BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kamus Menurut Lauder (2005:223), Kamus adalah sebuah karya yang berfungsi sebagai referensi. Kamus pada umumnya berupa senarai kata yang disusun secara alfabetis. Selain itu, disertakan pula informasi mengenai ejaan, pelafalan, kelas kata, makna kata, kadang kala sejarah kata, dan contoh pemakaian kata dalam kalimat (Widayati, 2011). 2.2 Android Android adalah sistem operasi yang sangat populer, sistem operasi ponsel berbasis Linux yang dikembangkan oleh Google. Android adalah sebuah proyek open source. Google secara aktif mengembangkan platform Android dengan memberikan porsi secara gratis untuk produsen hardware dan operator telepon yang ingin menggunakan Android (Karch, 2016). 2.3 Sejarah Android Perjalanan Android dimulai sejak Oktober 2003 ketika 4 orang pakar IT, Andi Rubin, Rich Minner, Nick Sears dan Chris White mendirikan Android.Inc, di California US. Visi Android untuk mewujudkan mobile device yang lebih peka dan mengerti pemiliknya, kemudian menarik raksasa dunia maya Google. Google kemudian mengakui sisi Android pada Agustus OS Android dibangun berbasis platform Linux yang bersifat open source, senada dengan Linux, Android juga bersifat Open Source. Dengan nama besar Google dan konsep open source pada OS Android, tidak membutuhkan waktu lama bagi android untuk bersaing dan menyisihkan Mobile OS lainnya seperti Wins Mobile, Blackberry dan ios. Kini siapa yang tak kenal Android yang telah menjelma menjadi penguasa Operating System bagi Smartphone (Lengkong, 2015). 2.5 Visual Basic Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

2 7 Bahasa pemrograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya yaitu bahasa pemrograman BASIC (Beginner s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu Development Tool yaitu alat bantu untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan sistem operasi Winws. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer yang mendukung object (Object Oriented Programming = OOP) (Octovhiana, 2003). 2.6 Basic4Android Basic4android adalah development tool sederhana yang powerful untuk membangun aplikasi Android. Bahasa Basic4android mirip dengan Visual Basic dengan tambahan dukungan untuk objek. Aplikasi Android (APK) yang dicompile oleh Basic4Android adalah aplikasi Android native/asli dan tidak ada extra runtime seperti di Visual Basic yang ketergantungan file msvbvm60.dll, yang pasti aplikasi yang dicompile oleh Basic4Android adalah NO DEPENDENCIES (tidak ketergantungan file lain) (Seagrave, 2013). 2.7 Definisi Algoritma Algoritma adalah pola pikir yang terstruktur yang berisi tahapan penyelesaian suatu permasalahan, yang nantinya akan diimplementasikan ke dalam suatu bahasa pemograman (Kristanto, 2003) Algoritma String Matching Pentingnya Algoritma String Matching Pencocokan string adalah masalah klasik dalam ilmu Komputer. Pencocokan string dapat dijadikan sebagai solusi untuk banyak masalah. Misalnya dalam mendeteksi plagiat, keamanan informasi, pengenalan pola, dan pencocokan kumen (Saikrishna, et al. 2012) Pengertian String Matching (Pencocokan Karakter) Pengertian string menurut Dictionary of Algorithms and Data Structures, National Institute of Standards and Technology (NIST) adalah susunan dari karakter-karakter (angka, alfabet atau karakter yang lain) dan biasanya direpresentasikan sebagai struktur dan array. String dapat berupa kata, frase, atau kalimat. Pencocokan string (string matching) merupakan bagian

3 8 penting dari sebuah proses pencarian string (string searching) dalam sebuah kumen. Hasil dari sebuah sebuah pencarian string dalam kumen tergantung dari teknik dan cara pencocokan string yang digunakan (Buulolo, 2013). Pencocokan string secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua yaitu pencocokan string secara eksak/sama persis (exact string matching) dan pencocokan string berdasarkan kemiripan (inexact string matching/fuzzy string matching). Pencocokan string berdasarkan kemiripan masih dapat dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan kemiripan penulisan (approximate string matching) dan berdasarkan kemiripan ucapan (phonetic string matching). Contoh phonetic string matching adalah kata step akan menunjukkan kecocokan dengan kata step, sttep, stepp, sstep, stepe, steb. Sedangkan bila kita menggunakan exact string matching kata step hanya akan menunjukkan kecocokan dengan kata step saja (Sagita & Prasetiyowati 2013). Pada proses algoritma pencocoka string (string matching) selalu terdapat pattern, teks, dan jendela yang mana pattern adalah sejumlah string yang akan dicari dalam teks, sedangkan teks adalah urutan dari simbol yang ingin dicari untuk mendapatkan pola, dan jendela adalah teks yang selaras dengan pola (Crochemore & Hancart 1998). Proses pencocokan antara teks dan pola tergantung pada perbandingan karakter dari jendela teks dan pola. Panjang jendela harus sama dengan panjang dari pola ketika melakukan perbandingan. Sebuah operasi perbandingan digunakan untuk menemukan kecocokan antara karakter jendela, teks dan pola. Proses pergeseran adalah gerakan karakter setelah operasi pencocokan dan akan berlanjut sampai karakter terakhir dari string teks. Algoritma pencocokan string yang tepat dibagi menjadi lima kelompok, yang telah ditandai dengan teknik yang berbeda. Kelompok-kelompok ini adalah : Clasic, Suffix automata, Bit paralelisme, Hashing dan Hybrid, (Abdulrazzaq, et al. 2013). Colussi merupakan kelompok dari Algoritma Classical Approach. Pendekatan ini menggunakan teknik klasik, yang membandingkan karakter dalam memecahkan masalah pencocokan string. Pendekatan klasik dikelompokkan menjadi enam jenis kelompok; Brute Force, Automata, Faktorisasi, Skip Search, Morris - Pratt, Boyer Moore (Abdulrazzaq, et al. 2013).

4 Algoritma Colussi Algoritma Colussi merupakan suatu pengembangan dari algoritma Knuth-Morris-Pratt. Algoritma Knuth-Morris-Pratt sendiri adalah algoritma pencocokan string dengan cara memelihara informasi karakter-karakter sebelumnya untuk melakukan jumlah pergesaran yang lebih jauh. Algoritma Knuth-Morris-Pratt diusulkan pada tahun 1977, perbandingan karakter dilakukan dari kiri ke kanan (Hussain, et al. 2013). Sedangkan Algoritma Colussi dipublikasikan oleh Livio Colussi pada tahun 1994 (Abdulrazzaq, et al. 2013). Pada algoritma colussi himpunan dari posisi pola dibagi menjadi dua sub himpunan terpisah. Lalu percobaan pencocokan berlangsung selama dua fase: Fase pertama: Perbandingan dilakukan dari kiri ke kanan pada teks yang terletak pada posisi yang sama Fase kedua: Membandingkan posisi-posisi yang tersisa (dari arah kanan ke kiri) (Alapati & Mannava 2011). Strategi ini memberikan dua kelebihan, yaitu: Ketika terjadi ketidak cocokan pada fase pertama, maka setelah terjadi pergeseran tidak perlu untuk membandingkan teks pada percobaan sebelumnya (Charras & Lecroq) Proses pencarian Pattern menggunakan algoritma Colussi Secara sistematis, proses yang dilakukan algoritma Colussi pada saat mencocokkan string adalah sebagai berikut : 1. Pencocokan pattern dan teks dimulai dari karakter yang pertama. 2. Proses pencocokan akan dimulai sesuai dengan nilai pada nilai h[i], jika pada nilai h[i] dimulai dari angka 1 maka proses pencocokan dimulai dari kolom indeks yang ke 1 dan selanjutnya sampai nilai h[i] yang terakhir. 3. Jika karakter pada teks dan pattern sama, maka proses pencocokan akan berlanjut pada karakter selanjutnya, namun jika karakter pada teks dan pattern tidak sama maka proses pencocokan string akan berpindah pada langkah pencarian selanjutnya. 4. Jika karakter pada teks dan pattern sama dari kiri ke kanan, dan selalu sama sampai nilai indeks yang ke m-1, maka algoritma colussi akan melakukan penccokan kembali dari kanan ke kiri, sesuai dengan nilai h[i]. 5. Jika proses pencocokan menggunakan pergeseran melalui nilai h[i] mencapai nilai h[i] yang terakhir, maka pattern yang diinginkan telah didapat atau sesuai.

5 10 Cara melakukan pergeseran dengan menggunakan algoritma Colussi adalah sebagai berikut : Teks : DIAN SARTINI Pattern (yang ingin dicari) : SARTINI. Tabel yang digunakan untuk proses pergeseran: Tabel 2.1 Tabel PreColussi I x[i] S A R T I N I * hmax[i] kmin[i] rmin[i] h[i] shift[i] Tanda (*) pada tabel diatas adalah untuk mewakili string selain dari string yang ada pada teks dan pattern. Cara mendapatkan angka pada tabel diatas adalah sebagai berikut : Nilai hmax [i] Fungsi hmax disebut juga sebagai fungsi special position, yang mana fungsi ini menjadi patokan utama untuk mencari nilai dari fungsi yang lain seperti kmin, rmin, h, dan shift. Jika nilai dari fungsi hmax berubah maka semua nilai dari kmin, rmin, h, dan shift akan berubah. Cara mendapatkan nilai hmax adalah sebagai berikut i = k = 1 while (x[i] == x[i - k]) hmax[k] = i q = k + 1 while (hmax[q - k] + k < i) k = q if (k == i + 1) while (k<= m) Tabel 2.2 Proses Perhitungan hmax [i] i = k = 1 while (x[1] == x[1-1]) hmax[1] = 1 q = while (hmax[2-1] + 1 < 1) 2 = 2 if (2 == 1 + 1)

6 11 i = k = 2 while (x[2] == x[2-2]) hmax[2] = 2 q = while (hmax[3-2] + 2 < 2) hmax[q] = hmax[3-2] = 3 if (3 == 2 + 1) i = k = 3 while (x[3] == x[3-3]) hmax[3] = 3 q = while (hmax[4-3] + 3 < 3) hmax[q] = hmax[4 - ] + k 4 = 4 if (4 == 3 + 1) i = k = 4 while (x[4] == x[4-4]) hmax[4] = 4 q = while (hmax[5-4] + 4 < 4) 5 = 5 if (5 == 4 + 1) i = k = 5 while (x[5] == x[5-5]) hmax[5] = 5 q = while (hmax[6-5] + 5 < 5) 6 = 6 if (6 == 5 + 1) i = k = 6 while (x[6] == x[6-6]) hmax[6] = 6 q = while (hmax[7-6] + 6 < 6) 7 = 7 if (7 == 6 + 1) i = k = 7 while (x[7] == x[7-7]) hmax[7] = 7 q = while (hmax[7-6] + 6 < 6) 7 = 7 if (7 == 6 + 1) Nilai kmin[i] Fungsi kmin disebut juga sebagai fungsi pembantu untuk mendapatkan nilai non special position (rmin). Cara mencari kmin for (i = m, i >= 1, --i) if (hmax[i] < m) kmin[hmax[i]] = i Tabel 2.3 Proses Perhitungan kmin [i] i = 7 if (hmax[7] < m) 7 < 7? TIDAK 0

7 12 i = 6 if (hmax[6] < 7) 6 < 7? YA kmin[hmax[6]] = 7 kmin[6] = 6 i = 4 if (hmax[4] < 7) 4 < 7? YA kmin[hmax[4]] = 4 kmin[4] = 4 i = 2 if (hmax[2] < 7) 2 < 7? YA kmin[hmax[2]] = 2 kmin[2] = 2 i = 5 if (hmax[5] < 7) 5 < 7? YA kmin[hmax[5]] = 5 kmin[5] = 5 i = 3 if (hmax[3] < 7) 3 < 7? YA kmin[hmax[3]] = 3 kmin[3] = 3 i = 1 if (hmax[1] < 7) 1 < 7? YA kmin[hmax[1]] = 7 kmin[1] = 7 Nilai rmin[i] Fungsi rmin adalah untuk menampung nilai special position (hmax) Cara mencari nilai rmin adalah sebagai berikut for (i = m 1, i >= 0, --i) if (hmax[i + 1] == m) r = i + 1 if (kmin[i] == 0) rmin[i] = r else rmin[i] = 0 i = 5 if (hmax[5 + 1] == 7) 6 == 7? TIDAK if (kmin[5] == 0) 5 == 0? TIDAK rmin[5] = 0 Tabel 2.4 Proses Perhitungan rmin [i] i = 6 if (hmax[6 + 1] == 7) 7 == 7 r = r = 7 if (kmin[6] == 0) 6 == 0? TIDAK rmin[6] = 0 i = 4 if (hmax[4 + 1] == 7) 5 == 7? TIDAK if (kmin[4] == 0) 4 == 0? TIDAK rmin[4] = 0 i = 3 if (hmax[3 + 1] == 7) 4 == 7? TIDAK if (kmin[3] == 0) 3 == 0? TIDAK rmin[3] = 0 i = 1 if (hmax[1 + 1] == 7) 2 == 7? TIDAK if (kmin[1] == 0) 1 == 0? TIDAK rmin[1] = 0 i = 2 if (hmax[2 + 1] == 7) 3 == 7? TIDAK if (kmin[2] == 0) 2 == 0? TIDAK rmin[2] = 0 i = 0 if (hmax[0 + 1] == 7) 1 == 7? TIDAK if (kmin[0] == 0) 0 == 0? YA rmin[0] = 7

8 13 Nilai h[i] Fungis dari nilai h digunakan untuk melakukan pengecekan dan pencocokan data, karna proses pengecekan dan pencocokan pada algoritma Colussi bergantung dengan nilai h yang didapat. Cara mencari nilai h[i] adalah : s := -1 r := m for (i = 0 i < m ++i) if (kmin[i] == 0) h[--r] := i else h[++s] := i nd := s i = 1 if (kmin[1] == 0) 1 == 0? TIDAK h[ ] = 1 h[0] = 1 i = 3 if (kmin[3] == 0) 3 == 0? TIDAK h[1 + 1] = 2 h[2] = 3 i = 5 if (kmin[5] == 0) 5 == 0? TIDAK h[3 + 1] = 5 h[4] = 5 Tabel 2.5 Proses Perhitungan h [i] s = -1 r = 7 i = 0 if (kmin[0] == 0) 0 == 0? YA h[6] = 0 i = 2 if (kmin[2] == 0) 2 == 0? TIDAK h[0 + 1] = 1 h[1] = 2 i = 4 if (kmin[4] == 0) 4 == 0? TIDAK h[2 + 1] = 3 h[4] = 3 i = 6 if (kmin[6] == 0) 6 == 0? TIDAK h[4 + 1] = 6 h[5] = 6 nd = 5 Nilai shift[i] Nilai shift digunakan pada saat melakukan pergeseran nilai shift ditentukan menggunakan kmin [h[i]] dan rmin [h[i]] Tabel 2.6 Proses perhitungan nilai shift[i] [i] = 0 Shift [0] = kmin[h0] = 1 [i] = 1 Shift [1] = kmin[h1] = 2 [i] = 2 Shift [2] = kmin[h2] = 3 [i] = 3 Shift [3] = kmin[h3] = 4 [i] = 4 Shift [4] = kmin[h4] = 5 [i] = 5 Shift [5] = kmin[h5] = 6 [i] = 6 Shift [6] = rmin[h6] = 7

9 14 Setelah mendapatkan hasil yang diperoleh dari tabel pergeseran maka pencocokan kata dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut : Tabel 2.7 Langkah pertama pergeseran dan pencocokan karakter i T D I A N S A R T I N I P S A R T I N I h[i] 1 i = Indeks, T = Text, P = Pattern Proses pencocokan dimulai sesuai dengan nilai h[i ] yang mana pada tabel 2.1 yang dibahas sebelumnya nilai h[i] adalah 1,2,3,4,5,6,0. Maka proses pencocokan dilakukan pada nilai h(i) ke 1 yang terdapat pada indeks ke 1 Dikarenakan pada urutan pencocokan indeks ke 1 string antara teks dan pattern berbeda, maka langkah pertama berhenti sampai indeks ke 1 yaitu antara I dan A. Pindah 1 karakter ke langkah selanjutnya, yang mana pada nilai shift, angka 1 berada pada indeks yang ke 0, maka langkah selanjutnya : Pindah 1 karakter (shift[0]). Tabel 2.8 Langkah kedua pergeseran dan pencocokan karakter i T D I A N S A R T I N I P S A R T I N I h[i] 1 2 Pergeseran dimulai dari karakter selanjutnya yaitu antara I dan S, dan pencocokan dilakukan sesuai dengan nilai h[i] yaitu 1,2,3,4,5,6,0 yang mana pada tabel diatas ditunjukkan antara karakter A dan A, dikarenakan A dan A SAMA maka lanjut ke nilai h[i] selanjutnya yaitu pada karakter N dan R, dikarenakan N dan R adalah karakter yang berbeda, maka langkah kedua telah selesai. Pindah 2 karakter ke langkah selanjutnya, yang mana pada nilai shift, angka 2 berada pada indeks yang ke 1, maka langkah selanjutnya : Pindah 2 karakter (shift[1]).

10 15 Tabel 2.9 Langkah ketiga pergeseran dan pencocokan karakter i T D I A N S A R T I N I P S A R T I N I h[i] 1 Dikarenakan pencocokan pada tabel diatas karakter antara teks dan pattern berbeda, maka langkah ketiga berhenti di spasi dan karakter A Pindah 1 karakter ke langkah selanjutnya, yang mana pada nilai shift, angka 1 berada pada indeks yang ke 0, maka langkah selanjutnya : Pindah 1 karakter (shift[0]). Tabel 2.10 Langkah keempat pergeseran dan pencocokan karakter i T D I A N S A R T I N I P S A R T I N I h[i] 1 Dikarenakan pencocokan pada tabel diatas karakter antara teks dan pattern berbeda, maka langkah keempat berhenti di karakter S dan A Pindah 1 karakter ke langkah selanjutnya, yang mana pada nilai shift, angka 1 berada pada indeks yang ke 0, maka langkah selanjutnya : Pindah 1 karakter (shift[0]) Tabel 2.11 Langkah kelima pergeseran dan pencocokan karakter i T D I A N S A R T I N I P S A R T I N I h[i] Jika dilihat pada tabel 2.18 atau langkah kelima pattern telah ditemukan. Pencocokan dimulai dari nilai h[i] yang pertama yaitu 1 pada tabel diatas nilai h[i] ke 1 terdapat di karakter antara A dan A, jika sama maka lanjut ke karakter selanjutnya dan akan diberi nilai h[i] 2 begitu seterusnya, sampai habis panjang pattern, jika

11 16 belum ditemukan maka algoritma colussi melakukkan pencarian kembali yaitu dari kanan ke kiri yang dicontohkan pada tabel diatas yaitu karakter S dan S dengan posisi h[i] yang terakhir yaitu 0 Oleh karna itu proses pencocokan karakter menggunakan algoritma Colussi telah selesai dan berhenti pada langkah kelima. Dan berikut adalah pseucode algoritma Colussi pada tahap pencarian. Procedure ColussiSerach( input m,n : integer, input P : array[0..n-1] of char, input T : array[0..n-1] of char, output ketemu : array[0..n-1] of boolean ) Deklarasi : i, j, nd, last : integer h : array[0..n] of integer shift : array[0..n] of integer next : array[0..n] of integer Algoritma : i := j := 0 last := -1 while (j <= n - m) while (i < m and last < j + h[i] and x[h[i]] == y[j + h[i]]) if (i >= m last >= j + h[i]) { ketemu(j) i = m } if (i > nd) last := j + m - 1 j := shift[i] i := next[i]

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah penyelesaian masalah yang disusun secara matematis dan logis. Tanpa kita sadari, kebanyakan dari kegiatan yang kita lakukan setiap

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma String Matching Algoritma string matching merupakan komponen dasar dalam pengimplementasian berbagai perangkat lunak praktis yang sudah ada. String matching digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Hadits Menurut pendapat muhaddihin muta akhirin, di antaranya dikemukakan oleh ibn Salah (w. 643 H/1245 M) dalam muqaddimah-nya. Hadits shahih adalah hadits yang bersambung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kamus Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Information Retrieval Information Retrieval atau sering disebut temu kembali infromasi adalah suatu sistem yang mampu melakukan penyimpanan, pencarian, dan pemeliharaan informasi.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Information Retrieval System 2.1.1. Pengertian Information Retrieval System Information retrieval system merupakan bagian dari bidang ilmu komputer yang bertujuan untuk pengambilan

Lebih terperinci

Penerapan Pencocokan String pada Aplikasi Kamusku Indonesia

Penerapan Pencocokan String pada Aplikasi Kamusku Indonesia Penerapan Pencocokan String pada Aplikasi Kamusku Indonesia Reno Rasyad - 13511045 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String

Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String Rama Aulia Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Artikel Ilmiah. Peneliti: Ditya Geraldy ( ) Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom. Yos Richard Beeh., S.T., M.Cs.

Artikel Ilmiah. Peneliti: Ditya Geraldy ( ) Prof. Dr. Ir. Eko Sediyono, M.Kom. Yos Richard Beeh., S.T., M.Cs. Studi Perbandingan Algoritma Brute Force, Algoritma Knuth- Morris-Pratt, Algoritma Boyer-Moore untuk Identifikasi Kesalahan Penulisan Teks berbasis Android Artikel Ilmiah Peneliti: Ditya Geraldy (672011064)

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA STRING MATCHING DALAM PENCARIAN SURAT DAN AYAT DALAM BIBLE BERBASIS ANDROID. Efori Buulolo

IMPLEMENTASI ALGORITMA STRING MATCHING DALAM PENCARIAN SURAT DAN AYAT DALAM BIBLE BERBASIS ANDROID. Efori Buulolo IMPLEMENTASI ALGORITMA STRING MATCHING DALAM PENCARIAN SURAT DAN AYAT DALAM BIBLE BERBASIS ANDROID Efori Buulolo Dosen Tetap STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id//email:

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan pada saat ini semakin berkembang dengan pesat yang disertai dengan semakin banyaknya arus informasi dan ilmu pengetahuan ilmiah

Lebih terperinci

Penerapan Pencocokan String dalam Aplikasi Duolingo

Penerapan Pencocokan String dalam Aplikasi Duolingo Penerapan Pencocokan String dalam Aplikasi Duolingo Reno Rasyad 13511045 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Algoritma adalah urutan langkah logis tertentu untuk memecahkan suatu masalah. Yang ditekankan adalah urutan langkah logis, yang berarti algoritma harus mengikuti suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Algoritma 2.1.1. Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI

APLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI APLIKASI ALGORITMA PENCOCOKAN STRING KNUTH-MORRIS-PRATT (KPM) DALAM PENGENALAN SIDIK JARI Winda Winanti Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk Pengecekan Ejaan

Penggunaan Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk Pengecekan Ejaan Penggunaan Algoritma Knuth-Morris-Pratt untuk Pengecekan Ejaan Andreas Dwi Nugroho - 13511051 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Algoritma String Matching pada Mesin Pencarian

Algoritma String Matching pada Mesin Pencarian Algoritma String Matching pada Mesin Pencarian Harry Octavianus Purba 13514050 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Bandung, Indonesia 13514050@stei.itb.ac.id Proses

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakter ASCII ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode. Kode ASCII

Lebih terperinci

Volume VI No 1, Juni 2017 pissn : eissn : X. Tersedia online di

Volume VI No 1, Juni 2017 pissn : eissn : X. Tersedia online di Volume VI No 1, Juni 2017 pissn : 2337 3601 eissn : 2549 015X Tersedia online di http://ejournal.stmik-time.ac.id Analisa Perbandingan Boyer Moore Dan Knuth Morris Pratt Dalam Pencarian Judul Buku Menerapkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi (825 M) dalam buku

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kamus Kamus menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) merupakan buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan dan makna,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 String Matching 2.1.1 Pengertian String Matching String matching adalah pencarian sebuah pattern pada sebuah teks (Cormen, T.H. et al. 1994). String matching digunakan untuk menemukan

Lebih terperinci

Algoritma Pencarian String Knuth-Morris-Pratt Dalam Pengenalan Tulisan Tangan

Algoritma Pencarian String Knuth-Morris-Pratt Dalam Pengenalan Tulisan Tangan Algoritma Pencarian String Knuth-Morris-Pratt Dalam Pengenalan Tulisan Tangan Andri Rizki Aminulloh Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung Jalan

Lebih terperinci

Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String

Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String Vina Sagita, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Pencarian String Dalam Sistem Pembayaran Parkir

Aplikasi Algoritma Pencarian String Dalam Sistem Pembayaran Parkir Aplikasi Algoritma Pencarian String Dalam Sistem Pembayaran Parkir Andi Kurniawan Dwi P - 13508028 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai penggunaan metode String Matching salah satunya adalah oleh McCulloch dan Pitts pada Finite automata. Finite automata dapat dinyatakan

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Sistem Barcode

Penggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Sistem Barcode Penggunaan Algoritma Pencocokkan Pola pada Sistem Barcode Hishshah Ghassani - 13514056 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, JL. Ganesha 10

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin maju, telah menjadi perbincangan utama yang sering dibahas, terutama dalam perkembangan dunia ponsel pintar (Smartphone) salah satunya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Bahasa Jawa Bahasa Jawa Ada 3 bentuk dasar utama dalam Bahasa Jawa menurut undhak-undhuk basa 1. Basa Ngoko (Kasar): Tingkatan bahasa yang terendah dalam bahasa Jawa yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aplikasi Berbasis Web Aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Secara umum, aplikasi adalah suatu proses dari cara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsip Dalam Undang-Undang No.43 Tahun 2009 menjelaskan bahwa arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI TEXT EDITOR DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT

PERANCANGAN APLIKASI TEXT EDITOR DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. No., Agustus ISSN -X (Media Cetak) Hal : - PERANCANGAN APLIKASI TEXT EDITOR DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT Firman Matondang, Nelly Astuti Hasibuan,

Lebih terperinci

Pencocokan String dengan Algoritma Reverse Colussi

Pencocokan String dengan Algoritma Reverse Colussi encocokan String dengan Algoritma Reverse Colussi Didik Haryadi - 13509601 1 rogram Studi eknik Informatika Sekolah eknik Elektro dan Informatika Institut eknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

ANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP)

ANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP) ANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP) Wistiani Astuti whistieruslank@gmail.com Teknik Informatika, Universitas Muslim Indonesia Abstrak Skripsi adalah suatu

Lebih terperinci

Aplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion

Aplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion Aplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion Johan - 13514206 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma String Matching yang Digunakan dalam Pencarian pada Search Engine

Perbandingan Algoritma String Matching yang Digunakan dalam Pencarian pada Search Engine Perbandingan Algoritma String Matching yang Digunakan dalam Pencarian pada Search Engine Eldwin Christian / 13512002 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma Pencocokan String Algoritma pencocokan string merupakan komponen dasar dalam pengimplementasian berbagai perangkat lunak praktis yang sudah ada. String matching

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE STRING MATCHING UNTUK APLIKASI PENGARSIPAN DOKUMEN (STUDI KASUS : SMPN 3 SUMBER KAB. CIREBON)

IMPLEMENTASI METODE STRING MATCHING UNTUK APLIKASI PENGARSIPAN DOKUMEN (STUDI KASUS : SMPN 3 SUMBER KAB. CIREBON) JURNAL DIGIT, Vol. 7 No.1 Mei 2017, pp. 50~61 50 IMPLEMENTASI METODE STRING MATCHING UNTUK APLIKASI PENGARSIPAN DOKUMEN (STUDI KASUS : SMPN 3 SUMBER KAB. CIREBON) Ida Mulyawati 1, Ridho Taufiq Subagio

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Anak Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan (Mona, 2015). Anak merupakan tunas sebuah bangsa. Kemajuan sebuah

Lebih terperinci

Aplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan

Aplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan Aplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan Mario Tressa Juzar 13512016 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahirnya teknologi informasi komputer dan fasilitas pendukungnya seperti layanan internet saat ini membuat perkembangan yang sangat luas. Segala informasi-informasi

Lebih terperinci

Penggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf

Penggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf Penggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf Luthfi Kurniawan 13514102 1 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang [1] [2] [3] [4] [5]

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang [1] [2] [3] [4] [5] BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Algoritma adalah prosedur komputasi yang terdefinisi dengan baik yang menggunakan beberapa nilai sebagai masukan dan menghasilkan beberapa nilai yang disebut keluaran.

Lebih terperinci

Perbandingan Penggunaan Algoritma BM dan Algoritma Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis

Perbandingan Penggunaan Algoritma BM dan Algoritma Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis Perbandingan Penggunaan BM dan Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis Evlyn Dwi Tambun / 13509084 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Perbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String

Perbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String Perbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String Hary Fernando Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha No.10 Bandung, e-mail: hary@hary.web.id ABSTRAK Pencocokan

Lebih terperinci

Pengaplikasian Algoritma Knuth-Morris-Pratt dalam Teknik Kompresi Data

Pengaplikasian Algoritma Knuth-Morris-Pratt dalam Teknik Kompresi Data Pengaplikasian Algoritma Knuth-Morris-Pratt dalam Teknik Kompresi Data I Nyoman Prama Pradnyana - 13509032 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

PENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING

PENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING PENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING Rohmat Indra Borman 1), Agus Pratama 2) 1) Komputerisasi Akuntansi, STMIK Teknokrat 2) Teknik Informatika,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA APOSTOLICO-CROCHEMORE PADA PROSES PENCARIAN STRING DI DALAM TEKS

PENGGUNAAN ALGORITMA APOSTOLICO-CROCHEMORE PADA PROSES PENCARIAN STRING DI DALAM TEKS PENGGUNAAN ALGORITMA APOSTOLICO-CROCHEMORE PADA PROSES PENCARIAN STRING DI DALAM TEKS Sindy Gita Ratri Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

String Matching Dalam Permainan The Hunt for Gollum

String Matching Dalam Permainan The Hunt for Gollum String Matching Dalam Permainan The Hunt for Gollum Ligar Mugi Syahid (10111053) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi satu sama lain merupakan salah satu sifat dasar manusia. Komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia terkadang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi telekomunikasi memiliki peranan penting bagi pembangunan Nasional, karena telekomunikasi dapat menyalurkan dan menyediakan informasi secara cepat bagi manusia

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Pencocokan String pada Mesin Pencari Berita

Aplikasi Algoritma Pencocokan String pada Mesin Pencari Berita Aplikasi Pencocokan String pada Mesin Pencari Berita Patrick Nugroho Hadiwinoto / 13515040 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat beberapa penelitian terkait Perancangan maupun dalam pembuatan aplikasi yang dilakukan oleh peneliti dalam negeri, diantaranya : 1. Menurut Rachel Kurniawati

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kamus Kamus merupakan buku rujukan yang berisi penjelasan terkait dengan makna katakata. Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan makna

Lebih terperinci

Mencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching

Mencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching Mencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching Muhammad Farhan Majid (13514029) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA BRUTE FORCE DALAM PENCARIAN DATA KATALOG BUKU PERPUSTAKAAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA BRUTE FORCE DALAM PENCARIAN DATA KATALOG BUKU PERPUSTAKAAN IMPLEMENTASI ALGORITMA BRUTE FORCE DALAM PENCARIAN DATA KATALOG BUKU PERPUSTAKAAN Mesran Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Pattern Matching untuk Mengidentifikasi Musik Monophonic

Penerapan Algoritma Pattern Matching untuk Mengidentifikasi Musik Monophonic Penerapan Algoritma Pattern Matching untuk Mengidentifikasi Musik Monophonic Fahziar Riesad Wutono (13512012) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Pencocokan String Knuth-Morris-Pratt Sebagai Algoritma Pencocokan DNA

Penerapan Algoritma Pencocokan String Knuth-Morris-Pratt Sebagai Algoritma Pencocokan DNA Penerapan Algoritma Pencocokan String Knuth-Morris-Pratt Sebagai Algoritma Pencocokan DNA Kukuh Nasrul Wicaksono Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha No 10 Bandung Indonesia

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma String Matching dalam Intelligent Personal Assistant Siri

Penerapan Algoritma String Matching dalam Intelligent Personal Assistant Siri Penerapan lgoritma String Matching dalam Intelligent Personal ssistant Siri dya Naufal Fikri - 13515130 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi andung,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Algoritma adalah logika, metode dan tahapan (urutan) sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan (Utami, 2005).Algoritma adalah urutan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 1.8. Quer Quer adalah satu atau beberapa kata atau frase / kalimat ang di masukan / di ketikan oleh pengguna saat melakukan pencarian pada search engine (google atau search engine

Lebih terperinci

Algoritma Pencarian String dalam Pemilihan Anggota Sebuah Organisasi

Algoritma Pencarian String dalam Pemilihan Anggota Sebuah Organisasi Algoritma Pencarian String dalam Pemilihan Anggota Sebuah Organisasi Kevin Alfianto Jangtjik / 13510043 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kamus Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan yang biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan maknanya, pemakaiannya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

Penerapan String Matching pada Fitur Auto Correct dan Fitur Auto Text di Smart Phones

Penerapan String Matching pada Fitur Auto Correct dan Fitur Auto Text di Smart Phones Penerapan String Matching pada Fitur Auto Correct dan Fitur Auto Text di Smart Phones Fandi Pradhana/13510049 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan penguasaan bahasa tiap negara, sangat berkembang pesat dan berperan penting dalam kehidupan masyarakat. Setiap orang dituntut untuk menguasai

Lebih terperinci

Pattern Matching dalam Aplikasi Pencarian Jodoh

Pattern Matching dalam Aplikasi Pencarian Jodoh Pattern Matching dalam Aplikasi Pencarian Jodoh Dini Lestari Tresnani - 13508096 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

TECHNICAL REPORT PENGGUNAAN ALGORITMA PENCOCOKAN STRING BOYER-MOORE DALAM MENDETEKSI PENGAKSESAN SITUS INTERNET TERLARANG

TECHNICAL REPORT PENGGUNAAN ALGORITMA PENCOCOKAN STRING BOYER-MOORE DALAM MENDETEKSI PENGAKSESAN SITUS INTERNET TERLARANG TECHNICAL REPORT PENGGUNAAN ALGORITMA PENCOCOKAN STRING BOYER-MOORE DALAM MENDETEKSI PENGAKSESAN SITUS INTERNET TERLARANG Ario Yudo Husodo Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi (825 M) dalam buku

Lebih terperinci

Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris

Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris Pencocokan String Berdasarkan Kemiripan Ucapan (Phonetic String Matching) dalam Bahasa Inggris Abstrak Mokhamad Syaroni 1, Rinaldi Munir 2 Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era komputerisasi informasi telah berkembang dengan pesat.terdapat sistem operasi yang berkembang dengan sangat cepat di smartphone. Smartphone sebagai produk

Lebih terperinci

APLIKASI ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT PADA MESIN PENCARI KATA UNTUK LINGKUNGAN WEBSITE MAHASISWA INFORMATIKA 2005

APLIKASI ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT PADA MESIN PENCARI KATA UNTUK LINGKUNGAN WEBSITE MAHASISWA INFORMATIKA 2005 APLIKASI ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT PADA MESIN PENCARI KATA UNTUK LINGKUNGAN WEBSITE MAHASISWA INFORMATIKA 2005 Herdyanto Soeryowardhana Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi sudah dirasakan penting oleh manusia dalam era globalisasi saat ini. Hal itu terjadi karena kemajuan teknologi yang ada tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dalam Music Identification (Musipedia)

Penerapan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dalam Music Identification (Musipedia) Penerapan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dalam Music Identification Musipedia Adi Nugraha Setiadi 13508062 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam ilmu kesehatan banyak terdapat istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani atau Latin. Secara umum, istilah yang berkaitan dengan diagnosis dan operasi memiliki

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Algoritma Zhu-Takaoka dan Algoritma Karp-Rabin Pada Pencarian Kata Di Rumah Baca Buku Sunda

Analisis Perbandingan Performansi Algoritma Zhu-Takaoka dan Algoritma Karp-Rabin Pada Pencarian Kata Di Rumah Baca Buku Sunda Analisis Perbandingan Performansi Algoritma Zhu-Takaoka dan Algoritma Karp-Rabin Pada Pencarian Kata Di Rumah Baca Buku Sunda LATAR BELAKANG RUMAH BACA BUKU SUNDA BANYAKNYA Buku Banyaknya Algoritma 35

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis dan perancangan sistem memerlukan tahapan yang sistematis untuk mendapatkan aplikasi yang baik dan bersesuaian dengan kegunaan dan tujuannya. Tahap awal dari analisis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORTIMA PENCOCOKAN STRING COLUSSI PADA APLIKASI KAMUS BIOLOGI BERBASIS ANDROID SKRIPSI DIAN SARTINI

IMPLEMENTASI ALGORTIMA PENCOCOKAN STRING COLUSSI PADA APLIKASI KAMUS BIOLOGI BERBASIS ANDROID SKRIPSI DIAN SARTINI IMPLEMENTASI ALGORTIMA PENCOCOKAN STRING COLUSSI PADA APLIKASI KAMUS BIOLOGI BERBASIS ANDROID SKRIPSI DIAN SARTINI 121401053 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan salah satu mobile Operating System atau sistem

BAB I PENDAHULUAN. Android merupakan salah satu mobile Operating System atau sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Android merupakan salah satu mobile Operating System atau sistem operasi untuk perangkat mobile yang berbasis linux, berupa software platform open source yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Algoritma berasal dari nama ilmuwan muslim dari Uzbekistan, Abu Ja far Muhammad bin Musa Al-Khuwarizmi (780-846M). Pada awalnya kata algoritma adalah istilah yang merujuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT PADA APLIKASI PENERJEMAHAN BAHASA MANDAILING-INDONESIA

IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT PADA APLIKASI PENERJEMAHAN BAHASA MANDAILING-INDONESIA IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT PADA APLIKASI PENERJEMAHAN BAHASA MANDAILING-INDONESIA Rivalri Kristianto Hondro 1, Zumrotul Aqobah Hsb 2, Suginam 3, Ronda Deli Sianturi 4 1, 3, 4 Dosen Tetap

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN ISI FILE YANG SAMA PADA HARDISK DRIVE DENGAN ALGORITMA STRING MATCHING

PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN ISI FILE YANG SAMA PADA HARDISK DRIVE DENGAN ALGORITMA STRING MATCHING Jurnal INFOTEK, Vol 1, No 1, Februari 2016 ISSN 2502-6968 (Media Cetak) PERANCANGAN APLIKASI PENCARIAN ISI FILE YANG SAMA PADA HARDISK DRIVE DENGAN ALGORITMA STRING MATCHING Bobby Anggara Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia IT (Information Technology) dengan hadirnya mesin pencarian (Search Engine) di dalam sistem komputer yang merupakan salah satu fasilitas internet

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang 7 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Saat ini informasi sangat mudah didapatkan terutama melalui media internet. Dengan banyaknya informasi yang terkumpul atau tersimpan dalam jumlah yang banyak, user

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perpustakaan merupakan faktor penting di dalam penunjang transformasi antara sumber ilmu (koleksi) dengan pencari ilmu (pengunjung). Perpustakaan juga sering disebut

Lebih terperinci

Penilaian Ujian Tertulis Menggunakan Algoritma Pattern Matching IF3051 Strategi Algoritma

Penilaian Ujian Tertulis Menggunakan Algoritma Pattern Matching IF3051 Strategi Algoritma Penilaian Ujian Tertulis Menggunakan Algoritma Pattern Matching IF3051 Strategi Algoritma Muhammad Maulana ABdullah 13508053 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesan SMS dapat dijadikan sebagai barang bukti digital dalam kasus tindak kejahatan. Di Indonesia sendiri barang bukti digital dalam pengungkapan tindak kejahatan

Lebih terperinci

Visualisasi Beberapa Algoritma Pencocokan String Dengan Java

Visualisasi Beberapa Algoritma Pencocokan String Dengan Java Visualisasi Beberapa Algoritma Pencocokan String Dengan Java Gozali Harda Kumara (13502066) Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro Informatika Institut Teknologi Bandung Abstraksi Algoritma pencocokan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Aplikasi Pada bab ini akan dibahas implementasi sistem rancang bangun Aplikasi pencarian pasal-pasal undang-undang hukum dengan metode String Matching hingga

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA STRING SEARCHING BRUTE FORCE, KNUTH MORRIS PRATT, BOYER MOORE, DAN KARP RABIN PADA TEKS ALKITAB BAHASA INDONESIA

PERBANDINGAN ALGORITMA STRING SEARCHING BRUTE FORCE, KNUTH MORRIS PRATT, BOYER MOORE, DAN KARP RABIN PADA TEKS ALKITAB BAHASA INDONESIA PERBANDINGAN ALGORITMA STRING SEARCHING BRUTE FORCE, KNUTH MORRIS PRATT, BOYER MOORE, DAN KARP RABIN PADA TEKS ALKITAB BAHASA INDONESIA Darmawan Utomo Eric Wijaya Harjo Handoko Fakultas Teknik Program

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA GAYO DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOYER-MOORE

PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA GAYO DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOYER-MOORE PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA GAYO DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOYER-MOORE Ramadhansyah (12110817) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No.338 Simpang Limun

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dan Algoritma Boyer-Moore dalam Pencarian Teks di Bahasa Indonesia dan Inggris

Perbandingan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dan Algoritma Boyer-Moore dalam Pencarian Teks di Bahasa Indonesia dan Inggris Perbandingan Algoritma Knuth-Morris-Pratt dan Algoritma Boyer-Moore dalam Pencarian Teks di Bahasa Indonesia dan Inggris Kevin Wibowo-13509065 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA POSTING TWITTER TMC POLDA METRO JAYA UNTUK MELAPORKAN KONDISI LALULINTAS DAN RUTE JALAN KOTA JAKARTA

PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA POSTING TWITTER TMC POLDA METRO JAYA UNTUK MELAPORKAN KONDISI LALULINTAS DAN RUTE JALAN KOTA JAKARTA PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA POSTING TWITTER TMC POLDA METRO JAYA UNTUK MELAPORKAN KONDISI LALULINTAS DAN RUTE JALAN KOTA JAKARTA Rudi Setiawan Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Telematika,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma Algoritma ditemukan oleh seorang ahli matematika dari Uzbekistan, yang bernama Abu Ja far Muhammad Ibnu Al-Kwarizmi (770-840). Dalam bukunya yang berjudul Al-Jabr

Lebih terperinci

Mengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface

Mengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface PERCOBAAN 9 Dasar Pemograman Visual A. Tujuan Mengerti dan memahami pemrograman berbasis object Mengerti dan memahami pembuatan visualisasi untuk interface B. Teori 1. Mengenal Visual Basic Visual Basic

Lebih terperinci

1.1 Mengenal Visual Basic (VB) 1.2 Mengenal Integrated Development Environment (IDE) VB 6

1.1 Mengenal Visual Basic (VB) 1.2 Mengenal Integrated Development Environment (IDE) VB 6 1.1 Mengenal Visual Basic (VB) Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintahperintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER-MOORE PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE

IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER-MOORE PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER-MOORE PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE Steven Kristanto G 1 Antonius Rachmat C 2 R. Gunawan Santosa 3 stev_en12@yahoo.co.id anton@ti.ukdw.ac.id gunawan@ukdw.ac.id Abstract

Lebih terperinci

A. Pencocokan String Pencocokan string adalah cara untuk mencari sebuah teks

A. Pencocokan String Pencocokan string adalah cara untuk mencari sebuah teks Penerapan Pencocokan String pada Pencarian Akun di Media Sosial Instagram Radiyya Dwisaputra/13515023 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci