EVALUASI TINGKAT PARTISIPASI STAKEHOLDERS DALAM KEGIATAN PRIMA TANI DI DESA KAMBATA TANA KABUPATEN SUMBA TIMUR
|
|
- Johan Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 EVALUASI TINGKAT PARTISIPASI STAKEHOLDERS DALAM KEGIATAN PRIMA TANI DI DESA KAMBATA TANA KABUPATEN SUMBA TIMUR Lukas K. Gega dan Ignas K. Lidjang Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTT ABSTRAK Proram Prima Tani di NTT dilaksanakan pertama kali di desa Kambata Tana, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur sejak tahun 2005 sehingga saat ini telah berjalan selama tiga tahun. Sesuai konsep,prima Tani dilaksanakan dengan strategi B-O-T (Biuld Operate Transfer) dimana pada awal pelaksanaan Badan Litbang Pertanian lebih banyak mengambil peran, selama pelaksanaan diharapkan berbagai pemangku kepentingan berpartisipasi aktif dan berkontribusi nyata sehingga pada suatu saat mengambil alih kegiatan untuk dikembangkan lebih lanjut. Pengamalan di kabuapten Sumba Timur menunjukkan bahwa pada tahun I praktis BPTP masih bekerja sendiri walaupun sudah ada koordinasi dengan berbagai institusi Pemda melalui Bappeda. Pada tahun ke II beberapa institusi Pemda sudah berpartisipasi aktif dalam bentuk koordinasi program dan pendanaan. Bappeda telah mengalokasi dana pemberdayaan sebesar Rp yang telah dimanfaatkan untuk mebeli 20 ekor sapi, Dinas Perikanan mengalokasi kegiatan budidaya ikan air tawar sebanyak 10 keramba, KIPP mendampingi dan menyediakan pelatih untuk berbagai program pelatihan serta pembenahan organisasi kelompok Tani, Dinas Peternakan telah memfasilitasi kredit penggemukan sapi dari Bank NTT, Dinas Koperasi aktif mempersiapkan kelembagaan simpan pinjam, Dinas Pertanian Tanaman Pangan/Hortikultura memberikan bantuan pompa dan membeli benih jagung unggul petani untuk dibagikan lagi kepada petani lain di desa Kambata Tana, Badan Bimas Ketahanan Pangan menjadikan lokasi Prima Tani sebagai lokasi pelaksanaan hari Pangan Sedunia tingkat propinsi, Kontak Tani Nelayan Andalan memberikan bantuan pompa air, Tim Penggerak PKK kabupaten memberikan bantuan alat pemarut dan pemeras kelapa serta membeli produk pangan olahan wanita tani, Kimprasil mengerjakan jalan sepanjang 1,5 km serta memberikan bantuan pipa, PT. Agro Industri membeli 1,5 ton benih jagung seharga Rp dan petani sendiri dalam bentuk sapi untuk digemukkan. Pada tahun 2007, tingkat partisipasi stakeholders semakin meningkat baik dalam hal peningkatan kapasitas kegiatan dan alokasi anggaran juga ada penambahan jumlah yakni Dinas Perkebunan untuk pengembangan kelapa dalam dan tersedia/ disediakan dana pendamping kegiatan CIRAD sebesar Rp 920 juta. Partisipasi stakeholders pengusaha masih belum nyata dan juga semua petani dalam desa belum berpartisipasi nyata. Dalam rangka itu maka pada tahun ini akan dilakukan temu khusus dengan para pengusaha dan penguatan jaringan kelembagaan. Kata kunci: rintisan, partisipasi, alih kelola, Prima Tani. PENDAHULUAN Latar Belakang. Prima Tani adalah implementasi dari paradigma baru penelitian pertanian untuk menunjang pembangunan (research for development) menggantikan paradigma lama penelitian untuk menghasilkan teknologi (research for research) yang telah dinilai kurang sesuai lagi dengan kebutuhan pengguna. Tujuan utama Prima Tani adalah mempercepat waktu, meningkatkan kadar dan memperluas prevelensi adopsi teknologi inovatif yang dihasilkan Badan Litbang Pertanian serta untuk memperoleh umpan-balik dari pengguna sebagai wujud esensial dari penelitian dan pengembangan yang berorientasi kepada kebutuhan pengguna (Badan Litbang, 2006) Dimensi pokok dari Prima Tani adalah: (1) modus diseminasi: memfasilitasi penumbuhan dan pembinaan percontohan sistem dan usaha agribisnis berbasis pengetahuan dan teknologi inovatif, memfasilitasi dan meningkatkan kemampuan masyarakat serta pemerintah setempat untuk melanjutkan pengembangannya secara mandiri, dan (2) sebagai laboratorium lapang penelitian dan pengembangan: melakukan kaji terap, melakukan penelitian untuk pengembangan dan melakukan analisis preferensi serta perilaku konsumen (Badan Litbang Deptan, 2006)
2 Prima Tani sebagai salah satu model pengembangan berbasis inovasi teknologi dan inovasi kelembagaan harus dilaksanakan secara partisipatif, melibatkan berbagai unit kerja lingkup Badan Litbang dari pusat sampai daerah serta berbagai stakeholders terkait, terutama pemerintah daerah dan petani. Stakeholders lain yang diharapkan berpartisipasi adalah lembaga keuangan bank dan non bak, lembaga swadaya masyarakat, perusahaan swasta, BUMN/BUMD dan perorangan (Badan Litbang Pertanian, 2006). Tujuan Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui: (1) jumlah dan asal para pihak yang telah terlibat dalam kegiatan Prima Tani di desa Kambata Tana, (2) proses, bentuk dan intensitas keterlibatan masing-masing, dan (3) prospek keterlibat secara berlanjut pasca pembinaan oleh Badan Litbang. Luaran Luarannya adalah informasi mengenai: (1) perkembangan jumlah dan asal para pihak yang telah terlibat dalam kegiatan Prima Tani di desa Kamabata Tana sejak tahun , (2) proses, jenis dan bentuk kontribusi keterlibatan masing-masing, dan (3) komitmen dan rencana tindak-lanjut yang telah dan akan dilaksanakan pasca pembinaan oleh Badan Litbang. Manfaat Manfaat dari informasi yang diperoleh adalah sebagai dasar untuk: (1) menilai tingkat pemahaman stakeholders atas konsep, pendekatan, strategi, pelaksanaan dan manfaat Prima Tani bagi masyaralkat dan daerah, (2) mengevaluasi kadar komitmen para stakeholders atas program Prima Tani, dan (3) memperkirakan prospek keberlanjutan pasca pembinaan oleh Badan Litbang. METODOLOGI Waktu Pelaksanaan Analisis dan evaluasi partisipasi stakeholders dalam kegiatan Prima Tani di desa Kambata Tana dilaksanakan sejak tahun 2005 sampai menjelang akhir 2007 dan akan terus dilakukan sampai tahun terakhir (2009). Metoda Pengumpulan Data Metoda yang digunakan adalah menghimpun data dari berbagai kegiatan, berupa: (1) catatan kegiatan petugas (Farm Recoord Keeping), (2) hasil rapat koordinasi, (3) hasil Monev internal, (4) hasil Monev Pusat, (5) pengamatan lapang, (6) catatan kegiatan kelompok, (7) display di klinik agribisnis, dan (8) sumber-sumber lain yang relevan. Metoda Analisis Data Data yang terkumpul dianalisis menggunakan metoda deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif, hasilnya ditampilkan dalam bentuk narasi dan tabular. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Stakeholders Perencanaan yang baik (Rice and Millar, 2007) harus didahui oleh analisis stakeholders: siapa yang akan terlibat, apa kontribusi yang diharapkan, mengapa harus terlibat/dilibatkan, berapa lama hrus terlibat, pada fase mana setiap stakeholder harus berfungsi optimal dan bagaimana cara melibatkannya. Sesuai panduan pelaksanaan Prima Tani, hasil PRA, hasil sosialisasi dan core bisnis serta kegiatan penunjang yang akan dilaksanakan di desa Kambata Tana, stakeholders yang diharapkan berpartisipasi aktif adalah seperti yang tersaji pada Tabel 1. Tabel 1. Stakeholders dan kontribusi yang diharapkan dalam Prima Tani desa Kambata Tana,
3 No Stakeholders Kontribusi yang Intensitas/Tahun diharapkan Gubernur Keputusan Politik Bupati/Wakil Bupati Keputusan Politik DPRD II Sumba Timur Keputusan Politik Asisten II/Bappeda Koordinasi program Dinas Peternakan Kegiatan dan dana Dinas Pertanian TPH Kegiatan dan dana Dinas Koperasi dan UKM Kegiatan dan dana Dinas Perdagangan & Kegiatan dan dana Perindustrian 9. Dinas Perkebunan Kegiatan dan dana Dinas Kelautan dan Kegiatan dan dana Perikanan 11. Dinas Kimpraswil Kegiatan dan dana Badan Bimas & Ketahanan Kegiatan dan dana Pangan 13. Kantor Informasi & Kegiatan dan dana Penyuluhan Pertanian (KIPP) 14. Balai Penyuluhan Pertanian Kegiatan dan tenaga Camat Koordinasi Kepala Desa Koordinasi/motivasi Kelompok Tani Perencana/Pelaksana Kontak Tani dan Nelayan Dampingan Andalan 19. LSM Dampingan Asosiasi Komoditas Pasar/Kemitraan Pengusaha Pasar/Kemitraan Lembaga Finansial (Bank) Modal/kredit Badan Litbang Penyelia, pemandu dan Monev 24. Balit Nasional Teknologi unggulan BPTP Dampingan/teknologi Keterangan: tanda (+) menunjukkan proporsi kontribusi dalam rentang waktu lima tahun Keputusan politik yang diharapkan dari Gubernur dan Bupati/Walikota sesuai panduan prima Tani (Badan Litbang, 2006) adalah Surat Keputusan tentang organisasi dan uraian tugas tim pelaksana Prima Tani tingkat Propinsi (karena Prima Tani di NTT dilaksanakan pada beberapa kabupaten) dan Kabupaten/Kota. Sampai saat ini, baik Gubernur NTT maupun Bupati Sumba Timur telah mengeluarkan SK dimaksud. Dalam tataran pelaksanaan, keputusan politik seorang Gubernur atau Bupati/Walikota adalah kemauan untuk mengalokasi kegoatan dan dana (melalui Badan/Dinas/kantor) di lokasi Prima Tani. Sampai dengan 2007, Bupati/Wakil Bupati Sumba Timur cukup tanggap dalam mengalokasi kegiatan dan dana tetapi pada tingkat propinsi belum ada kontribusi kegiatan dan dana. Keputusan politik yang diharapkan dari DPRD II Sumba Timur adalah alokasi dan pengesahan anggaran dari Badan/Dinas/Kantor untuk kegiatan di lokasi Prima Tani. Dalam pelaksanaannya, DPRD II Sumba Timur cukup responsif dan mendukung adanya alokasi dana dan selama kegiatan sudah tiga kali mengunjungi lokasi oleh Wakil Ketua DPRD II sebanyak dua kali dan Komisi B sebanyak satu kali. Bentuk dan Intensitas Partisipasi Bentuk dan intensitas partisipasi masing-masing stakeholders yang telah direncanakan, tersaji pada Tabel 2 dan 3. Tabel 2. Perkembangan jenis kontribusi dan jumlah dana dari setiap stakeholders non Litbang (riil s/d pertengahan tahun 2007). No Stakeholders Kontribusi Kegiatan/Program Dana/Kredit Bahan/Alat Tenaga (Rp)
4 1. Bappeda Koordinasi dan dana + 1 Milyar * 2. Dinas Peternakan Fasilitasi kredit Dinas Pertanian Kegiatan dan dana - Benih jagung - TPH untuk 35 ha; pompa air 3 buah 4. Dinas Koperasi dan UKM Kegiatan pelatihan pengurus klinik 1) orang 5. Dinas Perdagangan & Perindustrian 6. Dinas Perkebunan 7. Dinas Kelautan dan Perikanan Fasilitas kemitraan dan pemasaran Kegiatan - Kelapa dalam, 5 ha Kegiatan - Keramba air tawar 10 buah 8. Dinas Kimpraswil Kegiatan - Mengaspal jalan 1,5 km 9. Badan Bimas & Kegiatan - Material pameran Ketahanan Hari Pangan Pangan Sedunia Tk 10. Kantor Informasi & Penyuluhan Pertanian (KIPP) 11. Balai Penyuluhan Pertanian Kegiatan pelatihan 2) dan PPL Kegiatan pelatihan 2) dan PPL - 1 orang Propinsi, orang orang - 16 Tani, 12. Camat Koordinasi Kepala Desa Koordinasi - 3 unit pompa Kelompok Tani Rencana dan pelaksanaan Kelompok 669 kegiatan 3) 1 Gapoktan, 1 anggota klinik 15. Kontak Tani dan Dampingan - 1 unit pompa air - Nelayan Andalan 16. LSM Dampingan Asosiasi Pasar/kemitraan Komoditas 18. Pengusaha Pasar/kemitraan - Membeli 1,5 ton jagung Lembaga keuangan/bank NTT 20. Tim PKK Kab. Sumtim Kredit pengadaan sapi petani kreditor Alat parut/pemeras - kelapa Bantuan alat/belanja Sumber: Marawali et al, 2006; Gega, 2007; Lidjang et al, 2007 dan Tim Teknis Badan Litbang, Keterangan: 1) Pelatihan koperasi: pembukuan, petugas klinik dan mempersiapkan terbentuknya Koperasi Tani sebagai jelmaan Klinik 2) Pelatihan teknologi mendampingi peneliti/penyuluh BPTP dan dampingan rutin sehari-hari. 3) Rencana yang telah berjalan: penggemukan sapi sistim kandang kelompok (60 ekor), pengolahan kompos (20 ton), perbenihan jagung (13,5 ha), pengolahan hasil (kripik jagung, anggur pisang, VCO, minak kelapa murni, tenun ikat, usaha sayur di mondu, klinik dan pembentukan kelompok tani/gabungan kelompok tani. 4) Dana 1 milyar disediakan oleh Pemda pada TA sebagai pendamping dana CIRAD untuk pembuatan bendungan, masih ditangguhkan karena dana dari CIRAD belum jelas. - -
5 Terlihat pada Tabel di atas bahwa kontribusi sebagian besar stakeholders sudah memadai walaupun masih ada yang belum berkontribusi nyata seperti LSM dan asosiasi komoditas. Pada Tabel 3. secara khusus ditampilkan kinerja partisipasi berbagai institusi lingkup Litbang sendiri. Sesuai kegiatan yang ada, hampir semua unit kerja lingkup Badan Litbang sudah berkontribusi kecuali dari Balitsa (Balai Penelitian Sayur/buah).
6 Tabel 3. Kinerja stakeholders lingkup Badan Litbang yang sudah berpartisipasi No Unit Kerja Tugas Pelaksanaan Keterangan 1. Badan Litbang (Tim Monev Rutin melaksanakan Optimal Teknis) Monev, 2 kali setahun 2. BB P2TP PRA dan Monev PRA sudah Optimal dilaksana-kan, Monev disatukan dengan Monev Tim Teknis 3. BB SDLP Bogor Pemetaan lokasi Sudah dilaksanakan Optimal 4. Puslitbang-Nak Bogor Koordinator Jatim dan NTT, Penyelia Teknologi, Posko Pemandu pada awal kegiatan Menunjuk 1 peneliti senior di BPTP NTT sebagai LO, sudah mendistribusikan pemandu 5. Balit Serialia Maros Benih jagung Menyediakan benih unggul bermutu 6. Balitklimat/CIRAD Teknologi pengelolaan Penelitian pola tanam air dan dan sistem pengairan analisis iklim + bendungan 7. Balitsa Lembang Benih sayur Tidak pernah mengirim 8. Balitkabi Malang Benih ubi-ubian Benih ubi jalar unggul dan kacangkacangan 9. BB Mektan Serpong Teknologi Pasca Alat pencacah Panen dan Air limbah, tidak cocok 10. Loka Sapi Potong Grati Teknologi Pakan/ Baru tahap survey Pakan Olahan potensi pakan lokal Sumber: Gega et al, 2007 Optimal tetapi pemadu tidak sesuai dengan core bisnis (dari BB Alsintan) Optimal Penelitian berjalan, dana bendungan belum jelas, Pemda memending dana pendamping Tidak optimal Belum optimal Belum optimal Belum optimal ANALISIS PERMASALAHAN Pelaksanaan Prima Tani di desa Kambata Tana sudah berjalan tiga tahun dan secara umum kontribusi stakeholders belum sesuai harapan. Beberapa permasalahan yang terjadi, adalah: 1. Sebagai konsep dan pendekatan yang baru, para stakeholders terutama lingkup Pemda masih pada posisi melihat: apa unsur kebaruannya, apa bedanya dengan program yang sudah ada dan apa dampak investasi di desa itu bagi daerah sekitar terutama bagi Rencana Tata Ruang Wilayah yang sudah ada? 2. Masih nihilnya partisipasi LSM karena dalam berbagai acara sosialisasi mereka belum terlibat sementara asosiasi komoditas (misalnya PEPEHANI) karena proses penggemukan sapi baru berjalan. 3. Kelembagaan petani memang sudah terbentuk termasuk Klinik Agribisnis tetapi kemampuan SDM setempat untuk menggerakkan dan mengoptimalkan fungsi lembaga-lembaga tersebut masih rendah. 4. Bahan baku untuk pengol;ahan hasil masih terbatas sehingga dalam dua tahun ini masih berfokus pada sub sistem produksi. Memang sudah ada demonstrasi pengolahan bahan makanan tetapi terkendala oleh pemasaran.
7 IMPLIKASI KEBIJAKAN Berdasarkan kinerja partisipasi dan permasalahan yang ada dan mengingat masa dampingan tinggal dua tahun, maka beberapa langkah perlu ditempuh: 1. Perhatian terhadap core bisnis harus menjadi prioritas: peningkatan jumlah sapi yang digemukkan, selain penggemukan perlu juga dilakukan pembibitan, melengkapi teknologi unggulan yang diperlukan (pakan, pengolahan pakan, pengolahan kompos dan bio gas). 2. Sudah harus dilakukan negosiasi dengan Pemda bagaimana cara mereplikasikan keberhasilankeberhasilan yang telah dicapai di desa Kambata Tana, minimal ke beberapa desa sekitar, termasuk pendanaannya. 3. Di dalam negosiasi tersebut sudah harus tercapai kesamaan visi tentang posisi desa Kambata Tana dalam konteks ruang dan dinamika usaha agribisnis, kaitannya dengan wilayah-wilayah lain. Apakah Kambata Tana sebagai titik ungkit pengembangan atau terminal agribisnis? 4. Kelembagaan AIP perlu dimantapkan dan jaringan kemitraan harus diperluas. Perlu acara-acara temu usaha sesering mungkin dibawah fasilitasi Disperindag, BKPMD dan Dinas Koperasi UKM. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Ragam stakeholders yang direncanakan telah mengetahui kegiatan Prima Tani dan sebagian besar telah berpartisipasi. 2. Bentuk partisipasi beragam, dalam bentuk: introduksi program, penyertaan dana, bantuan tenaga dan bantuan bahan/alat. 3. Stakeholder utama sesuai core bisnis belum berkontribusi optimal, sebaliknya ada stakeholder yang tidak direncanakan tetapi telah berkontribusi (misalnya PKK kabupaten Sumba Timur). 4. Stakeholder lingkup Badan Litbang umumnya sudah berpartisipasi walaupun intensitasnya berbedabeda. Saran 1. Dalam dua tahun sisa, peran semua stakeholders harus dioptimalkan. 2. Fokus kegiatan diarahkan pada pemantapan komponen kelembagaan AIP 3. Stakeholders yang terkait dengan pemasaran, permodalan dan penyediaan jasa harus dijaring melalui berbagai acara temu usaha dan dilibatkan dalam kegiatan selama kurun waktu dua tahun ke depan. 4. Koordinasi dengan Pemda harus semakin intensif terutama dalam rangka alih kelola (take over), pendanaan dan replikasi program. DAFTAR PUSTAKA Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pedoman Umum Pelaksanaan Prima Tani. Gega K. Lukas, Program dan Pelaksanaan Prima Tani di Desa Kambata Tana, Materi Sosialisasi Prima Tani di Tingkat Propinsi di Kupang, Gega K. Lukas, H. H. Marawali, E.Y. Hosang, A. Ila, Ignas K. Lidjang, Laporan Hasil Kegiatan Lidjang, I.K., Lukas K. Gega dan A. Ila, Laporan Kemajuan dan Telaah Kepada Bupati Sumba Timur. Marawali, H.H., Lukas K. Gega, E. Y. Hosang, A. Ila, O.T.Lailogo, Laporan Hasil Kegiatan 2005.
8 Tim Teknis Badan Litbang, Hasil Monev dan Penilaian Keberhasilan Prima Tani di desa Kambata Tana, Sumba Timur.
13 diantaranya merupakan kelompok tani padi sawah, sisanya yakni 4 kelompok tani kakao, 5 kelompok tani
Kegiatan Prima Tani Kabupaten Donggala dilaksanakan di Desa Tonggolobibi, Kecamatan Sojol. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan memperhatikan saran dan masukan pemerintah Kabupaten Donggala
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL OPERASIONAL PERCEPATAN PEMASYARAKATAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN MELALUI PROGRAM PRIMATANI.
LAPORAN AKHIR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN MODEL OPERASIONAL PERCEPATAN PEMASYARAKATAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN MELALUI PROGRAM PRIMATANI Oleh : Pantjar Simatupang Achmad Djauhari Saeful Bachrein Syahyuti
Lebih terperinciKONSEP, STRATEGI DAN PERSIAPAN ALIH-KELOLA (TAKE OVER) KEGIATAN PRIMA TANI DI KABUAPTEN SUMBA TIMUR
KONSEP, STRATEGI DAN PERSIAPAN ALIH-KELOLA (TAKE OVER) KEGIATAN PRIMA TANI DI KABUAPTEN SUMBA TIMUR Ignas K. Lidjang Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur ABSTRAK Kegiatan Prima Tani
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2010 AKSELERASI SISTEM INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL DAN ALSINTAN DALAM RANGKA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2010 AKSELERASI SISTEM INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL DAN ALSINTAN DALAM RANGKA MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN Oleh : Reni Kustiari, Handewi P. Saliem Sahat Pasaribu Bambang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada umumnya mata pencaharian penduduk Indonesia bergerak pada sektor
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada umumnya mata pencaharian penduduk Indonesia bergerak pada sektor pertanian, sektor ini meliputi aktifitas pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan.
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 99/M-IND/PER/8/2010 TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciLingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :
PROJECT DIGEST NAMA CLUSTER : Ternak Sapi JUDUL KEGIATAN : DISEMINASI INOVASI TEKNOLOGI pembibitan menghasilkan sapi bakalan super (bobot lahir > 12 kg DI LOKASI PRIMA TANI KABUPATEN TTU PENANGGUNG JAWAB
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2002 TENTANG PEDOMAN PROGRAM INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN (INBUDKAN) DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : bahwa
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita
PENGEMBANGAN KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (KRPL) Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian Km. 6,5 Bengkulu 38119 PENDAHULUAN Hingga saat ini, upaya mewujudkan ketahanan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN
RENCANA STRATEGIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2010 2014 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN
Lebih terperinciPROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KEDELAI Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinciCARA MEMBUDIDAYAKAN TANAMAN KAKAO
CARA MEMBUDIDAYAKAN TANAMAN KAKAO BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN NAD 2009 KATA PENGANTAR Sejalan
Lebih terperinciLAPORAN SPEKTRUM DISEMINASI MULTI CHANEL (SDMC) MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) BPTP BENGKULU
LAPORAN SPEKTRUM DISEMINASI MULTI CHANEL (SDMC) MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI (M-KRPL) BPTP BENGKULU Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di Bengkulu dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 140/M-IND/PER/10/2009 TENTANG
PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA MOR 140/M-IND/PER/10/2009 TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERINDUSTRIAN
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Panitia Pelaksana
KATA PENGANTAR Salah satu kunci keberhasilan revitalisasi pertanian adalah meningkatnya pemahaman dan kemampuan petani serta stakeholder lainnya dalam memanfaatkan teknologi yang bersifat spesifik lokasi
Lebih terperinciPrima Tani Kota Palu (APBN) Tuesday, 27 May :32 - Last Updated Tuesday, 27 October :40
Kegiatan Prima Tani Kota Palu yang dilaksanakan di Kelurahan Kayumalue Ngapa Kecamatan Palu Utara merupakan salah satu kegiatan Prima Tani yang dilaksanakan pada Agroekosistem Lahan Kering Dataran Dataran
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN
LAPORAN AKHIR PENYULUHAN DAN PENYEBARAN INFORMASI HASIL PENELITIAN/PENGKAJIAN TEMU INFORMASI TEKNOLOGI TERAPAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL EKONOMI
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN DISEMINASI GELAR TEKNOLOGI DAN TEMU LAPANG
LAPORAN KEGIATAN DISEMINASI GELAR TEKNOLOGI DAN TEMU LAPANG BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN SULAWESI TENGAH 2003 1 LAPORAN PELAKSANAAN DISEMINASI GELAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pertanian dan agribisnis di pedesaan merupakan sumber pertumbuhan perekonomian nasional. Agribisnis pedesaan berkembang melalui partisipasi aktif petani
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan pertanian merupakan faktor penunjang ekonomi nasional. Program-program pembangunan yang dijalankan pada masa lalu bersifat linier dan cenderung bersifat
Lebih terperinciPENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT
PENGUKURAN KINERJA PRIORITAS KEEMPAT PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI PRIORITAS IV : MENGEMBANGKAN DAN MEMPERKUAT EKONOMI DAERAH YANG DIKELOLA BERDASARKAN KOMODITAS UNGGULAN WILAYAH
Lebih terperinciBUPATI KUDUS. PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 20 Tahun 2010 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciVII. KINERJA LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN DAN KEBIJAKAN PEMASARAN RUMPUT LAUT. menjalankan kegiatan budidaya rumput laut. Dengan demikian mereka dapat
VII. KINERJA LEMBAGA PENUNJANG PEMASARAN DAN KEBIJAKAN PEMASARAN RUMPUT LAUT 7.1. Kinerja Lembaga Penunjang Pengembangkan budidaya rumput laut di Kecamatan Mangarabombang membutuhkan suatu wadah sebagai
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015
RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015 Pada Kamis dan Jumat, Tanggal Lima dan Enam Bulan Maret Tahun Dua Ribu Lima Belas bertempat di Samarinda, telah diselenggarakan Rapat Koordinasi
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014
RENCANA KINERJA TAHUNAN BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PASCAPANEN PERTANIAN 2014 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian
Lebih terperinciPROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses
PROGRAM DAN KEGIATAN. A. Program Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD. Program kerja operasional pada dasarnya merupakan upaya untuk implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan
Lebih terperinciRenja BP4K Kabupaten Blitar Tahun
1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN R encana kerja (RENJA) SKPD Tahun 2015 berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan, yang penyusunan dengan memperhatikan seluruh aspirasi pemangku kepentingan pembangunan
Lebih terperinciVIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN
VIII. REKOMENDASI KEBIJAKAN 8.1. Rekomendasi Kebijakan Umum Rekomendasi kebijakan dalam rangka memperkuat pembangunan perdesaan di Kabupaten Bogor adalah: 1. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat, adalah
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis 1 Pendahuluan (1) Permintaan terhadap berbagai komoditas pangan akan terus meningkat: Inovasi teknologi dan penerapan
Lebih terperinciBUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015
BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM INTENSIFIKASI PERTANIAN KABUPATEN PASURUAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciprogram yang sedang digulirkan oleh Badan Litbang Pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan pertanian di Indonesia telah mengalami perubahan yang pesat. Berbagai terobosan yang inovatif di bidang pertanian telah dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi
Lebih terperinciKAJIAN KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI DISEMINASI INOVASI PERTANIAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2014 KAJIAN KEBIJAKAN DAN IMPLEMENTASI DISEMINASI INOVASI PERTANIAN Oleh : Kurnia Suci Indraningsih Wahyuning Kusuma Sejati Roosganda Elizabeth Sri Suharyono Ahmad Makky Ar-Rozy
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi karena
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 7 TAHUN 2001 TENTANG
LEMBARAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2001 No. Urut: 9 Seri: D KEPUTUSAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR: 7 TAHUN 2001 TENTANG PEDOMAN PROGRAM BIMAS INTENSIFIKASI PADI, JAGUNG, KEDELAI, HORTIKULTURA,
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)
BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN 2009 3.1. Program dan Kegiatan Dinas Pertanian Tahun 2008 Program yang akan dilaksanakan Dinas Pertanian Tahun 2008 berdasarkan Prioritas Pembangunan Kabupaten Majalengka
Lebih terperinciProspek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005
Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KAMBING-DOMBA Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI DI KOTA KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang
Lebih terperinciPENGEMBANGAN UNIT DESA BINAAN Zaenaty Sannang
PENGEMBANGAN UNIT DESA BINAAN Zaenaty Sannang Ringkasan Pengembangan unit desa binaan di Desa Sumari diawali pada tahun 2001 dengan kegiatan demonstrasi cara dan hasil pemupukan pada sawah dengan varietas
Lebih terperinciJ. PRIMA TANI LKDRIB KABUPATEN SIJUNJUNG
J. PRIMA TANI LKDRIB KABUPATEN SIJUNJUNG Pada tahun 2007 salah satu lokasi Prima Tani Lahan Kering Dataran Rendah Beriklim Basah Sumatera Barat dilaksanakan di Kabupaten Sijunjung. Kabupaten Sawahlunto/Sijunjung
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN Oleh : Mewa Ariani Kedi Suradisastra Sri Wahyuni Tonny S. Wahyudi PUSAT ANALISIS SOSIAL EKONOMI
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR Menimbang : a.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. pertanian tersebut antara lain menyediakan bahan pangan bagi seluruh penduduk,
I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan di Indonesia secara umum akan berhasil jika didukung oleh keberhasilan pembangunan berbagai sektor. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor
Lebih terperinciPROGRAM DUKUNGAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA
PROGRAM DUKUNGAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGRIBISNIS HORTIKULTURA I. Latar Belakang Pengembangan Kawasan Agribisnis Hortikultura (PKAH) merupakan salah satu implementasi dari program pengembangan komoditas
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. orang pada tahun (Daryanto 2010). Daryanto (2009) mengatakan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian di era global ini masih memainkan peran penting. Sektor pertanian dianggap mampu menghadapi berbagai kondisi instabilitas ekonomi karena sejatinya manusia memang
Lebih terperinciProspek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005
Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS KEDELAI Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN Atas perkenan dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian dan peternakan merupakan satu kesatuan terintegrasi yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi. Pembangunan kedua sektor ini bertujuan
Lebih terperinciSIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014
SIMPUL KRITIS KEGIATAN BALAI BESAR MEKANISASI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN TAHUN 2014 INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Menjadi lembaga penelitian dan pengembangan mekanisasi
Lebih terperinciPERAN UNIT PENGELOLA BENIH SUMBER DALAM PENGUATAN SISTEM PERBENIHAN DI KALIMANTAN TENGAH
non SL-PTT dan dapat memberikan alternatif pilihan varietas yang dapat digunakan untuk pergiliran varietas. 3. Pada lahan rawa pasang surut/rawa lebak melalui pengawalan ini telah diadopsi beberapa varietas
Lebih terperinciModel-Model Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc
Model-Model Usaha Agribisnis Rikky Herdiyansyah SP., MSc Model-Model Usaha Agribisnis Menurut Soemarmo (2003) dalam Bahua (2009), model merupakan suatu perwakilan atau abstraksi dari suatu objek atau situasi
Lebih terperinciDRAFT RUMUSAN SEMENTARA WORKSHOP PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERTANIAN LAHAN MARJINAL P4MI Denpasar, 8-10 APRIL 2007
DRAFT RUMUSAN SEMENTARA WORKSHOP PENYUSUNAN PROGRAM PENGEMBANGAN PERTANIAN LAHAN MARJINAL P4MI Denpasar, 8-10 APRIL 2007 Pengarahan Ka Badan Tujuan workshop penyusunan program adalah: 1) Melaksanakan koordinasi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peran penting dalam pembangunan nasional, karena sektor ini menyerap sumber daya manusia yang paling besar dan merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan pembangunan di Indonesia telah sejak lama mengedepankan peningkatan sektor pertanian. Demikian pula visi pembangunan pertanian tahun 2005 2009 didasarkan pada tujuan pembangunan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 10 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciRINGKASAN/EXECUTIVE SUMMARY
RINGKASAN/EXECUTIVE SUMMARY Kegiatan Primatani Sikka tahun 2009 merupakan kegiatan tahun ke-2. Lokasi kegiatan di Desa Koting A Kecamatan Koting Kabupaten Sikka. Jumlah kelompok tani yang terlibat dalam
Lebih terperinciDAMPAK INOVASI TEKNOLOGI AGRIBISNIS TERNAK KELINCI TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHA MELALUI PROGRAM P3TIP DI D.I.
DAMPAK INOVASI TEKNOLOGI AGRIBISNIS TERNAK KELINCI TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN USAHA MELALUI PROGRAM P3TIP DI D.I. YOGYAKARTA (Studi kasus di UP FMA Kecamatan Pengasih Kabupaten Kulonprogo) Arti
Lebih terperinciI-227. Naskah Saran Kebijakan : Ringkasan
I-227 Naskah Saran Kebijakan : STRATEGI PERCEPATAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR KUPANG MELALUI PENERAPAN DAN DIFFUSI TEKNOLOGI TEPAT GUNA OLAHAN HASIL LAUT DI KAB. KUPANG NTT, 2012 1 Ringkasan
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP)
RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) PENINGKATAN KAPASITAS SDM DALAM KOMUNIKASI DAN DISEMINASI HASIL LITKAJI (PENAS, PAMERAN, VISITOR PLOT, PEKAN AGROINOVASI, PENYUSUNAN DATABASE BAHAN
Lebih terperinciLAPORAN (SEMENTARA) PERTEMUAN NASIONAL P4MI TEMANGGUNG JANUARI 2007
LAPORAN (SEMENTARA) PERTEMUAN NASIONAL P4MI TEMANGGUNG 23 25 JANUARI 2007 TEMA : BELAJAR DARI IMPLEMENTASI PROGRAM 2006 DAN SINKRONISASI PROGRAM PMI PARUH WAKTU KE - 2 1. Pendahuluan: Temu Nasional Sinkronisasi
Lebih terperinciREKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005
BOKS REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005 I. PENDAHULUAN Dinamika daerah yang semakin kompleks tercermin dari adanya perubahan
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG
RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENENELITIAN (RODHP) MODEL PENGEMBANGAN PERTANIAN PERDESAAN BERBASIS INOVASI (m-p3bi) INTEGRASI KOPI-SAPI POTONG Oleh : Ir. Ruswendi, MP BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciAGRIBISNIS KAMBING - DOMBA
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS KAMBING - DOMBA Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinciPROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG. Edisi Kedua. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian AGRO INOVASI
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN PENINGKATAN PENGUASAAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAHAN KERING KABUPATEN DONGGALA. OLEH : SYAMSYIAH GAFUR, dkk
LAPORAN PELAKSANAAN PELATIHAN PENINGKATAN PENGUASAAN TEKNOLOGI PERTANIAN LAHAN KERING KABUPATEN DONGGALA OLEH : SYAMSYIAH GAFUR, dkk BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peternakan sebagai salah satu sub dari sektor pertanian masih memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia. Kontribusi peningkatan
Lebih terperinciX. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO
X. REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN BERKELANJUTAN BERBASIS PETERNAKAN SAPI POTONG TERPADU DI KABUPATEN SITUBONDO 10.1. Kebijakan Umum Penduduk Kabupaten Situbondo pada umumnya banyak
Lebih terperinciKATA SAMBUTAN GUBERNUR PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT
KATA SAMBUTAN GUBERNUR PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT Assalamu alaikum Wr. Wb. Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan salah satu wilayah yang sebagian besar lahan pertaniannya terdiri atas lahan kering.
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KAKAO Penyebaran Kakao Nasional Jawa, 104.241 ha Maluku, Papua, 118.449 ha Luas Areal (HA) NTT,NTB,Bali, 79.302 ha Kalimantan, 44.951 ha Maluku,
Lebih terperinciAGRIBISNIS Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS Dukungan Aspek Mekanisasi Pertanian Edisi Kedua Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2007 AGRO INOVASI MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciV. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM
V. KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN PROGRAM Hingga tahun 2010, berdasarkan ketersediaan teknologi produksi yang telah ada (varietas unggul dan budidaya), upaya mempertahankan laju peningkatan produksi sebesar
Lebih terperinciRUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal. (Yogyakarta, Mei 2007)
RUMUSAN Workshop Pengembangan Inovasi Melalui Inisiatif Lokal Dan Pengembangan Kapasitas Institusi Lokal (Yogyakarta, 22-24 Mei 2007) Workshop pengembangan inovasi melalui inisiatif lokal dan pengembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Strategis Kementerian Pertanian tahun adalah meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan pembangunan pertanian yang tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2010-2014 adalah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
Lebih terperinciSejalan dengan Visi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian tahun , untuk menjadi lembaga pengkajian dan pengembangan
Sejalan dengan Visi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian tahun 2010-2014, untuk menjadi lembaga pengkajian dan pengembangan inovasi pertanian tepat guna bertaraf internasional, maka
Lebih terperinciRENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN
RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR : KEP.09/MEN/2002 TENTANG INTENSIFIKASI PEMBUDIDAYAAN IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu produksi dan
Lebih terperinciRUMUSAN TEMU TEKNIS PEMANFAATAN ALSINTAN HASIL PEREKAYASAAN DAN PENGEMBANGAN BALITBANGTAN SERPONG, 18 AGUSTUS 2016
RUMUSAN TEMU TEKNIS PEMANFAATAN ALSINTAN HASIL PEREKAYASAAN DAN PENGEMBANGAN BALITBANGTAN SERPONG, 18 AGUSTUS 2016 1. Sejak tiga tahun yang lalu, sejak Kabinet Presiden Joko Widodo, Menteri Pertanian memberikan
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG
BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DI KABUPATEN PURWOREJO Menimbang a. bahwa
Lebih terperinciPERUBAHAN NILAI PENDAPATAN RUMAH TANGGA TANI DI KAWASAN PRIMA TANI LAHAN KERING DATARAN TINGGI IKLIM BASAH KABUPATEN GIANYAR
PERUBAHAN NILAI PENDAPATAN RUMAH TANGGA TANI DI KAWASAN PRIMA TANI LAHAN KERING DATARAN TINGGI IKLIM BASAH KABUPATEN GIANYAR Jemmy Rinaldi dan I Ketut Kariada Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali
Lebih terperincidalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013
Sarana dan Kegiatan Prasarana Penelitian KKegiatan Badan Litbang Pertanian saat ini didukung oleh sumber daya manusia dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013 jumlah relatif
Lebih terperinci2 seluruh pemangku kepentingan, secara sendiri-sendiri maupun bersama dan bersinergi dengan cara memberikan berbagai kemudahan agar Peternak dapat men
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI LINGKUNGAN HIDUP. Peternak. Pemberdayaan. Hewan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 6) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN KECIL DAN PEMBUDIDAYA-IKAN KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bengkulu, Oktober 2010 Penanggung jawab Kegiatan, Dr. Wahyu Wibawa, MP.
1 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah atas rahmat dan karunia-nya, sehingga Buku Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaaa (PUAP) tahun 2010 ini dapat tersusun
Lebih terperinciGUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 134 TAHUN 2002 TENTANG
GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU TENTANG PEMBENTUKAN TIM TEKNOLOGI DAN TIM TEKNIS BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang
Lebih terperinciPEMBAHASAN UMUM Visi, Misi, dan Strategi Pengelolaan PBK
PEMBAHASAN UMUM Temuan yang dibahas dalam bab-bab sebelumnya memperlihatkan bahwa dalam menghadapi permasalahan PBK di Kabupaten Kolaka, pengendalian yang dilakukan masih menumpu pada pestisida sebagai
Lebih terperinciPEKAN SEREALIA NASIONAL I JULI 2010
PEKAN SEREALIA NASIONAL I 26-30 JULI 2010 Kerjasama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Badan Litbang Kementerian Pertanian 2010 PENDAHULUAN Pemanasan global yang melanda dunia dalam dasa warsa terakhir
Lebih terperinciRESPON PETANI ATAS PROGRES PENGGEMUKAN TERNAK SAPI DI DESA TOBU, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
RESPON PETANI ATAS PROGRES PENGGEMUKAN TERNAK SAPI DI DESA TOBU, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Didiek AB dan Sophia Ratnawaty Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTT ABSTRAK Sistem pengemukan
Lebih terperinciPOHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN
POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN SASARAN 1 : Meningkatkan ketersediaan pangan utama (food availability) SASARAN : INDIKATOR KINERJA : KINERJA PROGRAM : INDIKATOR KINERJA :
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 263 / KPTS / 013 / 2008 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188 / 263 / KPTS / 013 / 2008 TENTANG TIM PEMBINA DAN PELAKSANA PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN (PUAP) PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2008 GUBERNUR
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 5 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 5 SERI E BUPATI BANJARNEGARA PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 5 TAHUN 2011 T E N T A N G PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA DINAS KETAHANAN PANGAN TAHUN 205 I. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) merupakan dokumen perencanaan yang disusun berpedoman kepada Rencana Strategis (Renstra) dan mengacu
Lebih terperinci5 / 7
LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG KEBIJAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL A. LATAR BELAKANG Keberhasilan pembangunan suatu
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 PENDAMPINGAN KEGIATAN PRIMA TANI
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2006 PENDAMPINGAN KEGIATAN PRIMA TANI Oleh : T. Sudaryanto T. Pranadji R.S. Rivai Syahyuti I W. Rusastra B. Irawan Sunarsih Sugiarto Hendiarto K.M. Noekman PUSAT ANALISIS SOSIAL
Lebih terperinciOleh Ir. Hi. FENNY MONOARFA, MSi Kepala Dinas Pangan
Oleh Ir. Hi. FENNY MONOARFA, MSi Kepala Dinas Pangan Disampaikan pada Bimbingan Teknis Eksekutif Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bone Bolango Hotel Dumhill Gorontalo, 05 Mei 2017 1 GAMBARAN UMUM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional berbasis pertanian dan pedesaan secara langsung maupun tidak langsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kemiskinan di pedesaan merupakan salah satu masalah pokok pedesaan yang harus segera diselesaikan dan menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU
RENCANA KINERJA TIM MANAJEMEN (RKTM) KERJASAMA DAN PELAYANAN PENGKAJIAN BPTP BENGKULU WAHYUNI AMELIA WULANDARI BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU 2013 LEMBAR PENGESAHAN BPTP 1. Judul RKTM :
Lebih terperinciKegiatan Penelitian. Kegiatan Penelitian
Kegiatan Penelitian Dalam memasuki periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 yaitu tahun 2010 2014 setelah periode RPJMN tahap ke-1 tahun 2005 2009 berakhir, pembangunan pertanian
Lebih terperinciPOHON KINERJA DINAS PERTANIAN
POHON KINERJA DINAS PERTANIAN II 1. Meningkatnya peningkatan produksi tanaman pangan, palawija dan 2. Mengembangkan Kegiatan Agribisnis menuju usaha tani modern 3. Meningkatnya pemanfaatan jaringan irigasi
Lebih terperinciVII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG
78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL
BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKAMARA, Menimbang
Lebih terperinci