Pertanyaan. 1. Apa itu etika? 2. Apa itu ekonomi? 3. Apa sumberdaya dan lingkungan? 4. Dan, bagaimana mereka semua berhubungan?

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pertanyaan. 1. Apa itu etika? 2. Apa itu ekonomi? 3. Apa sumberdaya dan lingkungan? 4. Dan, bagaimana mereka semua berhubungan?"

Transkripsi

1

2 Pertanyaan 1. Apa itu etika? 2. Apa itu ekonomi? 3. Apa sumberdaya dan lingkungan? 4. Dan, bagaimana mereka semua berhubungan?

3 Etika Etika adalah batasan yang dibebankan masyarakat atasnya anggota Etika membimbing dan menunjukkan perilaku agar masyarakat menjadi lebih baik. Etika biasanya berlaku untuk perilaku, seperti dalam melakukan perilaku yang etis, melakukan perilaku B tidak etis. Kata lain, etika adalah daftar prinsip-prinsip atau aturan untuk menentukanperilaku yang baik, yang dapat diterima, dan yang buruk.

4 Etika dalam ekonomi Prinsip bahwa peningkatan efisiensi yang baik adalah etika Prinsip bahwa pasar adalah cara yang baik untuk mengalokasikan sumber daya dan mendistribusikan barang dan jasa adalah sebuah etika.

5 Prinsip etika dalam ekonomi menyangkut 2 hal: 1. Pengembangan model untuk menjelaskan alokasi sumber daya dan distribusi barang, termasuk bagaimana alokasi dan distribusi akan berubah jika hal eksogen dengan model perubahan (misalnya kebijakan pemerintah), 2. Ekonomi menjelaskan apakah satu alokasi dan distribusi lebih baik atau lebih buruk daripada yang lain.

6 Prinsip Etika dalam Ekonomi Sumberdaya 1.Deontological Ethics - Tanggung jawab untuk menunaikan kewajiban - Moral dilihat dari pelaksanaan/proses 2.Teological Ethics Moral dilihat dari hasil terbagi atas: Egoismlebih memikirkan kepuasan/kepentingan sendiri dan mengabaikan orang lain Altruismlebih memikirkan kepentingan orang lain dibandingkan diri sendiri Utilitarianismmasing-masing berusaha untuk kepentingan bersama

7 Kelompok Pemikiran Ekonomi dalam Pemanfaatan Sumberdaya Terdapat 4 kelompok pemikiran & pandangan ekonomi mengenai bagaimana pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yaitu: 1. Naturalist 2. Libertarian 3. Rawlsian 4. Utilitarian

8 1. Naturalist Aldo Leopold (1970) menyatakan: Segala sesuatu benda memiliki hak untuk dijaga keberadaannya, keberlanjutannya dan keindahannya dalam sebuah komunitas biotik. Naturalist sering disebut juga Deep Ecology dimana mereka berpendapat bahwa pembangunan hanya boleh dilakukan jika tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan terhadap lingkungan alam. Dalam etika naturalis menolak hak ekslusif manusia terhadap eksploitasi alam. Kelemahannya: terlalu mengagungkan kelestarian alam dibandingkan kesejahteraan manusiaaltruism

9 2. Libertarian Dicetuskan oleh Robert Nozick (1974). Pemanfaatan sumber daya alam akan dapat dilakukan dengan baik dan lestari jika dikelola oleh manusia dengan kepemilikan individu yang jelas. Pemanfaatan sumber daya alam dengan mengutamakan kebebasan secara individu melalui sistem kontrak Pemberian hak secara individu akan membentuk kesejahteraan sosial secara keseluruhan karena kekayaan akan terdistribusi melalui sistem pajak. Kelemahan: 1) Pemanfaatan sumber daya diutamakan untuk kesejahteraan manusia. 2) Tidak menghendaki campur tangan yang besar dari pemerintah

10 3. Rawlsian Dicetuskan oleh John Rawls (1971) dalam bukunya Theory of Justice. Etika Rawlsian menolak pemberian hak secara individu terhadap sumber daya, akan tetapi lebih mengutamakan kepemilikan secara bersama-sama. Kesejahteraan sosial hanya akan dapat tercapai jika pemanfaatan sumber daya dilakukan berdasarkan prinsip kepemilikan secara umum sehingga keadilan sosial akan diperoleh melalui distribusi kekayaan secara merata.

11 4. Utilitarian Pertama kali dicetuskan oleh Davis Hume (1739) dan disempurnakan oleh John Struart Mill dalam bukunya Utilitarianism (1863). Utilitarian adalah dasar ekonomi modern. Dalam etika utilitarian, pemanfaatan sumber daya alam harus mempertimbangkan kesejahteraan secara sosial yang merupakan agregasi dari utilitas individu dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan.

12 Prinsip Ekonomi dalam Sumberdaya Postulat ekonomi neoklasik: Setiap orang atau usaha menginginkan kepuasan atau keuntungan yang sebesar-besarnya Postulat ekonomi sumberdaya alam: Ilmu yang mencari jawaban seberapa besar sumber daya harus diekstraksi sehingga menghasilkan manfaat/kesejahteraan yang sebesar-besarnya bagi masyarakat untuk selama mungkin Utilitarianism+Economics=Principle of Resources Economics

13 Kesejahteraan Kriteria Pareto : Pareto Optimal Bila A ingin dibuat lebih sejahtera maka B harus dirugikan (mengurangi kesejahteraannya) Pareto Non Optimal A masih bisa meningkatkan kesejahteraannya (better off) tanpa merugikan B Kriteria Kaldor-Hicks : Pada posisi Pareto Optimum, bila A lebih menderita dan jumlahnya lebih banyak, sementara B berada pada posisi yang lebih baik, maka B pantas untuk mengurangi kepuasannya sehingga A bisa menikmati lebih banyak

14 Analisa Ekonomi terdiri dari : 1. Positive Economics: Perhitungan ekonomi yang dilakukan berdasarkan kaedah-kaedah ekonomi tanpa pertimbangan apapun 2. Normative Economics: Perhitungan ekonomi dengan pertimbangan tertentu (seharusnya) Pareto positive economics Kaldor-Hicks normative economics

15 Etika ekonomi sumberdaya alam tentang baik dan buruk (apakah seseorang alokasi lebih baik atau lebih buruk daripada yang lain) dilihat dari tiga indikator yaitu: a. Efficiency b. Equity (keadilan) c. Sustainability (keberlanjutan)

16 TERIMA KASIH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Daya Alam: Hutan Realita hidup dan kehidupan manusia tidak terlepas dari alam dan lingkungannya, karena hal tersebut merupakan sebuah hubungan mutualisme dalam tatanan

Lebih terperinci

Teori Barang Swasta. Materi Presentasi

Teori Barang Swasta. Materi Presentasi Teori Barang Swasta Sayifullah, SE., M.Akt Materi Presentasi Barang swasta? Efisiensi konsumen Kondisi pareto optimun bagi konsumen Efisiensi produsen Alokasi optimum konsumen dan produsen Kriteria kompensasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 20 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Efektivitas Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas disebut juga

Lebih terperinci

1. Konsep pertumbuhan ekonomi dalam. 2. Growth & Development dan ekstraksi SDAL

1. Konsep pertumbuhan ekonomi dalam. 2. Growth & Development dan ekstraksi SDAL 1. Konsep pertumbuhan ekonomi dalam neoklasik dan SDAL 2. Growth & Development dan ekstraksi SDAL 3. Limit to Growth (Club of Rome) dan pandangan optimis dalam ekstraksi SDA Pandangan Sumber Daya dalam

Lebih terperinci

APPROACHES TO ETHICS AND JUSTICE. By : Dora Rizky Erlina Devvy Alifia Putri

APPROACHES TO ETHICS AND JUSTICE. By : Dora Rizky Erlina Devvy Alifia Putri APPROACHES TO ETHICS AND JUSTICE By : Dora Rizky Erlina 135020100111011 Devvy Alifia Putri 135020100111017 Outline Pendahuluan Etika Individual Bersifat instruktif Teori yang melibatkan orang/agen yang

Lebih terperinci

Teori Hak Asasi Manusia. R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA. Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Teori Hak Asasi Manusia. R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA. Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Teori Hak Asasi Manusia R. Herlambang Perdana Wiratraman, SH., MA. Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Airlangga Pokok Bahasan Mengenal apa itu teori HAM Memahami sejumlah pendekatan

Lebih terperinci

Business Ethic & Good Governance

Business Ethic & Good Governance Modul ke: Business Ethic & Good Governance Philosophical Ethics and Business Fakultas PASCA Dr. Antonius Dieben Robinson Manurung, MSi Program Studi MANAGEMENT www.mercubuana.ac.id Utilitarianisme Dikembangkan

Lebih terperinci

Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan

Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Modul ke: Fakultas 01FEB Template Standar Powerpoint Pembuatan Template Powerpoint untuk digunakan sebagai template standar modul-modul yang digunakan dalam perkuliahan Ali Akbar Gayo, SE.,MM Program Studi

Lebih terperinci

I. Pendahuluan Positive vs Normative Economics utilitas

I. Pendahuluan Positive vs Normative Economics utilitas I. Pendahuluan Masyarakat harus memilih bagaimana menggunakan SD nya Eksploitasi SDA untuk swasembada energi mempunyai implikasi terhadap lingkungan, misalnya kualitas udara dan air turun. Jika Anda memberi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep dan Karakteristik Kebijakan Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Efektivitas

Lebih terperinci

ETHICAL ECONOMY Evolution from Egoistic and Altruistic to Awareness Economy

ETHICAL ECONOMY Evolution from Egoistic and Altruistic to Awareness Economy ETHICAL ECONOMY Evolution from Egoistic and Altruistic to Awareness Economy Aji Dedi Mulawarman Materi Kuliah Etika Bisnis dan Profesi Minggu 3 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

MATERI 1. Pendahuluan. I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992)

MATERI 1. Pendahuluan. I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992) MATERI 1 Pendahuluan I. Ruang Lingkup MSDA Kema hubungan antara sistem ekonomi dan sistem lingkungan (Tietenberg, 1992) Sistem Ekonomi Luaran perusahaan Rumahtangga a Masukan Produksi Konsumsi Sistem pendukung

Lebih terperinci

Etika Bisnis. Julian Adam Ridjal. PS Agribisnis Universitas Jember

Etika Bisnis. Julian Adam Ridjal. PS Agribisnis Universitas Jember Etika Bisnis Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember www.adamjulian.net ETIKA BISNIS Etika Bisnis Etika sebagai praktis berarti : nilai-nilai dan normanorma moral sejauh dipraktikan atau justru

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis adakah perbedaan persepsi yang signifikan antara mahasiswa ekonomi, hukum, dan psikologi di Universitas Gadjah Mada

Lebih terperinci

ETIKA LINGKUNGAN (Kuliah V)

ETIKA LINGKUNGAN (Kuliah V) ETIKA LINGKUNGAN (Kuliah V) Tim Pengajar MK Ekologi Manusia 2010 Etika Kebiasaan, cara hidup yang baik Dibakukan menjadi Kaidah, norma, aturan Nilai-nilai & prinsip moral Pedoman hidup: Man-Manusia Man-Masyarakt

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP KEADILAN SOSIAL AMOS 6:1-7 DALAM PERSPEKTIF TEORI KEADILAN. Robert Nozick, John Stuart Mill, John Rawls, Kai Nielsen, dan Karen Lebacqz.

BAB IV KONSEP KEADILAN SOSIAL AMOS 6:1-7 DALAM PERSPEKTIF TEORI KEADILAN. Robert Nozick, John Stuart Mill, John Rawls, Kai Nielsen, dan Karen Lebacqz. BAB IV KONSEP KEADILAN SOSIAL AMOS 6:1-7 DALAM PERSPEKTIF TEORI KEADILAN 4.1. Pendahuluan Setelah mencoba memaparkan mengenai konsep-konsep keadilan dari beberapa tokoh, dan menganalisa konsep keadilan

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) 1 Pertemuan ke : 1 (pertama) A. Tujuan Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan menganalisa tentang: a) Kesadaran dimensi etis dalam berbisnis (good business), bisnis yang berkualitas etis. b) Agar nantinya

Lebih terperinci

ETIKA DAN LINGKUNGAN

ETIKA DAN LINGKUNGAN ETIKA DAN LINGKUNGAN Pendahuluan Berbagai kasus lingkungan hidup yang terjadi saat ini lokal, regional, nasional, internasional sebagian besar bersumber dari perilaku manusia Kasus-kasus pencemaran dan

Lebih terperinci

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIAL

TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIAL TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJERIAL Pandangan klasik : tanggung jawab sosial adalah bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba Pandangan sosial ekonomi : bahwa tanggung jawab

Lebih terperinci

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke:

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke: PHILOSOPHICAL ETHICS AND BUSINESS Fakultas Dr. Achmad Jamil PASCASARJANA Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengertian ETIKA. Norma-norma,

Lebih terperinci

Bab 1: Pengertian dan Ruang Lingkup. Ekonomi Manajerial. Ekonomi Manajerial

Bab 1: Pengertian dan Ruang Lingkup. Ekonomi Manajerial. Ekonomi Manajerial Bab 1: Pengertian dan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial 1 Ekonomi Manajerial Manajemen 2 Pokok Bahasan Ruang Lingkup Ekonomi Manajerial Teori Perusahaan Sifat dan Fungsi Laba Etika Bisnis Kerangka Kerja

Lebih terperinci

Bu and Go a. b. c. d. e.

Bu and Go a. b. c. d. e. MODUL PERKULIAHAN Bu sinesss Ethic and Corporate Go overnance a. Introduction: Ethical Theories and Traditions b. Utilitarianism: Making Decision Based on Ethical Consequences c. Deontology: An Ethics

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modal, tanah dan keahlian keusahawanan (Sadono Sukirno, 2008: 193).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modal, tanah dan keahlian keusahawanan (Sadono Sukirno, 2008: 193). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Produksi Proses produksi adalah suatu aktivitas ekonomi yang mengkombinasikan berbagai macam masukan (input) untuk menghasilkan sebuah keluaran (output). Dalam proses

Lebih terperinci

ETIKA DI PANGSA PASAR

ETIKA DI PANGSA PASAR ETIKA DI PANGSA PASAR A. Pengertian Pasar Sering terbayang di benak kita bahwa pasar adalah suatu tempat yang utuh yang dimana bertemunya para pembeli dan para penjual untuk melakukan transaksi jual-beli.

Lebih terperinci

Masalah Ekonomi & Sistem Pengaturan Ekonomi

Masalah Ekonomi & Sistem Pengaturan Ekonomi Masalah Ekonomi & Sistem Pengaturan Ekonomi Masalah ekonomi timbul akibat dari ketidak seimbangan diantara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dengan kemampuan faktor-faktor produksi untuk

Lebih terperinci

PENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI

PENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI PENGANTAR EKONOMI MIKRO MASALAH & SISTEM PENGATURAN EKONOMI MASALAH EKONOMI Masalah ekonomi timbul akibat dari ketidak seimbangan diantara keinginan manusia untuk mendapatkan barang dan jasa dengan kemampuan

Lebih terperinci

Distribusi Pendapatan

Distribusi Pendapatan Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan Distribusi Pendapatan pendapatan seseorang tergantung pada supply dan demand tenaga kerjanya, yang pada tergantung pada kemampuan alaminya, modal, kompensasi perbedaan,

Lebih terperinci

ETIKA LINGKUNGAN. Dosen: Dr. Tien Aminatun

ETIKA LINGKUNGAN. Dosen: Dr. Tien Aminatun ETIKA LINGKUNGAN Dosen: Dr. Tien Aminatun DEFINISI ETIKA: Sebuah refleksi kritis tentang norma dan nilai, atau prinsip moral yg dikenal umum selama ini, dalam kaitan dg lingkungan, cara pandang manusia

Lebih terperinci

BAGAN ANALISIS KOMPETENSI

BAGAN ANALISIS KOMPETENSI ANALISIS KOMPETENSI MATA KULIAH : Ekonomi Publik SKS : 3 (Tiga) STANDAR KOMPETENSI : Setelah mengikuti mata kuliah Ekonomi Publik mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan pengaruh setiap kegiatan ekonomi

Lebih terperinci

ETHIKA BISNIS. Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum ETIKA BISNIS 6/5/2012

ETHIKA BISNIS. Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum ETIKA BISNIS 6/5/2012 ETHIKA BISNIS Oleh : Prof. Dr. Jamal Wiwoho, S.H., M.Hum. 6/5/2012 www.jamalwiwoho.com 08122601681. ETIKA BISNIS 1 ETHIKA BISNIS Ethika adalah konsep tentang tindakan yang benar dan salah. Secara luas

Lebih terperinci

Etika Lingkungan dan Politik Lingkungan

Etika Lingkungan dan Politik Lingkungan Etika Lingkungan dan Politik Lingkungan Onrizal Oktober 2008 Daftar Isi Pendahuluan Teori Etika Teori Etika Lingkungan Etika Lingkungan dan Politik Lingkungan 1 Pendahuluan Berbagai kasus lingkungan hidup

Lebih terperinci

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional

1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional 1. Perusahaan jaket kulit Isakuiki di daerah Y berproduksi untuk memenuhi permintaan pangsa pasar Eropa karena kualitasnya berstandar internasional (ISO) dan harganya yang bersaing sehingga produk dibuat

Lebih terperinci

ETIKA BISNIS (Teori Etika )

ETIKA BISNIS (Teori Etika ) ETIKA BISNIS (Teori Etika ) Disusun oleh Kelompok I : 1. Putu Sulastra 13810331180412 2. Kadek Suarjana 13810331180415 3. Nengah Mertapa 13810331180418 4. Pande Nyoman Kartika 13810331180426 Kelas : Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia sangat kaya akan keanekaragaman hayatinya. Sejak zaman dahulu, manusia khususnya masyarakat Indonesia sangat mengandalkan lingkungan sekitarnya untuk memenuhi

Lebih terperinci

SILABUS ETIKA BISNIS MAGISTER STUDI KEBIJAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA. Dosen Pengampu : Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP Dr. Eko Suwardi, M.

SILABUS ETIKA BISNIS MAGISTER STUDI KEBIJAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA. Dosen Pengampu : Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP Dr. Eko Suwardi, M. SILABUS ETIKA BISNIS MAGISTER STUDI KEBIJAKAN UNIVERSITAS GADJAH MADA Dosen Pengampu : Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP Dr. Eko Suwardi, M.Sc Latar Belakang Mata kuliah ini diajarkan pada program S2 Magister

Lebih terperinci

ARAH BISNIS DAN TUJUAN PENERAPAN ETIKA DALAM ASPEK BISNIS, NORMA DAN HUKUM. Week 4

ARAH BISNIS DAN TUJUAN PENERAPAN ETIKA DALAM ASPEK BISNIS, NORMA DAN HUKUM. Week 4 ARAH BISNIS DAN TUJUAN PENERAPAN ETIKA DALAM ASPEK BISNIS, NORMA DAN HUKUM Week 4 Historis Bisnis dan Perubahan Etika Bisnis Istilah etika bisnis sudah dimulai sejak tahun 1960-an. Hal tersebut ditandai

Lebih terperinci

Kecekapan Peruntukan Sumber Menurut Pendekatan Pareto Q N. Ub o Ub 1 Ub2. Rajah 6.1: Kecekapan dan Pareto Optimum Berasaskan Rajah Kotak Edgeworth

Kecekapan Peruntukan Sumber Menurut Pendekatan Pareto Q N. Ub o Ub 1 Ub2. Rajah 6.1: Kecekapan dan Pareto Optimum Berasaskan Rajah Kotak Edgeworth TEORI AGIHAN OTIMUM eranan kerajaan dalam memastikan agihan pendapatan & kekayaan yang cekap dan adil Ini disebebkan kegagalan pasaran dalam memastikan agihan yang cekap dan adil Kecekapan eruntukan Sumber

Lebih terperinci

2. Stakeholders dalam Organisasi Bisnis dan Fungsi dari Masing-Masing Stakeholder dalam Organisasi Bisnis

2. Stakeholders dalam Organisasi Bisnis dan Fungsi dari Masing-Masing Stakeholder dalam Organisasi Bisnis RESUME ETIKA ADMINISTRASI UNTUK PERSIAPAN UTS 1. Makna Penting Administrasi sebagai Filosofi in Action Filsafat merupakan sikap terhadap kegiatan tertentu. Semua administrator memiliki filosofi yang merupakan

Lebih terperinci

Modul ke: ETIKA PROFESI. Prinsip-Prinsip Etika Humas. 07Fakultas KOMUNIKASI. Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyarakat

Modul ke: ETIKA PROFESI. Prinsip-Prinsip Etika Humas. 07Fakultas KOMUNIKASI. Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan. Program Studi Hubungan Masyarakat Modul ke: 07Fakultas KOMUNIKASI ETIKA PROFESI Prinsip-Prinsip Etika Humas Frenia Triasiholan A.D.S.Nababan Program Studi Hubungan Masyarakat Bagian Isi Prinsip Dasar Profesional Prinsip Dasar Etika Profesi

Lebih terperinci

Judul : Industry Profile

Judul : Industry Profile Judul : Industry Profile dan Corporate Social Responsibility Expenditure (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015) Nama : Ni Luh Putu Fivetina Wulan Ade Arika

Lebih terperinci

SILABUS FM-UDINUS-PBM-08-04/R0 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SILABUS FM-UDINUS-PBM-08-04/R0 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Kode Deskripsi Perkuliahan Mata kuliah ini merupakan mata kuliah untuk pemahaman teori beretika didalam berbisnis. Pembahasan materi meliputi konsep-konsep dasar etika,nilai, norma, hukum, bisnis, etika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dukungan dan keterlibatan karyawan.perhatian terhadap perbedaan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dukungan dan keterlibatan karyawan.perhatian terhadap perbedaan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, produktivitas dan kinerja organisasi tidak dapat tercapai tanpa dukungan dan keterlibatan karyawan.perhatian terhadap perbedaan kebutuhan karyawan telah menjadi

Lebih terperinci

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT 1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT 5. Tatapamong prodi yang efektif 6. Pengembangan tatapamong prodi S1 PGSD

Lebih terperinci

John Rawls dan Konsep Keadilan. Muhammad Luthfi

John Rawls dan Konsep Keadilan. Muhammad Luthfi John Rawls dan Konsep Keadilan Muhammad Luthfi John Rawls adalah salah satu pemikir politik liberal kontemporer yang memberikan warna baru pada spektrum liberalisme global saat ini. Magnum Opus Rawls yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat menjalankan aktivitasnya secara maksimal maka

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat menjalankan aktivitasnya secara maksimal maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang penting dalam sebuah organisasi, institusi maupun perusahaan. Dalam sebuah perusahaan agar dapat menjalankan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI FRM/FISE/47-00 12 Januari 2009 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN KE-1 Prodi/Jurusan : Manajemen Mata Kuliah : Etika Bisnis Kode Mata Kuliah

Lebih terperinci

Intan Silviana Mustikawati, SKM, MHP ETIKA BISNIS RS

Intan Silviana Mustikawati, SKM, MHP ETIKA BISNIS RS Intan Silviana Mustikawati, SKM, MHP ETIKA BISNIS RS Pokok Bahasan Pendahuluan Konsep Efisiensi Berbagai Kasus Abu abu dalam RS Konsep Etika Bisnis RS Pendahuluan RS di Indonesia bergerak ke arah sistem

Lebih terperinci

KEADILAN DAN KESENJANGAN belajar dari Amartya Sen. Alois A. Nugroho

KEADILAN DAN KESENJANGAN belajar dari Amartya Sen. Alois A. Nugroho KEADILAN DAN KESENJANGAN belajar dari Amartya Sen Alois A. Nugroho Bertolak dari Teori Keadilan John Rawls A) each person has an equal right to a fully adequate scheme of equal basic liberties which is

Lebih terperinci

Pertemuan 1 PENGERTIAN FILSAFAT ILMU EKONOMI

Pertemuan 1 PENGERTIAN FILSAFAT ILMU EKONOMI Pertemuan 1 PENGERTIAN FILSAFAT ILMU EKONOMI ARDITO BHINADI Selasa dan Kamis, 22 dan 24 Agustus 2017 Agenda Hari Ini Menjelaskan pengertian filsafat dan tokohtokoh filsafat beserta pemikirannya. Menjelaskan

Lebih terperinci

Bussiness Ethic and Good Governence

Bussiness Ethic and Good Governence Bussiness Ethic and Good Governence Dr.H.Ahmad Badawi Saluy,SE.,MM www.mercubuana.ac.id WHAT IS ETHICS? Disiplin yang berhubungan dgn apa yg baik dan buruk dan berhubungan dgn tugas dan kewajiban moral

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu manajemen yang baik. Menurut Welsch (2000) misinya tanpa suatu manajemen yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan suatu manajemen yang baik. Menurut Welsch (2000) misinya tanpa suatu manajemen yang baik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam melaksanakan tugasnya organisasi sektor publik pasti membutuhkan suatu manajemen yang baik. Menurut Welsch (2000) mengartikan bahwa manajemen adalah suatu proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup, ilmu pengetahuan, dan berbagai strategi kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. pandangan hidup, ilmu pengetahuan, dan berbagai strategi kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini Pembicaraan tentang kearifan lokal mulai mendapat perhatian dalam mendukung kemajuan bangsa. kearifan lokal ( local wisdom) merupakan pandangan hidup, ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak terbagi menjadi dua, yaitu wajib pajak orang pribadi dan badan. ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak terbagi menjadi dua, yaitu wajib pajak orang pribadi dan badan. ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Wajib Pajak Menurut Undang-undang Ketentuan Umum Perpajakan, wajib pajak terbagi menjadi dua, yaitu wajib pajak orang pribadi dan badan yang meliputi pembayar

Lebih terperinci

Matakuliah : CB142 Tahun : 2008

Matakuliah : CB142 Tahun : 2008 Matakuliah : CB142 Tahun : 2008 Pertemuan 2 MANUSIA DAN LINGKUNGAN HIDUP Learning outcome Mahasiswa mempu membedakan beberapa teori etika lingkungan dan konsekwensinya terhadap lingkungan hidup Teori Etika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Usaha Kecil Menengah Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp.200.000.000

Lebih terperinci

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Norma, Moral, dan Etika dalam Bisnis Global

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Norma, Moral, dan Etika dalam Bisnis Global MATERI KULIAH ETIKA BISNIS Norma, Moral, dan Etika dalam Bisnis Global Etika Bisnis di Dunia Usaha untuk Pembangunan Etika Bisnis mulai ramai didiskusikan kira-kira pada 80-an ketika dunia bisnis internasional

Lebih terperinci

II. PARETO OPTIMALITY (PO) & CRITERION (PC)

II. PARETO OPTIMALITY (PO) & CRITERION (PC) II. PARETO OPTIMALITY (PO) & CRITERION (PC) o Lester Thurow: banyak proyek yg bagus tidak dilakukan hanya krn manajer proyek tidak mau membayar kompensasi kpd orang2 yg akan dirugikan dgn proyek tsb. Jika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup rumit. Karakteristik penganggaran sektor publik berbeda dengan

BAB I PENDAHULUAN. cukup rumit. Karakteristik penganggaran sektor publik berbeda dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penganggaran pada organisasi sektor publik merupakan suatu proses yang cukup rumit. Karakteristik penganggaran sektor publik berbeda dengan penganggaran pada sektor

Lebih terperinci

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis

Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Kritik Terhadap Sistem Ekonomi Sosialis Disusun oleh: Riza Anggraeni (054440) Santi Nurbayanti (054449) Yani Oktaviani (054941) Yolanda Avrilia (055153) Wiwin Wina (055237) Sistem Ekonomi Sosialis A. Pengertian

Lebih terperinci

Dengan membaca buku ini kita akan banyak dibantu mengambil keputusan-keputusan etis yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab.

Dengan membaca buku ini kita akan banyak dibantu mengambil keputusan-keputusan etis yang sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab. Di dalam kehidupan kita banyak menjumpai persoalan-persoalan etika. Kalau persoalan itu jelas benar atau salah, kita dengan mudah dapat membuat keputusan. Tetapi kalau keputusan menyangkut banyak hal yang

Lebih terperinci

VALUASI EKONOMI: UMUM. Disiapkan oleh Arianto A. Patunru Untuk Program Pelatihan Analisis Biaya-Manfaat LPEM-FEUI, 2004.

VALUASI EKONOMI: UMUM. Disiapkan oleh Arianto A. Patunru Untuk Program Pelatihan Analisis Biaya-Manfaat LPEM-FEUI, 2004. VALUASI EKONOMI: UMUM Disiapkan oleh Arianto A. Patunru Untuk Program Pelatihan Analisis Biaya-Manfaat LPEM-FEUI, 2004. Disarikan dan diadaptasi dari: A. Myrick Freeman III, 2003. Economic Valuation: What

Lebih terperinci

Bussiness Ethic and Good Governence ( Philosophical Ethics and Business )

Bussiness Ethic and Good Governence ( Philosophical Ethics and Business ) Bussiness Ethic and Good Governence ( Philosophical Ethics and Business ) Dr.H. Ahmad Badawi Saluy, SE.,MM www.mercubuana.ac.id Teori Etika dan Pendekatan Pastin Tradisional Etika Aturan Dasar Untuk menjelaskan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sejak diterbitkan Undang undang No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan

I. PENDAHULUAN. Sejak diterbitkan Undang undang No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak diterbitkan Undang undang No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup, perhatian terhadap masalah masalah lingkungan hidup semakin meningkat. Fenomena

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI EKONOMI TOTAL DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN ALAM

ANALISIS NILAI EKONOMI TOTAL DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN ALAM 175 ANALISIS NILAI EKONOMI TOTAL DAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN HUTAN ALAM Analisis Nilai Ekonomi Total Hutan Alam Produksi Nilai ekonomi total (NET) ekosistem hutan terdiri atas nilai guna langsung dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbincangan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah berkembang sejak era

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Katolik

Pendidikan Agama Katolik Modul ke: 14Fakultas Psikologi Pendidikan Agama Katolik MENJAGA KEUTUHAN CIPTAAN Program Studi Psikologi Drs. Sugeng Baskoro, M.M PENCIPTAAN ALAM SEMESTA DALAM REFLEKSI IMAN KRISTIANI Untuk apa kita diciptakan?

Lebih terperinci

PENGANTAR ILMU EKONOMI. Teknik Industri Universitas Gunadarma

PENGANTAR ILMU EKONOMI. Teknik Industri Universitas Gunadarma PENGANTAR ILMU EKONOMI Teknik Industri Universitas Gunadarma Kontrak Perkuliahan Dosen Pengampu : Putri Irene Kanny Nilai : Kuis + Tugas + UTS + UAS Semua HP dan sejenisnya mohon di silent/non aktif Telat

Lebih terperinci

TEORI PENGELUARAN NEGARA

TEORI PENGELUARAN NEGARA 1 TEORI PENGELUARAN NEGARA Musgrave dan Rostow Perkembangan pengeluaran negara sejalan dengan tahap perkembangan ekonomi dari suatu negara Pada tahap awal perkembangan ekonomi diperlukan pengeluaran negara

Lebih terperinci

VoIP: Boleh atau Tidak

VoIP: Boleh atau Tidak VoIP: Boleh atau Tidak Belum lama ini terbit Surat Keputusan (SK) Dirjen Postel No.199/2001 yang mengatur tentang tata cara perijinan dan penyelenggaraan Voice over Internet Protocol (VoIP). SK Dirjen

Lebih terperinci

JURNAL LITERASI, Edisi 2, Tahun 1, Juni

JURNAL LITERASI, Edisi 2, Tahun 1, Juni MERUMUSKAN KERANGKA AKSIOMA ETIK ISLAM (Kajian Pemikiran Syed Nawab Haider Naqvi dalam Menggagas Ekonomi Islam ) Oleh: Jauhar Faradis (Dosen Syariah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta) ABSTRACT Islamic ethic

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sumberdaya tersebut diolah dan digunakan sepuasnya. Tidak satupun pihak yang

PENDAHULUAN. Sumberdaya tersebut diolah dan digunakan sepuasnya. Tidak satupun pihak yang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sumberdaya perikanan laut memiliki sifat spesifik, yakni akses terbuka (open access). Sumberdaya perikanan juga bersifat kepemilikan bersama (common property). Semua individu

Lebih terperinci

Kuliah 6. Marlan Hutahaean 1

Kuliah 6. Marlan Hutahaean 1 Kuliah 6 Evaluasi Kebijakan Marlan Hutahaean 1 Agenda Pengertian dan Kriteria Evaluasi Kendala dalam Evaluasi Marlan Hutahaean 2 Pengertian dan Kriteria Evaluasi Marlan Hutahaean 3 Pengertian dan Kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENGERTIAN FILSAFAT INDONESIA PRA MODERN

BAB I PENGERTIAN FILSAFAT INDONESIA PRA MODERN BAB I PENGERTIAN FILSAFAT INDONESIA PRA MODERN A. Objek Bahasan 1. Objek materi Filsafat Indonesia ialah kebudayaan bangsa. Menurut penjelasan UUD 1945 pasal 32, kebudayaan bangsa ialah kebudayaan yang

Lebih terperinci

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 ) EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 ) Dosen: 1. Dr. Ir. Aceng Hidiayat MT (Koordinator) 2. Dessy Rachmawatie SPt, MSi 3. Prima Gandhi SP, MSi KULIAH 5 : Teori Ekonomi Politik Keynessian

Lebih terperinci

HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH

HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH By: Dr. Ida Nurnida LOGO HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH Week-6 Contents 1 Bisnis dan Politik 2 Bisnis dan Perekonomian 3 Bisnis dan Pemerintah 1 BISNIS DAN POLITIK 1. BISNIS

Lebih terperinci

BAB 9 EFISIENSI ALOKASI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

BAB 9 EFISIENSI ALOKASI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN BAB 9 EFISIENSI ALOKASI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN A. Pendahuluan Dalam kehidupan ekonomi, masyarakat distribusi pendapatan sangatlah penting untuk di perhatikan. Sehingga suatu ekonomi dapat di alokasikan

Lebih terperinci

TEORI BARANG SWASTA. Makalah Ini Dipresentasikan. Pada Mata Kuliah Ekonomi Publik. Oleh: Indah Sukma Ramdhini

TEORI BARANG SWASTA. Makalah Ini Dipresentasikan. Pada Mata Kuliah Ekonomi Publik. Oleh: Indah Sukma Ramdhini TEORI BARANG SWASTA Makalah Ini Dipresentasikan Pada Mata Kuliah Ekonomi Publik Dosen : Zaenal Muttaqin, MPP Oleh: Indah Sukma Ramdhini 109084000005 Wildan Aryo Bimantoro 109084000026 Wulan Fauzyni 109084000030

Lebih terperinci

MATA KULIAH ETIKA BISNIS

MATA KULIAH ETIKA BISNIS MATA KULIAH ETIKA BISNIS [KODE/SKS : IT023270/ 2 SKS] BISNIS DAN ETIKA BISNIS DAN ETIKA Mitos Bisnis Amoral Mengungkapkan suatu keyakinan bahwa antara bisnis dan moralitas atau etika tidak ada hubungan

Lebih terperinci

Pertumbuhan yang telah dicapai dari berbagai kebijakan akan memberi dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja, dan mengurangi angka pengangguran

Pertumbuhan yang telah dicapai dari berbagai kebijakan akan memberi dampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja, dan mengurangi angka pengangguran BAB V ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan strategi dan arah kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Polewali Mandar yang dilakukan pada berbagai program sebagaimana diungkapkan pada bab sebelumnya,

Lebih terperinci

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Modul ke: BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Fakultas Pascasarjana Ethics and Business: Concept and Theory (PERKULIAHAN) Dr. Anik Tri Suwarni, MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi

Lebih terperinci

BAB IV PERBANDINGAN PANDANGAN ANTARA ISLAM DAN KRISTEN TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB IV PERBANDINGAN PANDANGAN ANTARA ISLAM DAN KRISTEN TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP BAB IV PERBANDINGAN PANDANGAN ANTARA ISLAM DAN KRISTEN TENTANG PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP A. Persamaan Pandangan Pelestarian Lingkungan Hidup Pada Islam dan Kristen Al Qur an adalah kitab yang diturunkan

Lebih terperinci

KULIAH 2: TEORI EKONOMI KEBAJIKAN

KULIAH 2: TEORI EKONOMI KEBAJIKAN KULIAH 2: TEORI EKONOMI KEBAJIKAN VILFREDO PARETO Ekonomi kebajikan mengikut sejarahnya bermula dengan idea-idea ahli ekonomi klasik seperti Adam Smith dan Bentham. Kemudian muncul pula ahli ekonomi klasik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 146 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari data survey baik dan IFLS 2000 dan 2007 serta SUSENAS 2009 dan 2010 dapat disimpulkan bahwa terdapat kemajuan dalam pembangunan kesehatan dari tahun ke

Lebih terperinci

MANAGERIAL ECONOMICS. Referensi :

MANAGERIAL ECONOMICS. Referensi : MANAGERIAL ECONOMICS Referensi : Pasar (Kebutuhan Manusia) APA.. ITU... Managerial Economics? Ekonomi Manajerial mengarah pada aplikasi TEORI EKONOMI dan merupakan alat bantu dalam ilmu PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal Tahun 2016 telah berlaku ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

Lebih terperinci

EKONOMI PUBLIK TEORI BARANG SWASTA KELOMPOK 1 :

EKONOMI PUBLIK TEORI BARANG SWASTA KELOMPOK 1 : Ekonomi Kesejahteraan EKONOMI PUBLIK TEORI BARANG SWASTA KELOMPOK 1 : Bangun Putra Agung (1206105019) Geo Harioseno (1206105107) I Putu Arnadi Putra (1306105001) I Gusti Ngurah Agung Anom Arimbawa (1306105002)

Lebih terperinci

Etika Bisnis dan Globalisasi

Etika Bisnis dan Globalisasi Etika Bisnis dan Globalisasi Globalization: the process by which the economic and social systems of nations are connected together so that goods, services, capital, and knowledge move freely between nations.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 16 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Halmahera Utara sebagai salah satu kabupaten kepulauan di Provinsi Maluku Utara, memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan yang sangat potensial untuk dikembangkan.

Lebih terperinci

SILABUS ETIKA ADMINISTRASI NEGARA JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA

SILABUS ETIKA ADMINISTRASI NEGARA JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA SILABUS ETIKA ADMINISTRASI NEGARA JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS GADJAH MADA Dr. Wahyudi Kumorotomo, MPP Latar Belakang Mata kuliah ini diajarkan pada program

Lebih terperinci

Kuliah 12 EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK

Kuliah 12 EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK Kuliah 12 EVALUASI KEBIJAKAN PUBLIK Agenda PENGERTIAN DAN KRITERIA EVALUASI INDIKATOR EVALUASI KENDALA DALAM EVALUASI I. Pengertian dan Kriteria Evaluasi EVALUASI KEBIJAKAN MERUPAKAN TAHAPAN PROSES PEMBUATAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motivasi utama setiap perusahaan atau industri atau bisnis adalah meningkatkan keuntungan. Logika ekonomi neoklasik adalah bahwa dengan meningkatnya keuntungan dan kemakmuran

Lebih terperinci

Modul ke: ETIKA PERIKLANAN. Overview. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication

Modul ke: ETIKA PERIKLANAN. Overview. Fakultas ILMU KOMUNIKASI. Kartika, SIP, M.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication Modul ke: 01 Cherry Fakultas ILMU KOMUNIKASI ETIKA PERIKLANAN Overview Kartika, SIP, M.Ikom Program Studi Advertising & Marketing Communication Agenda Pengertian etika Jenis-jenis etika Kaitan etika dengan

Lebih terperinci

E O K N O O N M O I M KE K S E E S H E A H T A A T N

E O K N O O N M O I M KE K S E E S H E A H T A A T N EKONOMI KESEHATAN Ad. Aplikasi ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan, Klarman 1964 Seminar interregional WHO Geneva 1975 Penggunaan ilmu ekonomi utk kuantifikasi sumber daya yg dipergunakan utk menyediakan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan

I. PENDAHULUAN. terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan tentang pelaku ekonomi nasional terdiri dari tiga bentuk badan usaha yaitu swasta, BUMN dan koperasi. Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. baik produktivitasnya serta memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Kegiatan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. baik produktivitasnya serta memiliki nilai ekonomis lebih tinggi. Kegiatan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Konversi tanaman adalah kegiatan menggantikan tanaman yang sudah rendah produktivitasnya dan tidak ekonomis lagi dengan tanaman baru yang lebih baik produktivitasnya serta memiliki

Lebih terperinci

TUGAS MATA KULIAH ETIKA PROFESI KODE ETIK PROFESI PENGUSAHA AGRIBISNIS

TUGAS MATA KULIAH ETIKA PROFESI KODE ETIK PROFESI PENGUSAHA AGRIBISNIS TUGAS MATA KULIAH ETIKA PROFESI KODE ETIK PROFESI PENGUSAHA AGRIBISNIS Disusun oleh Kelompok 1: Kelas G 1. Nikmatul Mabruroh 115040101111049 2. Indriana Dwi Astuty 115040101111050 3. Venna Malinda 115040101111051

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepatutnyalah potensi Sumberdaya Budaya (Culture Resources) tersebut. perlu kita lestarikan, kembangkan dan manfaatkan.

BAB I PENDAHULUAN. sepatutnyalah potensi Sumberdaya Budaya (Culture Resources) tersebut. perlu kita lestarikan, kembangkan dan manfaatkan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki paling banyak warisan budaya dibandingkan dengan negara-negara tetangga atau setidaknya di kawasan Asia Tenggara. Jawa Barat sendiri memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebutkan di atas, terdapat unsur-unsur yang meliputi suatu kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. yang disebutkan di atas, terdapat unsur-unsur yang meliputi suatu kesatuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan

Lebih terperinci

BAB IV. KESIMPULAN. Pembangunan sumberdaya manusia merupakan salah satu tujuan utama. dalam pembangunan ekonomi suatu negara di dalam jangka panjang.

BAB IV. KESIMPULAN. Pembangunan sumberdaya manusia merupakan salah satu tujuan utama. dalam pembangunan ekonomi suatu negara di dalam jangka panjang. BAB IV. KESIMPULAN Pembangunan sumberdaya manusia merupakan salah satu tujuan utama dalam pembangunan ekonomi suatu negara di dalam jangka panjang. Pembangunan sumberdaya manusia mencakup dua aspek yaitu

Lebih terperinci

KEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP.

KEBIJAKAN HARGA. Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2. Julian Adam Ridjal, SP., MP. KEBIJAKAN HARGA Kebijakan Yang Mempengaruhi Insentif Bagi Produsen : Kebijakan Harga_2 Julian Adam Ridjal, SP., MP. Disampaikan pada Kuliah Kebijakan dan Peraturan Bidang Pertanian EMPAT KOMPONEN KERANGKA

Lebih terperinci