PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh"

Transkripsi

1 PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila Anda mengutip dari Dokumen ini 3. Plagiarisme dalam bentuk apapun merupakan pelanggaran keras terhadap etika moral penyusunan karya ilmiah 4. Patuhilah etika penulisan karya ilmiah Selamat membaca!!! Wassalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh UPT PERPUSTAKAAN UNISBA

2 OPTIMASI TATA LETAK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LOAD DISTANCE UNTUK MEMINIMUMKAN JARAK BEBAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK SINGKONG RAOS BANDUNG Skripsi Untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Manajemen Diajukan oleh Astria Megantini Kepada FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG BANDUNG 2007

3 SKRIPSI OPTIMASI TATA LETAK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LOAD DISTANCE UNTUK MEMINIMUMKAN JARAK BEBAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK SINGKONG RAOS BANDUNG Skripsi yang dipersiapkan dan disusun oleh Astria Megantini Telah dipertahankan di depan Komisi Penguji Skripsi pada tanggal Februari 2007 Susunan Komisi Penguji : Pembimbing Utama, Anggota Komisi Penguji Tasya Aspiranti, S.E., M.Si. DR. Muhardi, S.E., M.Si. Pembimbing Pendamping, Hj. Poppie Sofiah, S.E., M.P. Skripisi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar sarjana S1 Tanggal Nurdin, S.E., M.Si. Ketua Program Studi Manajemen

4 PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan skripsi dengan judul: Optimasi Tata Letak Dengan Menggunakan Model Load Distance Untuk Meminimumkan Jarak Beban Pada Perusahaan Keripik Singkong RAOS Bandung. dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 10 Februari 2007 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulisan aslinya. Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan universitas batal saya terima. Bandung, 10 Februari 2007 Yang memberi pernyataan, Astria Megantini

5 Motto Artinya : dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Qur'an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya, dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus. (Q.S. Al-Hajj : 54) Skripsi ini kupersembahkan untuk : Ayahanda dan Ibunda Tercinta, Sebagai Tanda Baktiku, Serta Adik-adikku Tercinta, Sebagai Tanda Cintaku,

6 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahim, Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu serta pemberi rahmat, hidayah, dan ridho kepada semua makhluknya, karena dengan kehendaknya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Optimasi Tata Letak Dengan Menggunakan Model Load Distance Untuk Meminimumkan Jarak Beban Pada Perusahaan Keripik Singkong RAOS Bandung. Sebagai salah satu syarat dalam mencapai derajat sarjana S1, Program Studi Manajemen Fakultas ekonomi Universitas Islam Bandung. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya untuk perbaikan dalam rangka penyempurnaan di masa yang akan datang. Semoga skripisi ini dapat bermanfaat bagi penulis serta bagi pihak lain yang membacanya untuk menambah ilmu pengetahuan di bidang manajemen operasi. Selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis mendapatkan bimbingan, nasihat, pengarahan, serta dorongan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa hormat perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat : i

7 1. Kedua orang tuaku tercinta yang telah membesarkan aku serta memberikan bimbingan dan dukungannya, serta adik-adikku tercinta (Arin dan Anggi) yang telah memberikan semangat dan doanya. 2. Keluarga besar E.Soebarnas dan keluarga besar M.Adung yang telah memberikan doa restunya kepada penulis. 3. Opie dan Keluarga (Ibu, Bapak, Teh Lia, Neng Sandra), terima kasih atas doa serta bantuannya dengan segala keikhlasannya. 4. Bapak Prof. DR. Endang Saefullah SH., LLM., selaku Rektor Universitas Islam Bandung. 5. Bapak Firman Alamsyah SE., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung. 6. Bapak Nurdin SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen. 7. Bapak DR. Muhardi SE., M.Si., selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung serta sebagai dosen di konsentrasi Manajemen Operasi. 8. Ibu Tasya Aspiranti SE., M.Si., selaku dosen pembimbing utama dalam penulisan skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih telah menyediakan waktu serta fikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi. 9. Ibu Hj. Poppie Sofiah SE., M.P., selaku dosen pembimbing dalam penulisan skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih telah menyediakan waktu serta fikiran untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi. 10. Bapak Dudung Abdurrahman SE., M.Si., selaku dosen wali penulis, terima kasih atas nasihat serta panduannya. ii

8 11. Bapak Hidayat dan Ibu Tuti selaku pemilik dari Perusahaan Keripik Singkong RAOS Bandung. 12. Segenap staff pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Islam Bandung yang telah mendidik dan membimbing penulis. 13. Segenap staff administrasi dan karyawan Universitas Islam Bandung. 14. Faisal, Dewi, Awank, Tari dan Ahmad, terima kasih atas bantuannya serta pinjaman bukunya. 15. Sahabat-sahabatku, Linda Fitriani SE, Opie, Lala, Irma, Heni, Echa, Eva, Wiwik, Rahmat, Lia, Uni, Nuqe, Dhayu, Remi, Pita, terima kasih atas dukungan dan motivasinya, sukses ya buat kalian semua. 16. Tamyid, Hizrah Sari Sawitri, Willy, Euis, Rina, Devi, Helen, Siska, Fuji, AR, sahabat-sahabat seperjuanganku dalam menyusun skripisi, terima kasih atas doa dan motivasinya,semangat!!!! 17. Teman-teman Manajemen angkatan 2002 Khususnya kelas C dan D, terima kasih sudah bisa menjadi teman di masa perkuliahan. Untuk segala kebaikan tersebut penulis serahkan kehadirat Allah SWT, semoga mendapat balasan dari-nya yang setimpal dengan segala keikhlasannya. Bandung, Januari 2007 Penulis Astria Megantini iii

9 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii ABSTRAK... viii ABSTRACT...ix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran Tujuan Perencanaan Tata Letak Desain Proses Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tata Letak Model Penyusunan Tata Letak Kriteria dan Faktor Penentu Tata Letak BAB II OBJEK DAN METODE PENELITIAN 2.1 Objek Penelitian iv

10 2.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Metode Penelitian Jenis Penelitian Teknik Pengumpulan Data Konsep dan Operasionalisasi Variabel Konsep Operasionalisasi Variabel Rancangan Analisis Data Rancangan Analisis Data Load Distance Model...30 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Penyusunan Tata Letak pada Perusahaan Keripik Singkong RAOS Tata Tetak Ruang yang Optimal dan Perbandingan Tata Letak Tata Letak Ruang yang Optimal untuk Perusahaan Keripik Singkong RAOS dengan Menggunakan Load Distance Model Perbandingan Antara Tata Letak yang ada dengan Tata Letak Alternatif dengan Menggunakan Load Distance Model...49 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Saran...51 DAFTAR PUSTAKA... x LAMPIRAN v

11 DAFTAR TABEL TABEL 3.1 Jumlah Hubungan Antar Bagian Terkait...37 TABEL 3.2 Jarak Antar Bagian Terkait...40 TABEL 3.3 Jarak Beban Pada Tata Letak Saat Ini Untuk Produksi Keripik Singkong...44 TABEL 3.4 Jarak Beban Pada Tata Letak Alternatif...47 vi

12 DAFTAR GAMBAR GAMBAR 2.1 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Keripik Singkong RAOS...24 GAMBAR 3.1 Alur Perpindahan Bahan Baku...33 GAMBAR 3.2 Proses Produksi Keripik Singkong...35 GAMBAR 3.3 Tata Letak Perusahaan Keripik Singkong RAOS...45 GAMBAR 3.4 Tata Letak Alternatif...48 vii

13 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui penyusunan tata letak serta untuk mengetahui bagaimana penyusunan tata letak yang efesien untuk meminimumkan jarak beban dengan menggunakan model Load Distance di perusahaan keripik singkong RAOS Bandung. Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode studi kasus yaitu penelitian mengenai subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan penelitian. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif yaitu bentuk penelitian dengan mengadakan analisis terhadap perbandingan antara data yang diperoleh dari objek penelitian dengan pengetahuan teoretis yang berhubungan erat dengan masalah yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan model Load Distance yaitu model jarak beban dengan menghitung antara pusat kerja satu dengan pusat kerja yang lainnya. Hasil dari perhitungan jumlah jarak beban yang ada pada perusahaan keripik singkong RAOS sangat tinggi yaitu sebesar m.kg. Hal ini menyebabkan perpindahan bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi bergerak lebih lambat sehingga arus preoduksi menjadi lebih terhambat. Dengan menggunakan model Load Distance, pada tata letak alternatif jumlah jarak beban yang dipindahkan adalah sebesar 9980 m.kg. Hal ini menyebabkan terjadinya pengurangan jarak beban yang cukup besar. Dari hasil perhitungan maka dapat diketahui adanya penghematan jarak beban sebesar 33,02 %. Kata kunci : Load Distance Model viii

14 ABSTRACT The purpose of the research is minimizing load and distance of production system in keripik singkong RAOS which is one of company of snack in Bandung. The method which used was case study which research about spesific study phase of all of the subject. The mind of research was descriptive analysis which conducted analyzing about cmparation data from research object with theory. The model which used was Load Distance that count between centre of work and others. The result showed that load distance was m.kg. That caused transformation of materials which used in production system moved too slow and flowing of production process was disturbed and slow too. With this model, Load Distance become lower about 9980 m.kg. The result became more officient about 33,02 %. Key word : Load Distance Model ix

15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat ditandai dengan adanya proses industrialisasi pada setiap aktivitas-aktivitas produksi, mengakibatkan negara-negara berkembang mengubah sistim yang digunakan dari sistim tradisional ke sistim modern. Perubahan ini ternyata bukan saja menyangkut teknologi yang digunakan melainkan juga organisasi dan manajemen. Akibat dari adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat tersebut berpengaruh pada setiap kehidupan individu, masyarakat, dan negara. Perusahaan sebagai lembaga ekonomi pada umumnya bertujuan mendapatkan keuntungan yang maksimal untuk menjamin kelangsungan kegiatan produksinya, karena kegiatan produksi merupakan salah satu fungsi utama perusahaan mencakup jumlah yang terkait dengan sejumlah asset perusahaan. Perusahaan dalam menerapkan fungsi produksi perlu melakukan perencanaan dengan baik agar diperoleh hasil yang optimal, karena hal ini akan mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Perusahaan adalah organisasi modern yang mempunyai kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan. Disamping mencari laba, tujuan perusahaan juga melakukan penungkatan terus menerus agar tetap hidup dengan melaksanakan kegiatan operasionalnya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu melakukan efisiensi 1

16 proses produksi dengan pengaturan tata letak yang baik khususnya jarak beban dalam setiap proses operasi yang digunakannya. Persaingan dalam dunia usaha semakin ketat, ditambah dengan caracara baru yang telah dikembangkan untuk mencapai tujuan yang lebih efektif dan efisien. Dengan adanya kemajuan tersebut, terutama teknologi maju telah mendorong perusahaan-perusahaan industri agar berproduksi secara optimal dengan biaya seminimal mungkin. Karena setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun kecil akan menghadapi persoalan tata letak mesin-mesin dan peralatan produksi dengan harapan penempatan sebaik mungkin untuk mempermudah menjalankan proses produksi seefektif dan seefisien mungkin. Setiap perusahaan dituntut untuk menerapkan manajemen produksi yang baik dalam operasinya, oleh karena itu diperlukan pengaturan manajemen produksi yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan yang diharapkan dengan caranya sebelum perusahaan melaksanakan operasinya perlu terlebih dahulu ditentukan lokasi dan tata letak yang baik dalam penempatan mesin, bahan baku serta penggunaan tenaga kerja secara tepat sehingga tidak terjadi pemborosan pada saat berproduksi. Dengan perencanaan yang tepat mengenai susunan dari mesin-mesin dan peralatan yang digunakan dalam berproduksi sesuai dengan kebutuhannya. Penulis melakukan penelitian berdasarkan latar belakang masalah diatas pada perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan makanan yaitu pembuatan keripik singkong RAOS di Bandung. Perusahaan keripik singkong RAOS dalam berproduksi hendaknya memperhatikan susunan tata letak dari 2

17 alat yang digunakan tetapi saat ini masih belum tersusun secara optimal. Hal ini terlihat dengan adanya letak ruang proses pengupasan kulit singkong yang berjauhan dengan ruang proses pencucian singkong, hal ini menyebabkan proses pemindahan singkong menuju ke ruang pencucian akan memerlukan waktu yang cukup lama, serta adanya posisi tempat pemotongan singkong yang berjauhan dengan tempat penggorengan akan memerlukan waktu pemindahan singkong dan juga menciptakan alur proses produksi yang kurang teratur. Karena produksi yang kurang teratur, jarak tata letak yang berjauhan antara satu proses ke proses yang lainnya mengakibatkan kurang optimalnya waktu yang digunakan untuk melaksanakan proses produksi. Berdasarkan pada latar belakang yang dihadapi oleh perusahaan keripik singkong RAOS mengenai tata letak maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Optimasi Tata Letak Dengan Menggunakan Model Load Distance Untuk Meminimumkan Jarak Beban di Perusahaan Keripik Singkong RAOS. 3

18 1.2 Identfikasi Masalah Berdasarkan pada latar belakang penelitian di atas, maka permasalahannya dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Bagaimana optimasi penyusunan tata letak di Perusahaan Keripik Singkong RAOS Bandung? 2. Bagaimana optimasi penyusunan tata letak yang efisien untuk meminimumkan jarak beban dengan menggunakan model Load Distance di Perusahaan Keripik Singkong RAOS Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui : 1. Optimasi penyusunan tata letak di Perusahaan Keripik Singkong RAOS Bandung. 2. Optimasi penyusunan tata letak yang efisien untuk meminimumkan jarak beban dengan menggunakan model Load Distance di Perusahaan Keripik Singkong RAOS Bandung. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah tersebut diatas manfaat penelitian adalah sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan, dapat dijadikan masukkan mengenai tata letak. 4

19 2. Bagi penulis, dapat dijadikan masukkan untuk mengimplementasikan teori-teori yang diperoleh dengan kondisi nyata di lapangan khususnya mengenai tata letak. 3. Bagi pihak lain, dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian lebih lanjut dalam bidang yang sama. 1.5 Kerangka Pemikiran Mendirikan suatu perusahaan, hendaknya kita terlebih dahulu harus memahami dan mengetahui masalah-masalah tentang lokasi tempat perusahaan yang akan didirikan. Apakah lokasi yang telah kita tentukan semula tersebut dekat atau mudah untuk memperoleh sarana yang kita butuhkan seperti tenaga kerja, pasar, dan sumber-sumber lainnya di dalam kegiatan produksi. Tujuannya agar kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar dan efektif maka diperlukan pengaturan manajemen operasi yang baik khususnya dalam menentukan tata letak baik sarana atau prasarana yang akan digunakan. Perusahaan setelah menentukan perencanaan tersebut diatas dengan memenuhi syarat, maka selanjutnya membuat bangunan fisiknya yang tepat pada lokasi yang telah ditentukan agar tidak terjadi pemborosan. Kemudian setelah bangunan untuk kegiatan usahanya selesai, mengatur tata letak mesinmesin dan luas ruangan yang akan digunakan, dari perusahaan tersebut dengan peralatan produksi yang paling baik dalam memperlancar kegiatan proses produksi. Dengan pengaturan tata letak yang didalamnya menempatkan 5

20 fasilitas-fasilitas produksi secara tepat, karena hal ini merupakan usaha untuk meminimumkan biaya produksi. Untuk memperlancar proses produksinya hendaknya memahami manajemen operasi untuk semua kegiatan yang akan dilakukannya. Beberapa definisi mengenai manajemen operasi menurut Chase, Jacobs and Aquilano (2004) adalah : Manajemen Operasi adalah suatu rancangan, operasi dan perbaikan dari suatu system penyampaian yang dibuat terutama barang dan jasa. Sedangkan menurut Schroeder (1993) adalah : Manajemen Operasi adalah pengambilan keputusan dalam fungsi dan system operasi yang mengasilkan barang dan jasa. Menurut Heizer and Render (2001) adalah : Manajemen Operasi adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen operasi merupakan aktivitas manajemen yang menciptakan dan mengatur agar kegunaan barang dan jasa dapat dihasilkan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan kemudian untuk dilaksanakan dalam suatu sistem terpadu. Sedangkan dalam manajemen operasi itu sendiri terdapat bagian dari tata letak untuk menghasilkan tata letak yang optimal dalam membantu fungsi operasi bagi perusahaan. Pada kondisi saat ini banyak perusahaan memerlukan pengaturan tata letak pabrik atau tempat usaha yang sesuai dengan pelaksanaan proses produksinya, dengan penyusunan tata letak yang teratur, diharapkan dapat 6

21 menghasilkan kelancaran pada proses produksinya. Tata letak harus dirancang dengan baik untuk melakukan perpindahan yang ekonomis dari orang-orang dan bahan- bahan dalam berbagai proses dan operasi perusahaan. Seperti jarak angkut hendaknya sedekat mungkin dan pengambilan serta peletakkan produk-produk dan peralatan-peralatan diminimumkan. Tujuannya untuk menghasilkan minimisasi biaya penanganan dan transportasi, selain itu juga penurunan waktu proses kerja dari mesin menganggur apabila tidak digunakan. Pengaturan tata letak peralatan dan proses produksi meliputi pengaturan letak fasilitas-fasilitas operasi termasuk mesin-mesin, personalia, bahan-bahan, perlengkapan untuk produksi, penanganan bahan, dan semua peralatan serta fasilitas untuk terlaksananya proses produksi dengan lancar dan efisien. Tujuan dari srategi tata letak yaitu untuk mengembangkan tata letak yang ekonomis yang dapat membantu pencapaian tata letak yang efektif dan tetap memenuhi kebutuhan perusahaan untuk bersaing. Oleh karena itu setiap perusahaan dapat merasakan pentingnya penggunaan tata letak yang sesuai dengan pelaksanaan proses produksi, karena dengan penyusunan tata letak yang teratur diharapkan dapat memperlancar proses produksi. Beberapa definisi mengenai tata letak menurut Sofjan Assauri (1980) adalah: Tata letak adalah fase yang termasuk dalam desain dari suatu sistem produksi. Sedangkan menurut Heizer and Render (2001) adalah : Tata letak atau lay out adalah merupakan salah satu keputusan yang menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. 7

22 Lalu Sumayang (2003) adalah : Tata letak atau lay out adalah merupakan tatanan secara fisik dari suatu kerja beserta peralatan dan perlengkapan yang mengacu pada proses produksi dan merupakan pengaturan letak dari sumber yang digunakan dalam proses produksi yang akan mengatur arus material, produktifitas dan hubungan antara manusia. Agus Ahyari (2006) adalah : Pengaturan tata letak peralatan pabrik merupakan perencanaan dari kombinasi yang paling optimal, antara fasilitas produksi termasuk personalia perlengkapan untuk operasi, luas gedung serta semua peralatan dan fasilitas untuk terlaksananya proses produksi dengan baik. Pengertian tata letak diatas dapat disimpulkan, bahwa tata letak merupakan suatu kegiatan penyusunan fasilitas pabrik yang ada di dalam pabrik, menentukan tempat yang tepat atau ruang yang cukup untuk pekerja, ruang untuk penyimpanan bahan baku. Tata letak ini berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan, loyalitas terhadap perusahaan yang kemudian dapat menciptakan suatu produktivitas yang optimal di dalam perusahaan atau pabrik tersebut Tujuan Perencanaan tata Letak Tujuan dari perencanaan tata letak adalah pada dasarnya untuk mengurangi atau menghindari biaya, ruangan, waktu dan energi dalam proses produksi, serta berupa penentuan arus bahan yang mengalir dari bahan baku 8

23 sampai menjadi produk akhir diharapkan hasilnya baik dalam arti proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Penyusunan tata letak berupa penentuan arus bahan yang mengalir dari bahan baku sampai menjadi produk akhir diharapkan hasilnya baik dalam arti proses produksi dapat berjalan dengan lancar maupun dengan memperhitungkan biaya dan mutu barang. Perencanaan yang tepat dapat mengoptimalkan proses produksi. Tata letak proses produksi bertujuan untuk mengoptimalisasikan pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga dapat mempercepat bergeraknya aliran bahan baku dari suatu kegiatan ke kegiatan lain sehingga dapat memperkecil hambatan-hambatan dalam proses produksi. Menurut T. Hani Handoko (2000), tujuan tata letak adalah : Untuk menggunakan ruangan yang ada seefektif mungkin, meminimumkan biaya penanganan dan jarak angkutan, menciptakan kesinambungan dalam proses produksi, menyederhanakan proses produksi, mendorong semangat efektivitas kerja karyawan dan barang-barang yang sedang diproses serta menghindari berbagai bentuk pemborosan. Tujuan yang harus dicapai dengan menyusun suatu tata letak peralatan pabrik yang baik menurut Sofjan assauri (1993) adalah : 1. Mengurangi jarak angkut material dan produk yangtelah jadi, sehingga mengurangi penanganan bahan baku. 2. Memperhatikan frekuansi arus pekerjaan 3. Memungkinkan ruang gerak yang cukup di sekeliling tiap mesin untuk dapat dioperasikan dengan mudah. 9

24 4. Mengurangi ongkos produksi karena biaya ditekan seminimum mungkin. 5. Mempertinggi keselamatan kerja, sehingga keselamatan kerja bisa terjamin. 6. Memberikan hasil produksi yang baik. 7. Memberikan pelayanan yang baik bagi konsumen. 8. Dapat mengurangi jam kerja hingga minimum. 9. Mengurangi penundaan dalam pekerjaan. 10. Dapat mengadakan pengawasan yang lebih baik. 11. Perawatan lebih mudah dilakukan. 12. Mengurangi waktu produksi. Tata letak dalam proses produksi bertujuan untuk mengoptomalisasikan pengaturan fasilitas-fasilitas operasi sehingga dapat mempercepat bergeraknya aliran bahan baku dari suatu kegiatan ke kegiatan lain sehingga dapat memperkecil hambatan-hambatan dalam proses produksi. Agar pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik, maka harus direncanakan kegiatan material handling (penanganan bahan baku) dengan baik pula. Penanganan bahan baku merupakan suatu kegiatan yang mencakup pemindahan, penyimpanan, dan pemeriksaan material dengan tepat serta jumlah yang cukup pada tempat yang tepat dan baik selain itu harganya minimum dan menggunakan metode yang tepat. Apabila tata letak disusun tanpa pertimbangan penanganan bahan baku maka akan terjadi kesulitan-kesulitan dalam proses 10

25 produksinya, akibatnya akan terhambatnya proses produksi dan pemindahan material ini sehingga arus bahan baku akan menjadi terganggu Desain Proses Suatu perusahaan agar efektif dan efisien akan membutuhkan tata letak untuk meminimukan jarak beban pada proses produksi maka diperlukan adanya suatu desain proses. Untuk lebih jelasnya akan dibahas mengenai desain proses. Beberapa definisi mengenai desain proses menurut T. Hani Handoko (2000) adalah: Perencanaan proses atau desain proses adalah yang berkenaan dengan perencanaan dan implemtasi kerja yang akan memproduksi produk yang diinginkan dalam kuantitas yang diperlukan. Sedangkan menurut Heizer and Render (2001) adalah : Desain proses adalah pendekatan yang digunakan organisasi dalam mentransformasikan sumber daya sumber daya yang ada menjadi suatu barang atau jasa. Lalu Sumayang (2003) adalah : Desain proses adalah dapat dilihat dari sudut pengembangan proses berpengaruh terhadap pencapaian keunggulan bersaing dalam kerangka strategi bisnis yang meliputi cost, fleksibility, quality, dan delivery. Jadi desain proses adalah suatu proses perencanaan yang digunakan oleh suatu organisasi untuk pencapaian keunggulan organisasi dalam strategi bisnisnya. 11

26 1.5.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tata Letak Perusaahaan dalam penyusunan tata letaknya harus memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi dalam memperoleh susunan tata letak yang baik. Menurut Sofjan Assauri (1993), faktor-faktor yang mempengaruhi tata letak adalah : 1. Produk yang dihasilkan a. Besar dari berat produk, jika produknya besar dan berat maka memerlukan penanganan bahan yang khusus seperti ban berjalan, sehingga memerlukan ruang gerak yang lebih lebar. Sebaliknya bila produknya kecil dan ringan, maka penanganan bahannya lebih mudah. b. Sifat produk tersebut, yaitu apakah mudah rusak atau tidak. 2. Urutan produksinya Faktor ini penting karena penyusunannya didasarkan pada urutan proses produksinya. 3. Kebutuhan akan ruangan yang cukup luas Hal ini memperhatikan luas ruangan pabrik, tinggi dan sebagainya. 4. Peralatan tau mesin-mesin itu sendiri Apakah mesin-mesin berat, jika berat maka diperlukan lantai yang lebih kokoh. 5. Pemeliharaan dan penggantian Mesin-mesin harus diletakkan sedemikian rupa sehingga pemeliharaan lebih mudah dilakukan dan penggantiannya juga mudah. 12

27 6. Adanya keseimbangan kapasitas Keseimbangan kapasitas harus diperhatikan, karena mesin-mesin diatur menurut urutan proses produksinya. 7. Pemindahan yang minimum Dengan adanya gerak yang sedikit maka biaya yang dikeluarkan menjadi lebih mudah. 8. Aliran material Aliran material merupakan arus yang harus diikuti oleh produk pada waktu produk tersebut dibuat. 9. kerja untuk melakukan servis sedemikian rupa sehingga dekat dengan tempat kerja dimana dia dibutuhkan. 10. menunggu Untuk mencapai aliran bahan baku yang optimum, maka kita harus memperhatikan dimana kita harus menyimpanan barang sambil menunggu proses berikutnya. 11. Iklim dan Pabrik Udara harus diatur sesuai dengan keadaan produk dan para karyawan. 12. Fleksibilitas 13. Perubahan dari produk atau proses hampir tidak dapat dihindarkan karena sesuai dengan perkembangan teknologi sehingga tata letak harus dibuat sedemikian rupa agar dapat menyesuaikan diri pada perubahan-perubahan yang terjadi. 13

28 Tata letak merupakan suatu sistem yang kompleks dan menyeluruh yang harus diterapkan pada mesin dan ruang kerja sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan sehingga pengaturan dan penempatan alat-alat produksi dapat bekerja dengan baik dan teratur. Selain itu tata letak juga merupakan suatu kegiatan penyusunan fasilitas pabrik dan buruh yang ada di dalam perusahaan, menentukan tempat yang tepat dan ruang yang cukup untuk para pekerja, ruang untuk menyimpan bahan baku, ruang untuk tempat penerimaan dan pengiriman barang. Dasar dari pengaturan ini adalah bagaimana agar perusahaan dapat berproduksi secara produktif untuk meningkatkan kulitas dan kuantitas produksi per hari dan sekaligus mendukung kelancaran aktivitas pada proses produksi. Tata letak ini berkaitan dengan kepuasan kerja karyawan, loyalitas terhadap perusahaan yang kemudian dapat menciptakan suatu produktivitas yang optimal di dalam perusahaan tersebut Model Penyusunan Tata Letak Menurut Adam & Ebert (1992), ada beberapa model yang digunakan dalam perencanaan tata letak proses, yaitu : 1. Graphic and Schematic Analysis Menggunakan alat bantu berupa potongan gambar-gambar dua dimensi dari mesin, peralatan dan ruangan dengan skala yang kecil. 2. Load Distance Model Yaitu model jarak beban, dalam model ini perlu dihitung antara pusat kerja satu dengan yang lainnya. Dengan jumlah beban dan jarak yang minimal, maka akan mengurangi biaya penanganan bahan baku. 14

29 3. Computer Model Model yang digunakan adalah CRAFT (Computerized Relative Allocatiaon of Facilities Technique). Kriteria yang digunakan sama dengan model jarak beban, tetapi CRAFT dapat menemukan tata letak yang memuaskan dengan mengevaluasi ribuan alernatif tata letak yang ada secara tepat. Load distance model yaitu pendekatan yang digunakan untuk menghitung dan mengetahui jumlah beban yang yang dipindahkan selama proses produksi serta jumlah jarak yang ditempuh oleh beban tersebut selama proses produksi, yaitu dengan menggunakan rumus : E = Σ Xij. Aij Keterangan : E = Tata letak yang efektif Aij = Jumlah beban yang dipindahkan Xij = Jarak yang ditempuh oleh beban tersebut Penelitian ini akan lebih di tekankan mengenai tata letak yang akan menciptakan suatu alur produksi antara satu ruang produksi dengan satu ruang produksi lainnya. Sehingga perhitungan yang dilakukan yaitu untuk mendapatkan posisi ruang produksi yang optimal antara satu bagian ruang produksi dengan bagian ruang produksi lainnya, sehingga bisa menciptakan alur produksi yang seminimum mungkin untuk keseluruhan proses produksi dari awal sampai akhir. Perencanaan tata letak yang baik harus disertai dengan penanganan bahan baku yang baik karena perencanaan bahan baku ini digunakan sebagai salah satu input 15

30 sehingga peralatan penanganan bahan baku dapat direncanakan tempat dan kedudukannya agar proses produksi berjalan dengan baik. Perusahaan sering menghadapi persoalan atau permasalahan dalam tata letak. Adapun yang menjadi permasalahan di dalam tata letak menurut Apple (1992) yaitu : 1. Perubahan rancangan 2. Perluasan departemen 3. Pengurangan departemen 4. Penambahan produk baru 5. Memindahkan satu departemen 6. Penambahan departemen baru 7. Peremajaan peralatan yang rusak 8. Perubahan metode produksi 9. Penurunan biaya 10. Perencanaan fasilitas baru Kriteria dan Faktor Penentu Tata Letak Untuk memperoleh tata letak yang efisien pada suatu perusahaan harus ada kriteria pengukurannya dan faktor-faktor penentu dari tata letak tersebut. Kriteria dan faktor-faktor penentu dari tata letak ini merupakan tujuan yang harus dicapai didalam menyusun tata letak suatu perusahaan. 16

31 Indriyo Gitosudarmo (1999) kriteria tersebut adalah sebagai berikut : 1. Jarak angkut yang minimum Jarak angkut bahan dasar, bahan setengah jadi dan barang jadi yang harus dipindahkan dari tempat penerimaan melewati tempat-tempat produksi serta ttempat penyimpanan dan akhirnya tempat pengangkutan, harus diusahakan seminimal mungkin sehingga biaya yang dikeluarkan menjadi lebih kecil. 2. Aliran material yang baik Aliran material tersebut diusahakan agar tidak mengganggu proses produksi yang sedang berjalan dan tidak dapat berjalan dengan cepat. 3. Penggunaan ruang yang efektif Pemborosan ruangan berarti pemborosan biaya sehingga harus diusahakan ruangan-ruangan yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu sempit agar pengunaan ruang produksi menjadi lebih efektif. 4. Keselamatan barang-barang yang diangkut 5. Kemungkinan-kemungkinan perluasan di masa depan 6. Biaya efektivitas yang maksimum diusahakan dengan biaya yang rendah Faktor-faktor penentu tata letak dari suatu perusahaan menurut Indriyo Gitosudarmo (1999) adalah sebagai berikut: 1. Jenis produk, apakah produk tersebut barang atau jasa, desain dan kualitasnya bagaimana, dan apakah produk tersebut dibuat untuk persediaan atau pesanan. 17

32 2. Jenis proses produksi, apakah jenis proses produksi ini berhubungan dengan jenis teknologi yang dipakai, jenis bahan yang diangkut atau di bawa, dan alat penyedia layanan. 3. Volume produksi, volume mempengaruhi desain fasilitas sekarang dan pemanfaatan kapasitas, serta penyediaan kemungkinan ekspansi dan perubahan. Tata letak proses yang disebut juga sebagai tata letak fungsional mengelompokkan berbagai kegiatan yang sama sehingga proses yang sama dilakukan di tempat yang sama. Tata letak semacam ini biasanya dipergunakan untuk perusahaan-perusahaan yang memenuhi pesanan dimana banyak terdapat pesanan-pesanan yang berbeda baik bentuk, kualitas maupun jumlahnya. Sebagai contoh adalah desain tata letak pabrik tekstil, mal, universitas dan rumah sakit. Tata letak proses sesuai diterapkan pada proses produksi yang dilakukan secara terputus ( intermitten operations) dan juga sesuai diterapkan pada proses produksi yang menghasilakn pada berbagai jenis produk. Berikut adalah keuntungan dan kerugian dari tata letak proses menurut Sofjan Assauri (1993) : Tata letak proses mempunyai keuntungan sebagai berikut : 1. Memperkecil peluang terhentinya proses produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin. Kerusakan satu mesin tidak menghambat proses produksi secara keseluruhan karena dapat dialihkan pada mesin lain yang tersedia. 2. Penggunaan mesin multi guna sehingga fleksibel untuk berbagai jenis proses produksi, berbagai ukuran dan bentuk produk. 18

33 3. Membuat alokasi pekerja dan peralatan lebih fleksibel. 4. Memungkinkan spesialis supervisi. Kerugian dari tata letak proses adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan penanganan bahan baku lebih banyak karena aliran proses yang beragam dan tidak digunakannya ban berjalan. 2. Pengawasan operasi lebih banyak dan kompleks. 3. Banyaknya persediaan barang dalam proses. 4. Total waktu produksi lebih banyak. 5. Proses penjadwalan, pemasangan dan penanganan bahan baku lebih banyak dan kompleks. Perencanaan tata letak teknik yang paling umum digunakan adalah mengatur departemen atau pusat kerja sehingga menghasilkan biaya yang paling kecil. Pada banyak fasilitas, penempatan untuk biaya yang paling kecil identik dengan penanganan biaya bahan baku yang paling kecil. Biaya penanganan bahan baku tergantung kepada jumlah pekerja atau muatan yang akan dipindahkan selama periode waktu tertentu diantara dua departemen dan biaya antar departemen yang berkaitan dengan jarak. Biaya dapat merupakan fungsi jarak antar departemen. Model tata letak yang digunakan dalam penelitian adalah model load distance yaitu untuk mengatur jarak beban sehingga menghasilkan jarak minimum antara proses yang satu ke proses yang lainnya. Tata letak dengan model ini berorientasi untuk mencoba meminimasi beban yang merupakan fungsi dan jarak. Maka jelaslah suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar, terlebih 19

34 dahulu mengadakan perencanaan dalam penentuan lokasi dan tata letaknya. Jadi dapat kita lihat secara nyata bahwa sangat penting fungsi lokasi dan tata letaknya. Pengaturan penentuan lokasi dan tata letaknya dilakukan secara tepat, perusahaan dapat menjalankan proses produksinya sesuai dengan apa yang telah direncanakan terlebih dahulu, baik didalam perencanaan jangka waktu yang panjang, dan perusahaan dapat berjalan terus tanpa harus mengadakan perubahanperubahan jika perusahaan itu mengalami peningkatan usahanya. Menghindari kesalahan penelitian maka dipermudah dengan bantuan bagan kerangka pemikiran, yang akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya. 20

35 Bagan Kerangka Pemikiran Grand Theory Operation Management Middle Theory Lay Out Application Theory Design Process Layout Load Distance Model Output : Meminimumkan Jarak Beban 21

36 BAB II OBJEK DAN METODE PENELITIAN 2.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan pembuatan keripik singkong yaitu perusahaan keripik singkong RAOS, Bandung Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan keripik singkong RAOS merupakan perusahaan keluarga yang didirikan atas kesepakatan bersama dari anggota keluarga pada tahun Dana yang digunakan untuk mendirikan perusahaan ini merupakan dana yang dikumpulkan secara bersama-sama dari para anggota keluarga yang telah sepakat untuk mendirikan usaha ini. Perusahaan keripik singkong ini bermula dari salah satu anggota keluarga yang mempunyai keterampilan dalam membuat keripik singkong maka hal tersebut menjadi gagasan untuk didirikannya suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan khususnya dalam pembuatan kripik singkong. Lokasi tanah dan bangunan merupakan hak milik dari anggota keluarga sehingga tidak melibatkan pihak lain dalam mendirikan perusahaan ini. Perusahaan keripik singkong RAOS ini berlokasi di daerah Bojong Koneng, Cikutra dan memiliki pegawai sekitar 10 orang. Seluruh anggota keluarga bekerja sama untuk mendirikan usaha ini serta keuntungan dari hasil produksi pembuatan keripik singkong tersebut dibagi secara rata kepada seluruh anggota keluarga yang terlibat dalam mendirikannya perusahaan ini. 22

37 Didirikannya perusahaan keripik singkong RAOS ini bertujuan untuk dapat memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga serta dengan didirikannya perusahaan keripik singkong RAOS ini maka dapat membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar perusahaan. Selain penghasilan utama yang diperoleh keluarga maka penghasilan tersebut dapat dijadikan suatu investasi yang kiranya akan tetap dapat menghasilkan untuk jangka waktu yang cukup lama. Hingga kini perusahaan keripik singkong RAOS tersebut tetap memproduksi serta hasil produksinya dipasarkan di daerah-daerah sekitar Bandung Srtuktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi perusahaan merupakan kerangka dasar menyeluruh yang mempersatukan fungsi-fungsi di dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Struktur organisasi perusahaan dan pembagian tugas yang jelas akan memudahkan pimpinan perusahaan untuk mengawasi aktivitas yang terjadi dan memperlancar pekerjaan dalam perusahaan. Berikut ini adalah gambar bagan struktur organisasi perusahaan keripik singkong RAOS. 23

38 Pimpinan Bagian Pemasaran Bagian produksi Bagian Persediaan Bagian Keuangan Gambar 2.1 Bagan struktur organisasai perusahaan keripik singkong RAOS Uraian tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan dijelaskan sebagai berikut A. Pimpinan Rangkuman Jabatan : Memimpin perusahaan dengan menentukan dan melaksanakan berbagai langkah strategis yang harus diambil, sehingga perusahaan akan mampu bersaing. Tugas Jabatan : 1. Menentukan langkah strategis baik untuk rencana jangka panjang maupun jangka pendek. 2. Memimpin perusahaan secara keseluruhan. 3. Merencanakan, mengarahkan dan mengontrol kinerja perusahaan terutama kinerja tim manajemen. 24

39 4. Mengawasi seluruh aktivitas perusahaan. 5. Berinteraksi dan berkomunikasi dengan seluruh tim manajemen serta dengan seluruh karyawan. B. Bagian Pemasaran Rangkuman Jabatan : Menentukan dan melaksanakan strategi pemasaran agar produk yang dipasarkan mampu bersaing di pasar. Tugas Jabatan : 1. Bertanggung jawab atas segala aktivitas pemasaran yang telah dilakukannya. 2. Memberikan ide dan usulan kepada pimpinan untuk meningkatkan omzet penjualan. 3. Mengatur jadwal pengiriman barang kepada para pelanggan. 4. Merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran yang tepat untuk perusahaan. 5. Melakukan riset pasar. C. Bagian Produksi Rangkuman Jabatan : Menentukan dan melaksanakan langkah atau kebijakan operasional yang tepat untuk perusahaan. 25

40 Tugas Jabatan : 1. Bertanggung jawab atas semua kelancaran proses produksi. 2. Menentukan jenis proses produksi. 3. Membuat jadwal proses produksi serta memperkirakan lamanya proses produksi. 4. Melaksanakan pemesanan dan pemeliharaan peralatan. 5. Mengatur jumlah produksi harian. 6. Melakukan pengawasan terhadap proses produksi. D. Bagian Persediaan Rangkuman Jabatan : Bertanggung jawab atas seluruh persediaan bahan baku yang ada di perusahaaan. Tugas Jabatan : 1. Bertanggung jawab atas ketersediaan semua bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi. 2. Melakukan pemesanan bahan baku. 3. Memeriksa kualitas dan kuantitas bahan baku. E. Bagian Keuangan Rangkuman Jabatan : Membuat dan melaksanakan kebijakan keuangan baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. 26

41 Tugas Jabatan : 1. Membuat perencanaan keuangan secar tepat. 2. Membuat pembukuan perusahaan secara tepat dan teratur. 3. Memperhitungkan jumlah pendapatan yang kemudian akan dibandingkan dengan jumlah pengeluaran, atau membuat laporan rugi laba. 2.2 Metode Penelitian Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus yaitu penelitian mengenai subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keseluruhan penelitian. Jenis penelitian yang digunakan yaitu bersifat deskriptif yaitu bentuk penelitian dengan mengadakan analisis terhadap perbandingan antara data yang diperoleh dari objek penelituan dengan pengetahuan teoritis yang berhubungan erat dengan masalah yang akan diteliti (Nazir:2000). Metode deskriptif memberikan gambaran yang nyata dan jelas mengenai tata letak yang digunakan oleh perusahaan, selain memberikan gambaran mengenai tata letak juga dicoba untuk menganalisa dan mencari alternatif yang lebih baik yaitu mencari alternatif jarak beban yang lebih pendek. Pengertian dari metode deskriptif ini adalah metode yang digunakan dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek atau kondisi, suatu sistem pemilihan atau suatu peristiwa masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah 27

42 membuat deskripsi secara sistematis faktual atau akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki Teknik Pengumpulan data Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu meliputi: 1. Penelitian kepustakaan Yaitu dilakukan dengan cara mempelajari dan meneliti berbagai literatur yang bersumber dari buku-buku maupun penelitian terdahulu yang relevan dengan masalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pengertian-pengertian serta teori yang diperlukan sebagai bahan untuk penyusunan skripsi ini. 2. Observasi/Penelitian lapangan Yaitu meneliti secara langsung jalannya operasi atau kegiatan utama perusahaan. Proses pelaksanaan pekerjaan diamati sedemikian rupa untuk mengetahui apah proses produksi pada perusahaan keripik singkong RAOS dapat berjalan dengan baik atau tidak, dan persoalan apa yang timbul dalam rangka pelaksanaan tata letak di perusahaan keripik singkong RAOS. 3. Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan pihak-pihak yang terkait dan terlibat langsung dengan penelitian yang ada di dalam perusahaan. 28

43 2.2.3 Konsep dan Operasionalisasi Variabel Operasionalisasi variabel adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya suatu variabel dapat dioperasionalisasikan sehingga dapat membantu peneliti lain yang inginmenggunakan variabel yang sama Konsep Tata letak, yaitu penyusunan secara optimal terhadap fasilitas pendukung pada proses produksi yang terdiri dari mesin, manusia, dan ruang agar waktu penyelesaian dan jarak tempuh antar fasilitas produksi menjadi lebih minimal Operasionalisasi Variabel a. Jarak, yaitu yang ditempuh antara satu proses produksi ke proses produksi yang lainnya (meter). b. Beban, yaitu jumlah beban yang diangkut dari satu proses produksi ie proses produksi berikutnya (kg). Jarak Beban yaitu jumlah berat beban yang dipindahkan antar satu bagian produksi ke satu bagian produksi lainnya. 1. Nij = Jumlah hubungan antara i dan j dalam satu unit 2. Dij = Jarak tempuh antara i dan j dalam satuan meter 3. N.D = Total jarak tempuh antar bagian terkait dalam satuan meter 4. Xij = Jarak tempuh antara i dan j dalam satuan meter 5. Aij = Jumlah beban yang dipindahkan antara i dan j dalam satuan kilogram 6. E = Jumlah jarak beban dalam satuan meter kilogram 29

44 2.3 Rancangan Analisis Data Rancangan Analisis Data Load Distance Model Langkah-langkah yang dilakukan dalam perhitungan dengan Load Distance Model yaitu : 1. Menghitung jarak tempuh antar tiap bagian produksi. 2. Menghitung jumlah beban yang dipindahkan antar tiap bagian produksi. 3. Menghitung jumlah total beban yang dipindahkan dari awal hingga akhir produksi. 4. Mendesain tata letak. 5. Mengevaluasi dan menetapkan tata letak. 30

45 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Penyusunan Tata Letak pada Perusahaan Keripik Singkong RAOS Tata letak merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan penyusunan dan penempatan fasilitas-fasilitas produksi yang berupa peralatan dan ruang serta fasilitas lainnya dalam suatu perusahaan serta kebutuhan tenaga kerja di dalam menghasilkan suatu produk. Tata letak harus dirancang untuk memungkinkan perpindahan yang ekonomis dari orang-orang dan bahan- bahan dalam berbagai proses dan produksi perusahaan untuk menghasilkan tata letak yang baik dan efisien. Dengan adanya tata letak yang baik, maka kegiatan di dalam perusahaan akan menjadi lebih lancar serta mengurangi biaya penanganan bahan baku. Penyusunan tata letak yang baik mempunyai pengaruh penting terhadap efektifitas kerja dalam suatu perusahaan. Peningkatan efektifitas dapat terlihat dengan adanya peningkatan kelancaran dan kecepatan dalam proses produksi. Sehingga secara tidak langsung akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap peningkatan produktifitas dari masing-masing atau keseluruhan aktifitas produksi di dalam perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan selalu berusaha untuk menerapkan dan mengembangkan penyusunan tata letak yang baik. Untuk mencapai hal ini maka terdapat faktor-faktor penting yang berhubungan dengan penyusunan tata letak di dalam perusahaan tersebut. Di dalam penelitian ini penulis akan membahas terlebih dahulu mengenai keadaan tata letak perusahaan 31

46 yang telah dijalankan oleh perusahaan selama ini dan segala permasalahan yang ada di dalamnya. Perusahaan keripik singkong RAOS ini mempunyai ruangan, antar ruang yang satu dengan ruang yang lainnya tidak terdapat sekat pembatas ruangan. Perusahaan keripik singkong RAOS ini menggunakan jenis tata letak pabrik yaitu tata letak proses. Proses Produksi Dalam memindahkan bahan baku atau barang jadi selama proses produksi menggunakan kereta dorong namun ada juga di salah satu proses produksi yang memindahkan bahan baku atau barang jadi dengan manual yaitu diangkut oleh tenaga manusia. Untuk lebih jelasnya berikut akan digambarkan arus diagram perpindahan bahan baku agar dapat diperhatikan alur proses produksinya. Pada halaman berikut adalah gambar mengenai alur perpindahan bahan baku : 32

47 Pengupasan Kulit Singkong 6 menggoreng singkong pencucian Singkong meniriskan keripik singkong singkong yang sudah dicuci pemberian rasa keripik singkong pegirisan 4 singkong pengemasan keripik singkong persediaan keripik singkong singkong yang sudah diiris Mobil pengangkutan keripik singkong Gambar 3.1 Alur perpindahan bahan baku 33

48 Untuk membuat kerpik ini menggunakan bahan dasar atau bahan baku yaitu singkong, proses pembuatan keripik singkong ini dapat dilakukan dalam satu hari. Proses produksinya dimulai pada proses pengupasan kulit singkong, pencucian singkong, pengirisan atau pemotongan singkong, penggorengan, penirisan, pemberian bumbu atau rasa, serta pengemasan. Berikut ini adalah uraian proses produksi dari awal hingga akhir pada perusahaan keripik singkong RAOS : 1. Proses pengupasan, dalam proses ini singkong yang ada dibuang ujungnya serta dikupas kulitnya satu persatu 2. Proses pencucian, dalam proses ini singkong yang telah dikupas kulinya kemudian dicuci untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel pada singkong. 3. Proses pemotongan, proses ini dilakukan setelah singkong tersebut bersih dan siap untuk dipotong, disini singkong dipotong menggunakan mesin sehingga hasil dari potongannya sama rata. 4. Proses penggorengan, pada proses ini singkong digoreng pada suhu yang tidak terlalu panas agar tingkat kematangannya merata. 5. Proses pemberian rasa, proses ini dilakukan setelah singkong digoreng kemudian keripik singkong tersebut dibagi kedalam tiga tempat, setiap singkong di masing-masing tempat diberikan berbagai rasa yang terdiri dari tiga rasa yaitu manis, pedas, dan tawar. 34

49 6. Proses penirisan, keripik singkong yang sudah digoreng kemudian ditiriskan untuk menghilangkan minyak yang menempel pada keripik singkong tersebut. 7. Proses pengemasan, pada proses ini keripik singkong dikemas berdasarkan rasa dan dikemas dalam berbagai ukuran. Gambar di bawah ini menggambarkan aliran proses produksi pembuatan keripik singkong. Proses tersebut terdiri atas : Proses Pengupasan Kulit Singkong Proses Pencucian Singkong Proses Pengirisan Singkong Proses penggorengan singkong Proses Penirisan keripik singkong Proses pemberian rasa keripik singkong Proses pengemasan keripik singkong Gambar 3.2 Proses Produksi Keripik Singkong 35

50 Untuk lebih memudahkan total jarak yang ditempuh dalam proses produksi maka akan digunakan tabel pembantu, yaitu : 1. Tabel jumlah antar bagian terkait (Untuk menghitung jumlah hubungan antar bagian) 2. Tabel antar bagian terkait (Untuk menghitung jarak antar tiap bagian ) antar bagian. Pada halaman berikut akan digambarkan tabel untuk jumlah hubungan 36

51 Tabel 3.1 Jumlah Hubungan Antar Bagian Terkait Jumlah hubungan pengupasan pencucian singkong singkong yang sudah dicuci pengirisan singkong singkong yang sudah diiris penggoreng an singkong penirisan keripik singkong pemberian rasa keripik singkong pengemasan keripik singkong penyimpana n keripik singkong Kendaraan pengangkut keripik singkong pengup asan Temp at pencu cian 3 x singkong yang sudah dicuci 8 x pengiri san singko ng 8 x singkong yang sudah diiris 8 x penggoren gan singkong 10 x peniris an keripik singko ng 15 x pembeian rasa keripik singkog 10 x pengemas an keripik singkong 9 x penyimpa nan keripik singkong 8 x Kendaraan pengangkut keripik singkong 8 x 37

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-7865 Perancangan Tata Letak dengan Menggunakan Metode Load Distance dan Material Handling Cost untuk Meminimumkan Jarak Beban dan Biaya Penanganan Bahan pada Pd Riki Family

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perusahaan dituntut untuk mampu menghadapi persaingan baik dari perusahaan lokal maupun perusahaan luar negeri. Ditambah lagi dengan adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era modern merupakan sebuah era yang sangat dinamis, baik dalam aspek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era modern merupakan sebuah era yang sangat dinamis, baik dalam aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era modern merupakan sebuah era yang sangat dinamis, baik dalam aspek prilaku manusia, budaya, dan perkembangan teknologi. Kementrian Perdagangan Republik Indonesia

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang ketat antar perusahaan baik perusahaan nasional maupun perusahaan asing yang diakibatkan oleh faktor globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan hadirnya persaingan global di bidang bisnis sekarang ini, dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dengan hadirnya persaingan global di bidang bisnis sekarang ini, dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan hadirnya persaingan global di bidang bisnis sekarang ini, dunia usaha dituntut untuk berkinerja dengan efektif dan efisien. Hal ini dilakukan agar perusahaan

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian proses produksi menurut beberapa ahli diantaranya adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian proses produksi menurut beberapa ahli diantaranya adalah: BB II TINJUN PUSTK. Pengertian Proses Produksi Pengertian proses produksi menurut beberapa ahli diantaranya adalah: 1. Proses produksi adalah penciptaan barang dan jasa (Render dan Heizer, 2009:394). 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu perencanaan untuk menciptakan masa depan usahanya melalui

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan suatu perencanaan untuk menciptakan masa depan usahanya melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia industri semakin maju, hal itu terbukti dengan banyaknya industri-industri baru yang mengelola berbagai macam produk. Maka dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membuat bisnis di Indonesia sangat berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan peradaban manusia menimbulkan adanya perkembangan teknologi canggih pada akhir-akhir ini, dan adanya peningkatan kebutuhan dan keinginan manusia baik dalam

Lebih terperinci

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi 2.1.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen sudah sangat dikenal di masyarakat. Manajemen juga mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan sistem produksi yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk Darsini Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo, Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan, sasaran oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Paradigma globalisasi sistem bisnis telah mengubah cara manusia berkomunikasi, hidup, dan bekerja. Pesatnya perubahan tersebut, yang diiringi dengan teknologinya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Transportasi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan Manusia karena transportasi berkontribusi besar pada kehidupan dalam kaitannya Dengan aktivitas

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Line Balancing Line Balancing adalah suatu analisis yang mencoba melakukan suatu perhitungan keseimbangan hasil produksi dengan membagi beban antar proses secara berimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan tata letak fasilitas merupakan salah satu area penting dalam merancang sistem produksi sekaligus memberikan efek yang besar terhadap keberlangsungan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS

PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS PENDAHULUAN DEFINISI, RUANG LINGKUP, TUJUAN, DAN PROSEDUR PERANCANGAN FASILITAS 7 Definisi Pabrik Pabrik/Industri setiap tempat dimana faktor-faktor seperti : manusia, mesin dan peralatan (fasilitas) produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mendorong semua perusahaan khususnya industri manufaktur saling bersaing untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara agraris, pengendalian persediaan merupakan fungsi-fungsi yang sangat penting, karena dalam persediaan melibatkan Investasi rupiah terbesarnya

Lebih terperinci

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT

TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT TATA LETAK PABRIK KULIAH 2: PERENCANAAN LAYOUT By: Rini Halila Nasution, ST, MT Alat, bahan dan pekerja harus diatur posisinya sedemikian rupa dalam suatu pabrik, sehingga hasilnya paling efektif dan ekonomis.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Tata Letak Fasilitas 2.1.1 Pengertian Perencanaan Fasilitas Perencanaan tata letak fasilitas termasuk kedalam bagian dari perancangan tata letak pabrik. Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan efisiensi sebuah manajemen operasional perusahaan dalam jangka

BAB I PENDAHULUAN. menentukan efisiensi sebuah manajemen operasional perusahaan dalam jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengaturan tata letak merupakan suatu keputusan penting yang akan menentukan efisiensi sebuah manajemen operasional perusahaan dalam jangka panjang. Pengaturan tata

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Pada era globalisasi ini, setiap perusahaan menghadapi situasi serta permasalahan yang sama, yaitu persaingan dalam industrinya sehingga perusahaan harus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi di Indonesia saat ini ditandai dengan menjamurnya perusahaan-perusahaan di berbagai bidang. Hal ini mendorong banyak pengusaha untuk lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki implikasi strategis bagi perusahaan. Keputusan tata letak dapat

BAB I PENDAHULUAN. memiliki implikasi strategis bagi perusahaan. Keputusan tata letak dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keputusan perusahaan mengenai tata letak (layout) ialah keputusan yang memiliki implikasi strategis bagi perusahaan. Keputusan tata letak dapat mempengaruhi prioritas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi globalisasi dunia saat ini mendorong persaingan diantara para pelaku bisnis yang semakin ketat. Di Indonesia sebagai negara berkembang, pembangunan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang semakin maju, industri konveksi pun semakin berkembang pesat mengikuti irama pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, antrian, queuing atau waiting line sangat sering dijumpai. Dalam hal ini antrian terjadi pada saat ada pihak yang harus menunggu

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Material Handling. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Material Handling. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Manajemen Persediaan Modul ke: 14Fakultas Ekonomi & Bisnis Material Handling Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen Pendahuluan Tujuan Material Handling Tujuan Material Handling Tujuan material

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memasuki era perdagangan bebas, saat ini persaingan dunia usaha dan perdagangan semakin kompleks dan ketat. Hal tersebut tantangan bagi Indonesia yang sedang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN IMAGE TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL RUBA GRHA YOGYAKARTA

ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN IMAGE TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL RUBA GRHA YOGYAKARTA ANALISIS PENGARUH KEPUASAN KONSUMEN DAN IMAGE TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI HOTEL RUBA GRHA YOGYAKARTA SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana (S1) Pada Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakangPenelitian Perkembangan teknologi akhir-akhir ini berjalan dengan pesat.hal ini dapat dirasakan diberbagai kegiatan dan bidang kehidupan, khususnya bidang industrijasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya. Pengaruh Audit..., Prasasti, Fakultas Ekonomi 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi bergerak sangat pesat ditandai dengan munculnya begitu banyak perusahaan lokal, nasional maupun multinasional. Hal ini menyebabkan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Biaya produksi merupakan salah satu aspek penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan, semakin kecil biaya produksi maka semakin besar keuntungan yang didapat

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri yang semakin pesat membuat persaingan antara industri satu dengan yang lainnya semakin ketat, hal ini juga didukung dengan kebutuhan masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba yang maksimal dengan modal yang tersedia. Dengan demikian perusahaan akan mencari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Produksi Peranan manajemen dalam pelaksanaan sistem produksi adalah agar dapat dicapai tujuan yang diharapkan perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam

Lebih terperinci

TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA STIESIA SURABAYA

TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA STIESIA SURABAYA PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA UNTUK MEWUJUDKAN VISI DAN MISI PERUSAHAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA DAERAH OPERASI VIII SURABAYA Oleh: REVINA RIZKY SUSANTI NPM: 10.1.01.06576

Lebih terperinci

PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU

PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU PERENCANAAN FASILITAS SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU DAGANGANE ISIH MAS?? Aktifitas Perencanaan Produk Perencanaan Lokasi Usaha Perencanaan Tata Letak Perencanaan Sistem Material Handling Tujuan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi dan semakin cepatnya informasi maka semakin cepat pula perkembangan hidup manusia saat ini. Perkembangan dunia industri maupun teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

Lebih terperinci

KONSEP DASAR TENTANG DESAIN PABRIK

KONSEP DASAR TENTANG DESAIN PABRIK KONSEP DASAR TENTANG DESAIN PABRIK Suatu lay-out pada umumnya ditentukan oleh jenis proses yang mendukungnya. Karena proses yang terjadi dalam industri begitu luasnya, maka lay-out yang direncanakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana 17 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebutuhan akan fashion dalam berbusana di kalangan masyarakat tak terelakkan lagi, salah satunya busana muslim. Busana muslim merupakan salah satu kebutuhan

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

EVALUASI KEMAMPUAN MENGHASILKAN LABA STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN TEGEL MITRA DI MOJOLABAN SUKOHARJO

EVALUASI KEMAMPUAN MENGHASILKAN LABA STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN TEGEL MITRA DI MOJOLABAN SUKOHARJO EVALUASI KEMAMPUAN MENGHASILKAN LABA STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN TEGEL MITRA DI MOJOLABAN SUKOHARJO SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan

BAB II LANDASAN TEORI. secara efektif dan efisien. Dalam rangka ini dikembangkan pemikiran-pemikiran dan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Produksi dan Operasi Pada dewasa ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan semakin maju cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu bidang pembangunan yang mendukung perkembangan negara Indonesia adalah pembangunan di bidang ekonomi. Hal ini ditandai dengan munculnya perusahaanperusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. optimal sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang, sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat ini, setiap perusahaan yang tumbuh dan berkembang memerlukan suatu pengendalian intern persediaan

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri baik industri manufaktur maupun jasa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri baik industri manufaktur maupun jasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia industri baik industri manufaktur maupun jasa sangatlah pesat. Dalam menjalankan usahanya tersebut diperlukan peranan manajemen operasi.

Lebih terperinci

PERENCANAAN FASILITAS

PERENCANAAN FASILITAS PERENCANAAN FASILITAS Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi PERENCANAAN FASILITAS Tujuan dan klasifikasi perencanaan fasilitas Siklus fasilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, bidang ekonomi merupakan bidang yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, bidang ekonomi merupakan bidang yang menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, bidang ekonomi merupakan bidang yang menjadi perhatian utama dunia, sehingga struktur perekonomian suatu negara harus benarbenar kuat, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian di Indonesia pada saat ini berada pada tingkat yang kurang menggembirakan,hal ini merupakan dampak dari resesi perekonomian global

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Definisi Tata Letak Fasilitas adalah suatu tata cara pengaturan fasilitasfasilitas produksi guna menunjang proses produksi (Sritomo, 1996). Tata letak secara

Lebih terperinci

Strategi Tata Letak (Layout Strategy) I

Strategi Tata Letak (Layout Strategy) I Strategi Tata Letak (Layout Strategy) I Pengertian Tata letak Tata letak adalah keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi secara jangka panjang. Tata letak adalah keputusan mengenai : A. Penempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam baik di pasar domestik maupun pasar

Lebih terperinci

Optimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar

Optimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.2 (2014) 4-9 ISSN 2302 934X Industrial Management Optimalisasi Tata Letak Mesin Produksi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. ABC Aceh Besar Dewi Mulyati*

Lebih terperinci

ANALISIS LAYOUT TEMPAT PENYIMPANAN BARANG PADA USAHA PERSEWAAN ALAT PESTA INDAH

ANALISIS LAYOUT TEMPAT PENYIMPANAN BARANG PADA USAHA PERSEWAAN ALAT PESTA INDAH SKRIPSI ANALISIS LAYOUT TEMPAT PENYIMPANAN BARANG PADA USAHA PERSEWAAN ALAT PESTA INDAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Kesarjanaan S-1 Pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dibahas arti dari proses yaitu : Proses adalah suatu cara, metode maupun

BAB II LANDASAN TEORI. dibahas arti dari proses yaitu : Proses adalah suatu cara, metode maupun BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Proses Produksi Dewasa ini banyak dijumpai perusahaan yang memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan masyarakat. Untuk memproduksi barang dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Landasan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu digunakan sebagai referensi dalam menunjang keakuratan data dan penelitian yang dilakukan saat ini. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam arti sempit, pengertian

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada dasarnya setiap perusahaan yang bergerak di sektor apapun pasti memiliki tujuan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal dengan biaya yang minimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses produksi merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan karena suatu perusahaan sebelumnya pasti membutuhkan suatu sistem proses produksi yang perencanaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya dipengaruhi oleh pengendalian persediaan (inventory), karena hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya setiap perusahaan baik jasa maupun perusahaan produksi selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha akan dihadapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondusif, khususnya di Indonesia. Akibat krisis global yang melanda saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. kondusif, khususnya di Indonesia. Akibat krisis global yang melanda saat ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian negara-negara berkembang saat ini kurang kondusif, khususnya di Indonesia. Akibat krisis global yang melanda saat ini, berdampak juga pada berbagai

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-8328 Analisis Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Kulit dengan Menggunakan Metode Material Requirement Planning untuk Meminimumkan Biaya Persediaan pada Bengkel Sepatu Beevy

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI

MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI MANAJEMEN OPERASI DAN PRODUKSI Produksi adalah penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Produk adalah hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Keberhasilan suatu penelitian sangat ditentukan oleh langkah-langkah penelitian yang baik, sehingga penelitian tersebut dapat menghasilkan suatu bentuk

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Service Quality dan Perceived Price Fairness Terhadap Kepuasan Konsumen di Warung Makan Bu Ning. Oleh

Analisis Pengaruh Service Quality dan Perceived Price Fairness Terhadap Kepuasan Konsumen di Warung Makan Bu Ning. Oleh Analisis Pengaruh Service Quality dan Perceived Price Fairness Terhadap Kepuasan Konsumen di Warung Makan Bu Ning SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang, yang biasanya memiliki salah satu ciri dengan menjamurnya perusahaan industri. Setiap industri yang ada dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, tingkat kemajuan di berbagai bidang perekonomian dan semakin pesatnya perkembangan teknologi mempunyai dampak yang cukup berarti terhadap persaingan

Lebih terperinci

BAB 3. ASPEK PRODUKSI

BAB 3. ASPEK PRODUKSI BAB 3. ASPEK PRODUKSI A. KONSEP PRODUKSI Sistem produksi yang baik harus mampu menghasilkan produk seperti yang diharapkan. Umumnya, suatu sistem diukur dengan kemampuan memproduksi dalam jumlah dan kualitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengendalian Persediaan Setiap perusahaan, apakah itu perusahaan dagang, pabrik, serta jasa selalu mengadakan persediaan, karena itu persediaan sangat penting. Tanpa adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam memasuki perkembangan dunia ekonomi yang semakin luas saat ini, setiap perusahaan yang tumbuh dan berkembang memerlukan suatu pengendalian intern persediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu perusahaan terdapat sebuah organisasi yang kegiatannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam suatu perusahaan terdapat sebuah organisasi yang kegiatannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Metode Kombinasi Produk Dalam suatu perusahaan terdapat sebuah organisasi yang kegiatannya melakukan produksi. Yang dimaksud kegiatan produksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan fasilitas didefinisikan sebagai rencana awal atau penataan fasilitas-fasilitas fisik seperti peralatan, tanah, bangunan, dan perlengkapan untuk mengoptimasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam perusahaan, apapun jenis organisasi yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang berlaku dalam perusahaan, apapun jenis organisasi yang dilakukan oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha yang terjadi saat ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan besar, persaingan yang tajam, dan teknologi yang canggih. Secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang. Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 latar Belakang. Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi bahan baku BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Industri manufaktur merupakan industri yang memproduksi bahan baku menjadi barang jadi atau industri yang memproduksi bahan baku menjadi barang setengah jadi. Tujuan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini menyebabkan iklim pesaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Setiap perusahaan harus memikirkan

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI EXIF VIEWER SEBAGAI TOOLS UNTUK FOTO FORENSICS TUGAS AKHIR

RANCANG BANGUN APLIKASI EXIF VIEWER SEBAGAI TOOLS UNTUK FOTO FORENSICS TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN APLIKASI EXIF VIEWER SEBAGAI TOOLS UNTUK FOTO FORENSICS TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Teknik Informatika Oleh : Nama : Indrawan Nirmala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan berupaya guna memenangkan persaingan yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan akan berupaya guna memenangkan persaingan yang ada di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan akan berupaya guna memenangkan persaingan yang ada di antara perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk sejenis. Untuk mewujudkan hal

Lebih terperinci

ONGKOS MATERIAL HANDLING

ONGKOS MATERIAL HANDLING ONGKOS MATERIAL HANDLING Material Handling adalah salah satu jenis transportasi (pengangkutan) yang dilakukan dalam perusahaan industri, yang artinya memindahkan bahan baku, barang setengah jadi atau barang

Lebih terperinci

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh 1. Skripsi digital ini hanya digunakan sebagai bahan referensi 2. Cantumkanlah sumber referensi secara lengkap bila

Lebih terperinci