BAB I. PENGANTAR. A. Latar Belakang. kurang dari 7 ton/ha/tahun atau kira-kira 6,8 ton/ha/tahun, sedangkan di negara
|
|
- Yuliana Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I. PENGANTAR A. Latar Belakang Jeruk merupakan komoditas buah unggulan nomor 1 untuk dikembangkan di Indonesia. Produksi buah jeruk pernah mencapai ton dari luas lahan ha pada tahun 1986 (Soerojo, 1991). Produksi buah jeruk di Indonesia kurang dari 7 ton/ha/tahun atau kira-kira 6,8 ton/ha/tahun, sedangkan di negara yang agroindustrinya telah maju dapat mencapai 20 ton/ha/tahun bahkan pada produksi optimal mencapai 40 ton/ha/tahun (Anonim, 1996). Rendahnya produksi buah jeruk di Indonesia terutama disebabkan oleh Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) (Tirtawidjaja, 1979) atau di dunia dikenal dengan citrus greening. Pada saat sekarang nama kesepakatan internasionalnya adalah Huanglongbing (HLB) yang berasal dari bahasa Cina, yaitu huang (artinya kuning), long (artinya tun as) dan bing (artinya penyakit) (van Vuuren, 1996; Bove, 2006). Sejak tahun 1950-an di Jawa terlihat adanya penyakit pada tanaman jeruk, terutama pada jeruk Siem. Gejala khas yang nampak pada jeruk yang sakit adalah terjadinya degenerasi pada floem tulang daun maka penyakit tersebut dikenal sebagai Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) dan diduga berasosiasi dengan virus (Tirtawidjaja, 1964; Tirtawidjaja et al., 1965). Menurut Tirtawidjaja (1964), gejala CVPD dapat dibagi menjadi gejala luar dan gejala dalam. Gejala luar meliputi daun menjadi kuning pada sebagian atau seluruh tajuk. Daun-daun kuning ini kelihatan lebih kaku dan sering berdiri tegak, serta sering pula tampak berbecak-bercak klorosis. Gejala dalam meliputi 1
2 jaringan floem daun dewasa memperlihatkan gejala yang khas, yaitu adanya degenerasi sel-sel floem. Sel-sel parenkim yang berongga biasanya penuh berisi butir-butir pati. Tirtawidjaja (1964) hanya menyebutkan gejala luar, yaitu klorosis pada daun tetapi belum sampai menggolongkannya berdasarkan tingkat keparahan klorosis. Telah lama diketahui bahwa patogen yang berasosiasi dengan Huanglongbing adalah bakteri gram negatif (Garnier et al., 1984). Selanjutnya Jagoueix et al. (1994) melaporkan bahwa bakteri tersebut adalah anggota dari subdivisi -Proteobacteria dan nama yang diusulkan adalah liberobacter. Karena bakteri penyebab HLB belum dapat dikulturkan dalam medium buatan dan hanya bisa dikarakterisasi secara molekular, maka nama generiknya adalah Candidatus. Bakteri itu diusulkan namanya sebagai Liberobacter asiaticum Candidatus untuk strain Asia serta L. africanum Candidatus untuk strain Afrika (Jagoueix et al., 1997). Berdasarkan peraturan Kode Internasional Tata Nama Bakteri yang baru maka Liberobacter asiaticum Candidatus diubah namanya menjadi Liberibacter asiaticus Candidatus. Demikian juga untuk L. africanum Candidatus diubah namanya menjadi L. africanus Candidatus (Garnier et al., 2000). Identifikasi dan deteksi keberadaan patogen Huanglongbing pada tanaman inang dan serangga vektor, pada awalnya menggunakan cara pengirisan tipis jaringan dan dilihat di bawah mikroskop elektron transmisi. Selanjutnya ditambah dengan metode serologi dengan menggunakan antibodi monoklonal dan poliklonal. Dengan adanya penemuan amplifikasi fragmen DNA dengan metode 2
3 PCR maka telah dikembangkan cara identifikasi dan deteksi patogen secara molekuler. Primer spesifik untuk L. asiaticus Candidatus adalah OI1 dan OI2c (Jagoueix et al., 1994). Sesudah itu, ada laporan tentang perbaikan sekuen yang lebih spesifik sebagai pengganti OI2c, yaitu DC16SlibR. Primer yang disebut terakhir khususnya untuk mendeteksi L. asiaticus Candidatus pada serangga vektor Diaphorina citri (Subandiyah et al., 2000). Hoy et al. (2001) melaporkan metode PCR yang lebih sensitif untuk mendeteksi bakteri tersebut, baik pada tanaman jeruk maupun vektornya. Metode yang dimaksud adalah Long PCR menggunakan pasangan primer MHO 353 dan MHO 354. Jumlah sel bakteri patogen yang bisa terdeteksi antara sel/µl, dengan asumsi yang dijadikan sampel uji 1 µl untuk PCR. Deteksi keberadaan dan distribusi L. asiaticus Candidatus menggunakan primer MHO 353 dan MHO 354 untuk mengkaji asosiasi antara L. asiaticus Candidatus dengan tanaman jeruk Siem bergejala HLB yang ada di Indonesia belum pernah dilaporkan. Asosiasi antara L. asiaticus Candidatus dengan vektornya telah dilaporkan oleh Chen et al. (1973) dan Xu et al. (1988). Mereka menggunakan metode pengirisan tipis bagian tubuh vektor dan selanjutnya diamati dengan mikroskop elektron. Penggunaan metode PCR dengan menggunakan primer spesifik MHO 353 dan MHO 354 (Hoy et al., 2001) untuk deteksi keberadaan dan distribusi L. asiaticus Candidatus pada tubuh atau bagian tubuh vektor yang ada di Indonesia belum pernah dilaporkan. Patogen yang berasosiasi dengan Huanglongbing ditularkan lewat perbanyakan vegetatif dan oleh vektor serangga, yaitu D. citri Kuwayama 3
4 (Capoor et al., 1967). Perbanyakan vegetatif yang biasanya digunakan adalah okulasi. Batang bawah adalah Japansche Citron (JC) atau Rough Lemon (RL). Batang atas atau mata tempel (entres) adalah jeruk Siem. D. citri selain menularkan patogen yang berasosiasi dengan Huanglongbing dari jeruk ke jeruk juga dapat menularkan patogen tersebut ke beberapa anggota dari familia jeruk-jerukan ( Rutaceae) seperti Poncirus trifoliata (L.) Raf., kemuning {Murraya paniculata (L.) Jack.}, Swinglea glutinosa dan Clausena indica. Jeruk kingkit ( Triphasia aurantifolia) dan Atalantia missionis toleran terhadap HLB (Tirtawidjaja, 1981; Tirtawidjaja et al., 1981). Hung et al. (2000) menyatakan bahwa kemuning (Murraya paniculata var. paniculata) bukan inang L. asiaticus Candidatus karena bakteri tersebut tidak terdeteksi pada tanaman itu dengan probe/pelacak DNA spesifik L. asiaticus Candidatus selama 1 tahun penelitian. Menurut Winarno (1997), strategi pengembangan tanaman jeruk di Indonesia ada 4, salah satunya adalah rehabilitasi sentra lama. Usaha rehabilitasi sentra lama dipandang sangat perlu dilakukan mengingat kesesuaian lahan dan agroklimatnya. Selain itu, situasi sosial dan ekonomi petani di daerah tersebut, yaitu pada umumnya menggantungkan hidupnya pada usaha tani jeruk. Ada 5 usaha pokok untuk merehabilitasi jeruk di daerah sentra lama: 1) mengendalikan sumber penyakit/inokulum; 2) menggunakan bibit jeruk bebas penyakit; 3) mengendalikan serangga penular/vektor; 4) peningkatan teknologi budidaya maju; dan 5) pengawasan lalu lintas bibit/benih yang ketat. 4
5 Salah satu sentra lama pertanaman dan pembibitan jeruk adalah Purworejo, Jawa Tengah. Di daerah ini masih banyak petani penanam jeruk dan penangkar bibit jeruk. Salah satu jenis jeruk yang banyak dibudidayakan adalah jeruk Siem (Citrus reticulata Blanco). Jeruk ini merupakan salah satu jenis yang rentan terhadap Huanglongbing. Walaupun demikian, para petani masih menanamnya dengan asumsi bahwa bila berhasil panen 2 3 kali sudah menguntungkan. Analisis usaha tani jeruk menunjukkan bahwa Return of Invesment (ROI) sebesar 3,2. Hal ini berarti setiap investasi yang ditanamkan akan menghasilkan keuntungan 3,2 kali lipat (Subandiyah et al., 2002). Kebanyakan petani penangkar bibit jeruk Siem di Purworejo merupakan kelompok non-binaan (penangkar bibit jeruk tradisional yang tidak menggunakan mata tempel jeruk bebas penyakit). Di desa Pucangagung, Kecamatan Bayan dan desa Karangduwur, Kecamatan Kemiri, Purworejo, kebanyakan memakai mata tempel yang berasal dari tanaman jeruk Siem di kedua desa itu atau dari desa lainnya di daerah Purworejo. Bibit jeruk Siem hasil penangkaran tersebut dijual ke petani penanam jeruk setempat dan luar kota, bahkan sampai di luar Pulau Jawa. Hal ini mengkhawatirkan, karena ada kemungkinan sebagian bibit jeruk Siem itu telah membawa penyakit Huanglongbing walaupun bibitnya belum menunjukkan gejala. Triwiratno et al. (1993) telah meneliti bibit di kebun pembibitan di Pulau Bali pada tahun Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada petani kelompok non-binaan, serangan tristeza terjadi 100 % pada batang bawah dan bibit jeruk, sedangkan serangan HLB terjadi 50 % pada batang bawah dan 33,3 % pada bibit jeruk. 5
6 Laporan tentang asosiasi L. asiaticus Candidatus dengan jeruk Siem bergejala Huanglongbing, asosiasi L. asiaticus Candidatus dengan D. citri dan penularan L. asiaticus Candidatus oleh vektor D. citri dari jeruk Siem ke jeruk Siem dari jeruk Siem ke anggota familia jeruk-jerukan (Rutaceae) dengan cara deteksi patogen menggunakan metode PCR dengan primer spesifik MHO353 dan MHO354, terutama di daerah endemik Huanglongbing, yaitu Purworejo, Jawa Tengah belum pernah dilaporkan. Penelitian ini akan dilakukan untuk mengkaji permasalahan tersebut. B. Kebaruan Penelitian Ada 8 tipe daun jeruk Siem bergejala Huanglongbing berdasarkan tingkat keparahan klorosis yang ada di kebun jeruk Siem di desa Garongan, Kecamatan Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, DIY. Sebaliknya, ada 6 tipe daun jeruk Siem bergejala Huanglongbing berdasarkan tingkat keparahan klorosis yang ada di kebun pembibitan di desa Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Hal ini merupakan hal baru yang sebelumnya belum pernah dilaporkan di Indonesia. Berbagai tipe gejala tersebut bisa menjadi standar atau patokan praktis bagi petani atau petugas untuk menentukan secara visual apakah jeruk sudah terinfeksi atau belum. Ada 50% dari 40 bibit jeruk Siem, yang berasal dari kebun pembibitan di desa Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menunjukkan gejala Huanglongbing dan positif terinfeksi L. asiaticus Candidatus. Infeksinya bersifat sistemik, yaitu patogennya ada pada batang atas dan batang 6
7 bawah, dan distribusinya tidak merata dengan deteksi menggunakan metode PCR dengan primer MHO 353 dan MHO 354. Perbedaan musim mempengaruhi persentase D. citri yang mengandung L. asiaticus Candidatus. Di daerah Purworejo, pada musim kemarau, D. citri yang virulifer mencapai 50% dan menurun hingga 15% pada musim hujan. Pada bagian caput, thoraks dan abdomen D. citri mengandung L. asiaticus Candidatus, berarti bakteri bersifat sirkulatif dalam tubuh vektornya. Hal ini berdasarkan deteksi menggunakan metode PCR dengan sepasang primer spesifik untuk L. asiaticus Candidatus, yaitu MHO 353 dan MHO 354 yang sebelumya belum pernah dilaporkan. Penggunaan metode Ribosomal Intergenic Spacer Analysis (RISA) dapat dipakai untuk deteksi bakteri endosimbion pada D. citri. Primer yang dipakai adalah S926f dan L189r. Hasilnya menunjukkan bahwa ada beberapa bakteri endosimbion dalam tubuh D. citri, walaupun belum bisa diketahui jenis bakterinya. Hal ini merupakan metode baru yang sebelumnya belum pernah dilaporkan. Penularan L. asiaticus Candidatus oleh vektor D. citri pada bibit jeruk Siem dan kemuning Jepang telah berhasil dilakukan, walaupun persentase keberhasilannya kecil. Pada bibit jeruk Siem, ada 5 bibit yang tertular dari 30 bibit yang ditulari. Berarti persentase keberhasilannya 16,6%. Demikian pula pada bibit kemuning Jepang, ada 4 bibit yang tertular dari 30 bibit yang ditulari. Berarti persentase keberhasilannya 13,3%. 7
8 Ada 20 jenis atau varietas jeruk anggota Rutaceae yang dijadikan tanaman uji untuk penularan Candidatus L. asiaticus. Penularan Candidatus L. asiaticus oleh vektor D. citri secara alami terjadi pada marga Citrus, yaitu C. natsudaidai dan C. reticulata cv. Siem di kebun penelitian, Desa Pekutan, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengkaji asosiasi L. asiaticus Candidatus dengan tanaman jeruk Siem bergejala Huanglongbing. 2. Mengkaji asosiasi L. asiaticus Candidatus dengan vektornya, yaitu D. citri. 3. Mengkaji penularan L. asiaticus Candidatus oleh D. citri pada anggota Rutaceae di laboratorium dan di kebun. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitan ini bermanfaat untuk membantu pengelolaan penyakit Huanglongbing pada jeruk khususnya jeruk Siem, baik di kebun pembibitan maupun di kebun produksi. Kajian asosiasi antara L. asiaticus Candidatus dengan tanaman jeruk Siem bergejala Huanglongbing, dengan vektornya, yaitu D. citri dan penularan L. asiaticus Candidatus pada tanaman anggota Rutaceae diharapkan memberikan sumbangan ilmiah dalam memahami penyakit Huanglongbing ditinjau dari sudut patogen. 8
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERNYATAAN... PRAKATA iv DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... INTISARI... BAB I. PENGANTAR...
DAFTAR ISI halaman HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN. HALAMAN PERNYATAAN... i ii iii PRAKATA iv DAFTAR ISI DAFTAR TABEL. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR SINGKATAN... INTISARI... ABSTRACT... vii xii xiv xvi xvii
Lebih terperinciTEKNIK IDENTIFIKASI PEYAKIT CVPD DAN DEFISIENSI UNSUR HARA SECARA VISUAL,CEPAT DAN SEDERHANA MUTIA E. DWIASTUTI
TEKNIK IDENTIFIKASI PEYAKIT CVPD DAN DEFISIENSI UNSUR HARA SECARA VISUAL,CEPAT DAN SEDERHANA MUTIA E. DWIASTUTI Aneka Kursus Gratis dalam rangka BITE, 4-6 Agustus 2016 PROGRAM KURSUS CVPD NO TAHAPAN METODE
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jeruk merupakan salah satu tanaman buah yang penting dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jeruk merupakan salah satu tanaman buah yang penting dan dibudidayakan secara luas di Indonesia. Hal ini terlihat dari total produksi jeruk di Indonesia menduduki peringkat
Lebih terperinciDAFTAR ISI... SAMPUL DALAM... PRASYARAT GELAR MAGISTER... LEMBAR PERSETUJUAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT...
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM... PRASYARAT GELAR MAGISTER... LEMBAR PERSETUJUAN... PENETAPAN PANITIA PENGUJI... SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... RINGKASAN...
Lebih terperinciArlyna B. Pustika, M.E. Purwanto, S. Subandiyah dan GAC. Beattie BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN YOGYAKARTA 2
INSIDENSI Diaphorina citri DAN CVPD PADA TANAMAN JERUK INTERPLANTING JAMBU BIJI (Diaphorina citri and Greening Disease on Citrus Plant Interplanting with Guava) 1,3 2,3 3 4 Arlyna B. Pustika, M.E. Purwanto,
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi Dan Morfologi Tanaman Jeruk Besar Tanaman jeruk besar merupakan jenis jeruk yang memiliki tinggi tanaman sampai lebih dari 5 meter dengan cabang-cabangnya banyak dan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tjitrosoepomo (2002) adalah sebagai berikut: : Citrus. : Citrus spp.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Jeruk Kedudukan tanaman jeruk dalam sistem klasifikasi tumbuhan menurut Tjitrosoepomo (2002) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisi Subdivisi Class Ordo Famili
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jeruk Jeruk merupakan komoditas buah-buahan terpenting di Indonesia setelah pisang dan mangga. Tanaman jeruk yang banyak dibudidayakan tergolong salah satu anggota famili
Lebih terperinciDeteksi Keberadaan Liberobacter asiaticum Pada Tanaman Jeruk Yang Terserang Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) Dengan Gejala Parsial
Deteksi Keberadaan Liberobacter asiaticum Pada Tanaman Jeruk Yang Terserang Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) Dengan Gejala Parsial VANI SILVANA I NYOMAN WIJAYA *) I GEDE PUTU WIRAWAN Program Studi
Lebih terperinciABSTRACT. Program S-3 Fitopatologi Pasca Sarjana Fakultas Pertanian UGM. 2
J. HPT Tropika. ISSN 1411-7525 178 Himawan et al. J. HPT Tropika, Vol.10, No.2, 2010 Vol. 10, No. 2: 178 183, September 2010 DETEKSI MENGGUNAKAN PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION) CANDIDATUS LIBERIBACTER
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PENELITIAN CVPD DI UNIVERSITAS GADJAH MADA (Growth of CVPD Research at Gadjah Mada University)
PERKEMBANGAN PENELITIAN CVPD DI UNIVERSITAS GADJAH MADA (Growth of CVPD Research at Gadjah Mada University) 1 2 3 Siti Subandiyah, Toru Iwanami dan Andrew Beattie 1 JURUSAN HAMA PENYAKIT TUMBUHAN FAK.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Jeruk
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jeruk Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia. Jeruk pertama kali tumbuh di negeri Cina. Sejak ratusan tahun yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia
Lebih terperinciPENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMBIBITAN JERUK BEBAS PENYAKIT CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) DI DESA KATUNG KINTAMANI
Udayana Mengabdi 10 (1): 1-5 ISSN : 1412-0925 PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEMBIBITAN JERUK BEBAS PENYAKIT CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) DI DESA KATUNG KINTAMANI Adiartayasa.W, N.N. Darmiati, dan
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antarnegara yang terjadi pada
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. beraturan, banyak bercabang, rindang, berdahan pendek, permukaan atas daun
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Jeruk Jeruk merupakan famili Rutaceae, jenis ini hampir selalu berupa semak atau pohon, dengan daun tunggal atau majemuk yang duduknya tersebar atau berhadapan, tanpa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian nasional. Oleh karena itu, pembangunan nasional abad ke-21, masih akan tetap berbasis pertanian secara
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT DI KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT 1)
148 Pengembangan Inovasi Pertanian 2(2), 2009: 148-161 Hilmi Ridwan K. et al. ANALISIS PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGI PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT DI KABUPATEN SAMBAS, KALIMANTAN BARAT 1) Hilmi Ridwan
Lebih terperinciDETEKSI KOMUNITAS BAKTERI PADA DIAPHORINA CITRI JANTAN DAN BETINA, VEKTOR PENYAKIT HUANGLONGBING PADA JERUK MENGGUNAKAN PCR-RISA
DETEKSI KOMUNITAS BAKTERI PADA DIAPHORINA CITRI JANTAN DAN BETINA, VEKTOR PENYAKIT HUANGLONGBING PADA JERUK MENGGUNAKAN PCR-RISA BACTERIAL COMMUNITY DETECTION IN MALE AND FEMALE DIAPHORINA CITRI, HUANGLONGBING
Lebih terperinciE-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 5, No. 4, Oktober 2016
Deteksi Keberadaan Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) dengan Teknik PCR (Polymerase Chain Reaction) di Dusun Untalan Desa Jungutan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem I KADEK PURNAWIRAWAN
Lebih terperinciSKRIPSI. untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian. Oleh. I Kadek Purnawirawan Putra NIM KONSENTRASI PERLINDUNGAN TANAMAN
DETEKSI KEBERADAAN PENYAKIT CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) DENGAN TEKNIK PCR (Polymerase Chain Reaction) DI DUSUN UNTALAN DESA JUNGUTAN KECAMATAN BEBANDEM KABUPATEN KARANGASEM SKRIPSI Skripsi ini
Lebih terperinciPenularan Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) oleh Diaphorina citri Kuwayama (Homoptera: Psyllidae) pada Tanaman Jeruk Siam
Agritrop, Vol. 26 (4) 26, : 140 No. - 146 4 (2007) issn : 0215 8620 C Fakultas Pertanian Universitas Udayana Denpasar Bali - Indonesia Penularan Penyakit CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) oleh Diaphorina
Lebih terperinciDeteksi Penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) dengan Teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) pada Tanaman Jeruk di Bali
Deteksi Penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) dengan Teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) pada Tanaman Jeruk di Bali NI PUTU SWARI MEITAYANI WAYAN ADIARTAYASA*) I NYOMAN WIJAYA Program Study
Lebih terperinciAGRIPLUS, Volume 20 Nomor : 03 September 2010, ISSN
240 PENULARAN CITRUS VEIN PHLOEM DEGENERATION (CVPD) DENGAN TEKNIK PENYAMBUNGAN Oleh: Muhammad Taufik 1) ABSTRACT One way of transmission CVPD is through vegetative propagation. Scion was infected by CVPD
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium cepa L. Aggregatum group) salah satu komoditas sayuran penting di Asia Tenggara karena seringkali
I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Bawang merah (Allium cepa L. Aggregatum group) merupakan salah satu komoditas sayuran penting di Asia Tenggara karena seringkali digunakan sebagai bahan penyedap masakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Indonesia menjadi produsen kakao terbesar ke-2 di dunia dengan produksi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2010 Indonesia menjadi produsen
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Deteksi Fi F top lasma p ada Tanaman Sumb m er e I r nokulum
HASIL DAN PEMBAHASAN Deteksi Fitoplasma pada Tanaman Sumber Inokulum Sumber inokulum yang digunakan dalam uji penularan adalah tanaman kacang tanah yang menunjukkan gejala penyakit sapu yang berasal dari
Lebih terperinciE-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 5, No. 4, Oktober 2016
Deteksi Keberadaan Penyebab Penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) secara Molekuler pada Tanaman Jeruk Siam (Citrus nobilis Lour var. microcarpa Hassk) berdasarkan Variasi Gejala Klorosis IKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman yang. termasuk dalam family Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan pendapatan petani dan
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN BEBAS PENYAKIT MODEL EPIDEMI CVPD (CITRUS VEIN PHLOEM DEGENERATION) PADA TANAMAN JERUK DENGAN FUNGSI RESPON HOLLING TIPE II
M-18 ANALISIS KESTABILAN BEBAS PENYAKIT MODEL EPIDEMI CVPD (CITRUS VEIN PHLOEM DEGENERATION) PADA TANAMAN JERUK DENGAN FUNGSI RESPON HOLLING TIPE II Tesa Nur Padilah 1), Najmudin Fauji 2) 1) Universitas
Lebih terperinciDeteksi Bakteri Penyebab CVPD pada Jeruk Menggunakan DNA Asal Tulang Daun
ISSN: 0215-7950 Volume 11, Nomor 3, Juni 2015 Halaman 79 84 DOI: 10.14692/jfi.11.3.79 Deteksi Bakteri Penyebab CVPD pada Jeruk Menggunakan DNA Asal Tulang Daun Detection of Bacteria Causing CVPD on Citrus
Lebih terperinciE-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: Vol. 2, No. 2, April 2013
Aplikasi Teknik Polymerase Chain Reaction (PCR) Terhadap Variasi Gejala Penyakit Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) pada Beberapa Jenis Daun Tanaman Jeruk GUSTI PUTU DINTYA PUTRA*) WAYAN ADIARTAYASA
Lebih terperinciPengertian dan Arti Penting Perlindungan Tanaman
Pengertian dan Arti Penting Perlindungan Tanaman PENDAHULUAN Sandang Pangan Papan 1. Kebutuhan Dasar Manusia PENDAHULUAN (2) 1. Ekstensifikasi 2. Intensifikasi 3. Diversifikasi 2. Upaya peningkatan produksi
Lebih terperinciPROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI PEMBIBITAN TANAMAN BUAH
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS AGROINDUSTRI PEMBIBITAN TANAMAN BUAH Pendahuluan - Benih adalah salah satu penentu keberhasilan agribisnis bidang pertanian; - Penggunaan benih bermutu menentukan keberhasilan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh Octa Fransisca Sitorus NIM KONSENTRASI PERLINDUNGAN TANAMAN PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
DETEKSI KEBERADAAN PENYEBAB PENYAKIT Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) PADA TANAMAN JERUK DENGAN GEJALA MENYELURUH MENGGUNAKAN TEKNIK Polymerase Chain Reaction (PCR) SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai
Lebih terperinciDETEKSI KEBERADAAN PENYEBAB PENYAKIT
DETEKSI KEBERADAAN PENYEBAB PENYAKIT Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) SECARA MOLEKULER PADA TANAMAN JERUK SIAM (Citrus nobilis Lour var. microcarpa Hassk) BERDASARKAN VARIASI GEJALA KLOROSIS SKRIPSI
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Beberapa Antibiotik dalam Eliminasi Bakteri Liberibacter asiaticus untuk Mendapatkan Bibit Jeruk Bebas CVPD
Jurnal ILMU DASAR Vol. 11 No. 1, Januari 2010 : 45 54 45 Peningkatan Kemampuan Beberapa Antibiotik dalam Eliminasi Bakteri Liberibacter asiaticus untuk Mendapatkan Bibit Jeruk Bebas CVPD Capability Increasing
Lebih terperinciPRODUKSI BIBIT JERUK KEPROK (Citrus reticulata) DAN JERUK SIAM (Citrus sinensis) SECARA IN-VITRO YANG BEBAS PENYAKIT CVPD DI SULAWESI TENGGARA
136 PRODUKSI BIBIT JERUK KEPROK (Citrus reticulata) DAN JERUK SIAM (Citrus sinensis) SECARA IN-VITRO YANG BEBAS PENYAKIT CVPD DI SULAWESI TENGGARA Oleh: Teguh Wijayanto ABSTRACT Citrus Vein Phloem Degeneration
Lebih terperinciDETEKSI KEBERADAAN CITRUS VEIN PHLOEM DEGENERATION (CVPD) DENGAN TEKNIK PCR (POLYMERASE CHAIN REACTION) DI SULAWESI TENGGARA
J. Taufik HPT et Tropika. al. ISSN 1411-7525 Deteksi Keberadaan CVPD dengan PCR 73 Vol. 10, No. 1: 73 79, Maret 2010 DETEKSI KEBERADAAN CITRUS VEIN PHLOEM DEGENERATION (CVPD) DENGAN TEKNIK PCR (POLYMERASE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian mempunyai peranan penting pada negara berkembang seperti di Indonesia. Kontribusi sektor pertanian saat ini sangat berpengaruh untuk pembangunan negara. Hal
Lebih terperinciDeteksi Patogen Penyebab Penyakit CPVD... (Sri M Julyasih) 7. Oleh: SRI M JULYASIHt) Abstract
Deteksi Patogen Penyebab Penyakit CPVD... (Sri M Julyasih) 7 DETEKSI PATOGEN PENYEBAB PENYAKIT CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) PADABEBERAPAJENIS TANAMAN JERUK (Citrus spp.) DENGAN PCR (Polymerase
Lebih terperinciDETEKSI KEBERADAAN Liberobacter asiaticum PADA TANAMAN JERUK YANG TERSERANG Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) DENGAN GEJALA PARSIAL
DETEKSI KEBERADAAN Liberobacter asiaticum PADA TANAMAN JERUK YANG TERSERANG Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) DENGAN GEJALA PARSIAL SKRIPSI Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk mencapai
Lebih terperinciKeberadaan Liberibacter asiaticus dalam Daun Jeruk Siem dengan Berbagai Variasi Pola Klorosis
Keberadaan Liberibacter asiaticus dalam Daun Jeruk Siem dengan Berbagai Variasi Pola Klorosis Siti Zubaidah 1)*, Liliek Sulistyowati 2), Siti Rasminah Chailani Syamsidi 2), IGP. Wirawan 3) 1)* Jurusan
Lebih terperinciPERBANYAKAN BENIH SISTEM KLONAL
PERBANYAKAN BENIH SISTEM KLONAL PENDAHULUAN - Benih salah satu penentu keberhasilan agribisnis bidang pertanian. - Pengembangan usaha pertanian perlu dukungan kuat dari aspek penyediaan benihnya. - Benih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan salah satu sayuran penting
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan salah satu sayuran penting terutama daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini dapat digunakan sebagai bahan bumbu masak (rempah-rempah),
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sumatera Utara, karena mempunyai keunggulan komperatif dan kompetitif
PENDAHULUAN Latar Belakang Jeruk Keprok Maga merupakan salah satu komoditi buah buahan andalan Sumatera Utara, karena mempunyai keunggulan komperatif dan kompetitif dengan kultivar atau varietas jeruk
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Serangga Vektor
HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Serangga Vektor Kutudaun Aphis craccivora yang dipelihara dan diidentifikasi berasal dari pertanaman kacang panjang, sedangkan A. gossypii berasal dari pertanaman cabai.
Lebih terperinciPERBANYAKAN BIBIT JERUK SECARA IN-VITRO DAN BEBAS PENYAKIT CVPD. Propagation of Citrus Stocks Through In-Vitro, and Free of CVPD
JURNAL AGROTEKNOS Nopember 2011 Vol. 1 No. 2. Hal 141-146 ISSN: 2087-7706 PERBANYAKAN BIBIT JERUK SECARA IN-VITRO DAN BEBAS PENYAKIT CVPD Propagation of Citrus Stocks Through In-Vitro, and Free of CVPD
Lebih terperinciPERBANYAKAN BIBIT JERUK SECARA IN-VITRO DAN BEBAS PENYAKIT CVPD. Propagation of Citrus Stocks Through In-Vitro, and Free of CVPD
JURNAL AGROTEKNOS Nopember 2011 Vol. 1 No. 2. Hal 141-146 ISSN: 2087-7706 PERBANYAKAN BIBIT JERUK SECARA IN-VITRO DAN BEBAS PENYAKIT CVPD Propagation of Citrus Stocks Through In-Vitro, and Free of CVPD
Lebih terperinciMengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi
Mengukur Serangan Penyakit Terbawah Benih (Hawar Daun) Pada Pertanaman Padi Penyakit hawar daun yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv. Oryzae termasuk penyakit utama yang menyerang tanaman
Lebih terperinciSMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2
1. TMV merupakan virus yang menyerang tanaman SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2 Padi Jagung Gandum Tembakau Kunci Jawaban : D TMV (Tobacco Mosaic VirusI) merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Jawa Barat merupakan salah satu provinsi Indonesia yang memiliki bagi perekonomian Nasional dalam berbagai bidang. Kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian
Lebih terperinciL-glass. Hasil isolasi bakteri diinkubasikan pada suhu ruang selama 72 jam.
Pengaruh Penyakit Huanglongbing terhadap Keragaman Bakteri Rizosfer Pada Tanaman Jeruk Ika Afifah Nugraheni *, Tri Joko *Bioteknologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Aisyiyah Yogyakarta Fakultas
Lebih terperinciKarakterisasi Patogen CVPD pada Tanaman Jeruk dan Vektor CVPD Menggunakan Teknik Polymerase Chain Reaction
J. Hort. 16(4):327-335, 2006 Karakterisasi Patogen CVPD pada Tanaman Jeruk dan Vektor CVPD Menggunakan Teknik Polymerase Chain Reaction Asaad, M. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan Jl.
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Penghutanan kembali (reforestation) dengan menggunakan spesies tanaman yang tumbuh cepat (fast-growing) merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah menurunnya area hutan,
Lebih terperinci(PSLK) 2016, VALIDASI METODE INDEKSING CITRUS TRISTEZA VIRUS
VALIDASI METODE INDEKSING CITRUS TRISTEZA VIRUS (CTV) DENGAN ELISA TEST DAN CITRUS VEIN PHLOEM DEGENERATION (CVPD) DENGAN PCR TEST UNTUK MENINGKATKAN JAMINAN MUTU LABORATORIUM PENGUJIAN BALITJESTRO The
Lebih terperinciMENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU
PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO DINAS PERKEBUNAN DAN KEHUTANAN JL. RAYA DRINGU 81 TELPON 0335-420517 PROBOLINGGO 67271 MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU Oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 mencapai ton. Namun,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Produksi kedelai di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 974.512 ton. Namun, pada tahun 2010 produksi kedelai nasional mengalami penurunan menjadi 907.031
Lebih terperinciHubungan Gejala Blotching, Defisiensi Zn dan Fe dengan Hasil Deteksi Penyakit CVPD Jeruk dengan Poly mer ase Chain Re ac tion
Hubungan Gejala Blotching, Defisiensi Zn dan Fe dengan Hasil Deteksi Penyakit CVPD Jeruk dengan Poly mer ase Chain Re ac tion Dwiastuti, M.E., A. Triwiratno, dan U. N. Taflikah Loka Penelitian Tanaman
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi
I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu jenis rempah yang paling penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi perannya dalam menyumbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman semusim yang berbentuk semak, termasuk Divisi Spermatophyta, Subdivisi Angiospermae, Kelas Dicotyledonae, Ordo
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang memiliki kekayaan alam dan keanekaragaman hayati yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Pertanian merupakan salah
Lebih terperinciPENYAKIT HUANGLONGBING TANAMAN JERUK (Candidatus Liberibacter asiaticus): ANCAMAN DAN STRATEGI PENGENDALIAN
Penyakit Pengembangan huanglongbing Inovasi Pertanian tanaman jeruk 6(1),... 2013: (Nurhadi)...-... 21 PENYAKIT HUANGLONGBING TANAMAN JERUK (Candidatus Liberibacter asiaticus): ANCAMAN DAN STRATEGI PENGENDALIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Dalam skala internasional, pisang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman pisang (Musa spp.) merupakan tanaman monokotil berupa herba yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Dalam skala internasional, pisang menduduki posisi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jenderal Hortikultura, 2013). Buah tomat banyak dimanfaatkan sebagai sayuran,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tomat ( Lycopersicon esculentum Mill.) adalah komoditas unggulan hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis penting di Indonesia (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2013).
Lebih terperinciPEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai
77 PEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai Varietas cabai yang tahan terhadap infeksi Begomovirus, penyebab penyakit daun keriting kuning, merupakan komponen utama yang diandalkan dalam upaya pengendalian
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Virus pada Pertanaman Mentimun
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Virus pada Pertanaman Mentimun Bogor dikenal sebagai salah satu daerah sentra pertanian khususnya tanaman hortikultura seperti buah-buahan, cabai, tomat, kacang panjang,
Lebih terperinciPemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium
Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jeruk merupakan komoditas buah-buahan yang menjanjikan bagi bidang pertanian
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jeruk merupakan komoditas buah-buahan yang menjanjikan bagi bidang pertanian di Indonesia. Indonesia menempati urutan ke sebelas untuk produsen jeruk dunia pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu sayuran yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang panjang (Vigna sinensis L.) merupakan salah satu sayuran yang sering ditemui di pasar tradisional dan merupakan komoditas yang dapat dikembangkan untuk perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hama adalah organisme yang mengganggu atau merusak tanaman sehingga pertumbuhan dan perkembangannya terganggu. Secara umum, organisme tersebut adalah mikroorganisme
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT. Prosiding Seminar Jeruk Siam Nasional
KEMAJUAN PENELITIAN BIOTEKNOLOGI PENYAKIT CVPD (Progress in Biotechnology Research of Huang Lung Bin Disease) I Gede Putu Wirawan PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS UDAYANA ABSTRAK CVPD (Citrus Vein Phloem
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN INSIDENSI HAMA PENYAKIT BEBERAPA VARIETAS JERUK DARI BIBIT BEBAS CVPD
PERTUMBUHAN DAN INSIDENSI HAMA PENYAKIT BEBERAPA VARIETAS JERUK DARI BIBIT BEBAS CVPD (Growth and Incidence of Pest and disease on Several Citrus Varieties) Al-KS. Prajitno dan Arlyna B. Pustika BALAI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. dua yaitu cabai besar (Capsicum annuum L.) dan cabai rawit (Capsicum
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman cabai yang dibudidayakan di Indonesia dikelompokkan menjadi dua yaitu cabai besar (Capsicum annuum L.) dan cabai rawit (Capsicum frutescens L.). Cabai besar dicirikan
Lebih terperinciRalstonia solanacearum
NAMA : Zuah Eko Mursyid Bangun NIM : 6030066 KELAS : AET-2A Ralstonia solanacearum (Bakteri penyebab penyakit layu). Klasifikasi Kingdom : Prokaryotae Divisi : Gracilicutes Subdivisi : Proteobacteria Famili
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN
LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN Tahun Penelitian : 2012 Judul Artikel Penelitian : DETEKSI PENYAKIT SISTEMIK CITRUS VEIN PHLOEM DEGENERATION (CVPD) MENGGUNAKAN TEKNIK PCR PADA CALON INDUKAN JERUK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semua ilmu pengetahuan sesungguhnya bersumber dari Al Qur an, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua ilmu pengetahuan sesungguhnya bersumber dari Al Qur an, karena di dalam Al Qur an telah dijelaskan proses penciptaan alam semesta termasuk makhluk hidup yang
Lebih terperinciTUGAS TERSTRUKTUR PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN TERPADU
TUGAS TERSTRUKTUR PENGELOLAAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN TERPADU PROSES INFEKSI DAN GEJALA SERANGAN TOBACCO MOZAIC VIRUS PADA TANAMAN TEMBAKAU Oleh: Gregorius Widodo Adhi Prasetyo A2A015009 KEMENTERIAN
Lebih terperinciPenyakit Karena Bakteri
Penyakit Karena Bakteri BAHAN KULIAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Link : http://www.apsnet.org/edcenter/intropp/pathogengroups/pages/bacteria.aspx PENYAKIT KARENA BAKTERI PATOGEN Bakteri adalah sekelompok
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jeruk Sebagai Tanaman Budidaya Jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia, diintroduksi dan sudah ditumbuhkan dengan baik di Indonesia secara alami dan budidaya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Iridoviridae yang banyak mendapatkan perhatian karena telah menyebabkan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Megalocytivirus merupakan salah satu genus terbaru dalam famili Iridoviridae yang banyak mendapatkan perhatian karena telah menyebabkan kerugian ekonomi serta kerugian
Lebih terperinciKONSEP, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN
KONSEP, DIAGNOSIS, DAN KLASIFIKASI PENYAKIT TANAMAN DEFINISI PENYAKIT TANAMAN Whetzel (1929), penyakit adalah suatu proses fisiologi tumbuhan yang abnormal dan merugikan yang disebabkan oleh faktor primer
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Deteksi Fabavirus pada Tanaman Nilam Deteksi Fabavirus Melalui Uji Serologi Tanaman nilam dari sampel yang telah dikoleksi dari daerah Cicurug dan Gunung Bunder telah berhasil diuji
Lebih terperinciJERUK KEPROK SELAYAR DAN UPAYA PELESTARIANNYA. Hatta Muhammad, Armiati, dan Wanti Dewayani
JERUK KEPROK SELAYAR DAN UPAYA PELESTARIANNYA Hatta Muhammad, Armiati, dan Wanti Dewayani Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian Jeneponto, Kotak Pos 1, Jeneponto 92371 ABSTRAK Jeruk keprok
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGATURAN PEREDARAN BENIH JERUK DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PENGATURAN PEREDARAN BENIH JERUK DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang
Lebih terperinciDinamika Populasi Diaphorina citri Kuwayama (Homoptera: Psyllidae) dan Deteksi CVPD dengan Teknik PCR
Perhimpunan Entomologi Indonesia J. Entomol. Indon., September 2010, Vol. 7, No. 2, 78-87 Dinamika Populasi Diaphorina citri Kuwayama (Homoptera: Psyllidae) dan Deteksi CVPD dengan Teknik PCR I NYOMAN
Lebih terperinciPengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang
1 Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang Kelompok penyakit tanaman adalah organisme pengganggu tumbuhan yang penyebabnya tidak dapat dilihat dengan mata telanjang seperti : cendawan, bakteri,
Lebih terperinciDeteksi Penyebaran Geografis Penyakit CVPD di Bali Utara dengan Metode Poly mer ase Chain Re ac tion
J. Hort. 13(2):138-145, 2003 Deteksi Penyebaran Geografis Penyakit CVPD di Bali Utara dengan Metode Poly mer ase Chain Re ac tion Dwiastuti, M.E. 1), A. Triwiratno 1), A. Supriyanto 1), M. Garnier 2),
Lebih terperinciDeskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka
Lampiran 1. Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka Asal : Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah, Kabupaten Karo Tinggi tanaman : 4-8 meter Bentuk tajuk : Perdu Keadaan tajuk : Rindang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. eks-karesidenan Surakarta (Sragen, Boyolali, Karanganyar, Sukoharjo) (Prihatman,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman dari famili Cucurbitaceae yang banyak dikonsumsi bagian daging buahnya. Konsumsi buah melon cukup tinggi karena kandungan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tanaman jagung di Indonesia mencapai lebih dari 3,8 juta hektar, sementara produksi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung merupakan salah satu komoditas pertanian yang sangat penting. Lahan tanaman jagung di Indonesia mencapai lebih dari 3,8 juta hektar, sementara produksi jagung tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai alternatif sumber protein yang relatif murah.kandungan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman kedelai merupakan anggota famili Leguminaceae yang sangat populer dan bernilai ekonomi tinggi.kandungan protein tinggi di dalamnya dapat dijadikan sebagai alternatif
Lebih terperinciTungau Karat Jeruk (Phyllocoptruta oleivora)
Tungau Karat Jeruk (Phyllocoptruta oleivora) Tanaman jeruk di Indonesia merupakan komoditas hortikultura jenis buah buahan yang merupakan tanaman tahunan dan tersebar di beberapa sentra utama, seperti
Lebih terperinciDETEKSI PENYAKIT HUANGLONGBING TANAMAN JERUK PADA TINGKAT KEPARAHAN BERBEDA DENGAN UJI AKUMULASI PATI DAN POLYMERASE CHAIN REACTION
DETEKSI PENYAKIT HUANGLONGBING TANAMAN JERUK PADA TINGKAT KEPARAHAN BERBEDA DENGAN UJI AKUMULASI PATI DAN POLYMERASE CHAIN REACTION SUCI ADDMAS KALASYANK DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Ekspor Buah-Buahan Indonesia Tahun Volume (Kg) Nilai (US $) Volume (Kg)
I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi yang besar dalam menghasilkan produksi pertanian. Hortikultura merupakan salah satu sub sektor pertanian yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ekonomi yang tinggi. Ikan mas dibudidayakan untuk tujuan konsumsi, sedangkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu spesies ikan yang cukup luas dibudidayakan dan dipelihara di Indonesia adalah ikan mas dan koi (Cyprinus carpio) karena mempunyai nilai ekonomi yang tinggi.
Lebih terperinciPembangunan sektor pertanian seyogyanya memperhatikan. komponen-komponen serta seluruh perangkat yang saling berkaitan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan sektor pertanian seyogyanya memperhatikan komponen-komponen serta seluruh perangkat yang saling berkaitan dalam sistem agribisnis yang mencakup subsistem
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil
11 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Virus Terbawa Benih Uji serologi menggunakan teknik deteksi I-ELISA terhadap delapan varietas benih kacang panjang yang telah berumur 4 MST menunjukkan bahwa tujuh varietas
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN MADYA BIDANG ILMU
LAPORAN PENELITIAN MADYA BIDANG ILMU DETEKSI PENYAKIT SISTEMIK CITRUS VEIN PHLOEM DEGENERATION (CVPD) PADA CALON INDUKAN JERUK KEPROK TAWANGMANGU (Citrus reticulata Blanco ssp Tawangmangu) MENGGUNAKAN
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Budidaya Kacang Panjang. Klasifikasi tanaman kacang panjang menurut Anto, 2013 sebagai berikut:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Budidaya Kacang Panjang Klasifikasi tanaman kacang panjang menurut Anto, 2013 sebagai berikut: Divisi Kelas Subkelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kendala dalam peningkatan stabilitas produksi padi nasional dan ancaman bagi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tungro merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman padi yang menjadi kendala dalam peningkatan stabilitas produksi padi nasional dan ancaman bagi
Lebih terperinci