STUDI POTENSI SALURAN IRIGASI CIPAGANTI DAN CIBARANI BANDUNG SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRI TENAGA MICRO-HYDRO

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI POTENSI SALURAN IRIGASI CIPAGANTI DAN CIBARANI BANDUNG SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRI TENAGA MICRO-HYDRO"

Transkripsi

1 STUDI POTENSI SALURAN IRIGASI CIPAGANTI DAN CIBARANI BANDUNG SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRI TENAGA MICRO-HYDRO Setya Perwira Putra / Program Studi Teknik Elektro Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung setyaperwira@yahoo.co.id ABSTRAK Tugas akhir ini berfokus pada studi tentang daya yang mampu dihasilkan oleh sebuah area tertentu yaitu saluran irigasi Cipaganti dan Cibarani di jalan cihampelas Bandung apabila disana dibangun sebuah proyek micro-hydro. Area tersebut memiliki ketinggian sekitar 30 m dengan air yang mengalir terus-menerus sepanjang tahun. Survey dilakukan untuk menentukan head yang tersedia, debit aliran air, dan lokasi kemungkinan turbin. Hasil studi menyatakan bahwa dengan pembangunan microhydro di area tersebut dapat menghasilkan daya keluaran hingga sebesar 87 kw dengan mempergunakan turbin francis. Ide baru yang diusung pada tugas akhir ini adalah pengaturan aliran air dan penggabungan beberapa saluran air untuk disatukan pada saluran tempat microhydro dibangun sehingga dapat menghasilkan daya listrik keluaran lebih besar. Dengan menerapakan metode tersebut maka pembangkit micro-hydro tersebut mampu menghasilkan tambahan daya sebesar 210 kw, sehingga total potensi daya yang dapat dibangkitkan mencapai sekitar 300 kw I. PENDAHULUAN Sampai pada saat ini bahan bakar fosil masih merupakan sumber energi yang utama dalam memenuhi kebutuhan energi listrik di dalam negeri. Menyadari ketergantungan yang sangat besar terhadap bahan bakar fosil tersebut, maka sejak beberapa waktu yang lalu telah dilakukan upaya untuk menekan pertumbuhan penggunaanya dengan memanfaatkan energi alternatif lainnya. Berbagai pilihan energi alternatif pengganti telah banyak ditawarkan oleh berbagai pihak yang tentu saja dengan segala keuntungan, hambatan dan konsekuensinya seperti misalnya tenaga surya, tenaga air, tenaga angin sampai tenaga nuklir. Meninjau dari segi 3 aspek tersebut ( keuntungan, hambatan dan konsekuensi ) salah satu alternatif yang sangat menarik adalah pembangkit listrik tenaga air yang mana Indonesia memiliki potensi yang sangat besar diperkirakan mencapai MW [4], hambatan teknis cukup minim, serta relatif lebih bersih dan ramah lingkungan. Bandung sebagai sebuah daerah yang memiliki topografi berbukit-bukit sehingga banyak sekali sungai di kota bandung yang berpotensi untuk digunakan sebagai site pembangkit listrik tenaga air khususnya pembangkit micro-hydro, namun hingga saat ini masih belum ada pemanfaatan yang optimal terhadap sumber energi terbarukan tersebut. Oleh karena itu penulis hendak menyusun sebuah penelitian mengenai potensi sumber daya air Bandung sebagai pembangkit listrik tenaga micro-hydro dengan studi kasus di saluran Cipaganti dan Cibarani sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan pihak-pihak terkait untuk memanfaatkan energi terbarukan yang selama ini terbuang secara sia-sia II. II.1 TEORI DASAR Konversi energi Pembangkit listrik tenaga micro-hydro mengkonversi tenaga air menjadi tenaga listrik, mula-mula potensi tenaga air ( direpresentasikan dengan head dan debit ) dikonversikan menjadi tenaga mekanik dalam turbin air yang kemudian turbin air tersebut memutar generator sehingga mampu dihasilkan tenaga elektrik. Gambar menggambarkan secara skematis bagaimana potensi tenaga air, yaitu sejumlah air yang terletak pada ketinggian tertentu diubah menjadi tenaga mekanik dalam turbin air. Gambar skema konversi energi 1

2 Tidak seluruh potensi energi air mampu diubah menjadi energi listrik, namun ada sebagian energi air hilang akibat adanya gesekan, pemanasan, noise dan lain-lain. Perbedaan ketinggian antara dam di bagian atas dengan ketinggian air di bagian bawah tempat perputaran turbin disebut sebagai head atau ketinggian jatuh air. Persamaan umum konversi energi adalah : Daya keluaran = Potensi daya x efisiensi = ( ρ HQg) η W Dengan : ρ = massa jenis air [ kg/m 3 ] H = head ( ketinggian jatuh air ) [meter] Q = debit air [ m 3 /s ] g = percepatan gravitasi bumi [ m/s 2 ] η = efisiensi total efisiensi sistem ( turbin, generator, dan pekerjaan sipil ) II.2 Type Sistem Pembangkit Micro-hydro Run-off river Type pembangkit tenaga air yang pertama kali diperkenalkan adalah run-off river. Pada sistem ini tidak terdapat tempat untuk menampung air terlebih dahulu sebelum melalui turbin artinya air akan langsung melalui saluran atau pipa kemudian digunakan memutar turbin, dengan sistem ini aliran air pada sungai tersebut akan sangat berpengaruh terhadap pembangkit. Sehingga saat saluran atau sungai tersebut memiliki aliran air yang rendah maka pembangkit dapat memiliki pembangkitan yang rendah bahkan bisa tidak dapat memproduksi listrik. Keuntungan menggunakan sistem tersebut adalah biaya yang diperlukan untuk pembangunan dan dampak terhadap lingkungan akan lebih minim, namun sistem ini pun memiliki kekurangan yaitu aliran air yang melaui turbin kurang dapat dikontrol karena dipengaruhi langsung oleh aliran sungai tersebut. Resevoir and Dam Based Pada sistem ini pembangkit memiliki kolam tando atau reservoir sebagai tempat penampungan dan penimbunan. Selanjutnya air dari kolam tando tersebut dialirkan ke bagian saluran pembangkit untuk kemudian digunakan memutar turbin. Dengan adanya kolam tando maka pada saat musim penghujan dimana debit air melimpah maka air ditampung dalam kolam tando dan pada saat musim kemarau dimana debit air berkurang, maka kekurangan air ini dapat diatasi dengan mengalirkan air dari timbunan di kolam tando II.3 Bagian Utama Pembangkit Micro-hydro Turbin Turbin mengkonversikan energi dari sejumlah air yang jatuh menjadi energi mekanik pada putaran shaft turbin yang nantinya shaft tersebut akan memutar generator. Pemilihan turbin pada suatu pembangkit didasarkan pada beberapa pertimbangan antara lain head dari site yang bersangkutan, daya yang hendak dibangkitkan, variasi debit air yang mengalir, serta kecepatan putaran turbin yang diinginkan untuk memutar generator Turbin air secara umum dapat dibagai menjadi dua kategori yaitu turbin impuls dan turbin reaksi. Turbin impuls mengkonversi energi kinetik dari aliran air menjadi gerakan turbin melalui tumbukan antara air dengan sudu gerak turbin. Pada turbin impuls perbedaan tekanan air hanya terdapat pada sudu tetap turbin. Sedangkan pada turbin reaksi konversi energi tidak hanya dengan energi kinetik dari kecepatan air saat menumbuk sudu turbin namun terjadi pula tambahan energi kinetik akibat adanya perbedaan tekanan pada sudu bergerak turbin sehingga kecepatan turbin akan relatif lebih tinggi dengan menggunakan turbin reaksi pada site dan debit yang sama dibandingkan dengan menggunakan turbin impuls impulse turbines reaction turbines high head Pelton Turgo medium head crossflow multi-jet Pelton Turgo Francis low head crossflow propeller Kaplan Tabel Pengelompokan Turbin Sumber : Manual book on Micro-hydro Development Klasifikasi Head rendah/ Low Head Head sedang / Medium Head Head tinggi / High Head HEAD 3-20 meter meter >60 meter Tabel Klasifikasi Head [Varshney, 2001]. contoh turbin air kategori impuls : Crossflow Salah satu jenis turbin impuls ini juga dikenal dengan nama Turbin Michell-Banki yang merupakan penemunya.turbin crossflow dapat dioperasikan pada debit 20 liter/sec hingga 10 m 3 /sec.turbin crossflow menggunakan nozle persegi panjang yang lebarnya sesuai dengan lebar runner. Pancaran air masuk turbin dan mengenai sudu sehingga terjadi konversi energi kinetik menjadi energi mekanis. Air mengalir keluar membentur sudu dan memberikan energinya (lebih rendah dibanding saat masuk) kemudian meninggalkan turbin. Runner turbin dibuat dari 2

3 beberapa sudu yang dipasang pada sepasang piringan paralel. Contoh turbin air kategori reaksi : Francis Turbin dipasang diantara sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian keluar. Turbin Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan air masuk secara tangensial. Sudu pengarah pada turbin Francis dapat merupakan suatu sudu pengarah yang tetap ataupun sudu pengarah yang dapat diatur sudutnya. Untuk penggunaan pada berbagai kondisi aliran air penggunaan sudu pengarah yang dapat diatur merupakan pilihan yang tepat. Generator Generator merupakan alat untuk mengubah daya poros turbin menjadi energi listrik. Pada mikrohidro umumnya digunakan generator sinkron dan generator induksi sebagai generator. Prinsip kerja generator sinkron secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut. Arus DC (arus searah) yang mengalir pada kumparan rotor (bagian dari generator yang tidak berputar) akan menciptakan medan magnetic homogen, apabila rotor yang dihubungkan dengan as generator tersebut dihubungkan dengan kecepatan konstan, maka pada putaran stator akan membangkitkan tegangan induksi (tegangan bolakbalik). II.4 Survey Lokasi Survey lokasi pada site area memiliki beberapa tujuan antara lain: Mengidentifikasi kemungkinan site untuk dibangun menjadi area pembangkit micro-hydro Menentukan dan mengukur debit aliran air Mengukur head yang tersedia dari site Lokasi tempat pembangkit dipilih pada area yang memiliki potensi head tersedia yang paling besar, sehingga potensi daya yang mampu dibangkitkan pun semakin besar. Untuk mengetahui secara umum lokasi yang tepat sebagai tempat pembangkit dapat menggunakan peta topografi. Terdapat beberapa metode yang sederhana untuk memprediksi debit yaitu dengan metode yaitu dengan metode salt-gulp dan float method. Salt gulp method Metode ini cukup sederhana dan memiliki nilai akurasi yang cukup baik khususnya untuk area sungai yang lebar dan memiliki bentuk tidak beraturan. Secara umum metode ini dilakukan dengan cara melarutkan sejumlah garam ke dalam satu timba air yang kemudian larutan garam ini dibuang ke sungai dan pada jarak tertentu di sungai bagian bawah diukur nilai konduktivitas air sungai dengan konduktivitas meter, pada prinsipnya saat larutan garam dibuang ke sungai ia akan melarut dan menyebar ke air sungai. Saat aliran air deras maka konduktivitas meter akan menunjukkan nilai rendah dan sebaliknya saat aliran air lambat maka konduktivitas meter akan menunjukkan angka tinggi. Gambar Berbagai grafik konduktivitas ( sumbu y ) - waktu (sumbu x) The Float Method Metode ini dapat digunakan apabila aliran air cenderung lurus, tidak beriak atau bergelombang dan tidak banyak halangan pada saluran air, dengan menggunakan sebuah benda yang dapat melayang di dalam aliran air dan mengalir bersama aliran air. Biasanya digunakan bola kecil yang mampu melayang di air yang digunakan kemudian bola ini dialirkan pada aliran air sepanjang lintasan tertentu minimal 5 meter [1]dan kemudian dicatat waktu tempuh bola kecil sepanjang lintasan tersebut yang kemudian hal ini dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan nilai kecepatan rata-rata aliran air. Kecepatan rata-rata aliran air tersebut kemudian dikoreksi dengan mengalikannya dengan factor koreksi tertentu sesuai dengan kondisi yang ada pada aliran sungai Faktor Koreksi Kondisi Sungai / Saluran Sungai besar, lurus, lambat dan tidak banyak halangan 0,75 Saluran bersemen, lurus, dan bentuknya teratur 0,85 Saluran bersemen, dangkal, lurus dan berbentuk teratur 0,8 Sungai kecil, lurus dan tidak banyak halangan 0,65 Sungai dangkal dan bergelombang 0,45 Sangat dangkal dan bergelombang 0,25 Tabel faktor koreksi float method Sumber : Manual book on Micro-hydro Development Luas area yang dilalui oleh aliran air diukur dengan cara mengukur sisi-sisi aliran air dan kedalaman rata-rata saluran dan kemudian dihitung luasnya. Setelah didapatkan luas area yang dilalui oleh sungai maka debit aliran air dapat dengan mudah dihitung dengan mengalikan kecepatan ratarata yang telah dikoreksi oleh factor koreksi dengan luas area yang dilalui oleh aliran air secara crosssection. 3

4 Q= VxFxA ( m 3 /s ) Q : debit aliran air dalam m 3 /s V : kecepatan aliran sungai rata-rata dalam m/s F : faktor koreksi sesuai kondisi saluran/sungai A : luas rata-rata yang dilalui aliran air secara cross-section dalam m 2 Gambaran umum head dapat diperoleh dengan mengamati peta topografi area yang bersangkutan. Hal ini akan merepresentasikan gambaran secara ringkas mengenai ketinggian dan elevasi area, namun untuk penentuan head secara lebih lanjut perlu dilakukan secara langsung. Untuk head rendah hingga menengah metode water-filled-tube and rods dapat digunakan sebab cukup handal dan relative mudah serta murah. Pada prinsipnya metode ini mengaplikasikan sifat air yang selalu berada pada posisi mendatar. Diperlukan minimal dua orang untuk melakukan pengukuran dengan metode ini, satu orang untuk berada di sisi atas dan orang yang lain pergi ke sisi bawah untuk mengukur beda ketinggian antara tanah yang dia pijaki dengan tanah yang berada pada posisi atas. Prosedur yang dilakukan adalah orang pertama turun sambil membawa tongkat pengukur dan selang yang berisi air bersamaan orang kedua meratakan posisi air di selang yang dia bawa pada jarak tertentu dengan tanah yang dia injak. Kemudian orang pertama yang turun tersebut mengamati beda ketinggian antara air di selang dan tanah yang dia injak dan lalu dicatat oleh orang kedua, setelah itu orang pertama tetap berdiri di tempat sedangkan orang kedua berganti turun menuju area dibawah orang kedua sambil membawa tongkat pengukur dan selang. Kemudian orang pertama meratakan air di selang yang dia bawa dengan jarak tertentu dengan tanah yang dia injak bersamaan orang kedua mencatat beda ketinggian antara air selang dengan tanah yang dia injak. Langkah-langkah tersebut diulang hingga tempat terendah. IV KONDISI DAN DATA LAPANGAN AREA STUDI IV.1 Letak dan Pencapaian Lokasi Letak geografis Saluran Cipaganti-Cibarani berada di 6 o 53 LS dan 107 o 36 BT dan secara administratif terletak di wilayah kelurahan Cipaganti kecamatan Coblong, Kotamadaya Bandung, Jawa Barat. Saluran irigasi Cipaganti dan Cibarani adalah sebuah saluran pertemuan antara saluran Cipaganti sebagai sumber air utama dan saluran Cibarani sebagai sumber air tambahan yang menggabung. Lokasi penggabungan air ini terletak di ketinggian sekitar tengah-tengah ketinggian terjunan air. Kondisi tempat penggabungan tampak seperti pada gambar Gambar Langkah yang dilakukan pada water-filled method III Metodologi Penelitian Secara umum metodologi dari penelitian ini meliputi : (1) Persiapan, (2) Pengumpulan data, (3) Pengolahan data dan simulasi, (4) Analisis, (5) kesimpulan dan rekomendasi, (6) Penulisan laporan Gambar Lokasi Gabungan Saluran Cipaganti dan Cibarani ( Cipaganti sisi kiri - Saluran Cibarani sisi kanan ) 4

5 IV.2 Lokasi Pembangkit Dipilih lokasi yang memiliki head yang besar sehingga potensi yang dimiliki semakin besar. Dari kriteria tersebut dipilih lokasi pembangkit di saluran Cipaganti dan Cibarani yang terletak di pinggir jalan cihampelas, kelurahan Cipaganti, kecamatan Coblong, Kotamadya Bandung. Secara teknis area tersebut memiliki perbedaan ketinggian atau head saluran yang relatif tinggi hal ini dapat terlihat pada peta topografi di gambar 4.21 bahwasannya terdapat potensi ketinggian antara 20 sampai 30 meter serta saluran Cipaganti dan Cibarani tersebut memiliki aliran air yang kontinu sepanjang tahun. Secara non-teknis lokasi tersebut memiliki aksesibilitas yang tinggi karena terletak di pinggir jalan raya sehingga proses pembangunan, operasional dan perawatannya pun akan lebih mudah Gambar Peta topografi Saluran Cipaganti-Cibarani Sumber : Bakorsurtanal IV.3 Aliran-Aliran Percabangan Saluran Cipaganti dan Cibarani Pengetahuan mengenai percabangan dari sumber aliran saluran Cipaganti dan Cibarani diperlukan untuk proses penelitian ini, sebab ide yang diajukan adalah penggabungan aliran air menuju saluran tempat dibangun pembangkit listrik tenaga micro-hydro sehingga debit air saluran menjadi lebih tinggi dan potensi pembangkitan daya listrik pun juga menjadi lebih tinggi Dengan menggunakan peta rupa bumi tentang aliran air pdapat terlihat bahwa saluran Cipaganti tidak memiliki saluran percabangan sehingga debit yang terukur adalah debit optimal, sedangkan pada saluran cibarani terlihat pada gambar bahwa saluran ini adalah percabangan dari sungai cikapundung yang kemudian bercabang jadi dua yaitu saluran cibarani dan sungai cikapundung itu sendiri, percabangan ini terletak di daerah cisitu lama kecamatan Coblong. Apabila diinginkan pembangkit micro-hydro memperoleh debit maksimum, maka di aliran pertemuan sebagian aliran sungai dari cikapundung yang bercabang menuju Cibarani harus ditambah untuk memasok air menuju pembangkit micro-hydro sehingga potensi daya yang dapat dibangkitkan menjadi lebih besar. Gambar Peta rupa bumi aliran sungai cikapundung Cibarani dan Cipaganti IV.4 Penentuan Debit Air Pada penentuan debit air terbagi mejadi dua bagaian besar yaitu penentuan debit air saluran utama yaitu saluran Cipaganti dan penentuan debit saluran Cibarani serta sungai cikapundung sebagai sumber alirannya. Penentuan debit aliran air saluran Cipaganti diperoleh dengan cara pengukuran langsung dengan menggunakan the float method yang dipilih pada area yang sesuai dengan ketentuan metode tersebut yaitu aliran air cenderung lurus, tidak beriak atau bergelombang dan tidak banyak halangan pada saluran air. Proses pengambilan data penelitian ini diambil data secara berkala mulai dari bulan april, mei dan juni 2008 sebanyak sepuluh kali pengambilan data saat hari tidak hujan. Dengan menggunakan panjang area uji 8 meter, didapatkan rata-rata debit harian dari saluran Cipaganti adalah 344,4 liter/sekon. Dengan debit minimum saat pengukuran adalah 315,7 liter/sekon dan debit maksimum 420,7 liter/sekon. Penentuan debit sumber air saluran Cibarani yaitu sungai cikapundung tidak perlu dilakukan secara langsung oleh penulis sebab data tersebut telah tersedia di Departemen Pengairan dan Pekerjaan Umum ( PusAir ) kota Bandung. Namun karena penulisan laporan ini dimulai sejak bulan April maka data aktual untuk debit sungai cikapundung untuk tahun 2008 belum tersedia sehingga diambil data pada tahun sebelumnya yaitu tahun 2007 dan 2006 untuk diambil trennya. Secara rata-rata pada tahun 2007 sungai cikapundung memiliki debit harian sebesar liter/sekon dan pada tahun 2006 sebesar liter/sekon. Debit harian minimum selama dua tahun tersebut sebesar liter/sekon dengan nilai maksimum sebesar liter/sekon. 5

6 Penambahan debit aliran sungai yang menuju saluran Cibarani dapat dilakukan dengan melakukan pembendungan dan pengaturan aliran air pada pintu air percabangan kedua aliran sungai tersebut yang teretak di daerah cisitu lama kecamatan coblong. Hal ini sangat mungkin untuk dilakukan sebab sudah terdapat pintu air dan tinggal memodifikasi pintu air ini sehingga setengah dari debit sungai cikapundung dapat disalurkan ke saluran Cibarani. Gambar Pintu Air Cikapundung-Cibarani IV.3 Penentuan Head Tersedia Dengan mengamati peta topografi dapat terlihat gambaran umum bahwasannya di saluran Cipaganti dan Cibarani tersedia head sekitar 20 sampai 30 meter. Dengan rentang head tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pengukuran langsung dengan wáter-filled-tubemethod dapat dilakukan, karena metode ini sesuai untuk mengukur head rendah sampai sedang serta memiliki biaya yang murah namun akurasinya cukup tinggi ( sekitar 5% apabila dilakukan dengan benar ) [ ]. Hasil dari pengukuran head tersebut menunjukkan bahwa head yang tersedia di area tersebut adalah 28 meter untuk saluran Cipaganti dan sebesar 14 meter untuk saluran Cibarani. Gambar diambil diatas lokasi gabungan saluran cipaganti dan cibarani. (a) diambil mengarah keatas menuju jalan cihampelas dan (b) diambil mengarah ke bawah menuju sungai cikapundung. V SIMULASI DAN ANALISIS V.1 Data Input Simulasi Saluran Cipaganti : elevation : 750 meter Debit rata-rata harian : 344,4 liter/sekon Head tersedia : 28 meter Perkiraan head efektif : 25 meter Suhu air : 22 o -27 o C Saluran Cibarani Apabila aliran air sungai cikapundung yang mengalir menuju saluran ciberani dapat ditingkatkan sehingga setengah dari aliran sungai cikapundung, maka Debit rata-rata harian : 1600 liter/sekon Head tersedia : 14 meter Perkiraan head efektif : 13 meter Suhu air : 22 o -27 o C V.2 Simulasi dan Analisis dengan Turbin-Pro Potensi daya yang dapat dibangkitkan oleh saluran cipaganti dan cibarani disimulasikan dalam program turbin-pro. Turbin yang dipilih dalam desain simulasi adalah turbin francis sebab pada kondisi tersebut turbin francis sangat sesuai sebab memiliki kecepatan operasional yang tidak terlalu tinggi serta ruuner diameter yang tidak terlalu besar. Saluran Cipaganti : Hasil simulasi perhitungan daya yang mampu dibangkitkan desain yang dipilih ditunjukkan dalam gambar dibawah ini. Bahwa pada kondisi optimal daya yang dapat dibangkitkan dapat mencapai hingga 87 kw saat debit air mencapai nilai 400 liter/sekon. Sedangkan potensi energy yang mampu dihasilkan sebesar 694 Mwh/tahun. Apabila diasumsikan tiap kwh yang dihasilkan oleh pembangkit tersebut dijual ke PLN dengan tarif sebesar Rp 510/ kwh maka dalam setahun dapat menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp ,00 per tahun dan apabila diasumsikan biaya investasi pembangkit adalah sebesar Rp 15 juta/kw maka biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp 1,2 miliar. Gambar Simulasi Potensi Daya (a) Gambar (b) 6

7 Gambar Simulasi Energi per Tahun Saluran Cibarani : Dengan mengasumsikan bahwa ide penggabungan dan pengaturan aliran air menuju saluran pembangkit dapat diaplikasikan, maka daya tambahan yang mampu dihasilkan oleh pembangkit listrik tenaga micro-hydro di saluran Cibarani dapat disimulasikan seperti gambar Bahwa pada kondisi optimal daya yang dapat dibangkitkan dapat mencapai hingga 210 kw saat debit air mencapai nilai liter/sekon. Gambar Simulasi Potensi Daya Gambar Simulasi Energi per Tahun Dengan memanfaatkan saluran Cibarani dan membangun pembangkit pararel bersama dengan pembangkit saluran Cipaganti maka potensi daya tambahan yang mampu dihasilkan oleh saluran Cibarani adalah sebesar 187 kw pada debit air 1600 liter/sekon dan mampu mencapai 210 kw saatdebit air mencapai liter/sekon. Berdasarkan hasil simulasi, pembangkit listrik mampu menghasilkan energi pertahun hingga 1.475,37 Mwh/tahun. Dengan asumsi yang sama setahun dapat menghasilkan pendapatan kotor sebesar Rp ,00 per tahun dan apabila diasumsikan biaya investasi pembangkit adalah sebesar Rp 15 juta/kw maka biaya yang harus dikeluarkan Rp 2,08 miliar. VI KESIMPULAN DAN SARAN VI.1 Kesimpulan 1. Persyaratan teknis yang dibutuhkan bagi suatu area untuk dapat dijadikan pembangkit listrik tenaga micro-hydro adalah lokasi tersebut memiliki aliran air dan head. Sehingga saluran Cipaganti dan Cibarani Bandung layak secara teknis dibangun pembangkit listrik tenaga microhydro 2. Saluran Cipaganti Bandung memiliki potensi daya keluaran hingga 87 kw sebagai pembangkit listrik tenaga air dengan menggunakan turbin francis dan system run-off river 3. Dengan alternatif yang ditawarkan oleh penulis, area pembangkit dapat menghasilkan daya tambahan hingga mencapai 210 kw dengan memasang unit tambahan untuk saluran cibarani. Sehingga potensi daya total yang dapat dibangkitkan sekitar 300 kw. 4. Potensi pendapatan kotor apabila pembangkit listrik tenaga micro-hydro dibangun pada saluran Cipaganti adalah sebesar Rp 350 juta/tahun dengan biaya investasi sebesar Rp 1,2 miliar, sedangkan untuk saluran Cibarani pendapatan kotor dapat mencapai Rp 750 juta/tahun dengan investasi sebesar Rp 2,08 miliar. VI.2 Saran 1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dan detail mengenai potensi Saluran irigasi Cipaganti dan Cibarani sebagai pembangkit listrik tenaga micro-hydro oleh pihak-pihak yang terkait baik itu pemerintah daerah maupun PLN. 2. Perlu adanya saling kerjasama antar instansi terkait baik itu dinas pengairan, PLN, pemerintah daerah dan universitas sehingga mampu memanfaatkan sumber daya energi terbarukan yang dalam hal ini air dengan optimal. VI. DAFTAR PUSTAKA [1] A.Harvey,A.Brown, P.Hettiararchi, A.Inversin. Micro Hydro Design Manual: A Guide to Small Scale WaterPower Schemes, Intermediate Tech.Publications,London [2] Celso Penche dan Dr Ingeniero de Minas. Layman s Guidebook On How To Develop A Small Hydro Site. European Small Hydropower Association, Belgia. Juni [3] Centre for Rural Technology. Manual On Micro-Hydro development.,tripureshower, Kathmandu Nepal.2005 [4] DESDM. Statistik Ekonomi Energi Indonesia Pusat Informasi Energi, DESDM.2002 [5] John.S, Gulliver. HydroPower Engineering Handbook. Mc Graw Hill, USA [6] Marsudi, Djiteng. Pembangkitan Energi Listrik. Erlangga.Jakarta.Indoneisa [7] Mukmin W. Atmopawiro. PLTM Curug Malela, Studi Kelayakan. Pusat Studi Mikrohidro ITB, Bandung

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO BERBANTUAN PROGRAM TURBNPRO DI DESA SINAR PEKAYAU KECAMATAN SEPAUK KABUPATEN SINTANG

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO BERBANTUAN PROGRAM TURBNPRO DI DESA SINAR PEKAYAU KECAMATAN SEPAUK KABUPATEN SINTANG STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO BERBANTUAN PROGRAM TURBNPRO DI DESA SINAR PEKAYAU KECAMATAN SEPAUK KABUPATEN SINTANG Firman Jamali Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

BAB II DASAR TEORI 2.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO BAB II DASAR TEORI 2.1 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO 2.1.1 Gambaran Umum Mikrohidro Air merupakan salah satu sumber energi yang terbarukan yang sudah sejak lama dipergunakan. Pada dasarnya, air

Lebih terperinci

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous HYDRO POWER PLANT Prepared by: anonymous PRINSIP DASAR Cara kerja pembangkit listrik tenaga air adalah dengan mengambil air dalam jumlah debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau waduk) melalui

Lebih terperinci

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA

SESSION 8 HYDRO POWER PLANT. 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA SESSION 8 HYDRO POWER PLANT 1. Potensi PLTA 2. Jenis PLTA 3. Prinsip Kerja 4. Komponen PLTA 5. Perencanaan PLTA 6. Kelebihan dan Kekurangan PLTA 1. POTENSI PLTA Teoritis Jumlah potensi tenaga air di permukaan

Lebih terperinci

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO

STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN II. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO STUDI PEMODELAN ELECTRONIC LOAD CONTROLLER SEBAGAI ALAT PENGATUR BEBAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO-HIDRO Anggi Muhammad Sabri Saragih 13204200 / Teknik Tenaga Elektrik Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan +

a. Turbin Impuls Turbin impuls adalah turbin air yang cara kerjanya merubah seluruh energi air(yang terdiri dari energi potensial + tekanan + Turbin air adalah alat untuk mengubah energi potensial air menjadi menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator.turbin air dikembangkan pada abad 19

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Turbin Air Turbin air adalah turbin dengan media kerja air. Secara umum, turbin adalah alat mekanik yang terdiri dari poros dan sudu-sudu. Sudu tetap atau stationary blade, tidak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Umum Turbin Air Secara sederhana turbin air adalah suatu alat penggerak mula dengan air sebagai fluida kerjanya yang berfungsi mengubah energi hidrolik dari aliran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN USTAKA 2.1. engertian Dasar Tentang Turbin Air Kata turbin ditemukan oleh seorang insinyur yang bernama Claude Bourdin pada awal abad 19, yang diambil dari terjemahan bahasa latin dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Pembangunan sebuah PLTMH harus memenuhi beberapa kriteria seperti, kapasitas air yang cukup baik dan tempat yang memadai untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Mikrohidro atau biasa disebut dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik

Lebih terperinci

Makalah Pembangkit listrik tenaga air

Makalah Pembangkit listrik tenaga air Makalah Pembangkit listrik tenaga air Di susun oleh : Muhamad Halfiz (2011110031) Robi Wijaya (2012110003) Alhadi (2012110093) Rari Ranjes Noviko (2013110004) Sulis Tiono (2013110008) Jurusan Teknik Mesin

Lebih terperinci

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018)

Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) Publikasi Online Mahsiswa Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Volume 1 No. 1 (2018) ANALISA PENGARUH JUMLAH SUDU DAN LAJU ALIRAN TERHADAP PERFORMA TURBIN KAPLAN Ari Rachmad Afandi 421204156

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKO

BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKO BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKO 2.1. Pengertian PLTA Skala Piko Berdasarkan output yang dihasilkan, pembangkit listrik tenaga air dibedakan atas : 1. Large-hydro : lebih dari

Lebih terperinci

Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)

Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro) Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro) Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT. Jurusan Teknik Mesin S-1 Institut Teknologi Nasional Malang Hydropower klasifikasi Pembangkit Listrik Tenaga Hidro (PLTH) Big Dam Small

Lebih terperinci

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS 1.1 Pendahuluan 1.1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembang teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam

Lebih terperinci

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow Roy Hadiyanto*, Fauzi Bakri Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Universitas Negeri Jakarta Jl. Pemuda No.10, Rawamangun, Jakarta

Lebih terperinci

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono Pembangkit Listrik Tenaga Air BY : Sulistiyono Pembangkit listrik tenaga air Tenaga air bahasa Inggris: 'hydropower' adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Air merupakan sumber energi yang

Lebih terperinci

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA)

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi II. TINJAUAN PUSTAKA.1. Potensi Pemanfaatan Mikrohidro Kebutuhan listrik menjadi masalah yang tidak ada habisnya. Listrik menjadi kebutuhan yang mendasar saat ini, namun penyebarannya tidak merata terutama

Lebih terperinci

BAB 3 STUDI LOKASI DAN SIMULASI

BAB 3 STUDI LOKASI DAN SIMULASI BAB 3 STUDI LOKASI DAN SIMULASI 3.1 Letak Sungai Cisangkuy-Pataruman Sungai Cisangkuy-Pataruman terletak di dekat Kampung Pataruman, Cikalong, Pangalengan Jawa Barat. Sungai ini merupakan terusan dari

Lebih terperinci

MAKALAH ENERGI ALTERNATIF HYDROPOWER BAB I PENDAHULUAN

MAKALAH ENERGI ALTERNATIF HYDROPOWER BAB I PENDAHULUAN KODIKLAT TNI ANGKATAN DARAT LEMBAGA PENGKAJIAN TEKNOLOGI 1 MAKALAH ENERGI ALTERNATIF HYDROPOWER BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada

Lebih terperinci

SIMULASI PERANCANGAN TURBIN PROPELLER SUMBU VERTIKAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

SIMULASI PERANCANGAN TURBIN PROPELLER SUMBU VERTIKAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO TUGAS AKHIR BIDANG KONVERSI ENERGI SIMULASI PERANCANGAN TURBIN PROPELLER SUMBU VERTIKAL UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tahap

Lebih terperinci

Potensi Tenaga Air di Indonesia Selama ini telah beberapa kali dilakukan studi potensi tenaga air di negara kita. Pada tahun 1968 Lembaga Masalah Ketenagaan- PLN (LMK) mencatat potensi tenaga air sebesar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dasar tentang turbin air Turbin berfungsi mengubah energi potensial fluida menjadi energi mekanik yang kemudian diubah lagi menjadi energi listrik pada generator.

Lebih terperinci

Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata - Lhokseumawe Abstrak

Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata - Lhokseumawe   Abstrak Pengembangan dan Penerapan Teknologi Turbin Air Propeller Dalam Mendukung Penyediaan Energi Listrik Alternative Di Desa Darul Makmur Kotamadya Subulussalam Provinsi Aceh Pribadyo 1, Dailami 2 1) Jurusan

Lebih terperinci

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) BERBANTUAN PROGRAM CASIMIR DI RIAM PAGUNG DESA SANATAB KECAMATAN SAJINGAN BESAR KABUPATEN SAMBAS Fiqri Shaufi D01107020 Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK

BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK BAB IV DESAIN STRUKTUR MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLTMH JORONG AIA ANGEK Perangkat elektro mekanik merupakan salah satu komponen utama yang diperlukan oleh suatu PLTMH untuk menghasilkan energi listrik Proses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI...

BAB II LANDASAN TEORI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL... xiv BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1.

Lebih terperinci

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SEPANJANG SUNGAI CITARIK KABUPATEN SUKABUMI MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SEPANJANG SUNGAI CITARIK KABUPATEN SUKABUMI MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SEPANJANG SUNGAI CITARIK KABUPATEN SUKABUMI MENGGUNAKAN GOOGLE EARTH TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA

Lebih terperinci

KAJIAN EKSPERIMENTAL TURBIN TURGO DENGAN VARIASI SUDUT NOSEL

KAJIAN EKSPERIMENTAL TURBIN TURGO DENGAN VARIASI SUDUT NOSEL Eksergi Jurnal Teknik Energi Vol 8 No. 1 Januari 2012; 14-19 KAJIAN EKSPERIMENTAL TURBIN TURGO DENGAN VARIASI SUDUT NOSEL Bono Prodi Teknik Konversi Energi, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Semarang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semakin populer sebagai alternatif sumber energi, terutama di wilayah yang

BAB II LANDASAN TEORI. semakin populer sebagai alternatif sumber energi, terutama di wilayah yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian PLTMH Dan Perbedaan PLTA Pembangkit energi air skala mikro atau pembangkit tenaga mikrohidro semakin populer sebagai alternatif sumber energi, terutama di wilayah

Lebih terperinci

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH ) Naif Fuhaid 1) ABSTRAK Kebutuhan listrik bagi masyarakat masih menjadi permasalahan penting di Indonesia, khususnya

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL AIR ALIRAN SILANG (CROSS FLOW TURBINE) DENGAN HEAD 2 m DAN DEBIT 0,03 m 3 /s

PERANCANGAN MODEL AIR ALIRAN SILANG (CROSS FLOW TURBINE) DENGAN HEAD 2 m DAN DEBIT 0,03 m 3 /s JTM Vol. 03, No. 3, Oktober 2014 7 PERANCANGAN MODEL AIR ALIRAN SILANG (CROSS FLOW TURBINE) DENGAN HEAD 2 m DAN DEBIT 0,03 m 3 /s Ridwan Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana,

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 3.1. PLTMH Cinta Mekar Gambar 3.1 Ilustrasi PLTMH Cinta Mekar (Sumber IBEKA) PLTMH Cinta Mekar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tenaga air merupakan sumber daya energi yang penting setelah tenaga uap atau panas. Hampir 30% dari seluruh kebutuhan tenaga di dunia dipenuhi oleh pusat pusat listrik tenaga air.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA 42 BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA Sebelum melakukan perhitungan maka alangkah baiknya kita mengetahui dulu ketersediaan debit air di situ Cileunca

Lebih terperinci

2. TINJAUAN LITERATUR

2. TINJAUAN LITERATUR 2. TINJAUAN LITERATUR 2.1. Pemodelan Sistem Model merupakan representasi suatu sistem dan dipergunakan sebagai alat peramalan dan pengendalian. Fungsi utama suatu model adalah kemampuannya untuk menjelaskan

Lebih terperinci

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro I. Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Secara teknis, Mikrohidro memiliki tiga komponen utama dalam pemuatan PLTMH yaitu air (sebagai sumber energi), turbin, dan generator. Air yang mengalir

Lebih terperinci

Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur

Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur 5 PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) 5.1. Pengertian PLTMH PLTMH pada prinsipnya sama dengan PLTA (pembangkit listrik tenaga air) seperti Jati Luhur dan Saguling di Jawa Barat. Masyarakat di

Lebih terperinci

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1) 1. 1. SISTEM TENAGA LISTRIK 1.1. Elemen Sistem Tenaga Salah satu cara yang paling ekonomis, mudah dan aman untuk mengirimkan energi adalah melalui

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG

STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG STUDI PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA GUNUNG RINTIH KECAMATAN STM HILIR KABUPATEN DELI SERDANG Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada Departemen

Lebih terperinci

BAB V STUDI POTENSI. h : ketinggian efektif yang diperoleh ( m ) maka daya listrik yang dapat dihasilkan ialah :

BAB V STUDI POTENSI. h : ketinggian efektif yang diperoleh ( m ) maka daya listrik yang dapat dihasilkan ialah : BAB V STUDI POTENSI 5.1 PERHITUNGAN MANUAL Dari data-data yang diperoleh, dapat dihitung potensi listrik yang dapat dihasilkan di sepanjang Sungai Citarik. Dengan persamaan berikut [23]: P = ρ x Q x g

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tahun 2006 lalu, Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 5 mengenai Kebijakan Energi Nasional yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum PLTMH Mikrohidro hanyalah sebuah istilah. Mikro artinya kecil sedangkan Hidro artinya air. Dalam prakteknya istilah ini tidak merupakan sesuatu yang baku namun Mikro

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Pembangkit listrik kecil yang dapat menggunakan tenaga air pada saluran

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Pembangkit listrik kecil yang dapat menggunakan tenaga air pada saluran BAB II DASAR TEORI 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Mikrohidro adalah istilah yang digunakan untuk instalasi pembangkit listrik yang mengunakan energi air. Kondisi air yang bisa dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

Stabilitas Konstruksi Bendungan

Stabilitas Konstruksi Bendungan Stabilitas Konstruksi Bendungan Merupakan perhitungan konstruksi untuk menentukan ukuran (dimensi) bendungan, agar mampu menahan muatan-muatan dan gaya-gaya yang bekerja dalam keadaan apapun, (angin, gempa,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Eksplorasi intensif dari berbagai alternatif dan sumber daya energi terbarukan saat ini sedang dilakukan di seluruh dunia. Listrik pico hydro

Lebih terperinci

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK W.G. Suharthama, 1 I W.A Wijaya, 2 I G.N Janardana 3 1,2,3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

KONVERSI ENERGI AIR HASBULLAH, MT. Teknik Elektro FPTK UPI, 2009

KONVERSI ENERGI AIR HASBULLAH, MT. Teknik Elektro FPTK UPI, 2009 KONVERSI ENERGI AIR HASBULLAH, MT Teknik Elektro FPTK UPI, 2009 LATAR BELAKANG Total pembangkit kelistrikan yang dimiliki Indonesia saat ini adalah sebesar 25.218 MW, yang terdiri atas 21.769 MW milik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dapat dibangun apabila terdapat debit air dan tinggi jatuh yang cukup sehingga kelayakannya dapat tercapai.

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO

KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO EKSERGI Jurnal Teknik Energi Vol 11 No. 3 September 2015; 69-74 KARAKTERISTIK TURBIN KAPLAN PADA SUB UNIT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR KEDUNGOMBO Mulyono, Suwarti Program Studi Teknik Konversi Energi,

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o

Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o Pengaruh Variasi Ketinggian Aliran Sungai Terhadap Kinerja Turbin Kinetik Bersudu Mangkok Dengan Sudut Input 10 o Asroful Anam Jurusan Teknik Mesin S-1 FTI ITN Malang, Jl. Raya Karanglo KM 02 Malang E-mail:

Lebih terperinci

Rancang Bangun Model Turbin Crossflow sebagai Penggerak Mula Generator Listrik Memanfaatkan Potensi Pikohidro

Rancang Bangun Model Turbin Crossflow sebagai Penggerak Mula Generator Listrik Memanfaatkan Potensi Pikohidro Rancang Bangun Model Turbin Crossflow sebagai Penggerak Mula Generator Listrik Memanfaatkan Potensi Pikohidro Ilyas Rochani, Sahid, Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. Sudarto, SH

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS SARJANA

LAPORAN TUGAS SARJANA LAPORAN TUGAS SARJANA PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLMTH) DENGAN MENGGUNAKAN TURBIN CROSS FLOW DI SUNGAI BANJIR KANAL BARAT SEMARANG Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam

Lebih terperinci

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI

KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI B.10. Kaji eksperimental kinerja turbin crossflow... (Sahid) KAJI EKSPERIMENTAL KINERJA TURBIN CROSSFLOW BERBASIS KONSTRUKSI SILINDER (DRUM) POROS VERTIKAL UNTUK POTENSI ARUS SUNGAI Sahid Program Studi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka (Chen, J., et al., 2013) meneliti tentang Vertical Axis Water Turbine (VAWT) yang diaplikasikan untuk menggerakkan Power Generation untuk aliran air dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan akan energi hampir semua negara meningkat secara sinigfikan. Tetapi jika dilihat dari energi yang dapat dihasilkan sangat terbatas dan juga masih sangat mahal

Lebih terperinci

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS BAB I PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS 1.1 Pendahuluan 1.1.1 Tinjauan Umum Praktikan sangat membantu dalam mendapatkan gambaran yang nyata tentang alat/mesin yang telah dipelajari di bangku kuliah. Dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Penelitian ini di peruntukan untuk tugas akhir dengan judul Studi Analisis Pengaruh Sudu Turbin Pada Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.Penelitian ini mengacu

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka

BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Chen, dkk (2013) meneliti tentang Vertical Axis Water Turbine (VAWT) yang diaplikasikan untuk menggerakkan power generation untuk aliran air dalam pipa. Tujuannya

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN AIR KINETIK (Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Daerah Pedesaan)

PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN AIR KINETIK (Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik Daerah Pedesaan) TURBO Vol. 5 No. 1. 2016 p-issn: 2301-6663, e-issn: 2477-250X Jurnal Teknik Mesin Univ. Muhammadiyah Metro URL: http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/turbo PENGARUH VARIASI BENTUK SUDU TERHADAP KINERJA TURBIN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...

Lebih terperinci

PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP KINERJA TURBIN CROSSFLOW

PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP KINERJA TURBIN CROSSFLOW Jurnal Mekanikal, Vol. 4 No. 2: Juli 2013: 416 421 ISSN 2086-3403 PENGARUH PERUBAHAN BEBAN TERHADAP KINERJA TURBIN CROSSFLOW Rustan Hatib*, Andi Ade Larasakti** *Dosen jurusan Teknik mesin Universitas

Lebih terperinci

BAB II 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Turbin Air

BAB II 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Turbin Air BAB II 2 LANDASAN TEORI 2.1 Turbin Air Turbin air atau pada mulanya kincir air adalah suatu alat yang sudah sejak lama digunakan untuk keperluan industri. Pada mulanya yang dipertimbangkan adalah ukuran

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dasar Teori Pompa Sentrifugal 2.1.1. Definisi Pompa Sentrifugal Pompa sentrifugal adalah suatu mesin kinetis yang mengubah energi mekanik menjadi energi fluida menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH 3.1 Kriteria Pemilihan Jenis Turbin Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis turbin, khususnya untuk

Lebih terperinci

Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai

Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai Sardi Salim Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo sardi@ung.ac.id Abstrak Pembangkit listrik mikrohidro adalah

Lebih terperinci

MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK

MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK MODEL FISIK KINCIR AIR SEBAGAI PEMBANGKIT LISTRIK Rinaldi 1, Andy Hendri dan Akhiar Junaidi 3 1,,3 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau ri.naldi @yahoo.com ABSTRAK Salah satu jenis energi

Lebih terperinci

untuk memperoleh gelar Program Studi Teknik Elektro Oleh:

untuk memperoleh gelar Program Studi Teknik Elektro Oleh: STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDROO HEAD RENDAH DI SUNGAI CISANGKUY KABUPATEN BANDUNG (KAJIAN TEKNIS) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH)

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air

Lebih terperinci

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS

PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS PENGUJIAN TURBIN AIR FRANCIS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, banyak diciptakan peralatan peralatan yang inovatif serta tepat guna. Dalam bidang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Air Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik.

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR.

BAB II TEORI DASAR. BAB II TEORI DASAR 2.1 Defenisi Umum Sering kita mendengar istilah turbin angin, turbin air, turbin gas,dll yang penggeraknya menggunakan metode energi kinetik. Metode kinetik adalah sistem pengeraknya

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO BANTAL PADA PABRIK GULA ASSEMBAGOES KABUPATEN SITUBONDO

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO BANTAL PADA PABRIK GULA ASSEMBAGOES KABUPATEN SITUBONDO EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO BANTAL PADA PABRIK GULA ASSEMBAGOES KABUPATEN SITUBONDO PUBLIKASI JURNAL SKRIPSI Disusun Oleh : Febriananda Mulya Pratama NIM. 0910633048-63 KEMENTERIAN

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro di Bendungan Semantok, Nganjuk, Jawa Timur PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR Faris Azhar, Abdullah

Lebih terperinci

TURBIN AIR. Turbin air mengubah energi kinetik. mekanik. Energi kinetik dari air tergantung dari massa dan ketinggian air. Sementara. dan ketinggian.

TURBIN AIR. Turbin air mengubah energi kinetik. mekanik. Energi kinetik dari air tergantung dari massa dan ketinggian air. Sementara. dan ketinggian. MESIN-MESIN FLUIDA TURBIN AIR TURBIN AIR Turbin air mengubah energi kinetik dan potensial dari air menjadi tenaga mekanik. Energi kinetik dari air tergantung dari massa dan ketinggian air. Sementara energi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan tenaga air untuk berbagai kebutuhan daya (energi ) telah dikenal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemanfaatan tenaga air untuk berbagai kebutuhan daya (energi ) telah dikenal II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Mikrohidro Pemanfaatan tenaga air untuk berbagai kebutuhan daya (energi ) telah dikenal sejak lama, mulai dengan teknologi sederhana seperti kincir air ( water wheel),

Lebih terperinci

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMh) MENGGUNAKAN KINCIR TIPE OVERSHOT Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi

Lebih terperinci

LAPORAN. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Air Perancangan Turbin Propeller

LAPORAN. Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Air Perancangan Turbin Propeller LAPORAN Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga Air Perancangan Turbin Propeller Kelomok : 3 Nama Anggota Kelomok : M. Adam Amsary 141724017 M. Alinur Suandaru 141724018 M. Baihaqi 141724019 M. Ilham Alqodri

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana INTERKONEKSI DAYA LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN TABANAN DENGAN JARINGAN LISTRIK PLN MENGGUNAKAN SIMULINK I G. P. A. Wartama 1, I W. A. Wijaya 2, I G. N Janardana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar: LAMPIRAN Panduan Manual Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton 1. Bagian Bagian Alat Gambar 1.1 Bagian Alat Keterangan gambar: 1. Turbin Pelton 2. Rumah Turbin 3. Bagian Display 4. Pompa Air 5. Sensor

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR PUMPED STORAGE. Pembangkit Listrik Tenaga Pompa (Pumped Storage) adalah sebuah tipe

BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR PUMPED STORAGE. Pembangkit Listrik Tenaga Pompa (Pumped Storage) adalah sebuah tipe BAB II DASAR TEORI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR PUMPED STORAGE 2.1 Pengertian PLTA Pumped Storage Pembangkit Listrik Tenaga Pompa (Pumped Storage) adalah sebuah tipe khusus dari pembangkit listrik konvensional.dimana

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sebagai Sumber angin telah dimanfaatkan oleh manusaia sejak dahulu, yaitu untuk transportasi, misalnya perahu layar, untuk industri dan pertanian, misalnya kincir angin untuk

Lebih terperinci

PEMILIHAN TURBIN AIR SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR 3 KW DI DESA PADAYO KECAMATAN LUBUK KILANGAN

PEMILIHAN TURBIN AIR SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR 3 KW DI DESA PADAYO KECAMATAN LUBUK KILANGAN PEMILIHAN TURBIN AIR SEBAGAI PENGGERAK GENERATOR 3 KW DI DESA PADAYO KECAMATAN LUBUK KILANGAN TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya dari Politeknik Negeri Padang JONI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Fluida Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair dan gas karena zat cair seperti air atau zat gas seperti udara dapat mengalir.

Lebih terperinci

UJI EKSPERIMENTAL TURBIN KAPLAN DENGAN 5 RUNNER BLADE DAN ANALISA PERBANDINGAN VARIASI JARAK VERTIKAL RUNNER TERHADAP SUDUT GUIDE VANE 60 0

UJI EKSPERIMENTAL TURBIN KAPLAN DENGAN 5 RUNNER BLADE DAN ANALISA PERBANDINGAN VARIASI JARAK VERTIKAL RUNNER TERHADAP SUDUT GUIDE VANE 60 0 UJI EKSPERIMENTAL TURBIN KAPLAN DENGAN 5 RUNNER BLADE DAN ANALISA PERBANDINGAN VARIASI JARAK VERTIKAL RUNNER TERHADAP SUDUT GUIDE VANE 60 0 SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Energi dan Ketenagalistrikan

Energi dan Ketenagalistrikan PENGEMBANGAN PLTMH TURBIN SIPHON : PROSPEK DAN HAMBATANNYA DI INDONESIA Widhiatmaka Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan dan Energi Baru dan Terbarukan widhi_wise@yahoo.com S A

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. digalakan penemuan-penemuan atau pemanfatan-pemanfaatan energi-energi

II. TINJAUAN PUSTAKA. digalakan penemuan-penemuan atau pemanfatan-pemanfaatan energi-energi II. TINJAUAN PUSTAKA A. Energi Secara global telah diketahui bersama bahwa sumber energi tak terbaharui semakin berkurang keberadaannya maka sudah selayaknya untuk dicari dan digalakan penemuan-penemuan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA ntiremed Kelas 11 FISIK Usaha dan Energi - Latihan Soal Doc Name: R11FIS0501 Version : 2012-07 halaman 1 01. Grafik berikut adalah gaya yang diberikan pada suatu benda terhadap jarak yang ditempuh benda

Lebih terperinci

DESAIN DAN ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO

DESAIN DAN ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO DESAIN DAN ANALISIS PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO Sunardi 1*, Wahyu Sapto Aji 2*, Hernawan Aji Nugroho 3 1,2,3 Teknik Elektro Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Soepomo Janturan Yogyakarta * Email: sunargm@gmail.com

Lebih terperinci

PEMODELAN TURBIN CROSS-FLOW UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA SUMBER AIR DENGAN TINGGI JATUH DAN DEBIT KECIL

PEMODELAN TURBIN CROSS-FLOW UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA SUMBER AIR DENGAN TINGGI JATUH DAN DEBIT KECIL PEMODELAN TURBIN CROSS-FLOW UNTUK DIAPLIKASIKAN PADA SUMBER AIR DENGAN TINGGI JATUH DAN DEBIT KECIL Oleh: Mokhamad Tirono ABSTRAK : Telah dilakukan suatu upaya memodifikasi dan rekayasa turbin jenis cross-flow

Lebih terperinci

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 2, April 2014

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 2, April 2014 KAJIAN EKSPERIMENTAL PENGARUH BENTUK SUDU TERHADAP UNJUK KERJA TURBIN HELIK UNTUK SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) Andareas Wijaya Sitepu 1) Jorfri B. Sinaga ) dan Agus Sugiri ) 1)

Lebih terperinci

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI Fulgensius Odi Program Studi Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran... 57

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran... 57 DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... i PERSYARATAN GELAR... ii LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Potensi Tenaga Air Air merupakan sumber energi yang murah dan relatif mudah didapat, karena pada air tersimpan energi potensial (pada air jatuh) dan energi kinetik (pada air

Lebih terperinci

KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT

KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT Engkos Koswara 1*, Dony Susandi 2, Asep Rachmat 3, Ii Supiandi 4 1 Teknik Mesin

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : PLTMH, Prosedur Praktikum, Sudu Turbin, Efisiensi.

ABSTRAK. Kata kunci : PLTMH, Prosedur Praktikum, Sudu Turbin, Efisiensi. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu modul praktikum PLTMH kemudian mengimplementasikan modul tersebut dengan menyusun suatu petunjuk-petunjuk praktikum serta melakukan pengukuran pada

Lebih terperinci

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO HEAD RENDAH SUNGAI CISANGKUY KABUPATEN BANDUNG (KAJIAN EKONOMIS)

STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO HEAD RENDAH SUNGAI CISANGKUY KABUPATEN BANDUNG (KAJIAN EKONOMIS) STUDI POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO HEAD RENDAH SUNGAI CISANGKUY KABUPATEN BANDUNG (KAJIAN EKONOMIS) TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNIK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk. penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang ini sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan energi yang mempunyai peranan penting bagi masyarakat. Salah satu manfaatnya adalah untuk penerangan. Keadaan kelistrikan di Indonesia sekarang

Lebih terperinci