BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Harjanti Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Information Retrieval System Pengertian Information Retrieval System Information retrieval system merupakan bagian dari bidang ilmu komputer yang bertujuan untuk pengambilan informasi dari dokumen-dokumen yang didasarkan pada isi dan konteks dari dokumen-dokumen itu sendiri. Definisi Information Retrieval System menurut Gerald J. Kowalski adalah suatu sistem yang mampu melakukan penyimpanan, pencarian, dan pemeliharaan informasi. Informasi dalam konteks yang dibahas dalam buku ini dapat berupa informasi teks (termasuk data numerik dan tanggal), gambar, audio, video, dan objek multimedia lainnya (J. Kowalski, G, 2000) Definisi menurut Christoper Manning adalah proses menemukan suatu tema utama (biasanya berupa dokumen) dari suatu data yang tidak terstruktur dalam koleksi yang besar (tersimpan dalam komputer) untuk memenuhi kebutuhan informasi yang relevan. Data tidak terstruktur adalah data yang tidak memiliki susunan semantik, atau dapat juga dikatakan data yang tidak memiliki struktur yang mudah dikenali oleh komputer, data ini biasanya berupa teks. Walaupun dalam kenyataannya tidak ada data yang benar-benar bersifat tidak terstruktur, termasuk teks, karena teks juga memiliki struktur, seperti judul, paragraf, dan catatan kaki yang mana biasanya struktur tersebut direpresentasikan dalam suatu dokumen dengan memberikan tanda (markup) yang jelas untuk masing-masing struktur tersebut. Selain memfasilitasi penemuan kembali pada data yang tidak terstruktur, IR juga memfasilitasi pencarian data semi-struktur, misalnya untuk menemukan dokumen dengan judul dokumen yang
2 6 mengandung kata Java dengan badan teks yang mengandung kata threading (Manning, 2008). Sebagai suatu bidang tersendiri dalam ilmu komputer, IR memiliki beberapa sub bidang, yaitu sebagai berikut: 1. Document routing, filtering, dan selective dissemination. Tema ini berbalik arah dengan proses IR pada umumnya. Jika proses IR yang umum adalah membandingkan dokumen dengan query yang dimasukan user, sedangkan pada document routing, filtering, dan selective dissemination sistem akan membandingkan antar dokumen berdasarkan query untuk mendapatkan dokumen yang dapat menarik minat pengguna. Contoh pada tema ini adalah agregator berita, misalnya dengan menggunakan proses routing untuk memisahkan berita berdasarkan tema tertentu (bisnis, politik, olahraga, dan sebagainya). 2. Text clustering and categorization system, adalah sistem IR yang akan mengelompokkan dokumen berdasarkan kunci tertentu. 3. Summarization system atau peringkas teks, sistem ini akan membuat ringkasan dari teks yang diberikan. Contohnya adalah snippet yang ditampilkan pada hasil pencarian web. 4. Information extraction system, topik IR ini berfungsi mengidentifikasi entitas bernama, seperti nama tempat dan tanggal. Sistem ini juga dapat menkombinasikan informasi-informasi ke dalam rekaman terstruktur yang mendeskripsikan hubungan antara entitas-entitas tersebut. Misalkan untuk membuat daftar buku dan pengarangnya dari web data, ekstraksi informasi dari legal document (seperti undang-undang, peraturan pemerintah, dan sebagainya). 5. Topic detection and tracking system (sistem pendeteksi dan pelacakan topik), sistem ini berguna untuk mengidentifikasi topik peristiwa dalam berita dan sumber-sumber informasi yang sama. 6. Expert search system (sistem pencari keahlian), sistem ini akan melakukan pengidentifikasian keahlian dari seorang anggota organisasi. 7. Question answering system (sistem tanya jawab), adalah sistem yang mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber untuk memberikan jawaban yang singkat dari pertanyaan tertentu. Sistem ini kadang juga digabungkan dengan tema IR lain seperti pencarian, peringkas teks, dan ekstraksi informasi.
3 7 Jika sistem IR yang umum adalah mengembalikan dokumen yang relevan kepada user berdasarkan query yang diinputkan, namun pada sistem tanya jawab yang dikembalikan adalah berupa kalimat singkat untuk menjawab pertanyaan user. 8. Multimedia information retrieval system, adalah tema IR yang mengembangkan teknik-teknik IR pada data multimedia seperti gambar, video, musik, dan pidato. Contoh dari sub-bidang ini adalah pencarian gambar, pencarian musik, video, dan sebagainya (Butcher, S, 2010) Pencocokan String (String Matching) Pengertian Pencocokan String Pencocokan string merupakan bagian terpenting dari sebuah proses pencarian string (string searching) dalam sebuah dokumen. Hasil dari pencarian sebuah string dalam dokumen tergantung dari teknik atau cara pencocokan string yang digunakan. Pencocokan string diartikan sebagai sebuah permasalahan untuk menemukan pola susunan karakter string di dalam string lain atau bagian dari isi teks (Syaroni, 2005). Pencarian string yang juga bisa disebut pencocokan string (string matching) merupakan algoritma untuk melakukan pencarian semua kemunculan string pendek pattern [ 0 n-1] yang disebut pattern di string yang lebih panjang teks [0 m-1] yang disebut teks (Charras, 1997) Kerangka Kerja Pencocokan String Persoalan pencarian string dirumuskan sebagai berikut: 1. Sebuah teks, yaitu sebuah (long) string yang panjangnya n karakter. 2. Pattern, yaitu sebuah string dengan panjang m. Dengan sebuah nilai karakter (m<n) yang akan dicari dalam teks. Dalam algoritma pencocokan string, teks diasumsikan berada di dalam memori, sehingga bila kita mencari string di dalam sebuah arsip, maka semua isi arsip perlu dibaca terlebih dahulu kemudian disimpan di dalam memori. Jika pattern muncul lebih dari sekali di dalam teks, maka pencarian hanya akan memberikan keluaran berupa lokasi pattern ditemukan pertama kali (Wulan, 2011).
4 Kerangka Pikir Pencocokan String Algoritma string matching dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian menurut arah pencariannya, yakni: 1. From left to right Dari arah yang paling alami, dari kiri ke kanan, yang merupakan arah untuk membaca. Algoritma yang termasuk kategori ini adalah algoritma brute force, algoritma knuth-morris-pratt. Untuk contoh pencarian kata menggunakan algoritma from left to right dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Pencarian Kata Menggunakan Algoritma Knuth-Morris-Pratt i Pattern(i) A R A R I E F Prefix(i) i Pattern A R A R I E F Text A R A R E F A R A R I E F FASE 1 A R A R I E F FASE 2 A R A R I E F FASE 3 A R A R I E F FASE 4 A R A R I E F 2. From right to left Dari arah kanan ke kiri, arah yang biasanya menghasilkan hasil terbaik secara partikal. Algoritma yang termasuk kategori ini adalah algoritma boyer-moore. Contoh pencarian menggunakan algoritma boyer-moore dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Pencarian Kata Menggunakan Algoritma Boyer-Moore I Pattern A R I E F Text A R A R I F A R I F A R I E F FASE 1 A R I E F
5 9 FASE 2 A R I E F FASE 3 A R I E F FASE 4 A R I E F 3. In a specific order Dari arah yang ditentukan secara spesifik oleh algoritma tersebut, arah ini menghasilkan hasil terbaik secara teoritis. Algoritma yang termasuk kategori ini adalah algoritma colossi dan algoritma crochemore-perrin. Untuk contoh dari algoritma in a specific order dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Pencarian Kata Menggunakan Algoritma Colossi nd= 3 Fase 1 Bergeser 3 karakter (shift[2]) Fase 2
6 10 Bergeser 2 karakter (shift[1]) Beberapa konsep string matching antara lain: 1. Approximate string matching, yaitu sebuah pencarian terhadap pola-pola string (mengandung beberapa proses yaitu menghitung jumlah karakter yang berbeda, penyisipan dan penghapusan karakter) sehingga mendekati pola atau pattern dari string yang dicari. 2. Algorima pencarian string adalah sebuah proses pencarian tempat dari suatu atau beberapa string yang ditemukan dalam sebuah kumpulan string atau teks. Jalan paling sederhana adalah dengan cara membaca karakter satu persatu dan melakukan perhitungan kesalahan posisi yang ada dari string yang dicari (Charras, 1997) Macam Algoritma Pencocokan String Secara garis besar string matching dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Exact string matching. Exact string matching, merupakan pencocokan string secara tepat dengan susunan karakter dalam string yang dicocokkan memiliki jumlah maupun urutan karakter dalam string yang sama. Bagian algoritma ini bermanfaat jika pengguna ingin mencari string dalam dokumen yang sama persis dengan string masukan. Beberapa algoritma exact string matching yang mengemuka antara lain: a. Brute Force Analisis dengan metode Brute Force adalah membandingkan karakter per karakter sampai ditemukannya pola yang dicari dari awal string sampai dengan akhir string. b. Knuth-Morris-Pratt Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini dan akan dijelaskan pada poin berikutnya.
7 11 c. Boyer-Moore Algoritma boyer-moore adalah algoritma yang mempertimbangkan string matching dengan efisiensi tinggi dari aplikasi. Algoritma ini melakukan pencocokan karakter yang dimulai dari kanan ke kiri. 2. Inexact string matching atau Fuzzy string matching. Fuzzy string matching merupakan pencocokan string secara samar, maksudnya pencocokan string dimana string yang dicocokkan memiliki kemiripan dimana keduanya memiliki susunan karakter yang berbeda (mungkin jumlah atau urutannya) tetapi string-string tersebut memiliki kemiripan baik kemiripan tekstual/ penulisan (approximate string matching) atau kemiripan ucapan (phonetic string matching). Metode fuzzy string matching diarahkan untuk mencari nilai dari beberapa string yang mendekati dan tidak hanya menghasilkan cocok atau tidak cocok (Syaroni, 2005). Konsep Fuzzy String Matching: 1. Fuzzy String Matching adalah salah satu metode pencarian string yang menggunakan proses pendekatan terhadap pola dari string yang dicari. 2. Melakukan pencarian terhadap string yang sama dan juga string yang mendekati dengan string lain yang terkumpul dalam sebuah penampung atau kamus. Kunci dari konsep pencarian ini adalah bagaimana memutuskan bahwa sebuah string yang dicari memiliki kesamaan dengan string tertampung di kamus, meskipun tidak sama persis dalam susunan karakternya. Untuk memutuskan string hasil pencarian jika ditemukan string hasil pendekatan (aproksimasi) (Dewanto, 2007) 2.3. Algoritma Knuth-Morris-Pratt Algoritma Knuth-Morris-Pratt (KMP) mencari kehadiran sebuah kata w dalam teks s dengan melakukan observasi awal (preprocessing) yaitu ketika muncul ketidaksamaan kata ini mempunyai informasi mengenai kapan kesamaan selanjutnya bermula, dengan cara mengecek ulang kata sebelumnya. Algoritma ini dibuat oleh Knuth dan Pratt dan sendiri oleh J. H. Morris pada tahun 1977, namun ketiganya mengumumkannya bersamaan.
8 12 Algoritma Knuth-Morris-Pratt (KMP) merupakan algoritma yang digunakan untuk melakukan proses pencocokan string. Algoritma ini merupakan jenis Exact String matching Algorithm yang merupakan pencocokan string secara tepat dengan susunan karakter dalam string yang sama Contoh : kata algoritmik akan menunjukkan kecocokan hanya dengan kata algoritmik. Pada algoritma Knuth-Morris-Pratt (KMP), disimpan informasi yang digunakan untuk melakukan pergeseran lebih jauh, tidak hanya satu karakter seperti algoritma Brute Force. Algoritma ini melakukan pencocokan dari kiri ke kanan (Fadillah, 2008) Fungsi Pinggiran Pada Algoritma Knuth-Morris-Pratt Fungsi pinggiran Prefix(i) didefinisikan sebagai ukuran awalan terpanjang dari Pattern yang merupakan akhiran dari Pattern[1 i]. Sebagai contoh, tinjau Pattern(i) = ararief. Nilai untuk setiap karakter di dalam Pattern dapat dilihat pada Tabel 2.4. (Wibowo, 2012). Tabel 2.4. Fungsi Pinggiran I Pattern(i) A R A R I E F Prefix(i) Pencarian Dengan Algoritma Knuth-Morris-Pratt Secara sistematis, langkah-langkah yang dilakukan algoritma Knuth-Morris-Pratt pada saat mencocokkan string. 1. Algoritma Knuth-Morris-Pratt mulai mencocokkan pattern pada awal teks. 2. Dari kiri ke kanan, algoritma ini akan mencocokkan karakter per karakter pattern dengan karakter di teks yang bersesuaian, sampai salah satu kondisi berikut dipenuhi: a. Karakter di pattern dan di teks yang dibandingkan tidak cocok (missmatch). b. Semua karakter di pattern cocok. Kemudian algoritma akan memberitahukan penemuan di posisi ini. c. Algoritma kemudian menggeser pattern berdasarkan tabel next, lalu mengulangi langkah b sampai pattern berada di ujung teks.
9 13 Untuk menggambarkan rincian algoritma, akan diberikan, contoh kasus, dimana kata P = ARARIEF dan kalimat T = ARAREFARARIEF. Pada waktu tertentu, algoritma dalam keadaan yang ditentukan oleh dua variabel bilangan bulat: 1. m yang menunjukkan posisi dalam T yang merupakan awal dari perbandingan prospektif untuk P. 2. i indeks di P yang menunjukkan karakter saat ini sedang dipertimbangkan. Dalam setiap langkah, kita membandingkan T [m + i] dengan P [i] dan jika mereka sama. Hal ini digambarkan, pada awal menjalankan, seperti Gambar 2.1. m T A R A R E F A R A R I E F P A R A R I E F i Gambar 2.1. Iterasi metode Knuth-Morris-Pratt Pertama Kita lanjutkan dengan membandingkan karakter berturut-turut P untuk karakter dari T, bergerak dari satu ke yang berikutnya apakah mereka cocok. Namun, pada langkah kelima, kita mendapatkan T[4] adalah E dan P[4] = I, tidak cocok. Karena itu kita beralih ke karakter berikutnya, menetapkan jumlah pergeseran dari nilai fungsi pinggiran, dapat dilihat dari gambar 1 bahwa karakter terakhir yang cocok adalah P[4] = R yang memiliki nilai fungsi pinggiran = 2 sebagaimana dilihat pada Gambar 2.2. m T A R A R E F A R A R I E F P A R A R I E F I Gambar 2.2 Iterasi metode Knuth-Morris-Pratt Kedua Sistem kembali memiliki ketidaksesuaian pada P[2] (T[4]). Daripada mulai mencari lagi di T[3], sistem mencatat bahwa tidak ada A terjadi antara posisi 2 dan 4 di T kecuali pada 2; oleh karena itu, setelah memeriksa karakter yang sebelumnya, kita tahu tidak ada peluang untuk menemukan awal yang cocok jika kita memeriksa mereka lagi. Oleh karena itu kita beralih ke karakter berikutnya, menetapkan m = 5 dan i = 0 sebagaimana dilihat pada Gambar 2.3.
10 14 m T A R A R E F A R A R I E F P A R A R I E F i Gambar 2.3 Iterasi metode Knuth-Morris-Pratt Ketiga Pencarian ini masi gagal karena terjadi ketidak sesuaian di P[1] (T[5]). Sehingga kita kembali ke awal P dan mulai mencari di karakter berikutnya T: m = 6, reset i = 0. Langkah selanjutnya dapat dilihat dari Gambar 2.4. M T A R A R E F A R A R I E F P A R A R I E F I Gambar 2.4 Iterasi metode Knuth-Morris-Pratt Keempat Kali ini kita dapat menyelesaikan seluruh pencocokan, yang karakter pertama adalah T[6] (Mulyana, 2014). Berikut adalah pseudocode algoritma KMP pada fase pra-pencarian: procedure prekmp ( input p : array[0..n-1] of char, input n : integer, input/ output kmpnext : array[0..n] of integer ) Deklarasi: i,j: integer Algoritma: i := 0; j := kmpnext[0] := -1; while (i < n) { while (j > -1 and not (P[i] = P[j])) j := kmpnext[j]; i := i+1; j := j+1; if (P[i] = P[j]) kmpnext[i] := kmpnext[j]; else kmpnext[i] := j; endif endwhile } Dan berikut adalah pseudocode algoritma KMP pada fase pencarian: procedure KMPSearch( input m, n : integer, input P : array[0..n-1] of char, input T : array[0..m-1] of char, output ketemu : array[0..m-1] of boolean )
11 15 Deklarasi: i, j, next : integer kmpnext : array[0..n] of integer Algoritma: prekmp(n, P, kmpnext) i:=0 while (i<= m-n) do j:=0 while (j<n and T[i+j] = P[j]) do j:= j+1 endwhile if(j >= n) then ketemu[i]:= true; endif next := j - kmpnext[j] i:= i+next endwhile Kompleksitas Waktu Algoritma Knuth-Morris-Pratt Untuk menghitung fungsi pinggiran dibutuhkan waktu O(m), sedangkan pencarian string membutuhkan waktu O(n), sehingga kompleksitas waktu algoritma KMP adalah O(m+n) (Guntur, 2008) Kelebihan Algoritma Knuth-Morris-Pratt Pada algoritma Knuth-Morris-Pratt ini akan menyimpan informasi yang digunakan untuk melakukan jumlah pergeseran. Algoritma menggunakan informasi tersebut untuk membuat pergeseran yang lebih jauh, tidak hanya satu karakter. Algoritma Knuth-Morris-Pratt ini menjanjikan karena memiliki waktu pencarian yang linier, baik dalam kasus terbaik atau terburuk (Rizki, 2008). Implementasi algoritma Knuth-Morris-Pratt akan meningkatkan kemampuan dalam pencarian query dalam dokumen. Algoritma Knuth-Morris-Pratt cocok untuk pencarian string dengan alphabet sedikit seperti biner (Yusup, 2011). Adapun kelebihan Algoritma Knuth-Morris-Pratt telah digunakan dalam penelitian-penelitian. Penelitian oleh Mulyana (2014) yang menerapkan algoritma Knuth-Morris-Pratt pada game puzzle untuk mencari kecocokan pola warna telah dihasilkan bahwa kemampuan pencarian Knuth-Morris-Pratt dalam mencari suatu pola blok warna di dalam blok warna utama pada permainan puzzle dalam hal sumber daya memori yang digunakan dapat diketahui dengan menghitung peubah-peubah
12 16 yang berperan pada saat pencarian yang dilakukan. Sedangkan dalam hal kecepatan, sangat tergantung pada spesifikasi perangkat keras pengujian. Hal lain yang dapat diukur adalah skalabilitas waktu pencarian atau kompleksitas waktu. Penelitian oleh Wibowo (2012) yang menerapkan algoritma Knuth-Morris-Pratt pada pembuatan aplikasi untuk mendeteksi kebenaran perintah SQL Query menggunakan metode Knuth-Morris-Pratt telah dihasilkan dari pengujian dan analisa kuisioner yang diberikan kepada user dan dosen bahwa pencocokan ataupun pendeteksian kebenaran perintah SQL Query dengan menggunakan algoritma Knuth- Morris-Pratt dapat diimplementasikan. Penelitian yang dilakukan oleh Fadillah (2008) dalam pengenalan pola sidik jari menggunakan algoritma Knuth-Morris-Pratt yang telah dihasilkan dari analisa bahwa akurasi algoritma Knuth-Morris-Pratt dalam pengenalan pola sidik jari memberikan nilai toleransi nol dalam hal noise, dikarenakan dengan adanya noise sedikitnya akan memberikan perubahan pola warna, hal ini juga akan menyebabkan perubahan nilai intensitas warna yang dikonversi pada citra yang baru dan akan adanya ketidaksesuaian dengan nilai string yang ada pada database, dan sidik jaripun tidak dapat dikenali Eclipse Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan di semua platform. Adapun sifat-sifat dari Eclipse adalah sebagai berikut: 1. Multi-platform Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X. 2. Multi-language Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya. 3. Multi-role
13 17 Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, tes perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya. Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis dan open source, yang berarti setiap orang dapat melihat kode pemrograman perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in (Lindung, 2012).
Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String
Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String Rama Aulia Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciPenerapan Pencocokan String pada Aplikasi Kamusku Indonesia
Penerapan Pencocokan String pada Aplikasi Kamusku Indonesia Reno Rasyad - 13511045 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPerbandingan Algoritma String Matching yang Digunakan dalam Pencarian pada Search Engine
Perbandingan Algoritma String Matching yang Digunakan dalam Pencarian pada Search Engine Eldwin Christian / 13512002 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciPattern Matching dalam Aplikasi Pencarian Jodoh
Pattern Matching dalam Aplikasi Pencarian Jodoh Dini Lestari Tresnani - 13508096 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPenerapan Pencocokan String dalam Aplikasi Duolingo
Penerapan Pencocokan String dalam Aplikasi Duolingo Reno Rasyad 13511045 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,
Lebih terperinciAlgoritma String Matching pada Mesin Pencarian
Algoritma String Matching pada Mesin Pencarian Harry Octavianus Purba 13514050 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Bandung, Indonesia 13514050@stei.itb.ac.id Proses
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Information Retrieval Information Retrieval atau sering disebut temu kembali infromasi adalah suatu sistem yang mampu melakukan penyimpanan, pencarian, dan pemeliharaan informasi.
Lebih terperinciAPLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI
APLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI Winda Winanti Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciPengaplikasian Algoritma Knuth-Morris-Pratt dalam Teknik Kompresi Data
Pengaplikasian Algoritma Knuth-Morris-Pratt dalam Teknik Kompresi Data I Nyoman Prama Pradnyana - 13509032 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis dan perancangan sistem memerlukan tahapan yang sistematis untuk mendapatkan aplikasi yang baik dan bersesuaian dengan kegunaan dan tujuannya. Tahap awal dari analisis
Lebih terperinciAlgoritma Pencarian String Knuth-Morris-Pratt Dalam Pengenalan Tulisan Tangan
Algoritma Pencarian String Knuth-Morris-Pratt Dalam Pengenalan Tulisan Tangan Andri Rizki Aminulloh Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dalam Music Identification (Musipedia)
Penerapan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dalam Music Identification Musipedia Adi Nugraha Setiadi 13508062 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALGORITMA APOSTOLICO-CROCHEMORE PADA PROSES PENCARIAN STRING DI DALAM TEKS
PENGGUNAAN ALGORITMA APOSTOLICO-CROCHEMORE PADA PROSES PENCARIAN STRING DI DALAM TEKS Sindy Gita Ratri Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 String Matching 2.1.1 Pengertian String Matching String matching adalah pencarian sebuah pattern pada sebuah teks (Cormen, T.H. et al. 1994). String matching digunakan untuk menemukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsip Dalam Undang-Undang No.43 Tahun 2009 menjelaskan bahwa arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aplikasi Berbasis Web Aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Secara umum, aplikasi adalah suatu proses dari cara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kamus Menurut Lauder (2005:223), Kamus adalah sebuah karya yang berfungsi sebagai referensi. Kamus pada umumnya berupa senarai kata yang disusun secara alfabetis. Selain itu, disertakan
Lebih terperinciPenggunaan Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk Pengecekan Ejaan
Penggunaan Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk Pengecekan Ejaan Andreas Dwi Nugroho - 13511051 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Algoritma 2.1.1. Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Pencocokan String Knuth-Morris-Pratt Sebagai Algoritma Pencocokan DNA
Penerapan Algoritma Pencocokan String Knuth-Morris-Pratt Sebagai Algoritma Pencocokan DNA Kukuh Nasrul Wicaksono Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No 10 Bandung Indonesia
Lebih terperinciAPLIKASI ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT DALAM CONTENT-BASED MUSIC INFORMATION RETRIEVAL
APLIKASI ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT DALAM CONTENT-BASED MUSIC INFORMATION RETRIEVAL Mohammad Rizky Adrian 13507108 Jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia Bandung, Jawa Barat,
Lebih terperinciAplikasi Algoritma Pencocokan String pada Mesin Pencari Berita
Aplikasi Pencocokan String pada Mesin Pencari Berita Patrick Nugroho Hadiwinoto / 13515040 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP)
ANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP) Wistiani Astuti whistieruslank@gmail.com Teknik Informatika, Universitas Muslim Indonesia Abstrak Skripsi adalah suatu
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kamus Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan maknanya, pemakaiannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia IT (Information Technology) dengan hadirnya mesin pencarian (Search Engine) di dalam sistem komputer yang merupakan salah satu fasilitas internet
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kamus Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata
Lebih terperinciPenggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Sistem Barcode
Penggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Sistem Barcode Hishshah Ghassani - 13514056 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, JL. Ganesha 10
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Hadits Menurut pendapat muhaddihin muta akhirin, di antaranya dikemukakan oleh ibn Salah (w. 643 H/1245 M) dalam muqaddimah-nya. Hadits shahih adalah hadits yang bersambung
Lebih terperinciAplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion
Aplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion Johan - 13514206 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10
Lebih terperinciPenilaian Ujian Tertulis Menggunakan Algoritma Pattern Matching IF3051 Strategi Algoritma
Penilaian Ujian Tertulis Menggunakan Algoritma Pattern Matching IF3051 Strategi Algoritma Muhammad Maulana ABdullah 13508053 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciPerbandingan Penggunaan Algoritma BM dan Algoritma Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis
Perbandingan Penggunaan BM dan Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis Evlyn Dwi Tambun / 13509084 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi (825 M) dalam buku
Lebih terperinciAplikasi Algoritma Pencarian String Dalam Sistem Pembayaran Parkir
Aplikasi Algoritma Pencarian String Dalam Sistem Pembayaran Parkir Andi Kurniawan Dwi P - 13508028 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakter ASCII ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode. Kode ASCII
Lebih terperinciAlgoritma Pencarian String dalam Pemilihan Anggota Sebuah Organisasi
Algoritma Pencarian String dalam Pemilihan Anggota Sebuah Organisasi Kevin Alfianto Jangtjik / 13510043 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Pattern Matching untuk Mengidentifikasi Musik Monophonic
Penerapan Algoritma Pattern Matching untuk Mengidentifikasi Musik Monophonic Fahziar Riesad Wutono (13512012) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciAplikasi Algoritma String Matching dan Regex untuk Validasi Formulir
Aplikasi Algoritma String Matching dan Regex untuk Validasi Formulir Edmund Ophie - 13512095 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPerbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String
Perbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String Hary Fernando Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha No.10 Bandung, e-mail: hary@hary.web.id ABSTRAK Pencocokan
Lebih terperinciPENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA POSTING TWITTER TMC POLDA METRO JAYA UNTUK MELAPORKAN KONDISI LALULINTAS DAN RUTE JALAN KOTA JAKARTA
PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA POSTING TWITTER TMC POLDA METRO JAYA UNTUK MELAPORKAN KONDISI LALULINTAS DAN RUTE JALAN KOTA JAKARTA Rudi Setiawan Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Telematika,
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Buku Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku memiliki arti lembar kertas yg berjilid, berisi tulisan atau kosong. Kertas-kertas bertulisan itu mempunyai tema bahasan yang
Lebih terperinciAPLIKASI ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT PADA MESIN PENCARI KATA UNTUK LINGKUNGAN WEBSITE MAHASISWA INFORMATIKA 2005
APLIKASI ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT PADA MESIN PENCARI KATA UNTUK LINGKUNGAN WEBSITE MAHASISWA INFORMATIKA 2005 Herdyanto Soeryowardhana Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jl.
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Knuth-Morris-Pratt Pada Fungsi Pencarian Judul Tugas Akhir Repository
115 Implementasi Algoritma Knuth-Morris-Pratt Pada Fungsi Pencarian Judul Tugas Akhir Repository Halimah Tus Sa diah Manajemen Informatika, Universitas Pakuan Jl. Ciheuleut Pakuan PO Box 452 Bogor 16143
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan pada saat ini semakin berkembang dengan pesat yang disertai dengan semakin banyaknya arus informasi dan ilmu pengetahuan ilmiah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
7 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Saat ini informasi sangat mudah didapatkan terutama melalui media internet. Dengan banyaknya informasi yang terkumpul atau tersimpan dalam jumlah yang banyak, user
Lebih terperinciijns.org Indonesian Journal on Networking and Security - Volume 6 No
Implementasi Algoritma String Matching Dalam Pencarian Surah Dan Ayat Dalam Al-Quran Berbasis Web Muhamad Syarif Program Studi Manajemen Informatika, AMIK BSI Pontianak muhamad.syarif.1491@gmail.com Abstract
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah penyelesaian masalah yang disusun secara matematis dan logis. Tanpa kita sadari, kebanyakan dari kegiatan yang kita lakukan setiap
Lebih terperinciString Matching Dalam Permainan The Hunt for Gollum
String Matching Dalam Permainan The Hunt for Gollum Ligar Mugi Syahid (10111053) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciArtikel Ilmiah. Peneliti: Ditya Geraldy ( ) Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom. Yos Richard Beeh., S.T., M.Cs.
Studi Perbandingan Algoritma Brute Force, Algoritma Knuth- Morris-Pratt, Algoritma Boyer-Moore untuk Identifikasi Kesalahan Penulisan Teks berbasis Android Artikel Ilmiah Peneliti: Ditya Geraldy (672011064)
Lebih terperinciAplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan
Aplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan Mario Tressa Juzar 13512016 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi satu sama lain merupakan salah satu sifat dasar manusia. Komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia terkadang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma Pencocokan String Algoritma pencocokan string merupakan komponen dasar dalam pengimplementasian berbagai perangkat lunak praktis yang sudah ada. String matching
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kamus Kamus menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) merupakan buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan dan makna,
Lebih terperinciPenggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf
Penggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf Luthfi Kurniawan 13514102 1 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanpa aturan-aturan yang baku. Sedangkan dalam pemasaran konvensional, barang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi internet disebabkan oleh kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi. Dengan internet pelaku bisnis tidak lagi mengalami kesulitan
Lebih terperinciAndroid memiliki empat karakteristik sebagai berikut :
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Android Menurut Hermawan (2011 : 1), Android merupakan OS (OperatingSystem) Mobile yang tumbuh ditengah OS lainnya yang berkembang dewasa ini. OS lainnya seperti Windows Mobile,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi sudah dirasakan penting oleh manusia dalam era globalisasi saat ini. Hal itu terjadi karena kemajuan teknologi yang ada tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciIMPLEMENTASI ALGORITMA BRUTE FORCE DALAM PENCARIAN DATA KATALOG BUKU PERPUSTAKAAN
IMPLEMENTASI ALGORITMA BRUTE FORCE DALAM PENCARIAN DATA KATALOG BUKU PERPUSTAKAAN Mesran Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan
Lebih terperinciVolume VI No 1, Juni 2017 pissn : eissn : X. Tersedia online di
Volume VI No 1, Juni 2017 pissn : 2337 3601 eissn : 2549 015X Tersedia online di http://ejournal.stmik-time.ac.id Analisa Perbandingan Boyer Moore Dan Knuth Morris Pratt Dalam Pencarian Judul Buku Menerapkan
Lebih terperinciPenerapan Algoritma String Matching dalam Intelligent Personal Assistant Siri
Penerapan lgoritma String Matching dalam Intelligent Personal ssistant Siri dya Naufal Fikri - 13515130 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi andung,
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi internet dan e-business belakangan ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi internet dan e-business belakangan ini telah menyebabkan pertumbuhan pesat dalam hal jumlah dan tipe informasi yang tersedia bagi suatu aplikasi
Lebih terperinciPERBANDINGAN ALGORITMA STRING SEARCHING BRUTE FORCE, KNUTH MORRIS PRATT, BOYER MOORE, DAN KARP RABIN PADA TEKS ALKITAB BAHASA INDONESIA
PERBANDINGAN ALGORITMA STRING SEARCHING BRUTE FORCE, KNUTH MORRIS PRATT, BOYER MOORE, DAN KARP RABIN PADA TEKS ALKITAB BAHASA INDONESIA Darmawan Utomo Eric Wijaya Harjo Handoko Fakultas Teknik Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam ilmu kesehatan banyak terdapat istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani atau Latin. Secara umum, istilah yang berkaitan dengan diagnosis dan operasi memiliki
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang teori-teori dan konsep dasar yang mendukung pembahasan dari sistem yang akan dibuat. 2.1. Katalog Perpustakaan Katalog perpustakaan merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi telekomunikasi memiliki peranan penting bagi pembangunan Nasional, karena telekomunikasi dapat menyalurkan dan menyediakan informasi secara cepat bagi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan faktor penting di dalam penunjang transformasi antara sumber ilmu (koleksi) dengan pencari ilmu (pengunjung). Perpustakaan juga sering disebut
Lebih terperinciIMPLEMENTASI METODE STRING MATCHING UNTUK APLIKASI PENGARSIPAN DOKUMEN (STUDI KASUS : SMPN 3 SUMBER KAB. CIREBON)
JURNAL DIGIT, Vol. 7 No.1 Mei 2017, pp. 50~61 50 IMPLEMENTASI METODE STRING MATCHING UNTUK APLIKASI PENGARSIPAN DOKUMEN (STUDI KASUS : SMPN 3 SUMBER KAB. CIREBON) Ida Mulyawati 1, Ridho Taufiq Subagio
Lebih terperinciKombinasi Algoritma Pattern Matching dan BFS-DFS pada aplikasi Music Discovery
Kombinasi Algoritma Pattern Matching dan BFS-DFS pada aplikasi Music Discovery Disusun Oleh : Levanji Prahyudy / 13513052 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Kombinasi Algoritma
Lebih terperinciTECHNICAL REPORT PENGGUNAAN ALGORITMA PENCOCOKAN STRING BOYER-MOORE DALAM MENDETEKSI PENGAKSESAN SITUS INTERNET TERLARANG
TECHNICAL REPORT PENGGUNAAN ALGORITMA PENCOCOKAN STRING BOYER-MOORE DALAM MENDETEKSI PENGAKSESAN SITUS INTERNET TERLARANG Ario Yudo Husodo Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang [1] [2] [3] [4] [5]
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Algoritma adalah prosedur komputasi yang terdefinisi dengan baik yang menggunakan beberapa nilai sebagai masukan dan menghasilkan beberapa nilai yang disebut keluaran.
Lebih terperinciPERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT, STRING MATCHING ON ORDERED ALPHABET, dan BOYER-MOORE dalam PENCARIAN UNTAI DNA
PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT, STRING MATCHING ON ORDERED ALPHABET, dan BOYER-MOORE dalam PENCARIAN UNTAI DNA Tito Daniswara 3506097 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan
Lebih terperinciPENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING
PENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING Rohmat Indra Borman 1), Agus Pratama 2) 1) Komputerisasi Akuntansi, STMIK Teknokrat 2) Teknik Informatika,
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI TEXT EDITOR DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT
Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. No., Agustus ISSN -X (Media Cetak) Hal : - PERANCANGAN APLIKASI TEXT EDITOR DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT Firman Matondang, Nelly Astuti Hasibuan,
Lebih terperinciAPLIKASI PENENTUAN JENIS PART OF SPEECH MENGGUNAKAN METODE N-GRAM DAN STRING MATCHING
APLIKASI PENENTUAN JENIS PART OF SPEECH MENGGUNAKAN METODE N-GRAM DAN STRING MATCHING 1 Nurzaenab dan 2 Purnawansyah 1 nurzaenab16@yahoo.co.id, 2 purnawansyah@gmail.com 12 Teknik Informatika, Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi (825 M) dalam buku
Lebih terperinciPenerapan String Matching Pada Auto-Correct Berbasis Algoritma Levenshtein Distance
Penerapan String Matching Pada Auto-Correct Berbasis Algoritma Levenshtein Distance Adam Rotal Yuliandaru 13514091 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Aplikasi Aplikasi adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna. Contoh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Algoritma adalah logika, metode dan tahapan (urutan) sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan (Utami, 2005).Algoritma adalah urutan langkah-langkah
Lebih terperinciII. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN
Pencocokan Poligon Menggunakan Algoritma Pencocokan String Wiwit Rifa i 13513073 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore untuk Keamanan Komputer
Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore untuk Keamanan Komputer Eric Cahya Lesmana 13508097 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Peringkasan Teks Otomatis (Automatic Text Summarization) Peringkasan Teks Otomatis (Automatic Text Summarization) merupakan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkasan Teks Otomatis (Automatic Text Summarization) Peringkasan Teks Otomatis (Automatic Text Summarization) merupakan pembuatan rangkuman dari sebuah sumber teks secara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkasan Teks Otomatis (Automatic Text Summarization) Peringkasan Teks Otomatis (Automatic Text Summarization) merupakan pembuatan rangkuman dari sebuah sumber teks secara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesan SMS dapat dijadikan sebagai barang bukti digital dalam kasus tindak kejahatan. Di Indonesia sendiri barang bukti digital dalam pengungkapan tindak kejahatan
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara
Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara Bima Laksmana Pramudita (13511042) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hak cipta adalah sebuah hak eksklusif untuk mengatur penggunaan hasil penuangan gagasan atau informasi tertentu. Hak cipta merupakan salah satu jenis hak kekayaan
Lebih terperinciAplikasi Algoritma Pencocokan String dan Algoritma Runut Balik dalam Konversi Romaji ke Hangul
Aplikasi Algoritma Pencocokan String dan Algoritma Runut Balik dalam Konversi Romaji ke Hangul Denita Hanna Widiastuti - 13514008 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut
Lebih terperinciPenerapan Algoritma Pencocokan String dalam Perangkat Lunak Pemblokir Akses Situs Negatif
Penerapan Algoritma Pencocokan String dalam Perangkat Lunak Pemblokir Akses Situs Negatif Ahmad Aidin - 13513020 Program Studi Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma String Matching Algoritma string matching merupakan komponen dasar dalam pengimplementasian berbagai perangkat lunak praktis yang sudah ada. String matching digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahirnya teknologi informasi komputer dan fasilitas pendukungnya seperti layanan internet saat ini membuat perkembangan yang sangat luas. Segala informasi-informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan penguasaan bahasa tiap negara, sangat berkembang pesat dan berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Setiap orang dituntut untuk menguasai
Lebih terperinciAplikasi Algoritma BFS dan String Matching pada Tag Suggestions di Facebook
Aplikasi Algoritma BFS dan String Matching pada Tag Suggestions di Facebook Catherine Pricilla 13514004 1 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Aplikasi Pada bab ini akan dibahas implementasi sistem rancang bangun Aplikasi pencarian pasal-pasal undang-undang hukum dengan metode String Matching hingga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Teknik Struktur Data dan Data Mining merupakan salah satu ilmu komputer yang penting dan menarik perhatian teori informatika. Saat ini teknik ini sudah
Lebih terperinciMencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching
Mencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching Muhammad Farhan Majid (13514029) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha
Lebih terperinciPencarian. 1. Memahami konsep pencarian 2. Mengenal beberapa algoritma pencarian 3. Menerapkan algoritma pencarian dalam program
Pencarian Overview Pencarian merupakan sebuah algoritma dasar yang sering diperlukan dalam pembuatan program. Berbagai algoritma pencarian telah diciptakan dan dapat digunakan. Pemahaman tentang beberapa
Lebih terperinciImplementasi Algoritma Pencocokan String dalam Penentuan Tombol Respons Facebook
Implementasi Algoritma Pencocokan String dalam Penentuan Tombol Respons Facebook Raden Fajar Hadria Putra - 13511076 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Merancang sebuah sistem yang dapat meringkas teks dokumen secara otomatis menggunakan metode generalized vector space model (GVSM). 1.2 Latar Belakang Dunia informasi yang
Lebih terperinci