BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Sistem Informasi Menurut Rainer & Cegielski (2011,p10) dijelaskan bahwa tujuan utama dari sistem informasi itu sendiri adalah untuk memberikan informasi yang benar kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat dan format yang benar. Sistem informasi juga dapat di definisikan sebagai gabungan terorganisir dari manusia, perangkat keras, lunak, jaringan komunikasi dan sumber data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah interaksi antara manusia dan teknologi untuk mendukung sebuah proses bisnis dan menghasilkan suatu output yang berguna bagi user Data Items Menurut Rainer & Cegielski (2011, p10) mendefinisikan data yaitu suatu data adalah deskripsi dari suatu benda, kejadian, aktivitas yang tidak mengandung informasi penting yang dapat diambil dan harus dilakukan pengolahan data terlebih dahulu. Rainer & Cegielski (2011, p10) juga menjelaskan, data bisa saja menyerupai bentuk nomor, surat, bentuk, suara, ataupun gambar. Salah satu contoh data adalah total keseluruhan nilai mahasiswa dalam satu kelas. 7

2 Information Rainer & Cegielski, (2011, p10) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah terorganisir menjadi suatu hal yang memiliki arti dan nilai bagi penerima, dengan kata lain kumpulan data-data yang belum diolah diinterpretasikan oleh penerima untuk dijadikan suatu bentuk yang dinamakan informasi yang menghasilkan suatu kesimpulan. Dengan kata lain informasi adalah suatu bentuk data yang sudah diolah dan dapat dimengerti oleh penerima data tersebut dan memberikan suatu informasi seperti contohnya nilai IPK adalah sebuah data, tetapi nilai IPK beserta nama masing-masing mahasiswa dan IPKnya adalah sebuah informasi Knowledge Knowledge adalah suatu pengetahuan yang menjadi acuan dalam menentukan pengambilan keputusan dalam suatu kegiatan, knowledge terjadi akibat pengalaman dan keahlian seseorang terhadap suatu kejadian yang pernah dilakukan sebelumnya. Contohnya adalah suatu perusahaan merekrut karyawan dari suatu universitas dan berdasarkan pengalamannya mahasiswa dengan IPK 3.0 adalah mahasiswa yang mampu bekerja dengan baik diperusahaan mereka berdasarkan knowledge itulah maka mahasiswa dengan IPK 3.0 saja yang akan direkrut oleh perusahaan. Rainer & Cegielski (2011, p10) menjelaskan knowledge adalah tahap terakhir dalam proses pengolahan data dimana data yang sudah menjadi informasi dipelajari, dimengerti, dan menjadi suatu pemahaman dan landasan pokok yang kemudian digunakan dalam proses bisnis.

3 Information Technology Architecture Menurut Rainer & Cegielski (2011, p11) IT architecture adalah suatu gambaran perusahaan yang berisi mengenai seluruh aset penting perusahaan. Information Technology Architecture merupakan petunjuk dalam melakukan proses bisnis yang sedang berjalan dan juga sebagai blueprint untuk rancangan yang harus dilakukan dimasa depan. IT architecture mengintegrasikan seluruh kegiatan organisasi serta kebutuhannya terhadap suatu informasi, IT infrastructure, dan seluruh aplikasi program yang berjalan dalam perusahaan Information Technology Infrastructure Rainer & Cegielski (2011, p11) mendefinisikan Information Technology Infrastructure sebagai physical facilities. Yang terdiri dari personel, servis, dan komponen-komponen seperti computer hardware, software, communication technology yang menyediakan seluruh kebutuhan atau fondasi dari suatu sistem informasi yang ada dalam sebuah organisasi. IT Infrastructure dapat dikatakan sebagai pendukung untuk membawa arsitektur TI ke dalam aplikasi dunia nyata, infrastruktur TI adalah bagaimana melakukan servis disertai komponen pendukungnya sesuai keperluan arsitektur yang sudah dirancang sebelumnya seperti pengembangan sistem, mengatur keamanan, dan manajemen data. Komponen TI sendiri adalah komunikasi nirkabel, jaringan, perangkat lunak serta perangkat keras.

4 Application Programs Rainer & Cegielski (2011, p39) mendefinisikan aplikasi program adalah suatu perangkat lunak dirancang akan membantu proses bisnis dalam mencapai target dan tujuannya, dimaksudkan untuk mempermudah suatu proses yang sebelumnya menggunakan proses manual kemudian diubah menjadi proses yang dapat dijalankan secara automatisasi Pengertian Database Menurut McLeod (2003, p258) database adalah koneksi data komputer yang terintegrasi, diorganiasikan, dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengembalian kembali. Berdasarkan teori McLeod di atas maka dapat dikatakan bahwa database adalah suatu kumpulan basis data yang memiliki informasi sesuai dengan kebutuhan dan keperluannya diolah melalui aplikasi program untuk dijadikan sebuah informasi yang berguna dan mencegah duplikasi data Pengertian SQL Urman (2005,p6) menjelaskan SQL (Structured Query Language) adalah pintu masuk atau jendela menuju ke dalam database. SQL digunakan untuk insert, update, delete, atau delete data dan untuk membuat dan mengatur objek serta pengguna dan mengontrol akses secara tepat. Dalam SQL ada beberapa perintah, diantaranya: DDL (Data Definition Language), DML (Data Manipulation Language)

5 11 1. Data Definition Language DDL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian struktur database, dalam hal ini database dan table. Perintah SQL yang termasuk dalam DDL antara lain : CREATE ALTER RENAME DROP 2. Data Manipulation Language DML merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi atau pengolahan data atau record dalam table. Perintah SQL yang termasuk dalam DML antara lain : SELECT INSERT UPDATE DELETE 2.2. Teori Khusus E-Procurement Udoyono (2012) menjelaskan e- procurement adalah proses pengadaan barang dan jasa secara elektronik terutama berbasis web. Artinya e-procurement dalam proses pengadaan barang dan jasa tidak lagi mengandalkan proses manual dan beralih menggunakan teknologi serta jaringan yang lebih memadai.

6 12 Menurut (Neupane, Soar, & Vaidya, 2014) pengadaan elektronik adalah penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) seperti sistem internet atau berbasis web yang dirancang untuk membantu dalam perolehan barang dan jasa oleh pemerintah atau lembaga swasta E-Procurement System Menurut (Setyadiharja, Budiman, & Karim, 2014) E-Procurement system adalah suatu sistem yang memiliki lima komponen utama dalam implementasinya, lima komponen utama ini adalah pembuatan kebijakan dan manajemen, peraturan,pembagian kekuasaan, pelaksanaan e-procurement, serta saran dan kritik (feedback). Dapat disimpulkan bahwa e-procurement system harus memiliki lima komponen utama yaitu pembuatan kebijakan dan manajemen, adanya peraturan dalam proses pengadaan, pembagian kekuasaan sesuai dengan divisi yang berkepentingan terhadap proses pengadaan, serta saran & kritik. Namun (Ali & Alrayes, 2014) juga berpendapat mengenai sistem e- procurement. Bahwa sistem e-procurement adalah sebuah teknologi, proses otomatisasi, sistem database, dan jaringan (web based) yang digunakan sebagian atau seluruh proses pembelian Procurement Management Dalam pelaksanaanya procurement membutuhkan management yang baik agar proses pengadaan barang dapat berjalan dengan lancar. Turban et al. (2012, p196) mendefinisikan procurement management adalah keadaan membalikkan perencanaan, organisir, dan koordinasi semua kegiatan yang berkaitan dengan pembelian barang dan jasa yang diperlukan untuk mencapai misi suatu perusahaan. Jadi procurement management berkaitan dengan faktor keberhasilan pencapaian misi perusahaan melalui cara seperti perencanaan, organisir dan koordinasi pembelian barang dan jasa perusahaan.

7 13 Pujawan (2005, p ) juga mendefinisikan manajemen procurement sebagai berikut: 1. Merancang hubungan yang tepat dengan supplier. Hubungan dengan supplier bisa bersifat kemitraan jangka panjang maupun hubungan transaksional jangka pendek. Model hubungan yang tepat bergantung pada banyak hal, diantaranya kritis tidaknya barang yang dibeli dari supplier yang bersangkutan yang bersangkutan dan besar tidaknya nilai pembelian. 2. Memilih supplier. Kegiatan memilih supplier bisa memakan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit apabila supplier yang dimaksud adalah supplier kunci. Kesulitan akan lebih tinggi apabila suppliersupplier yang dipilih adalah supplier mancanegara (global supplier). 3. Memilih dan mengimplementasikan teknologi yang cocok. Kegiatan pengadaan barang selalu membutuhkan teknologi. Dengan munculnya internet teknologi terhadap pengadaan barang mengalami perkembangan yang lebih baik. 4. Memelihara data item yang dibutuhkan dan data supplier. Bagian pengadaan harus memiliki data lengkap tentang item yang diperlukan serta data tentang supplier mereka. 5. Melakukan proses pembelian, adalah pekerjaan rutin yang dilakukan oleh bagian pengadaan. Proses pembelian bisa dilakukan dengan beberapa cara diantaranya, pembelian rutin atau melalui sistem lelang. 6. Melakukan evaluasi kinerja supplier, merupakan hal yang sangat penting dilakukan agar daya saing masing-masing supplier menentukan perusahaan dalam menentukan volume pembelian dan peringkat supplier itu sendiri.

8 Procurement Menurut Turban et al. (2012,p196) procurement adalah ilmu yang digunakan yang merujuk pada pembelian barang dan jasa oleh organisasi. Hal ini biasanya dilakukan dengan membeli barang atau jasa dari supplier, juga dikenal sebagai pembelian barang atau jasa oleh perusahaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa procurement adalah landasan ilmu dalam melakukan proses pembelian barang dan jasa yang dilakukan oleh organisasi, proses pembelian ini dilakukan dengan membeli melalui supplier yang menyediakan barang sesuai dengan kebutuhan perusahaan E-procurement concept Turban et al. (2012,p197) menjelaskan e-procurement concept adalah proses B2B (business to business) mengenai pengadaan persediaan, pekerjaan, dan layanan melalui internet (atau jaringan pribadi, seperti EDI (Electronic Data Interchange) Fokus Strategi Penerapan E-Procurement Menurut Neef (2001, p43), tujuan dari penerapan e-procurement adalah: 1. Meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya pekerja dengan mengeliminasi proses manual, proses berbasiskan kertas, dan menyediakan enterprise-wide, self-service procurement. 2. Menghilangkan kemungkinan terjadinya pembelian maverick. Pembelian maverick adalah dimana suatu perusahaan sudah memiliki kontrak supplier tetap, namun anggota organisasi masih ada yang membeli tidak melalui supplier yang sudah ditentukan namun mencari supplier lain.

9 15 3. Mendapatkan data yang akurat pada total pengeluaran baik oleh supplier maupun tipe pembelian. 4. Menggunakan supplier performance indicator, untuk dapat memilih supplier yang lebih baik. 5. Memindahkan sebanyak mungkin transaksi kepada front line employee tanpa menghilangkan peraturan bisnis. 6. Mengintegrasikan proses dan sistem, secara internal dan dengan supplier Keuntungan E-Procurement Turban et al (2012, p200) juga menjelaskan beberapa keuntungan penggunakan sistem e-procurement diantaranya: Menambah produktivitas dari purchasing. Menurunkan harga beli melalui standarisasi produk lelang dan diskon. Memperbaiki arus informasi dan manajemen. Melakukan kontrol terhadap inventori lebih efektif dan mengurangi pembelian yang tidak perlu. Memperbaiki proses pembayaran lebih baik dan lebih cepat. Membangun efisisensi dan kerja sama yang baik terhadap supplier dengan melakukan prinsip transparansi. Memperbaiki siklus manufaktur untuk supplier. Memastikan pengiriman barang tepat waktu. Mempercepat proses pemesanan karena memanfaatkan proses otomatis sistem. Mengurangi jumlah supplier. Menemukan supplier baru dan vendor baru yang mampu menyediakan barang dan jasa yang lebih cepat dan lebih murah. Mengurangi human error dalam proses pembelian dan pengiriman barang.

10 16 Memonitor dan meregulasi perilaku pembelian yang tidak efektif. Sedangkan menurut penggunaan e-procurement: (Teo & Lai, 2009) keuntungan yang diraih dari Mengurangi biaya operasional. Memungkinkan pemilihan supplier dan konsumen yang lebih luas. Meningkatkan sistem pemesanan. Menghilangkan biaya proses pemesanan manual. Mengurangi penggunaan kertas dan biaya adminstrasi Batasan dan Tantangan dalam E-Procurement Adapun demikian setiap sistem memiliki batasan dan tantangan yang harus dihadapi, menurut Turban et al (2012,p201) dalam bukunya yang berjudul Electronic Commerce 2012 berikut adalah batasan dan tantangan tersebut Biaya yang dibutuhkan tinggi. Tidak semua supplier mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Sistem mungkin saja terlalu kompleks. Sulit untuk mendapatkan integrasi secara internal maupun eksternal. Teknologi yang ada harus di update secara berkala. Tantangan dan hambatan e-procurement lebih mengarah kepada keterbatasan dalam masalah teknologi yang dikarenakan belum semua perusahaan mampu dalam mengikuti perkembangan teknologi e-procurement itu sendiri dan biaya yang lebih tinggi dibandingkan pengadaan barang dan jasa secara manual.

11 Proses E-procurement Menurut (Lacity, M., Willcocks, L. & Feeny, D. 2005) mengemukakan bahwa proses pengadaan barang, meliputi proses: Menentukan persyaratan: menentukan kebutuhan, berdasarkan titik re-order dan waktu pemakaian. Menentukan sumber daya: mengidentifikasi potensi sumber pasokan. Memilih supplier: membandingkan alternatif pilihan supplier. Proses pembelian: Melakukan pemesanan sesuai dengan permintaan. Penerimaan barang: penerimaan barang yang telah di pesan. Verifikasi faktur: apakah barang yang telah diterima sudah sesuai dengan faktur Persediaan Schroeder (2000, p304) menjelaskan bahwa persediaan adalah stok dari material yang digunakan untuk memfasilitasi produksi atau untuk memenuhi permintaan pelanggan. Sedangkan menurut Nasution (2003, p103) persediaan adalah sumber daya menganggur yang menunggu proses lebih lanjut. Proses ini berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi atau kegiatan konsumsi pangan pada sistem rumah tangga Manfaat Persediaan Schroeder (2000, p ) mendefinisikan alasan mengapa diperlukan persediaan diantaranya: 1. Untuk mengatasi ketidakpastian karena di dalam sistem persediaan, terdapat ketidakpastian dalam hal persediaan, permintaan, dan tengang waktu.

12 18 2. Untuk memungkinkan pembelian atau produksi yang ekonomis, karena pembelian atau produksi dalam jumlah besar akan memberikan harga yang lebih ekonomis. 3. Untuk mengatasi perubahaan yang diharapkan dalam permintaan atau penawaran Tipe Sistem Informasi Untuk E-Procurement Chaffey (2007, p32) menjelaskan bahwa terdapat beberapa tipe sistem informasi yang berbeda untuk digunakan pada siklus procurement: 1. Sistem pengendalian persediaan, berkaitan dengan pengadaan yang berhubungan dengan produksi, sistem dapat memberikan peringatan apabila jumlah persediaan sudah berada pada batas minimum stok. 2. Katalog CD atau web-based, katalog kertas sudah digantikan oleh bentuk-bentuk katalog elektronik sehingga membuat proses pencarian supplier lebih cepat. 3. Sistem aliran kerja dengan atau database, mengintegrasikan pemasukan pesanan oleh pengirim, persetujuan manajer dan penempatan oleh pembeli. Pemesanan diteruskan dari satu orang ke orang berikutnya dan akan menunggu di inbox message mereka untuk dilakukan tindakan berikutnya. 4. Memasukan order pada website, pembeli seringkali memiliki kesempatan untuk memesan langsung pada website supplier, tetapi hal ini menyebabkan tidak adanya integrasi antara sistem permintaan dengan sistem akuntansi.

13 19 5. Sistem akuntansi memungkinkan staf divisi pembelian untuk melakukan input order yang akan digunakan oleh staf akuntansi untuk melakukan pembayaran ketika tagihan (invoice) tiba. 6. Sistem ERP ( Enterprise Resource Planning) atau e-procurement yang terintegrasi yang bertujuan untuk mengintegrasikan semua fasilitas di atas dan juga mengintegrasi sistem yang dimiliki oleh supplier Average Cost Menurut Weygandt, Kimmel & Kiesto (2011, p269) di dalam sistem inventori perpetual metode average cost disebut sebagai metode moving average. Didalam metode ini perusahaan menghitung average cost baru, setelah setiap melakukan pembelian dengan membagi harga barang yang tersedia untuk dijual dengan jumlah stok yang ada. Average cost digunakan untuk : Unit yang dijual digunakan untuk menentukan harga pokok. Sisa unit yang tersedia digunakan untuk menentukan persediaan akhir.

14 Teori Analisa dan Perancangan Sistem Analisa dan perancangan sistem informasi adalah suatu ilmu dimana seorang system analyst bekerja menganalisa dan merancang sebuah sistem informasi dengan tujuan untuk memperbaiki atau memperbarui sistem yang dianggap sudah tidak dapat menghasilkan output yang diharapkan, ataupun untuk merancang suatu sistem yang akan mengubah suatu proses bisnis yang belum menerapkan sistem informasi menjadi proses yang menerapkan sistem informasi System Requirements Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p129) mendefinisikan system requirements System requirements are all of the capabilities that the new system must have and the constraints that the new system must meet. dimana suatu perancangan sistem informasi harus menghasilkan perubahaan dan sesuai dengan kebutuhan proses bisnis Object Oriented Sebagai seorang sistem analyst hendaknya kita mengerti teori-teori dasar yang harus dijadikan acuan dalam merancang suatu sistem informasi, apalagi proses perancangan sistem saat ini sudah mencapai tahap Object Oriented. Lalu apakah itu perancangan secara Object Oriented? Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p294) menjelaskan bahwa Object Oriented Design adalah The process by which a set of detailed object-oriented design is build, which programmers will later use to write code and test a new system. System design is essentially a bridge between a user s requirements and programming for the new system. Seorang perancang sistem kemudian akan disebut sebagai System Analyst yang akan menjembatani kebutuhan pengguna agar aplikasi yang dibuat oleh seorang programmer dapat memenuhi kebutuhan user tersebut.

15 Pengertian Object Oriented Programming (OOP) Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p60), Object-Oriented Programming (OOP) didefinisikan sebagai menuliskan laporan dalam bahasa pemrograman untuk mendefinisikan apa yang dilakukan objek yang dibuat termasuk pesan yang dikirim satu sama lain Pengertian Spiral Model SDLC Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p42), spiral model SDLC adalah suatu pendekatan adaptif SDLC dengan cara mengulang suatu siklus melalui kegiatan pengembangan proyek hingga proyek tersebut selesai Pengertian UML (Unified Modelling Language) Satzinger, Jackson, & Burd (2005,p39) menjelaskan bahwa UML adalah satu set standar model konstruksi dan notasi khusus dikembangkan untuk pengembangan berorientasi objek. Dari definisi di atas UML adalah sebuah model yang khusus digunakan untuk merancang sebuah sistem berorientasi objek. Penggunaan UML Diagram dimaksudkan agar seorang sistem analist mampu mengambarkan diagram yang nantinya akan digunakan dalam pengembangan sistem dan pengguna sistem (enduser) mampu memahami maksud dari perancangan sistem yang dilakukan oleh sistem analist Activity Diagram Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p144), sebuah activity diagram hanyalah sebuah diagram alur kerja yang menggambarkan berbagai pengguna kegiatan, orang yang melakukan aktivitas masing-masing, dan aliran sekuensial kegiatan ini.

16 22 Gambar 2.1 Activity Diagram (Satzinger, Jackson, & Burd Halaman 144 Figure 4-14) Use Case Diagram Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2010, p214), Use Case adalah aktifitas yang dilakukan oleh sebuah system. Tujuannya adalah untuk menyajikan gambaran grafis dari fungsi yang disediakan oleh sistem dalam hal pelaku, tujuan mereka (direpresentasikan sebagai kasus penggunaan) dan setiap ketergantungan antara kasus penggunaan. 1. Actor: digambarkan dengan simbol manusia dan mewakili peran yang tertulis dibawahnya. 2. Connecting line: untuk menunjukkan yang mana actor berpartisipasi dengan usecase. 3. Symbol ellipse: menunjukkan tugas yang dilakukan dari actor yang berhubungan.

17 23 4. Automation Boundary: merupakan ruang lingkup use case yang dibangun ke dalam sistem. Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p216): <<Include>> Relationship Sebuah use case dapat melakukan fungsi atau menyediakan layanan tambahan terkait dengan dirinya. Secara umum dapat diasumsikan bahwa setiap use case yang memiliki fungsi <<include>> akan dipanggil secara otomatis dieksekusi oleh use case yang di-include-nya. <<Extend>> Relationship Sebuah use case juga dimungkinan secara optional menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lain Gambar 2.2 Use Case Diagram beserta Include Relationship (Satzinger, Jackson, & Burd Halaman 216 Figure 6-3)

18 Use Case Description Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2010, p220) Use Case Description adalah penjabaran detil dari Use Case Diagram untuk memperlihatkan aliran kegiatan dari masing-masing proses pada Use Case. Gambar 2.3 Use Case Description (Satzinger, Jackson & Burd Halaman 223 Figure 6-10)

19 Data Access Sequence Diagram Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p322), prinsip Data Access Sequence diagram diadopsi dengan menggunakan akses data pada table dalam table relational database menggunakan SQL statements. Pada proses penggunaannya mirip sekali dengan view layer sequence diagram, akan tetapi ditambahkan dengan objek akses data terkait dengan objek yang bersangkutan. Gambar 2.4 Data Access Sequence Diagram (Satzinger, Jackson & Burd Halaman 321 Figure 8-22)

20 User Interface Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p442), User Interface melibatkan input dan output yang secara langsung melibatkan pengguna system. Suatu user interface mengijinkan user untuk berinteraksi dengan komputer untuk menyimpan maupun melakukan transaksi. Suatu output dihasilkan biasanya setelah interaksi user, seperti informasi yang ditampilkan setelah user melakukan query didalam system tersebut. Ada 8 aturan emas dalam merancang user interface yang baik antara lain : 1. Berusaha untuk konsisten, harus selalu berusaha konsisten dalam merancang dialog yang akan ditampilkan. 2. Memungkinkan frequent user menggunakan shortcuts, pengguna yang sudah sering menggunakan aplikasi menginginkan kecepatan dalam mengakses fungsi yang diinginkan. Jadi dibutuhkan tingkat interaksi yang pendek atau singkat dan langsung menuju ke fungsi tersebut. Untuk itu, perlu disediakan tombol spesial atau perintah tersembunyi. 3. Memberikan umpan balik yang informatif, untuk memberikan informasi kepada pengguna sesuai dengan aksi yang dilakukannya. Umpan balik bisa berupa konfirmasi atau informasi atas suatu aksi. 4. Merancang dialog untuk menghasilkan keadaan akhir, adanya keterangan atas akhir dari suatu proses dan aksi untuk membantu pengguna mengetahui keberhasilan aksi yang telah dilakukan. 5. Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang sederhana, dengan cara memberikan instruksi yang sederhana, konstruktif dan spesifik untuk perbaikan.

21 27 6. Mengijinkan pengembalian aksi (undo) dengan mudah, sehingga bila terjadi kesalahan aksi dapat dikembalikan ke semula. 7. Mendukung internal focus of control, pengguna menguasai sistem, sehingga mereka merasa menguasai sistem tersebut. Sistem yang tidak terduga dan sulit dalam melakukan suatu aksi akan menyulitkan user. 8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek, keterbatasan memori pada manusia harus diatasi oleh program dengan tidak banyak membuat pengguna melakukan proses penyimpanan memori. Gambar 2.5 Contoh User Interface (Satzinger, Jackson, & Burd Halaman 475 Figure 11-17)

22 Updated Class Diagram Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p305), Updated Design Class Diagram adalah desain class diagram yang dapat dikembangkan untuk setiap layer. Pada view layer dan data access layer, beberapa class baru harus spesifik. Domain layer juga mempunyai beberapa class baru yang ditambahkan untuk class controller. Updated design class diagram merupakan pengembangan dari first cut design class diagram dengan menambahkan kelas baru untuk use case controller. Pada titik tersebut, belum ada penambahan metode pada class, sehingga pada updated design class diagram ini akan ditambahkan juga metodemetode setiap class dan controller yang berdasarkan metode / fungsi pada sequence diagram. Gambar 2.6 Updated Design Class Diagram (Satzinger, Jackson, & Burd Halaman 340 Figure 8-30)

23 First Cut Class Diagram Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005, p309), First Cut Design Class Diagram dikembangan dengan memperluas domain model class diagram serta membutuhkan dua langkah yaitu langkah pertama dengan mengelaborasikan atributatribut dengan tipe dan nilai awal informasi, dan langkah kedua dengan menambahkan visibilitas panah navigasi. Pada umumnya semua attribut pada First- Cut design class diagram disimpan dengan akses Private dengan ditunjukan tanda garis minus yang mengawalinya. Gambar 2.7 First Cut Class Diagram (Satzinger, Jackson, & Burd Halaman 311 Figure 8-10)

24 Event Table Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2010, p174), event table adalah katalog dari use case yang terdiri dari event dalam bentuk barisan dan kunci dari masing-masing informasi didalam sebuah kolom. Gambar 2.8 Event Table (Satzinger, Jackson, & Burd Halaman 175 Figure 5-10) Berikut penjelasan bagian dari event table antara lain: Event sebuah kejadian seketika yang melibatkan satu atau lebih objek. Trigger merupakan sinyal yang memberitahukan sistem bahwa suatu peristiwa telah terjadi, baik kedatangan membutuhkan pengolahan data atau titik waktu. Source merupakan agen eksternal atau aktor yang memasok data ke sistem. Use Case merupakan tindakan yang dilakukan sistem ketika event terjadi. Response merupakan output yang dihasilkan oleh sistem yang menuju ke tujuan.

25 31 Destination merupakan agen eksternal atau aktor yang menerima data dari sistem Package Diagram Gambar 2.9 Package Diagram (Satzinger, Jackson, & Burd Halaman 341 Figure 8-31) Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2005,p339), package diagram merupakan diagram high level yang mengijinkan perancang untuk menghubungkan class-class untuk dikelompokkan. Kelompok tersebut terdiri dari view layer, data access layer dan domain layer. Khusus untuk domain layer, terdiri dari nama object dan juga handler.

26 32

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut (Connolly & Begg, 2005: 312), Sistem informasi adalah sumber daya yang memungkinkan pengumpulan, manajemen, kontrol,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut : 2.1.1 Sistem Pengertian sistem menurut Williams dan Sawyer (2005, p457) adalah sekumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dewasa ini, persaingan antar perusahaan semakin sengit. Konsumen juga semakin cerdas dalam memilih produk atau jasa yang mereka inginkan. Oleh karena itu, setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan sumber daya yang memiliki peranan sangat penting pada suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan karyawan itulah yang nantinya akan memberdayakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi merupakan seperangkat elemen yang saling terhubung atau komponen yang mengumpulkan (input), memanipulasi (proses), menyimpan dan menyebarkan (output)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sistem informasi dan ilmu pengetahuan di bidang komputerisasi berkembang semakin pesat, karena pesatnya teknologi tersebut maka semakin pesat pula kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jasa Jasa (service) merupakan suatu atau serangkaian aktivitas yang tidak berwujud dan yang biasanya, tidak selalu, berhubungan dengan interaksi antara customer (pelanggan) dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian The International Journal of Bussiness and Management BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dalam dunia perindustrian di era globalisasi saat ini semakin ketat dengan kemajuan teknologi informasi. Kemajuan dalam teknologi informasi menjadikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang pesat terjadi saat ini secara global telah menuntut perusahaan, baik dari perusahaan berskala kecil, menengah maupun atas, publik maupun privat

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK Dewan Pelawi Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebelum adanya teknologi yang berkembang seperti sekarang, pengadaan barang sudah lama terjadi baik di dalam perusahaan swasta maupun pemerintahan, yang kemudian dikenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan pembangunan yang semakin pesat saat ini, setiap perusahaan dituntut untuk mampu bersaing dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 53 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis sistem, perancangan sistem, rancangan pengujian dan evaluasi sistem dalam Rancang Bangun Sistem

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat menghasilkan informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. agar dapat menghasilkan informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi yang saling terintegrasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan, agar dapat menghasilkan informasi yang akurat untuk mendukung pengambilan keputusan, perencanaan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Sistem Informasi 1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Satzinger, et al (2012), sistem adalah kumpulan beberapa komponen yang saling terkait yang bekerja secara bersama-sama untuk mencapai

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA

PERANCANGAN APLIKASI E-COMMERCE BERBASIS WEBSITE PADA PT. KSN INDONESIA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dalam dunia bisnis berjalan dengan sangat pesat diikutinya dengan penggunaan website sebagai sarana untuk melakukan bisnis secara

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang BAB IV PERANCANGAN Pada tahap perancangan ini akan dilakukan perancangan proses pengadaan barang yang sesuai dengan proses bisnis rumah sakit umum dan perancangan aplikasi yang dapat membantu proses pengadaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda.

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjelaskan beberapa prinsip umum sistem antara lain: menghadapi keadaan-keadaan yang berbeda. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Hariyanto (2004, p59), sistem adalah kumpulan objek atau elemen yang saling beinteraksi untuk mencapai satu tujuan tertentu. Ia menjelaskan beberapa prinsip umum

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori dasar/ umum Dalam teori-teori ini berisikan berisikan pengertian dari data, quality, service, data quality, data quality service (DQS), data warehouse, serta perbedaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi dan informasi berkembang begitu pesat diikuti dengan tingkat persaingan yang begitu ketat dan tuntutan globalisasi yang menyebabkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Penggunaan internet di Indonesia Sumber: InternetLiveStats (2015) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini teknologi berkembang dengan pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat-perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Infrastruktur teknologi yang

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kecepatan proses transaksi menjadi sebuah standar bagi sebuah perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Proses transaksi menjadi sebuah kelemahan ketika proses

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini peran teknologi informasi sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan. Adanya teknologi informasi pada perusahaan dapat mendukung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem dapat beroperasi dalam suatu lingkungan, jika terdapat unsur unsur yang ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu fungsi atau tujuan utama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia merupakan serangkaian proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan dalam mengontrol aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini sistem informasi telah berkembang dengan sangat pesat. Hal ini ditandai dengan semakin luas dan beragamnya penggunaan sistem informasi dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perancangan, penerapan dan pengoperasian Sistem Informasi adalah mahal dan sulit. Upaya dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di dunia yang sangat pesat saat ini membawa pengaruh yang besar terhadap kinerja perusaahan di seluruh bidang bisnis baik dalam perusahaan dagang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman era globalisasi ini teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini berdampak sangat besar pada proses bisnis dalam perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terus berkembang saat ini mempermudah setiap orang untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi tanpa dibatasi oleh waktu,

Lebih terperinci

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK

PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK PEMBUATAN SISTEM INFORMASI DENGAN ANALISIS DAN PERANCANGAN BERORIENTASI OBJEK Dewan Pelawi Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era milenium, perkembangan teknologi telah berkembang pesat dimana hal tersebut memberi dampak besar bagi berbagai aspek termasuk salah satunya dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BISNIS. Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B

SISTEM INFORMASI BISNIS. Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B SISTEM INFORMASI BISNIS Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B Definisi Ø Internet adalah kumpulan dari orang-orang yang menggunakan komputer secara berdiri sendiri namun terhubung antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Selama ini masih banyak sekolah yang belum secara maksimal memanfaatkan teknologi informasi. Sistem penyimpanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB. Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk

BAB II LANDASAN TEORI Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB. Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Membangun Aplikasi Database Oracle dengan VB KONEKSI DATABASE Koneksi database adalah sebuah modul (obyek) yang bekerja untuk menghubungkan aplikasi dengan sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, bertahan dan menjadi yang terdepan dalam dunia bisnis tidaklah mudah, butuh usaha keras, perjuangan serta kemampuan untuk tetap bisa bertahan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Bin Packing Problem Menurut Wu, Li, Goh, & Souza (2009, p. 2), memasukkan kemasan barang ke dalam suatu tempat merupakan

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Bin Packing Problem Menurut Wu, Li, Goh, & Souza (2009, p. 2), memasukkan kemasan barang ke dalam suatu tempat merupakan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Bin Packing Problem Menurut Wu, Li, Goh, & Souza (2009, p. 2), memasukkan kemasan barang ke dalam suatu tempat merupakan suatu material handling yang penting dalam manufaktur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu teknologi yang dapat diterapkan dalam perusahaan adalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu jenis sistem informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam era globalisasi saat ini. Hal tersebut ditunjang dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaman sekarang teknologi berkembang amat pesat. Setiap saat dikembangkan perangkat-perangkat baru untuk mendukung kemudahan hidup manusia. Pesatnya perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penerapan teknologi informasi yang sangat pesat membawa dampak secara global dimana hampir semua perusahaan baik yang bergerak di bidang perdagangan ataupun di bidang

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang

Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 461 Sistem Informasi Manajemen pada CV. Kusuma Agung Mandiri Palembang Boby* 1, Marta Dilia Kosasih 2, Ervi Cofriyanti 3 1,2,3 STMIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak dari perusahaan yang menggantungkan proses bisnis dan melakukan managemen data dengan menggunakan Teknologi Informasi, yang tentunya saat ini semakin berkembang

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International

Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Inventori pada PT. Oriental Chitra International Sitti Nurbaya Ambo, S.Kom Universitas Gunadarma e-mail : baya_ambo@yahoo.com ABSTRAK Perusahaan membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini seiring kemajuan perkembangan ilmu teknologi dan informasi (IT) yang sangat pesat, terutama dalam hal pertukaran informasi. Informasi saat ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman dibidang teknologi, perusahaanperusahaan semakin dipacu dengan menggunakan teknologi yang maju sebagai media untuk tetap

Lebih terperinci

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3.

II.3.5 Statechart Diagram... II-14 II.3.6 Activity Diagram... II-15 II.3.7 Component Diagram... II-16 II.3.8 Deployment Diagram... II-16 II.3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan 41 BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM 4.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan susatu sistem adalah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis retail memiliki berbagai macam jenis, seperti jenis store retail, nonstore retail atau biasanya yang kita kenal dengan penjualan melalui online, organization

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Revolusi industri yang terjadi pada tahun 1750, dengan penemuan mesin uap telah menggantikan posisi pekerjaan manual dengan mesin, yang memberikan hasil dramatis. Kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Kendaraan Bermotor Secara umum pengertian tentang kendaraan bermotor adalah semua jenis kendaraan dimana sistem geraknya menggunakan peralatan teknik atau mesin. Fungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI III.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram

DAFTAR ISTILAH. Activity Diagram DAFTAR ISTILAH Activity Diagram Actor Admin Adobe Dreamweaver AIX Analysis Apache Aplikasi ASP diagram yang digunakan untuk memodelkan aktivitas bisnis pada suatu sesuatu untuk mewakili peran yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Menurut Hasibuan (2013:35) manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya alam dan sumber-sumber lainnya secara efisien dan efektif untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, masyarakat tumbuh dan berkembang di era dimana masyarakat tidak pernah terlepas dari informasi serta memiliki ketergantungan akan teknologi.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan Barang merupakan komponen utama yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena persediaan akan dijual secara terus menerus untuk kelangsungan hidup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat terjadi di berbagai bidang tak terkecuali dalam bidang ekonomi dalam hal ini ada kaitannya dengan proses penjualan dan pembelian. Semakin tingginya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini peranan sistem informasi sangatlah penting bagi perusahaan untuk dapat menunjang setiap kegiatan operasionalnya dan membantu dalam proses pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, teknologi merupakan kebutuhan pokok bagi perusahaan yang ingin berkembang. Saat ini teknologi telah berkembang sangat pesat sehingga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi yang semakin canggih dan semakin murah telah mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, terutama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya teknologi saat ini, memacu Perusahaan PT. DASS untuk terus memaksimalkan dalam mempertahankan dan meningkatkan sistemsistem yang ada saat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada Bab ini menjelaskan mengenai dasar-dasar teori yang digunakan untuk menunjang pembuatan tugas akhir membangun sistem pengolahan data absensi karyawan pada PT.Solusi Coporindo

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pemesanan Bahan Baku Berbasis Web Pada PR. Kembang Arum

Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pemesanan Bahan Baku Berbasis Web Pada PR. Kembang Arum Perancangan dan Implementasi Sistem Informasi Pemesanan Bahan Baku Berbasis Web Pada PR. Kembang Arum ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc; 2011:1. Sistem adalah suatu kesatuan usaha yang terdiri dari bagian bagian yang berkaitan satu sama lain yang berusaha

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi 1 Sistem Informasi adalah kombinasi dari teknologi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelian dan Penjualan selalu ada didalam dunia usaha. Dua hal tersebut merupakan proses bisnis yang penting untuk sebuah perusahaan. Setiap dokumen baik transaksi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau dianggap yang dikumpulkan (Hasan, 2009, p16), tetapi banyak data yang

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, perkembangan teknologi dan perekonomian bergerak sangat cepat sehingga mengakibatkan semakin tingginya persaingan antar perusahaan-perusahaan bisnis.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, membuat persaingan bisnis semakin kompetitif terutama perusahaan yang bergerak pada sektor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya dunia bisnis, perusahaan-perusahaan semakin bersaing dalam mendapatkan laba maksimum untuk dapat memastikan kelangsungan hidup dari perusahaan

Lebih terperinci

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1

APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE. Rizal Ari Ardianto. Program studi Teknik Informatika S-1 APLIKASI PENJUALAN PADA CV. ANANDAM KOMPUTER MAGELANG BERBASIS WEBSITE Rizal Ari Ardianto Program studi Teknik Informatika S-1 Fakultas Ilmu Komputer ABSTRAK Universitas Dian Nuswantoro Seiring perkembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran Risiko Proyek pada Perusahaan Teknologi Informasi di Indonesia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran Teknologi informasi di era globalisasi ini dinilai sangat penting bagi proses bisnis pada suatu perusahaan dan sebagai alat pendukung operasional perusahaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem operasi untuk aplikasi bergerak yang mengalami perkembangan yang cukup pesat yaitu Android. Android adalah sistem operasi berbasis Linux dan bersifat open source.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Pengertian Sistem Pengertian Informasi Pengertian Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Pengertian Sistem Pengertian Informasi Pengertian Sistem Informasi BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum Teori-teori umum yang menjadi dasar penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui

STIKOM SURABAYA BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Penjualan. Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Beberapa ahli menyatakan sebagai ilmu dan sebagai seni, adapula yang memasukkannya

Lebih terperinci

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Media Informatika Vol.13 No.2 (2014) PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini, perkembangan teknologi informasi sudah merupakan satu hal yang sangat dominan dan terjadi dengan sangat pesat. Informasi merupakan suatu kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Sistem merupakan salah satu yang terpenting dalam sebuah perusahaan yang dapat membentuk kegiatan usaha untuk mencapai kemajuan dan target yang dibutuhkan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Satzinger, Jackson, & Burd (2012, p5), sistem adalah sekumpulan kegiatan kegiatan yang memungkinkan pengguna untuk mendefiniskan dan mendeskripsikan secara jelas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal abad ke-21 ini, kegunaan internet sudah cukup memengaruhi kehidupan masyarakat. Pada tahun 2012, pengguna internet di dunia tercatat sudah mencapai 2,4 miliar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku pelajaran. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Dalam membangun sebuah system informasi diperlukan suatu pemahaman mengenai system itu sendiri sehingga tujuan dari pembangunan system informasi dapat tercapai.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang kian pesat membuat peran teknologi menjadi hal yang penting bagi proses bisnis di suatu perusahaan. Teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Distribusi dari barang mengacu pada hubungan yang ada diantara titik produksi dan pelanggan akhir, yang sering terdiri dari beberapa jenis inventory yang harus dikelola.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, baik dalam pasar lokal maupun pasar global. Setiap perusahaan harus melakukan peningkatan kualitas produk, kecepatan respon

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan harus meningkatkan kualitas pada produk yang menjadi sumber penghasilan bagi perusahaan serta memberikan pelayanan yang terbaik agar dapat meningkatkan loyalitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem Informasi di dunia saat ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan teknologi yang semakin meluas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan mereka untuk memberikan kepuasan pada para

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanan mereka untuk memberikan kepuasan pada para BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin ketatnya kompetisi saat ini, persaingan bisnis tidak hanya dapat mengandalkan produk yang dijual semata. Setiap pelaku bisnis perlu berupaya dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan prosedur yang saling terintegrasi yang memiliki maksud yang sama yaitu untuk menyelesaikan suatu tujuan (Satzinger,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiringnya jumlah penduduk yang terus bertambah mengacu pesatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiringnya jumlah penduduk yang terus bertambah mengacu pesatnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiringnya jumlah penduduk yang terus bertambah mengacu pesatnya pembangunan beberapa tahun terakhir. Dapat dilihat dari banyaknya proyek berskala sangat besar yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan, serta informasi lainnya yang diperoleh dalam

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut O Brien (2005, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan

Lebih terperinci