Efektifitas dan Efisiensi Penggunaan Aplikasi Microsoft Access Dalam Pelaksanaan KIUP di RSUD SawahluntoTahun 2012
|
|
- Suryadi Suharto Lesmono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Efektifitas dan Efisiensi Penggunaan Aplikasi Microsoft Access Dalam Pelaksanaan KIUP di RSUD SawahluntoTahun 2012 Oleh : Oktamianiza, Hendra Nusa Putra, Wellin Mayliza Dosen Jurusan Rekam Medis Apikes Dharma Landbaow Padang ABSTRAK RSUD Sawahlunto belum menerapkan KIUP sehingga pelayanan menjadi tidak efisien terutama bagi pasien yang tidak membawa kartuberobat, untuk itu agar dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pasien maka RSUD Sawahlunto memerlukan KIUP untuk menunjang pelayanan pasien. KIUP berbasis komputerisasi ini diujicobakan pada pasien yang tidak membawa kartu berobat di RSUD Sawahlunto untuk mengetahui keefektifan KIUP tersebut, dan untuk melihat efesiensi dari KIUP berbasis computer ini dibagikan angket kepada seluruh petugas rekam medis yang di RSUD Sawahlunto. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KIUP berbasis komputerisasi ini sudah valid (71.25%), dan dari segi efisiensi waktu KIUP sudah dapat mencarikan no rekam medis pasien secara cepat serta dari segi tenaga dan biaya KIUP ini sudah efisien (62.5%). Efektifitas dari KIUP ini (100%) sudah efektif dilihat dari kecocokan dan keseuaian nomor rekam medis yang dicari dengan berkas rekam medis milik pasien. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, diharapkan KIUP dapat diterapkan di RSUD Sawahlunto agar dapat membantu pelayanan di rumah sakit khususnya bagi pasien yang tidak membawa kartu berobat. Kata kunci : rekam medis, KIUP, microsoft akses ABSTRACT The used appliance is KIUP or Especial Card Index Patient. At RSUD Sawahlunto not yet applied KIUP so that service become not eficiens, especially to patient which d not bring card medicinize, for that can be improve passed to service patient hence RSUD Sawahlunto need KIUP to support service of patient. KIUP base on this computerization of tested by patient which do not bring card medicinize in RSUD Sawahlunto to know effectiveness of KIUP, and to see efesiensi of KIUP base on this computer alloted by enquette to entire/all officer of medical record which in RSUD Sawahlunto. Result of research indicate that KIUP base on this computerization have is valid ( 71.25%), and from time efficiency facet of KIUP have earned to look for medical record of patient quickly and also from energy facet and expense of KIUP this have is efficient ( 62.5%). Efektifitas of this KIUP ( 100%) have effective seen from compatible and according to of medical record number which searched with binding medical record property of patient. Pursuant to result of got research, to be expected by KIUP can be applied in RSUD Sawahlunto so can be assist service in hospital to patient which do not bring card medicinize. Key words : Medical record, KIUP, Microsoft access 39
2 1. Latar Belakang Zaman sekarang adalah era informasi, dimana masyarakat mempunyai kebutuhan untuk menambah pengetahuannya termasuk dalam bidang kesehatan. Rumah sakit sebagai penyedia informasi kesehatan bagi masyarakat harus bisa memberikan pelayanan informasi yang cepat, tepat dan akurat. Rumah sakit merupakan tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik untuk mahasiswa kedokteran, perawat dan berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Pelayanan kesehatan yang dilakukan dokter baik dirumah sakit maupun praktik pribadi, peran pencatatan rekam medis sangat penting dan sangat melekat dengan kegiatan pelayanan tersebut, dengan demikian ada ungkapan bahwa rekam medis adalah orang ketiga pada saat dokter menerima pasien. Hal tersebut dapat dipahami karena catatan demikian akan berguna untuk merekam keadaan pasien, hasil pemeriksaan serta tindakan pengobatan yang diberikan pada waktu itu. Rekam medis adalah kumpulan keterangan tentang identitas, hasil anamnesis, pemeriksaan, dan catatan segala kegiatan para pelayanan kesehatan atas pasien dari waktu ke waktu. Catatan ini berupa tulisan ataupun gambar, dan belakangan ini dapat pula berupa rekaman elektronik, seperti komputer, mikrofilm, dan rekaman suara. Setiap pasien yang berkunjung ke rumah sakit akan mempunyai berkas rekam medis dan disimpan dalam rak khusus untuk menyimpan berkas. Untuk mempermudah dalam pencarian berkas rekam medis maka diperlukan suatu alat yang dapat membantu petugas dalam penghematan waktu dalam pencarian berkas. Alat tersebut adalah KIUP atau kartu induk utama pasien. KIUP adalah satu kartu katalog yang berisikan nama semua penderita yang pernah berobat ke rumah sakit. Informasi yang terkandung dalam KIUP adalah data sosial pasien dan sedikit tentang data medis pasien. KIUP merupakan kunci untuk menemukan berkas rekam medis pasien. Kebijakan dapat dibuat oleh rumah sakit sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pelayanan untuk pasien. Khususnya dalam bidang pembuatan KIUP yang berbasis komputerisasi, agar lebih mempermudah dan mempercepat dalam melakukan pelayanan. Salah satu alat yang digunakan adalah komputer. Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Rekam medis pasien dapat dilakukan dengan melihat pada data dasar pasien yang tersimpan didalam suatu sistem yang ada dalam komputer di suatu rumah sakit yang telah menerapkan sistem komputerisasi. RSUD Sawahlunto adalah salah satu rumah sakit daerah yang ada di Sumatera Barat. RSUD Sawahlunto merupakan rumah sakit bertipe C, yang belum menggunakan KIUP secara optimal sehingga apabila pasien lupa dalam membawa kartu berobat, maka petugas akan kesulitan dan membutuhkan waktu yang lama dalam menemukan berkas rekam medis pasien tersebut. Di RSUD Sawahlunto rata-rata kunjungan pasien lama per harinya yaitu sekitar 150 orang pasien, dimana ada sekitar 20 orang pasien yang tidak membawa kartu berobat, sehingga pelayanan yang diberikan akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Awalnya RSUD Sawahlunto sudah menggunakan KIUP yang berbasis komputerisasi tetapi terdapat kerusakan pada sistem tersebut sehingga membuat KIUP berbasis komputerisasi ini tidak dapat digunakan lagi. Hal ini menyebabkan KIUP tidak diselenggarakan lagi di RSUD Sawahlunto baik yang manual maupun secara komputerisasi akibatnya pelayanan menjadi tidak efisien terutama bagi pasien yang tidak membawa kartu berobat, untuk itu agar dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pasien, RSUD 40
3 Sawahlunto membutuhkan KIUP secara komputerisasi, dengan adanya KIUP ini maka petugas akan lebih mudah dalam melayani pasien yang tidak membawa kartu berobat. Di rumah sakit ini sudah memiliki petugas tamatan DIII Rekam Medis dan petugas juga dapat menggunakan komputer dengan baik, selain itu sarana komputer yang akan digunakan sudah ada tetapi program yang akan dijadikan sebagai KIUP belum ada. Hal ini membuat input yang ada menjadi tidak bisa dimanfaatkan. Apabila input tersebut dapat dipenuhi maka pelayanan yang akan diberikan akan lebih baik dan lebih tepat waktu. Maka dari itu penulis berupaya untuk merancang suatu program dengan aplikasi Microsoft Access untuk terselenggaranya KIUP di RSUD Sawahlunto. 2. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan (Researh and Development). Menurut Sugiyono (2010 : 407) penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan yang membuat suatu produk dalam sistem pelayanan pasien yaitu dengan mengembangkan KIUP berbasis komputerisasi dengan aplikasi Microsoft Access. Proses penelitian ini dimulai dari analisis pendahuluan, disain, evaluasi dan revisi. Sasaran penelitian adalah seluruh petugas rekam medis di RSUD Sawahlunto tahun 2012 dan pasien yang datang berobat dan tidak membawa kartu berobat. Cara pengumpulan data dengan melakukan validasi data, angket dan observasi. Kemudian dilakukan test (pengujian) terhadap rancangan yang dibangun. Efisiensi diukur berdasarkan pemanfaatan waktu menggunakan dan tanpa menggunakan aplikasi, sedangkan efektifitas diukur berdasarkan kesesuan data secara dokumentasi dengan komputerisasi. 3. Hasil Penelitian 3.1 Pelayanan Pasien yang Tidak Membawa Kartu Berobat Saat ini Pasien yang berobat ke rumah sakit hendaknya membawa kartu berobat apabila pasien tersebut sudah pernah berobat atau mendapatkan pelayanan dirumah sakit tersebut. Hal ini bertujuan agar petugas dapat dengan mudah mendapatkan berkas rekam medis pasien tersebut, sehingga rekam medis pasien dapat diisi secara kronologis. Di RSUD Sawahlunto apabila ada pasien yang tidak membawa kartu berobat akan mendapat kesulitan, karna KIUP yang sedianya merupakan alat penunjuk letak rekam medis tidak diselenggarakan. Petugas akan membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan berkas rekam medis pasien, dan apabila berkas rekam medis pasien tersebut tidak ditemukan, maka petugas akan membuatkan lembar rekam medis sementara, dengan demikian kronologis penyakit pasien tidak didapatkan. 3.2 Tahap Perancangan Pendisaianan model KIUP ini dirancang pada komputer menggunakan perangkat Microsoft Access. Disain ini terdiri dari 3 menu utama yang terdiri dari KIUP, Pasien dan Selesai. 41
4 mengentrikan data-data pasien ke computer 3 Pasien Berisikan daftar nama-nama pasien yang telah dientrikan dari form KIUP 4 Selesai Keluar 5 Simpan Tombol yang digunakan untuk menyimpan data setelah dientrikan 6 Tambah Menambahkan data pasien baru ke komputer Gambar 2. Desain KIUP (Cover) 7 Selanjutnya Tombol untuk melihat data pasien berikutnya 8 Sebelumnya Melihat kembali data pasien yang sebelumnya sudah dientrikan 9 Cari Menemukan data pasien yang dibutuhkan 10 Hapus Tombol menghapus data pasien apabila terjadi kesalahan Gambar 3. Desain KIUP Tabel 1. Susunan rancangan KIUP No. Sub Menu Isi 1 Cover Halaman pertama pada KIUP 2 KIUP Berisikan form yang akan digunakan untuk 11 Cetak Mencetak semua data pasien ke kertas 4. Evaluasi 4.1. Validasi KIUP Setelah KIUP dirancang, kemudian dilakukan tahap validasi yang dilakukan oleh kepala unit rekam medis untuk melihat kebutuhan dan ketepatan item-item yang ada pada rancangan KIUP tersebut. 42
5 Pada rancangan ini fokus validasi adalah pada isi dan kebutuhan KIUP yaitu : Kesesuaian data ketika dicari sudah baik sehingga dapat memperkecil terjadinya kesalahan dalam memberikan status pasien, kemudahan bagi petugas dalam megoperasikan KIUP sudah baik, sehingga semua petugas dapat menggunakan KIUP ini dengan mudah. Pemakaiannya sudah dapat di gunakan dengan baik oleh petugas, ketepatan penggunaaan Microsoft Access sudah baik, sehingga perancangan KIUP dengan menggunakan Microsoft Access sudah cocok dalam program KIUP. Kesesuaian kebutuhan item-item data yang akan dientrikan sudah cukup baik sehingga semua kebutuhan tentang data sosial pasien sudah dapat ditemukan dalam KIUP ini. Kecepatan dalam pencarian data secara otomatis sudah cukup baik, sehingga bisa membantu petugas melayani pasien dengan cepat. Berdasarkan hasil uji validasi, maka dapat disimpulkan bahwa rancangan KIUP yang telah didesain sudah valid dengan nilai skor 71.25%, sehingga sudah dapat di ujikan pada melayani pasien di tempat penerimaan pasien Efesiensi Penggunaan Efisiensi yang diuji adalah dari segi waktu, tenaga dan biaya, untuk efisiensi waktu diuji dengan dilakukan observasi terhadap petugas bagian penyimpanan yang melakukan pencarian terhadap nomor rekam medis pasien yang tidak membawa kartu berobat. Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan kecepatan waktu pencarian berkas rekam medis dengan menggunakan KIUP dan tanpa menggunakan KIUP. Berdasarkan hasil dari uji efisiensi waktu tersebut dilihat bahwa dari 10 orang pasien yang tidak membawa kartu berobat (100%) dilayani dengan cepat, petugas yang menggunakan KIUP dapat menemukan nomor rekam medis lebih cepat dibandingkan dengan tanpa KIUP. Pengujian efesiensi tenaga dan biaya dilakukan dengan cara pemberian angket kepada seluruh petugas rekam medis yang ada pada RSUD Sawahlunto yang berjumlah 8 orang. Untuk melihat keefektifan dari program ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini: Tabel 1. Efisiensi Penggunaan KIUP di RSUD Sawahlunto Tahun 2012 Efisiensi Frekuensi Persentase Tidak Efisien % Efisien % Total 8 100% Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa (62.5%) dari petugas yang mengisi angket tentang efesiensi program KIUP mengatakan bahwa KIUP tersebut sudah efesien dan dapat diterapkan. 4.3 Efektifitas Penggunaan Uji efektifitas, penulis melakukan uji coba terhadap pasien yang tidak membawa kartu berobat di RSUD Sawahlunto sebanyak 10 orang pasien. Hal ini dilakukan untuk melihat kecocokan data ketika dicari dengan berkas rekam medis pasien tersebut. Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan dapat dilihat bahwa (100%) data pasien yang dicari sudah sesuai atau cocok dengan berkas rekam medis pasien. 43
6 RSUD Sawahlunto tidak menerapkan KIUP pada unit rekam medisnya, hal ini berdampak pada terganggunya proses pemberian pelayanan terhadap pasien, khususnya pada pasien yang tidak membawa kartu berobat. Awalnya rumah sakit ini sudah menerapkan KIUP berbasis komputerisasi, tetapi terdapat kerusakan pada sistem tersebut sehingga KIUP tersebut tidak dapat digunakan lagi. Oleh karena itu penulis membuat suatu rancangan KIUP dengan menggunakan aplikasi Microsoft Access agar dapat terselenggaranya KIUP di RSUD Sawahlunto. KIUP ini diharapkan dapat membantu petugas dalam melayani pasien terutama bagi pasien yang tidak membawa kartu berobat, dengan demikian pasien dapat dilayani dengan cepat dan tepat. Pada dasarnya, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui validitasi, efektifitas dan efesiensi dari KIUP. 4.4 Validitas Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk akan lebih efektif dari yang lama atau tidak (Sugiyono, 2010 : 414). Adapun kriteria valid adalah apakah itemitem yang ada pada rancangan KIUP berbasis komputerisasi ini sudah sesuai dengan kebtuhan dalam melayani pasien. Sebelum rancangan KIUP ini digunakan harus diadakan penilaian yang dilakukan oleh ahlinya (validator) dalam hal ini validator dari KIUP ini adalah petugas rekam medis di RSUD Sawahlunto untuk menetapkan tentang layak tidaknya rancangan KIUP ini diterpakan di rumah sakit tersebut sehingga KIUP ini dapat membantu petugas dalam pemberikan pelayanan rekam medis terhadap pasien. Berdasarkan hasil validasi rancangan KIUP diketahui bahwa rancangan yang telah dikembangkan termasuk dalam kriteria valid, ini menunjukan bahwa rancangan yang dikembangkan sudah dapat membantu petugas dalam melayani pasien khususnya pasien yang tidak membawa kartu berobat. Tahap perancangan KIUP berbasis komputerisasi ini dimulai dengan mendisain form KIUP dengan menggunakan Microsoft Acces yang fokus terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam pengentrian data nantinya. Berdasarkan uji validasi yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa rancangan KIUP berbasis komputerisasi ini sudah cukup valid. Item-item data yang disajikan dalam KIUP ini dibuat berdasarkan kebutuhan dari rumah sakit, sehingga kebutuhan data pasien dapat dilihat dari KIUP berbasis komputerisasi ini. Hasil penilaian dapat dinyatakan sebagai berikut : kesesuain data ketika dicari, kemudahan dalam pengoperasian KIUP, dapat digunakan dengan baik oleh petugas, kesesuaian penggunaan Microsoft Acces, kesesuaian kebutuhan item-item dalam pengentrian data Efesiensi Penggunaan Efisiensi adalah tepat atau sesuai dalam mengerjakan atau menghasilakan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenega dan biaya, serta mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna dan tepat guna. Efesiensi penggunaan KIUP berbasis komputerisasi ini dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu aspek waktu, tenaga dan biaya. Pengujian efisiensi waktu dilakukan dengan cara observasi terhadap 44
7 kecepatan petugas dalam mencarikan nomor rekam medis pasien yang tidak membawa kartu berobat, dalam hal ini dilakukan perbandingan antara petugas yang menggunakan KIUP berbasis komputerisasi dengan petugas tanpa menggunakan KIUP. Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa pencarian nomor rekam medis pasien dengan menggunakan KIUP lebih cepat dibandingkan dengan tanpa menggunakan KIUP sama sekali. Pencarian nomor rekam medis pasien yang tidak membawa kartu berobat akan berdampak pada waktu pelayanan yang semakin lama pula, dengan demikian pasien akan terlambat dilayani baik dari pelayanan di bagian rekam medis maupun bagian poliklinik. Efsisinsi waktu yang diberikan oleh penerapan KIUP ini sudaha dapat membantu petugas dalam melakukan pelayanan yang cepat kepada pasien, sehingga tidak akan terjadi pemborosan waktu di unit rekam medis. Pengujian efisiensi dari aspek tenaga dan biaya dilakukan dengan cara memberikan angket kepada seluruh petugas rekam medis yang ada di RSUD Sawahlunto. Jumlah petugas yang mengisi angket ini adalah sebanyak 8 orang. Dari angket tersebut dapat dilihat bahwa KIUP sudah efisien, dimana KIUP sudah dapat membantu petugas dalam melakukan pelayanan khususnya dalam melayani pasien yang tidak membawa kartu berobat, selain itu dengan menggunakan KIUP berbasis komputerisasi ini dapat lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan KIUP manual karena dengan KIUP berbasis komputerisasi ini tidak diperlukan lagi biaya tambahan untuk mencetak KIUP manual. Dengan menggunakan KIUP berbasis komputerisasi ini hanya diperlukan service terhadap sarana dan prasarana dalam penerapan KIUP tersebut, dalah hal ini sarana dan prasarana tersebut adalah komputer yang dapat dilakukan oleh tekhnisi komputer. Efisiensi tenaga dapat juga dilihat dari jumlah petugas yang dibutuhkan dalam pencarian nomor rekam medis pasien yang tidak membawa kartu berobat, dengan menggunkan KIUP berbasis komputerisasi ini petugas yang dibutuhkan hanya 1 orang yang mengoperasikan komputer, sedangkan apabila pencarian nomor rekam medis pasien tanpa menggunakan KIUP agar menemukan nomor rekam medis yang sesuai sebaiknya diperlukan lebih banyak petugas agar waktu yang dibutuhkan waktu yang terlalu lama dalam pencarian nomor rekam medis pasien tersebut. KIUP berbasis komputerisasi ini hanya membutuhkan 1 orang saja dalam pencarian nomor rekam medis, sedangkan tanpa KIUP butuh beberapa orang petugas dalam melakukan pencarian nomor rekam medis pasien, dengan demikian KIUP berbasis komputerisasi ini sudah dapat dikatakan efeisien terhadap tenaga. 4.6 Efektifitas Penggunaan Efektifitas adalah suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternative atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas dari produk ini dapat dilihat dari kecocokan atau kesesuaian data ketika dicari. Dalam hal ini, untuk melihat kecocokan atau kesesuaian data ketika dicari dapat dilakukan tes terhadap 10 orang pasien yang berobat ke RSUD Sawahlunto dan tidak membawa kartu berobat. 45
8 Hasil dari tes tersebut menunjukan bahwa data yang ada pada KIUP sudah sesuai atau cocok dengan data yang ada pada berkas rekam medis, sehingga kesalahan dalam pemberian berkas rekam medis sangat kecil. Berdasarkan tes yang dilakukan terhadap 10 orang pasien yang tidak membawa kartu berobat, maka didapatkan bahwa (100%) nomor rekam medis yang dicari sesuai dengan nomor rekam medis yang dimiliki oleh pasien itu sendiri. Hal ini sudah mengurangi dampak dari kesalahan dalam pemberian berkas rekam medis kepada pasien, sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam pengisian berkas rekam medis, dalam hal ini kesalahan dalam pengisian berkas rekam medis yang bukan milik pasien itu sendiri. KIUP berbasis komputerisasi ini sudah bisa memberikan data-data yang dibutuhkan petugas untuk melayani pasien di RSUD Sawahlunto, dengan demikian petugas dapat mencari berkas rekam medis secara tepat, sehingga kesalahan dalam pemberian berkas rekam medis dapat dikurangi. 5. Pembahasan RSUD Sawahlunto belum menerapkan KIUP pada unit rekam medisnya, hal ini berdampak pada terganggunya proses pemberian pelayanan terhadap pasien, khususnya pada pasien yang tidak membawa kartu berobat. Awalnya rumah sakit ini sudah menerapkan KIUP berbasis komputerisasi, tetapi terdapat kerusakan pada sistem tersebut sehingga KIUP tersebut tidak dapat digunakan lagi. Oleh karena itu penulis membuat suatu rancangan KIUP dengan menggunakan aplikasi Microsoft Access agar dapat terselenggaranya KIUP di RSUD Sawahlunto. KIUP ini diharapkan dapat membantu petugas dalam melayani pasien terutama bagi pasien yang tidak membawa kartu berobat, dengan demikian pasien dapat dilayani dengan cepat dan tepat. Pada dasarnya, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui validitasi, efektifitas dan efesiensi dari KIUP. 5.1 Validitas Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk akan lebih efektif dari yang lama atau tidak (Sugiyono, 2010 : 414). Adapun kriteria valid adalah apakah itemitem yang ada pada rancangan KIUP berbasis komputerisasi ini sudah sesuai dengan kebtuhan dalam melayani pasien. Sebelum rancangan KIUP ini digunakan harus diadakan penilaian yang dilakukan oleh ahlinya (validator) dalam hal ini validator dari KIUP ini adalah petugas rekam medis di RSUD Sawahlunto untuk menetapkan tentang layak tidaknya rancangan KIUP ini diterpakan di rumah sakit tersebut sehingga KIUP ini dapat membantu petugas dalam pemberikan pelayanan rekam medis terhadap pasien. Berdasarkan hasil validasi rancangan KIUP diketahui bahwa rancangan yang telah dikembangkan termasuk dalam kriteria valid, ini menunjukan bahwa rancangan yang dikembangkan sudah dapat membantu petugas dalam melayani pasien khususnya pasien yang tidak membawa kartu berobat. Tahap perancangan KIUP berbasis komputerisasi ini dimulai dengan mendisain form KIUP dengan menggunakan Microsoft Acces yang fokus terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam pengentrian data nantinya. Berdasarkan uji validasi yang dilakukan 46
9 maka dapat disimpulkan bahwa rancangan KIUP berbasis komputerisasi ini sudah cukup valid. Item-item data yang disajikan dalam KIUP ini dibuat berdasarkan kebutuhan dari rumah sakit, sehingga kebutuhan data pasien dapat dilihat dari KIUP berbasis komputerisasi ini. Hasil penilaian dapat dinyatakan sebagai berikut : kesesuain data ketika dicari, kemudahan dalam pengoperasian KIUP, dapat digunakan dengan baik oleh petugas, kesesuaian penggunaan Microsoft Acces, kesesuaian kebutuhan item-item dalam pengentrian data. 5.2 Efesiensi Penggunaan Efisiensi adalah tepat atau sesuai dalam mengerjakan atau menghasilakan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu, tenega dan biaya, serta mampu menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya guna dan tepat guna. Efesiensi penggunaan KIUP berbasis komputerisasi ini dapat dilihat dari berbagai aspek, yaitu aspek waktu, tenaga dan biaya. Pengujian efisiensi waktu dilakukan dengan cara observasi terhadap kecepatan petugas dalam mencarikan nomor rekam medis pasien yang tidak membawa kartu berobat, dalam hal ini dilakukan perbandingan antara petugas yang menggunakan KIUP berbasis komputerisasi dengan petugas tanpa menggunakan KIUP. Dari hasil observasi dapat dilihat bahwa pencarian nomor rekam medis pasien dengan menggunakan KIUP lebih cepat dibandingkan dengan tanpa menggunakan KIUP sama sekali. Pencarian nomor rekam medis pasien yang tidak membawa kartu berobat akan berdampak pada waktu pelayanan yang semakin lama pula, dengan demikian pasien akan terlambat dilayani baik dari pelayanan di bagian rekam medis maupun bagian poliklinik. Efsisinsi waktu yang diberikan oleh penerapan KIUP ini sudaha dapat membantu petugas dalam melakukan pelayanan yang cepat kepada pasien, sehingga tidak akan terjadi pemborosan waktu di unit rekam medis. Pengujian efisiensi dari aspek tenaga dan biaya dilakukan dengan cara memberikan angket kepada seluruh petugas rekam medis yang ada di RSUD Sawahlunto. Jumlah petugas yang mengisi angket ini adalah sebanyak 8 orang. Dari angket tersebut dapat dilihat bahwa KIUP sudah efisien, dimana KIUP sudah dapat membantu petugas dalam melakukan pelayanan khususnya dalam melayani pasien yang tidak membawa kartu berobat, selain itu dengan menggunakan KIUP berbasis komputerisasi ini dapat lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan KIUP manual karena dengan KIUP berbasis komputerisasi ini tidak diperlukan lagi biaya tambahan untuk mencetak KIUP manual. Dengan menggunakan KIUP berbasis komputerisasi ini hanya diperlukan service terhadap sarana dan prasarana dalam penerapan KIUP tersebut, dalah hal ini sarana dan prasarana tersebut adalah komputer yang dapat dilakukan oleh tekhnisi komputer. Efisiensi tenaga dapat juga dilihat dari jumlah petugas yang dibutuhkan dalam pencarian nomor rekam medis pasien yang tidak membawa kartu berobat, dengan menggunkan KIUP berbasis komputerisasi ini petugas yang dibutuhkan hanya 1 orang yang mengoperasikan komputer, sedangkan apabila pencarian nomor rekam medis pasien tanpa menggunakan KIUP agar menemukan nomor rekam medis yang 47
10 sesuai sebaiknya diperlukan lebih banyak petugas agar waktu yang dibutuhkan waktu yang terlalu lama dalam pencarian nomor rekam medis pasien tersebut. KIUP berbasis komputerisasi ini hanya membutuhkan 1 orang saja dalam pencarian nomor rekam medis, sedangkan tanpa KIUP butuh beberapa orang petugas dalam melakukan pencarian nomor rekam medis pasien, dengan demikian KIUP berbasis komputerisasi ini sudah dapat dikatakan efeisien terhadap tenaga. 5.3 Efektifitas Penggunaan Efektifitas adalah suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternative atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas dari produk ini dapat dilihat dari kecocokan atau kesesuaian data ketika dicari. Dalam hal ini, untuk melihat kecocokan atau kesesuaian data ketika dicari dapat dilakukan tes terhadap 10 orang pasien yang berobat ke RSUD Sawahlunto dan tidak membawa kartu berobat. Hasil dari tes tersebut menunjukan bahwa data yang ada pada KIUP sudah sesuai atau cocok dengan data yang ada pada berkas rekam medis, sehingga kesalahan dalam pemberian berkas rekam medis sangat kecil. Berdasarkan tes yang dilakukan terhadap 10 orang pasien yang tidak membawa kartu berobat, maka didapatkan bahwa (100%) nomor rekam medis yang dicari sesuai dengan nomor rekam medis yang dimiliki oleh pasien itu sendiri. Hal ini sudah mengurangi dampak dari kesalahan dalam pemberian berkas rekam medis kepada pasien, sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam pengisian berkas rekam medis, dalam hal ini kesalahan dalam pengisian berkas rekam medis yang bukan milik pasien itu sendiri. KIUP berbasis komputerisasi ini sudah bisa memberikan data-data yang dibutuhkan petugas untuk melayani pasien di RSUD Sawahlunto, dengan demikian petugas dapat mencari berkas rekam medis secara tepat, sehingga kesalahan dalam pemberian berkas rekam medis dapat dikurangi. Daftar Pustaka Amir, Amri&Hanafiah, Jusuf, 2009.Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan. BukuKedokteran EGC, Jakarta Depkes RI, Pedoman Prosedur dan Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit di Indonesia Revisi II. Direktorat Jendral Bina Pelayanan Medik, Jakarta. Hatta, Gemala R, Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan.Universitas Indonesia, Jakarta. Notoadmojo, Soekidjo, Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta Pratama, Bagus, Access 2003 Untuk Orang Awam.Maxicom. Bandung. Rustiyanto, Ery, Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan. Graha Ilmu, Yogyakarta. Sugiyono, 2010.Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung 48
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah sakit sebagai pusat layanan kesehatan harus dapat memberikan pelayanan yang baik serta harus meminimalkan setiap kesalahan, baik layanan administrasi maupun
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka
29 BAB VI PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Hasil penelitian pada review identifikasi diperoleh hasil prosentase
Lebih terperinciEFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KARTU IDENTITAS BEROBAT (KIB) DI PUSKESMAS NGEBEL KABUPATEN PONOROGO
EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KARTU IDENTITAS BEROBAT (KIB) DI PUSKESMAS NGEBEL KABUPATEN PONOROGO Ahmad Yoga Suwarno, Rumpiati, Anjarie Dharmastuti *) STIKES Buana Husada Ponorogo Email: YRKI082@gmail.com
Lebih terperincidapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang
2 dapat berakibat pada keterlambatan penanganan medis terhadap pasien yang sedang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat. Rekam medis kertas yang digunakan dalam pelayanan medis tidak selalu mampu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kenyamanan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT X THE LOANING INFORMATION SYSTEMS OF MEDICAL RECORDS DOCUMENT IN X HOSPITAL
39 SISTEM INFORMASI PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT X THE LOANING INFORMATION SYSTEMS OF MEDICAL RECORDS DOCUMENT IN X HOSPITAL Jerhi Wahyu Fernanda Info Artikel Sejarah Artikel Diterima
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan bagian dari sarana pelayanan kesehatan. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan
Lebih terperinciTINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017
TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017 Rachmat Ipango 1. Tia Larastika Miu 1 1 Jurusan Rekam Medis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Poliklinik di Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB) sebagai institusi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Poliklinik di Universitas Putra Bangsa Surabaya (UPB) sebagai institusi yang telah berdiri sejak 15 tahun lebih, merupakan salah satu bagian intitusi di Universitas
Lebih terperinciTINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014
TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014 Fitria Hidayanti Abstract In order to improve the quality of
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini telah berkembang sangat pesat sehingga informasi yang disampai lebih mudah, cepat, tepat, dan akurat. Demikian halnya dengan dunia kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengolahan data bila dibandingkan dengan cara manual. Dimana hal-hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi pada zaman ini sangat berpengaruh pada kemajuan suatu organisasi. Teknologi informasi memberikan sebuah kecepatan dan keakuratan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang. klinik yang menyelenggarakan pelayanan medik dasar baik umum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 tahun 2014 tentang Klinik, klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciJURNAL SISTEM REKAM MEDIS RAWAT JALAN PADA PUSKESMAS PEMBANTU SUKOREJO DI KABUPATEN NGANJUK
JURNAL SISTEM REKAM MEDIS RAWAT JALAN PADA PUSKESMAS PEMBANTU SUKOREJO DI KABUPATEN NGANJUK SYSTEM OF OUTPATIENT MEDICAL RECORDS AT PUBLIC HEALTH SUKOREJO CENTERS IN THE DISTRICK NGANJUK Oleh: YAYAN BAGUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Rumah Sakit merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang mutlak dibutuhkan oleh segenap lapisan masyarakat dalam upaya peningkatan derajat kesehatan baik individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. 1. keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paradigma yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan
Lebih terperinciSTUDI PERLINDUNGAN KERAHASIAAN REKAM MEDIS DI KLINIK BHAYANGKARA POLRESTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH
STUDI PERLINDUNGAN KERAHASIAAN REKAM MEDIS DI KLINIK BHAYANGKARA POLRESTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 KesehatanMasyarakat Disusun Oleh : Meylasari
Lebih terperinciKESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT
KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT Danik Lestari 1, Nuryati 2 1,2 Rekam Medis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada email: daniqq_27@yahoo.co.id, nur3yati@yahoo.com
Lebih terperinciGAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA
GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA Ulfah Fauziah 1, Ida Sugiarti 2 1 Mahasiswa D IV Politeknik Piksi Ganesha, ulfahfauziaah@gmail.com
Lebih terperinciPENGOLAHAN DATA REKAM MEDIS RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN VISUAL FOXPRO-9
PENGOLAHAN DATA REKAM MEDIS RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN PEMOGRAMAN VISUAL FOXPRO-9 Syamsul Kamal Apikes Iris Padang Email : skamal090499@gmail.com ABSTRAK Pengolahan data Rekam Medis bagi suatu rumah sakit
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN SISTEM PELAPORAN REKAM MEDIS DI KLINIK ASRI MEDICAL CENTER
EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM PELAPORAN REKAM MEDIS DI KLINIK ASRI MEDICAL CENTER Tri Handayani 1, Ery Rustiyanto 2, Djariyanto 3, Suryo Nugroho Markus 4 Program Studi RMIK, Poltekes Permata Indonesia 1,2,3,4
Lebih terperinciTINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN
TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN Risqi Vidia Astuti (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo) ABSTRAK Pendahuluan:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali. Sebagai lembaga pelayanan kesehatan, RSUD
Lebih terperinciRANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERBASIS VISUAL BASIC DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI TAHUN 2015 ZULHAM DANI NAPITUPULU ABSTRAK
RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN BERBASIS VISUAL BASIC DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI TAHUN 2015 ZULHAM DANI NAPITUPULU ABSTRAK Rumah Sakit Umum Sundari merupakan suatu Instansi yang
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI REKAM MEDIK DI POLIKLINIK PT. AIR MANCUR. Oleh: Dahlan Susilo Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta
SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK DI POLIKLINIK PT. AIR MANCUR Oleh: Dahlan Susilo Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta ABSTRAKSI Perkembangan teknologi informasi telah mendorong manusia untuk menyelesaikan
Lebih terperinciEFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO
EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO Nanang Eko Bayu Saputro (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo) ABSTRAK
Lebih terperinciTINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015
TINJAUAN SISTEM PENOMORAN DI TPP RS BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG TAHUN 2015 Oki Agung Wibawa*) Retno Astuti S, SS, MM**) *) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro **) Pengajar Fakultas Kesehatan
Lebih terperinciSISTEM PENGOLAHAN BERKAS REKAM MEDIS RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC DAN MYSQL SKRIPSI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
SISTEM PENGOLAHAN BERKAS REKAM MEDIS RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC DAN MYSQL SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Pada Program Studi
Lebih terperinciTINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009
TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009 Paramita Eka Noviany 1, Antik Pujihastuti 2, Tri Lestari 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada
Lebih terperinciPROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
APLIKASI ADMINISTRASI LABORATORIUM PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU Makalah Program Studi Teknik Informatika Fakultas Komunikasi dan Informatika Diajukan oleh : Edo Ananda Muliawan Endah Sudarmilah,
Lebih terperincipendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang mempunyai tenaga medik, keperawatan, penunjang medik dan rujukan, pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya
Lebih terperinciPEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN POLIKLINIK UPN VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI
PEMBUATAN APLIKASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN POLIKLINIK UPN VETERAN JAWA TIMUR SKRIPSI Diajukan Oleh : ACHMAD SYARIFUDDIN NPM. 0634010260 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan sistem pengelolahan Rekam Medis yang baik dan benar. 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam rangka peningkatan pelayanan di Rumah Sakit perlu didukung dengan sistem pengelolahan Rekam Medis yang baik dan benar. 1 Rumah Sakit adalah suatu organisasi yang
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYIMPANAN REKAM MEDIS RAWAT INAP BERBASIS ELEKTRONIK
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENYIMPANAN REKAM MEDIS RAWAT INAP BERBASIS ELEKTRONIK Sali Setiatin 1, Yuda Syahidin 2 1 Rekam Medis dan Informatika Kesehatan, Politeknik Piksi Ganesha, 2 Manajemen Informatika,
Lebih terperinciSISREKMED (SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS)
SISREKMED (SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS) Pencipta : Tominanto, S.Kom., M.Cs Warsi Maryati, A.Md.RMIK., S.K.M. APIKES CITRA MEDIKA SURAKARTA TAHUN 2014 i ii USER MANUAL SISREKMED SISREKMED merupakan singkatan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI REKAM MEDIK PADA RUMAH SAKIT BERSALIN GRAHA RAP TANJUNG BALAI KARIMUN
SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK PADA RUMAH SAKIT BERSALIN GRAHA RAP TANJUNG BALAI KARIMUN 1 Endang Lestari, 2 Ken Ditha Tania, 3 Lailatur Rahmi Jurusan Sistem Informasi, Universitas Sriwijaya Email: ririnkayla@yahoo.co.id,ken.tania@yahoo.com,amik_bae@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.
JURNAL VISIKES - Vol. 9 / No. 1 / April 20 HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008. Yayuk Eny*), Enny
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Informasi menjadi sangat penting dalam sistem pelayanan kesehatan. Rekam medis dalam bentuk manual ataupun elektronik menjadi sumber dari informasi medis yang menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit umum daerah di provinsi Jawa Timur merupakan salah satu rumah sakit yang cukup besar di wilayah Jawa Timur. Sebagian besar masyarakat yang menjadi pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan organisasi baik swasta maupun pemerintahan menciptakan data, dan data tersebut sewaktu-waktu dibutuhkan karena merupakan salah satu informasi. Informasi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rekam Medis 1. Pengertian Rekam Medis a. Menurut Ery Rustiyanto Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas, anamnesis penentuan fisik
Lebih terperinciSemakin banyak laporan yang dibutuhkan semakin banyak berkas yang harus disiapkan dan diisikan dan semakin banyak pula waktu serta tenaga yang
BAB I PENDAHULUAN Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat merupakan Rumah Sakit tipe C khusus milik pemerintah. Kegiatan pelayanan yang diselenggarakan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Arsip mempunyai peran penting dalam kelangsungan hidup organisasi baik organisasi pemerintah maupun swasta. Manfaat arsip bagi suatu organisasi antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang semakin pesat telah membawa dampak terhadap kemajuan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi ilmu pengetahuan yang semakin pesat telah membawa dampak terhadap kemajuan suatu organisasi. Banyak organisasi yangtelah meninggalkan sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Pengembangan sistem..., Fatimah Haniyah, FKM UI, 2009
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sistem informasi yang telah dikembangkan oleh Departemen Kesehatan adalah Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) (Balitbangkes Depkes RI, 2003) dengan sumber
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI REKAM MEDIK UNIT KEBIDANAN DAN KANDUNGAN PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK WIDIYANTI PALEMBANG
SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK UNIT KEBIDANAN DAN KANDUNGAN PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK WIDIYANTI PALEMBANG Supeno (penosp57@yahoocom) Dien Novita (diennovita@gmailcom) Fransiska Prihatini S (Fransiskaprihatini@yahoocoid)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak luar dengan laporan-laporan yang diperlukan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang terjadi pada masa kini, banyak masyarakat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi pada masa kini, banyak masyarakat mendatangi dokter gigi bukan hanya untuk kesehatan tapi juga untuk kepentingan estetika kecantikan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Permenkes Nomor 269 Tahun 2008 tentang Rekam Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan kesehatan yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini perkembangan teknologi informasi di dunia semakin berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi informasi di dunia semakin berkembang pesat, di mana teknologi informasi yang beredar sekarang dapat dirasakan dimanapun berada. Manusia
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM Berisikan tentang semua informasi yang dibutuhkan dalam merancang Aplikasi Registrasi Pelayanan Check Up dan Konsultasi Praktek Dokter Bersama Klinik Muara Kasih Dengan Metode Multichannel
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS PASIEN POLI UMUM DI RUMAH SAKIT RIMBO MEDICA MENGGUNAKAN PHP DAN MySQL
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI REKAM MEDIS PASIEN POLI UMUM DI RUMAH SAKIT RIMBO MEDICA Ade Oktarino STIKes Prima Korespondensi Penulis : jambeiy57@gmail.com ABSTRAK Pengelolaan data rekam medis merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer pada saat ini sangat berarti bagi semua kalangan dan banyak digunakan di berbagai bidang pekerjaan. Komputer memegang peranan yang sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk. memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
LAMPIRAN Lampiran 1. Pedoman Wawancara Mendalam Tinjauan Tatalaksana Rekam Medik di Rumah Sakit Pupuk Kaltim periode Desember 2008 - November tahun 2009. PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM Tujuan Wawancara : Saya
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013
TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 23 Susi Ernawati, Tri Lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Gall, dkk. dalam Setyosari
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI INDEKS UNTUK REKAM MEDIS
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia Vol. 3 No.2 Oktober 2015 ISSN: 2337-6007 (online); 2337-585X (Printed) SISTEM INFORMASI INDEKS UNTUK REKAM MEDIS Desi Budiarti1, Jerhi Wahyu Fernanda2, Meida
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan
Lebih terperinciANALISIS PELAKSANAAN PENDAFTARAN RAWAT JALANPASIEN UMUM GUNA MENUNJANG TERTIB ADMINISTRASI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT TK. II
HARYANI 113216020 ANALISIS PELAKSANAAN PENDAFTARAN RAWAT JALANPASIEN UMUM GUNA MENUNJANG TERTIB ADMINISTRASI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT TK. II 03.05.01 DUSTIRACIMAHI ABSTRAK ANALISIS PELAKSANAAN PENDAFTARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut kita untuk aktif dan inovatif dalam menemukan hal-hal baru dalam bidang teknologi dan informasi. Salah satu perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah diberikan kepada pasien. Menurut (Sjamsuhidajat & Alwy, 2006),
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas
Lebih terperinciPengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang
Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang Wisnu Ardiansyah, Khairudin, Rini Widyastuti Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jember Klinik (Rumah Sakit Perkebunan Jember) adalah salah satu dari tiga strategic business unit yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara X (Persero). Rumah
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ACEH SINGKIL Linda Handayani Adnur 1, Erna Mutiara 2, Ria Masniari Lubis 2,
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ACEH SINGKIL Linda Handayani Adnur 1, Erna Mutiara 2, Ria Masniari Lubis 2, 1 Alumni Peminatan Biostatistika dan Informasi Kesehatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Rumah Sakit 1. Definisi Rumah Sakit a. Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Ketergantungan manusia akan sarana dan prasarana yang mampu memproses data dengan efektif dan efisien sangatlah besar, terutama melalui media komputer. Komputer dapat
Lebih terperinciSistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang
Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 605 Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang Supermanto* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini komputer memegang peranan penting dalam mempermudah suatu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini komputer memegang peranan penting dalam mempermudah suatu pekerjaan serta dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan tersebut. Untuk itu, diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap instansi baik instansi pemerintah maupun swasta memiliki dokumen-dokumen penting yang harus tetap disimpan dan dijaga dengan baik, karena berkaitan langsung
Lebih terperinciPENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA.
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) MATEMATIKA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI KELILING DAN LUAS SEGITIGA Risjanuatril 1, Sefna Rismen 2, Ratulani Juwita 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM REKAM MEDIS PADA PUSKESMAS NOYONTAAN PEKALONGAN
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM REKAM MEDIS PADA PUSKESMAS NOYONTAAN PEKALONGAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik pada Fakultas Teknik Jurusan
Lebih terperinciHUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN
HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN 29-211 Muhammad Sholeh S, Tri Lestari APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA SISWA SMK FARMASI SAMARINDA
Arif Harjanto, Rancang Bangun Media Pembelajaran 23 RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULASI DIGITAL PADA SISWA SMK FARMASI SAMARINDA Arif Harjanto* 1, Nur Lailly 2 1 Fakultas Teknik Universitas Mulawarman,
Lebih terperinciPERANGKAT LUNAK REKAM MEDIS BAGI PEGAWAI DI RUMAH SAKIT UMUM BINA SEHAT BANDUNG
PERANGKAT LUNAK REKAM MEDIS BAGI PEGAWAI DI RUMAH SAKIT UMUM BINA SEHAT BANDUNG Endang Sunandar 1, Edwan Arif Gusaeni 2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK LPKIA Bandung Jl. Soekarno Hatta No.456 Kota
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PUSKESMAS BERBASIS UML. Oleh : Valian Yoga Pudya Ardhana, S.T, M.T
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS PUSKESMAS BERBASIS UML Oleh : Valian Yoga Pudya Ardhana, S.T, M.T Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Qamarul Huda Bagu Lombok Tengah Program Studi DIII Rekam Medis akademik@stikesqamarulhuda.ac.id
Lebih terperinciTINJAUAN ASPEK VALIDASI FORMULIR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN PADA SISTEM INFORMASI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
TINJAUAN ASPEK VALIDASI FORMULIR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN PADA SISTEM INFORMASI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI Mei Dwi Purwanti 1, Rohmadi 2, Sri Mulyono 3 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karangar 1, Dosen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan kesehatan di suatu instansi kesehatan dipengaruhi olehbanyak faktor. Salah satunya adalah tersedianya sumber daya manusia yang mempunyai kualifikasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi sekarang ini teknologi telah mengalami perkembangan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi sekarang ini teknologi telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Hal ini memaksa manusia untuk tetap mengupdate dirinya dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana prasarana yang menyediakan pelayanan bersifat preventif, promotif dan rehabilitatif yang saling berhubungan, padat pakar, dan dibangun
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK
PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK Thommy Willay 1, Sandi Tendean 2 1,2 Sistem Informasi, STMIK Widya Dharma, Pontianak e-mail: 1 twillay@yahoo.com, 2 sanditendean@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
83 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Berikut ini adalah hasil dari program dari Sistem Informasi Biaya Berobat ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemogram Microsoft Visual Basic.Net dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator mutu rekam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini sistem informasi memainkan peran penting dalam kegiatan bisnis dan organisasi sehari-hari, sebuah sistem informasi yang terintegrasi sangat dibutuhkan
Lebih terperinciGLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 2, Juni 2017 ISSN
PERANCANGAN DESAIN FORMULIR REKAM MEDIS PASIEN RAWAT JALAN POLIKLINIK UMUM DI PUSKESMAS KAUMAN KABUPATEN PONOROGO Endah Puspitasari (STIKes Buana Husada Ponorogo) Dwi Nurjayanti (STIKes Buana Husada Ponorogo)
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Rekam Medis pada Rumah Sakit Mata Masyarakat Surabaya.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Kebutuhan sistem adalah hasil dari analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Dengan adanya implementasi dapat membantu memahami jalannya
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK
TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK Peminjaman dokumen rekam medis di rumah sakit digunakan
Lebih terperinciPREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA BAGIAN TPPRJ REGULER DENGAN MENGGUNAKANRUMUS WISN DI RUMAH SAKIT PARUdr. ARIO WIRAWANSALATIGA PERIODE TAHUN 2017
PREDIKSI KEBUTUHAN TENAGA KERJA BAGIAN TPPRJ REGULER DENGAN MENGGUNAKANRUMUS WISN DI RUMAH SAKIT PARUdr. ARIO WIRAWANSALATIGA PERIODE TAHUN 2017 Maida Wardani, Antik Pujihastuti, Rohmadi APIKES Mitra Husada
Lebih terperincianalisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013
analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013 aprilia dwi a 1, Harjanti 2, Bambang W 3 mahasiswa apikes mitra
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan di segala bidang mendorong hampir semua instansi ke dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi yang disertai dengan perkembangan ilmu pengetahuan di segala bidang mendorong hampir semua instansi ke dalam teknologi yang
Lebih terperinciWAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI DEPO FARMASI RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON TAHUN 2016
39 WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RAWAT JALAN DI DEPO FARMASI RSUD GUNUNG JATI KOTA CIREBON TAHUN 2016 WAITING TIME SERVICES OUTPATIENT PRESCRIPTION IN DEPOT PHARMACY RSUD GUNUNG JATI CIREBON IN 2016 Aida
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. atau lebih dikenal dengan Research and Development. Metode Penelitian dan
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang Digunakan Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau lebih dikenal dengan Research and Development. Metode Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitan ini termasuk dalam penelitian pengembangan, karena dalam penelitian ini dikembangkan media pembelajaran berbasis android (mobile learning) menggunakan
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012
TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012 Dyah Ayu Wardani, Tri lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah pertama Kedua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) memicu banyak kalangan dalam mencari alternatif dan pemecahan masalah di bidang teknologi sistem informasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menemukan dan menggunakan teknologi untuk mengeksploatasi alam dalam. manusia dengan ruang dan waktunya (Kusumadewi, 2009).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia yang dikaruniai akal dan budi akan selalu berusaha dalam menemukan dan menggunakan teknologi untuk mengeksploatasi alam dalam kehidupannya. Perkembangan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyedia sarana pelayanan kesehatan harus selalu memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat agar dapat terwujud derajat kesehatan yang optimal.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini tergolong jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Dalam hal ini peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran terpadu
Lebih terperinci