasis web sehingga dengan sistem pakar ini dapat memudahkan masyarakat awam dan mekanik baru dalam melakukan pengecekan jenis kerusakan mesin motor matic injection. DAFTAR PUSTAKA Arhami, Muhammad Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset A.S, Rosa dan M. Shalahudin Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Infrastruktur Istiqomah, Yasidah Nur dan Abdul Fadlil Sistem Pakar Untuk Mendiagnoda Penyakit Saluran Pencernaan Menggunakan Metode Dempster Shafer(jogjapress.com/index.php/JSTIF/article/download/1493/1008). Diakses pada tanggal 08 April 2015 pukul WIB. Jamrani, Cholil, Agus Kiryanto dan Sri Huning Anwaringsih Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Sepeda Motor Non Matic ( equence=1). Diakses pada tanggal 08 April 2015 pukul 12:33 WIB. Kusrini Aplikasi SISTEM PAKAR Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantitatif pertanyaan. Yogyakarta:Andi. Kusumadewi, Sri Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta:Graha Ilmu Pasolong, Harbani Metode Penelitian Administrasi Publik, Bandung: Alfabeta. Romney, Marshall B Sistem Informasi. Salemba 4 : Jakarta. Supyani, Bebas Widada dan Wawan laksito Aplikasi Diagnosa Kerusakan Mesin Sepeda Motor Bebek 4 TAK dengan menggunakan metode forward Chaining( s pada tanggal 08 April pukul 12:48 WIB. Sutejo, E. Mulyanto dan Vincent Suhartono Kecerdasan Buatan. Yogyakarta:Andi 15

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC Cholil Jamhari 1*, Agus Kiryanto 2, Sri Huning Anwariningsih 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Surakarta

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER

APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Review JURNAL Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Motor Matic Vario Berbasis Web Studi Kasus : Bengkel Jozz Motor Cangkiran

Review JURNAL Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Motor Matic Vario Berbasis Web Studi Kasus : Bengkel Jozz Motor Cangkiran Review JURNAL Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Motor Matic Vario Berbasis Web Studi Kasus : Bengkel Jozz Motor Cangkiran Imam Wicaksono (imam12686@yahoo.com) Fitro Nur Hakim (masfitro@gmail.com) Victor

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Dian Kusuma Wati Wiwin Kuswinardi 1 Teknik Informatika, Universitas Kanjuruhan Malang, dyanitoaqo@yahoo.com

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN JENIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN JENIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN JENIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SAYED FACHRURRAZI, S.Si., M.Kom Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet

Lebih terperinci

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer

Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Agus Purwanto

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka. Sumber pustaka yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman dan pembanding dalam

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA

SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA 30 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA Ekawati Yulsilviana 1), Hafiz Ansari 2) 1 Jurusan, Manajemen Informatika, STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih

BAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya gaya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih berguna di masa yang akan

Lebih terperinci

Tema : Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor

Tema : Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor Tema : Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor Anggota : - Aliffia Regiani Suroso (1441177004093) - Atin Martini (1441177004096) - Danang Suryo Kumolo (1441177004195) - Dedeh Nurhayati (1441177004120)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian tugas akhir ini, metode penelitian sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian sehingga yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah di tentukan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji 1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer. ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dkk: Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit 20 Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dan Endang Setyati Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM

SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining

Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Mardiah Fadhli Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari No.1, telp/fax: 0761 53939/0761 554224 e-mail: rika@pcr.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan

BAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID

SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 57 SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Aditiawarman 1, Helfi Nasution 2, Tursina 3 Program Studi Teknik Informatika,

Lebih terperinci

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013

Jurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013 IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Esthi Dyah Rikhiana (07018061), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi

Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Rika Sofa 1, Dini Destiani 2, Ate Susanto 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STT-Garut) Jl. Mayor Syamsu No 2 Garut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk mayoritas menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi untuk keperluan pribadi. Pada saat ini alat

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR KERUSAKAN SEPEDA MOTOR 4T (STROKE) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR

SISTEM PAKAR KERUSAKAN SEPEDA MOTOR 4T (STROKE) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR SISTEM PAKAR KERUSAKAN SEPEDA MOTOR 4T (STROKE) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Agus Purnomo Arif Kurniawan Bayu Eko Ariesta Jurusan Teknik Informatika STIMIK PalComTeCh Palembang Abstrak Sepeda motor merupakan

Lebih terperinci

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG

METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG Nurmahaludin (1), Gunawan Rudi Cahyono (1) mahaludin@poliban.ac.id (1),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin, Sepeda motor pertama di dunia, ditemukan, dirancang dan dibangun oleh dua orang inventor

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Jurnal Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 65 SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Tati Harihayati 1, Luthfi Kurnia 2 1,2 Program

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN KULKAS

SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN KULKAS SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN KULKAS Bagus Widi Priyono (syafiilmi@yahoo.co.id) Muhammad Hasbi (hasbi63@yahoo.co.id) Sri Tomo (schzrie@gmail.com) ISSN : 2338-4018 ABSTRAK Perkembangan teknologi komputer

Lebih terperinci

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN Budiya Surya Putra, S.Kom. ABSTRAK Sistem pakar pendeteksian gangguan kehamilam ini merupakan sistem untuk mengetahui jenis-jenis gangguan kehamilan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Masalah Dengan tingginya pengguna Toyota Avanza dikalangan masyarakat khususnya di indonesia membuat mobil ini laris dipasaran dan pelayanan yang diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama penelitian tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat dilihat

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING Level Perdana (lev.earthmover@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto (Kus_sinus@yahoo.co.id)

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER Muhammad Iqbal Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang

Lebih terperinci

SISTEM PENDETEKSIAN KERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 125 M PADA BENGKEL PRAKTEK SMK NEGERI 1 BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU

SISTEM PENDETEKSIAN KERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 125 M PADA BENGKEL PRAKTEK SMK NEGERI 1 BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU SISTEM PENDETEKSIAN KERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 25 M PADA BENGKEL PRAKTEK SMK NEGERI BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU ======================= Tarwin, Dadang Sudrajat ======================

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma ABSTRAK Hampir tidak ada penyakit anak yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,

BAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang

Lebih terperinci

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI

MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sepeda Motor Matic 1. Pengertian Sepeda Motor Matic Sepeda motor matic adalah tipe sepeda motor otomatis yang tidak menggunakan operan gigi manual dan hanya cukup dengan satu akselerasi.

Lebih terperinci

SKRIPSI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER. Ratih Novia Anggraeny

SKRIPSI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER. Ratih Novia Anggraeny SKRIPSI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Ratih Novia Anggraeny Nomor Mahasiswa : 135410281 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang metodologi penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak meyimpang dari tujuannya. Adapun metodologi penelitian

Lebih terperinci

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010

STMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT WAJAH Dewi Khatina Kusuma 2006250102 Desi Febrianti M.P.

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISIS TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISIS TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISIS TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Rahmawati Suska Wati Umi Anggraini Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA

IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer(S.Kom)

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING

APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING Angga Sulchan Saputra 1), Bayu Kuncoro Jati 2), Sumdoro Fajar Utomo 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit dan Hama Pada Tanaman Pepaya Calivornia di Dusun Kethitang-Rawalo

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit dan Hama Pada Tanaman Pepaya Calivornia di Dusun Kethitang-Rawalo SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA DI DUSUN KETHITANG-RAWALO Oleh: Afit Nadhar Pratitis Mahasiswa Teknik Iformatika, STMIK Amikom Purwokerto Abstrak Terbatasnya jumlah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Burung termasuk hewan yang pandai menyembunyikan keadaan kesehatannya. Hal ini karena sifat alami burung untuk mempertahankan diri dari serangan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING F.1 SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Andi Nurkholis *, Dina Sri Lestari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop

BAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komputer merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar terutama dalam

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA Indri Wulandari 1, Dini Destiani 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email

Lebih terperinci

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 0 ISSN : 0-80 STMIK AMIKOM Yogyakarta, -7 Februari 0 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING ), ) Yudistira Rizki

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM 3.1. ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Penjelasan mengenai analisa sistem kali ini akan dilengkapi dengan flowchart. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah

Lebih terperinci

Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor Berbasis Android

Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor Berbasis Android Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor Berbasis Android I Putu Warma Putra STMIK STIKOM BALI Jalan Raya

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE 1 Endriyono, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan

Lebih terperinci

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan

Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Ginjal dengan Metode Backward Chaining Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan Abstrak Sistem pakar adalah sistem berbasis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR Eva Darnila Teknik Informatika Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Jl. Cot Tgk Nie-Reulet, Aceh Utara, 141 Indonesia email : eva_daud@yahoo.com

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Disusun oleh : Nama : Niko Arieswara NIM : A11.2003.01520 Program Studi : Teknik Informatika FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan beberapa

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DALAM HAL MENDETEKSI PENYAKIT TANAMAN PERKEBUNAN SAWIT

SISTEM PAKAR DALAM HAL MENDETEKSI PENYAKIT TANAMAN PERKEBUNAN SAWIT SISTEM PAKAR DALAM HAL MENDETEKSI PENYAKIT TANAMAN PERKEBUNAN SAWIT Indah Kusuma Dewi, Staf Pengajar AMIK INTEL Com GLOBAL INDO Abstract Perkembangan teknologi dibidang komputer pada saat ini mengalami

Lebih terperinci

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan.  Hal 1 dari 90 Pengembangan Sistem Pakar Berbasis Web Mobile untuk Mengidentifikasi Penyebab Kerusakan Telepon Seluler dengan Menggunakan Metode Forward dan Backward Chaining 1 Wamiliana 2 Aristoteles 3 Depriyanto 1

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Yunarti - Sistem Pakar Mengidentifikasi Penolakan Film SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi, STMIK ProfesionalMakassar

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif APLIKASI SISEM PAKAR DEEKSI KERUSAKAN MOOR MAIC MENGGUNAKAN MEODE FOWARD CHAINING Agustan Latif Email: agustan@unmus.ac.id Jurusan Sistim Informasi, Fakultas eknik Universitas Musamus ABSRAK Kerusakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat

BAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu cepat, berbagai macam kebutuhan hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat elektronika rumah tangga

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer dan smartphones semakin hari pesat baik hardware maupun software, sehingga menjadi motivasi untuk mencoba mengembangkan suatu aplikasi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA 4 TAK DENGAN BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC 6.

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA 4 TAK DENGAN BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC 6. IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA 4 TAK DENGAN BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC 6.0 Musthofa Fadil 1, Fiqih Satria 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan dokter ahli dan tenaga medis relatif masih kurang khususnya di daerah-daerah pelosok dan terpencil. Hal ini membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada metode forward chaining ini ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pencarian, yaitu, Ignizio Dalam (Kusrini, 2006) 1. Dengan memasukan semua data yang tersedia kedalam

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)

SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) 1 Dwi Oktavia Andriyanti, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan setiap individu di berbagai bidang, seperti di bidang bisnis, pendidikan, psikologi, dan tentu saja

Lebih terperinci

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 PERANCANGAN APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA AWAL GANGGUAN PADA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PAKAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom) Pada Program Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR

BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR DEFINISI System yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. ES dikembangkan

Lebih terperinci

ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING

ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING Ahmad Abdullah Zain 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA Meilisa Roslina Simamora Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Mata sebagai jendela dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah program artificial inteligence ( kecerdasan buatan atau AI) yang

BAB I PENDAHULUAN. adalah program artificial inteligence ( kecerdasan buatan atau AI) yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pakar merupakan sebuah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran yang dimiliki manusia sebagai pakar yang tersimpan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang modern ini, teknologi semakin berkembang, oleh karena itu masyarakat ingin sesuatu yang dapat memudahkan mereka dalam melakukan perjalanan. Dengan teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa rumah sakit adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komputer dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali

BAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gejala penyakit merupakan awal timbulnya sebuah penyakit yang dapat membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali diabaikan sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PERILAKU AUTISME PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PERILAKU AUTISME PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PERILAKU AUTISME PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh gelar Sarjana komputer (S.Kom.) Pada program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan telah mengakibatkan munculnya beberapa permainan yang mengandalkan teknologi dan mesin yang canggih. Perubahan jenis

Lebih terperinci

Feresi Daeli ( )

Feresi Daeli ( ) SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN TINGKAT IQ ANAK YANG MENGALAMI RETERDASI MENTAL DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS: PENDIDIKAN SLB/B KARYA MURNI) Feresi Daeli (0911526) Mahasiswa Program Studi Teknik

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008 SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008 Adi Wijaya Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

By: Sulindawaty, M.Kom

By: Sulindawaty, M.Kom By: Sulindawaty, M.Kom 1 Kata Pengantar Sistem Pakar adalah mata kuliah yang mendukung untuk membuat aplikasi yang dapat memecahkan masalah dengan pengetahuan seorang pakar yang di dimasukkan dalam komputer.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern seperti saat ini kecepatan dan keakuratan dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang tentunya tidak terlepas

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Dempster-Shafer Ada berbagai macam penalaran dengan model yang lengkap dan sangat konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang tidak dapat terselesaikan secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi

Lebih terperinci