SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN MOTOR MATIC INJECTION MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER
|
|
- Lanny Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN MOTOR MATIC INJECTION MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Rizki Romadhon Padrul Saleh Dede Rosadi Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem Pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection menggunakan metode dempster shafer dengan basis pengetahuan yang dinamis. Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputerisasi yang mengandung pengetahuan dari seorang pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik, dengan adanya sistem pakar bukan berarti akan menggantikan peran seorang pakar melainkan sebagai sarana untuk membantu pakar dalam menentukan jenis kerusakan khususnya motor matic injection, akan tetapi jenis kerusakan mesin motor matic injection ini belum banyak diketahui oleh masyarakat. Sistem pakar ini juga dapat dijadikan media belajar bagi mekanik baru dalam menentukan kerusakan mesin motor khususnya matic injection. Karena belum adanya informasi yang terstruktur tentang jenis kerusakan motor matic injection sehingga apabila masyarakat ingin mengetahui jenis kerusakan dan memperbaiki mesin motor tersebut masih mengalami kesulitan. Pada penelitian ini dirancang sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection menggunakan metode dempster shafer yang dimaksudkan untuk membantu masyarakat dan dapat dijadikan media belajar bagi mekanik baru. Dengan fitur yang berbasis web yang dimiliki, sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat dan mekanik baru dimanapun juga. Kata Kunci : Sistem Pakar, Diagnosa Kerusakan Mesin Motor Matic injection Menggunakan Metode Dempster Shafer. PENDAHULUAN Saat ini kendaraan roda dua khususnya matic injection menjadi salah satu jenis transportasi alternatif yang banyak dipilih oleh masyarakat dalam menjalankan kegiatan sehari-hari. Waktu yang lebih efisien dan alat-alat perawatan yang cukup mudah didapat, menjadikan kendaraan roda dua sebagai prioritas dikalangan masyarakat. Walaupun telah banyak bengkel resmi dan non resmi yang tersedia, tidak menutup kemungkinan pemilik kendaraan tidak cukup mampu dalam merawat dan memperbaikinya. Selain mempermudah pengguna kendaraan roda dua dalam perawatan dan perbaikan. Tidak dipungkiri meskipun seorang pakar adalah orang yang ahli dibidangnya tetap memiliki keterbatasan dalam hal ingatan dan stamina kerja, sehingga bisa saja terjadi kesalahan dalam melakukan perbaikan mesin motor matic. Berkembangnya bidang studi Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan yang mempelajari serta dapat meniru kecerdasan manusia. Salah satu cakupan AI adalah sistem pakar ( Expert System) yang diperuntukan seorang pakar guna membantu masyarakat awam. Sistem pakar akan bertindak layaknya seorang pakar. Ia akan memberikan daftar pertanyaan ciri-ciri kerusakan mesin motor sampai bisa mengidentifikasi suatu objek jawaban yang diterimanya. Jadi kerja sistem pakar adalah menganalisis suatu masalah. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan nanti bisa membantu kerja seorang mekanik dalam menginformasikan jenis kerusakan mesin motor matic injection dan memberikan solusi onderdil mana yang harus diganti. 1
2 Dengan menggabungkan metode Dempster-Shaffer ini menghasilkan nilai kepercayaan yang sama dengan hasil perhitungan secara manual dengan menggunakan teori Dempster- Shaffer. Sehingga keakuratan hasilnya sudah sesuai dengan perhitungan yang diharapkan. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai : Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Mesin Motor Matic Injection Menggunakan Metode Demster-Shaffer. LANDASAN TEORI Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Menurut Sutejo, Mulyono dan Suhartono (2011:1), Kecerdasan buatan berasal dari Inggris Artificial Intelligence atau disingkat AI yaitu intelligence adalah kata sifat yang berarti cerdas, sedangkan artificial artinya buatan. Kecerdasan buatan yang dimaksud disini merujuk pada mesin yang mampu berfikir menimbang tindakan yang akan diambil, dan mampu mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh manusio. Sistem Pakar Menurut Kusrini (2008:1), Sistem pakar adalah program komputer yang menirukan penalaran seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah pengetahuan tertentu. Permasalahan yang ditangani oleh seorang pakar bukan hanya permasalahan yang mengandalkan algoritma, namun terkadang juga permasalahan yang sulit dipahami. Permasalahan tersebut dapat diatasi oleh seorang pakar dengan pengetahuan dan pengalamannya. Oleh karena itu sistem pakar dibangun bukan berdasarkan algoritma tertentu tetapi berdasarkan basis pengetahuan dan aturan. Metode yang digunakan penulis dalam membangun Sistem Pakar diagnosa kerusakan awal pada motor matic injection yaitu menggunakan metode Dempster Shafer. Pakar Menurut Kusrini (2008:3), Pakar adalah orang yang mempunyai keahlian khusus yang dapat menyelesaikan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh orang awam. Basis Pengetahuan Menurut Arhami (2005:19), basis pengetahuan mengandung pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah. Komponen sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan aturan. Fakta merupakan informasi tentang obyek dalam area permasalahan tertentu, sedangkan aturan merupakan informasi tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui. Mesin Inferensi Menurut Arhami (2005:19), komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelesaikan suatu masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace, dan untuk memformulasikan kesimpulan. Kebanyakan sistem pakar berbasis aturan menggunakan strategi inferensi yang dinamakan modus ponen. Berdasarkan strategi ini, jika terdapat aturan IF A THEN B, dan jika diketahui bahwa A benar, maka dapat disimpulkan bahwa B juga benar. Strategi inferensi modus ponen dinyatakan dalam bentuk: [A AND (A-B)] B dengan A dan A-B adalah proposisi-proposisi dalam basis pengetahuan. 2
3 Terdapat dua pendekatan untuk mengontrol inferensi dalam sistem pakar berbasis aturan, yaitu pelacakan kebelakang (backward chaining) dan pelacakan ke depan (forward chaining). 1. Forward chaining (Runut Maju) Menurut Arhami (2005:115), forward chaining disebut juga penalaran dari bawah ke atas karena penalaran dari fakta pada level bawah menuju konklusi pada level atas didasarkan pada fakta. Penalaran dari bawah ke atas dalam suatu sistem pakar dapat disamakan untuk pemgrograman konvensional dari bawah ke atas. Fakta merupakan satuan dasar dari paradigma berbasis pengetahuan karena mereka tidak dapat diuraikan ke dalam satuan paling kecil yang mempunyai makna. Gambar 1 proses backward chaining. Proses backward chaining (Arhami,2005:19) Pelacakan ke belakang adalah pendekatan yang dimotori tujuan (goal-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan selanjutnya dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulan. 2. Backward chaining (Runut Balik) Arhami (2005:113), backward chaining adalah suatu rantai yang di lintasi dari suatu hipotesis kembali ke fakta yang mendukung hipotesis tersebut cara lain menggambarkan backward chaining adalah dalam hal tujuan yang dapat dipenuhi dengan pemenuhan sub tujuannya. Backward chaining juga bisa diartikan sebagai penalaran yang dimulai dari level tertinggi membangun suatu hipotesis, turun ke fakta level paling bawah yang dapat mendukung hipotesa dinamakan dengan penalaran dari atas kebawah. Dalam backward chaining, sistem akan secara umum memperoleh fakta dari pengguna untuk membantu dalam pembuktian atau penyangkalan hipotesa. Hal ini bertentangan dengan forward chaining dimana semua fakta yang bersesuaian biasanya diketahui kemudian. Gambar 2 proses forward chaining. Proses forward chaining (Arhami,2005:20) Pelacakan ke depan adalah pendekatan yang dimotori data (data-driven). Dalam pendekatan ini pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF- THEN. Tabel 1 Karakteristik Forward dan Backward chaining Forward chaining Backward chaining Perencanaan, monitoring, control Diagnosis Disajikan untuk masa depan Disajikan untuk masa lalu 3
4 Antecedent ke konsekuen Data memandu, penalaran dari bawah ke atas Bekerja ke depan untuk mendapatkan solusi apa yang mengikuti fakta Breadth first search dimudahkan Antecedent menentukan pencarian Penjelasan tidak difasilitasi Konsekuen ke antecedent Tujuan memandu, penalaran dari atas ke bawah Bekerja ke belakang untuk mendapatkan fakta yang mendukung hipotesis depth first search dimudahkan Konsequent menentukan pencarian Penjelasan difasilitasi Hasil Penelitian Terdahulu Tabel 2 Hasil Penelitian Terdahulu No. Judul Penulis Kesimpulan 1. SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC 2. SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 3. APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING 1. Cholil Jamhari 2. Agus Kiryanto 3.Sri Huning Anwariningsih Yasidah Nur Istiqomah dan Abdul Fadlil 1. Supyani 2. Bebas Widada 3. Wawan Laksito Aplikasi sistem pakar yang telah dibuat dapat digunakan untuk jenis kerusakan sepeda motor berdasarkan gejala kerusakan motor dan menghasilkan solusi sesuai dengan hasil diagnosis penyakitnya. 3. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan 3 orang teknisi motor didapatkan bahwa sistem pakar dapat mendeteksi semua jenis kerusakan yang telah didefenisikan. Hasil data angket yang diberikan kepada pengguna umum dan pakar sebagian besar memberikan skor penilaian 4 artinya dari unsur user friendly. Perangkat lunak yang dihasilkan mampu mendiagnosa penyakit saluran pencernaan pada manusia berdasarkan gejala yang dimasukkan dan dapat memberikan data mengenai penyakit yang diderita berupa nama dan definisi penyakit, penyebab, solusi yang dilengkapi dengan nilai persentase dari penyakit tersebut. Hasil dari implementasi yaitu berupa aplikasi yang dapat mendiagnosa kerusakan mesin sepeda motor 4-tak. Pada penelitian ini masih dibutuhkan gejala kerusakan motor, jenis kerusakan dan solusi dari kerusakan selain yang sudah berada dalam database. 4
5 Dari hasil penelitian diatas penulis dapat menyimpulkan perbedaan dengan sistem pakar yang akan penulis buat. Penulis menggunakan metode yang digunakan berbeda serta objek yang diteliti berdeda. Adapun kelebihan sistem pakar yang akan dibuat penulis menggabungkan dengan metode Dempster Shafer. Metode Dempster Shaffer digunakan sebagai metode untuk menghitung nilai kepercayaan atas gejala yang diberikan oleh pengguna. Dempster Shaffer Menurut Kusumadewi (2003:102) Dempster Shafer adalah. Secara umum teori Dempster Shafer ditulis dalam suatu interval : 1. Belief Belief (Bel) adalah ukuran kekuatan evidence (barang bukti) dalam dalam mendukung suatu himpunan proposisi. Jika bernilai 0 maka mengindikasikan bahwa tidak ada evidence, dan jika bernilai 1 menunjukkan adanya kepastian. 2. Plausibility Plausibility (P1) dinotasikan sebagai : P1(s) = 1 Bel (-s) Plausibility juga bernilai 0 sampai 1. Jika yakin akan s, maka dapat dikatakan bahwa Bel(-s) = 1, dan P1(-s) = 0. Pada teori Dempster-Shafer dikenal adanya frame of decrement yang dinotasikan dengan θ dan mass function yang dinotasikan dengan m. Frame ini merupakan semesta pembicaraan dari sekumpulan hipotesis. Flowchart M3 (Z) = Menurut Romney (2004:91), Flowchart adalah teknik analisis yang dipergunakan untuk mendeskripsikan beberapa aspek dari system informasi secara jelas, ringkas, dan logis. Flowchart adalah representasi skematik dari sebuah algoritma atau sebuah proses yang teratur, menunjukkan langkah-langkah dalam kotak-kotak yang bervariasi dan urutannya dengan menghubungkan kotak-kotak tersebut dengan panah. Sebuah Flowchart pada umumnya memiliki simbol-simbol sebagai berikut: Tabel 3 Simbol-simbol Flowchart No Simbol Nama Keterangan 1 Dokumen Dokumen atau laporan; menunjukkan input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer. 2 Beberapa tembusan dari satu dokumen Digambarkan dengan menumpuk simbol dokumen. 3 Input/output; Jurnal/Buku besar Proses Input / Output data, parameter, daninformasi. 5
6 4 Tampilan Informasi yang ditampilkan oleh peralatan on-line, seperti terminal, monitor atau layar. 5 Terminal atau personal computer Simbol tampilan dan pengetikan online dengan bersama untuk mewakili terminal dan personal computer. 6 Proses manual Pelaksanaan pemrosesan yang dilaksanakan secara manual. 7 Disk Magnetis Data disimpan secara permanen didalam disk magnetis; dipergunakan untuk file utama (master file) dan database. 8 Pita magnetis Data disimpan di dalam pita magnetis. 9 Penyimpanan online 10 Arus dokumen atau proses Data disimpan di dalam file on-line temporer melalui media yang dapat diakses secara langsung, seperti disk. Arah pemrosesan atau arus dokumen; arus yang normal berada dibawah dan mengarah ke kanan. 11 Communication link Pengiriman data dari satu lokasi ke lokasi lainnya melalui jalur komunikasi. 12 Off-page connector Suatu penanda masuk dari, atau keluar ke, halaman lain. 6
7 13 Terminal Titik awal, akhir, atau pemberhentian dalam suatu proses atau program; juga dipergunakan untuk menunjukkan adanya pihak eksternal. 14 Keputusan Langkah pengambilan keputusan,dipergunakan dalam sebuah program komputer bagan alir untuk memperlihatkan cabang ke jalan alternatif. 15 Anotasi Komentar deskriptif tambahan atau catatan penjelasan untuk klarifikasi. Sumber :Romney (2004:198) Jenis Data Data Primer Menurut Pasolong (2013:70), data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkan atau yang menggunakannya. Data primer merupakan data sensus karena dikumpulkan, diolah, serta diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik (Pasolong, 2013:70). Data yang diperoleh dari wawancara penelitian dengan kepala mekanik mengenai ciri-ciri kerusakan pada motor matic injection. Sekunder Menurut Pasolong (2013:70), data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari objek penelitian. Jadi data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengelolahnya. Identifikasi Masalah Ahli atau pakar tidak lagi harus berupa seorang manusia yang dapat dimintai pendapatnya. Keahlian atau kepakaran yang dimiliki seseorang dapat ditransfer menjadi sebuah sistem yang disebut sistem pakar. Terdapat beberapa kategori masalah yang dapat diselesaikan dengan sistem pakar, salah satunya adalah masalah yang dapat di-interpretasi yaitu masalah yang dapat dibuat kesimpulannya dari sekumpulan data mentah (Arhami, 2005). Dari gejala-gejala yang yang telah dipilih oleh pengguna, maka dapat ditarik kesimpulan jenis kerusakan sesuai dengan tabel kepastian. Pemilihan jenis kerusakan akan bekerja secara optimal jika diselesaikan dengan sistem pakar yang memiliki sejumlah aturan menentukan jenis kerusakan. Semakin banyak jumlah aturan yang dimiliki, maka semakin besar juga kemampuan sistem pakar untuk memecahkan permasalahan yang ada. Seorang pakar atau mekanik dapat disimpulkan dalam basis data. 7
8 Deskripsi Kebutuhan Kebutuhan terhadap sistem sebagai berikut : Analisis Kebutuhan Sistem Indentifikasi Diperlukan aplikasi sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection. Sehingga sistem pakar ini bisa digunakan masyarakat awam untuk mengetahui jenis kerusakan motor matic injectionnya dan dapat dijadikan media belajar bagi mekanik baru. 1. Analisis Kebutuhan Informasi Dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan dengan kepala mekanik dealer resmi yaitu mengenai gejala-gejala kerusakan motor matic injection dan jenis kerusakannya. 2. Analisis Hasil Penelitian Analisis hasil penelitian ini dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan yang meliputi analisis aplikasi, dan analisis kebutuhan perangkat lunak. 3. Analisis Kebutuhan Aplikasi Kondisi dan kemampuan yang harus dipenuhi oleh aplikasi sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan oleh pakar, yang meliputi kebutuhan informasi, kebutuhan aplikasi, (proses pengolahan Data untuk menghasilkan informasi yang sudah diidentifikasi dan kebutuhan perangkat keras. 4. Analisis Kebutuhan Fungsional Sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection ini mampu membantu masyarakat awan dan bisa dijadikan media belajar bagi mekanik baru/ siswa SMK. Pengguna memiliki hak akses kebutuhan fungsional yaitu : 1. Aplikasi sistem pakar ini menghasilkan output jenis-jenis kerusakan. 2. Aplikasi ini memberikan informasi jenis kerusakan berdasarkan gejala-gejala yang telah dipilih pengguna. Tabel 4 Basis Pengetahuan Keterangan Jenis Kerusakan Mesin Simbol Motor JK01 Busi JK02 Filter Udara JK03 V-belt dan Roller JK04 Kopling Ganda JK05 Aki JK06 Quil Starter JK07 Kanvas Rem JK08 Injection Kotor JK09 Skir dan Ganti Seal Klep JK10 Pull Pump Kotor JK11 Ganti Oli JK12 Skring 1. Rentang nilai gejala kerusakan mesin motor matic injection pada tabel 5 Tabel 5 Tabel Rentang Nilai Simbol Bobot G01 0,9 G02 0,9 8
9 G03 0,8 G04 0,7 G05 0,8 G06 0,7 G07 0,8 G08 0,8 G09 0,7 G10 0,9 G11 0,8 G12 0,8 G13 0,8 G14 0,9 G15 0,8 G16 0,9 G17 0,8 G18 0,7 G19 0,9 G20 0,8 G21 0,8 G22 0,7 G23 0,9 G24 0,8 G25 0,7 G26 0,9 1. Tabel Keputusan 1. Tabel Keputusan dapat dilihat pada tabel 6 Tabel 6 Keputusan Simbol JK01 JK02 JK03 JK04 JK05 JK06 JK07 JK08 JK09 JK10 JK11 JK12 G01 G02 G03 G04 G05 G06 G07 G08 G09 G10 G11 9
10 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 Basis Pengetahuan Basis pengetahuan pada sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection pada tabel 7 Tabel 7 Basis Pengetahuan NO ATURAN 1 IF Peforma Mesin Menurun (G01) AND Minyak Boros (G02) AND Tenaga Berkurang (G03) AND Panas Berlebih (G04) THEN Busi (JK01) 2 IF Peforma Mesin Menurun (G01) AND Minyak Boros (G02) AND Suara Mesin Kasar (G05) AND Kecepatan Diatas 60 Km Hilang Gas (G06) THEN Filter Udara (JK02) 3 IF Peforma Mesin Menurun (G01) AND Minyak Boros (G02) AND Kasar di Bagian CV-T (G07) THEN Vbelt dan Roller (JK03) 4 IF Peforma Mesin Menurun (G01) AND Minyak Boros (G02) AND Cepat Panas (G08) AND Tarikan Awal Berkurang (G09) THEN Kopling Ganda (JK04) 5 IF Mesin Tidak Mau Hidup Saat di Starter/di Engkol (G10) AND Mesin Motor Mati (G11) THEN Aki (JK05) 6 IF Mesin Tidak Mau Hidup Saat di Starter/di Engkol (G10) AND Terdapat Bunyi Tek-tek (G12) THEN Quil Starter (JK06) 7 IF Daya Pengereman Berkurang (G14) AND Ada Suara Saat Melakukan Pengereman (G15) THEN Kanvas Rem (JK08) 8 IF Saat Berjalan Tidak Lancar (G16) AND Gas Motor Lambat Merespon (G17) AND Susah Hidup (G18) THEN Injection Kotor (JK09) 9 IF Lost Kompresi (G19) AND Motor Mati Jika Tidak di Gas (G20) THEN Skir dan Ganti Seal Klep (JK10) 10 IF Tenaga Berkurang (G23) AND Mesin Motor Mati Tiba-tiba (G21) AND Sering Melakukan Pengisian Bahan Bakar di Eceran (G22) THEN Pull Pump Kotor (JK11) 11 IF tenaga berkurang (G03) AND panas berlebih (G04) AND suara mesin kasar (G05) THEN Ganti Oli (JK12) 10
11 12 IF Mesin Motor Mati (G26) AND Lampu Indikator Tidak Hidup (G13) THEN Skring (JK07) Diagram Konteks Diagram konteks adalah reprensentasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari masukan (input) dan keluaran (output). (Rosa A.S, 3013:70). ( Sumber Dikelola Sendiri) Gambar 3 Diagram Konteks. konteks diagram diatas dapat di jelaskan yaitu sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection, memiliki 2 entitas yaitu pakar dan pengunjung. Data yang akan di input oleh pakar dan di olah akan menghasilkan gejala-gejala kerusakan motor matic injection yang berdasarkan pilihan dari pengunjung. Diagram Level 0 ( Sumber Dikelola Sendiri) Gambar 4 Diagram Level 0. Proses Diagram level 0 pada gambar 4 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Proses 1.0 adalah proses gejala, dimanapakarmenginputkan data gejala untuk mengelola data tersebut ke dalam tabel gejala kerusakan. Dan Selanjutnya konfirmasi data gejala akan di tampilkan ke dalam proses nilai. 2. Proses 2.0 adalah proses kerusakan. Dimana pakar menginputkan data kerusakan untuk mengelola data tersebut ke dalam tabel kerusakan. Dan selanjutnya konfirmasi data kerusakan akan di tampilkan di dalam proses nilai. 3. Proses 3.0 adalah proses nilai, dimana pakar akan menginputkan data nilai untuk mengelola data tersebut ke dalam tabel nilai. Kemudian di dalam proses nilai akan mengelola data gejala, data kerusakan dan data nilai untuk menampilkan sumber kerusakan. 11
12 4. Proses 4.0 adalah proses kritik saran, di mana pengunjung dapat menginputkan data kritik saran ke dalam tabel data kritik saran yang nantinya dapat dilihat hasilnya oleh pakar sebagai masukan dari pengunjung. 5. Proses 5.0 adalah proses konsultasi, dimana pengunjung memilih jawaban dari pertanyaan konsultasi yang muncul dan akan menghasilkan proses konsultasi untuk pengunjung berupa tampilan jenis kerusakan. Diagram Level 1 ( Sumber Dikelola Sendiri) Gambar 5 Diagram Level 1. Pada Gambar 5 level 1 proses dapat dikembangkan menjadi proses ubah data pakar, hapus data pakar dan lihat data pakar dalam bentuk nilai yang akan di rekam ke dalam tabel nilai dan detail nilai. Diagram ERD Gambar 6 Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) Dari gambar 6 diagram entity relationship diagram dapat dijelaskan satu entitas Gejala memilikisatu entitas Nilai. Dari satu entitas Nilai mempunyai banyak entitas Detai_Nilai. satu entitas Detail_Nilai memiliki banyak entitas Kerusakan. satu entitas Kerusakanmempunyai satu entitas Data_Kritik_Saran. Desain Alur yang Diusulkan 12
13 Gambar 7 Desain Alur yang Diusulkan Berdasarkan gambar 7 Alur yang diusulkan merupakan alur dari pakar, dimana pakar melakukan login jika berhasil akan masuk ke aplikasi dan melakukan input data atau perubahan data. Jika selesai akan tersimpan pada database data gejala kerusakan dan data kerusakan. Pengunjung masuk ke aplikasi dan akan melakukan pemilihan data gejala kerusakan kemudian diproses oleh aplikasi dan akan diketahui hasilnya. Desain Alur Pemilihan Gejala Kerusakan Mesin Motor Gambar 8 Desain Alur Pemilihan Gejala Keruskan Mesin Motor 13
14 Simulasi Perhitungan Dempster Shafer Pada Sistem Adapun Pemilihan Gejala Pada Sistem Sesuai dengan Perhitungan Manual seperti dibawah ini : 1. Pemilihan Gejala 1 Gejala 1 dipilih sebagai contoh untuk mencocokkan hasil dari perhitungan secara manual dengan perhitungan pada program. Gambar 9 Pemilihan Gejala 1 2. Pemilihan Gejala 2 Gejala 2 adalah gejala yang dipilih setelah gejala 1 sebagai contoh untuk mencocokkan hasil dari perhitungan secara manual dengan perhitungan pada program. Gambar 10 Pemilihan Gejala 2 3. Pemilihan Gejala 3 Gejala 3 adalah gejala yang dipilih setelah gejala 1dan 2 sebagai contoh untuk mencocokkan hasil dari perhitungan secara manual dengan perhitungan pada program. Gambar 11 Pemilihan Gejala 3 4. Hasil Jenis Kerusakan yang Terpilih Dari gejala yang telah dipilih diatas maka di dapatkan hasil output seperti dibawah ini : 14
15 Gambar 12 Form Halaman Hasil Konsultasi Pembahasan : Implementasi dempster shafer pada coding dan proses mendapatkan nilai 0,8 yaitu JK03 jenis kerusakan V-belt dan roller Selain itu pada hasil konsultasi diatas JK01, JK02, JK03, JK04 memiliki nilai 0,198 PENUTUP Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Aplikasi sistem pakar ini dirancang dan dibuat dengan menggunakan metode dempster shafer, Pengujian untuk sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection menggunakan metode dempster shafer berbasis web menggunakan pengujian black box. Dan pembangunan sistem pakar diagnosa kerusakan mesin motor matic injection menggunakan metode dempster shafer berbasis web sehingga dengan sistem pakar ini dapat memudahkan masyarakat awam dan mekanik baru dalam melakukan pengecekan jenis kerusakan mesin motor matic injection. DAFTAR PUSTAKA Arhami, Muhammad Konsep Dasar Sistem Pakar. Yogyakarta: Andi Offset A.S, Rosa dan M. Shalahudin Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek. Bandung: Infrastruktur Istiqomah, Yasidah Nur dan Abdul Fadlil Sistem Pakar Untuk Mendiagnoda Penyakit Saluran Pencernaan Menggunakan Metode Dempster Shafer(jogjapress.com/index.php/JSTIF/article/download/1493/1008). Diakses pada tanggal 08 April 2015 pukul WIB. Jamrani, Cholil, Agus Kiryanto dan Sri Huning Anwaringsih Sistem Pakar Diagnosis Kerusakan Sepeda Motor Non Matic ( equence=1). Diakses pada tanggal 08 April 2015 pukul 12:33 WIB. Kusrini Aplikasi SISTEM PAKAR Menentukan Faktor Kepastian Pengguna dengan Metode Kuantitatif pertanyaan. Yogyakarta:Andi. Kusumadewi, Sri Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta:Graha Ilmu Pasolong, Harbani Metode Penelitian Administrasi Publik, Bandung: Alfabeta. Romney, Marshall B Sistem Informasi. Salemba 4 : Jakarta. Supyani, Bebas Widada dan Wawan laksito Aplikasi Diagnosa Kerusakan Mesin Sepeda Motor Bebek 4 TAK dengan menggunakan metode forward Chaining( s pada tanggal 08 April pukul 12:48 WIB. Sutejo, E. Mulyanto dan Vincent Suhartono Kecerdasan Buatan. Yogyakarta:Andi 15
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR NON MATIC Cholil Jamhari 1*, Agus Kiryanto 2, Sri Huning Anwariningsih 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Sahid Surakarta
Lebih terperinciAPLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING
ISSN : 2338-4018 APLIKASI DIAGNOSA KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR BEBEK 4 TAK DENGAN METODE FORWARD CHAINING Supyani (desamboy@yahoo.co.id) Bebas Widada (bbswdd@yahoo.com) Wawan Laksito (wlaksito@yahoo.com)
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER
APLIKASI SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER Aprilia Sulistyohati, Taufiq Hidayat Laboratorium Sistem Informasi dan Perangkat Lunak Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SALURAN PENCERNAAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Yasidah Nur Istiqomah (07018047), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika 2 Program
Lebih terperinciSISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi STMIK Profesional Makassar yeye_rumbu@yahoo.co.id
Lebih terperinciReview JURNAL Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Motor Matic Vario Berbasis Web Studi Kasus : Bengkel Jozz Motor Cangkiran
Review JURNAL Sistem Pakar Diagnosa Kerusakan Pada Motor Matic Vario Berbasis Web Studi Kasus : Bengkel Jozz Motor Cangkiran Imam Wicaksono (imam12686@yahoo.com) Fitro Nur Hakim (masfitro@gmail.com) Victor
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER
SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR MATIC INJEKSI MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Dian Kusuma Wati Wiwin Kuswinardi 1 Teknik Informatika, Universitas Kanjuruhan Malang, dyanitoaqo@yahoo.com
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN JENIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR PENDETEKSIAN JENIS KERUSAKAN SEPEDA MOTOR HONDA MATIC DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SAYED FACHRURRAZI, S.Si., M.Kom Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik
Lebih terperinciSistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining
Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor 4-tak Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining Maria Shusanti F Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komputer adalah internet atau International Networking merupakan sarana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, perkembangan teknologi komputer mengalami kemajuan yang sangat pesat. Salah satu sarana pendukung dalam kemajuan teknologi komputer adalah internet
Lebih terperinciAnalisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Analisa Dan Perancangan Sistem Pakar Kerusakan Pada Aset UKM STIKOM Bali Menggunakan Metode Dempster Shafer Agus Purwanto
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR. dalam penelitian yang akan dilakukan. Pustaka yang digunakan ditinjau dari objek
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI DASAR 2.1. Tinjauan Pustaka Dalam penelitian ini menggunakan beberapa sumber pustaka. Sumber pustaka yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman dan pembanding dalam
Lebih terperinciSISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA
30 SEBATIK STMIK WICIDA SISTEM PAKAR KERUSAKAN MOTOR KENDARAAN RODA DUA JENIS YAMAHA MATIC PADA REZA JAYA MOTOR SAMARINDA Ekawati Yulsilviana 1), Hafiz Ansari 2) 1 Jurusan, Manajemen Informatika, STMIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya gaya ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membuat orang tertarik untuk menciptakan hal-hal yang baru agar dapat lebih berguna di masa yang akan
Lebih terperinciTema : Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor
Tema : Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Pada Sepeda Motor Anggota : - Aliffia Regiani Suroso (1441177004093) - Atin Martini (1441177004096) - Danang Suryo Kumolo (1441177004195) - Dedeh Nurhayati (1441177004120)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING
PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING HARIYADI Program Studi Teknik Elektro UMSB ABSTRAK Nilai IP (Indeks
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian tugas akhir ini, metode penelitian sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian sehingga yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah di tentukan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING. Agam Krisna Setiaji
1 SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN TIPE AUTISME PADA ANAK USIA 7-10 TAHUN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Agam Krisna Setiaji Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro,
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, forward chaining, dempster shafer.
ABSTRAK Sistem pakar merupakan sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang
Lebih terperinciSistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning
Nur Nafi iyah dkk: Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit 20 Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit yang Disebabkan Nyamuk dengan Metode Forward Chainning Nur Nafi iyah dan Endang Setyati Program Pascasarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah. satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan komputer sekarang ini sangat pesat dan salah satu pemanfaatan komputer adalah dalam bidang kecerdasan buatan. Di dalam bidang kecerdasan buatan, termasuk
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT KANKER PAYUDARA MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR Aswita Andini Dea Fani Aneke Putri Jurusan Sistem Informasi STMIK PALCOMTECH Palembang Abstrak Sistem pakar untuk diagnosa penyakit
Lebih terperinciSISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM
SISTEM CERDAS DIAGNOSA PENYAKIT AYAM PRASETYO ADHY PRABOWO Program Studi Ilmu Komputer, FIK Universitas Dian Nuswantoro Jl. Nakula I No. 5-11, Semarang, 50131 Abstrak : Seiring perkembangan tekhnologi,
Lebih terperinciSistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining
Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Penyakit Kucing Menggunakan Metode Backward Chaining Mardiah Fadhli Politeknik Caltex Riau Jl. Umbansari No.1, telp/fax: 0761 53939/0761 554224 e-mail: rika@pcr.ac.id Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produksi secara keseluruhan sangat ditentukan oleh pemilihan jenis perlengkapan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perlengkapan penanganan bahan merupakan bagian terpadu perlengkapan mekanis dalam setiap usaha industri modern. Dalam setiap perusahaan proses produksi secara keseluruhan
Lebih terperinciSeminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Visualisasi Sistem Pakar Dalam Menganalisis Tes Kepribadian Manusia (Empat Aspek Tes Kepribadian Peter Lauster) Sri Winiarti
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID
Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN) Vol. 1, No. 2, (2017) 57 SISTEM PAKAR PENDETEKSI PENYAKIT MATA BERBASIS ANDROID Aditiawarman 1, Helfi Nasution 2, Tursina 3 Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciJurnal Sarjana Teknik Informatika e-issn: Volume 1 Nomor 1, Juni 2013
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER 1 Esthi Dyah Rikhiana (07018061), 2 Abdul Fadlil (0510076701) 1 Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciPembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar untuk Diagnosis Penyakit Tanaman Padi Rika Sofa 1, Dini Destiani 2, Ate Susanto 3 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STT-Garut) Jl. Mayor Syamsu No 2 Garut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk mayoritas menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi untuk keperluan pribadi. Pada saat ini alat
Lebih terperinciSISTEM PAKAR KERUSAKAN SEPEDA MOTOR 4T (STROKE) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR
SISTEM PAKAR KERUSAKAN SEPEDA MOTOR 4T (STROKE) DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR Agus Purnomo Arif Kurniawan Bayu Eko Ariesta Jurusan Teknik Informatika STIMIK PalComTeCh Palembang Abstrak Sepeda motor merupakan
Lebih terperinciMETODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG
METODE PENALARAN SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN MODEL HIBRID FUZZY DEMPSTER SHAFER UNTUK IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG Nurmahaludin (1), Gunawan Rudi Cahyono (1) mahaludin@poliban.ac.id (1),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepeda motor adalah kendaraan beroda dua yang ditenagai oleh sebuah mesin, Sepeda motor pertama di dunia, ditemukan, dirancang dan dibangun oleh dua orang inventor
Lebih terperinciSISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG
Jurnal Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 65 SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG Tati Harihayati 1, Luthfi Kurnia 2 1,2 Program
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN KULKAS
SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN KULKAS Bagus Widi Priyono (syafiilmi@yahoo.co.id) Muhammad Hasbi (hasbi63@yahoo.co.id) Sri Tomo (schzrie@gmail.com) ISSN : 2338-4018 ABSTRAK Perkembangan teknologi komputer
Lebih terperinciPERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK
PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN Budiya Surya Putra, S.Kom. ABSTRAK Sistem pakar pendeteksian gangguan kehamilam ini merupakan sistem untuk mengetahui jenis-jenis gangguan kehamilan
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Masalah Dengan tingginya pengguna Toyota Avanza dikalangan masyarakat khususnya di indonesia membuat mobil ini laris dipasaran dan pelayanan yang diberikan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama penelitian tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat dilihat
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING
ISSN : 2338-4018 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT GINJAL DENGAN METODE FORWARD CHAINING Level Perdana (lev.earthmover@gmail.com) Didik Nugroho (didikhoho@gmail.com) Kustanto (Kus_sinus@yahoo.co.id)
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT HEWAN TERNAK LEMBU MENGGUNAKAN METODE DUMPSTER SHAFER Muhammad Iqbal Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK Budidarma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang
Lebih terperinciSISTEM PENDETEKSIAN KERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 125 M PADA BENGKEL PRAKTEK SMK NEGERI 1 BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU
SISTEM PENDETEKSIAN KERUSAKAN DAN PERAWATAN SEPEDA MOTOR MERK SUZUKI TYPE FH 25 M PADA BENGKEL PRAKTEK SMK NEGERI BONGAS KABUPATEN INDRAMAYU ======================= Tarwin, Dadang Sudrajat ======================
Lebih terperinciAPLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI
APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma ABSTRAK Hampir tidak ada penyakit anak yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORI. Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan,
BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris yaitu Artificial Intelligence. Jika diartikan Artificial memiliki makna buatan, sedangkan
Lebih terperinciMERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI
MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejarah internet dimulai pada 1969 ketika Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang
Lebih terperinciMERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI
MERANCANG SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jenjang Strata Satu (S1) Pada Program
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Sepeda Motor Matic 1. Pengertian Sepeda Motor Matic Sepeda motor matic adalah tipe sepeda motor otomatis yang tidak menggunakan operan gigi manual dan hanya cukup dengan satu akselerasi.
Lebih terperinciSKRIPSI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER. Ratih Novia Anggraeny
SKRIPSI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Ratih Novia Anggraeny Nomor Mahasiswa : 135410281 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang metodologi penelitian yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak meyimpang dari tujuannya. Adapun metodologi penelitian
Lebih terperinciSTMIK GI MDP. Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010
STMIK GI MDP Program Studi Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2009/2010 SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KULIT WAJAH Dewi Khatina Kusuma 2006250102 Desi Febrianti M.P.
Lebih terperinciSISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISIS TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER
SISTEM PAKAR UNTUK MENGANALISIS TINGKAT STRES PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Rahmawati Suska Wati Umi Anggraini Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA
IMPLEMENTASI METODE FORWARD CHAINING PADA APLIKASI SISTEM PAKAR MENDETEKSI JENIS KULIT WAJAH WANITA SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer(S.Kom)
Lebih terperinciAPLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING
APLIKASI ANALISA MASALAH MESIN MOTOR BEBEK MENGGUNAKAN METODE BACKWARD CHAINING Angga Sulchan Saputra 1), Bayu Kuncoro Jati 2), Sumdoro Fajar Utomo 3) 1), 2),3) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta
Lebih terperinciSistem Pakar Diagnosa Penyakit dan Hama Pada Tanaman Pepaya Calivornia di Dusun Kethitang-Rawalo
SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN PEPAYA CALIFORNIA DI DUSUN KETHITANG-RAWALO Oleh: Afit Nadhar Pratitis Mahasiswa Teknik Iformatika, STMIK Amikom Purwokerto Abstrak Terbatasnya jumlah
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. serangan musuh, dengan terlihat sehat, musuh tidak akan menyerang. Berdasarkan
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Burung termasuk hewan yang pandai menyembunyikan keadaan kesehatannya. Hal ini karena sifat alami burung untuk mempertahankan diri dari serangan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
F.1 SISTEM PAKAR PENYAKIT LAMBUNG MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Andi Nurkholis *, Dina Sri Lestari Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam membantu setiap pekerjaan dalam bidang komputerisasi. Dalam hal ini laptop
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa teknologi informasi dan komputer merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar terutama dalam
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA
PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS KERUSAKAN TELEVISI BERWARNA Indri Wulandari 1, Dini Destiani 2 Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No. 1 Jayaraga Garut 44151 Indonesia Email
Lebih terperinciPEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT
PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT Sri Winiarti Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Email : daffal02@yahoo.com ABSTRAK Dalam
Lebih terperinciSISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 0 ISSN : 0-80 STMIK AMIKOM Yogyakarta, -7 Februari 0 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN FORWARD CHAINING ), ) Yudistira Rizki
Lebih terperinciBAB III ANALISA SISTEM 3.1. ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Penjelasan mengenai analisa sistem kali ini akan dilengkapi dengan flowchart. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah
Lebih terperinciSistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor Berbasis Android
Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Sistem Pakar untuk Mendeteksi Kerusakan Sepeda Motor Berbasis Android I Putu Warma Putra STMIK STIKOM BALI Jalan Raya
Lebih terperinciTAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database
TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE
PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN CENGKEH BERBASIS WEBSITE 1 Endriyono, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan
Lebih terperinciFeriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Ginjal dengan Metode Backward Chaining Feriani A. Tarigan Jurusan Sistem Informasi STMIK TIME Jln. Merbabu No. 32 AA-BB Medan Abstrak Sistem pakar adalah sistem berbasis
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR DALAM PENDETESIAN KERUSAKAN MESIN SEPEDA MOTOR Eva Darnila Teknik Informatika Universitas Malikussaleh Lhokseumawe Jl. Cot Tgk Nie-Reulet, Aceh Utara, 141 Indonesia email : eva_daud@yahoo.com
Lebih terperinciDIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR
DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Disusun oleh : Nama : Niko Arieswara NIM : A11.2003.01520 Program Studi : Teknik Informatika FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciBAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM
BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan beberapa
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DALAM HAL MENDETEKSI PENYAKIT TANAMAN PERKEBUNAN SAWIT
SISTEM PAKAR DALAM HAL MENDETEKSI PENYAKIT TANAMAN PERKEBUNAN SAWIT Indah Kusuma Dewi, Staf Pengajar AMIK INTEL Com GLOBAL INDO Abstract Perkembangan teknologi dibidang komputer pada saat ini mengalami
Lebih terperinciJurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90
Pengembangan Sistem Pakar Berbasis Web Mobile untuk Mengidentifikasi Penyebab Kerusakan Telepon Seluler dengan Menggunakan Metode Forward dan Backward Chaining 1 Wamiliana 2 Aristoteles 3 Depriyanto 1
Lebih terperinciSISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
Yunarti - Sistem Pakar Mengidentifikasi Penolakan Film SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sry Yunarti Program Studi Sistem Informasi, STMIK ProfesionalMakassar
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING 1 Diah Malis Oktaviani (0089), 2 Tita Puspitasari (0365) Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciAPLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI KERUSAKAN MOTOR MATIC MENGGUNAKAN METODE FOWARD CHAINING. Agustan Latif
APLIKASI SISEM PAKAR DEEKSI KERUSAKAN MOOR MAIC MENGGUNAKAN MEODE FOWARD CHAINING Agustan Latif Email: agustan@unmus.ac.id Jurusan Sistim Informasi, Fakultas eknik Universitas Musamus ABSRAK Kerusakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang begitu cepat, berbagai macam kebutuhan hidup menjadi lebih praktis dan efektif, apalagi dengan hadirnya perangkat elektronika rumah tangga
Lebih terperinciDIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH
DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer dan smartphones semakin hari pesat baik hardware maupun software, sehingga menjadi motivasi untuk mencoba mengembangkan suatu aplikasi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA 4 TAK DENGAN BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC 6.
IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN SISTEM BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR HONDA 4 TAK DENGAN BAHASA PROGRAM VISUAL BASIC 6.0 Musthofa Fadil 1, Fiqih Satria 2 Jurusan Sistem Informasi STMIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seperti yang dilakukan oleh para ahli. Sistem Pakar merupakan salah satu bidang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Sistem Pakar (Expert System) adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan dokter ahli dan tenaga medis relatif masih kurang khususnya di daerah-daerah pelosok dan terpencil. Hal ini membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada metode forward chaining ini ada 2 cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pencarian, yaitu, Ignizio Dalam (Kusrini, 2006) 1. Dengan memasukan semua data yang tersedia kedalam
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA)
SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN JENIS PERAWATAN WAJAH (STUDI KASUS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA) 1 Dwi Oktavia Andriyanti, 2 Sri Winiarti (0516127501) 1,2 Program Studi Teknik Informatika Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit THT merupakan salah satu jenis penyakit yang sering ditemukan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi semakin berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan setiap individu di berbagai bidang, seperti di bidang bisnis, pendidikan, psikologi, dan tentu saja
Lebih terperinciTEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
PERANCANGAN APLIKASI UNTUK MENDIAGNOSA AWAL GANGGUAN PADA KEHAMILAN DENGAN PENDEKATAN SISTEM PAKAR SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S.Kom) Pada Program Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR
BAB 1 PENGENALAN SISTEM PAKAR DEFINISI System yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan para ahli. ES dikembangkan
Lebih terperinciANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING
ANALISIS METODE CERTAINTY FACTOR DALAM SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT SAPI PEDAGING Ahmad Abdullah Zain 1, Erna Zuni Astutik, M.Kom 2 1 Mahasiswa Teknik Informatika, Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA
PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING DAN CERTAINTY FACTOR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT MATA MANUSIA Meilisa Roslina Simamora Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Mata sebagai jendela dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah program artificial inteligence ( kecerdasan buatan atau AI) yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sistem pakar merupakan sebuah sistem berbasis komputer yang menggunakan pengetahuan, fakta dan teknik penalaran yang dimiliki manusia sebagai pakar yang tersimpan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman yang modern ini, teknologi semakin berkembang, oleh karena itu masyarakat ingin sesuatu yang dapat memudahkan mereka dalam melakukan perjalanan. Dengan teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa rumah sakit adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan komputer dewasa ini mengalami perkembangan yang sangat pesat, seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin banyak dan kompleks. Hal ini yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gejala penyakit merupakan awal timbulnya sebuah penyakit yang dapat membahayakan nyawa seseorang, Ironisnya gejala gejala tersebut seringkali diabaikan sehingga membuat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan
Lebih terperinciSISTEM PAKAR DIAGNOSIS PERILAKU AUTISME PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PERILAKU AUTISME PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh gelar Sarjana komputer (S.Kom.) Pada program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bentuk perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat. Timezone adalah sebuah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang terus mengalami kemajuan telah mengakibatkan munculnya beberapa permainan yang mengandalkan teknologi dan mesin yang canggih. Perubahan jenis
Lebih terperinciFeresi Daeli ( )
SISTEM PAKAR DALAM MENENTUKAN TINGKAT IQ ANAK YANG MENGALAMI RETERDASI MENTAL DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR (STUDI KASUS: PENDIDIKAN SLB/B KARYA MURNI) Feresi Daeli (0911526) Mahasiswa Program Studi Teknik
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008
SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008 Adi Wijaya Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Perkembangan
Lebih terperinciBy: Sulindawaty, M.Kom
By: Sulindawaty, M.Kom 1 Kata Pengantar Sistem Pakar adalah mata kuliah yang mendukung untuk membuat aplikasi yang dapat memecahkan masalah dengan pengetahuan seorang pakar yang di dimasukkan dalam komputer.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Di zaman yang serba modern seperti saat ini kecepatan dan keakuratan dalam informasi sangatlah penting. Teknologi mempunyai peranan penting yang tentunya tidak terlepas
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Teori Dempster-Shafer Ada berbagai macam penalaran dengan model yang lengkap dan sangat konsisten, tetapi pada kenyataannya banyak permasalahan yang tidak dapat terselesaikan secara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi
Lebih terperinci