Prosiding Seminar Nasional World fit for children Copyright 2012, BP UNDIP ISBN
|
|
- Yenny Pranata
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 Badan Penerbit Universitas Diponegoro Prosiding Seminar Nasional World fit for children Copyright 2012, BP UNDIP ISBN Editor: 1. Budiyono 2. Praba Ginandjar 3. Lintang Dian Saraswati 4. M. Arie Wuryanto 5. Laksmi Widajanti World fit for children/budiyono dkk, edisi I ISBN Penerbit: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Percetakan: ii
3 KATA PENGANTAR Seminar Nasional dengan tema World Fits for Children dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2012 di Universitas Diponegoro dalam rangka Dies Natalis ke-55. Seminar ini bertujuan untuk menghimpun pengetahuan dari berbagai sumber terkait data tentang situasi anak dan tantangan dalam upaya pemenuhan hak-hak anak. Prosiding ini disusun untuk mendokumentasikan dan mengkomunikasikan hasil seminar nasional tersebut yang terangkum dalam makalah-makalah yang disajikan dalam seminar serta hasil rumusan seminar. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia selaku keynote speaker, Direktur Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak, UNICEF dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Surakarta, para penyaji dan penulis makalah, penyunting serta redaksi pelaksana yang telah bekerja keras sehingga prosiding ini dapat diterbitkan. Mudah-mudahan prosiding ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan, utamanya bagi pengambil kebijakan dalam hal pemenuhan kebutuhan anak. Pemilihan tema World Fits for Children dilatarbelakangi pemikiran-pemikiran antara lain hasil penelitian mengenai Children s Perception of the Environment oleh Kevin Lynch (arsitek dari Massachusetts Institute of Technology) di 4 kota Melbourne, Warsawa, Salta, dan Mexico City tahun telah menggugah dunia untuk peduli terhadap anak. Pada KTT Bumi di Rio de Janeiro 1992, disepakati prinsip Agenda 21 yaitu Program Aksi untuk Pembangunan Berkelanjutan, bahwa, anak dan remaja sebagai salah satu Kelompok Utama yang dilibatkan untuk melindungi lingkungan yang berkelanjutan.penelitian Kevin Lynch ditinjau dan dilakukan penelitian serupa oleh Dr Louise Chawla dari the Children and Environment Program of the Norwegian Centre for Child esearch - Trondheim, Norwegia tahun Hasil penelitian ini menjadi indikator bagi UNICEF dalam mengawasi pemenuhan hak anak di kota sebagai bagian dari Child Friendly City Initiative untuk pemerintah kota. Data tentang situasi anak di Indonesia menunjukkan masih banyak tantangan dalam upaya pemenuhan hak anak. Menurut data BPS tahun 2006, masih terdapat anak terlantar dan hampir terlantar sebanyak jiwa (22,14%). Melihat fakta di atas, dapat dikatakan pemenuhan hak-hak anak di Indonesia masih terpinggirkan oleh pembuat kebijakan. Oleh karena itu diperlukan peran semua pihak termasuk akademisi, pakar dan praktisi, serta pembuat kebijakan harus bersinergi agar dicapai hasil yang optimal untuk meningkatkan kualitas hidup anak Indonesia ke depan. Seminar ini diharapkan dapat menjadi media untuk berbagi informasi dan pengalaman Semarang, 6 Oktober 2012 Ketua Panitia iii
4 SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Salam sehat! Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-nya Prosiding Seminar Nasional dalam rangka Dies Natalis UNDIP ke 55 dengan Tema World Fit for Children dapat tersusun. Sebagaimana diketahui, pada Konferensi Habitat II atau City Summit, di Istanbul, Turki tahun 1996, menegaskan bahwa anak dan remaja harus mempunyai tempat tinggal yang layak; terlibat dalam proses mengambilan keputusan; terpenuhi kebutuhan dan peran anak dalam bermain di masyarakatnya. Melalui City Summit itu, UNICEF dan UNHABITAT memperkenalkan Child Friendly City Initiative, untuk menyentuh anak kota, khususnya yang miskin dan yang terpinggirkan dari pelayanan dasar dan perlindungan untuk menjamin hak dasar mereka. Pada UN Special Session on Children, Mei 2002, para walikota menegaskan komitmen mereka untuk aktif menyuarakan hak anak. Data tentang situasi anak di Indonesia menunjukkan masih banyak tantangan dalam upaya pemenuhan hak anak. Menurut data BPS tahun 2006, masih terdapat anak terlantar dan hampir terlantar sebanyak jiwa (22,14%). Hasil Kajian Anggaran Pro- Anak Indonesia (CBA) yang dilakukan Universitas Diponegoro tahun 2010 menunjukkan bahwa Anggaran bagi Pemenuhan Hak Anak hanya 4.5% dari keseluruhan APBN tahun 2010, dan hanya 1% di antaranya yang dinikmati oleh anak dalam bentuk pelayanan perlindungan anak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa setiap tahun sekitar 20 bayi per kelahiran hidup, meninggal dalam 0-12 hari pasca kelahiran. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Depkes 2007, kematian menyumbangkan persentase terbesar dari angka kematian balita (AKB), yang mencapai 36 per 1000 kelahiran hidup. Melihat fakta di atas, dapat dikatakan pemenuhan hak-hak anak di Indonesia masih terpinggirkan oleh pembuat kebijakan. Mengingat peran strategis anak, sebagai bagian investasi bangsa Indonesia untuk masa yang akan datang, maka perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap kebutuhan anak menjadi satu hal yang mendesak, khususnya menyangkut kesehatan anak, disamping aspek-aspek yang lain. Peran akademisi, pakar dan praktisi, serta pembuat kebijakan harus bersinergi agar dicapai hasil yang optimal untuk meningkatkan kualitas hidup anak Indonesia ke depan. dalam rangka Dies Natalis UNDIP ke 55, melalui kegiatan Seminar Nasional turut berkontribusi dalam memberikan informasi dan deseminasi perihal pelayanan dasar anak khususnya bidang kesehatan, pendidikan dan perlindungan anak. Kami berharap dengan adanya seminar nasional ini dapat memberikan pencerahan dan membukakan pandangan kita akan pemenuhan hak dasar anak sehingga akan terwujud dunia yang layak bagi anak-anak kita semua. Salam sehat! Semarang, 6 Oktober 2012 Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Dra. V.G. Tinuk Istiarti, MKes. NIP iv
5 DAFTAR ISI Halaman Judul i Halaman penerbit ii Kata pengantar iii Sambutan Dekan iv Daftar isi v Susunan acara vii Keynote speaker: Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 1 Kebijakan Pembangunan kota layak anak di Indonesia Sesi I Pembicara I: Dirjen Bina Gizi dan KIA Strategi percepatan penurunan angka 2 kesakitan ibu dan angka kesakitan anak di Indonesia Pembicara II: UNICEF Konsep pembangunan global dan nasional di bidang 3 pendidikan dan perlindungan anak Pembicara III: Bappeda Solo Lesson learned kota layak anak dari Kota Surakarta 9 Sesi II Makalah bebas Group 1 : Kelompok Penelitian dengan tema IBU 1 Inisiasi Kemitraan Bidan dan Dukun Bayi di Wilayah Puskesmas Mranggen I dalam 15 Mendukung Penurunan Angka Kematian Ibu di Kabupaten Demak. Budiyono, Anneke Suparwati, Syamsulhuda BM, M Arie Wuryanto 2 Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Pemahaman Kesehatan Reproduksi Pada Anak Putra 22 Tunagrahita (Studi Kualitatif Pada Ibu Dari Siswa Sdlb-C Di Slb X Wonogiri) Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum, Kusyogo Cahyo, Priyadi Nugraha.P 3 Hubungan Senam hamil dengan Jenis Persalinan Siti Fatimah 32 4 Faktor Risiko Terjadinya Lesi Prakanker Leher Rahim Di Puskesmas Ambal 1 Kabupaten Kebumen Aris Sugiharto, Rini Puspitasari, Praba Ginanjar 5 Analisis Implementasi Asi Eksklusif Pada Ibu Bekerja Di Pt. X Semarang Dwi Yuli Astuti, Bina Kurniawan, Siswi Jayanti 6 Cakupan Asi Ekslusif Kabupaten Brebes Tahun 2010 Lintang Dian Saraswati, Praba Ginandjar 7 Pemantauan Pencapaian Cakupan K1, Cakupan K4, Cakupan Buku Kia Dan Kualitas Pelayanan Antenatal Wilayah Kerja Puskesmas Di Kabupaten Banyumas Siti Nurhayati, Eri Wahyuningsih, Colti Sistiarani 8 Hubungan Karakteristik Kader Kesehatan Dengan Praktik Penempelan Stiker P4k Di Wilayah Kerja Puskesmas Mranggen I Sri Winarni, Dharminto, Yudhy Dharmawan, Putri Asmita W 9 Analisis Tingkat Risiko Ergonomi dan Keluhan Musculoskeletal Disorders pada Wanita Pemecah Batu Yuliani S, Ekawati, Hanifa MD 10 Association Between The Use Of Hormonal Contraceptives And Low Of Bone Mineral Density In Contraceptives Users In Surabaya, Indonesia Raras P. Enrilladela, Atik Ch. Hidajah 11 Hubungan Psp Ibu Pekerja (Buruh) Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang Tahun 2011 Felix Kasim,Vina Tamara, Carla Husein 12 Review Pelaksanaan Sistem Rujukan Ibu Bersalin dengan Komplikasi oleh bidan desa; Hambatan dan Upaya Pemecahannya Iwan Stia Budi 13 Gambaran inisiasi menyusu dini di Kabupaten Brebes Praba Ginandjar, Lintang Dian Saraswati v
6 Group 2 : Kelompok penelitian dengan tema Anak 1 Faktor Perilaku Yang Mendukung Kejadian Obesitas Pada Anak di Kota Semarang Muhammad Iqbal Masruri, Priyadi Nugraha P., Bagoes Widjanarko 2 Analisis Kesiapan Stakeholders Dalam Program Pengembangan Kota Layak Anak Di Kota Semarang Tahun 2011 Sutopo Patria Jati, Anneke Suparwati, Ferbriyanto 3 Responsivitas Dinas Kesehatan Kota Semarang Terhadap Pemenuhan Jaminan Hak- Hak Di Bidang Kesehatan Menuju Semarang Kota Layak Anak (Kla) Septo Pawelas Arso, Sutopo Patria Jati, Hervy Friska 4 Penyusunan Profil Anak Di Kabupaten Kendal Sebagai Langkah Awal Menuju Kabupaten Layak Anak Evi Widowati 5 Identifikasi Tindak Kekerasan Dan Mekanisme Survival Terhadap Tindak Kekerasan Yang Dialami Pemulung Anak Di Surabaya Pambudi Handoyo, Ali Imron 6 Keuntungan Ekonomi Dan Gizi Dari Pemberian Jenis Makanan Sapihan Formula Dan Nonformula (Home Made) Pada Bayi Usia 6 12 Bulan Di Kota Semarang Suyatno, Martha Irene Kartasurya. 7 Pencak Silat Sebagai Salah Satu Sarana Mendidik Anak Untuk Membentuk Karakter Bangsa Dr.Suroto,M.Pd 8 Hubungan Pengetahuan Tentang Kandungan Pewarna Sintetis Berbahaya Dan Mikroba Patogen Dengan Pemilihan Pangan Jajanan Pada Remaja Putri Ainun Niswati, Dina Rahayuning Pangestuti, Siti Fatimah Pradigdo 9 Hubungan Tingkat Konsumsi Protein, Besi, Kalsium, Dan Zink Dengan Kadar Hemoglobin Pada Siswi SMP Negeri 21 Semarang Tahun 2011 Eriska Septi Rissandya, Laksmi Widajanti, Apoina Kartini 10 Faktor-Faktor Risiko Dan Protektif Pemilihan Makanan Pendamping Asi (Mp-Asi) Formula Pada Bayi Usia 6-12 Bulan Di Kota Semarang (Studi di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu Kecamatan Tembalang Kota Semarang Tahun 2011) Alvia Nur Layli 11 Hubungan Tingkat Konsumsi Energi Dan Serat Dengan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Remaja (Studi pada Siswa SMA Negeri 4 Semarang) Zulfiana Fitriani, S.A Nugraheni, Laksmi Widajanti 12 Hubungan Kontribusi Energi, Vitamin A Dan Zat Besi Dari Sarapan Pagi Dengan Tingkat Kesegaran Jasmani Anak Sekolah Dasar Agus Sudrajat 13 Ragam Jajanan Anak Dan Kontribusi Jajanan Terhadap Kecukupan Energi Dan Zat Gizi Anak Malnutrisi Di Lingkungan Kumuh Perkotaan Surakarta Listyani Hidayati, Juliani Prasetyaningrum, Zahara Abdul Manaf 14 Konsumsi Gizi Dan Perkembangan Motorik Kasar Balita Stunting Dan Non Stunting Di Kelurahan Kartasura Kabupaten Sukoharjo Muwakhidah, Hidayati L, Meyzaroh D, Putra PT 15 Efek Minuman Suplemen Besi Terhadap Perkembangan Motorik, Kadar Hemoglobin Dan Status Gizi Anak Usia Dini Yang Malnutrisi Siti Zulaekah, Listyani Hidayati, Dan Setiyo Purwanto vi
7 SUSUNAN ACARA Resgistrasi Pendaftaran dan Daftar Ulang Pembukaan Protokoler Pembacaan Susunan Acara Menyanyikan Lagu Indonesia Raya Sambutan Koordinator Dies UNDIP Ke Sambutan Wakil Gubernur Jateng Sambutan Rektor UNDIP sekaligus membuka acara seminar Keynote Speaker SESI I SESI II Menteri Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak RI Pembicara seminar : Paparan Dirjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes RI Paparan UNICEF Paparan Bappeda Surakarta TanyaJjawab Rangkuman oleh Moderator Penutup Sesi I ISHOMA Makalah bebas Presentasi Pemakalah Oral DI Ruang Kecil Kelompok IBU Presentasi Pemakalah Oral DI Ruang Kecil Kelompok ANAK Penutupan Sesi II Penutupan vii
8 KEYNOTE SPEAKER KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KOTA LAYAK ANAK DI INDONESIA Disampaikan pada acara Seminar Nasional dengan Tema World Fit for Children dalam Rangka Dies Natalis UNDIP ke 55 tanggal 6 Oktober 2012 Linda Amalia Sari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 6 Oktober 2012 Page 1
9 PEMBICARA 1 STRATEGI PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI INDONESIA Disampaikan pada acara Seminar Nasional dengan Tema World Fit for Children dalam Rangka Dies Natalis UNDIP ke 55 tanggal 6 Oktober 2012 Slamet Riyadi Yuwono Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan 6 Oktober 2012 Page 2
10 PEMBICARA 2 KONSEP PEMBANGUNAN GLOBAL DAN NASIONAL PERLINDUNGAN ANAK Disampaikan pada acara Seminar Nasional dengan Tema World Fit for Children dalam Rangka Dies Natalis UNDIP ke 55 tanggal 6 Oktober 2012 I Made Sutama Kepala Perwakilan UNICEF Jateng Jatim NTB A. Kebijakan Internasional terkait Hak Anak Agenda Internasional Dalam Pembangunan Anak yang telah ada antara lain : 1. Konvensi PBB Hak Anak (KHA) yang ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan Resolusi No. 44/25 tanggal 20 November Pada KTT Bumi di Rio de Janeiro, Brasil 1992, para Kepala Pemerintahan dari seluruh dunia menyepakati prinsip-prinsip Agenda 21 yaitu Program Aksi untuk Pembangunan Berkelanjutan. Kesepakatan di Bab 25 Agenda 21 ditujukkan untuk anak dan remaja yang berisi tentang : Dalam agenda tersebut terdapat bab yang menyatakan bahwa KTT bumi yang ditujukan untuk anak dan remaja yang terdapat pada Bab 25 Agenda 21 yang berisi tentang pentingnya : a. Menekankan partisipasi anak dalam pengelolaan lingkungan. b. Melaksanakan Konvensi Hak-Hak Anak. c. Memperluas pendidikan bagi anak, terutama anak perempuan. d. Memasukkan semua kepentingan anak ke dalam semua kebijakan dan strategi yang sesuai dengan pembangunan berkelanjutan. 3. Agenda UN Habitat, Pada Konferensi II atau City Summit, Istambul, Turki tahun 1996, UNICEF dan UNHABITAT memperkenalkan Child Friendly City Initiative (Inisiatif Kota Ramah Anak). Apa yang dimaksud dengan Kota Ramah Anak? Kota Ramah Anak adalah kota yang menjamin hak-hak setiap anak untuk : a. Berkontribusi terhadap kebijakan yang akan mempengaruhi kotanya. b. Mengekspresikan pendapat mereka tentang kota yang mereka inginkan. c. Dapat berpartisipasi dalam kehidupan keluarga, komunitas, dan sosial. d. Berpartisipasi dalam kegiatan budaya dan sosial. 4. Pada Tahun 2000, UNICEF membentuk Sekretariat Global untuk CFC di Innocenti Research Centre in Florence, Italy. 5. World Fit For Children Pada UN Special Session on Children, Mei 2002, bagi seluruh para walikota menegaskan komitmen mereka untuk aktif menyuarakan hak anak, yaitu; (a) Rencana Aksi KLA (Kota Layak Anak) (b) Mempromosikan partisipasi anak sebagai aktor perubahan dalam seluruh proses KLA. B. Kebijakan Implementasi di Indonesia 1. Pemerintah Indonesia menetapkan UU No. 4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak yang mengatur permasalahan tentang anak di Indonesia. Akan tetapi, sampai saat ini UU ini belum mempunyai PP (Peraturan Pemerintah). 6 Oktober 2012 Page 3
11 2. Indonesia meratifikasi KHA melalui Keputusan Presiden No. 36/1990 tertanggal 25 Agustus 1990, dengan kewajiban negara adalah ; (a) To Fulfill ( memenuhi) (b) To Protect (melindungi) (c) To respect (menghargai) hak hak anak. 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak (UUPA) dengan amanat kuncinya adalah : (a) Pemenuhan hak-hak anak agar mereka dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat (b) perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera. C. PUHA ( Pengarusutamaan Hak Anak) Pengarusutamaan Hak Anak adalah strategi perlindungan anak dengan mengintegrasikan hak anak ke dalam setiap kegiatan pembangunan yang sejak penyusunan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi dari berbagai peraturan perundangan-undangan, kebijakan, program, dan kegiatan dengan menerapkan prinsip kepentingan terbaik bagi anak. SKEMA PUHA 1.To respect - kemauan untuk menghormati hak anak 2.To fulfill - komitmen untuk pemenuhan hak anak 3.To protect - kemampuan untuk perlindungan hak anak Kesadaran tentang hak anak (anak, masyarakat, LSM, pengambil keputusan) Peraturan dan perundang-undangan serta pembangunan yang peduli hak anak Roh dari PUHA terletak pada Kesadaran tentang Hak Anak dari anak, masyarakat, LSM, dan Duty Bearer. Mereka seyogianya paham terhadap 4 prinsip-prinsip Hak Anak (nondiskriminasi, the best interest of the child, respect to children s voice dan participation), sehingga mampu mewujudkan Hak Anak melalui 3 upaya utama (to respect, to fulfill dan to protect). Bagaimana agar KHA dapat diimplementasikan? 6 Oktober 2012 Page 4
12 Konvensi hak anak secara regulasi telah ada Undang-Undang perlindungan Anak (UU no 23 tahun 2002). Kemudian melalui kebijakan Pengarusutamaan hak anak yang di pelopori oleh Kementerian Pembrdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dengan membuat panduan teknis mengenai Kota/Kabupaten Layak Anak. Sehingga diharapkan setiap Kabupaten/Kota DiIndonesia telah membuat daerahnya telah memenuhi hak dasar anak. D. Kabupaten/Kota Layak Anak Tujuan Umum KLA Untuk membangun inisiatif pemerintah Kabupaten / Kota yang mengarah pada upaya transformasi Konvensi Hak Hak Anaka ( Convention on the rights of Child ) dari kerangka hukum ke dalam definisi, strategi dan intervensi pembanganunan, dalam bentuk Kebijakan, Kelembagaan, program dan kegiatan pembangunan yang ditujukan untuk pemenuhan hak hak anak pada suatu wilayah kabupaten / kota. Perubahan Kebijakan KLA KAPAN KLA dikembangkan? Pada tahun 2006 disusun rancangan kebijakan KLA diinisiasi oleh KPP (Kementerian Pemberdayaan Perempuan). Setelah itu pada tahun 2006 dibuat model KLA di 5 kab/kota (Padang, Jambi, Surakarta (Solo), Malang, Manado and Kupang ). Model tersebut pada tahun 2007 diperluas menjadi di 10 kab/kota sehingga terus berkembang sampai sekarang. Pada tahun 2009: Kebijakan KLA (Peraturan Meneg PP No. 2/2009) dan pada 2010 ditargetkan KLA di 20 kab/kota dengan terbitnya : Pedoman Pengembangan KLA Tingkat Provinsi (Peraturan Meneg PP&PA No. 13/2010) UKP4 Petunjuk Teknis KLA di Desa/Kelurahan (Peraturan Meneg PP&PA No. 14/2010) UKP4 Pada tahun 2014, KLA ditargetkan di 100 kab/kota di seluruh Indonesia. Berdasarkan UU. No. 23/2002 dan konvensi hak anak dapat dikelompokkan sebagai berikut : Terdapat lima klaster hak anak antara lain : Hak sipil dan kebebasan; Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternative; Kesehatan dasar dan Kesejahteraan; Pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan seni budaya; Perlindungan khusus. Klaster dan Indikator KLA Terdiri dari enam Klaster dengan 31 Indikator 6 Oktober 2012 Page 5
13 A. Penguatan Kelembagaan = 7 Indikator B. Hak Sipil dan Kebebasan = 3 Indikator C. Hak Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif = 3 Indikator D. Hak kesehatan Dasar dan Kesejahteraan 9 indikator E. Hak Atas Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang, dan Kegiatan seni budaya = 5 Indikator F. Perlindungan Khusus = 4 Indikator Kategori KLA 1. Kabupaten/Kota Layak Anak komponen tidak ada angka di bawah 70% nilai maksimal dan komponen tertentu harus mencapai angka mutlak 2. Utama komponen tidak ada angka di bawah 70% nilai maksimal dan komponen tertentu harus mencapai angka mutlak 3. Nindya komponen tidak ada angka di bawah 70% nilai maksimal dan komponen tertentu harus mencapai angka mutlak 4. Madya komponen tidak ada angka di bawah 70% nilai maksimal dan komponen tertentu harus mencapai angka mutlak 5. Pratama komponen tidak ada angka di bawah 70% nilai maksimal dan komponen tertentu harus mencapai angka mutlak Strategi PROGRAM PUHA kedalam KLA dan DLA Tahapan Program Pengembangan Desa Kelurahan Layak Anak 6 Oktober 2012 Page 6
14 Pada akhirnya menjadikan Anak? Anak yang Sehat, Cerdas, Ceria dan Berahklak Mulia E. Konsep Perlindungan Anak Pendekatan Pengembangan Sistem Perlindungan Anak Perkembangan Pendekatan Perlindungan Anak Internasional : Berfokus pada isu; Pengembangan /Pembangunan lingkungan; Pendekatan sistem Kelemahan Pendekatan Berbasis Isu 1. Gagal melihat akar penyebab umum yang memerlukan respons bersama; ( penekanan pada respon spesifik untuk menangani korban dari isu yang spesifik) 2. Gagal membangun hubungan antara respons dan kebijakan (karena sektoral dan fokus korban) 3. Terisolasi dari sistem yang lebih luas - berdiri sendiri-sendiri (koordinasi tidak optimal, tersebar di semua sektor tanpa keterkaitan satu dengan yang lain) F. Menciptakan Lingkungan Protektif bagi Anak Faktor-faktor yang mempengaruhi perlindungan anak Adapted from CP SBA Training developed by UNICEF EAPRO Child Frontiers The Children s Legal Centre 6 Oktober 2012 Page 7
15 G. Kontinum Layanan Anak yang Ideal Realitas Layanan H. Komponen Sistem Perlindungan Anak Nasional Kerangka Hukum dan Kebijakan, 6 Oktober 2012 Page 8
16 I. Rekomendasi 1. Pengabdian Masyarakat; (a) Penyuluhan tentang hak hak anak (b) memfasilitasi pembentukan Desa/Kelurahan layak Anak (c) Memilih permasalah pokok yang dihadapi dari desa sesuai dengan 31 indikator. (d) Memiliki kabupaten atau Desa Binaan. 2. Penelitian Research aksi 6 Oktober 2012 Page 9
17 PEMBICARA 3 KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA SURAKARTA DALAM PENGEMBANGAN KOTA LAYAK ANAK Disampaikan pada acara Seminar Nasional dengan Tema World Fit for Children dalam Rangka Dies Natalis UNDIP ke 55 tanggal 6 Oktober 2012 Drs Anung Indro Susanto, MM KEPALA BAPPEDA SURAKARTA Jl. Jendral Sudirman No. 2 Surakarta Telp. (0271) ext. 405, 452, 453, 454, 455, 456, 457 Fax (0271) bappeda@bappeda.surakarta.go.id A. KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOTA LAYAK ANAK Pencanganan Kota Surakarta Sebagai PENGEMBANGAN KOTA LAYAK ANAK oleh KEMENPPPA, menghasilkan beberapa kebijakan antara lain : 1. Sistem Manajemen Pemerintahan yang berpihak kepada anak 2. Sistem Peradilan yang memberikan perlidungan terhadap anak 3. Sistem Kesejahteraan yang berdasarkan perlindungan anak 4. Lingkungan yang ramah anak 5. Memperkuat peran Pemkot, masyarakat & keluarga dalam memperhatikan hak hak anak dalam perlindungan anak 6. Kebijakan Program pelayanan kesehatan, pendidikan, perlindungan anak, dan partisipasi anak 7. Sistem Kebijakan Alokasi Anggaran yang berbasis perlindungan Anak 8. Perubahan Perilaku yang berfokus pada Pelindungan Anak 6 Oktober 2012 Page 10
18 6 Oktober 2012 Page 11
19 B. KOMITMEN C. IMPLEMENTASI 1. Di bidang Pendidikan adanya : BPMKS, Sekolah PLUS, GWJB, PAUD, MBS, PAKEM,KREASO 2. Pada BIdang Kesehatan : adanya PKMS, Puskesmas Ramah Anak, Rumah Sakit Ramah Anak, Kelompok Pendamping Ibu, Pojok Laktasi, PMTAS, 3. Pada Bidang Perlindungan : adanya PERDA PA, PERDA ESKA, TESA, PTPAS, Taman Cerdas, Kelurahan Layak Anak, KIPPAS, MOU dengan APH tentang Restoratif Justice dan Diversi 6 Oktober 2012 Page 12
20 4. Pemenuhan Hak Sipil : adanya Penuntasan Akte Kelahiran, Partisipasi Anak dlm Musrenbang ( FAS ), Kartu Insentif Anak, Relasi Akte Kelahiran dengan Layanan Pendidikan, Kesehatan dan Layanan Sosial Pendidikan : BPMKS Sekolah PLUS GWJB (Gerakan Wajib Jam Belajar ) PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini ) MBS(Manajemen Berbasis Sekolah) PAKEM (Pendidikan Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan ) KREASO ( Kreatifitas Anak Solo ) Gerakan Wajib Jam Belajar (GWJB), kegiatan ini anak-anak dihimbau untuk belajar antara Jam s/d WIB, ( tidak boleh berkeliaran, TV harus dimatikan, orang tua/keluarga harus mendampingi). Dibentuk Satgas GWJB tk RW, dng diberi tanda Sirene sbg peringatan belajar pd jam tersebut, ada yg diperingatkan lewat Mesjid. ZoSS merupakan rute aman untuk anak sekolah dng dilengkapi gambar Maskot Zeta. Zeta (Zebra Cross untuk keselamatan Anak). Telah ada 15 Zoss terbangun didepan Sekolah Dasar. Sekolah Ramah Anak, Sekolah harus memperhatikan hak hak anak (hak hidup, tumbuh kembang, perlindungan, partisipasi) Anak mendapatkan pelayanan pendidikan yang memadai Adanya taman bermain Diberikan kesempatan untuk ikut berpartisipasi, Adanya tempat cuci untuk anak Tidak adanya kekerasan thd anak Toilet yang terpisah antara perempuan dan laki-laki diterapkannya MBS diterapkannya pendidikan adil gender diterapkannya KESPRO diterapkannya pendidikan sebaya Adanya perpustakaan adanya ruang IT, Seni, UKS, dokter kecil, Bidang Kesehatan PKMS (Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta ) PUSKESMAS RAMAH ANAK RUMAH SAKIT RAMAH ANAK POJOK LAKTASI KELOMPOK PENDAMPING IBU WARGA PEDULI HIV-AIDS POSYANDU MODEL PMTAS (Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah) Rumah Sakit Ramah Anak Fasilitas yang tersedia adalah adanya : Lokasi di RSUD Dr. Moewardi, RSU PKU Muhammadiyah Srakarta 1.Tempat Pelayanan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak yang disebut PPKPA 2. Pelayanan Poliklinik anak 3. RS Sayang Anak dan IBU di RSU Muwardi 4. Pemberian penyuluhan termasuk anak/ langsung mengunjungi ke pasien dibangsalbangsal 6 Oktober 2012 Page 13
21 5. Tempat Penitipan Anak (TPA) 6. Pojok ASI, 7. Perpustaakaan untuk umum. 8. Adanya senam bayi, dan senam ibu hamil 9.Tempat Rehabilitasi Medis untuk terapi anak. 10.Ada Bangsal anak yang ramah anak, 11.Ruang bermain untuk anak 12.Diterapkannya Inisiasi Menyusu Dini/IMD dilaksanakan th Sebagai tempat KPA/Komisi Penanggulangan AIDS Kota Surakarta Puskesmas Ramah Anak Diharapkan adanya ketersediaan fasilitas : - layanan kesehatan khusus untuk Ibu dan anak, - Tempat pemeriksaan khusus untuk anak, - Dokter spesialis anak & kandungan, - Taman Gisi, - Taman bermain, - Tempat pelayanan korban kekerasan terhadap anak. - Tenaga konseling untuk anak - Pojok ASI - Tumbuh kembang anak Pondok Kasih Ibu (POKASI) POKASI adalah : Tempat pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan anak dari keluarga miskin.. Penerapan Pemberian ASI Eksklusif, Berada di Kel. Sangkrah. Posyandu Model Jumlah Posyandu Balita ada 595. Stimulan dari APBD per Posyandu Rp ,-. Jumlah POSYANDU MODEL ada di 5 kecamatan. Posyandu Model adalah Posyandu yang kegiatannya bersama-sama diintegrasikan antara BKB, PAUD, Posyandu. Perlindungan PERDA Perlindungan Anak PERDA Ekslpoitasi Seks Komersial Anak (ESKA) TESA (Telepon Sahabat nak ) PTPAS (Pelayanan Terpadu Perlindungan Anak Surakarta KIPPAS ( Komisi Indepanden Perlindungan Perempuan Anak Surakarta ) Taman Cerdas Kelurahan Layak Anak MOU APH tentang Restoratif Justice dan DIVERSI 6 Oktober 2012 Page 14
22
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO NO. : 53/UN7.3.9/SK/2013
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO NO. : 53/UN7.3.9/SK/2013 Tentang PENGANGKATAN TIM DOSEN WALI MAHASISWA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN AKADEMIK
Lebih terperinciKOTA LAYAK ANAK BERBASIS KESEHATAN
Arifin,S. Kota Layak Anak Berbasis KOTA LAYAK ANAK BERBASIS KESEHATAN Syamsul Arifin Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin Email korespondensi:
Lebih terperinciKLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK
KLA DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN DAN PERWUJUDAN HAK ANAK Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai visi yaitu terwujudnya kesetaraan gender, dan misi adalah mewujudkan kebijakan
Lebih terperinciSAMBUTAN LAUNCHING 11 KABUPATEN/KOTA INISIASI KLA DI PROVINSI SULSEL Sulawesi Selatan, 26 Januari 2018
SAMBUTAN LAUNCHING 11 KABUPATEN/KOTA INISIASI KLA DI PROVINSI SULSEL Sulawesi Selatan, 26 Januari 2018 1. Konvensi Hak Anak (KHA), diratifikasi melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990. 2. Indonesia
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.169, 2012 KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK. Indikator. Kabupaten/ Kota. Layak Anak PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN
Lebih terperinciMANAJEMEN LABORATORIUM GIZI LABORATORIUM TERPADU FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2013 Keadaan : AGUSTUS 2013
MANAJEMEN LABORATORIUM GIZI No Nama dan Gelar Lengkap Jurusan/Bagian/Fakultas 1. Dr. M. Zen Rahfiludin, SKM, Kepala 2. Ir. Laksmi Widajanti, M.Si 3. dr. Apoina Kartini, Gizi Kesehatan / Gizi Kesehatan
Lebih terperinciSAMBUTAN DALAM ACARA PENYERAHAN PENGHARGAAN ANUGERAH PELANGI 2017 (Perusahaan Layak Anak Indonesia) Jakarta, 30 Januari 2018
SAMBUTAN DALAM ACARA PENYERAHAN PENGHARGAAN ANUGERAH PELANGI 2017 (Perusahaan Layak Anak Indonesia) Jakarta, 30 Januari 2018 Yang Saya hormati dan banggakan, Ketua Umum, Para Pengurus, dan Seluruh Anggota
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional World fit for children Copyright 2012, BP UNDIP ISBN
Badan Penerbit Universitas Diponegoro Prosiding Seminar Nasional World fit for children Copyright 2012, BP UNDIP ISBN 978-602-097-284-8 Editor: 1. Budiyono 2. Praba Ginandjar 3. Lintang Dian Saraswati
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017
PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA 2017 PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017 I. LATAR BELAKANG Anak
Lebih terperinciMajalah INFO ISSN : Edisi XV, Nomor 2, Juni 2013
REFRESHING KADER KESEHATAN DALAM PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN KOMPLIKASI (P4K) DI DESA KANGKUNG, KECAMATAN MRANGGEN, KABUPATEN DEMAK Y. Dharmawan, Dharminto, S. Winarni, P. A. Wigati ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Upaya pemerintah Republik Indonesia dalam menyejahterakan rakyat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Upaya pemerintah Republik Indonesia dalam menyejahterakan rakyat telah termaktub dalam UUD 1945 sebagai wujud tanggung jawab Negara terhadap bangsa dan rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional, anak-anak Indonesia perlu diikutsertakan baik dimulai dari proses
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan ekonomi, manusia, sosial budaya, dan politik di Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang
Lebih terperinciPANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017
PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017 KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA 2017 PANDUAN PELAKSANAAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2017 I. LATAR BELAKANG Anak
Lebih terperinciWALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN
WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG, Menimbang : a. bahwa kesehatan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK
PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO NO. : 137/UN7.3.9/SK/2012
KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO NO. : 137/UN7.3.9/SK/2012 Tentang PENGANGKATAN TENAGA PENGAJAR SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2012/2013 PADA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
Lebih terperinciAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,
SAMBUTAN DIRJEN BINA GIZI DAN KIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PADA WORKSHOP DALAM RANGKA HARI GIZI NASIONAL KE 55 JAKARTA, 24 FEBRUARI 2015 Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Selamat
Lebih terperinciANAK INDONESIA. Adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan
ANAK INDONESIA ANAK Adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan Pasal 1 (1) UU No. 23/2002 tentang Perlindungan Anak Jumlah anak = 1/3 jumlah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. subjek dan objek pembangunan nasional Indonesia dalam usaha mencapai aspirasi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak Indonesia merupakan generasi penerus bangsa, yang mempunyai hak dan kewajiban ikut serta membangun Negara dan Bangsa Indonesia. Anak merupakan subjek dan objek
Lebih terperinciLatar Belakang KLA. Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah suatu pembangunan kabupaten/kota yang mengintegrasikan komitmen dan
Latar Belakang KLA 1. Definisi dan Tujuan KLA Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah suatu pembangunan kabupaten/kota yang mengintegrasikan komitmen dan sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.
No.289, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN
Lebih terperinciKOTA LAYAK ANAK. Yang bertujuan untuk:
KOTA LAYAK ANAK Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA) adalah sistem pembangunan berbasis hak anak melalui pengintegrasian komitmen dan sumberdaya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, yang terencana secara
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016
LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK & KELUARGA BE PROVINSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta melindungi anak dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik untuk bayi yang mengandung sel darah putih, protein dan zat kekebalan yang cocok untuk bayi. ASI membantu pertumbuhan dan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Salah satu dari keempat NSPK yang diterbitkan dalam bentuk pedoman ini adalah Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak.
KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA KATA PENGANTAR Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi anak merupakan cerminan kondisi bangsa di masa yang akan datang.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan aset dan investasi masa depan bagi sebuah bangsa. 1 Kondisi anak merupakan cerminan kondisi bangsa di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS PELAYANAN TERPADU BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa Pos Pelayanan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELATIHAN KONVENSI HAK ANAK (KHA) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015
KERANGKA ACUAN PELATIHAN KONVENSI HAK ANAK (KHA) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 A. Pendahuluan Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Anak (KHA) sejak 25 Agustus 1990 melalui Keputusan Presiden Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan
Lebih terperinciPENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015
PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24 Semarang
Lebih terperinciRio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.
Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011. 1. Atas undangan Organisasi Kesehatan Dunia, kami, Kepala Pemerintahan, Menteri dan perwakilan pemerintah datang
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBENTUKAN SUPPORT GROUP IBU MENYUSUI DI KABUPATEN PEKALONGAN DAN KUDUS
KERANGKA ACUAN KEGIATAN PEMBENTUKAN SUPPORT GROUP IBU MENYUSUI DI KABUPATEN PEKALONGAN DAN KUDUS A. PENDAHULUAN ASI atau Air Susu Ibu adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk konsumsi bayi dan merupakan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN TOT FASILITATOR SEBAYA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN
KERANGKA ACUAN TOT FASILITATOR SEBAYA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN Pengembangan partisipasi anak merupakan pengejawantahan dari amanah Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perubahan
Lebih terperinciPENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN
Dinas Kesehatan PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2013 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere Tendean No. 24
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terwujudnya kota layak anak. Mewujudkan Kota Layak Anak merupakan hak
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui bahwa anak merupakan masa depan Bangsa. Anak adalah generasi penerus cita-cita kemerdekaan dan kelangsungan hajat hidup Bangsa dan Negara.
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017
LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKB dan PP)
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKB dan PP) 1. Profil BKKB dan PP Kota Bandar Lampung Upaya pemerintah dalam hal mengendalikan
Lebih terperinciPENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA
Dinas Kesehatan PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG SEMESTER 1 TAHUN 2015 Berdasarkan PERMENKES RI No. 741/MENKES/PER/VII/2008 DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TENGAH Jl. Piere
Lebih terperinciKEBIJAKAN PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KEBIJAKAN PERLINDUNGAN KHUSUS BAGI ANAK DEPUTI BIDANG PERLINDUNGAN ANAK, KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Disampaikan pada acara Pembahasan Indikator KLA, 18 April 2015 INDIKATOR
Lebih terperinciTUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Tebing Tinggi 011-016 3 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS KESEHATAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013
A. LATAR BELAKANG PEDOMAN PELAKSANAAN PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2013 Anak merupakan awal matarantai manusia yang sangat menentukan wujud dan kehidupan suatu bangsa pada masa depan. Oleh karena
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,
PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN KABUPATEN LAYAK ANAK DI KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, Menimbang : a. b. c. bahwa setiap anak
Lebih terperinciDr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK
Dr.dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK Millennium Development Goals (MDGs) Komitmen Negara terhadap rakyat Indonesia dan global Komitmen Indonesia kepada masyarakat Suatu kesepakatan dan kemitraan global
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN
KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN KEGIATAN KONFERENSI FORUM ANAK JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN Forum Anak Jawa Tengah (FAN ) telah dibentuk sejak tahun 2009 sebagai wadah bagi anak di tingkat Provinsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seribu hari pertama kehidupan bayi merupakan periode emas karena terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. positif maupun negatif. Pada 2012, lebih dari setengah populasi dunia atau sekitar
1 BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kehidupan di banyak kota di dunia tidak terlepas dari perkembangan positif maupun negatif. Pada 2012, lebih dari setengah populasi dunia atau sekitar 3,5 milyar jiwa
Lebih terperinciBAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK
BAB IV KEBIJAKAN PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL UNTUK MENGURANGI JUMLAH PERNIKAHAN ANAK Pemerintah Indonesia yang telah meratifikasi Konvensi Hak Anak yang berisi perjanjian-perjanjian yang memiliki
Lebih terperinciKementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) I. Pendahuluan II. III. IV. Pangan dan Gizi Sebagai Investasi Pembangunan Analisis Situasi Pangan dan Gizi
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016
LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA BULAN : BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK & KELUARGA BE PROVINSI JAWA TENGAH : Dra. SRI KUSUMA
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMERINTAH DALAM MENGATASI PERKAWINAN ANAK. OLEH SRI DANTI ANWAR Kemen PP-PA
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMERINTAH DALAM MENGATASI PERKAWINAN ANAK OLEH SRI DANTI ANWAR Kemen PP-PA DATA & FAKTA DI INDONESIA Hasil Susenas 2012 mencatat 11,13% perempuan menikah di usia 10-15 tahun dan
Lebih terperinciSAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016
SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI DAN ADVOKASI SERIBU HARI PERTAMA KEHIDUPAN (1000 HPK) RABU, 27 JULI 2016 YTH. KETUA, WAKIL KETUA, DAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciSAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
ii SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT Pemberian Air Susu Ibu (ASI) adalah pemenuhan hak bagi ibu dan anak. ASI sebagai makanan bayi terbaik ciptaan Tuhan tidak dapat tergantikan dengan makanan
Lebih terperinciPendahuluan Landasan Hukum Hak-Hak Anak Batasan Usia Anak
Pendahuluan Anak adalah aset bangsa dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa yang akan menentukan masa depan bangsa dan negara kita. Oleh karena itu perhatian dan harapan yang besar perlu diberikan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.168, 2012 KEMENTERIAN KPP&PA. Pengembangan. Kabupaten/Kota. Layak Anak. PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu dan Anak. Ibu dan Anak merupakan kelompok yang paling
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN DAN GIZI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa pembangunan pangan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PERTEMUAN MEMBAHAS EVALUASI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015
KERANGKA ACUAN PERTEMUAN MEMBAHAS EVALUASI PENGEMBANGAN KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui BP3AKB Provinsi Jawa Tengah
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 37 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2012 NOMOR 37 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU DI KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinci- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KOTA LAYAK ANAK
- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KOTA LAYAK ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang :
Lebih terperinciINDIKATOR KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA)
INDIKATOR KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA) No. INDIKATOR/UKURAN Jawaban Lampiran I. KELEMBAGAAN 1. Tersedia Peraturan/Kebijakan Daerah tentang Kabupaten/Kota Layak Anak i Ukuran: Ada dan dilaksanakan 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak di periode selanjutnya. Masa tumbuh kembang di usia ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan adalah bagian dari membangun manusia seutuhnya yang diawali dengan pembinaan kesehatan anak mulai sejak dini. Pembinaan kesehatan anak sejak awal
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016
SKPD PENGGUNA ANGGARAN BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN P3AKB PROVINSI JAWA TENGAH : KEPALA BADAN P3AKB PROVINSI JAWA TENGAH : ERNI SETYANINGSIH : JANUARI 2016 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016
SKPD PENGGUNA ANGGARAN BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN P3AKB PROVINSI JAWA TENGAH : KEPALA BADAN P3AKB PROVINSI JAWA TENGAH : ERNI SETYANINGSIH : MARET 2016 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk hidup sehat. Visi ini dicapai dengan dukungan masyarakat dan pemerintah, oleh karena itu
Lebih terperinciGRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN
GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN 2005-2014 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 83.3 85.0 82.0 85.1 60.0 64.5 68.7 71.2 57.5 48.1 2005 2006 2007
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.
PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.629/2012 TENTANG TIM PEMBINA/ POKJA POS PELAYANAN TERPADU DESA/
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016
SKPD PENGGUNA ANGGARAN BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : BADAN P3AKB PROVINSI JAWA TENGAH : KEPALA BADAN P3AKB PROVINSI JAWA TENGAH : ERNI SETYANINGSIH : FEBRUARI 2016 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komitmen pemerintah untuk mensejahterakan rakyat nyata dalam peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari penetapan perbaikan status gizi yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ( P4K ) Pada tahun 2007 Menteri Kesehatan RI mencanangkan P4K dengan stiker yang merupakan upaya terobosan dalam percepatan
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHUN ANGGARAN 2014
LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMBENTUKAN SRIKANDI ASI KADER POSYANDU WILAYAH KECAMATAN NGAMPILAN SEBAGAI UPAYA PROMOSI ASI DI MASYARAKAT
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013
Sambutan Presiden RI pd Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2013, tgl.23 Juli 2013, di Jakarta Selasa, 23 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL
Lebih terperinci2017, No Indonesia Nomor 5360); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi (Lembaran Negara Republik Indones
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.188, 2017 KESEJAHTERAAN. Pangan. Gizi. Ketahanan. Kebijakan Strategis. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG KEBIJAKAN STRATEGIS PANGAN
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA KOTA PROBOLINGGO NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciGUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN KANUPATEN LAYAK ANAK DI PROVINSI SULAWESI BARAT
SALINAN Menimbang GUBERNUR SULAWESI BARAT PERATURAN GUBERNUR SULAWESI BARAT NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PENGEMBANGAN KANUPATEN LAYAK ANAK DI PROVINSI SULAWESI BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciHASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH
HASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH Upaya Penyelamatan Perempuan & Anak dari Kematian Sia-Sia Karena HIV & AIDS Bahan masukan RPJMD Propinsi Jawa Tengah TAHUN 2013-2018
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN RAPAT KOORDINASI PENYELENGGARAAN TAMAN PENGASUHAN ANAK (TPA) BERPRESPEKTIF HAK ANAK TAHUN 2015
KERANGKA ACUAN KEGIATAN RAPAT KOORDINASI PENYELENGGARAAN TAMAN PENGASUHAN ANAK (TPA) BERPRESPEKTIF HAK ANAK TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN Taman Penitipan Anak (TPA) merupakan suatu institusi sosial yang memberikan
Lebih terperinciBAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 KESIMPULAN 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung adalah asupan energi, asupan protein, ASI eksklusif, MP-ASI, ISPA, umur balita, pemantauan
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KEGIATAN CAPACITY BUILDING BAGI KADER PENDAMPING LANSIA PEREMPUAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016
KERANGKA ACUAN KEGIATAN CAPACITY BUILDING BAGI KADER PENDAMPING LANSIA PEREMPUAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 A. PENDAHULUAN Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya
Lebih terperinciFASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN
LAPORAN KEGIATAN FASILITASI PELAKSANAAN KEBIJAKAN KOTA LAYAK ANAK (KLA) DI KOTA MALANG - TAHUN 2008 BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MALANG Jl. Teluk Cendrawasih 1, Malang Telp
Lebih terperinciJakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA
1 SAMBUTAN Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan SDM seutuhnya dimana untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berkualitas harus dimulai sejak usia dini. Berbagai studi menunjukkan bahwa periode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk. meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan. Dalam pembangunan kesehatan ini, pemerintah turut dalam Deklarasi
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU
BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU BAGIAN HUKUM SETDA KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 2 BUPATI BANDUNG PROVINSI
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2017 TENTANG
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA KEPUTUSAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 285 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN GUGUS TUGAS KOTA LAYAK ANAK KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang : a. b.
Lebih terperinciKELURAHAN LAYAK ANAK KOTA TEGAL TAHUN 2014 BPMPKB KOTA TEGAL
KELURAHAN LAYAK ANAK KOTA TEGAL TAHUN 2014 BPMPKB KOTA TEGAL 1 ANAK Adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan Pasal 1 (1) UU No. 23/2002 tentang
Lebih terperinciEVALUASI KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA) TAHUN 2018
EVALUASI KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA) TAHUN 2018 oleh: LENNY N. ROSALIN, SE, MSc, MFin Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Jakarta:
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN ADVOKASI PELAKSANAAN STRATEGI PUG KEPADA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017
KERANGKA ACUAN ADVOKASI PELAKSANAAN STRATEGI PUG KEPADA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017 A. PENDAHULUAN Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Kabupaten/Kota merupakan lembaga yang strategis
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO
WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KOTA PROBOLINGGO DENGAN
Lebih terperinciEVALUASI KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA) TAHUN 2018
EVALUASI KABUPATEN/KOTA LAYAK ANAK (KLA) TAHUN 2018 No. INDIKATOR/UKURAN/PERTANYAAN Jawaban Lampiran I. KELEMBAGAAN 1. Tersedia Peraturan/Kebijakan Daerah tentang Kabupaten/Kota Layak Anak i Ukuran: Ada
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU EKSKLUSIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. b. c. Mengingat :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. balita yang cerdas. Anak balita salah satu golongan umur yang rawan. masa yang kritis, karena pada saat itu merupakan masa emas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak balita adalah penerus masa depan kita, anak balita juga menentukan masa depan bangsa, anak balita sehat akan menjadikan anak balita yang cerdas. Anak balita salah
Lebih terperinciMasalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global
Masalah Gizi di Indonesia dan Posisinya secara Global Endang L. Achadi FKM UI Disampaikan pd Diseminasi Global Nutrition Report Dalam Rangka Peringatan Hari Gizi Nasional 2015 Diselenggarakan oleh Kementerian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. balita di Indonesia perlu mendapat perhatian serius yaitu dengan memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah balita di Indonesia sangat besar yaitu sekitar 10% dari seluruh populasi, maka sebagai calon generasi penerus bangsa, kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia
Lebih terperinciKEBIJAKAN DEPARTEMEN KESEHATAN TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) PEKERJA WANITA
KEBIJAKAN DEPARTEMEN KESEHATAN TENTANG PENINGKATAN PEMBERIAN AIR SUSU IBU (ASI) PEKERJA WANITA Pusat Kesehatan Kerja Depkes RI I. PENDAHULUAN Dalam kondisi pembangunan kearah industrialisasi dimana persaingan
Lebih terperinciINSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG PENGELOLAAN PROGRAM AKSI KEPENDUDUKAN DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan kependudukan adalah
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA
KERANGKA ACUAN KERJA Rakor Pengurangan Melalui Keluarga Berencana Provinsi Jawa Tahun 2016 BIRO BINA SOSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH 0 A. LATAR BELAKANG 1. Dasar Hukum a. Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017
LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 SKPD : DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BE PROVINSI JAWA TENGAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Data. Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Angka kematian bayi merupakan indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu masyarakat. Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia
Lebih terperinciMenurut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka kematian ibu, bayi dan anak balita di Indonesia masih cukup tinggi. Tujuan Pembangunan Millenium (Millenuim Development Goals) 2000-2015 dan sekarang dilanjutkan
Lebih terperinci