Pengembangan Algoritma Boyer Moore pada Translator Bahasa Pemrograman

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengembangan Algoritma Boyer Moore pada Translator Bahasa Pemrograman"

Transkripsi

1 Pengembangan Algoritma Boyer Moore pada Translator Bahasa Pemrograman Diana Effendi 1) danandri Kurnaedi 2) Prodi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UniversitasKomputer Indonesia (UNIKOM), Bandung 1), 2) Abstract Translator is an automatic solution for translating process of programmatic source code from a source language to a target language. Translator source language totarget language runs to do parsing source code, then it applies the rule of translating. In addition, it presents the result of the target translation. The intoducing and translating function can be created accurately. To gain the rule of translating needs to be compared the syntactic rule from target language and source language. The grammmar elements that must be explored are the structure of programme, the customs declarations(variable, type, constancy, etc), an expression, a statement, the regulation of the object naming of programme, etc. Using algorithm with fitting string, Boyer-Moore algorithm becomes an important option in translating process. Compounding the value of translator that is connected to the mastery improvement of the base programming knowledge, Hopefully it can be created a translator application with the superiority of academic point of view. Keywords :Translator, Boyer-Moore I.Pendahuluan Seperti diketahui, proses alih kode perangkat lunak dari satu bahasa ke bahasa lain seringkali menjadi kendala dikalangan programmer. Ada berbagai alasan yang melatarbelakangi hal ini, contohnya ketidakcukupan penguasaan terhadap bahasa target, waktu, referensi, dan lain-lain. Keperluan alih kode bahasa pun dapat terjadi dengan alasan perubahan proses bisnis, integrasi, regulasi perusahaan, adaptasi dengan teknologi baru, hardware, maupun hal lainnya. Proses alih kode tidaklah mudah, terlebih jika kode sumber aplikasi yang diterjemahkan kompleks dan memiliki ukuran yang besar. Proses alih kode akan membutuhkan banyak waktu dan tenaga, serta rentan terhadap kesalahan. Maka diperlukan suatu solusi untuk melakukan proses alih kode secara otomatis dengan bantuan sebuah alat. Alat yang dimaksud adalah program yang dapat menterjemahkan kode sumber ke bahasa lain yang dikehendaki. Alat tersebut di kenal sebagai Translator. Translator adalah program yang menterjemahkan suatu huruf dengan himpunan terkecil hingga terbesar dari bahasa asal ke bahasa target. Untuk tujuan tersebut digunakan algoritma string matching yang mempunyai konsep pencarian sebuah pattern pada sebuah teks. Algoritma Boyer- Moore termasuk algoritma string matching yang paling efisien dibandingkan algoritma-algoritma string matching lainnya. Karena sifatnya yang efisien, banyak dikembangkan algoritma string matching dengan bertumpu pada konsep algoritma 13

2 Jurnal Informatika, Vol 8, No 1, Juni 2012: Boyer-Moore, beberapa di antaranya adalah algoritma Turbo BM dan algoritma Quick Search. II.LandasanTeori II.1 Algoritma String Matching String matching adalah pencarian sebuah pattern pada sebuah teks (Ronald L. Rivest dkk. 1994). Prinsip kerja algoritma string matching adalah sebagai berikut: 1. Memindai teks dengan bantuan sebuah window yang ukurannya sama dengan panjang pattern. 2. Menempatkan window pada awal teks. 3. Membandingkan karakter pada window dengan karakter dari pattern. Setelah pencocokan (baik hasilnya cocok atau tidak cocok), dilakukan shft ke kanan pada window. Prosedur ini dilakukan berulang-ulang sampai window berada pada akhir teks. Mekanisme ini disebut mekanisme slidingwindow. Algoritma string matching mempunyai tiga komponen utama, yaitu: 1. Pattern, yaitu deretan karakter yang akan dicocokkan dengan teks, dinyatakan dengan x[0..m-1], panjang pattern dinyatakan dengan m. 2. Teks, yaitu tempat pencocokan pattern dilakukan, dinyatakan dengan y[0..n-1], panjang teks dinyatakan dengan n. 3. Alfabet, yang berisi semua simbol yang digunakan oleh bahasa pada teks dan pattern, dinyatakan dengan dengan ukuran dinyatakan dengan ASIZE. II.2Algoritma Boyer-Moore Algoritma Boyer-Moore adalah salah satu algoritma pencarian string, dipublikasikan oleh Robert S. Boyer, dan J. Strother Moore pada tahun Algoritma ini dianggap sebagai algoritma yang paling efisien pada aplikasi umum.tidak seperti algoritma pencarian string yang ditemukan sebelumnya, algoritma Boyer-Moore mulai mencocokkan karakter dari sebelah kanan pattern. Ide dibalik algoritma ini adalah bahwa dengan memulai pencocokkan karakter dari kanan, dan bukan dari kiri, maka akan lebih banyak informasi yang didapat. Dimisalkan ada sebuah usaha pencocokan yang terjadi pada teks[i..i + n 1], dan anggap ketidakcocokan pertama terjadi di antara teks[i + j] dan pattern[j], dengan 0 < j < n. Berarti, teks[i + j + 1..i + n 1] = pattern[j + 1..n 1] dan a = teks[i + j] tidak sama dengan b = pattern[j]. Jika u adalah akhiran dari pattern sebelum b dan v adalah sebuah awalan dari pattern, maka penggeseran-penggeseran yang mungkin adalah : 1. Penggeseran good-suffix yang terdiri dari mensejajarkan potongan teks[i + j + 1..i + n 1] = pattern[j + 1..n 1] dengan kemunculannya paling kanan di pattern yang didahului oleh karakter yang berbeda dengan pattern[j]. Jika tidak ada potongan seperti itu, maka algoritma akan mensejajarkan 14

3 Pengembangan Algoritma Boyer Moore pada Translator Bahasa Pemrograman (Diana Effendi, Andri Kurnaedi) akhiran v dari teks[i + j + 1..i + n 1] dengan awalan dari pattern yang sama. 2. Penggeseran bad-character yang terdiri dari mensejajarkan teks[i + j] dengan kemunculan paling kanan karakter tersebut di pattern. Bila karakter tersebut tidak ada di pattern, maka pattern akan disejajarkan dengan teks[i + n + 1]. Secara sistematis, langkah-langkah yang dilakukan algoritma Boyer-Moore pada saat mencocokkan string adalah : 1. Algoritma Boyer-Moore mulai mencocokkan pattern pada awal teks. 2. Dari kanan ke kiri, algoritma ini akan mencocokkan karakter per karakter pattern dengan karakter di teks yang bersesuaian, sampai salah satu kondisi berikut dipenuhi : a. Karakter di pattern dan di teks yang dibandingkan tidak cocok (mismatch). b. Semua karakter di pattern cocok. Kemudian algoritma akan memberitahukan penemuan di posisi ini. 3. Algoritma kemudian menggeser pattern dengan memaksimalkan nilai penggeseran good-suffix dan penggeseran bad-character, lalu mengulangi langkah 2 sampai pattern berada di ujung teks. III. Implementasi Algoritma Boyer-Moore pada Translator Fungsi utama pada Translator terhadap teks yang dibentuk menjadipernyataan atau serangkaian pernyataan bahasaasal yang akanditerjemahkan adalah pencocokan suatu pattern tertentu yang diasumsikan sebagai pemisah rangkaian pembentuk pernyataan bahasaasal. Pencocokan ini dilakukan untuk memenggal teks berdasarkan posisi pattern terhadap teks, sehingga teks dapat dikenali sebagai pernyataan bahasaasal dan diterjemahkan ke pernyataan bahasatujuan. Kaidah pertama dari algoritma Boyer-Moore ini adalah masing-masing karakter dari pattern pencocokan harus mempunyai kode ASCII yang sama terhadap target karakter yang ada pada teks serta karakter-karakter antara pattern dan target harus terurut sama persis. Kaidah yang kedua adalah hasil penerjemahan teks berdasarkan pencocokan pattern akan bernilai benar secara utuh jika teks telah sukses melalui proses compile pada bahasaasal. Walaupun demikian, Translator menerapkan fungsi-fungsi yang dapat memastikan kebenaran sintaksis pernyataan berdasarkan perolehan posisi pattern terhadap teks dan mengabaikan beberapa kesalahan sederhana pada sintaksis sehingga dapat diterjemahkan ke bentuk bahasatujuan. Dengan kata lain, suatu teks memungkinkan diterjemahkan secara utuh, sebagian, atau tidak sama sekali. Untuk itu, dibutuhkan suatu basis pengetahuan dalam pencocokan posisi dan pemenggalan pattern terhadap teks. III. 1 Pengembangan Cara Kerja Umum Algoritma Boyer-Moore 15

4 Jurnal Informatika, Vol 8, No 1, Juni 2012: Secara umum, langkah-langkah dari teknik penerapan Boyer-Moore pada pencocokan pattern pada teks dapat direpresentasikan sebagai berikut : 1. Menjalankan prosedur prebmbc dan prebmgs untuk mendapatkan nilai perbandingan pergeseran. a. Menjalankan prosedur prebmbc. Fungsi dari prosedur ini adalah untuk menentukan berapa besar pergeseran yang dibutuhkan untuk mencapai karakter tertentu pada pattern dari karakter pattern terakhir/terkanan. Hasil dari prosedur prebmbc disimpan pada stack bmbc. b. Menjalankan prosedur prebmgs. Sebelum menjalankan isi prosedur ini, prosedur suffixdijalankan terlebih dulu pada pattern. Fungsi dari prosedur suffixadalah memenggal sejumlah karakter yang dimulai dari karakter terakhir/terkanan dengan sejumlah karakter yang dimulai dari setiap karakter yang lebih kiri. Hasil dari prosedur suffixdisimpan pada stack suff. Dengan demikian suff[i] mencatat panjang dari suffix yang cocok dengan segmen dari pattern yang di akhiri karakter ke-i. c. Dengan prosedur prebmgs, dapat diketahui berapa banyak langkah pada pattern dari sebuah segmen ke segmen lain yang sama, dimana letaknya lebih kiri dengan karakter di sebelah kiri segmen yang berbeda. Prosedur prebmgs menggunakan stack suff untuk mengetahui semua pasangan segmen yang sama. 2. Menjalankan prosedur BM, proses pencocokan pattern dengan menggunakan hasil dari prosedur prebmbc dan prebmgs yaitu stack bmbc dan bmgs sebagai landasan keputusan pergeseran. III.1.1 Prosedur prebmbc Prosedur prebmbc memiliki tiga nilai penting, diantaranya : 1. Pattern, sebagai subjek pencocokan terhadap teks. 2. Karakter, sebagai karakter-karakter yang terdapat pada pattern. 3. Occurence Heuristic (OH), sebagai nilai pergeseran yang diperoleh ketika menemukan ketidakcocokan karakter. 4. Pergeseran, sebagai nilai yang dicapai ketika melakukan pergeseran dari kanan ke kiri pattern. Contoh kasus : Pattern : MANAMAN Penyelesaian : Pada gambar 1, terlihat bahwa karakter yang ditunjuk akan ditambahkan ke dalam stack BmBc jika tidak ditemukan pada stack BmBc dengan nilai OH yang berkesesuaian dengan nilai pergeseran. Pergeseran 1 Nilai OH 16

5 Pengembangan Algoritma Boyer Moore pada Translator Bahasa Pemrograman (Diana Effendi, Andri Kurnaedi) Pergeseran 2 Nilai OH 1 Pergeseran 3 Nilai OH 1 2 Pattern M A N A M A N Karakter A M N Pergeseran 4 Nilai OH 1 2 Pergeseran 5 Nilai OH Pergeseran 6 Nilai OH Pergeseran 7 Nilai OH Gambar 1 Penyelesaian contoh kasus Prosedur prebmbc III.1.2 Prosedur prebmgs Prosedur prebmgs memiliki enam nilai penting, diantaranya: 1. Pattern, sebagai subjek pencocokan terhadap teks. 2. Match Heuristic (MH), sebagai nilai pergeseran yang diperoleh ketika menemukan kecocokan suffix. 3. Compare, sebagai akhiran atau sejumlah karakter sebelah kanan dari sebuah karakter pattern yang diperoleh dari pergeseran kanan ke kiri. 4. Prefix, sebagai awalan atau karakter pattern yang diperoleh dari pergeseran dari kiri ke kanan. 5. Suffix, sebagai akhiran sebelah kanan prefix. 6. Pergeseran, sebagai nilai yang dicapai ketika melakukan pergeseran dari compare. Contoh kasus, Pattern : MANAMAN Penyelesaian : Tabel 1 Daftar pencacahan prefix dan suffix dari pattern Suffix (kanan-kiri) Prefix Suffix (kiri-kanan) Null M ANAMAN M A NAMAN MA N AMAN MAN A MAN MANA M AN MANAM A N 17

6 Jurnal Informatika, Vol 8, No 1, Juni 2012: MANAMA N Null Dari tabel 1, diasumsikan bahwa telah terjadi pemotongan pada kedua sisi suffix terhadap prefix pada pattern. Terlihat bahwa masing-masing suffix dipersatukan oleh prefix hingga menjadi satu kesatuan pattern utuh. Sedangkan null diartikan kosong, yakni semua kondisi pencocokan akan bernilai benar jika dilakukannya perbandingan terhadap karakter tersebut.pada gambar 2 terlihat pergeseran pada comparememiliki peran utama dalam penentuan nilai MH. Berbeda dengan nilai OH, nilai MH selalu diberikan pada karakter-karakter yang ada pada pattern. Penyusunan stack BmGs pun berdasarkan urutan indeks posisi karakter pada pattern. Stack compare Compare MANAMA MANAM MANA MAN MA M Null Pergeseran Pattern M A N A M A N Pattern M A N A M A N Nilai MH OH selalu bernilai 1 Nilai MH Cocok Prefix A : Prefix Null Pergeseran Suffix ada: Suffix N : Compare Null comparator ke 7... Pattern M A N A M A N Nilai MH Cocok pada: Prefix A : Prefix Null Pergeseran Suffix Suffix MAN : Compare MAN comparator ke 4... Pattern M A N A M A N Nilai MH Prefix M : Prefix Null Cocok pada: (ANA) : Compare MAN Pergeseran Compare ke 4 Suffix AN Gambar 2 Penyelesaian contoh kasus Prosedur prebmgs 18

7 Pengembangan Algoritma Boyer Moore pada Translator Bahasa Pemrograman (Diana Effendi, Andri Kurnaedi) III.1.3 Prosedur prebmgs Prosedur BM memiliki empat nilai penting, diantaranya : 1. Pattern, merupakan subjek pencocokan terhadap teks. 2. Teks, sebagai objek pencocokan. 3., sebagai pembanding ketika ditemukan ketidak cocokan. 4., sebagai pembanding ketika ditemukan kecocokan. Contoh kasus, Pattern : MANAMAN Teks : NAMANANAMMANAMAN Penyelesaian : Karakter A M N Nilai OH Nilai MH Indeks Teks N A M A N A N A M M A N A M A N Pattern M A N A M A N Pattern 4-2 banding 7, shift 7 M A N A M A N Pattern 2-0 banding 1, shift 2 M A N A M A N Gambar 3Penyelesaian contoh kasus Prosedur BM Pada gambar 3 terlihat bahwa pergeseran pada pattern selalu mengikuti keputusan dari hasil perbandingan OH dan MH. Pada umumnya, pencocokan standar akan mencocokan karakter per karakter, ketika ditemukan ketidakcocokan maka pattern akan digeser satu langkah ke arah selanjutnya. Namun tidak demikian pada algoritma Boyer-Moore. Penambahan proses pada algoritma Boyer-Moore yang dikembangkan, yaitu cek kualifikasi pattern dan database, serta terdapat proses kualifikasi pencocokan. Proses pengambilan nilai BmBc dan BmGs pada database dimaksudkan agar proses perhitungan nilai keputusan pergeseran oleh prosedur BmBc dan BmGs dapat menjadi lebih optimal, karena nilai keputusan telah tersimpan untuk beberapa pattern dengan nilai ketetapan. 19

8 Jurnal Informatika, Vol 8, No 1, Juni 2012: Gambar4 Flowchart detail pengembangan algoritma Boyer-moore Namun proses filter pada database (recordset) membutuhkan estimasi waktu tertentu. Maka jika dibandingkan proses pencocokan nilai keputusan oleh prosedur prebmbc dan prebmgs untuk pattern yang lebih pendek, proses cek database akan menjadi lebih lama. Untuk itu, keputusan pengecekan database ditentukan dari parameter prosedur BM pada saat pemanggilan. Terdapat pula parameter pluspos yang berfungsi sebagai nilai tambah untuk setiap posisi yang ditemukan. pluspos digunakan pada saat pencocokan string yang membutuhkan posisi akhir, tengah, maupun posisi tertentu dari sebuah karakter yang terdapat pada pattern terhadap teks.terdapat pula kriteria jumlah pencocokan, kriteria ini difungsikan sebagai parameter jumlah pencocokan yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika terdapat 10 kecocokan, maka pencocokan akan dihentikan ketika mencapai kecocokan ke-5, dimana 5 adalah 20

9 Pengembangan Algoritma Boyer Moore pada Translator Bahasa Pemrograman (Diana Effendi, Andri Kurnaedi) kriteria jumlah pencocokan. Sehingga menjadikan algoritma Boyer-Moore berjalan lebih optimal dan sesuai kebutuhan Translator. IV. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan yang dapat diambil setelah memaparkan pembahasanpembahasan yang telah disajikan pada bahasa sebelumnya antara lain: Penerapan sebuah pencocokan string dapat dilakukan dengan menggunakan bermacam-macam algoritma pencocokan string, salah satunya adalah algoritma Boyer-Moore.Pada umumnya, pencocokan standar akan mencocokan karakter per karakter, ketika ditemukan ketidakcocokan maka pattern akan digeser satu langkah ke arah selanjutnya. Namun tidak demikian pada algoritma Boyer-Moore. Algoritma Boyer Moore disinisebagai pusat pemecahan pernyataan bahasa program yang akanditerjemahkansebagai awal proses penerjemahan dan ketika dibutuhkannya sebuah proses pencocokan string. Saran yang dapat diberikan penulis untuk pembaca yang berkeinginan mengembangkan Translator ini adalah : Algoritma Boyer Moore yang dikembangkandapatdiimplementasikanpada translator antarbahasapemrogramanmisalnyadari PASCAL ke C denganmembakukanalgoritma translator, sehinggadapatdiberlakukannyaaturanpenerjemahandiseluruhsisibahasa. VI. Daftar Pustaka [1] Charras, Christian.,Lecroq, Thierry., Handbook of Exact String-Matching Algotithms. [2] Sommerville, Ian., Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak), Erlangga. Jakarta, [3] Thomas, H. Cormen, Charles E. Leiseson and Ronald L. Rivest, Algorithms. McGraw-Hill Book Company. North America, [4] TanggalAkses : 2 Februari [5] pdf/TanggalAkses: 6 Februari [6] TanggalAkses :3 Maret

PENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING

PENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING PENERAPAN STRING MATCHING DENGAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI FONT ITALIC UNTUK DETEKSI KATA ASING Rohmat Indra Borman 1), Agus Pratama 2) 1) Komputerisasi Akuntansi, STMIK Teknokrat 2) Teknik Informatika,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER-MOORE PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE

IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER-MOORE PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER-MOORE PADA PERMAINAN WORD SEARCH PUZZLE Steven Kristanto G 1 Antonius Rachmat C 2 R. Gunawan Santosa 3 stev_en12@yahoo.co.id anton@ti.ukdw.ac.id gunawan@ukdw.ac.id Abstract

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kamus Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata

Lebih terperinci

PENERAPAN STRING MATCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER-MOORE PADA TRANSLATOR BAHASA PASCAL KE C

PENERAPAN STRING MATCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER-MOORE PADA TRANSLATOR BAHASA PASCAL KE C bidang TEKNIK PENERAPAN STRING MATCHING MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER-MOORE PADA TRANSLATOR BAHASA PASCAL KE C DIANA EFFENDI, TONO HARTONO, ANDRI KURNAEDI Program Studi Sistem Informasi, FTIK Universitas

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA POSTING TWITTER TMC POLDA METRO JAYA UNTUK MELAPORKAN KONDISI LALULINTAS DAN RUTE JALAN KOTA JAKARTA

PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA POSTING TWITTER TMC POLDA METRO JAYA UNTUK MELAPORKAN KONDISI LALULINTAS DAN RUTE JALAN KOTA JAKARTA PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA POSTING TWITTER TMC POLDA METRO JAYA UNTUK MELAPORKAN KONDISI LALULINTAS DAN RUTE JALAN KOTA JAKARTA Rudi Setiawan Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Telematika,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karakter ASCII ASCII (American Standard Code for Information Interchange) merupakan suatu standar internasional dalam kode huruf dan simbol seperti Hex dan Unicode. Kode ASCII

Lebih terperinci

PENCOCOKAN DNA NR_ DAN DNA DI MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE

PENCOCOKAN DNA NR_ DAN DNA DI MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE PENCOCOKAN DNA NR_108049 DAN DNA DI203322 MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE Yulius Denny Prabowo 1 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer dan Ilmu Komunikasi, Kalbis Institute JL Pulomas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Aplikasi Berbasis Web Aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Secara umum, aplikasi adalah suatu proses dari cara

Lebih terperinci

Aplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion

Aplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion Aplikasi String Matching Pada Fitur Auto-Correct dan Word-Suggestion Johan - 13514206 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BOYER-MOORE, KNUTH- MORRIS-PRATT, DAN RABIN-KARP MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BOYER-MOORE, KNUTH- MORRIS-PRATT, DAN RABIN-KARP MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BOYER-MOORE, KNUTH- MORRIS-PRATT, DAN RABIN-KARP MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL Indra Saputra M. Arief Rahman Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang

Lebih terperinci

Aplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan

Aplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan Aplikasi String Matching pada Plugin SMS Blocker untuk Validasi Pesan Mario Tressa Juzar 13512016 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String

Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String Analisis Algoritma Knuth Morris Pratt dan Algoritma Boyer Moore dalam Proses Pencarian String Rama Aulia Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Boyer-Moore pada Aplikasi Kamus Kedokteran Berbasis Android

Implementasi Algoritma Boyer-Moore pada Aplikasi Kamus Kedokteran Berbasis Android Implementasi Algoritma Boyer-Moore pada Aplikasi Kamus Kedokteran Berbasis Android Kencana Wulan Argakusumah, Seng Hansun Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan pada saat ini semakin berkembang dengan pesat yang disertai dengan semakin banyaknya arus informasi dan ilmu pengetahuan ilmiah

Lebih terperinci

Pattern Matching dalam Aplikasi Pencarian Jodoh

Pattern Matching dalam Aplikasi Pencarian Jodoh Pattern Matching dalam Aplikasi Pencarian Jodoh Dini Lestari Tresnani - 13508096 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kamus Kamus menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) merupakan buku acuan yang memuat kata dan ungkapan, biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan dan makna,

Lebih terperinci

Penerapan Pencocokan String pada Aplikasi Kamusku Indonesia

Penerapan Pencocokan String pada Aplikasi Kamusku Indonesia Penerapan Pencocokan String pada Aplikasi Kamusku Indonesia Reno Rasyad - 13511045 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma Pencocokan String Algoritma pencocokan string merupakan komponen dasar dalam pengimplementasian berbagai perangkat lunak praktis yang sudah ada. String matching

Lebih terperinci

Penerapan Pencocokan String dalam Aplikasi Duolingo

Penerapan Pencocokan String dalam Aplikasi Duolingo Penerapan Pencocokan String dalam Aplikasi Duolingo Reno Rasyad 13511045 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. unik. Orang hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung

BAB II LANDASAN TEORI. unik. Orang hanya menemukan kata algorism yang berarti proses menghitung 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Algoritma 2.1.1. Sejarah Algoritma Ditinjau dari asal-usul katanya, kata Algoritma mempunyai sejarah yang unik. Orang hanya menemukan kata algorism yang berarti

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma Algoritma ditemukan oleh seorang ahli matematika dari Uzbekistan, yang bernama Abu Ja far Muhammad Ibnu Al-Kwarizmi (770-840). Dalam bukunya yang berjudul Al-Jabr

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Boyer Moore-Dynamic Programming untuk Layanan Auto-Complete dan Auto-Correct

Penerapan Algoritma Boyer Moore-Dynamic Programming untuk Layanan Auto-Complete dan Auto-Correct Penerapan Algoritma Boyer Moore-Dynamic Programming untuk Layanan Auto-Complete dan Auto-Correct Christabella Chiquita B. - 13509050 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore untuk Keamanan Komputer

Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore untuk Keamanan Komputer Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore untuk Keamanan Komputer Eric Cahya Lesmana 13508097 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada Era komputerisasi informasi telah berkembang dengan pesat.terdapat sistem operasi yang berkembang dengan sangat cepat di smartphone. Smartphone sebagai produk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Information Retrieval Information Retrieval atau sering disebut temu kembali infromasi adalah suatu sistem yang mampu melakukan penyimpanan, pencarian, dan pemeliharaan informasi.

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT, STRING MATCHING ON ORDERED ALPHABET, dan BOYER-MOORE dalam PENCARIAN UNTAI DNA

PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT, STRING MATCHING ON ORDERED ALPHABET, dan BOYER-MOORE dalam PENCARIAN UNTAI DNA PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT, STRING MATCHING ON ORDERED ALPHABET, dan BOYER-MOORE dalam PENCARIAN UNTAI DNA Tito Daniswara 3506097 Jurusan Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam ilmu kesehatan banyak terdapat istilah medis yang berasal dari bahasa Yunani atau Latin. Secara umum, istilah yang berkaitan dengan diagnosis dan operasi memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk utama penyimpanan data (Purwoko, 2006). 2006). Karena itu lah pencarian string merupakan salah satu hal yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. bentuk utama penyimpanan data (Purwoko, 2006). 2006). Karena itu lah pencarian string merupakan salah satu hal yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tidak dapat dipungkiri lagi teknologi telah berkembang sangat cepat pada zaman sekarang. Hampir semua manusia modern memanfaatkan teknologi untuk mempermudah

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA GAYO DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOYER-MOORE

PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA GAYO DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOYER-MOORE PERANCANGAN APLIKASI KAMUS BAHASA GAYO DENGAN MENGGUNAKAN METODE BOYER-MOORE Ramadhansyah (12110817) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No.338 Simpang Limun

Lebih terperinci

ANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP)

ANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP) ANALISIS STRING MATCHING PADA JUDUL SKRIPSI DENGAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS PRATT (KMP) Wistiani Astuti whistieruslank@gmail.com Teknik Informatika, Universitas Muslim Indonesia Abstrak Skripsi adalah suatu

Lebih terperinci

Perbandingan Penggunaan Algoritma BM dan Algoritma Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis

Perbandingan Penggunaan Algoritma BM dan Algoritma Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis Perbandingan Penggunaan BM dan Horspool pada Pencarian String dalam Bahasa Medis Evlyn Dwi Tambun / 13509084 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT DAN BOYER MOORE PADA APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA-KOREA BERBASIS ANDROID SKRIPSI

PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT DAN BOYER MOORE PADA APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA-KOREA BERBASIS ANDROID SKRIPSI PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT DAN BOYER MOORE PADA APLIKASI KAMUS BAHASA INDONESIA-KOREA BERBASIS ANDROID SKRIPSI VICI INDAH YANA 121401062 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER

Lebih terperinci

Kombinasi Algoritma Pattern Matching dan BFS-DFS pada aplikasi Music Discovery

Kombinasi Algoritma Pattern Matching dan BFS-DFS pada aplikasi Music Discovery Kombinasi Algoritma Pattern Matching dan BFS-DFS pada aplikasi Music Discovery Disusun Oleh : Levanji Prahyudy / 13513052 Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Kombinasi Algoritma

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT DAN BOYER MOORE PADA HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM DI B.A.S LPKIA

PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT DAN BOYER MOORE PADA HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM DI B.A.S LPKIA PERBANDINGAN ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT DAN BOYER MOORE PADA HUMAN RESOURCE INFORMATION SYSTEM DI B.A.S LPKIA Teguh Nurhadi Suharsono 1, Ega Bahari 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA Bandung

Lebih terperinci

Algoritma String Matching pada Mesin Pencarian

Algoritma String Matching pada Mesin Pencarian Algoritma String Matching pada Mesin Pencarian Harry Octavianus Purba 13514050 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Bandung, Indonesia 13514050@stei.itb.ac.id Proses

Lebih terperinci

Volume VI No 1, Juni 2017 pissn : eissn : X. Tersedia online di

Volume VI No 1, Juni 2017 pissn : eissn : X. Tersedia online di Volume VI No 1, Juni 2017 pissn : 2337 3601 eissn : 2549 015X Tersedia online di http://ejournal.stmik-time.ac.id Analisa Perbandingan Boyer Moore Dan Knuth Morris Pratt Dalam Pencarian Judul Buku Menerapkan

Lebih terperinci

Implementasi Semantic Search untuk Mesin Pencarian pada Ensiklopedia Masjid Bersejarah di Indonesia

Implementasi Semantic Search untuk Mesin Pencarian pada Ensiklopedia Masjid Bersejarah di Indonesia Implementasi Semantic Search untuk Mesin Pencarian pada Ensiklopedia Masjid Bersejarah di Indonesia A la Syauqi Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI TEXT EDITOR DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT

PERANCANGAN APLIKASI TEXT EDITOR DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT Jurnal Riset Komputer (JURIKOM), Vol. No., Agustus ISSN -X (Media Cetak) Hal : - PERANCANGAN APLIKASI TEXT EDITOR DENGAN MENERAPKAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT Firman Matondang, Nelly Astuti Hasibuan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kamus Kamus merupakan buku rujukan yang berisi penjelasan terkait dengan makna katakata. Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan makna

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Algoritma adalah logika, metode dan tahapan (urutan) sistematis yang digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan (Utami, 2005).Algoritma adalah urutan langkah-langkah

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN ALGORITMA BRUTE FORCE DAN BOYER MOORE DALAM PENCARIAN WORD SUGGESTION MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL

ANALISA PERBANDINGAN ALGORITMA BRUTE FORCE DAN BOYER MOORE DALAM PENCARIAN WORD SUGGESTION MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL ANALISA PERBANDINGAN ALGORITMA BRUTE FORCE DAN BOYER MOORE DALAM PENCARIAN WORD SUGGESTION MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN EKSPONENSIAL Andri Januardi (09115) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika

Lebih terperinci

APLIKASI PENERJEMAH KALIMAT BAHASA INDONESIA KE BAHASA SIMALUNGUN DENGAN ALGORITMA BERRY - RAVINDRAN

APLIKASI PENERJEMAH KALIMAT BAHASA INDONESIA KE BAHASA SIMALUNGUN DENGAN ALGORITMA BERRY - RAVINDRAN APLIKASI PENERJEMAH KALIMAT BAHASA INDONESIA KE BAHASA SIMALUNGUN DENGAN ALGORITMA BERRY - RAVINDRAN Saut Dohot Siregar 1*, Mawaddah Harahap 2, Yohana Marbun 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Pattern Matching untuk Mengidentifikasi Musik Monophonic

Penerapan Algoritma Pattern Matching untuk Mengidentifikasi Musik Monophonic Penerapan Algoritma Pattern Matching untuk Mengidentifikasi Musik Monophonic Fahziar Riesad Wutono (13512012) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkomunikasi satu sama lain merupakan salah satu sifat dasar manusia. Komunikasi berfungsi sebagai sarana untuk saling berinteraksi satu sama lain. Manusia terkadang

Lebih terperinci

Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String

Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String Studi Perbandingan Implementasi Algoritma Boyer-Moore, Turbo Boyer-Moore, dan Tuned Boyer-Moore dalam Pencarian String Vina Sagita, Maria Irmina Prasetiyowati Program Studi Teknik Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Algoritma 2.1.1. Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Analisa Sistem Analisis perangkat lunak dibutuhkan sebagai bahan acuan dalam membuat perangkat lunak chatbot. Hasil dari analisis tersebut dapat dikembangkan ke dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 String Matching 2.1.1 Pengertian String Matching String matching adalah pencarian sebuah pattern pada sebuah teks (Cormen, T.H. et al. 1994). String matching digunakan untuk menemukan

Lebih terperinci

INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM PADA PENCARIAN DOKUMEN DIGITAL PADA SMARTPHONE MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE

INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM PADA PENCARIAN DOKUMEN DIGITAL PADA SMARTPHONE MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE INFORMATION RETRIEVAL SYSTEM PADA PENCARIAN DOKUMEN DIGITAL PADA SMARTPHONE MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER MOORE Gilang Yulianta 1, Yudi Setiawan 2, Diyah Puspitaningrum 3 1,2,3 Program Studi Teknik Infomatika,

Lebih terperinci

Mencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching

Mencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching Mencari Pola dalam Gambar dengan Algoritma Pattern Matching Muhammad Farhan Majid (13514029) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI KEGIATAN P3K DENGAN ANIMASI 2D MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER-MOORE

RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI KEGIATAN P3K DENGAN ANIMASI 2D MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER-MOORE RANCANG BANGUN APLIKASI SIMULASI KEGIATAN P3K DENGAN ANIMASI 2D MENGGUNAKAN ALGORITMA BOYER-MOORE Khaerul Manaf 1), Ruqi Antika 2) Jurusan Sistem Informatika, Fakultas Teknik Universitas Sangga Buana Jl.PHH

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kecerdasan Buatan Kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem kecerdasan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Algoritma String Matching Algoritma string matching merupakan komponen dasar dalam pengimplementasian berbagai perangkat lunak praktis yang sudah ada. String matching digunakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Hadits Menurut pendapat muhaddihin muta akhirin, di antaranya dikemukakan oleh ibn Salah (w. 643 H/1245 M) dalam muqaddimah-nya. Hadits shahih adalah hadits yang bersambung

Lebih terperinci

Pencarian File Teks Berbasis Content dengan Pencocokan String Menggunakan Algoritma Brute force

Pencarian File Teks Berbasis Content dengan Pencocokan String Menggunakan Algoritma Brute force Scientific Journal of Informatics Vol. 3, No. 1, Mei 2016 p-issn 2407-7658 http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/sji e-issn 2460-0040 Pencarian File Teks Berbasis Content dengan Pencocokan String Menggunakan

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara

Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara Implementasi Algoritma Knuth Morris Pratt pada Alat Penerjemah Suara Bima Laksmana Pramudita (13511042) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Istilah algoritma (algorithm) berasal dari kata algoris dan ritmis, yang pertama kali diungkapkan oleh Abu Ja far Mohammed Ibn Musa al Khowarizmi (825 M) dalam buku

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma String Matching yang Digunakan dalam Pencarian pada Search Engine

Perbandingan Algoritma String Matching yang Digunakan dalam Pencarian pada Search Engine Perbandingan Algoritma String Matching yang Digunakan dalam Pencarian pada Search Engine Eldwin Christian / 13512002 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Aplikasi Pencarian Data Produk Herbal Menggunakan Algoritma Boyer-Moore

Aplikasi Pencarian Data Produk Herbal Menggunakan Algoritma Boyer-Moore ISSN: 0216-3284 945 Aplikasi Pencarian Data Produk Herbal Menggunakan Algoritma Boyer-Moore Linda Hasanah 1, Hugo Aprilianto 2 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan

Lebih terperinci

TECHNICAL REPORT PENGGUNAAN ALGORITMA PENCOCOKAN STRING BOYER-MOORE DALAM MENDETEKSI PENGAKSESAN SITUS INTERNET TERLARANG

TECHNICAL REPORT PENGGUNAAN ALGORITMA PENCOCOKAN STRING BOYER-MOORE DALAM MENDETEKSI PENGAKSESAN SITUS INTERNET TERLARANG TECHNICAL REPORT PENGGUNAAN ALGORITMA PENCOCOKAN STRING BOYER-MOORE DALAM MENDETEKSI PENGAKSESAN SITUS INTERNET TERLARANG Ario Yudo Husodo Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI BERBASI WEB

PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI BERBASI WEB PENERAPAN ALGORITMA BOYER MOORE PADA APLIKASI PENGAJUAN JUDUL SKRIPSI BERBASI WEB Guidio Leonaerde Ginting Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Algoritma Algoritma adalah urutan langkah-langkah penyelesaian masalah yang disusun secara matematis dan logis. Tanpa kita sadari, kebanyakan dari kegiatan yang kita lakukan setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang [1] [2] [3] [4] [5]

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang [1] [2] [3] [4] [5] BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Algoritma adalah prosedur komputasi yang terdefinisi dengan baik yang menggunakan beberapa nilai sebagai masukan dan menghasilkan beberapa nilai yang disebut keluaran.

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma BFS dan String Matching pada Tag Suggestions di Facebook

Aplikasi Algoritma BFS dan String Matching pada Tag Suggestions di Facebook Aplikasi Algoritma BFS dan String Matching pada Tag Suggestions di Facebook Catherine Pricilla 13514004 1 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT PADA APLIKASI PENERJEMAHAN BAHASA MANDAILING-INDONESIA

IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT PADA APLIKASI PENERJEMAHAN BAHASA MANDAILING-INDONESIA IMPLEMENTASI ALGORITMA KNUTH MORRIS PRATT PADA APLIKASI PENERJEMAHAN BAHASA MANDAILING-INDONESIA Rivalri Kristianto Hondro 1, Zumrotul Aqobah Hsb 2, Suginam 3, Ronda Deli Sianturi 4 1, 3, 4 Dosen Tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Era yang telah berkembang saat ini, banyak perkembangan perangkat lunak, adapun salah satu yang kita kenal adalah text editor. Seiring dengan perkembangan zaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keylogger merupakan tool atau berupa software yang biasa digunakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Keylogger merupakan tool atau berupa software yang biasa digunakan oleh BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Keylogger merupakan tool atau berupa software yang biasa digunakan oleh pihak tertentu untuk merekam segala aktifitas yang terjadi pada komputer ataupun laptop yang

Lebih terperinci

KLOROFIL Vol. 1 No. 2, 2018: ISSN DESAIN APLIKASI PENCOCOKAN STRING PADA KAMUS ISTILAH SEL (BIOLOGI) MENGGUNAKAN METODE BOYER MOORE

KLOROFIL Vol. 1 No. 2, 2018: ISSN DESAIN APLIKASI PENCOCOKAN STRING PADA KAMUS ISTILAH SEL (BIOLOGI) MENGGUNAKAN METODE BOYER MOORE ISSN 2598-6015 DESAIN APLIKASI PENCOCOKAN STRING PADA KAMUS ISTILAH SEL (BIOLOGI) MENGGUNAKAN METODE BOYER MOORE TRIASE Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara *Corresponding

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Pencocokan string merupakan masalah mendasar yang terjadi dalam berbagai aplikasi praktis. (Mitani & Ino, 2016).Pencocokan string adalah proses menemukan jumlah kejadian

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Metode Brute Force untuk Pencarian String pada Website PCR

Perancangan dan Implementasi Metode Brute Force untuk Pencarian String pada Website PCR 44 Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Vol.1, No.1, April 2013, 44-53 Perancangan dan Implementasi Metode Brute Force untuk Pencarian String pada Website PCR Nisa Hidayani 1, Juni Nurma Sari 2, Rahmat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma Optimal Mismatch ini mencari data secara berurut pada tiap

BAB 2 LANDASAN TEORI. Algoritma Optimal Mismatch ini mencari data secara berurut pada tiap BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Algoritma Optimal Mismatch Algoritma Optimal Mismatch ini mencari data secara berurut pada tiap karakter dalam teks sehingga pencarian seperti ini disebut pencarian sekuensial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan dunia IT (Information Technology) dengan hadirnya mesin pencarian (Search Engine) di dalam sistem komputer yang merupakan salah satu fasilitas internet

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore dan Knuth-Morris-Pratt (KMP) dalam Pencocokkan DNA

Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore dan Knuth-Morris-Pratt (KMP) dalam Pencocokkan DNA Penerapan Algoritma Pencocokan String Boyer-Moore dan Knuth-Morris-Pratt (KMP) dalam Pencocokkan DNA Khaidzir Muhammad Shahih 1351268 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesan SMS dapat dijadikan sebagai barang bukti digital dalam kasus tindak kejahatan. Di Indonesia sendiri barang bukti digital dalam pengungkapan tindak kejahatan

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Pencocokan String pada Mesin Pencari Berita

Aplikasi Algoritma Pencocokan String pada Mesin Pencari Berita Aplikasi Pencocokan String pada Mesin Pencari Berita Patrick Nugroho Hadiwinoto / 13515040 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN

II. DASAR TEORI I. PENDAHULUAN Pencocokan Poligon Menggunakan Algoritma Pencocokan String Wiwit Rifa i 13513073 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Penggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf

Penggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf Penggunaan String Matching Dalam Mencari Kata Dalam Permainan Mencari Kata Dari Sebuah Matriks Huruf Luthfi Kurniawan 13514102 1 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA BRUTE FORCE DALAM PENCARIAN DATA KATALOG BUKU PERPUSTAKAAN

IMPLEMENTASI ALGORITMA BRUTE FORCE DALAM PENCARIAN DATA KATALOG BUKU PERPUSTAKAAN IMPLEMENTASI ALGORITMA BRUTE FORCE DALAM PENCARIAN DATA KATALOG BUKU PERPUSTAKAAN Mesran Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No.338 Simpang Limun Medan

Lebih terperinci

Implementasi Algoritma KMP dan Boyer-Moore dalam Aplikasi Search Engine Sederhana

Implementasi Algoritma KMP dan Boyer-Moore dalam Aplikasi Search Engine Sederhana Implementasi Algoritma KMP dan Boyer-Moore dalam Aplikasi Search Engine Sederhana Moch. Yusup Soleh/13507051 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Pencocokan String dengan Algoritma Reverse Colussi

Pencocokan String dengan Algoritma Reverse Colussi encocokan String dengan Algoritma Reverse Colussi Didik Haryadi - 13509601 1 rogram Studi eknik Informatika Sekolah eknik Elektro dan Informatika Institut eknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132,

Lebih terperinci

Perbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String

Perbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String Perbandingan dan Pengujian Beberapa Algoritma Pencocokan String Hary Fernando Program Studi Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jln. Ganesha No.10 Bandung, e-mail: hary@hary.web.id ABSTRAK Pencocokan

Lebih terperinci

String Matching Dalam Permainan The Hunt for Gollum

String Matching Dalam Permainan The Hunt for Gollum String Matching Dalam Permainan The Hunt for Gollum Ligar Mugi Syahid (10111053) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

Penerapan Algoritma String Matching dalam Intelligent Personal Assistant Siri

Penerapan Algoritma String Matching dalam Intelligent Personal Assistant Siri Penerapan lgoritma String Matching dalam Intelligent Personal ssistant Siri dya Naufal Fikri - 13515130 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi andung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber pertama dan utama yang banyak memuat ajaran-ajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sumber pertama dan utama yang banyak memuat ajaran-ajaran yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Al-qur an dan hadits sebagai sumber pedoman hidup, sumber hukum dan ajaran dalam islam antara satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Al qur an sebagai sumber

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma String Matching dan Regex untuk Validasi Formulir

Aplikasi Algoritma String Matching dan Regex untuk Validasi Formulir Aplikasi Algoritma String Matching dan Regex untuk Validasi Formulir Edmund Ophie - 13512095 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha

Lebih terperinci

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.1 (2016), hal ISSN : x

Jurnal Coding, Sistem Komputer Untan Volume 04, No.1 (2016), hal ISSN : x APLIKASI PENDETEKSI PLAGIAT TERHADAP KARYA TULIS BERBASIS WEB MENGGUNAKAN NATURAL LANGUAGE PROCESSING DAN ALGORITMA KNUTH-MORRIS-PRATT [1] Rio Alamanda, [2] Cucu Suhery, [3] Yulrio Brianorman [1][2][3]

Lebih terperinci

Aplikasi Algoritma Pencocokan String dan Algoritma Runut Balik dalam Konversi Romaji ke Hangul

Aplikasi Algoritma Pencocokan String dan Algoritma Runut Balik dalam Konversi Romaji ke Hangul Aplikasi Algoritma Pencocokan String dan Algoritma Runut Balik dalam Konversi Romaji ke Hangul Denita Hanna Widiastuti - 13514008 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi telekomunikasi memiliki peranan penting bagi pembangunan Nasional, karena telekomunikasi dapat menyalurkan dan menyediakan informasi secara cepat bagi manusia

Lebih terperinci

Variasi-Variasi Algoritma Boyer-Moore dan perbandingannya dalam pencarian String

Variasi-Variasi Algoritma Boyer-Moore dan perbandingannya dalam pencarian String Variasi-Variasi Algoritma Boyer-Moore dan perbandingannya dalam pencarian String Flora Monica Mirabella 13510094 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

Pendeteksian Plagiarisme Musik dengan Algoritma Boyer- Moore

Pendeteksian Plagiarisme Musik dengan Algoritma Boyer- Moore Pendeteksian Plagiarisme Musik dengan Algoritma Boyer- Moore Nicholas Rio - 13510024 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

Penerapan String Matching pada Fitur Auto Correct dan Fitur Auto Text di Smart Phones

Penerapan String Matching pada Fitur Auto Correct dan Fitur Auto Text di Smart Phones Penerapan String Matching pada Fitur Auto Correct dan Fitur Auto Text di Smart Phones Fandi Pradhana/13510049 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada perpustakaan sekolah, katalog perpustakaan masih berupa katalog fisik dari kertas karton. Katalog diurutkan berdasarkan klasifikasi katalog

Lebih terperinci

Aplikasi String Matching dalam Analisis Cap Bibir

Aplikasi String Matching dalam Analisis Cap Bibir Aplikasi String Matching dalam Analisis Cap Bibir Khoirunnisa Afifah (13512077) Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER MOORE DAN METODE N-GRAM UNTUK APLIKASI AUTOCOMPLETE DAN AUTOCORRECT

IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER MOORE DAN METODE N-GRAM UNTUK APLIKASI AUTOCOMPLETE DAN AUTOCORRECT IMPLEMENTASI ALGORITMA BOYER MOORE DAN METODE N-GRAM UNTUK APLIKASI AUTOCOMPLETE DAN AUTOCORRECT TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Studi Strata Satu (S1) Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Verifikasi Mata Kuliah Dengan Parsing Data Text Transkrip Siakad Pada Jurusan Ilmu Komputer

Pengembangan Sistem Verifikasi Mata Kuliah Dengan Parsing Data Text Transkrip Siakad Pada Jurusan Ilmu Komputer Pengembangan Sistem Verifikasi Mata Kuliah Dengan Parsing Data Text Transkrip Siakad Pada Jurusan Ilmu Komputer 1 Astria Hijriani, 2 Dwi Sakethi, 3 Rian Pandu 1 Jurusan Ilmu Komputer FMIPA Unila 2 Jurusan

Lebih terperinci

SKRIPSI TEUKU IGHFAR HAJAR

SKRIPSI TEUKU IGHFAR HAJAR IMPLEMENTASI ALGORITMA LEVENSHTEIN DISTANCE DAN BOYER MOORE UNTUK FITUR AUTOCOMPLETE DAN AUTOCORRECT PADA APLIKASI KATALOG PERPUSTAKAAN DAERAH ACEH TIMUR SKRIPSI TEUKU IGHFAR HAJAR 131421063 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

DATA SCIENCE Journal of Computing and Applied Informatics

DATA SCIENCE Journal of Computing and Applied Informatics Journal of Computing and Applied Informatics (JoCAI) Vol. 01, No. 1, 2017 39 45 DATA SCIENCE Journal of Computing and Applied Informatics Implementation and Comparison of Berry-Ravindran and Zhu-Takaoka

Lebih terperinci

Pencarian Potongan Gambar Menggunakan Algoritma Boyer Moore

Pencarian Potongan Gambar Menggunakan Algoritma Boyer Moore Pencarian Potongan Gambar Menggunakan Algoritma Boyer Moore Andrian Octavianus-13512602 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10

Lebih terperinci

EFISIENSI PENGGUNAAN ALGORITMA BOYER MOORE UNTUK PREDIKSI PERILAKU ORANG MELALUI INTERAKSI DI TWITTER

EFISIENSI PENGGUNAAN ALGORITMA BOYER MOORE UNTUK PREDIKSI PERILAKU ORANG MELALUI INTERAKSI DI TWITTER EFISIENSI PENGGUNAAN ALGORITMA BOYER MOORE UNTUK PREDIKSI PERILAKU ORANG MELALUI INTERAKSI DI TWITTER Mukh Noorfaik 1, Sendi Novianto 2 Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika S1 1,Dosen Pembimbing Jurusan

Lebih terperinci