PERANCANGAN INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM DENGAN METODE EXTENDED BOOLEAN DAN SAVOY

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM DENGAN METODE EXTENDED BOOLEAN DAN SAVOY"

Transkripsi

1 PERANCANGAN INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM DENGAN METODE EXTENDED BOOLEAN DAN SAVOY SKRIPSI Oleh : DELAVENIA LUIS PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK TIME MEDAN 2015

2 ABSTRAK Information Retrieval System digunakan untuk menemukan kembali informasi - informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna dari suatu kumpulan informasi secara otomatis. Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa informasi yang diproses terkandung dalam sebuah dokumen yang bersifat tekstual. Pengguna information retrieval system sangat bervariasi dengan kebutuhan informasi. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah bagaimana teknik mendapatkan informasi tersebut, teknik pengindeksan istilah, teknik pembobotan dokumen dan bagaimana memilih dokumen yang paling relevan sesuai dengan query yang diberikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Waterfall. Dalam penelitian ini, yang dijelaskan adalah pengindeksan berdasarkan istilah indeks. Pemberian bobot dokumen dilakukan untuk mengetahui tingkat relevansi dokumen sesuai query yang diberikan dan akan dilakukan secara frekwensi dan rumus savoy. Kemudian, dokumen yang telah diindeks dan ditentukan bobotnya, untuk mendapatkan informasi (dokumen) yang dibutuhkan, dilakukan teknik boolean peringkat. Hasil penelitian ini adalah sebuah aplikasi information retrieval system yang dapat melakukan pencarian dokumen yang relevan dengan kata kunci yang dimasukkan. Kata Kunci : Information retrieval system, metode Savoy i

3 ABSTRACT Information Retrieval System is used to retrieve information that is relevant to user needs automatically from a set of information. The information that will be processed are textual documents. The user could retrieve variants information according to the needs. Whereas, the problem is how to achieve those information, indexing technique, document weighted technique, and how to choose the relevant document according to the given query. This research aims to generate index and weight from a file that is needed in indexing process, find and determine file which is relevant to query given with savoy method. This research used Waterfall model. The result of this research is an application of information retrieval system that could be used to search relevant document with input keywords. Keywords : information retrieval system, Savoy method ii

4 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Perancangan Information Retrieval System dengan Metode Extended Boolean dan Savoy Skripsi ini disusun untuk melengkapi persyaratan studi program Strata 1 (S-1) Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) TIME Medan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak menemukan kesulitan-kesulitan dan kekurangan pada penulisan. Namun, berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikannya dengan baik. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Hendri, M.Kom, selaku Pembimbing I yang telah memberikan saran dan masukan, pendidikan serta bimbingan dalam penulisan skripsi ini maupun pemrograman skripsi ini. 2. Bapak Huliman, M.Kom, selaku Pembimbing II yang telah memberikan saran dan masukan, pendidikan serta bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 3. Bapak Simon Kanggali, selaku Ketua Yayasan STMIK TIME Medan 4. Bapak Prof. Chainur Arrasyid, S. H., selaku Ketua BPH STMIK TIME Medan iii

5 5. Bapak Prof. Harlem Marpaung, Ph. D, selaku Ketua STMIK TIME Medan 6. Bapak Jackri Hendrik, ST, M.Kom, selaku Pembantu Ketua I STMIK TIME Medan 7. Ibu Feriani Astuti Tarigan, S. Kom, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi STMIK TIME Medan 8. Kepada staf perusahaan yang selama ini telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi 9. Orangtua dan teman-teman mahasiswa serta seluruh dosen di STMIK TIME yang telah banyak memberikan dukungan dan saran untuk penulis Penulis menyadari tanpa adanya dukungan dari teman-teman sekalian semua ini tidak akan terwujud. Hanya dengan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis memohon agar kebaikan dan bimbingan dari teman-teman semua dapat dibalas dengan kebahagiaan dan kesehatan. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu terhadap penyelesaian penulisan skripsi ini. Medan, Mei 2015 Penulis, Delavenia Luis iv

6 DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Batasan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan BAB II LANDASAN TEORI Perancangan Sistem Pencarian Informasi Metode Information Retrieval System Metode Extended Boolean Metode Savoy Bahasa Pemrograman BAB III METODE PENELITIAN Tempat dan Jadwal Penelitian Kerangka Kerja Metode Pengumpulan Data Analisa Sistem Perancangan Sistem v

7 Pembangunan Sistem Uji Coba Sistem BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisa Perancangan Perancangan Proses Perancangan Tabel Pada Database Perancangan Antarmuka BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pembahasan BAB V1 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vi

8 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Ilustrasi Sistem Temu Kembali Gambar 2.2. Outline Information Retrieval System Gambar 2.3. Komponen Information Retrieval System Gambar 2.4. Interaksi anatara Pengguna dengan Sistem Gambar 3.1. Kerangka Kerja Penelitian Gambar 3.2. Flowchart Sistem Usulan Gambar 4.1. Activity Diagram Gambar 4.2. Use Case Diagram Gambar 4.3. Rancangan Form Open Gambar 4.4. Form Teori Gambar 4.5. Form Input Data Gambar 4.6. Form Proses Gambar 4.7. Form Setting Gambar 4.8. Form Tabel Gambar 5.1. Tampilan Menu Utama Gambar 5.2. Tampilan Form Teori Information Retrieval System Halaman 1 dari Gambar 5.3. Tampilan Form Teori Information Retrieval System Halaman 2 dari Gambar 5.4. Tampilan Form Teori Information Retrieval System Halaman 3 dari Gambar 5.5. Tampilan Form Teori Information Retrieval System Halaman 4 dari Gambar 5.6. Tampilan Form Input Data Gambar 5.7. Tampilan Form Kumpulan File Gambar 5.8. Tampilan Form Proses Gambar 5.9. Tampilan Form Open Gambar Tampilan Form Tabel vii

9 DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Teknik P-Norm Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Tabel 4.1. Tabel Database viii

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 : Daftar Riwayat Hidup Mahasiswa : Surat Keputusan Dosen Pembimbing Skripsi : Surat Keterangan dari Perusahaan : Kartu Bimbingan Skripsi : Listing Program CD ix

11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya data dan informasi saat ini menyebabkan masyarakat mengalami kesulitan memperoleh informasi yang cepat, padat, dan relevan dengan kebutuhannya. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu information retrieval system yang dapat mengakses dan menyediakan berbagai informasi sesuai kebutuhan pengguna. Saat ini, sumber informasi tersebut dapat diakses secara elektronik melalui World Wide Web (WWW) ataupun internet dengan menggunakan berbagai mesin penelusuran (search engine). Perbedaan mesin penelusuran yang satu dengan yang lain sangat tergantung pada teknik pencarian informasi dan teknik pengindeksan yang dipakai. Information retrieval system merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk menemukan kembali informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Dalam hal ini, temu kembali informasi berkaitan dengan representasi, penyimpanan, dan akses terhadap representasi dokumen. Dokumen yang ditemukan tidak dapat dipastikan apakah relevan dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam query. Pengguna information retrieval system sangat bervariasi sesuai dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Salah satu cara untuk mengurutkan dokumen pada information retrieval system adalah dengan menggunakan metode Savoy, dimana harus ditentukan terlebih dahulu jumlah kata dan dokumen yang ada. Setelah itu, akan dihitung bobot dari suatu dokumen untuk mengetahui tingkat relevansi dokumen tertentu. 1

12 2 Setelah itu, untuk mendapatkan informasi dari dokumen yang dibutuhkan akan dilakukan teknik extended boolean sesuai P-Norm. Teknik ini akan mengurutkan dokumen yang diinginkan dan nilai P-Norm akan menentukan di urutan ke berapakah dokumen tersebut berada. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul Perancangan Information Retrieval System dengan Metode Extended Boolean dan Savoy Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1. Bagaimana menentukan indeks dari suatu dokumen. 2. Bagaimana menentukan bobot dari suatu dokumen. 3. Bagaimana menentukan dokumen yang relevan sesuai dengan query yang diberikan. 4. Bagaimana merancang suatu sistem dengan menggunakan metode savoy untuk menghasilkan dokumen terurut yang sulit dikerjakan dengan perhitungan manual akibat jumlah dokumen yang banyak Batasan Masalah Ruang lingkup permasalahan dalam merancang sistem ini, yaitu : a. Teknik pengindeksan dengan istilah indeks, dimana tahapannya adalah dengan pengambilan kata dari kumpulan dokumen, pembuangan kata yang tidak perlu serta pemotongan imbuhan suatu kata menjadi bentuk dasar.

13 3 b. Teknik pembobotan dilakukan dengan Metode Savoy. c. Penggunaan Extended Boolean disesuaikan dengan P-Norm untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. d. Pengujian menggunakan file berekstensi *.doc dan *.docx dengan kapasitas maksimum 2Mb. e. Pengujian file menggunakan Bahasa Indonesia. f. Peng-input-an nilai P-Norm memiliki batasan maksimal 3 digit bilangan bulat positif agar pada saat pencarian kata tidak memakan waktu yang terlalu lama. g. Pembobotan boolean hanya menggunakan operator OR dan AND saja karena pencarian dua buah kata secara sekaligus. h. Perangkat lunak akan menampilkan hasil perbandingan dari teknik yang digunakan sebanyak 1 dokumen per halamannya karena jika dokumennya banyak maka tidak akan mencukupi untuk menampilkan secara keseluruhan. i. Hasil proses perhitungan dari perangkat lunak akan disimpan ke dalam sebuah file data dengan ekstensi *.txt. j. Hasil pencarian dapat disimpan sehingga untuk pencarian query yang sama tidak harus mengulang kembali lagi. k. Perangkat lunak dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah information retrieval system dengan metode savoy. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

14 4 1. Bagi penulis Penelitian ini akan meningkatkan wawasan dan pengetahuan penulis mengenai information retrieval system dan juga meningkatkan kemampuan penulis dalam membuat aplikasi dengan menggunakan Microsoft Visual Basic.NET Bagi STMIK TIME Penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi mahasiswa lainnya yang ingin mengangkat topik mengenai information retrieval system. 3. Bagi masyarakat Dapat mengetahui lebih jelas dan terperinci serta dapat menambah pengetahuan mengenai teknik pengindeksan dan pembobotan pada information retrieval system Sistematika Penulisan Rincian penulisan laporan skripsi ini meliputi beberapa bab, yaitu : BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat serta sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang penjelasan singkat mengenai perancangan, sistem, pencarian, informasi, metode Extended Boolean, metode Savoy, bahasa pemrograman.

15 5 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi uraian tentang tempat dan jadwal penelitian, kerangka kerja, metode pengumpulan data, analisa sistem, perancangan sistem, pembangunan sistem, dan uji coba sistem. BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi analisa sistem, perancangan activity diagram, perancangan use case diagram, perancangan tabel pada database, perancangan menu, dan perancangan antarmuka. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi kebutuhan sistem, tampilan output sistem yang dibuat, cara penggunaan, dan hasil penelitian. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap penelitian yang telah dilakukan.

16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perancangan Perancangan sistem merupakan penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. (Hartono, 2009: 196) Tahap perancangan sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama yaitu: 1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem. 2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Untuk memahami tujuan ini, analisa sistem harus dapat mencapai sasaransasaran sebagai berikut: 1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah digunakan. 2. Perancangan sistem harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan sesuai dengan yang didefiniskan pada tahap perencanaan sistem yang dilanjutkan pada tahap analisa sistem Sistem Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu sistema yang artinya kesatuan. Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6

17 7 berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk mencapai suatu sasaran tertentu. Ada berbagai macam definisi mengenai sistem. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Sutabri, 2010: 9) Sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. (Baridwan, 2008: 3) Sistem mempunyai beberapa komponen, diantaranya adalah : 1. Perangkat keras, meliputi CPU, disk, terminal, printer, dan tape. 2. Perangkat lunak meliputi sistem operasi, sistem database, program pengontrol komunikasi, dan program aplikasi. 3. Personil meliputi orang yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem. 4. Data meliputi komponen yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu. 5. Prosedur meliputi instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem. Jadi, sistem merupakan kumpulan dari bagian-bagian atau elemen-elemen yang saling berhubungan dan terpadu untuk mencapai suatu tujuan tertentu Pencarian Pencarian (searching) merupakan pekerjaan yang sering dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam text editor, sering dilakukan pekerjaan untuk mencari kata, atau mencari kata1 dan menggantikannya dengan kata2, atau

18 8 mencari kata tertentu dan menghitung frekuensi kemunculan kata tersebut dalam dokumen. Windows explorer dan internet explorer dalam sistem operasi Windows menggunakan prinsip pencarian dalam melakukan pekerjaan dimaksud. Dalam ilmu komputer, metode pencarian (searching) ada bermacammacam. Secara garis besar, metode pencarian data dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1. Metode pencarian data tanpa penempatan data, terdiri dari: a. Metode pencarian Linier (Linear / Sequential Search) b. Metode pencarian Biner (Binary Search) c. Metode pencarian Interpolasi (Interpolation Search) 2. Metode pencarian data dengan penempatan data, terdiri dari: a. Metode pencarian Langsung (Direct Search) b. Metode pencarian Relatif (Hash Search) Masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode pencarian (searching) yang memiliki efisiensi penggunaan tempat yang lebih baik adalah metode pencarian relatif (Hash Search). (gerlan1986.files.wordpress.com/2010/03/pencarian-searching.ppt) 2.4. Informasi Istilah informasi berasal dari bahasa Inggris to inform yang artinya dalam Bahasa Indonesia adalah memberitahukan. Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi merupakan bagian yang terpenting di dalam sebuah organisasi. Tanpa adanya informasi, suatu organisasi tidak mungkin bisa maju. Suatu sistem

19 9 yang kurang memperoleh informasi akan ketinggalan dan akhirnya berakhir. Robert N. Anthony dan John Dearden menyebut keadaan dari sistem dalam hubungannya dengan keberakhirannya dengan istilah entropy yang disebut negative entropy. (Baridwan, 2008: 4) Informasi adalah data yang sudah diproses menjadi bentuk yang berguna bagi pemakai dan mempunyai nilai pikir yang nyata bagi pembuatan keputusan pada saat sedang berjalan atau untuk prospek masa depan. Definisi tersebut menekankan kenyataan bahwa data harus diproses dengan cara-cara tertentu untuk menjadi informasi dalam bentuk dan nilai yang berguna bagi pemakai. (Amsyah, 2009: 289) Informasi merupakan suatu data yang telah diproses dan mempunyai arti tertentu. (Mcleod, 2008: 12) Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data, yaitu item ataupun datum. Data adalah kenyataan yang mengambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Jadi, hal yang terpenting untuk membedakan informasi dengan data, informasi itu mempunyai kandungan makna dan data tidak mempunyai makna. Makna artinya output (sebagai penunjang sistem). Pengertian makna di sini merupakan hal yang sangat penting, karena berdasarkan makna inilah penerima dapat memahami informasi tersebut dan secara lebih jauh dapat menggunakannya untuk menarik suatu kesimpulan atau bahkan mengambil keputusan.

20 Metode Metode berasal dari bahasa Yunani Methodos yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Upaya ilmiah berhubungan dengan metode yang menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Menurut artikata.com, metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki Information Retrieval System Information Retrieval System merupakan sistem yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa informasi yang diproses terkandung dalam sebuah dokumen yang bersifat tekstual. Dalam konteks ini, temu kembali informasi berkaitan dengan representasi, penyimpanan, dan akses terhadap dokumen representasi dokumen. Dokumen yang ditemukan tidak dapat dipastikan apakah relevan dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam query. Pengguna Sistem Temu Kembali sangat bervariasi dengan kebutuhan informasi yang berbeda-beda. Misalkan ada sebuah kumpulan dokumen dan seorang user yang memformulasikan sebuah pertanyaan (request atau query). Jawaban dari

21 11 pertanyaan tersebut adalah sekumpulan dokumen yang relevan dan membuang dokumen yang tidak relevan. Secara matematis hal tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: Q n 2 D... (2.1) Dimana : Q = pertanyaan (query) D = dokumen n = jumlah dokumen 2 n = jumlah kemungkinan himpunan bagian dari dokumen yang ditemukan Sistem Temu Kembali pada dasarnya dibagi dalam dua komponen utama yaitu sistem pengindeksan (indexing) yang menghasilkan basis data sistem dan temu kembali yang merupakan gabungan dari user interface dan look-up-table. Pada bagian selanjutnya akan dijelaskan mengenai sistem pengindeksan dan teknik temu kembali informasi. Gambar 2.1 menunjukkan ilustrasi information retrieval system. Gambar 2.1 Ilustrasi Sistem Temu Kembali Sumber : staf.cs.ui.ac.id/tksi/mik%20bab%201%20konsep%20irs.doc

22 12 Sistem Temu Kembali didesain untuk menemukan dokumen atau informasi yang diperlukan oleh masyarakat pengguna. Information retrieval system bertujuan untuk menghubungkan kebutuhan informasi pengguna dengan sumber informasi yang tersedia dalam situasi sebagai berikut. 1. Penulis mempresentasikan sekumpulan ide dalam sebuah dokumen menggunakan sekumpulan konsep. 2. Terdapat beberapa pengguna memerlukan ide yang dikemukakan oleh penulis tersebut, tapi mereka tidak dapat mengidentifikasikan dan menemukannya dengan baik. 3. Information retrieval system bertujuan untuk mempertemukan ide yang dikemukakan oleh penulis dalam dokumen dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan (query). Berkaitan dengan sumber informasi di satu sisi dan kebutuhan informasi pengguna di sisi yang lain, information retrieval system berperan untuk: 1. Menganalisa isi sumber informasi dan pertanyaan pengguna. 2. Mempertemukan pertanyaan pengguna dengan sumber informasi untuk mendapatkan dokumen yang relevan. Adapun fungsi utama information retrieval system adalah sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi sumber informasi yang relevan dengan minat masyarakat pengguna yang ditargetkan. 2. Menganalisa isi sumber informasi (dokumen). 3. Merepresentasikan isi sumber informasi dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan dengan pertanyaan (query) pengguna.

23 13 4. Merepresentasikan pertanyaan (query) pengguna dengan cara tertentu yang memungkinkan untuk dipertemukan sumber informasi yang terdapat dalam basis data. 5. Mempertemukan pernyataan pencarian dengan data yang tersimpan dalam basis data. 6. Menemu-kembalikan informasi yang relevan. 7. Menyempurnakan unjuk kerja sistem berdasarkan umpan balik yang diberikan oleh pengguna. Information retrieval system terdiri dari 6 (enam) subsistem, yaitu: 1. Subsistem dokumen 2. Subsistem pengindeksan 3. Subsistem kosa kata 4. Subsistem pencarian 5. Subsistem antarmuka pengguna-sistem 6. Subsistem penyesuaian Dokumen sebagai objek data dalam Information retrieval system merupakan sumber informasi. Dokumen biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks atau kata kunci. Kata kunci dapat diekstrak secara langsung dari teks dokumen atau ditentukan secara khusus oleh spesialis subjek dalam proses pengindeksan yang pada dasarnya terdiri dari proses analisa dan representasi dokumen. Pengindeksan dilakukan dengan menggunakan sistem pengindeksan tertentu, yaitu himpunan kosa kata yang dapat dijadikan sebagai bahasa indeks sehingga diperoleh informasi yang terorganisasi. Sementara itu, pencarian diawali dengan adanya kebutuhan informasi pengguna. Dalam hal ini, Information

24 14 retrieval system berfungsi untuk menganalisa pertanyaan (query) pengguna yang merupakan representasi dari kebutuhan informasi untuk mendapatkan pernyataanpernyataan pencarian yang tepat. Selanjutnya pernyataan-pernyataan pencarian tersebut dipertemukan dengan informasi yang telah terorganisasi dengan suatu fungsi penyesuaian (matching function) tertentu sehingga ditemukan dokumen atau sekumpulan dokumen ( Proses tersebut di atas dapat diilustrasikan pada gambar 2.2 Gambar 2.2 Outline Information Retrieval System Sumber : Sementara itu, Information retrieval system dapat juga didefinisikan sebagai suatu proses yang terdiri dari 6 (enam) komponen utama yaitu: 1. Kumpulan dokumen 2. Pengindeksan 3. Kebutuhan informasi pemakai 4. Strategi pencarian 5. Kumpulan dokumen yang ditemukan

25 15 6. Penilaian relevansi Secara garis besar komponen - komponen information retrieval system dapat diilustrasikan pada gambar 2.3 Gambar 2.3 Komponen Information Retrieval System Sumber : Proses pencarian informasi terjadi interaksi antara pengguna dengan sistem (mesin), baik secara langsung maupun tidak langsung. Interaksi antara pengguna dengan sistem dalam proses pencarian informasi dapat dinyatakan seperti pada gambar 2.4

26 16 Gambar 2.4 Interaksi antara Pengguna dengan Sistem Sumber : Metode Extended Boolean Model Extended Boolean berdasarkan model P-norm merupakan pengembangan lebih lanjut dari model Boolean. Teknik ini memakai operator yang dikomputasi berdasarkan rumus Savoy (1993). Rumus masing-masing operator dapat dilihat pada tabel 2.2 Tabel 2.1 Teknik P-Norm Query Retrieval Status Value (RSV) A or <p> B p p + RSV or = W ia W 2 p ib A and <p> B RSV and = 1 p (1 p W ia ) + (1 Wib 2 ) p Not A RSV not = 1 Wia

27 17 Dimana : a. p adalah sebuah nilai yang dimasukkan pada query b. W ia adalah bobot istilah A dalam indeks pada dokumen D i c. W ib adalah bobot istilah B dalam indeks pada dokumen D i Untuk menentukan peringkat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: 1. Langsung mengurutkan dokumen (descending) berdasarkan bobot dokumen yang didapat dengan rumus Retrieval Status Value (RSV). 2. Memakai rumus Learning Scheme : r i ) = RSVinit (Di ) + ik norm * RSVinit (D k ) k= 1 RSV(D α untuk i= 1, 2,..., n.. (2.2) dimana : a. RSV init (D i ) merupakan retrieval status value dari dokumen D i yang dikomputasi berdasarkan rumus teknik retrieval P-norm model. b. ik merupakan bobot keterhubungan antara dokumen i dan k. Bobot ketergantungan ini diperoleh dari nilai relevance link yang merupakan hasil dari proses pembelajaran Metode Savoy Nama lengkap Savoy adalah Profesor Jacques Savoy. Berikut adalah riwayat hidup dari beliau. a. Sejak 1992 : Profesor di University of Neuchatel, Fakultas Hukum dan Ilmu Ekonomi. Kunjungan profesor di Universitas Freiburg dan Universitas Jenewa (CESID).

28 18 b : Asisten Profesor di University of Montreal, Fakultas Graduate Studies, Departemen Ilmu Komputer dan Riset Operasional. c : Asisten Profesor di University of Montreal, Departemen Ilmu Komputer dan Penelitian Operasional (lab incognito). d : Fellow penelitian dari Swiss Dana Nasional untuk Penelitian Ilmiah di University of Montreal. e : Dr rer. pol. (Referensi : Summa cum laude), University of Freibourg. f : Peluncuran pertama sistem hypertext francophone. g : Sarjana rer. pol. (Referensi :Summa cum laude), University of Freiburg. Adapun kegiatan penelitiannya adalah sebagai penulis berbagai publikasi mengenai informasi dan khususnya tentang informasi di dalam hypertext, dan khususnya di Web, digunakan pendekatan yang logis serta analisa statistik dari hasil pencarian. Di dalam memberikan bobot pada sebuah istilah, terdapat berbagai macam teknik pembobotan. Teknik pembobotan berdasarkan rumus Savoy (1993), merepresentasikan bobot (W ik ) dari setiap istilah k, dimana k=1, 2,., t; dalam sebuah dokumen i adalah: n W ik = tfik * log = tf ik * idf k ; df k.. (2.3) Keterangan : a. W ik adalah bobot dari istilah k dalam dokumen i b. tf ik adalah frekuensi dari istilah k dalam dokumen i.

29 19 c. n adalah jumlah dokumen dalam kumpulan dokumen. d. df k adalah jumlah dokumen yang mengandung istilah k. Rumus di atas terdiri dari dua komponen yaitu tf ik dan df k, dimana kedua komponen ini dinormalisasi dalam rentang [0, 1], menjadi : W = ntf * nidf.. (2.4) ik ik k dimana : tfik ntf ik = Max tf j ij n log df k dan nidf k =. (2.5) log( n) dimana Max j tf ij adalah frekuensi istilah terbesar pada satu dokumen. Pada teknik pembobotan ini, bobot istilah telah dinormalisasi, dengan mempertimbangkan frekuensi kemunculan istilah di satu dokumen, tetapi juga memperhatikan frekuensi terbesar pada suatu istilah-istilah lain di dokumen yang sama. Selain itu, teknik ini juga memperhitungkan jumlah dokumen yang mengandung istilah yang bersangkutan dan jumlah keseluruhan dokumen. Hal ini berguna untuk mengetahui posisi relatif bobot istilah bersangkutan pada suatu dokumen dibandingkan dengan dokumen-dokumen lain yang memiliki istilah yang sama. Ini berarti, jika sebuah istilah mempunyai frekuensi kemunculan yang sama pada dua dokumen, belum tentu mempunyai bobot yang sama. 15 ntf k = = log 8 nidf k = = 0, log(1162) W ik = 1 *0,705373= 0,705373

30 Bahasa Pemrograman Bahasa pemrograman berdasarkan tingkat ketergantungannya dengan mesin bisa meliputi: 1. Machine-code languages Merupakan bentuk terendah dari bahasa komputer. Setiap instruksi dalam program direpresentasikan dengan kode numerik, yang secara fisik berupa deretan angka 0 dan 1. Sekumpulan instruksi dalam bahasa mesin bisa dibentuk menjadi microcode, yaitu semacam prosedur dalam bahasa mesin. 2. Assembly languages Merupakan bentuk simbolik dari bahasa mesin. Setiap kode memiliki kode simbolik, misalnya ADD untuk penjumlahan (addition) dan MUL untuk perkalian (multiplication). Pada bahasa assembly tersedia alat bantu untuk diagnostik (debug) yang tidak terdapat pada bahasa mesin. contoh software yang ada untuk pengembangan dan debug bahasa assembly seperti Turbo Assembler dari Borland, Macro Assembler dari Microsoft, Turbo Debugger. 3. High-level languages Disebut tingkat tinggi karena lebih dekat dengan manusia. Memberikan fasilitas yang lebih mudah, serta mudah dimengerti dan dipelajari oleh pengguna. Pengguna tidak perlu mengetahui bagaimana representasi data ke dalam bentuk internal di memori, karena pekerjaan tersebut ditangani oleh suatu sistem yang mentranslasikan program bahasa tingkat tinggi ke dalam bahasa mesin. contohnya Pascal, Visual Basic.

31 21 4. Problem-oriented language Memungkinkan penyelesaian untuk suatu masalah atau aplikasi yang spesifik, contohnya Structured Query Language (SQL) untuk aplikasi database, Query by Example (QBE). (Junindar, 2008: 3) Visual Basic.NET adalah generasi selanjutnya dari Visual Basic. Visual Basic.Net memungkinkan kita untuk membangun aplikasi database client atau server performa tinggi dan sangat cocok didampingkan dengan perangkat lunak SQL Server Pemilihan Visual Basic.NET sebagai program pengembang sistem ini adalah karena merupakan salah satu program aplikasi yang berada di bawah platform.net framework.

32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Jadwal Penelitian Penelitian dimulai dari tanggal 01 Desember 2014 dan berakhir pada tanggal 30 April Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Waktu Kegiatan Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Sistem Perancangan Sistem Pembangunan Sistem Uji coba Sistem Penulisan Laporan Skripsi Desember 2014 Januari 2015 Februari 2015 Maret 2015 April Kerangka Kerja Adapun kerangka kerja yang dibuat penulis seperti gambar 3.1. Identifikasi Masalah Pengumpulan Data Analisa Sistem Perancangan Sistem Pembangunan Sistem Uji Coba Sistem Gambar 3.1 Kerangka Kerja Penelitian 22

33 Metode Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai bahan masukan bagi penulis dalam penyusunan skripsi ini. Proses dimulai dengan mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian dilakukan melalui Penelitian Kepustakaan (library research), yaitu penulis mengumpulkan data melalui internet dan buku-buku yang relevan yang berhubungan dengan topik yang dibahas, seperti buku Analisa Sistem Informasi karya Tata Sutabri dan Modern Information Retrieval karya Ricardo Baeza-Yates, Berthier Ribeiro-Neto. Pencarian pada internet dapat menggunakan keyword information retrieval system dan metode Savoy Analisa Sistem Pada sistem operasi Windows, terdapat fasilitas pencarian file dengan menggunakan kata pencarian (keyword). Output yang dihasilkan berupa kumpulan file yang isinya mengandung kata pencarian yang dimasukkan. Namun, output yang dihasilkan tersebut tidak diurutkan berdasarkan derajat hubungan dari isi file dengan kata pencarian. Untuk itu, maka diperlukan sebuah information retrieval system. Proses analisa terhadap sistem tersebut akan dimulai dari proses pembacaan data input. Setelah itu, proses dilanjutkan dengan menampilkan langkah kerja proses perhitungan dengan menggunakan metode Extended Boolean dan Savoy. Terakhir, akan ditampilkan hasil perhitungan yang diperoleh.

34 Perancangan Sistem Perancangan perangkat lunak akan menggunakan metode Object Oriented Diagram (OOD). OOD adalah metode untuk mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem. Objek oriented dekomposisi dan notasi untuk menggambarkan model dari sistem yang sedang dikembangkan. Struktur dikembangkan set objek dimana berkolaborasi untuk menyediakan perilaku yang memenuhi persyaratan dari masalah. Untuk melaksanakan OOD, ada beberapa langkah umum yang seharusnya dilakukan : a. Gambarkan setiap subsistem dan alokasinya pada processor dan task. b. Pilih sebuah strategi desain untuk mengimplementasikan manajemen data, interface support, dan manajemen task. c. Desain suatu mekanisme kontrol yang tepat untuk sistem d. Lakukan desain objek dengan membuat suatu representasi prosedural untuk setiap operasi dan struktur data untuk setiap atribut klas. e. Lakukan desain message menggunakan kolaborasi di antara objek-objek dan hubungan objek (object relationships). f. Buat messaging model. g. Tinjau model desain dan ulangi jika dibutuhkan. Flowchart sistem usulan yang dibuat dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar 3.2

35 25 Start Input kata pencarian Input nilai p Input lokasi pencarian Hitung frekwensi kata dalam dokumen Hitung frekwensi terbesar 1 dokumen Hitung jumlah seluruh dokumen Jumlah dokumen yang mengandung kata yang dicari If dicari bobot dokumen sesuai operator then Tidak Ya Masukkan dokumen sebagai kandidat Urutkan dokumen kandidat End Gambar 3.2 Flowchart Sistem Usulan Pembangunan Sistem Proses dilanjutkan dengan melakukan coding terhadap perangkat lunak untuk melakukan koneksi ke database. Setelah itu, proses dilanjutkan dengan

36 26 merancang laporan yang diperlukan dengan menggunakan aplikasi Crystal Report 10. Jenis koneksi (data source) yang digunakan adalah koneksi Data Active Object (DAO). Sistem dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 2008 dan laporan dirancang dengan menggunakan aplikasi Crystal Report 10 dan database dirancang dengan aplikasi Microsoft Access Uji Coba Sistem Proses dilanjutkan dengan melakukan coding terhadap perangkat lunak untuk melakukan koneksi ke database dan melakukan proses testing and debugging terhadap coding yang dirancang tersebut. Proses diakhiri dengan melakukan proses passing data dari Microsoft Visual Basic 2008 ke aplikasi Crystal Report 10 untuk menampilkan laporannya. Koneksi yang digunakan untuk melakukan passing data adalah koneksi Data Active Object (DAO). Dalam proses perancangan perangkat lunak juga diperlukan beberapa buah gambar yang digunakan sebagai dekorasi pada tombol dan icon dari perangkat lunak. Gambar-gambar tersebut dicari dari berbagai sumber seperti internet, buku teks, majalah dan sebagainya. Gambar tersebut diedit dan disimpan dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS dengan format *.gif.

37 27 BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1. Analisa Sebelum merancang information retrieval system ini, maka terlebih dahulu perlu dilakukan proses analisa terhadap permasalahan yang muncul, analisa persyaratan yang harus dipenuhi oleh sistem, analisa proses dan pemodelan sistem. Hal ini dilakukan agar sistem yang dirancang dapat sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Secara umum sistem yang akan dibangun adalah menggunakan metode Savoy, yaitu suatu metode yang bertujuan untuk menentukan bobot dari suatu dokumen dan mengurutkannya berdasarkan nilai indeksnya. Sistem ini akan dibangun menjadi sebuah alat bantu yang berkaitan dengan masalah pencarian kata didalam dokumen. Sistem ini dapat mempermudah proses pencarian kata yang diinginkan serta untuk mempermudah pengelompokkan dokumen berdasarkan nilai indeksnya. Contoh sederhana berikut dapat digunakn untuk membantu pemahaman mengenai prosedur kerja dari metode Savoy, misalkan terdapat dua buah dokumen yang akan dilakukan pembobotan dan pengindeksan. Isi dari kedua dokumen yang digunakan tersebut dapat dirincikan sebagai berikut: File 1 : File1.doc Penelitian di Florida telah menemukan bahwa senyawa alami dalam buah semangka, yaitu citrulline, yang membantu melebarkan dan merilekskan pembuluh darah, sehingga jantung tidak harus bekerja keras untuk memompa

38 28 darah ke seluruh tubuh. Penelitian lain dari University Kentucky juga menunjukkan bahwa semangka baik dikonsumsi untuk menjaga berat badan dan membantu kesehatan jantung. File 2 : File2.doc Melon dan semangka memiliki kandungan air yang cukup banyak sehingga baik untuk mengatasi dehidrasi. Sayangnya, kandungan gula dalam keduanya cukup tinggi (Indeks glikemik mencapai persen), sehingga sangat tidak disarankan bagi mereka yang memiliki diabetes atau memiliki riwayat keluarga penderita diabetes untuk mengonsumsi buah ini. Misalkan kata yang ingin dicari adalah: melon dan semangka, maka proses perhitungannya adalah sebagai berikut: Jumlah File : melon = 1 (df1) semangka = 2 (df2) File 1 : melon = 0 semangka = 2 File 2 : melon = 1 semangka = 1

39 29 Jumlah keseluruhan File (n) : 2 Nilai p = 100 Proses penyelesaian : File 1 : melon : log(n/dfk) = log(2/1) = nidfk1 = / log(2) = 1 keterangan : a. n adalah jumlah dokumen dalam kumpulan dokumen. b. df k adalah jumlah dokumen yang mengandung istilah k. c. nidfk1 adalah normalisasi jumlah dokumen yang mengandung istilah k. ntfk1 = 0/2 = 0 keterangan : a. tf ik adalah frekwensi dari istilah k dalam dokumen i. b. ntfk1 adalah normalisasi frekwensi dari istilah k dalam dokumen i. c. Max j tf ij adalah frekwensi istilah terbesar pada satu dokumen. d. W ik adalah bobot dari istilah k dalam dokumen i

40 30 W = ntf * nidf ik ik k w1 = 0 x 1 = 0 semangka : log(n/dfk) = log (2/2) = 0 nidfk2 = 0 / log (2) = 0 ntfk1 = 2/2 = 1 W = ntf * nidf ik ik k w2 = 0.1 x 0 = 0 RSV = 1 (((1 w1) p + (1 w2) p ) / 2) 1/np RSV = 1 (((1 0) (1 0) 100 / 2) 1/100 RSV = 0 Keterangan : a. RSV init (D i ) merupakan retrieval status value dari dokumen D i yang dikomputasi berdasarkan rumus teknik retrieval P-norm model. b. ik merupakan bobot keterhubungan antara dokumen i dan k. Bobot ketergantungan ini didapat dari nilai relevance link yang merupakan hasil dari proses pembelajaran.

41 31 File 2 : melon : log(n/dfk) = log(2/1) = nidfk1 = / log(2) = 1 ntfk1 = 2/2 = 1 W = ntf * nidf ik ik k w1 = 1 x 1 = 1 semangka : log(n/dfk) = log (2/2) = 0 nidfk2 = 0 / log (2) = 0 ntfk2 = 1/2 = 0.5

42 32 W = ntf * nidf ik ik k w2 = 0.5 x 0 = 0 RSV = 1 (((1 w1) p + (1 w2) p ) / 2) 1/np RSV = 1 (((1 1) (1 0) 100 / 2) 1/100 RSV = Berdasarkan nilai RSV yang diperoleh maka dokumen dapat diurutkan sebagai berikut: 1. File 2 : File2.txt 2. File 1 : File1.txt 4.2. Perancangan Untuk menggambarkan dan memodelkan sistem yang dibuat, maka dapat digunakan beberapa diagram Unified Modeling Language (UML), yang mencakup activity diagram dan use case diagram Perancangan Proses Untuk menggambarkan prosedur kerja dari sistem, maka akan digunakan activity diagram. Gambar 4.1 berikut menunjukkan activity diagram dari information retrieval system yang dibuat.

43 33 User Sistem Meng-input lokasi pencarian Menampilkan lokasi pencarian yang dipilih Meng-input kata kunci yang dicari Menentukan fungsi logika pencarian Menentukan nilai p Menghitung jumlah kemunculan kata dalam dokumen Menghitung jumlah kemunculan kata terbesar 1 dokumen Menghitung jumlah seluruh dokumen Menghitung jumlah dokumen yang mengandung kata yang dicari If dicari bobot dokumen sesuai operator then Tidak Ya Masukkan dokumen sebagai kandidat Urutkan dokumen kandidat Gambar 4.1 Activity Diagram Aktor yang terlibat dalam sistem ini hanya satu yaitu pemakai. Gambar 4.2 use case diagram dari sistem.

44 34 Gambar 4.2 Use Case Diagram Perancangan Tabel pada Database Tabel 4.1 merincikan database yang digunakan pada sistem. Rincian dari database yang terdapat pada data flow diagram dari sistem ini dapat dilihat pada table 4.1 Tabel 4.1 Tabel Database Atribut Tipe Data Ukuran Data Keterangan Nfile Text 25 Nama File Nindeks Number 10 Nilai Indeks Jkata Number 10 Jumlah Kata NP Number 10 Nilai P ID Text 10 Nomor ID

45 Perancangan Antarmuka Antarmuka ini dirancang menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic Dalam antarmuka sistem ini terdapat beberapa form, yaitu : 1. Form Open 2. Form Teori 3. Form Input Data 4. Form Proses 5. Form Setting 6. Form Tabel Berikut ini adalah penjelasan mengenai form-form yang terdapat pada perancangan antamuka, yaitu : 1. Form Open Gambar 4.3 menunjukkan rancangan form Open. Keterangan : Gambar 4.3 Rancangan Form Open 1. Button Exit, digunakan untuk keluar dari form open.

46 36 2. Text, digunakan untuk memberikan informasi mengenai file yang dimunculkan. 2. Form Teori Gambar 4.4 menunjukkan rancangan form Teori. Gambar 4.4 Rancangan Form Teori Keterangan : 1. Button Back, digunakan untuk kembali kehalaman sebelumya. 2. Button Next, digunakan untuk lanjut kehalaman berikutnya. 3. Button Exit, digunakan untuk keluar dari form teori. 4. Text, digunakan untuk memberikan informasi mengenai teori dari information retrieval dan metode savoy. 3. Form Input Data Gambar 4.5 menunjukkan rancangan form Input Data.

47 37 Gambar 4.5 Rancangan Form Input Data Keterangan : 1. Textbox, digunakan untuk menampilkan lokasi folder yang dicari. 2. Button Tambahkan ke List, digunakan untuk menambahkan folder yang diinginkan kedalam list sistem. 3. Button Search, digunakan untuk memilih dan mengambil folder yang diinginkan. 4. Button Hapus dari List, digunakan untuk menghapus folder yang telah dipilih. 5. Rich Textbox, digunakan untuk menampilkan banyaknya folder yang telah dipilih. 6. Button Keluar, digunakan untuk keluar dari proses input data. 7. Button Proses, digunakan untuk melakukan proses penyimpanan data sementara untuk dapat dipergunakan kembali. 8. Check list, digunakan memilih apakah semua isi subfolder yang berekstensi.doc akan diproses atau hanya isi folder saja.

48 38 4. Form Proses Gambar 4.6 menunjukkan rancangan form Proses. Gambar 4.6 Rancangan Form Proses Keterangan : 1. Check list, digunakan untuk memilih apakah kata yang dicari ingin secara utuh atau berdasarkan huruf besar dan huruf kecil. 2. Progress bar, digunakan untuk mengetahui waktu pemrosesan. 3. Button Tampil, digunakan untuk menampilkan dokumen apa saja yang akan diproses oleh sistem. 4. Button Cari, digunakan untuk mencari kata yang diinginkan dan akan diurutkan berdasarkan nilai indeksnya. 5. Button Batal, digunakan untuk membatalkan proses kerja sistem ini. 6. Label, digunakan untuk menampilkan nama file, isi file, lokasi file, nilai indeks dan jumlah kata. 7. Button Next Page, digunakan untuk melanjutkan kehalaman berikutnya.

49 39 8. Button Back Page, digunakan untuk kembali kehalaman sebelumnya. 9. Button Show tabel, digunakan untuk menampilkan tabel hasil pencarian kata. 10. Combo box, digunakan untuk menampilkan jumlah halaman dan dapat dipilih untuk melompat kehalaman yang diinginkan. 5. Form Setting Gambar 4.7 menunjukkan rancangan form Setting. Gambar 4.7 Rancangan Form Setting Keterangan : 1. Rich Textbox, digunakan untuk menampilkan dokumen yang telah dipilih untuk diproses nantinya. 2. Button Keluar, digunakan untuk keluar dari menu form setting. 6. Form Tabel Gambar 4.8 menunjukkan rancangan form Tabel.

50 40 Gambar 4.8 Rancangan Form Tabel Keterangan : 1. Nilai P, digunakan untuk menginput banyaknya jumlah P yang ingin dicari. 2. Hasil, digunakan untuk mengetahui informasi mengenai nama file, jumlah kata1 dan kata2 serta nilai indeks. 3. Button Simpan, digunakan untuk menyimpan data yang telah diproses. 4. Button Buka, digunakan untuk membuka data yang telah disimpan sebelumnya. 5. Button Proses, digunakan untuk menjalankan proses dari sistem tersebut. 6. Button Exit, digunakan untuk keluar dari form tabel ini.

51 41 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Saat sistem ini dijalankan, maka akan muncul tampilan menu utama seperti.ada gambar 5.1 Gambar 5.1 Tampilan Menu Utama Gambar 5.1, terdapat 3 menu utama, yaitu menu teori, menu penemuan kembali dan menu keluar. Dalam menu teori terdapat 2 sub menu, yaitu information retrieval dan metode savoy. Untuk mengetahui teori dari information retrieval dan metode savoy, pengguna dapat memilih menu teori. Untuk menjalankan program dapat memilih menu penemuan kembali, dimana pada saat memilih menu tersebut, pengguna akan meng-input lokasi dari folder yang akan digunakan. Setelah itu, akan

52 42 dilakukan proses penginputan kata dan nilai P maka hasilnya akan langsung dimunculkan. Untuk pencarian nilai P yang banyak maka pengguna harus memilih menu tampilkan tabel yang ada didalam sistem. Untuk mengetahui mengenai pembuat dapat memilih menu mengenai dan untuk keluar dari program dapat memilih menu keluar. Untuk penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tampilan form seperti ditunjukkan gambar 5.2 Gambar 5.2 Tampilan Form Teori Information Retrieval System Halaman 1 dari 4

53 43 Gambar 5.3 Tampilan Form Teori Information Retrieval System Halaman 2 dari 4 Gambar 5.4 Tampilan Form Teori Information Retrieval System Halaman 3 dari 4

54 44 Gambar 5.5 Tampilan Form Teori Information Retrieval System Halaman 4 dari 4 Pada Form teori ini, pengguna dapat mengetahui informasi mengenai information retrieval dan metode savoy dengan cara memilih menu teori dan mengklik salah satu dari kedua submenu yang ada. Untuk meng-input data dan setting, pengguna memilih menu retrieval system seperti ditunjukkan gambar 5.6

55 45 Gambar 5.6 Tampilan Form Input Data Pada form input data ini, pengguna akan mencari folder-folder mana saja yang diperlukan dan mengklik folder tersebut untuk diproses oleh sistem. Untuk mengecek secara keseluruhan isi dokumen maka pengguna harus menandai checkbox yang ada disudut kiri bawah form yang bertuliskan Cek semua subfolder didalamnya karena jika tidak menandainya, maka dokumen yang ada didalam subfolder tidak akan diproses juga. Setelah itu, pengguna mengklik button proses untuk menjalankannya.

56 46 Gambar 5.7 Tampilan Form Kumpulan File Gambar 5.7 menunjukkan kumpulan-kumpulan file yang ada di dalam folder yang telah dipilih oleh pengguna untuk diproses. Di dalam folder ini terdapat data mengenai lokasi dokumen dan nama dokumen yang hanya berekstensi.doc. Untuk keluar dari proses ini, pengguna dapat mengklik button keluar. Gambar 5.8 Tampilan Form Proses

57 47 Pada form proses seperti ditampilkan oleh gambar 5.8, pengguna akan meng-input nilai P dan kata-kata apa saja yang akan dicari serta operator-operator mana yang akan digunakan. Setelah itu, pengguna akan mengklik button cari dan sistem akan menjalankan prosesnya dan akan memunculkan hasil pencariannya, yaitu sistem akan memunculkan nama dokumen, lokasi dari file tersebut, nilai indeksnya serta jumlah kata yang terdapat pada dokumen tersebut yang sudah diurutkan berdasarkan nilai indeks dari yang terbesar ke yang paling kecil. Untuk melihat halaman berikutnya, pengguna dapat mengklik button halaman berikutnya dan jika pengguna ingin melihat secara acak halamannya maka dapat memilih untuk melihat dari button untuk lompat ke halaman yang diinginkan. Gambar 5.9 Tampilan Form Open Pada form open seperti ditampilkan oleh gambar 5.9, sistem akan menampilkan isi file dari dokumen yang telah dipilih oleh pengguna yang

58 48 kemudian hasilnya dapat dilihat oleh pengguna. Untuk keluar dari form ini, pengguna dapat mengklik button keluar yang ada di dalam sistem. Gambar 5.10 Tampilan Form Tabel Form tabel seperti ditampilkan oleh gambar 5.10, berfungsi untuk menampilkan hasil pencarian nilai P dalam jumlah banyak. Di sini, pengguna dapat menginput nilai P sesuai dengan keinginan ataupun sebanyak yang diinginkan oleh pengguna dan hasilnya akan langsung dimunculkan pada tabel ini. Dimana tabel ini akan menampilkan nama file, jumlah kata1, jumlah kata 2, dan nilai indeks berdasarkan nilai P. Setelah itu, pengguna dapat menyimpan file tersebut dengan mengklik button simpan. Untuk membuka file yang yang telah disimpan, pengguna dapat mengklik button buka. 5.2 Pembahasan Berdasarkan proses pengujian yang dilakukan, maka dapat diperoleh informasi berikut.

59 49 1. Nilai p yang berbeda dapat mempengaruhi tingkat relevansi dari suatu dokumen. 2. Operator OR akan menghasilkan nilai indeks yang jauh lebih besar dari pada nilai indeks yang dihasilkan oleh operator AND. Dengan menggunakan operator OR maka hasil yang diperoleh merupakan dokumen yang memiliki salah satu atau kedua kata yang dicari; 3. Operator AND akan menghasilkan nilai indeks yang lebih kecil daripada nilai indeks yang dihasilkan oleh operator OR. Dengan menggunakan operator AND maka hasil yang diperoleh merupakan dokumen yang memiliki kedua kata yang dicari; 4. Hasil uji coba untuk operator AND menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai p menyebabkan nilai bobot dokumen semakin menurun. Karena nilai rentang untuk bobot [0,1] maka semakin tinggi nilai p mengakibatkan nilai bobot mendekati 0. Dengan kata lain untuk p mendekati (tak hingga) mengakibatkan nilai bobot akan sama dengan 0. Tentu hal ini akan mempengaruhi tingkat relevansi dokumen. Demikian juga, karena rentang nilai bobot [0,1], maka nilai bobot yang lebih kecil bila dipangkatkan dengan nilai p-norm yang semakin besar akan menghasilkan nilai bobot yang semakin kecil, sehingga rumus RSV dari p-norm akan dipengaruhi oleh bobot istilah yang terbesar.

60 50 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah menyelesaikan penelitian pada skripsi ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan berikut: 1. Dengan menggunakan information retrieval system, maka dapat dilakukan pencarian dokumen yang relevan dengan kata kunci yang dimasukkan. 2. Aplikasi dapat digunakan untuk menghitung indeks dan bobot dari suatu dokumen. 3. Aplikasi yang dibuat dapat menerapkan metode Savoy untuk menghasilkan dokumen terurut yang sulit dikerjakan dengan perhitungan manual akibat jumlah dokumen yang banyak. 4. Keunggulan dari program yang dibuat mencakup: a. Program dapat digunakan untuk menguji pengaruh nilai p terhadap hasil pencarian. b. Program mampu melakukan pencarian terhadap file berekstensi *.txt dan *.doc. 5. Operator OR akan menghasilkan nilai indeks yang jauh lebih besar daripada nilai indeks yang dihasilkan oleh operator AND. Dengan menggunakan operator OR maka hasil yang diperoleh merupakan dokumen yang memiliki salah satu atau kedua kata yang dicari. 6. Operator AND akan menghasilkan nilai indeks yang lebih kecil daripada nilai indeks yang dihasilkan oleh operator OR. Dengan menggunakan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum,

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum, BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Pengertian suatu sistem tentu mempunyai beberapa persyaratan umum, persyaratan umum tersebut adalah bahwa sistem harus mempunyai unsur lingkungan, interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin canggihnya teknologi di bidang komputasi dan telekomunikasi pada masa kini, membuat informasi dapat dengan mudah didapatkan oleh banyak orang. Kemudahan ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem File manager atau file browser adalah sebuah perangkat lunak yang menyediakan antarmuka untuk bekerja dengan sistem berkas. Perangkat lunak ini sangat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Untuk memulai membangun suatu program aplikasi berupa aplikasi mengenai kamus digital istilah bidang IT, penulis terlebih dahulu merencanakan alur kerja berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi

BAB 2 LANDASAN TEORI. Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Komputer berasal dari bahasa Latin computare yang artinya menghitung. Jadi komputer dapat diartikan sebagai alat untuk menghitung. Perkembangan teknologi dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Visual Basic 6.0 Visual Basic adalah salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Keylogger merupakan aplikasi yang digunakan untuk merekam segala aktifitas pada komputer yang berhubungan dengan fungsi keyboard, metode string matching

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF)

Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) Sistem Temu Kembali Informasi pada Dokumen Teks Menggunakan Metode Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) 1 Dhony Syafe i Harjanto, 2 Sukmawati Nur Endah, dan 2 Nurdin Bahtiar 1 Jurusan Matematika,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

APLIKASI MESIN PENCARI DOKUMEN CROSS LANGUAGE BAHASA INGGRIS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL

APLIKASI MESIN PENCARI DOKUMEN CROSS LANGUAGE BAHASA INGGRIS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL APLIKASI MESIN PENCARI DOKUMEN CROSS LANGUAGE BAHASA INGGRIS BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer pada Jurusan

Lebih terperinci

Penerapan Berbagai Teknik Sistem Temu-Kembali Informasi Berbasis Hiperteks

Penerapan Berbagai Teknik Sistem Temu-Kembali Informasi Berbasis Hiperteks Penerapan Berbagai Teknik Sistem Temu-Kembali Informasi Berbasis Hiperteks Zainal A. Hasibuan zhasibua@caplin.cs.ui.ac.id Yofi Andri yofi298@puspa.cs.ui.ac.id Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia

Lebih terperinci

1 BAB III METODE PENELITIAN

1 BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan tahapan atau gambaran yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini dapat

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPILASI. Firrar Utdirartatmo

TEKNIK KOMPILASI. Firrar Utdirartatmo TEKNIK KOMPILASI TEKNIK KOMPILASI Firrar Utdirartatmo Kata Pengantar Penulis memberanikan diri untuk menyusun buku ini karena melihat kenyataan bahwa teknik kompilasi merupakan mata kuliah yang diajarkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR Janero Kennedy 1) 1) Magister Teknik Informatika, STMIK AMIKOM, Kota Yogyakarta. Jl Ring road Utara, Condongcatur,

Lebih terperinci

. BAB III PERANCANGAN SISTEM

. BAB III PERANCANGAN SISTEM . BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun sebuah aplikasi Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Client Server ini terdapat beberapa tahapan yang dilalui, antara lain : 1. Analisis

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Information Retrieval system, Generalized Vector Space Model. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Information Retrieval system, Generalized Vector Space Model. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Information retrieval (IR) system adalah sistem yang secara otomatis melakukan pencarian atau penemuan kembali informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna. Kebutuhan pengguna, diekspresikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Komputer Sujatmiko (2012:156) mengemukakan, komputer adalah mesin yang dapat mengolah data digital dengan mengikuti serangkaian perintah atau program.

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1 Metode dan Analisis Kebutuhan Sistem Metode yang digunakan untuk perancangan sistem ini adalah metode prototype Perancangan sistem dengan menggunakan metode prototype memiliki

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan.

BAB II LANDASAN TEORI. implementasi serta pasca implementasi.(rizky, 2011:21). performasi dan fungsi yang diinginkan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Rekayasa Perangkat Lunak Rekayasa perangkat lunak atau software engineering adalah sebuah disiplin ilmu yang mencakup segala hal yang berhubungan dengan proses pengembangan

Lebih terperinci

Implementasi OOP Pada Perangkat Lunak Pemrograman

Implementasi OOP Pada Perangkat Lunak Pemrograman Silabus Pertemuan ke- Pokok Bahasan Keterangan 1 Pengenalan Dasar Pemrograman 2 Konsep Dasar Pemrograman 3 Tahapan Pembuatan Program 4 Elemen-Elemen Bahasa Pemrograman 5 Analisa Struktur Program 6 Analisa

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 15 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Rancang Bangun Rancang Bangun (desain) adalah tahap dari setelah Analisis dari siklus pengembangan sistem yang merupakan pendefinisian dari kebutuhan- kebutuhan fungsional,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. aplikasi pencarian judul buku terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat

BAB III PERANCANGAN. aplikasi pencarian judul buku terdiri dari perangkat keras (hardware) dan perangkat BAB III PERANCANGAN 3.1 Peralatan Pendukung Peralatan pendukung digunakan untuk menunjang keberhasilan dalam pengembangan software. Peralatan pendukung yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi pencarian

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang artinya sekumpulan objek

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang artinya sekumpulan objek BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Sistem Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang artinya sekumpulan objek yang bekerja bersama-sama menghasilkan metode, prosedur, teknik yang digabungkan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. compansation), dan kompensasi secara tidak langsung (indirect compensation).

BAB III LANDASAN TEORI. compansation), dan kompensasi secara tidak langsung (indirect compensation). 3.1 Gaji BAB III LANDASAN TEORI Kompensasi/upah adalah imbalan atas jasa yang dapat berbentuk secara langsung (berbentuk uang), atau secara tidak langsung (misalnya asuransi kesehatan, fasilitas liburan).

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Deskripsi Sistem Sistem Ekstraksi Web untuk Hadits yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia. Sistem ini berfungsi sebagai suatu search engine yang mampu menampilkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang SMP (Sekolah Menengah Pertama) merupakan sarana fasilitas umum bagi pendidikan untuk masyarakat yang sangat penting dan perlu dijaga agar tetap berada pada kondisi

Lebih terperinci

Database Management Pengenalan MS. Access 2003

Database Management Pengenalan MS. Access 2003 4 Yang dibahas pada bab ini :: Mengenal MS. Access 2003 Komponen Utama MS. Access 2003 Memulai MS. Access 2003 Mengenal Lembar Kerja MS. Access 2003 Mengatur Regional Settings Mengakhiri MS. Access 2003

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan juga mengetahui

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris dari kata computer yang berarti menghitung. Dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA 48 BAB IV HASIL DAN UJICOBA IV.1. Hasil Berdasarkan dari rancangan di Bab III, maka dihasilkan program berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem mencocokkan gambar metode Linear Congruent

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses analisa perangkat lunak dan perancangan atau desain perangkat lunak. 3.1 ANALISA SISTEM Analisa aplikasi ini meliputi 3 (tiga)

Lebih terperinci

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK

FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ABSTRAK 1 FRAMEWORK PHP BERBASIS KOMPONEN UNTUK MEMBUAT FORMULIR DAN LAPORAN SECARA OTOMATIS ALI MUHTAS Program Studi Sistem Informasi S1, Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Dalam pembangunan aplikasi perlu adanya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol,

BAB 2 LANDASAN TEORI. Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Data adalah fakta atau bagian dari fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambar-gambar, nilai-nilai, bilangan-bilangan, uraian karakter yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peran penting diantaranya adalah mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan memberikan

BAB I PENDAHULUAN. peran penting diantaranya adalah mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah) adalah perusahaan yang memiliki peran penting diantaranya adalah mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN PROGRAM III.1 Analisis Permasalahan Tahapan analisis terhadap suatu sistem dilakukan sebelum tahapan perancangan dilakukan. Adapun tujuan yang dilakukannmya analisis

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja.

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifkasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

SISTEM REKOMENDASI DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR BERBASIS TEXT MINING MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL

SISTEM REKOMENDASI DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR BERBASIS TEXT MINING MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL SISTEM REKOMENDASI DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR BERBASIS TEXT MINING MENGGUNAKAN VECTOR SPACE MODEL SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer pada Departemen Ilmu

Lebih terperinci

Bernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract

Bernadus Very Christioko Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Semarang. Abstract IMPLEMENTASI SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI Studi Kasus: Dokumen Teks Berbahasa Indonesia (IMPLEMENTATION OF INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM Case Study: Text Document in Indonesian Language) Bernadus Very

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Dalam pembangunan sistem, penelitian menggunakan model Software Development Life Cycle). Model-model yang digunakan pada SDLC yaitu : a) Waterfall, b)

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III. 1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem informasi geografis letak lokasi baliho di Kota Medan, yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan penyisipan sebuah pesan rahasia kedalam media citra digital dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini di Indonesia perkembangan akan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin pesat berkembangnya terutama mengenai sistem informasinya. Ini membuat suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 44 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Pada bagian ini akan dibahas tentang perancangan sistem keamanan yang akan dibuat. Secara garis besar sistem pengamanan yang dibuat terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Identifikasi Masalah 3 dimensi atau biasa disingkat 3D atau disebut ruang, adalah bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Istilah ini biasanya digunakan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. perpustakaan MTs. An Nuriyah Gresik dibutuhkan : 1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. perpustakaan MTs. An Nuriyah Gresik dibutuhkan : 1. Sistem Operasi Microsoft Windows XP Profesional 92 BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem Yang Digunakan Untuk dapat menjalankan aplikasi sistem informasi sirkulasi pelayanan perpustakaan MTs. An Nuriyah Gresik dibutuhkan : 5.1.1 Software Pendukung

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Sistem Untuk menjalankan alat bantu normalisasi ini dibutuhkan sarana perangkat keras dan piranti lunak sebagai berikut : Spesifikasi

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text

Gambar 3.1. Diagram alir apikasi image to text ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam tahap ini penulis menganalisa kebutuhan dasar sistem. Analisa dilakukan terhadap data-data yang merepresentasikan masalah, sehingga dapat diketahui spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi perangkat ajar ini adalah : perangkat ajar bisa terlihat lebih menarik.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi perangkat ajar ini adalah : perangkat ajar bisa terlihat lebih menarik. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Berdasarkan hasil analisis dan perancangan, perangkat ajar dibangun dengan menggunakan beberapa perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak

Lebih terperinci

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System Tugas Makalah Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI029306 Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System Oleh : I PUTU ANDREAS WARANU 1204505042 Dosen : I Putu Agus

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 1 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Hasibuan (2003), Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Perilaku

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR TABEL...xx ABSTRACT... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Penelitian bertujuan untuk merancang sebuah sistem yang dapat melakukan Perancangan Aplikasi Keamanan Data Dengan Metode End Of File (EOF) dan Algoritma

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu.

BAB III LANDASAN TEORI. saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi 3.1.1 Pengertian Sistem Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa

BAB 2 LANDASAN TEORI. menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Restoran Ada beberapa definisi mengenai pengertian restoran menurut beberapa ahli yaitu : 1) Restoran Menurut Marsum suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris dari kata computer yang berarti menghitung. Dapat

Lebih terperinci

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem

Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Bab 3 Metoda dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai metode perancangan yang digunakan dalam membuat perancangan sistem aplikasi pendeteksian kata beserta rancangan design interface yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah PT. Mandiri Agung Sentosa masih menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel dalam proses pencatatan dan pengelolaan penyusutan aset tetap masih

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian

Bab 3 Metode Penelitian Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini, dilakukan beberapa tahapan yang saling berkaitan antara satu tahap dengan tahap lainnya. Flowchart tahapan penelitian yang dilakukan dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem berasal dari bahasa latin Systema dan bahasa Yunani adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubuungkan bersama untuk memudahkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem

Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 13 Bab 3 Metode dan Rancangan Sistem 3.1 Metode Pengembangan Sistem Pembahasan Metode Prototype Metode penelitian yang digunakan pada pembuatan aplikasi ini adalah model prototype. Model prototype merupakan

Lebih terperinci

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System

Tugas Makalah. Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System Tugas Makalah Sistem Temu Kembali Informasi (STKI) TI029306 Implementasi Metode Generalized Vector Space Model Pada Information Retrieval System Oleh : I PUTU ANDREAS WARANU 1204505042 Dosen : I Putu Agus

Lebih terperinci

1. MENGENAL VISUAL BASIC

1. MENGENAL VISUAL BASIC 1. MENGENAL VISUAL BASIC 1.1 Mengenal Visual Basic 6.0 Bahasa Basic pada dasarnya adalah bahasa yang mudah dimengerti sehingga pemrograman di dalam bahasa Basic dapat dengan mudah dilakukan meskipun oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Perancangan Menurut Fathul Wahid (2005 : 217), perancangan adalah pendekatan yang digunakan dalam bidang rekayasa dan bidang lainnya yang digunakan untuk menspesifikasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM 31 BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Analisa masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. kreatifitas dalam membuat game pilihan berganda ini. Dasar dalam permainan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. kreatifitas dalam membuat game pilihan berganda ini. Dasar dalam permainan BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Sistem yang digunakan dalam perancangan game pilihan berganda Bahasa Indonesia adalah dengan menggunakan Macromedia Flash. Game pilihan berganda ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc; 2011:1. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pengelolaan Food Court terlebih dahulu diperlukan komponen-komponen utama

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Pengelolaan Food Court terlebih dahulu diperlukan komponen-komponen utama BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sebelum mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Food Court terlebih dahulu diperlukan komponen-komponen utama komputer

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahap-tahap yang dilaksanakan dalam pembuatan tugas akhir. Adapun tahapan yang dilalui dalam pelaksanaan penelitian ini adalah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TERAPI JUS BUAH DAN SAYUR UNTUK PENYEMBUHAN MACAM PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TERAPI JUS BUAH DAN SAYUR UNTUK PENYEMBUHAN MACAM PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TERAPI JUS BUAH DAN SAYUR UNTUK PENYEMBUHAN MACAM PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING Oleh : CAHYA MARDANI 2010-51-183 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi menjadi BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3. Analisis Kebutuhan Sistem Hal pertama yang perlu dilakukan dalam analisis kebutuhan sistem adalah menentukan dan mengungkapkan kebutuhan sistem. Kebutuhan sistem terbagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam perusahaan atau instansi tentu nya memiliki data yang cukup besar, salah satunya adalah inventory. Suatu kegiatan dalam proses pengolahan data pada suatu gudang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pada dinas pemerintah. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun pada dinas pemerintah. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan pekerjaan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini tidak terlepas dari semakin bertambah majunya teknologi komputer. Kebutuhan akan teknologi komputer pun semakin diminati oleh perusahaan

Lebih terperinci

1. Algoritma & Pemrograman

1. Algoritma & Pemrograman 1. Algoritma & Pemrograman A. Teori algoritma Suatu himpunan hingga Intruksi yang secara jelas memperinci langkahlangkah proses pelaksanaan pemecahan suatu masalah. Himpunan intruksi yang dimaksud harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer

BAB II LANDASAN TEORI. bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 World Wide Web Dunia internet semakin berkembang, terutama penggunaanya dalam bidang media komunikasi dan informasi. Internet adalah suatu jaringan komputer global, sedangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. perancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan. sistem informasi yang akan didesain secara terinci.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. perancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan. sistem informasi yang akan didesain secara terinci. 30 BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Sebelum melakukan perancangan sistem aplikasi, maka harus dilakukan analisis sistem terlebih dahulu untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang akan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Pada tugas akhir ini, akan dibuat aplikasi desktop berbasis komputer menggunakan bahasa pemrograman VB.NET yang diberi nama Aplikasi virtual

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Aplikasi penterjemahan kata Indonesia-Inggris yang dibuat dalam tulisan

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Aplikasi penterjemahan kata Indonesia-Inggris yang dibuat dalam tulisan BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Aplikasi penterjemahan kata Indonesia-Inggris yang dibuat dalam tulisan ini adalah aplikasi pencarian kata, berupa kamus untuk bahasa Indonesia - Inggris

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1 Pengertian Data Pengertian data adalah : Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh faktor manusia (human error). Salah satu bidang yang

BAB I PENDAHULUAN. yang disebabkan oleh faktor manusia (human error). Salah satu bidang yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Saat ini peranan sistem informasi dalam suatu organisasi tidak dapat diragukan lagi. Dukungannya dapat membuat sebuah perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dan

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka membahas mengenai teori teori pendukung dalam aplikasi Salon Venus: 2.1 Visual Studio 2008 Visual Studio 2008 mer

2. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka membahas mengenai teori teori pendukung dalam aplikasi Salon Venus: 2.1 Visual Studio 2008 Visual Studio 2008 mer PEMBUATAN APLIKASI SALON VENUS DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL STUDIO & MYSQL Ayida Firzanah Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Universitas Gunadarma ayida.firzanah@gmail.com a_firzanah@studentsite.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Game Analisis game merupakan analisis yang dilakukan melalui analisis user dan analisis artikel game sejenis. Analisis user dilakukan dengan mengamati perilaku

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Program aplikasi ini dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual C# 2008 Express Edition. Proses perancangan menggunakan pendekatan Object Oriented

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1. Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN APLIKASI PUBLIKASI DIGITAL 3.1 Analisa Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah Pada penulisan tugas akhir ini akan di analisa mengenai masalah dalam penggabungan video

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis meliputi analisis BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang berjalan. Pokok-pokok yang di analisis

Lebih terperinci

MODUL X DATABASE VB. Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Visual (BPV)

MODUL X DATABASE VB. Modul Praktikum Bahasa Pemrograman Visual (BPV) MODUL X DATABASE VB A. Tujuan 1. Memahami dan menerapkan operasi-operasi database. 2. Memahami langkah pembuatan aplikasi database. 3. Memahami konfigurasi data source. 4. Memahami pembuatan Table Adapter.

Lebih terperinci